air minum multi desa. media informasi air minum dan penyehatan lingkungan percik edisi ii tahun 2010
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
1/60
Edisi II, 2010
15 Juta KK di Indonesia Belum Peroleh Akses Air Minum
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
2/60
Media Informasi Air Minumdan Penyehatan Lingkungan
Diterbitkan oleh
Kelompok Kerja Air Minum
dan Penyehatan Lingkungan
(Pokja AMPL)
Penanggung Jawab
Direktur Permukiman dan Perumahan
Bappenas
Direktur Penyehatan Lingkungan
Kementerian Kesehatan
Direktur Pengembangan Air Minum
Kementerian Pekerjaan UmumDirektur Bina Sumber Daya Alam dan
Teknologi Tepat Guna
Kementerian Dalam Negeri
Direktur Fasilitasi Penataan Ruang dan
Lingkungan Hidup Kementerian Dalam Negeri
Pemimpin Redaksi
Oswar Mungkasa
Dewan Redaksi
Maraita Listyasari
Nugroho Tri Utomo
Redaktur Pelaksana
Eko Budi Harsono
Desain dan Produksi
Agus Sumarno
Sofyar
Sirkulasi/Sekretariat
Agus Syuhada
Nur Aini
Alamat Redaksi
Jl. RP Soeroso 50, Jakarta Pusat.
Telp./Faks.: (021) 31904113
Situs Web: hp//www.ampl.or.id
e-mail: [email protected]
Redaksi menerima kiriman
tulisan/artkel dari luar.
Isi berkaitan dengan air minum
dan penyehatan lingkungan.
Daftar
IsiDari Redaksi ............................................................................................................. 3
Suara Anda................................................................................................................ 4
Laporan Utama
Kisah Sistem Mult Desa di NTT................................................................... 5
Bercermin dari Sistem Mult Desa di Kodi Utara NTT.................................. 8
Bernd Ugner, Menitkkan Air Mata Berkisah Perjuangan Bocah
NTT Menghargai Air minum..................................................................... 12
Regulasi
Pengaturan Tata Kelola Air Perlu Payung Hukum Kuat...................... ......... 15
Agenda
Hari Lingkungan Hidup Sedunia..................................................................17
Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Dunia.................. 20
Wacana
15 Juta KK di Indonesia Belum Peroleh Akses Air Minum ........................ 22
Studi BPSAB di 5 Kabupaten Jawa Barat dan Jawa Timur.......................... 27
Wawancara
Budi Yuwono, Direktur Jenderal Cipta Karya ............................................ 31
Inovasi
Teknologi Sederhana Mengubah Air Hujan Siap Minum ......................... 34
Lewat Proses Ozon dan Filter Air Gambut Jadi Bersih ............................... 36
Sisi Lain
Krisis Air dan Tingkat Ketahanan Air Indonesia......................................... 38
Testmoni
Tet Suryani,
Sang Guru yang Jadi Komposer Sampah..................................... ............... 42
Reportase
Roadshow Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Grobogan...................... 44
Pertemuan Konsolidasi Pembangunan AMPL Tahun 2010.........................45
Forum Tingkat Tinggi Menteri Lingkungan
Dampak Krisis Air Bagi Masyarakat Umum, Perempuan dan Anak-Anak.. 46Pameran INDOWATER 2010...................................................................... 48
Air Tanah di Jakarta Tidak Layak Konsumsi............................................... 49
Panduan
Kiat Mudah Buat Distalator Surya untuk Pemurnian Air............................ 52
Info CD..................................................................................................................... 54
Info Buku................................................................................................................. 55
Info Situs ................................................................................................................. 56
Pustaka AMPL......................................................................................................... 57
Fakta
Fakta Terkait Kelangkaan Air..................................................................... .. 58
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
3/60
Edisi II, 2010
3
Pb yh
w h h
h h by bh
. T h
y h 2003 KbjN Pb A M Pyh
L Bb My by
K Kj A M
Pyh L (PjAMPL) b AMPL. K
y b
AMPL bb y h
h I, y b
h h h
, h h, LSM,
y. Bh
h y jh . Sb j y b y
bb y
y W, P AIR, WSLIC-2, CWSH,
P, ISSDP y j j USDP, WES
UNICEF, Community-Led otal Sanitation (CLTS) y j P S T Bb
My (STBM) j S
T P S (STPS). B
LSM y bj h
y P I, SIMAVI. T j bCorporate Social
Responsibility(CSR) h h.
D y bb y b, y
bb y y b bh bh , bh
j jh b b .
Sb bh yby PDAM D,
by. My h y bb
y. Sy h y bhw bb y b
( , ), bh
jh (- 2000-3000 ).
N yy by h h y b . N
bh y
h K (NTT) b
y j jh b , y 17.000 . I h y b h
byy PDAM y y hy b
2.000-5.000 .
P j bhw
h bh b Percik y h. E
h y b by 4 ()
h, b
b, w yy
b b hb J. S h
h j
yj ,
w by flb.S h h
b by 3 ()
y P Sh
Bb My bj
BORDA jy, S D UyP Pb AMPL Bb
My j WASPOLA, 7 Th
S bj BORDA. D
h 2010 b y P
P Pb S (PPSP) bj T T Pb S Water
and Environmental Sanitation (WES) UNICEF
bj UNICEF. S j
jj bb h y.
Kh b j b bh I. Ty h
y b b b jh
.M , b h
bb bh jy bb Pj AMPL y
b b Percik. W
bh j h
bh jh
.Ah ,
b b y jy. S
, j h y
h b.(OM).
DariRedaksi
POKJA
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
4/60
4
Puskesmas
Perlu Majalah PercikKami adalah salah satu pembaca
Majalah Percik, walaupun hingga saat
ini kami baru satu kali dikirimi Majalah
Percik edisi Maret dan Oktober 2008
yang lalu, inginnya sih berlangganan
dan mendapat kiriman edisi terbaru.
Sebagai seorang sanitarian yang
bekerja di Puskesmas, dengan masakerja lebih dari 10 tahun (2000-2010)
tentu sudah banyak pengalaman,
namun, bukan berart semua masalah
sanitasi bisa dengan mudah ditangani.
Salah satu contoh, ketka kami diminta
untuk memberi bimbingan teknis
pembuatan jamban, khusus untuk
daerah pantai (pasang-surut), banjir
dan rumah panggung. Terus terang
kami agak kesulitan, mengingat
buku atau panduan teknisnya tdak
kami miliki. Disamping itu, tentunya
ilmu atau teori yang diperoleh
diperkuliahan tdak mudah untuk
diingat lagi.
Oleh karena itu, kami berharap
melalui redaki majalah Percik ini, su-
dilah kiranya mengirimkan atau mem-
beri informasi kepada kami majalah,
buku, cd, dan bahan lainnya tentang
hal yang berhubungan dengan pem-
buatan jamban. Kalau bisa yang di-
lengkapi dengan gambar dan ukuran-
nya.
Terimakasih atas perhatannya dandikabulkannya permohonan kami.
Semoga majalah Percik senantasa
memercikkan ilmu dan informasinya
setap saat, khususnya yang berkom-
peten dengan Air Minum dan Penye-
hatan Lingkungan.
Na Mal Saleh
Perumahan Puskesmas Batulampa
Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan
Sungguh senang membaca surat
anda. Terimakasih atas perhatan dan
kepercayaan kepada majalah kamisebagai media yang secara konsisten
dan terpercaya dalam menyajikan
informasi terkait persoalan Air Minum
dan Penyehatan Lingkungan. Kami
akan perhatkan permohonan anda
untuk mendapat majalah ini secara
regular. Salam Percik buat teman-
teman di Puskesmas Batulampa,
selamat bertugas.
Selamatkan Air Kita
Nobody needs no water. Ya, semuaorang memang butuh air. Setap orang,
paling tdak membutuhkan lima liter
air setap harinya. Tanpa air, memang
tak akan ada kehidupan.
Tapi, disayangkan sekali ketka
banyak orang kurang peduli terhadap
ketersediaan air. Menyia-nyiakan air
dengan memakai melebihi kebutuhan.
Seolah-olah manusia tdak butuh air.
Padahal, setap manusia berkepen-
tngan terhadap air. Memang, kita
membayar setap tetes air yang sampai
di bak mandi, tapi bukan berart bisasekenanya mengkonsumsi air tanpa
batas. Memang pemerintahlah yang
mengelola air, agar bisa tersalurkan ke
masyarakat. Tapi bukan berart tang-
gungjawab akan tersedianya air, hanya
tugas pemerintah. Sebab, sesungguh-
nya air mempunyai keterbatasan juga.
karena itu, jika semua pihak tak bisa
peduli, tetap saja berkemungkinan un-
tuk habis.
Mari bayangkan jika sumber air
habis. Apakah kita harus berharappada air hujan? Atau harus menyuling
air laut? Malang sekali nasib kita jika
hal itu sampai terjadi.
Pantaslah sedini mungkin kita
melestarikan air. Karena pada hake-
katnya air adalah ttpan anak cucu
kita, berart harus dipelihara. Sebuah
tanggungjawab moral bagi kita untuk
menjaga warisan agar layak waris.
Lina Naibaho
Medan, Sumatera Utara
Distribusi Air Kian Timpang
Distribusi AirKian Timpang
Planet bumi kita kaya akan air. Paraahli memperkirakan dunia kita memiliki
tdak kurang dari 1.360.000.000 km3
air. Dari total volume tersebut, sekitar
1.320.000.000 km3 atau sebesar
97,2 persennya merupakan lautan.
Selebihnya, 25.000.000 km3 atau
sekitar 1,8 persennya merupakan
air tanah. Sedangkan 250.000 km3
merupakan air tawar di danau dan
sungai, dan sisanya 13.000 km km3
atau sekitar 0,001 persen merupakan
air yang terkandung dalam atmosferdalam bentuk awan hujan.
Akan tetapi, dari volume air yang
begitu besar itu tdak seluruhnya
dapat digunakan oleh manusia untuk
menunjang kelangsungan hidupnya.
Sebab hanya air tanah dan separuh
dari volume air tawar yang dapat
digunakan untuk kebutuhan rumah
tangga. Yang lebih parah lagi, volume
air bersih itu mengalami kemerosotan
yang amat cepat akibat kerusakan
hutan, pencemaran lingkungan oleh
limbah industri dan rumah tangga,penduduk dunia bertambah banyak,
dan meningkatnya standar hidup
sehingga tngkat konsumsi air pun
meningkat.
Kondisi krits tersebut mendesak
PBB untuk mencanangkan tahun 2005
hingga 2015 sebagai Dekade Air.
Pencanangan Dekade Air oleh PBB
memang bukan suatu kebijakan yang
mengada-ada. Melalui serangkaian
penelitan ilmiah diketahui bahwa
pemakaian air telah melonjak enamkali lipat dalam era 100 tahun terakhir.
Akibatnya, dalam periode tersebut
sebanyak 20 persen dari total volume
air bersih di bumi, ludes, sementara
harga air bersih melonjak lebih dari dua
kali lipat. Masalahnya tdak cuma itu.
Dari masa ke masa, ternyata distribusi
air bersih menjadi kian tmpang.
