detail factors assessing indicators being assessed
Post on 13-Jan-2016
45 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Detail Factors Assessing Indicators being Assessed
DRIVER FACTORS
Social and economics change
PRESSURE
Various activities which influence environment quality and arrangement
ENVIRONMENT CONDITION
Environment system structure and function
IMPACT
Environment condition and quality changes
RESPONS
Undertake action(s) towards driver and pressure factors
EIA
ACTION
Source of impact by activity
IMPACT MEDIA
Place (entity) where impact exist
IMPACT
Environment quality change within the place and its vicinity of activities
MITIGATION/IMPROVEMENT SOLUTION
Undertake action(s) to lessen negative impacts
Perilaku Dampak Lingkungan Hidup
Kerangka Pikir KLHS (1);
Pergeseran Orientasi Kebijakan Pembangunan
Instrumen Kajian Ekonomi
Instrumen Kajian Sosial
KLHS LH
Ekon.
Sos.
LH
Ekon.
Sos.
Ekon.
Sos.
LH
Meningkatkan perhatian pada integrasi LH – Sosial - Ekonomi
Pendekatan Pembangunan Berkelanjutan dan peran Kelembagaan (Formal dan Informal)
sebagai “Pendorong/Driver”
Lingkungan Hidup
Sosial Ekonomi
Institusi (Formal dan Informal)
PROSES PENYUSUNAN PEMBANGUNAN DAERAH
Pemahaman Kerangka Operasioanlisasi Susbtansi
Kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah
RPJPD
RPJPMD
RTRWD
Program Kerja 5 tahunan
20 tahunan
5 tahunan
SIG/data dasar dan SIG/data dasar dan sasaran-sasaran LHsasaran-sasaran LH
2. Evaluasi situasi2. Evaluasi situasi
Studi data dasar Isu-isu Studi data dasar Isu-isu keberlanjutan pemb.keberlanjutan pemb.
1. Pelingkupan1. Pelingkupan
Batas-batas ruang dan waktu Batas-batas ruang dan waktu Konteks kelembagaanKonteks kelembagaan
4. Analisis Lingkungan4. Analisis Lingkungan
Interpretasi data Interpretasi data Pilihan-pilihan mitigasiPilihan-pilihan mitigasi
3. Alternatif3. Alternatif
Analisis sistem dan skenarioAnalisis sistem dan skenario
5. Valuasi Lingkungan5. Valuasi Lingkungan
Multi-kriteria, pembobotan, Multi-kriteria, pembobotan, analisis ketidakpastiananalisis ketidakpastian
6. Alternatif Keputusan6. Alternatif Keputusan
Hasil dan proses Hasil dan proses pengambilan keputusan, pengambilan keputusan, keterlibatan keterlibatan stakeholderstakeholderss
7. Rencana Pengelolaan7. Rencana Pengelolaan
Implementasi upaya-upaya mitigasi Implementasi upaya-upaya mitigasi dampak; sistem pemantauan dan umpan dampak; sistem pemantauan dan umpan balik untuk perbaikan rencana/programbalik untuk perbaikan rencana/program
Indikator, aliran dampak Indikator, aliran dampak LH, analisis risikoLH, analisis risiko
Efektivitas biaya, Efektivitas biaya, Analisis manfaat-Analisis manfaat-biayabiaya
Analisis kelembagaan, Analisis kelembagaan, stakeholdersstakeholders, dan , dan analisis jaringan kerja kelembagaan kebijakananalisis jaringan kerja kelembagaan kebijakan
Lokakarya Lokakarya skenario kebijakan skenario kebijakan
Model sistem-Model sistem-sistem Teknik-sistem Teknik-ekonomikekonomik
Analisis multi-Analisis multi-kriteria, survei kriteria, survei publik, valuasi publik, valuasi ekonomiekonomi
Kondisi, Potensi, dan Masalah Daerah
Kondisi, Potensi, dan Masalah Daerah
KOMPLIKASI: Penyusunan RTRW, RPJP, dan KLHS Mulai Pada Saat KOMPLIKASI: Penyusunan RTRW, RPJP, dan KLHS Mulai Pada Saat BerbedaBerbeda
Visi & Misi Pembangunan Daerah
Visi & Misi Pembangunan Daerah
Penyusunan RPJP Daerah
Penyusunan RTRW Daerah
• Persiapan• Data/Info & Analisi• RPJP/M Prov • Visi, Misi, Arah Kbjkn• Tahapan & Skala Prits
LAPORAN RPJP
• Persiapan • Data & Analisis • Alternatif Rencana • Rencana Terpilih
LAPORAN RTRW Isu Pokok Strategis
Asesmen/ Telaah/Analisis/Evaluasi
RPTD
RPT SKPD
Rekomendasi KLHS thd RTRW
RDTR Daerah
Draf Laporan KLHS
Perencanaan Tindak Lanjut
Pemantauan TL
Lingkup Tim Konsultan
KLHS
Lingkup Tim Konsultan RTRW
Kajian LH Spesifik
Forum Dialog
Kajian KRP
Pelingkupan KLHS
Penapisan
Penyusunan KLHS Daerah
• RPJM • RKPD• Dst.
