aecv
Post on 04-Jan-2016
213 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
“Menyukseskan Indonesia dalam Asean Economic Community 2015”
Disusun oleh :
Farikha Rachmawati 135120200111068
Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik
Universitas Brawijaya Malang
2014
1
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, karunia dan ridho-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah yang berjudul “Menyukseskan Indonesia dalam Asean Economic Community
2015” ini disusun untuk nilai UTS mata kuliah Sistem Ekonomi Indonesia yang saya sajikan
berdasarkan studi literatur baik dari buku maupun situs di internet.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menyukseskan Indonesia
menghadapi Pasar Bebas 2015 dengan berperang penting dalam Asean Economic
Community 2015 sehingga Indonesia bukan hanya mencari tantangan, tapi juga membuka
peluang untuk ekonomi Indonesia ke depannya.
Dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
baik yang terlibat secara langsung mau pun tidak.
Mengingat adanya kelemahan, dan keterbatasan, serta masih jauhnya makalah ini
dari kesempurnaan, maka semua saran dan kritik yang inovatif serta membangun sangat
diharapkan untuk menjadikan makalah ini lebih baik.. Semoga makalah ini bisa memberikan
manfaat bagi saya maupun pembaca sekalian.
Malang, 14 April 2014
Hormat saya,
Farikha Rachmawati
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... 2
DAFTAR ISI....................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................. …. 4
A. Latar Belakang........................................................................... ........ 4
B. Perumusan Masalah….......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian..................................................................... ............ 5
D. Manfaat Penelitian................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 6
A. Pengertian Asean Economic Community........................................... 6
B. Peluang Indonesia dalam menghadapi Asean Economic Community
2015..................................................................................................... 6
C. Tantangan Indonesia dalam menghadapi Asean Economic Community
2015..................................................................................................... 8
D. Strategi menyukseskan Indonesia dalam menghadapi Asean Economic
Community 2015................................................................................ 9
BAB III PENUTUP.................................................................................. .. 12
A. Kesimpulan............................................................................................12
B. Saran.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................13
BIODATA PENULIS..............................................................................................14
3
PENDAHULUAN
Latar Belakang
ASEAN Community merupakan komunitas negara-negara yang bergabung di The
Association of Southeast Asian Nation (ASEAN), yang bekerjasama di beberapa bidang
anatara lain bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik-keamanan. Masyarakat Ekonomi
ASEAN (ASEAN Economic Community) adalah salah satu keputusan Bali Concord II, yang
mensyaratkan sebelum 2015 Asia Tenggara akan menjadi single market dan basis produksi.
Artinya, sebelum 2015 semua rintangan perdagangan akan diliberalisasi dan deregulasi.
Semua arus perdagangan pada 2015 akan dibebaskan dari bea tarif (Free Trade Area) yang
selama ini menjadi penghalang perdagangan dan implementasi proteksionisme.
Berdasarkan Survei Global Competitiveness Index tahun 2012-2013 membuktikan
bahwa Indonesia masih lemah daya saingnya dengan negara-negara ASEAN lain. Dalam
surveinya, Indonesia menempati peringkat kelima dari delapan negara ASEAN, di bawah
Thailand dan setingkat di atas Filipina. Sementara di posisi puncak ada Singapura, disusul
dengan Malaysia dan Brunei. Kualitas infrastruktur Indonesia sendiri masih kalah jauh
dengan negara ASEAN lainnya. Survei The World Economic Forum 2012-
2013 menunjukkan kualitas infrastruktur Indonesia yang menempati peringkat 92 dari 144
negara. Posisi ini jauh di bawah Singapura, Malaysia, Vietnam, bahkan Srilanka. Keadaan itu
tentu melemahkan daya saing dan menyebabkan meningkatnya biaya produksi. (Kompasiana,
2013)
AEC mengharapkan ASEAN menjadi kawasan yang makmur dan kompetitif dengan
perkembangan ekonomi yang merata, serta menurunnya tingkat kemiskinan dan perbedaan
sosial ekonomi di kawasan ASEAN. Tapi yang menjadi sebuah pertanyaan besar, Sudahkah
Indonesia mempersiapkan diri untuk melawan arus pasar bebas yang nantinya tidak lagi bisa
ditanggulangi jika nyatanya Indonesia tidak memiliki kapabilitas yang cukup? Akankah
banyak peluang untuk meningkatkan kualitas produk- produk maupun tenaga kerja Indonesia
yang profesional dalam memasuki tantangan untuk menguasai pasar ASEAN? Bagaimana
menyukseskan Indonesia dalam menghadapi AEC yang sepertinya hanya dalam hitungan
detik lagi? Indonesia benar-benar diantara 2 mata pisau, akan menjadi negara termahsyur
dengan menguasai pasar jika mengoptimalkan potensialnya ataukah negara melarat yang
ditimbun karena kalah dalam persaingan pasar bebas.