Maximus Ali Perajaka
Pesanggrahan, Jakarta
s
Sun
n a.
eperc
SuaraAnda
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
5/60
5
Edisi II, 2010
Kisah SistemMulti Desa di NTT
LaporanUtama
K
K, K-
b Sb B
Dy, N T-
T -
h hy bh b -
bh . Py, y
y jh
K b by b -
y b j-
h by. B
y h b
-
.
M K PA,B U y
K, b-
Sb B Dy
b bh
y y y
K, Hb, K, Hhw, Wbb.
Jh w y bhy 17.000
by 37 y -
h b .
S
y b
4 400 3, j
j 6,8 , b
j 60 , b55 210 b
h. S bh
K w
h . K w bh
bb b b
, j BP b -
K B w h
j. Sjh
j. T b -
h h h j y
b h-
y y -
j b . K by h-
b b bh
. K -
PRO AIR
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
6/60
6
b
bh h -
b y
j bh b, y.S y
K, PA j
b
b A. D 6
y hy b ,b P, P
T, A B Dy, A T,
A T L,
h 10.280 jh . S - b h
. Dh D-
b 2010 h .
Kh Bw Kb
P, - bj
b jy
h -
. H bb bh
j -
(detail engineer-
ing design/DED)
y b- y
-
j bh
b. S
j h, b w
-
b. Py
y b- bj -
bj
b.
Kabupaten Lain
S K, h
PA
j
P Ky
PA b T Th
S (TTS), N T T.
Pj bh b -
h j
, ,
- ,
h
w
bh h
y .
A
- NTTj
b -
y h .
U h bh -
by h bj
2
h y b y bj 1,5 .
T h
h bh bhy b-
h-h, y
P y
bhw PA w
j b
bh, bb h y P b
y b
b y -
j y PA.
D b,y bh bb h
y j y
b
PA, y -
h yh j b
w h. S h y P
bh
y h wy bh b
- y j -
j wyh PA.
Fy y P K bh
h bh
. Bb w y
P - PA bw ,
Setiap kali terjadimasalah, kami
melibatkan wargadan aparat desa
untuk mencari solusibersama
Setia k
PRO AIR
b
Laporan Utama
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
7/60
7
Edisi II, 2010
b b w b
y b b -
R.7.000.000,- bb y
b y y hPA.
M b, P-
A j bb
, b
b y, h - . My
b
y b-b y - .
Sjy y j ? B-
j PA, -
, j hy bh h
by b-
h
j j 5.403
11 bh T K (TK). Sb y 274 K
K b-
jh 680 jw. S
j 5 S
G y y 166K K
501 Jw. U -
, 14 L
C/K M 1
bh WC h b -h. K y
-
hy -y .
K y ,y hy -
bh , ,
,
bh
y , - j -
h -
y h
bh z .S j j -
bh by
b. Ry -
y - y b b-b b
,
y b-
-jwb h bj
h b .R
j bj h
b h y -
y y wh -
B P S A B-h (BP-SAB) B A
bh -
y. Tb b-
y bh
b6 x 16 , y
(AD/ART) y
by A N
K, y R
Kj Cashflow Th -, b
-
. Kh -
B A , h BSb 2009 b R. 25.974.370. y b
b w .
S
by , by
, , w- ( ),
, ATK , b
R.7.495.549,-.
Sh K B-
A h B S-b 2009 bR.18.478.821,-.
My, bhw b-
h h y
( )
Db 2010 y - b b -
h Bh . D-
,
h -
y . P h -
j b.
D , j
h b -
h h-
PA b
h-
y.
T j y j b-
b y
y h jh yh j j
- h y -
y b
b
bj hb .
(/PA.)
PRO AIR
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
8/60
8
K U N TT h h
Sb B Dy, y
h
j h. M
hj, h, h b
b y h. Ph h by
bb y
y y b -y
, ,
h hy b
b.
K y b hPA, y y y
bh NTT (Rural Water
Supply ProjectNTT),
y by h KW GTZ, y Sb
h 2002. D
bh h 2010.
P h 2005-2006,
, y h
y bh h
y byy. H
j h
y byy
R.150.000
by 2-4 3 y hy
bh .D , y b
b b h
h b. Mybb K
b PA b .
Mata Air Mataloko
Sb y b
K hy y M b 40 250
. Sb y bh b Wbb
h R. S PA
j bhw b
b 50.000 y
b 10-12 . A ,
h b b by j
PA y b
b y
h.M , h -
PRO AIR
Laporan Utama
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
9/60
9
Edisi II, 2010
bh j
T Ph (Steering
Committee) J (bh b Pj AMPL)
h h b SbB Dy, hy KW (Kredit
Anstalt fuer Wiederaufbau) b
y
GTZ (Gesellschaft
fuer echnische Zusammenarbeit)b y
by y
b -
(Wbb,Hb, Hh W K). A by
bhw y y -
b (in-cash)
j bh/ (in-
kind) b b.
Sb h w
y
b y -
fi h K . S ,
bh
h y h ,
b, b h. P
y j
b
h y bz
h y, h
y j.
P h 2006 bhMaster Plan K U
h 2007 by
w
. P 25 Nb
2006 w 2007,
b K bhw -
y 75% b
b R 30,000
b 15.000 h h
31 J 2007.
P 4 J
2007 b y y bjh
R.424.034.505,
94% jh y
bh b R.
450 j. Kbh h j
y h
h b
, y h b
b. Sb
y b y
h PA b by
b by
w h
h y
(b h).D y -
b,
b
y K j, b
R R (Detailed
Engineering Design/
DED). P 13 A 2007, KWy
K Kh
bhw y
K h
h b
b K.
M h b DED
bh b y
b M y 32
.T
bh . D w b Ob
Nb 2007,
y by
y b bhw
by h(flat rate) y
bb y
h
bh
Keberhasilanini atas usaha
dan kerja samakelompok
masyarakat
Keberha
PRO AIR
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
10/60
10
y bj
. U
y y bh
, - b
b h.
DED
b b A 2008
.
T
b, ,h
h. S y
bh w , bb y j
h by h
. My,by j
b j. A y
b h b
Nh Wbb hy
, y bh , b
b 400 3. Pb
h h
y C K U
PA P
Sb B Dy. Kb h h h
hjy j h. Mh
h y h
j K Kh
b j
h R. K
h
w h y j,
h j ()bh h h.
S w , j - h.
Organisasi Multi DesaBerbasis Masyarakat
M , h
2009 b
j, b j
j by - bb y. T
PA h bj b-
y , j j -
y-
h b -
w y y. P hy bh bh b
h h - Sb B.
S
K y b
h 2007/2008 h
b hb: (lihat diagram)
U P y -
y y j
h. A , h h-
b
w .
K b-
h 2007 -by
. A
h 2010, by h
h b b.P
R.5 R.100
b j 20 . U
h y
h y, h 250.000 b. S
b R.2.550 by
510 .
P h b. B
6,8
46,4 b. Myh b 57 ,
y h- b . D 210
b h h
170. Dh h Th
2010
b. I KWh R.37 My 3
j E.
P b -
b - y j -
PRO AIR
b
Laporan Utama
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
11/60
11
Edisi II, 2010
b by h,
h bb -
h. By b.
T y b-
bby.T (engineer
dan site inspectors) , -
w -
. By h h.
N , b j
y h
h, h y
by h .Ph h Sb B
Dy -
b bh j b y y
Diagram Konsep Struktur Organisasi Penyedia Air Bersih Kodi Utara
h O Bb
My (Community Based Orga-
nization CBO), y - h , y
h j y
bj y b-
h y, K. D
10 50.000 ,
b b NTT.
U bh
b CBO, h
expertise (h hh) bh
y , y - j, h
b b . D
hy bh y b
b b
y h.
Penulis adalaheam Leader Financial Cooperation
ProAir (Depkes, KfW Component)
KomiteKeuangan
AuditLaporan
Keuangan
Pimpinan
Dewan Federasi
Federasi Pengelola Air
KepalaKomite
Pelaksana
KepalaKomite
Pelaksana
KepalaKomite
Pelaksana
KepalaKomite
Pelaksana
PelaksanaHarian
PelaksanaHarian
PelaksanaHarian
PelaksanaHarian
AsosiasiPengelola
AsosiasiPengelola
AsosiasiPengelola
AsosiasiPengelola
Pengguna Pengguna Pengguna Pengguna
Manajer Umum
BagianTeknis
Staf------
BagianKeuangan
Staf------
Komunikasi dan Kerjasama Harian
Konsultasi danKoordinasi
Harian
Laporan Rutn
Rekomendasi
Rekomendasi
4 AnggotaTerpilih
4KepalaKomitePelaksana
Anggota
Penguna memilih perwakilan untuk masing-masing Asosiasi Pengelola
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
12/60
12
SALAH satu tokoh di balik suksesnya program
Pro Air dalam memberikan layanan air
minum bagi masyarakat Nusa Tenggara
Timur (NTT) adalah Bernd Ugner. Pria
jangkung berkebangsaan Jerman ini bertnggi
badan 198 cm, boleh jadi dia merupakan salah satu
champion di balik sukses air minum mult desa di
Nusa Tenggara Timur.Saya sering terharu jika mengingat perjuangan
warga desa terpencil di Nusa Tenggara Timur untuk
mendapat air minum. Salah satu cerita yang tdak
pernah saya lupa, seorang anak berumur 10 tahun
yang berjalan 3 km menenteng jerigen ke salah
satu mata air. Ketka sampai di mata air dan mengisi
jerigennya, dia tdak membuang sisa air yang dia dapat
tapi dimasukan kembali ke dalam sumur. Anak sekecil
itu menyadari pentngnya air bagi saudaranya yang
lain, ujar Bernd terharu ketka mengisahkan cerita
tersebut kembali kepada Percik.Bernd Ugner telah sejak
tahun 2003 terlibat dalam program Pro Air dalam
menyediakan air minum berbasis masyarakat di NTT.
Saat pertama kali bersentuhan dengan masyarakat
NTT khususnya di pedesaan, kondisi saat itu belum
ada kesadaran masyarakat tentang sanitasi dan
hidup dengan lingkungan yang sehat. Pertama kali
saya berada di Sumba Timur yang kondisinya lebih
memprihatnkan lagi. Ketersediaan air sangat terbatas,warga harus berjalan kaki hingga puluhan kilo meter
untuk mendapatkan air minum di sumber mata air
Nabbo.
Menurut Bernd, salah satu kendala paling besar
dalam penyediaan air mult desa di NTT adalah
persoalan geografis dan juga persoalan budaya.
Persoalan geografis sangat jelas karena hampir
sebagian besar pedesaan di NTT berbukit-bukit,
sedangkan persoalan budaya karena warga di NTT
punya kebiasaan untuk tnggal di atas bukit, sedangkan
mata air di bawah. Mereka tdak mau mendekat mataair dan lebih suka berada diatas bukit karena alasan
PRO AIR
Bernd Ugner:
Menitikkan Air Mataberkisah Perjuangan Bocah NTT
Menghargai Air Minum
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
13/60
13
Edisi II, 2010
untuk bertahan dari serangan musuh lebih mudah.
