akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
Post on 18-Jul-2015
69 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Bab.2Metode Harga Pokok Pesanan
( Job Order ) – Full Costing
Oleh :
Saptono Kusdanu Waskito, S.E,M.M
Tujuan Bab Ini
• Mahasiswa mengerti, memahami, dapat menjelaskan :
• Definisi Harga Pokok Pesanan
• Komponen Biaya-Biaya Pada Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order).
• Membuat Income Statement dengan Metode Harga Pokok Pesanan
1.Definisi Metode Harga Pokok Pesanan(job Order)
• Metode penentuan Harga Pokok barang yang memproduksinya didasarkan pada pesanan mengolah bahan baku menjadi barang jadi
• Disebut job order methods
• Job =pekerjaan
• Order =pesanan /perintah
2.Karakter Usaha PerusahaanBerdasarkan Pesanan
• Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan mengolah bahan baku menjadi barang jadi.
1. Proses produksinya terputus. Jika produk jadi selesai, maka produksi dihentikan.
2. Produk sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan .
3. Produk untuk memenuhi pesanan, bukan disimpan untuk persediaan
Contoh Perusahaan Job Order
• Tukang Ojek, Tukang Sepatu, Penjahit, Tukang Cukur, Penerbangan Pribadi, Taxi, Dosen, konstruksi, Rumah
• ...........
3.Karakter Metode Harga Pokok Pesanan
1. Memproduksi bermacam produk sesuai spesifikasi pesanan
2. Setiap jenis produk pesanan, dihitung Harga Pokok Produksi (HPP) nya .
3. Biaya dikelompokkan Biaya Produksi Langsung (BPL) dan Biaya Produksi Tidak Langsung (BPTL).
4. Biaya Produksi Langsung terdiri dari : Biaya Bahan Baku (BB) , Biaya Tenaga Kerja (BTK).
5. Biaya Produksi Tidak Langsung : Biaya Overhead Pabrik
6. Biaya Produksi Langsung ditetapkan berdasarkan biaya yang sesungguhnya.
7. Biaya Overhead Pabrik (BOP) berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka (taksiran) = ........ % X Biaya Tenaga Kerja Langsung
8. Harga Pokok Produksi per unit, dihitung setelah pesanan selesai dibuat dengan cara semua biaya produksi untuk pesanan dibagi dengan jumlah unit yang dipesan
4.Rumus Menentukan Harga Jual Barang, Metode Job Order
No Aktivitas Besar Uang
1 Taksiran Biaya Produksi untuk pesanan Rp 10.000.000
2 Taksiran Biaya Non Produksi yang dibebankan kepada pesanan * ) taksiran
Rp 5.000.000
3 Taksiran Total Biaya Pesanan ( Baris 1 +2 )= 3 Rp 15.000.000
45
Laba yang diinginkan Taksiran Harga Jual = 5= 3 +4
Rp 20.000.000Rp 35.000.000
Yang Perlu diperhatikanTaksiran Harga Pokok Produksi
1. Taksiran Biaya Bahan Baku
2. Taksiran Biaya Tenaga Kerja Langsung
3. Taksiran Biaya Over Head Pabrik
5.Menghitung Harga Pokok Produksi .Metode Pesanan (Job Order)
No Biaya
A Biaya Produksi
A.1 Biaya Bahan Baku (BB) 10.000.000
A.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) 5.000.000
A.3 Biaya Over Head Pabrik (BOP) 3.000.000
A.4 Total Biaya Produksi A4 = A1+A2+A3 18.000.000
B Biaya Non Produksi
B.1 Biaya Administrasi dan Umum 9.000.000
B.2 Biaya Pemasaran 4.000.000
B.3 Total Biaya Non Produksi B3 = B1+B2 13.000.000
C Total Harga Pokok Produksi MetodeJob Order
31.000.000
Dengan Berbekal Rumus Harga Pokok Produksi, Job Order
Perusahaan Melakukan Taksiran
Berapa Harga Pokok Produksi Jika Job Order
6.Taksiran Harga Pokok Produksi .Metode Pesanan (Job Order)
No Biaya
A Biaya Produksi
A.1 Biaya Bahan Baku (BB) 10.000.000
A.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) 5.000.000
A.3 Biaya Over Head Pabrik (BOP) 3.000.000
A.4 Total Biaya Produksi A4 = A1+A2+A3 18.000.000
B Biaya Non Produksi
B.1 Biaya Administrasi dan Umum 9.000.000
B.2 Biaya Pemasaran 4.000.000
B.3 Total Biaya Non Produksi B3 = B1+B2 13.000.000
C Total Harga Pokok Produksi MetodeJob Order
31.000.000
7.Kegunaan Taksiran HPP
• Untuk menetapkan harga jual
• Untuk menetapkan laba produk per pesanan
• Untuk memantau/ mengendalikan uang yang dikeluarkan sudah sesuai anggaran
8.Menghitung Laba Bruto Tiap Pesanan
• Informasi laba bruto tiap pesanan digunakan
• Menutupi Biaya Non Produksi
• Memperoleh Laba
8.Menghitung Laba Rugi BrutoMetode Pesanan (Job Order)
No Aktivitas Sub Total Total
A Harga Jual Sepatu Hak di depan 300.000
B Biaya Produksi Pesanan Sepatu Hak di depan
B.1 Biaya Bahan Baku Sesungghunya 40.000
B.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung Sesungguhnya 60.000
B.3 Taksiran Biaya Over Head Pabrik 20.000
B.4 Total Biaya Produksi Pesanan ( B4= B1+B2+ B3) 120.000
C Laba Bruto = A – B 4 = 180.000
9.Contoh Pengumpulan Biaya Produksi
1. CV Vast bergerak di pembuatan sepatu.
2. Pesanan diproduksi berdasarkan spesifikasi dari pemesan
3. Biaya dikumpulkan menurut pesanan yang diterima.Pendekatan yang digunakan dalam penentuan harga pokok produksi adalah “Full Costing “.
