airin sk@-1

27
AIRINDYA BELLA - 1102013016 LI.1 Memahami dan Menjelaskan Hipersensitivitas LO.1 Memhami dan Menjelaskan Definisi Hipersensitivitas adalah peningkatan reaktivitas atau sensitivitas terhadap antigen yang pernah dipajankan atau dikenal sebelumnya. (Buku Imunologi) Hipersensitivitas adalah respon imun yang berlebihan dan yang tidak diinginkan karena dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh. (Buku IPD) LO.2 Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi a. Menurut waktu timbulnya reaksi 1. Reaksi Cepat Reaksi cepat terjadi dalam hitungan detik, menghilang dalam 2 jam. Ikatan silang antara alergen dan IgE pada permukaan sel mast menginduksi pelepasan mediator vasoaktif. Manifestasi reaksi cepat berupa anafilaksis sistemik atau anafilaksis berat. 2. Reaksi Intermediet Reaksi intermediet terjadi setelah beberapa jam dan menghilang dalam 24 jam. Reaksi intermediet diawali oleh IgG dan kerusakan jaringan penjamu yang disebabkan oleh sel neutrofil atau sel NK. Manifestasi intermediet berupa: Reaksi transfusi darah (eritroblastosis fetalis dan anemia hemolitik autoimun) Reaksi Arthus lokal dan reaksi sistemik (serum sickness, vaskulitis nekrotis, glomerulonefritis, artritis reumatoid dan LES) 3. Reaksi Lambat Reaksi lambat terlihat sekitar 48 jam setelah terjadi pajanan dengan antigen yang terjadi oleh aktivasi oleh sel T. Pada DTH, sitokin yang dilepas sel T mengaktifkan sel efektor makrofag yang menimbulkan kerusakan jaringan. Contoh reaksi lambat adalah dermatitis kontak, reaksi Mycobacterium Tuberculosis dan reaksi penolakan tandur. b. Menurut Gell and Coombs 1. Reaksi hipersensitivitas tipe I atau reaksi cepat aau reaksi alergi 1

Upload: airindya-bella

Post on 08-Apr-2016

310 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

*

TRANSCRIPT

AIRINDYA BELLA - 1102013016

LI.1 Memahami dan Menjelaskan HipersensitivitasLO.1 Memhami dan Menjelaskan Definisi

Hipersensitivitas adalah peningkatan reaktivitas atau sensitivitas terhadap antigen yang pernah dipajankan atau dikenal sebelumnya. (Buku Imunologi)

Hipersensitivitas adalah respon imun yang berlebihan dan yang tidak diinginkan karena dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh. (Buku IPD)

LO.2 Memahami dan Menjelaskan Klasifikasia. Menurut waktu timbulnya reaksi

1. Reaksi CepatReaksi cepat terjadi dalam hitungan detik, menghilang dalam 2 jam.

Ikatan silang antara alergen dan IgE pada permukaan sel mast menginduksi pelepasan mediator vasoaktif. Manifestasi reaksi cepat berupa anafilaksis sistemik atau anafilaksis berat.

2. Reaksi IntermedietReaksi intermediet terjadi setelah beberapa jam dan menghilang dalam

24 jam. Reaksi intermediet diawali oleh IgG dan kerusakan jaringan penjamu yang disebabkan oleh sel neutrofil atau sel NK. Manifestasi intermediet berupa: Reaksi transfusi darah (eritroblastosis fetalis dan anemia hemolitik

autoimun) Reaksi Arthus lokal dan reaksi sistemik (serum sickness, vaskulitis

nekrotis, glomerulonefritis, artritis reumatoid dan LES)3. Reaksi Lambat

Reaksi lambat terlihat sekitar 48 jam setelah terjadi pajanan dengan antigen yang terjadi oleh aktivasi oleh sel T. Pada DTH, sitokin yang dilepas sel T mengaktifkan sel efektor makrofag yang menimbulkan kerusakan jaringan. Contoh reaksi lambat adalah dermatitis kontak, reaksi Mycobacterium Tuberculosis dan reaksi penolakan tandur.

b. Menurut Gell and Coombs1. Reaksi hipersensitivitas tipe I atau reaksi cepat aau reaksi alergi2. Reaksi hipersensitivitas tipe II atau reaksi sitotoksik3. Reaksi hipersensitivitas tipe III atau reaksi kompleks imun4. Reaksi hipersensitivitas tipe IV atau reaksi lambat

1

AIRINDYA BELLA - 1102013016

LI 2 Memahami dan Menjelaskan Hipersensitivitas ILO 2.1Memahami dan Menjelaskan Definisi

Reaksi Hipersensitivitas Tipe 1 disebut juga reaksi cepat atau anafilaksis atau juga reaksi alergi yang tibul segera setelah tubuh terpajan dengan alergen. Alergen yang masuk ke tubuh akan menimbulkan respon imun berupa produksi IgE. (Karnen, Iris, 2012)

LO 2.2 Memahami dan Menjelaskan EtiologiTerjadinya reaksi hipersensitivitas dapat digolongkan dalam dua macam jenis

reaksinya; reaksi lokal, reaksi sistemik atau anafilaksis.a. Reaksi Lokal

Reaksi lokal hanya terbatas pada jaringan atau organ spesifik yang biasanya melibatkan permukaan epitel tempat alergen masuk. Reaksi alergi yang mengenai kulit, mata, hidung, dan saluran napas. Contohnya adalah alergi terhadap polen (hay fever), tungau debu rumah (rinitis parenial), dan beberapa jenis makanan seperti kerang, susu, telur, ikan dan semua bahan dari gandum.

b. Reaksi Sistemik atau anaflaksisReaksi yang dapat fatal dan terjadi dalam beberapa menit saja. Anfilaksis adalah reaksi hipersensitivitas Gell dan Coombs Tipe I, ditimbulkan IgE yang dapat mengancam nyawa. Sel mast dan basofil sebagai efektor yang dapat melepas mediator pemicu hipersensitivitas. Reaksi dapat dipicu dari obat, streptokinase, serum, bisa, kacang-kacangan, dan sengatan serangga.

