clinical psychology history
Post on 20-Jan-2016
84 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PSIKOLOGI KLINIS
SEJARAH PSIKOLOGI KLINIS
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Psikologi Klinis
Dosen
Miftakhul Jannah S. Psi., M. Si.
Nofy Ongko
121664020
2012 A
Prodi Psikologi
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Surabaya
2014
Sejarah Psikologi Klinis
Psikologi berasal dari bahasa Yunani psyche (yang memunyai arti napas,
prinsip hidup atau jiwa) dan logos (yang mempunyai arti kata, pembicaraan atau
alasan), namun nama psychology untuk ilmu belim digunakan selama berabad-
abad kemudian. Hipocrates memprakarsai pendekatan medis untuk fenomena
psikologis abnormal yang lambat laun menggantikan konsepsi-konsepsi
supranatural atau demonologis. Konsepsi-konsepsi ilmiah tentang sifat manusia
mengalami pasang surut dari abad ke abad, tetapi tidak pernah sama sekali
menghilang. Bahkan selama abad ke-15 dan 16, masa kejayaan ilmu guna-guna,
sebagian orang berani berbicara lantang menentang pandangan dan praktik yang
berlaku pada saat itu.
Periode 1: Tahun-tahun Awal
Pada abad ke-19 muncul psikologi sebagai ilmu pengetahuan di Eropa dan
Amerika. Terdapat tiga perkembangan sosial yang menggerakkan roda perubahan
dan memungkinkan terjadinya hal itu. Pertama, Revolusi Industri, yang membuat
ikatan yang bersifat kekeluargaan dan kemasyarakatan di banyak wilayah
kehidupan semakin digantikan oleh hubungan yang bersifat birokratis dan
impersonal. Kedua, pertumbuhan ilmu pengetahuan dan semakin tingginya
kepercayaan orang terhadap ilmu pengetahuan sebagai fondasi kemajuan umat
manusia. Ketiga, pandangan baru mengenai sifat manusia, yang menambahkan
minat terhadap romantisme, impuls-impuls irasional dan primitif, dan misteri-
misteri seperti hipnotis pada asumsi-asumsi rasional dan hedonistis pada aba ke-
18.
Laboratorium psikologi pertama, yang didirikan oleh Wilhelm Wundt di
Leipzig, Jerman, pada 1869, dan Francis Galton meneliti penerapan pengukuran
dan statistik pada berbagai karakteristik manusia. buku pertama Freud yang
berjudul The Interpretation of Dream berhasil menyedot minat banyak orang pada
aspek psikologis dalam sakit mental dan pemahaman klinis.
Orang yang pertama kali menngunakan istilah clinical psychology adalah
Leighter Witmer. Tidak hanya itu ia juga orang yang pertama kali mendirikan
klinik psikologi (pertama kali di University of Pennsylvania pada 1869), dan
jurnal psikologi. Witmer selalu menegaskan tentang asesmen saksama sebelum
pemberian penanganan pada klien dan memberikan komitmen yang mendalam
terhadap pandangan profesi yang baru muncul. Lambat laun, muncullah klinik-
klinik serta psikolog dan pekeja sosial mulai dimasukkan ke dalam rumah sakit
mental dalam daftar staffnya.
Masuk ke abad-20-an merupakan periode reformasi yang menggairahkan
bagi ide-ide, rencana-rencana, dan alat-alat baru. Psikologi merupakan suatu
harapan orang-orang agar terjadinya kemajuan di bidang kemanusiaan. The Mind
That Found Itself (1980) adalah buku karangan mantan pasien mental, Clifford
Beers dan dia mendirikan Masyarakat Hygiene Mental yang pertama. Para
pemikir psikolog yang berpengaruh mempublikasikan buku pada periode ini
saling melontarkan kritik melalui buku mereka dan psikologi terdefernsiasi
menjadi beberapa bidang. Konflik teoritis yang paling tajam dan masih diingat
saat ini adalah “apakah psikologi adalah ilmu pikiran (mind) atau perilaku
(behavior”). Dewasa ini banyak orang sepakat bahwa psikologi adalah ilmu
pengalaman, sebuah konsep yang lebih luas dibandingkan pikiran. Pikiran dalam
hal ini, adalah sebuah konsep yang lebih luas dibandingkan perilaku.
Pada tahun 1900 hingga 1920 mulai ditemukan alat-alat yang digunakan
oleh psikolog. Instrument baru yang penting adalah tes intelegensi, yang penting
bukan hanya karena merupakan cara ilmiah untuk mengukur salah satu aspek
utama individualitas, tepai juga karena menyebabkan kelahiran serangkaian alat
asesmen yang masih digunakan dan sempurnakan sampai sekarang.
Pengembangan tes-tes intelegensi kelompok dilakukan oleh psikolog Amerika
pada perang dunia 1. The Army Alpha memungkinkan dilakukannya tes tehadap
orang dewasa maupun anak-anak dan untuk mengadministrasikan berbagai tes
kepada kelompok maupun individu. Tes non bahasa yang digunakan untuk
kelompok-kelompok rekrutan yang tidak mengenal bahasa inggris atau buta huruf
disebut The Army Beta. Perumusan standart untuk reliabilitas, validitas, dan
norma untuk tes dilakukan oleh psikolog pada tahun 1920. Pada tahun 1904 Jung
mengusulkan sebuah tes asosiasi kata untuk mengungkapkan makna-makna tak
sadar. Pada 1917, Woodsworth memproduksi sebuah kuesioner yang disebut
Personal Data Sheet untuk digunakan dalam menyaring calon tentara dalam
kaitannya dengan masalah-masalah klinis. Kuesioner tersebut merupakan yang
pertama dari sederet panjang inventori kepribadian yang ada sampai saat ini.
