bab i kelompok 7
Post on 19-Jan-2016
30 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 Gambaran Umum Desa
1.1.1 Gambaran Secara Geografis
Puskesmas Tegal Angus adalah salah satu puskesmas yang terletak
di wilayah Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang, Provinsi
Banten, mempunyai luas wilayah 4.763.198 Ha (47,631 km2). Terdiri
dari luas daratan 2.170.120 Ha dan sawah 2.593.078 Ha dengan
ketinggian dari permukaan laut 2-3 meter dengan curah hujan rata-rata
24 mm/tahun. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Tangerang sekitar 47 km.
Batas-batas wilayah Kecamatan Teluk Naga adalah sebagai
berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Laut Jawa atau DKI
Jakarta.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Tangerang atau
Kecamatan Neglasari.
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kosambi.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sepatan atau
Pakuhaji.
Wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus berada di wilayah
Kecamatan Teluk Naga bagian utara yang terdiri dari enam desa binaan
yaitu desa Pangkalan, Tanjung Burung, Tegal Angus, Tanjung Pasir,
Muara dan Lemo.
Gambar 1.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
1
Desa Tanjung Pasir terletak di utara dari Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yang merupakan daerah pesisir
pantai, mempunyai luas wilayah 564,25 hektar dan merupakan daerah
dataran rendah dengan ketinggian satu meter dari permukaan laut dengan
suhu udara 300 - 370C.
Luas wilayah terdiri dari sawah seluas 79 hektar, daratan seluas
108,185 hektar dan empang seluas 377,065 hektar. Pada daratan terdiri
dari dua hektar pemakaman umum.
Batas-batas wilayah Desa Tanjung Pasir seperti yang terlihat pada
gambar 1.1 adalah sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa.
b. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjung Burung.
c. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Muara.
d. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tegal Angus, Lemo,
dan Pangkalan.
Gambar 1.2 Batas Wilayah Desa Tanjung Pasir Tahun 2013
Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
Puskesmas Tegal Angus terdapat di :
a. Desa Tegal Angus.
b. Jl. Raya Tanjung Pasir.
2
c. Kode Pos 15510.
d. Status kepemilikan tanah : Tanah Pemerintah Kabupaten.
e. Batas wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa.
f. Batas wilayah sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan
Kosambi.
g. Batas wilayah sebelah Selatan berbatasan dengan Desa
Kampung Melayu.
h. Batas wilayah sebelah Barat dengan Desa Pakuhaji.
Prasarana perhubungan dan pengairan di Kecamatan Teluk Naga
dihubungkan oleh :
a. Jalan
Panjang jalan yang ada di wilayah Kecamatan Teluk Naga
sepanjang 108 km, dengan klasifikasi sebagai berikut :
1) Berdasarkan status
Jalan Propinsi : 9,5 km.
Jalan Kabupaten : 5 km.
Jalan Desa : 93,5 km.
2) Berdasarkan kondisi fisik
Jalan hotmik : 17,5 km.
Jalan aspal : 67 km.
Jalan tanah : 14,5 km.
b. Jembatan
1) Jembatan besi : 1 km.
2) Jembatan beton : 7 km.
c. Sungai atau kali
Sungai atau kali yang mengalir di wilayah Kecamatan Teluk
Naga adalah sungai Cisadane dengan panjang saluran sejauh 12
km.
d. Irigasi atau Pengairan
Pengairan dapat mengairi sawah seluas 20.593.649 Ha.
3
e. Bendungan air atau Dam
Bendungan dapat digunakan Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) yang menjadi salah satu sumber air bersih yang
dimanfaatkan masyarakat.
1.1.2 Gambaran Umum Desa Secara Demografi
1.1.2.1 Jumlah Penduduk
Berdasarkan data dari kecamatan Teluk Naga pada tahun
2013 jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Tegal Angus
adalah 53.444 jiwa yang tersebar di 6 desa seperti yang
tercantum di tabel 1.1
Tabel 1.1 Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga Dan Kepadatan
Penduduk Menurut Desa/Kelurahan Tanjung Pasir Tahun 2013
No Desa/Kel
Luas
Wilayah
(km2)
Jumlah
Rata-Rata
Jiwa/
Rumah
Kepadatan
Penduduk
(km2)
Pen
du
du
k
(Jiw
a)
Pen
du
du
k
Mis
kin
(Ji
wa)
RT
RW
KK
Ru
mah
1. Lemo 3,61 6,548 32 15 1408 4.4 1,700
2. Muara 5,14 3,516 22 6 793 4.4 684
3. Pangkalan 7,54 16,755 35 11 3229 4.8 2,040
4. Tanjung
Burung
5,24 7,675 16 8 1572 4.5 1,283
5. Tanjung
Pasir
5,64 9,595 31 18 2319 4.6 1.569
6. Tegal
Angus
2,83 9,355 23 7 1895 4.6 3.089
Jumlah 30.02 53,444 139 45 10,745 4.6 10,364
Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
4
Klasifikasi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di
wilayah kerja Puskemas Tegal Angus dilihat pada tabel 1.2
dibawah ini :
Tabel 1.2 Klasifikasi Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
NO. Desa/KeluruhanJUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1
2
3
4
5
6
Tegal Angus
Tanjung Burung
Tanjung Pasir
Lemo
Muara
Pangkalan
4,313
3,379
4,436
3,061
1,740
7,672
4,428
3,343
4,413
3,077
1,776
7,706
8,741
6,722
8,849
6,138
2,516
15,378
JUMLAH 27,412 26,032 53,444
Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
1.1.2.2 Lapangan Pekerjaan Penduduk
Lapangan pekerjaan penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Tegal Angus cukup beragam, hal ini berhubungan dengan
geografis kecamatan Teluk Naga dimana terdapat persawahan
dan berbatasan dengan laut serta daerah kota Tangerang dan
akses ke daerah Jakarta.
