akuntansi_persediaan

32
 Akuntansi Persediaan Oya Suryana, S.E. [email protected]  Lisensi Dokumen: Copyright © 2008 AkuntansiBiaya.Co.Cc Seluruh dokumen di  AkuntansiBiaya.Co.Cc dapat digunakan, dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan  pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan  penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari  AkuntansiBiaya.Co.Cc . A. Pengertian Prinsip Akuntansi Indonesia, Bab IV Pasal 2.4.1 menyebu tkan bahwa : “Istilah persediaan digunakan untuk menyatakan barang yang : - Tersedia untuk dijual (barang dagang / barang jadi) - Masih dalam proses produksi untuk diselelsaikan, kemudian dijual (barang dalam proses). -  Akan digunaka n untuk proses produksi barang jad i yang aka n dijual (bahan baku dan bahan penolong) dalam rangka kegiatan normal  perusahaan . “ Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa persediaan adalah baang yang dimiliki untuk dijual kembali atau diproses kemu dian dijual. Jenis-jenis persediaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan tergantung dari usaha perusahaan yang bersangkutan, seperti : a. Perusahaan da gan g mempun yai satu jen is persediaan yaitu persediaan barang dagang. b. Perusahaan industri mempunyai beberapa jenis perse diaan y aitu : Bahan baku dan bahan pembantu, adalah bahan yang dibeli untuk diproses lebih lanjut menjadi barang jadi. Barang dalam proses, merupakan bahan yang sudah dimasukan dalam proses produksi tetapi belum 100% selesai diolah. Barang jadi adalah produk selesai dan siap untuk dijual.

Upload: scribdbdg

Post on 15-Jul-2015

650 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 1/32

Akuntansi Persediaan

Oya Suryana, [email protected] 

 Lisensi Dokumen:Copyright © 2008 AkuntansiBiaya.Co.Cc

Seluruh dokumen di  AkuntansiBiaya.Co.Cc dapat digunakan, dan disebarkan secara bebas untuk 

tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan

  pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan

 penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari AkuntansiBiaya.Co.Cc.

A. Pengertian

Prinsip Akuntansi Indonesia, Bab IV Pasal 2.4.1 menyebutkan bahwa :

 “Istilah persediaan digunakan untuk menyatakan barang yang :- Tersedia untuk dijual (barang dagang / barang jadi)- Masih dalam proses produksi untuk diselelsaikan, kemudian dijual

(barang dalam proses).- Akan digunakan untuk proses produksi barang jadi yang akan dijual

(bahan baku dan bahan penolong) dalam rangka kegiatan normalperusahaan. “

Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa persediaan adalah

baang yang dimiliki untuk dijual kembali atau diproses kemudian dijual.

Jenis-jenis persediaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan tergantung

dari usaha perusahaan yang bersangkutan, seperti :

a. Perusahaan dagang mempunyai satu jenis persediaan yaitu

persediaan barang dagang.

b. Perusahaan industri mempunyai beberapa jenis persediaan yaitu :

Bahan baku dan bahan pembantu, adalah bahan yang dibeli

untuk diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.

Barang dalam proses, merupakan bahan yang sudah

dimasukan dalam proses produksi tetapi belum 100% selesai

diolah.

Barang jadi adalah produk selesai dan siap untuk dijual.

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 2/32

B. Peranan Persediaan dalam Menetapkan Pendapatan

Persediaan memegang peranan penting dalam menentukan hasil udaha

dalam satu periode, karena perhitungan rugi/laba tidak hanya sekedar

membandingkan antara penjualan dengan pembelian, tetapi antara

penjualan dengan harga perolehannya.Sedangkan untuk mengetahui harga perolehan, (harga pokok barang

yang terjual), harus diketahui terlebih dahulu jumlah pembelian

bersihnya, persediaan pada awal periode dan akhir periode akuntansi.

Mengingat besarnya pengaruh persediaan dalam menetapkanpendapatan

(Laporan Rugi Laba) maupun neraca, maka perlu adanya sistem metode

pencatatan dan sistem metode penilaian yang baik terhadap persediaan.

C. Masalah Pemilikan Persediaan BarangUntuk menentukan apakah barang tersebut sudah menjadi milik kita

(dicatat dalam persediaan atau tidak), maka kita harus mengatahui dasar

kepemilikan, yang menjadi dasar tersebut adalah hak kepemilikan.

Adakalanya sulit untuk menentukan hak kepemilikan barang, kesulitan

menentukan perpindahan hak tersebut antara lain timbul dalam keadaan

berikut :

1. Barang-barang barang dalam perjalanan

Barang-barang yang pada tanggal neraca masih dalam perjalananmenimbulkan masalah apakah masih menjadi milik penjual atau

pembeli. Untuk menge barang tersebut milik siapa, harus diketahui

syarat pengirimannya terlebih dahulu. Ada 2 (dua) syarat pengiriman

yaitu :

a. Jika barang dikirm dengan syarat f.o.b shiping point maka hak

atas barang dalam perjalanan merupakan hak pembeli, dan

pembeli mencatat pembelian dan menambah persediaanya,

sebaliknya penjual mencata penjualan dan mengurangi

persediaanya.

b. Jika barang dikirm dengan syarat f.o.b destination maka hak atas

barang dalam perjalanan merupakan hak penjual, dan pembeli

belum mencatat pembelian dan belum menambah persediaanya,

sebaliknya penjual tidak mencatat penjualan dan tidak

mengurangi persediaanya.

