ajar-6-07
DESCRIPTION
Fisika StatistikTRANSCRIPT
Statistik Maxwell-Boltzmann Fisika Statistik Mirwan 2007
BAB VI
STATISTIK MAXWELL-BOLTZMANN
A. PENDAHULUAN Pada topik ini akan dibahas tentang anggapan dasar statistik Maxwell-
Boltzmann, distribusi partikel dalam keadaan energi, konfigurasi dengan
peluang terbesar, dan ruang fasa. Bekal untuk memahami dan mempelajari
topik ini adalah semua pengetahuan dan pemahaman yang telah anda peroleh
dari memahami dan mempelajari bagian-bagian sebelum ini.
Adapun tujuan instruksional khusus dalam mempelajari topik ini adalah
diharapkan anda mempunyai kemampuan untuk menjelaskan prinsip-prinsip
dasar statistik Maxwell-Boltzmann dalam menentukan konfiguasi sistem
partikel.
B. PENYAJIAN
6.1. Anggapan Dasar Dalam statistik Maxwell-Boltzmann: Partikel-partikel dalam sebuah sistem dianggap terbedakan.
Tidak ada batasan dalam banyaknya partikel yang dapat mengisi keadaan
energi yang sama.
Setiap keadaan energi dapat diisi beberapa partikel.
Diantara partikel terjadi gaya antar aksi hanya ketika bertumbukan
(berinteraksi lemah atau kuasi bebas).
6.2. Distribusi Partikel dalam Keadaan Energi. Tinjau sistem 4 partikel terbedakan mempunyai dua tingkat energi yang
non degenerasi (masing-masing tingkat hanya mempunyai satu keadaan).
Keadaan makro yang mungkin adalah:
Keadaan makro ke I II III IV VN2 0 1 2 3 4N1 4 3 2 1 0
Bila sekarang ke 4 partikel tersebut diberi nama a, b, c, d. Tentukan
berapa banyak keadaan mikro pada tiap keadaan makro tersebut ?
Jawabnya adalah:
53
Statistik Maxwell-Boltzmann Fisika Statistik Mirwan 2007
Untuk N1 = 4 dan N2 = 0N2
N1 A b c d
Untuk N1 =3, dan N2 = 1N2 d c b a
N1 a b c a b d a c d b c d
Untuk: N1 =2, dan N2 = 2
N2 Cd bd bc ad ac ab
N1 Ab ac ad bc bd cd
Untuk N1 =1, dan N2 =3N2 bcd acd abd abc
N1 a b c d
Untuk N1 = 0, dan N2 = 4N2 abcd
N1
Dari ke 5 kejadian tersebut, nampak banyaknya keadaan mikro untuk
keadaan makro adalah sebagai berikut:
Keadaan makro ke I II III IV VJumlah keadaan
mikro1 4 6 4 1
Bagaimana angka-angka dalam keadaan mikro tersebut diperoleh ?
Jika partikel-partikel terdistribusi sedemikian sehingga ada N j partikel tiap
tingkat energi, maka bobot konfigurasi diperoleh dari banyaknya cara untuk
menghasilkan konfigurasi N partikel dalam sistem tersebut. Angka-angka
tersebut merupakan banyaknya cara memilih N partikel pada tingkat energi.
N = total partikel dan Nj = jumlah partikel pada tingkat energi j.
Banyaknya cara memilih N1 partikel pada tingkat pertama dari total N partikel
adalah:
Banyaknya cara = ... (6.1)
Begitu pula Banyaknya cara memilih N2 partikel pada tingkat ke 2 dari total N
partikel adalah dipilih dari partikel sisa (N-N1), sehingga
Banyaknya cara = ... (6.2)
54
Statistik Maxwell-Boltzmann Fisika Statistik Mirwan 2007
Total banyak cara pemilihan partikel untuk tingkat pertama dan kedua
adalah:
=
= =
Jika hanya ada tiga tingkat, dimana N3 = N – N1 – N2 , maka total banyak
cara pemilihan konfigurasi dengan N1, N2, N3, adalah:
Banyak cara = ... (6.3)
Secara umum untuk n tingkat energi, banyaknya cara pemilihan
konfigurasinya adalah:
Banyak cara = ...