LO 2.3 Memahami dan Menjelaskan Gambaran Klinis (Mekanisme dan Manifestasi) Mekanisme

Mekanisme reaksi sensitivitas tipe I memiliki tiga fase atau urutan kejadian sebagai berikut1. Fase sensitasi

Fase ini mulai dari pembentukan IgE sampai diikat silang oleh reseptor spesifik (Fc Reseptor) pada permukaan sel mast. Dimana fase ini dapat dianggap sebagai tahap pajanan pertama kali. Alergen akan masuk ke dalam tubuh. Kemudian, diproses dan dipresentasikan oleh APC dalam bentuk MHC Kelas II pada permukaannya. Sel T helper akan datang menghampiri dan mengenali alergen tersebut. Selanjutnya sel T akan membawa informasi tersebut menuju sel B dan mengeluarkan sitokin jenis Interleukin-4 untuk merangsang pembentukan IgE spesifik oleh sel B. Sel B akan berdiferensiasi menjadi sel plasma dan melepas IgE dari alergen spesifik yang terdeteksi. Bagian Fc pada IgE akan mengikat reseptor Fc pada permukaan sel mast, sedangkan sisi Fab dari IgE akan berikatan dengan alergen spesifik pada pajanan selanjutnya.

2. Fase aktivasiTerjadi ketika pajanan ulang dengan alergen spesifik dan sel mast melepas isinya yang berisikan granul sehingga menimbulkan reaksi. Ketika alergen datang kembali, maka akan langsung berikatan silang dengan IgE yang sudah terikat oleh sel mast. Ikatan silang ini yang akan mengaktivasi Syk (spleen tyrosin kinase) di dalam sel mast untuk mengeluarkan sinyal yang merangsang degranulasi, produksi Leukotrin, dan transkripsi gen sitokin.Degranulasi merupakan proses pemecahan granul sel mast yang kemudian dibawa ke luar sel. Granul terdiri dari banyak mediator yang dapat menimbulkan efek tertentu. Contoh produknya adalah histamin dan protease.Produksi Leukotrin satu jalur dengan terbentuknya Prostaglandin yaitu dari mediator lipid. Dimana sinyal Syk merangsang metabolisme asam arakidonat untuk merubahnya menjadi mediator jenis lipid dan kemudian disekresi keluar sel.

2

AIRINDYA BELLA - 1102013016

Transkripsi gen sitokin akan melepas sitokin-sitokin keluar sel, misalnya adalah Interleukin dan TNF (Tumor necrosis factor).

3. Fase efektorFase ini terhitung ketika terjadinya respon kompleks sebagai efek dari mediator yang dilepas sel mast dengan aktivitas farmakologik. Histamin akan dikeluarkan dan ditangkap oleh 4 macam jenis reseptor dengan distribusi yang berbeda. Reseptor H1 bertanggung jawab atas terjadinya peningkatan permeabilitas vaskular, vasodilatasi, kontraksi otot polos. Sedangkan sekresi mukosa gaster adalah efek dari ikatan dengan Reseptor H2. Prostaglandin menimbulkan efek vasodilatasi, kontraksi otot polos paru, agregasi trombosit, kemotaktik neutrofil, potensiasi mediator lainnya. Leukotrin bertindak atas kontraksi otot polos (jangka lama), meningkatkan permeabilitas, kemotaksis, dan sekresi mukus.Sitokin dapat mengubah lingkungan mikro dan mengerahkan sel inflamasi seperti neutrofil dan eosinofil. Sitokin jenis Interleukin-4 (IL-4) dan IL-3 meningkatkan produksi IgE oleh sel B. IL-5 pengerahan dan aktivasi eosinofil. PMN beserta IL-4 dapat menjadi penyebab demam.

Manifestasi klinisManifestasi dapat dibedakan menurut alergen yang merangsang reaksi alergi, berikut ini adalah tabel jenis reaksiJenis alergi Alergen umum GambaranAnafilaksis Obat, serum, bisa, kacang-

kacanganEdema dengan peningkatan permeabilitas vaskular, berkembang menjadi oklusi trakea, kolaps sirkulasi dan kemungkinan meninggal

Urtikaria akut Sengatan serangga Bentol dan merah di daerah sengatan serangga dapat pula memicu reaksi Tipe IV

Rinitis alergi Polen, tungau debu rumah Edema dan iritasi mukosa nasal

Asma Polen, tungau debu rumah Konstrikso bronkial, peningkatan produksi mukus, inflamasi saluran napas

Makanan Kerang, susu, telur, ikan, bahan asal gandum

Urtikaria yang gatal dan potensial menjadi anafilaksis

Ekzem atopi Polen, tungau debu rumah, beberapa makanan

Inflamasi pada kulit yang terasa gata biasanya merah dan ada kalanya vesikular

LI 3 Memahami dan Menjelaskan Hipersensitivitas IILO 3.1Memahami dan Menjelaskan Definisi

Reaksi Hipersensitivitas Tipe II disebut juga sitotoksik atau sitolitik. Terjadi karena dibentuk antibodi jenis IgG atau IgM terhadap antigen yang merupakan bagian dari sel penjamu. (Kernen, Iris 2012)

LO 3.2 Memahami dan Menjelaskan EtiologiReaksi Hipersensitivitas Tipe II dapat disebabkan oleh Reaksi transfusi darah,

Hemolitik bayi yang baru lahir, dan anemia hemolitik. Dimana yang paling umum terjadi adalah melalui transfusi darah. Dimana terjadi inkompetibel antara darah si donor dan resepien. Sedangkan hemolitik pada bayi baru lahir sering terjadi pada pernikahan berbeda rhesus, biasanya ibu ber-Rhesus negatif dan ayah Rhesus positif yang menyebabkan anak

3

AIRINDYA BELLA - 1102013016

memiliki rhesus berbeda dengan ibunya. Dan pada anemia hemolitik biasanya terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi antibiotik tertentu seperti penisilin, sefalosporin dan streptomisin.

