air bersih.pdf

Upload: zumroti

Post on 08-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Penyakit Scabies

    1. Definisi

    Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (mite)

    Sarcoptes scabei, yang termasuk dalam kelas Arachnida. Tungau ini berukuran

    sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop atau bersifat mikroskopis.

    Penyakit Scabies sering disebut kutu badan, penyakit ini juga mudah menular dari

    manusia ke manusia, dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Scabies mudah

    menyebar baik secara langsung melalui sentuhan langsung dengan penderita

    maupun secara tak langsung melalui baju, seprai, handuk, bantal, air, atau sisir

    yang pernah digunakan penderita dan belum dibersihkan dan masih terdapat

    tungau Sarcoptesnya.

    Scabies menyebabkan rasa gatal pada bagian kulit seperti sela-sela jari,

    siku, selangkangan. Scabies identik dengan penyakit anak pondok. penyebabnya

    adalah kondisi kebersihan yang kurang terjaga, sanitasi yang buruk, kurang gizi,

    dan kondisi ruangan terlalu lembab dan kurang mendapat sinar matahari secara

    langsung.10

    2. Penyebab

    Scabies disebabkan oleh Sarcoptes scabei, tungau ini berbentuk bundar

    dan mempunyai empat pasang kaki. Dua pasang kaki di bagian anterior menonjol

    keluar melewati batas badan dan dua pasang kaki bagian posterior tidak melewati

    batas badan. Sarcoptes betina yang berada di lapisan kulit stratum corneum dan

    lucidum membuat terowongan ke dalam lapisan kulit. Di dalam terowongan inilah

    Sarcoptes betina bertelur dan dalam waktu singkat telur tersebut menetas menjadi

    hypopi yaitu Sarcoptes muda dengan tiga pasang kaki. Akibat terowongan yang

    digali Sarcoptes betina dan hypopi yang memakan sel-sel di lapisan kulit itu,

    penderita mengalami rasa gatal, akibatnya penderita menggaruk kulitnya sehingga

  • terjadi infeksi ektoparasit dan terbentuk kerak berwarna coklat keabuan yang

    berbau anyir.10

    3. Gejala

    Gejala yang ditunjukkan adalah warna merah, iritasi dan rasa gatal pada

    kulit yang umumnya muncul di sela-sela jari, siku, selangkangan, dan lipatan

    paha. Gejala lain adalah munculnya garis halus yang berwarna kemerahan di

    bawah kulit yang merupakan terowongan yang digali Sarcoptes betina. Gejala

    lainnya muncul gelembung berair pada kulit.10

    4. Diagnosis

    Diagnosis Scabies ditegakkan atas dasar : adanya terowongan yang sedikit

    meninggi berbentuk garis lurus atau berkelok-kelok panjangnya beberapa mm

    sampai 1 m dan pada ujungnya tampak vesikula, papula dan pustula; tempat

    predileksi adalah sela jari, pergelangan tangan, siku, lipat ketiak bagian depan,

    areola mame, sekitar umbilikus, abdomen bagian bawah dan genitalia eksterna

    pria; adanya gatal pada malam hari. Diagnosis pasti baru dapat ditegakkan bila

    ditemukan kutu dewasa, telur atau larva dari dalam terowongan.8

    5. Pengobatan

    Pengobatan Scabies dapat dilakukan dengan delousing yakni shower

    dengan air yang telah dilarutkan bubuk DDT (Diclhoro Diphenyl Trichloroetan).

    Pengobatan lain adalah dengan mengolesi salep yang mempunyai daya miticid

    baik dari zat kimia organik maupun non organik pada bagian kulit yang terasa

    gatal dan kemerahan dan didiamkan selama 10 jam. Alternatif lain adalah mandi

    dengan sabun sulfur/belerang karena kandungan pada sulfur bersifat antiseptik

    dan antiparasit, tetapi pemakaian sabun sulfur tidak boleh berlebihan karena

    membuat kulit menjadi kering.

