akuntansi_persediaan
TRANSCRIPT
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 1/32
Akuntansi Persediaan
Oya Suryana, [email protected]
Lisensi Dokumen:Copyright © 2008 AkuntansiBiaya.Co.Cc
Seluruh dokumen di AkuntansiBiaya.Co.Cc dapat digunakan, dan disebarkan secara bebas untuk
tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan
pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan
penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari AkuntansiBiaya.Co.Cc.
A. Pengertian
Prinsip Akuntansi Indonesia, Bab IV Pasal 2.4.1 menyebutkan bahwa :
“Istilah persediaan digunakan untuk menyatakan barang yang :- Tersedia untuk dijual (barang dagang / barang jadi)- Masih dalam proses produksi untuk diselelsaikan, kemudian dijual
(barang dalam proses).- Akan digunakan untuk proses produksi barang jadi yang akan dijual
(bahan baku dan bahan penolong) dalam rangka kegiatan normalperusahaan. “
Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa persediaan adalah
baang yang dimiliki untuk dijual kembali atau diproses kemudian dijual.
Jenis-jenis persediaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan tergantung
dari usaha perusahaan yang bersangkutan, seperti :
a. Perusahaan dagang mempunyai satu jenis persediaan yaitu
persediaan barang dagang.
b. Perusahaan industri mempunyai beberapa jenis persediaan yaitu :
Bahan baku dan bahan pembantu, adalah bahan yang dibeli
untuk diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
Barang dalam proses, merupakan bahan yang sudah
dimasukan dalam proses produksi tetapi belum 100% selesai
diolah.
Barang jadi adalah produk selesai dan siap untuk dijual.
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 2/32
B. Peranan Persediaan dalam Menetapkan Pendapatan
Persediaan memegang peranan penting dalam menentukan hasil udaha
dalam satu periode, karena perhitungan rugi/laba tidak hanya sekedar
membandingkan antara penjualan dengan pembelian, tetapi antara
penjualan dengan harga perolehannya.Sedangkan untuk mengetahui harga perolehan, (harga pokok barang
yang terjual), harus diketahui terlebih dahulu jumlah pembelian
bersihnya, persediaan pada awal periode dan akhir periode akuntansi.
Mengingat besarnya pengaruh persediaan dalam menetapkanpendapatan
(Laporan Rugi Laba) maupun neraca, maka perlu adanya sistem metode
pencatatan dan sistem metode penilaian yang baik terhadap persediaan.
C. Masalah Pemilikan Persediaan BarangUntuk menentukan apakah barang tersebut sudah menjadi milik kita
(dicatat dalam persediaan atau tidak), maka kita harus mengatahui dasar
kepemilikan, yang menjadi dasar tersebut adalah hak kepemilikan.
Adakalanya sulit untuk menentukan hak kepemilikan barang, kesulitan
menentukan perpindahan hak tersebut antara lain timbul dalam keadaan
berikut :
1. Barang-barang barang dalam perjalanan
Barang-barang yang pada tanggal neraca masih dalam perjalananmenimbulkan masalah apakah masih menjadi milik penjual atau
pembeli. Untuk menge barang tersebut milik siapa, harus diketahui
syarat pengirimannya terlebih dahulu. Ada 2 (dua) syarat pengiriman
yaitu :
a. Jika barang dikirm dengan syarat f.o.b shiping point maka hak
atas barang dalam perjalanan merupakan hak pembeli, dan
pembeli mencatat pembelian dan menambah persediaanya,
sebaliknya penjual mencata penjualan dan mengurangi
persediaanya.
b. Jika barang dikirm dengan syarat f.o.b destination maka hak atas
barang dalam perjalanan merupakan hak penjual, dan pembeli
belum mencatat pembelian dan belum menambah persediaanya,
sebaliknya penjual tidak mencatat penjualan dan tidak
mengurangi persediaanya.
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 3/32
2. Barang-barang yang dipisahkan
Kadang terjadi kontrak pembelian dalam jumlah besar yang tidak
memungkinkan untuk dilakukan pengiriman barang secara sekaligus
dari penjual kepada pembeli, dikarenakan masalah waktu dan
transportasi atau sesuai aturan kontrak perjanjian. Barang barangyang masih tersisa digudang penujual sudah merupakan milik pembeli
meskipun barang tersebut masih berada digudang penjual. Oleh
karena itu pada tanggal penyusunan laporan jika ada barang yang
dipisahkan harus dikeluarkan dari persediaan penjual dan dicatat
sebagai penjualan. Begitu pula pembeli dapat mencatat pembelian
dan menambah persediaan.
3. Barang-barang konsinyasi/Titipan
Barang yang dititpkan untuk dijualkan haknya tetap pada yangmenitipkan / pemilik barang sampai saat barang tersebut dijual.
Sebelum barang tersebut dijual masih tetap menjadi persediaan yang
menitipkan / pemilik barang. Pihak yang menerima titipan tidak
mempunyai hak atas barang tersbut dan tidak mencatat barng
tersebut sebagai persediaan.
