aki dan akb.docx
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 AKI DAN AKB.docx
1/23
AKB Berhasil Turun, AKI Masih FluktuatifPROBOLINGGO - Hingga Oktober kemarin Angka Kematian Bayi (AKB) tercatat menurun mencapai 119 kasus jika
dibandingkan dengan tahun 2007 yang mencapai 150 kasus. Sementara untuk Angka Kematian Ibu (AKI) hingga kini
sudah mencapai 8 kasus, selisih 4 kasus dibandingkan dengan tahun 2007 yang mencapai 12 kasus. Sedangkan
angka bayi lahir mati mencapai 92 kasus. AKB dan AKI adalah salah satu indikator kesehatan di negara kita.
Tingginya kedua angka tersebut, harusnya menjadi perhatian serius bagi para praktisi kesehatan.
Wulan Sri Hartati selaku Kasi KIB dan Reproduksi pada Dinas Kesehatan mengatakan perlu adanya penanganan
serius dari berbagai pihak untuk mengurangi AKI dan AKB ini. Salah satu langkah yang dapat dilakukan diantaranya
membangun kemitraan antara bidan dan dukun serta memberikan ketrampilan kepada petugas kesehatan melalui
pelatihan maupun magang di rumah sakit. Selain itu juga dapat dilakukan melalui Program Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K).
“Tingginya AKI dan AKB di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu pendidikan dan pengetahuan, sosial
budaya, sosial ekonomi, geografi dan lingkungan, aksesibilitas ibu pada fasilitas kesehatan serta kebijakan makro
dalam kualitas pelayanan kesehatan,” jelas Wulan.
Bulan Maret 2008, AKI pernah terjadi 3 kali. Penyebab kematian tersebut diantaranya Ruptura Uteri, Emboli Air
Ketuban dan PEB Post SC. Sedangkan AKB juga pernah mencatat angka tertinggi pada bulan Juni yaitu 17 kasus.
Sampai Oktober 2008 AKB terbesar terjadi di Kecamatan Kraksaan. Sedangkan AKB terendah terjadi di Kecamatan
Leces, Tegalsiwalan, Banyuanyar dan Tongas. Bahkan di empat kecamatan tersebut belum pernah terjadi kematian
bayi.
“Salah satu penyebab tingginya AKI dan AKB adalah 4T yang meliputi terlalu muda melahirkan, terlalu tua
melahirkan, terlalu sering melahirkan, dan terlalu dekat jarak melahirkan. Sebenarnya kita harus memberdayakan
masyarakat untuk ikut berperan aktif memberikan pengertian kepada keluarga tentang AKI dan AKB ini,” terang
Wulan.(wan)
SEJARAH PERKEMBANGAN UPAYA PENURUNAN AKI DAN
AKB DI DUNIA DAN INDONESIA
o View
o clicks
Posted September 6th, 2008 by novita88
o Tugas uliah !ainnya
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/tugas-kuliah-lainnya/sejarah-perkembangan-upaya-penurunan-aki-dan-akb-di-dunia-dan-indonesiahttp://one.indoskripsi.com/node/4953/clickhttp://one.indoskripsi.com/tugas-makalah-judul-skripsi/mata-kuliah/tugas-lainnyahttp://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/tugas-kuliah-lainnya/sejarah-perkembangan-upaya-penurunan-aki-dan-akb-di-dunia-dan-indonesiahttp://one.indoskripsi.com/node/4953/clickhttp://one.indoskripsi.com/tugas-makalah-judul-skripsi/mata-kuliah/tugas-lainnya
-
8/16/2019 AKI DAN AKB.docx
2/23
esehatan "bu dan #nak
$#$ "
P%&'#()!)#&
*+* !atar $elakang
Pembangunan kesehatan bertuuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kcmampuan hidup sehat bagi
semua orang, agar terwuud deraat kesehatan masyarakat yang optimal+ esehatan adalah keadaan seahtera dari
badan, iwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produkti- secara sosial dan ekonomis+
"ndikator deraat kesehatan dapat dinilai dari angka kematian bayi .#$/, angka kematian ibu .#"/, umur harapan
hidup dan angka kematian balita .'epkes l, *11*/+ "eh karena itu, persalinan ibu hams mendapatkan -asilitas
dan partisi-asi seperti tenaga pro-esional, pelayanan kesehatan, partisipasi masyarakat setempat dan lainnya+
ematian ibu atau kematian maternal saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang
sangat penting+ Tingginya angka kematian maternal mempunyai dampak yang besar terhadap keluarga dan
masyarakat .!+ atna $udiarso et al, *116/+ ematian seorang wanita saat melahirkan sangat mempengaruhi
kelangsungan hidup bayinya, karena bayi yang bersangkutan akan mengalami nasib yang sama dan keluarganya
bercerai berai .!+ atna $udiarso et al, *110/+ leh karena itu angka kematian maternal dapat digunakan sebagai
salah satu indikator keseahteraan masyarakat, khususnya indikator kesehatan ibu+
#ngka kematian maternal di "ndonesia dewasa ini masih tinggi+ 3enurut data ST tahun 200*, 10 4 penyebab
kematian ibu karena adanya komplikasi dan 28 4 diantaranya teradi pendarahan dimasa kehamilan dan
persalinan+.esty + 2000/
#pabila dibandingkan dengan negara5negara #S%#& dan negara5negara mau, maka angka kematian ibumaternal
di "ndonesia adalah sekitar 756 kali #" negara #S%#& dan lebih dari 0 kali #" negara mau .#nonimus,
*116*119/+
Pola penyakit penyebab kematian ibu 8:4 karena komplikasi obstetrik langsung dan didominasi oleh trias klasik,
yaitu perdarahan .:6,9 4/, to;emia .*:,4/ dan in-eksi .84/+ asus perdarahan yang paling banyak adalah
perdarahan postpartum akibat uri tunggal, sedangkan in-eksi umunya merupakan komplikasi akibat ketuban pecah