Tabel 1.3. Lapangan Pekerjaan Penduduk
No Lapangan Kerja Penduduk Jumlah
1. Petani pemilik 13.316
2. Petani penggarap 6.063
3. Buruh 4.592
4. Nelayan 386
5. Pedagang 6.373
6. Industri rakyat 13.536
7. Buruh industri 13.757
5
8. Pertukangan 4.109
9. PNS 222
10. TNI/Polri 65
11. Pensiunan PNS 45
12. Pensiunan TNI/Polri 43
13. Perangkat desa 141
14. Pengangguran 4.004
Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun2013
1.1.2.3 Tingkat Pendidikan
Aspek pendidikan merupakan salah satu indikator yang
dapat mempengaruhi kualitas kehidupan penduduk di wilayah
Kecamatan Teluk Naga khususnya wilayah kerja Puskesmas
Tegal Angus seperti yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.4 Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Jenjang Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas
Tegal Angus Tahun 2013
No. Jenjang Pendidikan Jumlah
1. Tidak/belum tamat SD 12598
2. SD/MI 15738
3. SLTP/MTS 4060
4. SLTA/MA 3601
5. AK/Diploma 159
6. Universitas 130
Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun2013
1.1.2.4 Sarana dan Prasarana
1. Gedung Puskesmas yang terdiri dari :
a. Ruang Kepala Puskesmas : 1 Ruang
b. Ruang TU : 1 Ruang
6
c. Ruang Dokter : 1 Ruang
d. Ruang Aula : 1 Ruang
e. Ruang Imunisasi : 1 Ruang
f. Ruang Loket : 1 Ruang
g. Ruang Apotik : 1 Ruang
h. Ruang BP umum : 1 Ruang
i. Ruang BP Anak : 1 Ruang
j. Ruang BP Gigi : 1 Ruang
k. Ruang KIA dan KB : 1 Ruang
l. Ruang Gizi : 1 Ruang
m. Ruang Gudang Obat : 1 Ruang
n. Ruang TB : 1 Ruang
o. Ruang Lansia : 1 Ruang
p. Ruang Kesling : 1 Ruang
q. Ruang Perpustakaan : 1 Ruang
r. Ruang Mushola : 1 Ruang
s. Ruang Bidan : 1 Ruang
t. Dapur : 1 Ruang
u. Ruang Gudang Perkakas : 1 Ruang
v. WC : 6 Ruang
2. Bidan di Desa : 6 orang
3. Posyandu 45 buah, terdiri dari :
a. Tegal Angus : 7 Posyandu
b. Pangkalan : 10 Posyandu
c. Tanjung Burung : 7 Posyandu
d. Tanjung Pasir : 9 Posyandu
e. Lemo : 6 Posyandu
f. Muara : 6 Posyandu
4. Pembinaan UKBM (Usaha Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat) :
a. Jumlah Posyandu : 45 buah
7
b. Jumlah Kader Posyandu dibina : 225 orang
c. Jumlah kader dasa wisma dibina : 34 orang
d. Jumlah Tokoh Masyarakat dibina : 60 orang
5. Sarana Sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tegal
Angus
Tabel 1.5 Sarana Sekolah di Wilayah Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
No Sekolah Negeri SwastaLaki-
lakiPerempuan
Sekolah
UKSUKS
1 TK 0 6 90 90 0 0
2 SD/MI 16 6 3484 3128 22 22
3 SLTP/
MTs
0 6 815 761 0 0
4 SLTA/MA 0 2 190 156 0 0
Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
6. Sarana pelayanan kesehatan wilayah kerja Puskesmas Tegal
Angus dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.6 Sarana Pelayanan Kesehatan Tahun 2013
No. Sarana Pelayanan Kesehatan Jumlah
1. Rumah sakit umum 0
2. Rumah sakit jiwa 0
3. Rumah sakit bersalin 0
4. Rumah sakit khusus lainnya 0
5. Puskesmas 1
6 Puskesmas pembantu 1
7 Puskesmas keliling 1
8 Posyandu 45
9 Polindes 0
10 Poskesdes 1
8
11 Posbindu 6
12 Balai pengobatan/klinik 1
13 Apotik 0
14 Toko obat 0
15 Praktek dokter (perorangan)
Dokter umum
Dokter gigi
Dokter spesialis
7
0
0
Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
1.1.2.5 Kesehatan Dasar
A. Pelayanan Kesehatan Dasar
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Upaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir untuk menurunkan
angka kematian ibu dengan instansi terkait, dalam hal ini
puskesmas untuk pelayanan kesehatan masyarakat, antara
lain :
a. Kunjungan Ibu Hamil K1
Kunjungan ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal
sesuai standar yang pertama kali pada masa kehamilan.
Cakupan K1 di puskesmas Tegal Angus tahun 2013
adalah 99,5% dengan cakupan pemberian Fe1 sebesar
96,4%.
b. Kunjungan Ibu Hamil K4
Kunjungan ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal
sesuai standar paling sedikit empat kali selama masa
kehamilan, minimal satu kali pada triwulan pertama, satu
kali pada trimester kedua dan dua kali pada triwulan
ketiga kehamilan dan mendapat 90 tablet Fe. Cakupan
kunjungan K4 di puskesmas Tegal Angus tahun 2013
adalah 82,67% dengan cakupan pemberian Fe3 90%.
9
10
c. Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan
Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan.
Persalinan oleh tenaga kesehatan di puskesmas Tegal
Angus tahun 2013 adalah 88,54%.
d. Penanganan Bumil dan Neonatal Risiko Tinggi
Deteksi dini kelompok bumil dan neonatal risiko tinggi
(risti).Jika ditemukan lebih awal dapat dilakukan
intervensi untuk menangani risiko tersebut. Penemuan
bumil risti dan neonatal risti di puskesmas Tegal Angus
pada tahun 2013 yaitu jumlah bumil risti 20% sebanyak
33 ibu hamil dari 202 ibu hamil di desa tanjung pasir.
Penanganan bumil risti 80% sebanyak 41 ibu hamil.
Deteksi resiko tinggi Bumil oleh tenaga kesehatan
berkisar 60,60%
e. Pelayanan Neonatal
Pelayanan kesehatan neonatus (0-28 hari) minimal dua
kali, satu kali umur 0-7 hari dan satu kali pada umur 8-28
hari.dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas
kesehatan selain melakukan pemeriksaan kesehatan bayi
juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.
2. Deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pemeriksaan
kesehatan anak sekolah.
Puskesmas Tegal Angus melakukan deteksi tumbuh
kembang balita dan pemeriksaan kesehatan siswa SD/MI.
Upaya yang dilakukan antara lain penyuluhan di posyandu
dan pembentukan kelas ibu balita.
3. Keluarga berencana.
a. Peserta KB Baru.
Puskesmas Tegal Angus melakukan edukasi melalui
penyuluhan terus menerus.
11
b. Peserta KB Aktif.
4. Imunisasi
1) Desa UCI
Desa binaan di wilayah Puskesmas Tegal Angus ada 6
desa. Upaya yang dilakukan sweeping imunisasi.
2) Drop Out imunisasi Campak-Polio.
Penyuluhan tentang pentingnya imunisasi lengkap pada
balita, sweeping imunisasi campak dan meningkatkan
cakupan imunisasi di posyandu.
5. Gizi
a. Penanganan balita BGM dan gizi buruk
Penanganan balita gizi buruk dengan diberikan PMT
pemulihan di klinik gizi dan MP-ASI untuk perawatan
dirumah dan kegiatan kunjungan rumah untuk
pemantauan pemberian PMT serta rujukan untuk balita
gizi buruk.
b. ASI Eksklusif
ASI merupakan makanan penting untuk bayi. Pemberian
ASI eksklusif adalah pemberian makanan hanya ASI
sampai bayi berumur 6 bulan. Zat gizi yang terkandung
dalam ASI cukup memenuhi kebutuhan nutrisi untuk
bayi sampai berumur 6 bulan. Keuntungan dari ASI
adalah ASI mengandung zat kekebalan tubuh,
mengandung protein yang mudah diserap oleh tubuh
bayi, mudah dan murah diberikan untuk bayi serta
membangun ikatan kasih sayang antara ibu dan anak.
Jumlah bayi yang diberikan ASI eksklusif di puskesmas
tegal angus pada tahun 2013 ini adalah (71,5%),
c. Penanggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)
Program penanggulangan kekurangan vitamin telah
dimulai sejak tahun 1970an namun sampai saat ini
12
masalah KV masih menjadi salah satu masalah gizi
utama di Indonesia. KVA tingkat berat (Xeroptalmia)
yang dapat menyebabkan kebutaan sudah jarang ditemui,
tetapi KVA tingkat sub - klinis yaitu KVA yang belum
menampakkan gejala nyata masih diderita oleh sekitar
50% di Indonesia.
B. Pelayanan Kesehatan Pengembangan
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Pelayanan kesehatan salah satunya ditujukan terhadap
kelompok usia lanjut, dimana pada kelompok ini biasanya
banyak mengalami gangguan kesehatan degeneratif dan
fungsi tubuh lainnya. Dalam upaya meningkatkan status
kesehatan usia lanjut telah dilaksanakan program pelayanan
kesehatan usia lanjut.
C. Perilaku Masyarakat
Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Puskesmas dilakukan melalui program promosi kesehatan
yaitu penyebarluasan informasi kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan. Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat di masyarakat dapat menggambarkan derajat kesehatan
wilayah tersebut, hal ini dapat disajikan dengan indikator
PHBS, adapun dari hasil kajian PHBS di wilayah Puskesmas
Tegal Angus pada Tahun 2012 dapat digambarkan sebagai
berikut :
1. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan ( 90,5% )
2. Rumah yang bebas jentik ( 72,83% )
3. Penimbangan bayi dan balita ( 100% )
4. Memberikan ASI ekslusif ( 73,67% )
5. Menggunakan air bersih ( 99,39% )
6. Menggunakan jamban sehat ( 15,74% )
7. Olahraga atau melakukan aktifitas fisik (10,09% )
13
8. Mengkonsumsi makanan seimbang ( 23,5% )
9. Tidak merokok dalam rumah ( 23,5%)
10. Penduduk miskin yang dicakup JPKM ( 96,85% )
D. Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Lingkungan merupakan aspek yang penting
dibidang kesehatan, upaya peningkatan kualitas lingkungan
merupakan langkah yang tepat dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan keluarga yang lebih baik. Berikut
ini upaya-upaya peningkatan kualitas lingkungan bagi
kesehatan yang dilakukan di puskesmas Tegal Angus :
1. Penyehatan Perumahan
Rumah merupakan tempat berkumpul/ beristirahat
bagi semua anggota keluarga dan untuk menghabiskan
sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan
perumahan dapat berperan sebagai media penularan
penyakit diantara anggota keluarga atau tetangga
sekitarnya. Rumah sehat adalah rumah tinggal yang
memenuhi syarat kesehatan.