Lingkup Tim Kosulan RPJP
Mekanisme pelingkupan (scoping) dan penapisan (screening); pemilihan Isu
Pokok dan Strategis1.Pengertian dasar perilaku sistem dampak
Lingkungan Hidup2. Identifikasi permasalahan (long list)3.Pemilihan isu pokok dan strategis (short list)4. Identifikasi (interpretasi) inti permasalahan (critical
points) dan membuat urutan berdasarkan tingginya nilai isu pokok dan strategis sehingga tersusun skala prioritas
5.Kajian kebijakan (content analysis & trajectory analysis)
6.Strategi berbasis pendekatan skenario (public scenario)
TELAAH IMPLIKASI KEBIJAKAN PROVINSI BANTEN – KOTA SERANG (POLICY ASSESSMENT)
TELAAH IMPLIKASI KEBIJAKAN PROVINSI BANTEN – KOTA SERANG (POLICY ASSESSMENT)
RPJP
RPJM
RTRWKota Serang
RTRWBanten
RPJP
RPJM
SPW
PKL
WKP
DPP
PKN-2SPW
PKL
WKP
DPP
Provinsi BANTEN Kota SERANG
Apa yang akan dibangun
Dimana akan dibangun
• Pendekatan normatif
• Content analysis
• Pendekatan rasional
• Spatial analysis
Kajian terhadap isi RPJP & RTRW (content analysis)
RPJP RTRW Catatan terhadap RPJP dan RTRW
Visi dan Misi
Menitikberatkan pada pembangunan kualitas dan jati diri manusia (sejahtera, maju, adil, religius, tertib). Dalam Misi terjemahan terhadap kualitas manusia sudah bergeser yaitu pada ranah ekonomi (“sejahtera”, “maju”), pembangunan lingkungan hidup dan manajemen pemerintah (“tertib”)
Tidak dikaji dalam dokumen RTRW Tidak dapat dikaji relevansi dan konsistensinya
Tujuan Penjabaran lebih dititk-beratkan pada ruang lingkup daripada kedalaman operasionalisasinya (operasionalisasi konsep). Timbul tingkat kompleksitas yang lebih tinggi di sebagian butir Tujuan (terutama Tujuan no. 1 dan 2). Sehingga muncul bidang-bidang urusan baru yang perlu diuji relevansinya dengan Visi-Misinya
Menitik beratkan pada pembangunan lingkungan hidup/SDA dan penataan ruang. Tujuan lain yang disebutkan adalah untuk kepentingan pertahanan-keamanan negara untuk integrasi negara
Tujuan RTRW baru mengakomodir Tujuan no. 3 dari RPJP dan sebagian Tujuan no. 2 (secara interpretatif)
Sasaran Seyogyanya sudah menafsirkan besaran yang ingin dicapai agar kemudian dapat diterjemahkan sebagai target dan sekaligus prioritas. Masih banyak butir-butirnya yang pada dasarnya merupakan pengulangan sehingga tidak mudah menginterpretasikan sebagai pengejawantahan rasional dari tujuannya (masalah operasionalisasi konsep). Hampir semua jabaran pada Sasaran seperti demikian.
Memilah ruang pembangunan atas wilayah budidaya dan lindung kemudian dijabarkan atas kepentingan bidang pembangunan. Adapun fokusnya pada ekonomi regional, kesejahteraan masyarakat, kelestarian, dan keamanan serta kenyamanan. Penjabaran terhadap Tujuan cukup konsisten tetapi belum menjelaskan besaran yang diinginkan dan ada sedikit pengulangan pernyataan
Kesenjangan lingkup Sasaran pada RPJP dan RTRW semakin lebar.