4. Untuk mencatat biaya produksi, tiap pesanan diberi nomor pesanan.
5. CV Vast pada bulan Juni 2014 menerima pesanan membuat 15 pasang sepatu harga Rp 300.000 /pasang dari PT “Akuntansi “. Dengan kode pesanan 01
6. CV Vast pada bulan Juni 2014 menerima pesanan membuat 20 pasang sepatu harga Rp 1.000.000 /pasang dari PT “ Biaya ”. Dengan kode pesanan 02
Lanjutan Contoh Job Order-Full Costing
1.Pembelian Bahan Baku dan Penolong
No Aktivitas Perhitungannya Jumlahnya
A Bahan Baku
Kulit Jenis X 85 lembar X Rp 10.000 850.000
Kulit Jenis Y 10 roll X Rp 350.000 3.500.000
Lem Jenis A 5 kg X Rp 100.000 500.000
Lem Jenis B 25 kg X Rp 25.000 625.000
Jumlah Bahan Baku dibeli 5.475.000
B Bahan Penolong
Penolong P 17 kg x Rp 10.000 170.000
Penolong Q 60 liter x Rp 5.000 300.000
Jumlah Bahan Penolongdibeli 470.000
C Jumlah Total A + B 5.945.000
1. Pemakaian Bahan Baku dan Bahan Penolong
1.1.Untuk Pesanan nomor : 01
a. Kulit Jenis X = 85 lembar X Rp = 10.000= Rp 850.000
b. Lem jenis A = 5 kg x Rp 100.000 = Rp 500.000
c. Jumlah Bahan Baku untuk pesanan no 1= Rp 1.350.000
Bahan Baku dan Penolong
1.2.Untuk pesanan nomor 2.
a. Kulit Y = 10 lembar x Rp 350.000 = 3.500.000
b. Lem B = 25 kg x Rp 25.000 = Rp 625.000
c. Jumlah bahan baku untuk pesanan nomor 2 = Rp 4.125.000
2.Biaya Tenaga Kerja
No Aktivitas Besar Uang
1 Upah Langsung Pesanan No 1. 225 jam x Rp 4.000 900.000
2 Upah Langsung Pesanan No 2, 1.250 jam X Rp 4.000 5.000.000
3 Upah Tidak Langsung 3.000.000
4 Jumlah Upah = 1 +2+ 3 8.900.000
5 Gaji Karyawan Administrasi dan Umum 4.000.000
6 Gaji Karyawan Bagian Pemasaran 7.500.000
7 Jumlah Gaji adm, umum, pemasaran 7= 5+6 11.500.000
8 Jumlah Biaya Tenaga Kerja 20.400.000
3.Biaya Over Head Pabrik
• Ditetapkan berdasarkan 150 % x biaya tenaga kerja langsung untuk memproduksi tiap pesanan .
• Pesanan No 1. Biaya Tenaga Kerja Langsung= Rp 900.000 .Jadi Biaya Over Head Pabrik = 150 % x Rp 900.000 = Rp 1.350.000Pesanan No 2.Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp 5.000.000. Biaya Overhead Pabrik = 150 % X Rp 5.000.000= Rp 7.500.000.
Pertanyaannya
1. Berapa harga pokok produk untuk pesanan no 1
2. Berapa harga pokok produk untuk pesnan no : 2
3. Berapa harga jual pesanan nomor 1
4. Berapa harga jual pesanan nomor 2
5. Berapa laba pesanan nomor 1
6. Berapa laba pesanan nomor 2
7. Berapa laba pesanan nomor 1 ditambah nomor 2
Jawaban . Pesanan Nomor 1
No Aktivitas Total
A Penjualan Pesanan No 1:
15 pasang x Rp 300.000 Rp 4.500.000
B Biaya Produksi
1 Bahan Baku =
a. Kulit Jenis X = 85 lembar X Rp = 10.000= Rp 850.000
b. Lem jenis A = 5 kg x Rp 100.000 = Rp 500.000
c. Jumlah Bahan Baku untuk pesanan no 1
Rp 1.350.000
2 Biaya Tenaga Kerja Langsung225 jam X rp 4.000
Rp 900.00
3 BOP = 150 % X 900.000 Rp1.350.000 Rp 3.600.00
4 Laba Rp 900.000
Jawaban . Pesanan Nomor 2
No Aktivitas Total
A Penjualan Pesanan No 1:
20 pasang x Rp 1.000.000 Rp 20.000.000
B Biaya Produksi
1 Bahan Baku =
a. Kulit Y = 10 lembar x Rp 350.000 = 3.500.000
b. Lem B = 25 kg x Rp 25.000 = Rp 625.000
Rp 4.125.000
2 Upah Langsung Pesanan No 2, 1.250 jam X Rp 4.000
Rp 5.000.000
3 BOP = 150 % X 900.000 Rp 7.500.000 Rp 16.625.000
4 Laba Rp 3.375.000
Laba Pesanan 1 + Pesanan 2
• Rp 900.000 + 3.375.000 = Rp 4.275.000
Daftar Pustaka
• Mulyadi Universitas Gajah Mada, Akuntansi Biaya, UPP-STIM YKPN, Yogyakarta, 2014, halaman 35
top related