azmiel azhari b1j011081
Post on 05-Aug-2015
119 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGGUNAAN LALAT Drosophila
SEBAGAI ORGANISME PERCOBAAN GENETIKA
Oleh :
Nama : Azmiel AzhariNIM : B1J011081Kelompok : 3Rombongan : VIAsisten : Adi Supriyadi
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO
2012
I. TEORI
Drosophila melanogaster merupakan jenis lalat buah yang dapat ditemukan di
buah-buahan busuk. Drosophila telah digunakan secara bertahun-tahun dalam kajian
genetika dan perilaku hewan.
Berikut merupakan klasifikasi dari Drosophila melanogaster :
Kingdom Animalia
Phyllum Arthropoda
Kelas Insecta
Ordo Diptera
Famili Drosophilidae
Genus Drosophila
Spesies Drosophila
melanogaster
Selain itu, Drosophila juga diklasifikasikan ke dalam sub ordo Cyclophorpha
(pengelompokan lalat yang pupanya terdapat kulit instar 3, mempunyai jaw hooks) dan
termasuk ke dalam seri Acaliptrata yaitu imago menetas dengan keluar dari bagian
anterior pupa (Wheeler, 1981).
Drosophila memiliki beberapa sifat yang menguntungkan, antara lain mudah
diperoleh, mudah dipelihara, mudah diamati, dapat berkembang biak dengan cepat, serta
menghasilkan keturunaan dalam jumlah besar pada setiap masa reproduksi. Oleh sebab
itu Drosophila dipilih sebagai organisme untuk berbagai macam percobaan mengenai
pola pewarisan sifat. Spesies-spesies Drosophila, khususnya Drosophila melanogaster,
mempunyai banyak sekali tipe mutan, ukuran kromosomnya yang cukup besar dan
jumlahnya yang hanya empat pasang menyebabkan lalat ini menarik untuk dijadikan
model dalam studi genetika yang melibatkan pengamatan kromosom.
Betina virgin adalah betina yang sama sekali belum pernah dibuahi oleh
pejantannya. Individu semacam ini diperlukan untuk penyilangan antara dua strain yang
berbeda. Lalat betina dapat menyimpan dan memakai sperma suatu pembuahan dalam
jangka waktu yang panjang sehingga individu betina untuk keperluan penyilangan
tersebut harus berupa betina virgin.
Drosophila juga memiliki berbagai jenis tipe mutan, diantaranya:
1. White : Mata putih, mutasi terjadi pada kromosom nomor 1
2. Bar : Mata sipit, mutasi terjadi pada kromosom nomor 1
3. Purple : Mata ungu, mutasi terjadi pada kromosom nomor 1
4. Dummpy : Sayap 2/3 dari yang normal, mutasi terjadi pada
kromosom nomor 2
5. Eboni : Tubuh lebih gelap dari drosophila biasa, mutasi terjad
pada kromosom nomor 3.
Masih banyak lagi tipe mutasi pada Drosophila. Mutasi tersebut disebabkan oleh
banyak faktor diantaranya, faktor genetik dan penyinaran sinar UV.
Gambar 1. Tipe Mutan Drosophila
Sedangkan ciri-ciri yang membedakan Drosophila jantan dan betina antara lain;
Gambar 2. Morfologi Drosophila Jantan dan Betina
Jantan Betina
1. Ukuran tubuh lebih kecil dari
betina
1. Ukuran tubuh lebih besar dari
jantan
2. Sayap lebih pendek dari sayap
betina
2. Sayap lebih panjang dari sayap
jantan
3. Terdapat sisir kelamin (sex
comb)
3. Tidak terdapat sisir kelamin (sex
comb)
4. Ujung abdomen tumpul dan
lebih hitam
4. Ujung abdomen runcing
II. TUJUAN
1. Melakukan pengamatan morfologi Drosophila
2. Membuat subkultur Drosophila
3. Mengisolasi betina virgin
III. CARA KERJA
1. Pengamatan morfologi lalat Drosophila
a. Hentakkan botol kultur pada bantalan karet atau telapak tangan beberapa kali
hingga lalat berjatuhan di dekat dasarr botol.