Tabel 1.7. Laporan Cakupan Rumah Sehat Triwulan III Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
PUSKESMA
SDESA
RUMAH
Jumlah
seluruhnya
Jumlah
diperiksa
%
Diperiksa
Jumlah
Sehat
%
Sehat
Tegal Angus Tanjung Burung 2473 24 0.97 20 83.33
Pangkalan 4132 30 0.73 27 90.00
Tegal Angus 2879 21 0.73 19 90.48
Tanjung Pasir 1787 19 1.06 17 89.47
Muara 496 10 2.02 9 90.00
Lemo 684 13 2.01 11 84.62
Jumlah 12415 117 8 103 88
14
Sumber: Puskesmas Tegal Angus
2. Pemenuhan Kebutuhan Sarana Sanitasi Dasar
Pemenuhan kebutuhan sarana sanitasi dasar di
wilayah Puskesmas Tegal Angus sangat kurang sekali
seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.8. Kepemilikan Sanitasi Dasar di Wilayah Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
PU
SK
ES
MA
S
DE
SA
PE
ND
UD
UK
KK
AKSES JAMBAN
JML
KK
ME
MIL
IKI
JML
KK
JML
SE
HA
T
AK
SE
S P
EM
AK
AI
JAM
BA
N (
JIW
A)
% K
K M
EM
ILIK
I
%K
K D
IPE
RIK
SA
% S
EH
AT
% A
KS
ES
JAM
BA
N
TEGAL
ANGUS
TANJUNG
BURUNG7675 2685 989 28 24 8055 36,83 2,83 85,71 104,95
PANGKALAN 16755 5362 1655 33 30 21448 30,87 1,99 90,91 128,01
TEGAL ANGUS 9355 2900 1152 22 18 11600 39,72 1,91 81,82 124,00
TANJUNG
PASIR9595 1823 715 20 16 7292 39,22 2,80 80,00 76,00
TEMPAT SAMPAH SARANA PEMBUANGAN AIR LIMBAH
JML KK
MEMILIKI
JML KK
DIPERIKSA
JUMLAH
SEHAT
% KK
MEMILIKI
% KK
DIPERIKSA
%
SEHAT
JML KK
MEMILIKI
JML KK
DIPERIKSA
JUMLAH
SEHAT
% KK
MEMILIK
I
% KK
DIPERIKSA
%
SEHAT
618 25 24 62,49 4,05 96,00 225 25 24 8,38 11,11 96,00
1035 32 30 62.54 3,09 93,75 655 32 30 12,22 4,89 93,75
720 19 18 62.50 2.64 94,74 535 19 18 18,45 3,55 94,74
447 18 16 62.52 4,03 88,89 315 18 16 17,28 5,71 88,98
Sumber : Data Program Kesling PKM Tegal Angus tahun 2013
Seperti yang terlihat pada tabel di atas bahwa dari
jumlah rumah yang diperiksa mengalami penurunan, hal
ini dikarenakan tidak adanya sanitarian di Puskesmas
15
Tegal Angus sehingga kurang tenaga untuk memeriksa
sanitasi dasar. Berbagai faktor seperti tingkat
pengetahuan, pendidikan, ekonomi, sosial dan kesadaran
penduduk yang lebih rendah menyebabkan sulitnya
meningkatkan kesehatan sanitasi masyarakat.
3. Penyehatan Tempat Tempat Umum (TTU)
Pengawasan terhadap TTU dilakukan untuk
meminimalkan faktor risiko sumber penularan bagi
masyarakat yang memanfaatkan TTU, Bentuk kegiatan
yang dilakukan antara lain meliputi pengawasan
lingkungan TTU secara berkala, bimbingan, penyuluhan
dan sarana perbaikan. Tidak adanya tenaga sanitarian dan
kurangnya tenaga di Puskesmas Tegal Angus
menyebabkan pembinaan di TTU tidak dapat dilakukan.
Di desa tanjung pasir, menurut data yang didapatkan dari
Laporan Cakupan tempat- tempat umum (TTU) sehat
terdapat 1 sarana ibadah, 1 hotel dan 1 TTU lainnya yang
memenuhi persyaratan TTU sehat.
4. Penyehatan Makanan dan Minuman
Makanan dan minuman adalah kebutuhan pokok
manusia dan sumber utama kehidupan bagi umat
manusia, maka dengan itu makanan yang tidak dikelola
dengan baik justru akan menjadi sumber media yang
sangat efektif di dalam penularan penyakit saluran
pencernaan.
Upaya Puskesmas Tegal Angus adalah pemeriksaan
tempat pengelolaan air bersih, pengawasan terhadap
kualitas penyehatan tempat–tempat umum pengelolaan
makanan. Tidak hanya tenaga sanitarian melainkan
kurangnya tenaga di Puskesmas Tegal Angus
16
menyebabkan pembinaan penyehatan makanan dan
minuman tidak dapat dilakukan.
1.1.2.6 Ketersediaan Pekarangan
Pada saat ini, desa Tanjung Pasir dijadikan sebagai
percontohan dan pembelajaran agar budi daya sayuran dapat
dilakukan juga di tingkat rumah tangga untuk mengurangi
pengeluaran akan kebutuhan pangan serta meningkatkan
pendapatan keluarga.
1.1.2.7 Situasi Derajat Kesehatan
Berdasarkan hasil laporan bulanan penyakit (LB1)
Puskesmas Tegal Angus didapatkan gambaran pola penyakit
yang terjadi di Puskesmas Tegal Angus pada Januari tahun 2014
peserta Jamkesmas.
Tabel 1.9. Gambaran 10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Tegal Angus Januari-Juni Tahun 2014
No Penyakit Kode ICD Jumlah Kasus
1 Infeksi Saluran Nafas Atas Akut
Ytt
J06 1533
2 Demam yang tidak diketahui
sebabnya
R50 1468
3 Sakit Kepala R51 1098
4 Batuk R05 923
5 Dermatitis Lainnya L30 884
6 Hipertensi Essensial (Primer) I10 526
7 Gastritis dan Duodenitis yang
disertai perdarahan lambung
K29 499
8 Conjungtivitis /H10 385
9 Diare dan Gastroenteritis A091 314
10 Tuberkulosis Paru Klinis A16 302
17
(suspek)
Sumber: Sistem Informasi Puskesmas Tegal Angus 2014
2.1. Keluarga Tn. Marhasan
Tabel 7. Identitas anggota keluarga Tn. Marhasan
Nama Status
Keluarga
Jenis
Kelamin
(L/P)
Usia
(tahun)
Pendidikan Pekerjaan Penghasilan
Tn.
Marhasan
Kepala
keluarg
L 40 SMP Wiraswasta Rp 500.000 –Rp 1.000.000
Ny.
Marhasan
Istri P 35 SD Pedagang Rp
Nurtika Anak
pertama
P 21 SMA Wiraswasta
Andri Anak kedua L 14 SMA Pelajar
Keluarga Tn. Marhasan bertempat tinggal di Kampung Gaga Tanjung
Pasir RT/RW 06/03 Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tangerang. Keluarga tersebut terdiri dari Tn. Marhasan sebagai kepala
keluarga dengan seorang istri yang bernama Ny. Marhasan dan 2 orang anak;
anak pertama bernama Nurtika, anak kedua bernama Andri,
Tn. Marhasan, berusia 40 tahun, bekerja sebagai seorang Wiraswasta
dengan menyewakan tenda-tenda untuk acara seperti pernikahan dengan
penghasilan berkisar antara Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 per bulan.
