alloy alumunium

12
Componen t Wt. % Al Max 97.5 Cr Max 0.1 Cu Max 0.1 Fe Max 0.35 Componen t Wt. % Mg 0.45 - 0.9 Mn Max 0.1 Other, each Max 0.05 Other, total Max 0.15 Componen t Wt . % Si 0.2 - 0.6 Ti Max 0.1 Zn Max 0.1 Macam-macam seri aluminium dan penggunaan nya 1. Aluminium Copper Alloy (seri 2xxx) Paduan ini dapat di heat treatment terutama yang mengandung (2,5 – 5 %) Cu. Dari seri ini yang terkenal seri 2017 dikenal dengan nama “duralumin” mengnadung 4 % Cu dengan sedikit silicon, besi dan magnesium. Banyak digunakan untuk alat-alat yang bekerja pada temperature tinggi misalnya pada piston dan silider head motor bakar. 2. Aluminium Magnese Alloy (seri 3xxx) Paduan dalam seri ini tidak dapat dikeraskan dengan hea ttreatment. Seri 3003 dengan 1,2 % Mn mudah dibentuk tahan korosi dan weldability-nya baik (mampu las). Banyak digunakan untuk pipa, tangki minyak 3. Aluminium Silikon Alloy (seri 4xxx) Paduan seri ini termasuk non heat treatable. Paduan seri 4032 yang mengandung 12,5 % Si mudah ditempa dan memiliki koefisien muai panas sangat rendah. Digunakan untuk piston yang ditempa. 4. Aluminium Magnesium Alloy (seri 5xxx) Seri ini umumnya non heat treatable. Seri 5052 dengan 2,5 % Mg. Banyak digunakan untuk campuran minyak dan bahan bakar pesawat terbang. Seri 5005 dengan 0,8 % Mg banyak digunakan sebagai batang profil extrusi.

Upload: andri-pratama

Post on 26-Sep-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

9

TRANSCRIPT

Component

Wt. %

Al

Max 97.5

Cr

Max 0.1

Cu

Max 0.1

Fe

Max 0.35

Component

Wt. %

Mg

0.45 - 0.9

Mn

Max 0.1

Other, each

Max 0.05

Other, total

Max 0.15

Component

Wt. %

Si

0.2 - 0.6

Ti

Max 0.1

Zn

Max 0.1

Macam-macam seri aluminium dan penggunaan nya1. Aluminium Copper Alloy (seri 2xxx)Paduan ini dapat di heat treatment terutama yang mengandung (2,5 5 %) Cu. Dari seri ini yang terkenal seri 2017 dikenal dengan nama duralumin mengnadung 4 % Cu dengan sedikit silicon, besi dan magnesium.Banyak digunakan untuk alat-alat yang bekerja pada temperature tinggi misalnya pada piston dan silider head motor bakar.2. Aluminium Magnese Alloy (seri 3xxx)Paduan dalam seri ini tidak dapat dikeraskan dengan hea ttreatment. Seri 3003 dengan 1,2 % Mn mudah dibentuk tahan korosi dan weldability-nya baik (mampu las).Banyak digunakan untuk pipa, tangki minyak3. Aluminium Silikon Alloy (seri 4xxx)Paduan seri ini termasuk non heat treatable. Paduan seri 4032 yang mengandung 12,5 % Si mudah ditempa dan memiliki koefisien muai panas sangat rendah.Digunakan untuk piston yang ditempa.4. Aluminium Magnesium Alloy (seri 5xxx)Seri ini umumnya non heat treatable. Seri 5052 dengan 2,5 % Mg.Banyak digunakan untuk campuran minyak dan bahan bakar pesawat terbang.Seri 5005 dengan 0,8 % Mg banyak digunakan sebagai batang profil extrusi.Seri 5050 dengan 1,2 % Mg dipakai sebagai pipa saluran minyak dan gas pada kendaraan.5. Aluminium Silicon Magnesium (seri 6xxx)Magnesium dan silicon membentuk senyawa Mg2Si (magnesium silisida) yang memberikan kekuatan tinggi pada paduan ini setelah prose heat treatment.Seri 6053, 6061, 6063 memiliki sifat tahan korosi sangat baik dari pada heat treatable aluminium lainnya.Penggunaan aluminium seri 6xxx banyak digunakan untuk piston motor dan silinder head motor bakar.