Selama dekade-dekade perkembangan inilah psikologi klinis memperoleh
identitas yang jelas. Witmer merintis sebuah jurnal yang disebut Psychological
Clinic pada 1970, menyusul didirikannya Journal of Abnormal Psychology pada
1960. Sekarang para psikolog dapat menjadi bagian sebuah organisasi dan
memiliki outles (gerai) publikasi bagi ide-ide mereka tentang berbagai macam
aktivitas dan masalah klinis.
Periode 2: Waktu Konsolidasi
Dalam periode ini psikoanalisis Freud menjadi sangat dominan dalam
bidang ide dan konsep. Sebenarnya apa yang dilakukan oleh kebanyakan
psikolog selama tahun 1920-an dan 1930-an tidak banyak berkaitan dengan teori.
Pada tahun 1909 didirikannya Child Guidance Clinic (klinik bimbingan anak) di
Chicago oleh William Healy, seorang psikiater. Banyak klinik semacam mulai
menggunakan pola yang berbeda dengan yang digunakan oleh klinik psikologi
Witmer. Staf klinik bimbingan itu bercirikan sebuat treatment team (tim
penanganan) yang terdiri psikiater (ketua), psikolog, dan pekerja sosial. Psikolog
bertanggung jawab memberikan tes pada anak-anak, melakukan beberapa
wawancara, dan menangani hubungan dengan sekolah. Psikologi lebih dipandang
sebagai sebuah bidang keahlian khusus pendidikan daripada medis. Karena
banyak psikolog klinis yang hanya memiliki gelas magister dan cukup puas
menanganggap dirinya sebagai teknis daripada sebagai praktisi independen
memungkan organisasi tim berjalan cukup lancar. Tapi hal tersebut membebani
profesi yang baru muncul dengan berbagai masalah yang menjadi semakin
mendesak dan penting pada dekade-dekade selanjutnya, saat level of training
untuk para psikolog klinis di Amerka Serikat semakin meningkat dan tumpang
tindih antara kompetensi psikiater dan psikolog menjadi semakin besar.
Perubahan besar terjadi selama dan tidak lama setelah perang dunia 2
berakhir pada 1945. Para psikolog Amerika menjadi sangat terlibt dalam
pekerjaan rumah sakit bersama para personel dan veteran militer. Mereka lebih
banyak bekerja dengan orang dewasa daripada anak-anak, dan mereka sering
harus bertanggung jawab melakukan psikoterapi maupun asesmen. Psikologi
klinis semakin jauh tertransformasi dari pendidikan menjadi bidang keahlian
khusus medis. Selama 1930-an kelompok psikolog terapan lain berusaha
mendirikan layanan konseling di kampus. University of Minnesota menjadi
universitas pertama yang mendirikan layanan tersebut. Selama dan setalah perang
dunia 2, para psikolog konseling memperluas jangkauan aktivitasnya dengan
menyediakan pelayanan bagi para tentara, veteran, dan orang-orang dewasa
lainnya serta bekerja sama dengan para professional kesehatan mental lain.
Konseling tidak lagi dibatasi pada bantuan pendidikan dan vokasional di sekolah
dan universitas tapi melibatkan terapi dan rehabilitasi orang-orang dengan
berbagai masalah fisik dan mental, dan tumpang-tindih dengan psikolog klinis
semakin besar.
Para psikolog menemukan dan mengembangkan berbagai macam teknik
asesmen selama seperempat abad ini. Semakin banyak inventori kepribadian yang
muncul, seperti bagian-bagian awal dari tes kepribadian yang sekarang paling luas
digunakan, yaitu Minessota Multiphasic Personality Inventory (MMPI). Teknik
proyektif semakin luas digunakan, teknik yang didasarkan pada asumsi bahwa
segala yang dilakukan subjek dengan materi stimulus yang ambigu
mengungkapkan sesuatu tentang struktur kepribadian dan berhubungan dengan
ketidaksadaran – ide yang sangat menarik bagi para pendukun Freudian dan
psikodinamika. Bercak tinta Rorschach masih menjadi teknik yang paling
menonjol dan paling luas digunakan. Thematic Apperception Test (TAT), yang
meminta subjek untuk bercerita tentang gambar-gambar yang diperlihatkan
kepadanya, dikembangkan melalui penelitian kepribadian di Harvard University.
Para psikolog menemukan tes-tes neuropsikologis untuk mendiagnosis mecam
dan derajat perubahan kognitif yang terkait dengan kerusakan otak. Strong
Vocational Interest Blank dikembangkan berdasarkan bukti penelitian yang solid
bahwa orang-orang di pekerjaan yang berbeda-beda secara signifikan dalam hal
yang mereka sukai, tidak sukai, dan preferensi berbagai kegiatan dan situasi.
Periode 3: Pertumbuhan yang Pesat
Tiga dekade setelah perang dunia 2 telah berlalu, psikologi klinis benar-
benar menjadi profesi yang mandiri. Banyaknya psikolog yang telah terlibat di
berbagai macam kegiatan selama perang siap menerima ide-ide baru, organsiasi
baru, standar baru untuk latihan dan praktik. Profesi-profesi kesehatan lain juga
tumbuh dan menetapkan berbagai standar. Sebagai contoh, APA
mempublikasikan Diagnostic and Statistical Manual (DSM) pertamanya pada
1952. Para psikolog yang bekerja si setting medis menjadi terbiasa menggunakan
bahasa dan spesifikasi DSM dalam mencatat kondisi psikopatologis pasien.