    Penyakit kulit Scabies menular dengan cepat pada suatu komunitas

    sehingga dalam pelaksanaaanya harus dilakukan secara serentak dan menyeluruh

    pada semua orang pada daerah yang terserang Scabies agar tidak tertular kembali

    penyakit Scabies.10

    B. Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Penyakit Scabies

    1. Penyediaan Air Bersih

  • a. Air Bersih

    Air bersih adalah air yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga

    sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan dan dapat

    diminum setelah dimasak. Sesuai dengan Permenkes RI No

    416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air

    Bersih, persyaratan air bersih harus memenuhi syarat fisik, kimia, mikrobiologi

    dan radioaktif :11

    1). Syarat fisik

    a). Tidak berwarna

    Air untuk rumah tangga harus jernih, air yang berwarna berarti

    mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan.

    b). Tidak berbau

    Bau air tergantung dari sumber airnya. Bau air dapat disebabkan oleh

    bahan-bahan kimia, ganggang, plankton atau tumbuhan dan hewan air

    baik yang hidup maupun yang sudah mati.

    c). Tidak berasa

    Secara fisik air bisa dirasakan oleh lidah, air yang terasa asam, manis,

    pahit atau asin menunjukkan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa

    asin disebabkan oleh garam-garam tertentu yang larut dalam air,

    sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam

    anorganik.

    d). Kekeruhan

    Air dikatakan keruh apabila air tersebut mengandung begitu banyak

    partikel bahan padatan sehingga memberikan warna yang berlumpur dan

    kotor. Bahan-bahan yang menyebabkan kekeruhan meliputi tanah liat,

    lumpur dan bahan-bahan organik.

    e). Temperaturnya normal

    Air yang baik harus memiliki temperatur yang sama dengan temperatur

    udara (20-26 C).

    2). Syarat kimia

  • Air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan tidak tercemar

    secara berlebihan oleh zat-zat kimia maupun mineral karena selain

    menimbulkan gangguan kesehatan juga dapat merusak instalasi

    penyediaan air bersih.

    3). Syarat mikrobiologi

    Air sebaiknya tidak mengandung bakteri patogen yang mengganggu

    kesehatan. Standar yang dipakai adalah total bakteri Coliform (MPN) pada

    sarana air bersih bukan perpipaan tidak boleh lebih dari 50/100 ml

    sedangkan pada sarana air bersih sistem perpipaan tidak boleh lebih dari

    10/100 ml.

    4). Syarat radioaktif

    Yaitu adanya batas tertinggi yang diperkenankan adanya aktivitas

    Alpha (Gross Alpha Activity) tidak boleh lebih dari 0,1 Bq/L dan aktivitas

    Beta (Gross Beta Activity) tidak boleh lebih dari 0,1 Bq/L.

    Pengadaan air bersih untuk berbagai keperluan hidup manusia dapat

    berasal dari berbagai sumber dengan kualitas dan kuantitas yang berbeda.

    Sumber-sumber air tersebut adalah : 2

    1). Air Laut

    Air mempunyai sifat asin karena mengandung garam NaCl. Kadar

    garam NaCl dalam air laut 3%. Dengan keadaan ini maka air laut tidak

    memenuhi syarat untuk air minum.

    2). Air Atmosfer

    Dalam keadaan murni sangat bersih, karena adanya pengotoran

    udara yang disebabkan oleh kotoran-kotoran industri/debu dan lain

    sebagainya maka untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum

    hendaknya pada waktu menampung air hujan jangan dimulai pada saat

    hujan mulai turun karena masih mengandung banyak kotoran. Kualitas air

    sangat tergantung pada kualitas udara yang dilaluinya sewaktu turun

    kembali ke permukaan bumi. Air atmosfer dapat menyerap abu, gas ataupun

    materi-materi berbahaya lainnya ketika turun ke bumi. Jika belum

    terkontaminasi, air ini bersifat bersih, tetapi mudah merusak logam-logam.

  • Selain itu air mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa

    penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat

    terjadinya korosi. Juga air hujan ini akan mempunyai sifat lunak sehingga

    akan boros terhadap pemakaian sabun.

    3). Air Permukaan

    Adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi pada umumnya

    air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya,

    misalnya oleh lumpur batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri dan

    sebagainya. Beberapa pengotoran ini untuk masing-masing air permukaan

    akan berbeda-beda tergantung pada daerah pengaliran air permukaan ini .

    Jenis pengotorannya adalah merupakan kotoran fisik, kimia dan

    bakteriologis. Setelah mengalami suatu pengotoran pada suatu saat air

    permukaan itu akan megalami suatu proses pembersihan sendiri. Pada

    umumnya air permukaan telah terkontaminasi sehingga kotor, mengandung

    bakteri dan zat-zat berbahaya untuk kesehatan.

