ambon syarifudin, panduan praktikum mahasiswa
TRANSCRIPT
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 1
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 2
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 3
Praktikum Broadcasting, Baca tulis Al-Quran, dan Ibadah
Panitia Pelaksana praktikum Ibadah
tahun 2011 Hak paten 2010-2011.
Diterbitkan oleh:
University Press IAIN Ambon
Jl. Dr. H. Tarmizi Taher Kebun
Cengkeh Batu Merah Atas.
Telp. 0911-84615
Cetakan: I Panduan ini tidak diperjualbelikan, hanya dikhususkan bagi mahasiswa yang mengikuti praktikum angkatan 24 tahun 2010-2011 pada Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.
Editor:
Arman Man Arfah
Mahdi Malawat
Syarifudin Desain Cover: Syarifudin
Jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Ambon
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 4
Kata Pengantar
Atas karunia Allah swt yang telah memberikan
kekuatan, kesempatan dan kesehatan. Buku panduan
praktikum praktikum broadcasting, baca tulis Al-Quran,
dan ibadah mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ushuluddin
IAIN Ambon Jurusan Komunikasi Penyiaran (KPI) dan
konsentrasi jurnalistik tahun ajaran 2010 – 2011 yang
ada dihadapan dapat diselesaikan dengan baik sesuai
kemampuan yang dimiliki oleh panitia.
Panduan praktikum broadcasting, baca tulis Al-
Quran, dan ibadah adalah buku petunjuk tekniks untuk
melakukan operasional selama praktikum berlangsung.
Buku panduan praktikum broadcasting, baca tulis Al-
Quran, dan ini banyak memberikan informasi positif
bagi mahasiswa dan panitia sehingga dalam proses
pelaksanaan praktikum untuk menjalin kerjasama yang
baik sehingga dapat melahirkan hasil yang maksimal.
Ambon, 17 Juni 2011
Dekan
Drs. Hasan Lauselang, M.Ag.
Nip. 196112311992031015
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 5
Kata Pengantar ............................................................. ii
Daftar isi ....................................................................... iii
BAGIAN I Praktikum Media ................................ 1
A. Dasar Pemikiran .............................................. 1
B. Tujuan dan Kegunaan praktikum ................. 4
C. Tempat Dan Waktu Kegiatan ....................... 5
D. Konten Materi Praktikum .............................. 7
1. Deskripsi teknologi komunikasi. .................. 7
2. Teknik pembuatan berita............................. 10
3. Teknik penggunaan Media .......................... 12
a. Radio ...................................................... 12
b. Televisi ................................................... 19
c. Koran/Majala dan Buku ......................... 19
d. Teknologi Komunikasi Global ............... 20
e. Komputer Grafis ..................................... 20
f. Fotografi ................................................. 23
g. Kegrafikaan ............................................ 24
4. Teknik Analisis Informasi........................... 25
Metode Pembimbingan ................................. 25
E. Pedoman Penilaian ........................................ 33
F. Teknik Penyusunan Laporan ....................... 38
G. Pengesahan pembimbing ............................. 39
BAGIAN II Praktikum Khat Al-Quran ......... 41
A. Dasar Pemikiran ............................................ 41
B. Tujuan dan Kegunaan praktikum ............... 44
C. Tempat Dan Waktu Kegiatan ..................... 44
D. Konten Materi ................................................ 45
1. Sejarah Kaligrafi ........................................ 45
2. Pengenalan Perlatan Khat Al-Quran ........... 57
3. Teknik Penulisan Khat Al-Quran................ 58
4. Bentuk-bentuk kaligrafi .............................. 62
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 6
E. Metode Pembimbingan ................................. 67
F. Pedoman Penilaian ........................................ 75
G. Teknik Penyusunan Laporan ....................... 80
H. Lampiran Pengesahan .................................. 81
BAGIAN III Praktikum Ibadah ........................ 83
A. Dasar Pemikiran ............................................ 83
B. Tujuan dan Kegunaan................................... 87
C. Tempat Dan Waktu Kegiatan ..................... 88
D. Konten Materi ................................................ 89
1. Praktek Thahara ......................................... 89
2. Praktek Shalat .......................................... 120
3. Pengurusan Jenaza ................................... 142
E. Metode Membimbing .................................. 161
F. Bentuk Penilaian .......................................... 163
G. Komposisi Penyusunan Laporan ............... 166
H. Lampiran Pengesahan ................................. 166
BAGIAN IV Teknik Publikasi Dakwah ........ 169
A. Pemilihan materi ........................................... 170
B. Teknik Penyusunan Materi ........................... 170
A. Dasar Pemikiran
BAGIAN I
Praktikum Media
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 7
Praktikum boradcasting bidang pertelevisian, radio,
koran, buku, kegrafikaan, dan teknologi komputer grafis
sampai saat ini, masih menjadi primadona dalam
menyiarkan, meny5ebarkan informasi baik secara tatap
muka maupun jarah jauh. Media ini sadar atau tidak
jasanya telah banyak memberikan kontribusi dalam
menunjang proses komunikasi sebagai perpanjangan
panca indra manusia.
Perkembangan ICT juga bidang broadcasting,
kegrafikaan, kaligrafi dan media lainnya sebagai fasilitas
publikasi dakwah bagi calon informan Islam penguasaan
media komunikasi perlu ditunjang dengan keterampilan
yang memadai sebagai alat publikasi pesan-pesan yang
dapat merubah prilaku masyarakat menjadi humas
berdasarkan pada Al-Quran dan Sunnah. Pengembangan
teknologi informasi ICT di pada Fakultas Dakwah dan
Ushuluddin khususnya Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam dan konsentrasi jurnalitik. Perhatian khusus pada
media informasi adalah instrument penting yang
memiliki peran strategis dalam penyebaran informasi
Islam. Karena sifatnya strategis maka mahasiswa calon
sarjana dakwah dan komunikasi perlu dibekali
keterampilan media.
Melalui kegiatan praktikum diharapkan mahasiswa
dapat menyerap informasi dari narasumber yang ahli
dibidangnya untuk memberikan pengaruh positif
terhadap mahasiwa dalam pengembangan keterampilan,
keahlian demi peningkatan wawasan berfikir sebagai
seorang informan Islam (Dai dan Muballigh). Selain
dengan praktikum ini dihapkan dapat diperoleh masukan
berharga dari masyarakat bagi mahasiswa dan Perguruan
Tinggi untuk pengembangan lebih lanjut.
Dalam rangka mewujudkan visi pengembangan
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon untuk
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 8
mengantarkan peserta didiknya menjadi manusia yang
trampil dan selalu berinovasi untuk memperbaiki
kredibilitas diri dan orang lain. Karakter mahaisswa
Komunikasi Penyiaran Islam adalah pada prilaku
komunikasinya. Cirinya adalah setiap perkataan yang
keluar dari mulutnya mengandung mutiara hikmah yang
dapat memicu dan orang lain untuk berkarya, serta dapat
menjadi motivator bagi jiwa-jiwa yang lemah untuk
bangkit melakukan kreatifitas rahmatalli‟alamin, dalam
bentuk kecerdasan sosial, kecerdasan berkomunikasi
secara sopan dan santun, kecerdasan akhlaq, dan
kecerdasan spiritual.
Upaya ini diperlukan untuk menghasilkan lulusan
yang berkemampuan ilmu amaliyah dan amal yang
ilmiyah yang akan menunjukan kompetensinya dalam
masalah kehidupan beragama (Islam) dan kompetensi
praktis dalam dakwah dan misi komunikasi/ publikasi
Islam. Untuk merealisasikan misi itulah, maka
dibutuhkan suatu sistem perkuliahan yang sifatnya
prakticable melihat dan mengarahkan sekaligus
memberikan penilaian kepada masiswa sebagai peserta
didik dalam penguasaan tata peribadatan yang wajib dan
rutin dilaksanakan semisal Praktikum Ibadah dan
Praktikum Dakwah/Khutbah serta Praktikum/ Magang
dalam latihan kerja jurnalistik. Hal ini lebih ditekankan
lagi karena program praktikum tersebut di atas ini,
ditetapkan dalam program perkuliahan dengan bobot
SKS tersendiri.
Untuk melaksanakan kegiatan dan pelaksanaan
praktikum ini, maka kami mengajukan proposal /
permintaan dana dengan perencanaan anggaran yang
dibutuhkan.
Praktikum media merupakan salah satu upaya
mengenalkan dan mempersiapkan mahasiswa memasuki
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 9
dunia kerja (professional) yang cenderung menuntut
kemampuan aplikatif keilmuannya yang didapat selama
diperkualihan. Karena itu Praktikum media pada
hakikatnya adalah suatu upaya yang dilakukan agar
mahasiswa terbiasa dan teruji dalam mempraktekkan
teori yang diperolehnya selama di bangku perkualiahan
untuk dipresentasikan dalam kerja praktis.
Dengan demikian maka secara pure sciensi
mahaiswa mampu mendarmbaktikan keilmuannya untuk
dipraktekkan ke dalam dunia profesi. Praktikum Media
salah satu mata kuliah profesi yang harus dilaksakan
oleh mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon sebagai
langkah teknis keilmuan jurusan sekaligus media praktek
sekaligus laboratorium lapangan. Bagi pengembangan
jurusan itu sendiri.
Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan
akademik ini, berangkat dari visi dan misi IAIN Ambon
dan visi Fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon
sebagai garda terdepan yang memiliki keahlian dan
keterampilan dalam publikasi infromasi yang dapat
memperbaiki, dan merubah pola pikir mahasiswa untuk
dapat mandiri, kreatif, inovatif, dan memiliki visi
perubahan secara individual dan global.
Praktikum ini sebagai implementasi kultur akademik
yang telah menjadi PROTAP(program tetap) jurusan
Komunikasi Penyiaran Islan dan konsentrasi jurnalitik
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin karena bagian integral
kurikulum. Praktikum media juga merupakan bagian dari
mata kuliah yang ada diprogram studi.
Pelaksanaan Praktikum Dakwah bagi mahasiswa
semester III, V dan VII (semester ganjil) pada jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan jurusan
Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 10
Ambon tahun akademik 2010 / 2011 ini dilakukan
dengan berpedoman pada peraturan perundang-
undangan sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 2, Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60, Tahun 1990
tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Presiden RI, Nomor 111 Tahun 2006
tanggal 29 Desember 2006 tentang perubahan
status STAIN menjadi IAIN Ambon.
4. Keputusan Menteri Agama RI. Nomor 10 Tahun
2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN
Ambon.
5. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2004 tentang
Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung jawab
Keuangan
6. Surat Keputusan Dekan Fakultas Dakwah dan
Ushuluddin IAIN Ambon Nomor 01 Tahun 2011
tanggal 18 Juni 2011, perihal Panitia Pelaksana
Praktikum Dakwah tahun akademik 2011-2012.
B. Tujuan dan Kegunaan a. Tujuan;
1. Untuk membentuk prilaku komunikasi
mahasiswa yang sopan dan santun dalam
menyampaikan argumentasi lewat teknologi
broadcasting seperti radio, televisi, koran,
majalah, buku dan iklan. Media adalah sebagai
perpanjangan panca indra manusia.
2. Melatih mahasiswa berpikir kritis terhadap
publikasi informasi yang kurang terkendali
oleh media tertentu. Mempelajari Menyelidiki
cara publiakasi media dalam membingkai isu,
dan pesan-pesan yang kerap kali tidak
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 11
terkendali akibat motivasi materi yang lebih
dominan melalui media media massa.
3. Agar mahasiswa mampu melacak, meliput,
dan memberikan informasi yang kredibel
dalam menyiarkan pristiwa aktual yang terkait
dengan permasalahan dalam masyarakat
(memproduksi berita).
b. Kegunaan:
1. Dapat memberikan keterampilan untuk
membangun kesadaran mahasiswa sebagai
agent perubahan menuju kemaslahatan umat.
2. Membangun karakter mahasiswa dalam
menyikapi setiap informasi yang dapat
merusak tatanan serta struktur masyarakat
multikultural.
3. Untuk menjaga, merawat keharmonisan umat
beragama dari isu yang dapat merusak
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
C. Tempat Dan Waktu Kegiatan 1. Tempat;
Adapun tempat pelaksanaan praktikum media
mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
dan konsentrasi jurnalistik pada Fakultas Dakwah
dan Ushuluddin IAIN Ambon angkatan ke-24
pada semester ini akan dibuka pada tanggal 24
Juni 2011 sampai tanggal 2 Juli 2011
direncanakan berlokasi dibeberapa media cetak
dan elektronik diwilayah daerah Kota Ambon.
Pelaksanaan Praktikum Dakwah bagi mahasiswa
jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 12
konsentrasi jurnalistik Fakultas Dakwah dan
Ushuluddin IAIN Ambon tahun akademik 2010
/2011 ini dipusatkan di laboratorium dakwah dan
media penyiaran sebagai penunjang kompetensi
mahasiswa dalam melakukan praktikum.
2. Waktu;
Pendafataran peserta praktikum setiap jam kerja
yang dimulai pada tanggal 17 Juni sampai
dengan tanggal 23 Juni 2011. Pendaftaran
Mahasiswa peserta praktikum media
dilaksanakan sesuai tanggal penetapan panitia
praktikum. Waktu pelaksanaan praktikum.
3. Syarat pendaftaran;
a. Mahasiswa mahasiswa yang terdaftar pada
jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dan
konsentrasi jurnalistik.
b. Melunasi SPP sementara berjalan dengan
memperlihatkan kepada panitia pendafataran.
c. Menunjukkan kartu indentitas mahasiswa.
d. Mengambil formulir pendaftaran.
4. Peserta Praktikum;
Peserta praktikum media angkatan ke-24
semester gasal tahun akademik 2010/2011 adalah
mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
(KPI) dan konsentrasi jurnalistik yang telah
memenuhi syarat akademik termasuk telah lulus
beberapa mata kuliah yang berkaitan dengan
dakwah dan komunikasi dengan bidang
praktikum sebagai berikut:
a. Reporting, Editing, Writing,
b. Advertising (REWA).
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 13
c. Broadcasting; produksi siaran Radio, Televisi
dan Film (RTF),
d. Desain Grafis. Setting Agenda,
e. Analisis framing media dalam melakukan
konstruksi berita.
D. Konten Materi Praktikum 5. Deskripsi teknologi komunikasi.
Sebagai mahasiswa komunikasi Penyiaran Islam
dan konsentrasi jurnalistik fakultas dakwah dan
Ushuluddin IAIN Ambon perlu menelaah prilaku media
di Indonesia yang dipublikasikan lewat media massa.
Hal ini telah menjadi fenomena tersendiri dalam proses
komunikasi massa dewasa ini bahkan ketergantungan
manusia pada media massa sudah sedemikian besar.
Media komunikasi massa abad ini yang tengah
digandrungi masyarakat adalah televisi.
Di Indonesia berdasarkan survey Ac Nielsen di
tahun 1999 bahwa 61% sampai 91% masyarakat
Indonesia suka menonton televisi, hasil ini lebih lanjut
dijelaskan bahwa “hampir 8 dari 10 orang dewasa di
kota-kota besar menonton televisi setiap hari dari 4 dari
10 orang mendengarkan radio” ( Media Indonesia, 16-
Nopember 1999). Hal ini menunjukkan bahwa menonton
televisi merupakan “aktivitas” utama masyarakat yang
seakan tak bisa ditinggalkan. Realitas ini sebuah bukti
bahwa televisi mempunyai kekuatan menghipnotis
pemirsa, sehingga seolah-olah televisi telah
mengalienasi seseorang dalam agenda settingnya.
Perkembangan pertelevisian di Indonesia dua
tahun terakhir ini memang amat menarik, televisi-televisi
swasta bermunculan melengkapi dan memperkaya TV
yang sudah ada. Tercatat lebih dari 17 TV yang ada di
Indonesia adalah TVRI, RCTI, SCTV, TPI, AN-TV,
Indosiar, Trans-TV, Lativi, TV-7, TV Global, dan Metro
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 14
TV ditambah TV-TV lokal seperti Bandung TV, STV,
Padjadjaran TV dan sebagainya. Fenomena ini tentu saja
menggembirakan karena idealnya masyarakat Indonesia
memiliki banyak alternatif dalam memilih suguhan acara
televisi.
Namun realitasnya, yang terjadi adalah stasiun-
stasiun TV di Indonesia terjebak pada selera pasar
karena tema acara yang disajikan hampir semua saluran
TV tidak lagi beragam tetapi seragam di mana informasi
yang sampai kepada publik hanya itu-itu saja tidak
menyediakan banyak alternatif pilihan. Beberapa format
acara TV yang sukses di satu stasiun TV acapkali
diikuti oleh TV-TV lainnya, hal ini terjadi hampir pada
seluruh format acara TV baik itu berita kriminal dan
bedah kasus, tayangan misteri, dangdut, film india,
telenovela, serial drama Asia, Infotainment, dan lain-
lain.
Media watch mencatat bahwa selama ini atas nama
mekanisme pasar, pilihan format isi pertelevisian tak
pernah lepas dari pertimbangan ”tuntunan khalayak”
menurut perspektif pengelola. Berbagai program acara
dibuat hanya untuk melayani kelompok budaya
mayoritas yang potensial menguntungkan, sementara
kelompok minoritas tersisihkan dari dunia simbolik
televisi.
Ukuran televisi hanya dilihat berdasarkan rating
tidak memperhatikan faktor fungsional, akibatnya ada
kelompok masyarakat yang dapat menikmati berbagai
stasiun TV karena berada di wilayah yang berpotensi,
tapi ada masyarakat yang tak terlayani sama sekali atau
menangkap acara televisi namun isinya secara kultural
tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
Keadaan ini sebelumnya terjadi juga pada negara
adi kuasa seperti Amerika Serikat penelitian di negara
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 15
ini menunjukkan bahwa surat kabar dan televisi
mengarahkan sasaran liputan mereka terutama pada
kelompok elite dan tak memperdulikan sebagian besar
warga (Kovach, 2003:66) dalam pemenuhan fungsi
informasi dan hiburan belakangan ini, TV-TV gencar
menayangkan berita-berita yang disebut dengan
infotainment. Kehadiran infotainment amat mewarnai
program-program acara di televisi bahkan menempati
posisi rating tertinggi yang berarti acara-acara model
seperti ini amat digemari oleh masyarakat. Pengiklan
pun tak urung berbondong-bondong memasang iklan
pada setiap tayangannya tentu saja semakin mamacu
pengelola media untuk berloma-lomba membuat heboh
acara infotainment yang dikemasnya.
Dipelopori oleh tayangan kabar-kabari lima tahun
silam di RCTI, saat ini tidak kurang dari 50 judul acara
serupa muncul menyebar di semua stasiun TV termasuk
TVRI bahkan Metro TV. Semua format yang tampil
mengatasnamakan infotainment sebagai penggabungan
dari kata ”Information‟ dan Entertainment‟ (Informasi
dan Hiburan) wujudnya merupakan paket tayangan
informasi yang dikemas dalam bentuk hiburan &
informasi yang menghibur.
Jika kita cermati tampaknya tayangan-tayangan
infotainment yang mengklaim sebagai sebuah produk
jurnalisme seringkali berorientasi bukan pada efek yang
timbul dalam masyarakat tetapi produk komersial
tersebut apakah mampu terjual dan mempunyai nilai
ekonomis atau tidak, sehingga tidak memperhatikan apa
manfaatnya bagi pemirsa ketika menginformasikan
adegan ”syur” Mayangsari Bambang Soeharto,
exploitasi kawin cerai para selebritis, konflik, gaya
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 16
hidup, serta kebohongan publik yang kerap digembar-
gemborkan oleh kalangan selebritis.
Fenomena ini menandakan satu permasalahan di
dalam kehidupan nilai-nilai sehingga peran mahasiswa
komunikasi Penyiaran Islam dan konsentrasi jurnalistik
fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon, yang
akan turun ke media penyiaran menyaksikan para
praktisi media dalam mengkonstruksi berita. Televisi
Indonesia semakin hari semakin memperlihatkan
kecenderungan mencampuradukan berita dan hiburan,
agama, budaya melalui format tayangan ”infotainment”.
Kebergunaan berita menjadi berkurang bahkan
menyimpang. Hal ini disebabkan di antaranya oleh
tekanan pasar yang makin meningkat. Inilah tugas
mahasiswa komunikasi Penyiaran Islam dan konsentrasi
jurnalistik fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN
Ambon di lokasi praktikum.
6. Teknik pembuatan berita
Teknik pembuatan berita telah mengalami
pergeseran daeri waktu kewaktu sesaui perkembangan
jaman. Tetapi sampai sekarang masih banyak para
jurnalis menggunakan 5 W 1 H. dalam praktikum ini
mahasiswa diajakar cara membuat berita untuk
dipublikasikan lewat media cetak dan elektronik. Media
pertelevisian hamper sama dengan media radio
perbedaanya pada tampilan visdualnya saja.
Karena perbedaan ini maka perlu ada teknik
menyunting berita dari berbagai media cetak dan
elektronik serta idiologi dari masing-masing media
dalam membingkai berita sesuai isu yang ingin dijual.
Hal ini akan memberikan corak dari masing-masing
idiologi dari media yang ada dibelakang layar. Informasi
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 17
yang terbit serta opini, isu dan pilihan kalimat dari
media cetak tersebut menggambarkan idiologi media
tersebut. Inilah pentingnya mata kulian teknik
menyunting berita untuk mahasiswa ketahui pada media
cetak dan elektronik, sehingga mahasiswa mampu
menjelaskan kepada masyarakat informasi yang sehat
dan tidak sehat melalui mata kulian ini yakni teknik
menyunting berita.
a. Tujuan materi praktikum ini bertujuan diharapkan
mahasiswa mampu membuat artikel, rangkuman
(ringkasan), menyalin (mengutip) dan memparafrase
sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa jurnalistik yang
berlaku pada media tertentu yang mudah dipahami,
artikulasi bahasanya.
b. Ilmu terapan yang didapatkan:
Sistematika penyajian, isi, dan bahasa
(menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat);
mengedit: pekerjaan naskah yang betul-betul
menjadi naskah yang siap untuk dicetak.
Keterampilan menyusun paragraph dan
menuangkan ide dalam memberikan suatu
peristiwa.
Mampu merencanakan dan mengarahkan
penerbitan (surat kabar, majalah dan televisi).
Mampu menyusun, mengedit naskah, dan
merakit film, pita rekaman dengan cara
memotong-motong dan memasang kembali.
Dapat menganalisis naskah, gambar, foto yang
akan dikonstruksi atau diberikan kepada
masyarakat.
7. Teknik penggunaan Media
h. Radio
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 18
Publikasi teknologi dakwah di bidang
broadcasting (penyiaran) Teknologi radio digital
memiliki signifikansi tersendiri dibanding dengan media
informasi lainnya. Radio pertamakali didemonstrasikan
di Jenewa, Swis pada “World Administrative Radio
Conference” musim panas tahun 1988 Teknologi
penyiaran radio digital yang pertama kali
diperkenalknalkan di Amerika adalah EUREKA-147
Digital Audio Broadcasting (DAB) pada pertengahan
tahun 1990 pada “National Assocoation of Broadcasters
Convention” di Atlanta, Georgia. Siaran radio digital
EUREKA-147 pertamakali didemonstrasikan pada NAB
tahun 1991 di Las Vegas. Hasil jajak pendapat yang
dilakukan oleh Zogby International yang diterbitkan
pada tanggal 3 Oktober 2003 menunjukkan bahwa
orang-orang Amerika sangat menyenangi dan
menghargai stasiun penyiaran publik lokal didaerahnya.
Lebih dari 3/4 penduduk Amerika (76%) sangat
menyenangi siaran radio lokal yang menyuguhkan acara
berita, informasi dan hiburan.
Jajak pendapat mencari informasi dari responden
tentang berapa besar manfaat siaran radio lokal ketik
terjadi keadaan darurat seperti bencana alam, adanya
serangan teroris, cuaca buruk, badai dll. Sembilan dari
sepuluh orang (93%) menjawab bahwa radio merupakan
sumber informasi yang sangat penting bila dalam
keadaan darurat. Bahkan diantara orang-orang yang
mengaku tidak pernah mendengarkan radio, 70%
diantaranya bila dalam keadaan darurat atau keadaan-
keadaan tertentu selalu mengandalkan informasi dari
radio, dan peran radio menjadi sangat penting.
Jajak pendapat juga bertanya kepada responden
berapa sering stasiun radio lokal menyiarkan musik yang
merek sukai? Dari pertanyaan tadi diperoleh hasil bahwa
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 19
stasiun penyiaran radio lokal sangat memuaskan
pendengarnya. Sementara siaran radio lokal juga
memenuhi keinginan sub kelompok demografis
masyarakat. Anak-anak remaja usia 18 tahun s/d. 19
tahun memberikan rating yang sangat kuat (84%) dan
musik yang didengarkan melalui radio mendominasi
siaran radio (74%) menyatakan bahwa radio lokal selalu
dan sebagian besar waktu siarannya memperdengarkan
musik yang mereka inginkan. Bila terjadi kemacetan lalu
lintas, pendengar radio di mobil selalu mencari
informasi lebih banyak tentang keadaan lalu lintas dari
radio, dan radio digital dapat memberikan informasi
lebih banyak lagi bagi pendengar yang segmentasinya
lebih bervariasi dan lebih banyak lagi.
Radio merupakan suatu industri yang sehat dalam
industri iklan. Radio merupakan segmen segmen media
yang membantu percepatan ekonomi paling cepat selama
tahun 1997 s/d. 2002, sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Merchant Bank Veronis Suhler
Stevenson. Kajian ini menunjukkan bahwa media ini
masih relevan untuk dijadikan sebagai media dakwah.
mahasiswa komunikasi Penyiaran Islam dan konsentrasi
jurnalistik fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN
Ambon. Mengetahui teknologi Radio Digital memiliki
kemampuan tersendiri untuk melakukan dakwah yang
mudah dan murah karena hanya memiliki audio.
Teknologi ini masih sangat relevan untuk dijadikan oleh
media dakwah karena memiliki masyarakat tertentu
sebagai peminatnya.
1. Cara kerja Siaran Radio Digital
Radio digital IBOC memancarkan sinyal audio
digital dalam bentuk aliran data digital yang dikirim
secara berurutan sebagaimana pada modem dan faksimili
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 20
bersama sama dengan signal analog. Dengan ini
memungkinkan spektrum yang sama digunakan untuk
kedua jenis signal analog dan digital, sehingga pesawat
penerima radio AM atau FM masih bisa menerima
digunakan untuk menerima siaran yang sama.
Penyiaran radio digital mengubah informasi
analog menjadi angka-angka biner yang nilanya selalu
berubah-ubah sesuai dengan besaran sinyal audio analog
yang masuk. Sistim pemancar radio digital mengubah
atau menyediakan (encode) sinyal suara analog yang
masuk menjadi bilangan biner untuk dipancarluaskan/
Proses ini disebut sebagai Code/Decode (penyandian
sinyal analog menjadi sinyal digital dan penguraian
kembali dari sinyal digital menjadi sinyal analog, atau
dari satu sistim penyandian yang satu ke penyandian
yang lain), yang selanjutnya disebut CODEC. Dalam hal
dimana studio telah mengirim sinyal digital ke
pemancar, pemancar radio digital hanya memproses
sinyal audio digital yang masuk siap untuk
dipancarluaskan. Proses ini disebut modulation. Pesawat
penerima radio digital menguraikan kembali (decode)
sinyal digitalyang diterima menjadi sinyal audio analog
kembali (pada proses yang berlawanan dari digital ke
analog). Proses ini disebut demodulation.
Terdapat beberapa cara untuk merubah sinyal
analog menjadi sinyal digital. Cara-cara ini dapat
diuraikan secara matematis yang disebut dengan
Algorithm (Algoritma). Dalam menggunakan algoritma,
para pakar dan teknisi dapat membuang komponen-
komponen sumber sinyal audio digital yang tidak
diperlukan dan hanya meninggalkan bagian-bagian yang
penting saja untuk dipancarluaskan melalui antena dan
selanjutnya direproduksi pada pesawat penerima radio
atau pada atau pafda alat pemutar rekaman. Sebagai
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 21
contoh, perbasarkan “psycho-acoustical” yang dimiliki
telinga manusia dikeahui bahwa telinga tidak dapat
merasakan suara-suara yang berintensitas rendah yang
tersembunyi oleh frekuensi-frekuensi lain yang sama.
CODEC algoritma sangat membantu konsep ini dengan
memisahkan dan tidak memancarluas-kan sura-suara
yang tidak diperlukan tadi tanpa mengurangi kualitas
suara audio yang telah disandikan (decode) menjadi
informasi analog pada pesawat penerima.
Proses pengurangan bit ini dikenal dengan istilah
compresion (kompresi). Kompresi akan mengurangi
sinyal yang masuk menjadi komponen-komponen
penting sedemikian rupa yang berkibat pada
berkurangnya lebar pita (band-width) saluran transmisi.
Kompresi sinyal audio ini menjadi sangat penting untuk
mengurangi lebar pita transmisi siaran digital. Beberapa
jenis kompresi algoritma sistim pengolahan sinyal audio
secara digital yang kita kenal adalah AAC, PAC, MP-3
atau HDC. Ini semua merupakan nama dagang dari
sistim kompresi informasi audio digital dan untuk
menyatakan hak cipta intelektual dan sekaligus untuk
membedakan masing-masing cara kodefikasi algoritma
diantara beberapa sistim tadi.
Dengan menggunakan HD-Radio secara digital
sinyal yang telah dimodulasikan pada frekuensi yang
sama dengan frekuensi analog yang ada
2. Kualitas audio digital
Pada rangkaian jalur transmisi penyiaran audio,
terdapat titik-titik atau simpul-simpul dimana dilakukian
kompresi sinyal audio; yaitu ketika sistim otomatisasi
level dinyal audio, saat perekaman audio, hubungan
antara studio ke pemncar (Studio to Transmitter Links),
saat dial-up (yaitu ketika mengirimkan sinyal audio pada
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 22
jarak jauh dengan menggunakan saluran telepon digital
“ISDN”, dan sekarang ditambah lagi dengan
memancarluaskan sinyal audio ke pesawat penerima
secara digital. Di setiap titik-titik tadi masing-masing
menggunakan kompresi sinyal sinyal audio yang secara
teknis dikelola sedemikian rupa agar sinyal-simyal audio
tidak berkurang kualitasnya bila pada tahap berikutnya
melalui proses penyandian dan diurai kembali (encode
dan decode) beberapa kali.
Hasil kerugian yang tidak begitu kentara dapat
terjadi pada frekuency response, hilangnya dynamic
range, atau yang lebih parah lagi bisa juga terjadi pada
informasi tambahan yang dibuat belakangan. Dalam hal
ini, kualitas sinyal audio digital akan terdengar sangat
jelek dan lebih rendah kualitasnya dibandingkan dengan
kualitas suara pada sistim pemancaran radio FM. Tentu
saja kualitas audio digital yang jelek akan membuat
pendengar menolak rencana migrasi dari sistim
penyiaran analog ke digital.
Cara-cara CODEC sinyal audio dimaksudkan
untuk sebanyak mungkin mengurangi jumlah informasi
bit, sementara membuat tiruannya secara tepat tanpa
dapat dikenali perbedaannya secara nyata oleh
pendengar. Untuk mengenali perbedaan tadi diperlukan
orang-orang terlatih yang “bertelinga emas”. Setelah
melalui kajian dan penelitian secara intensif pada
akhirnya diperoleh cara CODEC dengan menggunakan
jumlah bit minimal dengan hasil yang sangat
memuaskan. Cara kodifikasi (CODEC) dengan
menggunakan jumlah bit minimal untuk menghasilkan
kualitas suara sesuai dengan kualitas asli tersebut disebut
“Low Bit Rate” atau “Low Data Rate” CODEC.
Hingga saat ini sistim HD Radio menggunakan
teknologi kompresi yang dikenal dengan istilah PAC,
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 23
dikembangkan oleh Lucent Technologies. Namun
iBiguity Digital telah mengembangkan sistim HD-Radio
dengan CODEC HDC baru yang secara signifikan dapat
memperbaiki kualitas “Low Bit Rate” pada sistim HD-
Radio AM.