RTRW & KLHS Interdependency Equilibrium Justice
TUJUAN dan SASARANRTRW
Sudah menunjukkan pemahaman akan interdependency. Secara substansi dijelaskan adanya keterkaitan kepentingan ekonomi dan Lingkungan Hidup. Namun belum menyentuh keterkaitan dengan faktor sosial sebagai salah satu faktor integratif dalam pengarus-utamaam pembangunan berkelanjutan. Secara kewilayahan sudah terakomodir dengan menyebutkan perhatian pada lintas antar daerah dan integrasi nasional.
Oleh karena faktor sosial belum termaktup di dalam Tujuan dan Sasaran RTRW secara utuh maka masih ada ketimpangan konseptual dan substansi dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan. Lebih dari itu maka kesenjangan nyata terhadap Visi dan Misi dalam RPJP lebih terlihat
Lemahnya perhatian pada faktor sosial akan menimbulkan kesulitan dalam mencapai keadilan dan penjabaran upaya peningkatan kesejahteraan. Dengan kata lain belum terjelaskan upaya pengentasan kemiskinan
Program RTRW (hasil analisis AHP)
Pada tingkat program dititikberatkan pada perspektif struktur kota, impact-remedy (pedesaan-perkotaan), dan peningkatan kapasitas infrastruktur perkotaan. Teridentifikasi prioritas programnya adalah sarana dan prasarana dasar (D) dan pengelolaan Tata Ruang, SDA dan LH (E). Dan ang paling rendah prioritasnya adalah berturut-turut yaitu tata pemerintah yang baik (F), kualitas SDM (B) dan penanggulangan kemiskinan (A). Dalam konteks pengarus-utamaan Pembangunan Berkelanjutan ternyata belum terjabarkan dengan tepat adanya interdependency ketiga faktor utama Pembangunan Berkelanjutan
Secara proporsional isu pokok strategis dan prioritas pembangunan yang dikemukakan masih belum seimbang, seperti yang disebutkan pada sel ‘interdependency’. Ketimpangan ini dapat menimbulkan (berpotensi) konsekuensi konflik sosial. Dengan kata lain prioritas yang dicanangkan juga dapat menggambarkan implikasi akan potensi kesenjangan keberpihakan sosial.
Dengan kurangnya perhatian terhadap kapasitas manajemen pembangunan untuk mewujudkan equilibrium ekonomi, lingkungan hidup/SDA dan sosial maka permasalahan keadilan dalam proses dan hasil pembangunan masih perlu dirumuskan kembali programnya
Sosial
Ekonomi SDA/ LH
Pembangunan
Berkelanjutan
• lintas sektoral
• lintas wilayah Adm.
RPJMD Prov. Banten RPJPD Kota Serang RPJMD Kota Serang
Visi Rakyat Banten Sejahtera Berlandaskan Iman Dan Taqwa
Terdepan Sebagai Pusat Pendidikan, Jasa, dan Perdagangan Menuju Kota Serang SMART 2025
Terwujudnya Landasan Kota Serang Yang Global Dan Berwawasan Lingkungan
Misi 1. Melakukan revitalisasi dan refungsionalisasi lembaga-lembaga pemerintahan dan lembaga kemasyarakatan menuju tata pemerintahan yang bersih, transparan dan profesional yang berorientasi pada pelayanan publik
2. Meningkatkan peran aktif dan menggalang semangat kebersamaan, solidaritas dan kemitraan seluruh komponen pelaku pembangunan
3. Memperkuat struktur ekonomi masyarakat melalui pengembangan usaha agribisnis dan memperluas kesempatan kerja
4. Meningkatkan taraf pendidikan dan kesehatan masyarakat Banten
5. Menjadikan masyarakat Banten yang bersandar pada moralitas agama dalam kerangka negara Kesatuan Republik Indonesia
6. Mengembangkan dan menata ulang hubungan antar industri dengan orientasi pada penciptaan iklim yang kondusif bagi investasi, penggunaan bahan baku lokal unggulan dan penciptaan peluang usaha
7. Merevitalisasi kawasan dan antar kawasan dengan dukungan infrastruktur yang memadai melalui pengembangan ’Tiga Pintu Keluar Masuk Wilayah Banten’