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 3/32

2. Barang-barang yang dipisahkan

Kadang terjadi kontrak pembelian dalam jumlah besar yang tidak

memungkinkan untuk dilakukan pengiriman barang secara sekaligus

dari penjual kepada pembeli, dikarenakan masalah waktu dan

transportasi atau sesuai aturan kontrak perjanjian. Barang barangyang masih tersisa digudang penujual sudah merupakan milik pembeli

meskipun barang tersebut masih berada digudang penjual. Oleh

karena itu pada tanggal penyusunan laporan jika ada barang yang

dipisahkan harus dikeluarkan dari persediaan penjual dan dicatat

sebagai penjualan. Begitu pula pembeli dapat mencatat pembelian

dan menambah persediaan.

3. Barang-barang konsinyasi/Titipan

Barang yang dititpkan untuk dijualkan haknya tetap pada yangmenitipkan / pemilik barang sampai saat barang tersebut dijual.

Sebelum barang tersebut dijual masih tetap menjadi persediaan yang

menitipkan / pemilik barang. Pihak yang menerima titipan tidak

mempunyai hak atas barang tersbut dan tidak mencatat barng

tersebut sebagai persediaan.

4. Penjualan Angsuran

Dalam penjualan angsuran hak aas barang tetap padap enjual sampai

seluruh barang tersebut dilunasi.

D. Metode Pencatatan Persediaan

Ada dua metode pencatatan / penjurnalan yang dilakukan untuk mencatat

mutasi transaksi persediaan.

a. Metode Fisik / Sistem Periodik / Physical System / Periodical System

Dalam metode ini pencatan persediaan hanya dilakukan pada akhir

periode akuntansi (pada saat akan menyusun laporan keuangan).

Penilaian persediaan dilakukan dengan mengadakan perhitungan

secara fisik. Sedangkan pada waktu terjadi pembelian atau penjualan

tidak dicatat dalam rekening persediaan. Tetapi dicatat dalam rekening

pembelian dan rekening penjualan sejumlah harga beli dan harga jual.

Contoh : Dibeli barang dagangan Rp 2.000.000 secara tunai pada tanggal2/2/06

Jurnal dengan metode ini :

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 4/32

2/2/06 Pembelian Rp. 2.000.000

Kas Rp. 2.000.000

Contoh : Dijual barang dagangan Rp 2.500.000 secara tunai pada tanggal8/2/06

Jurnal dengan metode ini :

8/2/06 Kas Rp. 2.500.000Penjualan Rp. 2.500.000

Penggunaan metode ini mengharuskan adanya perhitungan persediaan

barang yang masih ada pada tanggal penyusunan laporan keuangan.

Perhitungan persediaan (stock opname) ini perlu dilakukan

untukmengetahui berapa jumlah barang yang masih ada dan

kemudian diperhitungkan harga pokoknya. Karena tidak ada catatan

perubahan mutasi persediaan barang maka harga pokok penjualan

  juga tidak dapat diketahui sewaktu-waktu. Harga poko penjualan

dapat dihitung apabila persediaan akhir telah diketahui.

Perhitungan harga pokok persediaan dilakukan dengan cara sebagai

berikut :

Persediaan awal Rp xxxx

Pembelian (netto) Rp xxxx (+)

Tersedia untuk dijual Rp xxxx

Persediaan akhir Rp xxxx (-)

Harga pokok penjualan Rp xxxx

Jika menggunakan metode ini terdapat masalah yaitu jika diinginkan

menyusun laporan keuangan jangka pendek (interim) misalnya

bulanan, yaitu keharusan mengadakan perhitungan fisik atas

persediaan barang. Bila barang yang dimiliki jenisnya dan jumlahnya

banyak. Maka perhitungan fisik akan memakan waktu yang lama dan

akibatnya laporan keuangan juga akan terlambat.

Tidak diikitinya mutasi persediaan dalam buku menjadikan metode ini

sangat sederhana baik pada saat pencatatan pembelian maupun pada

saat melakukan pencatatan penjualan.

 

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 5/32

b. Metode Buku / Sistem Permanen / Terus Menerus / Perpetual System.

Dalam cara ini pencatatan atas persediaan dilakukan secara terus

menrus / kontinyu, yaitu setiap terjadinya transaksi yang

mempengaruhi persediaan dicatat dalam rekening persediaan. Jika

menggunakan metode ini, maka setiap jenis persediaan dibuatkanrekening tersendiri yang merupakan buku pembantu persediaan. Dan

pada saat terjadi pembelian atau penjualan dicatat dalam rekening

persediaan sejumlah harga pokok, dengan lawan rekening adalah

harga pokok penjualan. Tidak dicatat dalam rekening pembelian dan

rekening penjualan sejumlah harga beli dan harga jual.