Alloy (Alumunium) adalah bahan campuran yang mempunyai sifat-sifat logam, terdiri dari dua atau lebih unsur-unsur, dan sebagai unsur utama campuran adalah logam,Sebagai tambahan terhadap kekuatan mekaniknya yang sangat meningkat dengan penambahan Cu, Mg, Si. Mn, Zn, Ni, dan sebagainya, secara satu persatu atau bersama-sama.

Paduan aluminium dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu alumuniumwronglt alloy(lembaran) dan alumuniumcosting alloy(batang cor). Alumunium (99,99%) memiliki berat jenis sebesar 2,7 g/cm3, densitas 2,685 kg/m3, dan titik leburnya pada suhu 6600C, alumunium memilikistrength to weight ratioyang lebih tinggi dari baja. Sifat tahan korosi alumunium diperoleh dari terbentuknya lapisan oksida alumunium dari permukaan alumunium. Lapisan oksida ini melekat kuat dan rapat pada permukaan, serta stabil(tidak bereaksi dengan lingkungan sekitarnya) sehingga melindungi bagian dalam.

Unsur- unsur paduan dalam almunium antara lain:

1. Copper (Cu), menaikkan kekuatan dan kekerasan, namun menurunkan elongasi (pertambahan panjang pangjangan saat ditarik). Kandungan Cu dalam alumunium yang paling optimal adalah antara 4-6%.

2. Zink atau Seng (Zn), menaikkan nilai tensile.

3. Mangan (Mn), menaikkan kekuatan dalam temperature tinggi.

4. Magnesium (Mg), menaikkan kekuatan alumunium dan menurunkan nilaiductility-nya. Ketahanan korosi danweldabilityjuga baik.

5. Silikon (Si), menyebabkan paduan alumunium tersebut bisa diperlakukan panas untuk menaikkan kekerasannya.

6. Lithium (Li), ditambahkan untuk memperbaiki sifat tahan oksidasinya.

Alumunium copper alloy (seri 2xxx)

Paduan ini dapat di heat treatment terutama yang mengandung (2,5-5%) Cu. Dari seri ini yang terkenal seri 2017 dikenal dengan nama duralimin mengandung 4%Cu, 0,5%Mg, 0,5%Mn pada komposisi standard. Paduan ini Mg ditingkatkan pada komposisi standard dari Al, 4,5%Cu, 1,5%Mg, 0,5%Mn, dinamakan paduan 2024 yang bernama Duralumin Super. Paduan yang memiliki Cu mempunyai ketahanan korosi yang jelek, jadi apabila ketahanan korosi khusus diperlukan permukaannya dilapisi dengan Al murni atau paduan Al yang tahan korosi yang disebut pelat alkad. Paduan ini banyak digunakan untuk alat-alat yang bekerja pada temperatur tinggi misalnya pada piston dan silinder head motor bakar.

Alumunium magnese alloy (seri 3xxx)

Mn adalah unsur yang memperkuat Al tanpa mengurangi ketahanan korosi dan dipakai untuk membuat paduan yang tahan korosi. Dalam diagram fasa, Al-Mn yang ada dalam keseimbangan dengan larutan padat Al adalah Al6Mn(25,3%). Sebenarnya paduan Al-1,2%Mn dan Al-1,2%Mn-1,0%Mg dinamakan paduan 3003 dan 3004 yang dipergunakan sebagai paduan tanpa perlakuan panas. Paduan dalam seri ini tidak dapat dikeraskan dengan heat treatment. Seri 3003 dengan 1,2%Mn mudah dibentuk, tahan korosi, dan (weldability) baik. Banyak digunakan untuk pipa dan tangki minyak.