Psikoterapi sekarang menjadi kegiatan penting para psikolog, dan banyak
psikolog yang menanggapnya jauh lebih menarik dibanding pekerjaan diagnostic
atau asesmen. Psikoanalisis dan cabang-cabangnya masih menjadi teori yang
dominan, tetapi, ide-ide lainhya mengalami sirkulasi, seperti terapi client-centered
dari rogers, eksistensialisme, dan teori belajar-sosial.
Ada banyak teknik asesmen yang tersedia, sehingga memilih teknik yang
paling tepat untuk kasus tertentu membutuhkan keahlian tersendiri. Interpretasi
hasil-hasil tes adalah tanggung jawab besar, karena skor-skor (kasar)-nya sendiri
tidak banyak berarti, terutama untuk kebanyakan teknik proyektif. Sejalan dengan
berbagai perkembangan dalam psikologi, terjadi penemuan-penemuan penting di
bidang kedokteran yang mempengaruhi penanganan pasien-pasien psikiatris. Para
psikiater dan dokter lainnya memiliki semakin banyak jenis obat untuk menangani
berbagai macam gangguan mental. Beragam obat penenang dan antedepresan
dikembangkan untuk menangani kecemasan dan masalah lainnya.
Chlorpromazine adalah salah satu produk farmasi pertama yang digunakan untuk
menangani skizofrenia. Pencapaian yang paling signifikan selama periode antara
tahun 1940 dan 1960 adalah ditetapkannya pola latihan baru, seiring dengan
kemunculan organisasi-organsiasi baru dan standar-standar etis untuk mengatu
praktik psikologi.
Sebuah komite APA dibentuk untuk mengembangkan rencana pendidikan
bagi para psikolog klinis, dan pada 1949 sebuah konferensi penting
diselenggarakan di Boulder, Colorado. Keputusan yang diambil di Boulder,
bersama berbagai keputusan soal deskripsi kerja dan perekrutan tenaga kerja oleh
Veterans Administrator, membuat gelar doktor menjadi gelar standar bagi para
psikolog klinis di Amerika Serikat. Pendidikan tingkat pasca sarjana dimaksdukan
untuk mempersiapkan mahasiswa untuk menjalani tiga macam peran sekaligus,
yaitu bidang asesmen, terapi, dan penelitian. Calon klinisi diberi dasar yang kuat
di bidang ilmu psikologi maupun keterampilan-keterampilan aplikatif yang
esensial. Konferensi Boulder menetapkan scientific-professional model (model
ilmiah-profesional), yang sering disebut Boulder Model. Selama tahun berikutnya,
akreditasi program, sertifikasi praktisi individual, kodifikasi dan penegakan
standar-standar etis, dan banyak juga masalah lain juga digodok.
Periode 4: Perkembangan yang Campur Aduk dan Proliferasi Professional
Sebuah penanda signifikan yang lahir dari studi massif tentang kebutuhan
kesehatan mental orang Amerika adalah Community Mental Health Act, yang
ditandatangani oleh presiden John F. Kennedy. Undang-undang ini menetapkan
kesehatan mental sebagai masalah nasional untuk pertama kalinya, dan peluang
yang ditawarkan kepada para psikolog klinis dan pekerja kesehatan mental
lainnya pun meningkat tajam. Sebagian psikolog berkomitmen pada isu-isu yang
lebih luas dibandingkan penanganan individual, seperti isu kesehatan masyarakat
dan pencegahan, dan sebuah bidan keahlian khusus yang disebut community
psychology (psikologi komunitas) muncul pada kahir 1960-an. Mereka
menyatakan bahwa banyak klinis tidak memberikan perhatian pada kekuatan-
kekuatan yang lebih besar yang terkait dengan gangguan perilaku, misalnya
kemiskinan. Tetapi mimpi awal terhadap ketersediaan perawatan kesehatan
mental secara universal tampaknya belum terwujud. Tetapi, ada juga beberapa
perkembangan historis kurang menyenangkan. Perang Vietnam dan berbagai
protes keras yang menentangnya pada pertengahan 1960-an sampai awal 1970-an
menyebabkan perpecahan serius di kalangan rakyat biasa maupun politis di
Amerika Serikat. Tren-tren positif penting terlihat, seperti kemajuan besar di
bidang sains dan penginkatan kesadaran rasial, gender, dan ketidaksertaan
ekonomi.
Terjadi beberapa perkembangan yang meresahkan di bidang psikologi
klinis dan kesehatan mental secara umum. Semakin banyaknya studi-studi fol-
low-up memunculkan kebimbangan tentang efektivitas psikoterapi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa interpretasi kompleks para klinisi kurang prediktif
disbanding rumusan statistik sederhana yang hanya didasarkan pada skor-skor tes
dan data riwayat hidup. Studi lain menunjukkan bahwa banyak orang dalam
populasi, terutama kaum miskin, kurang mendapatkan pelayanan yang memadahi.
Kebanyakan praktisis kesehatan mental tidak melayani orang-orang sakit mental
secara serius dan lebih suka menerapkan psikoterapi pada orang-orang yang lebih
fungsional. Ketika pertumbuhan jumlah college berhenti dan dana publik menjadi
semakin langka pada akhir 1970-an dan 1980-an, pekerjaan untuk psikolog klinis
baru di berbagai setting akademis maupun publik pun menjadi lebih sulit
diperoleh, dan banyak di antara mereka yang kemudian memilih berpraktik
swasta. Tahun 1970-an setelah melalui perjuangan panjang, psikologi klinis mulai
diakui oleh perusahaan-perusahaan asuransi kesehatan sebagai penyedia
pelayanan kesehatan yang independen.