Di dalam mengevaluasi kualitas CODEC audio,
kriteria yang digunakan pada sinyal audio analog di
masa lampau benjadi tidak berguna lagi. Sementara
parameter-parameter yang digunakan untuk mengukur
kualitas suara seperti “Signal to Noise Ratio (S/N Ratio),
“Frequency Response” dan distorsi masih dapat
digunakan. Proses coding memasukkan sejumlah
komponen-komponen yang benar-benar baru berupa
perangkat lunak untuk memanipulasi, memperbaiki,
mengatur, menyesuaikan setiap kekurangan yang
muncul akibat CODEC.
Antara tahun 1950 hingga tahun 1960-an untuk
menggambarkan suara yang berkualitas tinggi
berpedoman pada “High Fidelity”, kemudian pada tahun
1970 hingga 1980-an kriteria suara berkualitas tinggi
ditambah dengan “Stereophonic”. Namun setelah
Compact Disc masuk pasar peralatan hiburan di rumah-
rumah, diperkenalkanlah suatu parameter baru untuk
menilai kualitas audio, yaitu yang disebut dengan
“kualitas CD”
Kualitas penyiaran radio FM baru dikenal sebagai
Kualitas “High Fidelity” dan “Stereophonic”. Namun
dengan munculnya CD penilaiannya ditambah dengan
“Low Noise” dan “High Dynamic Range”. Harapan
inilah yang didambakan oleh masyarakat ketika
mendengarkan radio. Pada penyiaran radio FM kita bisa
mendengarkan siaran FM yang masih menghadapi
beberapa kekurangan, yaitu ketika menerima siaran
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 24
siaran radio dengan bergerak melaju di mobil dengan
kecepatan tinggi.
Siaran radio AM juga mempunyai beberapa
masalah kualitas audio serius yang tidak dapat
dipisahkan. Gangguan dari pemancar radio yang
beroperasi di kanal sebelah (adjacent channel) dan
gangguan dari pemancar radio yang beroperasi pada
frekuensi yang sama (co-channel) khususnya pada
malam hari sangat mengganggu. Setelah bertahun-tahun
tidak bisa mengatasi masalah ini, beberapa stasiun
penyiaran radio AM melempar handuk untuk tidak
menyiarkan acara musik. Sebagai gantinya mereka
bermigrasi ke stasiun penyiaran radio FM. Di lain pihak
stasiun pemancar AM mempunyai keuntungan berupa
jangkauan siaran yang sangat jauh di malam hari, namun
tetap tidak dapat mengatasi keinginan pendengar yang
lebih senang mendengarkan siaran musik yang
berkualitas tinggi. Hanya dengan menggunakan siaran
AM-Digital sajalah yang dapat menyelesaikan masalah
ini.
Perubahan dari sistim penyiaran anlog ke digital
tahap pertama Tahun pertama dari penyiaran radio
digital di Amerika dimulai pada tahun 2003. Kira-kira
300 stasiun pemancar radio AM dan FM telah diberi izin
untuk bermigrasi dari analog ke digital dengan
menggunakan sistim “H-D Radio”. Selama masa transisi
tadi, stasiun penyiaran radio yang bermigrasi ke
penyiaran digital diharuskan memancarkan siarannya
pada dua sistim (analog dan digital) sekaligus yang
disebut “Simulcast”. Pada bulan Oktober di tahun yang
sama, Kenwood USA membagi-bagikan 1000 pesawat
penerima radio digital HD-Radio. Pada bulan Januari
2004 pesawat penerima radio digital buatan Kenwood
telahper beredar di pasar. Pada saat itu juga pesawat
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 25
penerima radio digital IBOC pertama kali juga dapat
dibeli di Cedar Rapid, Iowa
i. Televisi
Perkembangan teknologi pertelevisi dewasa ini
cukup signifikan sehingga media ini termasuk media
bergensi sampai sekarang ini. Media ini memiliki
banyak kekuatan dan melakukan konstruksi informasi
karena media TV terdiri dari audio visual bisa dilihat
dan didengar sehingga memiliki pangsa pasar yang
cukup menggembirakan.
Dalam teori komunikasi Gutman (1984: 29);
mengatakan bahwa semakin banyak fasilitas media
dalam menyebarkan informasi maka pesan tersebut
semakin efektif. Karena pentingnya mempelajari media
ini sehingga mahasiswa komunikasi Penyiaran Islam dan
konsentrasi jurnalistik fakultas dakwah dan Ushuluddin
IAIN Ambon perlu mengetahui cara kerja dalam meliput
berita dan semacamnya.
j. Koran/Majala dan Buku
Karakter dari media cetak ini pada prinsipnya
sama, tetapi koran dicetak dan dibaca bagi kebutuhan
setiap hari. Koran laksana makanan sehari-hari,
prinsipnya memberitakan peristiwa penting yang
dianggap layak untuk diberitakan. Begitupula dengan
majalah ini juga bervariasi modelnya, tetapi biasanya
majalah ini ukurannya lebih kecil dari koran dan lebih
besar dari buku. Sementara buku hanya sekali saja
dicetak, sehingga ada namanya cetakan pertama, kedua
dan seterusnya.
k. Teknologi Komunikasi Global
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 26
Teknologi komunikasi global dalam materi
praktikum inilah internet, sebuah jangingan global yang
dapat digunakan sebagai media penyebaran informasi
dakwah. Materi yang akan diberikan hanya sekedar saja,
hal ini dimaksudkan karena keterbatasan waktu. Materi
internet dalam praktikum ini terdiri dari:
1. Teknik pembutan email, blogger, face book
dan twitter sebagai media komunikasi secara
global.
2. Teknik mengirim berita teks, film, dan
animasi vektor.
3. Dalam materi ini juga diajakkan pembelajaran
kaligrafi kontemporer dengan mengganakan
software animasi kaligrafi dalam lembaran
elektronik.
l. Komputer Grafis
Materi komputer grafis yang akan diberikan
kepada mahasiswa adalah untuk mengetahui media
produksi film, animasi, grafik vector yang akan
dipublikasikan lewat media cetak dan elektronik.
Pembahasan materi ini bagi peserta praktikum untuk
memberikan keterampilan teknologi komputer grafis
sebagai media produksi pesan-pesan Islam. Komputer
grafis adalah media produksi yang memiliki berbagai
macam fasilitas untuk mendesain pesan-pesan Islam
untuk memudahkan umat dengan kekuatan kemasan
Informasi. Kemasan informasi yang elegan akan
meminimalisasi distorsi ajaran Islam kepada umat yang
selama ini hanya mengandalkan pesan lisan semata.
Model ini perlu diperpadat asesorisnya sehingga
dapat memaksimalkan panca indra manusia menyerap
informasi Islam. Jasa desain grafis dapat mendesain
naskah-naskah hadis, Al-Quran, dalam berbagai macam
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 27
versi. Selain itu naskah-naskah klasik para ulama klasik,
yang dikonversi menjadi buku digital untuk
memudahkan para ilmuan dan praktisi Dakwah dan
komunikasi mengakses literatur-literatur untuk
kebutuhan akademik.
Selain kebutuhan akademik media desain grafis ini
juga efektif bagi perkembangan rumpun ilmu dakwah
yang selama ini didominasi dakwah lewat mimbar saja.
Gagasan ilmu desain grafis ini berangkat dari desakan
kebutuhan para ilmuan dakwah yang menggunakan
media sebagai media penunjang untuk memudahkan
para Dai dan Muballigh mengolah data dan tema-tema
Islam yang akan menjadi bahan dakwah baik secara
verbal maupun non verbal.
Atas dasar inilah sehingga perlu diberikan kepada
mahasiswa ilmu desain grafis untuk karena memiliki
peran strategis terhadap pengembangan publikasi
dakwah. Mata kuliah desain grafis adalah pengembangan
studi Islam bidang dalam rumpun ilmu dakwah dan
komunikasi serta inovasi baru yang dikemas secara
etika dan estetik untuk memudahkan mad‟u menerima
informasi dalam berbagai macam kemasan informasi
Islam dalam berbagai bentuk seperti bentuk cetak
maupun dalam bentuk lembaran elektronik.
Mata kuliah Desain grafis salah satu media penungjang
Dakwah dan Komunikasi yang efektif dalam melakukan
publikasi dalam melakukan dakwah bi al-Qalam. bagi
kondisi masyarakat, karena telah menjadi kebutuhan
penunjang hidup baik itu instansi perkantoran maupun
rumah tangga. Dunia periklanan dengan komponen
software yang profesional dapat menghasilkan nilai seni
dalam dunia gambar dan publikasi. Media ini dapat
diambil sebagai lahan menyampaikan informasi
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 28
keislaman khususnya bagi fakultas dakwah dan
Ushuluddin. Kemajuan Teknologi informasi khususnya
media cetak maupun visul jika bisa manfaatkan dapat
menjadi bekal siswa untuk memiliki keterampilan
menjadi user desain grafis di dunia percetakan mapun
pertelevisian.
Mata kuliah ini bertujuan agar bagaimana
mahasiswa dituntut dapat menggunakan teknologi
komputer grafis kegrafikaan untuk mendesain informasi-
informasi Islam agar memenuhi standar etika dan
estetika. Dalam proses pembelajaran program komputer
grafis, merupakan salah satu software yang paling
handal dalam dunia reklame seperti membuat border,
logo (simbol), manipulasi efek gambar agar tampak
menjadi lebih menarik dan interaktif sentuhan media
eletronik. Keterampilan yang didapatkan dalam materi
ini adalah:
1. Ruang lingkupnya Desain Grafis.
2. Mengenal dan memahami typografi media grafis
3. Mampu memanfaatkan aplikasi CorelDraw dan
Photoshop sebagai media untuk medesain informasi
agama.
4. Penyampaian informasi komunikasi visual secara
digital serta memahami elemen-elemen desain
grafis
5. Mampu melahirkan informasi yang dapat
memberikan inspirasi, inovasi, dan motivasi kepada
orang lain yang dapat merubah orang tersebut
menjadi budi pekerti yang luhur.
6. Penciptaan komunikasi visual baik secara interaktif
maupun telekomunikasi.
7. Mahasiswa mampu mengolah data yang tidak
menarik menjadi menarik, karena banyak memiliki
yang dapat memanjakan panca indra mad‟u dalam
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 29
menerima infromasi agama lewat sentuhan gradasi
warna yang dapat membantu panca indra manusia
untuk menyerap pesan-pesan agaman dengan
efektif. Peran desain grafis bisa efektif karena
memiliki unsur: Teks/simbol, Image, Movie:
Animation, Sound, User Control.
8. Peserta praktikum mampu menerapkan ilmu
komputer grafis dalam mendesain pesan dakwah
dalambentuk multimedia komunikasi seperti: Radio,
Televisi, Telephon seluler, SMS, Melalui 3G (Hp
yang memiliki fasilitas 3G), Bahasa Pemograman,
Seperti visual basic, Cobol, java script, HTML,
email Blogger, website dan sejenisnya.
m. Fotografi
Dalam kajian ilmu dakwah motivasi mempelajari
fraktek fotografi adalah untuk merekam peristiwa
dakwah pada moument tertentu sebagai dokumentasi
dalam setiap melakukan publikasi dakwah. Dalam kajian
studi naskah dakwah ada materi digitalisasi naskah
kuno/klasik.
Untuk melakukan digitalisasi naskah dakwah yang
klasik maka membutuhkan jasa fotografi. Dalam materi
praktikum tidak mempelajari seni fotografi, berbeda
dengan para pratisi seniman fotografi yang
membutuhkan keahlian dan kamera profesional.
Karena unsur ini juga penting maka mahasiswa
komunikasi Penyiaran Islam dan konsentrasi jurnalistik
fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon diberikan
materi keterampilan fotografi dengan mempelajari hal-
hal yang sangat mendasar saja seperti:
a. Pengenalan kamera Digital: kamera pocket/compact.
kamera saku. Populer bagi orang awam, sederhana
dan mudah dioperasikan. Menggunakan film format
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 30
35mm. Rangefinder. Kamera pencari jarak. Kecil,
sekilas mirip dengan kamera Saku. Bedanya,kamera
ini mempunyai mekanisme fokusing (karenanya
disebut rangefinder). Umumnya menggunakan film
format 35mm. 3. SLR, Single Lens Reflex. Kamera
refleks lensa tunggal. Populer di kalangan
profesional, amatir dan hobiis. Umumnya
mempunyai lensa yang dapat diganti. Menggunakan
film format 35mm.
b. Komposisi
c. Pencahayaan
d. Dan teknik transver foto ke komputer untuk
dilakukan pengolahan selanjutnya.
n. Kegrafikaan
Materi kegrafikaan ini penting diberikan kepada
mahasiswa komunikasi Penyiaran Islam dan konsentrasi
jurnalistik fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN
Ambon, sebagai gambaran saja tentang teknik mencatak
sablon dan cetak offcet. Dalam kajian kegrafikaan ini
berbagai macam keilmuan seperti: kalkulasi biaya cetak,
desain grafis, bahasa Indonesia, editing naskah, dan cara
kerja percetakan baik warna mapun hitam putih.
Salah satu argumentasi pentingnya ilmu
kegrafikaan adalah mahasiswa memahami dunia
percetakan sebagai satu sarana publikasi dakwah. Baik
percetakan yang sifatnya digital printing maupun cetak
offset. Inilah materi pengenalan tentang ilmu
kegrafikaan bagi mahasiswa komunikasi Penyiaran
Islam dan konsentrasi jurnalistik fakultas dakwah dan
Ushuluddin IAIN Ambon.
8. Teknik Analisis Informasi Media
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 31
Dalam kajian komunikasi penyiaran Islam bentuk
analisis informai terispirasi pada tradisi keshahihan
informasi dalam ilmu hadis. Dalam ilmu ini diajarkan
bagimana cara menganalisis informasi yang memiliki
tingkat kebenaran yang tinggi. Dalam ilmu dakwah
jugadikenal dengan kesiqahan informan dalam
menyebarkan informasi yang intinya dapat memberikan
stimulan bagi masyarakat untuk senang berbuat baik dan
resah jika berbuat curang, dan ketika ia tidak berbuat
adil. Sehingga dikenal berbagai cara menganalisis berita-
berita dimedia baik cetak maupun elektronik. Model
analisis yang dapat digunakan adalah:
a. Analisis Framing dan Analisis Konten
b. Analisis Kridibilitas informasi
c. Teknik Pengambilan berita
d. Etika menerima & menyebarkan berita
H. Metode Pembimbingan
Bagi Dosen pembimbing yang telah dibagi sesuai
ketepatan panitia. Metode membimbing pada prinsipnya
membantu mahasiswa dalam melakukan praktikum atau
magang.
Praktikum media ini dilaksanakan dimedia cetak
dan elektronik baik televisi, radio, surat kabar ataupun
majalah. Sesuai dengan tujuan praktikum di atas, maka
bentuk-bentuk kerja praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengamati dan terlibat langsung dalam proses
produksi dan penyiaran pesan melalui media
massa yang ditempati.
2. Praktek produksi;
a. Melacak, meliput dan menyiarkan berita
b. Memproduksi pesan dakwa, secara pribadi
maupun dengan menampilkan nara sumber.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 32
3. Mengamati secara aktif, untuk memahami sistem
marketing media massa yang ditempati.
Langkah-langkah pembimbingan dapat diatur
tekniknya tetapi dalam buku panduan ini sangat normatif
sifanya seperti dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
No Materi Bimbingan Indikator
Media :
1. Radio Memahami cara kerja radio dan mampu menerapkan mulai teknik mencari berita
sampai menyiarkan berita.
2. Televisi Memahami cara kerja TV mulai teknik mencari berita sampai menyiarkan berita.
3. Koran/Majala dan Buku
Memahami cara kerja koran mulai teknik layout, membuat berita head line, opini dan
feature.
4. Teknologi Komunikasi Global
Memahami cara kerja internet dan mampu menerapkan mulai teknik pembuatan email
dan teknik menerima dan mengirin berita di internet.
5 Prakter kegrafikaan Memahami cara kerja radio dan mampu
menerapkan mulai teknik mencari berita sampai menyiarkan berita.
6 Fotografi Memahami cara kerja fotografi
7 Komputer grafis Memahami cara kerja komputer grafis.
A. Persiapan Praktikum
1. Persiapan praktikum media dilakukan di jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah
dan Ushuluddin IAIN Ambon yang di koordinir
oleh panitia.
2. Melakukan registrasi/pendaftaran peserta
praktikum bagi mahasiswa yang mengambil mata
kuliah praktikum media pada panitia pendaftaran.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 33
3. Menentukan jumlah dan mekanisme pembayaran
peserta praktikum.
4. Panitia menentukan lokasi tempat praktek
mahasiswa dan atau mahasiswa mencari lokasi
praktikum media secara mandiri yang di fasilitasi
oleh panitia.
5. Panitia melakukan pengelompokan mahasiswa
berdasarkan jumlah. Lokasi yang di pakai dan
kota yang diberikan pada tiap-tiap lokasi atau
lembaga.
6. Panitia menentukan Dosen pembimbing
praktikum (DPP) sesuai bidang keahliannya.
7. Panitia membuat proposal kegiatan untuk di
ajukan kepada fakultas, lembaga/instansi lokasi
praktikum dan pihak-pihak yang berkepentingan.
8. Pengurusan administrasi dan perijinan.
9. Menentukan standar penilaian sebagai wujud
indikator keberhsilan pelaksanaan praktikum
serta evaluasinya.
B. Pembekalan
1. Tujuan
Pertama, menciptakan kesiapan psikologi, fisik
dabn sarana pendukung kepada peserta praktikum
media akan hal-hal yang terkait dengan kegiatan
lapangan yang akan di jalani para peserta
praktikum. Kedua, memberikan tambahan
wawasan dan pengetahuan, terutama yang terkait
dengan praktikum media.
2. Materi dan Metode:
Materi yang diberikan dalam kegiatan
pembekalan ini adalah: praktikum media bagi
mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam fakultas Dakwah dan Ushuluddin,
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 34
pengenalan lembaga/lokasi praktikum media,
penyusunan rencan praktikum, pelaksanaan
praktikum, penyusunan laporan, dan evaluasi.
Metode yang digunakan untuk pembekalan
meliputi; cerama, dialog interaktif, dan lain-lain.
3. Tata Tertib Praktikum media:
Peserta wajib mengikuti pembekalan secara
intens (kehadiran, keseriusan, kesopanan, dan
lain-lain).
4. Waktu Pelaksanaan pelaksanaan praktikum
media dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Kamis, 24 Juni 2011
Waktu : 09.00 Wib s/d selesai.
Tempat : Ruangan Pertemuan Lantai dua
Fakultas Dakwah dan
Ushuluddin
C. Pelaksanaan
a. Penerjunan
1) Penerjunan peserta kelokasi praktikum media
dilakukan secara serentak oleh panitia dan
atau berdasarkan permintaan dari lembaga
praktikum setelah mahasiswa mengikuti
pembekalan
2) Mahasiswa diserahkan oleh panitia praktikum
media (dosen pembimbing praktikum) kepada
lembaga tempat praktikum.
b. Penyusunan Rencana Praktikum Media
1) Setiap mahasiswa harus menyusun rencana
praktikum media yang sesuai dengan program
media baik cetak maupun elektronik.
2) Rencana praktikum media di buat dilokasi
praktek berdasarkan hasil temuan atau
pembicaraan dengan pihak lembaga.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 35
3) Waktu untuk pembuatan rencana praktikum
media maksimal 1 (satu) minggu.
4) Rencana program praktikum media digunakan
sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan
praktikum.
c. Pelaksanaan Program Kerja
1) Dilakukan berdasarkan program kerja
praktikum media minimal 12 kali pertemuan.
2) Menetapkan mekanisme pelaksanaan program
secara tepat dan terpadu (ada pihak-pihak
yang dilibatkan/membangun kebersamaan).
3) Bekerja secara terjadwal (sesuai dengan
jadwal yang ditentukan sebelumnya).
4) Berusaha mencapai tujuan dan target yang
telah ditetapkan dalam rencana program.
5) Memperhatikan dana, sarana dan prasarana
yang diperlukannya.
6) Mengadakan evaluasi proses untuk
mencermati melaksanakan (keberhasilan dan
hambatan yang di jumpainya).
d. Tata Tertib Dan Sanksi
1) Peserta praktikum Media Wajib melaksanakan
kegiatan dengan penuh tanggungjawab.
2) Peserta praktikum Media Wajib menjaga
akhlak dan nama baik almamater.
3) Peserta praktikum Media Wajib menggunakan
identitas diri atau jaket almamater.
4) Peserta praktikum media tidak diperkenankan
memakai sandal.
5) Peserta praktikum Media Wajib menyesuaikan
tatatertib dan ketentuan yang berlaku di
lembaga/tempat praktek.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 36
6) Peserta praktikum Media Wajib menjalankan
tugas-tugas yang telah ditentukan panitia
praktikum melalui dosen pembimbing
praktikum (DPP) dan ketentuan yang dibuat
oleh lembaga tempat praktikum.
7) Peserta praktikum media harus membangun
keharmonisan hubungan dengan
lembaga/tempat praktek.
8) Sanksi diberikan berupa teguran
(lisan/tulisan), pengurangan nilai praktikum
media dan atau pembatalan kegiatan
praktikumnya.
e. Jadwal Praktikum Media
1. Persiapan praktikum media: 17 Juni – 19 Juni
2011
No Narasumber Ket
1 Menyurat ke narasumber
2 Menentukan target pencapaian
3 Menentukan topik materi praktikum
4 Menentukan alokasi waktu praktikum
5 Membuka ruang media dan konseling
2. Penentuan lokasi praktikum media: Lokasi
praktikum ini ditentukan bersama sesuai target
yang ingin dicapai dalam praktikum tersebut
sehingga pemilihan lokasi penting ditentukan
untuk memberikan kenyamanan bagi pembimbing
dan mahasiswa dalam melakukan praktikum
media. Waktu yang pemilihan lokasi ini mulai dari
tanggal 20-21 Juni 2011
3. Pendaftaran peserta praktikum media dibuka paitia
pelaksana praktikum sejak tanggal 22 - 23 Juni
2011.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 37
4. Pelaksanaan praktikum dilakukan mulai dari 24
Juni–2 Juli 2011.
5. Penyerahan laporan dimasukkan kepada
pembimbing paling lambat 17 Juli 2011, untuk
dinilai untuk mendapatkan nilai sebagai bentuk
prestasi mahasiswa dalam melakukan praktikum
media.
A. Pembimbing Praktikum
Pembimbing praktikum media adalah dosen jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam Falultas Dakwah dan
Ushuludddin yang disebut sebagai Dosen Pembimbing
Praktikum (DPP). Dalam melaksanakan tugasnya
pembimbing berkonsultasi dengan lembaga atau yang
ditunjuk menjadi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
B. Syarat Pembimbing Praktikum
1. Dosen tetap jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam Fakultas Dakwah Dakwah dan
Ushuludddin yang di angkat melalui Surat
Keputusan rektpor yang di tanda tangani oleh
dekan fakultas Dakwah dengan status Dosen
Pembimbing Praktikum (DPP).
2. Memenuhi persyaratan menjadi Dosen
Pembimbing Praktikum (DPP).
3. Mempunyai kompetensi salah satu bidang jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
4. Bersedia dan sanggup melaksanakan bimbingan
dengan penuh tanggungjawab.
C. Tugas Pembimbing Praktikum
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 38
1. Menjelaskan hak-hak dan kewajiban mahasiswa
selama praktikum.
2. Membimbing mahasiswa dalam menyusun
program kerja.
3. Memberikan pengarahan dan membantu
memecahkan masalah-masalah yang di hadapi
mahasiswa di lokasi agar kegiatan praktikum
media dapat terarah dan berlangsung sesuai
dengan rencana.
4. Bersama DPL di lapangan, DPP memantau
pelaksanaan program kerja oleh mahasiswa
5. Menyerahkan nilai peserta praktikum media
kepada panitia, apabila terjadi keterlambatan dari
jadwal yang telah ditetapkan, maka panitia
berkewajiban mengambil nilai dari lembaga.
D. Materi Bimbingan
1. Materi-materi bimbingan disesuaikan dengan
bidang kompetensi dari Jurusan komunikasi
Penyiaran dan jurnalistik. yang telah
disampaikan pada perkuliahan dan pembekalan.
2. Masalah-masalah aktual yang sedang dihadapi
oleh mahasiswa yang belum di sampaikan pada
saat perkuliahan atau pembekalan.
E. Mekanisme Bimbingan
Dalam melaksanakan bimbingan:
1. DPP mendatangi langsung lokasi atau lembaga
tempat praktikum media untuk mengadakan
wawancara dan mendiskusikan masalah-masalah
yang timbul dalam melaksanakan praktikum.
2. DPP meminta kepada mahasiswa untuk
memberikan laporan berkala baik secara indiviu
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 39
maupun kelompok tentang hasil-hasil yang telah
dicapai dan hambatan-hambatan yang ditemui
dalam melaksanakan praktikum.
3. Sebaliknya bimbingan yang jarang dilakukan
DPP akan berpengaruh terhadap keberhasilan
mahasiswa dalam melaksanakan praktikum.
4. DPP diharapkan sering berkonsultasi dengan
DPL dilapangan agar dapat mengetahui
perkembangan mahasiswa di lokasi.
F. Frekuensi Bimbingan dan standar penilaian
a) Bimbingan secara formal minimal tiga kali secara
berkala. Tingginya frekuensi dan konsistensi
bimbingan yang di lakukan DPP akan mendorong
mahasiswa untuk melaksanakan program kerja
dengan baik dan bertanggung jawab.
b) Mahasiswa dapat menggunakan media dan
pengolahan berita baik media cetak dan
elektronik (Broacasting).
I. Pedoman Penilaian
Tujuan penilaian praktikum media adalah untuk
mendapatkan informasi yang akurat dari pencapaian
kemampuan mahasiswa dalam melalakukan praktikum
teknologi informasi seperti bidang broadcasting dan
media cetak yang terkait dengan praktikum media.
Penilaian dalam kegiatan praktikum media adalah
pihak-pihak yang terlibat dalam proses pelaksanaan
praktikum media yang terdiri dari Dosen Pembimbing
Praktikum (DPP), pimpinan lembaga terkait, dan Dosen
Pendamping Lapangan (DPL).
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 40
Aspek-aspek untuk masing-masing penilaian
adalah sebagai berikut:
1) Pembekalan Meliputi:
Kedisiplinan dan Akhlaq
Penguasaan media
Kehadiran
Penguasaan materi praktikum seperti kecerdasan
menggunakan teknologi informasi.
2) Praktek dilapangan meliputi kompetensi personal
yang terdiri dari:
Rasa tanggungjawab dalam melaksanakan
praktikum dengan memanfaatkan media
teknologi komunikasi yang disediakan oleh
panitia praktikum.
Kedisiplinan mahasiswa dalam melakukan
praktikum sebagai salah satu kriteria penilaian
bagi pembimbing.
Kedisiplinan mahasiswa berpakaian
Kesopanan dalam mengemukakan argumentasi
dan kedewasaan mahasiswa dalam memperoleh
informasi dan menyebarkan informasi.
3) Kompetensi sosial meliputi:
Kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi
dengan orang lain (Panitia Praktikum Media,
DPP, Pimpinan Lembaga, dan DPL).
Kemampuan mahasiswa dalam bekerjasama
dengan orang lain (Panitia Praktikum Media,
DPP, Pimpinan Lembaga, dan DPL).
4) Kompetensi profesional meliputi kompetensi bidang
akademik, meliputi: Penguasaan mahasiswa
terhadap materi, Penguasaan mahasiswa terhadap
peralatan.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 41
5) Kompetensi bidang metodologi, meliputi:
Kemampuan mahasiswa merumuskan
permasalahan di lapangan.
Kemampuan mahasiswa memproduksi sebua
acara atau program.
6) Laporan pelaksanaan praktikum media yang
mencakup:
Sistematika dan teknis prnulisan
Kelengkapan data laporan
Singkronisasi laporan dengan buku catatan
kegiatan harian praktikum.
Analisa hasil laporan dan kesimpulan dan saran.
7) Pedoman Praktikum Media: Penilaian akhir
praktikum media merupakan gabungan dari nilai
kegiatan pembekalan, nilai rancangan persiapan
praktikum, pelaksanaan praktikum dan laporan
pelaksanaan praktikum media.
8) Nilai akhir praktikum media diolah oleh panitia
praktikum sesuai standar kriteria yang telah
ditetapkan oleh panitia pada tabel berikut ini.
Perubahan nilai angka ke huruf menggunakan
pedoman sebagai berikut:
Nilai Anggaran Nilai huruf Bobot/Tafsiran
95-100,0 A+ 4,00
90-94,99 A 3,75
85-89,99 A- 3,50
80-84,99 B+ 3,25
75-79,99 B 3,00
70-74,99 B- 2,75
65-69,99 C+ 2,50
60-64,99 C 2,25
55-59,99 C- 2,00
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 42
50-54,99 D 1,00
00-49,99 E 0,00
Rumusan penentuan nilai akhir praktikum media
adalah sebagai berikut:
Nilai Akhir 4
1N4 N3 2 N2 0,5 N1 0,5
Keterangan:
N1 : Nilai pembekalan
N2 : Nilai Rencana Program Kerja (RPK)
N3 : Nilai praktikum media
N4 : Nilai laporan Praktikum Media
0,5 dsb : Proporsi masing-masing unsur penilaian
9) Yudisium:
Nilai pembekalan diberikan oleh panitia
nilai rancangan program kerja diberikan oleh
DPP
nilai praktek di lapangan diberikan oleh DPL
dan arau pimpinan lembaga kemudian diserahkan
kepada DPP
nilai laporan praktikum media dilakukan oleh
DPP
nilai akhir peserta praktikum media adalah nilai
yang di putuskan oleh tim (panitia) dalam sidang
dewan yudisium, sehingga apabila dikemudian
hari terjadi komplain dari peserta praktikum
media, maka sepenuhnya diserahkan kepada
panitia. DPP tidak berhak mengubah atau
memberi penilaian baru.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 43
10) Pemagaman di Media Massa: Untuk mahasiswa
yang mengikuti pemagangan di media massa maupun
mahasiswa yang bekerja di media massa (cetak atau
elektronik) dianggap setara dengan praktikum media.
Dengan persyaratan sebagai berikut:
Terdaftar sebagai peserta praktikum media
(membayar biaya praktikum media) dan telah
mencantumkan mata kuliah praktikum media di
KRS
Menyerahkan laporan selama mengikuti
pemagangan/bekerja.
Menyerahkan sertifikat atau surat keterangan dari
media massa tempat mahasiswa tersebut
mengikuti pemagangan.
11) Sertifikat: Apabila praktikum media sudah selesai
dan nilai akhir sudah diumumkan panitia pelaksana
praktikum media akan menerbitkan sertifikat tanda
kelulusan peserta praktikum Meida. Sertifikat akan
ditandatangani oleh ketua panitia pelaksana praktik
media, ketua jurusan, dan diketahui oleh dekan
fakultas.
12) Evaluasi:Kegiatan evaluasi dilakukan setelah
selesai dilaksanakan praktikum media evaluasi
melibatkan pihak-pihak terkait yang meliput:
Panitia pelaksana praktikum media
Dosen pembimbing praktikum media (DPP)
Pimpinan lembaga
Dosen pembimbing lapangan (DPL)
Wakil mahasiswa
Kegiatan evaluasi dilakukan untuk menjaring
informasi, saran dan kritik yang bersifat konstruksi
sebagai masukan berharga, khususnya bagi panitia
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 44
pelaksana praktikum dan bagi jurusan maupun fakultas
pada umumnya. Kegiatan evaluasi dikoordinir oleh
panitia pelaksana praktikum media.
G. Teknik Penyusunan Laporan Untuk menyusun laporan hasil praktikum dengan
kompisis sebagai berikut:
1. Menentukan Tema,Topik, dan Judul .......................
2. Pendahluan ..............................................................
a. Latar belakang ....................................................
b. Fokus masalah ...................................................
c. Pemilihan masalah pokok. ..................................
