alelopati6 hal 1

5
Majalah llmiah Sriwijaya, Volume XIX, No.l2, Juli 20ll /SSN 0126-4680 ot o6 o't t I '.9_'e o l z 9 EFEK TAKARAI\i b.q.N WA.TTU PEMBBRIAN EKSTRAK UMBI TEKI (Cyperus rotundus L.) TERIIADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MAMS (Zea mays saccharata Sturt)- Edwin Wiiava danYernelis Svawal Dosen Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya' Abstrak penelitian yang dilakukan di rumah bayang Program Studi Ilmu Tanaman Pasca Sarjana Universitas Sriwijay4 Bukit Besar Palembang. Penelitian ini berlangsung dari bulan Februari 2010 sampai Mei 2010. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap berpola.F19.d?l; Faktor 1 takaran ekstrak teki : Tl: 50 g umbi teki,T2:100 g umbi teki, T3: 150 g umbi teki 250 ml-' aquadest l0 kg-t tanah . Faktor 2 Waktu pemberian ekstrak umbi teki: Wl= saat tanam, W2: 7 HST, W3: 14 HST, W3:21 HST, W4:28 HST. Hasil Penelitian menunjukkan bahw4 interaksi takaran 100 g umbi teki ZjOmft- aquadest 10 kg-t tanah (T2) dengan waktu pemberian ekstrak teki 14 HST (W3) berpengaruh positif terbaik terhadap perfumbuhan dan hasil tanaman jagung manis- Kata kunci: Takaran, wakfu , ekstrak teki, jagung manis. to 1.. Q PENDAHULUAN Gulma yang tumbuh berasosiasi dengan tanaman yang dibudidayakan akan menyebabkan terjadinya penurunan hasil (Syawal, 2010)' begitu juga dengan tanaman jagung manis. Gulma yang hadir dapat menurunkan hasil berkisar dari 20 sampai 60 % (Syawal,1999)- Adapun masalah Yang sering ditirnbulkan oleh gulma terhadap tanaman budidaya" selain berkompetisi terhadap air, unsur hara, sinar matahari serta ruang tumbuh juga karena adanya pengaruh racun yang dikeluarkan gultna yang dikenal dengan aletopati yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil (Jangaard et al., l97l)- Senyawa kimia yang berpotensi sebagai alelopati terdapat pada semua jaringan tumbuhan, diantaranya terdapat pada daun, batang, akar, rhizome' bunga, buah dan biji(Sastroutomo, 1990). Teki termasuk l0 besar jenis gulma yang sangat berbahaya di pertanaman budidaya di seturuh dunia. Hal ini karena pertumbuhannya yang sangat cepat sehingga dalam waktu yang relatif singkat telah mengusai lahan pertanian. Teki mengeluarkan senyawa fenol dan dapat berfungsi sebagai racun danjuga dapat berfungsi sebagai hormon tumbuh pada batas-batas tertentu (Putnam, I 984). Hasil penelitan Syawal, (1999) pada tanaman kedelai ternyata ekstrak rhizom alang- alang sampai takaran 250 9250 ml-' aguadest l0 kg-r tanah berfungsi sebagai hormon tumbuh. Begitu pula Syawal (1992) meneliti pengaruh ekstrak umbi dan batang teki dengan takaran masing-masing 50, 100, 150 g 250 ml-r aquadest 10 kg-' tanah pada tanaman jagung manis, ternyata takaran-takaran tersebut berpengaruh positif sebagai hormon tumbuh, tetapi waktu yang tepat sebagai hormon tumbuh belum diketahui. Sehubungan dengan itu maka untuk mengetahui berapa takaran dan kapan waktu yang tepat ekstrak teki dapat berfungsi sebagai hormon tumbuh maka perlu dilakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan takaran dan waktu yang tepat pemberian ekshak umbi teki yang berfungsi 725

Upload: intanfakhrunniam

Post on 22-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

iniii

TRANSCRIPT

Majalah llmiah Sriwijaya, Volume XIX, No.l2, Juli 20ll /SSN 0126-4680

ot o6 o't t I '.9_'e o l z 9

EFEK TAKARAI\i b.q.N WA.TTU PEMBBRIAN EKSTRAK UMBI TEKI(Cyperus rotundus L.) TERIIADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

TANAMAN JAGUNG MAMS (Zea mays saccharata Sturt)-

Edwin Wiiava danYernelis SvawalDosen Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya'

Abstrak

penelitian yang dilakukan di rumah bayang Program Studi Ilmu Tanaman Pasca Sarjana

Universitas Sriwijay4 Bukit Besar Palembang. Penelitian ini berlangsung dari bulan Februari 2010

sampai Mei 2010. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap berpola.F19.d?l;