Pendapatan Tn. Marhasan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari, seperti membeli air PAM, makanan, kebutuhan sekolah anak, dan
lain-lain. istrinya, Ny. Marhasan, yang berusia 35 tahun, bekerja sebagai ibu
rumah tangga dan memiliki warung yang terletak tepat di depan rumah. Tn.
Marhasan dan Ny. Isa memiliki seorang perempuan, bernama Nurtika yang
18
sekarang berusia 21 tahun dan bekerja di pabrik. Anak kedua seorang laki-
laki bernama Andri, berusia 14 tahun, yang sekarang sekolah SMA.
Sejak mengandung anak pertama, Ny. Isa rajin menjalani kegiatan
posyandu sebulan sekali sampai anak nya berusia kurang lebih 2 tahun.
Imunisansi menurut ibu dan kartu menuju sehat dilakukan secara lengkap.
Menurut pengakuan Tn. Marhasan dan Ny. Isa, tidak ada proses
tumbuh kembang anak mereka yang terganggu. Ny. Isa memasak makanan
sendiri untuk keluarganya. Makanan yang sering dimasak bervariasi dari
mulai sarapan sampai makan malam. Sehari-harinya mereka makan sebanyak
2 kali. Sarapan ibu nya selalu masak untuk anak-anak nya dengan menu
tersering nasi dengan tempe, tahu, sayur disertai susu, hampir setiap hari juga
ada buah seperti apel, jeruk atau jambu. Keluarga Ny. Isa yang memiliki
kebiasaan untuk jajan di luar. Ny. Isa tidak melarang atau memantau
makanan dan jajanan apa yang anaknya makan. Anak Ny. Isa mendapat ASI
sampai usia 2 tahun.
Keluarga Tn. Marhasan tinggal di rumah sendiri, dengan luas tanah
sekitar 150m2 dan luas bangunan berukuran 15m x 8m. Bangunan tempat
tinggal tidak bertingkat dan terdiri dari satu ruang tamu berukuran 5m x 4m,
ruang keluarga berukuran 6m x 5m, dua kamar tidur yang masing-masing
berukuran 5m x 5m, dan kamar mandi dengan ukuran 3m x 2m. Rumah ini
terletak di tengah pemukiman padat pesisir pantai. Ventilasi tidak terdapat
pada dinding kamar tidur hanya satu jendela, pada ruang tamu terdapat 2
lubang angin dan 2 jendela yang sering dibuka. Pencahayaan rumah dari
matahari masuk sampai ke belakang rumah namun pada salah satu kamar
tidur cahaya matahari tidak masuk .Keluarga ini memiliki satu kamar mandi
dan belum dialiri air PAM. Air didapatkan dengan cara membeli air PAM
setiap harinya.
Keluarga Tn. Marhasan membuang sampah di seberang rumah,
dikumpulkan terlebih dahulu sebelum dibakar, Tn. Marhasan mengatakan
19
bahwa tidak ada tempat pembuangan sampah dan tidak ada yang mengangkut
sampah di lingkunganya rutin. Di rumah Tn. Marhasan tidak terdapat saluran
pembuangan limbah cair, namun sisa-sisa penggunaan limbah cair seperti air
bekas mencuci baju, atau memasak sehari-hari langsung dibuang ke empang
belakang rumah.
Ny. Isa mengatakan membawa keluarga yang sakit ke puskesmas
untuk berobat. Saat dilakukan wawancara di keluarga Ny. Isa tidak ada yang
sedang menderita
Tabel 8. Faktor internal keluarga Tn. Marhasan
20
No. Kriteria Permasalahan
1 Aktivitas sehari-hari Tn. Marhasan bekerja sebagai Wiraswasta
Ny. Isa sebagai Ibu rumah tangga
Anak pertama sudah bekerja
Anak kedua masih bersekolah di SMA
2 Pola makan Keluarga Tn. Marhasan makan 2 kali sehari. Ny.
Isa memasak sendiri makanannya dengan menu
makanan paling sering adalah nasi, sayur, tahu,
tempe dan disertai susu dan buah. Untuk anak
kedua Ny. Isa sulit ditahan untuk jajan dan dalam
satu hari pasti ada men mie instan.
3 Olah raga Tidak ada anggota keluarga Tn. Marhasan yang
melakukan aktivitas olah raga khusus.
4 Pola pencarian
pengobatan
Apabila sakit, keluarga Tn. Marhasan membawa
keluarga ke puskesmas untuk berobat. Perilaku ini
didorong oleh pengetahuan Ny. Isa sebagai bidan.
5 Menabung Keluarga Tn. Harun menyisihkan uang sebulan 50
ribu rupiah.
Tabel 9. Faktor eksternal keluarga Tn. Marhasan
21
No. Kriteria Permasalahan
1 Luas bangunan Luas rumah 15 x 10m
2 Ruangan dalam rumah Satu buah ruang tamu yang berukuran 5 x 4m.
Satu buah ruang keluarga yang berukuran + 6 x 5m.
Dua buah kamar tidur, masing-masing berukuran +
4 x 5m.
Satu buah kamar mandi yang berukuran 3 x 2m.
3 Ventilasi Dua buah di ruang tamu dengan ukuran 40 x 40cm.
Dua jendela di ruang tamu yang sering dibuka.
4 Pencahayaan Cahaya masuk melalui pintu yang dibuka dan
genteng rumah yang terbuat dari kaca. cahaya
masuk ke ruang tamu dan gudang
5 MCK Terdapat 1 kamar mandi dengan luas 3 x2m.
Anggota keluarga Tn. Harun membuang air besar
dan mandi di dalam kamar mandi
Ruang kosong di depan kamar mandi biasanya
digunakan untuk mencuci baju dan piring kotor
6 Sumber air Membeli air PAM
7 Tempat pembuangan
sampah
Tidak ada tempat khusus pembuangan dan
penampungan sampah. Sampah-sampah yang ada
dikumpulkan, lalu dibakar.
8 Pembuangan limbah cair tidak terdapat saluran pembuangan limbah cair,
namun sisa-sisa penggunaan limbah cair
sehari-hari langsung dibuang ke tanah belakang
rumah.
9 Lingkungan sekitar rumah Halaman rumah tidak memiliki taman
Samping dan seberang rumah dipenuhi oleh sampah
22
yang belum dibakar.
Gambar 3. Denah keluarga Tn. Marhasan
Penentuan area masalah
Masalah Non-medis
Kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan sampah rumah tangga.
Kurangnya pengelolaan sampah dari desa setempat
Kebiasaan makan mencuci tangan tanpa menggunakan sabun
Kebiasaan jajan makanan sembarangan
Kebiasaan membuang sampah sembarangan dan membakar sampah
Tidak terdapat saluran pembuangan limbah cair rumah tangga
Permasalahan Medis
Ibu Isa memiliki penyakit hipertensi
23
Riwayat penyakit gastrointestinal: diare
Riwayat kulit gatal-gatal di keluarga
2.2 Keluarga Tuan Mayar
Keluarga binaan dengan kepala keluarga bernama Mayar. Jumlah anggota
keluarga delapan orang dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Tabel 10. Identitas anggota keluarga Tn. Mayar
No. NamaStatus
Keluarga
Jenis
Kelamin
Usia
(tahun)
Pendidi
kanPekerjaan
Penghasilan
(per bulan)
1 Mayar Bapak Laki-laki 50 SDTukang
Ojeg
Rp.600rb –
Rp.800rb
2 Inaroh Ibu Perempuan 48 SD IRT -
3 Sumi Anak Perempuan 21 SD IRT -
4 Roni Menantu Laki-laki 23 SDKuli
Bangunan
Rp.500rb –
Rp.800rb
5 Iman Cucu Laki-laki 4 - -
6 Robi Anak Laki-laki 16 SDBuruh
Pabrik
Rp.600rb –
Rp.800rb
7 Wulan Anak Perempuan 14 SDBuruh
Pabrik
Rp.800rb –
Rp.1jt
8 Imut Anak Perempuan 3 - - -
Keluarga Tuan Mayar bertempat tinggal di Desa Gaga, Kecamatan Teluk
Naga, Kabupaten Tangerang. dengan status kepemilikan milik pribadi yang
terletak di lingkungan kumuh.