dini, robekan alan lahir, persalinan macet serta perdarahan .Sarimawar 'aa et al, *119/+ 7 tahun/, umlah anak terlalu banyak .> : orang/ dan arak antar kehamilan kurang dari 2 tahun .'epkes ",
*11:/+
*+2 Perumusan 3asalah
-
8/16/2019 AKI DAN AKB.docx
3/23
$erdasarkan latar belakang diatas dapat dilihat masih tingginya angka kematian ibu dan bayi+ 3aka permasalahan
yang akan dibahas dalam makalah ini adalah -aktor5-aktor yang menyebabkan kematian ibu pada saat hamil,
bersalin dan ni-as serta -actor5-aktor yang menyebabkan kematian bayi pada bulan pertama hingga tahun pertama
dilahirkan+
*+7 Tuuan Penulisan
*+ 3engetahui de-inisi kematian ibu dan bayi+
2+ 3engetahui penyebab kematian ibu dan bayi+
7+ 3engetahui tingkat kematian ibu dan bayi+
:+ 3engetahui strategi untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi+
*+: 3an-aat Penulisan
*+ 3enambah wawasan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan terutama yang berkaitan dengan kematian ibu
dan bayi+
2+ 3emahami permasalahan yang berkaitan dengan kematian ibu dan bayi serta upaya5upaya untuk
menurunkannya+
7+ 3emahami keberadaan -asilitas dan tenaga kesehatan dapat menurunkan kematian ibu dan bayi+
$#$ ""
T"&?#)#& P)ST##
2+* 'e-inisi ematian "bu
rganisasi esehatan Sedunia .@(/ dalam "A' B mende-inisikan kematian ibu sebagai kematian wanita saat
hamil sampai :2 hari setelah berakhirnya kehamilan, tidak tergantung pada umur kehamilan dan letak kehamilan
di dalam atau di luar kandungan disebabkan oleh kehamilannya atau kondisi tubuh yang memburuk akibat
kehamilan atau disebabkan oleh kesalahan dalam persalinan, tetapi tidak termasuk kematian yang disebabkan oleh
kecelakaan dan kelalaian .Sarimawar 'aa et al, *119/+
2+2 'e-inisi ematian $ayi
ematian bayi adalah kematian yang teradi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu
tahun+ $anyak -aktor yang dikaitkan dengan kematian bayi+ Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian
bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen+
ematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatalC adalah kematian bayi yang teradi
-
8/16/2019 AKI DAN AKB.docx
4/23
pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh -aktor5-aktor yang dibawa anak seak lahir,
yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan+
ematian bayi eksogen atau kematian post neo5natal, adalah kematian bayi yang teradi setelah usia satu bulan
sampai menelang usia satu tahun yang disebabkan oleh -aktor5-aktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan
luar+
2+7 Searah ematian "bu
Penurunan angka kematian ibu berkaitan dengan pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang pro-essional+ Seperti halnya negara mau yang memiliki tenaga mau yang memiliki tenaga kesehatan dan
pelayanan kesehatan yang terorganisasi dengan baik dan terangkau oleh masyarakat+ 3asalah yang dihadapi
&egara berkembang adalah keraguan tentang keakuratan data tentang kematian ibu yang dikumpulkan+
Searah #ngka kematian "bu di &egara 3au
!ondon, seorang pelopor penurunan angka kematian ibu menyimpulkan bahwa penurunan angka kematian ibu
berhungan dengan peningkatan umlah persalinan yang ditolong oleh bidan dan peningkatan standar kebidanan+
Penurunan angka kematian ibu auh lebih ditunukan pada -aktor D -aktor yang berhubungan khusus dengan
persalinan dibandingkan dengan -aktor D -aktor yang berhubungan dengan sebab lain+
E Swedia
Pada awal tahun *9*, omisi esehatan Swedia secara langsung memberikan perhatian terhadap pencegahan
kematian ibu+ (al ini dilakukan setelah pengamatan bahwa sekurang D kurangnya :00 dari 6* kasus kematian ibu
per tahun dapat diselamatkan bila tersedia bidan dalam umlah cukup untuk menolong persalinan+
Para ahli kesehatan masyarakat mulai melatih bidan untuk memastikan bahwa semua persalinan di rumah dapat
ditangani oleh tenaga kera berkualitas+ Pelatihan bidan ternyata beralan sangat lambat+ eberhasilan akhirnya
beralan cepat setelah dikeluarkannya kebiakan politis untuk mengatasi masalah kematian ibu+
Pada tahun *86* mulah persalinan yang ditolong bidan meningkat menadi :04 dan meningkat lagi menadi 984
pada tahun *100, dan diikuti penurunan umlah persalinan oleh dukun dari 604 pada tahun *86* menadi *84
pada tahun *100+ Pada masa itu mayoritas persalinan dilakukan di rumah+ Ternyata bertambahnya cakupan
persalianan yang ditolong oleh bidan, baik di rumah maupun di rumah sakit, langsung diikuti dengan penurunan
angka kematian ibu+
3ulai tahun *128, para bidan terlatih mempraktekkan teknik persalinan yang modern, dan diiFinkan untuk
menggunakan -orsep dan alat untuk kraniotomi+ egiatan para bidan disupervisi oleh dokter kesehatan masyarakat
setempat, yang dapat dipanggil ika bidan menghadapi kasus D kasus komplikasi yang serius+ 'okter tersebut uga
-
8/16/2019 AKI DAN AKB.docx
5/23
bertanggung awab atas pelaporan hasil pelayanan+
Pada akhir tahun *890, teradi penurunan angka kematian ibu secara drastic setelah ditemukan dan
diterapakannya teknik steril+ Pada tahun *88*, para bidan meman-aatkan teknik tersebut pada pertolongan