Faktor 1 takaran ekstrak teki : Tl: 50 g umbi teki,T2:100 g umbi teki, T3: 150 g umbi teki 250 ml-'

aquadest l0 kg-t tanah . Faktor 2 Waktu pemberian ekstrak umbi teki: Wl= saat tanam, W2: 7 HST,

W3: 14 HST, W3:21 HST, W4:28 HST. Hasil Penelitian menunjukkan bahw4 interaksi takaran 100 g

umbi teki ZjOmft- aquadest 10 kg-t tanah (T2) dengan waktu pemberian ekstrak teki 14 HST (W3)

berpengaruh positif terbaik terhadap perfumbuhan dan hasil tanaman jagung manis-

Kata kunci: Takaran, wakfu , ekstrak teki, jagung manis.

to 1.. Q

PENDAHULUAN

Gulma yang tumbuh berasosiasi dengan

tanaman yang dibudidayakan akan menyebabkan

terjadinya penurunan hasil (Syawal, 2010)'

begitu juga dengan tanaman jagung manis.

Gulma yang hadir dapat menurunkan hasil

berkisar dari 20 sampai 60 % (Syawal,1999)-Adapun masalah Yang sering

ditirnbulkan oleh gulma terhadap tanaman

budidaya" selain berkompetisi terhadap air,

unsur hara, sinar matahari serta ruang tumbuhjuga karena adanya pengaruh racun yang

dikeluarkan gultna yang dikenal dengan

aletopati yang dapat menurunkan kualitas dan

kuantitas hasil (Jangaard et al., l97l)- Senyawa

kimia yang berpotensi sebagai alelopati terdapat

pada semua jaringan tumbuhan, diantaranya

terdapat pada daun, batang, akar, rhizome'

bunga, buah dan biji(Sastroutomo, 1990).

Teki termasuk l0 besar jenis gulma

yang sangat berbahaya di pertanaman budidaya

di seturuh dunia. Hal ini karena

pertumbuhannya yang sangat cepat sehingga

dalam waktu yang relatif singkat telah mengusai

lahan pertanian. Teki mengeluarkan senyawafenol dan dapat berfungsi sebagai racun danjugadapat berfungsi sebagai hormon tumbuh pada

batas-batas tertentu (Putnam, I 984).Hasil penelitan Syawal, (1999) pada

tanaman kedelai ternyata ekstrak rhizom alang-

alang sampai takaran 250 9250 ml-' aguadest l0kg-r tanah berfungsi sebagai hormon tumbuh.

Begitu pula Syawal (1992) meneliti pengaruh

ekstrak umbi dan batang teki dengan takaran

masing-masing 50, 100, 150 g 250 ml-r

aquadest 10 kg-' tanah pada tanaman jagung

manis, ternyata takaran-takaran tersebut

berpengaruh positif sebagai hormon tumbuh,

tetapi waktu yang tepat sebagai hormon tumbuhbelum diketahui. Sehubungan dengan itu maka

untuk mengetahui berapa takaran dan kapanwaktu yang tepat ekstrak teki dapat berfungsisebagai hormon tumbuh maka perlu dilakukanpenelitian ini. Penelitian ini bertujuan untukmendapatkan takaran dan waktu yang tepatpemberian ekshak umbi teki yang berfungsi

725

Majalah llmiah Sriwijaya, Volume XIX, No .12, Juli 20Il

sebagai hormon tumbuh pada pertumbuhan danhasil tanaman jagung manis.

IS.SN 0126-4680

T3 : 150 g umbi teki 250 ml-r aquadest l0 kg-'tanahFaktor 2.Perlakuan waktu pemberian ekstrak umbi tekiterdiri dari:Wl : waktu tanamW2: 7 HST (hari setelah tanam)W3 : 14 HST (hari setelah tanam)W4:21 HST (hari setelah tanamW5 : 28 HST (hari setelah tanam)

Variabel yang diamati: a. Pertumbuhan umurkeluar bunga jantan dan bunga betina (hari1,b. Hasil : Berat tongkol, Panjang tongkol,diameter tongkol dan jumlah baris tiap tongkol.

IIASIL DA]\ PEMBAIIASANHasil berdasarkan uji statistik terhadap

umur keluar bunga jantan dan betina dirumahbayang disajikan pada Tabel 1.

bunga

METODE PENELITIANPenelitian dilaksanakan di rumah

bayang Prograrn Studi llmu Tananran PascaSarjana Universitas Sriwijay4 Bukit BesarPalembang. Berlangsung dari bulan Februarisampai Mei 2010.