3. Pembahasan .............................................................
a. Pengertian ...........................................................
b. Landasan Normatif .............................................
c. Analisis ...............................................................
4. Penutup ....................................................................
a. Kesimpulan .........................................................
b. Lampiran &referensi. .........................................
H. Pengesahan pembimbing Lampiran 2 Contoh halaman pengesahan
PENGESAHAN
Bismillahirrahmaanirrohiim
Setelah diadakan pengarahan koreksi dan perbaikan
seperlunya dari laporan akhir individual praktikum
media jurusan kpi fakultas dawah angkatan di-24
semester gasal tahun 2010/2011 dari saudara:
Nama :...............................................
NIM :...............................................
Lokasi :................................................
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 45
Maka laporan ini telah memenuhi syarat dan sesuai
dengan pelaksanaan tugas poraktikum mahasiswa yang
bersangkutan. Untuk itu laporan ini sudah dapat diajukan
sebagai tugas akhir praktikum.
Demikian pengesahan ini dibuat, semoga dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ambon .................2011
Pendamping Lapangan Dosen
Pembimbing Praktikum
Pembimbing Mahasiswa
(……………………)
Nip
(………...…….…..……)
Ditetapkan : Ambon
Pada tanggal : 19 Juni 2010
Hasan Lauselang, M.Ag
Nip. 196112311992031015
Lampiran I
Contoh halaman judul
LAPORAN PRAKTIKUM MEDIA
KPI FAKULTAS DAKWAH ANGKATAN
Lokasi: ...............................
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 46
Oleh:
.............................................
NIM:
Dosen pembimbing praktikum
...........................................
NIP:
FAKULTAS DAKWAH DAN USHULUDDIN
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
DAN KONSENTRASI JUERNALISITIK
TAHUN 2011
I. Dasar Pemikiran
Praktikum khat Al-Quran merupakan salah satu
peningkatan kompetensi mahasiswa Komunikasi dan
BAGIAN II
Praktikum Khat Al-Quran
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 47
Penyiaran Islam (KPI) dan konsentrasi Jurnalistik
Fakultas Ushuluddin IAIN Ambon tahun 2010-2011.
Praktikum khat Al-Quran ini adalah merupakan
keterampilan yang diberikan kepada mahasiswa untuk
diaplikasikan di masyarakat saat melakukan praktikum
sehingga panduan ini menjadi guides untuk lebih
memaksimalkan kompetensi mahasiswa Komunikasi
Penyairan Islam dan Jurnalistik sebagai wujud aplikasi
dari publikasi Dakwah.
Khat Al-Quran adalah bagian dari ilmu kaligrafi
Islam, yang dalam juga sering disebut sebagai kaligrafi
Arab, merupakan suatu seni artistik tulisan tangan, atau
kaligrafi, serta meliputi hal penjilidan, yang berkembang
di negara-negara yang umumnya memiliki warisan
budaya Islam. Bentuk seni ini berdasarkan pada tulisan
Arab, yang dalam waktu lama pernah digunakan oleh
banyak umat Islam untuk menulis dalam bahasa masing-
masing. Kaligrafi adalah seni yang dihormati di antara
berbagai seni rupa Islam, karena merupakan alat utama
untuk melestarikan Al-Qur'an.
Penolakan penggambaran figuratif karena dapat
mengarah pada penyembahan berhala, menyebabkan
kaligrafi dan penggambaran abstrak menjadi bentuk
utama ekspresi seni dalam berbagai budaya Islam,
khususnya dalam konteks keagamaan. Sebagai contoh,
khat Al-Quran diperkenankan sementara penggambaran
figuratif menulisan manuskrip budaya sehingga penting
Mahasiswa memahami pola dasar penulisan Arab
sebagai keterampilan mahasiswa Komunikasi Penyiaran
Islam (KPI) dan konsentrasi jurnalistik. Karena
pentingnya materi ini karya kaligrafi banyak dijadikan
koleksi dan adalah hasil seni yang dihargai.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 48
Praktikum khat Al-Quran merupakan salah satu
upaya mengenalkan dan mempersiapkan mahasiswa
memasuki dunia kerja (professional) yang cenderung
menuntut kemampuan aplikatif keilmuannya yang
didapat selama diperkualihan. Karena itu Praktikum
khat Al-Quran pada hakikatnya adalah suatu upaya yang
dilakukan agar mahasiswa terbiasa dan teruji dalam
mempraktekkan teori yang diperolehnya selama di
bangku perkualiahan untuk dipresentasikan dalam kerja
praktis.
Bagi mahasiwa Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam Fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon
agar memiliki kemampuan praktek menulis khat Al-
Quran. Praktikum ini wajib diikuti oleh seluruh
mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin karena bagian integral
kurikulum. Praktikum penuisan dan baca tulis Al-Quran
juga merupakan bagian dari mata kuliah yang ada
diprogram studi.
Dengan demikian maka secara pure sciensi
mahaiswa mampu mendarmbaktikan keilmuannya untuk
dipraktekkan ke dalam dunia profesi. Praktikum khat Al-
Quran salah satu mata kuliah profesi yang harus
dilaksakan oleh mahasiswa jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN
Ambon sebagai langkah teknis keilmuan jurusan dalam
praktek khat Al-Quran. Bagi pengembangan jurusan itu
sendiri.
Pelaksanaan Praktikum Dakwah bagi mahasiswa
semester III, V dan VII (semester ganjil) pada jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan jurusan
Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN
Ambon tahun akademik 2010 / 2011 ini dilakukan
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 49
dengan berpedoman pada peraturan perundang-
undangan sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 2, Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60, Tahun 1990
tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Presiden RI, Nomor 111 Tahun 2006
tanggal 29 Desember 2006 tentang perubahan
status STAIN menjadi IAIN Ambon.
4. Keputusan Menteri Agama RI. Nomor 10 Tahun
2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN
Ambon.
5. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2004 tentang
Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung jawab
Keuangan Surat Keputusan Dekan Fakultas
Dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon Nomor 01
Tahun 2011 tanggal 18 Juni 2011, perihal Panitia
Pelaksana Praktikum Dakwah tahun akademik
2010-2011
J. Tujuan dan Kegunaan praktikum 1. Tujuan;
a) Membentuk skil mahasiswa memahami dan
menguasai model dan teknik penulisan khat
Al-Quran sebagai modal untuk
mengembangan ke tingkat seni kaligrafi baik
kalsik maupun konteporer.
b) Melatih mahasiswa pada proses penulisan
khat Al-Quran berdasarkan kaidah kaligrafi.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 50
2. Kegunaan;
a) Membangun kesadaran mahasiswa bahwa
penulisan khat Al-Quran termasuk hal yang
sangat penting sebagai corak yang akan
menjadi Alumni pada IAIN Ambon
khususnya Fakultas dakwah dan Ushuluddin
jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.
b) Mahasiswa mampu menulis bahasa Arab
atau bahkan ayat suci Al-Quran dengan baik
dan benar.
c) Mahasiswa mampu memproduksi penulisan
khat Al-Quran
d) Untuk memudahkan serta membiasakan
mahasiswa menulis khat Al-Quran.
K. Tempat Dan Waktu Kegiatan Penulisan khat Al-Quran mahasiswa praktikum
Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan
Ushuluddin IAIN Ambon tahun 2011 dan konsentrasi
dakwah dan komunikasi adalah berpusat pada
laboratorium Fak. Dakwah sesuai hasil kesepakatan
antara Dosen Pembimbing dan Mahasiswa.
Materi praktikum ini diberikan pada waktu
pembekalan mahasiswa praktikum Komunikasi
Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN
Ambon tahun 2011 dengan materi yang akan diberikan
antara lain: Sejarah Kaligrafi, Pengenalan Perlatan Khat
Al-Quran, Teknik Penulisan Khat Al-Quran, Bentuk-
bentuk kaligrafi.
L. Konten Materi
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 51
5. Sejarah Kaligrafi
Sebelum masuk pada pelajaran teknis khat Al-
Quran perlu diberikan gambaran perkembangan
histografi kaligrafi di dunia. Hal ini penting di
informasikan kepada peserta praktikum sehingga dapat
memberikan penjelasan kepada masyarakat jika suatu
kelak mendapat pertanyaan yang berhubungan dengan
sejarah khat Al-Quran dan sejarah ilmu kaligrafi sebagai
tradisi seni budaya Islam.
Kata kaligrafi berasal dari bahasa Yunani yang
artinya adalah “tulisan indah”. Dalam sejarah peradaban
Islam, seni tulis huruf Arab yang isinya berupa potongan
ayat Alqur'an atau Hadits Nabi SAW ini mempunyai
tempat yang sangat istimewa. Setiap muslim percaya
bahwa Bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan oleh
Tuhan ketika menurunkan Alquran kepada Nabi
Muhammad SAW. Bahasa ini juga digunakan dalam
seluruh tata peribadatan oleh kaum muslimin di seluruh
dunia. Karena di dalam ajaran Islam lukisan berupa
mahluk hidup adalah termasuk sesuatu yang dilarang,
maka kaum muslimin mengeskpresikan gairah seninya
antara lain lewat seni kaligrafi ini. Karya-karya kaligrafi
ini banyak menjadi hiasan di banyak bidang, mulai dari
bangunan, koin, seni dekoratif, permata, tekstil, senjata
sampai manuskrip.
Meskipun sebenarnya Bahasa Arab telah
berkembang jauh sebelum Islam lahir, tetapi bahasa ini
menyebar dengan cepat sejalan dengan perkembangan
agama Islam. Khalifah Abdul Malik (685-705 M) dari
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 52
Bani Umayyah membuat sebuah keputusan politik yang
sangat penting dalam bidang ini yaitu dengan
menetapkan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi seluruh
wilayah Islam, meskipun pada awalnya Bahasa Arab
bukan bahasa yang dipakai di wilayah-wilayah tersebut.
Pada awalnya, kaligrafi Islam banyak ditulis di atas kulit
atau daun lontar. Penemuan kertas di Cina pada
pertengahan abad 9 M berperan cukup besar dalam
perkembangan seni ini, kertas harganya relatif lebih
murah, cukup melimpah, mudah dipotong dan dari sisi
teknik pewarnaan lebih mudah daripada bahan-bahan
yang dipakai sebelumnya.
Ibnu Muqla (886-940 M) adalah salah seorang
kaligrafer terbaik pada masa awal perkembangan seni
kaligrafi Islam. Dia mengembangkan prinsip-prinsip
geometris dalam kaligrafi Islam yang kemudian banyak
digunakan oleh para kaligrafer yang datang sesudahnya,
dia juga berperan mengembangkan tulisan kursif yang di
kemudian hari dikenal sebagai gaya Naskh yang banyak
dipakia untuk menulis mushaf Alqur‟an. Hingga saat ini
terdapat beberapa aliran utama dalam seni Kaligrafi
Islam , antara lain ; Kufi, Ta'liq, Diwani, Thuluth, Naskh
dan Riq'a. Seni kaligrafi Islam insya allah akan terus
berkembang sampai akhir jaman nanti sebagaimana
pemeluk Islam yang terus berkembang dan bergerak di
seluruh permukaan bumi ini.
Al-Qur'an selalu memainkan peranan utama dalam
perkembangan tulisan Arab. Keperluan untuk merakam
al-Qur'an memaksa memperbaharui tulisan mereka dan
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 53
memperindahnya sehingga ia pantas menjadi wahyu
Ilahi. Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad
dalam bahasa Arab dengan perantaraan malaikat Jibril.
Baginda menerima wahyu dan menyiarkannya sampai
wafat pada tahun 632 M, sesudah itu wahyu tidak turun
lagi dan penyebarannya dari orang mukmin yang satu
kepada yang lain secara lisan oleh para Huffaz (mereka
yang hafal al-Qur'an dan dapat membaca dalam hati).
Pada tahun 633, sejumlah huffaz ini terbunuh dalam
peperangan yang timbul setelah wafatnya Nabi. Ini
memberikan peringatan kepada kaum Muslimin,
khususnya Umar bin Khatab. Umar mendesak Khalifah
pertama Abu Bakar supaya mengerjakan penulisan al-
Qur'an.
Juru tulis Nabi, Zayd bin Thabit diperintahkan
menyusun ian mengumpulkan wahyu ke dalam sebuah
kitab, yang kemudian ditetapkan oleh Khalifah ketiga,
Usman, pada tahun 651. Penyusunan yang disucikan ini
kemudian disalin ke dalam empat atau lima edisi yang
serupa dan dikirim ke wilayah-wilayah Islam yang
penting untuk digunakan sebagai naskah kitab yang
baku.
Abad ke-13, di mana bersama Yaqut, adalah abad
kehancuran dan pembangunan kembali di negeri Islam
Timur. Penghancuran tu terjadi akibat serbuan Jengis
Khan (1155-1227) dan pasukan Mongolnya, dan
memuncak dengan ditaklukannya Bagdad oleh putranya
Hulagu pada tahun 1258 dan kejatuhan terakhir
kekhalifahan Abbasiyyah.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 54
Pembangunan kembali hampir secara langsung
oleh pemantapan kekuasaan Mongol, dan putera Hulagu,
Abaga (1265-82), adalah penguasa pertama yang
memberikan gelas Il- Khan (penguasa Suku) bagi dinasti
baru tersebut. Adalah sangat menakjubkan bahwa Islam
mampu, setelah dihancurkan sedemikian rupa, bangkit
kembali dan meneruskan vitalitasnya yg tak pernah
berkurang. Kurang dari setengah abad setelah
kehancuran Bagdad, Islam memperoleh kemenangan
atas penakluknya yang kafir, sebab, tidak hanya buyut
Hulagu, Ghazan (1295-1305) memeluk Islam, melainkan
dia juga yang menjadikan Islam sebagai agama resmi
seluruh negeri yang diperintahnya. Ghazan menjadi
seorang Muslim ya terpelajar, teguh dan membaktikan
sebagian besar hidupnya demi kebesaran Islam dan
kebangkitan kembali kebudayaannya. Dia memberikan
dorongan yang amat besar terhadap seni Islam, termasuk
kaligrafi dan penyalinan buku!
Tradisi ini dilanjutkan oleh saudara dan
penggantinya Uljaytu (1306-16), yang pemerintahannya
berlimpah dengan kebesaran seni dan kemajuan sastra.
Dia beruntung memiliki menteri dua tokoh yang
berpikiran terang, Rashid al-Din dan Sa'd al-Din, yang
mendorong dia melindungi kaum terpelajar, para
seniman dan ahli kaligrafi. Di bawah kekuasaannya,
seni kaligrafi dan penerangan Il-Khanid mencapai
puncaknya, sebagaimana dapat dilihat dari salinan al-
Quran yang sangat indah dalam tulisan Rayhani yang
ditulis atas perintah Ulyaytu dan disalin serta diperterang
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 55
pada tahun 1313 oleh Abd Allah ibn Muhammad al-
Hamadani. Pendekar kaligrafi yang lain pada masa awal
dinasti Il-Khan, yang dibimbing oleh Yaqut, adalah
Ahmad al-Suhrawardi, yang meninggalkan untuk kita
salinan al-Qur'an dalam tulisan Muhaqqaq tahun 1304.
Bangsa Arab diakui sebagai bangsa yang sangat
ahli dalam bidang sastra, dengan sederet nama-nama
sastrawan beken pada masanya, namun dalam hal tradisi
tulis-menulis (baca: khat) masih tertinggal jauh bila
dibandingkan beberapa bangsa di belahan dunia lainnya
yang telah mencapai tingkat kualitas tulisan yang sangat
prestisius. Sebut saja misalnya bangsa Mesir dengan
tulisan Hierogliph, bangsa India dengan Devanagari,
bangsa Jepang dengan aksara Kaminomoji, bangsa
Indian dengan Azteka, bangsa Assiria dengan
Fonogram/Tulisan Paku, dan pelbagai negeri lain
sudah terlebih dahulu memiliki jenis huruf/aksara.
Keadaan ini dapat dipahami mengingat Bangsa Arab
adalah bangsa yang hidupnya nomaden (berpindah-
pindah) yang tidak mementingkan keberadaan sebuah
tulisan, sehingga tradisi lisan (komuniksai dari mulut
kemulut) lebih mereka sukai, bahkan beberapa diantara
mereka tampak anti huruf. Tulisan baru dikenal
pemakaiannya pada masa menjelang kedatangan Islam
dengan ditandai pemajangan al-Mu’alaqat (syair-syair
masterpiece yang ditempel di dinding Ka‟bah).
Pembentukan huruf abjad Arab sehingga menjadi
dikenal pada masa-masa awal Islam memakan waktu
berabad-abad. Inskripsi Arab Utara bertarikh 250 M, 328
M dan 512 M menunjukkan kenyataan tersebut. Dari
inskripsi-inskripsi yang ada, dapat ditelusuri bahwa
huruf Arab berasal dari huruf Nabati yaitu huruf orang-
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 56
orang Arab Utara yang masih dalam rumpun Smith yang
terutama hanya menampilkan huruf-huruf mati. Dari
masyarakat Arab Utara yang mendiami Hirah dan Anbar
tulisan tersebut berkembang pemakaiannya ke wilayah-
wilayah selatan Jazirah Arab.
1. Periode Bani Umayyah (661-750 M)
Beberapa ragam kaligrafi awalnya dikembangkan
berdasarkan nama kota tempat dikembangkannya
tulisan. Dari berbagai karakter tulisan hanya ada tiga
gaya utama yang berhubungan dengan tulisan yang
dikenal di Makkah dan Madinah yaitu Mudawwar
(bundar), Mutsallats (segitiga), dan Ti’im (kembar yang
tersusun dari segitiga dan bundar). Dari tiga inipun
hanya dua yang diutamakan yaitu gaya kursif dan mudah
ditulis yang disebut gaya Muqawwar berciri lembut,
lentur dan gaya Mabsut berciri kaku dan terdiri goresan-
goresan tebal (rectilinear). Dua gaya inipun
menyebabkan timbulnya pembentukan sejumlah gaya
lain lagi diantaranya Mail (miring), Masyq (membesar)
dan Naskh (inskriptif). Gaya Masyq dan Naskh terus
berkembang, sedangkan Mail lambat laun ditinggalkan
karena kalah oleh perkembangan Kufi. Perkembangan
Kufi pun melahirkan beberapa variasi baik pada garis
vertikal maupun horizontalnya, baik menyangkut huruf-
huruf maupun hiasan ornamennya.
Muncullah gaya Kufi Murabba’ (lurus-lurus),
Muwarraq (berdekorasi daun), Mudhaffar (dianyam),
Mutarabith Mu’aqqad (terlilit berkaitan) dan lainnya.
Demikian pula gaya kursif mengalami perkembangan
luar biasa bahkan mengalahkan gaya Kufi, baik dalam
hal keragaman gaya baru maupun penggunannya, dalam
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 57
hal ini penyalinan al-Qur‟an, kitab-kitab agama, surat-
menyurat dan lainnya.
Diantara kaligrafer Bani Umayyah yang
termasyhur mengembangkan tulisan kursif adalah
Qutbah al-Muharrir. Ia menemukan empat tulisan yaitu
Thumar, Jalil, Nisf, dan Tsuluts. Keempat tulisan ini
saling melengkapi antara satu gaya dengan gaya lain
sehingga menjadi lebih sempurna. Tulisan Thumar yang
berciri tegak lurus ditulis dengan pena besar pada tumar-
tumar (lembaran penuh, gulungan kulit atau kertas) yang
tidak terpotong. Tulisan ini digunakan untuk komunikasi
tertulis para khalifah kepada amir-amir dan penulisan
dokumen resmi istana. Sedangkan tulisan Jalil yang
berciri miring digunakan oleh masyarakat luas.
Sejarah perkembangan periode ini tidak begitu
banyak terungkap oleh karena khilafah pelanjutnya yaitu
Bani Abbasiyah telah menghancurkan sebagian besar
peninggalan-peninggalannya demi kepentingan politis.
Hanya ada beberapa contoh tulisan yang tersisa seperti
prasasti pembangunan Dam yang dibangun Mu‟awiyah,
tulisan di Qubbah Ash-Shakhrah, inskripsi tulisan Kufi
pada sebuah kolam yang dibangun Khalifah Hisyam dan
lain-lain.
2. Periode Bani Abbasiyah (750-1258 M)
Gaya dan teknik menulis kaligrafi semakin
berkembang terlebih pada periode ini semakin banyak
kaligrafer yang lahir, diantaranya Ad-Dahhak ibn „Ajlan
yang hidup pada masa Khalifah Abu Abbas As-Shaffah
(750-754 M), dan Ishaq ibn Muhammad pada masa
Khalifah al-Manshur (754-775 M) dan al-Mahdi (775-
786 M). Ishaq memberi kontribusi yang besar bagi
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 58
pengembangan tulisan Tsuluts dan Tsulutsain dan
mempopulerkan pemakaiannya. Kemudian kaligrafer
lain yaitu Abu Yusuf as-Sijzi yang belajar Jalil kepada
Ishaq. Yusuf berhasil menciptakan huruf yang lebih
halus dari sebelumnya.
Adapun kaligrafer periode Bani Abbasiyah yang
tercatat sebagai nama besar adalah Ibnu Muqlah yang
pada masa mudanya belajar kaligrafi kepada Al-Ahwal
al-Muharrir. Ibnu Muqlah berjasa besar bagi
pengembangan tulisan kursif karena penemuannya yang
spektakuler tentang rumus-rumus geometrikal pada
kaligrafi yang terdiri dari tiga unsur kesatuan baku
dalam pembuatan huruf yang ia tawarkan yaitu : titik,
huruf alif, dan lingkaran. Menurutnya setiap huruf
harus dibuat berdasarkan ketentuan ini dan disebut al-
Khat al-Mansub (tulisan yang berstandar). Ia juga
mempelopori pemakaian enam macam tulisan pokok (al-
Aqlam as-Sittah) yaitu Tsuluts, Naskhi, Muhaqqaq,
Raihani, Riqa‟, dan Tauqi‟ yang merupakan tulisan
kursif. Tulisan Naskhi dan Tsuluts menjadi populer
dipakai karena usaha Ibnu Muqlah yang akhirnya bisa
menggeser dominasi khat Kufi.
Usaha Ibnu Muqlah pun dilanjutkan oleh murid-
muridnya yang terkenal diantaranya Muhammad ibn As-
Simsimani dan Muhammad ibn Asad. Dari dua
muridnya ini kemudian lahir kaligrafer bernama Ibnu
Bawwab. Ibnu Bawwab mengembangkan lagi rumus
yang sudah dirintis oleh Ibnu Muqlah yang dikenal
dengan Al-Mansub Al-Faiq (huruf bersandar yang
indah). Ia mempunyai perhatian besar terhadap
perbaikan khat Naskhi dan Muhaqqaq secara radikal.
Namun karya-karyanya hanya sedikit yang tersisa
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 59
hingga sekarang yaitu sebuah al-Qur‟an dan fragmen
duniawi saja.
Pada masa berikutnya muncul Yaqut al-
Musta‟simi yang memperkenalkan metode baru dalam
penulisan kaligrafi secara lebih lembut dan halus lagi
terhadap enam gaya pokok yang masyhur itu. Yaqut
adalah kaligrafer besar di masa akhir Daulah Abbasiyah
hingga runtuhnya dinasti ini pada tahun 1258 M karena
serbuan tentara Mongol.
Pemakaian kaligrafi pada masa Daulah Abbasiyah
menunjukkan keberagaman yang sangat nyata, jauh bila
dibandingkan dengan masa Umayyah. Para kaligrafer
Daulah Abbasiyah sangat ambisius menggali penemuan-
penemuan baru atau mendeformasi corak-corak yang
tengah berkembang. Karya-karya kaligrafi lebih
dominan dipakai sebagai ornamen dan arsitektur oleh
Bani Abbasiyah daripada Bani Umayyah yang hanya
mendominasi unsur ornamen floral dan geometrik yang
mendapat pengaruh kebudayaan Hellenisme dan
Sasania.
3. Periode India pada abad ke-14
Di Kawasan India dan Afganistan berkembang
kaligrafi yang lebih bernuansa tradisional. Gaya Behari
muncul di India pada abad ke-14 yang bergaris
horisontal tebal memanjang yang kontras dengan garis
vertikalnya yang ramping. Sedangkan di kawasan Cina
memperlihatkan corak yang khas lagi, dipengaruhi
tarikan kuas penulisan huruf Cina yang lazim disebut
gaya Shini. Gaya ini mendapat pengaruh dari tulisan
yang berkembang di India dan Afganistan. Tulisan Shini
biasa ditorehkan di keramik dan tembikar.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 60
Dalam perkembangan selanjutnya, wilayah Arab
diperintah oeh Dinasti Utsmaniyah (Ottoman) di Turki.
Perkembangan kaligrafi sejak masa dinasti ini hingga
perkembangan terakhirnya selalu terkait dengan dinasti
Utsmaniyah Turki. Perkembangan kaligrafi pada masa
Utsmaniyah ini memperlihatkan gairah yang luar biasa.
Kecintaan kaligrafi tidak hanya pada kalangan terpelajar
dan seniman tetapi juga beberapa sultan bahkan dikenal
juga sebagai kaligrafer. Mereka tidak segan-segan untuk
merekrut ahli-ahli dari negeri musuh seperti Persia,
maka gaya Farisi pun dikembangkan oleh dinasti ini.
Adapun kaligrafer yang dipandang sebagai kaligrafer
besar pada masa dinasti ini adalah Syaikh Hamdullah al-
Amasi yang melahirkan beberapa murid, salah satunya
adalah Hafidz Usman. Perkembangan kaligrafi Turki
sejak awal pemerintahan Utsmaniyah melahirkan
sejumlah gaya baru yang luar biasa indahnya,
berpatokan dengan gaya kaligrafi yang dikembangkan di
Baghdad jauh sebelumnya. Yang paling penting adalah
Syikastah, Syikastah-amiz, Diwani, dan Diwani Jali.
Syikastah (bentuk patah) adalah gaya yang
dikembangkan dari Ta‟liq an Nasta‟liq awal. Gaya ini
biasanya dipakai untuk keperluan-keperluan praktis.
Gaya Diwani pun pada mulanya adalah
penggayaan dari Ta‟liq. Tulisan ini dikembangkan pada
akhir abad ke-15 oleh Ibrahim Munif, yang kemudian
disempurnakan oleh Syaikh Hamdullah. Gaya ini benar-
benar kursif, dengan garis yang dominan melengkung
dan bersusun-susun. Diwani kemudian dikembangkan
lagi dan melahirkan gaya baru yang lebih monumental
disebut Diwani Jali, yang juga dikenal sebagai
Humayuni (kerajaan). Gaya ini sepenuhnya
dikembangkan oleh Hafidz Usman dan para muridnya.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 61
4. Periode Islam di Timur abad ke-15
Selain di kawasan negeri Islam bagian timur (al-
Masyriq) yang membentang di sebelah timur Libya
termasuk Turki, dikenal juga kawasan bagian barat dari
negeri Islam (al-Maghrib) yang terdiri dari seluruh
negeri Arab sebelah barat Mesir, termasuk Andalusia
(Spanyol Islam). Kawasan ini memunculkan bentuk
kaligrafi yang berbeda. Gaya kaligrafi yang berkembang
dominan adalah Kufi Maghribi yang berbeda dengan
gaya di Baghdad (Irak). Sistem penulisan yang
ditemukan oleh Ibnu Muqlah juga tidak sepenuhnya
diterima, sehingga gaya tulisan kursif yang ada bersifat
konservatif.
Sementara bagi kawasan Masyriq, setelah
kehancuran Daulah Abbasiyah oleh tentara Mongol
dibawah Jengis Khan dan puteranya Hulagu Khan,
perkembangan kaligrafi dapat segera bangkit kembali
tidak kurang dari setengah abad. Oleh Ghazan cucu
Hulagu Khan yang telah memeluk agama Islam, tradisi
kesenian pun dibangun kembali. Penggantinya yaitu
Uljaytu juga meneruskan usaha Ghazan, ia memberikan
dorongan kepada kaum terpelajar dan seniman untuk
berkarya. Seni kaligrafi dan hiasan al-Qur‟an pun
mencapai puncaknya. Dinasti ini memiliki beberapa
kaligrafer yang dibimbing Yaqut seperti Ahmad al-
Suhrawardi yang menyalin al-Quran dalam gaya
Muhaqqaq tahun 1304, Mubarak Shah al-Qutb, Sayyid
Haydar, Mubarak Shah al-Suyufi dan lain-lain.
Dinasti Il-Khan yang bertahan sampai akhir abad
ke-14 digantikan oleh Dinasti Timuriyah yang didirikan
Timur Leng. Meskipun dikenal sebagai pembinasa besar,
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 62
namun setelah ia masuk Islam kaum terpelajar dan
seniman mendapat perhatian yang istimewa. Ia
mempunyai perhatian besar terhadap kaligrafi dan
memerintahkan penyalinan al-Qur‟an. Hal ini
dilanjutkan oleh puteranya Shah Rukh. Diantara ahli
kaligrafi pada masa ini adalah Muhammad al-Tughra‟I
yang menyalin al-Qur‟an bertarih 1408 daam gaya
Muhaqqaq emas. Dan putera Shah Rukh sendiri yang
bernama Ibrahim Sulthan menjadi salah seorang
kaligrafer terkemuka.
Dinasti Timuriyah mengalami kemunduran
menjelang abad ke-15 dan segera digantikan oleh Dinasti
Safawiyah yang bertahan di Persia dan Irak sampai
tahun 1736. pendirinya Shah Ismail dan penggantinya
Shah Tahmasp mendorong perumusan dan
pengembangan gaya kaligrafi baru yang disebut Ta‟liq
yang sekarang dikenal khat Farisi. Gaya baru yang
dikembangkan dari Ta‟liq adalah Nasta‟liq yang
mendapat pengaruh dari Naskhi. Tulisan Nasta‟liq
ahkirnya menggeser Naskhi dan menjadi tulisan yang
biasa digunakan untuk menyalin sastra Persia.
Dari histografi ilmu kaligrafi tersebut berikut ini
akan diajarkan cara dan kaidah penulisan Arab khat.
Dalam teknik penulisan banyak model penulisan
kaligrafi tetapi bagi pemula perlu memahami cara dan
karakter dari penulisan tertentu. Berikut ini contoh
penulisan kaligrafi sebagai berikut:
6. Pengenalan Perlatan Khat Al-Quran
Dalam praktikum khat Al-Quran, peserta akan
mendapatkan fasilitasi-fasilitasi sebagai berikut:
a) Pengetahuan seputar praktikum khat Al-Quran
b) Foto copy materi pembekalan khat Al-Quran
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 63
c) Buku pedoman praktikum khat Al-Quran
d) Segala prasarana yang diizinkan oleh lembaga-
lembaga lokasi praktikum khat Al-Quran.
e) Qalam: Qalam adalah sebutan lain dari pena
kaligrafi. Qalam dapat dibuat dari aneka bahan
seperti rotan, bambu, kayu, kuas, pena hero (yang
sudah dibentuk ujungnya), batang pakis hutan, dan
lain-lain. Semuanya tetap sama, ujung dari pena
harus dibentuk seperti pena hero.
f) Tinta: Tinta dapat Anda gunakan Hero, Tinta
China, dan lain sebagainya.
g) Kertas: Kertas yang Anda gunakan bisa
bermacam-macam seperti kertas Manila, karton,
dlsb.
h) Meja Tulis: Untuk pemula, lebih baik Anda
gunakan meja kaca, yang dibawahnya sudah Anda
letakkan lampu TL. usahakan cahaya tidak keluar
kecuali dari kaca yang ada di atasnya. Kemudian,
letakkan khat Al-Quran kaligrafi yang sudah jadi
dan standart di atas meja tersebut, kemudian
letakkan kembali khat Al-Quran yang masih
kosong yang Anda ingin tulis.
7. Teknik Penulisan Khat Al-Quran
Berbicara tentang teknik penulisan khat Al-Quran
tidak terlepas dari ilmu kaligrafi. Ilmu kaligrafi ini
mengkaji kaidah-kaidah penulisan huruf Arab baik
klasik maupun kontemporer.