persalinan di rumah sakit+ (al ini menadikan Swedia sebagai &egara dengan angka kematian ibu paling rendah di
benua %ropa pada awal abad ke520+ 'apat disimpulkan bahwa kebersilan Swedia disebabkan oleh perubahan
penolong pesrsalinan kea rah pro-esionalisasi dan kemauan ilmu pengetahuan dan teknologi+ .'epkes "5
-
8/16/2019 AKI DAN AKB.docx
6/23
Searah #ngka ematian "bu di &egara $erkembang
E #merika !atin
Penurunan angka kematian ibu yang paling awal dan cepat di wilayah ini ternyata dicapai oleh &egara yang
mempunyai pelayanan kesehatan yang terorganisasi dengan baik dan terangkau oleh masyarakat, misalnya di
uba+ 3asalah lain yang dihadapi &egara5negara #merika !atin adalah keraguan terhadap keakuratan tentang
kematian ibu yang dikumpulkan+ #ngka kematian ibu yang tinggi dan menetap ini antara lain berhubungan dengan
tidak meratanya akses terhadap pelayanan kesehatan dan undang5undang yang membatasi segala macam bentuk
pengguguran kandungan.aborsi/+
E Sri !angka dan Thailand
edua &egara ini berhasil menurunkan angka kematian ibu+ eberhasilan ini berhubungan dengan penerapan
system pelayanan kesehatan pemerintah yang dinilai lengkap dan disediakan secara cuma5cuma kepada
masyarakat yang meman-aatkannya+ (amper semua persalinan dilakukan di -asilitas kesehatan+
E 3alaysia
Penurunan angka kematian ibu di 3alaysia cukup pesat yaitu *0 per *00+000 kelahiran hidup di tahun *190
menadi 70 per *00+000 kelahiran hidup di tahun *11+ Selain akibatnya pesatnya pertumbuhan social ekonomi
masyarakat, penurunan angka kematian ibu ini tercapai karena dukungan kebiakan dalam manaemen upaya sa-e
motherhood dan ber-ungsinya -asilitas pelayanan kesehatan secara baik+ (al ini menghasilkan hubungan erat
antara masyarakat dan pelayanan kesehatan pemerintah yang diberikan secara cuma5cuma kepada mereka yang
meman-aatkannya+
E "ndonesia
Survei 'emogra-i dan esehatan "ndonesia .S'"/ tahun *11: dan tahun 200252007 menunukkan bahwa
terdapat penurunan #" dari 710 menadi 709 per *00+000 kelahiran hidup+ 'ata ini diperoleh dari GSisterhood
3ethodH suatu metode yang sangat tergantung dari kemampuan responden untuk melaporkan kematian saudara
perempuannya maupun dalam menentukan kematian ibu dengan cepat+ Penyebab kematian ibu langsung di
"nonesia adalah perdarahan, in-eksi, eklamsi, partuslama, dan komplikasi abortus+ Penyebab kematian langsung
tersebut merupakan penyebab kematian ibu terbanyak+ Penyakit kematian ibu tidak langsung adalah anemia+
.'epkes "
-
8/16/2019 AKI DAN AKB.docx
7/23
dan *,7 uta lahir mati/+ @alupun umlah keamtian tertinggi teradi di #sia tapi angka kematian bayi dan angka
lahir mati paling besar teradi di sub5sahara #-rika+
Penyebab utama kematian bayi erat kaitannya dengan kesehatan ibu dan pemeriksaan ibu yang diperoleh sebelum,
selama, dan segera setelah melahirkan+ @( memperkirakan dari tahun *11 hingga 2000 sebagian besar &egara
di #merika, #sia Tenggara, %ropa dan wilayah $arat Pasi-ik dapat menurunkan angka kematian bayi+ 'aerah
3editerania Timur kurang dapat menurunkan angka kematian bayi dan sedangkan #-rika ustru mengalami angka
kematian bayi+
Pengalaman dari &egara5negara mau memperlihatkan bahwa penurunan kematian bayi terutama kematian bayi
baru lahir tidak teradi penurunan secara substansial dalam beberapa tahun apabila penurunan kematian pada bayi
yang lebih besar .post5neonatal/ dan anak .childhood/ telah tercapai+ Pada banyak &egara, kematian bayi baru
lahir mengalami penurunan lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang lebih tua atau anak+
Sebenarnya penurunan kematian bayi tidak hanya tergantung dari tingginya alokasi dana untuk tekhnologi canggih
sebagai contoh olombia dan Sri !angka dengan kematian bayi tidak lebih dari * kematian bayi per *00+000
kelahiran hidup+ &ikaragua dan Vietnam yang mempunyai angka kematian bayi *9 dan * per *000 kelahiran
hidup mengalokasikan dana sekitar )SI: dan )SI20 per kapita *111+ Sedangkan negara5negara di %ropa )tara
dengan upaya mengurangi resiko kematian akibat persalinan dan pasca persalinan dapat menurunkan angka
kematian bayi+
2+ Penyebab ematian "bu
Secara garis besar penyebab kematian ibu dapat dikategorikan dalam penyebab langsung dan tidak langsung
.@(, *118/J
*+ Penyebab langsung .'irect obstetric deaths/, yaitu kematian ibu yang langsung disebabkan oleh komplikasi
obstetric pada masa hamil, bersalin dan ni-as, atau kematian yang disebakan oleh suatu tindakan, atau berbagai
hal yang teradi akibat5akibat tindakan tersebut yang dilakukan selama hamil,bersalin atau ni-as, seperti
perdarahan, to;emia dan in-eksi+
2+ Penyebab tak langsung ."ndirect Kbstetric deaths/, yaitu kemaian ibu yang disebabkan oleh penyakit yang
bukan komplikasi obstetri,yang berkembang atau bertambah berat akibat kehamiian, persalinan dan ni-as+
Sarimawar 'aa dkk .*119/ melaporkan bahwa 8:4 kematian ibu disebabkan oleh komplikasi obstetrik langsung
dan di dominasi oleh tiga sebab utama .trias klasik/, yaitu perdarahan .:6,94/, to;emia .*:, 4/ dan in-eksi