Contoh : Dibeli barang dagangan Rp 2.000.000 secara tunai pada tanggal

2/2/06Jurnal dengan metode ini :

2/2/06 Persediaan Barang Rp. 2.000.000

Kas Rp. 2.000.000

Contoh : Dijual barang dagangan Rp 2.500.000 secara tunai pada tanggal8/2/06

Jurnal dengan metode ini :

8/2/06 Kas Rp. 2.500.000penjualan Rp. 2.500.000

Harga Pokok Persediaan Rp. 1.500.000Persediaan barang dagang 1.500.000

Penggunaan metode buku akan memudahkan akan memudahkan

penyusunan neraca dan laopran rugi laba jangka pendek, karena tidak

perlu lagi mengadakan perhitungan fisik untuk mengetahui jumlah

persediaan akhir. Namun demikian, setidaknya setahun sekali

dilakukan perhitungan fisik atas barang digudang, apaka sesuai

dengan catatan atau tidak. Bila terdapat selisih dikarenakan rusak,

atau hilang, atau susut, diselewengkan, dan lain sebagainya. Selisih

yang terjadi akan dicatat dalam rekening “selisih persediaan” dan

rekening lawannya adalah rekening “persediaan barang”. Bila jumlah

barang dalam gudang lebih kecil dibanding saldo rekening persediaan,

maka rekening persediaan dikurangi, dan sebaliknya. Dengan demikian

rekening harga pokok penjualan hanya menunjukan harga pokok

barang yang dijual, selisih persediaan tidak termasuk dalam harga

pokok penjualan tetapi dicatat sendiri.

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 6/32

Dibandingkan dengan metode fisik maka metode buku merupakan car

tebaik untuk mencatat persediaan yaitu dapat membantu

memudahkan penyusunan neraca dan laporan rugi laba, juga dapat

digunakan untuk mengawasi barang di gudang.

Untuk jelasnya perhatikan contoh transaksi dan metode pencatatan

menurut kedua metode tersebut :

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 7/32

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 8/32

Tabel 1 : Perbandingan metode pencatan persediaan

No. Transaksi Metode Fisik Metode Perpetual

Uraian Jumlah Uraian Jumlah

1. Pembelian kredit

seharga Rp.7.500.000,-

Pembelian

Utang dagang

Rp. 7.500.000

Rp. 7.500.000

Persediaan Barang

Utang dagang

Rp. 7.500.000

Rp. 7.500.000

2. Retur pembelian

seharga Rp. 500.000,-

Utang dagang

Retur pemb. & P.H.

Rp. 500.000

Rp. 500.000

Utang dagang

Persediaan Barang

Rp. 500.000

Rp. 500.000

3. Penjualan kredit :

Harga JualRp.4.000.000,-

Harga Perolehan : Rp.3.200.000,-

Piutang dagang

Penjualan

Rp. 4.000.000

Rp. 4.000.000

Piutang dagang

Penjualan

Harga Pokok Penj.

Persediaan Barang

Rp. 4.000.000

Rp. 4.000.000

Rp. 3.200.000

Rp. 3.200.000

4. Retur penjualan:

Harga Jual Rp.300.000,-

Harga Perolehan : Rp.240.000,-

Retur penjualan & P.H.

Piutang dagang

Rp. 300.000

Rp. 300.000

Retur penjualan & P.H.

Piutang dagangPersediaan Barang

Harga Pokok Penj.

Rp. 300.000

Rp. 300.000Rp. 240.000

Rp. 240.000

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 9/32

Diagram Pengelolan Persediaan

Persediaan

Perpetual

Fisik 

Harga Perolehan

Nilai Pengganti

Nilai Taksiran

Identifikasi Khusus

Harga Perolehan

FIFO

LIFO

Rata-Rata Tertimbang

LCM

Harga Eceran

Laba Bruto

FIFO

LIFO

Rata-Rata Bergerak 

Rekening Dasar Penilaian Pers. Akhir dan HPPMetode Pencatatan Metode Penilaian Pers. Akhir dan HPP

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 10/32

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 11/32

E. Metode Penilaian

Ada beberapa metode untukmenetapkan besarnya persediaan pada akhir

periode akuntansi, antara lain :

1. Metode penilaian persediaan berdasarkan harga perolehan.

Dalam metode ini nilai persediaan sama dengan harga perolehannya.Untuk menetapkan nilai persediaan akhir dapat dilakukan dengan

metode fisik maupun perpetual.

A. Jika pencatatan dilakukan secara fisik/periodik.

a. Metode tanda pengenal khusus.

Yaitu memberi tanda-tanda khusus yangsama untuk setiap

barang yang harga perolehannya sama, sehingga pada wktu

mengadakan perhitungan fisik dikelompokan menurut tandanya

kemudian dihitung jumlahnya.

Contoh 1PT Angkasa Pura selama bulan Januari 1995 mempunyai datatentang persediaan sebagai berikut :Jan 1, Persediaan 1.750 unit @ Rp. 6.000/unit

Jan 5, Pembelian 1.000 unit @ Rp. 6.200/unitJan 10, Pembelian 2.000 unit @ Rp. 6.250/unitJan 15, Pembelian 1.500 unit @ Rp. 6.400/unitJan 20, Pembelian 3.000 unit @ Rp. 6.250/unit

Jan 25, Pembelian 2.500 unit @ Rp. 6.500/unitJan 20, Pembelian 2.000 unit @ Rp. 6.400/unit

Berdasarkan perhitungan fisik ternyata jumlah persediaanpada tanggal 31 Januari 1995 sebanyak 3.000 unit, terdiridari : pembelian tanggal 30 Januari 50%, pembelian 25

Januari 25% dan selebihnya pembelian tanggal 5 Januari1995.