    Air permukaan ada 2 macam yakni :

    a). Air sungai

    Dalam penggunaannya sebagai air minum haruslah mengalami

    suatu pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada

    umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali. Debit yang

    tersedia untuk memenuhi kebutuhan akan air minum pada umumnya

    dapat mencukupi.

    b). Air rawa/danau

    Kebanyakan air rawa ini berwarna yang disebabkan oleh adanya

    zat-zat organis yang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut

    dalam air yang menyebabkan warna kuning coklat. Dengan adanya

    pembusukan kadar zat organik tinggi, maka umumnya kadar Fe dan Mn

    akan tinggi pula dan dalam keadaan kelarutan O2 kurang sekali

    (anaerob) maka unsur-unsur Fe dan Mn ini akan larut. Pada permukaan

    air akan tumbuh algae (lumut) karena adanya sinar matahari dan O2.

    4). Air Tanah

  • a). Air tanah dangkal

    Air tanah dangkal kualitasnya bervariasi tergantung ada atau

    tidaknya cemaran pada tanah sekitar. Air ini terjadi karena daya proses

    peresapan air dari permukaan tanah lumpur akan tertahan demikian pula

    sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih tetapi karena banyak

    mengandung zat kimia (garam-garam yang terlarut) karena melalui

    lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu untuk

    masing-masing lapisan tanah. Lapisan tanah disini berfungsi sebagai

    penyaringan, pengotoran juga masih terus berlangsung terutama pada

    muka air yang dekat muka tanah. Setelah menemui lapisan rapat air, air

    akan terkumpul yang merupakan air tanah dangkal dimana air tanah ini

    dimanfaatkan untuk sumber air minum melalui sumur-sumur dangkal.

    b). Air tanah dalam

    Terdapat setelah lapisan rapat air yang pertama. Pengambilan air

    tanah dalam tidak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus

    digunakan bor dan memasukkan pipa kedalamnya sehingga dapat suatu

    kedalaman (biasanya antara 100-300 m) akan didapatkan suatu lapisan

    air. Jika tekanan air tanah ini besar, maka air dapat menyembur ke luar

    dan dalam keadaan ini sumur ini disebut sumur artesis. Kualitas dari air

    tanah dalam pada umumnya lebih baik dari air tanah dangkal karena

    penyaringannya lebih sempurna dan bebas dari bakteri. Air tanah dalam

    terlihat jernih karena telah mengalami penyaringan alamiah oleh tanah

    atau batu-batuan selama proses pengaliran. Namun demikian, air tanah

    dalam kemungkinan mengandung mineral cukup tinggi, sering

    berwarna, berbau dan mempunyai rasa tidak nyaman.

    c). Mata Air

    Adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan

    tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam hampir tidak terpengaruh

    oleh musim dan kualitasnya sama dengan air dalam.

    b. Sumber Penyediaan Air Bersih

  • Sumber penyediaan air bersih adalah sumber air yang dipergunakan

    untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, yaitu untuk air minum, mandi,

    dan cuci. Untuk memenuhi kebutuhan air tersebut masyarakat menggunakan

    berbagai macam jenis sarana yang meliputi :12

    1). Sumur Gali

    Adalah sarana air bersih yang mengambil atau memanfaatkan air tanah

    dengan menggali lubang di tanah sampai mendapatkan air. Air sumur gali

    mudah terkontaminasi melalui rembesan. Air sumur dapat dibedakan

    menjadi dua yaitu:13

    a). Air sumur dangkal

    Air berasal dari lapisan air di dalam tanah yang dangkal.

    Dalamnya lapisan air ini dari permukaan tanah dari tempat yang satu ke

    tempat yang lain biasanya berkisar antara 5 meter sampai 15 meter dari

    permukaan tanah. Air sumur dangkal ini belum begitu sehat, karena

    kontaminasi kotoran dari permukaan tanah masih ada.

    b). Air sumur dalam

    Air ini berasal dari lapisan air kedua di dalam tanah. Dalamnya

    dari permukaan tanah diatas 15 meter. Oleh karena itu sebagian besar air

    sumur ini sudah cukup sehat dibandingkan dengan air sumur dangkal.