Rancangan yang digunakan adalahrancangan Acak Lengkap (RAL) berpolaFaltorial, dengan 3 ulangan. Adapun perlakuanadalah sebagai berikut.Faktor l.Perlakuan takaran ekstrak umbi teki terdiri dari:

Tl : 50 g umbi teki 250 ml-r aquadest l0 kg-'tanahT2 = 100 g umbi teki 250 ml-r aquadesr l0 kg-rtanah

Tabel 1. Pengaruh takaran dan waktu pemberian ekstrak umbi teki terhadap umur keluarjantan (hari) dan bunga betina (hari) jagung manis.

Waktu Takaran

T3T2TIb. jantan b. betina b. iantan b. betina b. iantan b. betina

wl

w2

w3

w4

w5

43,30 aA44,01 aB42,01aA44,65 aB44,66 aB

51,01 a

B51,66 aB49,00 a

A49,07 a

A52,01 aA

41,65 aA42,10 aA41,55 a

A43,33 aA43,32 aA

49,66 a

B50,65 a

B47,33 a

A51,67 bB49,67 aB

42,65 zbA43,33 aAB43,01 aA45,01 aB45,01 aB

50,66 bcAB52,07 cB49,01 aA50,00 ab

50,01 abA

BNT O,O5 r.85 1,40 r.85 t.40Keterangan: Angka- angka yang diikuti huruf kecil dalam satu baris dan hu.uf besaidalum sazu kolom

yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5 %.

Hasil uji statistik terhadap variabel berat tongkol dan panjang tongkol tersaji pada Tabel 2 danvariabel diameter tongkol dan jumlah baris pada Tabel 3.

726

Majalah Ilmiah Sriwijaya, Volume XIX, No .12, Iuli 2011

Tabel2. Efek takaran dan waktu pemberian ekstrak umbi teki teihadap berat (b) tongkoldan panjang (p) tongkol (cm) jagung manis.

I^S^SN 0126-4690

(e)

Waktu TakaranT1

b. tongkol p. tongkol b. tongkol p, tongkol b. tongkol p. tongkolWI

w3

w4

99.66 b 17.78 a 63,33 a 20,15 b

AC83,33 bC

99,99 bE

19,55 b 86,66 bD60,67 aA70,01aB80,01 bC

C66,66 aA100,01 bC71,01aA80,01 bB

A17,40 a

A

AB17,78 aA19,01 bB

D80,01 bC

D16,47 aA

19,86 bC16,63 aA20,55 bC16,50 aA17,33 aB

18,01 ab l20,Alc 21,87 c

w5 70,00 a 18,37 ab

1.08 5,70BNT 0,05 5,70 1,08 5,7{) 1,08 5,70 l,o8Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf kecil dalam satu baris dan huruf besar dalam satu kolom

yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5 %.

Tabel 3. Efek takaran dan waktu pemberian ekstrak umbi teki terhadap diameter (d)tongkol (cm) dan jumlah (i) baris tiap tongkol jagung manis.

Waktu TakaranTI

d. tongkol i. baris d. tongkol -i. baris d. tongkol -i. baris

w1 6,0l bD4,70 bA6,01 bD5,70 cC5,31 bB

l5,l I aA15,66 a

A15,33 aAl5,l I aA15,33 a

A

5,70 aB6,01 cC6,71 cD5,01 aA5,00 aA

15,33 aA15,66 cAB16,33 b

B15,66 a

AB15,33 a

A

16,33 b 6,01 bABD15,66 a 4,31 aAA16,66 b 5,01 aBB15,66 b 5,31 bAC15,66 a 4,71 c

w4

w5

BNT O.O5 4.28 0,78 0,28 0.78 0,28 0.78

Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf kecil dalam satu baris dan huruf besar dalam satu kolomyang sama tidak berbedanyata berdasarkan uji BNT 5 %.

Tabel I menunjukkan bahwa umur keluar bunga

-iantan dan bunga betina tercepat pada perlakuan

T2 W3 (takaran 100 g dan 2l HST), yaitu umurkeluar bunga jantan 41,55 hari dan umur keluarbunga betina 47,33 hari. Hal ini karena pada

umbi teki banyak tersimpan karbohidrat, lemak

dan protein, tetapi bila takaran ditingkatkanmaka umur keluar bunga jantan dan betina lebihlama, diduga pengaruh alelopati mulai bereaksi.

Waktu yang tercepat terjadi pada umur 14 HST,hal ini karena terjadinya priode kritis tanamanjagung manis mulai ll4 sampai '/z umurtanaman, sedangkan umur tanaman jagungadalah 60-75 hari, priode kritis jatuh pada umur15-37 hari setelah tanam. Pengaruh ekstrakterjadi diawal periode kritis tanaman, karenapada saat ini tanaman diharapkan bebas bersaing

727

t

i:

Majalah Ilmiah Sriwijaya, Volume XIX, No.I2, Juti 20Il

dengan gulma sehingga pengaruh ekstrak dapatterlihat.

