· kata sambutan kepala dinas kesehatan kabupaten dompu assalaamu’alaikum wr.. wb.. saya...
Post on 10-Jun-2019
229 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KATA SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN DOMPU
Assalaamu’alaikum Wr.. Wb..
Saya menyambut gembira terbitnya “ Profil Kesehatan kabupaten Dompu
Tahun 2012 “. Meskipun berat dan banyak tantangan dalam proses
pengumpulan data dan informasi kesehatan yang dibutuhkan, akhirnya
Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu berhasil menghimpun data tahun 2012
dan menyusunnya dalam bentuk “Profil Kesehatan Kabupaten Dompu
Tahun 2012” sesuai dengan petunjuk teknis penyusunan Profil Kesehatan
Kabupaten/Kota edisi data terpilah menurut jenis kelamin. Banyak upaya yang dilakukan oleh Tim
Penyusun Profil Kabupaten Dompu agar data profil dapat terkumpul dengan cepat dengan validasi
data yang dapat diandalkan. Meskipun upaya ini belum mencapai hasil maksimal, tetapi tetap
diupayakan untuk dapat menyajikan Data Profil Kesehatan dengan lebih baik dan lebih cepat dari
tahun-tahun sebelumnya. Disadari masih adanya tantangan dan kendala dalam penyediaan data
dan informasi dari setiap puskesmas maupun pengelola program lingkup Dinas Kesehatan
Kabupaten Dompu serta lintas sektor terkait sehingga masih terdapat tabel data yang belum terisi
secara lengkap. Dengan terbitnya “Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012” ini, saya
berharap dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, baik institusi pemerintah, institusi
swasta, organisasi profesi, mahasiswa, dan kelompok masyarakat lainnya dalam mendapatkan data
dan informasi kesehatan. Profil Kesehatan ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu
bahan evaluasi penyelenggaraan program pembangunan kesehatan, baik di pusat, propinsi dan di
daerah.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, terutama kepada
Tim Penyusunan Profil Kabupaten Dompu yang telah menjadi koordinator dalam penyusunan
Profil Kesehatan Kabupaten Dompu. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada para
kontributor data di puskesmas maupun pengelola program lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten
Dompu serta lintas sektor terkait sehingga dapat menghasilkan data yang berkualitas. Semoga niat
baik kita dalam upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Dompu
mendapat Ridho dari Tuhan yang Maha Esa, Amin .
Dompu, 27 Agustus 2013 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
Gatot Gunawan, SKM, M.MKes NIP: 19651122 198903 1 014
ii
Kata Pengantar
Profil Kesehatan Kabupaten Dompu merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan
untuk melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan
kesehatan, termasuk kinerja dari penyelanggara standar pelayanan minimal di bidang kesehatan
dan pencapaian target indikator Milenium Develepment Goals bidang kesehatan, serta berbagai
upaya yang terkait dengan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan lintas sektor seperti
Badan Pusat Statistik dan BPPKB (Badan Pemberdayaan perempuan dan Keluarga Berencana)
Kab. Dompu.
Profil kesehatan kabupaten Dompu menyajikan data yang meliputi data derajat kesehatan,
upaya kesehatan, sumber daya kesehatan, dan data umum serta lingkungan yang terkait dengan
kesehatan. Karena itu, penyusunan profil kesehatan perlu dicermati dan sedapat mungkin
menggunakan data yang berkulitas. Data yang digunakan untuk menyusun Profil Kesehatan
Kabupaten Dompu ini bersumber dari laporan tahunan masing-masing bidang dilingkup Dinas
Kesehatan, laporan tahunan dari setiap UPTD Dinas Kesehatan yaitu UPTD Puskesmas, UPTD
Jakkad dan UPTD IFK, lintas sektor terkait dan sumber data yang lainnya. Data yang tersaji pada
Profil Kesehatan Kabupaten Dompu dapat digunakan untuk membandingkan keadaan
pembangunan kesehatan antara Puskesmas satu dengan Puskesmas lainnya dan per Kecamatan,
perbandingan pembangunan kesehatan di Kabupaten Dompu dengan beberapa Kabupaten lainnya
di Propinsi Nusa Tenggara Barat dan dengan Propinsi lain se-Indonesia. Dengan diterbitkannya
Profil Kesehatan Kabupaten Dompu ini diharapkan perbandingan pembangunan kesehatan, baik
antara Puskesmas atau Kecamatan maupun Kabupaten lain di Propinsi Nusa Tenggara Barat
dapat terlihat dengan jelas.
Buku Profil Kesehatan Kabupaten Dompu ini disusun dan diupayakan terbit lebih cepat
dibandingkan tahun - tahun sebelumnnya, namun dalam proses pengumpulan data dan validasi
data dari berbagi sumber, membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga dalam penyusunan
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu mengalami sedikit keterlambatan.
Diharapkan Profil Kesehatan untuk tahun berikutnya bisa terbit lebih cepat dan dapat menyajikan
data pencapaian program kesehatan yang lebih akurat.
Buku Profil kesehatan kabupaten Dompu ini disajikan dalam bentuk cetakan dan soft copy
sehingga memudahkan para pengguna Profil Kesehatan untuk mendapatkannya semoga buku ini
dapat berguna bagi semua pihak baik pemerintah, organisasi profesi, swasta, dan masyarakat.
Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Profil Kesehatan
Kabupaten Dompu tahun 2012 ini, kami ucapkan terima kasih.
Dompu, 27 Agustus 2013 Sekretaris Dinas Kesehatan
Kabupaten Dompu
Hj. Iris Juwita Kastianti, SKM NIP: 19640212 198501 2 251
G
a
i
TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
Pengarah GATOT GUNAWAN, SKM, M.MKes
Hj. Iris Juwita Kastianti, SKM
Nara Sumber Kepala Bidang Dinas Kesehatan Kab. Dompu :
Omiyati Fatimah, S.Sos
Drs. Sarjan
Maman, SKm
H. Moh. Nasir, SH, M.Si
Lintas Sektor :
Kepala Dinas BPPKB Kab.Dompu,
Kepala Pusat Badan Statistik Dompu,
Direktur Rumah Sakit Umum Kab.Dompu.
Penyusun Doddy Khiristianto, SKM
Suprapti, SKM
Z Noviyanti Dian MS, A.Md
Satria Irawan, SE
Kontributor
Diterbitkan Oleh : Sub. Bagian Program dan Pelaporan Sekretariat Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
Cetakan Pertama, 27 Agustus 2013
Rahmat, SKM
Rahman, S.Sos.
Nurhaedah, A.md.Keb
drg Putu Yuni Artati
Hj. Kalsom, S.Sos
Hefrida Lutfiana,S.Si, G.Dip.Pharm,Apt.
Ns.H.Syarif Efendi, S.Kep, M.Mkes
Yayat Nurhidayat, SKM
Surawan, SKM
H.Mulyadin, AMK
Sri Wahyuningsih, S.Sos
Fahraruddin, S.Adm
iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i
SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KAB.DOMPU.............................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................... vi
DAFTAR GRAFIK ...................................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
BAB II GAMBARAN UMUM ............................................................................................... 4
A. Gambaran Demografi ................................................................................................ 5
B. Sosial Ekonomi ............................................................................................................. 12
C. Keadaan Pendidikan .................................................................................................. 13
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN ........................................................................ 15
A. Mortalitas ....................................................................................................................... 15
1. Angka Kematian Bayi (AKB) ............................................................................ 15
2. Angka Kematian Balita (AKABA) ................................................................... 16
3. Angka Kematian Ibu (AKI) ............................................................................... 19
B. Morbiditas ...................................................................................................................... 21
1. AFP dan Polio......................................................................................................... 21
2. Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA ......................................................... 22
3. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + ......................................... 25
4. Pneumonia Balita ................................................................................................. 26
5. HIV/AIDS ................................................................................................................. 28
6. Diare .......................................................................................................................... 30
7. Kusta ......................................................................................................................... 31
8. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) ..................... 33
9. Angka Kesakitan DBD ......................................................................................... 35
Daftar Isi
iv
10. Malaria ..................................................................................................................... 37
C. Status Gizi ....................................................................................................................... 40
1. Gizi Kurang ............................................................................................................. 41
2. Gizi Buruk ............................................................................................................... 42
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN ............................................................................ 44
A. Pelayanan Kesehatan ................................................................................................. 45
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4) ........................................... 45
2. Cakupan Pertolongan Persalinaan Oleh Tenaga Kesehatan................ 48
3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas ................................................... 51
4. Imunisasi dan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) Pada
Ibu Hamil ................................................................................................................. 53
5. Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Neonatus ............. 55
6. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita dan
Ibu Nifas ................................................................................................................... 57
7. Persentase Peserta KB Aktif dan KB Paru Menurut Jenis
Kontrasepsi ............................................................................................................ 58
8. Cakupan Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Bayi.............................. 60
9. Persentase Cakupan Imunisasi Bayi dan Cakupan Desa/Kelurahan
UCI ............................................................................................................................ 62
10. Persentase Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif ....................................... 64
11. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada Anak Usia
6 – 24 Bulan Keluarga Miskin ........................................................................ 66
12. Cakupan Penimbangan Balita Di Posyandu ............................................... 68
13. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan ................................... 69
14. Cakupan Pelayanan Anak Balita ..................................................................... 71
15. Cakupan Penjaringan dan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat ................................................................................................................. 72
16. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila ............................................................ 73
17. Jumlah Penderita dan Kematian Pada KLB Serta Desa / Kelurahan
Terkena KLB Yang Ditangani < 24 Jam ........................................................ 74
18. Jumah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan ..................................................... 76
B. Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan ............................................................... 78
1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar ......................... 78
2. Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap Masyarakat Miskin
(Hampir Miskin) ................................................................................................... 80
v
3. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap Di Sarana
Pelayanan Kesehatan .......................................................................................... 83
4. Indikator Kinerja Pelayanan dan Angka Kematian Pasien Di RS ...... 84
C. Perilaku Hidup Masyarakat ..................................................................................... 88
D. Keadaan Lingkungan ................................................................................................. 90
1. Rumah Sehat .......................................................................................................... 90
2. Sarana Air Bersih ................................................................................................. 91
3. Sarana Sanitasi Dasar ......................................................................................... 92
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN ............................................................. 95
A. Sarana Kesehatan ........................................................................................................ 95
1. Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat ....................................................... 95
2. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan/
Pengelola ................................................................................................................. 96
3. Sarana Pelayanan Kesehatan Dengan Kemampuan Labkes dan
Memiliki 4 (Empat) Spesialis Dasar .............................................................. 98
4. Posyandu Menurut Strata ................................................................................. 99
5. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) ......................
..................................................................................................................................... 101
6. Data Dasar Puskesmas ....................................................................................... 103
B. Tenaga Kesehatan ....................................................................................................... 106
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis Di Sarana Kesehatan .......................... 107
2. Jumah dan Rasio Bidan dan Perawat Di Sarana Kesehatan ................. 108
3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian Di Sarana Kesehatan ............ 110
4. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi, Kesmas dan Sanitarian di
Sarana Kesehatan ................................................................................................. 111
5. Jumlah dan Rasio Tenaga Teknis Medis, Fisioterapis dan Rekam
Medik ........................................................................................................................ 112
C. Pembiayaan Kesehatan ............................................................................................. 114
BAB VI KESIMPULAN .......................................................................................................... 117
LAMPIRAN
II.1. Jarak (Km) Antara Kecamatan ke Kecamatan di Kab.Dompu Tahun 2012 .......... 5
II.2. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan Di Kabupaten Dompu
Tahun 2012 ............................................................................................................ 8
II.3. Jumlah Penduduk dan Angka Beban Ketergantungan Menurut Jenis Kelamin dan
Kelompok Usia Produktif (15-64 Tahun) dan Nonproduktif (0-14 tahun dan 65
tahun ke Atas) di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ................................................ 11
II.4. Jumlah Sekolah, Guru dan Murid menurut tingkatan dan status Sekolah di Kab.
Dompu tahun 2011 ................................................................................................ 13
III.1. Kematian Bayi, Anak Balita dan Balita Berdasarkan Penyebab Kematian per-
Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ..................................................... 18
IV.1. Jumlah KLB per-Puskesmas di kabupaten Dompu tahun 2012 ............................ 75
V.1. Nama 10 (sepuluh) Besar Obat Terbanyak Digunakan pada Tahun 2012 ............ 96
V.2. Sarana Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah di Kabupaten Dompu Tahun 2012
.............................................................................................................................. 97
V.3. Data Perkembangan Posyandu s/d Bulan 2012 .................................................... 99
V.4. Desa Siaga aktif di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ............................................. 102
V.5. Data Dasar dan Kondisi Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ............... 104
V.6. Kondisi Jaringan Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ........................... 105
Daftar Tabel
V.7. Data Tenaga Medis di Sarana Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ....... 108
V.8 Data Tenaga Bidan dan Perawat di Sarana Kesehatan di Kabupaten Dompu
Tahun 2012 ............................................................................................................ 109
V.9. Data Tenaga Kefarmasian di Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Dompu
Tahun 2012 ............................................................................................................ 110
V.10. Data Tenaga Gizi, Kesmas, dan Sanitarian di Sarana Kesehatan di Kabupaten
Dompu Tahun 2012 ............................................................................................... 112
V.11. Data Tenaga Teknisi Medis, Fisioterapis dan Rekam Medik di Sarana Kesehatan
di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ........................................................................ 113
V.11. Alokasi Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012 .................. 115
*****
2.1. Laju Pertambahan Penduduk Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012 ................ 7
2.2. Perbandingan Jumlah Penduduk Berdasarkan Gender Tahun 2011 dan 2012 ....... 9
2.3. Piramida Penduduk Kabupaten Dompu Tahun 2012 ............................................. 10
2.4. Data Angkatan Kerja di Kabupaten Dompu Tahun 2011.... ........................... ....... 12
3.1. Kasus Kematian Bayi di Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012 ........................ 16
3.2. Kasus Kematian Balita di Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012 ...................... 17
3.3. Kematian Ibu Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012 ....................................... 19
3.4. Jumlah Kasus AFP dan Non Polio, AFP Rate di Kabupaten Dompu Tahun
2008 s/d 2012 ......................................................................................................... 22
3.5. Proporsi Jumlah Penderita BTA + di antara Suspec di Puskesmas se-Kabupaten
Dompu Tahun 2008 s/d 2012 ................................................................................. 23
3.6. Cakupan CDR TB di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ............................................ 24
3.7. % Sucses Rate BTA + Puskesmas se-Kabupaten Dompu Tahun 2011 .................. 25
3.8. Data Kasus Pneumonia dan non Pneumonia umur 1-4 tahun per Puskesmas di
Kabupaten Dompu Tahun 2012.............................................................................. 27
3.9. Situasi Penyakit HIV/AIDS Kabupaten Dompu Tahun 2003 s/d 2012 ................... 29
Daftar Grafik
3.10. Jumlah Penderita Diare per-Bulan di Kabupaten Dompu Tahun 2012 .................. 30
3.11. Jumlah Kasus Baru Kusta Tipe PB dan MB dan CDR per 100.000 Penduduk di
Indonesia Tahun 2008 – 2012 ............................................................................... 32
3.12. Data Penderita DBD di Kabupaten Dompu tahun 2008 s/d 2012 .......................... 36
3.13. Data Penyakit Malaria Berdasarkan AMI, API dan Pemeriksaan Slide di
Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012 ............................................................... 38
3.14. Sepuluh Besar Penyakit di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ................................. 39
3.15. Persentase Status Gizi Kurang Menurut Hasil Pekan Penimbangan per-Puskesmas
Bulan 2012 ............................................................................................................. 41
3.16. Kasus Gizi Buruk Indeks BB/TB (Kurus Sekali – 3 SD) Tahun 2011 s/d 2012 .... 42
4.1. Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K1 dan K4 di Kabupaten Dompu Tahun 2007 s/d
2008 - 2012 ............................................................................................................. 46
4.2. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Dompu
Tahun 2008 s/d 2012 ............................................................................................. 48
4.3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Dompu
Tahun 2012 ............................................................................................................ 50
4.4. Cakupan Pelayanan Ibu Nifas di Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012 .......... 52
4.5. Cakupan Bumil yang mendapatkan Imunisasi TT dan tablet Fe di Kabupaten
Dompu Tahun 2008 s/d 2012 ................................................................................ 53
4.6. Cakupan Komplikasi Bumil dan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani di
Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012 .............................................................. 55
4.7. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas di Kab.
Dompu Tahun 2012 ................................................................................................ 57
4.8. Persentase Peserta KB Aktif dan KB Baru menurut jenis Kontrasespsi di Kab.
Dompu Tahun 2012 ................................................................................................ 59
4.9. Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap dan Kunjungan Bayi di Kab. Dompu
Tahun 2008 - 2012 ................................................................................................. 61
4.10. Hasil Cakupan Imunisasi DPT-HB1, DPT-HB3, Campak, BCG, dan Polio3 di
Kabupaten Dompu Tahun 2012.............................................................................. 62
4.11. Cakupan Desa/ Kelurahan UCI di Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012 ...... 63
4.12. Cakupan Bayi yang mendapat ASI Esklusif di Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d
2012 ........................................................................................................................ 65
4.13. Cakupan Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 12-24 Bulan pada
Keluarga miskin per-Puskesmas di kabupaten Dompu Tahun 2012 ...................... 67
4.14. Cakupan Peninmbangan Balita di Posyandu di Kabupaten Dompu
Tahun 2008 - 2012 ................................................................................................ 68
4.15. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan per-Puskesmas di Kabupaten
Dompu Tahun 2012 ................................................................................................ 70
4.16. Cakupan pelayanan Anak Balita per-Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2012 71
4.17. Cakupan penjaringan kesehatan dan peayanan kesehatan sesuai standar siswa SD/
Setingkat per-Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ................................ 72
4.18. Cakupan pelayanan kesehatan Usila per-Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun
2012 ....................................................................................................................... 74
4.19. Jumlah Kegiatan penyuluhan kesehatan per-Puskesmas di Kabupaten Dompu
Tahun 2012 ............................................................................................................. 77
4.20. Cakupan Jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar di Kabupaten Dompu Tahun
2012 ........................................................................................................................ 79
4.21. Kunjungan Rawat Jalan masyarakat miskin (hampir miskin) per-Puskesmas di
Kabupaten Dompu Tahun 2012 ............................................................................. 81
4.22. Kunjungan Rawat Inap masyarakat miskin (hampir miskin) di Puskesmas
Perawatan Di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ....................................................... 82
4.23. Kunjungan Rawat Jalan & Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan di
Kabupaten Dompu Tahun 2012.............................................................................. 83
4.24. Pencapaian BOR Rumah Sakit di Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012......... 85
4.25. Pencapaian LOS dan TOI Rumah Sakit di Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d
2012 ....................................................................................................................... 86
4.26. Pencapaian GDR dan NDR per-1000 Pasien Keluar Rumah Sakit di Kabupaten
Dompu Tahun 2008 s/d 2012 ................................................................................. 87
4.27. Jumlah Rumah Tangga ber PHBS per-Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun
2012 ....................................................................................................................... 89
4.28. Persentase Rumah Sehat di Kabupaten Dompu Tahun 2008-2012 ........................ 91
4.29. Persentase keluarga menurut jenis sarana Air Bersih yang digunakan di
Kabupaten Dompu Tahun 2012.............................................................................. 92
4.30. Jumlah Keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar di Kabupaten Dompu
Tahun 2012 ............................................................................................................. 93
5.1. Proporsi Tenaga Kesehatan yang ada di Kabupaten Dompu Tahun 2012 ...... 107
5.2. Proporsi Alokasi Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Menurut Sumber
Tahun 2012 ............................................................................................................. 114
*****
| 1
1 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I
PEND A HULUA N
Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu adalah “Masyarakat Dompu yang
Mandiri untuk Hidup Sehat dan Berkeadilan“ terdapat empat kata kunci dalam visi
pembangunan kesehatan di Kabupaten Dompu tahun 2010 - 2015 yaitu:
“Masyarakat Dompu” : mengandung pengertian seluruh warga masyarakat yang hidup
dan tinggal di wilayah Kabupaten Dompu;
“Mandiri” : berarti masyarakat yang mempunyai kemauan dan kemampuan dalam
mengakses upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi pelayanan kesehatan.
“Hidup Sehat” : mengandung makna suatu kondisi bebas dari gangguan kesehatan dan
mampu berinteraksi sosial, beraktivitas serta produktif.
“Berkeadilan” : mengandung makna masyarakat dapat memperoleh akses dan kualitas
pelayanan kesehatan tanpa memandang status sosial, ekonomi dan geografi.
Adapun Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu adalah :
1. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat melalui kemitraan dan
pemberdayaan.
2. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan.
3. Meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi dan anak balita.
Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu berpedoman pada nilai – nilai
Kementerian Kesehatan yaitu : 1) Pro Rakyat : mendahulukan kepentingan rakyat dan
yang terbaik untuk rakyat, 2) Inklusif : semua program pembangunan kesehatan harus
melibatkan semua pihak, 3) Responsif : program kesehatan harus sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah,
situasi kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi geografis, 4) Efektif : program
kesehatan harus dapat mencapai hasil yang signifikan sesuai dengan target yang telah
| 2
2 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I
ditetapkan dan bersifat efisien 5) Bersih : penyelenggaraan pembangunan kesehatan
harus bebas dari KKN, transparan dan akuntabel. Dalam implementasi Visi dan Misi
Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu tersebut, sangat dibutuhkan adanya data dan
informasi.
Dalam sistem kesehatan membutuhkan adanya suatu subsistem informasi yang
mendukung subsistem lainnya, tidak mungkin subsistem lain dapat bekerja tanpa
didukung dengan sistem informasi kesehatan. Sebaliknya sistem informasi kesehatan
tidak mungkin bekerja sendiri, tetapi harus bersama subsistem lain.
Dalam tatanan desentralisasi kualitas dari Sistem Informasi Kesehatan merupakan
sesuatu yang sangat penting sebagai dasar penyusunan kebijaksanaan strategis maupun
perencanaan sehingga pembangunan kesehatan yang dilaksanakan dapat tepat sasaran dan
mampu mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi serta dapat mengoptimalkan
berbagai sumber daya yang dimiliki sehingga dapat memenuhi kebutuhan program
maupun penggunaan informasi dalam rangka pembangunan kesehatan.
Salah satu keluaran dari penyelenggaraan sistem informasi kesehatan nasional
adalah Profil Kesehatan yang merupakan salah satu paket penyajian data/informasi
kesehatan yang relatif lengkap berisi data/informasi derajat kesehatan, upaya kesehatan,
sumber daya kesehatan dan data/informasi terkait lainnya yang di terbitkan setiap
tahunnya.
Profil Kesehatan Kabupaten Dompu yang tersajikan diharapkan dapat menjadi
salah satu media untuk memantau dan mengevaluasi hasil penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di pusat dan di daerah. Untuk itu penyusunan profil kesehatan yang berkualitas
yaitu yang dapat terbit lebih cepat, menyajikan data yang lengkap, akurat, konsisten dan
sesuai kebutuhan menjadi harapan kita bersama.
| 3
3 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I
Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012 ini disajikan dalam 6 (enam) bab
dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang latar belakang di terbitkannya
Profil Kesehatan Kabupaten Dompu serta sistematika penyajiannya.
BAB II : Gambaran Umum. Bab ini Menyajikan tentang gambaran secara umum,
selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum
lainnya. Bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh langsung
terhadap kesehatan dan faktor-faktor pendukung lainnya seperti
kependudukan, ekonomi dan pendidikan.
BAB III : Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang indikator
mengenai angka kematian, angka kesakitan dan angka status gizi
masyarakat.
BAB IV : Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang pelayanan
kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,
pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan,
sanitasi dasar dan perbaikan gizi masyarakat.
BAB V : Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini diuraikan tentang sumber daya
pembangunan bidang kesehatan sampai tahun 2012. Gambaran tentang
keadaan sumber daya mencakup tentang keadaan sarana/fasilitas
kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
BAB VI : Kesimpulan. Bab ini berisikan tentang hal-hal penting yang perlu disimak
dan ditelaah lebih lanjut pada tahun yang bersangkutan selain keberhasilan
dan kekurangan pelaksanaan upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat juga dikemukakan dalam bab ini.
BA B I I
4 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
GA M B ARA N UM UM
Secara geografis Kabupaten Dompu terletak antara 117 o
42”-118 o
30” Bujur
Timur dan 8o
06”- 9o
05” Lintang Selatan, dengan luas area 2.324,65 Km2 dengan batas
wilayah Kabupaten Dompu adalah Sebelah Barat : Kabupaten Sumbawa Besar, Sebelah
Timur : Kabupaten Bima, Sebelah Utara : Kabupaten Bima dan Laut Flores dan Sebelah
Selatan : Samudra Indonesia.
Luas wilayah kabupaten Dompu 2.324,55 Km² dengan ketinggian kota berkisar
antara 15 – 62 meter di atas permukaan laut. Wilayah administratif Kabupaten Dompu
terbagi menjadi 8 (delapan) Kecamatan, 79 (tujuh puluh sembilan) kelurahan/desa. Dari
seluruh kecamatan yang ada, kecamatan pekat adalah kecamatan terluas dan terjauh dari
ibu kota kabupaten. Kondisi geografis wilayah Kabupaten Dompu sebagian besar
merupakan daerah pegunungan dan perbukitan, daerah pantai dan rawa-rawa. Daratan
Kabupaten Dompu dialiri oleh 122 sungai yang pada umumnya dimanfaatkan untuk
pengairan lahan pertanian.
Masih banyaknya jumlah penduduk miskin dan keterbatasan kemampuan sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya serta keterbatasan transportasi umum
menyebabkan kurang optimalnya upaya pelayanan kesehatan serta sulitnya melaksanakan
upaya mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Berikut adalah data tentang jarak antar kecamatan yang ada di Kabupaten Dompu :
BA B I I
5 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
Tabel II.1
Jarak (km) Antara Kecamatan Ke Kecamatan di Kabupaten Dompu Tahun 2012
KECAMATAN HU'U PAJO DOMPU WOJA KILO KEMPO M.LEWA PEKAT
HU'U 0 19 27 32 91 58 48 133
PAJO 19 0 8 13 72 39 29 114
DOMPU 27 8 0 5 64 31 21 106
WOJA 32 13 5 0 59 26 16 101
KILO 91 72 64 59 0 47 43 122
KEMPO 58 39 31 26 47 0 10 75
M.LEWA 48 29 21 16 43 10 0 85
PEKAT 133 114 106 101 122 75 85 0
Sumber :Dompu Dalam Angka 2010
Dari tabel tersebut di atas terlihat Kecamatan Pekat merupakan kecamatan yang
jaraknya paling jauh dari Kota Kabupaten Dompu yaitu 106 km, kemudian Kecamatan
terjauh berikutnya adalah Kecamatan Kilo 64 km, Kecamatan Kempo 31 km dan
Kecamatan Hu’u 27 km.
A. Gambaran Demografi
Penyebaran penduduk di Kabupaten Dompu seperti halnya di daerah lain di
Indonesia adalah tidak merata dengan jumlah penduduk pada kabupaten dompu tahun
2012 adalah sebanyak 223,418 jiwa. Sebagian besar penduduk kabupaten Dompu
berkonsentrasi di dua kecamatan yaitu kecamatan Dompu sebesar 50.864 dan Woja
52.757.
BA B I I
6 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
Hal ini memang disadari karena dua kecamatan tersebut adalah kecamatan dalam
lingkaran kota kabupaten dengan setiap rumah tangga di kabupaten dompu rata-rata
di huni oleh 4 (empat) anggota keluarga dan di tahun 2012 kepadatan penduduk/Km²
mencapai 96 (sembilan puluh enam) orang. Dengan sex rasio di tahun 2012 menunjukkan
jumlah laki-laki sebanyak 113.209 jiwa lebih besar dibandingkan perempuan sebanyak
110.209 jiwa.
Kabupaten Dompu merupakan salah satu daerah penerima transmigrasi di pulau
Sumbawa. Hal ini terjadi karena kabupaten Dompu memiliki kepadatan penduduk yang
relatif rendah yaitu sekitar 96 (sembilan puluh lima) jiwa per km2 dari luas wilayah
2.324,55 km2. Sektor pertanian di kabupaten Dompu merupakan sumber pendapatan
daerah yang sangat besar peranannya, hampir setengah pendapatan daerah berasal dari
sektor ini dan pada umumnya penduduk di kabupaten Dompu menggantungkan hidupnya
dari usaha pertanian dan peternakan sehingga pada musim musim tertentu mereka
menetap di kebun atau di ladang hingga panen tiba, hal lain yang terasa masih sulit
di rubah adalah kebiasaan mandi dan cuci di sungai yang tersebar di setiap kecamatan
sehingga hal tersebut menimbulkan dampak pada berbagai cakupan pelayanan kesehatan
di Kabupaten Dompu selain faktor lain seperti pendidikan, sosial budaya, ekonomi dan
lain-lain.
Daerah kabupaten dompu beriklim tropis, dipengaruhi oleh 2 (dua) musim yaitu
musim hujan dan musim kemarau. Curah hujan tahun 2012 yang terjadi dikabupaten
dompu merata untuk semua kecamatan dan meningkat dibandingkan tahun lalu.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk disuatu wilayah
tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Laju pertumbuhan
penduduk sangat berguna untuk memperkirakan jumlah penduduk dimasa yang akan
datang. Laju pertumbuhan penduduk (LPP) di kabupaten dompu menunjukkan angka
yang semakin meningkat.
BA B I I
7 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
Laju pertumbuhan penduduk dapat kita lihat pada grafik berikut ini :
Grafik 2.1
Laju Pertambahan Penduduk Kabupaten Dompu Tahun 2008 s/d 2012
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Dompu 2012 (untuk data penduduk thn 2012
merupakan estimasi Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu)
Pada grafik data penduduk Kabupaten Dompu di atas dapat dilihat peningkatan
jumlah populasi penduduk dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah penduduk yang paling rendah yaitu pada tahun
2008 sebesar 213,865 jiwa, dan pada tahun-tahun berikutnya semakin meningkat,
terakhir pada tahun 2012 jumlah penduduk Kabupaten Dompu sebesar 223,418 jiwa.
Data penduduk pada tahun 2012 merupakan hasil perhitungan estimasi geometri yang di
lakukan oleh Dinas Kesehatan berdasarkan data penduduk 2011 yang di keluarkan oleh
BPS (up date 8 Juni 2012), hal tersebut di karenakan pada saat profil Dinas Kesehatan
mulai disusun BPS belum mengeluarkan estimasi data penduduk 2012.
BA B I I
8 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
Pada tabel di bawah ini dapat kita lihat jumlah penduduk berdasarkan jenis
kelamin di Kabupaten Dompu tahun 2012 yaitu jumlah penduduk laki-laki sebanyak
113.209 jiwa, lebih besar di bandingkan jumlah penduduk perempuan yaitu 110.209 jiwa.
Sedangkan pada tahun 2011 Jumlah penduduk Kabupaten Dompu sebesar 221.184 jiwa
dengan jumlah laki-laki lebih besar yaitu 117.782 jiwa jika dibandingkan dengan jumlah
penduduk berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 109.402 jiwa.
Tabel II.2
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan
Di Kabupaten Dompu Tahun 2012
No
Kecamatan Jumlah Penduduk
Jumlah
Jumlah
Rumah
Tangga
Rata-rata
Jiwa/Rumah
Tangga
Kepadatan
Penduduk
/km2 Laki-laki Perempuan
1
HU'U 8.259 8.085 16.344 4,006
4 87.64
2 PAJO 6.471 6.249 12.720 3,081 4 94.00
3 DOMPU 25.466 25.398 50.864 11,699 4 227.81
4 WOJA 26.907 25.850 52.575 12,360 4 175.18
5 KILO 6.243 5.978 12.221 2,859 4 52.00
6 KEMPO 9.366 9.060 18.426 4,418 4 96.13
7 MANGGELEWA 14.361 13.978 28.339 6,617 4 160.60
8 PEKAT 16.136 15.611 31.747 8,205 4 36.28
Jumlah (Kab)
113.209
110.209
223.418
53,245
4
96.11
Sumber : Badan Pusat Statistik dan Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2013
BA B I I
9 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
Grafik 2.2
Sumber : Badan Pusat Statistik dan Dinas Kesehatan Kab.Dompu 2013
Trend yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk tahun 2011 dengan
tahun 2012 menunjukkan adanya peningkatan, baik pada jumlah penduduk laki-laki
maupun perempuan, hal tersebut dapat di lihat pada grafik di atas.
Pada tahun 2012 jumlah penduduk kabupaten Dompu berjenis kelamin laki-laki sebesar
113.209 jiwa, meningkat jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Kabupaten
Dompu berjenis kelamin laki-laki pada tahun 2011 yaitu 111.782 jiwa.
Sedangkan jumlah penduduk kabupaten Dompu berjenis kelamin perempuan pada
tahun 2012 sebesar 110.209 jiwa, meningkat jika di bandingkan dengan tahun 2011
yaitu 109.402 jiwa.
Struktur penduduk menurut jenis kelamin secara grafik dapat digambarkan
dalam bentuk piramida penduduk. Dasar piramida penduduk menunjukan jumlah
penduduk. Badan piramida penduduk bagian kiri menunjukkan banyaknya penduduk
BA B I I
10 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
perempuan dan badan piramida penduduk sebelah kanan menunjukkan banyaknya
penduduk laki-laki menurut kelompok umur. Piramida tersebut merupakan gambaran
struktur penduduk yang terdiri dari struktur penduduk muda, dewasa dan tua. Struktur
penduduk ini menjadi dasar bagi kebijakan kependudukan, sosial, budaya dan ekonomi .
Grafik 2.3
Sumber : Estimasi Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2013
Grafik di atas menunjukan bahwa struktur penduduk kabupaten dompu adalah
termasuk struktur penduduk muda. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya jumlah
penduduk usia muda dari usia 0 tahun – 14 tahun.
Indikator penting terkait distribusi penduduk menurut umur yang sering
digunakan untuk mengetahui produktifitas penduduk adalah rasio beban ketergantungan
atau Dependence Ratio. Rasio beban ketergantungan adalah angka yang menyatakan
perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan
65 tahun ke atas) dengan banyaknya orang yang termasuk umur produktif (15-64 tahun).
Secara kasar perbandingan angka beban ketergantungan menunjukan dinamika beban
tanggungan umur nonproduktif terhadap umur produktif. Semakin tinggi rasio beban
BA B I I
11 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
tanggungan, semakin tinggi pula jumlah penduduk nonproduktif yang ditanggung oleh
penduduk umur produktif.
Tabel II.3
Jumlah Penduduk dan Angka Beban Ketergantungan Menurut Jenis Kelamin &
Kelompok Usia Produktif (15-64 Tahun) dan Nonproduktif (0-14 Tahun dan 65 Tahun ke
atas) di kabupaten Dompu Tahun 2012
No
Usia
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki dan
Perempuan
%
1
0 – 14 Tahun 41.336 38.015 79.351 35,52
2
15 – 64 Tahun 67.659 68.038 135.697 60,74
3
65 Tahun ke atas 4.214 4.156 8.370 3,75
Jumlah
113.209 110.209 223.418
100
Rasio Beban Tanggungan (%)
67,32 61,98 64,64
Sumber : Estimasi Dinas Kesehatan Kab. Dompu 2013
Komposisi penduduk kabupaten Dompu menurut kelompok umur yang tampak
pada tabel di atas menunjukkan bahwa penduduk yang berusia muda (0-14 tahun)
sebesasr 35,52%, penduduk usia produktif ( 15-64 tahun) sebesar 60,74%, dan yang
berusia tua (65 tahun ke atas) sebesar 3,75%. Dengan demikian maka rasio beban
tanggungan (Dependence Rasio) penduduk kabupaten Dompu pada tahun 2012 sebesar
64,64%. Hal ini menggambarkan bahwa 100 orang di Kabupaten Dompu yang masih
produktif (umur 15-64 tahun) akan menanggung 64 orang yang belum produktif (0-14
tahun) dan yang sudah tidak produktif lagi (65 tahun ke atas).
Untuk rasio beban tanggungan apabila dilihat dari jenis kelamin, maka beban
BA B I I
12 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
tanggungan laki-laki sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan beban tanggungan
perempuan yaitu 67,32% untuk laki-laki dan 61,98% untuk perempuan.
B. Sosial Ekonomi
Pembangunan ekonomi bertujuan meningkatkan kesejahteraan. Secara umum
kesejahteraan sosial ekonomi meliputi peningkatan sumber daya manusia (SDM),
tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. Pertumbuhan
ekonomi juga berkaitan erat dengan angkatan kerja dan kesempatan kerja. Definisi
angkatan kerja menurut SAKERNAS (Survei Angkatan Kerja Nasional) adalah kegiatan
ekonomi yang dilakukan seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu
memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit satu jam (tidak terputus) dalam
seminggu yang lalu. Kegiatan itu termasuk juga kegiatan pekerjaan tak dibayar yang
membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi.
Berdasarkan publikasi data dari Buku Dompu Dalam Angka tahun 2012 angkatan
kerja di Kabupaten Dompu dapat di gambarkan pada grafik berikut :
Grafik 2.4
Sumber : Dompu Dalam Angka 2012
BA B I I
13 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
Berdasarkan data yang terlihat pada grafik di atas terlihat banyaknya tenaga kerja
(tenaga yang mencari kerja) yang terdaftar di Kabupaten Dompu tahun 2011 sebesar
1.909 tenaga kerja. Kemudian banyaknya PNS daerah Kabupaten Dompu pada tahun
2011 adalah 6.011 PNS dan anggota TNI dan Polri di Kabupaten Dompu pada tahun
2011 adalah sebanyak 566 orang.