Langkah-langkah praktikum penulisan:
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 64
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 65
Setelah mengetahui kaidah teknik di atas tentang
penulisan khat Al-Quran berikut ini dideskrisikan jenis-
jenis penulisan sebagai pengembangan kreatifitas dalam
penulisan khat Al-Quran.
Jenis-jenia tulisan kaligrafi sebenarnya banyak
macamnya. Tapi yang paling dasar dan dianjurkan serta
dikembangkan oleh para penulis kaligrafi terdiri dari 6
jenis, yaitu:
Nasakh atau naskhi
Nasakh adalah salah satu jenis khat yang paling
awal berkembang. Itu pertama kali diperkenalkan oleh
seorang master kaligrafer bernama Imam Muqlah pada
abad ke-10. Kemudian dikembangkan lagi oleh Ibnu
Bawwab dan para kaligrafer lainnya ke dalam tulisan
teks al Qur'an. Karena jenis ini relatif sangat mudah
dibaca dan ditulis, maka tulisan ini paling banyak
digunakan oleh para muslim dan orang Arab di belahan
dunia. Contoh
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 66
Tsuluts atau tsulutsy
Khat Tsuluts pertama kali dibuat pada abad ke-7
pada zaman khalifah Ummayah akan tetapi baru
dikembangkan pada akhir abad ke-9. Kata Tsuluts
berarti sepertiga, hal ini mungkin disebabkan karena
tulisan ini memiliki ukuran lebih sepertiga dibandingkan
dengan gaya tulisan lainnya. Walaupun tulisan ini jarang
digunakan untuk tulisan Al Qur'an, tsuluts tetap sangat
populer dan memegang peran penting terutama untuk
tulisan hiasan/dekorasi, judul, dan kepala surat. Tulisan
ini juga paling populer untuk dekorasi masjid, mushalla,
dan produk kaligrafi lainnya
Contoh di bawah ini.
Ta'liq atau Farisi
Ta'liq artinya menggantung, karena tulisan gaya ini
terkesan menggantung. Tulisan ini pertama kali
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 67
dikembangkan oleh orang-orang Persia (Iran). Ta'liq
disebut juga Farisi, termasuk gaya tulisan yang
sederhana dan digunakan sejak awal abad ke-9. Abdul
Hayy, seorang kaligrafer yang telah berperan besar di
awal perkembangan tulisan ini. Dia termotivasi oleh
Shah Ismail sebagai peletak dasar-dasar tulisan ta'liq.
Gaya ini disukai oleh orang-orang Arab dan merupakan
gaya tulisan kaligrafi asli bagi orang Persia, India, dan
Turki.
Seorang kaligrafer Persia Mir Ali Sultan al-Tabrizi
kemudian mengembangkan gaya ini lebih halus dan
variatif menjadi Nasta'liq. Nasta'liq asal kata dari 'nasakh
dan ta'liq'. Namun demikian para kaligrafer Turki, Persia
tetap menggunakan tulisan ini pada momen-momen
penting. Ta'liq dan nasta'liq biasa digunakan untuk
penulisan literatur dan syair-syair tentang kepahlawanan,
bukan untuk penulisan AlQur'an.
Contoh:
Riq'ah atau riq'iy
Tulisan ini disebut juga dengan ruq'ah, yang
dikembangkan dari nasakh dan tsuluts, namun ia tetap
mimiliki ciri khas yang berbeda. Riq'ah lebih simpel dan
sederhana, memiliki bentuk huruf tebal dengan batang
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 68
huruf pendek dan huruf alif tidak pernah ditulis dengan
berkepala.
Riq'ah dulu adalah tulisan favorit para kaligrafer
Ottoman dan banyak mengalami pengembangan oleh
Syakh Hamdullah al Amasi. Kemudian riq'ah banyak
direvisi oleh para kaligrafer lainnya dan menjadi tulisan
yang popluler dan dipakai secara luas di dunia Arab.
3. Bentuk-bentuk kaligrafi
a. Kufi
Gaya penulisan kaligrafi ini
banyak digunakan untuk
penyalinan Alquran periode awal.
Karena itu, gaya Kufi ini adalah
model penulisan paling tua di antara semua gaya
kaligrafi. Gaya ini pertama kali berkembang di Kota
Kufah, Irak, yang merupakan salah satu kota terpenting
dalam sejarah peradaban Islam sejak abad ke-7 M. Gaya
penulisan kaligrafi yang diperkenalkan oleh Bapak
Kaligrafi Arab, Ibnu Muqlah, memiliki karakter huruf
yang sangat kaku, patah-patah, dan sangat formal. Gaya
ini kemudian berkembang menjadi lebih ornamental dan
sering dipadu dengan ornamen
floral
b. Tsuluts
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 69
Seperti halnya gaya Kufi, kaligrafi gaya Tsuluts
diperkenalkan oleh Ibnu Muqlah yang merupakan
seorang menteri (wazii) di
masa Kekhalifahan Abbasiyah. Tulisan kaligrafi gaya
Tsuluts sangat ornamental, dengan banyak hiasan
tambahan dan mudah dibentuk dalam komposisi tertentu
untuk memenuhi ruang tulisan yang tersedia. Karya
kaligrafi yang menggunakan gaya Tsuluts bisa ditulis
dalam bentuk kurva, dengan kepala meruncing dan
terkadang ditulis dengan gaya sambung dan interseksi
yang kuat. Karena keindahan dan keluwesannya ini,
gaya Tsuluts banyak digunakan sebagai ornamen
arsitektur masjid, sampul buku, dan dekorasi interior.
c. Naskhi
Kaligrafi gaya
Naskhi paling sering
dipakai umat Islam, baik
untuk menulis naskah keagamaan maupun tulisan sehari-
hari. Gaya Naskhi termasuk gaya penulisan kaligrafi
tertua. Sejak kaidah penulisannya dirumuskan secara
sistematis oleh Ibnu Muqlah pada abad ke-10, gaya
kaligrafi ini sangat populer digunakan untuk
menulis mushaf Alquran sampai sekarang. Karakter
hurufnya sederhana, nyaris tanpa hiasan tambahan,
sehingga mudah ditulis dan dibaca.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 70
d. Riq'ah
Kaligrafi gaya
Riq'ah merupakan
hasil pengembangan
kaligrafi gaya Naskhi dan
Tsuluts. Sebagaimana halnya dengan tulisan gaya
Naskhi yang dipakai dalam tulisan sehari-hari. Riq'ah
dikembangkan oleh kaligrafer Daulah Usmaniyah, lazim
pula digunakan untuk tulisan tangan biasa atau untuk
kepentingan praktis lainnya. Karakter hurufnya sangat
sederhana, tanpa harakat, sehingga memungkinkan untuk
ditulis cepat.
e. Ijazah (Raihani) Tulisan kaligrafi
gaya Ijazah (Raihani) merupakan
perpaduan antara gaya Tsuluts dan
Naskhi, yang dikembangkan oleh
para kaligrafer Daulah Usmani. Gaya
ini lazim digunakan untuk penulisan ijazah dari seorang
guru kaligrafi kepada muridnya. Karakter hurufnya
seperti Tsuluts, tetapi lebih sederhana, sedikit hiasan
tambahan, dan tidak lazim ditulis secara bertumpuk
(murakkab).
f. Diwani
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 71
Gaya kaligrafi Diwani dikembangkan
oleh kaligrafer Ibrahim Munif. Kemudian,
disempurnakan oleh Syaikh Hamdullah dan kaligrafer
Daulah Usmani di Turki akhir abad ke-15 dan awal abad
ke-16. Gaya ini digunakan untuk menulis kepala surat
resmi kerajaan. Karakter gaya ini bulat dan tidak
berharakat. Keindahan tulisannya bergantung pada
permainan garisnya yang kadang-kadang pada huruf
tertentu meninggi atau menurun, jauh melebihi patokan
garis horizontalnya. Model kaligrafi Diwani banyak
digunakan untuk ornamen arsitektur dan sampul buku.
g. Diwani Jali
Kaligrafi
gaya Diwani Jali
merupakan pengembangan gaya Diwani. Gaya penulisan
kaligrafi ini diperkenalkan oleh Hafiz Usman, seorang
kaligrafer terkemuka Daulah Usmani di Turki. Anatomi
huruf Diwani Jali pada dasarnya mirip Diwani, namun
jauh lebih ornamental, padat, dan terkadang bertumpuk-
tumpuk. Berbeda dengan Diwani yang tidak
berharakat, Diwani Jali sebaliknya sangat melimpah.
Harakat yang melimpah ini lebih ditujukan untuk
keperluan dekoratif dan tidak seluruhnya berfungsi
sebagai tanda baca. Karenanya, gaya ini sulit dibaca
secara selintas. Biasanya, model ini digunakan untuk
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 72
aplikasi yang tidak fungsional, seperti dekorasi interior
masjid atau benda hias.
h. Farisi
Seperti tampak dari
namanya, kaligrafi gaya
Farisi dikembangkan
oleh orang Persia dan menjadi huruf resmi bangsa ini
sejak masa Dinasti Safawi sampai sekarang. Kaligrafi
Farisi sangat mengutamakan unsur garis, ditulis tanpa
harakat, dan kepiawaian penulisnya ditentukan oleh
kelincahannya mempermainkan tebal-tipis huruf dalam
'takaran' yang tepat. Gaya ini banyak digunakan
sebagai dekorasi eksterior masjid di Iran, yang biasanya
dipadu dengan warna-warni arabes.
i. Moalla
Walaupun belum cukup terkenal,
gaya kaligrafi Moalla merupakan gaya
yang tidak standar, dan tidak masuk
dalam buku panduan kaligrafi yang umum
beredar. Meski tidak begitu terkenal,
kaligrafi ini masih masuk dalam
daftar jenis-jenis kaligrafi dalam wikipedia
Arab, tergolong bagian kaligrafi jenis yang berkembang
di Iran. Kaligrafi ini diperkenalkan oleh Hamid Ajami,
seorang kaligrafer kelahiran Teheran.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 73
E. Metode Pembimbingan
Bagi Dosen pembimbing khat Al-Quran pada
praktikum mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam dan
konsentrasi jurnalistik maka mahasiswa perlu mengikuti
saran-saran pembimbing demi tercapaikan hasil yang
memuaskan. Metode membimbing pada prinsipnya
membantu mahasiswa dalam melakukan praktikum atau
magang dalam bidang khat Al-Quran.
Praktikum khat Al-Quran ini dilaksanakan bersama
dengan mahasiswa sesuai dan juknis yang telah ditetap
oleh panitia praktikum di atas, maka bentuk-bentuk kerja
praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengamati dan terlibat langsung dalam proses
penulisan khat Al-Quran.
2. Mengamati secara aktif, mahasiswa dalam
melakukan penulisan khat Al-Quran, mulai dari
pemilihan tinta dan jenis khat yang ditulis.
Langkah-langkah pembimbingan dapat diatur
tekniknya tetapi dalam buku panduan ini sangat normatif
sifanya seperti dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
No Materi Bimbingan Indikator
Media :
1. Jenis Huruf Arab Memahami cara tulis kaligrafi Arab dengan baik sesuai kaidah-kiadahnya.
2. Sejarah kaligrafi Mampu mendeskripsikan histografi kaligrafi di Indonesia dan pekembangan kaligrafi di
dunia.
3. Bentuk-bentuk kaligrafi
Mengetahui jenis-jenis kaligrafi dan teknik menulisnya dengan baik sesuai kaidah yang
berlaku dalam hukum kaligrafi
4. Komposisi dan Tata lay outnya menarik dalam artian
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 74
keindahan tulisan menempatkan huruf dan pewarnaan yang
sesuai dengan estetika.
5 Komposisi warna Mahasiswa tahu cara pencapuran warna,
serta mampu meletakkan warna sesuai
dengan kekuatan dari masing-masing huruf Arab.
6 Media yang digunakan
Media yang digunakan unik , murah, mudah didapatkan serta kompetible dengan cat
yang digunakan.
7 Durasi waktu yang digunakan
Dapat menyelesaikan tepat pada waktunya yang ditentukan oleh pembimbing khat Al-
Quran.
D. Persiapan Praktikum
1. Persiapan praktikum media dilakukan di jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah
dan Ushuluddin IAIN Ambon yang di koordinir
oleh panitia.
2. Melakukan registrasi/pendaftaran peserta
praktikum bagi mahasiswa yang mengambil mata
kuliah praktikum media pada panitia pendaftaran.
3. Menentukan jumlah dan mekanisme pembayaran
peserta praktikum.
4. Panitia menentukan lokasi tempat praktek
mahasiswa dan atau mahasiswa mencari lokasi
praktikum media secara mandiri yang di fasilitasi
oleh panitia.
5. Panitia melakukan pengelompokan mahasiswa
berdasarkan jumlah. Lokasi yang di pakai dan
kota yang diberikan pada tiap-tiap lokasi atau
lembaga.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 75
6. Panitia menentukan Dosen pembimbing
praktikum (DPP) sesuai bidang keahliannya.
7. Panitia membuat proposal kegiatan untuk di
ajukan kepada fakultas, lembaga/instansi lokasi
praktikum dan pihak-pihak yang berkepentingan.
8. Pengurusan administrasi dan perijinan.
9. Menentukan standar penilaian sebagai wujud
indikator keberhsilan pelaksanaan praktikum
serta evaluasinya.
E. Pembekalan
1. Tujuan
Pertama, menciptakan kesiapan psikologi, fisik
dabn sarana pendukung kepada peserta praktikum
media akan hal-hal yang terkait dengan kegiatan
lapangan yang akan di jalani para peserta
praktikum. Kedua, memberikan tambahan
wawasan dan pengetahuan, terutama yang terkait
dengan praktikum media.
2. Materi dan Metode:
Materi yang diberikan dalam kegiatan
pembekalan ini adalah: praktikum media bagi
mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam fakultas Dakwah dan Ushuluddin,
pengenalan lembaga/lokasi praktikum media,
penyusunan rencan praktikum, pelaksanaan
praktikum, penyusunan laporan, dan evaluasi.
Metode yang digunakan untuk pembekalan
meliputi; cerama, dialog interaktif, dan lain-lain.
3. Tata Tertib Praktikum media:
Peserta wajib mengikuti pembekalan secara
intens (kehadiran, keseriusan, kesopanan, dan
lain-lain).
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 76
4. Waktu Pelaksanaan pelaksanaan praktikum
media dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Kamis, 24 Juni 2011
Waktu : 09.00 Wib s/d selesai.
Tempat : Ruangan Pertemuan Lantai dua
Fakultas Dakwah dan
Ushuluddin
F. Pelaksanaan
a. Penerjunan
1) Penerjunan peserta kelokasi praktikum media
dilakukan secara serentak oleh panitia dan
atau berdasarkan permintaan dari lembaga
praktikum setelah mahasiswa mengikuti
pembekalan
2) Mahasiswa diserahkan oleh panitia praktikum
media (dosen pembimbing praktikum) kepada
lembaga tempat praktikum.
b. Penyusunan Rencana Praktikum Media
1) Setiap mahasiswa harus menyusun rencana
praktikum media yang sesuai dengan program
media baik cetak maupun elektronik.
2) Rencana praktikum media di buat dilokasi
praktek berdasarkan hasil temuan atau
pembicaraan dengan pihak lembaga.
3) Waktu untuk pembuatan rencana praktikum
media maksimal 1 (satu) minggu.
4) Rencana program praktikum media digunakan
sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan
praktikum.
c. Pelaksanaan Program Kerja
1) Dilakukan berdasarkan program kerja
praktikum media minimal 12 kali pertemuan.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 77
2) Menetapkan mekanisme pelaksanaan program
secara tepat dan terpadu (ada pihak-pihak
yang dilibatkan/membangun kebersamaan).
3) Bekerja secara terjadwal (sesuai dengan
jadwal yang ditentukan sebelumnya).
4) Berusaha mencapai tujuan dan target yang
telah ditetapkan dalam rencana program.
5) Memperhatikan dana, sarana dan prasarana
yang diperlukannya.
6) Mengadakan evaluasi proses untuk
mencermati melaksanakan (keberhasilan dan
hambatan yang di jumpainya).
d. Tata Tertib Dan Sanksi
1) Peserta praktikum Media Wajib melaksanakan
kegiatan dengan penuh tanggungjawab.
2) Peserta praktikum Media Wajib menjaga
akhlak dan nama baik almamater.
3) Peserta praktikum Media Wajib menggunakan
identitas diri atau jaket almamater.
4) Peserta praktikum media tidak diperkenankan
memakai sandal.
5) Peserta praktikum Media Wajib menyesuaikan
tatatertib dan ketentuan yang berlaku di
lembaga/tempat praktek.
6) Peserta praktikum Media Wajib menjalankan
tugas-tugas yang telah ditentukan panitia
praktikum melalui dosen pembimbing
praktikum (DPP) dan ketentuan yang dibuat
oleh lembaga tempat praktikum.
7) Peserta praktikum media harus membangun
keharmonisan hubungan dengan
lembaga/tempat praktek.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 78
8) Sanksi diberikan berupa teguran
(lisan/tulisan), pengurangan nilai praktikum
media dan atau pembatalan kegiatan
praktikumnya.
e. Jadwal Praktikum Media
Penjadwalan praktikum penulisan khat Al-Quran
mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan
konsentrasi jurnalistik dilakukan dalam rangka untuk
meberikan mencapai hasil yang maksimal.
No Kegitan Praktikum Hari /Tanggal
1 Kegiatan praktikum khat Al-Quran dimulai pada 25 Junia 2011
sampai dengan 1
juli.
2 Penentuan surah (ayat Al-Quran) dalam praktek:
Lokasi praktikum ini ditentukan bersama sesuai
target yang ingin dicapai dalam praktikum tersebut
sehingga pemilihan lokasi penting ditentukan untuk
memberikan kenyamanan bagi pembimbing dan
mahasiswa dalam melakukan praktikum khat AL-
Quran
20-21 Juni 2011
3 Pendaftaran peserta praktikum khat Al-Quran
22 - 23 Juni 2011
4 Pelaksanaan praktikum dilakukan mulai dari 24 Juni–2 Juli
2011.
5 Penyerahan laporan praktikum 17 Juli 2011,
E. Metode membimbing Praktikum
Pembimbing praktikum media adalah dosen jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam Falultas Dakwah dan
Ushuludddin yang disebut sebagai Dosen Pembimbing
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 79
Praktikum (DPP). Dalam melaksanakan tugasnya
pembimbing berkonsultasi dengan lembaga atau yang
ditunjuk menjadi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
F. Syarat Pembimbing Praktikum
1. Dosen tetap jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam Fakultas Dakwah Dakwah dan
Ushuludddin yang di angkat melalui Surat
Keputusan rektpor yang di tanda tangani oleh
dekan fakultas Dakwah dengan status Dosen
Pembimbing Praktikum (DPP).
2. Memenuhi persyaratan menjadi Dosen
Pembimbing Praktikum (DPP).
3. Mempunyai kompetensi salah satu bidang jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
4. Bersedia dan sanggup melaksanakan bimbingan
dengan penuh tanggungjawab.
G. Tugas Pembimbing Praktikum
1. Menjelaskan hak-hak dan kewajiban mahasiswa
selama praktikum.
2. Membimbing mahasiswa dalam menyusun
program kerja.
3. Memberikan pengarahan dan membantu
memecahkan masalah-masalah yang di hadapi
mahasiswa di lokasi agar kegiatan praktikum
media dapat terarah dan berlangsung sesuai
dengan rencana.
4. Bersama DPL di lapangan, DPP memantau
pelaksanaan program kerja oleh mahasiswa
5. Menyerahkan nilai peserta praktikum media
kepada panitia, apabila terjadi keterlambatan dari
jadwal yang telah ditetapkan, maka panitia
berkewajiban mengambil nilai dari lembaga.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 80
H. Materi Bimbingan
1. Materi-materi bimbingan disesuaikan dengan
bidang kompetensi dari Jurusan komunikasi
Penyiaran dan jurnalistik. yang telah
disampaikan pada perkuliahan dan pembekalan.
2. Masalah-masalah aktual yang sedang dihadapi
oleh mahasiswa yang belum di sampaikan pada
saat perkuliahan atau pembekalan.
I. Mekanisme Bimbingan
Dalam melaksanakan bimbingan:
1. DPP mendatangi langsung lokasi atau lembaga
tempat praktikum khat Al-Quran untuk
mengadakan wawancara dan mendiskusikan
masalah-masalah yang timbul dalam
melaksanakan praktikum.
2. DPP meminta kepada mahasiswa untuk
memberikan laporan berkala baik secara indiviu
maupun kelompok tentang hasil-hasil yang telah
dicapai dan hambatan-hambatan yang ditemui
dalam melaksanakan praktikum.
3. Sebaliknya bimbingan yang jarang dilakukan
DPP akan berpengaruh terhadap keberhasilan
mahasiswa dalam melaksanakan praktikum.
4. DPP diharapkan sering berkonsultasi dengan
DPL dilapangan agar dapat mengetahui
perkembangan mahasiswa di lokasi.
J. Frekuensi Bimbingan dan standar penilaian
a) Bimbingan secara formal minimal tiga kali secara
berkala. Tingginya frekuensi dan konsistensi
bimbingan yang di lakukan DPP akan mendorong
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 81
mahasiswa untuk melaksanakan program kerja
dengan baik dan bertanggung jawab.
b) Mahasiswa dapat dinilai langsung oleh
pembimbing dalam proses penulisan khat Al-
Quran.
F. Pedoman Penilaian
Tujuan penilaian praktikum media adalah untuk
mendapatkan informasi yang akurat dari pencapaian
kemampuan mahasiswa dalam melalakukan praktikum
teknologi informasi seperti bidang broadcasting dan
media cetak yang terkait dengan praktikum media.
Penilaian dalam kegiatan praktikum media adalah
pihak-pihak yang terlibat dalam proses pelaksanaan
praktikum media yang terdiri dari Dosen Pembimbing
Praktikum (DPP), pimpinan lembaga terkait, dan Dosen
Pendamping Lapangan (DPL).
Aspek-aspek untuk masing-masing penilaian
adalah sebagai berikut:
1) Pembekalan Meliputi:
Kedisiplinan dan Akhlaq
Penguasaan media
Kehadiran
Penguasaan materi praktikum seperti kecerdasan
menggunakan teknologi informasi.
2) Praktek dilapangan meliputi kompetensi personal
yang terdiri dari:
Rasa tanggungjawab dalam melaksanakan
praktikum dengan memanfaatkan media
teknologi komunikasi yang disediakan oleh
panitia praktikum.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 82
Kedisiplinan mahasiswa dalam melakukan
praktikum sebagai salah satu kriteria penilaian
bagi pembimbing.
Kedisiplinan mahasiswa berpakaian
Kesopanan dalam mengemukakan argumentasi
dan kedewasaan mahasiswa dalam memperoleh
informasi dan menyebarkan informasi.
3) Kompetensi sosial meliputi:
Kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi
dengan orang lain (Panitia Praktikum Media,
DPP, Pimpinan Lembaga, dan DPL).
Kemampuan mahasiswa dalam bekerjasama
dengan orang lain (Panitia Praktikum Media,
DPP, Pimpinan Lembaga, dan DPL).
4) Kompetensi profesional meliputi kompetensi bidang
akademik, meliputi: Penguasaan mahasiswa
terhadap materi, Penguasaan mahasiswa terhadap
peralatan.
5) Kompetensi bidang metodologi, meliputi:
Kemampuan mahasiswa merumuskan
permasalahan di lapangan.
Kemampuan mahasiswa memproduksi sebua
acara atau program.
6) Laporan pelaksanaan praktikum media yang
mencakup:
Sistematika dan teknis prnulisan
Kelengkapan data laporan
Singkronisasi laporan dengan buku catatan
kegiatan harian praktikum.
Analisa hasil laporan dan kesimpulan dan saran.
7) Pedoman Praktikum Media: Penilaian akhir
praktikum media merupakan gabungan dari nilai
kegiatan pembekalan, nilai rancangan persiapan
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 83
praktikum, pelaksanaan praktikum dan laporan
pelaksanaan praktikum media.
8) Nilai akhir praktikum media diolah oleh panitia
praktikum sesuai standar kriteria yang telah
ditetapkan oleh panitia pada tabel berikut ini.
Perubahan nilai angka ke huruf menggunakan
pedoman sebagai berikut:
Nilai Anggaran Nilai huruf Bobot/Tafsiran
95-100,0 A+ 4,00
90-94,99 A 3,75
85-89,99 A- 3,50
80-84,99 B+ 3,25
75-79,99 B 3,00
70-74,99 B- 2,75
65-69,99 C+ 2,50
60-64,99 C 2,25
55-59,99 C- 2,00
50-54,99 D 1,00
00-49,99 E 0,00
Rumusan penentuan nilai akhir praktikum media
adalah sebagai berikut:
Nilai Akhir 4
1N4 N3 2 N2 0,5 N1 0,5
Keterangan:
N1 : Nilai pembekalan
N2 : Nilai Rencana Program Kerja (RPK)
N3 : Nilai praktikum media
N4 : Nilai laporan Praktikum Media
0,5 dsb : Proporsi masing-masing unsur penilaian
9) Yudisium:
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 84
Nilai pembekalan diberikan oleh panitia
nilai rancangan program kerja diberikan oleh
DPP
nilai praktek di lapangan diberikan oleh DPL
dan arau pimpinan lembaga kemudian diserahkan
kepada DPP
nilai laporan praktikum media dilakukan oleh
DPP
nilai akhir peserta praktikum media adalah nilai
yang di putuskan oleh tim (panitia) dalam sidang
dewan yudisium, sehingga apabila dikemudian
hari terjadi komplain dari peserta praktikum
media, maka sepenuhnya diserahkan kepada
panitia. DPP tidak berhak mengubah atau
memberi penilaian baru.
10) Pemagaman di Media Massa: Untuk mahasiswa
yang mengikuti pemagangan di media massa maupun
mahasiswa yang bekerja di media massa (cetak atau
elektronik) dianggap setara dengan praktikum media.
Dengan persyaratan sebagai berikut:
Terdaftar sebagai peserta praktikum media
(membayar biaya praktikum media) dan telah
mencantumkan mata kuliah praktikum media di
KRS
Menyerahkan laporan selama mengikuti
pemagangan/bekerja.
Menyerahkan sertifikat atau surat keterangan dari
media massa tempat mahasiswa tersebut
mengikuti pemagangan.
11) Sertifikat: Apabila praktikum media sudah selesai
dan nilai akhir sudah diumumkan panitia pelaksana
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 85
praktikum media akan menerbitkan sertifikat tanda
kelulusan peserta praktikum Meida. Sertifikat akan
ditandatangani oleh ketua panitia pelaksana praktik
media, ketua jurusan, dan diketahui oleh dekan
fakultas.
12) Evaluasi:Kegiatan evaluasi dilakukan setelah
selesai dilaksanakan praktikum media evaluasi
melibatkan pihak-pihak terkait yang meliput:
Panitia pelaksana praktikum media
Dosen pembimbing praktikum media (DPP)
Pimpinan lembaga
Dosen pembimbing lapangan (DPL)
Wakil mahasiswa
Kegiatan evaluasi dilakukan untuk menjaring
informasi, saran dan kritik yang bersifat konstruksi
sebagai masukan berharga, khususnya bagi panitia
pelaksana praktikum dan bagi jurusan maupun fakultas
pada umumnya. Kegiatan evaluasi dikoordinir oleh
panitia pelaksana praktikum media.
M. Teknik Penyusunan Laporan Untuk menyusun laporan hasil praktikum khat Al-
Quran dengan kompisis sebagai berikut:
1. Menentukan Tema,Topik, dan Judul
2. Pendahluan ..............................................................
a. Latar belakang ....................................................
b. Fokus masalah ...................................................
c. Pemilihan masalah pokok. ..................................
3. Pembahasan .............................................................
a. Pengertian ...........................................................
b. Landasan Normatif .............................................
c. Analisis ...............................................................
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 86
4. Penutup ....................................................................
a. Kesimpulan .........................................................
b. Lampiran &referensi. .........................................
N. Lampiran Pengesahan Lampiran 1
Contoh halaman pengesahan
PENGESAHAN
Bismillahirrahmaanirrohiim
Setelah diadakan pengarahan koreksi dan perbaikan
seperlunya dari laporan akhir individual praktikum
media jurusan kpi fakultas dawah angkatan di-24
semester gasal tahun 2010/2011 dari saudara:
Nama :...............................................
NIM :...............................................
Lokasi :................................................
Maka laporan ini telah memenuhi syarat dan sesuai
dengan pelaksanaan tugas poraktikum mahasiswa yang
bersangkutan. Untuk itu laporan ini sudah dapat diajukan
sebagai tugas akhir praktikum.
Demikian pengesahan ini dibuat, semoga dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ambon .................2011
Pendamping Lapangan Dosen
Pembimbing Praktikum
Pembimbing Mahasiswa
(……………………)
Nip
(………...…….…..……)
Ditetapkan : Ambon
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 87
Pada tanggal …….
………..2011
Hasan Lauselang, M.Ag
Nip. 196112311992031015
Lampiran 2
Contoh halaman judul
LAPORAN PRAKTIKUM KHAT AL-QURAN
KPI FAKULTAS DAKWAH ANGKATAN
Lokasi: ...............................
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 88
Oleh:
.............................................
NIM:
Dosen pembimbing praktikum
...........................................
NIP:
FAKULTAS DAKWAH DAN USHULUDDIN
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
DAN KONSENTRASI JUERNALISITIK
TAHUN 2011
I. Dasar Pemikiran
Tugas utama umat manusia adalah beribadah kepada
Allah sebagai bentuk rasa syukur atas karunia yang telah
diberikan kepada-Nya. Indonesia adalah negara yang
berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa, sebagai warga
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) perlu
memahami tata cara beragama yang diatur dalam
Undang-Undag Dasar 1945 pasal 29 tentang tata cara
beribadah berdasarkan keyakinan dan kepercayaanya
BAGIAN III
Praktikum Ibadah
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 89
masing-masing. Peran Kementrian agama sebagai
institusi yang memiliki otoritas menjaga, merawat, dan
melestarikan keharmonisan umat beragama di Indonesia,
tampak pada lembaga Pendidikan Tinggi, seperti
STAIN, IAIN, dan UIN.
Lembaga Pendidikan Tinggi Kementrian agama
Islam yang berada di Ambon, juga memiliki peran
penting menuntun umat untuk beribadah sesuai Al-
Quran dan Sunnah. IAIN Ambon khususnya Fakultas
Dakwah dan Ushuluddin memiliki peran strategis untuk
menjaga harmonisasi umat beragama dengan memahami
dan menerapkan tata cara beribadah yang bersumber dari
Al-Quran dan Sunnah. Sebagai masyarakat akademik,
khususnya Fakultas Dakwah dan Ushuluddin jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam dan Konsentrasi Jurnalistik
menjadi garda terdepan menyuarakan, menyiarkan, dan
menerapkan metode dakwah dengan kemasan yang
mudah diterimah oleh masyarakat berdasarkan pada Al-
Quran dan Sunnah.
Atas dasar inilah sehingga perlu praktikum, untuk
memberikan pendalaman keilmuan kompetensi dalam
bentuk praktek Ibadah. Kenapa hal ini penting? karena
sebagai mahasiswa akan diperhadapkan dengan berbagai
macam cara beribadah masyarakat, dalam artian
percampuran antara adat dan agama perlu mahasiswa
dibekali landasan yang kokoh terhadap pemahaman Al-
Quran dan Sunnah. Selain itu mahasiswa harus peka dan
mampu memberikan informasi agama dengan
menggunakan komunikasi Qaulan layyinan yang
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 90
bersumber dari Al-Quran dan Sunnah dalam menghadapi
fenomena keberagamaan masyarakat.