.84/+
ematian ibu akibat perdarahan dapat disebabkan oleh perdarahan antepartum, perdarahan post partum,
kehamiian ektopik, perdarahan akibat robekan rahim dan abortus .%rika oyston dan Sue #mstrong, *11:/+
-
8/16/2019 AKI DAN AKB.docx
8/23
ematian ibu akibat to;emia .keracunan kehamilan/ dapat teradi karena pre5eklampsi dan eklampsi+
ematian ibu akibat in-eksi dapat teradi karena tractus genitourinarius .in-eksi saluran genital/, baik setelah
persalinan atau pada saat masa ni-as+ "n-eksi ini dapat teradi oleh berbagai cara, antara lain melalui penolong
persalinan yang tangannya tidak bersih dan menggunakan instrumen yang kotor, memasukkan benda asing ke
vagina selama persalinan seperti amuramuan+
Selain trias klasik penyebab lain dari kematian ibu adalah ketuban pecah dini, uri tunggal tanpa perdarahan,
robekan alan lahir, persalinan macet .biasanya karena tulang panggul ibu terlalu sempit/ dan ruptura uteri serta
psikosis masa ni-as .Sarimawar 'aa, *119/+
Penyebab tak langsung kematian ibu meliputi penyakit5penyakit sistim sirkulasi saperti emboli .segala sesuatu
yang menyebabkan tersumbatnya penibuluh darah/, penyakit saluran perna-asan, in-eksi dan parasit, terutama
akibat penyakit menular seksual, dan anemia+ .%rika oystone L, Sue #mstrong , *11:C Sarimawar 'aa et al,
*119/+
'epartemen esehatan " .*11:/ mengelompokkan -aktor5-aktor yang mempengaruhi kematian ibu dalam 7
-aktor, yaitu J
E 7 tahun/, umlah anak > : orang dan arak persaiinan terakhir = 2 tahun,
tinggi badan = *: cm, berat badan = 78 kg atau lingkar lengan atas .lila/ = 27, cm, riwayat penyakit eluarga
dan kelainan bentuk tubuh, riwayat obstetric buruk dan penyakit kronis+ Seiain itu komplikasi kehamiian,
persaiinan dan masa ni-as adalah penyebab langsung kematian maternal, yaitu perdarahan pervaginum, in-eksi,
keracunan kehamiian, komplikasi akibat partus lama dan trauma persalinan+
$eberapa keadaan dan gangguan yang memperburuk keadaan ibu pada saat hamil yang berperan dalam kematian
ibu adalah kekurangan giFi dan anemia .(bM = 8 gr4/serta bekera - isik berat selama kehamiian, yang
memberikan dampak kehamilan yang kurang baik berupa bayi berat lahir rendah dan prematuritas+
E
-
8/16/2019 AKI DAN AKB.docx
9/23
angkauan pelayanan "# dan penanganan kelompok resiko, masih rendahnya cakupan pertolongan persalinan
yang dilakukan di rumah oleh dukun yang tidak mengetahui tanda5tanda bahaya+
2+6 Penyebab ematian $ayi
$ayi yang berumur di bawah * tahun meliputi 2, persen dari seluruh penduduk, tetapi kematian bayi mencapai 29
persen dari kematian semua golongan umur+ Survei esehatan umah Tangga .ST/ tahuu *186 di 9 provinsi
menunukkan bahwa : penyebab kematian utama pada bayi5tetanus, gangguan perinatal, diare dan in-eksi saluran
pernapasan akut ."SP#/Nmeliputi lebih dari duapertiga seluruh kematian bayi yang diperkirakan 791+800 pada
tahun *18 .Tabel 2+/+ 'ari umlah kematian tersebut, 28 persen disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi, seperti tetanus, campak, di-teria dan batuk rean+ Suatu sebab utama lainnya .hampir * di
antara setiap kematian bayi/ adalah trauma persalinan dan gangguan perinatal lainnyaC dan, di samping itu
sebanyak : persen akibat kelainan bawaan+ Oangguan perinatal dan kelainan bawaan ini umumnya dapat "
dipengaruhi oleh keadaan kesehatan dan giFi yang kurang pada masa kehamilannya, selain kurangnya angkauan
pelayanan kesehatan dan pertolongan persalinan+ Tetanus " merupakan sebab dari *1 persen kematian bayi, dan
terutama sebagai sebab dari kematian bayi di bawah umur * bulan yang merupakan :0 persen kematian bayi
neonatus+ ematian sebab tetanus neonatorum erat hubungannya dengan tindakan yang " dilakukan pada waktu
pertolongan persalinan serta perawatan pasca persalinan termasuk cara merawat tali pusat+
Tabel Pola Sebab ematian $ayi .dibawah umur * tahun/,*186
Penyakit 4 kematian bayi ematian bayi per *00+000 ( Perkiraan umlah kematian bayi
Tetanus *1,7 *+787, 97+70*
Oangguan perinatal *8,: *+720,6 61+887
'iare *,6 *+**1,: 1+2:1
"n-eksi saluran perna-asan *:,: *+07*,7 :+61*
Aampak 9, :0,8 28+:8
Penyakit sara- ,6 :02, 2*+268
elainan bawaan :,2 70*,8 *+12
'i-teria, batuk rean *,0 9, 7+918
#nemia, kurang giFi *,0 9, 7+918
!ain5lain *7,0 170,9 :1+79:
?umlah *00,0 9+*8*,6 7*1+800
-
8/16/2019 AKI DAN AKB.docx
10/23
SumberJ$udiarso,!+atna, Pola ematian+ Prosiding Seminar Survei esehatan umah Tangga+ $adan Penelitian
dan Pengembangan esehatan, hal *6*+
Survei esehatan umah Tangga .ST/ seperti yang dilakukan pada tahun *186 itu sudah pemah dilakukan
sebelumnya pada tahun *180+ Sekalipun antara kedua survei tersebut ada perbedaan dalam umlah sampel dan
metoda klasi-ikasi penyebab kematian, akan tetapi bilamana data tersebut dianalisa secara hati5hati, maka data
dari kedua survei tersebut dapat disimpulkan sebagai berikutJ
PertamaJ eempat penyebab kematian utama pada tahun *180 masih merupakan penyebab kematian utama pada