Alumunium silikon alloy (seri 4xxx)

Paduan Al-Si sangat baik kecairannya, yang mempunyai permukaan yang sangat bagus, tanpa kegetasan panas, dan sangat baik untuk paduan coran. Sebagai tambahan, paduan ini memiliki ketahanan korosi yang baik, sangat ringan, koefisien pemuaian yang sangat kecil, dan sebagai penghantar panas dan listrik yang baik. Karena memiliki kelebihan yang baik, paduan ini sangat banyak dipakai. Tetapi dalam hal ini modifikasi tidak perlu dilakukan. Sifat-sifat silumin sangat diperbaiki oleh perlakuan panas dan sedikit diperbaiki oleh unsur paduan. Umumnya dilakukan paduan dengan 0,15-0,4%Mn dan 0,5%Mg. Paduan yang diberi perlakuan pelarutan dan dituakan dinamakan silumin gamma dan yang hanya ditemper dinamakan silumin beta. Paduan yang memerlukan perlakuan panas ditambah dengan Mg juga Cu serta Ni untuk memberikan kekerasan pada saat panas, bahan ini biasa digunakan untuk torak motor.Koefisien pemuaian termal Si yang sangat rendah membuat koefisien termal paduannya juga rendah apabila ditambah Si lebih banyak. Telah dikembangkan paduan hypereutektik Al-Si sampai 29% Si untuk memperhalus butir primer Si. Proses penghalusan akan lebih efektif dengan penambahan P oleh paduan Cu-P atau penambahan fosfor klorida (PCl5) untuk mencapai presentasi 0,001%P, dapat tercapai penghalusan primer dan homogenisasi. Paduan Al-Si banyak dipakai sebagai elektroda untuk pengelasan yaitu terutama mengandung 5%Si.Paduan seri ini non heat treatable. Paduan seri 4032 yang mengandung 12,5%Si mudah ditempa dan memiliki koefisien muai panas sangat rendah digunakan untuk piston yang ditempa.

Alumunium magnesium alloy (seri 5xxx)

Dalam paduan biner Al-Mg satu fasa yang ada dalam keseimbangan dengan larutan padat Al adalah larutan padat yang merupakan senyawa antar logam Al3Mg2. Sel satuannya merupakan hexagonal susunan rapat (eph) tetapi ada juga yang sel satuannya kubus berpusat muka (fcc) rumit. Titik eutetiknya adalah 450C, 35%Mg dan batas kelarutan padatnya pada temperature eutektik adalah 17,4% yang menurun pada temperature biasa sampai kira-kira 1,9%Mg, jadi kemampuan penuaan dapat diharapkan.Paduan Al-Mg mempunyai ketahanan korosi yang sangat baikdisebut hidrinalium. Paduan dengan 2-3%Mg dapat mudah ditempa, dirol dan diekstrusi. Paduan Al-Mg umumnya non heat tretable. Seri 5052 dengan 2,5%Mg banyak digunakan untuk campuran minyak dan bahan bakar pesawat terbang. Seri 5052 biasa digunakan sebagai bahan tempaan. Paduan 5056 adalah paduan paling kuat setelah dikeraskan oleh pengerasan regangan apabila diperlakukan kekerasan tinggi. Paduan 5083 yang dianil adalah paduan antara (4,5%Mg) yang kuat dan mudah dilas sehingga banyak digunakan sebagai bahan untuk tangki LNG. Seri 5005 dengan 0,8%Mg banyak digunakan sebagai batang profil extrusi. Seri 5050 dengan 1,2%Mg dipakai sebagai pipa saluran minyak dan gas pada kendaraan.

Alumunium magnesium silikon alloy (seri 6xxx)