LO 3.3 Memahami dan Menjelaskan Gambaran Klinis (Mekanisme dan Manifestasi)Reaksi diawali oleh reaksi antara antibodi dan dterminan antigen yang merupakan

bagian dari membran sel tergantung apakah komplemen atau molekul asesori dan metabolisme sel dilibatkan. Istilah sitolitik bukanlah menggambarkan reaksi dengan efek toksik melainkan reaksi yang menyebabkan lisis. Antobodi mengaktifkan sel yang memiliki reseptor Fcγ-R dan juga sel NK yang dapat berperan sebagai sel efektor dan menimbulkan kerusakan melalui toksisitas antibodi sel dependen.

Reaksi transfusiMekanisme pada transfusi adalah mekanisme umum yang juga terjadi pada berbagai kausa lainnya, namun hanya berbada jenis alergen saja. Reaksi ini terbagi atas dua jenis yaitu reaksi cepat dan reaksi lambat. Dimana keduanya dibedakan berdasarkan jenis penggolongan darahnya.

REAKSI CEPATSetiap protein dan glikoprotein pada membran sel darah merah dikode oleh masing-masing gen sehingga memiliki tipe yang berbeda. Pada reaksi cepat, terjadi akibat inkompatibel antara golongan jenis ABO. Misalkan pada golongan darah A yang menerima darah dari golongan B. Pada tubuh resepian atau si golongan A akan terjadi pengikatan antara anti-B isohemaglutinin yang merupakan antibodi dengan sel darah B yang dianggap sebagai alergen. Ketika ikatan tersebut terjadi maka komplemen akan terangsang dan mengikat antibodi pada sisi lainnya, dan terjadi lah lisis pada sel darah B tersebut.Reaksi cepat dipacu oleh IgM. Dalam beberapa jam hemoglobin dapat ditemukan dalam plasma dan disaring melalui ginjal dan menimbulkan hemoglobinuria. Beberapa hemoglobin diubah menjadi bilirubin yang pada kadar tinggi bersifat toksik.Gejala khasnya adalah demam, menggigil, nausea, bekuan dalam pembuluh darah, nyeri pinggang bawah dan hemoglubinurua.

REAKSI LAMBATTerjadi pada mereka yang pernah mendapat transfusi berulang dengan arah yang kompatibel ABO namun inkompetibel dengan golongan lainnya. Darah yang ditransfusi akan memacu IgG terhadap antigen membrean golongan darah seperti, Rhesis, Kidd, Kell, dan Duffy. Reaksi terjadi 2 sampai 6 hari setelah transfusi.

LI 4. Memahami dan menjelaskan hipersensitifitas tipe 3LO 4.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi

Bisa disebut juga kompleks imun. Pada umumnya kompleks yang besar dapat dengan mudah dan cepat dimusnahkan oleh makrofag dala dalam hati. KOmpleks kecil dan larut sulit untuk dimusnahkan, karena itu dapat lebih lama berada dalam sirkulasi. Diduga bahwa fungsi fagosit merupakan salah satu penyebab mengapa komplekas tsb sulit dimusnahkan. Meskipun kompleks imun berada di dalam sirkulasi untuk jangka waktu lama, viasanya tidak berbahaya. Permasalahan akan timbul bila kompleks imun tsb mengendap di jaringan.LO 4.2 Memahami dan Menjelaskan Etiologi

LO 4.3 Memahami dan Menjelaskan Gejala Klinis

4

AIRINDYA BELLA - 1102013016

Mekanisme1. Kompleks imun mengendap di dinding pembuuh darahAntigen dapat berasal dari infeksi kuman pathogen yang presisten (malaria), bahan yang

terhirup (spora jamur yang menimbulkan alveolitis alergik ekstrinsik) atau dari jaringan sendiri (penyakit autoimun).

Infeksi dapat disertai antigen dalam jumlah yang berlebihan, tetapi tanpa adanya respons antibody yang efektif.

Makrofag yang diaktifkan kadang belum dapat menyingkirkan komplek imun sehingga dirangsang terus menerus untuk melepas brbagai bahan yang dapat merusak jaringan.

Kompleks imun yang terdiri atas antigen dalam sirkulasi dan IgM atau IgG3 (dapat juga IgA) diendapkan di membran basal vascular dan membran basal ginjal yang menimbulkan reaksi inflamasi lokal dan luas.

Kompleks yang terjadi dapat meimbulkan agregrasi trombosit, aktivasi makrofag, perubahan permeabilitas vascular, aktivasi sel mast, produksi dan penglepasan mediator inflamasi dan bahan kemotaktik serta infulks neutrofil. Bahan toksik yang dilepaskan neutrofil dapat menibulkan kerusakan jaringan setempat.

Endapan ompleks imun dan vaskular bed menimbulkan agregrasi trombosit, aktivasi komplemen yang disusul oleh infiltrasi PMN. FAktor yang dilepas oleh PMN yang diaktifkan menimbulkan kerusakan pada jaringan serta gambaran patologi kerusakan akibat komplemen (MAC) atau melalui lisis oleh penglepasan granul sitotoksik.

2. Kompleks imun mengendap di jaringanUkuran kompleks imun yang kecil dan permeabilitas vascular yang meningkat, antara lain karena histamin yang dilepas el mast.

MANIFESTASIa. Reaksi lokal atau fenomena arthusArthus yang menyuntikkan serum kuda ke dalam kelinci intradermal berulang kali

ditempat yang sama menemukan reaksi yang semakin menghebat ditempat suntikan. Mula-mula hanya terjadi eritem ringan dan edem dalam 2-4 jam sesudah suntikan. Reaksi tsb menghilang keesokan harinya. Suntikan kemudian menimbulkan edem yang lebih besar dan

5

AIRINDYA BELLA - 1102013016

suntikan yang ke 5-6 menimbulkan perdarahan dan nekrosis yang sulit sembuh. Hal tersebut disebut fenomena arthus yang merupakan bentuk reaksi dari kompleks imun

Pada pemeriksaan mikroskopis, Neutrofil menempel pada endotel vascular dan bermigrasi ke jaringan temmptak kompleks imun diendapkan. Reaksi yang timbul berupa kerusakan jaringan lokal dan vascular akibat akumulasi cairan (edem) dan SDM (eritema) sampai nekrosis.