C. Keadaan Pendidikan
Pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan sekaligus
meningkatkan kualitas hidup penduduk, sangat erat hubungannya dengan derajat
kesehatan masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin besar
pula akses terhadap informasi, termasuk informasi kesehatan. Disamping itu masyarakat
yang tingkat pendidikannya tinggi mempunyai tingkat kesadaran yang lebih tinggi akan
arti pentingnya hidup sehat.
Berdasarkan publikasi data Dompu Dalam Angka tahun 2012, dapat diperoleh
gambaran tentang perbandingan antara banyaknya guru dan murid menurut tingkat dan
status sekolah pada tahun 2011, seperti yang tertuang pada tabel berikut :
Tabel II.4
Jumlah Sekolah, Guru dan Murid menurut tingkatan sekolah di
Kabupaten Dompu Tahun 2011
Sumber : Dompu Dalam Angka 2012
JENIS TINGKATAN SEKOLAH
BANYAKNYA SEKOLAH MENURUT TINGKAT DAN
STATUS SEKOLAH
BANYAK GURU DIRINCI MENURUT TINGKAT
SEKOLAH
BANYAK MURID DIRINCI MENURUT TINGKAT EKOLAH
TK 46 180 2.316
SD 210 3.894 33.988
SLTP 63 1.646 13.650
SLTA 22 738 7.599
SMK 15 497 3.354
STM - - -
TOTAL 356 6.955 60.907
BA B I I
14 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
Dari tabel di atas menunjukkan jumlah seluruh sekolah yang ada dikabupaten
dompu sebanyak 356 sekolah, jumlah tingkatan sekolah terbanyak adalah SD. Total SD
mencapai 210 SD dengan jumlah guru SD 3.894 orang dan murid SD yang ada 33.988
orang, untuk tingkatan sekolah yang paling sedikit jumlahnya adalah SMK yaitu 15
SMK, dengan jumlah guru 497 orang dan murid 3.354 orang.
| 15
15 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
SITUA SI
D ER A JA T KESEHA TA N
Terdapat beberapa indikator dalam mengukur derajat kesehatan masyarakat,
indikator-indikator tersebut pada umumnya tercermin dari kondisi mortalitas (angka
kematian), morbiditas (angka kesakitan) dan status gizi masyarakat. Derajat kesehatan
suatu masyarakat digambarkan melalui angka kematian bayi (AKB), Angka Kematian
Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka morbiditas beberapa penyakit.
A. MORTALITAS
Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu tertentu dan
tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun
sebab lainnya. Angka kematian yang disajikan pada bab ini yaitu AKB, AKABA dan
AKI. Data yang dapat ditampilkan dalam ini adalah data tentang jumlah kematian bayi,
kematian balita dan kematian Ibu. Hal ini di karenakan legalitas kewenangan mengenai
perhitungan AKB, AKABA dan AKI ada pada Badan Pusat Statistik.
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah bayi yang meninggal sebelum
mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang
sama. Angka kematian bayi merupakan salah satu Indikator Bidang Kesehatan untuk
mengukur IPM di setiap wilayah negara Republik Indonesia.
Gambaran jumlah kasus kematian bayi selama empat tahun terakhir
menunjukkan trend yang ekstrim. Pada tahun 2008 jumlah kematian bayi hanya 1 kasus,
kemudian meningkat tajam di tahun 2009 menjadi 39 kasus. Pada tahun 2010 kematian
bayi menurun menjadi 12 kasus, di tahun 2011 meningkat lagi menjadi 34 kasus. Pada
| 16
16 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
tahun 2012 kematian bayi meningkat sangat tinggi menjadi 58 kasus kematian. Kasus
Kematian bayi pada tahun 2012 di sebabkan oleh BBLR 25 kasus, asfeksia 19 kasus,
cacat bawaan 6 kasus dan 8 kasus di sebabkan oleh penyakit yang diderita dan penyebab
lain yang tidak diketahui dengan jelas. Hal-hal tersebut terjadi kemungkinan disebabkan
oleh keterlambatan penanganan persalinan, asupan gizi pada saat kehamilan yang kurang,
penanganan komplikasi neonatus belum maksimal dan juga pengetahuan ibu dan
keluarga yang masih kurang tentang bagaimana mempersiapkan persalinan yang sehat.
Hal ini perlu di cermati bersama dan kewaspadaan harus tetap ditingkatkan agar jumlah
kematian bayi bisa di tekan. Data kasus kematian bayi selama lima tahun terakhir dapat
dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik 3.1
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Dompu Tahun 2013
2. Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal
sebelum mencapai usia 5 (lima) tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran
hidup. AKABA mempersentasikan peluang terjadinya kematian pada fase antara
| 17
17 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Data yang ditampilkan adalah data jumlah kematian
balita, karena legalitas perhitungan AKABA ada pada BPS.
Data tentang kasus kematian balita selama rentang waktu dari tahun 2008 s/d
2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 3.2
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Dompu Tahun 2013
Pada grafik di atas terlihat kenaikan jumlah kasus kematian balita di setiap
tahunnya. Pada tahun 2008, kami tidak memiliki data yang pasti tentang jumlah kematian
bayi. Sedangkan untuk tahun 2009 jumlah kasus kematian bayi sebesar 3 kasus,
meningkat menjadi 7 kasus pada tahun 2010, meningkat lagi pada tahun 2011 menjadi 48
kasus dan peningkatan paling tinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu 62 kasus.
Kematian balita (0-<5 thn) merupakan penjumlahan dari kematian bayi (0-<1
tahun) dan kematian anak balita (1-4 tahun). Kematian balita di sebabkan oleh beberapa
hal yang bervariasi seperti BBLR, Asfeksia, cacat bawaan, gizi buruk, penyakit yang di
derita dan penyebab lain yang tidak diketahui dengan jelas. Khusus untuk gizi buruk, hal
ini disebabkan oleh pengetahuan masyarakat tentang asupan gizi yang masih kurang,
| 18
18 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
faktor ekonomi dan juga penyakit penyerta yang diderita. Sebagai langkah tindak lanjut
memecahkan masalah tersebut adalah perlu dilakukannya promosi kesehatan secara terus
menerus, dukungan dari lintas sektor, ketersediaan sumber daya manusia, partisipasi
masyarakat, dukungan dana dari pemerintah Pusat, Propinsi dan Daerah. Data mengenai
penyebab kematian balita per Puskesmas pada tahun 2012 terlihat pada tabel berikut ini :
Tabel III.1
Kematian Bayi, Anak Balita dan Balita Berdasarkan Penyebab Kematian
Per-Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2012
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kebupaten Dompu 2013
Dari tabel di atas, terlihat bahwa jumlah kasus kematian balita sebesar 62
kasus, terbesar ada di wilayah Puskesmas Dompu Barat yaitu 13 kasus dan
keseluruhannya merupakan kematian bayi. Kasus kematian balita terbesar kedua ada di
wilayah Puskesmas Dompu Kota yaitu 12 kasus, kematian bayi 11 kasus dan anak balita
1 kasus. Kasus terbesar selanjutnya ada di wilayah Puskesmas Calabai dengan jumlah
kematian balita 11 kasus, Puskesmas Dompu timur dan Puskesmas Kilo dengan jumlah
kematian balita 6 kasus, kemudian di wilayah Puskesmas Soriutu terdapat 4 kematian
balita, 3 kasus kematian di Puskesmas Rasabou dan Kempo, 2 kasus kematian di
| 19
19 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
Puskesmas Ranggo. Penyebab kematian bayi paling banyak disebabkan oleh BBLR dan
Asfeksia, sedangkan penyebab kematian anak balita bervariasi yaitu karena gizi buruk
dan penyakit.
3. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dalam
menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang
meninggal dari satu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau
penanganan selama kehamilan (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidensial),
gangguan atau penanganan saat melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah
melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
Sensitifitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya
sebagai indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. Data yang ditampilkan
adalah data jumlah kasus kematian ibu, baik pada saat kehamilan, persalinan maupun saat
nifas. Berikut ini adalah grafik yang menunjukkan jumlah kematian ibu di kabupaten
Dompu pada tahun 2008 s/d 2012 :
Grafik 3.3
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Grafik di atas menunjukkan bahwa jumlah Kematian Ibu di Kabupaten Dompu
yang tertinggi adalah pada tahun 2011 yaitu sebesar 9 kasus kematian. Pada tahun 2008
| 20
20 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
terdapat 3 kasus kematian ibu. Meningkat menjadi 4 kasus kematian pada tahun 2009.
Kemudian pada tahun 2010 turun menjadi 1 kasus kematian saja. Tahun 2011 jumlah
kematian Ibu kembali meningkat sangat signifikan yaitu 9 kasus, kembali menurun pada
tahun 2012 menjadi 5 kasus kematian. Kasus kematian Ibu selalu menjadi permasalahan
disetiap tahunnya dan belum dapat di tekan seminimal mungkin. Penyebab kematian Ibu
pada tahun 2012 sebagian besar disebabkan oleh perdarahan yaitu 4 kasus, terjadi di
wilayah puskesmas dompu barat, rasabou, kempo dan soriutu. Penyebab lainnya adalah
pre eklampsia 1 kasus yang terjadi di wiayah puskesmas dompu barat.
Kasus kematian ibu yang selalu terjadi di Kabupaten Dompu dengan sendirinya
melahirkan pertanyaan, “mengapa kasus kematian ibu selalu ada dan tidak dapat di
tekan”? sementara cakupan pelayanan kesehatan ibu dan anak hampir mencapai target
yang telah ditetapkan. Sedangkan pada aspek penganggaran jumlah alokasi dana tahun
2012 jauh lebih besar dibandingkan tahun 2011, dengan keberadaan dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) di seluruh Puskesmas kemudian dana kesehatan gratis dari
Jamkesmas dan JAKKAD serta peningkatan sarana prasarana bagi bidan di desa, seperti
Pembangunan/perbaikan Poskesdes dan pengadaan kendaraan operasional roda dua.
Fenomena ini menunjukkan adanya beberapa kemungkinan penyebab dari
permasalahan diatas, antara ain :
1. Sistem pencatatan dan pelaporan yang belum terpadu mulai dari tingkat desa
(pustu, poskesdas), tingkat kecamatan ( puskesmas) sampai dengan kabupaten
(Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit). Sehingga kemungkinan beberapa kasus
kesakitan dan kematian kemungkinan tidak terlaporkan dan tercatat dengan baik.
Akibatnya hasil dari pencatatan tersebut menggambarkan “Fenomena Gunung Es”
dimana kasus yang nampak hanyalah sebagian kecil dari kasus yang sebenarnya
terjadi.
2. Mutu pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya masih rendah. Karena
berdasarkan hasil cakupan pelayanan yang digambarkan dalam pencapaian
Indikator SPM cukup baik dimana hampir seluruhnya (khususnya untuk pelayanan
| 21
21 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
KIA) hampir mencapai target. Hal ini berarti cakupan-cakupan tersebut hanya
menggambarkan kuantitas pelayanan, belum pada kualitas pelayanan kesehatan.
3. Kompetensi tenaga kesehatan yang belum sesuai dengan standar pelayanan.
Sebagaimana kita ketahui bersama masih banyak tenaga kesehatan seperti bidan
dan perawat belum memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan oleh
Departemen Kesehatan RI tahun 2008 yaitu minimal Diploma 3 (DIII). Selain itu
untuk tenaga-tenaga kesehatan yang baru lulus dengan pendidikan DIII juga belum
memiliki kemampuan orientasi wilayah yang baik, seperti kemampuan Komunikasi
Inter personal dan kemampuan memberikan KIE yang baik pada masyarakat.
B. MORBIDITAS
Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalensi dari suatu
penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada
kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat
kesehatan masyarakat.
1. AFP (Acute Flacid Paralysis/Lumpuh Layuh Akut) dan Polio
AFP merupakan kondisi abnormal ketika seorang mengalami penurunan
kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan pada
anak berusia < 15 tahun yang bersifat layuh (flaccid) dan terjadi secara akut,
mendadak dan bukan disebabkan oleh ruda paksa.
Polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk ke dalam PD3I.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem syaraf hingga
penderita mengalami kelumpuhan. Penyakit yang menyerang anak berumur 0-3
tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku dileher
dan sakit ditungkai dan lengan.
Untuk setiap kasus AFP yang ditemukan, dengan kelumpuhan kurang dari 2
(dua) bulan diambil spesimen tinjanya untuk diperiksa di Laboratorium Surabaya.
Penentuan suatu kasus AFP dapat dikatakan sebagai kasus Polio adalah apabila
| 22
22 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
didapatkan virus Polio liar pada pemeriksaan spesimen tinjanya, oleh karena itu
spesimen yang dikirim harus adekuat.
Dari semua kasus AFP yang terjadi pada tahun 2008-2012, semua kasus telah
terlacak dan telah diambil specimennya (100%). Dari hasil pemeriksaan laboratorium
diperoleh hasil Virus Polio dan Entero Virus adalah negatif dan hal tersebut
diklasifikasikan sebagai Non Polio.
Pada tahun 2012 dari 2 (dua) kasus yang ditargetkan (AFP Rate 2/100.000),
ditemukan 3 (tiga) kasus AFP. Penemuan kasus AFP / non polio AFP yang juga
merupakan tolak ukur kinerja surveilans AFP Kab. Dompu tahun 2008 – 2012
digambarkan dalam grafik berikut ini :
Grafik 3.4
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
2. Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui Droplet
orang yang terinfeksi basil/kuman TB. Bersama dengan malaria dan HIV/AIDS, TB
| 23
23 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam
MDGs.
Penyakit Tuberculosis masih menjadi masalah kesehatan yang selalu dihadapi
oleh masyarakat terutama masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi rendah.
Penanggulangan penyakit Tuberculosis harus dilaksanakan oleh seluruh Unit
pelayanan kesehatan baik di Rumah Sakit, Puskesmas maupun dokter swasta serta
tetap melibatkan peran serta masyarakat secara paripurna dan terpadu. Adapun hasil
kegiatan program TB Paru yang dilaksanakan di kabupaten Dompu di gambarkan
dalam grafik di bawah ini :
Grafik 3.5
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Bila di bandingkan dengan tahun 2011 cakupan penjaringan suspect TB Paru
pada tahun 2012 lebih tinggi, hal ini terjadi di sebabkan karena kegiatan CBA
(sosialisasi dan penjaringan suspek TB) telah dilaksanakan secara rutin, dengan
pembiayaan dari anggaran APBD dan BOK. Kasus BTA positif yang paling tinggi
ada pada tahun 2012 yaitu 185 kasus BTA positif dan yang terendah pada tahun
2010 yaitu 108 kasus. Untuk meningkatkan hasil cakupan penjaringan suspek TB-
| 24
24 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
Paru perlu dilakukan kerjasama yang baik terutama dengan petugas pustu,
poskesdes dan juga kader kesehatan serta tokoh masyarakat, agar dapat membantu
dalam memberikan penyuluhan pada masyarakat dan segera melaporkan apabila
ada tersangka TB paru.
Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case
Detection Rate (CDR) yaitu proporsi jumlah pasien BTA Positif yang di temukan
dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA Positif yang diperkirakan ada dalam
wilayah tersebut.
Grafik 3.6
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Grafik di atas menunjukan pencapaian Case Detection Rate (angka penemuan
kasus) TB pada masing-masing Puskesmas tahun 2012. Cakupan CDR TB
Kabupaten Dompu pada tahun 2012 adalah 39,45%, masih jauh dari target yang
ingin di capai yaitu 70%. Sedangkan angka CDR TB Puskesmas yang tertinggi ada
pada Puskesmas Rasabou yaitu 61,76% dengan penemuan BTA (+) 21 kasus dari 34
| 25
25 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
kasus perkiraan BTA (+). Sedangkan CDR terendah adalah puskesmas Calabai
yaitu 22,39% dengan penemuan BTA (+) 15 kasus dari 67 kasus perkiraan BTA(+).
3. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA +
Untuk mengukur keberhasilan pengobatan BTA (+) di gunakan indikator
persentase sembuh, persentase pengobatan lengkap, dan angka keberhasilan
pengobatan (SR = Success Rate). Secara program, angka kesembuhan yang
ditampilkan pada tahun 2012 adalah angka kesembuhan kasus TB Paru BTA (+)
tahun 2011. Angka kesembuhan BTA (+) pada tahun 2011 sebesar 74,84% dan
persentase Pengobatan lengkap sebesar 14,84%. Success Rate mengindikasikan
persentase pasien TB paru BTA Positif yang menyelesaikan pengobatan, baik yang
sembuh maupun yang menjalani pengobatan lengkap diantara pasien baru TB paru
BTA positif yang tercatat. Berikut ini adalah gambaran SR per-Puskesmas tahun
2011.
Grafik 3.7
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
| 26
26 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
Berdasarkan grafik di atas terlihat ada 4 Puskesmas yang pencapaian SR
melebihi target (80%) yaitu Puskesmas Dompu Timur 100%, Kilo 100%, Calabai
100%, Rasabou 94,44%, Ranggo 93,33%, Dompu Kota 91,30% dan Soriutu
88,89%. Sedangkan pencapaian SR yang masih di bawah target adalah Puskesmas
Dompu Barat 84,00% dan Kempo 83,33%. Untuk SR Kabupaten Dompu Tahun
2011 sebesar 89,68%, dari kesembuhan BTA (+) sebesar 74,84 % dan pengobatan
lengkap sebesar 14,84%. Pencapaian SR pada tahun 2011 meningkat jika di
bandingkan SR tahun 2010 yang hanya 63,21%, hal ini menunjukkan adanya
peningkatan kinerja dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan program TB paru
sehingga diharapkan angka kesakitan TB Paru dapat ditekan seminimal mungkin dan
Kabupaten Dompu dapat terbebas dari penyakit TB Paru.
4. Pneumonia Balita
Definisi Pneumonia adalah infeksi akut yang menyerang jaringan paru
(alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia
juga dapat disebabkan oleh akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan
kimia. Pada umumnya orang-orang yang rentan terserang pneumonia adalah anak-
anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang-orang
yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi dan gangguan imunologi).
Pneumonia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang tetap
rutin dilakukan pemantauan dan penanganan dengan baik oleh petugas kesehatan.
Penyakit pneumonia yang terjadi di masyarakat banyak menyerang anak-anak
balita dan perlu dilakukan penanganan dengan tepat terutama penyakit pnemonia
berat yang dampaknya akan menyebabkan kematian.
| 27
27 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
Grafik 3.8
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Berdasarkan grafik diatas nampak bahwa cakupan penemuan dan
penanganan kasus pnemonia banyak terjadi di wilayah puskesmas Dompu Barat
dengan jumlah kasus pnemonia sebesar 329 kasus dan di wilayah puskesmas
Dompu Timur dengan jumlah kasus pneumonia 155 kasus serta di wilayah
puskesmas Kempo dengan jumlah kasus pnemonia sejumlah 95 kasus.
Sedangkan kalau dilihat dari kasus non pnemonia yang terbesar ada
di wilayah puskesmas Dompu Barat sejumlah 1397 kasus, Puskesmas Dompu
Timur sejumlah 1215 kasus, Puskesmas Kota sejumlah 1100 kasus dan
Puskesmas Ranggo sebesar 1043 kasus. Masih tingginya kasus pneumonia dan
non pneumonia yang terjadi dimasyarakat dapat di sebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya adalah masyarakat belum menyadari pentingnya berperilaku hidup
bersih dan sehat, pentingnya menjaga kebersihan baik di dalam rumah maupun
lingkungan sekitar dan pentingnya ventilasi dan pencahayaan yang baik. Untuk
mengatasi hal tersebut, maka di perlukan adanya penyuluhan tentang pencegahan
| 28
28 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
pneumonia dan pendekatan pada masyarakat agar masyarakat mau dan mampu
untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.
5. HIV/AIDS
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
virus yaitu Human Immunodeficiency Virus, dimana virus tersebut menyerang
sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami
penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai
macam penyakit lainnya.
Kegiatan penanggulangan penyakit HIV/AIDS dan kelamin di Kabupaten
Dompu diselenggarakan oleh pemerintah, masyarakat dan LSM berdasarkan
prinsip kemitraan. Pemerintah berkewajiban mengarahkan, membimbing dan
menciptakan suasana yang mendukung terselenggaranya upaya penanggulangan
HIV/AIDS dan menggerakkan berbagai sektor terkait. Upaya penanggulangan
HIV/AIDS merupakan upaya terpadu dari peningkatan perilaku hidup sehat,
pencegahan penyakit, pengobatan dan perawatan serta Komunikasi Informasi dan
Edukatif (KIE). Gambaran tentang penyakit HIV/AIDS dan Penyakit menular
seksual lain berdasarkan hasil Zero Survei di Kabupaten Dompu Tahun 2003 s/d
2012 dapat di lihat pada grafik di bawah ini :
| 29
29 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
Grafik 3.9
GRAFIK SITUASI PENYAKIT HIV/AIDS DI KAB.DOMPU
TAHUN 2003 S/D 2012
0
50
100
150
200
250
Ju
mla
h
Target 100 100 100 100 100 0 100 25 100 100
Realisasi 100 100 99 73 204 0 162 25 188 160
HIV 0 0 0 9 0 0 0 1 0 2
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Upaya penemuan kasus HIV/AIDS yang dilakukan di Kabupaten Dompu
adalah dengan melakukan kegiatan zero survey. Kegiatan ini di lakukan 1 (satu)
kali dalam setahun dan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Propinsi NTB. Pada
tahun 2012 kegiatan zero survey dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan (LP)
dan kelompok waria di Kabupaten Dompu.
Hasil kegiatan Zero Survey tahun 2012 ditemukan dari 160 orang sasaran
yang di screening 2 orang positif HIV dan 6 orang menderita IMS (Infeksi Menular
Seksual). Dengan adanya kasus HIV dan IMS ini, maka perlu di upayakan rencana
penanggulanggannya dengan baik, guna menekan penyebaran penyakit menular
tersebut di masyarakat.
Upaya penanggulangan penyakit IMS, HIV/AIDS yang di lakukan di
Kabupaten Dompu belum dapat dilakukan dengan maksimal terutama di dalam
melakukan penyuluhan ataupun promosi tentang penyakit IMS, HIV/AIDS pada
| 30
30 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
kelompok-kelompok resiko. Untuk menekan dan mencegah penyebaran penyakit
menular tersebut Kabupaten Dompu telah membentuk KPAD (Komisi
Penanggulangan AIDS Daerah) yang merupakan organisasi yang berperan penting
dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Dompu. Selain itu Rumah
Sakit Umum Daerah Dompu juga menyelenggarakan pelayanan klinik VCT yang
merupakan klinik yang memberikan pelayanan secara khusus terhadap penderita
HIV/AIDS.
6. DIARE
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah
kesehatan masyarakat dan sering menyerang anak-anak balita. Penyakit diare bila
tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) dan
kematian. Gambaran tentang kasus diare per-bulan di Kabupaten Dompu pada tahun
2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 3.10
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
| 31
31 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
Dari grafik diatas nampak kasus diare pada tahun 2012 meningkat pada
bulan januari, nopember dan desember. Kasus diare selalu terjadi pada awal musim
hujan dan akhir musim hujan, hal ini dikarenakan pada saat musim penghujan
sumber air bersih yang dikonsumsi oleh masyarakat tercemar oleh kuman (bakteri).
Adapun faktor –faktor yang dapat menyebabkan tingginya angka kesakitan penyakit
diare yang terjadi di Kabupaten Dompu antara lain perilaku masyarakat yang
meminum air yang tidak dimasak, tidak melakukan cuci tangan sebelum makan,
setelah buang air besar dan setelah beraktivitas, sanitasi pengolahan dan penyajian
makanan yang belum baik, perilaku buang air besar sembarangan, dan cakupan
sarana air bersih yang masih rendah.
Dalam menangani masalah penyakit diare perlu dilakukan upaya
penanganan yang terpadu terutama dalam penyuluhan tentang perilaku hidup bersih
dan sehat, seperti perilaku minum air yang telah dimasak, kebiasaan mencuci tangan
sebelum makan, setelah buang air besar dan setelah beraktivitas. Dengan adanya
kegiatan penyuluhan diharapkan angka kesakitan penyakit diare dapat di tekan dan
upaya kegiatan penemuan dan penanganan kasus diare tetap terus dilakukan dengan
maksimal sehingga kejadian KLB diare dapat di cegah secara dini.
7. Kusta
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycrobacterium Leprae. Penatalaksanaan khusus yang buruk dapat menyebabkan
Kusta menjadi posesif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit,saraf, anggota
gerak dan mata. Diagnosis kusta dapat ditegakkan dengan adanya kondisi sebagai
berikut : 1) Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan di sertai mati rasa;
2) Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan
kelemahan/kelumpuhan otot; 3) Adanya kuman tahan asam didalam kerokan jaringan
kulit (BTA Positif).
| 32
32 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan
masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi
medis saja, tetapi meluas sampai masalah sosial, ekonomi dan budaya. Penyakit
kusta sampai dengan saat ini masih ditakuti masyarakat, keluarga termasuk sebagian
petugas kesehatan. Hal ini disebabkan masih kurangnya pengetahuan/pengertian,
kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan cacat yang ditimbulkannya.
Untuk meningkatkan upaya penanganan penyakit kusta ini perlu
diupayakan kegiatan penyuluhan yang baik dan benar tentang penyakit kusta,
penjaringan dan penanganan penderita kusta.
Hasil kegiatan program P2 Kusta di Kabupaten Dompu pada Tahun 2008
s/d 2012 digambarkan dalam tabel berikut ini:
Grafik 3.11
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa kasus baru Kusta pada tahun 2012
sejumlah 46 kasus terdiri dari tipe PB 5 kasus (10,87%) dan MB 41 kasus (89,13%),
dengan NCDR (new case detection rate/angka penemuan kasus baru) 20,6% per
100.000 penduduk. Angka tersebut menunjukan peningkatan dibandingkan NCDR
| 33
33 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
pada tahun 2011 yang hanya 15,82% per 100.000 penduduk. Pada tahun 2012
terdapat 7 kasus kusta pada anak yaitu 2 kasus tipe PB dan 5 kasus tipe MB, hal ini
menunjukan adanya penularan penyakit kusta pada anak. Dalam upaya melakukan
penanggulangan penyakit kusta perlu direncanakan suatu kegiatan seperti penemuan
penderita, diagnosis dan klasifikasi, pengobatan dan pengendalian pengobatan,
pencegahan cacat dan perawatan diri serta melakukan rehabilitasi medik. Hal penting
yang perlu diperhatikan dalam penanggulangan penyakit kusta adalah peningkatan
kemampuan petugas dan ketersedian obat kusta yang memadai. Beberapa upaya
penanggulangan penyakit kusta yang di dilakukan pada tahun 2012 adalah
melaksanakan kegiatan LEC (Leprosy Elimination Campaign), pemeriksaan kontak,
penyuluhan dan pengobatan penderita kusta. Sedangkan dalam mengevalusi hasil
kegiatan puskesmas dilakukan pembinaan dan supervisi serta melakukan monitoring
dan evaluasi di tingkat Kabupaten.
8. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
Upaya pencegahan penyakit melalui pemberian imunisasi masih tetap
terus dilakukan di masyarakat. Berbagai upaya terus dilakukan guna meningkatkan
hasil cakupan imunisasi yang diberikan kepada Bayi, Bumil, Wanita Usia Subur dan
Anak SD/MI. Dalam meningkatkan kualitas vaksin yang diberikan kepada sasaran,
maka perlu diupayakan pengelolaan rantai vaksin sesuai prosedur yang telah
ditetapkan.
Vaksin adalah suatu produk biologik yang terbuat dari kuman, komponen
kuman atau racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan dan berguna untuk
merangsang kekebalan tubuh seseorang.
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah sebagai berikut :
a. Tetanus Neonatus (TN): disebabkan oleh basil Clostridium Tetani, yang masuk ke
dalam tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah
satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril.
Kasus TN banyak ditemukan di negara berkembang khususnya dengan cakupan
| 34
34 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
persalinan oleh tenaga kesehatan yang masih rendah. Pada tahun 2012 tidak di
temukan kasus tetanus neonatus (TN) di Kabupaten Dompu, hal ini berkaitan
dengan semakin tingginya persalinan yang di lakukan oleh nakes, dimana pada
saat melakukan pertolongan persalinan tenaga kesehatan menggunakan alat-alat
yang steril sehingga dapat mencegah terjadinya tetanus neonatus (TN) pada bayi
baru lahir.
b. Campak : merupakan salah satu penyakit PD3I yang disebabkan oleh virus Single
Fox. Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak. Pada tahun 2012
terjadi 18 kasus campak yang tersebar di beberapa puskesmas yaitu puskesmas
Dompu Barat sejumlah 11 kasus, Ranggo 4 kasus dan Kempo 3 kasus. Kasus
campak yang terjadi pada tahun 2012 menurun bila dibandingkan dengan kasus
campak yang terjadi pada tahun 2011 yaitu 124 kasus. Menurunnya kasus
campak ini merupakan keberhasilan pogram imunisasi dan promosi kesehatan
yang dilakukan secara rutin agar bayi mendapatkan pelayanan imunisasi campak.
Kasus campak yang terjadi pada tahun 2012 dapat ditangani dengan baik dan
tidak ada kasus yang meninggal.
c. Difteri : disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae yang menyerang
sistem pernafasan bagian atas. Penyakit ini memiliki gejala sakit leher, demam
ringan, sakit tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya membran
kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan. Pada Tahun 2012
tidak ditemukan kasus difteri di Kabupaten Dompu.
d. Polio dan AFP : Polio disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem
syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan. Sedangkan AFP (lumpuh layu)
merupakan kondisi abnormal ketika seorang mengalami penurunan kekuatan otot
tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan. AFP sebagian
besar menyerang anak berumur < 15 Tahun, namun dapat juga menyerang orang
dewasa. Pada tahun 2013 dari 2 kasus yang ditargetkan (AFP Rate 2/100.000
penduduk ), ditemukan 3 kasus AFP, 1 kasus di temukan di wilayah Kecamatan
Woja dan 1 kasus di Kecamatan Pajo.
| 35
35 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
Di Kabupaten Dompu program imunisasi merupakan suatu program andalan
didalam upaya melakukan pencegahan penyakit menular secara dini. Upaya
peningkatan cakupan imunisasi terus dilakukan baik di Dinas Kesehatan maupun di
Puskesmas. Adapun pemberian imunisasi yang dilakukan adalah imunisasi HB,
BCG, DPT-Combo, Polio, Campak, TT, DT. Dengan upaya pemberian imunisasi ini
dapat dilihat pengaruhnya terhadap penurunan angka kesakitan dan kematian akibat
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yang terjadi di Kabupaten
Dompu.
9. Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue {DBD}
DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dangue dan ditularkan
oleh vektor nyamuk Aedes aegypty. Penyakit DBD masih merupakan masalah yang
sangat di khawatirkan oleh masyarakat Kabupaten Dompu. Pada tahun 2010 terjadi
KLB Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Dompu, dengan kasus pertama
dilaporkan oleh RSU Dompu pada tanggal 26 Januari 2010 dan berasal dari
Kelurahan Karijawa. Total kasus DBD pada tahun 2010 adalah 187 orang dengan
jumlah kematian 5 orang. Sedangkan pada tahun 2011 suspect DBD tidak terlalu
tinggi hanya 54 kasus dan tidak ada kasus meninggal. Pada tahun 2012 kejadian
penyakit DBD semakin menurun menjadi 11 kasus dan dari 11 kasus tersebut masih
merupakan suspect DBD, belum dibuktikan dengan hasil pemeriksaan laboratorium.
Dengan masih munculnya kasus DBD pada tahun 2012 di Kabupaten Dompu
berdampak pada keresahan masyarakat sehingga masyarakat selalu mengharapkan
kegiatan pengasapan. Namun melalui promosi kesehatan yang dilakukan, masyarakat
diberi pengertian bahawa upaya pencegahan penyakit DBD tidak hanya dengan
melakukan pengasapan/fogging saja akan tetapi dapat juga dicegah dengan
melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), abatesasi, survei jentik
dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Upaya penanggulangan penyakit DBD
yang telah dilakukan adalah abatesasi, survei jentik pada daerah endemis DBD,
| 36
36 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
penyuluhan penyakit DBD, melaksanakan PSN dengan melibatkan peran serta lintas
sektor dan masyarakat, melakukan penyelidikan epidemiologi kejadian penyakit
DBD serta melakukan penanganan kasus DBD. Data penderita DBD di Kabupaten
Dompu pada tahun 2008 s/d 2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 3.12
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Pada grafik di atas, nampak bahwa pada tahun 2008 terdapat kasus DBD
sejumlah 24 orang dan tidak ada yang meninggal. Pada tahun 2009 jumlah kasus
DBD menurun menjadi 10 kasus, tidak ada yang meninggal, sedangkan pada tahun
2010 kasus DBD meningkat tajam dan terjadi di hampir seluruh wilayah Kabupaten
Dompu dengan jumlah kasus 187 orang dan dengan jumlah kematian 5 orang
(CFR:2,7%). Pada tahun 2011 dan 2012 jumlah kasus DBD menurun menjadi 54
kasus tahun 2011, 11 kasus tahun 2012 dan tidak ada kasus DBD yang meninggal
pada dua tahun tersebut.
| 37
37 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
10. Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global yaitu Milenium Development Goals
(MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit plasmodium, yang hidup dan berkembang
biak dalam sel darah merah manusia ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles)
betina, dapat menyerang semua orang baik laki-laki ataupun perempuan pada semua
golongan umur dari bayi, anak-anak dan orang dewasa.
Program pemberantasan penyakit malaria di Kabupaten Dompu
merupakan program prioritas dalam upaya penanggulangannya, hal ini disebabkan
karena angka kesakitan penyakit malaria masih sangat tinggi dan masih banyaknya
daerah yang endemis malaria terutama daerah-daerah di pesisir pantai seperti
Kecamatan Pekat, Kilo dan Hu,u. Penyakit malaria merupakan penyakit menular
yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang ada di Kabupaten Dompu
dan masih sering menimbulkan KLB. Apabila penyakit malaria tidak ditangani
dengan serius akan memberikan dampak yang dapat menyebabkan kematian
terutama pada kelompok resiko tinggi yaitu Bayi, Anak balita dan Ibu hamil. Selain
itu malaria dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja, kecerdasan anak dan
berpengaruh pada kunjungan wisatawan yang pada akhirnya berdampak pada
menurunnya PAD Daerah.
Berdasarkan laporan Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
menunjukan bahwa angka kesakitan malaria klinis masih cukup tinggi. Pada tahun
2008 penyakit malaria dengan Annual Malaria Incidence atau AMI (30,6 ‰) dan
Annual Paraside Incidence atau API (3,7 ‰), tahun 2009 AMI (30,0 ‰ ) API
(3,7 ‰), tahun 2010 AMI (31,6 ‰ ) API (2,8 ‰ ), tahun 2011 AMI (35,9 ‰ ) API
(2,0 ‰ ) dan tahun 2012 AMI (30,3 ‰) API (2,6 ‰). Data tentang capaian kegiatan
penanggulangan penyakit malaria di Kabupaten Dompu pada tahun 2008 s/d 2012
dapat digambarkan pada grafik berikut:
| 38
38 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
Grafik 3.13
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa angka pemeriksaan sediaan darah
malaria klinis baik menggunakan mikroskop maupun RDT di unit pelayanan
kesehatan (Puskesmas, Poskesdes, Pustu dan Polindes) sudah cukup baik dengan
angka cakupan pada tahun 2012 yaitu 100%. Apabila dilihat dari Annual Malaria
Incidence (AMI) nampak pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 30,3 per
1000 penduduk bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 35,9 per 1000
penduduk. Sedangkan bila dilihat berdasarkan Annual Parasite Incidence (API) pada
tahun 2012 meningkat 2,6 per 1000 penduduk jika dibandingkan dengan API tahun
2011 sebesar 2 per 1000 penduduk. Upaya pencegahan dan penanggulangan
penyakit malaria masih selalu dilakukan antara lain dengan pembagian kelambu yang
berinsektisida yang telah di bagikan dan digunakan dengan baik oleh masyarakat,
melakukan kegiatan larvasiding (mematikan jentik nyamuk yang ada di tempat
perindukan nyamuk dengan cara melakukan penyemprotan), melakukan penyuluhan
tentang pencegahan penyakit malaria secara rutin pada masyarakat.
| 39
39 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
Hal lain yang sering di gunakan sebagai alat ukur sederhana untuk melihat secara
cepat mengenai kualitas pelayanan kesehatan dan kondisi status kesehatan lingkungan
di masyarakat pada umumnya tercermin dari gambaran kasus penyakit terbanyak yang
menyerang penduduk di Kabupaten Dompu. Gambaran 10 (sepuluh) besar penyakit
terbanyak yang terjadi pada tahun 2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 3.14
Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Dinkes Dompu 2013
Penyakit yang menempati urutan pertama adalah penyakit yang menyerang
saluran pernafasan bagian atas dengan 19.551 kasus, kemudian penyakit terbesar
selanjutnya adalah malaria klinis sebesar 6.759 kasus dan penyakit diare merupakan
jumlah terbesar ketiga dengan 6.624 kasus. Sedangkan jumlah kasus yang terendah
adalah karies gigi dengan 1.705 kasus.
| 40
40 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
Data tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan upaya-
upaya pencegahan guna menekan angka kesakitan serta sebagai bahan perencanaan
kebutuhan obat.