Fenomena model pemahaman masyarakat
khususnya di Maluku tentang tata cara memahami
agama seperti perbedaan mazhab, aliran, pemikiran, dan
tradisi keberagamaan, sebagai calon sarjana mahasiswa
dakwah perlu hati-hati memberikan penjelasan
keagamaan dengan cara bi al-Hikmah (komunikasi yang
bijaksana). Masyarakat Maluku menurut hasil penelitian
Syarifudin (2009: 17) faham keberagamaan orang
Maluku sangat kental dengan tradisi tasawuf dan
akulturasi budaya dan agama. Banyak tardisi, budaya
dan praktek keagamaan yang harus difahami untuk
menghindari benturan pemahaman. Pola keagamaan
orang Maluku salah satu contohnya: tahlil, barzanji,
shalat jenazah, thahara, cara memandikan mayyit, dan
cara berkhotbah bercorak tasawuf. Semua ini perlu
disikapi dengan pendekatan dakwah kultural yang baik
berdasarkan Al-Quran dan Sunnah.
Dari gambaran sosial model faham keagamaan
masyarakat Maluku inilah sehingga, praktikum ibadah
ini menjadi hal yang sangat penting dan strategis bagi
pendalaman keilmuan mahasiswa Fakultas Dakwah dan
Ushuluddin Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)
IAIN Ambon. Untuk mewujudkan visi pengembangan
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon sebagai
garda terdepan publikasi Dakwah untuk mencerahkan
masyarakat menjadi masyarakat yang istiqamah pada
Aqidah, Syari‟ah dan Akhlaq berdasarakan Al-Quran
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 91
dan Sunnah Rasulullah saw. Wawasan ini yang
melatarbelakangi diperlukan praktikum Ibadah bagi
mahasiswa Fakultas dakwah dan Ushuluddin khususnya
Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan konsentrasi
Jurnalistik IAIN Ambon.
Praktikum ibadah merupakan salah satu upaya
mengenalkan dan mempersiapkan mahasiswa terjun
dimasyarakat yang cenderung menuntut kemampuan
aplikatif keilmuannya yang didapat selama
diperkualihan. Karena itu Praktikum ibadah pada
hakikatnya adalah suatu upaya yang dilakukan agar
mahasiswa terbiasa dan teruji dalam mempraktekkan
teori yang diperolehnya selama di bangku perkualiahan.
Ilmu yang telah didapatkan dibangku perkulihan
harus mampu mendarmbaktikan keilmuannya dalam
praktikum ibadah dalam aktifitas sehari-hari. Praktikum
salah satu mata kuliah profesi yang harus dilaksakan
oleh mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
dan konsentrasi jurnalistik fakultas dakwah dan
Ushuluddin IAIN Ambon sebagai langkah teknis
keilmuan jurusan sekaligus praktek ibadah. Bagi
pengembangan jurusan itu sendiri.
Sasaran praktikum ibadah sesuai kalender akademik
mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dan
konsentrasi jurnalistik Fakultas dakwah dan Ushuluddin
IAIN Ambon memiliki kemampuan/kompetensi
menerapkan tata cara beribadah sesuai Al-Quran dan
Sunnah Rasulullah saw. Fokus materi praktikum
disesuikan dengan kondisi sosiologis faham keagamaan
masyarakat Indonesia dan khususnya di Maluku.
Praktikum ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa
jurusan Komunikasi Penyiaran Islan dan konsentrasi
jurnalistik karena bagian integral kurikulum yang harus
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 92
dipenuhi untuk mencapai gelar sarjana. Praktikum
ibadah ini juga, merupakan bagian dari mata kuliah yang
ada diprogram studi.
A. Peserta Praktikum Ibadah
Peserta praktikum ibadah angkatan ke-24 semester
gasal tahun akademik 2011/2012 adalah mahasiswa
Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan
konsentrasi jurnalistik yang telah memenuhi syarat
akademik termasuk telah lulus beberapa mata kuliah
yang berkaitan dengan praktikum ibadah, antara lain: 1).
Aqidah. 2). Syariah dan 3). Akhlaq.
Pelaksanaan Praktikum Dakwah bagi mahasiswa
semester III, V dan VII (semester ganjil) pada jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan jurusan
Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN
Ambon tahun akademik 2010 / 2011 ini dilakukan
dengan berpedoman pada peraturan perundang-
undangan sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 2, Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60, Tahun 1990
tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Presiden RI, Nomor 111 Tahun 2006
tanggal 29 Desember 2006 tentang perubahan
status STAIN menjadi IAIN Ambon.
4. Keputusan Menteri Agama RI. Nomor 10 Tahun
2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN
Ambon.
5. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2004 tentang
Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung jawab
Keuangan.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 93
6. Surat Keputusan Dekan Fakultas Dakwah dan
Ushuluddin IAIN Ambon Nomor 01 Tahun 2011
tanggal 17 Juni 2011, perihal Panitia Pelaksana
Praktikum Dakwah tahun akademik 2011-2012.
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan:
a) Agar mahasiswa memahami dan menguasai
bentuk-bentuk ibadah baik wajib dan sunnah.
b) Mahasiswa memahami dan menguasai
proses pelaksanaan ibadah wajib, sunnat,
fardu kifayah, dan fardu „ain, baik secara
individual maupun berjamaah.
c) Mahasiswa dapat memahami dan
menerapkan pelaksanaan ibadah dengan baik
dan benar sesuai kontes sosiologis
berlandasakan pada Al-Quran dan Sunnah.
2. Kegunaan:
a) Untuk memperteguh Aqidah, Syari‟ah dan
Akhlaq Mahasiswa Komunikasi Penyairan
Islam (KPI) dan Konsentrasi Jurnalistik
sebelum menghadapi masyarakat yang
multikultural dalam paham keagamaan.
b) Dapat membiasakan diri dalam melakukan
ibadah yang selama ini kurang menjadi
perhatian mahasiswa. Ibadah adalah
merupakan sarana hamblumminanllah yang
menjadi mahasiswa memahami dan
menerapkan ajaran agama dengan baik
sesuai sunnah yang telah contokan oleh
Rasulullah.
c) Membangun kesadaran mahasiswa bahwa
dirinya dimasyarakat merupakan agent
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 94
perubahan menuju kearah kebijakan dan
kemaslahatan umat manusia.
J. Tempat Dan Waktu Kegiatan
Tempat pelaksanaan praktikum ibadah dilakukan
di kampus, sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh
panitia praktikum angkatan 24 tahun 2011. Peserta yang
mengikuti praktikum ini adalah mahasiswa Jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas dakwah dan
Ushuluddin IAIN Ambon.
Kegiatan praktikum ibadah ini wajib diikuti semua
pserta praktikum sehingga dapat memahami tata cara
melakukan praktik pemandikan mayat, praktik shalat,
thahara dan praktik cerama dan khotbah yang
kesemuanya bertempat di kampus dalam menerima
materi praktikum ibadah yang diberikan oleh dosen
pembimbing.
K. Konten Materi Praktikum Ibadah
4. Praktek Thahara
Sesungguhnya Islam adalah agama yang suci dan
bersih. Tidak ada satupun agama yang mengatur tentang
bersuci sebagaimana agama Islam.
Allah Subhanahu wa Ta‟ala berfirman:
ي هللا لهللا هللا ه إ يي إ ب اي ي هللا هللا ي إ ب الن ن اإ إ ن هللا
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang
bertaubat dan mencintai orang-orang yang
mensucikan diri/ berthaharah.” (Al-Baqarah: 222)
Di dalam kitab-kitab fiqih para ulama menempatkan
pembahasan Bab Thaharah dalam bab pertama, sebelum
pembahasan yang lainnya. Maka dalam rubrik ini, kami
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 95
juga akan mengawali pembahasan tentang masalah
Thaharah.
1. Makna Thaharah
Thaharah menurut arti bahasa adalah pembersihan
dari segala kotoran, baik yang tampak maupun yang
tidak tampak. Adapun arti Thaharah secara syariat
adalah meniadakan atau membersihkan hadats dengan
air atau debu yang bisa dipakai untuk menyucikan.
Selain itu bermakna juga, usaha untuk menghilangkan
najis dan kotoran. Disini bisa diambil pengertian akhir
bahwa Thaharah adalah melenyapkan sesuatu yang ada
di tubuh yang menjadi hambatan bagi pelaksanaan shalat
dan ibadah lainnya.
2. Pembagian Thaharah
Thaharah terbagi menjadi dua macam yaitu:
Thaharah Batin dan Thaharah Lahir. Thaharah batin,
yaitu Thaharah dari berbagai macam kemusyrikan dan
kemaksiatan. Hal ini bisa dilakukan dengan menguatkan
tauhid dan beramal shalih. Thaharah semacam ini lebih
penting daripada Thaharah fisik. Sebab tidak mungkin
Thaharah fisik ini akan bisa terwujud manakala masih
adanya najis kemusyrikan. Allah berfirman:
ي ي إ ي هللا هللا هللا س هللا هللا ي إ ن هللا اي ب هللا ان إ
هللا هللا
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
orang-orang yang musyrik itu najis.” (QS. At-
Taubah: 28)
Sedangkan Nabi Muhammad Shallallahu „alaihi wa
sallam bersabda,
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 96
هللا ي ي ي إ ن اي ي ي إ هللا هللا
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu tidak najis.”
(HR. Bukhari Muslim).
Maka dari itu, sudah menjadi kewajiban bagi
seorang muslim untuk membersihkan hatinya dari najis
kemusyrikan dan keragu-raguan. Yaitu dengan cara
ikhlas, bertauhid dan berkeyakinan serta bertekad untuk
bisa membersihkan diri dan hatinya dari kotoran-kotoran
kemaksiatan, pengaruh-pengaruh iri, dengki, suap, tipu
daya, sombong, ujub, riya‟ dan sum‟ah. Semua ini bisa
dilakukan dengan cara taubat yang sebenar-benarnya
dari semua dosa dan maksiat. Dan thaharah ini
merupakan sebagian dari iman.
Adapun sebagian yang lainnya adalah thaharah fisik
atau lahir. Thaharah fisik, yaitu bersuci dari kotoran-
kotoran dan najis-najis, dan thaharah ini adalah separuh
keimanan yang kedua. Rasulullah Shallallahu „alaihi wa
sallam bersabda, “Bersuci itu separuh dari keimanan.”
Thaharah macam kedua ini dilakukan menurut tata
cara yang telah disyariatkan oleh Allah yaitu dengan
cara berwudhu‟, mandi atau tayamum (ketika sedang
tidak ada air), serta membersihkan najis dari pakaian,
badan, dan tempat shalat.
Thaharah ini bisa dilakukan dengan dua hal:
Pertama: Thaharah dengan cara menggunakan air,
dan inilah cara Thaharah yang paling pokok. Oleh sebab
itu, setiap air yang turun dari langit atau keluar dari perut
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 97
bumi adalah air yang menempati asal penciptaannya.
Maka hukum air tersebut adalah suci dan menyucikan
dari segala hadats dan kotoran meskipun sudah
mengalami perubahan rasa atau warna atau baunya oleh
sebab sesuatu yang bersih. Sebagaimana sabda
Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam:
“Sesungguhnya air itu dapat menyucikan. Yang
tidak bisa dibuat najis oleh sesuatupun.” (HR. Abu
Dawud).
Di antara macam-macam air tersebut adalah air
hujan, mata air, air sumur, air sungai, air lembah, air
salju yang mencair, dan air laut. Sehubungan dengan air
laut, Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam bersabda:
“Air laut itu bisa menyucikan dan bangkainya pun
halal.” (H.R. Abu Dawud)
Adapun berkenaan dengan air zam zam telah
ditetapkan oleh suatu hadits dari Ali Radhiyallahu „anhu
bahwa Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam pernah
meminta dibawakan satu timba dari air zam zam, lalu air
tersebut beliau pakai untuk minum dan untuk berwudu.
(HR. Imam Ahmad)
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 98
Akan tetapi apabila air itu telah berubah warna, rasa,
atau baunya yang disebabkan oleh benda najis, menurut
ijma‟ (kesepakatan) para ulama, air itu pun najis yang
harus dihindari yang artinya tidak boleh lagi digunakan
untuk bersuci.
Kedua: Thaharah dengan memakai debu yang suci.
Thaharah ini merupakan ganti dari thaharah dengan air
oleh sebab tidak memungkinkan bersuci dengan
menggunakan air pada bagian-bagian yang harus
disucikan atau karena tidak adanya air, atau karena takut
bahaya yang ditimbulkan jika menggunakan air sehingga
bisa digantikan dengan debu yang suci.
Allah Subhanahu wa Ta‟ala berfirman:
قي اي هللا لهللا ي هللا لهللا عي لنى لهللا ى هللا ليمي سي هللا هللا الةهللا هللا هللا ي اي اصن قي هللا هللا هللا ي لهللا ب هللا ان إ هللا هللا
فهللا هللا ي لهللاى سهللا ى هللا ي عهللا ضهللا ليمي هللا ي لي هللا إ ي ي ي سإ لهللا ؽي لنى لهللا اإل هللا ي سهللا هللا ي يا إ عهللا اإ إ
د عإ هللا ن ي صهللا لهللا دي هللا ء فهللا لهللامي لهللا إ ليمي ا هسهللا ءهللا فهللا سي مي إ هللا ايؽهللا ئإ إ هللا ي هللا دس إ ي ي هللا ءهللا هللا هللا
في في ؼهللا هللا هللا هللا عهللا مي إ ن ن ي دإ يمي هللا هللا سهللا ي اإ ي ي هإ ي ا فهللا ي ه هللا
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga
kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula
hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub,
terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi.
Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau
kembali dari tempat buang air atau kamu telah
menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat
air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik
(suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 99
Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.” (QS. An-
Nisa‟ : 43)
Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam
bersabda,“Bumi (mana saja) dijadikan sebagai masjid,
dan suci bagiku.” (Diriwayatkan oleh Ahmad dan asal
hadits ini dari Shahih Al Bukhari dan Muslim).
1. Definisi Hadats dan Najis
Hadats adalah sesuatu yang menyebabkan seseorang
tidak sah melakukan ibadah tertentu seperti shalat;
dapat dibedakan menjadi dua:
1. Hadats Kecil: segala sesuatu yang membatalkan
wudhu‟, seperti kentut, kencing, buang air besar,
dll.
2. Hadats Besar: sesuatu yang menyebabkan mandi
besar, seperti mimpi basah, bersetubuh, haidh, dan
nifas.
4. Najis adalah sesuatu yang datang dari dalam diri
(tubuh) manusia ataupun dari luar manusia, yang
dapat menyebabkan tidak sahnya badan, pakaian, atau
tempat untuk dipakai beribadah; dapat dibedakan
menjadi tiga:
Najis Mukhaffafah (najis ringan): misalnya air
kecing bayi yang belum berumur 2 tahun dan
belum makan apa pun selain air susu ibu.
Najis Mutawasithah (najis sedang):
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 100
a. Hukmiyah: benda suci yang terkena benda
najis dan masih bisa disucikan (dengan air,
dll.).
b. Ainiyah: benda yang pada asalnya dihukumi
najis dan tidak bisa disucikan.
Najis Mughalladhoh (najis berat): misalnya air
liur/air kencingnya anjing atau babi, dan atau
keturunanya.
Pembahasan dalam makalah ini akan memfokuskan pada
jenis thaharah fisik, yang meliputi wudhu‟, mandi wajib
(al-ghuslu), dan tayammum.
a. Pengertian Wudhu’
Secara bahasa wudhu‟ berarti husnu/keindahan
dan nadhofah/kebersihan. Wudhu‟ untuk sholat
dikatakan sebagai wudhu‟ karena ia membersihkan
anggota wudhu‟ dan memperindahnya. Sedangkan
pengertian menurut istilah dalam syari‟at, wudhu‟ adalah
peribadatan kepada Allah „azza wa jalla dengan
menggunakan air yang suci dan mensucikan dengan
cara yang tertentu di empat anggota badan yaitu,
wajah, kedua tangan, kepala, dan kedua kaki.
Adapun sebab yang mewajibkan wudhu‟ adalah
hadats, yaitu apa saja yang mewajibkan wudhu‟ atau
mandi. Hadats terbagi menjadi dua macam: hadats besar,
3. BERWUDHU’
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 101
yaitu segala yang mewajibkan mandi; dan hadats kecil,
yaitu semua yang mewajibkan wudhu‟.
Adapun dalil wajibnya wudhu‟ (apabila berhadats
sebelum sholat) adalah firman Allah Subhanahu wa
Ta‟ala,
Terjemahnya
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu
dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua
mata kaki” (QS. Al-Maidah : 6)
b. Fardhu Wudhu’
Fardhu (rukun) wudhu‟ ada 6 (enam), yaitu :
1. Membasuh muka (termasuk berkumur dan
memasukkan dan mengeluarkan air ke dan dari
hidung)
2. Membasuh kedua tangan sampai kedua siku,
3. Mengusap (menyapu) seluruh kepala
4. Membasuh kedua kaki sampai kedua mata kaki,
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 102
5. Tertib (berurutan),
6. Muwalah (tidak diselingi dengan perkara-perkara
yang lain).
c. Sunnah Wudhu’
Yang termasuk sunnah-sunnah wudhu‟ adalah :
1. Bersiwak sebelum berwudhu‟
2. Membasuh dua telapak tangan sebanyak tiga kali
3. Bersungguh-sungguh dalam memasukkan air ke
dalam hidung kecuali bagi yang berpuasa
4. Mendahulukan anggota wudhu‟ yang kanan
5. Mengulangi setiap basuhan dua kali atau tiga kali
6. Menyela-nyela antara jari-jemari (tangan dan
kaki)
7. Menyela-nyela jenggot yang lebat.
8. Menyempurnakan wudhu‟
d. Tata Cara Wudhu’
Adapun tata cara wudhu‟ secara ringkas berdasarkan
hadits Nabi shallallahu „alaihi was sallam yang
diriwayatkan dari Humraan, budak sahabat Utsman bin
Affan rodhiyallahu „anhu,
غهللا أهللافي هللا ضي ء ، فهللا عهللا اإ هللا هللا هللا دهللاثي هي هللا هللاى عي فن هللا هللا ن هللا هللا اي إ عهللا
ثي اهللاى عي عهللا ي ي ي هللا هللا هللا يضي ءإ ، هي فإى اي هللا هللا هللا إ لهللا خهللا لهللا ي هللا ثهللاالهللاثهللا هللا ن ت ، ثيمن هللادي سهللا هإ إ ي إ هللا ئإهإ ، فهللاؽهللا ي دهللا هللا لهللاى عهللا
هإ إاهللاى ي دهللا هللا هي ثهللاالهللاث هللا لهللا هللا ي هللا سهللا من ؼهللاثهللا هللا ، ثي لهللا ي لهللا ي هللاقهللا ، هللا سي ضي هللاضهللا ، هللا سي ثيمن لهللا هللا
تي ي ل ثهللاالهللاث ، ثيمن قهللا لهللا هللا هللا لن إ ي لهللا ي سهللا من ؼهللاهإ ، ثي حهللا اإ هللا يسإ سهللا من هللا
ي إ ثهللاالهللاث ، ثي قهللا فهللا اي إ ياإىن أهللا – صلى عله سلم – ا ن ضن قهللا لهللا هللا ي لهللا هللا ضي ئإى ههللا هللا هللا ي هللا ي هللا ي أ ضن لهللا هللا هللا
ي اهللاهي هللا فهللا هللا ن هي ، ؼهللا فيسهللا ثي فإ إ هللا هللا ده ي هللا ي إ ، هللا لهللا عهللا لنى هللا ي من صهللاضي ئإى ههللا هللا ثي هللا ي هللا ي
اإهإ مهللا إ ي هللا ي قهللادن لهللاArtinya:
Dari Humraan -bekas budak Utsman bin Affan-,
suatu ketika „Utsman memintanya untuk
membawakan air wudhu‟ (dengan wadahpent.
),
kemudian ia tuangkan air dari wadah tersebut ke
kedua tangannya. Maka ia membasuh kedua
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 103
tangannya sebanyak tiga kali, lalu ia memasukkan
tangan kanannya ke dalam air wudhu‟ kemudian
berkumur-kumur, lalu beristinsyaq dan beristintsar.
Lalu beliau membasuh wajahnya sebanyak tiga kali,
(kemudian) membasuh kedua tangannya sampai siku
sebanyak tiga kali kemudian menyapu kepalanya
(sekali sajapent.
) kemudian membasuh kedua kakinya
sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengatakan,
“Aku melihat Nabi shallallahu „alaihi was sallam
berwudhu‟ dengan wudhu‟ yang semisal ini dan
beliau shallallahu „alaihi was sallam mengatakan,
“Barangsiapa yang berwudhu‟ dengan wudhu‟
semisal ini kemudian sholat 2 roka‟at (dengan
khusyuked.
) dan ia tidak berbicara di antara wudhu‟
dan sholatnya maka Allah akan ampuni dosa-dosanya
yang telah lalu”(HR. Bukhari - Muslim)
Dari hadits yang mulia ini dan beberapa hadits yang
lain dapat kita simpulkan tata cara wudhu‟ Nabi
shallallahu „alaihi was sallam secara ringkas sebagai
berikut,
1. Niat berwudhu‟ (dalam hati) untuk
menghilangkan hadats
2. Membaca basmallah
3. Membasuh dua telapak sebanyak tiga kali
4. Berkumur sebanyak tiga kali, menghirup air ke
hidung (Istinsyaq) sebanyak tiga kali, dan
menyemprotkan air (istin-tsar) dari hidung ke
sebelah kiri
5. Membasuh muka sebanyak tiga kali.
Batasan muka dimulai dari tumbuhnya rambut
kepala –menurut kebiasaan- hingga ke bagian
ujung dua tulang rahang dan dagu.
6. Membasuh dua tangan beserta siku sebanyak tiga
kali.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 104
Batasan tangan dimulai dari ujung jari-jari tangan
(berikut kuku-kukunya) sampai lengan atas.
Sebelum kedua tangan dibasuh, terlebih dahulu
menghilangkan sesuatu yang melekat pada
keduanya seperti lumpur dan celupan yang tebal
yang melekat pada kuku agar air sampai ke kulit.
7. Menyapu seluruh kepala berikut dua telinga
sebanyak satu kali sapuan dengan air yang baru
dan bukan air dari sisa basuhan tangan.
Cara menyapu kepala ialah meletakkan kedua
tangan yang sudah dibasahi degan air yang baru
pada bagian depan kepala, lalu melintaskan
keduanya sampai tengkuk lalu mengembalikan
keduanya ke tempat semula, lalu memasukkan
dua jari telunjuk kedua lubang telinga dan
menyapu bagian luar telinga dengan dua ibu jari.
8. Membasuh dua kaki beserta dua mata kaki
sebanyak tiga kali.
Mata kaki ialah dua tulang yang menonjol pada
bagian bawah betis. Bagi orang yang tangan atau
kakinya diamputasi, maka cukup membasuh
bagian yang tersisa dari siku atau kaki.
Setelah selesai berwudhu‟ dengan cara-cara tadi,
maka arahkanlah pandangan ke langit (atas) dan
ucapkanlah doa, sebagaimana yang diriwayatkan dari
Rasulullah. Doa yang dibaca Nabi setelah selesai
wudhu‟, diantaranya adalah:
Asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa
syariikalah wa asyhadu anna muhammadan „abduhu wa
rasuuluh, allahummaj „alnii minattawwaabiinaa
waj‟alnii minal mutathahhiriin. Subhaanakallahumma
wa bihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta,
astaghfiruka wa atuubu ilaik
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 105
“Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak
disembah selain Allah yang Maha Esa, Yang tidak ada
sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah hamba dan rasul-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku
sebagai bagian dari golongan orang-orang yang (selalu)
bertobat serta jadikanlah aku sebagai bagian dari
golongan orang-orang yang selalu bersuci. Maha suci
Engkau ya Allah. Dengan memuji-Mu, bahwa tidak ada
tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Aku
memohon ampunan dan bertobat kepada-Mu.” (HR.
Muslim, Tirmidzi)
e. Pembatal Wudhu’
Pembatal pertama: Kencing, buang air besar, dan
kentut
Dalil bahwa kencing dan buang air besar merupakan
pembatal wudhu dapat dilihat pada firman Allah Ta‟ala,
مي إ هللا ايؽهللا ئإ إ دس إ ي ي هللا ي هللا ءهللا هللا هللاTerjemahnya
“Atau kembali dari tempat buang air (kakus).”(QS.
Al Ma-idah : 6)
Yang dimaksud dengan al ghoith dalam ayat ini
secara bahasa bermakna tanah yang rendah yang luas. Al
ghoith juga adalah kata kiasan (majaz) untuk tempat
buang air (kakus) dan lebih sering digunakan untuk
makna majaz ini.
Sedangkan dalil bahwa kentut (baik dengan bersuara
atau pun tidak) membatalkan wudhu adalah hadits dari
Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu „alaihi wa
sallam bersabda,
أهللا » ضن لهللا هللا هللا لنى ثهللا هللا دهللا الهللاةي هللا ي هللا ي لي صهللا اهللا تهللا هللا . « هللا ليقي ضي هللا هللا ي لس إ ي هللا قهللا لهللا هللا يةهللا قهللا لهللا فيسهللا ءس هللا ي ضي هللا س ي هللا هللا هللااهللا هي هللا ثي دهللا اي هللا
“Shalat seseorang yang berhadats tidak akan
diterima sampai ia berwudhu.” Lalu ada orang dari
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 106
Hadhromaut mengatakan, “Apa yang dimaksud hadats,
wahai Abu Hurairah?” Abu Hurairah pun menjawab, فيسهللا ءس هللا ي ضي هللا س
“Di antaranya adalah kentut tanpa suara atau
kentut dengan suara.”(HR. Bukhari – Muslim).
Pembatal kedua: Keluarnya mani, wadi, dan madzi
Wadi adalah sesuatu yang keluar sesudah kencing
pada umumnya, berwarna putih, tebal mirip mani,
namun berbeda kekeruhannya dengan mani. Wadi tidak
memiliki bau yang khas.
Sedangkan madzi adalah cairan berwarna putih,
tipis, lengket, keluar ketika bercumbu rayu atau ketika
membayangkan jima‟ (bersetubuh) atau ketika
berkeinginan untuk jima‟. Madzi tidak menyebabkan
lemas dan terkadang keluar tanpa terasa yaitu keluar
ketika muqoddimah syahwat. Laki-laki dan perempuan
sama-sama bisa memiliki madzi.
Adapun mani, sebagaimana dijelaskan oleh ulama
Syafi‟iyah, bisa dibedakan dari madzi dan wadi dengan
melihat ciri-ciri mani yaitu:
1. Baunya khas seperti bau adonan roti ketika basah
dan seperti bau telur ketika kering,
2. Airnya keluar dengan memancar,
3. Keluarnya terasa nikmat dan mengakibatkan
futur (lemas).
Jika salah satu syarat sudah terpenuhi, maka cairan
tersebut disebut mani. Wanita sama halnya dengan laki-
laki dalam hal ini. Namun untuk wanita tidak
disyaratkan air mani tersebut memancar sebagaimana
disebutkan oleh An Nawawi dalam Syarh Muslim dan
diikuti oleh Ibnu Sholah.
Wadi dan madzi najis. Sedangkan mani -menurut
pendapat yang lebih kuat- termasuk zat yang suci. Cara
mensucikan pakaian yang terkena madzi dan wadi
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 107
adalah dengan cara diperciki. Sedangkan mani cukup
dengan dikerik.
Jika keluar mani, maka seseorang diwajibkan untuk
mandi. Mani bisa membatalkan wudhu berdasarkan
kesepakatan para ulama dan segala sesuatu yang
menyebabkan mandi termasuk pembatal wudhu.
Adapun madzi bisa membatalkan wudhu‟,
berdasarkan hadits tentang cerita „Ali bin Abi Tholib.
„Ali mengatakan,
اإىن لهللا ا نأهللا إى هللا ي هللاسي لهللا ي سي
تي هللا ال هللا ن ء هللا ي ي تي هللا ي - صلى عله سلم- ي يي أ ضن لهللا هللا هللا لي هللا هللا هللا ي هللا سإ ؽي هللا أهللااهللاهي فهللاقهللا لهللا دإ فهللاسهللا دهللا دهللا اي هللا اهللاسي هللا قي تي اي إ أهللا هللا ي لإهإ فهللا .اإ هللا هللا إ اي هللا
“Aku termasuk orang yang sering keluar madzi. Namun
aku malu menanyakan hal ini kepada Nabi shallallahu
„alaihi wa sallam dikarenakan kedudukan anaknya
(Fatimah) di sisiku. Lalu aku pun memerintahkan pada
Al Miqdad bin Al Aswad untuk bertanya pada Nabi
shallallahu „alaihi wa sallam. Lantas beliau memberikan
jawaban pada Al Miqdad, “Cucilah kemaluannya
kemudian suruh ia berwudhu”.”(HR. Bukhari – Muslim)
Sedangkan wadi semisal dengan madzi sehingga
perlakuannya sama dengan madzi.
Pembatal ketiga: Tidur lelap (dalam keadaan tidak
sadar)
Tidur yang membatalkan wudhu adalah tidur lelap
yang tidak lagi dalam keadaan sadar. Maksudnya, ia
tidak lagi mendengar suara, atau tidak merasakan lagi
sesuatu jatuh dari tangannya, atau tidak merasakan air
liur yang menetes. Tidur seperti inilah yang
membatalkan wudhu‟, baik tidurnya dalam keadaan
berdiri, berbaring, ruku‟ atau sujud. Karena tidur
semacam ini yang dianggap mazhonnatu lil hadats, yaitu
kemungkinan muncul hadats.
Sedangkan tidur yang hanya sesaat yang dalam
keadaan kantuk, masih sadar dan masih merasakan
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 108
merasakan apa-apa, maka tidur semacam ini tidak
membatalkan wudhu. Inilah pendapat yang bisa
menggabungkan dalil-dalil yang ada.
Di antara dalil hal ini adalah hadits dari Anas bin
Malik,
إ سي لإ ن لب هللا هللا هللا - صلى عله سلم- هللا هللا هللاصي هللا ي هللا يصهللا هللا هللا ي هللا ثيمن ئي هللا ضن لهللا هللا هللا
Artinya:
“Para sahabat Rasulullah shallallahu „alaihi wa
sallam pernah ketiduran kemudian mereka pun
melakukan shalat, tanpa berwudhu lagi.” (HR.
Muslim) Pembatal keempat: Hilangnya akal karena mabuk,
pingsan dan gila. Ini berdasarkan ijma‟ (kesepakatan
para ulama). Hilang kesadaran pada kondisi semacam ini
tentu lebih parah dari tidur.
Pembatal kelima: Memakan daging unta.
Dalilnya adalah hadist dari Jabir bin Samuroh,
إ أ سي لهللا ن أهللالهللا هللا ال سهللا مإ - صلى عله سلم- ن هللا ي ؽهللا هللا ي مإ اي
ي إ ي اي أ ضن هللا هللالهللا هللاأي » قهللا لهللا ضن تهللا فهللاالهللا لهللا هللا ئي هللا إ ي إ
أي ضن تهللا فهللالهللا هللا ئي ي مإ إلإاإلإ . « إ ي إي إ ي اي أ ضن قهللا لهللا هللالهللا هللا
ي مإ إلإاإلإ » قهللا لهللا أي إ ي اي ضن مي فهللالهللا هللا عهللا .« هللا
Artinya:
“Ada seseorang yang bertanya pada Rasulullah
shallallahu „alaihi wa sallam, “Apakah aku mesti
berwudhu setelah memakan daging kambing?”
Beliau bersabda, “Jika engkau mau, berwudhulah.
Namun jika enggan, maka tidak mengapa engkau
tidak berwudhu.” Orang tadi bertanya lagi, “ Apakah
seseorang mesti berwudhu setelah memakan daging
unta?” Beliau bersabda, “Iya, engkau harus
berwudhu setelah memakan daging unta.”(HR.
Muslim)
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 109
Inilah beberapa hal yang disepakati sebagai
pembatal wudhu‟. Sebagian lainnya adalah pembatal
wudhu‟ yang masih diperselisihkan di antara para
„ulama.
e. Mandi Wajib
Pengertian Mandi Wajib (Al-Ghuslu) Yang
dimaksud dengan al ghuslu secara bahasa adalah
mengalirkan air pada sesuatu. Sedangkan yang dimaksud
dengan al ghuslu secara syari‟at adalah menuangkan air
ke seluruh badan dengan tata cara yang khusus untuk
menghilangkan hadats besar.