Ini sangat kuat mereka pegang teguh. Padahal alasan
ini sangat tdak masuk akal, karena jika musuh sudahmenguasai sumber air, tentunya mereka tdak akan
pernah dapat air. Mereka juga tdak lagi bisa pindah
ke sumber air karena di bukit-bukit tersebut leluhur
mereka dikubur.
Ketka pertama kali membuat program
pemberdayaan masyarakat untuk memperoleh air
minum di Sumba Timur, dari sejumlah kecamatan
hanya dua kecamatan mengusulkan perlu mendapat
bantuan teknis dan prasarana. Sedikitnya 84 desa
mengusulkan perlu mendapat kebutuhan air
secepatnya, sayang sejumlah usulan banyak kelemahankarena persoalan budaya dan sumber air berada di
bawah desa dan perlu waktu untuk mengangkat ke
atas. Dari sejumlah usulan tersebut ( 84 desa) ternyata
hanya 8 desa yang cocok dengan sistem gravitasi,
ini yang di bantu Pro Air saat itu. Banyak desa yang
terpisah-pisah, jarak rumah satu dengan lain agak
berjauhan. Banyaknya usulan ini menunjukan bukt
kebutuhan air sangat tnggi.
Kami keliling ke setap desa dan melihat sejauh
mana kebutuhannya. Kami melihat hal ini sangat
serius. Saat itu memang sangat dilemats, jika mereka
diberikan pompa air untuk mengangkat air ke atas
bukit sangat sulit karena tdak ada listrik dan solar.
Dan kami juga ragu masyarakat mampu mengelolanya.
Akhirnya, kami hanya membantu 8 desa. Investasi yang
diberikan Pro kami kepada tap orang sekitar 100 Euro
per kepala, ujarnya.
Pro Air, merupakan proyek
air minum pemerintah Jerman
di NTT yang bermula di 3
kabupaten yaitu Sumba Timur,
Sumba Barat dan Timor Tengah
Selatan (TTS). Kemudianmeluas ke kabupaten Alor dan
Ende. ProAir adalah program
penyediaan air minum yang
berbasis masyarakat pedesaan
yang menggunakan sistm
gravitasi dan sumur gali.
ProAir melibatkan semua
pihak termasuk insinyur yang
menyusun desain dan program
sesuai dengan aturan main
standar internasional, sertaberkesinambungan.
Air minum terdapat jauh di dalam tanah yang
gersang dan berbatu-batu di NTT. Masalahnya
bagaimana mengangkat air tersebut ke permukaan,yang dibutuhkan masyarakat terutama yang tnggal di
dataran tnggi. Di NTT juga terdapat sungai-sungai yang
airnya berlimpah ruah.
Posisi dan peran Pemda cukup positp sekalipun
Pemda sendiri sedang menghadapi masalah
desentralisasi. Spesialisasi merupakan salah satu
masalah, selain pengawasan, kerja sama antarintansi
serta pelayanan masyarakat. Aktvitas PDAM lebih
diarahkan pada penyediaan air minum di perkotaan,
sementara dana rutn dari pemerintah pusat tdak
mencukupi untuk penyediaan air minum di pedesaan.ProAir merupakan proyek air minum yang berbasis
masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat dapat
menjaga dan mengelola sarananya sendiri. Hal ini
merupakan penjabaran kebijakan nasional yang
tercantum dalam Kebijakan Nasional Pembangunan
Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis
Masyarakat. Tentu tdak mudah untuk mengubah
perilaku masyarakat agar dapat bertanggung jawab
dalam mengelola sarananya sendiri.
Proyek ini berbeda dengan proyek konvensional
lainnya, dimana sistem sudah jadi dan digunakan.
Dalam ProAir, dibutuhkan perjuangan yang sangat
sulit untuk dapat membuat masyarakat sadar akan
kegunaan dari sistem tersebut, dan sasaran akhir
adalah masyarakat mampu menjaga, mengelola
dan memelihara sendiri sarananya. Jadi jangan
berburuk sangka dulu karena
dalam ProAir, konstruksi
adalah suatu proses bukan
hanya bangun dan jadi. Tetapi
juga pentng bagaimana
dengan keberlanjutannya.
Hal ini yang mau dicapai olehProAir. saya sendiri sudah
mengalami bagaimana sulitnya
melaksanakan program ini,
katanya.
Bagaimana sulitnya
memberi pengertan kepada
masyarakat pedesaan. Sampai
saat ini kami masih belajar
dan mencari bentuk
yang paling optmal agar
program ini berhasil.PRO AIR
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
14/60
144
Komitmen yang diharapkan dari masyarakat adalah
masyarakat sadar untuk mengelola dan memelihara
sarana umum khususnya air minum agar sistem
dapat bertahan selama mungkin dan tdak hanya jadi
monumen.
Ini merupakan realita di desa-desa di hampir
semua kabupaten di provinsi Nusa
Tenggara Timur. Curah hujan yang
kecil, kondisi lahan yang kering
dan krits telah menjadikan air
sebagai suatu barang yang langka.
Hampir setap rumah tangga di
pedesaan harus mengirimkan salah
satu anggotanya untuk berjalan
kaki mengambil air di tempat
yang cukup jauh setap hari. Tidak
terkecuali anak-anak. Banyak
waktu belajar yang terbuang akibat
harus menarik beban memenuhi
kebutuhan air di rumah.
Harus diakui, lanjut Bernd
antusiasme warga NTT untuk mendapatkan air
dapat dilihat dari kontribusi tenaga bagi kelancaranpembangunan sarana air minum di desa mereka. Tua,
muda, laki-laki, perempuan, semua hadir mewujudkan
impian bersama. Kerjasama ini bersifat mutlak bagi
peningkatan rasa memiliki dari masyarakat terhadap
sarana.
Dijelaskan oleh Bernd apa yang dilakukan ProAir
merupakan sinergi dari program Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes),
KfW Bankengruppe (Grup Perbankan KfW), dan
German Technical Cooperaton (GTZ) yang sepakat
melaksanakan bersama program ProAirbeserta Pemerintah-
pemerintah kabupaten di Nusa Tenggara Timur.
Dalam lingkup kerjasama ini, GTZ menyediakan
bantuan teknis untuk pemberdayaan masyarakat,
sementara KfW menyediakan bantuan dana untuk
investasi. Mitra kerja ProAir di daerah adalah Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda),
Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, dan Badan
Pemberdayaan Masyarakat Desa (BMPD).
Tujuan dari ProAir adalah membentuk struktur
manajemen sederhana di tngkat
desa yang memungkinkan
kemandirian didalam pengelolaan
sistem penyediaan air minum dan
sanitasi yang berkesinambungan.
Program ini juga membantu
pemerintah daerah dalam rangka
pembentukan dan pemberdayaan
organisasi pengelola dan
infrastruktur, membangun sistem
pemantau struktur air, dan
menyusun peraturan perlindungan
sumber air.
Dampak yang diharapkan dalamjangka panjang, penyediaan air minum
dan sanitasi yang berkesinambungan
diharapkan dapat meningkatkan kondisi kesehatan
masyarakat. Jarak yang semakin dekat ke sumber air
minum akan mengurangi waktu yang dihabiskan para
ibu dan anak-anak untuk mengambil air. Hal ini akan
membuka peluang untuk melakukan aktvitas yang
lebih produktf yang pada akhirnya akan mengurangi
tngkat kemiskinan. Dengan memindahkan tanggung
jawab atas pengelolaan air dan sanitasi kepada
masyarakat akan menciptakan kesempatan kerja barudan diversifikasi ekonomi.
Harus diakui, lanjutBernd antusiasmewarga NTT untuk
mendapatkan air dapatdilihat dari kontribusi
tenaga bagi kelancaranpembangunan sarana
air minum di desamereka.
su
jan
Harus
PRO AIR
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
15/60
Edisi II, 2010
15
A Th y, -
h y I,
P 33 y 3 UUD 1945 bhw b, , , -y y y -
b-by y. P-
y b
(ownership), - y-
.A bh h h y
h, , hw, h bb
y
b b y-
y. D j b , y -
, b -
b bj, j
h y .
B y h ,b h bh
hj h y by
bh (-
)
y. T bhw j
y - -
h bh hj
h, b, , /-, h y j b
h . P y
hj h by, -
bhw j
bb . Oh , h b -
y wj -
b y y.
Kewenangan Pengelolaan
Sj by O UU N. 22 Th
1999 h j UU N 32 Th 2004,- y bhb hUU N.7 Th 2004 Sby A. D
UU Sb Dy A j w y-
( 16 18). UU Sby
A b w jwb h
by y h - bj b y ,
b y , -
b y ,
w b
, by , ,
b z y, ,
, h ,
b w b y ,
h bh h-h j -
, fi, , b
b y
wyh
b/. D , UU Sb Dy A -
wb y y b
. Kw
y , ,b z, y, , ,
h b w b-
y w b h
w y y
b w SDA.D UU Sb Dy A h by
y. D b
b h () : Sj - ,
Regulasi
Pengaturan Tata Kelola AirPerlu Payung Hukum Kuat
POKJA
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
16/60
16
, b h
by, bb, b, y
b b y . K- jy bh h
BAB XI T H, Kwjb P SMy. D bhw y y
y b -
, , w h
b y . P
P Ph. UU j - h y y h h b y
y y j. H-h b -
h h , , , b,
h b y .
Pengaturan Hak Atas Air
Hak Guna Air
H y b UU SDA
6, 7, 8, 9 b j 2 () , y h h h . H
h h bh
h-h , h h
h h h b j-j
. H h b b y jb. H
w h,
b hy, H
h z h bh h-h b b y
y b .
H z h Ph
h h wy
b:. y bh
b ;
b. j y - jh b;
. y - y h .
H h
hy h y
bb hy b j
h h y b ( b ). H
b b
h z Ph h h
wy.
Perizinan
D h bhw z -
fifi (UUD 1945), UU SDA y. Pz
h y
by h bh b
h b y . Pz
UU SDA b yh (45), (4), P-
wh (4b), y (4),
h b y
( 46).
Air Baku Rumah angga
D h y h ,
b y j jwb
h h h, y-
y b BUMN/BUMD,K, b h w, y (UU SDA
40). P h b -
y bj :
. y y
y b h y j;b. y y b -
y j y;
. y fi y
.
Konservasi
UU SDA ()
b y b j b b
y , (z
b h). K - by y h
h-h h h (-
) h-h h .P h y
b UU N. 23 h 1997 L H h y
bh , h j h -
y b b b b
bb y b-by.K h bh h
y j b y
, wyh h
bh .(/w)
,
Regulasi
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
17/60
17
Edisi II, 2010
H L H S (WorldEnvironment Day/WED)
5 J hy j
PBB K L H
Sh h 1977. P H
L H S bwh United Nations Environment Programme
(UNEP), y b PBB j 1977.
P H L H Sh 2010 , Many Species. One
Planet. One Future (By S. S
P. S M D). P H
L H S 2010, b UNEP
K, b Rw, bh
A T.
UNEP b j
H L H S (WED) 2010b y b
b h y h.
T WED bhb
h 2010 b Th IK Hy (International Year of
Biodiversity) COP 10 Convention on Biological
Diversity(CBD) Ny, J y b
18-29 Ob 2010.