Terlahir dari sebuah training conference APA di Vail Colorado, sebuah
program pendidikan alternative diakui pada 1973. Hal inilah yang menyebabkan
“ledakan” produksi psikologi klinis. Tahun 1970-an dan 1980-an beberapa bidang
keahlian khusus baru diorganisasikan dan batas-batas yang lebih tegas mulai
ditetapkan, seperti neuropsikologi, psikologi kesehatan, psikologi olahraga,
psikologi keluarga, dan psikologi forensik. Iklim politik AS pada 1980-an
menimbulkan keengganan untuk mendukung sektor kesehatan mental. Ini
berararti bahwa para psikiater maupun banyak psikolog dan professional
kesehatan mental lainnya lebih tertarik pada praktik swasta yang lebih
menguntungkan. Posisi kepemimpinan di rumah sakit dan klinik-klinik negeri,
yang dahulu dipegang oleh psikiater, sekarang terbuka bagi psikolog dan pekerja
sosial.
Peridoe 5: Perkembangan Mutakhir dan Masa Depan.
Bagi para praktisi, baik di lembaga-lembaga negeri maupun dalam praktik
swasta, karena biaya medis secara umum terus mengalami kenaikan, maka ada
tiga kekuatan besar yang mengemuka: persaingan untuk memperoleh sumber
daya, usaha menghindari utang, dan pertanyaan soal efektivitas psikoterapi,
terutama dalam kaitannya dengan pengobatan. Berbagai pernyataan, atau bahkan
perkara hukum, tentang biaya dan tentang biaya dan tetang validitas alat asesmen
dan efktivitas psikoterapi muncul ke permukaan. Di saat-saat inilah beberapa studi
memperlihatkan bahwa intervensi rawat-jalan yang diterapkan secara hati-hati
untuk para anggota suatu perencanaan medis benar-benar dapat menghemat biaya
medis, sebuah temuan yang menjadi dasar kunci untuk menunjukkan kepada
perusahaan asuransi bahwa mendukung pelayanan psikologi adalah bisnis yang
menguntungkan. Managed care menjadi masalah bagi para klinisi, karena
perusahaan-perusahaan asuransi turut ikut campur dalam mengontrol
reinbusement dan menetapkan berbagai cara untuk membatasi asesmen dan
penanganan.
Para psikolog terdiversifikasi, membentuk kelompok-kelompok untuk
menawarkan pelayanan bantuan bagi karyawan di perusahaan-perusahaan dan
lebih memilih jaringan-jaringan penyedia layanan dan mengurangi fee untuk
perusahaan-perusahaan asuransi sebagai imbalan bagi bisnis penjamin. Teori dan
riset terus berkembang di akhir abad ke-20. Yang paling menonjol antara lain
adalah teknik-teknik neuroimaging – cara untuk menunjukkan fungsi otak.
Sebagian mendasarkan diri pada elaborasi electroencephalography (EEG),
perekaman gelombang otak. Sebagian lainnya menggunakan ultrasound dan
metode-metode untuk memvisualisasikan pemrosesan bahan-bahan kimia oleh
otak. Penelitian untuk memetakan karakterisitk-karakteristik genetis manusia yang
masih berlangsung menjanjikan revolusi psikologi di masa yang akan dating.
Merasa kecewa dengan segala hal yang mereka anggap sebagai pengontrolan
APA oleh para klinisi dalam masalah-masalah professional, sejumlah akademisi
dan psikolog mendirikan organisasi American Psychologicl Society (APS) pada
1988. Sebagian sebagai repons terhadap APS, APA membentuk empat di rektorat:
Science, Education, Public Interest, Practice. Pada 1980-an dan 190-an
penambahan itu semakin pesat sebagai respons terhadap beragam interest groups
dalam psikologi. Selain divisi psikologi klinis dan subdivisi-subdivisinya, banyak
klinisi menjadi bagian divisi konseling, Sekolah, Militer, Rehabilitasi, Community
Research and action, Psikoterapi, Hypnosis Psikologis, Psikoanalisis, Humanistis,
Retardasi Mental, Psikologi Perempuan, Kesehatan Keluarga, dan lain-lain di
antara kebih 50 divisi yang ada di APA. Payungnya, yang disebut psikologi klinis,
menjadi sangat besar.
Psikologi Klinis di Indonesia
Psikoteknik peninggalan Belanda adalah suatu biro yang mengawali
beridirnya psikologi di Indonesia, kemudian oleh psikiater Prof. Slamet Iman
Santoso dikembangkan menjadi program studi psikologi di Fakultas Kedoketeran
di UI.
Biro Psikologi Angkatan Darat merupakan suatu biro yang menjadi titik
awal lahirnya psikologi di UNPAD. Pada saat gencarnya perang terjadi ada
beberapa mahasiswa yang menimba ilmu di negeri orang yaitu Belanda dan
Jerman. Tanggal 8 januari 1965 psikologi menjadi fakultas di UGM, sebelumnya
sekitar tahun 1965 masih menjadi jurusan di Fakultas Sastra, Penddiikan dan
Filsafat.
Setelah menyelesaikan masa penahanan akibat tuduhan terlibat G30S PKI,
ahli ini (Dr. Busono Wiwoho) membuka praktik psikologi klinis di rumah sakit di
semarang. Dr. wiwoho meninggal di awal tahun 1990 (komunikasi pribadi dengan
putrinya yang saat itu menjadi mahasiswa fakultas psikologi UNIKA
Soegijapranta 1990).