4
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Asian Economic Community 2015?
2. Bagaimanakah peluang Indonesia dalam menghadapi Asean Economic Community
2015?
3. Bagaimanakah tantangan Indonesia dalam menghadapi Asean Economic Community
2015?
4. Bagaimanakah strategi menyukseskan Indonesia dalam Asean Economic Community
2015?
Tujuan Penulisan
1. Memenuhi nilai UTS mata kuliah Sistem Ekonomi Indonesia
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Asian Economic Community 2015
3. Mengetahui peluang Indonesia dalam menghadapi Asean Economic Community 2015
4. Mengetahui tantangan Indonesia dalam menghadapi Asean Economic Community
2015
5. Mengetahui Strategi Indonesia dalam menghadapi Asean Economic Community 2015
Manfaaat Penulisan
1. Bagi Penulis : Memenuhi nilai UTS mata kuliah Sistem Ekonomi Indonesia,
Menambah wawasan dan pengetahuan
2. Bagi Pemerintah : Memberikan masukan mengenai strategi menghadapi Asian
Economic Community 2015
3. Bagi Masyarakat : Meningkatkan kesadaran dan persiapan menghadapi Asian
Economic Community 2015
5
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asean Economic Community
ASEAN (Association of South East Asian Nations) setelah merangkai negara-
negara Asia Tenggara dalam Deklarasi Bangkok ternyata berjalan relatif lebih cepat
dibandingkan dengan kerjasama di bidang politik, keamanan dan sosial budaya,
sehingga mempercepat pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN
Economic Community).
Pada tahun 1997, disepakati ASEAN Vision 2020, yaitu mewujudkan kawasan
yang stabil, makmur dan berdaya saing tinggi dengan pembangunan ekonomi yang
merata yang ditandai dengan penurunan tingkat kemiskinan dan perbedaan sosial
ekonomi. Lalu pada tahun 2003, disepakati tiga pilar untuk mewujudkan ASEAN
Vision 2020 yang dipercepat menjadi 2015, yaitu: 1. ASEAN Economic Community,
2. ASEAN Politcal-Security Community, 3. ASEAN Socio-Cultural Community.
Pada bulan Januari 2007, disepakati untuk mempercepat pencapaian ASEAN
Economic Community (AEC) yang semula tahun 2020 menjadi tahun 2015 dan pada
tahun yang sama ditandatangani pula pedoman bagi negara-negara anggota ASEAN
untuk mencapai ASEAN Economic Community (AEC) 2015, yaitu AEC Blueprint.
Dimana setiap negara-negara anggota ASEAN berkewajiban untuk komitmen dalam
blueprint tersebut yang berisi rencana kerja strategis dalam jangka pendek, menengah
dan panjang hingga tahun 2015 menuju terbentuknya integrasi ekonomi ASEAN,
yaitu menuju single market, penciptaan kawasan regional ekonomi berdaya saing
tinggi, kawasan pembangunan ekonomi merata, dan menuju integrasi penuh ekonomi
global.
B. Peluang Indonesia dalam Asian Economic Community 2015
Integrasi Ekonomi
Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak yakni mencakup
40% dari total penduduk Asia tenggara. Indonesia seharusnya bisa memanfaatkan
integrasi ekonomi jika sebelum 2015 Indonesia bisa melakukan peningkatan Sumber
Daya Manusia (SDM) baik hard skill maupun soft skill.