4. Penjualan Angsuran
Dalam penjualan angsuran hak aas barang tetap padap enjual sampai
seluruh barang tersebut dilunasi.
D. Metode Pencatatan Persediaan
Ada dua metode pencatatan / penjurnalan yang dilakukan untuk mencatat
mutasi transaksi persediaan.
a. Metode Fisik / Sistem Periodik / Physical System / Periodical System
Dalam metode ini pencatan persediaan hanya dilakukan pada akhir
periode akuntansi (pada saat akan menyusun laporan keuangan).
Penilaian persediaan dilakukan dengan mengadakan perhitungan
secara fisik. Sedangkan pada waktu terjadi pembelian atau penjualan
tidak dicatat dalam rekening persediaan. Tetapi dicatat dalam rekening
pembelian dan rekening penjualan sejumlah harga beli dan harga jual.
Contoh : Dibeli barang dagangan Rp 2.000.000 secara tunai pada tanggal2/2/06
Jurnal dengan metode ini :
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 4/32
2/2/06 Pembelian Rp. 2.000.000
Kas Rp. 2.000.000
Contoh : Dijual barang dagangan Rp 2.500.000 secara tunai pada tanggal8/2/06
Jurnal dengan metode ini :
8/2/06 Kas Rp. 2.500.000Penjualan Rp. 2.500.000
Penggunaan metode ini mengharuskan adanya perhitungan persediaan
barang yang masih ada pada tanggal penyusunan laporan keuangan.
Perhitungan persediaan (stock opname) ini perlu dilakukan
untukmengetahui berapa jumlah barang yang masih ada dan
kemudian diperhitungkan harga pokoknya. Karena tidak ada catatan
perubahan mutasi persediaan barang maka harga pokok penjualan
juga tidak dapat diketahui sewaktu-waktu. Harga poko penjualan
dapat dihitung apabila persediaan akhir telah diketahui.
Perhitungan harga pokok persediaan dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
Persediaan awal Rp xxxx
Pembelian (netto) Rp xxxx (+)
Tersedia untuk dijual Rp xxxx
Persediaan akhir Rp xxxx (-)
Harga pokok penjualan Rp xxxx
Jika menggunakan metode ini terdapat masalah yaitu jika diinginkan
menyusun laporan keuangan jangka pendek (interim) misalnya
bulanan, yaitu keharusan mengadakan perhitungan fisik atas
persediaan barang. Bila barang yang dimiliki jenisnya dan jumlahnya
banyak. Maka perhitungan fisik akan memakan waktu yang lama dan
akibatnya laporan keuangan juga akan terlambat.
Tidak diikitinya mutasi persediaan dalam buku menjadikan metode ini
sangat sederhana baik pada saat pencatatan pembelian maupun pada
saat melakukan pencatatan penjualan.
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 5/32
b. Metode Buku / Sistem Permanen / Terus Menerus / Perpetual System.
Dalam cara ini pencatatan atas persediaan dilakukan secara terus
menrus / kontinyu, yaitu setiap terjadinya transaksi yang
mempengaruhi persediaan dicatat dalam rekening persediaan. Jika
menggunakan metode ini, maka setiap jenis persediaan dibuatkanrekening tersendiri yang merupakan buku pembantu persediaan. Dan
pada saat terjadi pembelian atau penjualan dicatat dalam rekening
persediaan sejumlah harga pokok, dengan lawan rekening adalah
harga pokok penjualan. Tidak dicatat dalam rekening pembelian dan
rekening penjualan sejumlah harga beli dan harga jual.
Contoh : Dibeli barang dagangan Rp 2.000.000 secara tunai pada tanggal
2/2/06Jurnal dengan metode ini :
2/2/06 Persediaan Barang Rp. 2.000.000
Kas Rp. 2.000.000
Contoh : Dijual barang dagangan Rp 2.500.000 secara tunai pada tanggal8/2/06
Jurnal dengan metode ini :
8/2/06 Kas Rp. 2.500.000penjualan Rp. 2.500.000
Harga Pokok Persediaan Rp. 1.500.000Persediaan barang dagang 1.500.000
Penggunaan metode buku akan memudahkan akan memudahkan
penyusunan neraca dan laopran rugi laba jangka pendek, karena tidak
perlu lagi mengadakan perhitungan fisik untuk mengetahui jumlah
persediaan akhir. Namun demikian, setidaknya setahun sekali
dilakukan perhitungan fisik atas barang digudang, apaka sesuai
dengan catatan atau tidak. Bila terdapat selisih dikarenakan rusak,
atau hilang, atau susut, diselewengkan, dan lain sebagainya. Selisih
yang terjadi akan dicatat dalam rekening “selisih persediaan” dan
rekening lawannya adalah rekening “persediaan barang”. Bila jumlah
barang dalam gudang lebih kecil dibanding saldo rekening persediaan,
maka rekening persediaan dikurangi, dan sebaliknya. Dengan demikian
rekening harga pokok penjualan hanya menunjukan harga pokok
barang yang dijual, selisih persediaan tidak termasuk dalam harga
pokok penjualan tetapi dicatat sendiri.