tahun *186+ #kan tetapi peran keempat penyebab utama tersebut sudah berkurang dari tigaperempat menadi
duapertiga dari seluruh kematian bayi+ @alaupun angka kematian bayi dari basil kedua survei tersebut
menunukkan penurunan, yaitu dari *00 menadi 9*,8 per *000 (, tetapi proporsi dari 9 penyebab utama adalah
tetap meliputi 87,0 persen, baik pada tahun *180 maupun *186+
eduaJ Tetanus merupakan penyakit pembunuh utama dalam tahun *180 dan dalam tahun *186 masih tetap
merupakan demikian+ 3eskipun angka kematian disebabkan tetanus sudah menurun, yaitu dari *198, per
*00+000 ( menadi *787, per *00,000 (, tetapi kematian disebabkan tetanus masih meliputi kurang lebih
90+000 kematian bayi dalam tahun *18, yaitu lebih dari * untuk setiap kematian bayi+ Proporsi ini tidak berubah
dibandingkan dengan keadaan tahun *180+
2+9 Tingkat ematian 3aternal "bu
Tingkat kematian matemal dinyatakan dengan beberapa ukuran, yaitu 33atio, 33ate, !i-e Time isk .resiko
kematian selama hidup/ dan proporsi kematian karena sebab maternal pada keiompok umur reproduksi .S+
Soemantri,*119/+
$erdasarkan kesepakatan internasional,maka ukuran tingkat kematian maternal yang digunakan adalah 33atio,
yaitu kematian maternal untuk periode tertentu .biasanya * tahun/ per *000 kelahiran hidup pada periode yang
sama+
emauan ilmu kedokteran telah memberi hasil yang menggembirakan bagi menurunnya angka kematian ibu+ 'i
"nggris, angka kematian maternal menurun dari ::2 per *00+000 kelahiran hidup pada tahun *128 menadi 2 per
*00+000 kelahiran hidup pada tahun *190 .(ani-a S, *112/, sedangkan 3alaysia mengalami penurunan angka
kematian maternal yang cukup pesat dari *0 per *00+000 kelahiran hidup pada tahun *190 menadi 70 per
*00+000 kelahiran hidup pada tahun *11+ (al ini disebabkan antara lain oleh pertumbuhan sosial ekonorni dan
dukungan kebiakan pemerintah yang menyebabkan -asilitas kesehatan ber-ungsi secara baik+
Sementara di "ndonesia belum di dapati data angka kematian ibu yang tepat sebab belum ada system penda-taran
-
8/16/2019 AKI DAN AKB.docx
11/23
kematian dan kematian yang berlaku sccara ketat+ Survey esehatan umah Tangga .ST/ pada tahun *112
memperkirakan 33atio sebesar : per *00+000Mkelahiran hidup, sedangkan ST tahun *11 membuat
perkiraan yang lebih rendah , yaitu 78: per *00+000 kelahiran hidup, namun untuk luar ?awa5$ali angkanya adalah
:61 per *00+000 kelahiran hidup .S+Soemantri, *119/+
?umlah angka kematian ibu di "ndonesia sangat bervariasi, yang tertinggi di &T$ *7: per *00+000 kelahiran hidup,
#ceh .*116/ :2* per *00+000 kelahiran hidup, ?awa Timur 18,1 per *00+000 kelahiran hidup, ?awa $arat :10 per
*00+000 kelahiran hidup, '? *70 per kelahiran hidup .Poehati Poedi, dkk 2007/
#ngka ematian ibu .#"/ di "ndonesia menurut 'epartemen esehatan " dari hasil Survei eserhatam umah
Tangga .ST/ *18 adalah :0 per *00+000 kelahiran hidup, pada tahun *112 menurun menadi :0: per *00+000
kelahiran hidup+ 3enurut survei 'emogra-i dan esehatan "ndonesia .S'"/ tahun *11: #" di "ndonesia adalah
sebesar 710 per *00+000 kelahiran hidup+ #ngka ematian "bu di "ndonesia masih auh lebih tinggi
dibandingkankan dengan negara5negara tetangga #S%#&, yaitu pada tahun *11: #" di Vietnam *27*,
-
8/16/2019 AKI DAN AKB.docx
12/23
*11 6
*116 : 5
*119 2 5
*118 :1 :1
*111 :6 5
2000 :: 5
200* 5 0
2002 5 :
SumberJ "ndikator eseahteraan #nak 2000 .estimasi S)P#S *11/ dan estimasi Susenas 200252007
3enurunnya #$ dalam beberapa waktu terakhir tersebut memberi gambaran adanya peningkatan dalam kualitas
hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat+ Penurunan #$ tersebut antara lain disebabkan oleh peningkatan
cakupan imunisasi bayi, peningkatan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan, penempatan bidan di desa, dan
meningkatnya proporsi ibu dengan pendidikan yang lebih tinggi+
$ila dilihat menurut enis kelamin, angka kematian bayi pada laki5laki selalu lebih tinggi dibandingkan dengan bayi
perempuan, sebagaimana terlihat pada gambar berikut+
O#3$# %ST"3#S" #&O# %3#T"#& $#" .#$/ P% *+000 %!#("#& ("')P '" "&'&%S"# 3%&))T ?%&"S
%!#3"&
T#()& *11 S+'+ T#()& 2000
SumberJ "ndikator eseahteraan #nak 2000 .estimasi S)P#S *11/
'ari hasil penelitian terhadap semua kasus kematian yang disurvei pada ST *112, *11 serta Surkesnas tahun
200* diperoleh gambaran proporsi sebab utama kematian bayi sebagaimana disaikan pada tabel berikut+
T#$%! PPS" P%&#"T P%&%$#$ %3#T"#& $#" '" "&'&%S"#
(#S"! ST *112, *11, '#& S)%SS 200*
ST *112 ST *11 S)%SS 200*
?enis penyakit 4 ?enis penyakit 4 ?enis penyakit 4
*+ "SP#
2+ 'iare
7+ Tetanus &eonatorm
-
8/16/2019 AKI DAN AKB.docx
13/23
:+ Penyakit Sist Syara-
+ Oangguan Perinatal
6+ Q'i-teria, Pertusis, dan Aampak 76,0
**,0
1,8
,:
:,7
7,7 *+ Penyakit Sistem Perna-asan
2+ Oangguan Perinatal
7+ 'iare
:+ Penyakit Sist Syara-
+ Tetanus
6+ "n-eksi dan Parasit !ain 21,
21,7
*7,1
,
7,9
7, Q*+ Oangguan Perinatal
Q2+ Sistem Perna-asan
Q7+ 'iare
Q:+ Sistem pencernaan
Q+ Oeala tidak elas
Q6+ Tetanus
Q9+ Sara- 7:,9
29,6
1,:
:,7
:,*
7,:
7,2
SumberJ $adan !itbangkes, Publikasi hasil ST *112 dan *11, S)%SS 200*