6
Indonesia motor penggerak
Prediksi yang baru-baru ini dikeluarkan oleh Mckinsey Global Institute (MGI)
yang menyatakan bahwa salah satu negara Asia Tenggara, Indonesia pada tahun 2030
akan menempati 7 besar ekonomi dunia. Konsumsi dalam negeri yang selama ini
menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 45 juta, akan meningkat
dua kali lipat menjadi 90 juta. Hal tersebut menjadi peluang tersendiri bagi negara-
negara di Asia Tenggara dengan menjadikan Indonesia yang bergeliat ekonominya
sebagai mesin pendorong pertumbuhan negara-negara di Asia Tenggara. Dengan
jumlah pasar lebih dari dua kali lipat penduduk Indonesia, industri Indonesia juga
akan semakin berkembang dengan memperluas pangsa pasar mereka.(Wisnuputra,
2013)
Pasar Potensial Dunia
Indonesia sesungguhnya memiliki potensi yang sangat besar sekali jika kita
mampu bersikap untuk menyesuaikan diri menghadari Asean Economic Community
2015. Indonesia dengan jumlah 40% dari Asean, jika kita bayangkan 10-40% saja dari
masyarakat Indonesia yang menjadi pengusaha maka dapat dibayangkan berapa
keuntungan yang akan di dapat. Jika saja 40% penduduk Indonesia mampu bersikap
cerdas dalam mogok konsumsi barang impor dan terus produksi barang lokal maka
bisa dibayangkan kemajuan yang sangat pesat.
Potensial ini seharusnya dimulai dengan membuat sosialisasi kepada
masyarakat akan datangnya pasar bebas sehingga masyarakat mulai waspada dan
akhirnya menumbuhkan jiwa-jiwa entrepreneurship untuk dapat menguasai dunia
dimulai dengan menguasai pasar ASEAN.
Negara Tujuan Investor
Indonesia sebagai negara yang luas, banyak budaya dan cukup strategis
seharusnya mampu menarik banyak investor demi membangun teknologi di negeri
ini. Hal ini dapat dicapai jika Indonesia memulai menjalin kerja sama yang bisa
membuat klien luar negeri mampu menanamkan modalnya dengan tetap menjadi hak
milik dan dijalankan oleh rakyat Indonesia.
Negara Pengekspor
Indonesia dengan kekayaan Sumber Daya Alamnya dengan pengelolaan
maksimal mampu merajai pasar bebas. Selama ini sudah banyak negara yang
bergantung pada SDA Indonesia sebut saja kelapa sawit, tekstil, produk hasil hutan,
karet, alas kaki, dan masih banyak produk lainnya.
7
Jasa
Sektor jasa adalah salah satu sektor yang belakangan ini mendapatkan
perhatian khusus dari berbagai pihak di Indonesia. Menteri Perdagangan, Gita
Wirjawan, menyampaikan bahwa peran sektor jasa dalam perdagangan internasional
sangat penting dan oleh karena itu sangat penting bagi Indonesia untuk terus
mendukung sektor tersebut. Menurutnya, semakin maju perekonomian suatu negara,
sektor jasa menjadi semakin penting dan melampaui pentingnya sektor agrikultur dan
industri. (Republika, 2013) Pandangan senada juga disampaikan oleh Menteri
Perindustrian, M.S. Hidayat, yang menyampaikan bahwa sektor jasa adalah sektor
yang penting dalam perekonomian Indonesia dan menyumbang sekitar 60-80% dalam
penurunan kemiskinan di Indonesia.(Satu harapan.com)
C. Tantangan Indonesia dalam menghadapi Asean Economic Community 2015
Laju inflasi
Laju inflasi Indonesia masih tinggi bila dibandingkan dengan negara
anggota ASEAN lainnya. Tingkat kemakmuran Indonesia masih lebih rendah
dibandingkan dengan negara lain dan juga stabilitas makro menjadi kendala
peningkatan daya saing Indonesia.
Laju Peningkatan Ekspor dan Impor
Kinerja ekspor selama periode 2004-2008, Indonesia berada diurutan ke-4
setelah Singapura, Malaysia dan Thailand. Sedangkan untuk impor, Indonesia sebagai
importer tertinggi ke-3 setelah Singapura dan Malaysia, dan ini merupakan tantangan
yang serius karena telah mengakibatkan neraca perdagangan Indonesia yang defisit
terhadap beberapa Negara ASEAN.
