analisa sistem drainase saluran kupang jaya...
Post on 02-Mar-2018
233 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PROYEK AKIHR
ANALISA SISTEM DRAINASE SALURAN KUPANG JAYA AKIBAT
PEMBANGUNAN APARTEMEN PUNCAK BUKIT GOLF DI KOTA
SURABAYA
REZA FEBRIVIA LUCIANA
3111.105.032
PROGRAM SARJANA LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2013
DOSEN KONSULTASI :
MAHENDRA ANDIEK MAULANA , ST . MT
Ir. FIFI SOFIA
TUGAS AKHIR
PENANGGULANGAN BANJIR KALI LAMONG TERHADAP GENANGAN DI KABUPATEN GRESIK
GEMMA GALGANI T. D.
3110 100 131
PROGRAM SARJANA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2014
DOSEN PEMBIMBING :
Dr.Techn. Umboro Lasminto, ST., MSc.
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
PROFIL KALI LAMONG
• Merupakan bagian dari Satuan Wilayah Sungai Bengawan Solo.
• Daerah Aliran Kali Lamong berada di Provinsi Jawa Timur
• Bagian hulu terletak di Kabupaten Lamongan dan Mojokerto.
• Bagian hilir terletak di perbatasan Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik, serta bermuara di Selat Madura.
• Luas Daerah Aliran Kali Lamong ± 720 km2, dengan panjang alur sungai ± 103 km.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
• Pada musim hujan, debit Kali Lamong tidak mampu dialirkan dengan baik, sehingga meluap dan mengakibatkan banjir hampir setiap tahun.
• Banjir luapan Kali Lamong biasa terjadi ketika daerah Gresik, Lamongan dan Mojokerto mengalami hujan deras.
• Oleh karena itu, dalam tugas akhir ini dilakukan studi mengenai permasalahan banjir Kali Lamong dan upaya penanggulangannya
PENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAH
1. Apa penyebab banjir di Kali Lamong?
2. Bagaimana kapasitas Kali Lamong saat ini dalam mengalirkan debit banjir?
3. Bagaimana cara penanggulangan banjir Kali Lamong?
4. Bagaimana perkiraan kondisi aliran banjir di Kali Lamong setelah ditangani?
PENDAHULUAN
BATASAN MASALAH
• Banjir yang ditinjau dalam Tugas Akhir ini adalah banjir Kali Lamong yang terjadi di Kabupaten Gresik, tepatnya sepanjang ±20.5 km dari hilir Kali Lamong.
• Tugas Akhir ini tidak membahas aspek sosial dan biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pengendalian Kali Lamong.
• Tugas Akhir ini tidak membahas perhitungan sedimentasi yang terjadi di Kali Lamong.
PENDAHULUAN
METODOLOGI
PENDAHULUAN
FLOWCHART METODOLOGI
METODOLOGI
ANALISIS HIDROLOGI
PEMBAHASAN
Curah Hujan Rata-rata Maksimum DAS Lamong Tahun 2003 – 2012
Berdasarkan analisis curah hujan rata-rata dengan metode Poligon Thiessen, diperoleh curah hujan rata-rata maksimum.
PEMBAHASAN
ANALISIS STATISTIKA
Berdasarkan analisis stastistika, dipilih metode distribusi Pearson Tipe III dan Log Pearson Tipe III
PEMBAHASAN
UJI KECOCOKAN DISTRIBUSI
Kedua persamaan distribusi dapat diterima, sehingga digunakan curah hujan tertinggi
PEMBAHASAN
CURAH HUJAN RENCANA
Dalam analisis pengendalian banjir, digunakan curah hujan rencana periode ulang 25 tahun = 83.685 mm
PEMBAHASAN
DEBIT BANJIR RENCANA
Berdasarkan curah banjir rencana dan distribusi hujan jam-jaman, dilakukan perhitungan unit hirograf Nakayasu, sehingga diperoleh debit banjir rencana Q25 = 460.282 m3/detik.
PEMBAHASAN
ANALISIS HIDROLIKA
PEMBAHASAN
ANALISIS HIDROLIKA
• Pemodelan Hec-Ras berdasarkan data pengukuran penampang sungai eksisting, dengan analisis steady flow.
• Berdasarkan output potongan melintang, diketahui bahwa hampir seluruh potongan melintang tidak mampu mengalirkan debit rencana.
PEMBAHASAN
ANALISIS PENGENDALIAN
BANJIR
PEMBAHASAN
ANALISIS PENGENDALIAN BANJIR
PEMBAHASAN
Perencanaan Tampungan Di Hulu Kali Lamong
ANALISIS PENGENDALIAN BANJIR (2)
PEMBAHASAN
• Debit setelah pengendalian dengan tampungan Q25 = 223.9 m3/detik, tetapi tetap meluap.
• Dilanjutkan perbaikan penampang sungai untuk memperbesar kapasitas sungai, tetapi masih terjadi luapan di beberapa cross section.
• Pada cross section yang masih mengalami luapan, direncanakan peninggian tanggul berdasarkan tinggi muka air banjir setelah perencanaan tampungan dan normalisasi, sehingga luapan pada seluruh penampang sungai dapat teratasi.
PENUTUP
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Luapan di hilir Kali Lamong terjadi akibat debit banjir yang besar dari hulu, tanpa disertai pengendalian
2. Kapasitas Kali Lamong saat ini tidak mampu mengalirkan debit banjir rencana, sehingga perlu upaya pengendalian.
3. Dengan direncanakannya tampungan, debit banjir berkurang, dari Q25 = 460.282 m3/detik menjadi Q25 = 223.9 m3/detik.
5. Meskipun berkurang, tetapi masih terjadi luapan di beberapa penampang, sehingga direncanakan normalisasi dan peninggian tanggul, untuk menambah kapasitas Kali Lamong, sehingga luapan dapat teratasi.
PENUTUP
top related