    2). Sumur Pompa Tangan

    Adalah sarana air bersih yang mengambil atau memanfaatkan air tanah

    dengan menggunakan alat bor untuk pengambilan air tanah tersebut

    digunakan pompa yang dioperasikan dengan tangan

    3). Penampungan Air Hujan

    Adalah sarana penyediaan air bersih yang memanfaatkan air hujan

    untuk pengadaan air rumah tangga. Air hujan yang jatuh di atap rumah atau

    bangunan penampung yang lain melalui saluran/talang yang dialirkan dan di

    tampung di dalam penampungan air hujan.

    4). Perlindungan Mata Air

  • Adalah suatu bangunan penangkap mata air yang menampung air dari

    mata air. Mata air yang dimanfaatkan paling sedikit mempunyai debit 0,3

    liter/detik.

    5). Perpipaan

    Sarana perpipaan adalah bangunan beserta peralatan dan

    perlengkapannya yang menghasilkan, menyediakan dan membagikan air

    minum untuk masyarakat melalui jaringan perpipaan/distribusi. Air yang

    dimanfaatkan adalah air tanah atau air permukaan dengan atau tanpa diolah.

    Ada beberapa cara pendistribusian air perpipaan, meliputi :

    a). Sambungan rumah, air disalurkan sampai rumah melalui jaringan

    perpipaan sehingga masyarakat tidak perlu pergi dari rumah untuk

    mengambil air.

    b). Kran umum, air hanya disalurkan sampai tempat tertentu dan

    masyarakat dapat mengambil air di tempat tersebut melalui kran

    c). Hidran Umum adalah kran umum yang dilengkapi dengan tangki air

    karena penyaluran air kurang dari 24 jam dalam sehari atau karena

    tekanannya rendah.

    d). Terminal air, pada dasarnya sama dengan hidran umum tetapi ditujukan

    untuk daerah yang belum terjangkau jaringan distribusi air minum

    (jaraknya relatif jauh), sehingga air bersih secara berkala dikirim dengan

    tangki dan di tampung dalam terminal-terminal air.

    c. Kaitan Antara Penyediaan Air Bersih Dengan Penyakit Scabies

    Penyakit yang ditimbulkan oleh insekta pada kulit sangat ditentukan oleh

    tersedianya air bersih untuk higiene perorangan yang ditujukan untuk mencegah

    invasi insekta parasit pada tubuh dan pakaian, yang termasuk parasit adalah

    Sarcoptes scabei penyebab Scabies.14 Penularan penyakit Scabies dapat

    dipermudah oleh keadaan penyediaan air bersih yang kurang.4

    2. Higiene Perorangan

    Higiene perorangan adalah suatu pencegahan penyakit yang

    menitikberatkan pada usaha kesehatan perorangan atau manusia beserta

    lingkungan tempat orang tersebut berada.15

  • Penyakit Scabies sangat erat kaitannya dengan kondisi higiene perorangan

    dan lingkungan sehingga pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan

    menjaga lingkungan agar senantiasa bersih dan menjaga kebersihan diri antara

    lain dengan cara : mandi, menghindari penggunaan pakaian, handuk, dan tempat

    tidur secara bersama-sama dengan penderita, mencuci pakaian, handuk dan sprei

    secara rutin, menjemur kasur dan bantal di bawah sinar matahari secara berkala.16

    Insekta parasit akan mudah berkembang biak dan menimbulkan penyakit

    bila kebersihan perorangan dan kebersihan umum tidak terjamin.14 Tungau

    penyebab Scabies lebih sukar menginfestasi individu dengan higiene perorangan

    yang baik karena tungau dapat dihilangkan dengan mandi secara teratur dan

    menjaga kebersihan alas tidur.9

    Higiene perorangan mencakup antara lain kebersihan badan dan pakaian

    yang dapat dilakukan dengan cara :17

    a. Menjaga kebersihan badan dengan mandi 2 kali sehari.

    b. Kebiasaan mengganti pakaian, diusahakan agar mengganti pakaian dua kali

    sehari agar tempat-tempat yang tertutup dan lembab dari tubuh tetap terjaga

    kebersihannya. Sebaiknya pakaian yang telah digunakan selama satu hari

    tidak digunakan lagi pada keesokan harinya.

    c. Kebiasaan pinjam-meminjam alat-alat pribadi seperti pakaian dan handuk

    merupakan kebiasaan buruk yang dapat terjadi di asrama, tempat kerja atau

    juga dalam rumah tangga. Mikroorganisme penyebab penyakit kulit akan tetap

    hidup dan berada pada alat-alat yang tersentuh atau melekat pada kulit orang

    lain. Oleh karena itu diusahakan agar tidak pinjam meminjam pakaian, handuk

    dan alat-alat lain yang berpotensi menularkan penyakit kulit.

    d. Mencuci tangan dan kaki menggunakan sabun.