Kesamaan Produk
Dalam hal kesamaan produk, yang perlu dilakukan oleh Indonesia adalah
dengan meningkatkan nilai tambah bagi produk ekspornya sehingga mempunyai
karakteristik tersendiri dengan produk dari Negara ASEAN lainnya. Keuntungan bagi
Indonesia adalah adanya standar kualitas di ASEAN membuat produsen local
Indonesia menjadi terpacu untuk memperbaiki kualitas sehingga produknya lebih baik
dan lebih berdaya saing keluar
Daya saing SDM
Indonesia tidak boleh lagi menjadi budak di negeri sendiri atau di negeri
orang lain. Tantangan ini harus diselesaika dengan semakin banyaknya rakyat
Indonesia yang berpendidikan dan berkompeten dalam segala bidang.
8
Kedaulatan Negara
Pembatasan kebijakan fiskal, moneter dan ekonomi akan dibatasi integrasi
ekonomi ASEAN sehingga butuh pengorbanan besar karena bagaimana mungkin
tidak menggunakan kebijakan fiskal padahal Indonesia menargetkan
D. Strategi menyukseskan Indonesia menghadapi Asean Economic Community
2015
Rekomendasi kebijakan
berdasarkan laporan penelitian ASEAN Studi Center yang dilakukan FISIP UI bekerja
sama dengan kementerian luar negeri :
1. Penguatan koordinasi antar institusi pemerintah yang terkait dengan memperkuat
Sekretariat Nasional ASEAN, dengan salah satu fokus kongkritnya adalah
membangun strategi untuk memperkuat daya saing di 8 sektor yang telah disepakati
dalam MRA dan MRA Framework, termasuk dengan memetakan peluang di dalam
negeri dan di negara-negara ASEAN.
2. Menggalakkan upaya mendorong daya saing di 8 sektor yang telah disepakati
dalam MRA dan MRA Framework sesuai dengan keadaan di masing-masing sektor
tersebut. Rekomendasi spesifik akan ditambahkan di bagian selanjutnya dari bagian
ini.
3. Mendorong pemerintah dan para pemangku kepentingan yang lain untuk
memrakarsai pertemuan rutin yang melibatkan semua pemangku kepentingan. Ada
gagasan untuk membuat Masyarakat Profesional Indonesia, khususnya yang
melibatkan 8 sektor tersebut.
4. Pemerintah harus bertindak proaktif dengan mendorong berbagai inisiatif untuk
menjangkau para pelaku di sektor jasa tersebut di Indonesia dan membangun kesiapan
mereka. Salah satu yang dapat dilakukan adalah pembuatan mekanisme yang dapat
memberikan insentif yang lebih nyata jika seorang insinyur, arsitek, akuntan atau
yang lain memiliki sertifikasi ASEAN.
5. Penelitian ini memberikan batasan hanya pada kepentingan dan kebutuhan pekerja
terampil di bidang jasa yang diakomodasi melalui asosiasi profesi terkait. Penelitian
mengenai analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunity, dan Threat) tenaga
terampil sektor jasa di Indonesia perlu segera dilakukan sebagai lanjutan penelitian ini
dengan memasukkan bahasan mengenai kepentingan pengguna jasa dan stake holder
lainnya.
Sosialisasi mengenai Asean Economic Community
9
Menghadapi Asean Economic Community kita tak bisa diam saja menanggapi
waktu yang terus bergulir. Sosialisasi besar-besaran harus dimulai untuk
menumbuhkan kesadaran masyarakat akan gentingnya datangnya pasar bebas yang
jika tidak dipersiapkan dengan baik mampu membunuh ekonomi ibu pertiwi.
Media local seharusnya mengabarkan dengan gencar proses yang berjalan
menuju pemberlakuan AEC, tapi nyatanya terlihat adem ayem saja. Rakyat dipaksa
menutup mata terhadap kegiatan perdagangan bebas antarnegara ASEAN ini. Padahal,
rakyat harus mengenal dan mengetahui kabar ini sehingga bersiap diri dalam waktu
yang tidak lama lagi.