Tentukan nilai persediaan tanggal 31 Januari 1995 denganmetode tanda pengenal khusus.

Jawab :

Nilai persediaan pada tanggal 31 Januari 1995 adalah :

1.500 x Rp. 6.400 = Rp. 9.600.000

750 x Rp. 6.500 = Rp. 4.875.000

750 x Rp. 6.500 = Rp. 4.875.000

3.000 Unit Rp. 19.125.000

b. Metode First In First Out.

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 12/32

Yaitu adanya anggapan bahwa persediaan pertama dijual lebih

dulu, sehingga saldo persediaan akhir dinilai menurut pembelian

yang terakhir.

c. Metode Last In First Out.Yaitu adanya anggapan bahwa penjualan dinilai menurut harga

yang terakhir, sehingga saldo persediaan akhir dinilai menurut

pembelian yang pertama/persediaan awal.

d. Metode Weight Average / Rata-rata tertimbang.

Yaitu persediaan dinilai menurut harga rata-rata dari jumlah

barang yang diperoleh/dibeli.

Contoh 2PT Angkasa Pura selama bulan Januari 1995 mempunyai datatentang persediaan sebagai berikut :

Feb 1, Persediaan 3.000 unit @ Rp. 6.400/unitFeb 6, Pembelian 2.000 unit @ Rp. 6.500/unit

Feb 11, Pembelian 4.000 unit @ Rp. 6.300/unitFeb 16, Pembelian 5.000 unit @ Rp. 6.600/unit

Feb 21, Pembelian 2.500 unit @ Rp. 6.800/unitFeb 26, Pembelian 4.000 unit @ Rp. 6.250/unit

Berdasarkan perhitungan fisik ternyata jumlah persediaanpada tanggal 28 Februari 1995 sebanyak 7.000 unit.

Tentukan nilai persediaan tanggal 31 Februari 1995 jikamenggunakan :a. Metode FIFO.b. Metode LIFO.c. Metode Rata-rata tertimbang.

Jawaba. Metode FIFO.

Jumlah persediaan akhir 7.000 unit terdiri dari pembeliantanggal :

26/2 = 4.000 x Rp. 6.250= Rp. 25.000.000

21/2 = 2.500 x Rp. 6.800= Rp. 17.000.00016/2 = 500 x Rp. 6.600= Rp. 3.300.0007.000 Unit Rp. 45.000.000

b. Metode LIFO.01/2 = 3.000 x Rp. 6.400= Rp. 19.200.000

08/2 = 2.000 x Rp. 6.500= Rp. 13.000.00011/2 = 2.000 x Rp. 8.300= Rp. 12.600.000

7.000 Unit Rp. 44.800.000

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 13/32

c. Metode Rata-rata tertimbang.

Tgl. Unit Harga / Unit Jumlah

1 3.000 Rp. 6.400 Rp. 19.200.000

6 2.000 Rp. 6.500 Rp. 13.000.000

11 4.000 Rp. 6.300 Rp. 25.200.000

16 5.000 Rp. 6.600 Rp. 33.000.00021 2.500 Rp. 6.800 Rp. 17.000.000

26 4.000 Rp. 6.250 Rp. 25.000.000

20.500 Rp. 132.400.000

Harga pokok rata-rata per unit :

Rp. 132.400.000 20.500 = Rp 6.458,54

Nilai persediaan akhir :

Rp. 7.000 x Rp 6.458,54 = Rp. 45.209.780

B. Jika pencatatan dilakukan secara Perpetual.

a. Metode FIFO.

b. Metode LIFO.

c. Metode Rata-rata bergerak / Moving Average.

Contoh 3

PT Permata yang menggunakan sistem perpetual dalam pencatatan

persediaan barang, pada bulan maret 1995 mempunyai data yangberhubungan dengan persediaan sebagai berikut :Mar 1 Persediaan 4.000 unit @ Rp. 800,-Mar 4 Pembelian 3.000 unit @ Rp. 850,-Mar 7 Penjualan 5.000 unitMar 13 Pembelian 4.000 unit @ Rp. 875,-

Mar 19 Penjualan 5.000 unitMar 22 Pembelian 2.000 unit @ Rp. 900,-

Mar 26 Penjualan 2.500 unitMar 30 Pembelian 5.000 unit @ Rp. 850,-

Tentukan besarnya nilai persediaan baang dagang pada tanggal 31Maret 1995 berdasarkan metode :a. Metode FIFO.b. Metode LIFO.c. Metode Rata-rata bergerak / Moving Average.