Beberapa Hal yang Mewajibkan untuk Mandi (al ghuslu)
Pertama: Keluarnya mani dengan syahwat (junub). Dalil
bahwa keluarnya mani mewajibkan untuk mandi adalah
firman Allah Ta‟ala,
ليمي ي يا فهللا ن ن ي هللا إ ي ي ي“Dan jika kamu junub maka mandilah.” (QS. Al
Maidah: 6) لهللا ي هللا عي لنى لهللا ى هللا ليمي سي هللا هللا ةهللا هللا هللا ي الهللا اي اصن قي هللا هللا هللا هللا ي هللا لهللا ب هللا ان إ هللا هللا
لي سإ لهللا ؽي لنى لهللا اإل هللا ي سهللا هللا هللا هللا ي يا إ ن عهللا اإ إقي اي لهللا
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga
kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, dan (jangan
pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan
junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu
mandi.” (QS. An Nisa‟: 43) Dalil lainnya dapat kita temukan dalam hadits Abu
Sa‟id Al Khudri radhiyallahu „anhu, Nabi shallallahu
„alaihi wa sallam bersabda,
إ ن هللا اي هللا ءي إ هللا اي هللا ءإ “Sesungguhnya (mandi) dengan air disebabkan
karena keluarnya air (mani).” (HR. Muslim)
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 110
Juga terdapat dalil dalam hadits Ummu Salamah
radhiyallahu „anha, ia berkata,
إ سي لإ ن ةهللا إاهللاى هللا لي هللا اإى هللام ي هللا هللاةي هللا ي لهللا تي يمب سي صلى عله – هللا ءهللا
لهللاى – سلم لي عهللا قه ، ههللا إى إ هللا اي هللا لهللا ي سي هللا هللا هللا إ ، إ ن ن سي لهللا ن هللا هللا فهللاقهللا اهللاتي إ سي لي ن تي فهللاقهللا لهللا هللا لهللا هللا لهللا ىهللا ي ل إ هللا هإ سي ةإ إ ي ؼي
– صلى عله سلم – اي هللا ي هللامي إ هللا هللا هللاتإ اي هللا ءهللا عهللا هللا
“Ummu Sulaim (istri dari Abu Tholhah) datang
menemui Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam dan
berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak
malu terhadap kebenaran. Apakah bagi wanita wajib
mandi jika ia bermimpi?” Nabi shallallahu „alaihi
wasallam menjawab: “Ya, jika dia melihat air.” (HR.
Bukhari - Muslim)
Kedua: Bertemunya dua kemaluan (laki-laki dan
perempuan), walaupun tidak keluar mani.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu, Nabi
shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,
لي سي ههللا ، فهللاقهللادي هللا هللا هللا ايؽهللا دهللا اهللا إ ثيمن هللا هللا ياإ هللا اهللا ي هللا يعهللا لهللا هللا اهللا إ هللا هللا
“Jika seseorang duduk di antara empat anggota
badan istrinya (maksudnya: menyetubuhi istrinya,pen
),
lalu bersungguh-sungguh kepadanya, maka wajib
baginya mandi.” (HR. Bukhari - Muslim)
Di dalam riwayat Muslim terdapat tambahan,
لي ي ي إ هللا إ ي اهللامي “Walaupun tidak keluar mani.” Ketiga: Ketika berhentinya darah haidh dan nifas.
Dalil mengenai hal ini adalah hadits „Aisyah
radhiyallahu „anha, Nabi shallallahu „alaihi wa sallam
berkata pada Fathimah binti Abi Hubaisy,
مهللا كإ ادن لإى عهللا ي سإ تي فهللا ؼي اهللا هللا الهللاةهللا هللا إ هللا هللادي ى اصن عإ ةي فهللادهللا ضهللا ي لهللاتإ اي هللا اهللا قيإإ هللا هللا فهللا
لهى صهللا هللا“Apabila kamu datang haidh hendaklah kamu
meninggalkan shalat. Apabila darah haidh berhenti,
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 111
hendaklah kamu mandi dan mendirikan shalat.” (HR.
Bukhari - Muslim). Untuk nifas dihukumi sama dengan haidh
berdasarkan ijma‟ (kesepakatan) para ulama. Asy
Syaukani rahimahullah mengatakan, “Mengenai
wajibnya mandi karena berhentinya darah haidh tidak
ada perselisihan di antara para ulama. Yang
menunjukkan hal ini adalah dalil Al Qur‟an dan hadits
mutawatir (melalui jalur yang amat banyak). Begitu pula
terdapat ijma‟ (kesepakatan) ulama mengenai wajibnya
mandi ketika berhenti dari darah nifas.”
Keempat: Ketika orang kafir masuk Islam.
Mengenai wajibnya hal ini terdapat dalam hadits
dari Qois bin „Ashim radhiyallahu „anhu,
دي سإ لهللا اإ هللا ء هللا لهللاسإ ؽي هللا ي لنمهللا هللا سهللا هإ هللا ي لهللا ي عهللا لنى ن ب صهللا اإ هللا هللا ي ا ن
أهللا لهللامهللا فهللا هي هللاسي هللا ن“Bahwasanya dia (Qois) masuk Islam, lantas Nabi
shallallahu „alaihi wa sallam memerintahkannya untuk
mandi dengan air dan daun sidr (daun bidara).” (HR.
An Nasa‟i, At Tirmidzi, Ahmad). Perintah yang berlaku untuk Qois di sini berlaku
pula untuk yang lainnya. Dalam kaedah ushul, hukum
asal perintah adalah wajib. „Ulama yang mewajibkan
mandi ketika seseorang masuk Islam di antaranya adalah
Imam Malik dan Imam Ahmad bin Hanbal.
Kelima: Karena kematian.
Yang dimaksudkan wajib mandi di sini ditujukan
pada orang yang hidup, maksudnya orang yang hidup
wajib memandikan orang yang mati. Jumhur (mayoritas)
ulama menyatakan bahwa memandikan orang mati di
sini hukumnya fardhu kifayah, artinya jika sebagian
orang sudah melakukannya, maka yang lain gugur
kewajibannya. Yang wajib dimandikan di sini adalah
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 112
setiap muslim yang mati, baik laki-laki atau perempuan,
anak kecil atau dewasa, orang merdeka atau budak,
kecuali jika orang yang mati tersebut adalah orang yang
mati di medan perang ketika berperang dengan orang
kafir.
Dalil mengenai wajibnya memandikan si mayit di
antaranya adalah perintah Nabi shallallahu „alaihi wa
sallam kepada Ummu „Athiyah dan kepada para wanita
yang melayat untuk memandikan anaknya,
دي سإ اإكهللا اإ هللا ء هللا لي ن هللا ياإكهللا إ ي هللا هللا ثهللا هللا هللا ي هللا ي
س هللا ي هللا لي هللا هللا ثهللاالهللاث هللا ي خهللا ي سإ ؼي
“Mandikanlah dengan mengguyurkan air yang
dicampur dengan daun bidara tiga kali, lima kali atau
lebih dari itu jika kalian anggap perlu dan jadikanlah
yang terakhirnya dengan kafur barus (wewangian).”
(HR. Bukhari - Muslim).
f. Rukun Mandi
1. Niat mandi (dalam hati) untuk menghilangkan
hadats besar.
2. Hakikat mandi adalah mengguyur seluruh badan
dengan air, yaitu mengenai rambut dan kulit.
Inilah yang diterangkan dalam banyak hadits Nabi
shallallahu „alaihi wa sallam. Di antaranya adalah
hadits „Aisyah radhiyallahu „anha yang
menceritakan tata cara mandi Nabi shallallahu
„alaihi wa sallam,
لههإ دإ إ ي سهللا لهللاى هللا يفإضي اي هللا ءهللا عهللا ثيمن
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 113
“Kemudian beliau (Rasulullah) mengguyur air pada
seluruh badannya.” (HR. An Nasa-i)
Dalil lainnya adalah hadits yang diriwayatkan dari
Ummu Salamah radhiyallahu „anha. Ia
mengatakan,
ةإ لإ اي هللا هللا اهللا سي هي اإؽي قيضي أهللا ي ى فهللا في هللا هللا يسإ إ إ هى ي هللا هللاةس هللا يدب ضهللا سي لهللا ن هللا هللا قيليتي
هللا » قهللا لهللا هللا ت ثيمن ليفإضإ ثهللا كإ ثهللاالهللاثهللا هللا لهللاى هللا يسإ ثإى عهللا فإكإ هللا ي لهللا ي هللا ي هللا إ ن هللا
هللا ي إكإ اي هللا ءهللا فهللالهللا ي ي لهللا .«عهللا
“Saya berkata, wahai Rasulullah, aku seorang wanita
yang mengepang rambut kepalaku, apakah aku harus
membuka kepangku ketika mandi junub?” Beliau
bersabda, “Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu
mengguyur air pada kepalamu tiga kali, kemudian
guyurlah yang lainnya dengan air, maka kamu telah
suci.” (HR. Muslim)
Dengan seseorang memenuhi rukun mandi ini, maka
mandinya dianggap sah, asalkan disertai niat untuk
mandi wajib (al ghuslu). Jadi seseorang yang mandi di
pancuran atau shower dan air mengenai seluruh
tubuhnya, maka mandinya sudah dianggap sah.
g. Tata Cara Mandi yang Sempurna
Berikut kita akan melihat tata cara mandi yang
disunnahkan. Apabila hal ini dilakukan, maka akan
membuat mandi tadi lebih sempurna. Yang menjadi dalil
dari bahasan ini adalah dua dalil yaitu hadits dari
„Aisyah dan hadits dari Maimunah.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 114
Hadits pertama:
اإىه جإ ا ن هللا يةهللا اإىن – صلى عله سلم – عهللا ي عهللا ئإ هللا ن ا ن
صلى – هللا
ي هللا هللا – عله سلم أ ضن لهللا هللا هللا هإ ، ثيمن ي دهللا هللا لهللا سهللا دهللا هللا فهللاؽهللا ةإ اهللا لهللا إ هللا اي هللا هللا اهللا لهللاسهللا هللا هللا إ هللا ؼي
عهللا إ إ ثيمن صي لهللا هللالهلي اإ هللا ي يخهللا هي فإى اي هللا ءإ ، فهللا صهللا اإعهللا
خإلي هللا يدي الهللاةإ ، ثيمن ي اإلصن أ ضن لهللا هللا هللا
لههإ ليدإ إ ي لهللاى إ يفإضي اي هللا ءهللا عهللا هإ ، ثيمن ي دهللا هللا ؾ اإ هإ ثهللاالهللاثهللا ؼي هللا سإلهللاى هللا ي هللاصي ب عهللا
“Dari „Aisyah, isteri Nabi shallallahu „alaihi wa
sallam, bahwa jika Nabi shallallahu „alaihi wa sallam
mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua
telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu
sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau
memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu
menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian
menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan
kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian
beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR.
Bukhari - Muslim)
Hadits kedua:
إ سي لإ ن تي اإ هللا عي ضهللا ةي هللا ي ي هللا ان قهللا لهللا قهللا اهللاتي هللا صلى عله – عهللا إ اي إ عهللا
ي إ هللا ي ثهللاالهللاث – سلم لهللا ي إ هللا ن لهللا لهللا ي هللا هللا ن سهللا هإ ، فهللاؽهللا ي دهللا هللا لهللاى غهللا عهللا في هللاأهللا لي اإهإ ، فهللا لهللاسإ ؽي هللا هللا ء
ضإ ، ثيمن دهللا ي اإ اهللا ي هللا اهللاكهللا من دهللا هللا ي ، ثي لهللا هللا هللا إ سهللا لهللاى إ هللا اإهإ ، فهللاؽهللا إهإ عهللا هللا إ غهللا اإ في هللا
، ثيمن هللا
غهللا هي ثهللاالهللاث ، ثيمن هللافي هللا لهللا هللا يسهللا سهللا هإ ثيمن ؼهللا ي دهللا هللا هي هللا لهللا هللا ي هللا سهللا لهللا ي هللاقهللا ، ثيمن ؼهللا ضي هللاضهللا هللا سي هللا
هإ ي لهللا قهللادهللا هللا سهللا هإ فهللاؽهللا قهللا إ ى إ ي هللا دإ إ ، ثيمن لهللا هللا ن سهللا لهللاى هللا عهللا
Artinya:
Dari Ibnu „Abbas (dia) berkata, bahwa Maimunah
mengatakan, “Aku pernah menyediakan air mandi
untuk Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam. Lalu
beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan
mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali.
Lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 115
pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau
mencuci kemaluannya. Setelah itu beliau
menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau
berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam
hidung. Lalu beliau membasuh muka dan kedua
tangannya. Kemudian beliau membasuh kepalanya
tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Setelah
itu beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci
kedua telapak kakinya (di tempat yang berbeda).”
(HR. Bukhari - Muslim)
Dari dua hadits di atas, kita dapat merinci tata cara
mandi yang disunnahkan sebagai berikut.
1. Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali
sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana
atau sebelum mandi.
2. Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada
dengan tangan kiri.
3. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan
dengan menggosokkan ke tanah atau dengan
menggunakan sabun.
4. Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti
ketika hendak shalat.
5. Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali
hingga sampai ke pangkal rambut.
6. Memulai mencuci kepala bagian kanan, lalu kepala
bagian kiri.
7. Menyela-nyela rambut.
Dalam hadits „Aisyah radhiyallahu „anha
disebutkan,
إ سي لي ن ةإ – صلى عله سلم – هللا هللا هللا لهللا إ هللا اي هللا هللا اهللا لهللاسهللا إ هللا ؼي
عهللا هللا ي دإ إ هللا هللا لهلي اإ يخهللا من لهللا ، ثي لهللاسهللا الهللاةإ ثيمن ؼي ضي ءهللا ي اإلصن أهللا ي ضن لهللا هللا هإ ، هللا ي دهللا هللا لهللا سهللا ؼهللا
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 116
هإ اي هللا ءهللا ثهللاالهللاثهللا هللا ن ت ، ي لهللا هي ، هللافهللا ضهللا عهللا لهللا ى اهللا هللا هللا لنى إ هللا ظهللا ن هللا ي قهللادي هللا ي هللا ، هللا
دإ إ سهللا لهللا سهللا ئإ هللا هللا سهللا ثيمن ؼهللا
Artinya:
“Jika Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam mandi
junub, beliau mencuci tangannya dan berwudhu
sebagaimana wudhu untuk shalat. Kemudian beliau
mandi dengan menggosok-gosokkan tangannya ke
rambut kepalanya hingga bila telah yakin merata
mengenai dasar kulit kepalanya, beliau
mengguyurkan air ke atasnya tiga kali. Lalu beliau
membasuh badan lainnya.” (HR. Bukhari)
Kedelapan: Mengguyur air pada seluruh badan
dimulai dari sisi yang kanan setelah itu yang kiri.
Dalilnya adalah hadits „Aisyah radhiyallahu „anha,
ia berkata,
اإىب لإهإ – صلى عله سلم – هللا هللا ا ن لهللا هللا ب لإهإ هللا عب هللا ب ي فإى لهللا هللا ايهي الن يعي إ
لههإ أي إهإ ي فإى هللا ي إ إ هللا هللا ي
Artinya:
“Nabi shallallahu „alaihi wa sallam biasa
mendahulukan yang kanan ketika memakai sendal,
ketika bersisir, ketika bersuci dan dalam setiap
perkara (yang baik-baik).” (HR. Bukhari - Muslim)
Mengguyur air ke seluruh tubuh di sini cukup sekali
saja sebagaimana zhohir (tekstual) hadits yang
membicarakan tentang mandi. Inilah salah satu
pendapat dari madzhab Imam Ahmad dan dipilih
oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 117
h. Bagaimanakah Tata Cara Mandi pada Wanita?
Tata cara mandi junub pada wanita sama dengan
tata cara mandi yang diterangkan di atas sebagaimana
telah diterangkan dalam hadits Ummu Salamah, “Saya
berkata, wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang
mengepang rambut kepalaku, apakah aku harus
membuka kepangku ketika mandi junub?” Beliau
bersabda, “Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu
mengguyur air pada kepalamu tiga kali, kemudian
guyurlah yang lainnya dengan air, maka kamu telah
suci.” (HR. Muslim)
Untuk mandi karena haidh dan nifas, tata caranya
sama dengan mandi junub namun ditambahkan dengan
beberapa hal berikut ini:
Pertama: Menggunakan sabun dan pembersih
lainnya beserta air. Hal ini berdasarkan hadits „Aisyah
radhiyallahu „anha,
اإىن اهللاتإ ا نأهللا لإ اي هللا إضإ - صلى عله سلم- هللا ن هللاسي هللا ءهللا سهللا سي عهللا ي ؼي
سإ ي ا ب ي هللا ثيمن » فهللاقهللا لهللا لهللا هللا فهللالهللا هللا ن ي فهللالي ي دي هللا سإ ههللا هللا دهللا ي ن هللا ءهللا إ يأيخي ي لهللا
ليػهللا يئي هللا هللا يسإ هللا ثيمن اي لنى لهللا د هللا دإ اي هللا هي دهللا اي ي دي لهللاى هللا يسإ هللا فهللالهللا لهللاصي ب عهللا
ي هللا اي هللا ءهللا لهللا ة فهللالهللا هللا ن ي اإ هللا . لهللاصي ب عهللا سن هللا ة ي هللا صهللا فإ يأيخي ي فهللاقهللا اهللاتي . «ثيمن لهللا
ؾهللا لهللا هللا ن ي اإ هللا فهللاقهللا لهللا ي سي هللا ءي هللا هللا هللا اإ هللا » هللا إ لهللا هللا ن إ
اي هللا هللا ن فهللاقهللا اهللاتي . «سي
مإ هللا ادن هللا هللاثهللا انعإ لهللا اإكهللا لهللا فإى هللا أهللا ن هللا ليخي ةي هللا .عهللا ئإ هللا
ةإ فهللاقهللا لهللا لإ اي هللا هللا اهللا سي هي عهللا ي ؼي أهللااهللالي سهللا سإ ي ا ب ي هللا » هللا أيخي ي هللا ء فهللالهللا هللا ن ي فهللالي ي لهللا
لإػي ا ب ي هللا – ليػهللا يئي هللا – هللا ي لياي اي لنى لهللا هي هللا اي ي دي لهللاى هللا يسإ هللا فهللالهللا ثيمن لهللاصي ب عهللا
ي هللا اي هللا ءهللا لهللا « هللا يسإ هللا ثيمن ليفإضي عهللا
“Asma‟ bertanya kepada Nabi shallallahu „alaihi
wa sallam tentang mandi wanita haidh. Maka
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 118
beliau bersabda, “Salah seorang dari kalian
hendaklah mengambil air dan daun bidara, lalu
engkau bersuci, lalu membaguskan bersucinya.
Kemudian hendaklah engkau menyiramkan air pada
kepalanya, lalu menggosok-gosoknya dengan keras
hingga mencapai akar rambut kepalanya. Kemudian
hendaklah engkau menyiramkan air pada kepalanya
tadi. Kemudian engkau mengambil kapas bermisik,
lalu bersuci dengannya“.
Lalu Asma‟ berkata, “Bagaimana dia bersuci
dengannya (kapas bermisik)?”
Beliau bersabda, “Subhanallah, bersucilah kamu
dengannya.”
Lalu Aisyah berkata -seakan-akan dia menutupi hal
tersebut-, “Kamu sapu bekas-bekas darah haidh
yang ada (dengan kapas tadi)”.
Dan dia (Asma‟) bertanya kepada beliau
(Rasulullah) tentang mandi junub, maka beliau
bersabda, „Hendaklah kamu mengambil air lalu
bersuci dengan sebaik-baiknya bersuci, atau
bersangat-sangat dalam bersuci kemudian kamu
siramkan air pada kepala, lalu memijatnya hingga
mencapai dasar kepalanya, kemudian mencurahkan
air padanya‟.” (HR. Bukhari - Muslim)
Kedua: Melepas kepangan rambut sehingga air
sampai ke pangkal rambut.
Dalil hal ini adalah hadits yang telah lewat,
ليػهللا يئي هللا هللا يسإ هللا اي لنى لهللا د هللا دإ اي هللا هي دهللا اي ي دي لهللاى هللا يسإ هللا فهللالهللا ثيمن لهللاصي ب عهللا
“Kemudian hendaklah kamu menyiramkan air pada
kepalanya, lalu menggosok-gosoknya dengan keras
hingga mencapai akar rambut kepalanya.”
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 119
Dalil tersebut menunjukkan bahwa pada mandi
karena haidh tidak cukup dengan hanya mengalirkan
air seperti halnya mandi junub. Sedangkan
mengenai mandi junub disebutkan,
ي هللا اي هللا ءهللا لهللا ليػهللا يئي هللا هللا يسإ هللا ثيمن ليفإضي عهللا اي لنى لهللا هي هللا اي ي دي لهللاى هللا يسإ هللا فهللالهللا ثيمن لهللاصي ب عهللا
Artinya:
“Kemudian kamu siramkan air pada kepala, lalu
memijatnya hingga mencapai dasar kepalanya,
kemudian mengguyurkan air padanya.”
Dalam mandi junub tidak disebutkan “menggosok-
gosok dengan keras”. Hal ini menunjukkan bedanya
mandi junub dan mandi karena haidh/nifas.
Ketiga: Ketika mandi seusai masa haidh, seorang
wanita disunnahkan membawa kapas atau potongan kain
untuk mengusap tempat keluarnya darah guna
menghilangkan sisa-sisanya. Selain itu, disunnahkan
mengusap bekas darah pada kemaluan setelah mandi
dengan minyak misk atau parfum lainnya. Hal ini
dengan tujuan untuk menghilangkan bau yang tidak enak
karena bekas darah haidh. Dalilnya sebagaimana hadits
„Aisyah tentang pertanyaan Asma‟ di atas.
1. Tayammum
Pengertian Tayammum: Tayammum secara bahasa
diartikan sebagai Al Qosdu ( دي .yang berarti maksud ( اقهللاصي
Sedangkan secara istilah dalam syari‟at adalah sebuah
peribadatan kepada Allah berupa mengusap wajah dan
kedua tangan dengan menggunakan sho‟id yang bersih.
Sho‟id adalah seluruh permukaan bumi yang dapat
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 120
digunakan untuk bertayammum, baik yang terdapat
tanah di atasnya ataupun tidak.
a. Dalil Disyari’atkannya Tayammum
Tayammum disyari‟atkan dalam Islam berdasarkan
dalil Al Qur‟an, As Sunnah dan Ijma‟ (konsensus) kaum
muslimin. Adapun dalil dari Al Qur‟an adalah firman
Allah „Azza wa Jalla,
مي إ هللا ايؽهللا ئإ إ هللا ي دس إ ي ي فهللا هللا ي هللا ءهللا هللا هللا لهللاى سهللا ى هللا ي عهللا ضهللا ليمي هللا ي هللا إ ي ي ي
مي سهللا ي اإ ي ي هإ ي ا فهللا ي ه د هللا عإ هللا ن ي صهللا لهللا دي هللا ء فهللا لهللامي لهللا إ ليمي ا هسهللا ءهللا فهللا سي هللا هللا
هي مي إ ي ي دإ ي هللا هللا
“Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau
kembali dari tempat buang air atau berhubungan badan
dengan perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air,
maka bertayammumlah dengan permukaan bumi yang
baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan
tanah itu”. (QS. Al Maidah : 6).
Adapun dalil dari As Sunnah adalah sabda
Rasulullah shollallahu „alaihi was sallam dari sahabat
Hudzaifah Ibnul Yaman rodhiyallahu „anhu,
دإ اي هللا ءهللا » لي هللا اهللا هللا هللا ي إ هللا اهللامي هللا إ اهللا لهللاتي لي ي عإ « هللا ي
“Dijadikan bagi kami (ummat Nabi Muhammad
shollallahu „alaihi was sallam) permukaan bumi sebagai
thohur/sesuatu yang digunakan untuk bersuci
(tayammum) jika kami tidak menjumpai air”. (HR.
Muslim)
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 121
b. Alat untuk Tayammum
Media (alat) yang dapat digunakan untuk
bertayammum adalah seluruh permukaan bumi yang
bersih, baik itu berupa pasir, bebatuan, tanah yang
berair, lembab ataupun kering. Hal ini berdasarkan
hadits Nabi shollallahu „alaihi was sallam dari sahabat
Hudzaifah Ibnul Yaman rodhiyallahu „anhu di atas dan
secara khusus,
ضي لهللاتإ اهللا ي عإ لب هللا ي د هللا هللا ي ي سي إ لإى هللا ناي اإى هللا
Artinya:
“Dijadikan (permukaan, pent.
) bumi seluruhnya
bagiku (Nabi shollallahu „alaihi was sallam) dan
ummatku sebagai tempat untuk sujud dan sesuatu
yang digunakan untuk bersuci”(HR. Ahmad)
Jika ada orang yang mengatakan bukankah dalam
sebuah hadits dari Hudzaifah ibnul Yaman, Nabi
mengatakan tanah?! Maka kita katakan sebagaimana
yang dikatakan oleh Ash Shon‟ani rohimahullah,
“Penyebutan sebagian anggota lafadz umum bukanlah
pengkhususan”. Hal ini merupakan pendapat Al
Auzaa‟i, Sufyan Ats Tsauri Imam Malik, dan Imam Abu
Hanifah.
c. Keadaan yang Membolehkan Tayammum
Syaikh Dr. Sholeh bin Fauzan Al Fauzan
hafidzahullah menyebutkan beberapa keadaan yang
dapat menyebabkan seseorang bersuci dengan
tayammum,
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 122
Jika tidak ada air baik dalam keadaan safar/dalam
perjalanan ataupun tidak.
Terdapat air (dalam jumlah terbatas pent.
)
bersamaan dengan adanya kebutuhan lain yang
memerlukan air tersebut semisal untuk minum
dan memasak.
Adanya kekhawatiran jika bersuci dengan air
akan membahayakan badan atau semakin lama
sembuh dari sakit.
Ketidakmampuan menggunakan air untuk
berwudhu dikarenakan sakit dan tidak mampu
bergerak untuk mengambil air wudhu dan tidak
adanya orang yang mampu membantu untuk
berwudhu bersamaan dengan kekhawatiran
habisnya waktu sholat.
Khawatir kedinginan jika bersuci dengan air dan
tidak adanya yang dapat menghangatkan air
tersebut.
d. Tata Cara Tayammum
Tata cara tayammum Nabi shollallahu „alaihi was
sallam dijelaskan hadits „Ammar bin Yasir rodhiyallahu
„anhu,
إ سي لي ن ثهللا إى هللا عهللا دإ – صلى عله سلم – اهللا لهللامي هللا إ تي ، فهللا اي أهللا ي هللا ة فهللا فإى هللا هللا
اإىه اإكهللا اإل ن تي هللا ةي ، فهللا هللا هللا ي غي ادن ان دإ هللا هللا لهللا هللا ن عإ تي فإى اصن ؼي صلى – اي هللا ءهللا ، فهللالهللا هللا ن
فإكهللا هللا ي لهللاصي هللا هللا ههللا هللا هللا » فهللاقهللا لهللا – عله سلم هللا ي فههإ . « إ ن هللا هللا هللا فهللاضهللا هللا هللا اإ هللا
فههإ اإ إ هللا اإهإ ، هللا ي ظهللا ي هللا حهللا اإ هللا ظهللا ي هللا هللا سهللا من هللافهللاضهللا هللا ، ثي ضإ ثيمن هللا لهللاى اهللا ي ة عهللا اهللا ضهللا ي
هي حهللا اإ إ هللا هللا ي هللا سهللا من هللافههإ ، ثي إ هللا اإهإ اإ هللا
Artinya:
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 123
“Rasulullah shallallahu „alaihi was sallam
mengutusku untuk suatu keperluan, kemudian aku
mengalami junub dan aku tidak menemukan air.
Maka aku berguling-guling di tanah sebagaimana
layaknya hewan yang berguling-guling di tanah.
Kemudian aku ceritakan hal tersebut kepada Nabi
shallallahu „alaihi was sallam. Lantas beliau
mengatakan, “Sesungguhnya cukuplah engkau
melakukannya seperti ini”. Seraya beliau
memukulkan telapak tangannya ke permukaan bumi
sekali pukulan lalu meniupnya. Kemudian beliau
mengusap punggung telapak tangan (kanan)nya
dengan tangan kirinya dan mengusap punggung
telapak tangan (kiri)nya dengan tangan kanannya,
lalu beliau mengusap wajahnya dengan kedua
tangannya (HR. Bukhari – Muslim)
Dan dalam salah satu lafadz riwayat Bukhori,
ة دهللا هإ هللا إ ي فن هي هللا هللا حهللا هللا ي هللا سهللا هللا هللا
“Dan beliau mengusap wajahnya dan kedua telapak
tangannya dengan sekali usapan”.
Berdasarkan hadits di atas kita dapat simpulkan
bahwa tata cara tayammum beliau shallallahu „alaihi
was sallam adalah sebagai berikut.
1. Memukulkan kedua telapak tangan ke permukaan
bumi dengan sekali pukulan, kemudian
meniupnya.
2. Kemudian menyapu punggung telapak tangan
kanan dengan tangan kiri dan sebaliknya.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 124
3. Kemudian menyapu wajah dengan dua telapak
tangan.
4. Semua usapan baik ketika mengusap telapak
tangan dan wajah dilakukan sekali usapan saja.
5. Bagian tangan yang diusap adalah bagian
telapak tangan sampai pergelangan tangan saja, atau dengan kata lain tidak sampai siku
seperti pada saat wudhu.
6. Tidak wajibnya urut/tertib dalam tayammum.
7. Tayammum dapat menghilangkan hadats besar
semisal janabah (junub), demikian juga untuk
hadats kecil.
e. Pembatal Tayammum
Pembatal tayammum adalah sebagaimana pembatal
wudhu. Demikian juga tayammum tidak dibolehkan lagi
apabila dalam kondisi berikut:
Telah ditemukan air bagi orang yang
bertayammum karena ketidakadaan air,
Telah adanya kemampuan menggunakan air,
Tidak sakit lagi bagi orang yang bertayammum
karena ketidakmampuan menggunakan air.
Akan tetapi shalat atau ibadah lainnya yang telah ia
kerjakan sebelumnya sah dan tidak perlu
mengulanginya. Hal ini berdasarkan hadits Nabi
shallallahu „alaihi was sallam dari sahabat Abu Sa‟id Al
Khudri radhiyallahu „anhu,
ةي الهللا تي اصن ضهللا هللا فهللا ، فهللا هللا الهللا إ فإ سهللا جهللا هللا ي عهللا ي هللا هللا ءس – خهللا هللا ي هللا هللا اهللا هللا ن هللا – هللا لهللا فهللا
ةهللا الهللا هي هللا اصن دي أهللاعهللا دهللا هللا هللا قيتإ ، فهللا دهللا اي هللا ءهللا فإ اي هللا هللا ، ثيمن هللا هللا لن ا ، فهللاصهللا ه د هللا عإ صهللا
لنمهللا فهللا هللا هللا هللا سهللا هإ هللا ي لهللا ي عهللا لنى ن إ صهللا سي لهللا ن هللا هللا خهللا ي ، ثيمن هللالهللا دي لي يعإ اهللامي ضي ءهللا ، هللا هللا اي ي
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 125
دي يعإ ي اهللامي اإكهللا اهللاهي ، فهللاقهللا لهللا اإلن إ خهللا إ : هللاقهللا لهللا اإلي ليك هللا الهللا ةهللا هللا هللا ي هللا هللاليك صهللا ايت اسب ن : هللاصهللا
ي إ لهللا ي ي هللا نهللا اهللاك اي
Artinya:
“Dua orang lelaki keluar untuk safar. Kemudian
tibalah waktu shalat dan tidak ada air di sekitar mereka.
Kemudian keduanya bertayammum dengan permukaan
bumi yang suci lalu keduanya shalat. Setelah itu
keduanya menemukan air sedangkan saat itu masih
dalam waktu yang dibolehkan shalat yang telah mereka
kerjakan tadi. Lalu salah seorang dari mereka berwudhu
dan mengulangi shalat sedangkan yang lainnya tidak
mengulangi shalatnya. Keduanya lalu menemui Nabi
shallallahu „alaihi was sallam dan menceritakan yang
mereka alami. Maka beliau shallallahu „alaihi was
sallam mengatakan kepada orang yang tidak mengulang
shalatnya, “Apa yang kamu lakukan telah sesuai dengan
sunnah dan kamu telah mendapatkan pahala shalatmu”.