Reaksi tipe arthus dapat terjadi intrapulmoner yang diinduksi kuman, spora jamur atau protein fekal kering yang dapat menimbulkan pneumonitis atau alveolitis atau farmer’s lung

C3a dan C5a (anafilatoksin) yang terbentuk pada aktivasi komplemen, meningkatkan permeabilitas pembuluh darah yang menimbulkan edem. C3a dan C5aberfungsi juga sebagai faktor kemotaktik.

Neutrofil dan trombosit mulai dikerahkan di tempat reaksi dan menimbulkan statis dan obstruksi total aliran darah. Sasaran anafilaktoksin adalah pembuluh darah kecil, sel mast, otot polos, dan leukosit perifer yang menimbulkan kontraksi otot polos, degranulasi sel mast, peningkatan permeabilitas vascular dan respons tripel terhadap kulit.

Neutrofil yang diaktifkan memakan kompleks imun dan bersama dengan trombosit yang digumpalkan melepas berbagai bahan seperti protease, kolagenase, dan bahan vasoaktif. Akhirnya terjadi perdarahan dan nekrosis ditempat setempat. Reaksi arthus di dalam klinik dapat berupa vaskulitis.

b. Reaksi tipe 3 sistemik – serum sicknessAntigen dalam jumlah besar yang masuk kedalam sirkulasi darah dapat membentuk

kompleks imun. Bila antigen jauh berlebihan disbanding antibody, kompleks yang dibentuk adalah lebih kecil yang tidak mudah dibersihkan fagosit sehingga dapat menimbulkan kerusakan jaringan type 3. Diberbagai tempat.

Antibodi yang berperan iasanya IgM dan IgG. Komplemen yang diaktifkan melepas anafilatoksin (C3a, C5a,) yang memacu sel mast dan basofil melepas histamine.

Mediator lainya adalah MCF (C3a, C5a, C5, C6, C7) mengerahkan polimorf yang melepas enzim proteolitik. Kompleks imun lebih mudah diendapkan di tempat-tempat dengan tekanan darah yang meninggi disertai putaran arus, misalnydalam kapiler glomerulus, bifurkasi pembuluh darah, pleksus koroid, dan korpus silier mata. PAda LES ginjal merupakan tempat pengendapan kompleks imun. Pada arthritis rheumatoid, sel plasma dalam sinovium membentuk anti-IgG (FR berupa IgM) dan membentuk kompleks imun di sendi.

Komplemen juga menimbulkan agregasi trombosit yang membentuk mikrotrombi dan melepas amin vasoaktif. BAhan vasoaktif yang dilepas sel amst menimbulkan vasodilatasi, peningkatan permeabilitasvaskular, dan inflamasi.

Neutrofil dikerahkan dan menyingkirkan kompleks imun. Neutrofil yang terkepung di jaringan akan sulit untuk menangkap dan makan kompleks. Tetapi akan melepas granulnya. Kejadian ini menimbulkan lebih banyak kerusakan jaringan.

Makrofag yang dikerahkan melepas berbagai mediator yaitu enzim-enzim yang dapat merusak jaringan.

Dalam beberapa hari-minggu setelah pemberian serum asing, mulai terlihat manifestasi panas, gatal, bengkak-bengkak, kemerahan, dan rasa sakit di beberapa bagian tubuh, sendi, dan KGB yang dapat berupa vaskulitis sistemik (arteritis), glomerulonefritis, dan arthritis. Reaksi itu disebut reaksi pirquet dan shick.

Reaksi Herxheimer adalah serum sickness (Tipe 3) yang terjadi sesudah pemberian pengobatan terhadap infeksi kronis (sifilis, tripanosomiasis, dan bruselosis). Bila mikroorganisme dihancurkan dalam jumlah besar juga melepas sejumlah antigen yang cenderung bereaksi dengan antibody yang sudah ada dalam sirkulasi.

6

AIRINDYA BELLA - 1102013016

LI 5. Memahami San Menjelaskan Hipersensitifitas Tipe IVLO 5.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi

Reaksi hipersensitifitas tipe 4 merupakan hipersensitivitas tipe lambat yang dikontrol sebagian besar oleh reaktivitas sel T terhadap antigen.

CD4+ maupun CD8+ berperan dalam reaksi tipe 4. Sel T melepas sitokin, bersama dengan produksi mediator sitotoksik lainya menimbulkan respins inflamasi. Contohnya : dermatitis kotak yang diinduksi oleh etilendiamine, neomisin, anestesi topical, anti-histamin topical, dan steroid topical. Reaksi hipersensitivitas tipe 4 dibagi dalam DTH yang terjadi melalui CD4+ dan T Cell Mediated Cytolysis yang terjadi melalui sel CD8+.

LO 5.2 Memahami dan Menjelaskan Etiologi

LO 5.3 Memahami dan Menjelaskan Gejala Klinis

Mekanisme

MANIFESTASI KLINIS

7

AIRINDYA BELLA - 1102013016

a. Dermatitis kontakDermatitis kontak adalah penyakit CD4+ yang dapat terjadi akibat kontak dengan bahan

tidak berbahaya, merupakan contoh reaksi DTH. KOntak dengan bahan seperti formaldehid, nikel, terpenting dan berbagai bahan aktif dalam cat rambut yang menimbulkan dermatitis kontak terjadi melalui Th1.

b. Hipersensitivitas tuberkulinMerupakan bentuk alergi bacterial spesifik terhadap produk filtrate biakan

M.Tuberkulosis yang bila disuntikkan ke kulit, akan menimbulkan reaksi hipersensitivitas lambat tipe 4. Yang berperan dalam reaksi ini adalah sel limfosit CD4+ T. Setelah disuntikan intrakutan ekstrak tuberculin atau derivate protein yang dimurnikan (PPD). Daerah kemerahan dan indurasi timbul ditempat suntikan dalam 12-24 am. Pada individu yang pernah kontak dengan M.Tuberkulosis, kulit bengkak terjadi pada hari ke 7-10 pasca induksi. Reaksi dapat dipindahkan melalui sel T.

c. Reaksi junes moteMerupakan reaksi terhadap antigen protein yang berhubungan dengan infiltrasi basofil

mencolok dikulit di bawah dermis. Disebut juga hipersensitivitas basofil kutan. Dibanding dengan reaksi hipersensitivitas tipe 4 lainya, reaksi ini adalah lemah dan Nampak beberapa hari setelah pajanan dengan protein dalam jumlah kecil. Tidak terjadi nekrosis dan reaksi dapat diinduksi dengan suntikan antigen larut seperti ovalbumin dengan ajuvan Freund.d. T cell Mediated Cytolysis (Penyakit CD8+)

T cell Mediated Cytolysis, kerusakan melalui sel CD8+/CTL/Tc yang langsung membunuh sel sasaran. Reaksi yang ditimbulkan hipersensitivitas selular cenderung terbatas kepada beberapa organ saja dan biasanya tidak sistemik. Pada penyakit virus hepatitis, virus sendiri tidak sitopatik, tetapi kerusakan ditimbulkan oleh respons CTL terhadap hepatosit yang terinfeksi.