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 14/32

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 15/32

Jawab :a. Metode FIFO

Tanggal

Masuk Keluar Saldo

UnitHarga /

UnitJumlah Unit

Harga /Unit

Jumlah UnitHarga /

UnitJumlah

Mar 1 4.000 Rp. 800 Rp. 3.200.0004 3.000 Rp. 850 Rp. 2.550.000 4.000 Rp. 800 Rp. 3.200.000

3.000 Rp. 850 Rp. 2.550.000

7.000 Rp. 5.750.000

7 4.000 Rp. 800 Rp. 3.200.000 2.000 Rp. 850 Rp. 1.700.0001.000 Rp. 850 Rp. 850.000

13 4.000 Rp. 875 Rp. 3.500.000 2.000 Rp. 850 Rp. 1.700.0004.000 Rp. 875 Rp. 3.500.000

6.000 Rp. 5.200.000

19 2.000 Rp. 850 Rp. 1.700.000 1.000 Rp. 875 Rp. 875.0003.000 Rp. 875 Rp. 2.625.000

22 2.000 Rp. 900 Rp. 1.800.000 1.000 Rp. 875 Rp. 875.0002.000 Rp. 900 Rp. 1.800.000

3.000 Rp.2.675.000

26 1.000 Rp. 875 Rp. 875.000 500 Rp. 900 Rp. 450.000

1.500 Rp. 900 Rp. 1.350.00030 5.000 Rp. 850 Rp. 4.250.000 500 Rp. 900 Rp. 450.0005.000 Rp. 850 Rp. 4.250.000

5.500 Rp. 4.750.000

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 16/32

a. Metode LIFO

Tanggal

Masuk Keluar Saldo

UnitHarga /

UnitJumlah Unit

Harga /Unit

Jumlah UnitHarga /

UnitJumlah

Mar 1 4.000 Rp. 800 Rp. 3.200.0004 3.000 Rp. 850 Rp. 2.550.000 4.000 Rp. 800 Rp. 3.200.000

3.000 Rp. 850 Rp. 2.550.000

7.000 Rp. 5.750.000

7 3.000 Rp. 850 Rp. 2.550.000 2.000 Rp. 800 Rp. 1.600.0002.000 Rp. 800 Rp. 1.600.000

13 4.000 Rp. 875 Rp. 3.500.000 2.000 Rp. 800 Rp. 1.600.0004.000 Rp. 875 Rp. 3.500.000

6.000 Rp. 5.100.000

19 4.000 Rp. 875 Rp. 1.700.000 1.000 Rp. 800 Rp. 800.0001.000 Rp. 850 Rp. 2.625.000

22 2.000 Rp. 900 Rp. 1.800.000 1.000 Rp. 800 Rp. 800.0002.000 Rp. 900 Rp. 1.800.000

3.000 Rp.2.600.000

26 2.000 Rp. 900 Rp. 875.000 500 Rp. 800 Rp. 400.000

500 Rp. 800 Rp. 1.350.00030 5.000 Rp. 850 Rp. 4.250.000 500 Rp. 800 Rp. 400.0005.000 Rp. 850 Rp. 4.250.000

5.500 Rp. 4.650.000

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 17/32

c. Metode Rata-rata bergeral / Moving Average

Tanggal

Masuk Keluar Saldo

UnitHarga /

UnitJumlah Unit

Harga /Unit

Jumlah UnitHarga /

UnitJumlah

Mar 1 4.000 Rp. 800,00 Rp. 3.200.000

4 3.000 Rp. 850 Rp. 2.550.000 7.000 Rp. 821,43 Rp. 5.750.000

7 5.000 Rp. 821,43 Rp. 4.107.150 2.000 Rp. 821,43 Rp. 1.642.850

13 4.000 Rp. 875 Rp. 3.500.000 6.000 Rp. 857,14 Rp. 5.142.850

19 5.000 Rp. 857,14 Rp. 4.285.700 1.000 Rp. 857,14 Rp. 857.150

22 2.000 Rp. 900 Rp. 1.800.000 3.000 Rp. 885,72 Rp. 2.657.150

26 2.500 Rp. 885,72 Rp. 2.214.300 500 Rp. 885,72 Rp. 442.850

30 5.000 Rp. 850 Rp. 4.250.000 5.500 Rp. 853,26 Rp. 4.692.850

Penjelasan : Harga satuan rata-rata persediaan = jumlah unit

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 18/32

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 19/32

2. Metode Penilaian berdasarkan nilai pengganti / Replacement

Cost.

Dalam metode ini besarnya persediaan tidak selalu sam dengan harga

perolehannya, tetpi sesuai dengan prinsip akuntansi, jika ternyata

harga pasar lebih rendah, maka persediaan harus dicatat sebesar nilaipenggantinya / sebesar harga pasar. Mka metode ini disebut cost or

market wichever is lower (nilai terendah antara harga pasar dan harga

perolehan). Karena persediaan ini dicatat dibawah harga

perolehannya, maka untuk penurunan nilai tersebut dibuat jurnal

penyesuainya.

Penerapan metode ini dapat dilakukan berdasrkan :

a. Setiap jenis barang

b. Masing-masing bagian / Kelompokc. Total seluruh persediaan

ContohPD Ceria memiliki data tentang persediaan yang dikelompokan menjaditiga kelompok :