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 6/32
Dibandingkan dengan metode fisik maka metode buku merupakan car
tebaik untuk mencatat persediaan yaitu dapat membantu
memudahkan penyusunan neraca dan laporan rugi laba, juga dapat
digunakan untuk mengawasi barang di gudang.
Untuk jelasnya perhatikan contoh transaksi dan metode pencatatan
menurut kedua metode tersebut :
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 7/32
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 8/32
Tabel 1 : Perbandingan metode pencatan persediaan
No. Transaksi Metode Fisik Metode Perpetual
Uraian Jumlah Uraian Jumlah
1. Pembelian kredit
seharga Rp.7.500.000,-
Pembelian
Utang dagang
Rp. 7.500.000
Rp. 7.500.000
Persediaan Barang
Utang dagang
Rp. 7.500.000
Rp. 7.500.000
2. Retur pembelian
seharga Rp. 500.000,-
Utang dagang
Retur pemb. & P.H.
Rp. 500.000
Rp. 500.000
Utang dagang
Persediaan Barang
Rp. 500.000
Rp. 500.000
3. Penjualan kredit :
Harga JualRp.4.000.000,-
Harga Perolehan : Rp.3.200.000,-
Piutang dagang
Penjualan
Rp. 4.000.000
Rp. 4.000.000
Piutang dagang
Penjualan
Harga Pokok Penj.
Persediaan Barang
Rp. 4.000.000
Rp. 4.000.000
Rp. 3.200.000
Rp. 3.200.000
4. Retur penjualan:
Harga Jual Rp.300.000,-
Harga Perolehan : Rp.240.000,-
Retur penjualan & P.H.
Piutang dagang
Rp. 300.000
Rp. 300.000
Retur penjualan & P.H.
Piutang dagangPersediaan Barang
Harga Pokok Penj.
Rp. 300.000
Rp. 300.000Rp. 240.000
Rp. 240.000
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 9/32
Diagram Pengelolan Persediaan
Persediaan
Perpetual
Fisik
Harga Perolehan
Nilai Pengganti
Nilai Taksiran
Identifikasi Khusus
Harga Perolehan
FIFO
LIFO
Rata-Rata Tertimbang
LCM
Harga Eceran
Laba Bruto
FIFO
LIFO
Rata-Rata Bergerak
Rekening Dasar Penilaian Pers. Akhir dan HPPMetode Pencatatan Metode Penilaian Pers. Akhir dan HPP
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 10/32
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 11/32
E. Metode Penilaian
Ada beberapa metode untukmenetapkan besarnya persediaan pada akhir
periode akuntansi, antara lain :
1. Metode penilaian persediaan berdasarkan harga perolehan.
Dalam metode ini nilai persediaan sama dengan harga perolehannya.Untuk menetapkan nilai persediaan akhir dapat dilakukan dengan
metode fisik maupun perpetual.
A. Jika pencatatan dilakukan secara fisik/periodik.
a. Metode tanda pengenal khusus.
Yaitu memberi tanda-tanda khusus yangsama untuk setiap
barang yang harga perolehannya sama, sehingga pada wktu
mengadakan perhitungan fisik dikelompokan menurut tandanya
kemudian dihitung jumlahnya.
Contoh 1PT Angkasa Pura selama bulan Januari 1995 mempunyai datatentang persediaan sebagai berikut :Jan 1, Persediaan 1.750 unit @ Rp. 6.000/unit
Jan 5, Pembelian 1.000 unit @ Rp. 6.200/unitJan 10, Pembelian 2.000 unit @ Rp. 6.250/unitJan 15, Pembelian 1.500 unit @ Rp. 6.400/unitJan 20, Pembelian 3.000 unit @ Rp. 6.250/unit
Jan 25, Pembelian 2.500 unit @ Rp. 6.500/unitJan 20, Pembelian 2.000 unit @ Rp. 6.400/unit
Berdasarkan perhitungan fisik ternyata jumlah persediaanpada tanggal 31 Januari 1995 sebanyak 3.000 unit, terdiridari : pembelian tanggal 30 Januari 50%, pembelian 25
Januari 25% dan selebihnya pembelian tanggal 5 Januari1995.
Tentukan nilai persediaan tanggal 31 Januari 1995 denganmetode tanda pengenal khusus.
Jawab :
Nilai persediaan pada tanggal 31 Januari 1995 adalah :
1.500 x Rp. 6.400 = Rp. 9.600.000
750 x Rp. 6.500 = Rp. 4.875.000
750 x Rp. 6.500 = Rp. 4.875.000
3.000 Unit Rp. 19.125.000
b. Metode First In First Out.
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 12/32
Yaitu adanya anggapan bahwa persediaan pertama dijual lebih
dulu, sehingga saldo persediaan akhir dinilai menurut pembelian
yang terakhir.
c. Metode Last In First Out.Yaitu adanya anggapan bahwa penjualan dinilai menurut harga
yang terakhir, sehingga saldo persediaan akhir dinilai menurut
pembelian yang pertama/persediaan awal.
d. Metode Weight Average / Rata-rata tertimbang.
