alvin harvey hansen (1887-1975) simon kuznets (1901 – 1985) john r. hicks (1904)

47
Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904) John R. Hicks (1904) Wassily Leontief (1906) Wassily Leontief (1906) Paul Samuelson (1915 Paul Samuelson (1915 PEMIKIRAN NEO PEMIKIRAN NEO KEYNES KEYNES

Upload: blenda

Post on 22-Jan-2016

83 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PEMIKIRAN NEO KEYNES. Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904) Wassily Leontief (1906) Paul Samuelson (1915. Buku Hansen yang paling menonjol. Fiscal Policy and Business Cycle (1941) Business Cycle and National Income (1951) - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Alvin Harvey Hansen (1887-1975)

Alvin Harvey Hansen (1887-1975)

Simon Kuznets (1901 – 1985)

Simon Kuznets (1901 – 1985)

John R. Hicks (1904)

John R. Hicks (1904)

Wassily Leontief (1906)

Wassily Leontief (1906)

Paul Samuelson (1915

Paul Samuelson (1915

PEMIKIRAN PEMIKIRAN NEO KEYNESNEO KEYNES

Page 2: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Alvin Harvey Hansen Alvin Harvey Hansen (1887 – 1975)(1887 – 1975)

Fiscal Policy and Business Cycle (1941)

Business Cycle and National Income (1951)

A Guide to Keynes (1953)

Buku Hansen yang paling menonjolBuku Hansen yang paling menonjol

Berhasil menyusun secara sistematissecara sistematis serangkaian pikiran Keynes dalam suatu serangka analisis yang rapi dan utuh. Hansen juga berhasil mengaplikasikan pemikiran Keynes terhadap kebijakan negara baik secara langsung maupun tidak langsung.Menemukan teori IS-LMMenemukan teori IS-LM

Page 3: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Pemikiran Alvin Hansen Pemikiran Alvin Hansen

Buku pertama dan keduaBuku pertama dan kedua, banyak bertujuan untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan fluktuasi ekonomi, faktor-faktor penyebabnya.Yang lebih penting lagi cara mengantisipasi fluktuasi ekonomi.

Hansen mengaitkan permasalahan mengenai pendapatan nasional, investasi, dan kesempatan kerja dengan gerak fluktuasi ekonomi. Buku ketiga,Buku ketiga, sangat berjasa dalam memperluas pemikiran-pemikiran Keynes. Dalam buku tersebut Hansen menyusun pemikiran-pemikiran Keynes dalam suatu kerangka analisis yang lebih sistematis dari buku aslinya

Page 4: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Simon Kuznets Simon Kuznets (1901 – 1985 (1901 – 1985

National Income and Its Composition (1919–1938)

Ecomonic Change (1953)

Modern Economic Growth, Rate, Structure and

Spread (1960)

Buku Kuznets yang ada hubungannya Buku Kuznets yang ada hubungannya Dengan EkonomiDengan Ekonomi

Simon KuznetsSimon Kuznets, merupakan ahli statistik yang mampu menggabungkan antara ilmu matematika dengan ilmu ekonomi.

Page 5: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Pemikiran Kuznets Pemikiran Kuznets

Berkat pemikiran Kuznets, pemikiran2 pokok dalam kerangka Keynes dapat diwujudkan secara kuantitatif-empiris.

Hubungan antara pendapatan nasional, konsumsi, tabungan, pengangguran, inflasi, dan harga-harga dapat dikaji dan diamati menurut analisis kurun waktu (time series analysis)

Berkat Pemikiran Kuznets, Berkat Pemikiran Kuznets, pemikiran-pemikiran Keynes bisa dibawa untuk menganalisis jangka panjang, bahkan bisa meramal, memperkirakan, dan sekaligus mengantisipasi kejadian2 yang tidak diinginkan terjadi pada masa yang akan datang.

Page 6: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Wassily Leontief Wassily Leontief (1906) (1906)

Studies in the Structure of the American Economy:

Theoritical and Empirical Explorations in Input-

Output Analysis (1953)

The Future of World Economic (1976)

Buku Leontief yang ditulis antara lain:Buku Leontief yang ditulis antara lain:

Leontif merupakan pakar ekonomi kelahiran Rusia yang kemudian pindah ke Amerika Serikat

Page 7: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Pemikiran Leontief Pemikiran Leontief

Leontief sangat berjasa dalam menemukan analisis input-output. Dengan menggunakan analisis input-output, kegiatan dan keterkaitan antara sektor-sektor ekonomi dalam tata susunan ekonomi masyarakat secara menyeluruh dapat dilihat lebih jelas. Analisis input-output inspirasinya diperoleh Leontief dari pemikiran Leon Walras dalam teori keseimbangan umum.