1. Mewujudkan Masyarakat Yang Berakhlak Mulia, Berbudaya, Bekualitas Dan Berdaya Saing.
2. Mewujudkan Perekonomian Yang Mandiri, Unggul Dan Berdaya Saing
3. Mewujudkan Pelayanan Sarana Dan Prasarana Kota Yang Berkualitas
4. Mewujudkan Keserasian Tata Ruang, Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Yang Asri
5. Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Bersih, Baik, Transparan Dan Berwibawa
1. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan benar serta pelayanan publik yang profesional;
2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan keberdayaan masyarakat yang produktif dan berbudaya;
3. Meningkatkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi didukung iklim usaha yang kondusif;
4. Meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana wilayah yang memadai dan berkualitas;
5. Meningkatkan daya dukung dan kelestarian lingkungan yang menunjang pembangunan berkelanjutan.
Tujuan 1. mewujudkan aparatur yang bersih, profesional, betanggungjawab serta untuk menciptakan birokrasi yang efisien dan efektif agar dapat memberikan pelayanan yang bermutu.
2. menjadikan masyarakat Banten sebagai pelaku pembangunan aktif dan tidak hanya tergantung pada pemerintah, sehingga akan mempercepat proses pembangunan diiringi rasa memiliki daerah yang tinggi.
3. menciptakan struktur ekonomi daerah yang kuat dengan ditopang perkuatan usaha pada sektor-sektor strategis dan langsung menyentuh masyarakat banyak, sekaligus diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banten yang sebahagian besar adalah petani
4. mewujudkan masyarakat Banten yang cerdas dan sehat serta mempunyai keterampilan dalam rangka menghadapi otonomi daerah dan era-globalisasi
5. mendorong terwujudnya masyarakat Banten yang religius dan ber-akhlak baik dengan landasan iman dan taqwa, serta mempunyai rasa toleransi yang tinggi terhadap sesama warga/masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan dengan bingkai rasa kesatuan dan persatuan nasional
6. meningkatkan jumlah investasi yang masuk ke wilayah Banten dengan harapan dapat mempercepat roda ekonomi daerah yang pada akhirnya membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat sekaligus juga diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan
7. memaduserasikan pembangunan di wilayah Banten dengan mengintegrasikan kawasan pengembangan yang didukung infrastruktur wilayah sebagai simpul dan penghubung simpul pembangunan khususnya antara wilayah produksi dengan wilayah pemasar
1. Meningkatkan a) kualitas sumber daya manusia yang bermoral, berbudaya & bermartabat,b) aksesibilitas, kualitas dan daya saing pendidikan masyarakat, c) aksesibilitas & derajat kesehatan masy., d) kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS),e) kesempatan kerja, dan produktivitas tenaga kerja,f) keberdayaan perempuan, perlindungan anak dan kesejahteraan keluarga, g) mengendalikan perkembangan penduduk, serta h) peran dan kualitas pemuda dalam pemb. dan olah raga
2. Meningkatkan: a) pertumbuhan dan kualitas perekonomian, b), daya saing produk perekonomian berbasais pada sumber daya lokal, keunggulan kompetitif dan berorientasi pasar, c) ketahanan pangan masy.
3. Meningkatkan: a) pelayanan prasarana dan sarana dasar kota, b) pelayanan fasilitas ekonomi kota, serta c) pelayanan prasarana dan dan sarana permukiman.
4. Meningkatkan: a) kualitas penataan ruang,b) pengelolaan dan pelestarian sumber daya alam, c) kualitas lingkungan hidup.