C. STATUS GIZI
Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam
MDGs adalah status gizi balita. Status gizi balita diukur berdasarkan umur (U), berat
badan (B) dan tinggi Badan (TB) ini disajikan dalam bentuk tiga indikator
antropometri, yaitu :
Berat badan menurut umur (BB/U)
Tinggi badan menurut umur (TB/U)
Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)
Program perbaikan gizi masyarakat melaksanakan kegiatan di dalam maupun
diluar gedung dengan berbagai kegiatan. Kegiatan di luar gedung meliputi
pelaksanakan kegiatan Posyandu, pelacakan kasus gizi buruk, Pemberian PMT
pemulihan Gizi Kurang maupun PMT penyuluhan dan penyuluhan tentang gizi yang
dilakukan pada massa, kelompok ataupun individu. Pelayanan di dalam gedung
kegiatannya antara lain adalah konseling, penanganan kasus gizi buruk melalui
tatalaksana gizi buruk di RS maupun tatalaksana Gizi di Puskesmas Rawat Inap pada
Puskesmas yang memiliki TFC (Terapheteuc Feeding Centre).
| 41
41 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
Data tentang pencapaian program gizi di Kabupaten Dompu pada tahun 2012
ditampilkan pada grafik di bawah ini:
1. Gizi Kurang
Grafik 3.15
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Grafik di atas menggambarkan klasifikasi persentase status gizi kurang
menurut hasil pekan penimbangan berdasarkan indeks berat badan per umur
(BB/U) per puskesmas di Kabupaten Dompu pada tahun 2012. Target dari
prevaleansi gizi kurang adalah 22%. Jumlah status gizi kurang tertinggi terdapat
di wilayah Puskesmas Dompu Kota yaitu mencapai 17,87% , kemudian Rasabou
17,56%, Ranggo 17,41%, Dompu Barat 16,21%, Dompu Timur 14,22%, Calabai
5,95%, Kilo 4,44%, Soriutu 2,29% dan status gizi kurang terendah sebesar 1,02%
ada di wilayah Puskesmas Kempo.
| 42
42 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
2. Gizi Buruk
Grafik 3.16
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Kasus gizi buruk yang ditemukan pada sembilan wilayah kerja Puskesmas
untuk tahun 2012 sebanyak 78 kasus, mengalami penurunan dibandingkan tahun
2011 dengan kasus gizi buruk sebesar 91 kasus. Penurunan kasus gizi kurang
menunjukan bahwa surveilans gizi berjalan efektif dan masyarakat sudah
menyadari tentang pentingnya asupan gizi pada balita, sehingga masyarakat
menjadikan gizi balita sebagai prioritas. Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan
program gizi dalam memberikan penyuluhan tentang status gizi dan pemberian
PMT penyuluhan pada balita. Pada tahun 2012 kematian akibat gizi buruk juga
menurun menjadi 2 kasus kematian. Kasus gizi buruk yang meninggal tersebut
bukan murni karena gizi buruk, akan tetapi merupakan kasus gizi buruk yang
disertai dengan komplikasi beberapa penyakit seperti pneumonia berat dan diare
dengan dehidrasi berat. Upaya untuk meningkatkan status gizi balita harus tetap
dilakukan, agar kasus gizi buruk dapat ditekan seminimal mungkin dan tidak ada
lagi kasus kematian yang diakibatkan oleh gizi buruk. Upaya yang dapat
| 43
43 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B I I I
dilakukan antara lain : melakukan penyuluhan tentang asupan gizi yang baik bagi
balita, melakukan surveilans gizi, memberikan PMT penyuluhan dan pemulihan
bagi balita gizi kurang, memberikan penanganan yang baik bagi balita gizi kurang
dan gizi buruk agar balita gizi kurang tidak menjadi gizi buruk dan balita yang
gizi buruk dapat pulih kembali.
| 44
44 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
S ITUA SI
UPA Y A KESEHA TA N
Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama yaitu : upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat
adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta,
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan di masyarakat.
Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan,
pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak
menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan,
pengamanan pengunaan zat adictif dan bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana
dan bantuan kemanusiaan.
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan
memulihkan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.
Tujuan pembangunan kesehatan di Kabupaten Dompu adalah untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dalam rangka mewujudkan visi dan misi
Dinas Kesehatan dimana salah satu rencana strategis utamanya adalah ”Meningkatkan
akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas”. Untuk mencapai
| 45
45 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
keadaan tersebut telah dilakukan berbagai upaya kesehatan masyarakat seperti yang
diuraikan di bawah ini :
A. PELAYANAN KESEHATAN
Upaya pelayanan kesehatan merupakan langkah penting dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan secara
tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat
diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4)
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya dilaksanakan sesuai dengan
standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan
kebidanan (SPK). Sedangkan tenaga kesehatan yang berkompeten
memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis
kebidanan, dokter, bidan dan perawat.
Pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi penimbangan berat
badan, pengukurun tinggi badan, tekanan darah, nilai satus gizi (pengukuran
lingkar lengan atas), tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan
denyut jantung janin (DJJ), screening status imunisasi tetanus dan
memberikan imunisasi tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian
tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, test laboratorium (rutin
dan khusus), tatalaksana kasus, serta temu wicara (konseling), termasuk
perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) dan KB pasca
persalinan.
Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga
kesehatan serta memenuhi standar. Ditetapkan pula bahwa frekuensi
pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, dengan
ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan yaitu : minimal 1 kali
pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua dan 2 kali pada triwulan
| 46
46 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
ketiga. Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai
dengan menggunakan indikator cakupan K1&K4 yang dihitung dengan
membagi jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal pertama
kali oleh nakes (perhitungan indikator K1) atau jumlah ibu hamil yang
melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga
kesehatan di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu (untuk penghitungan
indikator K4) dengan jumlah sasaran ibu hamil yang ada di wilayah kerja
dalam kurun waktu satu tahun.
Grafik di atas memperlihatkan cakupan K-1 dan K-4 selama lima
tahun terakhir selalu mengalami peningkatan kecuali pada tahun 2012 yang
mengalami penurunan. Pada Tahun 2008 cakupan K-1 sebesar 85,31% dan
K4 sebesar 77,46%. Tahun 2009 cakupan K1 dan K4 mulai meningkat, K1
sebesar 87,15% dan K4 sebesar 81,20%. Begitu pula pada tahun 2010 dan
Grafik 4.1
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
| 47
47 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
2011 cakupan K1 dan K4 semakin meningkat. K1 dan K4 tahun 2010 sebesar
99,11% dan 94,46%, K1 dan K4 tahun 2011 sebesar 101,09% dan 93,20%.
Pada tahun 2012 cakupan K1 dan K4 mengalami penurunan menjadi 95,06%
untuk K1 dan 83,91 % untuk K4. Gambaran yang diperoleh dari cakupan K-1
dan K-4 pada tahun 2008 s/d 2012, terlihat bahwa di setiap tahunnya cakupan
K-4 selalu lebih rendah daripada cakupan K-1. Hal ini perlu dicermati, karena
menurunnya capaian K-4 mengindikasikan tingginya ibu hamil yang Drop
Out (DO) dimana hal tersebut akan berdampak pada capaian persalinan oleh
tenaga kesehatan. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan cakupan
K-4 antara lain melakukan penyuluhan tentang pentingnya melakukan
pemeriksaan kehamilan terutama pada saat umur kehamilan masuk pada
trimester ke-3 serta tentang bahaya yang dapat ditimbulkan apabila ibu hamil
tidak memeriksakan kehamilannya ke petugas kesehatan. Apabila ibu hamil
tidak memeriksakan kehamilan secara rutin maka ibu hamil yang memiliki
resiko atau komplikasi tidak dapat diketahui lebih awal sehingga dapat
berakibat fatal dan membahayakan keselamatan ibu dan janin yang di
kandung. Selain itu bidan desa diharapkan melakukan kunjungan terhadap ibu
hamil yang ada di wilayahnya secara berkesinambungan di luar jadwal
posyandu yang telah di tetapkan sehingga cakupan K-4 dapat terus
ditingkatkan dan angka persalinan oleh dukun dapat ditekan seminimal
mungkin karena bidan desa telah memiliki data yang lengkap tentang ibu
hamil yang akan segera bersalin. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah
dengan menempatkan tenaga bidan di semua desa yang dilengkapi dengan
kendaraan operasional, sarana Poskesdes yang memadai yang dilengkapi
dengan Listrik dan Sarana Air Bersih (SAB) serta ditunjang dengan peralatan
persalinan yang lengkap.
| 48
48 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
2. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolongan persalinan yang
diberikan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan baik
diinstitusi pelayanan kesehatan maupun dirumah.
Pada grafik 4.2 di bawah ini memperlihatkan cakupan persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan sejak tahun 2008 s/d 2012 dimana capaiannya
bervariasi disetiap tahunnya.
Grafik 4.2
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Grafik di atas menunjukan bahwa cakupan pertolongan oleh tenaga
kesehatan di Kabupaten Dompu sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2013
sangat tidak stabil. Pada tahun 2008 cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan adalah 82,82 %, kemudian menurun pada tahun 2009 menjadi
70,95%, pada tahun 2010 cakupan kembali meningkat mencapai 90,04%,
tahun 2011 cakupan menurun menjadi 89,01% dan pada tahun 2012 cakupan
| 49
49 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
persalinan oleh tenaga kesehatan kembali meningkat menjadi 90,07 %.
Capaian ini sudah mencapai target SPM, dimana target SPM untuk cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi adalah 90%.
Faktor yang menjadi penyebab ketidakstabilan cakupan persalinan oleh nakes
di lima tahun terakhir antara lain dikarenakan tingginya angka Drop Out
kunjungan bumil pada trimester 3 (K-4), belum adanya suatu kesepakatan
atau komitmen tertulis dengan mitra kerja seperti pihak Rumah Sakit dan
Bidan praktek swasta tentang pencatatan dan pelaporan persalinan, Kualitas
ANC yang dilakukan oleh bidan belum memenuhi standar yaitu 1 kali pada
triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, 2 kali pada triwulan ketiga
(ANC minimal dilakukan 4 kali selama kehamilan) dan kantong persalinan
yang ada (berisi data tentang ibu hamil yang akan bersalin) belum
dimanfaatkan secara maksimal.
Langkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan cakupan persalinan
oleh tenaga kesehatan adalah dengan menjalin kemitraan dengan Dukun dan
Kader, memantapkan operasional Desa Siaga dan Keluarga Siaga dengan
menerapkan lima jejaring dan menandai dengan STIKER P4K pada setiap
rumah ibu hamil, menganjurkan untuk mengikuti Program KB dan
melakukan penyuluhan yang terus menerus tentang pentingnya proses
persalinan yang sehat.
Namun demikian, di beberapa Puskesmas cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan telah mampu mencapai target. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat kesadaran masyarakat dibeberapa wilayah di Kabupaten Dompu
sudah cukup tinggi dalam mempercayakan pelayanan persalinan pada Tenaga
Kesehatan. Gambaran tentang cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan pada
masing-masing Puskesmas tahun 2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
| 50
50 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Grafik 4.3
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Berdasarkan grafik 4.3 di atas, terlihat bahwa cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang ada di wilayah Puskesmas Soriutu adalah 100,60%,
Kilo 97,93%, Rasabou 96,12%, dan Kempo 94,28%. Puskesmas-puskesmas
tersebut telah melebihi target persalinan oleh tenaga kesehatan yang
ditetapkan yaitu 90%. Sedangkan yang belum mencapai target adalah
Puskesmas Dompu Kota 89,27%, Dompu Timur 88,91% , Ranggo 87,38%
Calabai 86,17% dan terendah Puskesmas Dompu Barat 83,12%. Hal ini
harus menjadi tugas dan tanggung jawab bagi bidan dan seluruh petugas
kesehatan serta masyarakat untuk melakukan upaya-upaya dalam
meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan.
| 51
51 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar
pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan.
Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan
pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal
sebanyak 3 kali dengan distribusi waktu :
a. Kunjungan nifas pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3
hari;
b. Kunjungan nifas kedua (KF2) dilakukan dalam kurun waktu hari ke-4
sampai dengan hari ke-28 setelah persalinan;
c. Kunjungan nifas ketiga (KF3) dilakukan pada hari ke-29 sampai dengan
hari ke-42 setelah persalinan.
Masa nifas adalah masa yang sangat rawan bagi seorang ibu pasca
persalinan. Ibu nifas paling sedikit mendapatkan 4 kali pelayanan kesehatan
selama masa nifas, ini dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru
lahir dan untuk mencegah, mendeteksi serta menangani masalah-masalah
yang terjadi seperti pendarahan, infeksi dll.
Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal tersebut maka
harus dilakukan perawatan secara komprehensif pasca persalinan melalui
kunjungan rumah pada ibu bersalin oleh tenaga kesehatan yang terampil.
Pelayanan ibu nifas meliputi 1) pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi
dan suhu; 2) pemeriksaan tinggi fundus uteri; 3) pemeriksaan lokhia dan
pengeluaran pervagina lainnya; 4) pemeriksaan payudara dan anjuran ASI
eksklusif 6 bulan; 5) pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua
kali; 6) pelayanan KB pasca persalinan.
| 52
52 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Cakupan pelayanan ibu nifas di Kabupaten Dompu pada tahun 2008 s/d
2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 4.4
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Dari grafik di atas terlihat bahwa cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun
2008 s/d 2012 sangat tidak stabil. Tahun 2008 capaiannya adalah 79,95%,
tahun 2009 cakupannya menurun menjadi 77,85%. Pada tahun 2010
meningkat mencapai 94,05%, pada tahun 2011 kembali meningkat menjadi
96,51%, namun kembali menurun pada tahun 2012 menjadi 88,80%. Dengan
pencapaian cakupan yang menurun pada tahun 2012, petugas kesehatan di
harapkan dapat terus meningkatkan pemberian pelayanan nifas yang sesuai
standar. Dalam mendukung hal tersebut, pencatatan dan pelaporan tentang ibu
hamil, ibu bersalin dan ibu nifas harus lengkap, dengan begitu seluruh ibu
nifas yang ada mendapatkan pelayanan nifas dari petugas kesehatan.
| 53
53 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
3. Imunisasi dan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) pada ibu hamil
Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yang
disebut Clostridium Tetani. Tetanus juga bisa menyerang pada bayi baru lahir
(Tetanus Neonatorum) pada saat persalinan dan perawatan tali pusat. Tetanus
merupakan salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia.
Masih banyak calon ibu dimasyarakat terutama yang tinggal di daerah-
daerah terpencil berada dalam kondisi yang bisa disebut masih jauh dari
kondisi steril saat persalinan. Hal inilah yang dapat menimbulkan resiko ibu
ataupun bayinya terkena tetanus.
Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap
masalah gizi, terutama anemia gizi besi. Anemia Gizi adalah kekurangan
kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat
gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb. Di Indonesia sebagian besar
anemia disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia
kekurangan zat besi atau anemia gizi besi.
Cakupan imunisasi dan pemberian tablet Fe pada ibu hamil di Kabupaten
Dompu selama rentang waktu dari tahun 2008 s/d 2012 dapat dilihat pada
grafik di bawah ini :
Grafik 4.5
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
| 54
54 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Dari grafik di atas terlihat cakupan TTIH 1 dan TTIH 2 tahun 2008 s/d
2012 cenderung menurun. Pada tahun 2008 tidak ada data yang tercatat
tentang cakupan imunisasi TTIH 1 dan TTIH 2, tahun 2009 adalah 84,19%
dan 84,77%, tahun 2010 meningkat sebesar 109,14% dan 105,50%, tahun
2011 menurun menjadi 100,59 % dan 93,58% kemudian pada tahun 2012
cakupan kembali menurun menjadi 94,01% dan 84,34%. Hal yang sama
terjadi pada cakupan pemberian tablet Fe, dimana cakupannya sangat tidak
stabil. Pada tahun 2008 cakupan pemberian Fe 1 dan Fe 3 adalah 82,98% dan
75,15%, tahun 2009 meningkat sebesar 96,37% dan 82,76 %, tahun 2010
kembali menurun menjadi 93,96% dan 96,14%, tahun 2011 meningkat
sebesar 100,7% dan 93,2% kemudian kembali menurun pada tahun 2012
menjadi 95,06% dan 83,91%..
Cakupan pemberian imunisasi TT dan tablet Fe pada ibu hamil terkait
erat dengan cakupan Antenatal Care (ANC/Kunjungan Bumil). Pada tahun
2012 cakupan K4 pada ibu hamil sebesar 83,91%, sementara cakupan TT2
84,34% dan cakupan Fe3 83,91%. Untuk cakupan pemberian tablet Fe3
sudah sesuai dengan cakupan K4, sementara untuk cakupan TT2 sebesar
84,34%, sedikit lebih besar dari cakupan K4. Faktor yang diduga
menyebabkan hal tersebut adalah belum optimalnya koordinasi sistem
pencatatan dan pelaporan antar program yang terkait.
Strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi tetanus neonatorum dan
maternal adalah 1) pertolongan persalinan yang aman dan bersih ; 2) cakupan
imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata; dan 3) penyelenggaraan
surveilans. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian tablet Fe pada ibu
hamil adalah kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe. Walaupun
dari pencatatan dan pelaporan cakupan ibu hami yang mendapat tablet Fe
cukup baik, namun jika tidak dikonsumsi oleh ibu hamil maka efek ataupun
manfaat meminum tablet Fe sesuai yang diharapkan tidak akan tercapai.
| 55
55 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
4. Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Neonatus
Komplikasi kebidanan adalah keadaan penyimpangan dari normal yang
secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi.
Komplikasi kebidanan antara lain ketuban pecah dini, perdarahan per vagina,
hipertensi pada saat kehamilan, ancaman persalinan prematur, infeksi berat
pada kehamilan, distosia (persalinan macet, persalinan tidak maju) dan infeksi
masa nifas. Sedangkan neonatal komplikasi meliputi asfeksia, tetanus
neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan dan
kelainan neonatal.
Grafik di bawah ini memperlihatkan cakupan penanganan komplikasi
kebidanan dan neonatal di kabupaten Dompu pada tahun 2008 s/d 2012.
Grafik 4.6
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Cakupan penanganan bumil komplikasi pada tahun 2008 s/d 2012
cenderung meningkat. Pada tahun 2008 tidak ada data yang tercatat tentang
ibu hamil dengan komplikasi yang di tangani, pada tahun 2009 ibu hamil
| 56
56 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
komplikasi yang ditangani adalah 50,12%, tahun 2010 mulai meningkat
menjadi 81,34%, tahun 2011 meningkat mencapai 97,81% dan pada tahun
2012 telah mencapai 100% dan pencapaian tersebut telah melebihi target
SPM yang ditetapkan pada tahun 2012 yaitu 82%. Hal ini didukung oleh
adanya Puskesmas yang mampu memberikan pelayanan Penanganan
Obstetrik Neonatal Emergensi Dasar (PONED). Sedangkan cakupan neonatal
dengan komplikasi yang ditangani dalam rentang waktu tersebut semakin
merosot tajam. Tahun 2008 cakupannya cukup baik yaitu 95,30%, namun
pada tahun 2009 mulai terjadi penurunan menjadi 81,68%, pada tahun 2010
menurun menjadi 27,42%, tahun 2011 sebesar 29,69% dan pada tahun 2012
cakupannya sebesar 34,64%. Angka tersebut masih jauh dari target SPM
tahun 2011, dimana target untuk penanganan neonatal dengan komplikasi
adalah 82%. Rendahnya penanganan neonatal komplikasi ini perlu mendapat
perhatian lebih karena langkah ini merupakan salah satu strategi untuk
menurunkan angka kematian bayi. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk
meningkatkan cakupan penanganan neonatal komplikasi antara lain
meningkatkan kualitas tenaga medis (bidan,dokter,perawat) khususnya dalam
penanganan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal, mempersiapkan fasilitas
pelayanan kesehatan yang memenuhi standar, menyediakan peralatan
kesehatan yang memadai dan meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan.
Selain itu, hal lain yang menyebabkan rendahnya pencapaian neonatal dengan
komplikasi yang ditangani adalah karena sasaran neonatal komplikasi
menggunakan data estimasi yaitu 15% dari bayi lahir hidup, sehingga ada
kemungkinan neonatal komplikasi yang ada jumlahnya lebih sedikit
dibandingkan dengan sasaran yang sudah di estimasi.
| 57
57 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
5. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas
Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah untuk
menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A. Vitamin A
penting untuk kesehatan mata dan mencegah kebutaan serta meningkatkan
daya tahan tubuh. Anak-anak yang mendapat cukup vitamin A, apabila
terserang diare, campak atau infeksi lainnya, maka penyakit tersebut tidak
mudah menjadi parah, sehingga tidak membahayakan jiwa anak.
Sasaran pemberian vitamin A dosis tinggi adalah bayi (umur 6-11 bulan)
diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI (kapsul biru), Anak balita (umur 1-4
tahun) diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI (kapsul merah) dan Ibu nifas
diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI sehingga bayinya akan memperoleh
vitamin A yang cukup melalui ASI.
Cakupan pemberian vitamin A pada Bayi, Anak Balita dan Ibu nifas di
Kabupaten Dompu tahun 2012 dapat dilihat pada grafik 4.7 berikut ini :
Grafik 4.7
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
| 58
58 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas dan anak balita tahun 2012
sudah mencapai lebih dari 80%. Pemberian vitamin A pada ibu nifas 89,50%
dan pada anak balita 80,09%, sedangkan pada bayi cakupannya masih rendah
yaitu hanya 60,30% sehingga masih perlu dilakukan penyuluhan secara terus
menerus tentang pentingnya pemberian vitamin A bagi bayi, sehingga ibu
yang memiliki bayi dapat memahami dan menyadari serta mau untuk
memberikan vitamin A pada bayi.
6. Persentase Peserta KB Aktif dan KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi
Usia subur seorang wanita biasanya antara 15 s/d 49 tahun. Oleh karena
itu untuk mengatur atau menjarangkan kelahiran, wanita atau pasangan
diprioritaskan untuk menggunakan alat/metode KB.
Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat dilihat dari
cakupan peserta KB yang sedang menggunakan alat/metode kontrasepsi (KB
aktif), cakupan peserta KB yang baru menggunakan alat/metode kontrasepsi,
tempat pelayanan KB dan jenis kontrasepsi yang digunakan oleh akseptor.
Persentase peserta KB aktif dan KB baru menurut jenis kontrasepsi yang
ada di Kabupaten Dompu pada tahun 2012 dapat dilihat pada grafik di bawah
ini :
| 59
59 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Grafik 4.8
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten
Dompu 2013
Berdasarkan grafik 4.8 di atas terlihat bahwa persentase jenis kontrasepsi
yang paling banyak digunakan baik pada KB aktif maupun KB baru adalah
suntik yaitu pada KB aktif sebesar 43,89% dan KB baru sebesar 52,02%.
Selanjutnya adalah jenis implant, pada KB aktif sebesar 22,12% dan KB baru
sebesar 19,07%. Kemudian yang memilih menggunakan jenis pil sebesar
11,86% pada KB aktif dan 12,37% pada KB baru, IUD 13,13% pada KB
aktif dan 5,79% pada KB baru, kondom 5,41% pada KB aktif dan 9,63%
pada KB baru, MOP 0,12% pada KB aktif dan 0,24% pada KB baru terakhir
MOW 3,47% pada KB aktif dan 0,88% pada KB baru.
Berdasarkan jenis kelamin, metode kontrasepsi yang digunakan oleh
peserta laki-laki adalah MOP dan kondom. Sedangkan metode kontrasepsi
yang digunakan oleh perempuan adalah suntik, pil, IUD, implant dan MOW.
Berdasarkan data di atas, sebagian besar pesera KB aktif ataupun KB baru
adalah perempuan, sedangkan pada laki-laki persentase yang menggunakan
| 60
60 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
metode kontrasepsi masih sangat sedikit. Untuk itu perlu dilakukan suatu
upaya untuk meningkatkan partisipasi laki-laki terhadap penggunaan
metode/alat kontrasepsi.
7. Cakupan Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Bayi
Neonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan golongan umur
yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan
yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan
melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas
kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada
kunjungan bayi baru lahir.
Pelayanan pada kunjungan neonatus sesuai standar mengacu pada
pedoman Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) yang meliputi
pemeriksaan tanda vital, konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI
ekskusif, injeksi Vit K1, imunisasi jika belum diberikan saat lahir,
penanganan dan rujukan kasus serta penyuluhan perawatan neonatus
di rumah dengan menggunakan buku KIA.
Pelayanan kesehatan bayi ( kunjungan bayi ) adalah pelayanan kesehatan
sesuai standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat) minimal 4 kali
dalam setahun yaitu 1 kali pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6
bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan pada bayi meliputi pemberian
imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4 dan Campak), stimulasi deteksi
intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan tentang
perawatan kesehatan bayi.
| 61
61 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Cakupan kunjungan neonatus dan cakupan kunjungan bayi di Kabupaten
Dompu pada tahun 2008 s/d 2012 dapat di lihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 4.9
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Cakupan kunjungan neonatal maupun kunjungan bayi dari tahun ke tahun
cenderung meningkat, kecuali pada tahun 2009 terjadi sedikit penurunan.
Cakupan kunjungan neonatal pada tahun 2008 83,49%, agak menurun pada
tahun 2009 menjadi 71,41%, tahun 2010 mulai meningkat menjadi 93,18%,
tahun 2011 mencapai 97,38% dan pada tahun 2012 agak menurun menjadi
94,04%. Sedangkan kunjungan bayi pada tahun 2008 cukup tinggi yaitu
97,63%, kembali menurun pada tahun 2009 menjadi 85,45%, kemudian
meningkat pada tahun 2010 menjadi 95,03%, pada tahun 2011 meningkat
sangat tajam menjadi 126,92% dan pada tahun 2012 sedikit menurun menjadi
94,54%.
| 62
62 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
8. Persentase Cakupan Imunisasi Bayi dan Cakupan Desa/Kelurahan
“Universal Child Immunization” (UCI)
Bayi dan anak-anak memiliki resiko yang lebih tinggi terserang penyakit
menular yang dapat mengancam keselamatan anak seperti Difteri, Tetanus,
Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-paru dan masih banyak
penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat
vital agar kelompok berisiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi.
Program imunisasi dasar lengkap pada bayi yang dicanangkan oleh
pemerintah meliputi 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 4 dosis
Hepatitis B dan 1 dosis Campak.
Indikator yang dipakai untuk melihat keberhasilan cakupan imunisasi
lengkap pada bayi adalah cakupan imunisasi DPT Combo-1 (DPT-HB1) ,
DPT Combo-3 (DPT-HB3), Polio 3, dan Campak. Adapun hasil kegiatan
imunisasi pada bayi yang dilakukan di setiap puskesmas se Kabupaten
Dompu pada tahun 2012 dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 4.10
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
| 63
63 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Dari grafik di atas terlihat cakupan imunisasi DPT-HB 1 sebesar 97,58%,
DPT-HB 3 menurun menjadi 91,31%, Campak 89,25%, BCG 92,07% dan
Polio 3 sebesar 93,94%.
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya
merupakan proporsi terhadap cakupan atas imunisasi dasar secara lengkap
pada bayi (0-11 bulan). Desa/kelurahan UCI merupakan gambaran
Desa/Kelurahan dengan ≥ 80% jumlah bayi yang ada di desa/kelurahan
tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun.
Gambaran tentang capaian desa/kelurahan UCI di Kabupaten Dompu pada
tahun 2008 s/d 2012 dapat dilihat pada grafik 4.11 di bawah ini :
Grafik 4.11
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Cakupan desa/kelurahan UCI di Kabupaten Dompu dari tahun 2008 s/d
2012 menunjukkan perkembangan yang sangat bagus karena dari tahun ke
tahun cakupannya semakin meningkat, hanya saja pada tahun 2012 cakupan
| 64
64 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
desa UCI menurun. Pada tahun 2008 cakupan desa UCI sebesar 86,57% (58
desa/kel yang telah UCI dari 67 desa/kelurahan yang ada). Kemudian pada
tahun 2009 cakupan desa/kelurahan UCI meningkat menjadi 98,68%
(75 desa/kelurahan UCI dari 76 desa/kel yang ada), tahun 2010 cakupan
mencapai 100% (76 desa/kelurahan yang ada telah UCI), begitu juga pada
tahun 2011, desa/kelurahan UCI telah mencapai 100% (79 desa yang ada
telah UCI seluruhnya). Namun pada tahun 2012 cakupan desa UCI turun
menjadi 79,75% (63 desa/kelurahan telah UCI dari 79 desa/kelurahan yang
ada). Penurunan capaian desa/kelurahan UCI pada tahun 2012 dikarenakan
penentuan sebuah desa/kelurahan dikatakan UCI menggunakan 10 indikator
yaitu imunisasi HB, BCG, Polio1, DPT 1, Polio 2, DPT 2, Polio 3, DPT 3,
Polio 4 dan Campak. Berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya yang hanya
menggunakan 4 indikator saja yaitu BCG, DPT 3, Polio 4 dan Campak.
Selain itu biaya yang dialokasikan untuk kegiatan sweeping imunisasi masih
sangat rendah, sehingga pelaksanaan sweeping imunisasi tidak maksimal
yang berakibat pada anak balita yang tidak datang saat pelaksanaan posyandu
tidak mendapatkan pelayanan imunisasi lengkap.
9. Persentase Bayi Yang Mendapat ASI Ekslusif
ASI Ekskusif adalah menyusui bayi sejak bayi lahir sampai dengan bayi
berumur 6 bulan, tanpa didampingi oleh makanan tambahan ataupun susu
formula. Agar bayi ataupun anak mendapatkan gizi yang cukup, pemberian
ASI tetap diteruskan sampai anak berumur 24 bulan dan diberikan juga
makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh
kembangnya.
Grafik 4.12 di bawah ini menyajikan cakupan anak usia 0 - <6 bulan
yang mendapatkan ASI eksklusif di Kabupaten Dompu tahun 2008 s/d 2012 :
| 65
65 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Grafik 4.12
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa cakupan pemberian ASI
eksklusif di Kabupaten Dompu masih sangat rendah. Hanya pada tahun 2008
cakupannya sudah melebihi dari 80% yaitu mencapai 87,39 %. Sedangkan
cakupan pada tahun 2009 turun sangat jauh mejadi 13,66%, tahun 2010
mulai ada peningkatan walaupun cakupannya masih rendah yaitu 29,27%.
Untuk tahun 2011 cakupan pemberian ASI eksklusif lebih tinggi
dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu mencapai 43,29% dan meningkat pada
tahun 2012 menjadi 58,47%. Namun angka tersebut masih jauh di bawah
target SPM, dimana target SPM untuk cakupan pemberian ASI eksklusif
adalah 80%.
Masih rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh
beberapa hal, antara lain masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI,
belum adanya peraturan perundangan tentang pemberian ASI serta belum
maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi dan kampanye terkait
| 66
66 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
pemberian ASI serta masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana KIE
ASI. Selain itu promosi dan pemasaran yang begitu intensif oleh perusahaan
susu formula yang sudah merambah ke desa desa dan sulit untuk
dikendalikan. Masih banyak Rumah Sakit yang belum mendukung
peningkatan pemberian ASI eksklusif, yang ditandai dengan belum
melakukan rawat gabung antara ibu dan bayinya, belum atau masih
rendahnya melakukan Program Inisiasi Menyusui Dini (IMD) serta masih
beredarnya susu formula di lingkungan Rumah Sakit.
Berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan cakupan
pemberian ASI eksklusif adalah dengan melakukan penyuluhan tentang
pentingnya dan manfaat pemberian ASI eksklusif sehingga pengetahuan ibu
semakin meningkat dan akan menumbuhkan kesadaran pada ibu untuk
memberikan ASI eksklusif, menyediakan fasilitas menyusui di tempat kerja,
peningkatan dukungan dari keluarga, masyarakat dan juga tokoh masyarakat.
10. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan
Keluarga Miskin
Pemberian makanan pendamping ASI pada anak 12-24 bulan sangat
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi, dikarenakan pada usia tersebut
merupakan masa pertumbuhan yang memerlukan asupan gizi yang cukup.
Secara idealnya MP ASI diberikan kepada seluruh anak yang berusia 12-24
bulan, akan tetapi dengan keterbatasan ketersediaan MP-ASI maka yang
diberikan MP-ASI hanya anak 12-24 bulan dengan kriteria gizi kurang dan
berasal dari keluarga miskin.
Cakupan pemberian MP-ASI pada anak usia 12-24 bulan pada keluarga
miskin per puskesmas di Kabupaten Dompu tahun 2012 dapat dilihat pada
grafik di bawah ini :
| 67
67 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Grafik 4.13
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa cakupan pemberian MP-ASI
masih sangat rendah. Cakupan yang tertinggi ada pada wilayah Puskesmas
Ranggo yaitu 13,66%, kemudian Puskesmas Rasabou 13,42%, selanjutnya
Puskesmas Kilo 9,71%, Puskesmas Dompu Kota 8,70%, Puskesmas Dompu
Timur 8,11%, Puskesmas Soriutu 7,90%, Puskesmas Calabai 6,38%,
Puskesmas Kempo 6,08% dan cakupan yang paling rendah adalah Puskesmas
Dompu Barat 3,30%.
Rendahnya cakupan pemberian makanan pendamping ASI seperti yang
sudah dijelaskan di atas adalah karena terbatasnya ketersediaan MP-ASI,
sehingga dari seluruh anak usia 12-24 bulan dari keluarga miskin yang ada,
hanya yang gizi kurang saja yang diberikan MP-ASI serta pembagian yang
belum merata ke seluruh puskesmas yang membutuhkan.
| 68
68 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
11. Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu
Penimbangan balita merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan pada
saat posyandu dan cakupan penimbangan balita di posyandu merupakan
indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan
pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi dan prevalensi gizi kurang
pada balita. Semakin tinggi cakupan penimbangan balita maka idealnya
semakin tinggi pula cakupan vitamin A, cakupan imunisasi dan prevalensi
gizi kurang semakin rendah, karena apabila balita rutin ditimbang maka
perkembangan berat badan anak dapat terpantau, sehingga bila ditemukan
balita yang berat badannya di bawah garis merah ataupun di bawah standar
dapat dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan berat badan balita tersebut.
Perkembangan cakupan penimbangan balita di Posyandu pada rentang
waktu tahun 2008 s/d 2012 digambarkan dalam grafik 4.14 berikut :
Grafik 4.14
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
| 69
69 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Cakupan penimbangan balita di Posyandu yang tertinggi ada pada tahun
2008 yaitu mencapai 85,93% (18,138 balita ditimbang dari total balita yang
ada pada tahun 2008 sebesar 21,107 balita) sedangkan yang terendah ada
pada tahun 2009 yaitu hanya 51,87% (15,851 balita ditimbang dari total balita
yang ada pada tahun 2009 sebesar 30,560 balita).
Pencapaian cakupan penimbangan balita di Posyandu pada tahun 2012
sebesar 63,91% masih belum memuaskan dan belum mencapai target SPM
yang ditetapkan pada tahun 2012 yaitu 85%. Untuk lebih meningkatkan
cakupan tersebut, perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan
keikutsertaan balita dalam kegiatan posyandu, seperti mengintegrasikan
Posyandu dengan PAUD yang dilengkapi dengan taman bermain,
menyediakan PMT penyuluhan sehingga dapat menarik minat balita datang
ke posyandu.
12. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Penilaian masalah gizi sebagai masalah kesehatan masyarakat disuatu
wilayah dilakukan dengan membandingkan jenis dan besaran masalah gizi
dengan ambang batas yang telah disepakati secara universal. Bila besaran
masalah gizi di suatu wilayah berada diatas ambang batas yang ditentukan,
maka masalah tersebut dianggap sebagai masalah kesehatan.
Berdasarkan hasil analisa sesuai klasifikasi WHO bahwa hampir
di seluruh kecamatan di Kabupaten Dompu masalah gizi masih merupakan
suatu masalah yang memerlukan dukungan dan partisipasi Pemerintah
daerah, Lintas sektor,petugas Kesehatan dan masyarakat.
Kasus gizi buruk yang mendapat perawatan adalah kasus dengan
klasifikasi sangat kurus (-3 SD) yaitu status gizi yang didasarkan pada indeks
berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) dengan padanan Severely Wasted
| 70
70 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
(sangat kurus) dan kasus gizi buruk ini mencerminkan status gizi di masa
lalu.
Cakupan balita gizi buruk di Kabupaten Dompu yang mendapat
perawatan pada tahun 2012 dapat digambarkan pada grafik di bawah ini :
Grafik 4.15
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Berdasarkan grafik 4.15 terlihat cakupan balita gizi buruk mendapat
perawatan sudah seluruhnya mencapai 100%. Hal ini menunjukkan bahwa
surveilans gizi sudah berjalan dengan maksimal, sehingga seluruh kasus gizi
buruk yang ada dapat tertangani dengan baik, walaupun tidak seluruh kasus
gizi buruk yang ada dapat pulih dan sehat kembali karena pada tahun 2012
terdapat 2 kasus gizi buruk yang meninggal disebabkan komplikasi
beberapa penyakit yang menyertai seperti pneumonia berat dan diare dengan
dehidrasi berat. Upaya-upaya penemuan kasus gizi buruk harus selalu
| 71
71 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
dilakukan, agar kasus gizi buruk yang ada dapat ditangani dengan baik
sehingga diharapkan kasus gizi buruk dapat ditekan seminimal mungkin.