-
8/16/2019 AKI DAN AKB.docx
14/23
Tabel di atas menunukkan bahwa pola penyakit penyebab kematian bayi dari tahun *112 dan *11 tidak terlalu
banyak mengalami perubahan dan masih didominasi oleh penyakit in-eksi+ Sedangkan pada tahun 200* gangguan
perinatal menduduki peringkat pertama, yang diperkirakan karena kualitas pemeriksaan ibu hamil dan pertolongan
persalinan masih perlu ditingkatkan walaupun cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan sudah meningkat
$#$ """
P%3$#(#S#&
7+* Strategi )ntuk 3enurunkan #ngka ematian "bu
Teradinya kematian maternal di negara5negara berkembang biasanya di dahului oleh berbagai masalah, misalnya
kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah, status wanita yang rendah, sanitasi dan giFi yang buruk, tranportasi
dan pelayanan kesehatan yang terbatas+ $ila masalah tersebut teratasi, maka angka kematian ibu dapat
diatasi+namun bila masalah tersebut belum dapat diatasi, maka 3ainne et al .*117/ dalam @( ."118/menyatakan
bahwa kematian ibu dapat uga dicegah dengan pendekatan sebagai berikut J
*+ 3encegahmemperkecil kemungkinan wanita untuk hamil+
Selama seorang wanita tidak berada dalam kehamilan, ia tidak mempunyai resiko untuk mati+ 'engan demikian
menurunkan angka kesuburan wanita merupakan cara yang e-ekti- untuk mcncegah kemungkinan menadi hamil
sehingga menghilangkan resiko kematian akibat kehamilan dan persalinan+
eikutsertaan ber5$ berhubungan dengan resiko kematian seumur hidup .li-e time risk/seorang wanita, yang
merupakan -ungsi dari aspek kemungkinan selamat dalam menalani kehamilan dan umlah kehamilan rata5rata
yang dialami wanita+ eikutsertaan ber5$ mencegah kematian ibu melalui aspek yang kedua+
2+ 3encegahmemperkecil kemungkinan wanita hamil mengalami komplikasi dalam kehamilanpersalinan+
#nalisis menunukkan bahwa kebanyakan keadian komplikasi obstetri tidak dapat dicegah atau diperkirakan
sebelumnya+ 'isamping itu telah diketahui bahwa wanita dalam kelompok umur = 20 tahun dan > 7 tahun
mempunyai resiko lebih besar terhadap kematian ibu+ &amun asuhan antenatal yang berkualitas dan pertolongan
persalinan yang aman akan berperan penting dalam menghasilkan ibu dan bayi yang sehat pada akhir
kehamilan,disamping pcrlunya persiapan terhadap keadaan darurat obstetri yang tidak terduga bagi setiap ibu
hamil+
7+ 3encegahmemperkecil kematian wanita yang mengalami komplikasi kehamilanpersalinan+
@alaupun kebanyakan komplikasi obstetri tidak dapat dicegah dan dan diperkirakan sebelumnya, tidak berarti
bahwa komplikasi itu tidak dapat ditangani+ 3engingat bahwa setiap ibu beresiko untuk mengalami komplikasi
obstetri, maka mereka perlu mempunyai akses terhadap pe-ayanan kegawatdaruratan obstetric sehingga semua
-
8/16/2019 AKI DAN AKB.docx
15/23
kematian ibu dapat dicegah+
-
8/16/2019 AKI DAN AKB.docx
16/23
'iare menyebabkan dehidrasi.kehilangan air dari tubuh atau aringan/,yang mengakibatkan kematian sekitar 7,
uta anak setiap tahun +'iare uga merupakan penyebab utama kekurangan giFi pada anak5anak +&amun demikian
upaya dehidrasi oral .)/dapat digunakan untuk mencegah atau merwat dehidrasi yang disebabkan diare yang
merupakan sebab umum dari kematian anak balita + 'alam tahun *110an promosi oralit atau larutan garam dan
gula yang merupakan atau enis lain dari larutan dehidrasi yang dibuat di rumah+ Telah memberikan terapi ini
kepada kira5kira 20 4 dari oranmg tua di dunia dan kini menyelamatkan kira5kira 600+000 iwa setiap tahun+
7+ "munisasi
Seauh ini, tempat ui coba utama persekutuan besar bagi anak5anak adalah usaha untuk menyediakan imunisasi+
"munisasi di dunia berkembang tidak semudah atau seotomatis untuk sebagian besar orang tua sebagaimana di
dunia industri+ 'an kalau kita ingin agar mereka mau membawa anak yang tidak sakit ke klinik tiga atau empat
kali dalam tahun pertama dari masa hidup anak5anak tersebut, adwal imunisasi yang dianurkan oleh @( adalah
sebagai berikut J
E (abis lahir5 $AO untuk Tuberclosa dan vaksin polio pertama .PV*/
E 6 minggu D suntikan pertama terhadap dipteri, batuk rean dan tetanus atau 'PT * dan PV2
E *0 minggu D 'PT2 dan PV7
E *: minggu D 'PT2 dan PV:
E 1 bulan D Aampak
'i beberapa &egara vaksinasi 'PT dan polio diberikan hanya 2 dosis saa dan vaksinasi campak diberikan setelah
*2 bulan+ 3aka semua orang harus diberi tahu dari semua sumber yang ada bahwa pemberian vaksinasi lengkap
sangat diperlukan untuk melindungi iwa dan pertumbuhan normal anak5anak mereka diantara penyakit5penyakit
masa kanak5kanak yang paling berbahaya+
'alam lima tahun belakangan ini, imunisasi telah menghimpun momentum baru+ #dalah sangat penting saat ini
untuk mempertahankan momentum itu+ 'an dalam tahun *180 an hany ada tiga in-eksi yang dapat dicegah oleh
vaksin D campak, batuk rean, dan tetanus D yang telah membunuh kurang lebih dari 2 uta iwa nak5anak kecil D
lebih dari seluruh penduduk dibawah umur tahun di #merika Serikat dan %ropa $arat+ ita mempunyai sarana