5. Meningkatkan: a) kinerja penyelenggaraan pemerintahan,b) kualitas pelayanan publik,c) kapasitas keuangan dan pembiayaan pembangunan daerah,d) kualitas kehidupan demokrasi,e) ketaatan hukum masyarakat, serta f) ketentraman dan ketertiban umum
1. Meningkatkan kinerja aparatur, sistem dan lembaga pemerintah serta kualitas pelayanan publik yang prima
2. Mewujudkan masyarakat demokratis dalam kehidupan yang tentram dan tertib
3. Mendorong peningkatan derajat pendidikan, kesehatan dan keberdayaan masyarakat
4. Membangun dan membentuk karakter dan jati diri masyarakat yang berbudaya
5. Mengembangkan aktivitas perekonomian daerah yang produktif berbasis potensi sumberdaya local
6. Meningkatkan kualitas dan layanan sarana dan prasarana wilayah dalam mendukung aktivitas ekonomi, sosial dan budaya
7. Mewujudkan keseimbangan kelestarian lingkungan dan keberlanjutan pembangunan
RPJMD Prov. Banten RPJPD Kota Serang RPJMD Kota Serang
Evaluation Type Framework of Thinking
Analytical Technique(s)
Data Gathering Technique (s)
Formative Historical Framework (inductive logical approach)
• Qualitative trend analysis• Content analysis
Secondary data
Summative or Outcome • Valuation framework• Feasibility framework
• Quick Carrying Capacity analysis based on water resources*) availability analysis
• Quick Space Availability based on land availability analysis
• Gap analysis (planned vs reality) using a composite space risked analysis
Secondary data :a. Statistical trend datab. Spatial trend data
Public Value Mapping • Public opinion framework
Qualitative tendency analysis
FGD (Focus Group Discussion) which consist of stakeholder groups by local authority (Kabupaten/kota level)
Note:• *) Assumed that Water resources is the most critical cross cutting issue• Geographical scope should be defined firstly as the entity of research/study area
Kondisi keseluruhan KKR saat ini
Keinginan masy. KKR
terwujud dalamRPJP KKR
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai keinginan masyarakat (20 tahun)
Upaya yang dibutuhkan
RPJM 1
RPJM 2
RPJM 3
RPJM 4 Tolok ukur kemajuan pemb. 5 thn-3
Tolok ukur kemajuan pemb. 5 thn-2
Tolok ukur kemajuan pemb. 5 thn.-1
Visi, Misi d
an Tujuan dalam RPJP KKR
RKPD 1
RKPD 2
RKPD 3
RKPD 4
KERANGKA PIKIR DASAR KERJA PERENCANAAN
kapasitas produksi
Fase 1 Fase 2 Fase 3Fase 4 Fase 5
A B1 B2 C D
Indirect export
Direct export
kapasitas ekspor
Analisa Kompetensi Inti Daerah
? ? ? ??
Internal Growth Strategy• Expansion• Diversification
External Growth Strategy• Expansion - Merger • Diversification - Sub-contracting• Joint Venture
FS
Spin-off
usul
?
Korporat sudah mulai matang/ dewasa (tahap remaja) grant>= investasi
Tahap awal (start-up) perlu banyak bantuan khususnya dari pemerintah (tahap “bayi-balita”) grant> investasi
Korporat sudah matang/ dewasa (tahap dewasa) grant>= investasi
Sudah tua perlu peremajaan dan inovasi (Tahap peremajaan) grant>= investasi
kapasitas pembangunan berkelanjutan
RPJMD 5 thnan-1
RPJMD 5 thnan-2
RPJMD 5 thnan-3
RPJMD 5 thnan-4Indirect
export (internal growth)
Direct export (External growth)
Tingkat kesejahteraan, kemandirian dan ungulan
?
?
Neraca Pembangunan Berkelanjutan berbasis SDA/LH masih negatif
Neraca Pembangunan Berkelanjutan (berbasis SDA/LH) positif
Pemda sudah matang/ dewasa (tahap dewasa) APBD< investasi
Innovasi dan kreasi unggulan lokal (peremajaan) mempertahankan keunggulan
SKENARIO PEMBANGHUNAN 20 THNAN KAB. KUBU RAYA DAN RPJMD
Fase Konsolidasi & membangun
fondasi : kapasitas kelembagaan dan
SDM
Fase Pertumbuhan:Pertumbuhan ekon.
daerah, kelengkapan fasum/fasos, membattasi
eksploitasi SDA
Fase Pengembangan :
mandiri, sejjahtera, lestari
Fase Unggulan : kompetensi
unggulan, daya saing tinggi, masy. Madani, LH/SDA
terkendali dan produktif
Terjadi penurunan kapasitas (Penuaan)
Identifikasi kriteria
keberlanjutan
Apresiasi terhadap Dokumen RTRW dan RPJMD KKR
Identifikasi prinsip-prinsip dasar
Identifikasi dan monitor indikator
keberlanjutan
Analisis Biaya dan Manfaat
Kajian-kajian LH/SDA
Identifikasi prinsip-prinsip fungsional dan tujuan
keberlanjutan (Isu Pokok dan Strategis)
Pelaksanaan KLHS
SIKLUS PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Apresiasi Lanjutan Dokumen RTRW dan RPJMD KKR
A
B
Bagaimana Rencana Pembangunan Kab. Kubu Raya dalam konteks Manajemen DAS
Apa saja yang terkait dan penting (pokok dan strategis) dalam manajemen DAS
A B
Kerangka Pikir KLHS (2);Siklus Tahapan Rencana Pembangunan Berkelanjutan Kab. Kubu Raya
Bantuan Teknis Tim KLHS Dirjen Bangda
top related