Keluarga tersebut terdiri dari Tuan. Mayar sebagai kepala keluarga
memiliki seorang istri yang bernama Nyonya. Inaroh, enam orang anak, dan
24
empat orang cucu. Anak pertama bernama Mayasari, anak kedua bernama Sumi,
anak ketiga bernama Patma, anak keempat bernama Robi, anak kelima bernama
Wulan dan anak keenam bernama Imut. Anak pertama dan ketiga yang sudah
berkeluarga, sudah tidak lagi tingga bersama dengan Tuan Mayar. Tuan Mayar
menjabat sebagai Ketua RT (Rukun Tetangga) dilingkungannya.
Tn. Mayar berusia 50 tahun bekerja sebagai seorang tukang ojeg dengan
penghasilan Rp 20.000,00 – Rp 30.000,00 per minggu, pendapatan Tuan Mayar
ini tidak menentu setiap harinya namun dalam sebulan biasanya sekitar Rp
600.000 per bulan. Pendapatan ini tidak dapat disisihkan untuk menabung karena
habis untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti membeli air PAM,
makanan dan lain-lain. Tuan Mayar pernah mengenyam pendidikan hingga
bangku Sekolah Dasar tetapi tidak selesai. Istrinya, Nyonya Inaroh berusia 48
tahun sebagai Ibu Rumah Tangga. Pendidikan terakhir Nyonya Inaroh hanya
sampai tingkat Sekolah Dasar. Anak pertama seorang perempuan yang bernama
Maya berusia 22 tahun merupakan Ibu Rumah Tangga yang sudah berkeluarga
yang tidak tinggal bersama Tuan Mayar. Anak kedua seorang perempuan bernama
Sumi berusia 21 tahun yang juga seorang Ibu Rumah Tangga yang memiliki
seorang suami yang bernama Roni berusia 23 tahun dan anaknya Iman jenis
kelamin laki-laki berusia 4 tahun yang turut tinggal bersama di rumah Tuan
Mayar. Anak ketiga seorang perempuan bernama Patma berusia 18 tahun seorang
Ibu Rumah Tangga yang sudah berkeluarga dan tidak tinggal bersama Tuan
Mayar. Anak keempat seorang laki-laki bernama Robi berusia 16 tahun. Anak
kelima seorang perempuan bernama Wulan berusia 14 tahun dan anak keenam
seorang perempuan bernama Imut berusia 3 tahun
Luas bangunan 6 x 10 meter dan tidak bertingkat. Dinding rumah terbuat
dari bilik bambu pada seluruh ruangan. Tidak mempunyai lantai rumah, hanya
beralaskan tanah . Langit-langit terbuat dari susunan bambu dan hanya di tetupi
oleh terpal pelastik. Rumah Tuan Mayar terdiri dari empat ruangan, terdiri dari
ruang tamu dengan luas 2,5 x 2 meter, ruang keluarga dengan luas 2 x 2 meter,
kamar tidur utama dengan luas 3 x 4 meter, dan dapur dengan luas 1 x 2 meter.
25
Sistem ventilasi rumah Mayar belum memenuhi kriteria ventilasi yang
baik dimana syarat ventilasi yang baik adalah luas ventilasi ruangan minimal 20%
dari luas lantai ruangan. Ventilasi di rumah Tuan Rasyid hanya terdapat di ruang
keluarga dan ruang tamu. Tidak terdapat ventilasi di kamar tidur utama. Pada
ruang tamu terdapat dua ventilasi dengan luas ventilasi 30 x 200 sentimeter.
Sedangkan di ruang keluarga, kamar tidur anak, dan dapur tidak terdapat ventilasi.
Total luas ventilasi dibandingkan dengan luas lantai rumah adalah 10.5%.
Rumah Tuan Mayar tidak memiliki kamar mandi, biasanya untuk kegiatan
mandi keluarga tuan Mayar hanya terdapat di jamban umum di empang begitu
juga dengan pembuangan kotoran dan mencuci pakaian dilakukan disana. Sisa
penggunaan limbah cair rumah tangga dilairkan langsung ke empang belakang
rumah. Selama ini pembuangan limbah cair rumah tangga dialirkan saja ke
empang belakang rumah.
Sampah keluarga dikumpulkan dan dibuang di dekat rumahnya lalu
dibakar. Rumah Tuan Mayar memakai listrik dengan cara penggunaan pulsa atau
token. Keluarga Tuan Mayar membeli 10 dirigen air pam dengan harga 5000
rupiah setiap hari untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Air bersih digunakan
untuk minum, memasak, mandi, mencuci pakaian, mencuci peralatan dapur dan
untuk membersihkan diri sehabis membuang air.
Keluarga Tuan Mayar makan besar 1 kali sehari dengan jenis makanan
yaitu nasi tempe atau tahu, atau ikan, telur. Bahan makanan didapatkan dari pasar
dan dimasak sendiri oleh Nyonya Inaroh (istri) dengan menggunakan kompor gas.
As yang digunakan adalah gas dengan bobot 3 kilogram, yang dibeli setiap
minggunya dengan harga Rp.18.000. Keluarga Tuan Mayar tidak membiasakan
mencuci tangan sebelum makan, mereka makan menggunakan alat makan seperti
piring sendok, garpu yang dicuci sebelum dipakai. Keluarga Tuan Mayar tidak
memiliki ruang makan sendiri jadi mereka makan di dipan rumah.
Keluarga Tuan Mayar sering berobat ke bidan bila ada salah satu
keluarganya yang sakit. Jarak rumah keluarga Tuan Mayar dengan puskesmas
cukup dekat. Keluarga Tuan Mayar tidak memiliki asuransi kesehatan. Menurut
keluarga Tuan Mayar pelayanan kesehatan yang ada terjangkau dan memuaskan.
26
Tabel 11. Faktor Internal Keluarga Tn. Mayar
No Faktor Internal Permasalahan
1 Kebiasaan Merokok Tn. Mayar merokok sekitar setengah bungkus
dalam satu hari, biasanya kebiasaan merokok ini
dilakukan didialam rumah.
2 Olah raga Tn. Mayar tidak memiliki kebiasaan
berolahraga.
3 Pola Makan Tn. Mayar makan 1x/hari. Ny. Inaroh makan
1x/hari, selalu memasak sendiri setiap jam 12
siang dengan komposisi makanan nasi, sayur,
tahu/tempe, telor/ikan asin. Mengkonsumsi
daging jarang, hanya 1-2x dalam setahun.
Makan buah-buahan sangat jarang, paling sering
timun suri dan pepaya. Ibu mengaku kadang
jajan makanan.
4 Pola Pencarian Pengobatan Apabila sakit bertambah berat, mereka selalu
27
Gambar 4. Denah Rumah Tuan Mayar
pergi ke puskesmas.
5 Menabung Tn. Mayar mengaku selalu tidak dapat
menabung, karena habis oleh pengeluaran
sehari-hari.
6 Mencuci tangan Tn. Mayar dan Ny. Inaroh terkadang mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan
menggunakan air bersih yang tidak mengalir dan
kadang memakai sabun
7 Aktivitas sehari-hari 1. Bapak bekerja sebagai tukang ojeg yang
berangkat kerja dari jam 10 pagi sampai
jam 3 sore, sepulang kerja selalu
langsung istirahat, mempunyai kebiasaan
merokok setengah bungkus per hari.