Cintai Produk Indonesia
Tidak mudah merubah mindset masyarakat terhadap brand barang luar.
Dibutuhkan segera pemupukan persepsi sehingga masyarakat tidak lagi menganggap
bahwa brand luar itu baik, tapi bagaimana menjual barang lokal menjadi mendunia
sebelum Indonesia dijajah barang impor. Indonesia berada pada barisan optimis
bahwa mampu memanfaatkan peluang keuntungan perdagangan bebas dengan upaya
empowerment produk domestik danencourage perusahaan Indonesia agar dapat
bersaing di pasar domestik dan global.
Pendanaan Wirausaha
Semakin banyak kreatifitas warga yang didanai, semakin semangat warga
Indonesia dalam menciptakan lapangan pekerjaan demi menyerbu lapangan pekerjaan
luar. Indonesia butuh lebih banyak terobosan baru.
Ekspor harus lebih besar dari impor
Konsentrasi perdagangan ke luar ASEAN memang mengalami penurunan
sejak tahun 1993 dari 80% menjadi sekitar 73% pada akhir tahun 2008. Keadaan ini
berbanding terbalik dengan perdagangan intra-ASEAN yang meningkat dari 19%
menjadi 26% di tahun yang sama. Indonesia yang menjadi salah satu pemain penting
dalam percaturan dagang di ASEAN memiliki presentase impor yang tidak berimbang
dengan ekspor baik dalam lingkup intra-ASEAN maupun ke luar ASEAN. Keadaan
ini harus dipahami oleh pemerintah sehingga nantinya terdapat solusi sebelum
perdagangan bebas mendominasi pangsa pasar.
Perbaikan sarana transportasi
Dalam rangka meningkatkan kesiapan sarana dan prasarana, Kementerian PU,
Perhubungan, Pemerintah daerah secara sinergi membangun infrastruktur transportasi
di seluruh wilayah Indonesia khususnya sentra-sentra produksi pertanian, peternakan,
10
perkebunan dan perikanan baik transportasi darat, laut dan udara dengan
memperhatikan sistem yang berkelanjutan dan kelestarian alam dan lingkungan.
Sebagai contoh adalah Kementerian Perhubungan, Kementerian PU dan Pemda
membangun jaringan prasarana dan penyediaan sarana transportasi antar moda, antar
pulau yang terintegrasi seperti membangun terminal bandara, terminal angkutan darat
dan pelabuhan laut baik skala internasional, antar provinsi dan antar pulau kecil,
terluar dan tertinggal. (Patrick,2013)
11
PENUTUP
KESIMPULAN
Indonesia sangatlah punya potensi dan modal yang kuat dalam menyukseskan
program Asian Economi Community, Indonesia tidak boleh kehilangan momentum untuk
bangkit ke pentas perekonomian dunia sebagai salah satu negara yang layak untuk
diperhitungkan. Dengan luas geografis Indonesia juga ditunjang dengan sumber daya alam
yang sangat banyak dan juga sumber daya manusia yang mumpuni Indonesia harus optimis
menyukseskan segala memantangan dan mengoptimalkan potensi yang ada.
AEC merupakan sebuah peluang yang diciptakan oleh para pemimpin di ASEAN
guna meningkatkan daya saing kita di dunia internasional dan taraf hidup rakyat ditengah-
tengah krisis ekonomi global yang sampai saat ini belum selesai juga. Keyakinan yang sering
diutarakan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa kalau Indonesia bisa
menjadi meningkatkan daya saing dan menjadi pemain utama dalam AEC. Harapannya
rakyat Indonesia menjadi sejahtera, pertumbuhan ekonomi yang didorong dari sektor UMKM
terus berkembang, dengan sendirinya perekonomian rakyat terus meningkat, sehigga
pembangunan menjadi merata tidak terpusat di Pulau Jawa, dengan begitu tingkat kemiskinan
bisa terus berkurang.