Karena jasanya tersebut Leontief menerima hadiah Nobel dalam bidang ekonomi pada tahun 1973

Page 8: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Paul Samuelson Paul Samuelson (1915) (1915)

Samuelson berperan dalam meringkas dan merangkum teori-teori ekonomi ortodoks sewaktu menyelesaikan program Ph.D (pada usia 26 tahun). Sejak usia 32 tahun sudah menjabat profesor penuh di MITBerkat karya-karyanya yang brilian, ia pernah menerima hadiah John Bates Clark. Hadiah ini merupakan suatu penghargaan bagi pakar-pakar ekonomi muda (dibawah usia 40 tahun)

Buku Samuelson yang ditulis antara lain:Buku Samuelson yang ditulis antara lain:

Foundations of Economics Analysis (1947)

Economics (1948)

Page 9: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Pemikiran SamuelsonPemikiran Samuelson

Samuelson berhasil mengembangkan lebih jauh pemikiran Keynes dan melengkapinya dengan pemikiran-pemikiran barunya.

Samuelson berhasil memasukkan variabel perdagangan luar negeri dalam kerangka umum teori ekonomi makro. Atas jasanya, banyak negara lebih terdorong untuk mengadakan perdagangan internasional.

Samuelson juga berhasil menemukan konsep faktor pengganda (multiplier) dan accelerator dari beberapa variabel ekonomi seperti investasi, tabungan, dan konsumsi.

Page 10: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

PEMIKIRAN NEW KEYNESPEMIKIRAN NEW KEYNES

Page 11: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Pemikiran New Pemikiran New KeynesianKeynesian

Pemikiran Keynesian BaruPemikiran Keynesian Baru tetap mempertahankan tradisi dari Keynesian yaitu adanya kekakuan dalam harga dan upah nominal, sehingga Keynesian baru berusaha untuk mencari penjelasan yang lebih dapat diterima. David RomerDavid Romer merupakan salah satu tokohnya dan berpendapat bahwa pasar tidak berkompetisi sempurna dan ada penghalang untuk menerapkan harga nominal yang fleksibel.

Page 12: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Pokok Pikiran Aliran Pokok Pikiran Aliran Kenesian BaruKenesian Baru

Perhatian utama dalam Keynesian Baru adalah mencari modelmencari model yang kuat dan meyakinkan untuk menjelaskan adanya kekakuan upahkekakuan upah dan hargaharga dengan berlandaskan pada memaksimalkan perilakuperilaku dan ekspektasiekspektasi rasional. Disamping itu, Keynesian Baru juga menaruh perhatian pada penelitian tentang proses penyesuaianproses penyesuaian harga yang terjadi di perusahaan.perusahaan.

Page 13: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

FokusFokus ka kajiannyajiannya Salah satu kajiannya berfokus pada aspek menentukan tingkat upahtingkat upah dalam pasar tenaga kerja.

Tingkat upah yang efisien muncul dari suatu gagasan yang apabila upah yang diterima oleh pekerja adalah terlalu rendah mengakibatkan hal-hal seperti :(a)(a) pekerja tidak termotivasipekerja tidak termotivasi untuk

menghasilkan ouput yang optimal (bermalas-malasan),

(b)(b) masalah tentang moralmasalah tentang moral dalam suatu perusahaan,

(c)(c) kesulitankesulitan didalam mendapatkanmendapatkan dan mempertahankan pekerja yang berkualitas, dan lain sebagainya.

Page 14: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Kelompok ini juga tidak sepenuhnya menolak menolak pandangan Klasik BaruKlasik Baru. Tetapi juga tetap memberikan sokongan kepada pandangan Keynes yaitu:

1. Dalam perekonomian, adanya penganggurapengangguran yang tidak sukatidak suka rela selalu berlaku.

2.2. PemerintahPemerintah perlu secara aktifaktif menjalankan kebijakankebijakan untuk mengatasi masalah pengangguran dan atau inflasi dan mewujudkan kegiatan pada kesempatan kerja penuh.