Penambahan sedikit Mg pada Al akan menyebabkan pengerasan penuaan sangat jarang terjadi, namun apabila secara simultan mengandung Si, maka dapat diperkeras dengan penuaan panas setelah perlakuan pelarutan. Hal ini dikarenakan senyawa M2Si berkelakuan sebagai komponen murni dan membuat keseimbangan dari sistem biner semu dengan Al. Paduan dalam sistem ini memiliki kekuatan yang lebih kecil dibanding paduan lainnya yang digunakan sebagai bahan tempaan, tetapi sangat liat, sangat baik kemampuan bentuknya untuk penempaan, ekstrusi dan sebagai tambahan dapat diperkuat dengan perlakuan panas setelah pengerjaan. Paduan 6063 banyak digunakan sebagai rangka konstruksi. Karena paduannya memiliki kekuatan yang cukup baik tanpa mengurangi hantaran listrik maka dipergunakan untuk kabel tenaga. Dalam hal ini percampuran dengan Cu, Fe, dan Mn perlu dihindari karena unsur-unsur tersebut menyebabkan tahanan listrik menjadi tinggi. Magnesium dan Silikon membentuk senyawa Mg2Si (Magnesium Silisida) yang memberikan kekuatan tinggi pada paduan ini setelah proses heat treatment. Seri 6053, 6061, 6063 memiliki sifat tahan korosi sangat baik dari pada heat treatable aluminium lainnya. Penggunaan aluminium seri 6xxx banyak digunakan untuk piston motor dan silinder head motor bakar, part sepeda. dll

Alumunium zink alloy (seri 7xxx)

Aluminium menyebabkan keseimbangan biner semu dengan senyawa antar logam MgZn2dan kelarutannya menurun apabila temperaturnya turun. Telah diketahui sejak lama bahwa paduan sistem ini dapat dibuat keras sekali dengan penuaian setelah perlakuan pelarutan. Tetapi sejak lama, tidak dipakai sebab mempunyai sifat patah getas oleh retakan korosi tegangan. Di Jepang pada permulaan tahun 1940, Iragashi dkk mengadakan studi dan berhasil dalam pengembangan suatu paduan dengan penambahan kira-kira 0,3%Mn atau Cr, dimana bitur Kristal padat diperhalus, dan mengubah bentuk presipitasi serta retakan korosi tegangan tidak terjadi. Pada saat itu paduan tersebut dinamakan ESD, Duralumin, superekstra. Selama perang dunia ke II, di Amerika Serikat dengan maksud yang hampir sama telah dikembangkan pula suatu paduan, yaitu suatu paduan yang terdiri dari Al-5, 5%Zn-2,5%Mn-1,5%Cu-0,3%Cr-0,2%Mn, sekarang dinamakan paduan 7075. Paduan ini mempunyai kekuatan tertinggi diantara paduan-paduan lainnya. Penggunaan paduan ini paling besar adalah untuk konstruksi pesawat udara. Di samping itu penggunaannya menjadi lebih penting sebagai bahan konstruksi.

Aluminium dan Paduan Aluminium

Aluminium merupakan logam non-ferrous yang paling banyak digunakan

di dunia, dengan pemakaian tahunan sekitar 24 juta ton[10]. Aluminium dengan

densitas 2.7 g/cm3 sekitar sepertiga dari densitas baja (8.83 g/cm3), tembaga (8.93

g/cm3), atau kuningan (8.53 g/cm3), mempunyai sifat yang unik, yaitu: ringan,

kuat, dan tahan terhadap korosi pada lingkungan luas termasuk udara, air

(termasuk air garam), petrokimia, dan beberapa sistem kimia[10].

Pemakaian aluminium dalam dunia industri yang semakin tinggi,

menyebabkan pengembangan sifat dan karakteristik aluminium terus menerus

ditingkatkan. Aluminium dalam bentuk murni memiliki kekuatan yang rendah dan

tidak cukup baik digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan ketahanan

deformasi dan patahan, maka dari itu perlu ditambahkan unsur lain untuk

meningkatkan kekuatannya[12]. Aluminium dalam bentuk paduan yang sering

dikenal dengan istilah aluminium alloy merupakan jenis aluminium yang

digunakan cukup besar saat ini. Berdasarkan metode peleburannya, paduan

aluminium dikelompokkan menjadi dua kelompok utama yaitu paduan tempa

(wrought) dan paduan tuang (casting)[10]. Jenis paduan aluminium saat ini sangat

banyak dan tidak menutup kemungkinan ditemukannya lagi jenis paduan

aluminium baru, oleh karena itu dibuatlah sistem penamaan sesuai dengan

komposisi dan karakteristik paduan aluminium tersebut untuk memudahkan

pengklasifikasiannya. Salah satu penamaan paduan aluminium adalah dengan

standar AA, seperti pada Tabel 2.1.