Kelompok Unit Harga perolehan /unit

Harga Pasar /Unit

I Tekstil

Tekstil A 10 bal Rp. 400.000,- Rp. 425.000,-

Tekstil B 8 bal Rp. 350.000,- Rp. 325.000,-

Tekstil C 5 bal Rp. 250.000,- Rp. 225.000,-

II Elektronik

Elektronik A 6 buah Rp. 400.000,- Rp. 425.000,-

Elektronik B 12 buah Rp. 500.000,- Rp. 475.000,-

Elektronik C 15 buah Rp. 600.000,- Rp. 550.000,-

III Mainan Anak-anak

Mainan A 30 buah Rp. 10.000,- Rp. 12.500,-

Mainan B 40 buah Rp. 15.000,- Rp. 17.500,-

Mainan C 15 buah Rp. 25.000,- Rp. 22.000,-

Berdasarkan data diatas, and diminta :a. Menetapkan nilai persediaan akhir dengan metode nilai terendah

antara harga perolehan dengan harga pasar, berdasarkan :a) Setiap jenis

b) Masing-masing kelompokc) Total keseluruhan

b. Membuat jurnal penyesuaian atas penurunan persediaan

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 20/32

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 21/32

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 22/32

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 23/32

Jawab :Kelompok Unit Harga perolehan /

unitHarga Pasar /

UnitTiap Jenis Tiap Kelompok Total

PersediaanH. Perolehan H. Pasar H. Perolehan H. Pasar

I Tekstil

Tekstil A 10 bal Rp. 400.000,- Rp. 425.000,- Rp. 4.000.000 Rp. 4.250.000 Rp. 4.000.000 - -

Tekstil B 8 bal Rp. 350.000,- Rp. 325.000,- Rp. 2.800.000 Rp. 2.600.000 Rp. 2.800.000 - -Tekstil C 5 bal Rp. 250.000,- Rp. 225.000,- Rp. 1.250.000 Rp. 1.125.000 Rp. 1.250.000 - -

Jumlah Rp. 8.150.000 Rp. 7.975.000 Rp. 7.975.000 -

II Elektronik

Elektronik A 6 buah Rp. 400.000,- Rp. 425.000,- Rp. 2.400.000 Rp. 2.550.000 Rp. 2.400.000 - -

Elektronik B 12 buah Rp. 500.000,- Rp. 475.000,- Rp. 6.000.000 Rp. 5.700.000 Rp. 6.000.000 - -

Elektronik C 15 buah Rp. 600.000,- Rp. 550.000,- Rp. 9.000.000 Rp. 8.250.000 Rp. 9.000.000 - -

Jumlah Rp. 17.400.000 Rp. 16.500.000 Rp. 16.500.000 -

III Mainan Anak-anak

Mainan A 30 buah Rp. 10.000,- Rp. 12.500,- Rp. 300.000 Rp. 375.000 Rp. 300.000 - -

Mainan B 40 buah Rp. 15.000,- Rp. 17.500,- Rp. 600.000 Rp. 700.000 Rp. 600.000 - -

Mainan C 15 buah Rp. 25.000,- Rp. 22.000,- Rp. 500.000 Rp. 440.000 Rp. 500.000 - -

Jumlah Rp. 1.400.000 Rp. 1.515.000 Rp. 1.400.000 -

Total Rp. 26.950.000 Rp. 25.990.000 Rp. 25.990.000

Nilai Persediaan 25.415.000 Rp. 25.875.000 Rp. 25.990.000

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 24/32

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 25/32

a. Nilai berdasarkan :

a) Niali terendah setiap jenis = Rp. 25.415.000

b) Niali terendah setiap kelompok = Rp. 25.415.000

c) Niali terendah setiap Total = Rp. 25.415.000

Kerugian nilai persediaan = Harga perolehan – Nilai terendaha) Niali terendah setiap jenis = Rp. 26.950.000-Rp. 25.415.000 = Rp. 1.535.000

b) Niali terendah setiap kelompok = Rp. 26.950.000-Rp. 25.415.000 = Rp. 1.075.000

c) Niali terendah setiap Total = Rp. 26.950.000-Rp. 25.415.000 = Rp. 960.000

b. Jurnal Penyesuaian

1. Kerugian penurunan nilai persediaan Rp. 1.535.000Cad. penurunan nilai persediaan Rp. 1.535.000

2. Kerugian penurunan nilai persediaan Rp. 1.075.000

Cad. penurunan nilai persediaan Rp. 1.075.000

3. Kerugian penurunan nilai persediaan Rp. 960.000Cad. penurunan nilai persediaan Rp. 960.000

3. Metode Penilaian berdasarkan taksiran.

Metode ini digunakan jika :

a. Tidak ada data lengkap mengenai persediaan, catatan pereptual,

dan sebagainya.

b. Terjadi kebakaran atau musibah lain yang meyulitkan untuk

menentukan nilai persediaan secara tepat, sehingga perlu adanya

taksiran yang mendekati kenyataan.

c. Untuk menentukan keadaan secara berkala (setiap minggu atau

setiap bulan).

Terdapat dua jenis metode berdasarkan nilai taksiran yaitu :

a. Metode harga eceran / retail inventory method

Metode ini didasarkan atas konsep adanya hubungan yang dekat

dan konstan antara harga perolehan dengan harga jualnya.

Langkah-langkah untuk menetukan nilai persediaan adalah :

1. Menetapkan harga jual

2. Menetapkan rasio antara harga perolehan barang yang

tersedia untuk dijual dengan harga jualnya.

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 26/32

3. Menetapkan persediaan akhir menurut harga eceran,

yaitu barang yang tersedia untuk dijual menurut harga

eceran dikurangi penjualan.

4. Menetapkan nilai persediaan berdasarkan rasio harga

perolehan terhadap harga eceran.