Dalam hal ini Keynesian Baru berkeyakinan bahwa dalam jangka dalam jangka panjangpanjang ekonomi pasarpasar masih tidak akan mampu dengan sendirinya menciptakan kesempatan kerja penuhmenciptakan kesempatan kerja penuh, sehingga tetap dibutuhkan adanya kebijakan pemerintahkebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah yang dimaksudkan di sini adalah yang bersifat untuk mengurangi terjadinya ketidaksempurnaan pasar.

Page 15: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Kekakuan Upah dan Kekakuan Upah dan Harga Harga

Pada dasarnya Keynesian Baru berpendapat bahwa walaupun terdapat pengangguran yang tidak suka rela dan kelebihan penawaran barang pada masa resesi, harga-harga barang tidak menurun ke tingkat yang akan mewujudkan kesempatan kerja penuh.

Adanya bentuk pasar yang bukan persainganbukan persaingan sempurna, pasar yang tidak lengkap, dan informasi informasi yang tidak simetrisyang tidak simetris membuat harga barang bersifat kakukaku dan tidak tidak mudah berubahmudah berubah seperti pada pasar persaingan sempurna.

Page 16: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Model Kontrak Model Kontrak ImplisitImplisit

Model ini aslinya berasal dari BaileyBailey (1974), D.F. GordonD.F. Gordon (1974), dan AzariadisAzariadis (1975). Kemudian dikembangkan menjadi hipotesis tingkat alamiah (natural rate hypothesis) oleh FriedmanFriedman (1968) dan PhelpsPhelps (1968) yang lebih menekankan proses memaksimumkan perilaku untuk pasar tenaga kerja.

Secara ringkas model ini menunjukan

bahwa upah pekerja di suatu perusahaan ditentukan secara secara

kontrakkontrak antara majikan dan serikat pekerja. Serikat

pekerja akan melakukan negosiasi negosiasi dan

menandatangani kontrak kerja diantara pekerja yang

diwakilinya untuk suatu periode tertentu.

1

Page 17: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Bila perusahaan ingin menyesuaikan kontrak sebelum waktunya maka akan dapat mempunyai dampakdampak yang tidak menguntungkan karena:

• Negosiasi kontrakNegosiasi kontrak memerlukan biaya dan waktu baik bagi pengusaha maupun serikat pekerja.

• KegagalanKegagalan dalam bernegosiasi dapat berdampak yang luas seperti terjadinya aksi mogok para pekerjamogok para pekerja.

• Bukan suatu strategi yang optimum bagi perusahaan untuk mengurangi upah, karena bila berlaku demikian akan banyak pekerja yang pindah ke perusahaan pekerja yang pindah ke perusahaan lainlain yang tidak menurunkan tingkat upahnya.

Page 18: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Model Upah Model Upah EfisienEfisien

Teori ini dikemukakan oleh GordonGordon (1990), YellenYellen (1984), KatzKatz (1986, 1988), HarleyHarley (1990) dan WeissWeiss (1991). SolowSolow (1979) memberi dasar pada model ini. Upah efisien akan sama dengan produk marginal yang dapat diturunkan berdasarkan syarat kondisi cukup untuk memaksimumkan keuntungan di suatu perusahaan.

Menurut teori ini perusahaan cenderung untuk menetapkan upah menetapkan upah yang lebih tinggiyang lebih tinggi dari pada upah keseimbangan pasar persaingan sempurna.

2

Page 19: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Ada empat alasan perusahaan untuk Ada empat alasan perusahaan untuk memberikan upah yang tinggi, yaitu :memberikan upah yang tinggi, yaitu :

• Dengan upah yang lebih tinggi ini dimaksudkan untuk alat memaksimumkan disiplinmemaksimumkan disiplin pekerja dalam melaksanakan tugas. Upah yang tinggi akan membuat pekerja lebih giat bekerja dan meningkatkan produktivitasnya dan sumbangan kerjanya dapat meningkatkan produktivitas total perusahaan. Upah yang tinggi ini menyebabkan mereka takut kehilangan pekerjaantakut kehilangan pekerjaan dan hal ini menyebabkan mereka bekerja dengan lebih giat.

• Untuk menghindari biaya penggantian pekerjabiaya penggantian pekerja. Dengan sistem upah yang baik maka kemungkinan pekerja keluar dari perusahaan dapat diperkecil, sehingga dapat dihindari pengeluaran biaya untuk mencari pekerja baru.