13. Cakupan pelayanan anak balita
Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan yang
diberikan pada anak usia 12-59 bulan sesuai sandar meliputi 1) pemantauan
pertumbuhan minimal 8 kali setahun, dilakukan melalui penimbangan berat
badan dan pengukuran tinggi badan; 2) pemantauan perkembangan minimal
2 kali setahun, dilakukan melalui stimulasi, deteksi dan intervensi dini
tumbuh kembang (SDIDTK) oleh petugas kesehatan; 3) pemberian vitamin A
2 kali setahun pada bulan februari dan Agustus, dilaksanakan oleh petugas
kesehatan ataupun kader di posyandu dan sarana kesehatan.
Gambaran cakupan pelayanan anak balita per Puskesmas di Kabupaten
Dompu tahun 2012 dapat ditampilkan dalam grafik berikut :
Grafik 4.16
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
| 72
72 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa cakupan pelayanan anak balita di
hampir seluruh Puskesmas telah mencapai 100% dan telah melebihi target
SPM tahun 2012 yang harus dicapai yaitu 70%.
14. Cakupan Penjaringan dan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
Upaya kesehatan yang diajarkan pada anak usia sekolah dasar pada
umumnya berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti
menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun,
memotong kuku, membersihkan telinga, mandi minimal dua kali sehari dll.
Berbagai masalah kesehatan yang sering dialami oleh anak usia sekolah
dasar antara lain karies gigi, kecacingan, kelainan pada ketajaman penglihatan
dan masalah gizi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penjaringan kesehatan
pada murid SD/setingkat kelas I dan pelayanan kesehatan sesuai standar pada
seluruh murid SD/setingkat.Grafik 4.17 memperlihatkan cakupan penjaringan
kesehatan pada siswa kelas I SD/setingkat dan cakupan siswa SD/setingkat
yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar pada tahun 2012.
Grafik 4.17
Sumber : Bidang PPSDMK dan Promkes Dinkes Kabupaten Dompu 2013
| 73
73 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Cakupan penjaringan kesehatan siswa kelas satu SD/setingkat untuk
wilayah Kabupaten Dompu tahun 2012 adalah 81,16% dan angka tersebut
sudah mencapai target SPM yaitu 80%. Dari 9 puskesmas yang ada 6
puskesmas telah melebihi target yang ditetapkan 80%, yaitu Puskesmas
Ranggo 100%, Kempo 99,83%, Calabai 99,05%, Rasabou 97,05%, Dompu
Timur 94,20%, Dompu Kota 81,94%. Sedangkan Puskesmas yang belum
mencapai target adalah Puskesmas Kilo 77,56%, Dompu Barat 61,69% dan
terendah Puskesmas Soriutu dengan cakupan 55,21%.
Sementara cakupan pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan
pada seluruh siswa SD/setingkat masih sangat rendah, rata-rata Kabupaten
Dompu hanya 57,98%. Dengan demikian, perlu dilakukan suatu terobosan
dan upaya-upaya agar cakupan siswa SD/setingkat yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar dapat lebih ditingkatkan lagi.
15. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia
adalah meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia. Dengan
meningkatnya umur harapan hidup, maka populasi penduduk yang berusia
lanjut juga mengalami peningkatan sangat bermakna.
Meningkatnya jumlah usia lanjut akan menimbulkan berbagai
permasalahan yang komplek bagi usia lanjut itu sendiri maupun bagi keluarga
dan masyarakat. Salah satu permasalahan yang sangat mendasar pada usia
lanjut adalah masalah kesehatan sehingga diperlukan pembinaan kesehatan
pada kelompok pra usia lanjut dan usia lanjut. Pembinaan kesehatan yang
dilakukan lebih ditekankan pada upaya preventif dan promotif tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
| 74
74 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut di seluruh Puskesmas yang ada
di Kabupaten Dompu tahun 2012 dapat digambarkan sebagai berikut :
Grafik 4.18
Sumber : Bidang Binkesmas Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut di Kabupaten Dompu tahun
2012 hanya sebesar 37,93%. Cakupan yang terbesar ada pada Puskesmas
Dompu Barat yaitu 66,17% dan cakupan terendah pada Puskesmas Kempo
yaitu 5,09%, sedangkan di Puskesmas Soriutu tidak memiliki data tentang
pelayanan kesehatan usia lanjut. Dengan rendahnya cakupan tersebut, petugas
kesehatan harus melakukan upaya-upaya agar seluruh usila yang ada
mendapatkan pelayanan kesehatan yaitu dengan mengembangkan posyandu
lansia, melatih kader lansia dan terus melakukan penyuluhan pada pra lansia
dan lansia.
16. Jumlah Penderita dan Kematian Pada KLB serta Desa/Kelurahan Terkena
KLB yang ditangani < 24 Jam.
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, kabupaten
| 75
75 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Dompu masih dihadapkan pada berbagai permasalahan terutama penyakit
menular. Penyakit-penyakit menular tersebut masih menjadi masalah yang
cukup serius seperti penyakit malaria, diare, campak, TB Paru dan beberapa
penyakit lain yang berpotensi KLB seperti : anthraks, HIV/AIDS, flu burung,
DBD dan chikungunya.
Adapun Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Dompu dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel IV.1
Jumlah KLB per-Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2012
No Puskesmas Jml.
Kejadian Penderita Meninggal CFR
1. Dompu Timur 0 0 0 0
2. Dompu Kota 0 0 0 0
3. Dobar 1 37 0 0
4. Rasabou 0 0 0 0
5. Ranggo 0 0 0 0
6. Kempo 0 0 0 0
7. Soriutu 0 0 0 0
8. Kilo 0 0 0 0
9. Calabai 0 0 0 0
Tahun 2012 1 37 0 0
Tahun 2011 14 258 1 0,4
Tahun 2010 12 370 9 2,4
Dari tabel tersebut diatas terlihat dalam tiga tahun terakhir selalu terjadi
KLB di Kabupaten Dompu. Pada Tahun 2010 terjadi 12 kali KLB dengan
jumlah penderita 370 orang, 9 kasus kematian (CFR 2,4%) dan jenis KLB
yang terjadi adalah keracunan makanan, Demam Berdarah Dengue dan
Demam Chikungnya. Tahun 2011 terjadi 14 kali KLB dengan jumlah
penderita 258 orang, 1 kasus kematian (CFR 0,4%) dan jenis KLB yang
terjadi adalah keracunan makanan, Demam Berdarah Dengue, Demam
Chikungunya dan Campak.
| 76
76 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Pada tahun 2012, kejadian KLB di Kabupaten Dompu hanya terjadi 1
kali saja yaitu KLB keracunan makanan (OHA MINA) yang terjadi di
wilayah kecamatan woja dengan jumlah penderita 37 orang dan tidak ada
korban yang meninggal. Penyebab dari keracunan makanan ini adalah proses
pengolahan makanan, penyimpanan makanan dan penyajian makanan yang
tidak bersih dan sehat (kurang hygienis).
Penanganan KLB harus dilakukan < dari 24 jam, selain itu sangat perlu
dilakukan suatu penyelidikan epidemiologi terhadap KLB yang terjadi agar
penanganan dapat dilakukan secara tepat dan hasil penyelidikan dapat
terlaporkan dengan cepat dan lengkap.
KLB keracunan makanan yang terjadi di wilayah kecamatan woja sudah
tertangani < 24 jam. Angka tersebut sudah sesuai dengan target yang telah di
tetapkan yaitu 100%. Dengan demikian sensitifitas petugas kesehatan dalam
mengidentifikasi kemungkinan terjadinya KLB perlu dipertahankan dan
ditingkatkan, dengan mengaktifkan Tim Gerak Cepat (TGC) dari tingkat
desa, kecamatan sampai kabupaten dengan melibatkan lintas program dan
lintas sektor serta para pengambil kebijakan.
17. Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan
Promosi kesehatan/Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu kegiatan
utama untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kualitas
pelayanan kesehatan ditentukan oleh kualitas pelayanan dibidang teknis
medis serta dibidang komunikasi. Oleh karena itu promosi kesehatan
dilakukan dengan berbagai langkah antara lain dengan memberdayakan
tenaga kesehatan untuk tahu, mau dan mampu melakukan Komunikasi
Interpersonal dan Konseling (KIPK).
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak kepada upaya
peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan menumbuhkan
| 77
77 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
kesadaran masyarakat untuk merubah perilaku menjadi lebih baik dalam hal
kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Jumlah kegiatan penyuluhan yang dilakukan di seluruh puskesmas yang
ada di Kabupaten Dompu, baik penyuluhan kelompok maupun penyuluhan
massa dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 4.19
Sumber : Bidang PPSDMK dan Promkes Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Grafik 4.19 menunjukkan rata-rata diseluruh Puskesmas lebih banyak
melakukan kegiatan penyuluhan kelompok dibandingkan dengan penyuluhan
massa. Kegiatan penyuluhan kelompok yang tertinggi ada di Puskesmas
Calabai yaitu 7,487 kegiatan, Puskesmas Soriutu 6,276 kegiatan, Puskesmas
Dompu Timur 3,378 kegiatan dan Puskesmas Kempo 3,142 kegiatan.
Sedangkan kegiatan penyuluhan kelompok yang terendah ada di Puskesmas
Kilo hanya 276 kegiatan, Ranggo 352 kegiatan, Dompu Kota 495 kegiatan,
Rasabou 540 kegiatan dan Puskesmas Dompu Barat 748 kegiatan.
| 78
78 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Untuk kegiatan penyuluhan massa yang tertinggi ada di Puskesmas
Ranggo dengan 336 kegiatan kemudian Puskesmas Calabai dengan 248
kegiatan, Dompu Barat 232 kegiatan, Soriutu 208 kegiatan, Dompu Kota 180
kegiatan, Dompu Timur 112 kegiatan dan Kempo 104 kegiatan. Sedangkan
Puskesmas Rasabou dan Kilo tidak mengadakan kegiatan penyuluhan massa
pada tahun 2012.
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
Beberapa kegiatan pokok yang diuraikan pada bab ini adalah antara lain tentang
kepesertaan jaminan kesehatan masyarakat, kunjungan rawat jalan dan rawat inap
di fasilitas pelayanan kesehatan dan indikator kinerja pelayanan di Rumah Sakit
dll.
1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar
Jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar yang ada di Kabupaten Dompu
antara lain Askes, Jamkesmas, Jamkesmas NTB dan JAKKAD (Jaminan
Kesehatan Masyarakat Dompu).
Tujuan penyelenggaraan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) yaitu
untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh
masyarakat miskin dan hampir miskin agar tercapai derajat kesehatan
masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien. Dengan adanya jaminan
kesehatan masyarakat diarapkan dapat menurunkan angka kematian ibu,
angka kematian bayi dan balita. Selain itu diharapkan juga masalah-masalah
kesehatan pada masyarakat miskin dapat tertangani dan terlayani dengan
baik.
Jamkesmas NTB merupakan program jaminan kesehatan yang dicetuskan
oleh pemerintah Provinsi NTB. Kepesertaan Jamkesmas NTB adalah bagi
masyarakat miskin yang ada di Provinsi NTB dan belum terakomodir sebagai
| 79
79 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
peserta jamkesmas. Untuk pembiayaan Jamkesmas NTB merupakan dana
sharing antara APBD Provinsi dan APBD Kabupaten.
Jakkad adalah program jaminan kesehatan yang dicanangkan oleh
pemerintah Kabupaten Dompu dan mengakomodir seluruh masyarakat
di Kabupaten Dompu yang tidak termasuk sebagai peserta jamkesmas,
jamkesmas NTB dan Askes. Jaminan Kesehatan Masyarakat Dompu
dimaksudkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Dompu dan
melayani segala permasalahan kesehatan yang dihadapai oleh masyarakat.
Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar di Kabupaten Dompu
pada tahun 2012 digambarkan pada grafik berikut :
Grafik 4.20
Sumber : UPTD JAKKAD Kabupaten Dompu 2013
Dari grafik di atas terlihat cakupan kepesertaan jaminan kesehatan yang
terbesar adalah Jamkesmas/Askeskin sebesar 53,12% (118.669 peserta),
selanjutnya adalah Jakkad yaitu 34,90% (77.981 peserta), Askes dengan
| 80
80 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
cakupan 9,81% (21.925 peserta) dan cakupan yang terkecil adalah Jamkesmas
NTB 2,24% (5000 peserta).
2. Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap Masyarakat Miskin (Hampir Miskin).
Program pelayanan jaminan kesehatan masyarakat miskin merupakan
salah satu program yang mempunyai andil besar dalam peningkatan kesehatan
masyarakat dan program ini menjadi sangat penting mengingat sebagian
penduduk masih berada di bawah garis kemiskinan. Pelayanan Jamkesmas
meliputi rawat jalan dan rawat inap tingkat pertama di puskesmas dan rumah
sakit kelas III.
Dari 118.669 masyarakt miskin yang ada di Kabupaten Dompu yang
mendapatkan pelayanan kesehatan rawat jalan untuk pelayanan kesehatan
dasar adalah 80.378 maskin atau 67,73% dan untuk pelayanan kesehatan
rujukan sebanyak 2.639 maskin atau 2,22%. Sedangkan yang mendapatkan
pelayanan kesehatan rawat inap untuk pelayanan kesehatan dasar adalah 1.630
maskin atau 1,37% dan untuk pelayanan kesehatan rujukan sebanyak 367
maskin atau 0,31%. Gambaran lebih lengkap tentang masyarakat miskin dan
hampir miskin yang mendapat pelayanan rawat jalan di Puskesmas yang ada
di Kabupaten Dompu dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
| 81
81 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Grafik 4.21
Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Kabupaten Dompu 2013
Pelayanan kesehatan rawat jalan masyarakat miskin untuk pelayanan
kesehatan dasar yang tertinggi terdapat di wilayah Pukesmas Dompu Barat
dengan jumlah kunjungan sebesar 27.600 kunjungan, berikutnya Puskesmas
Dompu Timur 21.384 kunjungan. Sedangkan yang terendah ada di wilayah
Puskesmas Kilo dengan jumlah kunjungan hanya 2.031 kunjungan. Pelayanan
kesehatan rawat jalan masyarakat miskin untuk pelayanan kesehatan rujukan
yang tertinggi ada pada Puskesmas Dompu Kota yaitu 1274 rujukan dan
terendah ada di Puskesmas Rasabou dengan 58 rujukan. Sedangkan di
Puskesmas Dompu Timur, Soriutu dan Calabai tidak terdapat kasus rujukan
maskin pada tahun 2012.
| 82
82 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Berikut adalah gambaran masyarakat miskin dan hampir miskin yang
mendapat pelayanan rawat inap di Puskesmas yang ada di Kabupaten Dompu
pada tahun 2012 :
Grafik 4.22
Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Kabupaten Dompu 2013
Untuk pelayanan kesehatan rawat inap, hanya 5 (lima) Puskesmas saja
yang memiliki status sebagai Puskesmas Perawatan yaitu Puskesmas Rasabou,
Soriutu, Kempo, Kilo dan Calabai. Pelayanan kesehatan rawat inap untuk
pelayanan kesehatan dasar yang terbesar adalah Puskesmas Soriutu dengan
jumlah kunjungan rawat inap sebesar 622 kunjungan dan terendah adalah
Puskesmas Kilo hanya 201 kunjungan. Pelayanan kesehatan rawat inap untuk
pelayanan kesehatan rujukan yang tertinggi ada pada Puskesmas Kempo
dengan 116 rujukan dan terendah ada pada Puskesmas Rasabou yaitu 62
rujukan. Sedangkan di Puskesmas Calabai pada tahun 2012 tidak terdapat
rujukan kasus rawat inap.
| 83
83 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
3. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap di Sarana Pelayanan
Kesehatan
Tingkat pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan oleh masyarakat
merupakan indikator yang memberikan gambaran tentang sejauh mana minat
masyarakat dalam memanfaatkan sarana yang telah disediakan oleh
pemerintah maupun swasta. Sehingga dengan demikian apabila jumlah
kunjungan masyarakat tinggi akan dapat memberikan gambaran tentang
tingkat kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan sarana pelayanan
kesehatan yang tersedia juga tinggi.
Grafik 4.23 menggambarkan tetang jumlah kunjungan rawat jalan dan
rawat inap yang ada di Puskesmas dan Rumah Sakit di Kabupaten Dompu
pada tahun 2012.
Grafik 4.23
Sumber : Bidang Yankesdas&Rujukan dan RSUD Kabupaten Dompu 2013
| 84
84 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Jumlah kunjungan rawat jalan di Puskesmas pada tahun 2012 sebanyak
115.965 kunjungan, lebih besar jika dibandingkan dengan kunjungan rawat
jalan di RSUD yang hanya sebesar 18.872 kunjungan. Namun sebaliknya,
jumlah kunjungan rawat inap di Puskesmas lebih sedikit yaitu hanya 2.413
kunjungan dibandingkan dengan kunjungan rawat inap di Rumah Sakit
sebesar 8.611 kunjungan. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat Dompu
lebih memilih Puskesmas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan rawat
jalan dan sebaliknya untuk pelayanan kesehatan rawat inap masyarakat
Dompu lebih memilih Rumah Sakit.
4. Indikator Kinerja Pelayanan dan Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit
Beberapa indikator standar yang terkait dengan pelayanan di Rumah
Sakit yang dipantau adalah pemanfaatan tempat tidur (BOR/Bed Occupancy
Rate), rata-rata lama hari perawatan (LOS/Length Of Stay), rata-rata selang
waktu pemakaian tempat tidur (TOI/Turn Of Interval) dan angka kematian
pasien di Rumah Sakit yang terdiri dari persentase pasien keluar yang
meninggal (GDR/Gross Death Rate) dan Persentase pasien keluar yang
meninggal ≥ 48 jam perawatan (NDR/Net Death Rate).
BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pada suatu satuan waktu
tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur yang ada di Rumah Sakit. Angka normal atau
standar BOR adalah 60-85 %. Gambaran tentang tingkat pemanfaatan tempat
tidur di Rumah Sakit umum Dompu pada tahun 2008 s/d 2012 dapat diihat
pada grafik 4.24 berikut ini :
| 85
85 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Grafik 4.24
Sumber : RSUD Kabupaten Dompu 2013
Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa pemanfaatan tempat tidur
(BOR) di Rumah Sakit umum Dompu pada tahun 2008 dan 2011 berada
pada kisaran ideal yaitu antara 60-85 %. Sedangkan BOR tahun 2012 berada
di bawah angka standar yaitu 54,99%.
LOS adalah rata-rata lama hari rawat seorang pasien. Indikator ini
memberikan gambaran tingkat efisiensi dan mutu pelayanan Rumah Sakit.
Angka normal atau Standar LOS adalah 6-9 hari.
TOI adalah interval pemakaian tempat tidur atau rata-rata hari tempat
tidur kosong antar pasien satu dengan pasien berikutnya. indikator ini
memberikan gambaran tingkat efesiensi pemakaian tempat tidur terhadap
pelayanan di Rumah Sakit. Angka ideal atau standar TOI adalah 1-3 hari.
Gambaran tentang lama hari rawat seorang pasien (LOS) dan interval
pemakaian tempat tidur Rumah Sakit (TOI) di Rumah Sakit Dompu pada
tahun 2008 s/d 2012 dapat dilihat pada grafik 4.25 berikut :
| 86
86 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Grafik 4.25
Sumber : RSUD Kabupaten Dompu 2013
Dari grafik di atas diketahui bahwa rata-rata lama hari rawat seorang
pasien (LOS) di Rumah Sakit Umum Dompu selama tahun 2008 s/d 2012
memiliki angka yang sama yaitu 3 hari. Angka tersebut sudah mencapai
angka standar atau ideal, dimana angka ideal LOS adalah 1-3 hari.
Sedangkan interval pemakaian tempat tidur atau rata-rata hari tempat
tidur kosong antar pasien satu dengan pasien berikutnya (TOI) di Rumah
Sakit Umum Dompu selama rentang waktu tahun 2008 s/d 2012 berkisar
antara 1-2 hari dan angka tersebut sudah berada pada angka TOI ideal yaitu
1-3 hari.
GDR adalah angka kematian umum atau pasien keluar yang meninggal
per 1.000 pasien yang keluar dari Rumah Sakit hidup dan mati. Angka normal
atau ideal GDR adalah <45/1.000 pasien keluar.
NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat ≥ 48 jam per 1.000
pasien yang keluar Rumah sakit hidup dan mati. Angka ideal/standar NDR
adalah <25/1.000 pasien keluar. NDR memberikan gambaran tentang mutu
| 87
87 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
pelayanan di Rumah Sakit. Apabila pasien meninggal setelah mendapatkan
perawatan 48 jam berarti masih terdapat beberap faktor terkait dengan
pelayanan Rumah Sakit yang ikut menjadi penyebab meninggalnya pasien.
Sebaliknya jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa perawatan,
dianggap faktor keterlambatan pasien datang ke Rumah Sakit yang menjadi
penyebab utama meninggalnya pasien.
Grafik 4.26 menunjukkan pencapaian GDR dan NDR per 1.000
pasien keluar Rumah Sakit di Kabupaten Dompu tahun 2008 s/d 2012.
Grafik 4.26
Sumber : RSUD Kabupaten Dompu 2013
Angka GDR dan NDR yang di tunjukkan pada grafik di atas, menunjukkan
bahwa pada tahun 2008 s/d 2012 GDR dan NDR di Kabupaten Dompu
berada pada angka ideal atau angka standar yaitu < 45/1.000 pasien keluar
untuk GDR dan <25/1.000 pasien keluar untuk NDR.
| 88
88 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT
Perilaku hidup masyarakat merupakan elemen penting yang menentukan
status kesehatan masyarakat itu sendiri. Apabila masyarakat sadar dan mau
berperilaku hidup yang sehat, maka dengan begitu derajad kesehatan masyarakat
pun akan meningkat. Namun merubah perilaku masyarakat bukanlah suatu hal
yang mudah, perlu suatu upaya tiada henti untuk memberi kesadaran pada
masyarakat tentang pentingya berperilaku hidup bersih dan sehat.
Kriteria atau indikator penilaian bahwa masyarakat telah mempraktekkan
perilaku hidup bersih dan sehat adalah sebagai berikut :
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
2. Memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berumur 6 (enam) bulan
3. Menimbang balita ke Posyandu
4. Mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari
5. Melakukan aktivitas fisik minimal 10 menit setiap hari
6. Cuci tangan menggunakan sabun
7. Memberantas jentik minimal 1 (satu) minggu sekali (PSN)
8. Menggunakan air bersih
9. Menggunakan jamban sehat
10. Tidak merokok dalam rumah/ruangan.
Hasil survei PHBS pada tahun 2012 menunjukkan dari 53.245 rumah tangga
yang ada di Kabupaten Dompu hanya 14.183 rumah tangga yang dipantau
perilakunya dan dari jumlah rumah tangga yang dipantau tersebut didapatkan
hasil hanya 6.811 (48,02%) rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan
sehat. Data lebih lengkap tentang prosentase rumah tangga di Kabupaten Dompu
yang ber-PHBS dapat dilihat pada grafik 4.27 berikut :
| 89
89 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Grafik 4.27
`
Sumber : Bidang PPSDMK dan Promkes Dinkes Dompu 2013
Jumlah rumah tangga yang ber PHBS tertinggi adalah di wilayah Pukesmas
Dompu Kota yaitu 3.570 RT atau 71,13% dari jumlah rumah tangga yang di
pantau dan terendah ada di wilayah Puskesmas Calabai yaitu hanya 57 RT atau
53,77% dari jumah rumah tangga yang dipantau. Sedangkan Puskesmas Rasabou
tidak melakukan survei PHBS pada tahun 2012.
Pencapaian rumah tangga yang ber-PHBS di Kabupaten Dompu masih sangat
rendah sehingga perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan capaian
tersebut. Upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan
tentang pentingnya PHBS kepada masyarakat umum, anak sekolah, ibu balita dll.
Selain itu perlu juga merangkul kader, tokoh masyarakat dan para pengambil
kebijakan untuk ikut serta menggerakkan masyarakat dalam berperilaku hidup
bersih dan sehat.
| 90
90 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
D. KEADAAN LINGKUNGAN
Lingkungan baik fisik maupun biologi mempunyai kontribusi yang sangat
besar terhadap status kesehatan masyarakat. Menurut H.L.Bloom, status
kesehatan seseorang dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor yaitu lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Diantara keempat faktor tersebut,
faktor lingkungan dan perilaku adalah faktor yang paling dominan berpengaruh
terhadap status kesehatan dan merupakan faktor yang saling terkait satu sama
lain.
Permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan merupakan
masalah yang harus di perhatikan oleh masyarakat dan pemerintah, karena dapat
memberikan dampak terhadap peningkatan penyakit yang berbasis lingkungan.
Upaya peningkatan penyehatan lingkungan yang masih menjadi prioritas
pada tahun 2012 adalah kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
dengan mengedepankan 5 (lima) pilar utama yaitu stop buang air besar
sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan
rumah tangga yang sehat, pengelolaan sampah dengan benar dan mengelola
limbah cair rumah tangga yang aman.
Berikut adalah paparan tentang hasil capaian kegiatan penyehatan lingkungan
di Kabupaten Dompu :
1. Rumah Sehat
Sebuah rumah dapat dikatakan sehat apabila memiliki sarana sanitasi dasar
(jamban, tempat sampah, SPAL), memiliki/dapat mangakses air bersih,
ventilasi 10% dari luas rumah, memiliki jendela, lantai kedap air, kepadatan
penghuni minimal 9m2/orang dan rumah tidak menyatu dengan kandang.
Grafik 4.28 menggambarkan tentang capaian rumah sehat di Kabupaten
Dompu tahun pada tahun 2008 s/d 2012 :
| 91
91 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Grafik 4.28
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Capaian rumah sehat yang tergambar pada grafik di atas mengalami
kemunduran yang cukup berarti. Pada tahun 2008 cakupan rumah sehat
sebesar 75,94%. Tahun 2009 mulai terjadi penurunan capaian hingga 45,60%,
kemudian mulai ada peningkatan pada tahun 2010 yaitu 55,56% dan
meningkat lagi pada tahun 2011 menjadi 58,73%. Pada tahun 2012 pencapaian
cakupan rumah sehat kembali meningkat menjadi 61,58%. Namun angka
tersebut masih jauh dari angka yang dicapai pada tahun 2008 dan diperlukan
kerja keras agar capaian rumah sehat dapat lebih ditingkatkan lagi salah
satunya dengan terus melakukan penyuluhan tentang sanitasi yang baik.
2. Sarana Air Bersih
Peningkatan kualitas air yang dibutuhkan masyarakat untuk keperluan
sehari-hari harus diperhatikan dengan baik, sehingga masyarakat dapat
mengkonsumsi dan menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari dari air
yang memenuhi syarat kesehatan. Dalam menjaga kualitas air yang
| 92
92 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
di konsumsi dan digunakan oleh masyarakat, maka perlu dilakukan
pengawasan dan pembinaan oleh petugas kesehatan kepada semua
masyarakat.
Gambaran tentang cakupan2keluarga menurut jenis sarana air bersih yang
digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Dompu pada tahun 2011 dapat
dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 4.29
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang ada di Kabupaten Dompu pada tahun
2012 adalah sebesar 59.931 KK dan dari jumlah tersebut terdapat 49.333 KK
yang diperiksa jenis sarana air bersihnya. Dari grafik 4.28 dapat diketahui
bahwa jenis sarana air bersih yang banyak digunakan oleh keluarga adalah
SGL sebesar 21,82% dan Ledeng (sumur gali) 18,33%. Sedangkan jenis
sarana air bersih yang tidak terlalu banyak digunakan oleh keluarga adalah
hidran umum dengan prosentase 2,84% dan mata air 5,15%.
3. Sarana Sanitasi Dasar
Sarana yang merupakan sarana sanitasi dasar di masyarakat adalah jamban
keluarga, tempat sampah dan sarana pengelolaan air limbah (SPAL). Capaian
jamban keluarga yang sehat, tempat sampah sehat dan SPAL yang sehat
| 93
93 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
sangat bergantung pada bagaimana kesadaran dan perilaku masyarakat untuk
mau menyediakan dan menjaga sarana-sarana tersebut agar selalu bersih dan
memenuhi syarat kesehatan.
Prosentase keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar di
Kabupaten Dompu pada tahun 2012 dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 4.30
Sumber : Bidang P2PL Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Dari 59.931 KK yang ada di Kabupaten Dompu, terdapat 55.267 KK yang
diperiksa kepemilikan jambannya dan dari jumlah tersebut didapatkan hanya
28.726 KK saja yang memiliki jamban. Berdasarkan penilaian yang dilakukan
terhadap 28.726 KK yang memiliki jamban, didapatkan hasil keluarga yang
memiliki jamban sehat sebanyak 21.207 KK ( 73,83% ). Kepemilikan jamban
sangat berpengaruh terhadap pencapaian desa ODF (Open Defecation
Free/Terbebas dari Buang Air Besar Sembarangan) dimana pencapaian desa
ODF merupakan program utama yang sedang giat-giatnya dilaksanakan saat
ini guna mencapai target pilar STBM yang pertama yaitu stop buang air besar
sembarangan. Sejak tahun 2008 s/d 2012 jumlah desa yang ODF di Kabupaten
Dompu baru mencapai 12 desa atau hanya 15,18% dari 79 desa/kelurahan
yang ada di Kabupaten Dompu.
| 94
94 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
B A B IV
Untuk kepemilikan tempat sampah dari 50.470 KK yang diperiksa, hanya
20.050 KK saja yang memiliki tempat sampah dan dari jumlah tersebut
terdapat 12.640 KK atau 63,04% yang memiliki tempat sampah sehat.
Sedangkan untuk sarana pengelolaan air limbah (SPAL) dari 53.403 KK yang
diperiksa terdapat 19.727 KK yang memiliki SPAL dan dari jumlah tersebut
13.839 KK (70,15%) memiliki SPAL yang sehat.
BA B V
95 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
S ITUA SI
SUM B ER D A Y A KESEHA TA N
Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil
menggerakkan roda upaya menuju peningkatan derajat kesehatan masyarakat walaupun
dalam perjalanannya masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan. Strategi utama
yang dikembangkan dalam pembangunan kesehatan adalah dengan menggalang segenap
potensi sumber daya yang dimiliki baik lintas sektor maupun lintas program dengan terus
memacu optimalisasi pemanfaatan berbagai sumber daya kesehatan yang telah di miliki.
Berbagai sumber daya kesehatan tersebut merupakan salah satu faktor pendukung dalam
penyediaan pelayanan kesehatan yang maksimal dan berkualitas sehingga dapat
berpengaruh terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
A. SARANA KESEHATAN
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan jangkauan dan mutu
pelayanan kesehatan. Untuk itu berbagai upaya telah dilakukan antara lain dengan
menambah jumlah fasilitas sarana pelayanan kesehatan, meningkatkan kualitas fisik
sarana serta mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat, salah satunya upaya
di antara hal tersebut di atas adalah dengan selalu menjaga ketersediaan obat yang
sesuai kebutuhan.
1. Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan termasuk di dalamnya pelayanan
kefarmasian sudah semestinya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pengelolaan obat merupakan suatu
rangkaian kegiatan yang menyangkut perencanaan atau seleksi, pengadaan,
pendistribusian dan penggunaan obat dalam upaya mencapai tujuan yang telah
BA B V
96 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
ditetapkan. Tujuan dari pengelolaan obat kabupaten adalah tersediannya obat
dengan mutu yang baik, tersebar merata dengan jenis dan jumlah yang sesuai
kebutuhan pelayanan kesehatan dasar. Tabel V.1 di bawah ini menjelaskan
tentang nama-nama obat yang terbanyak digunakan pada tahun 2012.
Tabel V.1
Nama 10 (sepuluh) Besar Obat Terbanyak Digunakan
Pada Tahun 2012
NO NAMA OBAT
1 Parasetamol tablet 500 mg
2 Gliseril Guayakolat tablet 100 mg
3 Deksametason tablet 0,5 mg
4 Klorfeniramin Maleat (CTM) tablet 4 mg
5 Antasida DOEN tab, kombinasi: Mg. Hidroksida 200 mg + Al. Hidroksida 200 mg
6 Vitamin B Kompleks tablet
7 Tiamin HCl / Mononitrat (Vit.B1) tablet 50 mg
8 Asam Mefenamat Kaplet 500 mg
9 Amoksisilin Kaplet 500 mg
10 Asam Askorbat (Vit C) tablet 50 mg
Sumber : UPTD IFK Kabupaten Dompu 2013
2. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan / Pengelola
Pembangunan Kesehatan di arahkan guna meningkatkan jangkauan,
cakupan pelayanan dan kualitas pelayanan kesehatan.
Berkaitan dengan itu, untuk mendukung tercapainya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat di Kabupaten Dompu maka sangat diperlukan jumlah
sarana dan prasarana kesehatan yang memadai dan juga SDM Kesehatan yang
BA B V
97 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
memenuhi syarat secara kuantitas dan kualitas.
Sarana pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Dompu dikelola oleh
pemerintah, swasta dan TNI/Polri.
Sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Dompu yang merupakan milik
dan dikelola oleh pemerintah pada tahun 2012 dapat dilihat pada tabel V.2
berikut :
Tabel V.2
Sarana Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah Di Kabupaten Dompu
Tahun 2012
KECAMATAN RSU IFK PUSKESMAS PUSTU
SARANA UKBM SARANA
TRANSPORTASI
Polindes / Poskesdes
Posyandu Pusling Sepeda Motor
DOMPU 1 1 DOMPU TIMUR 4 6 28 1 19
DOMPU KOTA 3 3 45 2 12
WOJA DOMPU BARAT 7 9 58 2 27
PAJO RANGGO 3 4 28 1 12
HU'U RASABOU 5 4 45 2 15
MANGGELEWA SORIUTU 8 9 52 2 18
KEMPO KEMPO 4 7 28 2 21
KILO KILO 5 5 23 2 16
PEKAT CALABAI 8 9 62 2 11
KAB. DOMPU 1 1 47 56 369 16 151
Sumber : Bidang Yankesdas & Rujukan dan Bidang PPSDMK & Promkes Dinkes
Kabupaten Dompu 2013
Selain sarana kesehatan milik pemerintah yang tersebut di atas, terdapat
juga sarana kesehatan yang dikelola oleh selain Pemerintah Kabupaten Dompu,
yaitu klinik milik TNI dan Polri sejumlah 2 (dua) klinik, 1 (satu) praktek dokter
bersama milik swasta, 20 (dua puluh) praktek dokter perorangan, 12 (dua belas)
Apotek dan 9 (sembilan) toko obat.
BA B V
98 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
Dengan adanya sarana pelayanan kesehatan yang disediakan oleh
pemerintah dan dukungan dari sektor swasta berkaitan dengan pelayanan
kesehatan yang tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Dompu, diharapkan seluruh
masyarakat Dompu dapat mengakses segala bentuk pelayanan kesehatan yang
diinginkan sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.
3. Sarana Pelayanan Kesehatan dengan kemampuan Labkes dan memiliki
4 (Empat) Spesialis Dasar
Dari seluruh sarana pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Dompu
baik yang dikelola oleh pemerintah ataupun swasta hanya Rumah Sakit Umum
Daerah yang memiliki fasilitas lengkap dengan laboratorium kesehatan dan telah
memiliki 4 (empat) spesialis dasar yaitu spesialis anak, kandungan, penyakit
dalam dan bedah. Sedangkan di 9 (sembilan) puskesmas yang ada hanya
dilengkapi dengan fasilitas laboratorium kesehatan.
Kabupaten Dompu memiliki fasilitas RSU berupa 1 (satu) unit Rumah Sakit
Umum Daerah tipe C yang merupakan satu-satunya RSU yang beroperasi dan
mengingat perkembangan jumlah penduduk serta keinginan masyarakat untuk
mendapatkan perawatan kesehatan tanpa harus di rujuk ke fasilitas yang lebih
tinggi maka perluasan RSU sangat di harapkan dan tidak menutup peluang akan
munculnya RSU Swasta.
Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan pada masyarakat yang
melakukan kegiatan kuratif dan rehabilitatif, selain itu Rumah Sakit juga
berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan bagi Puskesmas, Klinik
ataupun dokter praktek.
BA B V
99 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
4. Posyandu Menurut Strata
Peran serta masyarakat sebagai obyek dan subyek pembangunan sangat
menentukan arah dan keberhasilan pembangunan yang di laksanakan seperti
halnya pembangunan bidang kesehatan. Sebagai salah satu wujud nyata dari
peran serta masyarakat adalah keikutsertaannya dalam pelaksanaan kegiatan
posyandu.
Sebagaimana diketahui bahwa posyandu merupakan kegiatan yang tumbuh
dan berkembang dari masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat dan untuk
kepentingan masyarakat.