Yaitu persediaan dinilai menurut harga rata-rata dari jumlah
barang yang diperoleh/dibeli.
Contoh 2PT Angkasa Pura selama bulan Januari 1995 mempunyai datatentang persediaan sebagai berikut :
Feb 1, Persediaan 3.000 unit @ Rp. 6.400/unitFeb 6, Pembelian 2.000 unit @ Rp. 6.500/unit
Feb 11, Pembelian 4.000 unit @ Rp. 6.300/unitFeb 16, Pembelian 5.000 unit @ Rp. 6.600/unit
Feb 21, Pembelian 2.500 unit @ Rp. 6.800/unitFeb 26, Pembelian 4.000 unit @ Rp. 6.250/unit
Berdasarkan perhitungan fisik ternyata jumlah persediaanpada tanggal 28 Februari 1995 sebanyak 7.000 unit.
Tentukan nilai persediaan tanggal 31 Februari 1995 jikamenggunakan :a. Metode FIFO.b. Metode LIFO.c. Metode Rata-rata tertimbang.
Jawaba. Metode FIFO.
Jumlah persediaan akhir 7.000 unit terdiri dari pembeliantanggal :
26/2 = 4.000 x Rp. 6.250= Rp. 25.000.000
21/2 = 2.500 x Rp. 6.800= Rp. 17.000.00016/2 = 500 x Rp. 6.600= Rp. 3.300.0007.000 Unit Rp. 45.000.000
b. Metode LIFO.01/2 = 3.000 x Rp. 6.400= Rp. 19.200.000
08/2 = 2.000 x Rp. 6.500= Rp. 13.000.00011/2 = 2.000 x Rp. 8.300= Rp. 12.600.000
7.000 Unit Rp. 44.800.000
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 13/32
c. Metode Rata-rata tertimbang.
Tgl. Unit Harga / Unit Jumlah
1 3.000 Rp. 6.400 Rp. 19.200.000
6 2.000 Rp. 6.500 Rp. 13.000.000
11 4.000 Rp. 6.300 Rp. 25.200.000
16 5.000 Rp. 6.600 Rp. 33.000.00021 2.500 Rp. 6.800 Rp. 17.000.000
26 4.000 Rp. 6.250 Rp. 25.000.000
20.500 Rp. 132.400.000
Harga pokok rata-rata per unit :
Rp. 132.400.000 20.500 = Rp 6.458,54
Nilai persediaan akhir :
Rp. 7.000 x Rp 6.458,54 = Rp. 45.209.780
B. Jika pencatatan dilakukan secara Perpetual.
a. Metode FIFO.
b. Metode LIFO.
c. Metode Rata-rata bergerak / Moving Average.
Contoh 3
PT Permata yang menggunakan sistem perpetual dalam pencatatan
persediaan barang, pada bulan maret 1995 mempunyai data yangberhubungan dengan persediaan sebagai berikut :Mar 1 Persediaan 4.000 unit @ Rp. 800,-Mar 4 Pembelian 3.000 unit @ Rp. 850,-Mar 7 Penjualan 5.000 unitMar 13 Pembelian 4.000 unit @ Rp. 875,-
Mar 19 Penjualan 5.000 unitMar 22 Pembelian 2.000 unit @ Rp. 900,-
Mar 26 Penjualan 2.500 unitMar 30 Pembelian 5.000 unit @ Rp. 850,-
Tentukan besarnya nilai persediaan baang dagang pada tanggal 31Maret 1995 berdasarkan metode :a. Metode FIFO.b. Metode LIFO.c. Metode Rata-rata bergerak / Moving Average.
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 14/32
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 15/32
Jawab :a. Metode FIFO
Tanggal
Masuk Keluar Saldo
UnitHarga /
UnitJumlah Unit
Harga /Unit
Jumlah UnitHarga /
UnitJumlah
Mar 1 4.000 Rp. 800 Rp. 3.200.0004 3.000 Rp. 850 Rp. 2.550.000 4.000 Rp. 800 Rp. 3.200.000
3.000 Rp. 850 Rp. 2.550.000
7.000 Rp. 5.750.000
7 4.000 Rp. 800 Rp. 3.200.000 2.000 Rp. 850 Rp. 1.700.0001.000 Rp. 850 Rp. 850.000
13 4.000 Rp. 875 Rp. 3.500.000 2.000 Rp. 850 Rp. 1.700.0004.000 Rp. 875 Rp. 3.500.000
6.000 Rp. 5.200.000
19 2.000 Rp. 850 Rp. 1.700.000 1.000 Rp. 875 Rp. 875.0003.000 Rp. 875 Rp. 2.625.000
22 2.000 Rp. 900 Rp. 1.800.000 1.000 Rp. 875 Rp. 875.0002.000 Rp. 900 Rp. 1.800.000
3.000 Rp.2.675.000
26 1.000 Rp. 875 Rp. 875.000 500 Rp. 900 Rp. 450.000
1.500 Rp. 900 Rp. 1.350.00030 5.000 Rp. 850 Rp. 4.250.000 500 Rp. 900 Rp. 450.0005.000 Rp. 850 Rp. 4.250.000
5.500 Rp. 4.750.000
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 16/32
a. Metode LIFO
Tanggal
Masuk Keluar Saldo
UnitHarga /
UnitJumlah Unit
Harga /Unit
Jumlah UnitHarga /