(6.4)Sekarang tinjau satu tingkat energi ke j dengan = 2 dan Nj = 3 (partikel
terbedakan). Berapa banyak cara pengisian konfigurasi ?
Jawabnya: Banyak cara = = 23 = 8. Ilustrasinya adalah sebagai berikut:
Abc
Ab c
Ac b
Bc a
A bc
B ac
C ab
abc
Total cara penyusunan N partikel ke dalam n tingkat energi dengan distribusi:
N1 partikel di tingkat 1 dengan g1
N2 partikel di tingkat 2 dengan g2
N3 partikel di tingkat 3 dengan g3
55
Statistik Maxwell-Boltzmann Fisika Statistik Mirwan 2007
...................................................
Nn partikel di tingkat n dengan gn
Adalah:
Total cara penyusunan N partikel kedalam n tingkat energi = peluang
termodinamik. Yaitu:
... (6.5)
dengan
W juga menyatakan banyaknya keadaan mikro dalam sebuah keadaan
makro.
6.3. Konfigurasi Dengan Peluang Terbesar. Keadaan makro yang mempunyai peluang terbesar adalah keadaan
makro yang mempunyai keadaan mikro terbanyak (W terbesar). Bila W
maksimum, maka ln W juga maksimum. Dari persamaan 6.5:
Dengan menggunakan pendekatan Stirling diperoleh bahwa:
Ln(X!) = X ln X – X
Atau ln N! = N ln N – N
Bila ada persamaan berbentuk , maka:
Bila persamaannya berbentuk::
, maka uraiannya menjadi:
dan seterusnya.
Padahal:
Untuk
56
Statistik Maxwell-Boltzmann Fisika Statistik Mirwan 2007
... (6.6)
Bila ln W maksimum, maka d lnW = 0. Ini berlaku untuk N tetap, sehingga
perbedaan keadaan makro hanya di tentukan oleh perbedaan N j saja. Dalam
hal ini ln W sebagai fungsi Nj saja. Bila digunakan fungsi lnW(N,Nj), maka:
Untuk N tetap, maka dN = 0, sehingga :
Bila dikumpulkan:
*lnW maksimum, maka d lnW = 0
*Sistem terisolasi, maka: N, U, V adalah tetap.
Dengan menggunakn pengali Lagrange dan , maka dapat dituliskan sebagai:
(distribusi Maxwell-Boltzmann) ... (6.7)
Deff.
Z = fungsi partisi (dikenalkan oleh Boltzmann yang menyebutnya sebagai Zustandsumme, artinya jumlahan terhadap keadaan.
57
Statistik Maxwell-Boltzmann Fisika Statistik Mirwan 2007
Lambangnya Z diambil huruf depannya)
Jadi:
Distribusi Maxwell-Boltzmann menjadi berbentuk:
... (6.8)
Pengali :Tinjau dua buah sistem terisolasi berikut:
Gambar 6.1: Dua sistem terisolasi
Sistem gabungannya adalah:
S = S(1) + S(2)
W = W(1) + W(2)
ln W = ln W(1) + ln W(2)
Deff. S = k ln W ... (6.9)
Dengan mengingat :
dan
Diperoleh:
58
N(1) w(1)
V(1)
U(1) S(1)
N(2) W(2)
V(2)
U(2) S(2)
Statistik Maxwell-Boltzmann Fisika Statistik Mirwan 2007
... (6.10)
Dengan hukum termodinamika:
T dS = dU + P dV
,
Sehingga
atau ... (6.11)
Distribusi Maxwell-Boltzmann menjadi berbentuk:
... (6.12)
dan ... (6.13)
Entropinya menjadi:
... (6.14)
Fungsi Helmholtz:
F = U – TS
... (6.15)
Dari termodinamika:
dF = -P dV – S dT
dan
6.4. RUANG FASA. Keadaan sistem pada setiap saat didefinisikan dengan spesifikasi posisi
dan momentum. Ruang posisi mempunyai komponen ( X, Y, Z).Ruang
59
Statistik Maxwell-Boltzmann Fisika Statistik Mirwan 2007
momentum mempunyai komponen (px, py, pz). Keadaan sebuah partikel
ditentukan oleh 6 koordinat, yaitu : X, Y, Z, px, py, pz, yang diberi nama ruang
fasa.