Dalam menjalankan fungsinya, posyandu diharapkan dapat melaksanakan
program prioritas yaitu program kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,
perbaikan gizi dan penanganan penyakit. Penilaian kinerja dan perkembangan
posyandu diklasifikasikan menjadi 4 (empat) strata yaitu Posyandu Pratama,
Madya, Purnama dan Posyandu Mandiri. Gambaran tentang perkembangan
posyandu yang ada di Kabupaten Dompu tahun 2012 tertuang pada tabel V.3 di
bawah ini :
Tabel V.3
Sumber : Bidang PPSDM dan Promkes Dinkes Kabupaten Dompu 2013
BA B V
100 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
Berdasarkan data yang tertera pada tabel V.3 diketahui bahwa sebagian
besar posyandu yang ada di Kabupaten Dompu berada pada tingkat atau strata
madya dan Purnama. Posyandu dengan strata madya sebesar 173 posyandu dan
yang berstrata purnama 160 posyandu. Sedangkan untuk posyandu dengan strata
pratama sejumlah 32 posyandu dan yang berstrata mandiri hanya 4 posyandu
saja, 3 posyandu ada di wilayah Puskesmas Dompu Kota dan 1 (satu) posyandu
di wilayah Puskesmas Kempo.
Penilaian atau penentuan klasifikasi posyandu dilakukan berdasarkan
keteraturan kegiatan, jumlah kader aktif, program yang dilaksanakan, terdapat
beberapa program tambahan dan adanya dana sehat yang dikelola oleh posyandu
tersebut. Kriteria penilaian untuk tiap tingkatan posyandu adalah sebagai
berikut:
1. Posyandu Pratama : Posyandu yang kegiatan pelayanannya belum rutin
dan jumlah kadernya masih terbatas.
2. Posyandu Madya : Posyandu dengan kegiatan lebih teratur dibanding
kan posyandu pratama dan jumlah kader 5 (lima)
orang.
3. Posyandu Purnama : Posyandu dengan frekuensi kegiatan lebih dari 8
(delapan) kali per tahun, rata-rata jumlah kader
yang bertugas adalah 5 (lima) orang atau lebih,
kegiatan yang dilaksanakan mencakup 5 (lima)
program utama yaitu KIA,KB,Gizi, Imunisasi dan
penanggulangan diare lebih dari 50% serta sudah
ada beberapa program tambahan.
BA B V
101 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
4. Posyandu Mandiri : Sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur,
Cakupan 5 (lima) program utama sudah bagus, ada
beberapa program tambahan dan dana sehat telah
menjangkau 50% KK.
Pada tabel tersebut di atas, terlihat bahwa pencapaian posyandu aktif
sebesar 164 posyandu atau 44,44% saja dari 369 posyandu yang ada di
Kabupaten Dompu. Posyandu yang termasuk posyandu aktif adalah posyandu
dengan strata purnama dan mandiri.
5. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
Upaya pembangunan kesehatan diarahkan pada peningkatan kemandirian
masyarakat dalam mengupayakan derajat kesehatan yang optimal. Untuk itu
dengan melibatkan potensi yang dimiliki masyarakat dalam pembangunan
kesehatan merupakan salah satu komponen penting guna tercapainya
peningkatan derajad kesehatan masyarakat. Peran serta masyarakat dapat
berbentuk peran serta dalam hal pembiayaan, penyediaan fasilitas pelayanan
maupun tenaga. Bentuk upaya kesehatan yang bersumberdaya masyarakat antara
lain meliputi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes), Desa Siaga, Pos Kesehatan Pondok Pesantren (Poskestren), Pos
Obat Desa (POD) dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Sarana kesehatan
bersumber daya masyarakat yang ada di Kabupaten Dompu antara lain 369
posyandu, 56 poskesdes, 77 desa siaga dan 14 poskestren.
Untuk mempermudah dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, demi terwujudnya masyarakat yang sehat secara mandiri maka
disetiap desa ditempatkan bidan desa dan disediakan sarananya yaitu poskesdes.
Poskesdes merupakan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang
dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan penyediaan pelayanan kesehatan
dasar bagi masyarakat desa. Kegiatan utama poskesdes adalah pengamatan dan
BA B V
102 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
kewaspadaan dini, penanganan kegawatdaruratan kesehatan dan kesiapsiagaan
terhadap bencana serta pelayanan kesehatan dasar, pelayanan KIA dan
pertolongan persalinan. Adanya poskesdes merupakan salah satu indikator suatu
desa dapat disebut sebagai desa siaga.
Desa siaga merupakan program yang dikedepankan untuk memupuk
kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan. Desa siaga adalah cerminan
masyarakat yang sadar, mau dan mampu untuk menolong dirinya sendiri dari
berbagai ancaman kesehatan seperti kurang gizi, penyakit menular, kejadian
bencana, kecelakaan dan lain-lain, dengan memanfaatkan potensi setempat
secara gotong royong. Dari 79 desa yag ada di Kabupaten Dompu, sudah 77 desa
menjadi desa siaga dan dari jumlah tersebut 63 desa siaga yang aktif atau
81,82%. Data lebih terinci tentang desa siaga aktif dapat digambarkan pada
tabel V.4 berikut :
Tabel V.4
Desa Siaga aktif dan Posyandu Aktif Di Kabupaten Dompu
Tahun 2012
KECAMATAN PUSKESMAS DESA SIAGA
JUMLAH AKTIF %
DOMPU DOMPU TIMUR 7 7 100
DOMPU KOTA 8 8 100
WOJA DOMPU BARAT 13 13 100
PAJO RANGGO 6 2 33,33
HU'U RASABOU 7 7 100
MANGGELEWA SORIUTU 11 11 100
KEMPO KEMPO 7 1 14,29
KILO KILO 6 6 100
PEKAT CALABAI 12 8 66,67
KAB. DOMPU 77 63 81,82
Sumber : Bidang PPSDMK dan Promkes Dinkes Kabupaten Dompu 2013
BA B V
103 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
Persentase desa siaga aktif di Kabupaten Dompu pada tahun 2012 sebesar
81,82 % sudah mencapai target SPM yang telah di tetapkan, yaitu 75%. Cakupan
desa siaga aktif di wilayah Puskesmas Dompu Timur, Dompu Kota, Dompu
Barat, Rasabou, Soriutu dan Kilo sudah mencapai 100% sedangkan cakupan
desa siaga yang terendah ada di wilayah Puskesmas Kempo yang hanya 14,29%.
Untuk lebih meningkatkan cakupan desa siaga aktif dan posyandu aktif
maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kepedulian, kesadaran
dan keikutsertaan masyarakat dalam mendukung terwujudnya desa siaga aktif
dan posyandu aktif. Upaya yang bisa dilakukan antara lain dengan terus
melibatkan kader, tokoh masyarakat dan aparat desa dalam melakukan
pendekatan dan menggerakkan masyarakat untuk mau dan mampu hidup sehat
secara mandiri.
6. Data Dasar Puskesmas
Dalam upaya meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan dasar yang di
berikan kepada masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu terus berupaya
untuk meningkatkan kualitas sarana kesehatan dasar meliputi puskesmas dan
jaringannya. Sehingga perlu dilakukan monitoring secara berkala agar
pengembangan puskesmas dan jaringannya dimaksud dapat dilakukan lebih
terarah.
Di antara berbagai upaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang berkualitas adalah dengan meningkatkan akses
terhadap pelayanan kesehatan yang tersedia. Dalam hal ini peran puskesmas dan
jaringannya sebagai institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
di jenjang pertama dan terlibat langsung dengan masyarakat menjadi sangat
penting. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan diwilayah kerjanya yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal diwilayah
BA B V
104 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
kerjanya agar terwujud derajat kesehatan yang berkualitas dan hal tersebut dapat
dicapai melalui kinerja puskesmas.
Untuk menigkatkan kinerja puskesmas diperlukan informasi yang lengkap
tentang puskesmas diantaranya berkaitan dengan karakteristik wilayah kerja
puskesmas, kondisi puskesmas dan sarananya, kondisi jaringan puskesmas dan
tenaga kesehatan di puskesmas. Data dasar puskesmas yang ada di Kabupaten
Dompu lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel V.5
Data Dasar dan Kondisi Puskesmas Di Kabupaten Dompu
Tahun 2012
KECAMATAN
PUSKESMAS
NAMA PUSKESMAS
TAHUN PEMBANGUNAN
TAHUN PENINGKATAN
JENIS PUSKESMAS SUMBER ENERGI LISTRIK
KONDISI BANGUNAN
PERAWATAN NON
PERAWATAN
DOMPU DOMPU TIMUR 1970 2000 1 PLN/PLTD RUSAK RINGAN
DOMPU KOTA tidak ada data 2006 1 PLN/PLTD BAIK
WOJA DOMPU BARAT tidak ada data - 1 PLN/PLTD RUSAK BERAT
PAJO RANGGO 1977 - 1 PLN/PLTD RUSAK RINGAN
HU'U RASABOU tidak ada data 2005 1 PLN/PLTD RUSAK RINGAN
MANGGELEWA SORIUTU tidak ada data 2007 1 PLN/PLTD RUSAK RINGAN
KEMPO KEMPO 1974 1985 1 PLN/PLTD RUSAK BERAT
KILO KILO tidak ada data - 1 PLN/PLTD RUSAK SEDANG
PEKAT CALABAI 1997 - 1 PLN/PLTD RUSAK RINGAN
KAB. DOMPU
6 3
Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Puskesmas yang ada di Kabupaten Dompu terdiri dari 3 (tiga) Puskesmas
non perawatan yaitu Puskesmas Dompu Timur, Dompu Barat, Dompu Kota dan
6 (enam) Puskesmas perawatan yaitu Puskesmas Ranggo, Rasabou, Soriutu,
BA B V
105 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
Kempo, Kilo dan Calabai. Sedangkan Puskesmas dengan kondisi baik hanya 1
(satu) Puskesmas saja yaitu Puskesmas Dompu Kota, 5 (lima) Puskesmas rusak
ringan yaitu Puskesmas Dompu Timur, Ranggo, Rasabou, Soriutu dan Calabai, 1
(satu) Puskesmas dengan kondisi rusak sedang yaitu Puskesmas Kilo dan 2 (dua)
Puskesmas dengan kondisi rusak berat yaitu Puskesmas Dompu Barat dan
Kempo.
Puskesmas memiliki jaringan yaitu Puskesmas Pembantu (Pustu) dan
Puskesmas Keliling (Pusling) yang tersebar di seluruh wilayah kerja Puskesmas,
yang bertujuan untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang
maksimal. Puskesmas Pembantu yang ada di Kabupaten Dompu sejumlah 47
Pustu dan Puskesmas Keliling sejumlah 16 Pusling. Tabel V.6 berikut
menggambarkan tentang kondisi dari jaringan puskesmas yang ada di Kabupaten
Dompu tahun 2012.
Tabel V.6
Kondisi Jaringan Puskesmas di Kabupaten Dompu Tahun 2012
KECAMATAN PUSKESMAS
KONDISI JARINGAN PUSKESMAS
PUSKESMAS PEMBANTU PUSKESMAS KELILING RODA 4
BAIK RUSAK
RINGAN RUSAK BERAT
RUSAK TOTAL
JUMLAH BAIK RUSAK
RINGAN RUSAK BERAT
RUSAK TOTAL
JUMLAH
DOMPU DOMPU TIMUR
4 - - 4 - 1 - - 1
DOMPU KOTA
3
- 3 1 1 - - 2
WOJA DOMPU BARAT 6
1 - 7 1 1 - - 2
PAJO RANGGO 1 2
- 3 - 1 - - 1
HU'U RASABOU 5
- 5 1 1
- 2
MANGGELEWA SORIUTU 5 3
- 8 1 1
- 2
KEMPO KEMPO 3
1 - 4 1 1 - - 2
KILO KILO
4 1 - 5 1
1 - 2
PEKAT CALABAI 5 3
- 8 1 1
- 2
KAB. DOMPU
25 19 3 - 47 7 8 1 - 16
Sumber : Bidang Yankesdas dan Rujukan Dinkes Dompu 2013
BA B V
106 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
Dari 47 Puskesmas Pembantu yang ada, 25 Pustu dalam kondisi baik, 19
Pustu dalam kondisi rusak ringan dan 3 Pustu dalam kondisi rusak berat. Untuk
Puskesmas Keliling, 7 Puskel dengan kondisi baik, 8 Puskel rusak ringan dan 1
Puskel rusak berat. Dengan kondisi jaringan Puskesmas yang rata-rata dalam
kondisi rusak ringan dan rusak berat diharapkan pada pemerintah daerah untuk
segera berupaya memperbaiki kondisi berbagai sarana tersebut sehingga tidak
mengurangi kualitas pelayanan kesehatan yang di laksanakan.
B. TENAGA KESEHATAN
Tenaga Kesehatan yang ada di Kabupaten Dompu terdiri dari tenaga kesehatan
yang bertugas di unit kesehatan, baik di sarana pelayanan kesehatan atau non
pelayanan yang tersebar di Kabupaten, Kecamatan dan Desa. Tenaga kesehatan
tersebut bekerja di Dinas Kesehatan, UPTD (Puskesmas, Jakkad, IFK) dan Rumah
Sakit.
Jumlah sumber daya manusia kesehatan pada akhir Desember 2012 adalah 410
pegawai. Jika dibandingkan dengan keaadan pada akhir Desember 2011 jumlah
pegawai adalah 425 pegawai, terdapat penurunan sebesar 3,66 %. Proporsi sumber
daya manusia kesehatan yang ada di Kabupaten Dompu pada tahun 2012 dapat
dilihat pada grafik di bawah ini :
BA B V
107 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
Grafik 5.1
Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab.Dompu Tahun 2013
Sumber daya manusia kesehatan di Kabupaten Dompu yang memiliki proporsi
terbanyak adalah tenaga perawat sebesar 36,57%. Sedangkan tenaga bidan menempati
urutan kedua dengan persentase 23,15%. Selanjutnya tenaga gizi sebesar 9,26%,
tenaga Kesmas, Sanitasi, Teknis medis masing-masing mencapai 6%, dokter umum
hanya 4,40%, tenaga kefarmasian 4,17%, tenaga perekam medik 1,39%, tenaga
fisioterapi 0,93%, dokter spesialis 0,69% dan yang terendah adalah tenaga dokter
dokter gigi yaitu 0,46%.
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis di Sarana Kesehatan
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan
peranan penting tenaga medis di wilayah kerja masing-masing daerah. Di
Kabupaten Dompu Total keseluruhan Tenaga Medis (dokter umum, dokter
spesialis dan dokter gigi) di Kabupaten Dompu berjumlah 23 orang yaitu dokter
spesialis 3 orang, dokter umum 19 orang dan dokter gigi 1 Orang.
Rincian tenaga medis yang ada di Kabupaten Dompu tahun 2012 dapat dilihat
pada tabel V.7 berikut ini :
BA B V
108 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
Tabel V.7
Data Tenaga Medis di Sarana Pelayanan Kesehatan
di Kabupaten Dompu Tahun 2012
Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan dan RSUD Kab.Dompu
Tahun 2013
Rasio dokter spesialis di Kabupaten Dompu yaitu 1 terhadap 100.000
Penduduk, rasio dokter umum 9 terhadap 100.000 penduduk dan untuk rasio
dokter gigi sebesar 0.45 terhadap 100.000 penduduk. Menurut KEPMENKES no
81/MENKESTS/SK/I/2004, standar kebutuhan tenaga dokter umum adalah
30/100.000 penduduk dan standar untuk kebutuhan tenaga dokter gigi adalah
11/100.000 penduduk. Dengan demikian, rasio dokter umum dan dokter gigi di
Kabupaten Dompu masih sangat jauh dari standar kebutuhan yang ideal.
2. Jumlah dan Rasio Bidan dan Perawat di Sarana Kesehatan
Untuk meningkatkan cakupan program pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) dan guna mendekatkan jangkauan pelayanan pada masyarakat Pemerintah
Kabupaten Dompu telah melakukan upaya-upaya pendekatan dengan
menempatkan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi khusus dalam hal
pelayanan KIA sampai ke Desa, seperti program penempatan bidan di desa
dengan fasilitas Polindes/Poskesdes dan perawat yang ditempatkan di Pustu.
BA B V
109 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
Tabel V.8 menggambarkan jumlah tenaga Bidan dan Perawat yang ada
di Kabupaten Dompu Tahun 2012.
Tabel V.8
Data Tenaga Bidan dan Perawat di Sarana Pelayanan Kesehatan
di Kabupaten Dompu Tahun 2012
Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dikes dan RSUD Kab.Dompu Tahun 2013
Tenaga bidan yang tersebar diseluruh sarana pelayanan kesehatan, baik di
Puskesmas, Poskesdes dan RSU di Kabupaten Dompu seluruhnya berjumlah 98
bidan dengan rasio 44 terhadap 100.000 penduduk, sedangkan jumlah perawat
sebesar 152 perawat yang tersebar di Puskesmas, Pustu dan RSU dengan rasio 68
terhadap 100.000 penduduk. Standar kebutuhan tenaga bidan dan perawat
menurut KEPMENKES No 81/MENKESTS/SK/I/2004 yaitu untuk tenaga bidan
75/100.000 penduduk dan perawat 158/100.000 penduduk. Apabila dibandingkan
dengan standar kebutuhan tenaga, maka jumlah tenaga bidan dan perawat yang
ada di Kabupaten Dompu masih di bawah standar, hal itu mengindikasikan bahwa
tenaga bidan dan perawat yang ada belum mencukupi untuk melayani penduduk
yang ada di Kabupaten Dompu.
BA B V
110 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan
Tenaga kefarmasian terdiri dari Apoteker dan Asisten Apoteker. Tenaga
kefarmasian sangat diperlukan dalam proses pelayanan kesehatan pada
masyarakat, karena mereka telah memiliki kompetensi tentang komposisi obat,
kegunaan obat dan peracikan obat. Dengan melibatkan tenaga kefarmasian dalam
pelayanan kesehatan, diharapkan masyarakat bisa memperoleh terapi yang benar
dan tepat.
Data tentang tenaga kefarmasian yang ada di Kabupaten Dompu tahun 2012
dapat dilihat pada tabel V.9 berikut ini :
Tabel V.9
Data Tenaga Kefarmasian di Sarana Pelayanan Kesehatan
di Kabupaten Dompu Tahun 2012
Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dikes & RSUD Kab.Dompu Tahun 2013
Apoteker yang bertugas di Puskesmas maupun Rumah Sakit berjumlah hanya
7 orang saja, dengan rasio 3/100.000 penduduk, sedangkan asisten apoteker di
sarana pelayanan kesehatan berjumlah 6 orang saja dengan rasio 3/100.000
penduduk. Masih jauh dari standar kebutuhan tenaga berdasarkan Kepmenkes,
dimana standar untuk kebutuhan apoteker adalah 9 apoteker untuk 100.000
BA B V
111 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
penduduk dan kebutuhan asisten apoteker sebesar 18 orang untuk 100.000
penduduk.
4. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi, Kesmas dan Sanitarian di Sarana Kesehatan
Sampai saat ini permasalahan yang berkaitan dengan gizi masyarakat masih
menjadi masalah kesehatan yang utama. Selain mengupayakan program-program
dan kegiatan kesehatan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan gizi,
keberadaan tenaga gizi untuk melayani masyarakat juga sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan program tersebut.
Tenaga kesehatan masyarakat merupakan tenaga yang sangat berperan
penting dalam upaya kesehatan promotif dan preventif. Upaya kesehatan promotif
dan preventif merupakan kunci utama seseorang dapat selalu hidup sehat,
kegiatannya antara lain dengan memberikan penyuluhan tentang berbagai hal
yang berkaitan dengan kesehatan seperti perilaku hidup bersih dan sehat, kegiatan
pencegahan terhadap suatu penyakit, pertolongan pertama yang bisa dilakukan
bila menemukan suatu masalah kesehatan dll. Penyuluhan dapat dilakukan secara
personal, kelompok dan massa dengan menggunakan berbagai media penyuluhan,
dan perlu diupayakan juga media penyuluhan yang menarik, sehingga tidak
membosankan dan dapat lebih menarik perhatian masyarakat.
Tenaga sanitarian atau tenaga kesehatan lingkungan sangat diperlukan agar
kesehatan lingkungan dimasyarakat dapat selalu terjaga. Sebagaimana kita ketahui
bersama, keadaan lingkungan sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan
seseorang. Sanitarian bertugas memberikan bimbingan, arahan dan penyuluhan
tentang berbagai hal yang berkaitan dengan sarana sanitasi yang sehat, lingkungan
sehat dll.
BA B V
112 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
Gambaran tentang tenaga gizi, tenaga kesehatan masyarakat dan tenaga
sanitasi yang tersebar di sarana kesehatan di Kabupaten Dompu dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel V.10
Data Tenaga Gizi, Kesehatan Masyarakat dan Sanitarian
di Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2012
Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dikes & RSUD Kab.Dompu Tahun 2013
Tenaga gizi yang ada di sarana kesehatan baik Puskesmas maupun RSU
hanya berjumlah 36 orang saja dengan rasio 16 terhadap 100.000 penduduk,
jumlah tenaga kesehatan masyarakat juga masih belum mencukupi yaitu hanya 16
orang dengan rasio 7 tenaga kesehatan masyarakat untuk 100.000 penduduk.
Demikian juga dengan tenaga sanitasi, jumlah yang ada hanya 23 tenaga saja,
rasio nya adalah 10 terhadap 100.000 penduduk.
5. Jumlah dan Rasio Tenaga Teknis Medis, Fisioterapis dan Rekam Medik
Tenaga teknis medis terdiri dari tenaga analis laboratorium, tenaga
elektromedik dan penata rontgen serta tenaga penata anastesi. Untuk tenaga
teknisi medis, hanya tenaga analis laboratorium yang ada di Puskesmas,
sedangkan tenaga elektromedik, penata rontgen, penata anastesi dan fisioterapis
BA B V
113 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
hanya ada di rumah sakit, hal ini di sebabkan karena di puskemas belum tersedia
peralatan penunjang seperti peralatan rontgen, peralatan yang di gunakan untuk
fisioterapis dll. Tabel di bawah ini menggambarkan tentang jumlah tenaga teknisi
medis, fisioterapis dan rekam medik yang ada di sarana kesehatan di Kabupaten
Dompu tahun 2012 :
Tabel V.11
Data Tenaga Teknisi Medis, Fisioterapis dan Rekam Medik
di Sarana Kesehatan di Kabupaten Dompu Tahun 2012
Sumber : Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian Dikes & RSUD Kab.Dompu Tahun 2013
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa dibeberapa puskesmas tidak
memiliki tenaga analis laboratorium, yaitu di Puskesmas Rasabou, Soriutu, Kilo
dan Puskesmas Calabai. Keberadaan tenaga analis laboratorium sangat penting,
dikarenakan hasil pemeriksaan laboratorium digunakan untuk menegakkan
diagnosis suatu penyakit. Rasio tenaga analis laboratorium di Kabupaten Dompu
adalah 8 terhadap 100.000 penduduk, rasio tenaga elektromedik dan penata
rontgen 3 terhadap 100.000 penduduk, rasio tenaga penata anastesi adalah 1
terhadap 100.000 penduduk, Rasio tenaga fisioterapis 2 terhadap 100.000
penduduk dan rasio tenaga rekam medik adalah 3 terhadap 100.000 penduduk.
BA B V
114 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Selain sarana kesehatan dan tenaga kesehatan, sumber daya lain yang diperlukan
dalam menjalankan pembangunan kesehatan adalah pembiayaan kesehatan. Pembiayaan
kesehatan di Kabupaten Dompu terdiri dari berbagai sumber yaitu APBD Kabupaten, APBD
Provinsi, APBN dan Pinjaman/Hibah Luar Negeri.
Grafik 5.2 menggambarkan tentang alokasi anggaran untuk Dinas Kesehatan
Kabupaten Dompu termasuk UPTD Puskesmas, UPTD Jakkad dan UPTD IFK pada tahun
2012.
Grafik 5.2
Sumber : Sub.Bag.Program dan Pelaporan Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Dari grafik di atas terlihat bahwa sumber anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten
Dompu yang terbesar adalah bersumber dari APBD Kabupaten yaitu 59,33%, angka
tersebut merupakan total belanja langsung saja, tidak termasuk belanja tidak
langsung (gaji dan tunjangan). Kemudian terbesar selanjutnya adalah bersumber dari
APBN sebesar 37,59%. Sumber terkecil berasal dari PHLN 1,92% dan APBD
Provinsi 1,16%.
BA B V
115 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
Data yang lebih lengkap tentang besar alokasi anggaran dari semua sumber yang
ada dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel V.12
Alokasi Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
Tahun 2012
Sumber : Sub.Bag.Program dan Pelaporan Dinkes Kabupaten Dompu 2013
Dengan melihat proporsi dan besar anggaran yang dialokasikan untuk Dinas
Kesehatan Kabupaten Dompu, dapat diketahui bahwa sebagian besar pembangunan
kesehatan di Kabupaten Dompu pembiayaannya berasal dari Pemerintah Kabupaten
yaitu 59,33% (Rp. 9.172.192.000).
BA B V
116 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
Alokasi pembiayaan bidang kesehatan melalui Dinas Kesehatan sebesar 1,42%
dari total APBD Kabupaten Dompu yaitu Rp. 644.348.845.793,-. Hal ini dapat
menjadi bahan pertimbangan bagi para pemegang kebijakan untuk dapat lebih
memperhatikan pembangunan kesehatan di Kabupaten Dompu khususnya dalam hal
pembiayaan, sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat dapat
lebih maksimal.
BA B V I
117 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
KESIM PU LA N
Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan di Kabupaten Dompu diharapkan
dapat meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat melalui kemitraan dan
pemberdayaan dengan meningkatan status kesehatan masyarakat. Mengacu pada berbagai
capaian pelaksanaan pembangunan Kesehatan di Kabupaten Dompu pada tahun 2012
nampak bahwa pelaksanaan pembangunan kesehatan telah menunjukkan kemajuan yang
positif namun masih menyisakan beberapa capaian kegiatan yang belum sesuai dengan
target yang telah ditetapkan. Adapun beberapa kegiatan pembangunan kesehatan di
Kabupaten Dompu yang berhasil sampai di tingkat propinsi dan nasional meliputi :
1. Tenaga dan Program kesehatan yang berprestasi, antara lain :
a. Juara I Tingkat Provinsi, untuk penilaian Paramedis Teladan, yaitu Bidan di Desa
Sawe An. Naningsih, Amd.Keb.
b. Memenangkan predikat sebagai bidan AKINO (Angka Kematian Ibu menuju
Nol) Tingkat Prov. NTB, yaitu bidan di Desa Sukadamai an. Agustini T. Prihatin
2. Peningkatan status Puskesmas Ranggo menjadi Puskesmas Perawatan dengan
pembangunan ruang rawat inap dengan 10 (sepuluh) tempat tidur sebagai upaya
meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat di Kec, Pajo
3. Kabupaten Dompu dalam hal jaminan kesehatan bagi penduduknya sudah “Total
Coverage” artinya semua penduduknya mendapat pembiayaan jaminan kesehatan
baik program Jakkad, Jamkesmas, Jamkesmas NTB dan ASKES. Dari 10 kab/kota se
Prov. NTB hanya Kab. Dompu dan Kab. Sumbawa Barat yang sudah total coverage.
4. Pembangunan Poskesdes dalam rangka untuk meningkatkan derajat kesehatan Ibu
dan Anak, demi mendukung program AKINO dan MDG’s :
BA B V I
118 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
a. Pada tahun 2012 Kabupaten Dompu mendapatkan bantuan dari PT.Newmont
Nusa Tenggara untuk pembangunan 2 (dua) unit Poskesdes yaitu Poskesdes
Dorombolo dan Kiwu.
b. Pembangunan Poskesdes yang bersumber dari dana DAK dan PNPM yaitu
Poskesdes Soritatanga, Serakapi, Kandai 1, Teka Sire dan Marada.
5. Menurunnya kasus kematian ibu dari 9 (sembilan) kasus pada tahun 2011 menjadi 5
(lima) kasus pada tahun 2012, walaupun angka tersebut masih cukup tinggi
dibandingkan dengan angka yang ingin di capai yaitu 0 kematian ibu.
6. Menurunnya kasus balita gizi buruk dari 94 kasus pada tahun 2011 menjadi 78 kasus
pada tahun 2012, dengan prevalensi balita gizi buruk 2,5 %, walaupun angka tersebut
masih cukup tinggi tetapi sudah lebih rendah bila dibandingkan tahun 2011 sebesar
4,80%, karena diharapkan tidak ada lagi balita yang berada dalam keadaan gizi
buruk (target MGD’s tahun 2015 3,5%).
7. Kejadian Luar Biasa (KLB) / Wabah hanya terjadi 1 (satu) kali selama tahun 2012,
yaitu keracunan makanan yang terjadi di wilayah Puskesmas Dompu Barat dengan
jumlah kasus 37 orang. Angka ini menurun jika dibandingkan dengan jumlah
KLB/Wabah yang terjadi selama tahun 2011 sebanyak 5 (lima) KLB yaitu DBD,
Tetanus Neonatorum dan Campak dengan total jumlah kasus 258 kasus (kematian :
1 orang/CFR 0,4%)
8. Cakupan Desa yang telah ODF sampai dengan tahun 2012 sejumlah 12 Desa.
Kabupaten Dompu juga sudah mempunyai Peraturan Daerah Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (Perda AMPL-BM). Kabupaten
Dompu merupakan Kabupaten ke-3 se Indonesia yang sudah memiliki PERDA
AMPL-BM.
9. Terpenuhinya kecukupan obat pelayanan kesehatan dasar (PKD) bagi masyarakat di
Kabupaten Dompu.
BA B V I
119 | Profil Kesehatan Kabupaten Dompu Tahun 2012
10. Tersedianya 9 Puskesmas dengan 6 Puskesmas Perawatan, 47 Puskesmas Pembantu
dan 56 Poskesdes yang tersebar diwilayah kecamatan dan desa di Kabupaten Dompu.
Namun dibalik keberhasilan tersebut masih terdapat beberapa indikator SPM
yang belum tercapai dan membutuhkan perhatian dari semua pihak, di samping hal
tersebut terdapat pula beberapa permasalahan atau kendala yang ditemukan antara lain :
1. Terjadinya peningkatan API dari angka 2,0 per 1000 penduduk pada tahun 2011
menjadi 2,6 per 1000 penduduk pada tahun 2012. Walaupun angka tersebut belum
melebihi standar API yang ditetapkan yaitu 3 per 1000 penduduk.
2. Angka penemuan kasus TB Paru BTA positif yang masih sangat rendah, yaitu hanya
39,45 %, masih jauh dari target yang telah di tetapkan yaitu 50%.
3. Belum terlibatnya masyarakat dan sektor terkait secara maksimal, terutama dalam
pengelolaan penemuan penderita malaria dan TB Paru masih dilaksanakan secara
pasif di Puskesmas.
4. Tenaga kesehatan terutama Bidan di desa penyebarannya masih belum merata karena
masih ada beberapa desa yang tenaga Bidannya tidak tinggal di desa.
5. Kinerja Bidan di desa belum optimal, masih ada beberapa Bidan yang memberikan
pelayanan secara pasif serta tidak full time tinggal di desa yang bersangkutan
6. Sarana mobilitas dan dana operasional program masih belum memadai.
7. Sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Dompu (Jakkad) pada
masyarakat belum optimal sehingga pemahaman masyarakat tentang jenis pelayanan
kesehatan yang gratis dan tidak gratis serta alur pelayanannya masih kurang.
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 2,325 Km2
Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 79 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 113,209 110,209 223,418 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4.2 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2
96.1 Jiwa/Km2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 64.6 Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 102.7 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 4
9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan
tertinggi SMP+ #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 5
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 2,189 2,680 4,869 Bayi Tabel 6
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 6.8 4.5 5.5 Tabel 6
12 Jumlah Bayi Mati 35 23 58 Bayi Tabel 7
13
Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 16.0 8.6 11.9
per 1.000
KH Tabel 7
14 Jumlah Balita Mati 37 25 62 Balita Tabel 7
15
Angka Kematian Balita (dilaporkan) 16.9 9.3 12.7
per 1.000
KH Tabel 7
16 Jumlah Kematian Ibu 5 Ibu Tabel 8
17
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 102.7
per
100.000 KH Tabel 8
B.2 Angka Kesakitan
18 AFP Rate (non polio) < 15 th 3.78 per
100.000
pend
Tabel 9
19 Angka Insidens TB Paru 134 91 112.79 per
100.000
penduduk
Tabel 10
20 Angka Prevalensi TB Paru 134 91 112.79 per
100.000
penduduk
Tabel 10
21 Angka kematian akibat TB Paru 5 2 3.58 per
100.000
penduduk
Tabel 10
22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 47.76 30.36 39.45 % Tabel 11
23 Success Rate TB Paru 88.54 91.53 89.68 % Tabel 12
24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 25.4193067 22.281776 23.87157696 % Tabel 13
25 Jumlah Kasus Baru HIV 2 0 2 Kasus Tabel 14
26 Jumlah Kasus Baru AIDS 4 2 6 Kasus Tabel 14
27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 6 0 6 Kasus Tabel 14
28 Jumlah Kematian karena AIDS 0 0 0 Jiwa Tabel 14
29 Donor darah diskrining positif HIV #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 15
30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 73.78 73.08 73.43 % Tabel 16
31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 4 1 5 Kasus Tabel 17
32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 27 14 41 Kasus Tabel 17
33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 27 14 21 per 100.000 pendudukTabel 17
34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 22.58 0.00 15.22 % Tabel 18
35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 3.23 0.00 2.17 % Tabel 18
36 Angka Prevalensi Kusta 2.30 0.91 1.61 per 10.000 PendudukTabel 19
37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 100.00 100.00 100.00 % Tabel 20
38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100.00 100.00 100.00 % Tabel 20
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
39 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 21
40 Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 21
41 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 21
42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 21
43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 21
44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 21
45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 21
46 Jumlah Kasus Campak 9 9 18 Kasus Tabel 22
47 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 22
48 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 22
49 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 22
50 Incidence Rate DBD 5.30 4.54 4.92 per 100.000 pendudukTabel 23
51 Case Fatality Rate DBD #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 23
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0.00 2.38 2.59 per 1.000 pendudukTabel 24
53 Case Fatality Rate Malaria 0.00 0.00 0.00 % Tabel 24
54 Angka Kesakitan Filariasis #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 100.000 pendudukTabel 25
B.3 Status Gizi
55 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 26
56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 3.33 2.09 2.65 % Tabel 26
57 Balita Gizi Baik 86.67 84.34 85.51 % Tabel 27
58 Balita Gizi Kurang 10.77 12.53 11.65 % Tabel 27
59 Balita Gizi Buruk 2.28 2.78 2.53 % Tabel 27
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 95 % Tabel 28
61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 83.91 % Tabel 28
62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 90.07 % Tabel 28
63 Pelayanan Ibu Nifas 88.80 % Tabel 28
64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 84.34 % Tabel 29
65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 83.91 % Tabel 30
66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 100.00 % Tabel 31
67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 40.51 29.85 34.64 % Tabel 31
68 Bayi Mendapat Vitamin A 59.49 61.14 60.30 % Tabel 32
69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 65.91 94.67 80.09 % Tabel 32
70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 89.50 % Tabel 32
71 Peserta KB Baru 38.89 % Tabel 35
72 Peserta KB Aktif 79.04 % Tabel 35
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 98.40 97.50 97.91 % Tabel 36
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 93.88 94.18 94.04 % Tabel 36
75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 92.96 96.17 94.54 % Tabel 37
76 Desa/Kelurahan UCI 79.75 % Tabel 38
77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 89.25 % Tabel 39
78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 8.53 % Tabel 39
79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 55.53 61.49 58.47 % Tabel 41
80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin 7.31 6.95 7.11 % Tabel 42
81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 100.00 100.00 100.00 % Tabel 43
82 Balita ditimbang 56.76 71.26 63.91 % Tabel 44
83 Balita berat badan naik 66 66 66 % Tabel 44
84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 2 2 2 % Tabel 44
85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 100.00 % Tabel 45
86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat
80.59 81.75 81.16 % Tabel 46
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat
55.31 60.75 57.98 % Tabel 47
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 36.45 39.39 37.93 % Tabel 48
89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 77.78 % Tabel 49
90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 51
91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.23 0.15 0.19 Tabel 52
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 4.30 sekolah Tabel 53
93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 43.75 sekolah Tabel 53
94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 8.83 8.76 8.80 % Tabel 53
95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 18.07 26.96 21.46 % Tabel 53
96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi
dan mulut 18.07 26.96 21.46 % Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 100.14 100.00 100.07 % Tabel 55
98Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup
Askeskin/Jamkesmas100.00 100.00 100.00 % Tabel 56
99Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 160.23 75.43 67.73 % Tabel 56
100Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&31.80 2.66 2.22 % Tabel 56
101Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 11.22 1.53 1.37 % Tabel 57
102Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&30.31 0.31 0.31 % Tabel 57
103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 58
104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 58
105 Gross Death Rate (GDR) di RS 24.29 15.29 19.16 per 100.000 pasien keluarTabel 59
106 Nett Death Rate (NDR) di RS 1.62 2.24 1.97 per 100.000 pasien keluarTabel 59
107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 54.99 % Tabel 60
108 Length of Stay (LOS) di RS 2.75 Hari Tabel 60
109 Turn of Interval (TOI) di RS 2.25 Hari Tabel 60
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
110 Rumah Tangga ber-PHBS 48.02 % Tabel 61
C.4 Keadaan Lingkungan
111 Rumah Sehat 61.58 % Tabel 62
112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 57.27 % Tabel 63
113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung #DIV/0! % Tabel 65
114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 73.83 % Tabel 66
115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 63.04 % Tabel 66
116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 70.15 % Tabel 66
117 TUPM Sehat 76.53 % Tabel 67
118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 66.98 % Tabel 68
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
119 Jumlah Rumah Sakit Umum 1.00 Tabel 70
120 Jumlah Rumah Sakit Khusus - Tabel 70
121 Jumlah Puskesmas Perawatan 6.00 Tabel 70
122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 3.00 Tabel 70
tidak ada data
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
123 Jumlah Apotek 12.00 Tabel 70
124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 100.00 % Tabel 71
125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar 100.00 % Tabel 71
126 Jumlah Posyandu 369.00 Posyandu Tabel 72
127 Posyandu Aktif 44.44 % Tabel 72
128 Rasio posyandu per 100 balita 1.40 per 100 balita Tabel 72
129 Jumlah Desa Siaga 77.00 Desa Tabel 73
130 Desa Siaga Aktif 81.82 % Tabel 73
131 Jumlah Poskesdes 56.00 Poskesdes Tabel 73
D.2 Tenaga Kesehatan
132 Jumlah Dokter Spesialis 3.00 - 3.00 Orang Tabel 74
133 Rasio Dokter Spesialis 2.65 - 1.34 per 100.000 pendudukTabel 74
134 Jumlah Dokter Umum 10.00 9.00 19.00 Orang Tabel 74
135 Rasio Dokter Umum 8.83 8.17 8.50 per 100.000 pendudukTabel 74
136 Jumlah Dokter Gigi 1.00 1.00 2.00 Orang Tabel 74
137 Jumlah Bidan 42.00 58.00 100.00 Orang Tabel 75
138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 43.86 Tabel 75
139 Jumlah Perawat 50.00 108.00 158.00 Orang Tabel 75
140 Jumlah Tenaga Kefarmasian - 18.00 18.00 Orang Tabel 76
141 Jumlah Tenaga Gizi 15.00 25.00 40.00 Orang Tabel 76
142 Jumlah Tenaga Kesmas 12.00 17.00 29.00 Orang Tabel 77
143 Jumlah Tenaga Sanitasi 9.00 18.00 27.00 Orang Tabel 77
144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 11.00 15.00 26.00 Orang Tabel 78
145 Jumlah Fisioterapis 1.00 3.00 4.00 Orang Tabel 78
D.3 Pembiayaan Kesehatan
146 Total Anggaran Kesehatan 15,459,582,500.00 Rp Tabel 79
147 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 1.42 % Tabel 79
148 Anggaran Kesehatan Perkapita 69,195.78 Rp Tabel 79
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 HU'U 186.50 8 0 8 16,344 4,006 4 87.64
2 PAJO 135.32 6 0 6 12,720 3,081 4 94.00
3 DOMPU 223.27 9 6 15 50,864 11,699 4 227.81
4 WOJA 301.16 11 3 14 52,757 12,360 4 175.18
5 KILO 235.00 6 0 6 12,221 2,859 4 52.00
6 KEMPO 191.67 7 0 7 18,426 4,418 4 96.13
7 MANGGELEWA 176.46 11 0 11 28,339 6,617 4 160.60
8 PEKAT 875.17 12 0 12 31,747 8,205 4 36.28
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,324.55 70 9 79 223,418 53,245 4 96.11
Sumber : Badan Pusat Statistik Kab Dompu 2013
Keterangan : Untuk jumlah penduduk Tahun 2012 di dapatkan dari Perhitungan Estimasi Geometri oleh Dinas Kesehatan
berdasarkan Data Estimasi penduduk 2011 Updating dari BPS tanggal 8 Juni 2012
JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
NO KECAMATANDESA KELURAHAN DESA+KEL.