Sel Cd8+ yang spesifik untuk antigen atau sel autologus dapat membunuh sel dengan langsung. Pada banyak penyakit autoimun yang terjadi melalui mekanisme selular, baisanya ditemukan sel Cd4+ dan Cd8+ spesifik untuk self-antigen dan kedua jenis sel tsb dapat menimbulkan kerusakan.

8

AIRINDYA BELLA - 1102013016

LI.6 Memahami dan Menjelaskan Anti Histamin dan KortikosteroidLO 6.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Anti Histamin merupakan agen yang melawan kerja histamin, biasanya

digunakan untuk menyebut agen yang menyekat reseptor H1 (antagonis reseptor H1) dan digunakan untuk mengobati reaksi alergi dan sebagai komponen dalam sediaan obat batuk dari influenza. H2, digunakan untuk menghambat sekresi lambung pada ulkus peptikum, biasanya disebut antagonis resptor H2. (Dorland, 2011).

Kortikosteroid merupakan setiap steroid yang dikeluarkan oleh korteks adrenal (tidak termasuk hormon seks) atau setiap hormon sintetik yang setara dengan steroid ini; digunakan secara klinis untuk terapi penggantian hormon, untuk menekan sekresi ACTH, sebagai agen antiinflamasi, dan untuk menekan respons imun. (Dorland, 2011).Kortikoseroid adalah molekul lipofilik yang ditemukan dalam darah dan kebanyakan diikat oleh globulin dan albumin. (Karnen, Garna 2012).

♣ KortikosteroidJenis Preparat Sifat antiinflamasi Waktu paruh (menit)

Hidrokortison 1.0 90Kortison 0.8 30Prednison 4.0 60Prednisolon 4.0 200Metilprednisolon 5.0 180Triamsinolon 5.0 300Betametason 20-30 100-300Dexametason 20930 100-300

♣ Anti HistaminAda dua macam anti histamin yang bekerja dengan menghambat reseptor histamin H1 dan H2. Anti Histamin penghambat reseptor H1 berfungsi melawan eritem, edema, pruritus karena menghambat pelepasan histamin endogen. Sedangakan anti histamin penghambat reseptor H2

berfungsi menghambat sekresi asam lambung akibat histamin Anti Histamine 1 (AH1)

Golongan dan Contoh Obat SifatAH1 Sedatif

Etanolamina. Karbinoksaminb. Difenhidramin

Sedasi ringa sampai sedangSedasi kuat, anti-motion sickness

Etilenediamina. Pirilaminb. Tripelenamin

Sedasi sedangSedasi sedang

Piperazina. Hidroksizinb. Siklizin

Sedasi kuatSedasi ringan, anti-motion sickness

Alkilamin : klorfeniramin Sedasi ringan, komponen obat fluDerivat fenotiazin : prometazin Sedasi kuat, antlemetik

AH1 Non sedatifAstemizolFeksofenadin

Mula kerja lambatRisiko aritmia lebih rendah

9

AIRINDYA BELLA - 1102013016

Lain-lain : loratadin dan setirizin Masa kerja lebih lama Anti Histamine 2 (AH2)

a. Simetidin dan Ranitidin.b. Famotidin.c. Nizatidin.

LO 6.2 Memahami dan Menjelaskan FarmakodinamikA. KortikosteroidPemberian oral cukup baik. Untuk mencapai kadar tinggi dalam cairan tubuh diberikan

secara IV. Untuk mendapat efek yang lama diberikan dengan cara IM. Prednison adalah prodrug yang dengan cepat diubah menjadi prednisolon bentuk aktif dalam tubuh. 90% kortisol akan terikat pada protein plasma yaitu globulin pengikat kortikosteroid dan albumin. Afinitas globulin tinggi tetapi kapasitas ikat rendah sebaliknya albumin afinitasnya rendah tetapi kapasitasnya tinggi. Biotransformasi terjadi di dalam dan diluar hati menghasilkan metabolit yang merupakan senyawa inaktif atau berpotensi rendah.

B. Anti-Histamin 2Simetidin dan Ranitidin

- Farmakokinetik:Biovaibilitas oral simetidin 70% sama setelah pemberian IV atau IM. Ikatan protein plasmanya 20%. Absorbsi dihambat oleh makanan. Ranitidin mengalami lintas pertama di hati.

Famotidin- Farmakokinetik: Kadar puncak plasma setelah 2 jam penggunaan oral, masa paruh

3-8 jam.Nizatidin

- Farmakokinetik: Tidak dipengaruhi makanan dan bioavaibilitas oral 90%. Kadar puncak setelah 1 jam, dieksresi melalui ginjal.

LO 6.3 Memahami dan Menjelaskan Farmakokinetik♣ Kortikosteroid

a. FarmakodinamikKortikosteroid mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lemak; dan

mempengaruhi juga sistem kardiovaskular, ginjal, otot lurik, sistem syaraf dan organ lain. Kortikosteroid berpengaruh pada penyimpanan glikogen hepar, efek anti-inflamasi, efek pada kapasitas kerja otot lurik, dan pada jaringan limfoid.

Molekul kortikosteroid bebas membentuk membran sel dan berikatan dengan reseptor KS-R dalam sitosol sel dengan nukleus. Memiliki efek antiinflamasi yang paling efektif. Efeknya terhadap inflamasi yaitu

1. Anti-inflamasi Menghambat permeabilitas vaskular Menghambat motilitas makrofag Menghambat aktivasi komplemen Menstabilkan lisosom.