Pada aluminium tempa, seri 1xxx digunakan untuk aluminium murni.

Digit kedua dari seri tersebut menunjukkan komposisi aluminium dengan limit

pengotor alamiahnya, sedangkan dua digit terakhir menunjukkan persentase

minimum dari aluminium tsb. Digit pertama pada seri 2xxx sampai 7xxx

menunjukkan kelompok paduannya berdasarkan unsur yang memiliki persentase

komposisi terbesar dalam paduan.

Digit kedua menunjukkan modifikasi dari unsur paduannya, jika digit kedua

bernilai 0 maka paduan tersebut murni terdiri dari aluminium dan unsur paduan.

Jika nilainya 1 9, maka paduan tersebut memiliki modifikasi dengan unsur

lainnya. Dua angka terakhir untuk seri 2xxx 8xxx tidak memiliki arti khusus,

hanya untuk membedakan paduan aluminium tersebut dalam kelompoknya[10,11].

Paduan aluminium tuang penamaannya memakai sistem tiga digit diikuti

dengan satu bilangan desimal. Tabel 2.2 menunjukkan seri paduan aluminium

tuang berdasarkan unsur paduannya.

Menurut Aluminium Association (AA) sistem di Amerika, penamaan paduan aluminium:

1. Paduan cor (casting alloys) digunakan sistem penamaan empat angka. Angka pertama menunjukkan kandungan utama paduannya. Dua angka selanjutnya menunjukkan penandaan dari paduannya. Angka terakhir yang di pisahkan dengan tanda desimal merupakan bentuk dari hasil pengecoran, misalnya casting (0) atau ingot (1,2) [8].

2. Paduan tempa (wrought alloys) menggunakan sistem penamaan empat angka juga tetapi penamaannya berbeda dengan penamaan pada paduan jenis cor. Angka pertama menyatakan kelompok paduan atau kandungan elemen

spesifik paduan, angka kedua menunjukkan perlakuan dari paduan asli atau batas kemurnian. Sedangkan dua angka terakhir menunjukkan paduan aluminium atau kemurnian aluminium [8].

Dari dua kelompok paduan aluminium diatas dikelompokkan lagi menjadi dua kelompok, yaitu: tidak dapat diperlaku-panaskan dan dapat diperlaku-panaskan. Untuk paduan aluminium jenis cor yang dapat diperlaku-panaskan meliputi seri 2xx.x, 3xx.x, 7xx.x, dan 8xx.x, yang tidak dapat diperlaku-panaskan meliputi seri 1xx.x, 4xx.x, dan 5xx.x. Sedang aluminium jenis tempa yang tidak dapat diperlaku-panaskan meliputi seri 1xxx, 3xxx, 4xxx, dan 5xxx, yang dapat diperlaku-panaskan adalah seri 2xxx, 6xxx, 7xxx, dan 8xxx [8].

Sifat-sifat umum pada paduan aluminium adalah:

1. Jenis Al-murni teknik (seri 1xxx)

Jenis paduan ini mempunyai kandungan minimal aluminium 99,0% dengan besi dan silikon menjadi kotoran utama (elemen paduan). Aluminium dalam seri ini memiliki kekuatan yang rendah tapi memiliki sifat tahan korosi, konduksi panas dan konduksi listrik yang baik juga memiliki sifat mampu las dan mampu potong yang bagus. Aluminium seri ini banyak digunakan untuk sheet metal work [8].

2. Paduan Al-Cu (seri 2xxx)

Elemen paduan utama pada seri ini adalah tembaga, tetapi magnesium dan sejumlah kecil elemen lain juga ditambahkan kesebagian besar paduan jenis ini. Jenis paduan Al-Cu adalah jenis yang dapat diperlaku-panaskan. Dengan melalui pengerasan endap atau penyepuhan, sifat mekanikpaduan ini dapat menyamai sifat dari baja lunak, tetapi daya tahan korosinya rendah bila dibandingkan dengan jenis paduan yang lainnya. Sifat mampu lasnya juga kurang baik, karena itu paduan jenis ini biasanya digunakan pada kontruksi keling dan banyak sekali digunakan dalam kontruksi pesawat terbang seperti duralumin (2017) dan super duralumin (2024) [8].12