T h j h h b.
Mb bhw bh
hy h y . J
Agenda
ISTIMEWA
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
18/60
18
j bb b
y , hy b-
b y bh bh.
L h, b b ,h h y h
h h y b
b B, y b
y bbh. Lw
h h b, y wyh -y y
by h h .
H L H S
y by h - Ky, S B,P, Sy A
S. K y
j
j, ,
h, y bh.D by , h
h
y
y hh .
Di Indonesia
D I H LH S b h
h y I. P
S Bb Yhy b Ib N
A Yhy HL H S
y jh 5 J 2010 I N. I,
K L H,
h b , `K Hy, M D B
K`. United Nations Environment Programme(UNEP) Many Species, One Planet, One
Future.`
Ph h M
LH G Mh H
bhw I y Th y hy y h w
y . I
hy y
y 90 , 40 b bh, 300 b hw. K
hy y h
y
b b
jh
y, j Mh H.P SBY
by b
y hy
b I . N
fi y h . K y biodivertsity
j y
, j ,
h . Ky fl, , . K
500 j 12 y .
500 j 7 y . 1500
j b 17 y . 38 b
j bh, 1.260 j bh , 700 j
, 450 j b, 2 b j, SBY.
M by b Th Y Mh Kh I biodeversity
y by - .
Oh wjb , , h j y,
jh y,
h h h-h
y b, y systemable development
b bj. B hy
. Green development, b y h
, SBY j.D P SBY b
Indonesia dikarunaikeanekaragaman hayati
yang sangat tinggidengan dimilikinya
sekitar 90 tipe ekosistem,40 ribu spesies
tumbuhan, dan 300 ribuspesies hewan
h
ndone
POKJA
bb b
Agenda
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
19/60
19
Edisi II, 2010
h K 12 /
4 , h A y h 2010
j 140 126
h 2009. S h Awy
M b 25 h.Sjh h j
H L H S. Ph P
K R, b y
h P T Gb
K HM S K Gb, Tj.R P R K
h b b h.
B h h .
K y h ,
bhy bh B3 b j bh.
K y h Ph P K, B Pw
K B Ph K B,
.A H L
H h 500 h hj
S P b K
Gb, K B L H
P K, Kh J.D P G
H L H S T P
G -38 y A K H K N -17 T Kb
G, W Gb G H. T U, SE
h b y
K DPRD P G M Th
B Ph Bhw K Lb
Kb G. U w h y y
w h W Gb G T U,
K DPRD P G M Th
jb yP H L H D
2010 Jw T B
Sj K N Kb M
K b 26 J. K B L
H P J, I W SH LJ,
, 23 h 26J bb , y h hj
y 24 h 26 J BSj-M.
Pyb P Dh A S
(DAS) B 23 J K B.D yb
y h DAS B
h b b
DAS ,
I. Sjy, j y h
bb CO2 h b,
y 23 J JRy K B. ()
FOTO-FOTO: ISTIMEWA
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
20/60
20
P h 1994 S U PBB h
17 J b HP D Lh K
D N A/R/49/115
b bhy
h. H j bhw h
h b y bbhy .
S U PBB b j h
y
, b
y h h 17 J
y h b ybj.
Sb h wj h h h b,
h 1998 I fi K PBB
P D Lh
United Nations Convention to Combat Desertification, y
UNCCD, K P N135 Th 1998. UNCCD j b K
R, y h P B (Earth Summit)
R J b
y, y Convention on Bio Diversity/CBD ( hy) UNFCCC (
POKJA
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
21/60
21
Edisi II, 2010
j bh ).Uy D Kh
j y
b- h
y I
, G N Rhb Lh Ph S (Gh), A P
S I (APSI), G P T
Ph Ph (GPTPP) h
UNCCD b
I.D j b H
Ky, H Ry, H H BKy (HHBK) y h-h y
h . N h-h
bh by hy y b b j
bh (UNFCCC).
M y h
h h
b h h y h y DAS
b. D , j
y h h y h h bhyy
h h h h
b
y
hb h h h
DAS I.T H P D
Lh S h 2010
h 2010 b Th I K
Hy, y: Enhancing soils anywhere, enhances life
everywhere : Mb h ,b h -.
T b b bhw h fi h h
hy h. L
h h I hbh 30 j h. P hb h
b h y
j b y bj
b jh y.
T b AMPL, yby h
bj b , bj
hj [E].
ISTIMEWA
Degradasi lahan dankekeringan secara
signifikan mempengaruhiseluruh komponen
keanekaragaman hayatidi dalam tanah.
h
D
.
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
22/60
Wacana
Oleh Lauren Damiar
P I, by b. I 6
. S A
Pfi, 21 I.
N b My bb
y A T, h b I bh h.
H jh I y
h 40
. C b 17
, jh bwh y by.J b hy 32 w
jh bh h . Cy bh h,
by , j y h
b .S K Pj U h b-
y b b 15 j
KK 30.000 y h
I bh R 15 . S
h h 2010 bh R 5 . Ay bh R 500 j
K I b
jh y j b. I bh
15 Juta KK I B PhA A M
22
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
23/60
Edisi II, 2010
y
15-35 h b
. Ky bbh h j b b
bh . P h 2015, jh I y 245,7
j jw. Lbh h jh b h
bh
b b . Ky,
bh jh b bh y.
K , h y y
I bh b h
b h-hy. S 6j y bb I hb j h
y jh bh h h PDAM. Sy
15 j KK 30.000 h I y
bh.
Sjh j h . D Tb, T B, y
y. D Pb, , y
S R, T K, Lb M, P B, b
By h bb , ,
-y h b. Y
h b h
R.3.500 j b 20 A B, 18
.
Nusa Tenggara Timur: Daerah Krisis Air
N T T h y
h . Kb b () . Sj 2007 , h h
b N T T
h b . K j h
h N T T. D 19 ( 20)
b/ NTT hy 5 b y bhy.
D , b 29 b b
y j b y K
, 10-75 hj
j 0,5-20 . H y b PDAM , h b
b 3 h j 5-7 h .
S , y K
j h bh. M
h D Kh K K, 12 y y PDAM
h j w b
80 . B y bh
b 10 . K , y
b y b.P, bh
b. H h b K,y h h , bh.
W L, K B h
bj 4 y bh.D B T, B U K
Tb, y
by y bh
R.600 b j. S bb
A B, w b h R 200 b .
K bh h w T,
O, y bb NTT. J
POKJA
23
Edisi II, 2010
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
24/60
24
11 b y h b
b, b b j yh h h y
b (y yh h yy jj y
bh), h . S h b T h bj 3 .
K bh b P Sb, b
Sb B, Sb T, Sb U
L. S y
bh y bh. Db B, 400.000 y, hy 12
y bh. P -
B T
Rh, B M Th, M T B
B y b
hw. W bj3-10 hy h b
y bh . H w K W, B
S.
S hy b B, y
b N j
b jh . Th bj 3-7 b
hy, w M Wz
B Tw R B,
y b j b
hw. P w P
b Sb B.D S, b F T 8
b Lb, , y y y. S-
w . U
y bb bh b
y y h . My
.
Penderitaan Terus Berlanjut
K b by
, y, y jh,hy , by
h . D N
T T, j A
h Sb 2007, 11 b
b y
bb y by
. D ,
b b j
j h.
S y h
jh, b y y
b
j (b
b ), b b bbhy bb
h
. H j
jh bh h
b PDAM.K , y y
y PDAM y PDAM h , h
bh y by
b bh.D - y b
bh, y h bj bj-j hy
b j b
y jh, hb wy
j -y b y b. J j h -
b h y j bh, y
w y y bh ,
POKJA
11 b
Wacana
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
25/60
25
Edisi II, 2010
j -by.
B -, jh
by b h
b h j h. D
S B, F T, b
y b
b hj (PAH),
j h
jj bh h
jwb
y bhh . Bj-j hb bj
b
b y jh
h. Tjwb b
b y bj .
Tanggungjawab Pemerintah
B bb-bb jy
, h b bb, h-h :
bh
, b by
bh h y
bh ; h b; h bh ,
b h b
h h . H-h b b
y. T j b jh
h-h y b , bjh yb b
y j .H y by jwb
h h h h
b j , y jb Ph Dh A M (PDAM).
Pb j I
h j z jjh B. P
b,
h bh -B - b I. K
b j hy y w
, M J B - B, M,
B.
Sh , b
h 1970, bby b
, b
Pj-1 K
J y-y y
h Ph
P (D) - b J, B,
M, P, M,
Sby. T j,
h y h, bb y, b by
--y h
b y h
-- b
hy h b
y.
P w h 1970,
h y b
b b hh (R),
b
b .
P
b .K b h y b
h - y. T
h j 1970,
h I by 9.000 y 7 .
D jh 110 j jw,
- () h 7,1 h.
P h-h jy, h 1990,b
bh . S 60 I h
, y 60
. I h h ,
b w. P h jyPDAM P h b
y b
wyhy. U w ,
b bh b
Berjam-jam merekahabiskan untuk
berjalan kaki danmengantri mengambilair dari sumber yang
terletak jauh dari
rumah.
P
erja
POKJA
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
26/60
26
h y y.
A h 1990-1997, h byh (full-cost recovery) y
b h PDAM w. D , b
j y j
h by b h PDAM y
y . M ,
h b bh bh 4 - h
. D w
b b bh.
H , j 1970 h 1997 h j 10 , 9.000 j 94.000 .
T b b j b
bh ,
y b 4 h ( 12
1970 h 1997).U h h
b b-
h. T h 1997, b -
j b h by. K -
b ybb b b . D ,
PDAM by
by .
K b bh h . Ph-
Ph A M Sh I (P)yb, h 2001 hy 29 293 PDAM
h I y b h.
S 264 y R 4 -
h. D h 2004, jh b -
j R 5,3 .T j, b j b
h. Ph h y h . Sh
b b jwb h y-
b y h b
h b h b. S h h 2010
bh R 5 . Ay bh- R 500 j. D h
bh 6 h h
bh 200 j I, bh -
R. 4 h. Kyy jh y h b y - y hy b R 1,2 1
APBN. Jh b jh bwh b
b by b h -
(h j odious debt).
K bh hbh b y. W
y h h
bh h, by
, j y h b
. D - y by,bh-h j y ,
hy bb b, bh bb
h. D b , y
- PDAM b hj.
Penulis adalah Aktivis Kesehatan dan
Lingkungan Hidup PIKUL N
ISTIMEWA
Wacana
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
27/60
27
Edisi II, 2010
Penulis Jemima SY dan Deviariandi Setawan
Ph I b
- b
(the Millennium Development Goals/MDGs), y, 78 j
jw bh y bh h
2015. D 70.000 jh I,80% b h w
b y h bb j h
, b b b y
y . P h 2005, hy 2%
h jh y
h-h - y- (52%) b
. D , h
2006 h bhw 47% I y
FOTO-FOTO POKJA
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
28/60
28
b bh
hy 5%
bh .T MDG bh
j bh b I. P 63% 35 j
I. Pbh y b
b j . D y b
bh, - MDG bh bh ( b
y y ) h y . H
b bh y bh bh
b 26.5 j .Ph h y
y bj
bh h , y-y
b b y b
bh y
h y b bhy (BPSAB).