Tinjau sebuah partikel terletak pada posisi dengan komponen antara :
X dan X + dX
Y dan Y + dY
Z dan Z + dZ
Maka elemen volumenya adalah dV = dX dY dZ. Namun bila sebuah partikel
yang posisi dan momentumnya terletak antara :
X dan X + dX
Y dan Y + dY
Z dan Z + dZ
pX dan px + dpx
py dan py + dpy
pz dan pz + dpz
maka elemen volume tersebut adalah dalam ruang fasa, yaitu:
Partikel ke 1:
Partikel ke 2:
.......................................................................................
Partikel ke n:
Untuk sistem N partikel:
... (6.16)
Energi kinetik partikel ke j adalah:
... (6.17)
Keadaan partikel (X, Y, Z, px, py, pz) dinyatakan sebagai fungsi energi dengan
mengambil bahwa volume-volume (banyak volume yang sama ukurannya)
dalam ruang fasa berisi jumlah keadaan yang sama. Misal ada B keadaan
persatuan volume ruang fasa sedemikian sehingga elemen volume d dalam
60
Statistik Maxwell-Boltzmann Fisika Statistik Mirwan 2007
ruang fasa berisi B d keadaan. Atau dapat dituliskan bahwa degenerasi ke j
yaitu:
Kita cari d sebagai berikut:
... (6.18) ... (6.19)
Diketahui bahwa:
Sehingga:
... (6.20)
Atau Jadi sekarang:
Fungsi partisinya adalah:
, dimana
Sehingga ... (6.21)
dan ... (6.22)
Secara kontinu:
... (6.23)
Rumus-rumus statistik Maxwell-Boltzmann:
61
Statistik Maxwell-Boltzmann Fisika Statistik Mirwan 2007
... (6.24)
TUGAS:Kerjakan soal-soal berikut:
1) Distribusi Maxwell Boltzmann dapat dituliskan sebagai:
, Tuliskan arti masing-masing lambang tersebut.
2) Dalam ruang fasa dengan koordinat X, Y, Z, VX, VY, VZ, dijumpai integral :. Dalam ruang yang
bebas dari medan luar terdapat gas yang partikelnya tidak berinteraksi, volume gas adalah V; dimana V = .
a) Tulislah energi partikel dinyatakan dalam .b) Tulislah fungsi distribusi partikel ini, yaitu me-
nurut Maxwell-Boltzmann.c) Cari Fungsi partisinya.d) Cari persamaan keadaannya.e) Cari entropinya.
3) Ruang silinder (luasnya A dan tingginya L) berisi gas monoatomik yang memenuhi statistik Maxwell-Boltzmann. Gas dalam kesetimbangan termal pada temperatur T. Tiap partikel gas tersebut bermassa m yang berada dalam medan gravitasi dengan percepatan gravitasi g yang dianggap tetap.
a. Tulislah energi yang dimiliki setiap partikel gas itu.b. Tentukan energi rata-rata yang dimiliki setiap partikel gas tersebut
(nyatakan dalam L dan T).c. Tentukan fungsi partisi sistem ini.d. Tentukan kapasitas termal sistem pada volume tetap.e. Turunkan ungkapan tekanan terhadap ketinggian.
PUSTAKA:1. Siti Nurul Khotimah, Fisika Statistik. Bandung : ITB, 1999. H: 46 – 53.
62
Statistik Maxwell-Boltzmann Fisika Statistik Mirwan 2007
2. Fw Sears and Salinger, Thermodynamics, Kinetic Theory and Statistical Thermodynamics. Addison Wesley, 1986. H: 320 – 327 dan 334 - 336.
3. Zemansky M.W, dan R.H Dittman. 1986.Kalor dan Termodinamika. Alih Bahasa: The Houw Liong.Penerbit ITB Bandung. H: 342 – 347.
63