DAFTAR PUSTAKA
Prawitasari, Johana E. 2011. Psikologi Klinis: Pengantar Terapan Mikro &
Makro. Jakarta: Erlangga.
Sundberg, Norman D., et all. 2002. Clinical Psychology: Evolving Theory,
Practice, and Research. New Jersey: Prentice Hall.
LAMPIRAN
Detailed Document Analysis:
Sejarah psikologi klinis Psikologi berasal dari bahasa yunani
psyche (yang memunyai arti napas, prinsip hidup atau jiwa) dan
logos (yang mempunyai arti kata, pembicaraan atau alasan),
namun nama psychology untuk ilmu belim digunakan selama
berabad-abad kemudian. Hipocrates memprakarsai pendekatan
medis untuk fenomena psikologis abnormal yang lambat laun
menggantikan konsepsi-konsepsi supranatural atau demonologis.
Konsepsi-konsepsi ilmiah tentang sifat manusia mengalami
pasang surut dari abad ke abad, tetapi tidak pernah sama sekali
menghilang. Bahkan selama abad ke-15 dan 16, masa kejayaan
ilmu guna-guna, sebagian orang berani berbicara lantang
menentang pandangan dan praktik yang berlaku pada saat itu.
Periode 1: tahun-tahun awal Pada abad ke-19 muncul psikologi
sebagai ilmu pengetahuan di eropa dan amerika. Terdapat tiga
perkembangan sosial yang menggerakkan roda perubahan dan
memungkinkan terjadinya hal itu. Pertama, revolusi industri, yang
membuat ikatan yang bersifat kekeluargaan dan kemasyarakatan
di banyak wilayah kehidupan semakin digantikan oleh hubungan
yang bersifat birokratis dan impersonal. Kedua, pertumbuhan ilmu
pengetahuan dan semakin tingginya kepercayaan orang terhadap
ilmu pengetahuan sebagai fondasi kemajuan umat manusia.
Ketiga, pandangan baru mengenai sifat manusia, yang
menambahkan minat terhadap romantisme, impuls-impuls
irasional dan primitive, dan misteri-misteri seperti hipnotnis pada
asumsi-asumsi rasional dan hedonistis pada aba ke-18.
Laboratorium psikologi pertama, yang didirikan oleh wlhelm wundt
di lepipzig, jerman, pada 1869, dan francis galton meneliti
penerapan pengukuran dan statistik pada berbagai karakteristik
manusia. buku pertama freud yang berjudul The interpretation of
dream berhasil menyedot minat banyak orang pada aspek
psikologis dalam sakit mental dan pemahaman klinis. Orang yang
pertama kali menngunakan istilah clinical psychology adalah
leighter witmer. Tidak hanya itu ia juga orang yang pertama kali
mendirikan klinik psikologi (pertama kali di university of
Pennsylvania pada 1869), dan jurnal psikologi. Witmer selalu
menegaskan tentang asesmen saksama sebelum pemberian
penanganan pada klien dan memberikan komitmen yang
mendalam terhadap pandangan profesi yang baru muncul.
Lambat laun, muncullah klinik-klinik laun serta psikolog dan
pekeja social mulai dimasukkan ke dalam rumah sakit mental
dalam daftar staffnya Masuk ke abad-20-an merupakan periode
reformasi yang menggairahkan bagi ide-ide, rencana-rencana,
dan alat-alat baru. Psikologi merupakan suatu harapan orang-
orang agar terjadinya kemajuan di bidang kemanusiaan. The
mind that found itself (1980) adalah buku karangan mantan
pasien mental, Clifford beers dan dia mendirikan masyarakat
hygiene mental yang pertama. Para pemikir psikolog yang
berpengaruh mempublikasikan buku pada periode ini saling
melontarkan kritik melalui buku mereka dan psikologi
terdefernsiasi menjadi beberapa bidang. Konflik teoritis yang
paling tajam dan masih diingat saat ini adalah “apakah psikologi
adalah ilmu pikiran (mind) atau perilaku (behavior). Dewasa ini
banyak orang sepakat bahwa psikologi adalah ilmu pengalaman,
sebuah konsep yang lebih luas dibandingkan pikiran. Pikiran
dalam hal ini, adalah sebuah konsep yang lebih luas
dibandingkan perilaku. Pada tahun 1900 hingga 1920 mulai
ditemukan alat-alat yang digunakan oleh psikolog. Instrument
baru yang penting adalah tes intelegensi, yang penting bukan
hanya karena merupakan cara ilmiah untuk mengukur salah satu
aspek utama individualitas, tepai juga karena menyebabkan
kelahiran serangkaian alat asesmen yang masih digunakan dan
sempurnakan sampai sekarang. Pengembangan tes-tes
intelegensi kelompok dilakukan oleh psikolog amerika pada
perang dunia 1. The army alpha memungkinkan dilakukannya tes
tehadap orang dewasa maupun anak-anak dan untuk
mengadministrasikan berbagai tes kepada kelompok maupun
individu. Tes non bahasa yang digunakan untuk kelompok-
kelompok rekrutan yang tidak mengenal bahasa inggris atau buta
huruf disebut the army beta. Perumusan standart untuk
reliabilitas, validitas, dan norma untuk tes dilakukan oleh psikolog
pada tahun 1920. Pada tahun 1904 Jung mengusulkan sebuah
tes asosiasi kata untuk mengungkapkan makna-makna tak sadar.