Contoh 5PD Abadi mempunyai data persediaan sebagai berikut :

Harga Perolehan Harga Jual / Eceran

Persediaan awal Rp. 6.400.000 Rp. 8.200.000

Pembelian Rp. 53.600.000 Rp. 71.800.000

Penjualan per Desember Rp. 64.000.000

Tentukan nilai persediaan pada akhir desember !

JawabHarga Perolehan Harga Jual /

Eceran

Persediaan awal Rp. 6.400.000 Rp. 8.200.000

Pembelian Rp. 53.600.000 Rp. 71.800.000

Barang tersedia u/ dijual Rp. 60.000.000 Rp. 80.000.000

Penjualan Rp. 64.000.000

Persediaan menurut harga jual Rp. 16.000.000

Ratio harga perolehan terhadap

harga eceran :(60.000.000/ 80.000.000) x 100% =

75%

Penjualan akhir :

Persediaan akhir menurut harga perolehan :75% x Rp. 16.000.000,- = Rp. 12.000.000,-

b. Metode Laba Bruto

Dalam metode ini persentase laba bruto terhadap penjualan

didasarkan atas laporan keuangan tahun sebelumnya.

Langkah-langkah untuk menetapkan nilai persediaan adalah

sebagai berikut :

1) Menetapkan % laba bruto dari penjualan.

2) Menghitung barang yang tersedia untuk dijual berdasarkan

harga perolehannya.

3) Menetapkan harga perolehan barang yang dijual yaitu

penjualan bersih dikurangi laba bruto.

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 27/32

4) Menetapkan nilai persediaan, yaitu barang yang tersedia untuk

dijual dikurangi harga perolehan barang yang dijual.

Metode ini digunakan pada saat perhitungan persediaan akhir sulit

dilakukan dikarenakan misalnya terjadi musibah bencana alam,kebakaran, atau pencurian, atau untuk menentukan persediaan akhir

sebelum akhir periode, jika pencatatan dilakukan dengan

menggunakan metode fisik.

Contoh 6.Tahun 1994 Tahun 1995

Persediaan awal Rp. 8.500.000 Rp. 7.000.000Pembelian Rp. 45.000.000 Rp. 67.500.000Retur Pembelian Rp. 2.000.000 Rp. 3.000.000

Potongan Pembelian Rp. 500.000 Rp. 700.000Biaya Angkut Pembelian Rp. 1.000.000 Rp. 1.200.000Penjualan Rp. 65.300.000 Rp. 82.000.000Retur Penjualan Rp. 2.000.000 Rp. 1.500.000Potongan Penjualan Rp. 800.000 Rp. 500.000

Diminta :

Tentukan persediaan pada tanggal 31 Desember 1995 jika laba brutoditaksir sama dengan tahun sebelumnya.

Jawab :Tahun 1994 : Mencari % laba bruto

Penjualan 65.300.000Retur Penjualan 2.000.000

Potongan Penjualan 800.000

(2.800.000)

Penjualan Bersih 65.200.000

Persediaan Awal 8.500.000

Pembelian 45.000.000By. Angkut Pembelian 1.000.000

46.000.000

Retur Pembelian 2.000.000Pot. Pembelian 500.000

(2.500.000)

43.500.000

Brg. Tersedia u/ dijual 52.000.000Persediaan akhir (7.000.000)

Harga pokok brg. Yang dijual (45.000.000)

Laba Bruto 17.500.000% Laba Bruto 17.500.000 x 100% = 28%

62.500.000

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 28/32

Tahun 1995 : Mencari Persedian akhir

Persediaan awal 7.000.000Pembelian 67.500.000By. Angkut Pembelian 1.200.000

68.700.000Retur Pembelian 3.000.000Pot. Pembelian 700.000

(3.700.000)

65.000.000

Brg. Tersedia u/ dijual 72.000.000Penjualan 82.000.000

Retur penjualan 1.500.000Pot. Penjualan 500.000

(2.000.000)

80.000.000Laba bruto 28% x 80.000.000 22.400.000

Harga pokok barang yang dijual 57.600.000

Persediaan akhir 14.400.000

F. Akibat Kesalahan P encatatan Persediaan

Kesalahan dalam mencatat jumlah persediaan barang akan

mempengaruhi neraca dan laporan rugi laba. Kesalahan ini mungkin

  juga akan mempengaruhi periode berikutnya.Kesalahan ini bila

diketahui harus segera dibuatkan koreksinya baik terhadap rekening

riil / neraca atau rekening nominal / rugi laba.

Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam pencatatan persediaan,

dan pengaruhnya terhadap laporan keuangan.

1. Persediaan akhir dicantumkan terlalu besar akibat kesalahan

penghitungan, harga atau salah mencatat barang yang sudah

dijual.

Pengaruh pada tahun berjalan :

Laporan rugi laba : Harga pokok penjualan dicatat terlalu kecil

karena persediaan akhir terlalu besar dan laba terlalu besar.

Neraca : persediaan barang terlalu besar dan modal terlalu besar.

Pengaruh pada tahun berikutnya :

Laporan rugi laba : Harga pokok penjualan dicatat terlalu besar

karena persediaan awal terlalu besar dan laba terlalu kecil.

Neraca : kesalahan tahun lalu sudah diimbangi oleh kesalahan

laporan rugi laba tahun ini sehingga neraca benar.