2. Ibu bertindak sebagai ibu rumah tangga,
memasak 2x perhari (untuk anak-
anaknya)
3. Kedua Amak mereka setiap harinya
sering bermain bersama dengan tetangga
sekitar
Tabel 12. Faktor Eksternal Keluarga Tn. Mayar
No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas rumah 5 x 7 m2
2. Ruangan dalam rumah Dalam rumah terdapat dua kamar tidur, satu
ruang keluarga, dan satu dapur.
3. Ventilasi Terdapat 2 ventilasi pada depan rumah
4. Pencahayaan a. Terdapat jendela pada ruang tamu namun
tidak pernah dalam keadaan terbuka
28
b. Terdapat 2 buah lampu di dalam rumah,
berwarna putih. Lampu terdapat di ruang
keluarga dan kamar tidur.
5. MCK Terdapat tempat untuk mandi dan cuci piring,
tetapi tidak terdapat tempat untuk buang air
besar.
6. Sumber Air Dalam kesehariannya Tn. Mayar menggunakan
air PAM yang dibelinya dari tukang air keliling
di daerah tempat tinggalnya.
7. Saluran pembuangan limbah Tidak ada saluran khusus pembuangan limbah.
Selam ini pembuangan limbah cair rumah
tangga hanya dialirkan ke empang belakang
rumah.
8. Tempat pembuangan sampah Sampah rumah tangga rumah ditumpuk terlebih
dahulu di depan rumah hingga cukup banyak
lalu dibakar.
9. Lingkungan sekitar rumah Di samping kanan dan kiri rumah terdapat
rumah tetangga. Di lingkungan sekitar rumah
keluarga Tn. Mayar masih banyak sampah yang
berserakan dikarenakan penduduk sekitar
kurang peduli dengan lingkungannya.
Penentuan Area Masalah
Masalah Non Medis
o Tidak terdapat jamban di dalam rumah
o Terdapat kandang ayam dekat rumah, jarak 3 meter.
o Terbatasnya ketersediaan air bersih.
o Kebiasaan merokok di dalam rumah terhadap kesehatan keluarga.
29
o Kurangnya kebiasaan mencuci tangan sebelum makan.
o Kebiasaan membakar sampah.
o Tidak terdapat saluran pembuangan limbah cair rumah tangga
o Kurangnya ventilasi sehingga tidak kondusifnya pertukaran cahaya
dan udara
o Tidak ada ubin sebagai lantai rumah
Masalah Medis
o Riwayat penyakit gastrointestinal : diare
2.3 Keluarga Tn. Agak
Tabel. 13. Identitas anggota keluarga Tn.Agak
No Nama Status
Keluarga
Jenis
Kelamin
Usia Pendidikan Pekerjaan Penghasilan
1 Tn. Agak Suami Laki – laki 30 thn Tidak
Sekolah
Buruh Rp 500
rb/bulan
2 Ny. Yana Istri Perempuan 25 thn Tidak
Sekolah
Ibu
Rumah
Tangga
-
3 An.
Zaenab
Anak perempuan 11 thn Tidak
sekolah
- -
4 An. Nur
janna
Anak Perempuan 5 thn Belum
sekolah
- -
Keluarga Tn. Agak tinggal di Kampung Gaga , Kelurahan Tanjung Pasir,
Kecamata Teluk Naga, Kabupaten Tangerang Propinsi Banten. Keluarga ini terdiri
dari sepasang suami istri, dan dua orang anak yang tingal bersama di rumah. Tn.
Agak sebagai kepala keluarga berusia 35 tahun dengan latar belakang pendidikan
30
tidak pernah sekolah. Ny. Yana sebagai istri berusia 25 tahun dengan latar
pendidikan tidak pernah sekolah. Tn. Agak dan Ny. Yana memiliki dua orang
anak, semuanya perempuan. Anak pertama perempuan bernama Zaenab berusia
11 tahun dan belum menikah dan tidak pernah sekolah. Anak Kedua berusia 5
tahun perempuan belum sekolah
Tn. Agak berprofesi sebagai buruh dengan pendapatan Rp2.000.000,- tiap
bulan. Ny. Yana hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Keluarga Tn. Agak
tinggal disebuah rumah bangunan semi permanen diatas tanah seluas 5 x 7 m2.
Dinding rumah kiri kanan belakang terbuat dari bilik bambu,namun depan terbuat
dari semen. lantai hanya beralaskan tanah,kecuali kamar namun . Atap rumah
menggunakan genteng , Rumah Tn. Agak terdiri dari satu kamar tidur, satu ruang
keluarga, satu dapur, dan dan dipojokan sebelah dapur terdapat ruangan kecil
tanpa sekat yang di fungsikan sebagai tempat mandi, mencuci baju, mencuci
piring, mencuci sayur dan BAK. Tidak ada saluran khusus sebagai tempat
membuang hasil pemakaian air. Tn. Agak tidak mempunyai jamban. Ruang
keluarga, dimana terdapat TV dan merupakan tempat biasanya keluarga
berkumpul,di setiap ruangan rumah ini tidak terdapat ventilasi sehingga cahaya
hanya masuk melalui pintu. Untuk buang air besar (BAB) mereka melakukannya
di empang yang terdapat di belakang rumahnya. Di sekitar jamban terdapat
sampah plastik dan beberapa botol yg dibuang beberapa warga sekitar. Jamban
yang digunakan oleh keluarga Tn. Agak digunakan juga oleh beberapa keluarga
disekitar rumahnya. Air yang mereka pakai untuk membersihkan bokong setelah
BAB diambil dari air empang yang berada dibawah dari jamban tersebut. Tn.
Agak dan keluarga merasa kebiasaan dari membuang air besar di jamban tersebut
tidak nyaman, tetapi karena terbatasnya penghasilan yang didapatkan oleh Tn.
Agak tidak cukup untuk membuat jamban yang lebih layak. Dapur Tn. Agak
menggunakan kompor gas. Sumber air bersih didapatkan dari pompa air yang
menyedot air dari PAM yang dibeli dengan harga Rp. 300rb/ bulan. Air bersih
tersebut di gunakan untuk mandi, masak, dan minum.
Keluarga Tn. Agak biasa melakukan cuci tangan sebelum makan, tetapi
hanya sesekali saja menggunakan sabun, kemudian apabila selesai makan,
31
keluarga Tn. Agak terbiasa mencuci tangan menggunakan air cuci tangan yang di
taruh didalam mangkuk setelah selesai makan.
Rumah keluarga Tn. Agak terletak di daerah yang padat penduduk dengan
jarak antar rumah 0,5 meter disebelah kanan dan kiri dan di belakang terdapat
empang yang berbatasan langsung dari rumahnya. Keluarga Tn. Agak memiliki
kebiasaan membuang sampah di depan rumahnya, lalu dibakar di belakang rumah.
Kebiasaan tersebut juga diikuti beberapa warga sekitar. Disamping rumah Tn.
Agak terdapat warga yang memelihara burung yang kandangnya terletak di atas
atas rumah.
Keluarga Tn. Agak memiliki pola makan sebanyak 2 kali dalam sehari.
Biasanya menu yang biasa dimakan adalah sayur kangkung,sayur asem, tahu,
tempe, telur dan ikan asin. Tn. Agak memiliki kebiasaan merokok didalam dan
diluar rumah. Keluarga Tn. Agak mengaku mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan kadang menggunakan sabun. Tn. Agak dan Ny. Yana mengaku jarang
melakukan olahraga. Tn. Agak dan Ny. Yana tidak mempunyai masalah kesehatan
dalam sebulan terakhir ini, penyakit yang sering dialami oleh Tn. Agak dan Ny.
Yana adalah diare dan pusing. Biasanya apabila sakit mereka berobat dengan obat
dari warung dan apabila sakit tambah parah mereka berobat ke dokter puskesmas.