Pada 1917, woodsworth memproduksi sebuah kuesioner yang
disebut personal data sheet untuk digunakan dalam menyaring
calon tentara dalam kaitannya dengan masalah-masalah klinis.
Kuesioner tersebut merupakan yang pertama dari sederet
panjang inventori kepribadian yang ada sampai saat ini. Selama
decade-dekade perkembangan inilah psikologi klinis memperoleh
identitas yang jelas. Witmer merintis sebuah jurnal yang disebut
psychological clinic pada 1970, menyusul didirikannya journal of
abnormal psychology pada 1960. Sekarang para psikolog dapat
menjadi bagian sebuah organisasi dan memiliki outles (gerai)
publikasi bagi ide-ide mereka tentang berbagai macam aktivitas
dan masalah klinis. Periode 2: waktu konsolidasi Dalam periode
ini psikoanalisis freud menjadi sangat dominan dalam bidang ide
dan konsep. Sebenarnya apa yang dilakukan oleh kebanyakan
psikolog selama tahun 1920-an dan 1930-an tidak banyak
berkaitan dengan teori. Pada tahun 1909 didirikannya child
guidance clinic (klinik bimbingan anak) di Chicago oleh William
healy , seorang psikiater. Banyak klinik semacam mulai
menggunakan pola yang berbeda dengan yang digunakan oleh
klinik psikologi witmer. Staf klinik bimbingan itu bercirikan sebuat
treatment team (tim penanganan) yang terdiri psikiater (ketua),
psikolog, dan pekerja sosial. Psikolog bertanggung jawab
memberikan tes pada anak-anak, melakukan beberapa
wawancara, dan menangani hubungan dengan sekolah. Psikologi
lebih dipandang sebagai sebuah bidang keahlian khusus
pendidikan daripada medis. Karena banyak psikolog klinis yang
hanya memiliki gelas magister dan cukup puas menanganggap
dirinya sebagai teknis daripada Sebagai praktisi independen
memungkan organisasi tim berjalan cukup lancar. Tapi hal
tersebut membebani profesi yang baru muncul dengan berbagai
masalah yang menjadi semakin mendesak dan penting pada
decade-dekade selanjutnya, saat level of training untuk para
psikolog klinis di amerka serikat semakin meningkat dan tumpang
tindih antara kompetensi psiakater dan psikolog menjadi semakin
besar. Perubahan besar terjadi selama dan tidak lama setelah
perang dunia 2 berakhir pada 1945. Para psikolog amerika
menjadi sangat terlibt dalam pekerjaan rumah sakit bersama para
personel dan veteran militer. Mereka lebih banyak bekerja
dengan orang dewasa daripada anak-anaki, dan mereka sering
harus bertanggung jawab melakukan psikoterapi maupun
asesmen. Psikologi klinis semakin jauh tertransformasi dari
pendidikan menjadi bidang keahlian khusus medis. Selama 1930-
an kelompok psikolog terapan lain berusaha mendirikan layanan
konseling di kampus. University of Minnesota menjadi universitas
pertama yang mendirikan layanan tersebut. Selama dan setalah
perang dunia 2, para psikolog konseling memperluas jangkauan
aktivitasnya dengan menyediakan pelayanan bagi para tentara,
veteran, dan orang-orang dewasa lainnya serta bekerja sama
dengan para professional kesehatan mental lain. Konseling tidak
lagi dibatasi pada bantuan pendidikan dan vokasional di sekolah
dan universitas tapi melibatkan terapi dan rehabilitasi orang-orang
dengan berbagai masalah fisik dan mental, dan tumpang-tindih
dengan psikolog klinis semakin besar. Para psikolog menemukan
dan mengembangkan berbagai macam teknik asesmen selama
seperempat abad ini. Semakin banyak inventori kepribadian yang
muncul, seperti bagian-bagian awal dari tes kepribadian yang
sekarang paling luas digunakan, yaitu minessota multiphasic
personality inventory (MMPI). Teknik proyektif semakin luas
digunakan, teknik yang didasarkan pada asumsi bahwa segala
yang dilakukan subjek dengan materi stimulus yang ambigu
mengungkapkan sesuatu tentang struktur kepribadian dan
berhubungan dengan ketidaksadaran – ide yang sangat menarik
bagi para pendukun Freudian dan psikodinamika. Bercak tinta
Rorschach masih menjadi teknik yang paling menonjol dan paling
luas digunakan. Thematic apperception test (TAT), yang meminta
subjek untuk bercerita tentang gambar-gambar yang diperlihatkan
kepadanya, dikembangkan melalui penelitian kepribadian di
Harvard university. Para psikolog menemukan tes-tes
neuropsikologis untuk mendiagnosis mecam dan derajat
perubahan kognitif yang terkait dengan kerusakan otak. Strong
vocational interest blank dikembangkan berdasarkan bukti
penelitian yang solid bahwa orang-orang di pekerjaan yang
berbeda-beda secara signifikan dalam hal yang mereka sukai,
tidak sukai, dan preferensi berbagai kegiatan dan situasi. Periode
3: pertumbuhan yang pesat Tiga deakade setelah perang dunia 2
telah berlalu,psikologi klinis benar-benar menjadi profesi yang
mandiri. Banyaknya psikolog yang telah terlibat di berbagai
macam kegiatan selama perang siap menerima ide-ide baru,
organsiasi baru, standar baru untuk latihan dan praktik. Profesi-
profesi kesehatan lain juga tumbuh dan menetapkan berbagai
standar. Sebagai contoh, APA mempublikasikan Diagnostic and
statistical manual (DSM) pertamanya pada 1952. Para psikolog
yang bekerja si setting medis menjadi terbiasa menggunakan
bahasa dan spesifikasi DSM dalam mencatat kondisi
psikopatologis pasien. Psikoterapi sekarang menjadi kegiatan
penting para psikolog, dan banyak psikolog yang menanggapnya
jauh lebih menarik disbanding pekerjaan diagnostic atau
asesmen. Psikoanalisis dan cabang-cabangnya masih menjadi
teori yang dominan, tetapi, ide-ide lainhya mengalami sirkulasi,
seperti terapi client-centered dari rogers, eksistensialisme, dan
teori belajar-sosial. Ada banyak teknik asesmen yang tersedia,
sehingga memilih teknik yang paling tepat untuk kasus tertentu
membutuhkan keahlian tersendiri. Interpretasi hasil-hasil tes
adalah tanggung jawab besar, karena skor-skor (kasar)-nya
sendiri tidak banyak berarti, terutama untuk kebanyakan teknik
proyektif. Sejalan dengan berbagai perkembangan dalam
psikologi, terjadi penemuan-penemuan penting di bidang
kedokteran yang mempengaruhi penanganan pasien-pasien
psikiatris. Para psikiater dan dokter lainnya memiliki semakin
banyak jenis obat untuk menangani berbagai macam gangguan
mental. Beragam obat penenang dan antedepresan
dikembangkan untuk menangani kecemasan dan masalah
lainnya. Chlorpromazine adalah salah satu produk farmasi
pertama yang digunakan untuk menangani skizofrenia.