SARAN
1. Pemerintah seharusnya mempublikasikan secara luas melalui media dalam rangka
mempersiapkan diri menghadapi Asean Economic Community 2015
2. Pemerintah seharusnya lebih memberikan dana hibah untuk masyarakat membuka
usaha
3. Pemerintah seharusnya membuat undang-undang yang mengatur pelajaran
kewirausahaan sejak tingkat sekolah dasar untuk meningkatkan jiwa wirausaha
12
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Dewi. 2013, 15 April. AEC 2015 dan Optimisme Bangsa Indonesia. Pesan ditulis
dari http://myzone.okezone.com/content/read/2013/04/15/10126/aec-2015-dan-
optimisme-bangsa-indonesia.
Wahyudin, Dian. Dikutip dari https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0CDkQFjAC&
url=http%3A%2F%2Fwww.stiami.ac.id%2Fdownload%2Fget
%2F28%2Fproceeding-dian-wahyudin&ei=DXRLU_zmE4-
IrAfivYGYCQ&usg=AFQjCNGGg2Qnslq8dUQipQFONMCLGYnjog&sig2=MHK
ekmLlCd16bFtJ86KGWA&bvm=bv.64542518,d.bmk
Darwis, Wisnu Putera. Edukasi.kompasiana.com, 2013. 12 November. Indonesia ASEAN
Economic Community 2015. Dikutip dari
http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/12/indonesia-asean-economic-community-
2015-607350.html
Kuntara, Patrick. 2013, 11 Maret. Seminar AEC 2015. Pesan ditulis dari
http://alfiwanandamahbud.blogspot.com/2013/10/seminar-aec-2015.html
Kompasiana.com . (2013, 23 Desember). ASEAN Economic Community 2015: Keyakinan
yang Ditanggapi Keraguan. Diakses pada 14 April 2014, dari
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/12/28/asean-economic-community-
2015-keyakinan-yang-ditanggapi-keraguan-620328.html
“Sektor Jasa Berpotensi Naikkan Daya Saing Indonesia,” Republika, Jumat, 19 April 2013,
diakses dari http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/13/04/19/mlhx7a-
sektor-jasa-berpotensi-naikkan-daya-saing-indonesia
“Sektor Jasa Pegang Peranan Penting dalam Perekonomian Indonesia,” diakses dari
http://satuharapan.com/index.php?id=109&tx_ttnews[tt_news]=4222&cHash=1
Wananda, Alfi. (2013, 20 Oktober). Seminar AEC 2015. Pesan ditulis dari
http://alfiwanandamahbud.blogspot.com/2013/10/seminar-aec-2015.html
13
BIODATA PENULIS
INFORMASI PRIBADI
NamaAlamatTeleponHPEmailTwitterTanggal LahirKebangsaanJenis KelaminStatus
: Farikha Rachmawati: Villa Bintaro Indah Blok c 14 no 12 Jl. Pulau Belitung V : 085694742084: riikhaa@gmail.com: @rikheo: Tangerang, 21 Maret 1995: Indonesia: Perempuan: Lajang
PROFIL PRIBADI
Seorang wanita yang bermotto hidup ‘bermimpi untuk hari esok, berjuang untuk hari ini dan beribadah untuk selamanya’
KUALIFIKASI PENDIDIKAN FORMAL
Universitas Brawijaya : Sarjana Komunikasi (S.Kom) 2013-2017 SMAN 47 JAKARTA : 2010 - 2013 SMPN 48 JAKARTA : 2007- 2010 MI Soebono Mantofani : 2001 – 2007 RA Soebono Mantofani : 1999 – 2001
PENDIDIKAN NON FORMAL
Completed Pre Children levels in Practical English Centre (PEC) 26 Juni 2003 Completed Primary one levels in Practical English Centre (PEC) 13 Januari 2005 Completed Elementry four levels in Practical English Centre (PEC) 15 November
2005 Completed Intermediate one levels in Practical English Centre (PEC) 26 September
2006 Lulus kursus mental aritmatik level 2 Yayasan Semesta Indonesia 9 Juni 2007 Completed Elementary levels in LIA Bintaro 28 Maret 2008 Completed Pre intermediete levels in LIA Bintaro 25 Maret 2009 Completed Intermediate levels in LIA Bintaro 25 Maret 2010 Meraih TOEFL 410 oleh English institute George Mason University in Jakarta and
Sahid University di SMAN 47 Jakarta 3 Desember 2012
14
top related