Beliau mengatakan kepada yang mengulangi
shalatnya, “Untukmu dua pahala” (HR. Abu Dawud,
An Nasa‟i).
Juga hadits Nabi shollallahu „alaihi was sallam dari
sahabat Abu Huroiroh rodhiyallahu „anhu,
دي اي هللا ءهللا عهللا ي هللا سإ إ هللا هللا إ لإمإ ، هللا إ ي اهللامي سي يضي ءي اي دي ي عإ لنقإ . اصن هللا لي دهللا اي هللا ءهللا فهللا إإ هللا هللا هللا فهللا
هي لهللا هي اهللا هللا هللا سن ي إ اي هللا هللا ن
Artinya:
“Seluruh permukaan bumi (tayammum) merupakan
wudhu bagi seluruh muslim jika ia tidak menemukan air
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 126
selama sepuluh tahun (sebagai kiasan, bukan
pembatasan angka), apabila ia telah menemukannya
hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dan
menggunakannya sebagai alat untuk bersuci” (HR.
Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, An Nasa‟i, dan
selainnya).
Rujukan/Referensi
Syeikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin, Tuntunan Thaharah dan Shalat diterjemahkan Ali Maktum
Assalamy.
Dari Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz
rahimahullah, ditujukan kepada setiap orang yang
menginginkan shalatnya sebagaimana yang dilakukan
Rasulullah , sesuai dengan sabdanya:
Artinya:
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku
shalat” (HR. Bukhari).
Adapun rincian praktek shalat Nabi yang harus
kita ikuti adalah:
1. Menyempurnakan wudhu, yakni berwudhu seperti
yang diperintahkan Allah dalam firman-Nya:
2. Praktek Shalat
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 127
Terjemahnya:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki ” (Q.S; Al Maidah: 6).
Rasulullah bersabda
س )) ش ط ((ال حقبو صالة بغ
“shalat tidak diterima (tidak sah) bila tanpa bersuci”
2. Menghadap ke kiblat (Ka’bah) dimanapun berada,
dengan seluruh badan, dengan niat dalam hati
melakukan shalat yang hendak dikerjakan, baik
shalat fardhu maupun shalat sunnat.
3. Niat tidak perlu diucapkan dengan lisan karena hal
itu tidak dianjurkan dan tidak pernah dicontohkan
oleh Nabi , dan juga para shahabat tidak pernah
melafadzkan dengan lisan mereka.
4. Nabi Muhammad menyunahkan agar kita ketika
hendak shalat untuk membuat sutrah (batasan)
sebagai tempat shalat, baik ketika kita sebagai
imam maupun shalat sendirian.
5. Takbiratul ihram dengan mengucapkan “Allahu Akbar” dengan menatap ke tempat sujud.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 128
6. Mengangkat tangan ketika takbir setinggi pundak
atau sejajar telinga.
7. Meletakkan kedua tangan di atas dada. Telapak
tangan kanan berada di atas punggung telapak
tangan kiri. Ini berdasarkan hadits yang
diriwayatkan oleh Wa'il bin Hujr dan Qubaishah bin
Halab At Tha'i dari bapaknya .
8. Disunnahkan membaca do’a istiftah (pembukaan)
yaitu:
Artinya:
“Ya Allah, jauhkanlah aku dari segala dosa-dosaku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari segala dosa-dosaku seperti dibersihkannya kain putih dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari segala dosa-dosaku dengan air, es dan embun”.
Selain do’a di atas, boleh juga membaca do’a:
Artinya:
“Maha suci Engkau, ya Allah. Aku memuji-Mu dengan pujian-Mu, Maha berkah Asma-Mu, Maha tinggi kebesaran-Mu, dan tiada Ilah (yang berhak disembah) selain Engkau.”
2. Kemudian membaca ta’awwudz:
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 129
3. Membaca basmala serta surat Al Fatihah, karena
Rasulullah pernah bersabda:
Artinya:
“Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca fatihatul Kitab.”
Setelah membaca surat Al-Fatihah, ucapkanlah
“Aamiin” dengan suara keras dalam shalat jahriyah
(shalat yang bacaannya dikeraskan/ disuarakan). Setelah
itu bacalah salah satu surat dari Al Qur’an yang dihafal
(yang mudah).
3. Ruku’ dengan membaca takbir serta mengangkat
kedua tangan setinggi pundak atau sejajar telinga.
Lalu sejajarkan kepala dengan punggung, dan
letakkan kedua tangan di atas kedua lutut, dan
renggangkan jari-jari, dan berada pada posisi
tuma’ninah (menenangkan badan) dalam ruku’, dan
mengucapkan:
“Maha suci Allah yang Maha agung”.
Lebih utama bila ucapan ini diulang-ulang tiga
kali atau lebih. Dan disunnahkan juga menambahkan
bacaan:
Terjemahnya:
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 130
“Maha suci Allah, Rabb kami, dan dengan memuji
Engkau, ya Allah, ampunilah aku.”
4. Mengangkat kepala setelah ruku’ dengan
mengangkat kedua tangan setinggi pundak atau
telinga, seraya mengucapkan:
“Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya”.
Dibaca oleh imam, dan juga ketika kita shalat
sendirian.
Ketika berdiri ucapkanlah:
Artinya:
"Ya Rabb kami, bagi Engkau-lah segala puji dengan pujian yang banyak, yang baik dan diberkati, yang memenuhi langit, bumi, antara langit dan bumi, dan memenuhi apa saja yang Engkau kehendaki.”
Lebih baik lagi apabila setelah mengucapkan do’a
tersebut, membaca do'a:
Artinya:
“Yang memiliki pujian dan keagungan, Yang berhak menerima apa yang dikatakan hamba-Nya. Kami semua milik-Mu, ya Allah. Tidak ada yang dapat menolak apa yang telah Engkau berikan, tidak ada yang dapat memberikan apa yang telah Engkau tolak, dan tidak ada gunanya bagi Engkau kekayaan dunia.”
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 131
Menambah do’a di atas merupakan kebaikan,
karena do’a di atas terdapat dalam beberapa hadits yang
shahih.
Ketika berdiri dari ruku’, makmum mengucapkan
“Rabbanaa wa lakal hamdu …” Dan seterusnya.
Baik imam, munfarid (orang yang shalat sendirian)
dan makmum disunnahkan meletakkan kedua tangan di
atas dada seperti ketika berdiri sebelum ruku’. Ini
berdasarkan petunjuk dari Rasulullah dari hadits
yang diriwayatkan dari Wa'il bin Hujr dan Sahal bin
Sa'ad radhiyallahu 'anhuma.
5. Sujud dengan mengucapkan takbir serta meletakkan
kedua lutut sebelum kedua tangan (jika mampu).
Bila tidak bisa/ tidak mampu, maka boleh
mendahulukan tangan sebelum lutut. Dan jari-jari kedua
kaki dan kedua tangan dihadapkan ke arah kiblat, dan
jari-jari tangan dirapatkan.
Sujud di atas hendaknya dengan menggunakan
anggota sujud yang tujuh, yakni kening bersama hidung,
kedua tangan, kedua lutut, dan jari-jari kedua kaki, serta
mengucapkan:
“Maha Suci Allah yang Maha Tinggi” ( 3x atau
lebih).
Disunnahkan juga membaca:
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 132
“Maha Suci Engkau, ya Allah, Rabb kami, dengan memuji Engkau, ya Allah, ampunilah aku.”
Dan disunnahkan pula memperbanyak do’a.
Rasulullah bersabda:
Artinya:
“Ketika ruku’ maka agungkanlah (nama) Rabbmu. Dan ketika sujud, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdo’a, karena do’a kalian layak untuk dikabulkan”.(HR. Muslim).
Artinya:
“Kondisi dimana seorang hamba paling dekat dengan Rabbnya adalah di saat ia sedang sujud, karena itu perbanyaklah do’a”. (HR. Muslim).
Disunnahkan pula berdo’a untuk diri sendiri dan
mendo'akan umat Islam lainnya untuk kebaikan di dunia
dan di akhirat.
Ketentuan lainnya adalah merenggangkan kedua
lengan dari kedua lambung, tidak merapatkan perut
dengan paha, merenggangkan kedua paha dari kedua
betis dan mengangkat kedua lengan dari tanah (lantai/
tempat sujud). Hal ini sebagaimana yang disabdakan
oleh Rasulullah :
Artinya:
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 133
“Tegaklah dalam sujud kalian, jangan ada salah seorang dari kalian yang meletakkan kedua lengannya seperti seekor anjing.”
6. Mengangkat kepala dari sujud (bangun dari sujud)
sambil mengucapkan takbir, menghamparkan
telapak kaki yang kiri dan mendudukinya,
menegakkan kaki yang kanan, meletakkan kedua
tangan di atas kedua paha atau lutut, dan
mengucapkan:
“Ya Rabb, ampunilah aku (3x). Ya Allah, ampunilah aku, kasihilah aku, berikanlah rizki-Mu kepadaku, sehatkanlah aku,tunjukilah aku, dan cukupkanlah segala kekuranganku".
Thuma’ninah (menenangkan badan) ketika duduk
sehingga tulang-tulangnya kembali lagi ke tempat
asalnya, seperti i’tidal setelah ruku’ . Nabi Muhammad
memanjangkan i'tidal dan duduk di antara dua sujud.
7. Sujud kedua dengan mengucapkan takbir, dan
mengerjakan seperti yang dikerjakan pada sujud
pertama.
8. Mengangkat kepala dengan mengucapkan takbir;
lalu duduk sejenak seperti duduk di antara dua
sujud, dan yang ini disebut dengan duduk istirahat.
Menurut salah satu pendapat ulama ini merupakan
amalan yang disunnahkan. Karena itu apabila ini
ditinggalkan tidak apa-apa dan pada kondisi tersebut
tidak ada dzikir maupun do’a yang harus diucapkan.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 134
Kemudian bangkit ke raka'at yang kedua dengan
bertumpu pada kedua lutut (bila kondisi
memungkinkan). Bila tidak mampu, maka boleh
bertumpu pada alas (dasar/ tempat sujud).
Lalu membaca surat Al Fatihah, dan selanjutnya
membaca salah satu surat dari Al Qur’an. Baru setelah
itu mengerjakan seperti yang dilakukan pada raka'at
pertama.
Makmum tidak diperkenankan mendahului imam,
karena Nabi telah memperingatkan hal itu kepada
umatnya. Hukumnya makruh apabila gerakan makmum
bersamaan dengan imam. Yang disunnahkan adalah
semua perbuatan makmum (dalam shalat) dilakukan
setelah imam tanpa menunggu-nunggu dan setelah
terhentinya suara imam. Hal ini berdasarkan sabda
Rasulullah :
Artinya:
“Imam hanya dijadikan untuk diikuti, karenanya janganlah kalian menyelisihi imam, apabila imam takbir, maka takbirlah, apabila imam mengucapkan “sami’allaahu liman hamidah” maka ucapkanlah: “Rabbanaa wa lakal hamd.” Apabila imam sujud, maka sujudlah". (HR. Bukhari dan Muslim).
9. Apabila shalat terdiri dari dua raka'at, seperti shalat
Subuh, shalat Jum’at dan shalat Ied, maka setelah
sujud yang kedua, duduk dengan menegakkan kaki
yang kanan, dan duduk di atas kaki yang kiri,
meletakkan tangan kanan di atas paha kanan,
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 135
menggenggam semua jari kecuali jari telunjuk yang
mengisyaratkan pengesaan Allah , atau
menggenggam jari kelingking dan jari manis saja
sedangkan jari tengah beserta ibu jari membentuk
lingkaran, lalu mengisyaratkan jari telunjuk, ini juga
baik bila dilakukan. Kedua cara ini berdasarkan
hadits Nabi . Dan tangan kiri diletakkan di atas
paha atau lutut yang kiri juga. Dalam duduk ini
kemudian membaca tasyahud, yaitu:
.
Artinya:
“Segala puja dan puji, shalawat dan kebaikan milik Allah, keselamatan dari Allah, rahmat-Nya dan keberkahan-Nya kepadamu wahai Nabi , keselamatan kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah. Aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba dan utusan-Nya. Ya Allah sampaikan keselamatan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan keselamatan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung, berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkati Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 136
Maha Agung. Ya Allah aku memohon perlindungan kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari fitnah Al Masih Ad-Dajjal”.
Kemudian berdo'a apa saja meminta kebaikan di
dunia dan akhirat, dan jika mendo'akan orang tua atau
sesama kaum muslimin, maka tidak apa-apa, baik
dilakukan dalam shalat wajib maupun dalam shalat
sunnah.
Selanjutnya salam ke kanan dan ke kiri, seraya
mengucapkan:
10. Apabila shalat terdiri dari tiga raka'at, seperti shalat
Maghrib, atau empat raka'at, seperti shalat Dzuhur,
Ashar dan shalat Isya’. Maka setelah membaca
tasyahud dan shalawat kepada Nabi , berdiri lagi
dengan bertumpu pada lutut, mengangkat kedua
tangan setinggi pundak dengan mengucapkan
“Allahu Akbar” dan meletakkan kedua tangan di
atas dada, lalu membaca Al-Fatihah saja.
Apabila dalam raka'at ketiga dan keempat dari
shalat Dzuhur sesekali menambah bacaan ayat sesudah
surat Al-Fatihah, maka tidak apa-apa, karena ini
berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abi Sa’id .
Kemudian melakukan tahiyat pada raka'at ketiga
dari shalat Maghrib dan setelah raka'at keempat dari
shalat Dzuhur, Ashar atau Isya’; membaca shalawat
kepada Nabi , memohon perlindungan dari siksa
neraka Jahannam, siksa kubur, dan fitnah Dajjal,
memperbanyak do'a sebagaimana pada shalat yang dua
raka'at. Pada saat ini duduknya “Tawarruk”, yakni
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 137
meletakkan kaki kiri di bawah kaki kanan, pantat di atas
lantai/alas dengan menegakkan kaki kanan. Ini
berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abi Humaid
.
Setelah itu melakukan salam ke kanan dan ke kiri,
seraya mengucapkan:
.
Kemudian beristighfar (3x) dan mengucapkan:
Artinya:
“Ya Allah, Engkau Maha Sejahtera, dari Engkaulah datangnya kesejahteraan, Engkau Maha Berkah, wahai yang mempunyai Keagungan dan Kemuliaan, tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah yang Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dia berkuasa atas segala sesuatu. Ya Allah tidak ada yang mampu menghalangi apa yang Engkau berikan, tidak ada yang mampu memberi sesuatu yang Engkau tolak, dan tidak ada gunanya bagi Engkau kekayaan manusia, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Engkau, ya Allah. Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah. Kami tidak menyembah selain Dia. Bagi-Nya kenikmatan, bagi-Nya anugrah, dan bagi-Nya pujian yang baik. Tidak ada Ilah yang
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 138
berhak disembah selain Allah. Kami mengikhlaskan dien ini (agama ini) karena-Nya, meskipun orang-orang kafir membenci.”
Kemudian membaca tasbih (subhanallah) 33x,
membaca hamdalah (Al Hamdulillah) 33x, dan takbir
(Allahu Akbar) 33x, dan untuk kesempurnaan, maka
bacalah:
Artinya:
“Tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dia berkuasa atas segala sesuatu.”
Lalu membaca ayat kursi, surat Al Ikhlash, surat
Al Falaq dan surat An Naas setelah shalat. Disunnahkan
untuk mengulang-ulang tiga surat tersebut sebanyak
tiga kali setelah shalat Maghrib dan Subuh. Ini
berdasarkan hadits yang shahih. Setelah melakukan
shalat Maghrib dan Subuh juga disunnahkan untuk
membaca dzikir di bawah ini sepuluh kali setelah
membaca dzikir-dzikir yang telah disebutkan di atas:
Artinya:
"Tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah
semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala
kerajaan dan bagi-Nyalah segala pujian, Dialah Dzat
Yang Menghidupkan dan Mematikan, dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu".
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 139
Berdasarkan hadits Nabi tentang hal ini.
Seorang imam, setelah mengucapkan istighfar (3x) dan
mengucapkan:
Artinya:
"Ya Allah Engkau Maha Sejahtera, dari-Mu
kesejahteraan, Maha Berkah Engkau wahai Dzat
yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan".
Ia berpaling menghadap makmumnya, kemudian
berdzikir (dzikir seperti dijelaskan di atas). Amalan ini
sebagaimana telah ditunjukkan beberapa hadits Nabi ,
diantaranya hadits yang diriwayatkan Aisyah
radhiyallahu 'anha dalam shahih Muslim. Dan yang
perlu dipahami dengan baik bahwa dzikir hukumnya
sunnah bukan wajib.
Setiap muslim dan muslimah disunnahkan untuk
senantiasa berusaha melaksanakan shalat dua belas
raka'at disaat tidak bebergian (safar) yaitu empat raka'at
sebelum Dzuhur, dua raka'at setelah Dzuhur, dua raka'at
setelah Maghrib, dua raka'at setelah Isya’ dan dua
raka'at sebelum Subuh. Karena Nabi selalu
memelihara shalat-shalat sunnah ini. Shalat-shalat
sunnah ini disebut dengan sunnah Rawatib.
Ummi Habibah radhiyallahu 'anha meriwayatkan
bahwa Nabi bersabda:
Artinya:
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 140
“Barang siapa melaksanakan shalat sunnah 12 raka'at setiap hari, maka akan disediakan untuknya rumah di surga”. (HR. Muslim).
Ketika bepergian atau dalam perjalanan, Nabi
meninggalkan shalat sunnah sebelum dan sesudah
Dzuhur, shalat sunnah ba’da Maghrib, dan shalat sunnah
ba’da Isya’. Tetapi beliau masih tetap menjaga shalat
sunnah sebelum Subuh, dan shalat witir. Oleh kerena itu
kita perlu meneladani kehidupan beliau, karena Allah telah berfirman:
Terjemahnya:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS.
Al -Ahzab: 21).
Rasulullah pun telah bersabda:
Artinya:
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat”.
Allah pemberi taufiq, dan semoga salam
sejahtera tetap terlimpah kepada Nabi kita, Muhammad
bin Abdullah, kepada keluarganya, para shahabatnya,
dan para pengikutnya sampai hari kiamat.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 141
Kewajiban Melaksanakan Shalat Berjama'ah
Banyak orang yang meremehkan shalat
berjama'ah. Yang menjadi alasan mereka adalah sikap
ketidak pedulian sebagian ulama terhadap masalah ini.
Oleh karenanya, dalam tulisan ini saya berkewajiban
untuk menjelaskannya karena sebenarnya masalah ini
teramat penting.
Setiap muslim tidak dibenarkan meremehkan
masalah yang dianggap penting oleh Allah (dalam
Kitab suci-Nya) dan Rasul-Nya (dalam sunnahnya).
Allah telah banyak menyebut kata “Shalat”
dalam Al Qur’anul Karim. Ini sebagai pertanda begitu
pentingnya perkara ini. Allah telah memerintahkan
kita untuk memelihara dan melaksanakan shalat dengan
berjama'ah.
Allah juga menegaskan bahwa meremehkan dan
malas mengerjakan shalat berjama'ah termasuk sifat
orang munafik. Dan hal ini terdapat dalam salah satu
firman-Nya:
“Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’”. (Al Baqarah: 238).
Bagaimana mungkin seorang muslim dapat
dikatakan sebagai orang yang memelihara dan
mengagungkan shalat, bila ia tidak melakukan (bahkan
meremehkan) shalat berjama'ah bersama rekan-
rekannya.
Allah berfirman:
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 142
Terjemahnya:
“Dan dirikanlah shalat, tunaikan zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’". (Al Baqarah: 43).
Ayat yang mulia ini merupakan nash tentang
kewajiban shalat berjama'ah. Pada awal ayat tersebut
Allah sudah memerintahkan kita untuk mendirikan
shalat, ini berarti kita diperintahkan Allah untuk
memelihara shalat berjama'ah, bukan sekedar
mengerjakan shalat saja.
Dalam surat An Nisaa’ ayat 102, Allah
berfirman:
Terjemahnya:
“Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan seraka'at), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum shalat, lalu shalatlah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata …”. (An Nisaa’: 102).
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 143
Pada ayat di atas Allah mewajibkan kaum
muslimin untuk mengerjakan shalat berjama'ah dalam
keadaan perang. Apatah lagi dalam keadaan damai?!
Jika seorang muslim diperbolehkan meninggalkan
shalat berjama'ah (oleh Allah ), tentu kaum muslimin
yang lain yang tengah berbaris menghadapi serangan
musuh dan yang paling terancam dibolehkan
meninggalkan shalat berjama'ah.
Tetapi di dalam ayat di atas, perintah Allah
tidaklah demikian. Dari sini kita dapat mengetahui
bahwa shalat berjama'ah merupakan kewajiban utama.
Oleh karenanya tidak dibenarkan seorang muslim
meninggalkan kewajiban tersebut.
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi
pernah bersabda:
Artinya:
“Aku berniat memerintahkan kaum muslimin untuk mendirikan shalat. Maka aku perintahkan seseorang untuk menjadi imam dan shalat bersama manusia. Kemudian aku berangkat dengan sekelompok kaum muslimin yang membawa seikat kayu bakar menuju orang-orang yang enggan shalat berjama'ah, dan niscaya aku bakar rumah-rumah mereka". (HR.
Bukhari dan Muslim).
Abdullah bin Mas’ud berkata: “Engkau telah
melihat kami, tidaklah seseorang yang meninggalkan
shalat berjama'ah, kecuali ia seorang munafik yang
diketahui kenifakan-nya, atau seseorang yang sakit,
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 144
bahkan seorang yang sakitpun berjalan (dengan
dipapah) di antara dua orang untuk mendatangi shalat
(berjama'ah di masjid).”
Abdullah bin Mas’ud lalu menegaskan:
“Rasulullah mengajarkan kepada kami jalan-jalan
hidayah, dan salah satu jalan hidayah itu adalah shalat
di masjid (shalat berjama'ah di masjid).” (HR. muslim).
Abdullah bin Mas’ud berkata: “Barang siapa
ingin bertemu Allah di hari akhir nanti dalam
keadaan muslim, maka hendaklah ia memelihara semua
shalat yang diserukan-Nya. Allah telah menetapkan
kepada Nabi kalian jalan-jalan hidayah dan shalat itu
termasuk jalan hidayah. Jika kalian shalat di rumah
berarti kalian telah meninggalkan jalan Nabi kalian. Jika
kalian meninggalkan jalan Nabi kalian, niscaya kalian
akan tersesat. Seorang lelaki yang bersuci dengan baik,
kemudian menuju ke masjid, maka Allah menulis
setiap langkahnya satu kebaikan, mengangkatnya satu
derajat, dan menghapus satu kejahatannya. Engkau
telah melihat dikalangan kami, tidak pernah ada yang
meninggalkan shalat (berjama'ah) kecuali orang
munafik yang sudah nyata dan jelas kenifakan-nya.
Perlu diketahui pernah ada seorang lelaki hadir dengan
dituntun di antara dua orang untuk didirikan di shaf. ”
Dari Abu Hurairah dikisahkan bahwa pernah
ada seorang lelaki buta bertanya kepada Rasulullah ,
“Wahai Rasulullah, aku tidak mempunyai penuntun yang menggandengku ke masjid. Apakah aku mendapatkan keringanan untuk shalat di rumah saja?”
Rasulullah bertanya kepadanya: “Apakah kamu mendengarkan adzan (seruan) untuk shalat ?”, “Ya”
jawab lelaki buta itu. Rasulullah lalu berkata dengan
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 145
tegas, “jika demikian datangilah masjid untuk shalat berjama'ah !.”
Hadits yang menunjukkan wajibnya shalat
berjama'ah dan kewajiban melaksanakannya di rumah
Allah sangat banyak. Oleh karena itu setiap muslim
wajib memperhatikan dan bersegera melaksanakannya.
Juga wajib untuk memberitahukan hal ini kepada anak-
anaknya, keluarga, tetangga, dan seluruh teman-teman
seakidah, agar mereka mengerjakan perintah Allah
dan perintah Rasul-Nya. Agar mereka takut terhadap
larangan Allah dan Rasul-Nya, dan agar mereka
menjauhkan diri dari sifat-sifat orang munafik yang
tercela, di antaranya sifat malas mengerjakan shalat.
Allah telah berfirman:
Terjemahnya:
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas, mereka bermaksud untuk riya’ (dengan shalat) di hadapan manusia, dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir). Tidak masuk dalam galongan ini (orang-orang yang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir).
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 146
Barang siapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.” (An Nisaa’: 142-143).
Meninggalkan shalat berjama'ah merupakan salah
satu penyebab untuk meninggalkan shalat sama sekali.
Dan perlu kita pahami bahwa meninggalkan shalat
adalah kekafiran dan keluar dari Islam. Hal ini
berdasarkan sabda Nabi :
“Batas pemisah antara seseorang dengan kekafiran dan kemusyrikan adalah meninggalkan shalat.” (H.R;
Muslim).
Rasulullah juga pernah bersabda:
Artinya:
“Janji yang membatasi antara kita dan orang-orang kafir adalah shalat. Barang siapa meninggalkannya maka ia telah kafir.”
Setiap muslim wajib memelihara shalat pada
waktunya, mengerjakan shalat sesuai dengan yang
disyari'atkan Allah , dan mengerjakannya secara
berjama'ah di rumah-rumah Allah . Seorang muslim
wajib ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya, serta takut
akan murka Allah dan siksa-Nya.
Apabila kebenaran telah tampak dan dalil-
dalilnyapun telah jelas, maka siapapun tidak dibenarkan
menyeleweng serta mengingkarinya dengan alasan
menurut perkataan si fulan ini atau si fulan itu, karena
Allah telah berfirman:
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 147
Terjemahnya:
“Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (An
Nisaa’: 59).
Terjemahnya:
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi kehendaknya (Rasul) takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang pedih.” (An Nuur: 63).
Tidak diragukan lagi, bahwasanya shalat
berjama'ah mempunyai beberapa hikmah serta maslahat
yang banyak. Hikmah yang paling tampak adalah akan
timbul di antara sesama muslim sikap saling mengenal
dan saling membantu untuk kebaikan, ketakwaan, dan
saling berwasiat dengan kebenaran dan kesabaran.
Hikmah lainnya adalah untuk memberi dorongan
kepada orang yang meninggalkannya, dan memberi
pengajaran kepada orang yang tidak tahu. Juga untuk
menumbuhkan rasa tidak suka/benci terhadap
kemunafikan, untuk memperlihatkan syi'ar-syi'ar Allah
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 148
di tengah-tengah hamba-hamba-Nya, dan sebagai
sarana dakwah lewat ucapan serta perbuatan.
Semoga Allah melimpahkan taufiq-Nya kepada
saya dan anda sekalian untuk mencapai ridha-Nya serta
perbaikan dalam masalah dunia dan akhirat. Kami juga
memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan-
kejahatan diri serta keburukan amalan-amalan kami dan
dari sifat-sifat yang menyerupai orang-orang kafir dan
munafik. Sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Maha
Mulia.
2. Pengurusan Jenaza
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 149
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 150
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 151
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 152
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 153
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 154
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 155
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 156
B. Tempat Dan Waktu Kegiatan
1. Tempat
Adapun tempat pelaksanaan praktikum ibadah
mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon
angkatan ke-24 pada semester ini akan dilaksanakan
mulai bulan Juni 2011 sampai bulan Juli 2011
direncanakan berlokasi pada Desa binaan. Kegiatan
praktikum ibadah ini selain memberikan pencerahan
kepada mahasiswa juga memahami fenomena paham
keagamaan masyarakat dilokasi praktikum. Pelaksanaan Praktikum Dakwah bagi mahasiswa jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan
Ushuluddin IAIN Ambon tahun akademik 2011 ini
dipusatkan di beberapa lokasi, antara lain :
a) Praktikum Ibadah berlokasi di Mesjid kampus dengan
lamanya 1 hari.
b) Lokasi Desa binaan yang memiliki banyak paham
keagaman untuk melacak kronologi munculnya
pahama tersebut pada masyarakat Maluku.
c) Praktikum Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan
konsentrasi Jurnalistik Dakwah berlokasi di beberapa
desa/dusun di kecamatan baguala dan leihitu (Hulung,
Telaga Kodok, Wanath dan Oli, serta Taeno Atas,
Taeno Bawah, Telaga Pange, Air Ali, Dusun dan
Karanjang. Praktikum ini berlangsung berlangsung
dalam 3 minggu.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 157
MEKANISME PELAKSANAAN
A. Persiapan Praktikum
1. Persiapan praktikum ibadah dilakukan di jurusan
Komunikasi Penyiaran dan konsentrasi jurnalistik
Islam Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN
Ambon yang di koordinir oleh panitia.
2. Melakukan registrasi/pendaftaran peserta
praktikum bagi mahasiswa yang mengambil mata
kuliah praktikum ibadah pada panitia
pendaftaran.
3. Menentukan jumlah dan mekanisme pembayaran
peserta praktikum.
4. Panitia menentukan lokasi tempat praktek
mahasiswa dan atau mahasiswa mencari lokasi
praktikum ibadah secara mandiri yang di
fasilitasi oleh panitia.
5. Panitia melakukan pengelompokan mahasiswa
berdasarkan jumlah. Lokasi yang di pakai dan
kota yang diberikan pada tiap-tiap lokasi atau
lembaga.
6. Panitia menentukan dosen pembimbing
praktikum (DPP).
7. Panitia membuat proposal kegiatan untuk di
ajukan kepada fakultas, lembaga/instansi lokasi
praktikum ibadah dan pihak-pihak yang
berkepentingan.
8. Pengurusan administrasi dan perijinan.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 158
B. Pembekalan
1. Tujuan
Pertama, menciptakan kesiapan psikologi,
fisik dan sarana pendukung kepada peserta
praktikum ibadah akan hal-hal yang terkait
dengan kegiatan lapangan yang akan di
jalani para peserta praktikum.
Kedua, memberikan tambahan wawasan dan
pengetahuan, terutama yang terkait dengan
praktikum ibadah.
2. Materi dan Metode
Materi yang diberikan dalam kegiatan
pembekalan ini adalah: penerapan nalar bayani
dalam praktikum ibadah bagi mahasiswa jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam dan konsentrasi
jurnalistik fakultas Dakwah dan Ushuluddin,
pengenalan lembaga/lokasi praktikum ibadah,
penyusunan rencan praktikum, pelaksanaan
praktikum, penyusunan laporan, dan evaluasi.
Metode yang digunakan untuk pembekalan
meliputi; cerama, dialog interaktif, dan lain-lain.
3. Tata Tertib Pembekalan
Peserta wajib mengikuti pembekalan secara
intens (kehadiran, keseriusan, kesopanan, dan
lain-lain).
4. Waktu Pelaksanaan:
Pelaksanaan pembekalan praktikum ibadah
dilaksanakan besok pada:
Hari/Tanggal : Kamis, 24 Juni 2011
Waktu : 08.00 Wib s/d selesai.
Tempat : Aula IAIN Ambon
5. Tes pembekalan secara tertulis di laksanakan setelah
acara pembekalan selesai.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 159
C. Pelaksanaan
a. Penerjunan
1) Penerjunan peserta kelokasi praktikum ibadah
dilakukan secara serentak oleh panitia dan
atau berdasarkan permintaan dari lembaga
praktikum setelah mahasiswa mengikuti
pembekalan
1) Mahasiswa diserahkan oleh panitia praktikum
ibadah (dosen pembimbing praktikum) kepada
lembaga tempat praktikum.
b. Penyusunan Rencana Praktikum Ibadah
1) Setiap mahasiswa harus menyusun rencana
praktikum ibadah yang sesuai dengan program
ibadah baik cetak maupun elektronik.
2) Rencana praktikum ibadah di buat dilokasi
praktek berdasarkan hasil temuan atau
pembicaraan dengan pihak lembaga.