Pencapaian yang paling signifikan selama periode antara tahun
1940 dan 1960 adalah ditetapkannya pola latihan baru, seiring
dengan kemunculan organisasi-organsiasi baru dan standar-
standar etis untuk mengatu praktik psikologi. Sebuah komite APA
dibentuk untuk mengembangkan rencana pendidikan bagi para
psikolog klinis, dan pada 1949 sebuah konferensi penting
diselenggarakan di Boulder, Colorado. Keputusan yang diambl di
boulder, bersama berbagai keputusan soal deskripsi kerja dan
perekrutan tenaga kerja oleh veterans administrator, membuat
gelar doctor menjadi gelar standar bagi para psikolog klinis di
amerika serikat. Pendidikan tingkat pasca sarjana dimaksdukan
untuk mempersiapkan mahasiswa untuk menjalani tiga macam
peran sekaligus, yaitu bidang asesmen, terapi, dan penelitian.
Calon klinisi diberi dasar yang kuat di bidang ilmu psikologi
maupun keterampilan-keterampilan aplikatif yang esensial.
Konferensi bouldermenetapkan scientific-professional model
(model ilmiah-profesional), yang sering disebut boulder model.
Selama tahun berikutnya, akreditasi program, sertifikasi praktisi
individual, kodifikasi dan penegakan standar-standar etis, dan
banyak juga masalah lain juga digodok. Periode 4:
perkembangan yang campur aduk dan proliferasi professional
Sebuah penanda signifikan yang lahir dari studi massif tentang
kebutuhan kesehatan mental orang amerika adalah community
mental health act, yang ditandatangani oleh presiden john f.
kennedy. Undang-undang ini menetapkan kesehatan mental
sebagai masalah nasional untuk pertama kalinya, dan peluang
yang ditawarkan kepada para psikolog klinis dan pekerja
kesehatan mental lainnya pun meningkat tajam. Sebagian
psikolog berkomitmen pada isu-isu yang lebih luas dibandingkan
penanganan individual, seperti isu kesehatan masyarakat dan
pencegahan, dan sebuah bidan keahlian khusus yang disebut
community psychology (psikologi komunitas) muncul pada kahir
1960-an. Mereka menyatakan bahwa banyak klinis tidak
memberikan perhatian pada kekuatan-kekuatan yang lebih besar
yang terkait dengan gangguan perilaku, misalnya kemiskinan.
Tetapi mimpi awal terhadap ketersediaan perawatan kesehatan
mental secara universal tampaknya belum terwujud. Tetapi, ada
juga beberapa perkembangan historis kurang menyenangkan.
Perang Vietnam dan berbagai protes keras yang menentangnya
pada pertengahan 1960-an sampai awal 1970-an menyebabkan
perpecahan serius di kalangan rakyat biasa maupun politis di
amerika serikat. Tren-tren positif penting terlihat, seperti
kemajuan besar di bidang sains dan penginkatan kesadaran
rasial, gender, dan ketidaksertaan ekonomi. Terjadi beberapa
perkembangan yang meresahkan di bidang psikologi klinis dan
kesehatan mental secara umum. Semakin banyaknya studi-studi
fol-low-up memunculkan kebimbangan tentang efektivitas
psikoterapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interpretasi
kompleks para klinisi kurang prediktif disbanding rumusan statistic
sederhana yang hanya didasarkan pada skor-skor tes dan data
riwayat hidup. Studi lain menunjukkan bahwa banyak orang
dalam populasi, terutama kaum miskin, kurang mendapatkan
pelayanan yang memadahi. Kebanyakan praktisis kesehatan
mental tidak melayani orang-orang sakit mental secara serius dan
lebih suka menerapkan psikoterapi pada orang-orang yang lebih
fungsional. Ketika pertumbuhan jumlah college berhenti dan dana
public menjadi semakin langka pada akhir 1970-an dan 1980-an,
pekerjaan untuk psikolog klinis baru di berbagai setting akademis
maupun public pun menjadi lebih sulit diperoleh, dan banyak di
antara mereka yang kemudian memilih berpraktik swasta. Tahun
1970-an setelah melalui perjuangan panjang, psikologi klinis
mulai diakui oleh perusahaan-perusahaan asuransi kesehatan
sebagai penyedia pelayanan kesehatan yang independen.