2. Memperbaiki fungsi reseptor adrenergik3. Menurunkan viskositas mukus4. Mencegah pelepasana mediator leukotrin dan prostaglandin5. Menimbulkan neutrofilia, monositopenia dan limfopenia.

10

AIRINDYA BELLA - 1102013016

6. Efek terhadap CD4 lebih besar dibanding CD8 dan sel T lebih banyak dibanding sel B.

7. Menghambat fungsi sel NK8. Mencegah ekspresi sitokin dan produksinya.

Efek Kortikosteroid terhadap sistem imun

Efek Mekanisme Trafik Sel ↑ Neutrofil dalam darah

↓ Monosit dalam darahDilepas dari sumsum tulang tapi tidak diangkut ke jaringan.Apoptosis CD4 dan Th1, Th2, sekuesterasi Tc dalam sumsum tulang

Fungsi Sel Makrofag↓ Proses Antigen↓ Sitokin (Produksi IL-1, IL-6, TNF-α)↓ Kemotaksis↓ Aktivitas bakterial↓ Aktivasi sel T

Stabilisasi membran↓ Pematangan monosit menjadi makrofag

Efek terhadap inflamasi

↓ Fungsi sel endotel↓ Fungsi sel NK↓ Sintesis Prostaglandin dan Leukotrin

Pencegahan transkripsi sitokin (IL-1, IL-2, IL-3, IL-4, IL-5, IL-6, IFN-ɤ)↓ Ekspresi molekul adhesi↓ Aktivitas sintatase oksida nitritMencegah fosfolipase A2 dan enzim siklooksigenase.

Selain efek antiinflamasi yang diberikan oleh kortikosteroid, obat macam ini juga memberikan efek imunosupresi yang sulit dibedakan karena banyak sel, jalur, dan mekanisme yang sama digunakan kedua sistem tersebut.

Kortikosteroid menghambat sel B pada fase imatur dan mempengaruhi redistribusi sel B dan sel T matang dari sirkulasi ke limpa dan sumsum tulang. Penghambatan sel T dengan hambatan produksi IL-2 dan IL-2R.Ada 2 mekanisme molekuler pencegahan sintesis protein anti-inflamasi. Mekanisme direct yang mengikat kompleks KS-R pada tempat GRE

yang terletak pada DNA sehingga timbul represi gen yang menyandi protein transkriptase untuk protein proinflamasi.

Mekanisme indirect yang lebih penting melibatkan interaksi kompleks KS-R dengan sasaran gene transcription factor mencegah transcriptation coding untuk sintesis protein proinflamasi.

♣ Anti Histamine AH1

Farmakodinamik: Menghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus, dan bermacam-macam otot polos. Selain itu, bermanfaat untuk

11

AIRINDYA BELLA - 1102013016

mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang diertai pelepasan histamin endogen berlebihan.

AH2

Farmakodinamik: bekerja menghambat sekresi asam lambung.a. Simetidin dan Ranitidin

- Farmakodinamik: Menghambat sekresi asam lambung dan menggannggu volume dan kadar pepsin dalam lambung.

b. Famotidin- Farmakodinamik: Menghambat sekresi lambung tiga kali lebih poten dari ranitidin

dan 20 kali lebih poten dari simetidin.c. Nizatidin

- Farmakodinamik: Menghambat sekresi asam lambung hampir sama dengan ranitidin.

LO 6.4 Memahami dan Menjelaskan Indikasi dan Kontraindikasi

INDIKASI

♣ Kortikosteroida. Terapi substitusi: bertujuan untuk memperbaiki kekurangan akibat

insufisiensi sekresi korteks adrenal akibat gangguan fungsi atau struktur adrenal sendiri (insufisiensi primer) atau hipofisis (insufisiensi sekunder).Misal: insufisiensi adrenal akut dan kronik, hiperplasia adrenal kongenital.

b. Terapi Non-endokrin: efek antiinflamasinya dan kemampuannya menekan respons imun.Misal: Meningkatkan penyempurnaan fungsi paru pada fetus, artritis, karditis reumatik, penyakit ginjal, penyakit kolagen, asma bronkial dan saluran napas lain, penyakit alergi (hay fever, urtikaria, dermatitis kontak, reaksi obat, edema angioneurotik, anafilaksis), penyakit mata, kulit penyakit hepar, trauma sumsum tulang belakang.

♣ Anti Histamina. AH1

Reaksi alergi dan hipersensitivitas, atau keadaan lain yang disertai pelepasan endogen berlebihan.

b. AH2

Simetidin dan Ranitidin: efektif mengatasi gejala akut tukak duodenum dan mempercepat penyembuhan, profilaksis tukak stress, sindrom Zollinger Ellison.

Famotidin: untuk tukak lambung dan duodenum setelah 8 minggu pengobatan sebanding dengan ranitidin dan simetidin.

Nizatidin: Gangguan asam lambung. Pemberian satu kali sehari mencegah kekambuhan. Refluks esofagusitis.

KONTRA INDIKASI

♣ KortikosteroidBila obat diberikan untuk beberapa hari atau beberapa minggu kontraiindikasi relatif adalah diabetes melitus, tukak peptik/duodenum, infeksi berat,

12

AIRINDYA BELLA - 1102013016

hipertensi, atau gangguan kardiovaskular. Namun belum ada kontraindikasi absolut.

♣ Anti Histamina. AH1

Supir atau pekerja karena kemungkinan timbulnya kantuk. Pasien yang menggunakan antibiotik makrolid, ketokonazol serta pasien penyakit hati. Bersifat aditif dengan alkohol, obat penenang atau hipnotik sedatif.

b. AH2 : tidak ada kontra indikasi spesifik, hindari interaksi obat.