S bj
yh bb y,
y h
y b y; y b y
b ; by j
y y b
y jy, b jwb
h bh; h-h b b
b - ybh
.
D h 1990 Ph I,
B D, h
y-y y hy bh
bh 4.000 . Bb y y j
h b-
b b AAID GTZ; b UNICEF B Pb
A; Lb N Ph, bb
hhy h.
D y 6.400 b b
h y h 2008
2013, - b bhy K Kh
K Pj U. Lbh ,
bh j b P
N Pby My (PNPM), bh
y b bb y y
h h 2009. Pb
POKJA
b
Wacana
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
29/60
29
Edisi II, 2010
bh y j y
h h, D
A Kh (DAK) bh.S , y-y b
w b bh ; yb y j y
y. K y
, h -
y h y b
y y bj y.
T j h h
y b
b
y j y
bh I.
Py A Bh y
My G K (Py
G K) b - y. Py b
b BPSAB y,
BPSAB; b ,
jj y hb, y
h w by b
.
Hasil PembelajaranBPSAB h j wh y b
y -
b bb y yb jh h--h y , -
y h y,
by y, b y bh ,
by. N , j BPSAB , w h-
bj b.Sbh y 171 h
BPSAB 5 b Jw B Jw T
bhw y y y
y - 1.200 jw BPSAB,
h y bh 200.000 jw.D jh BPSAB y b 5 b
y 800.000 jw,
7% b . H
h BPSAB y 20-24 j y (70%), jh h (85%), b h
, y
hy j .
My (70%) BPSAB h
y by . T, b
BPSAB y
y b , yy
jh BPSAB h
b bh, y bhw h bb
h.
Jh y
h BPSAB fi.
M , , b
h. U
j, BPSAB
h.
N , by BPSAB y -
. H j hb bh h w ,
b,
j - hby.
BPSAB b y bbh -
. Pbh (b-
) y by y
h yy bh b . D-
, BPSAB -
bh w (y
BPSAB telah menjadiwadah yang berguna
untuk pelaksanaanproyek di perdesaan
PSAB t
POKJA
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
30/60
30
10 h) b y y b y. P yy, -
y , y h
bb h:
Keterbatasan dalam sistem manajemen komersial
Pb bh - j- y bh y -
h BPSAB. Pbh jh
b h, bh -
h (billings and collection)
y bh b, y bh - y bh h.
Hambatan dalam desain teknis dan pelaksanaan y bh
h y ,
h y. S b b b
bh , j BPSAB b - .
Kh b
.Akses pada modal keuangan BPSAB
b hbh
(internally generate cash/IGC) by
b. D hbh
; BPSAB b , h hb
BPSAB h bh y
bh h b/ bh-h.
S BPSAB y hb b hy 9 BPSAB
j hy 20%
y by b.
Legitimasi, kepastian hukum dan kejelasan hubungan
dengan pemerintrah daerah D b-b w y bh
h b bwh P
Ph 16/2006, BPSAB
h b.
N h wjb bh h b BPSAB h
h h b. S
h h b j h
jwb y
, by h h b
y BPSAB y hb - . H
b BPSAB
y . P y , BPSAB
b h by j
b. Ry h
, y BPSAB b
b bh y y j ,
b-b bwh j y j.
POKJA
Wacana
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
31/60
Edisi II, 2010
A y b y j h
. N yy h
bh b b hy
bj b. G
y b bh y y bh h.
H , y b
I h jh Millenium
Development Goals(MDGS). U j -
b h by hy. S , h y
R.11,8 R.14,2
h h h 2014. U
h bh jh , w-
w Percik, E B H, b- ww D-
J C Ky K P-
j U, B Yw,
b I Ah
T Pyh L- I (IATPI).
Pertanyaan
B b j
y y h h
-
b
? D
b -y
MDG.Jawaban
C by y h,
y. S h h
y y -
MDG bb by
y, , . K-
b h h bh
R T (Action Plan) y j
b h bb. PP P T MDG B-
C Ky y h
D J C Ky
2010 2014
y 820 b
(IKK), 577 w
My B Rh
(MBR)/Rh Sh Sh
(RSH)/Rh S Sh(R), 100 w
h -y
2.340
w //
-
b
P
Wawancara
Ky
y 20 b
w
Rh
Sh
Sh0 w
-
2.340
w /
-
h by ,
h
w
K
Y
b
I .
h
b h bb.P P
R.14,2
2014. U
, w-
H, b- D-
K P -
,
I Ah
L-
C Ky y
D J C
2010 2014
IKK , 57
My B
MBR)/Rh Sh
RSH)/Rh SR , 10
h y
PO KJ A
AMP
L
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
32/60
32
Py A M S Bb My
(P) 2.310 .
S y - b bh
S T (Off Site) 11 , b bh S S (On
Site) 210 b/, h.
S , y
h DAK (D
A Kh) R. 3,4 , y
by j b
, hbh bh,
wyy. Ih yy h.
Pertanyaan
M MDG j
b h?Jawaban
P Tj Pb
M (MDG) h
b y b
y h h I3/2010, -y
. D
y jb I b, y
D J C
Ky h - bb by y y
-y y
y -
j h.S h h jy bb-
MDG b C Ky,
b y h APBN, APBD, h w , b-b wy
y. N b
y by h MDG b -
b.
H stakeholder Py A
S Bb My (PAMSIMAS)
h y , b h. J , j
, bj hy
b . P PAMSIMAS -
h by y. Ay, y b,
, , -, , y, h
b h b. S , y h
bh y.
Pertanyaan
K h jh y h
y j jh h b
jh b, y?Jawab
P y y
h jh b y b
hy by h Ph. S b b hy yh
y y bhy. My j h by
b b h b h. I y
jwb bj.
PAMSIMAS 15 , - 110 b/
4.000 1.000 . D j 4 -
h, - b/ hy bh -
50 . S , y
hbh b R 275 j b y .
D b APBN/j B D R
192.500.000 (70%), APBD b/ R27,5 j (10%), b y 20%
PROAIR
P A M
Wawancara
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
33/60
33
Edisi II, 2010s ,
y R 11 j (4%), R 44 j
b (16%).
K , y y j PAMSIMAS b-
j. S PAMSIMAS, P wyh -
j (cloning) - y
y P PAMSIMAS
B P PAM-
SIMAS. I y b b PAMSIMAS.
Pertanyaan
Ah h h h b y PAM-SIMAS?
Jawaban
Py y . P
PAMSIMAS, P -
, b PAMSIMAS
wyhy -
b y hy
y. D b P
y by -h y y, -
fi .
Dj C Ky
- b, h -
, MDG, -
MDG.
Lh w b h
h D J C Ky y-
wyh I. R y h -
h h, b b/b, h bh R
T (Action Plan) y j b -
h bb.R T P P S MDG
b updating y ,
MDG - b/,
h-h y - -
b/ bwh , , , PNPM, y , b-
, ,
h, hy h, - y h .
Pertanyaan
Ah h b y
h ?
JawabanPh K Pj U
h hbh b R 119
29 I.
Ph b hbh y b P-
h A (USAID) I 60,5j A h (11 J 2011)
b y -
y y bh b. P
b M PU y I.
Py, h P (B/
W) y
b -
bh y
b y h h by APBD. Sh
y bh
y P
hbh. M M-
PU, b ybj b
b
h-h by.
K hbh A -
bh 29 I-. D hbh AUD 25 j (h )
b 42.300 Sb
Rh (SR) b - y h
bh . P
b K Dh bh y
bh h -. S , output based b b -
wyh .P hbh h -
MDG b A
S y Dj C Ky 2010
2014. P b-
h h h hy y bh 2011 bh 60 b S-
b Rh b. S , hbh
bh b -
y h bh.
Paska pelaksanaanPAMSIMAS, Pemdamampu konsisten
melaksanakan,meneruskan danmengembangkan
PAMSIMAS diwilayahnya secara
mandiri
Paska
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
34/60
34
Air merupakan sumber daya alam yang
sangat vital bagi kelangsungan hidup umat
manusia. Manusia biasanya menggunakan
air untuk keperluan minum, mandi,
mencuci, dan mengairi lahan pertanian.
Namun, akhir-akhir ini, di beberapa wilayah di
Indonesia sepert Jakarta Timur dan Jakarta Utara, air
menjadi barang langka. Krisis air di beberapa wilayah
ini umumnya disebabkan oleh infrastruktur air minum
yang sangat terbatas. Pakar Lingkungan Universitas
Indonesia, Dr. Ir. Setyo S. Moersidik, DEA mengatakan
bahwa kecepatan pengadaan infrastruktur air minum
lebih rendah dibandingkan dengan kecepatan
pertumbuhan penduduk di Indonesia.
Jadi, tdak heran jika banyak penduduk Jakarta yang
tetap memilih untuk mengonsumsi air tanah, padahal
penggunaan air tanah yang berlebihan ini dapat me-
nyebabkan penurunan muka tanah dan intrusi air laut.
Hal ini menjadi masalah besar dan pentng sehingga
memerlukan suatu solusi yang cepat, tepat, dan kom-
prehensif. Salah satu solusinya adalah mencari sumber
air alternatf yang dapat menyubttusi fungsi air tanah.Sumber air alternatf yang paling potensial di
Indonesia adalah air hujan. Sepert yang kita ketahui,
Indonesia merupakan negara tropis yang kaya
akan curah hujan. Setap tahunnya, curah hujan
di Indonesia dapat mencapai 2.000-4.000 mm.
Sayangnya, ketka curah hujan di Indonesia cukup
tnggi, masyarakat jarang sekali memanfaatkannya. Air
hujan yang berlimpah ini lebih banyak terbuang sia-sia
dibandingkan dimanfaatkan.
Sebaliknya, ketka curah hujan di Indonesia sangat
rendah, masyarakat justru kekuranganair. Hal ini menjadi suatu
ironi yang tak terelakkan ketka negara lain yang
curah hujannya terbatas bisa memanfaatkan air hujan
dengan sangat baik sepert Inggris. Dengan curah hujan
hanya sekitar 700 mm/tahun saja, Inggris tdak pernah
mengalami kekurangan air. Mereka membangun
danau-danau buatan untuk menampung air hujan,
sehingga pada saat musim kemarau datang mereka
tetap memiliki cadangan air.
Sebenarnya, sudah ada masyarakat Indonesia yang
memanfaatkan air hujan dengan cara menampung
air hujan terlebih dahulu di dalam suatu bak penam-
pungan. Namun, air hujan yang ditampung, biasanya
hanya dimanfaatkan untuk keperluan mencuci saja bu-
kan untuk mandi apalagi minum. Untuk kebutuhan air
minum, masyarakat masih bergantung pada air tanah
dan air PAM, padahal cadangan air tanah di Indonesia
semakin menipis dan harga air PAM juga tergolong
mahal.