• Sebagai alat untuk memilihmemilih tenaga kerja yang berkualitas tinggiberkualitas tinggi. Tenaga kerja yang tersedia bersifat heterogen, yang berbeda baik dari segi kepandaian, kerajinan, ketekunan maupun sikap dalam menjalankan tugas.

• Upah yang tinggi merupakan imbalanmerupakan imbalan yang seimbang bagi pekerja yang mempunyai prestasiprestasi yang baik.

Page 20: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Model Orang Dalam – Model Orang Dalam – Orang LuarOrang Luar

Model ini dikembangkan pada tahun 1980an oleh LindbeckLindbeck dan SnowerSnower. Pada dasarnya teori ini menganggap pasar barang dan pasar tenaga kerja bersift persaingan tidak sempurna.

Bila dalam pasar tenaga kerja terdapat serikat pekerjaterdapat serikat pekerja dan jumlah perusahaan relatif terbatas, maka tingkat upahtingkat upah ditentukan dari perjanjian kontrak kolektifkontrak kolektif antara serikat pekerja dengan majikan.

Dalam pasar yang demikian tenaga kerja dapat dibedakan menjadi duamenjadi dua, yaitu:

• yang menjadi anggota serikat buruh atau disebut orang dalam (insider)(insider) dan

• yang tidak menjadi anggota serikat buruh atau disebut orang luat (outsider).(outsider).

3

Page 21: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Penganut aliran New Keynesian berpendapat bahwa sintesis yang timbul sebagai responrespon terhadap kritik ekspektasikritik ekspektasi rasional pada dasarnya adalah benar, yakni asumsi yang menyatakan bahwa nilai-nilai ekspektasiekspektasi perlu menjadi pertimbangan dalam menentukan perekonomian nasional, dimana nilai tersebut harus serasionalserasional mungkin berdasarkan informasi yang tersedia.

aliran New Keynesian menggali lebih dalammenggali lebih dalam kepada isu-isu yang berkaitan dengan peranan dari ketidaksempurnaanketidaksempurnaan pasar terhadap fluktuasi perekonomian.

Penyebab Kekakuan HargaPenyebab Kekakuan Harga

Page 22: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Teori ini dikemukan oleh AkerlofAkerlof dan YallenYallen (1985), MankiwMankiw (1985), ParkinParkin (1986) dan terakhir oleh RotembergRotemberg (1987) dan sering disingkat menjadi Pandangan PAYM. Istilah biaya menu dimaksudkan sebagai biaya yang akan dibayar suatu restoran apabila membuat perubahan harga makanan yang dijualnya.

Biaya untuk membuat daftar harga yang baru tersebut dapar berupa: pencetakan, pengedaran, pemberitahuan kepada agen, kekecewaan pelanggan bila mengetahui adanya perubahan harga. Berbagai bentuk biaya ini belum tentu belum tentu dapat ditutupidapat ditutupi oleh keuntungankeuntungan tambahan yang diperoleh.

Teori Biaya Teori Biaya MenuMenu1

Page 23: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Harga Mark-UpHarga Mark-UpDalam pasar persaingan tidak sempurna, penentuan harga pada umumnya didasarkan pada penentuan nilai mark-up atau tambahan harga di atas biaya per unitdi atas biaya per unit utuk memproduksi barang tersebut.

Perusahaan akan cenderungcenderung untuk menaikkan harga sesuai dengan mark-up mark-up yang telah ditetapkan apabila biaya produksi rata-rata meningkat, tetapi akan mempertahankan harga yang lama dan menambah mark-up apabila biaya produksi rata-rata menurun. Dengan kecenderungan ini berarti harga barang barang industri biasanya sukar untuk diturunkanindustri biasanya sukar untuk diturunkan walaupun dalam keadaan resesi. Dengan kata lain harga barang di pasar persaingan tidak sempurna bersifat kaku ke bawah.

2

Page 24: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Ekternalitas Ekternalitas Pasar yang TebalPasar yang Tebal

Dalam dunia nyata penjual dan pembeli tidak dapat bertemu tanpa adanya biaya mencaribiaya mencari (search cost).