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,
RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN
0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 HU'U 16,344 1,048 2,050 3,704 1,153 304 8,259 975 1,951 3,749 1,126 284 8,085 67.94 102.15
2 PAJO 12,720 759 1,690 2,842 906 274 6,471 622 1,484 2,955 910 278 6,249 67.08 103.55
3 DOMPU 50,864 3,042 5,915 12,016 3,581 912 25,466 2,799 5,489 12,425 3,679 1,006 25,398 60.45 100.27
4 WOJA 52,757 3,083 6,369 12,795 3,705 955 26,907 2,999 5,668 12,526 3,658 999 25,850 61.42 104.09
5 KILO 12,221 781 1,700 2,754 759 249 6,243 749 1,565 2,687 717 260 5,978 76.68 104.43
6 KEMPO 18,426 1,021 2,295 4,259 1,361 430 9,366 996 2,110 4,100 1,398 456 9,060 65.73 103.38
7 MANGGELEWA 28,339 1,734 3,632 6,561 1,879 555 14,361 1,618 3,365 6,649 1,852 494 13,978 67.28 102.74
8 PEKAT 31,747 2,225 3,992 7,238 2,146 535 16,136 1,992 3,633 7,719 1,888 379 15,611 67.17 103.36
JUMLAH (KAB/KOTA) 223,418 13,693 27,643 52,169 15,490 4,214 113,209 12,750 25,265 52,810 15,228 4,156 110,209 64.64 102.72
Sumber : Perhitungan Estimasi Geometri oleh Dinas Kesehatan,berdasarkan Data Estimasi penduduk 2011 Updating dari BPS tanggal 8 Juni 2012
Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar: 223,418
RASIO
BEBAN
TANG
GUNGAN
RASIO
JENIS
KELAMIN
NO KECAMATANJUMLAH
PENDUDUK
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KABUPATEN/KOTA
TAHUN
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 0 - 4 13,665 12,720 26,385
2 5 - 9 14,167 13,037 27,204
3 10 - 14 13,504 12,258 25,762
4 15 - 19 10,959 10,278 21,237
5 20 - 24 8,874 9,038 17,912
6 25 - 29 9,660 10,146 19,806
7 30 - 34 8,419 8,711 17,130
8 35 - 39 7,759 7,898 15,657
9 40 - 44 6,484 6,779 13,263
10 45 - 49 5,456 5,264 10,720
11 50 - 54 4,561 4,559 9,120
12 55 - 59 3,071 2,904 5,975
13 60 - 64 2,416 2,461 4,877
14 65 - 69 1,860 1,785 3,645
15 70 - 74 1,135 1,121 2,256
16 75+ 1,219 1,250 2,469
Sumber : Perhitungan Estimasi Geometri oleh Dinas Kesehatan,berdasarkan Data Estimasi penduduk 2011 Updating dari BPS
tanggal 8 Juni 2012
DOMPU
2012
223,418JUMLAH 113,209 110,209
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
TABEL 4
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
JUMLAHMELEK
HURUF% JUMLAH
MELEK
HURUF% JUMLAH
MELEK
HURUF%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 HU'U #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
2 PAJO #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
3 DOMPU #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
4 WOJA #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
5 KILO #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
6 KEMPO #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
7 MANGGELEWA #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
8 PEKAT #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
Sumber: …………… (sebutkan)
LAKI-LAKI PEREMPUANNO
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MISMP/
MTs
SMA/
SMK/
MA
AK/
DIPLO
MA
UNIVER
SITASJUMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MISMP/
MTs
SMA/
SMK/
MA
AK/
DIPLO
MA
UNIVER
SITASJUMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MISMP/
MTs
SMA/
SMK/
MA
AK/
DIPLO
MA
UNIVER
SITASJUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 HU'U - - 0 0 0 0 0 0 0 -
2 PAJO - - 0 0 0 0 0 0 0 -
3 DOMPU - - 0 0 0 0 0 0 0 -
4 WOJA - - 0 0 0 0 0 0 0 -
5 KILO - - 0 0 0 0 0 0 0 -
6 KEMPO - - 0 0 0 0 0 0 0 -
7 MANGGELEWA - - 0 0 0 0 0 0 0 -
8 PEKAT - - 0 0 0 0 0 0 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 -
Sumber : ………sebutkan
NO KECAMATAN
TABEL 6
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DOMPU DOTIM 181 1 182 222 0 222 403 1 404
2 KOTA 303 6 309 370 5 375 673 11 684
3 WOJA DOBAR 473 1 474 579 1 580 1,052 2 1,054
4 PAJO RANGGO 121 1 122 147 1 148 268 2 270
5 HU'U RASABOU 167 0 167 205 0 205 372 0 372
6 MANGGELEWA SORIUTU 315 0 315 386 0 386 701 0 701
7 KEMPO KEMPO 191 3 194 234 4 238 425 7 432
8 KILO KILO 127 3 130 156 1 157 283 4 287
9 PEKAT CALABAI 311 0 311 381 0 381 692 0 692
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,189 15 2,204 2,680 12 2,692 4,869 27 4,896
ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 6.8 4.5 5.5
Sumber: Seksi KIA, 2013
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
HIDUP HIDUPHIDUP +
MATI
PEREMPUAN
MATI
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATIHIDUP +
MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN
NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS
TABEL 7
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DOMPU DOTIM 5 0 5 1 0 1 6 0 6
2 0 KOTA 8 0 8 3 1 4 11 1 12
3 WOJA DOBAR 9 0 9 4 0 4 13 0 13
4 PAJO RANGGO 0 0 0 2 0 2 2 0 2
5 HU'U RASABOU 3 2 5 0 0 0 3 2 5
6 MANGGELEWA SORIUTU 1 0 1 3 0 3 4 0 4
7 KEMPO KEMPO 0 0 0 3 0 3 3 0 3
8 KILO KILO 2 0 2 3 1 4 5 1 6
9 PEKAT CALABAI 7 0 7 4 0 4 11 0 11
JUMLAH (KAB/KOTA) 35 2 37 23 2 25 58 4 62
16.0 0.9 16.9 8.6 0.7 9.3 11.9 0.8 12.7
Sumber: Seksi KIA, 2013
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
LAKI - LAKI
BAYI ANAK
BALITA
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIAN
PEREMPUAN
BALITA ANAK
BALITA
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI ANAK
BALITABALITA
TABEL 8
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 Thn20-34
Thn
≥35
ThnJUMLAH < 20 Thn
20-34
Thn≥35 Thn JUMLAH
< 20
Thn
20-34
Thn
≥35
ThnJUMLAH
< 20
Thn
20-34
Thn
≥35
ThnJUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 DOMPU DOTIM 403 0 0 0 0 0 0 0
2 0 KOTA 673 0 0 0 0 0 0 0
3 WOJA DOBAR 1,052 0 1 1 1 1 0 2 0 2
4 PAJO RANGGO 268 0 0 0 0 0 0 0
5 HU'U RASABOU 372 0 1 1 0 0 1 0 1
6 MANGGELEWA SORIUTU 701 0 1 1 0 0 1 0 1
7 KEMPO KEMPO 425 0 1 1 0 0 1 0 1
8 KILO KILO 283 0 0 0 0 0 0 0
9 PEKAT CALABAI 692 0 0 0 0 0 0 0
4,869 0 0 0 0 0 4 0 4 0 1 0 1 0 5 0 5
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 102.7
Sumber: Seksi KIA, 2013
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
LAHIR
HIDUP
KEMATIAN IBU HAMIL
TABEL 9
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
JUMLAH KASUS
AFP (NON POLIO)
AFP RATE
(NON POLIO)
1 2 3 4 5 6
1 DOMPU DOTIM 6,451 1 15.50
2 0 KOTA 10,794 0.00
3 WOJA DOBAR 18,119 0.00
4 PAJO RANGGO 4,555 2 43.91
5 HU'U RASABOU 6,024 0.00
6 MANGGELEWA SORIUTU 10,349 0.00
7 KEMPO KEMPO 6,422 0.00
8 KILO KILO 4,795 0.00
9 PEKAT CALABAI 11,842 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 79,351 3 3.78
Sumber: Seksi Surveilans, Imunisasi & Kesehatan Bencana, 2013
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TABEL 10
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 DOMPU DOTIM 9,497 9,531 19,028 18 6 24 0 0 0 18 6 24 190 63 126 0 0 0
2 0 KOTA 15,969 15,867 31,836 24 10 34 0 0 0 24 10 34 150 63 107 1 0 1
3 WOJA DOBAR 26,907 25,850 52,757 36 34 70 0 0 0 36 34 70 134 132 133 4 2 6
4 PAJO RANGGO 6,471 6,249 12,720 7 5 12 0 0 0 7 5 12 108 80 94 0 0 0
5 HU'U RASABOU 8,259 8,085 16,344 18 10 28 0 0 0 18 10 28 218 124 171 0 0 0
6 MANGGELEWA SORIUTU 14,361 13,978 28,339 14 15 29 0 0 0 14 15 29 97 107 102 0 0 0
7 KEMPO KEMPO 9,366 9,060 18,426 14 9 23 0 0 0 14 9 23 149 99 125 1 0 1
8 KILO KILO 6,243 5,978 12,221 10 6 16 0 0 0 10 6 16 160 100 131 0 0 0
9 PEKAT CALABAI 16,136 15,611 31,747 11 5 16 0 0 0 11 5 16 68 32 50 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 113,209 110,209 223,418 152 100 252 0 0 0 152 100 252 134 91 113 6 2 8
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 134.3 90.7 112.8 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 5.3 1.8 3.6
Sumber: Seksi Pengendalian Penyakit, 2013
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 223,418
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH KASUS TB PARU POSITIFPREVALENSI
(PER 100.000 PENDUDUK)
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT
TB PARUNOJUMLAH PENDUDUK
KECAMATAN PUSKESMASKASUS LAMA
(Kambuh)
KASUS BARU +
KASUS LAMA
KASUS BARU (Semua
Tipe)
TABEL 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 DOMPU DOTIM 20 20 40 89 45 134 14 5 19 70.00 25.00 47.50
2 0 KOTA 34 33 67 95 31 126 16 5 21 47.06 15.15 31.34
3 WOJA DOBAR 57 54 111 254 146 400 28 24 52 49.12 44.44 46.85
4 PAJO RANGGO 14 13 27 82 23 105 12 2 14 85.71 15.38 51.85
5 HU'U RASABOU 18 16 34 146 80 226 14 7 21 77.78 43.75 61.76
6 MANGGELEWA SORIUTU 32 27 59 160 125 285 10 8 18 31.25 29.63 30.51
7 KEMPO KEMPO 20 19 39 124 122 246 10 9 19 50.00 47.37 48.72
8 KILO KILO 15 10 25 30 18 48 3 3 6 20.00 30.00 24.00
9 PEKAT CALABAI 35 32 67 63 36 99 10 5 15 28.57 15.63 22.39
JUMLAH (KAB/KOTA) 245 224 469 1,043 626 1,669 117 68 185 47.76 30.36 39.45
Sumber: Seksi Pengendalian Penyakit, 2013
Keterangan:
* Untuk menghitung CDR hanya mempertimbangkan kasus TB yang BTA positif saja
* Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TB PARU
ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR)BTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PERKIRAAN KASUS
BARU BTA (+) KLINIS
TABEL 12
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L + P
JUMLA
H
JUMLA
HJUMLAH JUMLAH % JUMLAH %
JUMLA
H% JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 DOMPU DOTIM 9 4 13 8 88.89 4 100.00 12 92.31 1 11.11 0 0.00 1 7.69 100.00 100.00 100.00
2 0 KOTA 15 8 23 12 80.00 8 100.00 20 86.96 1 6.67 0 0.00 1 4.35 86.67 100.00 91.30
3 WOJA DOBAR 28 22 50 18 64.29 13 59.09 31 62.00 5 17.86 6 27.27 11 22.00 82.14 86.36 84.00
4 PAJO RANGGO 12 3 15 9 75.00 3 100.00 12 80.00 2 16.67 0 0.00 2 13.33 91.67 100.00 93.33
5 HU'U RASABOU 11 7 18 10 90.91 7 100.00 17 94.44 0 0.00 0 0.00 0 0.00 90.91 100.00 94.44
6 MANGGELEWA SORIUTU 11 7 18 4 36.36 4 57.14 8 44.44 5 45.45 3 42.86 8 44.44 81.82 100.00 88.89
7 KEMPO KEMPO 7 5 12 7 100.00 3 60.00 10 83.33 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 60.00 83.33
8 KILO KILO 2 0 2 2 100.00 0 #DIV/0! 2 100.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 100.00 #DIV/0! 100.00
9 PEKAT CALABAI 1 3 4 1 100.00 3 100.00 4 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 96 59 155 71 73.96 45 76.27 116 74.84 14 14.58 9 15.25 23 14.84 88.54 91.53 89.68
Sumber: Seksi Pengendalian Penyakit, 2013
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TB BTA (+) yg di obati dan angka kesembuhan adalah kasus BTA (+) tahun 2011
NO KECAMATAN PUSKESMASL
TB PARU TAHUN 2011
BTA (+) DI OBATI 2011 ANGKA KESUKSESAN
(SUCCESS RATE/SR)P L + P
KESEMBUHAN PENGOBATAN LENGKAP
L + PL P
TABEL 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 DOMPU DOTIM 1,125 1,130 2,255 113 113 226 89 79.1 66 58.4 155 68.7
2 0 KOTA 1,895 1,880 3,775 190 188 378 3 1.6 16 8.5 19 5.0
3 WOJA DOBAR 3,190 3,060 6,250 319 306 625 174 54.5 155 50.7 329 52.6
4 PAJO RANGGO 765 740 1,505 77 74 151 0 0.0 1 1.4 1 0.7
5 HU'U RASABOU 975 960 1,935 98 96 194 3 3.1 0 0.0 3 1.6
6 MANGGELEWA SORIUTU 1,705 1,655 3,360 171 166 336 9 5.3 8 4.8 17 5.1
7 KEMPO KEMPO 1,110 1,075 2,185 111 108 219 56 50.5 39 36.3 95 43.5
8 KILO KILO 740 710 1,450 74 71 145 5 6.8 4 5.6 9 6.2
9 PEKAT CALABAI 1,910 1,850 3,760 191 185 376 2 1.0 2 1.1 4 1.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 13,415 13,060 26,475 1,342 1,306 2,648 341 25.4 291 22.3 632 23.87
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit, 2013
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
TABEL 14
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 DOMPU DOTIM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 KOTA 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0
3 WOJA DOBAR 2 0 2 3 1 4 6 0 6 0 0 0
4 PAJO RANGGO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 HU'U RASABOU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 MANGGELEWA SORIUTU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 KEMPO KEMPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 KILO KILO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 PEKAT CALABAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 0 2 4 2 6 6 0 6 0 0 0
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit, 2013
Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT
AIDS
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN PUSKESMASINFEKSI MENULAR SEKSUAL
LAINNYAA I D S
JUMLAH KASUS BARU
NO H I V
TABEL 15
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber: …………….. (sebutkan)
JUMLAH PENDONOR
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN
NOUNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA
L P
POSITIF HIV
L + P L P L + P
TIDAK ADA DATA
TABEL 16
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 DOMPU DOTIM 9,497 9,531 19,028 402 403 805 371 92.35 298 73.92 669 83.12
2 0 KOTA 15,969 15,867 31,836 675 671 1,347 282 41.75 274 40.82 556 41.29
3 WOJA DOBAR 26,907 25,850 52,757 1,138 1,093 2,232 1391 122.21 1292 118.16 2,683 120.23
4 PAJO RANGGO 6,471 6,249 12,720 274 264 538 433 158.19 488 184.62 921 171.17
5 HU'U RASABOU 8,259 8,085 16,344 349 342 691 201 57.53 192 56.14 393 56.85
6 MANGGELEWA SORIUTU 14,361 13,978 28,339 607 591 1,199 210 34.57 227 38.39 437 36.45
7 KEMPO KEMPO 9,366 9,060 18,426 396 383 779 232 58.56 219 57.14 451 57.86
8 KILO KILO 6,243 5,978 12,221 264 253 517 190 71.95 175 69.21 365 70.61
9 PEKAT CALABAI 16,136 15,611 31,747 683 660 1,343 223 32.67 242 36.65 465 34.63
JUMLAH (KAB/KOTA) 113,209 110,209 223,418 4,789 4,662 9,451 3,533 73.78 3,407 73.08 6,940 73.43
Sumber: Seksi Pengendalian Penyakit, 2013
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIARE
JUMLAH PERKIRAAAN
KASUS
DIARE DITANGANI
TABEL 17
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 DOMPU DOTIM 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 4 5 1 4 5 2 4 6
2 0 KOTA 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 5 1 6 6 1 7 7 1 8
3 WOJA DOBAR 1 0 1 1 1 2 2 1 3 4 0 4 11 8 19 15 8 23 17 9 26
4 PAJO RANGGO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3 2 1 3 2 1 3
5 HU'U RASABOU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
6 MANGGELEWA SORIUTU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 KEMPO KEMPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 KILO KILO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 2 0 2 2 0 2
9 PEKAT CALABAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 0 2 2 1 3 4 1 5 5 0 5 22 14 36 27 14 41 31 15 46
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 27.38 13.61 20.59
Sumber: Seksi Pengendalian Penyakit, 2013
NO KECAMATAN PUSKESMASPausi Basiler (PB)/ Kusta kering
0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN
KASUS BARU
PB + MBMulti Basiler (MB)/ Kusta Basah
JUMLAH 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH
TABEL 18
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 DOMPU DOTIM 2 4 6 - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0 0.00 - 0.00
2 0 KOTA 7 1 8 2 28.57 - 0.00 2 25.00 1 14.29 0 0.00 1 12.50
3 WOJA DOBAR 17 9 26 5 29.41 - 0.00 5 19.23 0 0.00 0 0.00 - 0.00
4 PAJO RANGGO 2 1 3 - 0.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00 0 0.00 - 0.00
5 HU'U RASABOU 1 - 1 - 0.00 - #DIV/0! - 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! - 0.00
6 MANGGELEWA SORIUTU - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
7 KEMPO KEMPO - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
8 KILO KILO 2 - 2 - 0.00 - #DIV/0! - 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! - 0.00
9 PEKAT CALABAI - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 31 15 46 7 22.58 - 0.00 7 15.22 1 3.23 - 0.00 1 2.17
Sumber: Seksi Pengendalian Penyakit, 2013
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN
L P L+P P L+P
CACAT TINGKAT 2
KASUS BARU
LNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 19
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DOMPU DOTIM 1 0 1 1 1 2 2 1 3
2 0 KOTA 0 0 0 3 0 3 3 0 3
3 WOJA DOBAR 1 1 2 16 8 24 17 9 26
4 PAJO RANGGO 0 0 0 1 0 1 1 0 1
5 HU'U RASABOU 0 0 0 1 0 1 1 0 1
6 MANGGELEWA SORIUTU 0 0 0 2 0 2 2 0 2
7 KEMPO KEMPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 KILO KILO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 PEKAT CALABAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 1 3 24 9 33 26 10 36
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 2.3 0.9 1.6
Sumber: Seksi Pengendalian Penyakit, 2013
Kasus baru + kasus lama yg masih lanjut berobat
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
PB MB JUMLAH
TABEL 20
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
2011 2010
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 DOMPU DOTIM 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100 1 100 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 0 KOTA 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100 2 1 3 2 100 1 100 3 100
3 WOJA DOBAR 2 7 9 2 100 7 100 9 100 8 3 11 8 100 3 100 11 100
4 PAJO RANGGO 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100
5 HU'U RASABOU 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100
6 MANGGELEWA SORIUTU 3 1 4 3 100 1 100 4 100 0 2 2 0 #DIV/0! 2 100 2 100
7 KEMPO KEMPO 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 KILO KILO 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 PEKAT CALABAI 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 9 15 6 100.0 9 100.0 15 100.0 12 6 18 12 100 6 100 18 100
Sumber: Seksi Pengendalian Penyakit, 2013
Keterangan : Penderita PB tahun X - 1, Penderita MB tahun X - 2
NO KECAMATAN PUSKESMASRFT PB
L + PL P
PENDERITA PB PENDERITA MB
L + P
RFT MB
L P
TABEL 21
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 DOMPU DOTIM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 WOJA DOBAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 PAJO RANGGO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 HU'U RASABOU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 MANGGELEWA SORIUTU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 KEMPO KEMPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 KILO KILO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 PEKAT CALABAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Seksi Surveilans, Imunisasi & Kesehatan Bencana, 2013
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMAS
DIFTERI
JUMLAH KASUSMENING-
GAL
JUMLAH KASUS
MENING-GAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUSMENING-
GAL
TABEL 22
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 DOMPU DOTIM 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0
3 WOJA DOBAR 4 7 11 0 0 0 0 0 0 0
4 PAJO RANGGO 3 1 4 0 0 0 0 0 0 0
5 HU'U RASABOU 0 0 0 0 0 0 0 0
6 MANGGELEWA SORIUTU 0 0 0 0 0 0 0 0
7 KEMPO KEMPO 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0
8 KILO KILO 0 0 0 0 0 0 0 0
9 PEKAT CALABAI 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 9 18 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0.0
Sumber: Seksi Surveilans, Imunisasi & Kesehatan Bencana, 2013
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 23
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DOMPU DOTIM 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 0 KOTA 3 1 4 0 0 0 #REF! #REF! 0.0
3 WOJA DOBAR 2 1 3 0 0 0 0.0 0.0 0.0
4 PAJO RANGGO 2 2 0 0 0 #DIV/0! 0.0 0.0
5 HU'U RASABOU 1 1 2 0 0 0 0.0 0.0 0.0
6 MANGGELEWA SORIUTU 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 KEMPO KEMPO 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 KILO KILO 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 PEKAT CALABAI 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 5 11 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 5.3 4.5 4.9
Sumber: Seksi Pengendalian Penyakit, 2013
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) (suspeck DBD)
TABEL 24
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
MALARIA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 DOMPU DOTIM 325 160 485 2 1 3 0 0 0 0.0 0.0 0.0
2 0 KOTA 85 23 108 3 2 5 0 0 0 0.0 0.0 0.0
3 WOJA DOBAR 782 548 1,330 7 5 12 0 0 0 0.0 0.0 0.0
4 PAJO RANGGO 139 104 243 0 1 1 0 0 0 0.0 0.0 0.0
5 HU'U RASABOU 551 341 892 38 19 57 0 0 0 0.0 0.0 0.0
6 MANGGELEWA SORIUTU 297 231 528 20 16 36 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7 KEMPO KEMPO 451 320 771 29 14 43 0 0 0 0.0 0.0 0.0
8 KILO KILO 262 95 357 35 25 60 0 0 0 0.0 0.0 0.0
9 PEKAT CALABAI 1,262 783 2,045 183 179 362 0 0 0 0.0 0.0 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,154 2,605 6,759 317 262 579 0 0 0 0.0 0.0 0.0
ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 0.0 2.4 2.6
ket Kasus malaria + (hasil Lab) sdh include data rsu (kolom 7 8 9 )
Sumber: Seksi Pengendalian Penyakit, 2013
AMI per 1.000 penduduk : 30.3
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA
MALARIA POSITIF DENGAN
PEMERIKSAAN SEDIAAN
DARAH
DI PERIKSA SEDIAAN DARAH
(KLINIS MALARIA)