LO 6.5 Memahami dan Menjelaskan Efek Samping♣ Kortikosteroid

a. Dosis Tinggi diberikan lama - Sindrom Cushing - Gangguan semangat- Supresi aksis Hipotalamus - Penyembuhan luka terganggu

Pituitari Adrenal - Risiko infeksi meningkat- Berat Badan meningkat - Hipokalsiuri- Katabolisme protein meningkat

b. Dosis tinggi kumulatif- Osteoporosis - Atrofi kulit- Katarak kapsuler posterior - Gangguan pertumbuhan anak- Aterosklerosis

c. Eksaserbasi oleh terapi, dosis dependen- Hipertensi - Ulkus peptikum- Intoleransi glukosa - Acne vulgaris

d. Kadang-kadang, biasanya dosis dependen- Nekrosis avaskular - Hirsustisme- Miopati - Perlemakan hati

e. Kadang-kadang yang tidak dapat diramalkan- Psikosis - Pseudotumor serebri- Lipomatosis - Glaukoma- Alergi steroid - Pankreatitis

♣ Anti Histamina. AH1

Mulut kering, disuria, palpitasi,hipotensi, sakit kepala, ras berat dan lemah pada tangan. Dermatitis alergik bila diberikan secara lokal. Demam dan fotosensitivitas.

b. AH2

Simetidin dan Ranitidin: nyeri kepala, pusing, malaise, mialgia, mual, diare, konstipasi, ruam kulit, pruritus, kehilangan libido dan impoten.

Famotidin: ringan dan jarang seperti sakit kepala, pusing, konstipasi dan diare.

Nizatidin: jarang menimbulkan efek samping.

13

AIRINDYA BELLA - 1102013016

Mampu menjelaskan batasan hukum Islam untuk menentukan alternatif terbaik dari dua pilihan sulit

Seperti yang dijelaskan pada hadist berikut :

“ Ya Allah, aku memohon petunjuk kebaikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu. Aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu. Ya Allah, seandainya Engkau tahu bahwa masalah ini baik untukku dalam agamaku, kehidupanku dan jalan hidupku, jadikanlah untukku dan mudahkanlah bagidan berkahilah aku di dalam masalah ini. Namun jika Engkau tahu bahwa masalah ini buruk untukku,agamaku dan jalan hidupku, jauhkan aku darinya dan jauhkan masalah itu dariku. Tetapkanlah bagiku kebaikan dimana pun kebaikan itu berada dan ridhailah aku dengan kebaikan itu" . (HR Al Bukhari)

Mampu menjelaskan batasan hukum Islam untuk menentukan alternatif terbaik dari dua pilihan sulit

MaslahahKitab al-Mustashfa, Imam al-Ghazali mengemukakan penjelasan tentang al-

maslahah yaitu: “Pada dasarnya al-maslahah adalah suatu gambaran untuk mengabil manfaat atau menghindarkan kemudaratan, tapi bukan itu yang kami maksudkan, sebab meraih manfaat dan menghindarkan kemudaratan terseut bukanlah tujuan kemasalahatan manusia dalam mencapai maksudnya. Yang kami maksud dengan maslahah adalah memelihara tujuan syara.

Ungkapan al-Ghazali ini memberikan isyarat bahwa ada dua bentuk kemaslahatan, yaitu Kemasalahatan menurut manusia, dan Kemaslahatan menurut syari‟at.

Dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah dikisahkan bahwa seorang Anshar terluka di perang Uhud. Rasulullah pun memanggil dua orang dokter yang ada di kota Madinah, lalu bersabda, “Obatilah dia.”

Dalam riwayat lain ada seorang sahabat bertanya,”Wahai Rasulullah, apakah ada kebaikan dalam ilmu kedokteran?” Rasullah menjawab, “Ya,”

Begitu pula yang diriwayatkan dari Hilal bin Yasaf bahwa seorang lelaki menderita sakit di zaman Rasulullah. Mengetahui hal itu, beliau bersabda, “Panggilkan dokter.” Lalu Hilal bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah dokter bisa melakukan sesuatu untuknya?” “Ya,” jawab beliau. (HR Ahmad dalam Musnad: V/371 dan Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf: V/21)

Hilal meriwayatkan bahwa Rasulullah mnjenguk orang sakit lalu bersabda, “Panggilkan dokter!” kemudian ada yang bertanya, “Bahkan engkau mengatakan hal itu, wahai Rasulullah?” “Ya,” jawab beliau.

Berdasarkan pemaparan di atas, tampak jelas bagaimana Rasulullah menganjurkan kita untuk berobat dan berusaha menggunakan ilmu kedokteran yang diciptakan Allah untuk kita. Kita juga ditekankan agar tidak menyerah pada penyakit karena Rasulullah bersabda, “Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.” (HR Muslim (34) dan Ahmad: II/380)

Di antaranya yang ada di Musnad Ahmad. Hadits Ziyadah bin Alaqah dari Usamah bin Syuraik menuturkan,”Aku berada bersama Nabi lalu datanglah sekelompok orang Badui dan bertanya,’Wahai Rasulullah, apakah kita boleh

14

AIRINDYA BELLA - 1102013016

berobat?’ Rasulullah menjawab, ‘Ya, wahai hamba Allah, berobatlah. Sesungguhnya Allah tidak menciptakan penyakit kecuali Allah menciptakan obatnya, kecuali satu macam penyakit.’ Mereka bertanya,’Apa itu?’ Rasulullah menjawab,’Penyakit tua’.”(HR Ahmad dalam Musnad : IV/278, Tirmidzi dalam Sunan (2038))

Nabi bersabda,”Setiap penyakit pasti ada obatnya. Jika obat tepat pada penyakitnya maka ia akan sembuh dengan izin Allah.” (HR Muslim: I/191)Abu Hurairah meriwayatkan secara marfu’, “Tidaklah Allah menurunkan panyakit kecuali menurunkan obatnya.”(HR Bukhari: VII/158)

Dari Ibnu Abbas, Nabi bersabda, “Kesembuhan ada pada tiga hal, minum madu, pisau bekam, dan sengatan api. Aku melarang umatku menyengatkan api.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari firman Allah disini dapat dipahami: bahwasanya agama islam di bagun untuk kemaslahatan artinya : semua syari’at dalam perintah dan larangannya serta hukum-hukumnya adalah untuk mashoolihi (manfaat-manfaat) dan makna masholihi adalah : jamak dari maslahat artinya : manfaat  dan kebaikan.Misal : Allah melarang minuman keras dan judi  karena mudharat (bahayanya) lebih besar dari pada manfaatnya,  sebagaimana dikatakan dalam QS : Al-Baqorah :219وإ�ثمهما ل�لناس� ع ومناف� كب�ير إ�ثم ما يه� ف� قل ر� والميس� الخمر� عن� يسألونك