32
Tabel 14. Faktor Internal Keluarga Tn. Agak
No Faktor Internal Permasalahan
1 Kebiasaan Merokok Tn. Agak merokok sekitar setengah bungkus
dalam satu hari, biasanya kebiasaan merokok ini
dilakukan diluar rumah jauh dari anak dan
cucunya, namun kadang juga di dalam rumah
2 Olah raga Tn. Agak tidak memiliki kebiasaan berolahraga.
3 Pola Makan Tn. Agak makan 2x/hari. Ny. Asni makan
2x/hari, selalu memasak sendiri setiap jam 7
pagi dan 3sore dengan komposisi makanan nasi,
sayur, tahu/tempe, telor/ikan asin.
Mengkonsumsi daging ayam jarang, 3x/bulan.
Makan buah-buahan sangat jarang, paling sering
timun suri dan pepaya. Ibu mengaku kadang
jajan makanan.
4 Pola Pencarian Pengobatan Apabila sakit bertambah berat, mereka selalu
33
Gambar 5. Denah Rumah Keluarga Tn. Agak
pergi ke puskesmas.
5 Menabung Tn. Agak mengaku selalu tidak selalu
menabung, tergantung dengan pengeluaran
bulanannya
6 Mencuci tangan Tn. Agak, Ny. Yana selalu mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan menggunakan air
bersih yang tidak mengalir dan kadang memakai
sabun
7 Aktivitas sehari-hari 4. Bapak bekerja sebagai buruh yang
berangkat kerja dari jam 7 sampai jam 3
sore, sepulang kerja selalu langsung
istirahat, mempunyai kebiasaan merokok
setengah bungkus per hari.
5. Ibu bertindak sebagai ibu rumah tangga,
memasak 2x perhari
6. Kedua Amak mereka setiap harinya
sering bermain bersama dengan tetangga
sekitar
Tabel 15. Faktor Eksternal Keluarga Tn. Agak
No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas rumah 5 x 7 m2
2. Ruangan dalam rumah Dalam rumah terdapat satu kamar tidur, satu
ruang keluarga, satu dapur, dan satu ruangan yg
difungsikan untuk mencuci dan mandi.
3. Ventilasi Tidak terdapat ventilasi pada sisi rumah
4. Pencahayaan a. Terdapat jendela pada ruang tamu namun tidak
pernah dalam keadaan terbuka
34
b. Terdapat 3 buah lampu di dalam rumah, 3
berwarna putih. Lampu terdapat di ruang
keluarga, kamar tidur dan dapur.
5. MCK Terdapat suatu ruangan kecil samping dapur
tanpa sekat yang digunakan sebagai tempat
untuk mandi dan cuci piring,serta cuci baju, dan
BAK tetapi tidak terdapat tempat untuk buang
air besar.
6. Sumber Air Dalam kesehariannya Tn. Agak menggunakan
air PAM yang dibelinya dari tukang air keliling
di daerah tempat tinggalnya.
7. Saluran pembuangan limbah Tidak ada saluran khusus pembuangan limbah
8. Tempat pembuangan sampah Sampah rumah tangga rumah ditumpuk terlebih
dahulu di depan rumah hingga cukup banyak
lalu dibakar.
9. Lingkungan sekitar rumah Di samping kanan dan kiri rumah terdapat
rumah tetangga. Di lingkungan sekitar rumah
keluarga Tn. Agak masih banyak sampah yang
berserakan dikarenakan penduduk sekitar
kurang peduli dengan lingkungannya.
Penentuan Area Masalah
Masalah Non Medis
o Tidak terdapat jamban di dalam rumah
o Tidak tersedianya saluran pembuangan limbah cair rumah tangga
o Terdapat kandang burung di samping rumah.
o Kurangnya ketersediaan air bersih.
35
o Kebiasaan merokok di dalam rumah terhadap kesehatan keluarga.
o Kurangnya kebiasaan mencuci tangan sebelum makan.
o Kebiasaan membakar sampah.
o Tidak ada ventilasi sehingga tidak kondusifnya pertukaran cahaya
dan udara
o Tidak ada ubin sebagai lantai rumah
Masalah Medis
o Riwayat penyakit gastrointestinal : diare
2.4 Keluarga Binaan Tn. Wangroy
Data Dasar Keluarga
Keluarga binaan adalah keluarga Tn. Wangroy yang memiliki enam orang
anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Keenam anggota keluarga
tersebut adalah:
Tabel 16. Identitas anggota keluarga Tn. Wangroy
NamaStatus
Keluarga
Jenis
Kelamin
Usia
(Tahun)Pendidikan Pekerjaan
Penghasilan
Perbulan
Tn. WangroyKepala
KeluargaLaki – laki 50 th
Tidak
sekolahBuruh
Rp.
1.500.000
– Rp.
2.000.000
Ny. Ena Istri Perempuan 45 thTidak
sekolahIRT -
Tn. EngkiAnak
kandungLaki – laki 20 th SD buruh
Rp.
1.250.000
An. FaisalAnak
kandungLaki – laki 10 th
Tidak
sekolahPelajar -
Tn. Samin Adik Ipar Laki-laki 20 th SD BuruhRp.
1.250.000
36
Ny. Junar Ibu Mertua Perempuan 60 thTidak
sekolah
Tidak
bekerja-
Tn. Wangroi berprofesi sebagai buruh dengan pendapatan
Rp. 1.500.000,- sampai dengan Rp2.000.000,- tiap bulan. Ny. Ena hanya
bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pengeluaran sehari-hari keluarga Tn.
Wangroi hanya sebatas belanja rumah tangga, belanja untuk membeli
makanan ikan dan juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
anak ketiganya yang dapat menghabiskan uang Rp. 20.000,- perhari. Tidak
ada pengeluaran yang di khususkan menabung untuk masa depan.
Bangunan tempat tinggal
Keluarga Tn. Wangroy tinggal di rumah milik sendiri dengan luas
bangunan sekitar 5 x 8 meter dan tidak bertingkat. Di depan rumah
terdapat teras dengan luas sekitar 2 x 1 meter, teras tidak berubin dan tidak
dibatasi dengan pagar pada depan nya. Dinding rumah terbuat dari bilik
bambu pada semua bagian rumah, pada dinding dapur dan kamar mandi
terbuat dari bilik bambu. Lantai rumah tidak dilapisi keramik. Atap rumah
terbuat dari genteng yang disusun bercampur asbes, pada plafon bagian
depan terlapisi oleh karung jahit sedangkan bagian belakang rumah tidak
mempunyai plafon.
Rumah Tn. Wangroy terdiri dari 4 ruangan yang terdiri dari 1 buah
ruang tamu dengan luas sekitar 5 x 2 meter, dimana terdapat TV dan
merupakan tempat biasanya keluarga berkumpul, di setiap ruangan rumah
ini tidak terdapat ventilasi sehingga cahaya hanya masuk melalui pintu.
Terdapat juga 1 buah kamar tidur dengan luas 2 x 2 meter, sebuah dapur
dengan luas sekitar 5 x 1 meter, dan 1 buah tempat cuci bersatu dengan
tempat mandi mandi dengan luas 1 x 8 meter.
Sistem ventilasi rumah Tn. Wangroy belum memenuhi standar
kriteria ventilasi yang baik karena luas ventilasi rumahnya tidak mencapai
10% dari luas lantai rumah. Ventilasi di rumah Tn. Wangroy hanya berupa
dua buah jendela yang tidak bisa dibua dan tidak ada udara keluar masuk
37
pada bagian depan rumah dengan ukuran masing masing 0,5 x 0,5 meter,
sedangkan pada kamar tidur tidak terdapat jendela. Di dalam rumah Tn.
Wangroy hanya terdapat 1 buah lampu dengan 20 watt yang baru
dinyalakan ketika malam hari.