NO KECAMATAN PUSKESMAS CFRMENINGGAL
TABEL 25
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2011
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Dompu Kota 0 0 0 0 0 0
2 Dompu Dotim 0 0 0 0 0 0
3 Woja Dobar 0 0 0 0 0 0
4 Pajo Ranggo 0 0 0 0 0 0
5 Hu'u Rasabou 0 0 0 0 0 0
6 Manggelewa Soriutu 0 0 0 0 0 0
7 Kilo Kilo 0 0 0 0 0 0
8 Kempo Kempo 0 0 0 0 0 0
9 Pekat Calabai 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) #REF! #REF! #DIV/0!
Sumber: Bidang Pengendalian Penyakit, 2013
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
FILARIASIS TIDAK ADA KASUS
TABEL 26
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 DOMPU DOTIM 181 222 403 181 100.0 222 100.0 403 100.0 8 4.4 4 1.8 12 3.0
2 0 KOTA 303 370 673 303 100.0 370 100.0 673 100.0 9 3.0 6 1.6 15 2.2
3 WOJA DOBAR 473 579 1,052 473 100.0 579 100.0 1,052 100.0 19 4.0 9 1.6 28 2.7
4 PAJO RANGGO 121 147 268 121 100.0 147 100.0 268 100.0 5 4.1 8 5.4 13 4.9
5 HU'U RASABOU 167 205 372 167 100.0 205 100.0 372 100.0 9 5.4 9 4.4 18 4.8
6 MANGGELEWA SORIUTU 315 386 701 315 100.0 386 100.0 701 100.0 6 1.9 0 0.0 6 0.9
7 KEMPO KEMPO 191 234 425 191 100.0 234 100.0 425 100.0 9 4.7 10 4.3 19 4.5
8 KILO KILO 127 156 283 127 100.0 156 100.0 283 100.0 1 0.8 4 2.6 5 1.8
9 PEKAT CALABAI 311 381 692 311 100.0 381 100.0 692 100.0 7 2.3 6 1.6 13 1.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,189 2,680 4,869 2,189 100.0 2,680 100.0 4,869 100.0 73 3.3 56 2.1 129 2.6
Sumber: Seksi KIA, 2013
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 27
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L+P JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 DOMPU DOTIM 1,019 1,133 2,152 0 0.00 0 0.00 0 0.00 896 87.93 860 75.90 1,756 81.60 81 7.95 225 19.86 306 14.22 42 4.12 48 4.24 90 4.18
2 0 KOTA 1,604 1,529 3,133 14 0.87 18 1.18 32 1.02 1,292 80.55 1,176 76.91 2,468 78.77 267 16.65 293 19.16 560 17.87 31 1.93 42 2.75 73 2.33
3 WOJA DOBAR 2,260 2,354 4,614 9 0.40 13 0.55 22 0.48 1837 81.28 1911 81.18 3,748 81.23 367 16.24 381 16.19 748 16.21 47 2.08 49 2.08 96 2.08
4 PAJO RANGGO 628 578 1,206 0 0.00 0 0.00 0 0.00 518 82.48 432 74.74 950 78.77 100 15.92 110 19.03 210 17.41 10 1.59 36 6.23 46 3.81
5 HU'U RASABOU 773 804 1,577 0 0.00 0 0.00 0 0.00 605 78.27 630 78.36 1,235 78.31 136 17.59 141 17.54 277 17.56 32 4.14 33 4.10 65 4.12
6 MANGGELEWA SORIUTU 1,127 1,015 2,142 3 0.27 2 0.20 5 0.23 1086 96.36 985 97.04 2,071 96.69 29 2.57 20 1.97 49 2.29 9 0.80 8 0.79 17 0.79
7 KEMPO KEMPO 894 961 1,855 0 0.00 1 0.10 1 0.05 872 97.54 928 96.57 1,800 97.04 9 1.01 10 1.04 19 1.02 13 1.45 22 2.29 35 1.89
8 KILO KILO 704 624 1,328 2 0.28 1 0.16 3 0.23 655 93.04 581 93.11 1,236 93.07 31 4.40 28 4.49 59 4.44 16 2.27 14 2.24 30 2.26
9 PEKAT CALABAI 1,196 1,106 2,302 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1084 90.64 1019 92.13 2,103 91.36 79 6.61 58 5.24 137 5.95 33 2.76 29 2.62 62 2.69
JUMLAH (KAB/KOTA) 10,205 10,104 20,309 28 0.27 35 0.35 63 0.31 8,845 86.67 8,522 84.34 17,367 85.51 1,099 10.77 1,266 12.53 2,365 11.65 233 2.28 281 2.78 514 2.53
Sumber: Seksi Bina Gizi Masyarakat, 2013
Data merupakan hasil Pekan Penimbangan, data rata2 dari dua kali pekan penimbangan
Kesepakatan NTB : Memakai data PSG
L+P
GIZI KURANG
L L+PL L L+PPPNO KECAMATAN PUSKESMAS
BALITA
GIZI BAIK
P PL L+P
GIZI LEBIH GIZI BURUK BALITA DARI PEKAN
PENIMBANGAN
TABEL 28
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLON
G NAKES% JUMLAH
MENDAPA
T YANKES%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 DOMPU DOTIM 496 469 94.56 405 81.7 451 401 88.91 451 386 85.59
2 0 KOTA 830 757 91.20 742 89.4 755 674 89.27 755 646 85.56
3 WOJA DOBAR 1375 1225 89.09 1032 75.1 1250 1039 83.12 1250 1017 81.36
4 PAJO RANGGO 332 301 90.66 193 58.1 301 263 87.38 301 257 85.38
5 HU'U RASABOU 426 402 94.37 359 84.3 387 372 96.12 387 350 90.44
6 MANGGELEWA SORIUTU 739 795 107.58 704 95.3 672 676 100.60 672 684 101.79
7 KEMPO KEMPO 480 469 97.71 416 86.7 437 412 94.28 437 420 96.11
8 KILO KILO 319 355 111.29 297 93.1 290 284 97.93 290 272 93.79
9 PEKAT CALABAI 828 764 92.27 740 89.4 752 648 86.17 752 670 89.10
JUMLAH (KAB/KOTA) 5,825 5,537 95.06 4,888 83.91 5,295 4,769 90.07 5,295 4,702 88.80
Sumber: Seksi KIA, 2013
IBU NIFAS
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN
PUSKESMASNO KECAMATAN
IBU HAMIL
TABEL 29
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 DOMPU DOTIM 496 469 94.6 401 80.8 0 - 0 - 0 - 401 80.8
2 0 KOTA 830 770 92.8 732 88.2 0 - 0 - 0 - 732 88.2
3 WOJA DOBAR 1,375 1210 88.0 1033 75.1 0 - 0 - 0 - 1,033 75.1
4 PAJO RANGGO 332 415 125.0 346 104.2 0 - 0 - 0 - 346 104.2
5 HU'U RASABOU 426 276 64.8 186 43.7 0 - 0 - 0 - 186 43.7
6 MANGGELEWA SORIUTU 739 480 65.0 421 57.0 0 - 0 - 0 - 421 57.0
7 KEMPO KEMPO 480 795 165.6 815 169.8 0 - 0 - 0 - 815 169.8
8 KILO KILO 319 348 109.1 293 91.8 0 - 0 - 0 - 293 91.8
9 PEKAT CALABAI 828 713 86.1 686 82.9 0 - 0 - 0 - 686 82.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 5,825 5,476 94.01 4,913 84.34 0 - 0 - 0 - 4,913 84.3
Sumber: Seksi surveilans, Imunisasi dan Kesehatan Bencana, 2013
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
JUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 30
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 DOMPU DOTIM 496 469 94.56 405 81.65
2 0 KOTA 830 757 91.20 742 89.40
3 WOJA DOBAR 1375 1,225 89.09 1,032 75.05
4 PAJO RANGGO 332 301 90.66 193 58.13
5 HU'U RASABOU 426 402 94.37 359 84.27
6 MANGGELEWA SORIUTU 739 795 107.58 704 95.26
7 KEMPO KEMPO 480 469 97.71 416 86.67
8 KILO KILO 319 355 111.29 297 93.10
9 PEKAT CALABAI 828 764 92.27 740 89.37
JUMLAH (KAB/KOTA) 5,825 5,537 95.06 4,888 83.91
Sumber: Seksi KIA, 2013
TAHUN 2012
KECAMATANJUMLAH
IBU HAMILNO PUSKESMAS
TABEL 31
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 DOMPU DOTIM 496 99 99 100.0 181 222 403 27 33 60 16 58.9 8 24.0 24 39.7
2 0 KOTA 830 166 166 100.0 303 370 673 45 56 101 22 48.4 14 25.2 36 35.7
3 WOJA DOBAR 1,375 275 275 100.0 473 579 1,052 71 87 158 27 38.1 23 26.5 50 31.7
4 PAJO RANGGO 332 66 66.4 100.0 121 147 268 18 22 40 10 55.1 14 63.5 24 59.7
5 HU'U RASABOU 426 85 85.2 100.0 167 205 372 25 31 56 14 55.9 16 52.0 30 53.8
6 MANGGELEWA SORIUTU 739 148 147.8 100.0 315 386 701 47 58 105 3 6.3 12 20.7 15 14.3
7 KEMPO KEMPO 480 96 96 100.0 191 234 425 29 35 64 17 59.3 14 39.9 31 48.6
8 KILO KILO 319 64 63.8 100.0 127 156 283 19 23 42 5 26.2 7 29.9 12 28.3
9 PEKAT CALABAI 828 166 165.6 100.0 311 381 692 47 57 104 19 40.7 12 21.0 31 29.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 5,825 1,165 1165 100.00 2,189 2,680 4,869 328 402 730 133 40.51 120 29.85 253 34.64
Sumber: Seksi KIA, 2013
L + PL P
BUMIL
RISTI/KOMPLIKA
SI DITANGANI
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH
IBU HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUPPERKIRAAN
BUMIL RISTI/
KOMPLIKASI
PERKIRAAN NEONATAL
RISTI/KOMPLIKASI
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
TABEL 32
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 DOMPU DOTIM 225 226 451 134 59.56 105 46.46 239 52.99 900 904 1,804 527 58.56 964 106.64 1,491 82.65 451 388
2 0 KOTA 379 376 755 155 40.90 189 50.27 344 45.56 1,516 1,504 3,020 1,123 74.08 1,383 91.95 2,506 82.98 755 660
3 WOJA DOBAR 638 612 1,250 499 78.21 445 72.71 944 75.52 2,552 2,448 5,000 1677 65.71 3095 126.43 4,772 95.44 1250 1039
4 PAJO RANGGO 153 148 301 68 44.44 66 44.59 134 44.52 612 592 1,204 349 57.03 698 117.91 1,047 86.96 301 259
5 HU'U RASABOU 195 192 387 124 63.59 124 64.58 248 64.08 780 768 1,548 278 35.64 429 55.86 707 45.67 387 349
6 MANGGELEWA SORIUTU 341 331 672 224 65.69 244 73.72 468 69.64 1,364 1,324 2,688 720 52.79 759 57.33 1,479 55.02 672 663
7 KEMPO KEMPO 222 215 437 112 50.45 109 50.70 221 50.57 888 860 1,748 711 80.07 751 87.33 1,462 83.64 437 409
8 KILO KILO 148 142 290 125 84.46 132 92.96 257 88.62 592 568 1,160 432 72.97 494 86.97 926 79.83 290 272
9 PEKAT CALABAI 382 370 752 155 40.58 183 49.46 338 44.95 1,528 1,480 3,008 1256 82.20 1318 89.05 2,574 85.57 752 700
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,683 2,612 5,295 1,596 59.49 1,597 61.14 3,193 60.30 10,732 10,448 21,180 7,073 65.91 9,891 94.67 16,964 80.09 5,295 4,739
Sumber: Seksi Gizi Masyarakat, 2013
JUMLAHL + PJUMLAH
MENDAPAT VIT A 2X
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
VIT A
MENDAPAT JUMLAH
L PNO KECAMATAN PUSKESMAS
IBU NIFAS
%
24
86.03
87.42
83.12
86.05
90.18
98.66
93.59
93.79
93.09
89.50
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
VIT A
MENDAPAT
TABEL 33
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW %IM
PLAN% JUMLAH % SUNTIK % PIL %
KON
DOM %
OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 DOMPU DOMPU 1,485 15.8 17 0.2 773 8.2 1,954 20.8 4,229 45.0 3,391 36.1 1,203 12.8 566 6.0 0 0.0 0 0.0 5,160 55.0 9,389 100.0
2 WOJA DOBAR 905 11.7 2 0.0 163 2.1 1,679 21.8 2,749 35.6 3,844 49.8 811 10.5 308 4.0 0 0.0 0 0.0 4,963 64.4 7,712 100.0
3 PAJO RANGGO 432 20.6 0 0.0 63 3.0 782 37.3 1,277 60.9 619 29.5 132 6.3 68 3.2 0 0.0 0 0.0 819 39.1 2,096 100.0
4 HU'U RASABOU 214 7.7 0 0.0 88 3.2 522 18.7 824 29.6 1,406 50.5 375 13.5 181 6.5 0 0.0 0 0.0 1,962 70.4 2,786 100.0
5 MANGGELEWA SORIUTU 625 11.8 5 0.1 117 2.2 1,007 19.0 1,754 33.1 2,420 45.6 638 12.0 494 9.3 0 0.0 0 0.0 3,552 66.9 5,306 100.0
6 KEMPO KEMPO 465 14.1 5 0.2 92 2.8 579 17.5 1,141 34.5 1,898 57.4 178 5.4 90 2.7 0 0.0 0 0.0 2,166 65.5 3,307 100.0
7 KILO KILO 466 21.4 2 0.1 59 2.7 807 37.0 1,334 61.2 711 32.6 56 2.6 79 3.6 0 0.0 0 0.0 846 38.8 2,180 100.0
8 PEKAT CALABAI 614 8.9 18 0.3 20 0.3 1,439 21.0 2,091 30.4 3,109 45.3 1,308 19.0 359 5.2 0 0.0 0 0.0 4,776 69.6 6,867 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 5,206 13.13 49 0.12 1,375 3.47 8,769 22.12 15,399 38.84 17,398 43.89 4,701 11.86 2,145 5.41 0 0.0 0 0.0 24,244 61.16 39,643 100.0
Sumber: BPPKB KAB.DOMPU, 2013
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +
NON
MKJP
% MKJP +
NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
TABEL 34
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 DOMPU DOMPU 257 7.3 21 0.6 168 4.8 607 17.2 1,053 29.9 1,408 40.0 644 18.3 415 11.8 0 0.0 0 0.0 2,467 70.1 3,520 100.0
2 WOJA DOBAR 193 5.7 0 0.0 0 0.0 442 13.1 635 18.9 1,737 51.6 577 17.1 419 12.4 0 0.0 0 0.0 2,733 81.1 3,368 100.0
3 PAJO RANGGO 79 6.4 0 0.0 0 0.0 368 29.9 447 36.3 658 53.5 52 4.2 73 5.9 0 0.0 0 0.0 783 63.7 1,230 100.0
4 HU'U RASABOU 70 3.8 0 0.0 0 0.0 262 14.3 332 18.1 1,134 61.9 93 5.1 272 14.9 0 0.0 0 0.0 1,499 81.9 1,831 100.0
5 MANGGELEWA SORIUTU 113 3.6 2 0.1 3 0.1 814 25.8 932 29.5 1,487 47.1 376 11.9 363 11.5 0 0.0 0 0.0 2,226 70.5 3,158 100.0
6 KEMPO KEMPO 66 3.8 0 0.0 0 0.0 376 21.7 442 25.5 1,116 64.3 99 5.7 78 4.5 0 0.0 0 0.0 1,293 74.5 1,735 100.0
7 KILO KILO 67 6.3 0 0.0 0 0.0 295 27.8 362 34.1 634 59.7 22 2.1 44 4.1 0 0.0 0 0.0 700 65.9 1,062 100.0
8 PEKAT CALABAI 285 7.9 23 0.6 0 0.0 556 15.4 864 24.0 1,973 54.8 550 15.3 215 6.0 0 0.0 0 0.0 2,738 76.0 3,602 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,130 5.79 46 0.24 171 0.88 3,720 19.07 5,067 25.98 10,147 52.02 2,413 12.37 1,879 9.63 0 0.00 0 0.00 14,439 74.02 19,506 100.0
Sumber: BPPKB KAB.DOMPU, 2013
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJP MKJP +
NON
MKJP
% MKJP +
NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 35
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 DOMPU DOMPU 11,542 3,520 30.50 9,389 81.35
3 WOJA DOBAR 10,329 3,368 32.61 7,712 74.66
4 PAJO RANGGO 2,768 1,230 44.44 2,096 75.72
5 HU'U RASABOU 3,491 1,831 52.45 2,786 79.81
6 MANGGELEWA SORIUTU 7,130 3,158 44.29 5,306 74.42
7 KEMPO KEMPO 4,230 1,735 41.02 3,307 78.18
8 KILO KILO 2,763 1,062 38.44 2,180 78.90
9 PEKAT CALABAI 7,904 3,602 45.57 6,867 86.88
JUMLAH (KAB/KOTA) 50,157 19,506 38.89 39,643 79.04
Sumber: BPPKB KAB.DOMPU, 2013
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 36
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 DOMPU DOTIM 181 222 403 174 96.1 215 96.8 389 96.5 173 95.6 214 96.4 387 96.0
2 0 KOTA 303 370 673 303 100.0 372 100.5 675 100.3 296 97.7 346 93.5 642 95.4
3 WOJA DOBAR 473 579 1,052 473 100.0 564 97.4 1,037 98.6 461 97.5 563 97.2 1,024 97.3
4 PAJO RANGGO 121 147 268 120 99.2 139 94.6 259 96.6 119 98.3 125 85.0 244 91.0
5 HU'U RASABOU 167 205 372 155 92.8 193 94.1 348 93.5 150 89.8 178 86.8 328 88.2
6 MANGGELEWA SORIUTU 315 386 701 306 97.1 375 97.2 681 97.1 300 95.2 368 95.3 668 95.3
7 KEMPO KEMPO 191 234 425 187 97.9 225 96.2 412 96.9 155 81.2 219 93.6 374 88.0
8 KILO KILO 127 156 283 124 97.6 146 93.6 270 95.4 120 94.5 139 89.1 259 91.5
9 PEKAT CALABAI 311 381 692 312 100.3 384 100.8 696 100.6 281 90.4 372 97.6 653 94.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,189 2,680 4,869 2,154 98.4 2,613 97.5 4,767 97.9 2,055 93.88 2,524 94.18 4,579 94.04
Sumber: Seksi KIA, 2013
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)JUMLAH BAYI LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS P
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)
L PL + P L + PL
TABEL 37
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DOMPU DOTIM 225 226 451 300 133.3 219 96.9 519 115.1
2 0 KOTA 379 376 755 306 80.7 339 90.2 645 85.4
3 WOJA DOBAR 638 612 1,250 498 78.1 608 99.3 1,106 88.5
4 PAJO RANGGO 153 148 301 137 89.5 169 114.2 306 101.7
5 HU'U RASABOU 195 192 387 200 102.6 175 91.1 375 96.9
6 MANGGELEWA SORIUTU 341 331 672 337 98.8 280 84.6 617 91.8
7 KEMPO KEMPO 222 215 437 174 78.4 240 111.6 414 94.7
8 KILO KILO 148 142 290 150 101.4 132 93.0 282 97.2
9 PEKAT CALABAI 382 370 752 392 102.6 350 94.6 742 98.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,683 2,612 5,295 2,494 92.96 2,512 96.17 5,006 94.54
Sumber: Seksi KIA, 2013
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
TABEL 38
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
1 2 3 4 5 6
1 DOMPU DOTIM 7 6 85.7
2 0 KOTA 8 7 87.5
3 WOJA DOBAR 14 10 71.4
4 PAJO RANGGO 6 6 100.0
5 HU'U RASABOU 8 4 50.0
6 MANGGELEWA SORIUTU 11 6 54.5
7 KEMPO KEMPO 7 9 128.6
8 KILO KILO 6 5 83.3
9 PEKAT CALABAI 12 10 83.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 79 63 79.75
Sumber: Seksi Surveilans, Imunisasi & Kesehatan Bencana, 2013
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI
TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
BAYI DIIMUNISASI
DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P jml % jml % jml % jml % jml % jml % jml % jml % jml %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16.0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 DOMPU DOTIM 225 226 451 232 103.1 215 95.1 447 99.1 218 96.9 212 93.8 430 95.3 221 98.2 199 88.1 420 93.1 4.7 7.4 6.0
2 0 KOTA 379 376 755 351 92.6 336 89.4 687 91.0 340 89.7 328 87.2 668 88.5 350 92.3 351 93.4 701 92.8 0.3 -4.5 -2.0
3 WOJA DOBAR 638 612 1,250 548 85.9 670 109.5 1,218 97.4 451 70.7 535 87.4 986 78.9 484 75.9 591 96.6 1,075 86.0 11.7 11.8 11.7
4 PAJO RANGGO 153 148 301 179 117.0 184 124.3 363 120.6 195 127.5 176 118.9 371 123.3 181 118.3 158 106.8 339 112.6 -1.1 14.1 6.6
5 HU'U RASABOU 195 192 387 149 76.4 136 70.8 285 73.6 121 62.1 145 75.5 266 68.7 104 53.3 96 50.0 200 51.7 30.2 29.4 29.8
6 MANGGELEWA SORIUTU 341 331 672 230 67.4 232 70.1 462 68.8 235 68.9 240 72.5 475 70.7 200 58.7 194 58.6 394 58.6 13.0 16.4 14.7
7 KEMPO KEMPO 222 215 437 347 156.3 362 168.4 709 162.2 324 145.9 371 172.6 695 159.0 359 161.7 334 155.3 693 158.6 -3.5 7.7 2.3
8 KILO KILO 148 142 290 139 93.9 154 108.5 293 101.0 128 86.5 138 97.2 266 91.7 145 98.0 129 90.8 274 94.5 -4.3 16.2 6.5
9 PEKAT CALABAI 382 370 752 334 87.4 369 99.7 703 93.5 321 84.0 357 96.5 678 90.2 301 78.8 329 88.9 630 83.8 9.9 10.8 10.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,683 2,612 5,295 2,509 93.5 2,658 101.8 5,167 97.6 2,333 87.0 2,502 95.8 4,835 91.3 2,345 87.4 2,381 91.2 4,726 89.3 6.5 10.4 8.5
Sumber: Seksi Surveilans, Imunisasi & Kesehatan Bencana, 2013
P L + P
DO RATE (%)
L P L + P
NO KECAMATANL P
PUSKESMASJUMLAH BAYI
L + P L P L + P L
TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
BAYI DIIMUNISASI
BCG POLIO3
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 DOMPU DOTIM 225 226 451 202 89.78 243 107.52 445 98.67 230 102.22 237 104.87 467 103.55
2 0 KOTA 379 376 755 350 92.35 351 93.35 701 92.85 324 85.49 341 90.69 665 88.08
3 WOJA DOBAR 638 612 1,250 509 79.78 620 101.31 1,129 90.32 490 76.80 607 99.18 1,097 87.76
4 PAJO RANGGO 153 148 301 197 128.76 160 108.11 357 118.60 179 116.99 184 124.32 363 120.60
5 HU'U RASABOU 195 192 387 131 67.18 130 67.71 261 67.44 132 67.69 129 67.19 261 67.44
6 MANGGELEWA SORIUTU 341 331 672 233 68.33 228 68.88 461 68.60 231 67.74 220 66.47 451 67.11
7 KEMPO KEMPO 222 215 437 325 146.40 298 138.60 623 142.56 352 158.56 387 180.00 739 169.11
8 KILO KILO 148 142 290 131 88.51 109 76.76 240 82.76 118 79.73 112 78.87 230 79.31
9 PEKAT CALABAI 382 370 752 340 89.01 318 85.95 658 87.50 381 99.74 320 86.49 701 93.22
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,683 2,612 5,295 2,418 90.12 2,457 94.07 4,875 92.07 2,437 90.83 2,537 97.1286 4,974 93.9377
Sumber: Seksi Surveilans, Imunisasi & Kesehatan Bencana, 2013
L + PL P L + P LNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BAYI
P
TABEL 41
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DOMPU DOTIM 225 226 451 84 37.33 102 45.1 186 41.2
2 0 KOTA 379 376 755 175 46.17 209 55.6 384 50.9
3 WOJA DOBAR 638 612 1,250 331 51.88 308 50.3 639 51.1
4 PAJO RANGGO 153 148 301 68 44.44 70 47.3 138 45.8
5 HU'U RASABOU 195 192 387 87 44.62 101 52.6 188 48.6
6 MANGGELEWA SORIUTU 341 331 672 211 61.88 229 69.2 440 65.5
7 KEMPO KEMPO 222 215 437 182 81.98 205 95.3 387 88.6
8 KILO KILO 148 142 290 87 58.78 113 79.6 200 69.0
9 PEKAT CALABAI 382 370 752 265 69.37 269 72.7 534 71.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,683 2,612 5,295 1,490 55.53 1,606 61.5 3,096 58.47
Sumber: Seksi Gizi Masyarakat, 2013
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFNO KECAMATAN
JUMLAH BAYIPUSKESMAS L P L + P
TABEL 42
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DOMPU DOTIM 250 305 555 23 22 45 9.21 7.21 8.11
2 0 KOTA 233 284 517 22 23 45 9.45 8.09 8.70
3 WOJA DOBAR 682 833 1,515 10 40 50 1.47 4.80 3.30
4 PAJO RANGGO 132 161 293 15 25 40 11.39 15.53 13.66
5 HU'U RASABOU 164 201 365 22 27 49 13.39 13.45 13.42
6 MANGGELEWA SORIUTU 313 383 696 24 31 55 7.66 8.09 7.90
7 KEMPO KEMPO 259 317 576 12 23 35 4.63 7.26 6.08
8 KILO KILO 139 170 309 22 8 30 15.83 4.71 9.71
9 PEKAT CALABAI 360 440 799 35 16 51 9.73 3.64 6.38
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,531 3,094 5,625 185 215 400 7.31 6.95 7.11
Sumber: Seksi Gizi Masyarakat, 2013
NO
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
%KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 6-23 BULAN
DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TABEL 43
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DOMPU DOTIM 900 904 1,804 900 100.00 904 100.00 1,804 100.00
2 0 KOTA 1,516 1,504 3,020 1,516 100.00 1,504 100.00 3,020 100.00
3 WOJA DOBAR 2,552 2,448 5,000 2,552 100.00 2,448 100.00 5,000 100.00
4 PAJO RANGGO 612 592 1,204 612 100.00 592 100.00 1,204 100.00
5 HU'U RASABOU 780 768 1,548 780 100.00 768 100.00 1,548 100.00
6 MANGGELEWA SORIUTU 1,364 1,324 2,688 1,364 100.00 1,324 100.00 2,688 100.00
7 KEMPO KEMPO 888 860 1,748 888 100.00 860 100.00 1,748 100.00
8 KILO KILO 592 568 1,160 592 100.00 568 100.00 1,160 100.00
9 PEKAT CALABAI 1,528 1,480 3,008 1,528 100.00 1,480 100.00 3,008 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 10,732 10,448 21,180 10,732 100.00 10,448 100.00 21,180 100.00
Sumber: Seksi Kesehatan Ibu dan Anak, 2013
mendapat pelayanan : ditimbang, penyuluhan, vit A, imunisasi (pelayanan di posyandu)
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TABEL 44
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %JUMLA
H%
JUMLA
H% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 DOMPU DOTIM 1,125 1,130 2,255 786 69.9 961 85.0 1,747 77.5 557 70.8 680 70.8 1,237 70.8 13 1.7 16 1.7 29 1.7
2 0 KOTA 1,895 1,880 3,775 1,071 56.5 1,309 69.6 2,380 63.1 697 65.0 852 65.0 1,548 65.0 15 1.4 19 1.4 34 1.4
3 WOJA DOBAR 3,190 3,060 6,250 1,498 46.9 1,830 59.8 3,328 53.2 1,123 75.0 1,373 75.0 2,496 75.0 14 0.9 17 0.9 31 0.9
4 PAJO RANGGO 765 740 1,505 508 66.4 621 83.9 1,128 75.0 353 69.6 432 69.6 786 69.6 5 1.0 6 1.0 11 1.0
5 HU'U RASABOU 975 960 1,935 637 65.3 778 81.1 1,415 73.1 468 73.6 573 73.6 1,041 73.6 71 11.2 87 11.2 159 11.2
6 MANGGELEWA SORIUTU 1,705 1,655 3,360 877 51.5 1,072 64.8 1,950 58.0 666 76.0 815 76.0 1,481 76.0 17 1.9 20 1.9 37 1.9
7 KEMPO KEMPO 1,110 1,075 2,185 741 66.7 905 84.2 1,646 75.3 456 61.6 558 61.6 1,014 61.6 5 0.7 6 0.7 11 0.7
8 KILO KILO 740 710 1,450 490 66.2 599 84.4 1,089 75.1 317 64.6 387 64.6 704 64.6 8 1.6 10 1.6 18 1.6
9 PEKAT CALABAI 1,910 1,850 3,760 1,007 52.7 1,230 66.5 2,237 59.5 400 39.7 489 39.7 889 39.7 25 2.5 31 2.5 56 2.5
JUMLAH (KAB/KOTA) 13,415 13,060 26,475 7,614 56.8 9,306 71.3 16,920 63.9 5,038 66.2 6,158 66.2 11,196 66.2 174 2.3 212 2.3 386 2.3
Sumber: Seksi Gizi Masyarakat, 2013
Keterangan : Data berdasarkan laporan F3 Gizi Tahun 2012
L+P
BALITA
BGM
L+P L P
DITIMBANG BB NAIK
L PNO KECAMATAN PUSKESMAS P BALITA YANG ADA
LL+P
TABEL 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DOMPU DOTIM 3 4 7 3 100.00 4 100.00 7 100.00
2 0 KOTA 15 10 25 15 100.00 10 100.00 25 100.00
3 WOJA DOBAR 4 4 8 4 100.00 4 100.00 8 100.00
4 PAJO RANGGO 3 1 4 3 100.00 1 100.00 4 100.00
5 HU'U RASABOU 6 4 10 6 100.00 4 100.00 10 100.00
6 MANGGELEWA SORIUTU 1 2 3 1 100.00 2 100.00 3 100.00
7 KEMPO KEMPO 2 2 4 2 100.00 2 100.00 4 100.00
8 KILO KILO 3 2 5 3 100.00 2 100.00 5 100.00
9 PEKAT CALABAI 7 5 12 7 100.00 5 100.00 12 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 44 34 78 44 100.00 34 100.00 78 100.00
Sumber: Seksi Gizi Masyarakat, 2013
ket yang dirawat hanya yg perlu di rawat saja (BB/TB)
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS
LJUMLAH
TABEL 46
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DOMPU DOTIM 252 231 483 236 93.65 219 94.81 455 94.20
2 0 KOTA 475 389 864 383 80.63 325 83.55 708 81.94
3 WOJA DOBAR 899 790 1,689 545 60.62 497 62.91 1,042 61.69
4 PAJO RANGGO 217 176 393 217 100.00 176 100.00 393 100.00
5 HU'U RASABOU 229 280 509 222 96.92 272 97.16 494 97.05
6 MANGGELEWA SORIUTU 542 514 1,056 315 58.12 268 52.14 583 55.21
7 KEMPO KEMPO 266 326 592 265 99.47 326 100.12 591 99.83
8 KILO KILO 192 258 450 145 75.52 204 79.07 349 77.56
9 PEKAT CALABAI 799 788 1,587 792 99.12 780 98.98 1,572 99.05
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,871 3,752 7,623 3,120 80.59 3,067 81.75 6,187 81.16
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 80.59 81.75 81.16
Sumber: Bidang PSDMK & Promkes, 2013
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L + P
TABEL 47
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
MURID SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DOMPU DOTIM 732 724 1,456 699 95.49 691 95.44 1,390 95.47
2 0 KOTA 1,472 1,178 2,650 1,297 88.11 1,025 87.01 2,322 87.62
3 WOJA DOBAR 4317 4035 8,352 2154 49.90 2632 65.23 4,786 57.30
4 PAJO RANGGO 693 588 1,281 693 100.00 588 100.00 1,281 100.00
5 HU'U RASABOU 661.05 807.95 1,469 661 99.99 808 100.01 1,469 100.00
6 MANGGELEWA SORIUTU 1351 1256 2,607 877 64.91 915 72.85 1,792 68.74
7 KEMPO KEMPO 753.75 921.25 1,675 482 63.95 589 63.93 1,071 63.94
8 KILO KILO 615.15 751.85 1,367 534 86.81 653 86.85 1,187 86.83
9 PEKAT CALABAI 4211 4027 8,238 792 18.81 780 19.37 1,572 19.08
JUMLAH (KAB/KOTA) 14,806 14,289 29,095 8,189 55.31 8,681 60.75 16,870 57.98
Sumber: Bidang PSDMK & Promkes, 2013
NO KECAMATAN PUSKESMAS
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
L
TABEL 48
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DOMPU DOTIM 1,090 1,232 2,322 643 58.99 805 65.34 1,448 62.36
2 0 KOTA 1,824 2,058 3,882 662 36.29 1,157 56.22 1,819 46.86
3 WOJA DOBAR 2,968 3,156 6,124 2,228 75.07 1,824 57.79 4,052 66.17
4 PAJO RANGGO 914 888 1,802 168 18.38 179 20.16 347 19.26
5 HU'U RASABOU 979 980 1,959 265 27.07 254 25.92 519 26.49
6 MANGGELEWA SORIUTU 1,802 1,691 3,493 - - 0 -
7 KEMPO KEMPO 1,372 1,497 2,869 62 4.52 84 5.61 146 5.09
8 KILO KILO 806 794 1,600 428 53.10 456 57.43 884 55.25
9 PEKAT CALABAI 1,700 1,253 2,953 449 26.41 578 46.13 1,027 34.78
JUMLAH (KAB/KOTA) 13,455 13,549 27,004 4,905 36.45 5,337 39.39 10,242 37.93
Sumber: Seksi Kesehatan Remaja & Usila, 2013
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 49
DOMPU
2012
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100.00
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 #DIV/0!
3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 #DIV/0!
4 PUSKESMAS PERAWATAN 6 6 100.00
5 SARANA YANKES.LAINNYA 2 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 7 77.78
Sumber: Bidang Yankesdas, 2013
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
KABUPATEN/KOTA
TAHUN
TABEL 50
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
YANG TERSERANG
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 DBD 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Campak 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Chikungunya 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 Keracunan Makanan 1 1 1,867 1,708 3,575 12 25 37 0.64 1.46 1.03 0 0 0 - - -
5 TN 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Seksi Surveilans, Imunisasi & Kesehatan Bencana, 2013
JUMLAH
DESA
CFR (%)NO
JENIS KEJADIAN LUAR
BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAMJUMLAH
KEC
TABEL 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
JUMLAH
RATA2 KEJADIAN
DESA/KELURAHAN
KLB PER JUMLAH
DESA/KELURAHAN
DITANGANI <24
JAM%
1 2 3 4 5 6 7 8
1 DOMPU DOTIM 7 0.00 #DIV/0!
2 0 KOTA 8 0.00 #DIV/0!
3 WOJA DOBAR 14 1 0.07 1 100.00
4 PAJO RANGGO 6 0.00 #DIV/0!
5 HU'U RASABOU 8 0.00 #DIV/0!
6 MANGGELEWA SORIUTU 11 0.00 #DIV/0!
7 KEMPO KEMPO 7 0.00 #DIV/0!
8 KILO KILO 6 0.00 #DIV/0!
9 PEKAT CALABAI 12 0.00 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 79 1 0.01 1 100.00
Sumber: Seksi Surveilans, Imunisasi & Kesehatan Bencana, 2013
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB
NO PUSKESMASJUMLAH
DESA/KELURAHANKECAMATAN
TABEL 52
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DOMPU DOTIM 12 4 16 37 59 96 0.3 0.1 0.2
2 0 KOTA 2 3 5 16 21 37 0.1 0.1 0.1
3 WOJA DOBAR 87 94 181 445 605 1,050 0.2 0.2 0.2
4 PAJO RANGGO - - - 6 12 18 0.0 0.0 0.0
5 HU'U RASABOU - - - 40 71 111 0.0 0.0 0.0
6 MANGGELEWA SORIUTU 20 8 28 36 49 85 0.6 0.2 0.3
7 KEMPO KEMPO 20 22 42 13 13 26 1.5 1.7 1.6
8 KILO KILO - - - 22 22 44 0.0 0.0 0.0
9 PEKAT CALABAI - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/ KOTA) 141 131 272 615 852 1,467 0.2 0.2 0.2
Sumber: Bidang Yankesdas, 2013
PENCABUTAN GIGI TETAPRASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN TUMPATAN GIGI TETAP
TABEL 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 DOMPU DOTIM 18 - 0.0 18 100.0 732 724 1,456 236 32.2 219 30.2 455 31.3 236 219 455 123 52.1 111 50.7 234 51.4
2 0 KOTA 21 - 0.0 - 0.0 1,472 1,178 2,650 0.0 0.0 - 0.0 236 139 375 - 0.0 - 0.0 - 0.0
3 WOJA DOBAR 52 - 0.0 4 7.7 4,317 4,035 8,352 63 1.5 72 1.8 135 1.6 2 9 11 2 100.0 9 100.0 11 100.0
4 PAJO RANGGO 16 - 0.0 16 100.0 693 588 1,281 693 100.0 693 117.9 1,386 108.2 95 94 189 - 0.0 - 0.0 - 0.0
5 HU'U RASABOU 18 6 33.3 15 83.3 661 808 1,469 0.0 0.0 - 0.0 - 38 #DIV/0! 32 #DIV/0! 70 #DIV/0!
6 MANGGELEWA SORIUTU 40 5 12.5 5 12.5 1,351 1,256 2,607 315 23.3 268 21.3 583 22.4 383 125 508 - 0.0 - 0.0 - 0.0
7 KEMPO KEMPO 22 - 0.0 7 31.8 754 921 1,675 0.0 0.0 - 0.0 - 9 #DIV/0! 6 #DIV/0! 15 #DIV/0!
8 KILO KILO 22 - 0.0 - 0.0 615 752 1,367 0.0 0.0 - 0.0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
9 PEKAT CALABAI 47 - 0.0 47 100.0 4,211 4,027 8,238 0.0 0.0 - 0.0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
JUMLAH (KAB/ KOTA) 256 11 4.3 112 43.8 14,806 14,289 29,095 1,307 8.8 1,252 8.8 2,559 8.8 952 586 1,538 172 18.1 158 27.0 330 21.5
Sumber: Bidang PSDMK & Promkes, 2013
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH MURID SD/MI
UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)
JUMLAH
SD/MI
JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH
SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
% %
TABEL 54
KABUPATEN/KOTA DOMPU
2012
PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH SELURUH
KEGIATAN PENYULUHAN
KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN
PENYULUHAN MASSA
1 2 3 4 5
1 DOMPU DOTIM 3,378 112
2 0 KOTA 495 180
3 WOJA DOBAR 748 232
4 PAJO RANGGO 352 336
5 HU'U RASABOU 540
6 MANGGELEWA SORIUTU 6,276 208
7 KEMPO KEMPO 3,142 104
8 KILO KILO 276
9 PEKAT CALABAI 7,487 248
SUB JUMLAH I 22,694 1,420
1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 30 10
2 Rumah Sakit
JUMLAH (KAB/KOTA) 22,724 1,430
Sumber: Bidang PSDMK & Promkes, 2013
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TAHUN
TABEL 55
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 DOMPU DOTIM 9,497 9,531 19,028 920 909 1,829 0 5,946 5,757 11,703 256 252 508 2,356 2,343 4,699 9,478 9,261 18,739 99.8 97.2 98.5
2 0 KOTA 15,969 15,867 31,836 4,629 4,473 9,102 0 5,433 5,479 10,912 311 263 574 5,063 5,627 10,690 15,436 15,842 31,278 96.7 99.8 98.2
3 WOJA DOBAR 26,907 25,850 52,757 2,744 2,586 5,330 0 16,052 15,910 31,962 503 550 1,053 7,795 7,199 14,994 27,094 26,245 53,339 100.7 101.5 101.1
4 PAJO RANGGO 6,471 6,249 12,720 358 342 700 0 3,212 2,964 6,176 163 162 325 2,738 2,581 5,319 6,471 6,049 12,520 100.0 96.8 98.4
5 HU'U RASABOU 8,259 8,085 16,344 327 397 724 0 3,843 3,859 7,702 189 190 379 4,200 3,861 8,061 8,559 8,307 16,866 103.6 102.7 103.2
6 MANGGELEWA SORIUTU 14,361 13,978 28,339 504 612 1,116 0 7,513 7,177 14,690 281 293 574 6,063 5,896 11,959 14,361 13,978 28,339 100.0 100.0 100.0
7 KEMPO KEMPO 9,366 9,060 18,426 823 814 1,637 0 6,170 5,976 12,146 217 221 438 2,314 2,080 4,394 9,524 9,091 18,615 101.7 100.3 101.0
8 KILO KILO 6,243 5,978 12,221 359 437 796 0 3,303 3,213 6,516 164 180 344 2,417 2,148 4,565 6,243 5,978 12,221 100.0 100.0 100.0
9 PEKAT CALABAI 16,136 15,611 31,747 311 380 691 0 8,586 8,276 16,862 393 412 805 6,909 6,391 13,300 16,199 15,459 31,658 100.4 99.0 99.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 113,209 110,209 223,418 10,975 10,950 21,925 0 0 0 60,058 58,611 118,669 2,477 2,523 5,000 39,855 38,126 77,981 113,365 110,210 223,575
PERSENTASE (KAB/KOTA) 9.69 9.94 9.81 0.0 0.0 0.0 53.05 53.18 53.12 2.19 2.29 2.24 35.20 34.59 34.90 100.14 100.00 100.07 100.14 100.00 100.07
Sumber: UPTD JAKKAD, 2013
JAMSOSTEK ASKESKIN/JAMKESMAS JUMLAH %
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JAMKESMAS NTB JAKKAD
LAINNYAJUMLAH PENDUDUKASKES
TABEL 56
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 DOMPU DOTIM 5,946 5,757 11,703 5,946 100.0 5,757 100.0 11,703 100.0 9,623 161.8 11,761 204.3 21,384 182.72 0.0 0.0 - 0.00
2 0 KOTA 5,433 5,479 10,912 5,433 100.0 5,479 100.0 10,912 100.0 1,886 34.7 2,305 42.1 4,191 38.41 567 10.4 707 12.9 1,274 11.68
3 WOJA DOBAR 16,052 15,910 31,962 16,052 100.0 15,910 100.0 31,962 100.0 12,420 77.4 15,180 95.4 27,600 86.35 271 1.7 600 3.8 871 2.73
4 PAJO RANGGO 3,212 2,964 6,176 3,212 100.0 2,964 100.0 6,176 100.0 3,504 109.1 4,283 144.5 7,787 126.08 106 3.3 115 3.9 221 3.58
5 HU'U RASABOU 3,843 3,859 7,702 3,843 100.0 3,859 100.0 7,702 100.0 2,200 57.2 2,689 69.7 4,889 63.48 29 0.8 29 0.8 58 0.75
6 MANGGELEWA SORIUTU 7,513 7,177 14,690 7,513 100.0 7,177 100.0 14,690 100.0 1,315 17.5 1,607 22.4 2,922 19.89 - 0.0 - 0.0 - 0.00
7 KEMPO KEMPO 6,170 5,976 12,146 6,170 100.0 5,976 100.0 12,146 100.0 2,286 37.1 2,794 46.8 5,080 41.82 59 1.0 57 1.0 116 0.96
8 KILO KILO 3,303 3,213 6,516 3,303 100.0 3,213 100.0 6,516 100.0 914 27.7 1,117 34.8 2,031 31.17 49 1.5 50 1.6 99 1.52
9 PEKAT CALABAI 8,586 8,276 16,862 8,586 100.0 8,276 100.0 16,862 100.0 2,022 23.6 2,472 29.9 4,494 26.65 0.0 0.0 - 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 60,058 58,611 118,669 60,058 100.0 58,611 100.0 118,669 100.0 36,170 60.2 44,208 75.4 80,378 67.73 1,081 1.8 1,558 2.7 2,639 2.22
Sumber: Bidang Yankesdas, 2013
L + P L P L + P L
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)
MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMASJUMLAH YANG ADA
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
P L + PL P
TABEL 57
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 DOMPU DOTIM 5,946 5,757 11,703 0.0 0.0 - 0.00 0.0 0.0 - 0.00
2 0 KOTA 5,433 5,479 10,912 0.0 0.0 - 0.00 0.0 0.0 - 0.00
3 WOJA DOBAR 16,052 15,910 31,962 - 0.0 - 0.0 - 0.00 - 0.0 0.0 - 0.00
4 PAJO RANGGO 3,212 2,964 6,176 - 0.0 0.0 - 0.00 0.0 0.0 - 0.00
5 HU'U RASABOU 3,843 3,859 7,702 117 3.0 143 3.7 260 3.38 26 0.7 36 0.9 62 0.80
6 MANGGELEWA SORIUTU 7,513 7,177 14,690 280 3.7 342 4.8 622 4.23 64 0.9 44 0.6 108 0.74
7 KEMPO KEMPO 6,170 5,976 12,146 133 2.2 162 2.7 295 2.43 59 1.0 57 1.0 116 0.96
8 KILO KILO 3,303 3,213 6,516 90 2.7 111 3.4 201 3.08 35 1.1 46 1.4 81 1.24
9 PEKAT CALABAI 8,586 8,276 16,862 113 1.3 139 1.7 252 1.49 0.0 0.0 - 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 60,058 58,611 118,669 734 1.2 897 1.5 1,630 1.37 184 0.3 183 0 367 0.31
Sumber: Bidang Yankesdas, 2013
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
L P L + P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)NO KECAMATAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN
L P L + P
JUMLAH YANG ADA
MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
TABEL 58
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUSKESMAS DOTIM 11,461 1,489 12,950 0 0 0 0 0 0
2 PUSKESMAS KOTA 3,927 6,421 10,348 0 0 0 9 7 16
3 PUSKESMAS DOBAR 17,920 14,662 32,582 0 0 0 12 6 18
4 PUSKESMAS RANGGO 3199 3525 6,724 0 0 0 0 0 0
5 PUSKESMAS RASABOU 14725 22089 36,814 146 146 292 0 0 0
6 PUSKESMAS SORIUTU 4,338 4,316 8,654 515 516 1,031 0 0 0
7 PUSKESMAS KEMPO 2708 2690 5,398 410 401 811 2 1 3
8 PUSKESMAS KILO 1214 1281 2,495 131 148 279 0 2 2
9 PUSKESMAS CALABAI 0 0 0
SUB JUMLAH I 59,492 56,473 115,965 1,202 1,211 2,413 23 16 39
1 RSUD DOMPU 9,142 9,730 18,872 3,705 4,906 8,611 14 17 31
2 RS …. 0 0 0
3 RS …. 0 0 0
4 RS …. 0 0 0
0 0 0
SUB JUMLAH II 9,142 9,730 18,872 3,705 4,906 8,611 14 17 31
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 68,634 66,203 134,837 4,907 6,117 11,024 37 33 70
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 0 0
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Bidang Yankesdas dan Rumah Sakit, 2013
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 59
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 RSU KAB.DOMPU TIPE C 118 TT 3,705 4,906 8,611 90 75 165 6 11 17 24.3 15.3 19.16 1.6 2.2 1.97
118 3,705 4,906 8,611 90 75 165 6 11 17 24.29 15.29 19.16 1.62 2.24 1.97
Sumber: RSUD Dompu, 2013
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRJENIS RS
b PASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWATNONAMA RUMAH
SAKITa
TABEL 60
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR
MATI
PASIEN KELUAR
MATI ≥ 48 JAM
DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 RSU KAB.DOMPU TIPE C 118 TT 8,611 165 17 23,686 54.99 3 2
118 8611 165 17 23,686 54.99 3 2
Sumber: RSUD Dompu, 2013
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
LOS TOI
KABUPATEN/KOTA
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
NONAMA RUMAH
SAKITa JENIS RS
b
JUMLAH PASIEN
JUMLAH HARI
PERAWATANBOR
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU BER PHBS * %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 DOMPU DOTIM 4,376 560 12.80 266 47.50
2 0 KOTA 7,323 5,019 68.54 3,570 71.13
3 WOJA DOBAR 12360 1372 11.10 152 11.08
4 PAJO RANGGO 3081 332 10.78 157 47.29
5 HU'U RASABOU 4006 0 - 0 #DIV/0!
6 MANGGELEWA SORIUTU 6617 3120 47.15 1387 44.46
7 KEMPO KEMPO 4418 330 7.47 99 30.00
8 KILO KILO 2859 3344 116.96 1123 33.58
9 PEKAT CALABAI 8205 106 1.29 57 53.77
JUMLAH (KAB/KOTA) 53,245 14,183 26.64 6,811 48.02
Sumber : Bidang PSDMK & Promkes, 2013
RUMAH TANGGA
TABEL 61
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
JUMLAH YANG
ADA
JUMLAH YANG
DIPERIKSA% DIPERIKSA
JUMLAH YANG
SEHAT
% RUMAH
SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8
1 DOMPU DOTIM 4,539 4,091 90.13 2,381 58.20
2 0 KOTA 7,227 2,327 32.20 1,820 78.21
3 WOJA DOBAR 10,348 9,768 94.40 4,812 49.26
4 PAJO RANGGO 3,049 2,501 82.03 1,887 75.45
5 HU'U RASABOU 3,971 985 24.80 758 76.95
6 MANGGELEWA SORIUTU 6,634 6,634 100.00 5,873 88.53
7 KEMPO KEMPO 3,935 3,935 100.00 2,067 52.53
8 KILO KILO 3,344 2,844 85.05 1,224 43.04
9 PEKAT CALABAI 6,833 6,833 100.00 3,760 55.03
JUMLAH (KAB/KOTA) 49,880 39,918 80.03 24,582 61.58
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, 2013
TABEL 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
RUMAH
TABEL 63
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 DOMPU DOTIM - - #DIV/0! - #DIV/0!