Selain itu, untuk mengonsumsi air PAM sebagai air
minum pun perlu proses pemasakan terlebih dahulu
agar kuman dan bakteri yang terkandung dalam air
PAM mat. Proses pengolahan air minum sepert inimenjadi tdak prakts dan boros energi. Jadi, secara
tdak langsung dapat dikatakan bahwa metode pe-
manfaatan air hujan di Indonesia sampai saat ini masih
belum optmal.
Dari uraian di atas, tentu kita berpikir mengapa In-
donesia tdak memulai untuk mengembangkan suatu
teknologi yang dapat mengolah air hujan yang ber-
limpah menjadi air siap minum yang memenuhi syarat
kualitas air minum? Jawaban sederhana adalah perso-
alan alih teknologi yang mahal dan standar kualitas air
yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.Berdasarkan Kepmenkes No 907/Menkes/SK/
Teknologi Sederhana
MengubahAir HujanSiap Minum
Inovasi
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
35/60
35
Edisi II, 2010
VII/2002 tentang Syarat dan Pengawasan Kualitas
Air Minum, air minum harus bebas dari komponen
anorganik dan organik sepert bakteri, racun, limbahberbahaya, dan zat kimia. Saat ini, sudah banyak sekali
teknologi yang dapat menghilangkan komponen an-
organik yang terkandung dalam air, misalnya dengan
filtrasi. Begitu juga dengan teknologi penghilangan
komponen organik, sepert teknologi disinfeksi bakteri.
Untuk skala sederhana, disinfeksi bakteri dapat
dilakukan dengan memberikan kaporit ke dalam air,
atau dengan menjemur air dengan sinar matahari atau
sinar ultraviolet. Disinfeksi bakteri dengan kaporit akan
menyebabkan air berbau kaporit dan mengandung
klorin. Jika kita menggunakan radiasi sinar matahari,pada cuaca cerah biasanya
dibutuhkan waktu yang cu-
kup lama yaitu sekitar 5-6
jam untuk proses disinfeksi
bakteri secara sempurna
(www.who.or.id, 2010).
Oleh karena itu, teknologi
yang cepat, dan efektf
untuk disinfeksi bakteri sa-
ngatlah diperlukan.
Salah satu teknologi
yang dapat mendisinfeksi
bakteri adalah fotokatalisis.
Teknologi ini merupakan
teknologi terintegrasi yang
melibatkan reaksi fotokimia oleh suatu katalis. Reaksi
ini mengakibatkan dinding dan membran sel bakteri
rusak, sehingga bakteri mat. Katalisnya disebut seba-
gai fotokatalis karena hanya akan aktf ketka terkena
cahaya, termasuk cahaya matahari. Katalis yang digu-
nakan, yaitu ttanium oksida (TiO2), tergolong aman
dan ramah lingkungan karena non toksik. Selain itu,
karena menggunakan energi radiasi sinar matahari,fotokatalisis termasuk teknologi hemat energi. Dengan
demikian, fotokatalisis merupakan teknologi yang cu-
kup solutf untuk mendisinfeksi bakteri.
Dalam upaya pengaplikasian teknologi ini, Ayuko
Cheeryo Sinaga dan Ikha Muliawat, di bawah bimbing-
an Dosen Ahli Fotokatalisis Departemen Teknik Kimia
Universitas Indonesia, yaitu Dr. Ir. Slamet, MT., telah
melakukan riset kecil-kecilan untuk disinfeksi bakteri
dengan teknologi fotokatalisis. Dengan menggunakan
air keran rumahan yang mengandung bakteri sebagai
sampel, mereka melakukan eksperimen dengan tgamacam variasi kondisi, yaitu: pertama, sampel diradiasi
dengan sinar Ultra Violet (UV) saja dan kedua, sampel
diradiasi dengan sinar UV dan terdapat fotokatalis.
Masing-masing eksperimen dilakukan pada kotak ujiacrylic berlapiskan aluminium foil yang berisi 6,75 L air
sampel, dengan 1g fotokatalis, sebuah lampu UV-A
dengan daya 8 W yang diradiasikan selama 80 menit.
Dalam penelitan ini, mereka menggunakan TiO2
Degussa P-25 berukuran nano sebagai katalis yang ke-
mudian dilapiskan ke batu apung. Batu apung yang di-
gunakan terdiri dari dua variasi ukuran, yaitu diameter
0,5-1 cm, dan diameter 1-3 mm. Dengan memvariasi-
kan ukuran batu apung, akan terdapat batu apung
yang tenggelam di dasar kotak uji dan mengapung di
permukaan sampel. Selain itu, dengan ukuran batuapung yang lebih kecil, maka
luas permukaan kontak
antara fotokatalis dengan
sampel akan semakin besar,
sehingga proses disinfeksi
bakteri akan semakin efektf.
Hasil penelitan cukup me-
muaskan, sampel pertama
menunjukkan penurunan
jumlah bakteri sebanyak
7,74% dan sampel kedua
27,83%. Dengan demikian,
terbukt bahwa dengan
adanya fotokatalisis proses
disinfeksi bakteri menjadi
tga setengah kali lebih cepat dibandingkan dengan
tanpa fotokatalis. Untuk mencapai proses disinfeksi
bakteri secara sempurna (mematkan seluruh bakteri
di dalam air), kita dapat menambah jumlah katalis dan
juga menambah intensitas cahaya yang digunakan.
Secara teori, proses disinfeksi bakteri berbanding lurus
dengan intensitas cahaya yang digunakan. Jadi, jika kita
menggunakan matahari yang notabene intensitasnyasangat jauh lebih besar dibandingkan dengan lampu
UV yang digunakan dalam penelitan ini, maka proses
disinfeksi juga seharusnya jauh lebih cepat.
Kesimpulannya, jika kita mengombinasikan teknolo-
gi filtrasi yang telah ada dengan teknologi fotokatalisis,
air hujan yang selama ini jarang kita manfaatkan dapat
kita olah menjadi air siap minum. Kedua teknologi
ini merupakan teknologi yang sangat potensial untuk
menyelesaikan masalah yang terkait dengan keta-
hanan air nasional secara komprehensif. [eko/
berbagai sumber]
Talang air
Tanki
berteknologifotokatalisis
Teknologi filter
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
36/60
36
Penyediaan air bersih untuk keperluan hidup
sehari-hari masih menjadi kendala mayoritas
penduduk di provinsi kaya sumber daya alam
Kalimantan Selatan. Karakteristk geografis
yang didominasi lahan bergambut dan
sungai memaksa warga harus mengkonsumsi air kotor.
Untuk memperoleh air warga terpaksa membuat sumur
dan menggali lebih dalam saluran air di tengah sawahmereka. Tak jarang air baru ditemukan di kedalaman
belasan meter dari permukaan tanah.
Karena lapisan bawah tanah adalah tanah gambut,
maka air yang keluar di lobang sumurpun berwarna
kehitaman, kecoklatan atau kekuningan dengan tng-
kat kekeruhan tnggi. Meski demikian warga terpaksa
mengandalkan air kotor tersebut untuk keperluan hidup
sehari-hari. Riza Niahul Khair, seorang penelit dalam
Program Studi Magister Tehnik Lingkungan Universitas
Gajah Mada menawarkan sebuah teknologi yang bisa
mengubah air rawa gambut berwarna tersebut menjadi
siap minum.
Kami menyebutnya teknologi karbon aktf untuk
penjernih air, ujar Riza. Dengan menempatkan karbon
aktf, air kotor yang berasal dari rawa atau lahan gambut
dapat berubah menjadi bersih dan bahkan siap minum.
Air gambut adalah air permukaan yang berwarna
coklat dan bersifat asam. Untuk dapat menjadikan air
gambut sebagai sumber air bersih, perlu dilakukan
pengolahan. Penelitan ini bertujuan untuk menurunkan
intensitas warna air gambut dengan menggunakan ozo-
nisasi dan kombinasi media filter (karbon aktf, pasir akif,
dan zeolit) secara kontnu. Asam humus yang terdiri dariasam humat, asam fulvat, dan humin sebagai pemben-
tuk warna pada air gambut dapat di netralkan dengan
proses ozonisasi, oksidasi dan adsorpsi oleh media filter
(Zeolit, Karbon Aktf, Pasir Aktf).
Metode yang digunakan adalah penurunan inten-
sitas warna air gambut dengan proses ozonisasi dan
kombinasi filter (pasir akit-zeolit, pasir aktf-karbon aktf)
secara kontnu dengan variasi waktu 30 menit, 60 menit,
120 menit, 240 menit, dan 300 menit pada setap per-
lakuan proses. Hasil maksimum dari proses yaitu inten-
sitas warna air gambut dapat berkuranghingga sebesar 21,21 % un-
tuk proses ozonisasi pada waktu 300 menit. pada proses
kombinasi Ozon-Zeolit-Pasir Aktf 87,88 % pada waktu
240 menit dan pada proses kombinasi Ozon-Karbon
Aktf-Pasir Aktf sebesar 87,88 % pada waktu 300 menit.
Penurunan intensitas warna melalui cara ini dapat di-
jadikan alternatf dalam mendapatkan air bersih dari air
gambut.
Lahan gambut merupakan campuran heterogenantara endapan vegetasi yang terakumulasi daiam ling-
kungan jenuh air. Pembentukan utama Iahan gambut di
Indonesia adalah vegetasi hutan tropis. Air gambut um-
umnya memiliki variasi warna kuning sampai kecoklatan,
tergantung dari proses pelapukan, jenis tanaman serta
kandungan sedimennya. Unsur pembentukan lahan
gambut adalah bahan organik yang terdiri dari karbon,
nitrogen, oksigen, dan hidrogen serta sedikit unsur anor-
ganik yang terdiri dari silika, kalium dan magnesium.
Bantuan Filter
Air gambut yang tdak layak dipakai untuk mandi dan
mencuci dapat diolah menjadi air yang jernih dengan
membuat sistem filter. Sistem filter ini terdiri dari pom-
pa air, bak penampung air gambut, dan tabung filter.
Ketga komponen tersebut dihubungkan dengan pipa.
Dijelaskannya pula, tabung filter dibuat dari kompo-
sisi terdiri atas kerikil, pasir, busa, kertas filter, dan kar-
bon aktf. Karbon aktf terbuat dari tanah gambut yang
telah diaktvasi secara fisika dengan pemanasan pada
rentang suhu 400oC sampai 500 oC.
Penggunaan karbon aktf pada sistem filter terutama
untuk mengurangi kadar keasaman, mengurangi kadarlogam, mengurangi bau dan mengurangi kekeruhan air.
Keunggulan sistem filter ini adalah mengurangi kadar
keasaman, kadar logam, kekeruhan, bau, dan rasa. Man-
faat sistem ini adalah memperbaiki kualitas air gambut
sehingga dapat digunakan untuk air jernih yang layak
pakai untuk minum maupun MCK.