UnitJumlah
Mar 1 4.000 Rp. 800 Rp. 3.200.0004 3.000 Rp. 850 Rp. 2.550.000 4.000 Rp. 800 Rp. 3.200.000
3.000 Rp. 850 Rp. 2.550.000
7.000 Rp. 5.750.000
7 3.000 Rp. 850 Rp. 2.550.000 2.000 Rp. 800 Rp. 1.600.0002.000 Rp. 800 Rp. 1.600.000
13 4.000 Rp. 875 Rp. 3.500.000 2.000 Rp. 800 Rp. 1.600.0004.000 Rp. 875 Rp. 3.500.000
6.000 Rp. 5.100.000
19 4.000 Rp. 875 Rp. 1.700.000 1.000 Rp. 800 Rp. 800.0001.000 Rp. 850 Rp. 2.625.000
22 2.000 Rp. 900 Rp. 1.800.000 1.000 Rp. 800 Rp. 800.0002.000 Rp. 900 Rp. 1.800.000
3.000 Rp.2.600.000
26 2.000 Rp. 900 Rp. 875.000 500 Rp. 800 Rp. 400.000
500 Rp. 800 Rp. 1.350.00030 5.000 Rp. 850 Rp. 4.250.000 500 Rp. 800 Rp. 400.0005.000 Rp. 850 Rp. 4.250.000
5.500 Rp. 4.650.000
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 17/32
c. Metode Rata-rata bergeral / Moving Average
Tanggal
Masuk Keluar Saldo
UnitHarga /
UnitJumlah Unit
Harga /Unit
Jumlah UnitHarga /
UnitJumlah
Mar 1 4.000 Rp. 800,00 Rp. 3.200.000
4 3.000 Rp. 850 Rp. 2.550.000 7.000 Rp. 821,43 Rp. 5.750.000
7 5.000 Rp. 821,43 Rp. 4.107.150 2.000 Rp. 821,43 Rp. 1.642.850
13 4.000 Rp. 875 Rp. 3.500.000 6.000 Rp. 857,14 Rp. 5.142.850
19 5.000 Rp. 857,14 Rp. 4.285.700 1.000 Rp. 857,14 Rp. 857.150
22 2.000 Rp. 900 Rp. 1.800.000 3.000 Rp. 885,72 Rp. 2.657.150
26 2.500 Rp. 885,72 Rp. 2.214.300 500 Rp. 885,72 Rp. 442.850
30 5.000 Rp. 850 Rp. 4.250.000 5.500 Rp. 853,26 Rp. 4.692.850
Penjelasan : Harga satuan rata-rata persediaan = jumlah unit
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 18/32
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 19/32
2. Metode Penilaian berdasarkan nilai pengganti / Replacement
Cost.
Dalam metode ini besarnya persediaan tidak selalu sam dengan harga
perolehannya, tetpi sesuai dengan prinsip akuntansi, jika ternyata
harga pasar lebih rendah, maka persediaan harus dicatat sebesar nilaipenggantinya / sebesar harga pasar. Mka metode ini disebut cost or
market wichever is lower (nilai terendah antara harga pasar dan harga
perolehan). Karena persediaan ini dicatat dibawah harga
perolehannya, maka untuk penurunan nilai tersebut dibuat jurnal
penyesuainya.
Penerapan metode ini dapat dilakukan berdasrkan :
a. Setiap jenis barang
b. Masing-masing bagian / Kelompokc. Total seluruh persediaan
ContohPD Ceria memiliki data tentang persediaan yang dikelompokan menjaditiga kelompok :
Kelompok Unit Harga perolehan /unit
Harga Pasar /Unit
I Tekstil
Tekstil A 10 bal Rp. 400.000,- Rp. 425.000,-
Tekstil B 8 bal Rp. 350.000,- Rp. 325.000,-
Tekstil C 5 bal Rp. 250.000,- Rp. 225.000,-
II Elektronik
Elektronik A 6 buah Rp. 400.000,- Rp. 425.000,-
Elektronik B 12 buah Rp. 500.000,- Rp. 475.000,-
Elektronik C 15 buah Rp. 600.000,- Rp. 550.000,-
III Mainan Anak-anak
Mainan A 30 buah Rp. 10.000,- Rp. 12.500,-
Mainan B 40 buah Rp. 15.000,- Rp. 17.500,-
Mainan C 15 buah Rp. 25.000,- Rp. 22.000,-
Berdasarkan data diatas, and diminta :a. Menetapkan nilai persediaan akhir dengan metode nilai terendah
antara harga perolehan dengan harga pasar, berdasarkan :a) Setiap jenis
b) Masing-masing kelompokc) Total keseluruhan
b. Membuat jurnal penyesuaian atas penurunan persediaan
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 20/32
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 21/32
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 22/32
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 23/32
Jawab :Kelompok Unit Harga perolehan /
unitHarga Pasar /
UnitTiap Jenis Tiap Kelompok Total