yang murah untuk menghentikan pembunuhan yang kei itu dan menghentikannya dalam beberapa tahun ini+
alau tidak meman-aatkan sarana itu, maka pengakuan kita tentang peradaban dunia dan harapan kita bagi
kemauan manusia tidak akan bertahan terhadap penguian lebih lanut+
3elalui Perserikatan $angsa $angsa .P$$/, dunia telah menentukan sasaran untuk mengimunisasikan sebagian
besar anak5anak terhadap enam enis penyakit utama pada tahun *110 an+ Tidak ada satupun yang pernah
mencapai cakupan imunisasi *00 persen+ &egara5negara berkembang telah menentukan target dengan 804, yang
-
8/16/2019 AKI DAN AKB.docx
17/23
dianggap sebagai tingkat minimum yang dapat diterima . cakupan di &egara5negara industri hanya lebih 904
untuk 'PT, dan dibawah 804 untuk Aampak dan
-
8/16/2019 AKI DAN AKB.docx
18/23
5 3encegah teradinya komplikasi persalinan pada ibu hamil
5 "munisasi
5 3emeriksakan kandungan minimal empat kali selama masa kehamilan
5 3emberikan Fat besi yang cukup untuk ibu hamil
:+2 Saran
*+ esehatan ibu dan anak dapat lebih ditingkatkan dengan cara menarangkan kelahiran paling sedikit antaradua
tahun, dengan mencegah kehamilan sebelum usia *8 tahun, dan dengan mem5batasi kehamilan hingga empat kali+
2+ )ntuk mengurangi bahaya5bahaya pada saat melahirkan, semua wanita yang hamil harus memeriksakan diri
kepada petugas kesehatan, agar mendapatkan perawatan sebelum melahirkan, dan setiap kelahiran bayi harus
dibantu oleh bidan yang terlatih+
7+ Selama beberapa bulan pertama kehidupan bayi, air susu ibu adalah satu5satunya makanan dan minuman yang
paling baik Setelah berusia empat hingga enam bulan, bayi memerlukan makanan lain di samping air susu ibu+
:+ #nak5anak di bawah usia tiga tahun memerlukan makanan khusus+ 3ereka perlu makan lima atau enam kali
sehari dat- makanannya harus diperkaya dengan sayuran yang dihaluskan dan sedikit lemak atau minyak+
+ Penyakit diare dapat menyebabkan kematian karena anak kehilangan terlalu banyak cairan di tubuhnya+ arena
itu cairan yang hilang ketika anak berak cair atau mencret, hari diganti dengan cara memberinya minum cairan
yang tepat misalnya air susu ibu, bubur cair, sup, atau larutan #!"T+
$ila penyakimya lebih parah dari biasa, anak memerlukan pertolongan dari petugas kesehatan dan minum larutan
#!"T+ #gar cepat sembuh, anak yang menderita diare perlu diberi makan+
6+ "munisasi akan melindungi anak5anak terhadap beberapa penyakit yang menghambat pertumbuhan,
menyebabkan kelemahan, dan kematian+ Semua imunisasi hams diberikan pada tahun pertama+ Setiap wanita
bemsia subur hams diimunisasi terhadap tetanus+
9+ $iasanya batuk dan pilek akan sembuh dengan sendirinya+ Tetapi, bila anak yang batuk berna-as lebih cepat dari
biasa, anak tersebut sakit parah dan perlu cepat dibawa ke Puskesmas+ #nak yang batuk dan pilek haras diberi
makan dan perlu banyak minum+
8+ $anyak penyakit disebabkan oleh kuman penyakit yang masuk mulut+ (al ini dapat dicegah dengan cara buang
air besar di kakus, mencuci tangan dengan air dan sabun setelah buang air dan sebelum menangani makanan,
serta mendidihkan air untuk diminum+
1+ Penyakit dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak+ Setelah sembuh dari sakit, setiap hari
selama satu minggu, anak memerlukan makanan tambahan untuk mengear pertumbuhan yang terhenti sebagai
akibat dari sakit+
-
8/16/2019 AKI DAN AKB.docx
19/23
*0+ #nak5anak yang berusia tiga bulan hingga enam tahun, harus ditimbang setiap bulan+ ?ika dalam waktu dua
bulan, berat badannya tidak bertambah, pasti ada masalah+
$#$ V
'#
-
8/16/2019 AKI DAN AKB.docx
20/23
keterlambatan dalam menemukan masalah dan keterlambatan dalam mengambil keputusan+ &ah
keterlambatan ini sampai teradi sebagian besar karena ketidaktersediaan cukup dana untuk melakukan
identi-ikasi serta upaya antisipasi+ 3akanya saya menganggap bahwa -aktor ekonomi itu yang menadi
pendorong kuat pada tingginya #" dan #$ di "ndonesia+
#alam konteks ibu dan kehamilan, keterlambatan$keterlambatan itu seperti apa"
Saya contohkan soal keterlambatan menemukan masalah+ 'alam kehamilan, idealnya selama *2 am anin
itu melakukan pergerakan minimal *0 kali+ Tidak sedikit ibu hamil yang menganggap normal bila pada satu
hari aninnya tidak bergerak+ "ni berimbas pada keterlambatan mengambil keputusan, pergi kontrol ke
dokter misalnya atau berkonsultasi pada tenaga kesehatan yang lain+ &ah, minimnya dana menadikan ibu
hamil tidak punya pilihan, mereka lebih memilih menanggung risiko apapun termasuk bila akhirnya datang
ke dukun beranak+
Bukannya itu lebih terkait dengan minimnya inormasi dan sosialisasi tentang kesehatan ibu dan
anak"
a, -aktor itu uga turut mendukung+ 3eski saat ini sedang digalakkan berbagai bentuk sosialisasi dan
program5programnya namun pelaksanaan masih belum e-ekti-+ "ni disebabkan tidak ada dukungan
kebiakan kesehatan yang memihak serta ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai standar+
Kalau menilik pada kondisi umum tentang layanan kesehatan, bukannya sudah ada dukungan