2 0 KOTA 7,227 3,049 42.19 1,313 43.06
3 WOJA DOBAR 10,348 888 8.58 888 100.00
4 PAJO RANGGO - - #DIV/0! - #DIV/0!
5 HU'U RASABOU - - #DIV/0! - #DIV/0!
6 MANGGELEWA SORIUTU - - #DIV/0! - #DIV/0!
7 KEMPO KEMPO 3,935 873 22.19 873 100.00
8 KILO KILO 3,226 3,226 100.00 1,682 52.14
9 PEKAT CALABAI 6,833 6,833 100.00 3,760 55.03
JUMLAH ( KAB/KOTA) 31,569 14,869 47.10 8,516 57.27
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, 2013
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH/BANGUNAN BEBAS
JENTIKNO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH
RUMAH/BANGUNA
N YANG ADA
TABEL 64
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
JUMLA
H% JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 DOMPU DOTIM 5,112 4458 87.21 0 - 1,955 43.85 126 2.83 910 20.41 579 12.99 429 9.62 383 8.59 4,382 98.3
2 0 KOTA 8,809 3572 40.55 0 - 1,789 50.08 121 3.39 73 2.04 2 0.06 14 0.39 1,271 35.58 3,270 91.5
3 WOJA DOBAR 13,715 9691 70.66 0 - 1787 18.44 2240 23.11 1855 19.14 673 6.94 363 3.75 1509 15.57 8,427 87.0
4 PAJO RANGGO 3,187 3124 98.02 645 20.65 55 1.76 241 7.71 1126 36.04 233 7.46 0 0.00 55 1.76 2,355 75.4
5 HU'U RASABOU 4,180 3835 91.75 0 - 179 4.67 820 21.38 1005 26.21 400 10.43 175 4.56 1039 27.09 3,618 94.3
6 MANGGELEWA SORIUTU 8,304 8304 100.00 0 - 0 - 538 6.48 3053 36.77 355 4.28 0 - 485 5.84 4,431 53.4
7 KEMPO KEMPO 4,548 4548 100.00 0 - 0 - 236 5.19 1084 23.83 2 0.04 0 - 1977 43.47 3,299 72.5
8 KILO KILO 3,344 3069 91.78 0 - 0 - 229 7.46 1288 41.97 280 9.12 295 9.61 295 9.61 2,387 77.8
9 PEKAT CALABAI 8,732 8732 100.00 0 - 3276 37.52 23 0.26 371 4.25 15 0.17 124 1.42 92 1.05 3,901 44.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 59,931 49,333 82.32 645 1.31 9,041 18.33 4,574 9.27 10,765 21.82 2,539 5.15 1,400 2.84 7,106 14.40 36,070 73.12
8,506 17.242
JUMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER AIR
BERSIHNYA
%
KELUARGA
DIPERIKSA
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, 2013
NO KECAMATAN
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KEMASAN JUMLAH
JENIS SARANA AIR BERSIH
LEDENG SPT HU LAINNYASGL MATA AIRPUSKESMAS
JUMLAH
KELUARGA
YANG ADA
TABEL 65
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 DOMPU DOTIM #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
2 0 KOTA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
3 WOJA DOBAR #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
4 PAJO RANGGO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
5 HU'U RASABOU #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
6 MANGGELEWASORIUTU #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
7 KEMPO KEMPO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
8 KILO KILO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
9 PEKAT CALABAI #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
SUMUR
TERLINDUNG
SUMUR TAK
TERLINDUNG
MATA AIR
TERLINDUNG
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, 2013
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER AIR
MINUMNYA
AIR KEMASAN LAIN-LAINAIR ISI ULANG
SUMBER AIR MINUM KELUARGAKELUARGA DENGAN
SUMBER AIR MINUM
TERLINDUNGMATA AIR TAK
TERLINDUNGAIR SUNGAIAIR HUJAN
LEDING
METERANLEDING ECERAN POMPA
TIDAK ADA DATA
TABEL 66
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 DOMPU DOTIM 5,112 4,091 80.03 2,381 58.20 1,798 75.51 4,091 80.03 2,315 56.59 1,794 77.49 4,091 80.03 2,233 54.58 1,789 80.12
2 0 KOTA 8,809 5,853 66.44 5,311 90.74 3,367 63.40 2,920 33.15 2,409 82.50 2,166 89.91 5,853 66.44 3,316 56.65 2,311 69.69
3 WOJA DOBAR 13,715 13,715 100 5,261 38.36 4527 86.05 13715 100.0 2671 19.48 1937 72.52 13715 100.0 2,212 16.13 1875 84.76
4 PAJO RANGGO 3,187 2,500 78.44 1,259 50.36 442 35.11 981 30.78 416 42.41 289 69.47 981 30.78 343 34.96 265 77.26
5 HU'U RASABOU 4,180 4,180 100 3,058 73.16 2347 76.75 3835 91.75 2439 63.60 1521 62.36 3835 91.75 612 15.96 321 52.45
6 MANGGELEWA SORIUTU 8,304 8,304 100 4,054 48.82 3404 83.97 8304 100.0 3100 37.33 3100 100.00 8304 100.0 2105 25.35 2105 100.00
7 KEMPO KEMPO 4,548 4,548 100 2,498 54.93 1700 68.05 4548 100.0 1916 42.13 717 37.42 4548 100.0 3223 70.87 2667 82.75
8 KILO KILO 3,344 3,344 100 730 21.83 390 53.42 3344 100.0 1060 31.70 591 55.75 3344 100.0 1901 56.85 969 50.97
9 PEKAT CALABAI 8,732 8,732 100 4,174 47.80 3232 77.43 8732 100.0 3724 42.65 525 14.10 8732 100.0 3782 43.31 1537 40.64
JUMLAH (KAB/KOTA) 59,931 55,267 92.22 28,726 51.98 21,207 73.83 50,470 84.21 20,050 39.73 12,640 63.04 53,403 89.11 19,727 36.94 13,839 70.15
KELUARGA
DIPERIKSA
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA MEMILIKIKELUARGA
DIPERIKSA
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, 2013
SEHAT
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN SEHATKELUARGA
MEMILIKISEHAT
JAMBAN TEMPAT SAMPAH
KELUARGA
DIPERIKSA
KELUARGA
MEMILIKIPUSKESMAS
JUMLAH
KELUARGA
TABEL 67
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24
1 DOMPU DOTIM - - - #DIV/0! 2 2 2 100.0 - - - #DIV/0! - - - #DIV/0! 2 2 2 100.0
2 0 KOTA 9 9 9 100.0 64 51 25 49.02 2 2 - - 759 455 382 83.96 834 517 416 80.46
3 WOJA DOBAR 0 0 0 #DIV/0! 17 5 4 80.00 2 2 0 - 2 1 0 - 21 8 4 50.00
4 PAJO RANGGO 0 0 0 #DIV/0! 6 4 2 50.00 0 0 0 #DIV/0! 4 4 2 50.00 10 8 4 50.00
5 HU'U RASABOU 6 6 6 100.0 4 2 2 100.0 1 1 0 - 1 1 0 - 12 10 8 80.00
6 MANGGELEWA SORIUTU 7 7 4 57.14 21 20 15 75.00 2 2 0 - 234 234 176 75.21 264 263 195 74.144487
7 KEMPO KEMPO 0 0 0 #DIV/0! 2 0 0 #DIV/0! 1 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 3 0 0 #DIV/0!
8 KILO KILO 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 1 1 0 - 0 0 0 #DIV/0! 1 1 0 0
9 PEKAT CALABAI 1 1 1 100.0 11 11 6 54.55 7 7 3 42.86 7 7 0 - 26 26 10 38.46
JUMLAH (KAB/KOTA) 23 23 20 86.96 127 95 56 58.95 16 15 3 20.00 1,007 702 560 79.77 1,173 835 639 76.53
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, 2013
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH TUPM
NO PUSKESMAS
HOTEL PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN
KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA %
1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 DOMPU DOTIM 12 12 100.0 - - #DIV/0! 21 21 100.0 21 21 100.0 7 7 100.0 - - #DIV/0! 61 61 100.0
2 0 KOTA 12 12 100.0 - - #DIV/0! 31 31 100.0 92 71 77.17 55 46 83.64 759 458 60.34 949 618 65.12
3 WOJA DOBAR 18 14 77.78 - - #DIV/0! 72 39 54.17 70 47 67.14 32 27 84.38 0 0 #DIV/0! 192 127 66.15
4 PAJO RANGGO 8 6 75.00 - - #DIV/0! 25 13 52.00 21 6 28.57 14 6 42.86 3 3 100.0 71 34 47.89
5 HU'U RASABOU 11 11 100.0 - - #DIV/0! 24 14 58.33 24 24 100.0 17 9 52.94 0 0 #DIV/0! 76 58 76.32
6 MANGGELEWA SORIUTU 17 15 88.24 - - #DIV/0! 57 49 85.96 76 54 71.05 27 25 92.59 32 29 90.63 209 172 82.30
7 KEMPO KEMPO 9 7 77.78 - - #DIV/0! 28 11 39.29 25 3 12.00 16 8 50.00 0 0 #DIV/0! 78 29 37.18
8 KILO KILO 11 11 100.0 - - #DIV/0! 26 6 23.08 23 23 100.0 14 14 100.0 0 0 #DIV/0! 74 54 72.97
9 PEKAT CALABAI 15 15 100.0 - - #DIV/0! 71 50 70.42 72 42 58.33 28 10 35.71 0 0 #DIV/0! 186 117 62.90
JUMLAH (KAB/KOTA) 113 103 91.15 - - #DIV/0! 355 234 65.92 424 291 68.63 210 152 72.38 794 490 61.71 1,896 1,270 66.98
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan, 2013
TABEL 68
NO KECAMATAN
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAHSARANA LAINPERKANTORANPUSKESMAS
SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAHINSTALASI PENGOLAHAN
AIR MINUM
SARANA PELAYANAN
KESEHATAN
TABEL 69
NO NAMA OBAT SATUANSTOK PER 31
DESEMBER 2012
PEMAKAIAN RATA-
RATA/ BULAN
TINGKAT
KECUKUPAN
(BULAN)
PERSENTASE
TINGKAT
KECUKUPAN
1 2 3 4 5 6 7
1 Alopurinol tablet 100 mg 100 tablet/strip/blister , kotak 238 46,39 5.13 28.50
2 Aminofilin tablet 200 mg 100 tablet / botol 414 64,91 6.38 35.43
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml 30 ampul / kotak - 6,97 0.00 0.00
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) 100 tablet/strip/blister , kotak 84 5,87 14.31 79.50
5 Amoksisilin kapsul 250 mg 120 kapsul/strip/blister, kotak - 128,14 0.00 0.00
6 Amoksisilin kaplet 500 mg 100 kaplet/strip, kotak 2,461 230,85 10.66 59.23
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg Botol 60 ml 2,398 934 2.57 14.26
8 Metampiron tablet 500 mg 1000 tablet / botol - 0 #DIV/0! #DIV/0!
9 Metampiron injeksi 250 mg 30 ampul / kotak - 0 #DIV/0! #DIV/0!
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
btl 1000 tablet - 0 #DIV/0! #DIV/0!
Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
ktk 10 x 10 tablet 2,347 222,8 10.53 58.52
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g
+ polimiksin 10.000 IU/g
25 tube @ 5 g / kotak 58 3,88 14.95 83.05
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg
+ Heksaklorofen 250 mg
10 supp / kotak 28 3 9.47 52.59
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3%24 pot @ 30 g / kotak 34 4,75 7.16 39.77
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg 100 tablet / botol 135 10,15 13.30 73.89
15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + Levodopa 250 mgktk 10 x 10 tablet - 0 #DIV/0! #DIV/0!
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen 10 vial @20 ml / kotak - 5,9 0.00 0.00
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg 1000 tablet / botol 348 26,71 13.03 72.38
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) ktk 10 x 10 tablet - 0 #DIV/0! #DIV/0!
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) ktk 10 x 10 tablet - 0 #DIV/0! #DIV/0!
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg 500 tablet / botol - 6,05 0.00 0.00
21 Atropin tetes mata 0,5% 24 btl @ 5 ml / kotak 27 5 5.40 30.00
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) 30 ampul / kotak 18 43,73 0.41 2.29
23 Betametason krim 0,1 % 25 tube @ 5 g / kotak 44 21,64 2.03 11.30
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml 100 ampul /kotak 318 7,65 41.57 230.94
25 Deksametason tablet 0,5 mg 1000 tablet / botol 0 #DIV/0! #DIV/0!
Deksametason tablet 0,5 mg ktk 10 x 10 tablet 2075.00 334,31 6.21 34.48
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril Botol 500 ml 0.00 20 0.00 0.00
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) Botol 60 ml 1801.00 279 6.46 35.86
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) 1000 tablet / botol 0.00 0 #DIV/0! #DIV/0!
Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) ktk 10 x 10 tablet 2303.00 120,62 19.09 106.07
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml 30 ampul / kotak 140.00 12,17 11.50 63.91
30 Diazepam tablet 2 mg 1000 tablet / botol 20.00 3,99 5.01 27.85
31 Diazepam tablet 5 mg 250 tablet / botol 9.00 1,77 5.08 28.25
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) 30 ampul / kotak 91.00 10,4 8.75 48.61
33 Diagoksin tablet 0,25 mg 100 tablet / kotak 58.00 2,1 27.62 153.44
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) 1000 tablet / botol 44.10 16,67 2.65 14.70
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg 1000 tablet / botol 0.00 1,68 0.00 0.00
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) 30 ampul /kotak 9.66 241 0.04 0.22
37 Etakridin larutan 0,1% Botol 300 ml 189.00 42 4.50 25.00
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul @ 2 ml 0.00 0 #DIV/0! #DIV/0!
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml 30 ampul / kotak 31.66 1,67 18.96 105.32
40 Fenobarbital tablet 30 mg 1000 tablet / botol 9.00 1,12 8.04 44.64
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg 100 tablet / kotak 85.00 8,98 9.47 52.59
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg 100 tablet / kotak 238.00 26,43 9.00 50.03
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% 24 btl @ 5 ml / kotak 0.00 4,21 0.00 0.00
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml 30 ampul / kotak 391.00 11,47 34.09 189.38
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg 100 tablet / botol 0.00 19,3 0.00 0.00
46 Furosemid tablet 40 mg ktk 20 x 10 tablet 0.00 13,35 0.00 0.00
47 Gameksan lotion 1 % Botol 30 ml 0.00 30 0.00 0.00
48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g ,Kalium klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g 100 kantong/kotak tahan lembab 400.00 52,43 7.63 42.38
49 Gentian Violet Larutan 1 % Botol 10 ml 639.00 152 4.20 23.36
50 Glibenklamida tablet 5 mg 100 tablet / kotak 592.00 16,26 36.41 202.27
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg 1000 tablet / botol 347.00 57,6 6.02 33.47
52 Gliserin btl 100 ml - 393 0.00 0.00
53 Glukosa larutan infus 5% btl 500 ml 371 519 0.71 3.97
54 Glukosa larutan infus 10% btl 500 ml 300 382 0.79 4.36
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) 10 amp @ 25 ml, kotak 49 1 49.00 272.22
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized ktk 10 x 10 tablet 68 43,44 1.57 8.70
57 Haloperidol tablet 0,5 mg ktk 10 x 10 tablet - 9,92 0.00 0.00
58 Haloperidol tablet 1,5 mg ktk 10 x 10 tablet 85 12,12 7.01 38.96
59 Haloperidol tablet 5 mg ktk 10 x 10 tablet 9 2,4 3.75 20.83
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg 1000 tablet / botol 39 6,9 5.65 31.40
61 Hidrkortison krim 2,5% 24 tube @ 5 g / kotak 45 19,13 2.35 13.07
62 Ibuprofen tablet 200 mg 100 tablet / botol - 51,79 0.00 0.00
63 Ibuprofen tablet 400 mg ktk 10 x 10 tablet 207 113,07 1.83 10.17
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg ktk 10 x 10 tablet 60 30,5 1.97 10.93
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
KABUPATEN DOMPU
TAHUN 2012
NO NAMA OBAT SATUANSTOK PER 31
DESEMBER 2012
PEMAKAIAN RATA-
RATA/ BULAN
TINGKAT
KECUKUPAN
(BULAN)
PERSENTASE
TINGKAT
KECUKUPAN
1 2 3 4 5 6 7
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg 1000 tablet / botol 42 22,81 1.84 10.23
66 Kaptopril tablet 12,5 mg ktk 10 x 10 tablet 169 40,3 4.19 23.30
67 Kaptopril tablet 25 mg ktk 10 x 10 tablet 310 75,22 4.12 22.90
68 Karbamazepim tablet 200 mg ktk 10 x 10 tablet 4 5,2 0.77 4.27
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml 10 vial @ 20 ml, kotak - 0 #DIV/0! #DIV/0!
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine 100 kapsul / botol - 0 #DIV/0! #DIV/0!
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg 250 kapsul / botol 607 27,71 21.91 121.75
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % 24 botol @ 5 ml / kotak 11 6,5 1.68 9.33
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg 1000 tablet / botol 98 61,87 1.58 8.80
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) 30 ampul / kotak - 0 #DIV/0! #DIV/0!
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) 30 ampul / kotak - 3,33 0.00 0.00
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) 1000 tablet / botol - 4,95 0.00 0.00
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) 1000 tablet / botol 8 1,50 5.33 29.63
78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +
Sulfadoxin 500 mg
100 tablet / kotak 3 16,5 0.18 1.01
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200
mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
botol 60 ml 3,550 710 5.00 27.78
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi :
Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg
ktk 10 x 10 tablet 1,145 97 11.80 65.58
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi :
Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg
ktk 10 x 10 tablet 280 32,14 8.71 48.40
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg ktk 60 tablet 806 25,5 31.61 175.60
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml 30 ampul / kotak - 16,3 0.00 0.00
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml 30 vial / kotak 569 26,9 21.15 117.51
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml 10 vial / kotak - 0,7 0.00 0.00
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml 10 vial / kotak 63 1,7 37.00 205.56
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram 10 sase @ 30 gr / kotak - 0 #DIV/0! #DIV/0!
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml Botol 30 ml - 86 0.00 0.00
89 Mebendazol tablet 100 mg ktk 5 x 6 tablet 224 5,3 42.26 234.80
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg ktk 10 x 10 tablet 307 15,48 19.83 110.18
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml 30 ampul / kotak 146 14,7 9.91 55.05
92 Metronidazol tablet 250 mg 100 tablet / kotak 358 45,48 7.87 43.73
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg 1000 tablet / botol - 0,20 0.00 0.00
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % 24 botol @ 5 ml / kotak - 0 #DIV/0! #DIV/0!
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % Botol / plastik 500 ml 1,422 410 3.47 19.27
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ktk 10 amp @ 10 ml - 11,5 0.00 0.00
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g ktk 10 x 10 tablet salut 6 3,15 1.90 10.58
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g ktk 10 x 10 tablet Vaginal 23 6,09 3.78 20.98
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) Botol 100 ml 3,180 331 9.61 53.37
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % 25 tube @ 3,5 g / kotak 963 10,5 91.67 509.26
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml 10 vial / kotak - 22,4 0.00 0.00
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml 30 ampul / kotak 300 14 21.74 120.77
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml Botol 60 ml 3,382 724 4.67 25.95
104 Paracetamol tablet 100 mg 100 tablet / botol 11 49,01 0.22 1.25
105 Paracetamol tablet 500 mg 1000 tablet / botol 406 361,09 1.12 6.24
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol @ 5 ml - 7 0.00 0.00
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg ktk 30 x 2 score 270 18 15.00 83.33
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) 1000 tablet / botol 385 24,21 15.90 88.35
109 Povidon Iodida larutan 10 % Botol 30 ml 624 124,50 5.01 27.84
110 Povidon Iodida larutan 10 % Botol 300 ml 108 37,75 2.86 15.89
111 Prednison tablet 5 mg 1000 tablet / botol 272 30,92 8.80 48.87
112 Primakuin tablet 15 mg 1000 tablet / botol 171 5,02 34.06 189.24
113 Propillitiourasil tablet 100 mg 100 tablet / botol 32 13,35 2.40 13.32
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) 100 tablet / botol 62 8,43 7.35 40.86
115 Reserpin tablet 0,10 mg 250 tablet / botol - 5,65 0.00 0.00
116 Reserpin tablet 0,25 mg 1000 tablet /botol - 1,30 0.00 0.00
117 Ringer Laktat larutan infus btl 500 ml 38,511 1,011 38.09 211.62
118Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang
endap 4%24 pot @ 30 g / kotak 31.08 15,95
1.95 10.83
119 Salisil bedak 2% 50 gram / kotak 697 174 4.01 22.25
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) 10 vial / kotak 0 0,20 0.00 0.00
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) 1 vial / kotak 0 1,00 0.00 0.00
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) 10 vial / kotak 0 0 #DIV/0! #DIV/0!
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) 10 ampul / kotak 2.5 1,90 1.32 7.31
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) 10 vial / kotak 0 0,88 0.00 0.00
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg 100 ampul / kotak 1.87 5,51 0.34 1.89
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % ktk 24 btl @ 5 ml 142 2,03 69.95 388.62
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% ktk 24 btl @ 5 ml 0 16,25 0.00 0.00
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg 1000 kapsul / botol 661 22,96 28.79 159.94
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg ktk 10 x 10 kapsul 283 59,30 4.77 26.51
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ktk 30 amp @ 1 ml 0 86,28 0.00 0.00
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) 1000 tablet / botol 101 27,32 3.70 20.54
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp Ampul @ 10 ml 0 0 #DIV/0! #DIV/0!
133 Triheksifenidil tablet 2 mg ktk 10 x 10 tablet 0 5,93 0.00 0.00
134 Vaksin Rabies Vero 1 kuur / set 0 0 #DIV/0! #DIV/0!
NO NAMA OBAT SATUANSTOK PER 31
DESEMBER 2012
PEMAKAIAN RATA-
RATA/ BULAN
TINGKAT
KECUKUPAN
(BULAN)
PERSENTASE
TINGKAT
KECUKUPAN
1 2 3 4 5 6 7
135 Vitamin B Kompleks tablet 1000 tablet / botol 315 50,77 6.20 34.47
#DIV/0! #DIV/0!
VAKSIN #DIV/0! #DIV/0!
136 BCG Ampul 880 200 4.40 24.44
137 T T Vial 1285 170 7.56 41.99
138 D T Vial 2312 932 2.48 13.78
139 CAMPAK 10 Dosis Vial 1173 120 9.78 54.31
140 POLIO 10 Dosis Vial 1820 280 6.50 36.11
141 DTP-HB Vial 3670 420 8.74 48.54
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS Ampul 3587 630 5.69 31.63
143 POLIO 20 Dosis Vial 0 153 0.00 0.00
144 CAMPAK 20 Dosis Vial 522.3 102,5 5.10 28.31
Sumber: Stok Opname UPTD IFK Per 31 Des 2012 & Rekapitulasi Pemakaian Obat PKM 2012
TABEL 70
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 -
3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 -
4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 -
5 PUSKESMAS PERAWATAN 6 6
6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 3 3
7 PUSKESMAS KELILING 16 16
8 PUSKESMAS PEMBANTU 47 47
9 RUMAH BERSALIN 0 -
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 2 1 3
11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 1 1
12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 20 20
13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 -
14 POSKESDES 56 56
15 POSYANDU 369 369
16 APOTEK 12 12
17 TOKO OBAT 9 9
18 GFK 1 1
19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 -
20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 0 -
Sumber: Bidang Yankesdas & Rujukan, 2013
NO FASILITAS KESEHATAN
TABEL 71
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100.00 1 100.00
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 #DIV/0!
3 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 #DIV/0!
4 PUSKESMAS 9 9 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 10 10 100.00
Sumber: Bidang Yankesdas & Rujukan, 2013
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
TABEL 72
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 DOMPU DOTIM 0 0.00 1 3.57 27 96.43 0 0.00 28 100.00 27 96.43
2 0 KOTA 1 2.22 22 48.89 19 42.22 3 6.67 45 100.00 22 48.89
3 WOJA DOBAR 5 8.62 32 55.17 21 36.21 0 0.00 58 100.00 21 36.21
4 PAJO RANGGO 0 0.00 20 71.43 8 28.57 0 0.00 28 100.00 8 28.57
5 HU'U RASABOU 8 17.78 28 62.22 9 20.00 0 0.00 45 100.00 9 20.00
6 MANGGELEWA SORIUTU 7 13.46 19 36.54 26 50.00 0 0.00 52 100.00 26 50.00
7 KEMPO KEMPO 1 3.57 1 3.57 25 89.29 1 3.57 28 100.00 26 92.86
8 KILO KILO 3 13.04 5 21.74 15 65.22 0 0.00 23 100.00 15 65.22
9 PEKAT CALABAI 7 11.29 45 72.58 10 16.13 0 0.00 62 100.00 10 16.13
32 8.67 173 46.88 160 43.36 4 1.08 369 100.00 164 44.44
1.40
Sumber: Bidang PSDMK&PROMKES, 2013
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
PURNAMA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH (KAB/KOTA)
POSYANDU
PRATAMA MADYA MANDIRI JUMLAHPOSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 73
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 DOMPU DOTIM 7 7 100.00 7 100.00 6 28
0 KOTA 8 8 100.00 8 100.00 3 45
2 WOJA DOBAR 14 13 92.86 13 100.00 9 58
3 PAJO RANGGO 6 6 100.00 2 33.33 4 28
4 HU'U RASABOU 8 7 87.50 7 100.00 4 45
5 MANGGELEWA SORIUTU 11 11 100.00 11 100.00 9 52
6 KEMPO KEMPO 7 7 100.00 1 14.29 7 28
7 KILO KILO 6 6 100.00 6 100.00 5 23
8 PEKAT CALABAI 12 12 100.00 8 66.67 9 62
JUMLAH (KAB/KOTA) 79 77 97.47 63 81.82 56 369
Sumber: Bidang PSDMK&PROMKES, 2013
DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIFPOSYANDU
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN
JUMLAH
DESA/
KELURAHANPOSKESDES
PUSKESMAS
TABEL 74
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11
1 PUSKESMAS DOTIM - - - - 1 1 - 1 1 - - -
2 PUSKESMAS KOTA - - - 2 - 2 2 - 2 - - -
3 PUSKESMAS DOBAR - - - 1 1 2 1 1 2 - - -
4 PUSKESMAS RANGGO - - - 2 - 2 2 - 2 - - -
5 PUSKESMAS RASABOU - - - 1 1 2 1 1 2 - - -
6 PUSKESMAS SORIUTU - - - 1 - 1 1 - 1 - - -
7 PUSKESMAS KEMPO - - - - - - - - - - - -
8 PUSKESMAS KILO - - - - - - - - - - - -
9 PUSKESMAS CALABAI - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 7 3 10 7 3 10 - - -
1 RSU KAB.DOMPU 3 3 3 6 9 6 6 12 1 1
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 - 3 3 6 9 6 6 12 1 - 1
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 2.6 0.0 1.3 8.8 8.2 8.5 11.5 8.2 9.8 0.9 0.0 0.4
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - 1 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 - 3 10 9 19 13 9 22 1 1 2
0.90
Keterangan : a termasuk S3 Data Tenaga yang PNS saja
b termasuk Dokter Gigi Spesialis
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
JUMLAH
Sumber: Sub. Bag UP & RSUD, 2013
DOKTER GIGI b
NO UNIT KERJA
TABEL 75
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
BIDAN PERAWAT
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 PUSKESMAS DOTIM 5 5 10 1 - 1 2 4 6 3 4 7
2 PUSKESMAS KOTA 3 5 8 - - - 2 6 8 2 6 8
3 PUSKESMAS DOBAR 9 6 15 - 2 2 3 8 11 3 10 13
4 PUSKESMAS RANGGO 1 5 6 - - - 1 4 5 1 4 5
5 PUSKESMAS RASABOU 3 5 8 - - - 2 7 9 2 7 9
6 PUSKESMAS SORIUTU 6 7 13 1 1 2 2 7 9 3 8 11
7 PUSKESMAS KEMPO 1 5 6 - - - 3 4 7 3 4 7
8 PUSKESMAS KILO 2 4 6 - 1 1 5 1 6 5 2 7
9 PUSKESMAS CALABAI 6 5 11 1 1 2 4 1 5 5 2 7
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 36 47 83 3 5 8 24 42 66 27 47 74
1 RSU KAB.DOMPU 6 9 15 1 8 9 18 51 69 19 59 78
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 9 15 1 8 9 18 51 69 19 59 78
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 44 41 96 68
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - 2 2 2 1 3 2 1 3 4 2 6
JUMLAH (KAB/KOTA) 42 58 100 6 14 20 44 94 138 50 108 158
44 152
Keterangan : a termasuk S2 dan S3 Data Tenaga yang PNS saja 69
b termasuk SLTA, D-I, dan D-III
Sumber: Sub. Bag UP & RSUD, 2013
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
DI BIDAN DIII/DIV
BIDANJUMLAH
SARJANA KEPERAWATAN a
D III PERAWAT bNO UNIT KERJA JUMLAH
TABEL 76
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI
APOTEKER DAN
SARJANA FARMASI a
D-III FARMASI DAN
ASS APOTEKERD-IV/SARJANA GIZI
a DI DAN D-III GIZI
L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 PUSKESMAS DOTIM - 1 1 - - - - 1 1 - - - - 2 2 - 2 2
2 PUSKESMAS KOTA - 1 1 - - - - 1 1 1 - 1 1 3 4 2 3 5
3 PUSKESMAS DOBAR - 1 1 - 1 1 - 2 2 - - - 3 2 5 3 2 5
4 PUSKESMAS RANGGO - - - - - - - - - - - - - 4 4 - 4 4
5 PUSKESMAS RASABOU - 1 1 - - - - 1 1 - - - 1 1 2 1 1 2
6 PUSKESMAS SORIUTU - - - - - - - - - - - - 1 1 2 1 1 2
7 PUSKESMAS KEMPO - - - - - - - - - - - - - 4 4 - 4 4
8 PUSKESMAS KILO - - - - - - - - - - - - 3 1 4 3 1 4
9 PUSKESMAS CALABAI - 1 1 - - - - 1 1 - - - 1 1 2 1 1 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 5 5 - 1 1 - 6 6 1 - 1 10 19 29 11 19 30
1 RSU KAB.DOMPU 2 2 5 5 - 7 7 1 1 1 4 5 2 4 6
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 2 2 - 5 5 - 7 7 1 - 1 1 4 5 2 4 6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK - 12 6 11 21 16
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - 3 - 2 - 5 5 1 - 1 1 2 3 2 2 4
JUMLAH (KAB/KOTA) - 10 7 - 8 6 - 18 18 3 - 3 12 25 37 15 25 40
36
Keterangan : a termasuk S2 dan S3 Data Tenaga yang PNS saja 16.27604
-
Sumber: Sub. Bag UP & RSUD, 2013
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA JUMLAH JUMLAH
TABEL 77
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
TENAGA KESMAS TENAGA
SANITASI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 PUSKESMAS DOTIM 1 1 2 - - - 1 1 2 2 1 3
2 PUSKESMAS KOTA - 1 1 - - - - 1 1 - 1 1
3 PUSKESMAS DOBAR 1 2 3 - - - 1 2 3 - 4 4
4 PUSKESMAS RANGGO - 2 2 - - - - 2 2 1 - 1
5 PUSKESMAS RASABOU 1 2 3 - - - 1 2 3 - 1 1
6 PUSKESMAS SORIUTU - - - - - - - - - 1 2 3
7 PUSKESMAS KEMPO - 1 1 - - - - 1 1 - 2 2
8 PUSKESMAS KILO - - - - - - - - - - 1 1
9 PUSKESMAS CALABAI 1 1 2 - - - 1 1 2 1 - 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 4 10 14 - - - 4 10 14 5 12 17
1 RSU KAB.DOMPU 2 2 - - - - 2 2 1 5 6
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 2 2 - - - - 2 2 1 5 6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 3.5 10.9 7.2 5.3 15.4 10.3
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 8 5 13 - - - 8 5 13 3 1 4
JUMLAH (KAB/KOTA) 12 17 29 - - - 12 17 29 9 18 27
Keterangan: a termasuk S2 dan S3 Data Tenaga yang PNS saja
b termasuk D-I
Sumber: Sub. Bag UP & RSUD, 2013
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA JUMLAH SARJANA KESMAS a
D-III KESMAS b
TABEL 78
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 15 16 17
1 PUSKESMAS DOTIM - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - - - - -
2 PUSKESMAS KOTA - 2 2 - - - - - - - 2 2 - - - - - -
3 PUSKESMAS DOBAR - 3 3 - - - - - - - 3 3 - - - - - -
4 PUSKESMAS RANGGO 1 - 1 - - - - - - 1 - 1 - - - - - -
5 PUSKESMAS RASABOU - - - - - - - - - - - - - - - - - -
6 PUSKESMAS SORIUTU - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7 PUSKESMAS KEMPO - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - - - - -
8 PUSKESMAS KILO - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1
9 PUSKESMAS CALABAI - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 7 8 - - - - - - 1 7 8 - - - 1 1 2
1 RS Dompu 2 5 7 4 2 6 3 3 9 7 16 1 3 4 3 1 4
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 5 7 4 2 6 3 - 3 9 7 16 1 3 4 3 1 4
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 8.8 12.7 10.7 0.9 2.7 1.8 3.5 1.8 2.7
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 1 2 - - - - - - 1 1 2 - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 13 17 4 2 6 3 - 3 11 15 26 1 3 4 4 2 6
Sumber: Sub. Bag UP & RSUD, 2013
PEREKAM MEDIK
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN
TENAGA TEKNISI MEDISFISIOTERAPIS
JUMLAH NO UNIT KERJA
TABEL 79
KABUPATEN/KOTA DOMPU
TAHUN 2012
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER :
1 APBD KABUPATEN : 9,172,192,000 59.33
a. Belanja Langsung :
* Dinas Kesehatan 5,972,192,000 38.63
* Puskesmas 200,000,000 1.29
b. PROGRAM JAKKAD 3,000,000,000 19.41
2 APBD PROVINSI : 180,000,000 1.16
a. Dana Sharing Jamkesmas NTB 180,000,000 1.16
3 APBN : 5,811,103,000 37.59
- BANSOS/JAMKESMAS-JAMPERSAL 3,294,403,000 21.31
- Lain-lain :
* Dana TP BOK (Batuan Operasional Kesehatan) 2,516,700,000 16.28
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 296,287,500 1.92
- (GF-ATM Malaria) 296,287,500 1.92
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN -
15,459,582,500 100.0
644,348,845,793
1.42
69,196
Sumber : Sub.Bagian Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2013
Ket : Anggaran APBD Kabupaten tidak termasuk belanja tidak langsung (gaji dan tunjangan sebesar Rp. 18.692.280.752)
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
top related