PersediaanH. Perolehan H. Pasar H. Perolehan H. Pasar
I Tekstil
Tekstil A 10 bal Rp. 400.000,- Rp. 425.000,- Rp. 4.000.000 Rp. 4.250.000 Rp. 4.000.000 - -
Tekstil B 8 bal Rp. 350.000,- Rp. 325.000,- Rp. 2.800.000 Rp. 2.600.000 Rp. 2.800.000 - -Tekstil C 5 bal Rp. 250.000,- Rp. 225.000,- Rp. 1.250.000 Rp. 1.125.000 Rp. 1.250.000 - -
Jumlah Rp. 8.150.000 Rp. 7.975.000 Rp. 7.975.000 -
II Elektronik
Elektronik A 6 buah Rp. 400.000,- Rp. 425.000,- Rp. 2.400.000 Rp. 2.550.000 Rp. 2.400.000 - -
Elektronik B 12 buah Rp. 500.000,- Rp. 475.000,- Rp. 6.000.000 Rp. 5.700.000 Rp. 6.000.000 - -
Elektronik C 15 buah Rp. 600.000,- Rp. 550.000,- Rp. 9.000.000 Rp. 8.250.000 Rp. 9.000.000 - -
Jumlah Rp. 17.400.000 Rp. 16.500.000 Rp. 16.500.000 -
III Mainan Anak-anak
Mainan A 30 buah Rp. 10.000,- Rp. 12.500,- Rp. 300.000 Rp. 375.000 Rp. 300.000 - -
Mainan B 40 buah Rp. 15.000,- Rp. 17.500,- Rp. 600.000 Rp. 700.000 Rp. 600.000 - -
Mainan C 15 buah Rp. 25.000,- Rp. 22.000,- Rp. 500.000 Rp. 440.000 Rp. 500.000 - -
Jumlah Rp. 1.400.000 Rp. 1.515.000 Rp. 1.400.000 -
Total Rp. 26.950.000 Rp. 25.990.000 Rp. 25.990.000
Nilai Persediaan 25.415.000 Rp. 25.875.000 Rp. 25.990.000
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 24/32
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 25/32
a. Nilai berdasarkan :
a) Niali terendah setiap jenis = Rp. 25.415.000
b) Niali terendah setiap kelompok = Rp. 25.415.000
c) Niali terendah setiap Total = Rp. 25.415.000
Kerugian nilai persediaan = Harga perolehan – Nilai terendaha) Niali terendah setiap jenis = Rp. 26.950.000-Rp. 25.415.000 = Rp. 1.535.000
b) Niali terendah setiap kelompok = Rp. 26.950.000-Rp. 25.415.000 = Rp. 1.075.000
c) Niali terendah setiap Total = Rp. 26.950.000-Rp. 25.415.000 = Rp. 960.000
b. Jurnal Penyesuaian
1. Kerugian penurunan nilai persediaan Rp. 1.535.000Cad. penurunan nilai persediaan Rp. 1.535.000
2. Kerugian penurunan nilai persediaan Rp. 1.075.000
Cad. penurunan nilai persediaan Rp. 1.075.000
3. Kerugian penurunan nilai persediaan Rp. 960.000Cad. penurunan nilai persediaan Rp. 960.000
3. Metode Penilaian berdasarkan taksiran.
Metode ini digunakan jika :
a. Tidak ada data lengkap mengenai persediaan, catatan pereptual,
dan sebagainya.
b. Terjadi kebakaran atau musibah lain yang meyulitkan untuk
menentukan nilai persediaan secara tepat, sehingga perlu adanya
taksiran yang mendekati kenyataan.
c. Untuk menentukan keadaan secara berkala (setiap minggu atau
setiap bulan).
Terdapat dua jenis metode berdasarkan nilai taksiran yaitu :
a. Metode harga eceran / retail inventory method
Metode ini didasarkan atas konsep adanya hubungan yang dekat
dan konstan antara harga perolehan dengan harga jualnya.
Langkah-langkah untuk menetukan nilai persediaan adalah :
1. Menetapkan harga jual
2. Menetapkan rasio antara harga perolehan barang yang
tersedia untuk dijual dengan harga jualnya.
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 26/32
3. Menetapkan persediaan akhir menurut harga eceran,
yaitu barang yang tersedia untuk dijual menurut harga
eceran dikurangi penjualan.
4. Menetapkan nilai persediaan berdasarkan rasio harga
perolehan terhadap harga eceran.
Contoh 5PD Abadi mempunyai data persediaan sebagai berikut :
Harga Perolehan Harga Jual / Eceran
Persediaan awal Rp. 6.400.000 Rp. 8.200.000
Pembelian Rp. 53.600.000 Rp. 71.800.000
Penjualan per Desember Rp. 64.000.000
Tentukan nilai persediaan pada akhir desember !