    3. Kelembaban

    Keadaan rumah yang lembab akan mendukung terjadinya penyakit dan

    penularan penyakit. Tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban

    udara di dalam ruangan naik karena terjadi proses penguapan cairan dari kulit dan

  • an ini akan merupakan med uk bakteri-

    C. penyerapan. Kelembab13 bakteri patogen.

    Kelembaban di dalam r

    kelembaban di luar rumah. M

    Persyaratan Kesehatan Perum

    berkisar antara 40%-70%.

    4. Kepadatan Hunian

    Kepadatan ditinjau dari

    karena sebetulnya kepadatan s

    kematian, terutama di negara

    terdapat banyak penyakit menul

    suhu ruangan yang disebabka

    meningkatkan kelembaban ak

    Kepmenkes No. 829 tahun 1999

    rumah sehat adalah jika ruang

    dianjurkan lebih dari 2 orang.18

    5. Status Gizi

    Status gizi adalah keadaa

    penggunaan makanan. Dengan s

    dapat diciptakan status gizi ya

    nutrien yang diberikan padanya.

    terhadap kekuatan daya tahan

    keracunan.19

    Kaitan penyakit infeksi de

    timbal balik yaitu hubungan seb

    keadaan gizi dan keadaan gizi ya

    Kerangka Teori

    Berdasarkan uraian di atas disusun Penyediaan Air Bersih

    - Sumber penyediaan air bersih - Kualitas air bersih

    Fisik Kimia Mikrobiologi Radioaktif

    - Kuantitas air bersih

    umah harus lebih

    enurut Kepmenkes

    ahan kelembaban

    segi kesehatan san

    angat menentukan

    berkembang seper

    ar.4 Kepadatan hunia

    n oleh pengeluara

    ibat uap air dari

    tentang Persyaratan

    tidur memiliki lua

    n tubuh yang diaki

    usunan makanan yan

    ng memuaskan. Sta

    Secara umum kekur

    dan respon imunol

    ngan keadaan gizi k

    ab akibat. Penyakit

    ng jelek dapat memp

    kerangka teori seba

    Higiene Perorangania yang baik untrendah atau sama dengan

    No.829 tahun 1999 tentang

    udara yang diperbolehkan

    gat bermakna pengaruhnya

    insidensi penyakit maupun

    ti Indonesia dimana masih

    n rumah akan meningkatkan

    n panas badan yang akan

    pernafasan kita. Menurut

    Kesehatan Perumahan syarat

    s minimal 8 m2 dan tidak

    batkan oleh konsumsi, dan

    g memenuhi gizi tubuh akan

    tus gizi didapat orang dari

    angan gizi akan berpengaruh

    ogis terhadap penyakit dan

    urang merupakan hubungan

    infeksi dapat memperburuk

    ermudah terkena infeksi.20

    gai berikut :

    Kondisi rumah -Kelembaban -Kepadatan hunian

  • Gambar 2.1 Sumber : 10, 11, 12, 17

    D. Ke

    Status gizi

    Pertumbuhan tungau Sarcoptes scabei

    E. Hi

    1. rangka Konsep Kerangka konsep penelitian adalah :

    Variabel bebas Varia

    p Sumber penyediaan air bersih

    Higiene Perorangan

    Kondisi fisik air bersih

    Kepadatan hunia Kelembaban Status gizi Kuantitas air ber Kualitas mikrob Sumber penular

    Variabel penggang

    Gambar 2.2 Kerangka Konsep

    Keterangan * : diobservasi

    otesis

    Ada hubungan yang signifikan antara sumber pe

    kejadian penyakit Scabies bel terikat Kerangka Teori

    Penyakit Scabies Penyakit Scabies

    n *

    sih iologi air an*

    gu

    nyediaan air bersih dengan

  • 2. Ada hubungan yang signifikan antara kondisi fisik air bersih dengan kejadian

    penyakit Scabies

    3. Ada hubungan yang signifikan antara higiene perorangan dengan kejadian penyakit

    Scabies