b. Bukalah sumbat botol secepatnya, lalu tempatkan botol esterisasi pada mulut
botol kultur.
c. Balikkan kedudukan botol tersebut (botol esterisasi di bawah botol kultur). Akan
tetapi, bila botol kultur berair, biarkan botol tersebut pada kedudukan semula.
d. Peganglah kedua botol erat-erat dan ketuk-ketuklah botol kultur hingga lalat
pindah ke botol esterisasi.
e. Segera setelah lalat pindah ke botol esterisasi, tutuplah botol ini dengan sumbat
yang dibubuhi sedikit eter.
f. Bila lalat terlihat sudah tidak bergerak lagi, tunggulah 30 detik, lalu keluarkanlah
isi botol ke cawan petri,untuk dilakukan pengamatan morfologi.
g. Untuk memasukkan kembali lalat yang telah diamati, dapat digunakan kerucut
kertas sebagai sendok.
2. Pembuatan Subkultur Drosophila
Lakukan pemindahan lalat secara langsung dari botol kultur lama ke botol kultur
baru tanpa melalui pembiusan dengan cara meletakkan botol kultur baru di atas
botol kultur lama dengan posisi terbalik. Gelapkan botol kultur lama menggunakan
tangan atau kertas sehingga lalat akan bergerak naik ke botol kultur baru.
3. Isolasi Betina Virgin
a. Keluarkan semua lalat dewasa (imago) dari botol kultur yang sudah banyak
mengandung pupa, jangan sampai ada yang tertinggal satupun.
b. Pindahkan pupa ke dalam sedotan plastic transparan menggunakan pinset secara
hati-hati, lalu tutuplah kedua ujung sedotan dengan busa.
c. Setelah 4 hingga 5 hari amati lalat yang keluar dari pupa. Lalat betina yang
diperoleh adalah virgin.
IV. HASIL
HASIL PENGAMATAN MORFOLOGI Drosophila sp. JANTAN DAN BETINA
Gambar 3. Drosophila tipe EbonyGambar 4. Drosophila tipe Liar
Gambar 3. Drosophila tipe White Eyes
HASIL PENGAMATAN DAUR HIDUP Drosophila.Hari ke- Perkembangan yang terjadi
1.Telur masih menjadi larva berwarna kuning, belum ada perkembangan.
2.Telur masih menjadi larva berwarna kuning dan belum ada perubahan apa-apa, masih sama seperti hari sebelumnya.
3. Telur masih menjadi larva dan sudah berwarna kehitaman
4.Telur Drosophila sudah menetas dan diketahui berjenis kelamin jantan
5.Drosophila hasil isolasi mati, dikarenakan kondisi tempat dia hidup sudah tidak layak untuk kelangsungan hidupnya.
6. -
7. -
Tabel Hasil Isolasi Betina Virgin Kelompok
No Nama Hari Menetas Jantan Betina1 Rizkita Dinda Pandhani Minggu 2 Alifatun N -3 Dewitri Sabtu 4 Azmiel Azhari Selasa 5 Ismayati Afifah -6 Rahma Puji Astuti Sabtu 7 Sefrita Sabtu
V. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum diketahui bahwa adanya perbedaan waktu menetas
pada telur Drosophila dari masing-masing praktikan dalam satu kelompok, padahal
isolasi betina virgin dilakukan pada hari yang sama. Hal itu dikarnakan pada saat
mengisolasi betina virgin yang diisolasi Drosophila yang tahap perkembangannya masih
berada pada tahap larva dan pupa, sehingga waktu menetasnya berbeda-beda. hasil lain
menunjukan bahwa ada beberapa Drosophila yang sudah lahir tidak dapat bertahan
hidup, itu dikarnakan nutrisi yang berada pada medium sudah mengering dan hal
tersebut sangat mempengaruhi bagi kelangsungan hidup Drosophila.