JawabHarga Perolehan Harga Jual /
Eceran
Persediaan awal Rp. 6.400.000 Rp. 8.200.000
Pembelian Rp. 53.600.000 Rp. 71.800.000
Barang tersedia u/ dijual Rp. 60.000.000 Rp. 80.000.000
Penjualan Rp. 64.000.000
Persediaan menurut harga jual Rp. 16.000.000
Ratio harga perolehan terhadap
harga eceran :(60.000.000/ 80.000.000) x 100% =
75%
Penjualan akhir :
Persediaan akhir menurut harga perolehan :75% x Rp. 16.000.000,- = Rp. 12.000.000,-
b. Metode Laba Bruto
Dalam metode ini persentase laba bruto terhadap penjualan
didasarkan atas laporan keuangan tahun sebelumnya.
Langkah-langkah untuk menetapkan nilai persediaan adalah
sebagai berikut :
1) Menetapkan % laba bruto dari penjualan.
2) Menghitung barang yang tersedia untuk dijual berdasarkan
harga perolehannya.
3) Menetapkan harga perolehan barang yang dijual yaitu
penjualan bersih dikurangi laba bruto.
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 27/32
4) Menetapkan nilai persediaan, yaitu barang yang tersedia untuk
dijual dikurangi harga perolehan barang yang dijual.
Metode ini digunakan pada saat perhitungan persediaan akhir sulit
dilakukan dikarenakan misalnya terjadi musibah bencana alam,kebakaran, atau pencurian, atau untuk menentukan persediaan akhir
sebelum akhir periode, jika pencatatan dilakukan dengan
menggunakan metode fisik.
Contoh 6.Tahun 1994 Tahun 1995
Persediaan awal Rp. 8.500.000 Rp. 7.000.000Pembelian Rp. 45.000.000 Rp. 67.500.000Retur Pembelian Rp. 2.000.000 Rp. 3.000.000
Potongan Pembelian Rp. 500.000 Rp. 700.000Biaya Angkut Pembelian Rp. 1.000.000 Rp. 1.200.000Penjualan Rp. 65.300.000 Rp. 82.000.000Retur Penjualan Rp. 2.000.000 Rp. 1.500.000Potongan Penjualan Rp. 800.000 Rp. 500.000
Diminta :
Tentukan persediaan pada tanggal 31 Desember 1995 jika laba brutoditaksir sama dengan tahun sebelumnya.
Jawab :Tahun 1994 : Mencari % laba bruto
Penjualan 65.300.000Retur Penjualan 2.000.000
Potongan Penjualan 800.000
(2.800.000)
Penjualan Bersih 65.200.000
Persediaan Awal 8.500.000
Pembelian 45.000.000By. Angkut Pembelian 1.000.000
46.000.000
Retur Pembelian 2.000.000Pot. Pembelian 500.000
(2.500.000)
43.500.000
Brg. Tersedia u/ dijual 52.000.000Persediaan akhir (7.000.000)
Harga pokok brg. Yang dijual (45.000.000)
Laba Bruto 17.500.000% Laba Bruto 17.500.000 x 100% = 28%
62.500.000
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 28/32
Tahun 1995 : Mencari Persedian akhir
Persediaan awal 7.000.000Pembelian 67.500.000By. Angkut Pembelian 1.200.000
68.700.000Retur Pembelian 3.000.000Pot. Pembelian 700.000
(3.700.000)
65.000.000
Brg. Tersedia u/ dijual 72.000.000Penjualan 82.000.000
Retur penjualan 1.500.000Pot. Penjualan 500.000
(2.000.000)
80.000.000Laba bruto 28% x 80.000.000 22.400.000
Harga pokok barang yang dijual 57.600.000
Persediaan akhir 14.400.000
F. Akibat Kesalahan P encatatan Persediaan
Kesalahan dalam mencatat jumlah persediaan barang akan
mempengaruhi neraca dan laporan rugi laba. Kesalahan ini mungkin
juga akan mempengaruhi periode berikutnya.Kesalahan ini bila
diketahui harus segera dibuatkan koreksinya baik terhadap rekening
riil / neraca atau rekening nominal / rugi laba.
Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam pencatatan persediaan,
dan pengaruhnya terhadap laporan keuangan.
1. Persediaan akhir dicantumkan terlalu besar akibat kesalahan
penghitungan, harga atau salah mencatat barang yang sudah
dijual.
Pengaruh pada tahun berjalan :
Laporan rugi laba : Harga pokok penjualan dicatat terlalu kecil
karena persediaan akhir terlalu besar dan laba terlalu besar.
Neraca : persediaan barang terlalu besar dan modal terlalu besar.
Pengaruh pada tahun berikutnya :
Laporan rugi laba : Harga pokok penjualan dicatat terlalu besar
karena persediaan awal terlalu besar dan laba terlalu kecil.
Neraca : kesalahan tahun lalu sudah diimbangi oleh kesalahan
laporan rugi laba tahun ini sehingga neraca benar.