Sehingga ada kecenderungan orang akan lebih suka mencari pasar yang tebalpasar yang tebal karena mempunyai banyak pilihanmempunyai banyak pilihan. Jika ekternalitas pasar yang tebal ini membantu menggeser biaya marginal ke atas pada saat resesi dan ke bawah pada saat ekonomi membaik maka hal ini akan memberi kontribusi pada terjadinya kekakuan harga.

3

Page 25: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Pasar Pasar KonsumenKonsumen

Pembeli selalu mempunyai informasi yang terbatasinformasi yang terbatas tentang harga yang termurah di pasar tersebut. Karena biaya mencari terkait dengan proses belanja maka penjualpenjual mempunyai kekuatan kekuatan monopolimonopoli meskipun banyak perusahaan yang menjual barang yang sama di pasar tersebut. Karena banyaknya konsumen membeli barang yang sama berulang-ulang sehingga ada kecenderungan bagi penjual untuk menghalangi pembeli mencari ke tempat lain.

Bila harga naikBila harga naik maka konsumen akan bereaksi pindah ke penjual lain dan jika harga turunjika harga turun konsumen akan lambat reaksinya, karena perlu waktu untuk menyebarkan informasi ini ke pembeli di perusahaan lain. Perbedaan reaksi perubahan harga ini dapat menyebabkan terjadinya kekakuan harga relatif.

4

Page 26: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Harga Sebagai Harga Sebagai Indikator KualitasIndikator Kualitas

Perusahaan cenderung tidak mau menurunkan harga bila ada penurunan permintaan karena adanya anggapan bahwa harga merupakan harga merupakan indikator dari kualitasindikator dari kualitas barang. dengan menurunkan harga ada resiko konsumen akan menganggap bahwa kualitas barang tersebut sudah diturunkan.

4

Page 27: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Kekakuan Harga Kekakuan Harga dan dan Tabel Input-OutputTabel Input-Output

Saat ini satu perusahaan berhubungan dengan ratusan perusahaan lain melalui tabel input-outputtabel input-output yang sangat kompleks. Bila ada kejutan permintaan maka tidak ada jaminan bahwa keuntungan marginal akan bergerak bersama-sama dengan biaya marginal.

Jika terjadi penurunan permintaan agregat, dan satu perusahaan individu menurunkan jumlah produksinya maka belum tentu biaya marginalnya akan menurun secara proporsional. Setiap perusahaan perusahaan akan mempunyai kondisi permintaan kondisi permintaan agregatagregat yang berbedaberbeda, sehingga menurunkan harga pada kondisi tersebut bisa menyebabkan bangkrut.

5

Page 28: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

KESIMPULANKESIMPULANDANDAN

KRITIKANKRITIKAN

Page 29: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

ideologi ideologi KeynesianismeKeynesianisme

Inti dari ideologi Keynesianisme Keynesianisme adalah Keynes tidak percaya akan kekuatan hakiki dari sistem laissez laissez fairefaire untuk mengoreksi diri sendiri sehingga tercapai kondisi efisien ((full employmentfull employment)) secara otomatis, tetapi kondisi full-employment hanya dapat dicapai dengan tindakan-tindakan terencana atau kebijakan kebijakan pemerintahpemerintah.

Page 30: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Patron Cleant Pengusaha dan Pengusaha

Penguasa

(Politic Area)

Pengusaha

(Economic Area)

Kebijakan Kapital

Kekuasaan Pasar

Page 31: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Kebijakan Ekonomi Kebijakan Ekonomi IndonesiaIndonesia

• BAntuan LAngsung Tunai (BLT)• Mempertahankan tingkat suku

bunga tetap tinggi• Impres Desa TErtinggal (IDT)• Program Pengentasan KEmiskinan

Perkotaan (P2KP)

Kebijakan2 diatas lebih jenderung mengikiti pemikiran KEynesian

Page 32: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Kebijakan Dalam TAta Kebijakan Dalam TAta NiagaNiaga

Tata Niaga Beras

Tata Niaga Cengkeh

Proyek Mobil Timor

Politic Area Economy Area

Perum Bulog

PT. Humpus

PT Timor Indonesia

Page 33: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Kebijakan Dalam Pengeluaran Anggaran

KAsus PT. Lapindo:

Pemerintah Menanggung Kerugian:

PT. KAI = 100 juta/hari

Pertamina = 183 M

PT. Jasa Marga = 250 juta/Hari

PT. BTN = gantirugi perum

KAsus BLBI:

Pemerintah telah mengucurkan dana sedikitnya Rp. 320 trilyun yang disebut Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), terdiri:

• Rp. 144,4 trilyun yang diterima 48 bank umum swasta nasional

• Rp. 175 trilyun yang diterima bank BUMN

Page 34: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

NO NAMA BANKJUMLAH

BLBI% PENANGGUNG JAWAB

1 Bank Dagang Nasional Indonesia 1) 37.039,76 25,63 Sjamsul Nursalim

2 Bank Central Asia (BCA) 2) 26.596,28 18,40 Sadono Salim

3 Bank Danamon 2) 23.188,38 15,99 Usman Atmadjaja

4 Bank Umum Nasional 1) 12.067,95 8,35 Mohammad Hasan, Kaharudin Ongko

5 Bank Indonesia Raya 3) 4.018,24 2,78 Atang Latief

6 Bank Harapan Sentosa 4) 3.866,18 2,67 Hendra Rahardja

7 Bank Nusa Nasional 2) 3.020,32 2,09 -

8 Bank Tiara Asia 2) 2.909,24 2,01 -

9 Bank Modern 1) 2.557,69 1,77 Samadikun Hartono

10 Bank Pesona (d/h Bank Utama) 3) 2.334,89 1,62 Sigit Harjojudanto

11 Bank Pacific 4) 2.133,37 1,48 Hendrik Willem Teori

12 Bank Asia Pacific 3) 2.054,97 1,42 Thomas Suyatno

13 Bank PDFCI 2) 1.995,00 1,38 -

14 Bank Pelita 1) 1.989,83 1,38 Hashim S. Djojohadikusumo

15 Bank PSP 3) 1.938,95 1,34 Slamet S. Gondokusumo

Daftar Bank Penerima BLBI(dalam miliar Rp)

Page 35: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

16 Sejahtera Bank Umum 4) 1.687,35 1,17 Hasudungan Tampubolon

17 Bank Surya 1) 1.653,75 1,14 H. Sudwikatmono

18 Bank Central Dagang 3) 1.403,49 0,97 Sam Handojo

19 Bank Papan 3) 928,91 0,64 Hashim S. Djojohadikusumo

20 Bank Ficorinvest 3) 917,85 0,64 Deddy Nurjaman

21 South East Asia Bank 899,40 0,62 Tidjan Ananto

22 Bank Subentra 1) 860,85 0,60 Benny Suherman

23 Bank Panaesaan 681,08 0,47 HR Rembert

24 Bank Sewu 3) 642,25 0,44 Dasuki Angkosubroto

25 Bank Centris 1) 629,63 0,44 Hubertus Setyawan

26 Bank Dewa Rutji 3) 609,41 0,42 Rudolf Kasendra

27 Bank Astria Raya 4) 578,92 0,40 Henry Liem

28 Bank Istimarat 1) 520,23 0,36 Hashim S. Djojohadikusumo

29 Bank Industri 4) 511,47 0,35 Hashim S. Djojohadikusumo

30 Bank Dagang Industri 3) 481,55 0,33 Prof. DR. Sukamdani SG

31 Bank Intan 3) 401,55 0,28 Fadel Muhammad

32 Bank Umum Servitia 3) 361,98 0,25 Rijanto Sastroatmodjo

33 Bank Mataram Dhanaarta 4) 336,76 0,23 Sri Sultan HB X

34 Bank Aken 3) 301,32 0,21 Indra Haryono SE

35 Bank Guna Internasional 251,06 0,17 Letjend TNI (Purn) Sutopo Yuwono

Lanjutan

Page 36: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

36 Bank UPPINDO 3) 242,95 0,17 Miranda S Gultom

37 Bank Lautan Berlian 3) 240,82 0,17 Ulung Bursa

38 Bank Tata Internasional 3) 221,23 0,15 Ny. Susilawati Wijaya NG

39 Bank Hokindo 1) 214,23 0,15 Hokianto

40 Bank Jakarta 4) 210,99 0,15 H. Probosutedjo

41 Bank Anrico 4) 210,08 0,15 Prof. Harun Alrasyid Zain

42 Bank Kosagraha Semesta 4) 201,81 0,14 Setiawan Chandra

43 Bank Citrahasta Manunggal 4) 201,80 0,14 Suyono Sukarno

44 Bank Danahutama 3) 184,82 0,13 Sofjan Wanandri

45 Bank Deka 1) 152,91 0,11 Dewanto Kurniawan

46 Bank Dwipa Semesta 4) 110,11 0,08 Dr. Yoga Sugomo

47 Bank Baja Internasional 3) 35,77 0,02 Riyanto

48 Bank Umum Majapahit Jaya 4) 8,55 0,01 Roy E. Tirtadji

TOTAL 144.535,98 100,00

Lanjutan

Keterrangan :1 : Bank Beku Operasi 2 : Bank Take Over (BTO)3 : Bank Beku Kegiatan Usaha (BBKU)4 : Bank Dalam Likuidasi (BDL)