Drosophila memiliki beberapa sifat yang menguntungkan, antara lain mudah
diperoleh, mudah dipelihara, mudah diamati, dapat berkembang biak dengan cepat, serta
menghasilkan keturunaan dalam jumlah besar pada setiap masa reproduksi. Oleh sebab
itu Drosophila dipilih sebagai organisme untuk berbagai macam percobaan mengenai
pola pewarisan sifat. Spesies-spesies Drosophila, khususnya Drosophila melanogaster,
mempunyai banyak sekali tipe mutan, ukuran kromosomnya yang cukup besar dan
jumlahnya yang hanya empat pasang menyebabkan lalat ini menarik untuk dijadikan
model dalam studi genetika yang melibatkan pengamatan kromosom.
Daur hidup lalat Drosophila relatif pendek, terdiri atas tahap-tahap sebagai
berikut.
1. Telur
Individu betina dewasa bertelur dua hari setelah keluar dari pupa. Masa bertelur ini
berlangsung lebih kurang selama 1 minggu, dengan jumlah telur 50 hingga 75 butir/hari.
Telur diletakkan di permukaan makanan. Bentuknya oval, memiliki struktur seperti kait
yang berfungsi sebagai pengapung untuk mencegah agar tidak tenggelam ke dalam
makanan yang berbentuk cair. Diameternya 0,5 mm sehingga dapat dilihat dengan mata
telanjang. Tahap telur berlangsung selama lebih kurang 24 jam.
2. Larva
Larva berwarna putih dengan panjang 4,5 mm dan bersegmen. Mulut berwarna
hitam dan bertaring. Larva hidup di dalam makanan dan aktivitas makannya sangat
tinggi. Pada tahap larva terjadi dua kali pergantian kulit, dan periode di antara masa
pergantian kulit dinamakan stadium instar. Dengan demikian, dikenal tiga stadium
instar, yaitu sebelum pergantian kulit yang pertama, antara kedua masa pergantian kulit,
dan setelah pergantian yang kedua. Di akhir stadium instar ketiga, larva keluar dari
media makanan menuju ke tempat yang lebih kering untuk berkembang menjadi pupa.
Secara keseluruhan tahap larva memakan waktu kira-kira satu minggu.
3. Pupa
Pupa memiliki kutikula yang keras dan berwarna gelap. Panjangnya 3 mm. Tahap
pupa berlangsung sekitar lima hari.
4. Dewasa (imago)
Lalat dewasa yang baru keluar dari pupa sayapnya belum mengembang , tubuhnya
berwarna bening. Keadaan ini akan berubah dalam beberapa jam. Lalat betina mencapai
umur matang kelamin dalam waktu 12 hingga 18 jam, dan dapat bertahan hidup selama
lebih kurang 26 hari. Ukuran tubuhnya lebih panjang daripada lalat jantan. Pada
permukaan dorsal, abdomen lalat betina berwarna lebih gelap daripada lalat jantan.
Sementara itu, pada bagian kaki lalat jantan terdapat struktur yang dinamakan sisir
kelamin (sex comb). Lalat betina tidak memiliki struktur ini.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari praktikum yang dilaksanakan didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembuatan subkultur untuk Drosophila bertujuan memperbanyak jumlah
drosophila dengan memberikan peremajaan berupa nutrisi untuk drosophila.
2. Pengamatan morfologi Drosophila didapat bahwa
a. Drosophila tipe Ebony adalah salah satu tipe mutan dari Drosophila,
tubuhhnya berwarna lebih gelap daripada Drosophila biasanya.
b. Drosophila tipe liar adalah Drosophila pada umumnya dengan mata
berwarna merah.
c. Drosophila tiipe White Eyes adalah salah satu tipe mutan dari Drosophila
yang mempunyai ciri-ciri matanya berwarna putih.
3. Isiolasi betina virgin bertujuan untuk mendapat betina yang belum pernah
dibuahi pejantannya. Didapat hasil dari 7 pupa Drosophila yang di isolasi
didapat 3 jantan, 2 betina dan sisanya tidak menetas. Walau pada akhirnya semua
Drosophila yang menetas dari hasil isolasi mati semua.
top related