3. Paduan jenis Al-Mn (seri 3xxx)

Manganesee merupakan elemen paduan utama seri ini. Paduan ini adalah jenis yang tidak dapat diperlaku-panaskan, sehingga penaikan kekuatannya hanya dapat diusahakan melalui pengerjaan dingin pada proses pembuatannya. Bila dibandingkan dengan jenis alumunium murni, paduan ini mempunyai sifat yang sama dalam hal ketahanan terhadap korosi, mampu potong dan sifat mampu lasnya, sedangkan dalam hal kekuatannya, jenis paduan ini jauh lebih unggul [8].

4. Paduan jenis Al-Si (seri 4xxx)

Paduan Al-Si termasuk jenis yang tidak dapat diperlaku-panaskan. Jenis ini dalam keadaaan cair mempunyai sifat mampu alir yang baik dan dalam proses pembekuannya hampir tidak terjadi retak. Karena sifat-sifatnya, maka paduan jenis Al-Si banyak digunakan sebagai bahan atau logam las dalam pengelasan paduan aluminium baik paduan cor atau tempa [8].

5. Paduan jenis Al-Mg (seri 5xxx)

Magnesium merupakan paduan utama dari komposisi sekitar 5%. Jenis ini mempunyai sifat yang baik dalam daya tahan korosi, terutama korosi oleh air laut dan sifat mampu lasnya. Paduan ini juga digunakan untuk sheet metal work, biasanya digunakan untuk komponen bus, truk, dan untuk aplikasi kelautan [8].

6. Paduan jenis Al-Mg-Si (seri 6xxx)

Elemen paduan seri 6xxx adalah magnesium dan silicon. Paduan ini termasuk dalam jenis yang dapat diperlaku-panaskan dan mempunyai sifat mampu potong dan daya tahan korosi yang cukup. Sifat yang kurang baik dari paduan ini adalah terjadinya pelunakan pada daerah las sebagai akibat dari panas pengelasan yang timbul. Paduan jenis ini banyak digunakan untuk tujuan struktur rangka [8].

7. Paduan jenis Al-Zn (seri 7xxx)

Paduan ini termasuk jenis yang dapat diperlaku-panaskan. Biasanya ke dalam paduan pokok Al-Zn ditambahkan Mg, Cu dan Cr. Kekuatan tarik yang dapat dicapai lebih dari 504 Mpa, sehingga paduan ini dinamakan juga ultra duralumin yang sering digunakan untuk struktur rangka pesawat. Berlawanan dengan kekuatan tariknya, sifat mampu las dan daya tahannya terhadap korosi kurang menguntungkan. Akhir-akhir ini paduan Al-Zn-Mg mulai banyak digunakan dalam kontruksi las, karena jenis ini mempunyai sifat mampu las dan daya tahan korosi yang lebih baik daripada paduan dasar Al-Zn

Beberapa macam paduan aluminium tempa/pengerjaan:

1. Paduan Al-Cu

Paduan aluminium seri 2000, biasanya terkenal dengan sebutan duraluminium atau super

duraluminium. Kandungan Si yang lebih banyak pada A2014 dibandingkan A2017 membuat A2014 dapat 2ditingkatkan kekuatannya dengan melakukan perlakuan

panas pendinginan cepat ( quenching ) lalu dipanaskan lagi ditemperatur di bawah suhu rek

ristalisasi dan didinginkan dalam udara (tempering). Kandungan Cu dan Mg yang rendah pada A2117 membuat lebih tidak keras sehingga digunakan untuk bahan rivet.

Kandungan Ni yang ditambahkan pada A2018 meningkat

kan kekuatan tahan panasnya sehingga

digunakan untuk komponen tahan panas dengan daerah

panas penggunaan antara 200~250

C.

2. Paduan Al-Mn

Merupakan paduan aluminum seri 3000. Penambahan Mn sekitar 1.2% pada A3003 meningkatkan

kekuatan 10% dari pada aluminium murni dengan sifat tahan korosi dan sifat mampu mes

in yang sama dengan aluminium murni. Digunakan untuk peralatan dapur, panel.