3) Waktu untuk pembuatan rencana praktikum
ibadah maksimal 1 (satu) minggu.
4) Rencana program praktikum ibadah digunakan
sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan
praktikum.
c. Pelaksanaan Program Kerja
1) Dilakukan berdasarkan program kerja
praktikum ibadah minimal 12 kali pertemua.
2) Menetapkan mekanisme pelaksanaan program
secara tepat dan terpadu (ada pihak-pihak
yang dilibatkan/membangun kebersamaan).
3) Bekerja secara terjadwal (sesuai dengan
jadwal yang ditentukan sebelumnya).
4) Berusaha mencapai tujuan dan target yang
telah ditetapkan dalam rencana program.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 160
5) Memperhatikan dana, sarana dan prasarana
yang diperlukannya.
6) Mengadakan evaluasi proses untuk
mencermati melaksanakan (keberhasilan dan
hambatan yang di jumpainya).
d. Tata Tertib Dan Sanksi
1) Peserta praktikum Ibadah Wajib
melaksanakan kegiatan dengan penuh
tanggungjawab.
2) Peserta praktikum Ibadah Wajib menjaga
akhlak dan nama baik almamater.
3) Peserta praktikum Ibadah Wajib menggunakan
identitas diri atau jaket almamater.
4) Peserta praktikum ibadah tidak diperkenankan
memakai sandal.
5) Peserta praktikum Ibadah Wajib
menyesuaikan tatatertib dan ketentuan yang
berlaku di lembaga/tempat praktek.
6) Peserta praktikum Ibadah Wajib menjalankan
tugas-tugas yang telah ditentukan panitia
praktikum melalui dosen pembimbing
praktikum (DPP) dan ketentuan yang dibuat
oleh lembaga tempat praktikum.
7) Peserta praktikum ibadah harus membangun
keharmonisan hubungan dengan
lembaga/tempat praktek.
8) Sanksi diberikan berupa teguran
(lisan/tulisan), pengurangan nilai praktikum
ibadah dan atau pembatalan kegiatan
praktikumnya.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 161
e. Penarikan
Setelah praktikum ibadah selesai mahasiswa
di tarik kembali ke fakultas oleh panitia melalui
dosen pembimbing praktikum (DPP).
BIMBINGAN
A. Pembimbing Praktikum Pembimbing praktikum ibadah adalah Dosen jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam Falultas Dakwah dan
Ushuluddin IAIN Ambon yang disebut sebagai Dosen
Pembimbing Praktikum (DPP). Dalam melaksanakan
tugasnya pembimbing berkonsultasi dengan lembaga atau
yang ditunjuk menjadi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
B. Syarat Pembimbing Praktikum
1. Dosen tetap jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam Fakultas Dakwah dan Ushuluddin yang di
angkat melalui Surat Keputusan rektor yang di
tanda tangani oleh dekan fakultas Dakwah
dengan status Dosen Pembimbing Praktikum
(DPP).
2. Memenuhi persyaratan menjadi Dosen
Pembimbing Praktikum (DPP).
3. Mempunyai kompetensi salah satu bidang jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
4. Bersedia dan sanggup melaksanakan bimbingan
dengan penuh tanggungjawab.
C. Tugas Pembimbing Praktikum
1. Menjelaskan hak-hak dan kewajiban mahasiswa
selama praktikum
2. Membimbing mahasiswa dalam menyusun
program kerja
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 162
3. Memberikan pengarahan dan membantu
memecahkan masalah-masalah yang di hadapi
mahasiswa di lokasi agar kegiatan praktikum
ibadah dapat terarah dan berlangsung sesuai
dengan rencana.
4. Bersama DPL di lapangan, DPP memantau
pelaksanaan program kerja oleh mahasiswa
5. Menyerahkan nilai peserta praktikum ibadah
kepada panitia, apabila terjadi keterlambatan dari
jadwal yang telah ditetapkan, maka panitia
berkewajiban mengambil nilai dari lembaga.
D. Materi Bimbingan
1. Materi-materi yang telah disampaikan pada
pembekalan praktikum berhubungan dengan hasil
survei Dosen pembimbing pada lokasi yang
dianggap memiliki akulturasi budaya dan agama.
Mahasiswa diharapkan dapat menelaah tradisi
paham paham keagamaan seperti tahlil, barzanji,
Praktek memandikan mayat dan sejenisnya. Hal
ibadah yang dianggap penting untuk diteliti dan
ditelaah berdasarkan standar Al-Quran dan
Sunnah. Hal ini diberikan sehingga lulusan
Fakultas dan Ushuluddin tidak canggung di
tengah-tengah masyarakat.
2. Materi praktik ibadah yang aktual berhubungan
dengan pelaksanaan ibadah wajib dan sunat yang
belum di sampaikan pada saat perkuliahan atau
pembekalan.
3. Mahasiswa diajak peka terhadap fenomena
praktek pola keagamaan masyarakat, sehingga
materi yang berhubungan dengan hal ini juga
menjadi perhatian.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 163
4. Mahasiswa juga diberikan materi tentang peran
media dalam menyebarkan informasi agama dan
pengaruhnya di masyarakat yang disiarkan oleh
media cetak dan elektronik
5. Materi tentang adanya aliran-aliran sesat yang
dapat merusak kerukunan dan keharmonisan
umat beragama di Negara Republik Indonesia.
E. Mekanisme Bimbingan
Dalam melaksanakan bimbingan praktikum
ibadah panitia yang melakukan mekanisme tata cara
pelaksaan praktikum ibadah:
1. DPP mendatangi langsung lokasi atau lembaga
tempat praktikum ibadah untuk mengadakan
wawancara dan mendiskusikan masalah-masalah
yang timbul dalam melaksanakan praktikum.
2. DPP meminta kepada mahasiswa untuk
memberikan laporan berkala baik secara indiviu
maupun kelompok tentang hasil-hasil yang telah
dicapai dan hambatan-hambatan yang ditemui
dalam melaksanakan program kerja.
3. DPP diharapkan sering berkonsultasi dengan DPL
dilapangan agar dapat mengetahui perkembangan
mahasiswa di lokasi.
F. Frekuensi Bimbingan
Bimbingan secara formal minimal tiga kali secara
berkala. Tingginya frekuensi dan konsistensi bimbingan
yang di lakukan DPP akan mendorong mahasiswa untuk
melaksanakan program kerja dengan baik dan
bertanggungjawab. Sebaliknya bimbingan yang jarang
dilakukan DPP akan berpengaru terhadap keberhasilan
mahasiswa dalam melaksanakan program kerja.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 164
No Nama
Mahasiswa
Hafalan Durasi Ket
1 Thahara
2 Shalat
3 Pemandikan
Janazah
4 Ceramah
PENYUSUNAN LAPORAN
a) Penulisan Laporan
Setelah menyelesaikan seluruh kegiatan dilokasi dan
kembali kekampus, maka tugas dan kewajiaban mahasiswa
adalah menulis laporan sebagai akhir dari tugas-tugas di
lapangan. Laporan ini ditulis secara individual dengan
sistematika yang suda ditentukan.
Laporan yang ditulis dan digandakan minimal dua
eksemplar yaitu satu eksemplar untuk lembaga tempat
praktikum ibadah dan satu eksemplar diserahkan kepada
panitia.
b) Sisitematika Laporan
Mahasiswa wajib membuat laporan praktikum ibadah
yang memuat laporan kegiatan secara menyeluruh setiap
kegiatan, yaitu yang diprogramkan pada awal praktikum dan
kegiatan lain yang dilaksanakan lembaga. Secara umum
sistem laporan ini adalah:
1. Badian Awal: Sampul laporan menurut tulisan
praktikum ibadah, lokasi, logo IAIN Ambon,
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 165
nama mahasiswa dan NIM, kelompok, DPP,
jurusan, fakultas, dan tahun praktikum. (contoh
sebagaimana terlampir).
2. Halaman Pengesahan: Halaman pengesahan
memuat bukti pengesahan administratif
akademik oleh DPP dan DPL. Unsure-unsur yang
ada dalam halaman pengesahan adalah tulisan
“halaman pengesahan”, nama mahasiswa dan
NIM serta tulisan “telah memenuhi syarat”.
(contoh sebagaimana terlampir).
3. Kata Pengantar: Kata pengantar ditulis dalam
bentuk esai memuat informasi secara global
mengenai maksud penulisan laporan dan ucapan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
berjasa selama proses praktikum ibadah.
4. Daftar Isi: Daftar isi memuat secara terperinci isi
keseluruhan laporan beserta nomor halaman.
5. Daftar Tabel (jika ada)
6. Daftar gambar (jika ada).
1. Yudisium
a. Nilai pembekalan diberikan oleh panitia
b. Nilai rancangan program kerja diberikan oleh
DPP
c. Nilai praktek di lapangan diberikan oleh DPL
dan arau pimpinan lembaga kemudian diserahkan
kepada DPP nilai laporan praktikum ibadah
dilakukan oleh DPP nilai akhir peserta
praktikum.
d. Nilai yang di putuskan oleh tim (panitia) dalam
sidang dewan yudisium, sehingga apabila
dikemudian hari terjadi komplain dari peserta
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 166
praktikum ibadah, maka sepenuhnya diserahkan
kepada panitia. DPP tidak berhak mengubah atau
memberi penilaian baru.
Untuk mahasiswa yang mengikuti pemagangan di
ibadah massa maupun mahasiswa yang bekerja di ibadah
massa (cetak atau elektronik) dianggap setara dengan
praktikum ibadah. Dengan persyaratan sebagai berikut:
a. Terdaftar sebagai peserta praktikum ibadah
(membayar biaya praktikum ibadah) dan telah
mencantumkan mata kuliah praktikum ibadah di
KRS
b. Menyerahkan laporan selama mengikuti
pemagangan/bekerja.
c. Menyerahkan sertifikat atau surat keterangan dari
ibadah massa tempat mahasiswa tersebut
mengikuti pemagangan.
2. Sertifikat: Apabila praktikum ibadah sudah selesai
dan nilai akhir sudah diumumkan panitia pelaksana
praktikum ibadah akan menerbitkan sertifikat tanda
kelulusan peserta praktikum Meida. Sertifikat akan
ditandatangani oleh ketua panitia pelaksana praktik
ibadah, ketua jurusan, dan diketahui oleh dekan
fakultas.
3. Evaluasi: Kegiatan evaluasi dilakukan setelah selesai
dilaksanakan praktikum ibadah evaluasi melibatkan
pihak-pihak terkait yang meliput:
a. Panitia pelaksana praktikum ibadah
b. Dosen pembimbing praktikum ibadah (dpp)
c. Pimpinan lembaga
d. Dosen pembimbing lapangan (dpl)
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 167
e. Wakil mahasiswa
Kegiatan evaluasi dilakukan untuk menjaring
informasi, saran dan kritik yang bersifat konstruksi
sebagai masukan berharga, khususnya bagi panitia
pelaksana praktikum dan bagi jurusan maupun fakultas
pada umumnya. Kegiatan evaluasi dikoordinir oleh
panitia pelaksana praktikum ibadah.
4. Pembiayaan
Kegiatan praktikum ibadah ini dibiayai oleh Uang
pratikum ibadah mahasiswa. Pererta praktikum ibadah
sesuai ketentuan yang berlaku pada jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam adalah mahasiswa yang telah
melunasi uang SPP nya. Seluruh biaya kesekretariatan,
administrasi antara lembaga, pelaksanaan praktikum, dan
membayar honorarium seluruh komponen yang terlibat
dalam pelaksanaan praktikum ibadah.
Fasilitasi dan Perlengkapan.
Dalam praktikum ibadah, peserta akan mendapatkan
fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
1. Pengetahuan seputar praktikum ibadah dari
narasumber yang berkompeten dibidangnya.
2. Foto copy materi pembekalan
3. Buku pedoan praktikum
4. Segala prasarana yang diizinkan oleh lembaga-
lembaga lokasi praktikum ibadah.
L. Metode Membimbing
Bagi Dosen pembimbing khat Al-Quran pada
praktikum mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam dan
konsentrasi jurnalistik maka mahasiswa perlu mengikuti
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 168
saran-saran pembimbing demi tercapaikan hasil yang
memuaskan. Metode membimbing pada prinsipnya
membantu mahasiswa dalam melakukan praktikum atau
magang dalam bidang khat Al-Quran.
Praktikum khat Al-Quran ini dilaksanakan bersama
dengan mahasiswa sesuai dan juknis yang telah ditetap
oleh panitia praktikum di atas, maka bentuk-bentuk kerja
praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengamati dan terlibat langsung dalam proses
penulisan khat Al-Quran.
2. Mengamati secara aktif, mahasiswa dalam
melakukan penulisan khat Al-Quran, mulai dari
pemilihan tinta dan jenis khat yang ditulis.
Langkah-langkah pembimbingan dapat diatur
tekniknya tetapi dalam buku panduan ini sangat normatif
sifanya seperti dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
No Materi Bimbingan Indikator
Ibadah
1. Pengertian
Thahara
Mahasiswa memahami cara
mendefinisikan kekotoran jiwa.
2. Thahara ruhani Mahasiswa memahami cara mensucikan
jiwa yang terserang virus sombong,
angkuh, tamak, rakus dan selalu mencari kesalahan orang lain, prilaku komunikasi
yang kuran baik. Semua ini perlu
disucikan.
3. Thahara fisik Bersih dari segala bau, rasa yang dapat
membatalkan shalat.
4. Shalat Mahaiswa mampu melaksanakan shalat berdasarkan pandangan para ulama
piqih.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 169
5 Pemandikan
janazah
Tahu tata cara memandikan janazah
sesuai sunnah Rasululah saw.
6 Jenazah Laki-laki
dan perempuan
Mahasis memahami cara mengkafani dan
menguburkan mayat baik laki maupun
perempuan.
7 Durasi waktu yang
digunakan
Dapat menyelesaikan tepat pada
waktunya yang ditentukan oleh
pembimbing ibadah.
M. Bentuk Penilaian
Laporan yang ditulis oleh mahasiswa kemudian
dipertanggungjawabkan yang dinilai langsung oleh
Dosen Pembimbing dalam bentuk ujian yang
dimaksudkan untuk:
1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam
melaksanakan program kerja praktikum ibadah baik
secar konsepsional maupun operasional.
2. Mengetauhi pertanggungjawaban mahasiswa
terhadap apa yang di programkan, dilaksanakan dan
laporkan.
a. Tujuan Penilain: Tujuan penilaian praktikum
ibadah adalah untuk mendapatkan informasi
yang akurat dari pencapaian kemampuan
mahasiswa dalam menjalankan tugas-tugas
yang terkait dengan praktikum ibadah.
b. Penilaian Kegiatan: Penilaian dalam kegiatan
praktikum ibadah adalah pihak-pihak yang
terlibat dalam proses pelaksanaan praktikum
ibadah yang terdiri dari Dosen Pembimbing
Praktikum (DPP), pimpinan lembaga terkait,
dan Dosen Pendamping Lapangan (DPL).
Aspek-aspek penilaian praktikum ibadah untuk
masing-masing masiswa terdiri dari:
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 170
3. Pembekalan Meliputi:
a. Kedisiplinan termasuk akhlaq
b. Kehadiran
c. Penguasaan materi
4. Praktek dilapangan meliputi:
a. Kompetensi personal mahasiswa terdiri dari:
1) Rasa tanggungjawab dalam melaksanakan
tugas
2) Kedisiplinan mahasiswa dalam menjalankan
tugas
3) Kedisiplinan mahasiswa berpakaian
4) Kesopanan dan kedewasaan mahasiswa dalam
bertindak dan bertutur kata.
b. Kompetensi sosial meliputi:
1) Kemampuan mahasiswa dalam berkomunikai
dengan orang lain (Panitia Praktikum Ibadah,
DPP, Pimpinan Lembaga, dan DPL).
2) Kemampuan mahasiswa dalam bekerjasama
dengan orang lain (Panitia Praktikum Ibadah,
DPP, Pimpinan Lembaga, dan DPL).
Kompetensi profesional meliputi:
c. Kompetensi bidang akademik, meliputi:
1) Penguasaan mahasiswa terhadap materi
2) Penguasaan mahasiswa terhadap peralatan.
d. Kompetensi bidang metodologi, meliputi:
1) Kemampuan mahasiswa merumuskan
permasalahan di lapangan
2) Kemampuan mahasiswa memproduksi sebua
acara atau program
5. Format laporan praktikum ibadah
a. Sistematika dan teknis prnulisan
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 171
b. Kelengkapan data laporan
c. Singkronisasi laporan dengan buku catatan
kegiatan harian praktikum.
d. Analisa ahsil laporan
e. Simpulan dan saran.
6. Pedoman Penelitian: Penilaian akhir
praktikum ibadah merupakan gabungan dari
nilai kegiatan pembekalan, nilai rancangan
persiapan praktikum, pelaksanaan praktikum
dan laporan pelaksanaan praktikum ibadah.
Nilai akhir praktikum ibadah diolah oleh panitia
praktikum. Perubahan nilai angka ke huruf
menggunakan pedoman sebagai berikut:
Nilai anggaran Nilai huruf Bobot
95-100,0 A+ 4,00
90-94,99 A 3,75
85-89,99 A- 3,50
80-84,99 B+ 3,25
75-79,99 B 3,00
70-74,99 B- 2,75
65-69,99 C+ 2,50
60-64,99 C 2,25
55-59,99 C- 2,00
50-54,99 D 1,00
00-49,99 E 0,00
Rumusan penentuan nilai akhir praktikum ibadah adalah
sebagai berikut:
Nilai Akhir 4
1N4 N3 2 N2 0,5 N1 0,5
Keterangan:
N1 : Nilai pembekalan
N2 : Nilai Rencana Program Kerja (RPK)
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 172
N3 : Nilai praktikum ibadah
N4 : Nilai laporan Praktikum Ibadah
0,5 dsb : Proporsi masing-masing unsur penilaian
N. Komposisi Penyusunan Laporan
1. Pendahluan .....................................................
a. Latar belakang ..........................................
b. Fokus masalah .........................................
c. Pemilihan masalah pokok ........................ .
2. Pembahasan....................................................
a. Pengertian ..................................................
b. Landasan Normatif ....................................
c. Analisis ......................................................
3. Penutup ..........................................................
a. Kesimpulan ...............................................
b. Lampiran referensi. ...................................
O. Lampiran Pengesahan Lampiran 1 Contoh halaman pengesahan
PENGESAHAN
Bismillahirrahmaanirrohiim
Setelah diadakan pengarahan koreksi dan perbaikan
seperlunya dari laporan akhir individual praktikum ibadah
jurusan KPI dan konsentrasi jurnalistik fakultas dawah
semester gasal tahun 2010/2011 dari saudara:
Nama :...............................................
NIM :...............................................
Lokasi :................................................
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 173
Maka laporan ini telah memenuhi syarat dan sesuai
dengan pelaksanaan tugas poraktikum mahasiswa yang
bersangkutan. Untuk itu laporan ini sudah dapat diajukan
sebagai tugas akhir praktikum. Demikian pengesahan ini
dibuat, semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ambon,.................2011
Pendamping Lapangan Dosen Pembimbing Praktikum
(…………………………..) (…………………………..)
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 174
Lampiran I
Contoh halaman judul
LAPORAN PRAKTIKUM IBADAH
KPI FAKULTAS DAKWAH ANGKATAN
Lokasi: ...............................
Oleh:
.............................................
NIM:
Dosen pembimbing praktikum
...........................................
NIP:
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN USHULUDDIN
IAIN AMBON 2011
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 175
JADWAL PRAKTIKUM MAHASISWA
KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM DAN
KONSENTRASI JURNALISTIK
TAHUN 2010-2011 No Jenis Praktikum Tanggal Narasumber Waktu
1 a) Pembelajaran Khat Al-Quran. b) Baca Al-Quran
24-25 a) Arman Man Arfah, M.Pd.I. b) Pasdianto, M.Si
2 Ibadah (Thahara dan Shalat) 02-03 a) Saleh Umarella b) Duriana
Ibadah Janazah 08-09 a) Hasan Lauselang, M.Ag.
b) Khadijah Togubu
3 a) Broadcasting Radio KPI b) Khobah/Ceramah/Pidato
16-17 a) Mey Cresntya b) Abdullah Latuapo, M.Pd.I
4 a) Broadcasting Radio b) Khobah/Ceramah
23 - 26 a) Mochctar Touwe b) Nur Payapo
5 Wisata Jurnalistik 27-28 a) Mochctar Touwe b) Nur Payapo a) Rajab Kardi
6 Pra Magang b) Syarifudin, M.sos.I c) Ismail Hehanusa, S.Sos.I d) Syamsuddin, M.Ag.
A. Teknik menyusun Khotbah dan Ceramah.
Perbedaan khotbah dengan cermah pada etika dan
adab khotbah lebih pada pendalaman spiritual
kemanusiaan yang humas global. Ceramah adalah
penyampaian pesan agama yang dilakukan secara bebas
dan etika sosiologis yang berlaku pada komunitas
tersebut.
B. Komposisi Ceramah dan Khotbah:
1. Pembukan (Salam, Rasa syukur dan Salawat).
2. Menentukan tema dan topik ceramah dan
kotbah.
BAGIAN IV
Teknik Publikasi Dakwah
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 176
3. Mengangkat isu-isu yang bertentangan dengan
Al-Quran dan Sunnah
4. Menawarkan solusi dengan pilihan kata,
kalimat, analogi yang mudah difahami audiens.
Hindari kalimat yang bermakna ganda serta
khilafiah.
5. Penutup dengan Renungan.
Khotbah I
MERAWAT JIWA MENJADI DERMAWAN
س وعر ببلل حعبى مه شش ، ذ وسخ وسخغفشي ى وسخع وحمذي اىحمذ لله
مه ضيو فال بد ذي هللا فال مضوه ى مه سئبث أعمبىىب، مه أوفسىب
س ا فمب ى مه و سر مه ى عو هللا ى و حذي . ى، أشذ أن ال إى إاله هللا ى سس ا عبذي ذر أشذ أنه محمه ل ى : قبه هللا حعبى. الشش ه ى ىخش اىهز
تر ضعبفرب رس ا مه خيف ببسك عي . (9: اىىسبء). حشم سي ه صو اىيه
أصحبب عي ى ذ . محمه أمخىب عي ميهخ ه عي سىهخ أحىب اىيه بعذ؛.
Jamaah jumat yang berbahagiah
Pada kesempatan ini, Khatif ingin menjelaskan
secara spesifik tentang cara merawat kesucian jiwa
sebagai kunci untuk melahirkan kepekaan sosial akibat
dari kedermawanan jiwa yang suci.
Konsep penyucian jiwa dalam Al-Quran ditemukan
sebanyak 59 kali dalam Disertasi mencapai gelar Doktor
Firdaus Dosen UIN Alauddin Makassar dalam berbagai
macam bentuk. Begitu pentingnya merawat jiwa
manusia sehingga Al-Quran banyak memberikan
informasi kepada manusia tentan cara merawat jiwa
sebagai tanda kasih sayang Allah kepada Hambanya.
Merawat jiwa adalah berkah yang paling besar dari
Allah, karena kesucian jiwa itulah sehingga manusia
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 177
dapat dihargai, disegani, dan dihormati serta meraih
kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Jamaah jumat yang berbahagiah
Jika menyimak fenomena yang berkembangan pola
hidup masyarakat sekarang ini, banyak orang yang kotor
jiwanya sehingga terjadi prilaku korupsi, aliran sesat,
cara berkomunikasi yang kurang bijak, cara mencari dan
nafkah yang merusak nilai-nilai kemanusiaan.
Informasi tersebut, dipercepat oleh media TV,
Internet dan media cetak yang kurang mendidik
masyarakat. Dari tayangan tersebut maka dibutuhkan
filterisasi terhadap setiap berita yang kita dengar jangan
sampai merusak suasana hati kita.
Adanya teknologi komunikasi sangat berbahaya jika
dikendalikan bagi orang yang kotor jiwanya, karena
dengan teknologi dapat merusak orang lewat informasi
yang disuguhkan setiap harii kepada masyarakat
sehingga menyebabkan kerusakan jiwa melalui siaran
informasi yang kurang mendidik masyarakat menjadi
baik. Kata Saidina Ali jika ada setes makanan haram
masuk dalam tubuh akan merusak jiwa yang bersih.
Permasalahannya adalah bagaimana cara merawat
jiwa menjadi jiwa yang mutmainnah. Gejolak jiwa
masyarakat moderen dewasa ini adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya Ilmu tentang cara merawat jiwa
2. Kurang kepekaan sosial dan kurangnya kerinduan
pada prilaku komunikasi yang baik.
3. Input informasi tentang cara merawat jiwa kurang
maksimal. Sehingga setiap hari masalah
bertambah
4. Adanya sifat, takabbur, kesombongan, dan
ketamakan yang berlebihan.
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 178
5. Semakin banyak masalah semakin sedikit ilmu
dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
Jamaah jumat yang berbahagiah
A. Teknik merawat jiwa menjadi dermawan
Cara mensucikan jiwa menjadi dermawan adalah
berdasarkan informasi Al-Quran yang dipahami dalam
Al-Quran adalah sebagai berikut:
Terjemahnya:
Sungguh beruntung orang yang mensucikan jiwa itu,
Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
Jamaah jumat yang berbahagiah
Kata zaka dalam ayat tersebut menurut Abu Abdillah
Muhammad ibn Ahmad Abi Bakar al-Qurtubi salah
seorang ulama tafsir, dalam kitabnya al-Jami li ah-kam
al-Quran juz 12 h. 207. Bahwa ayat tersebut memiliki
tiga makna diantaranya:
a. Orang yang beruntung adalah orang yang
disucikan Allah dan orang yang merugi orang yang
tidak mendapat petunjuk dari Allah. Prilaku gemar
mendengar informasi agama yang dapat merawat
jiwanya menjadi baik adalah ciri manusia yang
baik.
b. Orang yang beruntung adalah orang yang berusaha
mengsucikan naps-nya dan memperbaikinya
dengan cara senang berbuat baik dan gelisa jiwa
berbuat kejahatan besar maupun kecil.
c. Orang yang beruntung adalah orang-orang yang
mensucikan dan menambah pengetahuan dirinya
dengan sebagai aktifitas keilmuan. Mengetahi cara
merawat jiwa menjadi dermawan
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 179
d. Melakukan penyucian jiwa: Berusaha
membiasakan memilih perkataan yang mulia dan
menyenangkan orang lain dalam setiap berbicara
atau menyampaikan aspirasi.
e. Merawat jiwa dan Membentengi jiwa dari sifat
yang dapat merusak jiwa menjadi rusak, hal ini
perlu dihindari dari Allah berefimran dalam Al-
Quran QS As-Syams 91/9-10
Langkah Merawat Jiwa:
1. Mencari ilmu yang dapat merawat jiwa menjadi
dermawan
2. Bertobat kepada Allah agar kamu beruntung pesan
Allah dalam QS an-Nur/24: 31. Dan barasing siapa
yang tidak pernah bertobat maka ia termasuk
manusia yang zhalim.
3. Mensucikan Aqidah dengan memelihara input
makanan dan informasi yang diserap oleh tubuh
yang diberikan kepada Maha penguasa Alam
Semesta.
4. Menjauhkan diri dari perbuatan dosa dengan
menjadikan pekerjaan sebagai amal ibadah, serta
menjaga lisan, hati dan pikiran dari informasi yang
kurang baik dengan cara memelihara shalat dan
Puasa.
اىز االب مه بمبف ابم وفعى . اىعظ اىقشان ف ىن ى هللا ببسك
اىعي اىسمع او ح حال مىن مى حقبو اىحن مش
Khotbah II
اىحمذ ى وحمذي لله وسخع وسخغفشي ، ذ وسخ وعر س مه حعبى ببلل شش
مه أوفسىب ذي مه أعمبىىب، سئبث مه ى مضوه فال هللا فال ضيو بد
مه ى، ا ى هللا عو ى سر س مه ى فمب و أشذ . و حذي هللا إاله إى ال أن
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 180
ل أشذ ى الشش ا أنه ذر ى عبذي محمه سس ىخش : حعبى هللا قبه . ه اىهز ى
ا مه حشم تر خيف ه (. 9: اىىسبء. )ضعبفرب رس سي صو اىيه ببسك عي
ذ عي محمه ى أصحبب أحىب. ه عي اىيه أمخىب سىهخ عي بعذ؛. ميهخ
Pada khotbah yang kedua ini marilah kita menjaga
telinga kita, hati, mata, lisan kita agar terhindari
kekotoran jiwa yang dapat merusak tatanan kemanusiaan
kita yang mulia ini.
Semua orang didunia ini ingin mendapatkan yang
namanya kesucian jiwa sehingga pola hidup menjadi
tenang, bahagia didunia dan bahagia diakhirat.
Waqalallahu ta‟ala fil Quranil karim:
حسي صيمؤ عي صو امه ىزه باب عيىب صييه ميينخ هللا ان
وب سذ عو ببك * ابشا وب سذ اه عي ابشا وب سذ عي صيج ممب
اه عي ابشا وب سذ عي بشمج ممب * محمذ وب سذ اه عي محمذ
م ذ حمذ اول ىمه ىعب ا ف * ابشا وب سذ
Jamaah jumat yang berbahagiah
Marilah kita berdoa kepada Allah moga jiwa kita dapat
dirawat oleh Allah sehingga kita menjadi umat yang
terbaik dimana saja kita berada dan selalu bermanfaat
bagi orang lain.
Amin Ya Rabbal Alamin
Alhamdulillah Rabbil Alamin, Allahumma Shalli
„alasaidina Muhammad wa ala „ali Saidina Muhammad.
1. Ya Allah Ya Rabbal Alamin, sucikanlah hamba-
hambamu yang ada dalam Masjid ini, sehingga
kami dapat menjadi manusia yang cinta kepada
prilaku dan perkataan yang suci lagi baik.
2. Ya Allah Ya Aziz, penguasa seluruh jiwa-jiwa
manusia dipermukaan bumi ini, tancapkan dihati
kami kebahagiaan dan keharmonisan dalam rumah
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 181
tangga kami Ya Allah, dan seluruh kaum mulimin
baik yang telah meninggalkan kami maupun yang
akan lahir kedunia ini. karena kami sadar Ya Allah
bahwa kami adalah makhluk yang paling lemah
dan tak berdaya atas segala ketetapan-Mu.
3. Ya Allah Ya Rahman, Maha pengendali alam
semesta, anugrahkanlah kekayaan dan keberkahan
yang mubarakah pada keluarga kami, anak-anak
kami, sehingga tercipta keluarga yang sakinah
mawaddataw warahma. Ya Allah peliharalah,
rawatlah jiwa kami agar tetap dermawan serta peka
untuk berbagi kebahagiaan sesama umat manusia.
4. Ya Allah Ya Salam, Selamatkanlah kami dari
kehidupan yang sensara dan angkatlah kami
menjadi orang yang kaya sehingga dapat merawat
jiwa kami menjadi dermawan dan tidak lupa sujud
kepadamu baik diwaktu siang maupun diwaktu
malam.
5. Ya Allah Ya Razzak, karuniakanlah kami rezki
yang halal lagi baik dari pintu-pintu yang tidak
dingka-sangka baik di dunia maupun di Akhirat
kelak.
6. Ya Allah Ya Salam, Selamatkanlah kami dari
gejolak jilatan api neraka jahannnam. Karena kami
tak sanggup menahan panasnya Ya Allah.
7. Ya Allah Ya Rahman, Ya Rahim, Rahmatilah jiwa
kami agar tetapi cinta dan selalu rindu kepada-Mu
untuk beribadah, sehingga kamipun layak menjadi
ahli surga yang telah engkau janjikan kepada orang
yang selalu merawat, memelihara, kedermawanan
jiwa.
ارابىش قه حسه اخشة افو حسه وب فذ احىب بىبر
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 182
عه ى * اىقشة ر اخب االاحسبن ىعذه بب مش هللا ان : عبادهللا
زمشم اىعظي ارمشاهللا * حزمشن عظن اىب مىنش افحشبء
ىصيت اق * امبش ىزمشاهللا