Keluarga Tn. Wangroy tidak memiliki sumber air. Air yang
digunakan sehari-hari oleh keluarga Wangroy dibeli dari tempat PAM dan
ditampung pada tempat air berupa drum berwarna biru yang tidak
memiliki penutup, digunakan untuk beberapa keperluan, seperti minum,
memasak, mencuci dan mandi. Keluarga Tn. Wangroy tidak memiliki
tanaman pohon di halaman depan rumah. tn. Wangroi tidak memiliki
tempat sampah. Sampah-sampah dibuang dan dikumpulkan di halaman
depan rumah dan dibakar jika sudah menumpuk. Pada tempat mandi tidak
ditutupi oleh tembok dan hanya ditutupi dengan bilik. Tidak terdapat
saluran khusus untuk pembuangan limbah cair, namun sisa-sisa
penggunaan limbah cair sehari-hari tidak melalui septic tank tetapi
langsung dialirkan ke empang. Di dalam rumah Tn. Wangroi tidak terdapat
tempat untuk buang air besar, dan biasanya keluarga Tn. Wangroi
menggunakan jamban di luar rumah yang digunakan bersama-sama
dengan tetangganya.
Gambar 6. Denah Rumah Keluarga Tn. Wangroy
Tabel 17 Faktor Internal Keluarga Tn. Wangroi
38
No Faktor Internal Permasalahan
1 Kebiasaan Merokok Tn. Wangroi merokok sekitar satu bungkus
dalam satu hari, biasanya kebiasaan merokok ini
dilakukan diluar rumah jauh namun kadang juga
di dalam rumah
2 Olah raga Tn. Wangroi tidak memiliki kebiasaan
berolahraga.
3 Pola Makan Tn. Wangroi dan keluarga makan 2x/hari. Ny.
Ena selalu memasak sendiri setiap jam 7 pagi
dan 3sore dengan komposisi makanan nasi,
sayur, tahu/tempe, telor/ikan asin.
Mengkonsumsi daging ayam jarang, 3x/bulan.
Makan buah-buahan sangat jarang, paling sering
timun suri dan pepaya. Ibu mengaku kadang
membeli masakan matang.
4 Pola Pencarian Pengobatan Apabila sakit bertambah berat, mereka selalu
pergi ke puskesmas.
5 Menabung Tn. Wangroi mengaku selalu tidak selalu
menabung, tergantung dengan pengeluaran
bulanannya
6 Mencuci tangan Tn. Wangroi, Ny. Ena selalu mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan menggunakan air
bersih yang tidak mengalir dan kadang memakai
sabun
7 Aktivitas sehari-hari Bapak bekerja sebagai nelayan yang berangkat
kerja dari jam 7 sampai jam 3 sore, sepulang
kerja selalu langsung istirahat, mempunyai
39
kebiasaan merokok sebungkus bungkus per hari.
Ibu bertindak sebagai ibu rumah tangga,
memasak 2x perhari
Anak ketiga mereka setiap harinya sering
bermain bersama dengan tetangga sekitar
Tabel 18. Faktor Eksternal Keluarga Tn. Wangroy
No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas rumah 5 x 8 m2
2. Ruangan dalam rumah Dalam rumah terdapat satu kamar tidur, satu
ruang keluarga, satu dapur, dan satu ruangan yg
difungsikan untuk mencuci dan mandi.
3. Ventilasi Tidak terdapat ventilasi pada sisi rumah
4. Pencahayaan a. Terdapat jendela pada ruang keluarga namun
tidak pernah dalam keadaan terbuka
b. Terdapat 1 buah lampu di dalam
rumah,berwarna putih. Lampu terdapat ditengah
ruang keluarga.
5. MCK Terdapat tempat untuk mandi dan cuci piring,
tetapi tidak terdapat tempat untuk buang air
besar.
6. Sumber Air Dalam kesehariannya Tn. Wangroi
menggunakan air PAM yang dibelinya dari
tukang air keliling di daerah tempat tinggalnya.
7. Saluran pembuangan limbah Tidak ada saluran khusus pembuangan limbah.
Aliran sisa penggunaan mencuci dan mandi
40
dialirkan kedalam empang belakang rumah Tn.
Wangroi
8. Tempat pembuangan sampah Sampah rumah tangga rumah ditumpuk terlebih
dahulu di depan rumah hingga cukup banyak
lalu dibakar.
9. Lingkungan sekitar rumah Di samping kanan dan kiri rumah terdapat
rumah tetangga. Di lingkungan sekitar rumah
keluarga Tn. Wangroi masih banyak sampah
yang berserakan dikarenakan penduduk sekitar
kurang peduli dengan lingkungannya.
Penentuan Area Masalah
Masalah Non Medis
o Tidak terdapat jamban di dalam rumah
o Terdapat kandang burung di samping rumah.
o Kurangnya ketersediaan air bersih.
o Kebiasaan merokok di dalam rumah terhadap kesehatan keluarga.
o Kurangnya kebiasaan mencuci tangan sebelum makan.
o Kebiasaan membakar sampah.
o Tidak terdapat saluran pembuangan limbah rumah tangga
o Tidak ada ventilasi sehingga tidak kondusifnya pertukaran cahaya
dan udara
o Tidak ada ubin sebagai lantai rumah
Masalah Medis
o Riwayat penyakit gastrointestinal : diare
Usulan Area Masalah
41
Pembuangan sampah rumah tangga yang sembarangan dan dibakar
Ventilasi dan pencahayaan rumah yang kurang baik
Ketidak tersediaan air mengalir
Tidak terdapat jamban di dalam rumah
Tidak tersedianya saluran pembuangan limbah cair rumah tangga
Tidak ada ventilasi sehingga tidak kondusifnya pertukaran cahaya dan
udara
3. Penentuan area masalah
Tanjung Pasir merupakan salah satu desa yang berada dalam ruang
lingkup kerja puskesmas Teluk Naga. Dengan luas daerah berkisar 5,64 km2 maka
begitu banyak pula permasalahan kesehatan yang ada. Setelah melakukan
presurvey di lingkup kerja puskesmas yaitu di desa gagak maka kami menemukan
beberapa permasalahan kesehatan yang hingga kini belum terselesaikan seperti :
Ketidaktersediaan sarana pembuangan limbah cair rumah tangga yang
memenuhi standar kesehatan di sekitar rumah keluarga binaan
Kurangnya perhatian keluarga terhadap pembuangan limbah cair rumah
tangga yang memenuhi standar kesehatan
Tidak adanya sarana pembuangan dan pengelolaan sampah yang baik di
sekitar rumah keluarga binaan
Tidak tersedianya jamban keluarga di rumah setiap keluarga binaan di
Kampung Garapan Desa Tanjung Pasir
Kurang tersedianya sarana jamban umum yang memenuhi standar kesehatan
di Kampung Garapan Desa Tanjung Pasir
Dari sekian masalah yang ada pada keluarga tersebut, kami memutuskan
untuk mengangkat permasalahan “Perilaku Pembuangan Limbah Rumah
Tangga Pada Desa Gagak Kecamatan Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang”
.
42
Kami memilih mengangkat permasalahan tersebut karena dari hasil
wawancara dan observasi kepada 4 keluarga binaan, semuanya tidak mempunyai
saluran pembungan limbah rumah tangga yang sesuai dengan standar kesehatan.
Alasan ini juga didukung dengan data dari puskesmas untuk ketersediaan sarana
pembuangan air limbah (SPAL) di seluruh desa Tanjung Pasir, dengan jumlah
Kepala Keluarga 1787, hanya sejumlah 268 kepala keluarga yang memiliki
saluran pembuangan air limbah, dan dari jumlah tersebut hanya 40 kepala
keluarga yang memiliki sarana pembuangan air limbah yang sehat.
Melalui kegiatan diagnosis dan intervensi komunitas ini, ditemukan area
permasalahan kesehatan yang sampai saat ini belum tertangani dengan baik.
Kemudian dengan instrumen yang ada dimulailah mengumpulkan data dengan
cara langsung turun ke masyarakat sehingga lebih mengetahui akar permasalahan
yang nantinya akan menjadi acuan dalam menyusun intervensi pemecahan
masalah dan nantinya bersama-sama dengan tenaga kesehatan di Puskesmas Tegal
Angus dan masyarakat setempat melaksanakan intervensi pemecahan masalah ini.
43
top related