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 29/32
Untuk jelasnya perhatikan ilustrasi berikut :
Pencatatan Benar Salah Pencatatan
2004 2005 2004 2005
Penjualan 2000 2200 2000 2200
Pers. Awal 100 120 100 200Pembelian 400 580 400 580
500 700 500 780
Pers. Akhir -120 -100 -200 -110
HPP 380 -600 -300 -670Laba Kotor 1.620 1.600 1.700 1.530
2. Persediaan akhir dicantumkan terlalu kecil akibat kesalahan
penghitungan, harga atau salah mencatat barang yang sudah
dijual. Kesalahan yang terjadi adalah kebalikandari kesalahan
nomor 1.
3. Persediaan akhir dicantumkan terallu besar bersamaan dengan
belum dicatatnya piutang dan penjualan pada akhir periode.
Pengaruh pada tahun berjalan :
Laporan rugi laba ; penjualan terlalu kecil sebesar harga jual
barang-barang yang belum dicatat be gutu pulah harga pokok
penjualan terlalu kecil seharga harga pokok barang-barang
tersebut sehingga laba bruto dan laba bersih terlalu kecil sebesar
laba bruto dari penjualan tersebut.
Neraca ; Piutang terlalu kecil sebesar harga jual yang belum dicatat
dan persediaan terlalu besar sebesar harga perolehan barang-
barang yang terjual tapi belum dicatat, sehingga modal terlalu kecil
sebsar lab bruto dari penjualan tersebut.
Pengaruh pada tahun berikutnya :
Laporan rugi laba ;
4. Persediaan akhir dicantumkan terlalu kecil bersamaan denan belum
dicatatnya hutang dan pembelian akhir periode.
Pengaruh pada tahun berjalan :
Laporan rugi laba ;pembelian terlalu kecil tetapi diimbangi dengan
persediaan akhir yang terlalu kecil. Oleh karena itu laba bruto dan
laba bersihnya benar.
Neraca ; modalnya benar, tetapi aktiva lancar dan hutang jangka
pendeknya terlalu kecil.
Pengaruh pada tahun berikutnya :
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 30/32
Laporan rugi laba ; persediaan awal terlalu kecil tetapi diimbangi
pembelian pembelian yang terlalu besar karena pembelian tahun
lalu dicatat dalam tahun unu. Oleh karena itu laba bruto dan laba
bersihnya benar.
Neraca ; Kesalahan tahun lalu tidak mempengaruhi tahun ini.
Apabila kesalahan-kesalahan persediaan baru diketahui setelah buku-
buku ditutup pada akhir tahun berikutnya, maka kesalahan-kesalahan
tersebut sudah tidak mempunyai pengaruh apa-apa, oleh karena itu
tidak diperlukan koreksi atas kesalahan-kesalahan tersebut.
G. Dokumen dan Catatan yang digunakan.
Dokumen yang digunakan untuk merekam,meringkas danmembukukan hasil perhitungan fisik adalah :
1. Kartu perhitungan fisik / KPF (inventory tag).
No. 4965Telah Dihitung
No. 4965
Perhitungan kedua
No. Kode Persediaan :
Nama Persediaan :
Lokasi :
Jumlah : Satuan :
Penghitung
: Tanggal :
No. 4965Perhitungan Pertama
Jumlah : Satuan :
Penghitung : Tanggal :
Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 31/32
Dokumen ini digunakan untuk merekam hasil perhitungan fisik
persediaan. Data hasil perhitungan ini kemudian dicatat dalam
daftar hasil perhitungan fisik
2. Daftar hasil perhitungan fisik (inventory summary sheet).
Doumen ini digunakan untukmeringkas data yang telah direkamdalam kartu perhitungan fisik bagian 2.
DAFTAR HASIL PERHI TUNGAN FISIK
Periode Perhitungan fisik : Dikalikan oleh :
Disalin dari KPF oleh : Dijumlah Oleh :
Diisi Harga Pokok satuan oleh : Diperiksan Oleh :
No.
KPF
No. Kode
Persediaan
Nama Kuantitas Satuan Harga
PokokSatuan
Harga
PokokTotal
3. Bukti memorial.
Dokumen ini merupakan dokumen sumber yang digunakan untuk
membukukan adjusment rekening persediaan sebagai akibat dari
hasil perhitungan fisik ke dalam jurnal. Data yang digunakan
sebagai dasar pembuatan bukti memorial ini adalah selisih jumlah
kolom harga pokok total dalah daftar hasil perhitungan dengan
salod harga pokok persediaan yang bersangkutan menurut kartu
persediaan.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem
1. Kartu Persediaan.
2. Kartu Gudang.
3. Jurnal Umum.
5/13/2018 akuntansi_persediaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/akuntansipersediaan-55a74f24a0c5e 32/32
Profile
Oya Suryana, S. E, kuliah S1-Akuntansi. Universitas Kuningan, Menguasaibahasa pemrograman Delphi, PHP, dan saat ini bekerja sebagai adminsistem informasi akademik Universitas Kuningan, juga sebagai tenaga
pengajar di SMK N 2 Kuningan. Disela-sela aktifitasnya penulis jugamerupakan owner blog http://onlinebisnis.web.id, http://oz.orgfree.com,
http://akuntansibiaya.co.cc dan admin dari beberapa milis di dunia maya, serta sebagai penulisbuku di beberepa penerbit.