asuransi dan !uga tenaga medis yang berkualitas. %ebih khusus dalam kaitan ibu dan kehamilan,
bukannya sosialisasi seperti Bidan #esa dan Suami Siaga !uga gencar dilakukan. %alu kenapa AKI
dan AKB masih tinggi"
!ayanan dan program5progam seperti itukan lebih sebagai upaya penyadaran dan antisipasi, tapi tetap
membutuhkan cukup dana+ e bidan desa misalnya uga dibutuhkan dana, baik sekadar konsultasi dan
kontrol, apalagi persalinan+ $elum lagi kalau ke dokter, malah lebih diarahkan untuk tindakan medis yang
lebih besar seperti operasi yang itu berbiaya sangat tinggi+
%alu apa yang menurut Anda eekti dalam menurunkan AKI dan AKB ini"
Paling penting bagi saya itu persalinan gratis+ alau pemerintah mau membuat program atau kebiakan yangberkesinambungan dalam menurunkan #" dan #$ ini, ya dengan persalinan gratis+ Sudah tidak ada
alasan ekonomi lagi bagi setiap ibu yang hamil untuk mendapat layanan kesehatan yang lebih baik+
Tapi tetap butuh langkah pendukung kan, misalnya program$program sebelum, selama, dan
setelah persalinan"
Pendidikan kesehatan harus terus menerus diberikan kepada masyarakat tentang cara persalinan yang
-
8/16/2019 AKI DAN AKB.docx
21/23
sehat+ ?uga pada institusi pendidikan kesehatan harus mempersiapkan calon tenaga kesehatan yang baik,
yang mampu melakukan deteksi dini kehamilan berisiko dan melakukan sistem ruukan yang tepat+
Bila meru!uk pada layanan kesehatan bagi ibu hamil pada negara lain, se!auh pengamatan Anda
sudah seperti apa"
Pada banyak negara, modelnya sudah home care .perawatan di rumah/+ $ahkan sampai persalinanpun
sudah dilakukan di rumah, tidak seperti kondisi di negara kita yang lebih menganggap bila melahirkan di
rumah sakit itu lebih baik dan memberi gengsi+ 'i rumah sakitpun, tempat persalinan uga mengedepankan
prinsip hospitality, ruangannya sudah didesain seperi kamar di rumah sehingga tidak menimbulkan beban
psikologis+ Tren yang lain itu seperti
-
8/16/2019 AKI DAN AKB.docx
22/23
Kembali sepan!ang pengetahuan Anda, bagaimana posisi antar tenaga kesehatan ini di luar
negeri"
Sudah banyak rumah sakit di luar negeri itu yang dipimpin oleh perawat, bukan dokter+ 'i sana dokter itu
tinggal eksekusi saa, sedang in-ormasi awal terkait dengan kondisi biologis, sosial, psikologi, hingga
spiritualitas pasien itu disiapkan oleh perawat+ !"
Sa#t$% & Mei &''( ) '*+,-+''AKI DI INDONESIA TERTINGGI DI ASIA
?##T#55bkkbn online J #ngka ematian "bu .#"/ dan #ngka ematian $ayi .#$/ di"ndonesia ternyata hingga saat ini masih tertinggi di #sia+ Padahal pemerintah sudah berhasilmenekan #" dan #$ di bawah rata5rata negara berkembang+ RTahun 2002, kematian ibu melahirkan mencapai 709 per5*00+000 kelahiran hidup+ #ngka ini6 kali lebih besar dari angka kematian ibu di Singapura, 1, kali dari 3alaysia, bahkan 2, kali
lipat dari indeks
-
8/16/2019 AKI DAN AKB.docx
23/23
Masih tingginya angka kematian ibu (AKI) karena hamil, melahirkan dan nifas di Indonesia menunjukkan masih
banyaknya persoalan dan masalah yang dihadapi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup perempuan di bidang
kesehatan.
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2003, AKI di Indonesia masih mencapai 307/100
ribu kelahiran hidup dan menjadi yang tertinggi di antara negara-negara anggota ASEAN.
"Itu artinya, dalam 1 jam ada 2 dua orang ibu atau 20 ribu ibu tiap tahunnya meninggal karena kehamilan, persalinan
dan nifas," kata Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (Meneg PP), Meutia Hatta Swasono saat meluncurkan
mobil klinik sehat keliling Indosat di Jakarta, Selasa (18/3).
Padahal kata dia, kehilangan seorang ibu dalam keluarga dapat memecah belah keluarga dan mengancam
kesejahteraan serta kehidupan anak. Baik langsung atau tidak langsung, kematian ibu juga mempengaruhi tingginya
kematian bayi. Tercatat angka kematian bayi (AKB) di Indonesia 45/1000 kelahiran hidup.
Beberapa sebab utama masih tingginya AKI di Indonesia, adalah persoalan kurangnya sarana yang memungkinkan
masyarakat kecil mendapatkan akses kesehatan. Banyak ibu-ibu hamil di daerah-daerah terpencil tidak bisa
memeriksakan kehamilan karena jauh dari sarana rumah sakit atau puskesmas.
"Akibatnya, perempuan-perempuan di pelosok itu banyak yang hanya mampu melahirkan dengan bantuan dukun
beranak, sementara pelatihan bagaimana cara menolong persalinan bagi dukun beranak belum banyak
dilaksanakan," ujarnya.
Tapi lebih dari itu, persoalan budaya patriarki yang masih mendominasi di berbagai wilayah nusantara, menyebabkan
perempuan masih dianggap sebagai sub ordinasi kaum pria. Akibatnya, keputusan dalam kesehatan reproduksimasih dikuasai kaum pria.
Untuk mengatasi persoalan yang ada, dikatakan Meutia, pihaknya bersama dengan Departemen Kesehatan
(Depkes) sebagai fasilitator, akan melakukan upaya konkrit berupa revitalisasi Gerakan Sayang Ibu (GSI). "GSI sejak
1996 sudah diluncurkan, tapi kini gaungnya harus diperbaharui lagi.
Sasarannya menurunkan AKI dan AKB menjadi 225/100 ribu kelahiran hidup serta 35/1000 kelahiran hidup pada
2010," ujarnya.(dianw) (ags)