Menurut data Badan Lingkungan Hidup Daerah,
menyatakan hasil penelitan yang dilakukan pihaknya
di sejumlah lokasi sungai sepert Riam Kiwa dan Sungai
Tabuk, mendapatkan hasil kandungan logam berat san-
gattnggi. Air sungai terbukt mengandung logam beratberupa Arsen (AS) dengan kandungan jauh diatas batas
Lewat Proses Ozon dan FilterAir Gambut Jadi Bersih
Inovasi
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
37/60
37
Edisi II, 2010
normal 0,005 Mg/Ltr. Logam berat arsenic merupakan
racun yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan
kematan.Demikian juga dengan Mercury Mg, besi (Fe) serta
kandungan ecoli mencapai 1.600 atau diatas batas nor-
mal 1.000. Kondisi ini memperlihatkan, sungai-sungai
maupun air baku untuk konsumsi masyarakat di kalsel
tdak layak dan berbahaya bagi kesehatan.
Riza juga menyebutkan, tngginya tngkat kekeruh-
an sungai, membuat pihaknya harus mengeluarkan
dana besar untuk proses penjernihan air. Karenanya
dengan adanya teknologi penjernihan air ini, PDAM
Bandarmasih akan merancang penggunaan karbon aktf
dalam pengelolaan air untuk masyarakat.Proses pertama terjadi di tangki clarifieryang ber-
fungsi menjernihkan dan me-
naikkan nilai pH menjadi 8-9
melalui pemberian abu soda
atau kapur tohor yang dilarut-
kan. Hasilnya, akan terbentuk
gumpalan berwarna hijau dan
secara perlahan-lahan akan
mengambang ke permukaan air,
tetapi tdak berapa lama (sekitar
25 menit). Gumpalan berupa
sebagian logam dan organik ter-
larut itu akan berubah warnanya
menjadi kuning kecokelatan
dan secara perlahan-lahan me-
ngendap (30 menit).
Untuk mempercepat proses
pengendapan dapat diguna-
kan tawas ataupolyaluminum
chloride dengan diaduk searah
sekitar lima menit. Bahan yang dipakai dan dosisnya di-
tentukan melalui eksperimental sederhana di lapangan.
Air yang telah jernih dialirkan ke bak pengendap 1dan 2. Tetapi, meski sudah jernih, air masih mengan-
dung partkel kecil yang melayang-layang (organik), besi,
mangan terlarut yang cukup tnggi dan berbau. Pada
tahap selanjutnya dilakukan proses oksidasi (bisa de-
ngan udara, kaporit, atau kalium permanganat). Kalium
permanganat dipilih dengan pertmbangan berwarna
dan tdak berbau, di samping juga turut mengaktfan
media mangan zeolit untuk proses oksidasi lanjutan dari
besi dan mangan, setelah disaring dengan saringan pasir
silika. Selanjutnya, proses penghilangan bau dan warna
menggunakan karbon aktf.Air yang telah jernih, tdak berbau dan berwarna,
kemudian disaring lagi dengan menggunakan saringan
mikro dengan ukuran 0,1-0,5 m, untuk menurunkan
padatan total tersuspensi sampai dengan kurang dari500 mg/l. Proses ini pentng agar membran tdak cepat
rusak dan dapat berumur panjang. Membran hanya
dipergunakan untuk menurunkan kadar garam saja,
dengan rasio pemulihan 35 persen.
Air olahan yang telah jernih, tawar, tdak berbau, dan
bebas bakteri sudah dapat langsung diminum ditam-
pung dalam bak penampung air bersih. Sebelum proses
pembotolan, untuk menghindari rekontaminasi, air
kembali melalui mikrofiltrasi dan penyinaran ultraviolet
untuk sterilisasi. Hasil akhir, air yang dihasilkan tampak
sangat jernih, tdak berbau, dan sudah tdak asin lagi.
Proses Singkat
Mengolah air gambut menjadi
air yang siap diminum sebenarnya
bukanlah hal sulit dan mahal.
Air baku yang berwarna ke-
coklatan itu bisa diproses dengan
pengolahan air minum sederhana
dan dapat dibuat oleh masyarakat
dengan menggunakan bahan yang
ada di pasaran setempat sepert
drum, keran, pompa sepeda, bak
penyaring serta kerikil, pasir dan
ijuk, serta bahan kimia kapur dan
tawas.
Pengolahan air gambut, diawali
dengan Netralisasi untuk mengatur
keasaman air agar menjadi netral
(pH 7-8), yaitu dengan pemberian
kapur.
Selanjutnya dilakukan aerasi yaitu mengontakkan
udara dengan air baku agar kandungan zat besi dan
mangan yang ada dalam air baku bereaksi dengan ok-sigen yang ada dalam udara membentuk senyawa besi
dan senyawa mangan yang dapat diendapkan.
Disamping itu proses aerasi juga berfungsi untuk
menghilangkan gas-gas beracun yang tak diinginkan mis-
alnya gas H2S, Methan, Carbon Dioksida dan gas-gas ra-
cun lainnya. Untuk 1 "parts per million" (ppm) oksigen,
menurut dia, dapat mengoksidasi 6.98 ppm ion Besi.
Reaksi oksidasi ini dapat dipengaruhi antara lain oleh
jumlah Oksigen yang bereaksi, dalam hal ini dipen-
garuhi oleh jumlah udara yang dikontakkan dengan
air serta luas kontak antara gelembung udaradengan permukaan air.
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
38/60
38
J
bj , b bhw
2010 b h h jh
jw. S jh y b
jh b b y y
bh b y b j b
h h. Sh y h
bh. A bh bh
h y jhy b. H
, b b h bh .Syy, jh y b,
b bh jh
b .
AIR h h bh
h h . N bh y y. Jh bh
y b (q) , , fi, y by b,
b jhy. D ,
j b bh j b j b
fl y . B y b
w T Th A,
bh h j h. N
jh y b Ch,I, A S j h
y .
Mhy, by 97,6 y (1,403
b) j
h b
b bh. S, b b
w y (33 j b) b
wj , j, h. S , yb b b w bh
126,7 j b hy 0,009
h. Ih jh y h
b h h b
h h j h y j fl
.
B P D (FAO) h
bhw y jw h
h y bh h 2025.Lbh h h
, y bhwyh y h 50 h
h. Lbh y bj
y b j ybb h , y j
bb. D B L
PBB (UNEP, United Nations Environment Programme)
y bj bh 200 b
y .K, bh 800 j
b bh. H
, j H Dh UNEP. Lb ,y j h 2003 Th
Sisi Lain
POKJA
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
39/60
39
Edisi II, 2010
I A Bh (International Year of Freshwater)
b , jy y
b b bh. Bb bb j
, fl h b
h y h h-
b b w
.
B NASA WHO, - jy y
h 400 j jw
b y 4 jw
h 2050 . P y b b h bh 2,4 , jh
40 jh y . Sh
w , bh
hy, b y
b b y bbh .
B b, y y bb h
y (b, by)
h b .
WHO bhw h jh jh bb h
b y y .
Kondisi Indonesia
B I, h bh bb
h b y .H ybb by
bh (demand) y bb (availability)
y (supply) bh b. K j
b y
h bh y
bh yh j y w . Sh,
h, b , b
h b b y ,
bj .B w , P Jw y,
y by j y
. K h
bb . Lbh 800.000
h wh P Jw h b
h y b . B M, K Gfi
bh b A,
wyh I j.
Ab h bb wyh, P Jw b fi
hy. M N L H
bh h y, h 2005 P Jw
h fi 13
b. Jh bbh hy.
Py y
b hy, j
, j j
y h.Db wyh y , h
P Jw hy 3.289.131 h.
D jh , 1.714 j hh, b b h h
-b .Ky b y
h w h, y h
h jhy . Sb
B P Kw H Jw-
M yb bhw jh wh y h hj 10.731
j h, 84, 16
h P Jw. D
b, bh by b ,
ISTIMEWA
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
40/60
40
P Jw h. D jh
h y , hy 20 hj
y b h. Sy
.Ph, K L
H, h 2003 j, bh
I h 38 y
b. B y hy 25,3
b, j fi bh jh y by, j.
Penyebaran Potensi Air
B , I
w b 1.957 b/h. D 228 j jw, jh
w b 8.583 b//h. Jh b b -
, y 8.000 b//h (B,
2006). N, b, bwyh/w w.
D jh b, h 87
y
P K, P, S. Sy b
Jw-M-B, Sw,M, N T, wyh y. P
Jw y 7
I h h 65 (148 j jw)
I hy bh 4,5
w .
D yby, hj h y b. D
, j bh h b y w b
. H b b b-b
, hy P Jw,
h bh. Sb b, 13 / y
wyh DKI J, K K,h y h y j b
b bh/ h PAM Jy.
Ab h b
w b, by h bh, b bbh bh by h b ,
y fi w
w. Sh, ybb y
h by bh h b
bh, y j bb w J.
S , h
372 Ph Dh A M (PDAM)
h bh bh h jh y
h. S h , I b 7,1 j b bh y
b y 35,5 j jw y
y b h . Sh,
b b y y b y
bh bh b , ,
, hj, , h ,
bh y . P b
b y ,
j j (h) jy b
(b bbh h y b y h land
subsidence).
Bb h y jy h y b
y b 1,1
. K, b h
y bbh b b y h
. K, ybbh hy y .
K, bb fl y
b h bb bj ybb h b bh.