ما نفع�ه� ن م� أكبر2:219. “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”.1. Firman Allah ta’ala :

االعراف ( : الخبائث عليهم يحرم و الطيبات لهم يحل )157وDan dia menghalalkan yang baik bagi mereka serta mengharamankan bagi mereka segala sesuatu yang buruk “ ( al a’raf : 157 )Rokok termasuk hal  yang buruk dan membahayakan diri sendiri , dan orang lain serta tak sedap baunya.2.  التهلكة الى بأيديكم تلقوا )195البقرة ( :  والDan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri kedalam kebinasaan ” ( al baqoroh : 195)Rokok mengakibatkan penyakit yang bisa membinasakan seperti kanker, penyakir paru-paru dan lain sebagainya.3.  النساء ( : رحيما بكم كان الله ان أنفسكم تقتلوا )29والDan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah terhadap kalian Maha menyayangi  ( an nisa : 29 )Rokok bisa membunuh penghisapnya secara perlahan-lahan4.  نفعيهما من اكبر )19البقرة( :  واثمهما“Dosa keduanya ( minuman keras dan judi ) lebih besar dari pada manfaatnya.” (QS Al-Baqoroh : 219 )Rokok bahayanya lebih besar dari pada manfaatnya baik bagi dirinya sendiri ataupun orang lain.5.  الشياطين اخوان كانوا المبدرين ان تبذيرا تبذر )26االسراء( :  وال“Janganlah menghambur-hamburkan ( hartamu ) dengan boros, sesungguhnya pemborosan itu adalah saudaranya syaithon.” (QS Al-Isra’ : 26 )Membeli rokok adalah merupakan pemborosan dan pemborosan termasuk perbuatannya syaithon.6. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :   ضرار ال و ضرار ال‘ tidak boleh membahayakan diri sendiri ataupun orang lain ‘

15

AIRINDYA BELLA - 1102013016

Merokok membahayakan si perokok, menganggu orang lain dan membuang-buang harta.7. Sabda Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam :

المال ( ) اضاعة لكم الله كره عليه( ) و متفق‘ Allah membenci untukmu perbuatan menyia-yiakan harta.” ( HR bukhari-muslim ).Merokok adalah menyia-nyiakan harta dan dibenci Allah.8. Sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam :

الكير نافخ و المسك كحامل الجليسالسوء و الجليسالصالح مثل انماعليه( ) متفق

“Perumpamaan kawan duduk yang baik dengan kawan duduk yang jelek ialah seperti pembawa minyak  wangi dengan peniup api (tukang pandai besi)” (HR Bukhari-Muslim)Perokok adalah kawan duduk yang jelek yang meniup api yang bisa membakar orang di sekitarnya ataupun menyebabkan bau yang tidak sedap.9.  خالدا جهنم نار في يتحساه يده في فسمه نفسه فقتل سما تحسى من

أبجا فيها مسلم( ) مخلدا رواه“Barang siapa menghirup (meminum) racun hingga mati maka racun itu akan berada di tangannya lalu dihirupkan slama-lamanya di neraka jahannam.” (HR Muslim).Rokok mengandung racun (nikotin) yang membunuh penghisapnya perlahan-lahan dan menyiksanya.10. Sabda Rasulullah  Shallallahu’alaihi wasallam :

بيته وليقعد مسجدنا وليعتزل فليعتزلنا بصال أو ثوما أكل عليه( ) من متفق“Barang siapa makan bawang putih atau bawang merah hendaknya menyingkir (menjauh) dari kita dan menjauhi masjid kami dan duduklah dirumah.” (HR Bukhari-Muslim).Rokok lebih busuk baunya dari pada bawang putih ataupun bawang merah .11. Sebagian besar ahli fiqh mengharamkan rokok, sedang yang tidak mengaharamkan rokok belum melihat bahayanya yang nyata yaitu penyakit kanker dan paru-paru yang bisa membunun penghisapnya. Al-Quran obat terbaik

“Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang zalim selain kerugian.” (Al-Isra:82)

Dalam hal ini Rasulullah bersabda, “Di dalam tubuh terdapat segumpal darah, jika ia baik maka seluruh tubuh akan menjadi baik.”(HR Bukhari: I/153 (53) dalam Fathul Bari)

MafsadahAl-mafsadah, yaitu sesuatu yang banyak keburukkannya.

memahami dan menjelaskan pandangan islam dalam berhati-hati dalam memilih sesuatu

Dari Ibnu Abbas, Nabi bersabda, “Kesembuhan ada pada tiga hal, minum madu, pisau bekam, dan sengatan api. Aku melarang umatku menyengatkan api.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari firman Allah disini dapat dipahami: bahwasanya agama islam di bagun untuk kemaslahatan artinya : semua syari’at dalam perintah dan larangannya serta

16

AIRINDYA BELLA - 1102013016

hukum-hukumnya adalah untuk mashoolihi (manfaat-manfaat) dan makna masholihi adalah : jamak dari maslahat artinya : manfaat  dan kebaikan.Misal : Allah melarang minuman keras dan judi  karena mudharat (bahayanya) lebih besar dari pada manfaatnya,  sebagaimana dikatakan dalam QS : Al-Baqorah :219وإ�ثمهما ل�لناس� ع ومناف� كب�ير إ�ثم ما يه� ف� قل ر� والميس� الخمر� عن� يسألونك

ما نفع�ه� ن م� أكبر2:219. “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”.

17

AIRINDYA BELLA - 1102013016

DAFTAR PUSTAKA

Baratawidjaja, Karnen dan Iris. 2012. Imunologi Dasar Edisi 10. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Amir S., et al. 2012. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

MC Graw Hill. Med. Animation - Hypersensitivity [Online]. Accessed from : http://www.youtube.com/watch?v=Bf2t8n1ibwQ. [9 April 2014]

18