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 29/32

Untuk jelasnya perhatikan ilustrasi berikut :

Pencatatan Benar Salah Pencatatan

2004 2005 2004 2005

Penjualan 2000 2200 2000 2200

Pers. Awal 100 120 100 200Pembelian 400 580 400 580

500 700 500 780

Pers. Akhir -120 -100 -200 -110

HPP 380 -600 -300 -670Laba Kotor 1.620 1.600 1.700 1.530

2. Persediaan akhir dicantumkan terlalu kecil akibat kesalahan

penghitungan, harga atau salah mencatat barang yang sudah

dijual. Kesalahan yang terjadi adalah kebalikandari kesalahan

nomor 1.

3. Persediaan akhir dicantumkan terallu besar bersamaan dengan

belum dicatatnya piutang dan penjualan pada akhir periode.

Pengaruh pada tahun berjalan :

Laporan rugi laba ; penjualan terlalu kecil sebesar harga jual

barang-barang yang belum dicatat be gutu pulah harga pokok

penjualan terlalu kecil seharga harga pokok barang-barang

tersebut sehingga laba bruto dan laba bersih terlalu kecil sebesar

laba bruto dari penjualan tersebut.

Neraca ; Piutang terlalu kecil sebesar harga jual yang belum dicatat

dan persediaan terlalu besar sebesar harga perolehan barang-

barang yang terjual tapi belum dicatat, sehingga modal terlalu kecil

sebsar lab bruto dari penjualan tersebut.

Pengaruh pada tahun berikutnya :

Laporan rugi laba ;

4. Persediaan akhir dicantumkan terlalu kecil bersamaan denan belum

dicatatnya hutang dan pembelian akhir periode.

Pengaruh pada tahun berjalan :

Laporan rugi laba ;pembelian terlalu kecil tetapi diimbangi dengan

persediaan akhir yang terlalu kecil. Oleh karena itu laba bruto dan

laba bersihnya benar.

Neraca ; modalnya benar, tetapi aktiva lancar dan hutang jangka

pendeknya terlalu kecil.

Pengaruh pada tahun berikutnya :

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 30/32

Laporan rugi laba ; persediaan awal terlalu kecil tetapi diimbangi

pembelian pembelian yang terlalu besar karena pembelian tahun

lalu dicatat dalam tahun unu. Oleh karena itu laba bruto dan laba

bersihnya benar.

Neraca ; Kesalahan tahun lalu tidak mempengaruhi tahun ini.

Apabila kesalahan-kesalahan persediaan baru diketahui setelah buku-

buku ditutup pada akhir tahun berikutnya, maka kesalahan-kesalahan

tersebut sudah tidak mempunyai pengaruh apa-apa, oleh karena itu

tidak diperlukan koreksi atas kesalahan-kesalahan tersebut.

G. Dokumen dan Catatan yang digunakan.

Dokumen yang digunakan untuk merekam,meringkas danmembukukan hasil perhitungan fisik adalah :

1. Kartu perhitungan fisik / KPF (inventory tag).

No. 4965Telah Dihitung

No. 4965

Perhitungan kedua

No. Kode Persediaan :

Nama Persediaan :

Lokasi :

Jumlah : Satuan :

Penghitung

: Tanggal :

No. 4965Perhitungan Pertama

Jumlah : Satuan :

Penghitung : Tanggal :

Bagian 1

Bagian 2

Bagian 3

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 31/32

Dokumen ini digunakan untuk merekam hasil perhitungan fisik

persediaan. Data hasil perhitungan ini kemudian dicatat dalam

daftar hasil perhitungan fisik

2. Daftar hasil perhitungan fisik (inventory summary sheet).

Doumen ini digunakan untukmeringkas data yang telah direkamdalam kartu perhitungan fisik bagian 2.

DAFTAR HASIL PERHI TUNGAN FISIK

Periode Perhitungan fisik : Dikalikan oleh :

Disalin dari KPF oleh : Dijumlah Oleh :

Diisi Harga Pokok satuan oleh : Diperiksan Oleh :

No.

KPF

No. Kode

Persediaan

Nama Kuantitas Satuan Harga

PokokSatuan

Harga

PokokTotal

3. Bukti memorial.

Dokumen ini merupakan dokumen sumber yang digunakan untuk

membukukan adjusment rekening persediaan sebagai akibat dari

hasil perhitungan fisik ke dalam jurnal. Data yang digunakan

sebagai dasar pembuatan bukti memorial ini adalah selisih jumlah

kolom harga pokok total dalah daftar hasil perhitungan dengan

salod harga pokok persediaan yang bersangkutan menurut kartu

persediaan.

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem

1. Kartu Persediaan.

2. Kartu Gudang.

3. Jurnal Umum.

5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 32/32

Profile

Oya Suryana, S. E, kuliah S1-Akuntansi. Universitas Kuningan, Menguasaibahasa pemrograman Delphi, PHP, dan saat ini bekerja sebagai adminsistem informasi akademik Universitas Kuningan, juga sebagai tenaga

pengajar di SMK N 2 Kuningan. Disela-sela aktifitasnya penulis jugamerupakan owner blog http://onlinebisnis.web.id, http://oz.orgfree.com,

http://akuntansibiaya.co.cc dan admin dari beberapa milis di dunia maya, serta sebagai penulisbuku di beberepa penerbit.