Pada Tabel 2. menunjukkan bahwaberat tongkol terberat pada perlakuan T2W3yaitu 120,01 g dan berat terkecil pada interakdiT3W5, begitu pula dengan panjang tongkol yangterpanjang yaitu 21,82 cm pada perlakuanT2W3. Pada Tabel 3 juga terjadi hal yang sama,yaitu perlakuan interaksi T2 W3 merupakanperlakuan yang terbaik untuk diameter tongkol6,71 cm dan jumlah baris 16,66 baris.

Pada umumnya dari semua variabelyang diamati berdasarkan Tatlr"l l, Tabel2 danTabel 3, ternyata perlakuan yang terbaik adalahinteraksi T2W3, dan umumnya terendah terjadipada perlakuan T3W5. Pada takaran rendah danwaktu yang tepat ekstrak berfungsi sebagaihormon tumbuh dan pada dosis yang tinggi danwaktu tidak tepat dapat meracuni tanaman. Halini sejalan dengan penelitian Syawal (1992)dengan takaran 50, 100, 150 g ekstrak teki segarberpengaruh posistif terhadap tanaman. Dalampenelitian ini belum ada dampak negatifterhadap takaran dan waktu pemberian, karenatidak ada persaingan antara tanaman dengangulma. Umumnya bila diberikan pada takaranrendah berfungsi sebagai hormon, hal ini samadengan pemberian herbisida dalam dosis rendahakan berfungsi sebagai hormon tumbuh tanaman(Rice, 1974; Sutarto dan Bangun, 1990) danpada dosis tinggi akan berpengaruh negatif(Saetuddin, 1990).

I(ESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ini dapatdisimpulkan bahwa perlakuan takaran ekstrakdan waktu pemberian ekstrak umbi tekiberpengaruh positif (sebagai hormon tumbuh)terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagungmanis. Hasil optimum diperoleh pada perlakuantakaran 100 g umbi teki 250 ml -r aquadest l0 kg-' tanah (T2) dengan waktu pemberian ekstrakr4 HST (W3).

I,S,S'N A126-4690

B. SARAN

Disarankan untuk melanjutkanpenelitian ini dengan meningkatkan takaranekstrak teki dengan waktu pemberian yang samapada tanaman jagung manis maupun tanamanlain, dan melakukan penelitian ekstrak gulmalainnya terhadap tanaman-tanaman yang dibudidayakan.

DAFTAR PUSTAKA

Jangaard, N.O; M.N. Sckerl and R.H.Schiefertein . 1971. The Role of phenolics and

abscisic Acid in Nutsedge TuberDormancy. Weed Csi. l9(l\: 17-20

Putnam, A.R. 1984. Weed Allelopathy. WeedPhysiology. t. Reproduction and

Ecophysiology. CRC. press. Florida.

Rice, E.L 1974. Allelopathy Acad press. NewYork.

Saefuddin. 1990. Sifat Alelopati dan KompetisiHara Nitrogen Alang-alang, bambu dan TekiTerhadap Pertumbuhan Tomat (Lycopersicumesculentum Mill). Pros. Konf. X HIGI. Malang.Sastroutomo, SS. 1990. Ekologi Gulma. pTGramedia Pustaka IJtama. Jakarta.

Syawal, Y. 1992. Pengaruh Takaran EkstrakTeki (Cyperus rotundus L.) Terhadap

Pertumbuhan dan produksi Jagungmanis. Pros. Konf. XI. HIGL Ujung

Pandang.

Syawal, Y. 1999. Pergeseran Komposisi Gulmapada Andisol dengan pemupukan

Nitrogen dan Penyiangan pada Lahanbera. Pros.l. Konf. Nas. HIGI. Medan.

Syawal, Y. 2001. Pengaruh Ekstrak RhizomeAlang-alang (Imperata cyl indrica L.)

Terhadap Pertumbuhan dan HasilTanaman Kedelai. J. Agrista :5 (l ).

Akreditasi:53/DIKTUKepl1999. Fak.Pertanian Univ. Syiah Kuala Darussalam,

Banda Aceh.

728

Majalah llmiuh Sriwijaya, Volume XIX, No.12, Juli 2011 ISSN 0126'4680

Syawal, Y. 2010. Interaksi Tanaman dengan

Gulma @asar-Dasar Ilmu Gukna).Penerbit Unsri. Palembang.

Sutarto,Ig.V dan P. Bangun. 1990. Penempilan

Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah,

Populasi teki dan Ekstraknya. Pros-

Konf XI HICI. Ujung Pandang.

729