Page 37: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Dampak KebijakanDampak Kebijakan

Page 38: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Dampak KebijakanDampak Kebijakan

Page 39: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Kondisi Terakhir Eknomi Indonesia

Cadangan Devisa : 36 M Dollar AS 34 M Dollar AS

Kenaikan BBM : Rata naik 140%Inflasi : Meningkat dari 10%

menjadi 18%Pengangguran : 10,2 juta jiwa

12,0 juta jiwaPenduduk Miskin : 36,3 juta jiwa (16,6%)

70,0 juta jiwa (33,0%)

Page 40: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

ungkapan Bung Hatta

: "Kalau kita harapkan tabib dari luar, kita akan menunggu orang yang tidak akan datang. Yang sanggup mengobatinya banyak atau sedikit ialah rakyat kita sendiri. Dan pokok segala usaha ialah kemauan yang tetap. Kemauan itulah yang harus kita bangkitkan. Itulah dasarnya "self help"self help yang senantiasa menjadi buah bibir kita. Rakyat kita sebagian besarnya adalah rakyat yang kena sugesti (pukau) ketidakmampuan. Pukul dan bunuh segesti itu dengan propaganda dan contoh (Hatta, 1933)."

Page 41: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Krisis Ekonomi Menurut Krisis Ekonomi Menurut Qur’anQur’an

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pstila Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya

(QS: Al A’RAAf : 96)(QS: Al A’RAAf : 96)

Page 42: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Pemaknaan Terhadap Model Ekonomi

C = Kepuasan

I = Eksploitasi

S = Menimbun Kekayaan

(Ex- Im) = Imprialisme

(Tx – G) = Memprkaya Birokrat

Y = Pendapatan Semu

Y = C + I/S + (Tx – G) + (Ex – Im)Y = C + I/S + (Tx – G) + (Ex – Im)

Page 43: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Maka Perlu Dirubah

C = Kebutuhan

I = Ibadah

S = Berjaga-jaga

(Ex- Im) = Ibadah

(Tx – G) = Pemerataan

Y = Pendapatan Riil

Y = C + I/S + (Tx – G) + (Ex – Im)Y = C + I/S + (Tx – G) + (Ex – Im)

Page 44: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

aliran Moneteris

Para ekonom dari aliran moneteris ini menyerang pandangan dari aliran Keynesian, terutama menyangkut penentuan pendapatan yang dinilai oleh mereka sebagai tidak benar. Kaum moneteris menghendaki agar analisis tentang penentuan pendapatan memberi penekanan pada pentingnya peranan jumlah uang beredar (money supply) di dalam perekonomian. Milton Friedman

Page 45: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Pemikiran Moneteris

Bagi kaum moneteris, jumlah uang beredar merupakan faktor penentu utama dari tingkat kegiatan ekonomi dan harga-harga di dalam suatu perekonomian. Dalam jangka pendek (short run), jumlah uang beredar mempengaruhi tingkat output dan kesempatan kerja; sedangkan dalam jangka panjang (long run) jumlah uang beredar mempengaruhi tingkat harga atau inflasi.

Page 46: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

Rational Expectation (Ratex)

Penganut rational expectation (ratex) tidak lain adalah kelompok klasik baru (new-classical), karena asumsi ratex dijadikan oleh kaum tersebut sebagai landasan pokok seluruh analisis dan pemikirannya.

John MuthJohn Muth merupakan pencetus pertama ide ratex dimana pada awal 1960-an ia mengemukan premis : ”ekspektasi tiap individu bersifat rasional bila ekspentasi tersebut identik dengan hasil prediksi model”.

Page 47: Alvin Harvey Hansen (1887-1975) Simon Kuznets (1901 – 1985) John R. Hicks (1904)

SEMOGA BERMANFAAT

TERIMAKASIHTERIMAKASIH