3. Paduan Al-Mg

Merupakan paduan aluminium seri 5000 A5005 yang memiliki Mg yang rendah digunakan untuk

aksesoris. Sedangkan paduan yang memiliki Mg antara 2 ~ 5% di

gunakan untuk material konstruksi

seperti A5052, A5056, A5083. Untuk meningkatkan kekuatan terhadap korosi tegang

an (stress-corrosion ), Mn dan Cr ditambahkan.

4. Paduan Al-Mg-Si

Merupakan paduan aluminium seri 6000.

Memiliki sifat tahan korosi dan kekuatan yang ting

gi.

Contoh: A6061 digunakan untuk material konstruksi

dan A6063 untuk bingkai arsitektur

5. Paduan Al-Zn-Mg

Merupakan paduan aluminium seri 7000.

Contoh: A7075 memiliki kekuatan yang tinggi sehin

gga banyak digunakan untuk material

konstruksi pesawat terbang

ditingkatkan kekuatannya dengan melakukan perlakuan

panas pendinginan cepat (quenching) lalu dipanaskan lagi ditemperatur di bawah suhu rek

ristalisasi dan didinginkan dalam udara (tempering). Kandungan Cu dan Mg yang rendah pada A2117 membuat lebih tidak keras sehingga digunakan untuk bahan rivet. Kandungan Ni yang ditambahkan pada A2018 meningkat

kan kekuatan tahan panasnya sehingga

digunakan untuk komponen tahan panas dengan daerah

panas penggunaan antara 200~250

C.

2. Paduan Al-Mn

Merupakan paduan aluminum seri 3000.

Penambahan Mn sekitar 1.2% pada A3003 meningkatkan

kekuatan 10% dari pada aluminium

murni dengan sifat tahan korosi dan sifat mampu mes

in yang sama dengan aluminium murni.

Digunakan untuk peralatan dapur, panel.

3. Paduan Al-Mg

Merupakan paduan aluminium seri 5000

A5005 yang memiliki Mg yang rendah digunakan untuk

aksesoris.

Sedangkan paduan yang memiliki Mg antara 2 ~ 5% di

gunakan untuk material konstruksi

seperti A5052, A5056, A5083.

Untuk meningkatkan kekuatan terhadap korosi tegang

an (

stress-corrosion

), Mn dan Cr

ditambahkan.

4. Paduan Al-Mg-Si

Merupakan paduan aluminium seri 6000.

Memiliki sifat tahan korosi dan kekuatan yang ting

gi.

Contoh: A6061 digunakan untuk material konstruksi

dan A6063 untuk bingkai arsitektur

5. Paduan Al-Zn-Mg

Merupakan paduan aluminium seri 7000.

Contoh: A7075 memiliki kekuatan yang tinggi sehin

gga banyak digunakan untuk material

konstruksi pesawat terbang.

Beberapa macam paduan aluminium coran:

Dibandingkan dengan aluminium paduan memiliki unsur

paduan yang lebih banyak dan memiliki

butiran yang lebih kecil yang disebabkan oleh adany

a penambahan Ti.

1. Paduan Al-Cu Tuang/Cor.

Mengandung Cu 4~5% dengan sifat dimesin yang baik

namun memiliki sifat cor yang kurang

baik.

Untuk komponen mobil, komponen hidrolis untuk pesa

wat terbang

2. Paduan Al-Si Tuang

Mengandung Si 10~13% dan biasa disebut Silumin.

Digunakan untuk penutup kotak

Penambahan Si 17 ~25% meningkatkan kekuatan suhu t

inggi dengan koefisien mulur panas

yang kecil, sehingga digunakan untuk silinder, pist

on dll.

3. Paduan Al-Cu-Ni-Mg Tuang

Mengandung Ni 2%, Mg 1.5%

Memiliki kekuatan suhu tinggi yang baik, serta koe

fisien mulur panas yang kecil sehingga

digunakan untuk silinder head, mesin disel, piston

dan sejenisnya.

Pengkodean aluminium umumnya berdasarkan standar A

A (Aluminium Association of America)

dengan menggunakan penamaan 4 angka.