Terlahir dai sebuah training conference APA div ail Colorado,
sebuah program pendidikan alternative diakui pada 1973. Hal
inilah yang menyebabkan “ledakan” produksi psikologi klinis.
Tahun 1970-an dan 1980-an beberapa bidang keahlian khusus
baru diorganisasikan dan batas-batas yang lebih tegas mulai
ditetapkan, seperti neuropsikologi, psikologi kesehatan, psikologi
olahraga, psikologi keluarga, dan psikologi forensic. Iklim politik
AS pada 1980-an menimbulkan keengganan untuk mendukung
sector kesehatan mental. Ini berararti bahwa para psikiater
maupun banyak psikolog dan professional kesehatan mental
lainnya lebih tertarik pada praktik swasta yang lebih
menguntungkan. Posisi kepemimpinan di rumah sakit dan klinik-
klinik negeri, yang dahulu dipegang oleh psikiater, sekarang
terbuka bagi psikolog dan pekerja sosial. Peridoe 5:
perkembangan mutakhir dan masa depan. Bagi para praktisi, baik
di lembaga-lembaga negeri maupun dalam praktik swasta, karena
biaya medis secara umum terus mengalami kenaikan, maka ada
tiga kekuatan besar yang mengemuka: persaingan untuk
memperoleh sumber daya, usaha menghindari utang, dan
pertanyaan soal efektivitas psikoterapi, terutama dalam kaitannya
dengan pengobatan. Berbagai pernyataan, atau bahkan perkara
hukum, tentang biaya dan tentang biaya dan tetang validitas alat
asesmen dan efktivitas psikoterapi muncul ke permukssn. Di
saat-saat inilah beberapa studi memperlihatkan bahwa intervensi
rawat-jalan yang diterapkan secara hati-hati untuk para anggota
suatu perencanaan medis benar-benar dapat menghemat biaya
medis, sebuah temuan yang menjadi dasar kunci untuk
menunjukkan kepada perusahaan asuransi bahwa mendukung
pelayanan psikologi adalah bisnis yang menguntungkan.
Managed care menjadi masalah bagi para klinisi, karena
perusahaan-perusahaan asuransi turut ikut campur dalam
mengontrol reinbusement dan menetapkan berbagai cara untuk
membatasi asesmen dan penanganan. Para psikolog
terdiversifikasi, membentuk kelompok-kelompok untuk
menawarkan pelayanan bantuan bagi karyawan di perusahaan-
perusahaan dan lebih memilih jaringan-jaringan penyedia layanan
dan mengurangi fee untuk perusahaan-perusahaan asuransi
sebagai imbalan bagi bisnis penjamin. Teori dan riset terus
berkembang di akhir abad ke-20. Yang paling menonjol antara
lain adalah teknik-teknik neuroimaging – cara untuk menunjukkan
fungsi otak. Sebagian mendasarkan diri pada elaborasi
electroencephalography (EEG), perekaman gelombang otak.
Sebagian lainnya menggunakan ultrasound dan metode-metode
untuk memvisualisasikan pemrosesan bahan-bahan kimia oleh
otak. Penelitian untuk memetakan karakterisitk-karakteristik
genetis manusia yang masih berlangsung menjanjikan revolusi
psikologi di masa yang akan dating. Merasa kecewa dengan
segala hal yang mereka anggap sebagai pengontrolan APA oleh
para klinisi dalam masalah-masalah professional, sejumlah
akademisi dan psikolog mendirikan organisasi American
Psychologicl Society (APS) pada 1988. Sebagian sebagai repons
terhadap APS, APA membentuk empat di rektorat: Science,
Education, Public Interest, Practice. Pada 1980-an dan 190-an
penambahan itu semakin pesat sebagai respons terhadap
beragam interest groups dalam psikologi. Selain divisi psikologi
klinis dan subdivisi-subdivisinya, banyak klinisi menjadi bagian
divisi konseling, sekolah, militer, rehabilitasi, community research
and action, psikoterapi, hypnosis psikologis, psikoanalisis,
humanistis, retardasi mental, psikologi perempuan, kesehatan
keluarga, dan lain-lain di antara kebih 50 divisi yang ada di APA.
Payungnya, yang disebut psikologi klinis, menjadi sangat besar.
Psikologi klinis di Indonesia Psikoteknik PENINGGALAN belanda
adalah suati biro yang mengawali beridirnya psikologi di
indonesia, kemudian oleh psikiater prof. Slamet iman santoso
dikembangkan menjadi program studi psikologi di fakultas
kedoketeran di ui. biro psikologi angkatan darat merupakan suatu
biro yang menjadi titk awal lahirnya psikologi di unpad. Pada saat
gencarnya perang terjadi ada beberapa mahasiswa yang
menimba ilmu di negeri orang yaitu belanda dan jerman. Tanggal
8 januari 1965 psikologi menjadi fakultas di ugm, sebelumnya
sekitar tahun 1965 masih menjadi jurusan di fakultas sastra,
penddiikan dan filsafat. Setelah menyelesaikan masa penahanan
akibat tuduhan terlibat G30S PKI, ahli ini (Dr. Busono Wiwoho)
membuka praktik psikologi klinis di rumah sakit di semarang. Dr.
wiwoho meninggal di awal tahun 1990 (komunikasi pribadi
dengan putrinya yang saat itu menjadi mahasiswa fakultas
psikologi UNIKA Soegijapranta 1990).
top related