POKJA
Sisi Lain
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
41/60
41
Edisi II, 2010
WILAYAH BARATPROPINSI D.I. ACEH
KAB. ACEH TENGGARAKAB. ACEH TIMURKAB. ACEH TENGAH *)KAB. ACEH BARATKAB. ACEH BESARKAB. PIDIEKAB. ACEH UTARAKAB. SIMEULUEKAB. ACEH SINGKILKAB. BIREUNKAB. ACEH B DAYAKAB. GAYO LUESKAB. ACEH JAYAKAB. NAGAN JAYAKAB. ACEH TAMIANG
PROPINSI SUMUTKAB. TAPANULI UTARAKAB. TAPANULI SLTNKAB. NIASKAB. LANGKATKAB. KAROKAB. DELI SERDANGKAB. SIMALUNGUNKAB. ASAHANKAB. LABUHAN BATUKAB. DAIRIKAB. TOBA SAMOSIRKAB. MANDAILING NATALKAB. NIAS SELATAN
PROPINSI SUMATERA BARAT
KAB. SOLOK*)KAB. SW.LUNTOKAB. TANAH DATARKAB. P PARIAMANKAB. AGAMKAB. 50 KOTAKAB. PASAMAN *)KAB. KEP MENTAWAI
PROPINSI RIAUKAB. INDRAGIRI HULUKAB. BENGKALISKAB. INDRAGIRI HILIRKAB. PELALAWANKAB. ROKAN HULUKAB. ROKAN HILIRKAB. SIAKKAB. K SINGINGI
PROPINSI JAMBIKAB. MEANGINKAB. SAROLANGUNKAB. BATANGHARIKAB. T JABUNG BARATKAB. T JABUNG TIMURKAB. BUNGOKAB. TEBO
PROPINSI SUMATERA SELATANKAB. OGAN KOM ILIR *)KAB. MUARA ENIMKAB. LAHATKAB. MUSI RAWASKAB. MUSI BANYUASIN
PROPINSI BENGKULUKAB. REJANG LEBONG *)KAB. BENGKULU UTARA
PROPINSI LAMPUNGKAB. LAMPUNG TENGAHKAB. LAMPUNG UTARAKAB. LAMPUNG BARATKAB. TULANG BAWANGKAB. TANGGAMUSKAB. WAY KANAN
PROPINSI BANGKA BELITUNG*)KAB. BELITUNG
WILAYAH TENGAHPROPINSI DKI JAKARTA
KODYA JAKARTA PUSAT***)KODYA JAKARTA UTARA***)KODYA JAKARTA BARAT***)KODYA JAKARTA SELTN***)KODYA JAKARTA TIMUR***)
PROPINSI JAWA BARATKAB. SUKABUMIKAB. CIANJURKAB. BANDUNGKAB. GARUTKAB. TASIKMALAYAKAB. CIAMISKAB. KUNINGANKAB. CIREBONKAB. MAJALENGKAKAB. SUMEDANG
KAB. INDRAMAYUKAB. SUBANGKAB. PURWAKARTAKAB. KARAWANGKAB. BEKASIKOTA BOGORKOTA SUKABUMIKOTA BANDUNGKOTA CIREBON
PROPINSI JAWA TENGAHKAB. BANYUMASKAB. PURBALINGGAKAB. BANJARNEGARAKAB. KEBUMENKAB. PURWOREJOKAB. WONOSOBOKAB. MAGELANGKAB. BOYOLALIKAB. KLATENKAB. SUKOHARJOKAB. WONOGIRIKAB. KARANGANYARKAB. SRAGENKAB. GROBOGANKAB. BLORAKAB. REMBANGKAB. PATIKAB. KUDUSKAB. JEPARAKAB. DEMAKKAB. SEMARANGKAB. TEMANGGUNGKAB. KENDALKAB. BATANG
KAB. PEKALONGANKAB. PEMALANGKAB. TEGALKAB. BREBES
PROPINSI D.I. YOGYAKARTAKAB. BANTULKAB. GUNUNG KIDUL*)
KAB. SLEMAN
PROPINSI JAWA TIMURKAB. PONOROGOKAB. TRENGGALEKKAB. TULUNGAGUNGKAB. BLITARKAB. KEDIRIKAB. MALANGKAB. LUMAJANGKAB. JEMBERKAB. BANYUWANGIKAB. BONDOWOSOKAB. SITUBONDOKAB. PROBOLINGGOKAB. PASURUANKAB. SIDOARJOKAB. MOJOKERTOKAB. JOMBANGKAB. NGANJUKKAB. MAGETANKAB. MADIUNKAB. NGAWIKAB. BOJONEGOROKAB. TUBANKAB. LAMONGANKAB. GRESIKKAB. BANGKALANKAB. SAMPANGKAB. PAMEKASANKAB. SUMENEP
PROPINSI BANTENKAB. LEBAKKAB. TANGERANG
KAB. SERANGKOTA TANGERANG
PROPINSI KAL BARATKAB. PONTIANAKKAB. SANGGAU *)KAB. KETAPANGKAB. SINTANG *)KAB. KAPUAS HULU
PROPINSI KAL TENGAHKAB. KW TIMURKAB. KAPUASKAB. BARITO SELATANKAB. BARITO UTARA
PROPINSI KAL SELATANKAB. KOTABARUKAB. BANJARKAB. BARITO KUALAKAB. TAPINKAB. H SUNGAI SLTNKAB. H SUNGAI TNGHKAB. H SUNGAI UTARAKAB. TABALONG
PROPINSIKALIMANTAN TIMUR
KAB. KUTAI KERTANEGARAKAB. BERAUKAB. BULUNGANKAB. NUNUKANKAB. MALINAUKAB. KUTAI BARATKAB. KUTAI TIMUR
WILAYAH TIMURPROPINSI BALI
KAB. TABANAN
KAB. BADUNGKAB. GIANYARKAB. KLUNGKUNGKAB. BANGLIKAB. KARANGASEMKAB. BULELENGKOTA DENPASAR
PROPINSINUSA TENGGARA BARAT
KAB. LOMBOK TENGAHKAB. LOMBOK TIMURKAB. SUMBAWA *)KAB. DOMPU*)KAB. BIMA*)
PROPINSINUSA TENGGARA TIMUR*)
KAB. TIMOR TENGAHSELATAN
KAB. TIMOR TENGAHUTARA*)
KAB. BELUKAB. ALORKAB. FLORES TIMURKAB. SIKKAKAB. ENDEKAB. NGADAKAB. MANGGARAIKAB. SUMBA TIMUR *)KAB. SUMBA BARAT*)KAB. LEMBATA
PROPINSI GORONTALOKAB. BOALEMO
PROPINSI MALUKU KAB. MALUKU TENGGARA *)
KAB. MALUKUTENGGARA BRT
KAB. BURUKAB. KEPULAUAN ARU*)
PROPINSI MALUKU UTARAKAB. HALMAHERA TENGAHKAB. HALMAHERA UTARAKAB. HALMAHERA SELATANKAB. KEPULAUAN SULA
PROPINSI PAPUAKAB. JAYAWIJAYAKAB. JAYAPURAKAB. NABIREKAB. YAPEN WAROPENKAB. BIAK NUMFOR*)KAB. PUNCAK JAYAKAB. MIMIKA
PROPINSI PAPUA BARATKAB. MANOKWARIKAB. FAK FAK
Keterangan :*) Kabupaten yang memilikicadangan air minum terbatas**) Kabupaten dengan kondisiair minum sangat kurang***) Daerah yang air tanahnyatdak siap untuk di konsumsi.
(eko/wawasan.com)
B Dh Rw A I
Dj C Ky K Pj U.
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
42/60
42
Testimoni
G y M Sh Lbh
K T Sy, h G, 18A 1961,
y y h
h j . D b
h h. Awy, B
SMAN 12 J b J, bb
wyh Th A.
K w h h bh
h jwb T
b h. Kb T bbh b b 25
, y b b . S bw T h
b bh h D Kbh DKIJ, h . Sb ,
by h h bh
j .
Ph by b j.
T by . U h y, T
h b 13
bh b . Th ,
b yb y ,
j w b . S
y h h h bh
h, w h by ngapain susah-
susah ngurush? M h by
b bh, j mikirin
h, T.K w bj b ,
Sb w jwb, ? B j,
kan hy h, R 1.000 ,
jy. S w y w , j, PKK, w h,
, yw y
T bb bh b y h. Kh j
b h bh h.
Uy w b
h bh bh y h
bb b. M b
b h, y b bb.
D h y h b
h h bh
h b. Sy , b b y,
DOK. PRIBADI
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
43/60
43
Edisi II, 2010
jj y h
h bh y, y. K
T bh b , bhw y h bh bh. A
y h y y h.
Bersih dan hijau
Kb T j w h
h h bh y h j W K RW 15,
K B, K, J T, h 2004.
T, y b
h b - DKI J, h . K bRW bh h h. Sy b
PKK h w
b, y.
K y h
j wbhy j y bh
hj. I h h. I
b -.
W y y y h-bwh
b h b . T y b b . S ,
16.00, h h h h
bh h -. B w y
b, y h
h.C b
w. M bh
. Sh hy, w j
b, T. Hy? RW 15 j b
RW h J T.N, w b
. M .D T b
.
Pb w y bh h bh h. Sh
bh w RW
, h bh ,
, , y, j bj . P bh hy
h bh y b
.
D 2004-2006, RW 15 hy j RW bh h
DKI J. T, b h
bhh hy j h
j h w. M b b.
B 2007, RW 15 j j RW Bh y K N
L H. Sj , w
y jb y h
b w h bhh .
U bh w,
h h bh h, h
b . Ph, h bh
60 h bhh . K jh, h h bh hy,
by, b y h .
Abglobal warming b , jy
bh j.
Th 2006 T h b j h y
j. Ph h bh
h y j. I b
, w j h h.
A y bh h. Sh
y j, SMAN 12 J, h b
h bww . D
b h bh h j y World Wildlife Fund, SMAN 12 J h
j . Sw h h bhj .
Kh T y h
h bh h h h bb h y
h. D j b
bb , B, P, B
L. I talkshow .T b b b h
h bh by w
h y bh
hj. N, b yb .
Nama : Dra Tet SuryatLahir : Garut, 18 April 1961Agama : IslamProfesi : Guru SMAN 12 JakartaSuami : HeriyantoAnak : Mut Axanoriyant, Met Asokariyant
dan Media Heriyanto
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
44/60
44
Reportase
P S T Bb My (STBM)
h Kb Gbj h 2008. M , Pj
AMPL Gb P I h
j b STBM h
Gb pilotCLTS 6
. H , Kb Gb h
2 y bb b bb, y b Pb b
G T. Kbh STBM
b Gb b
scaling 153 10 .
Ry upscaling b j Pj AMPL P I.
T h b Pj AMPL Gb
y roadshowSTBM
STBM
. K S, 15 J 2010 b
R R K Ph Kb
Gb, Jw Th. A b h W
B Gb, I B, j h hD P Ph B, B
Hy.
D by B Hy y
y STBM, h
70 j y I y h b b b by
b 56 hy. U , j h
b.
H
h W B
Gb yyb
b scaling up STBM . Sb ,
j
10 bb b
b b h 2012.A STBM
b,
j talkshowy h
h Nh T U D P
Ph B, A S DPyh L K Kh, .
Djh D Kh Kb Gb A A P I I. D
bhw STBM
b , bj y bhw b bh b
y bh y. S ,
STBM b b
y b.N b , y
bh, b h h
j bh j bj.
U , b y j b. DHA
Roadshow Sanitasi Total BerbasisMasyarakat di Grobogan
ISTIMEWA
ISTIMEWA
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
45/60
45
Edisi II, 2010
Sb y y -
b AMPL y I,
Pj AMPL P-
AMPL h 2010. P
b AMPL y h j
y y Lb
Swy My Non Government Organization
(NGO).P H Sh B,
2-3 A 2010, h
Pj AMPL (K-
D N, K-
PU, K
Kh, B), j
P/Py (PPSP,
WASPOLA, WES U,
PA, y). P-
b hM Ly
D P B-
, P H
S Pj AMPL
N.D bh
, bb bh
b
AMPL N y RPJMN 2010-2014
MDG. Kbh b -y fi AMPL
b- h bb y , y jw
bb bb, y
databaseh b b- AMPL, y
b AMPL N.
D bh b, bhw
jw -
bb y jh jA AMPL j jw
, b databaseh, y
R AMPL J-J b AMPLb b b AMPL.
Sh bh j,
Pj AMPL kick-off meeting-
MA 999 P y
Pj AMPL APBN. Kick-off meeting
j PjAMPL h 2010 y b A . K-
y P-
K, K O Kbj,
D h P/Py AMPL, A S, M E.
Persoalan Data
P -
b AMPL - y
h b
AMPL, y
bh
j w-jb h
h. P
y
j -
b AMPL. N,
y y
h j .Mh b -
b, y
b AMPL.K y w y
y y AMPL
b AMPL h h, b . M varia-
bel y bh ( variabel MDG). M
y bh b
, y , , -
, b. Mw
h b wyh jh - , j (sampling) b wyh
jh b. Y h -
h b y
. ()
P KPb AMPL Th 2010
ISTIMEWA
-
7/31/2019 Air Minum Multi Desa. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010.
46/60
46
Forum Tingkat Tinggi Menteri