agoes dariyo, mahasiswa

Upload: dewi-nima

Post on 02-Mar-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Agoes Dariyo, mahasiswa

    1/5

    Pengetahuan Tentang Penelitian Dan Motivasi Belajar Pada Mahasiswa

    Jurnal Psikologi Vol. 2 No. 1, Juni 200444

    PENGETAHUAN TENTANG PENELITIAN DAN MOTIVASI

    BELAJAR PADA MAHASISWA

    Agoes DariyoDosen Fakultas Psikologi Universitas INDONUSA Esa Unggul

    [email protected]

    ABSTRACT

    The research knowledge is basic for everyone who want to have research experience.

    Student of university always must take a subject of research methodology course. They

    study the basics of methodology likes definition of research, data collecting, data

    analysis, making inclusion, etc. The knowledge of research can increase motivation of

    the student learning. They has to fulfill the final tasks before passing of the university.

    They must do research in the field. Therefore, this article wants to explain about the

    relationship between the knowledge of research and the learning motivation at

    students.

    Keywords: research knowledge, study motivation, student.

    PendahuluanPengembangan ilmu pengetahuan

    dan teknologi dapat dilakukan melaluikegiatan penelitian. Sudah berabad-abadlamanya para ahli maupun ilmuwanmengakui bahwa penelitian sebagai dasar

    yang tepat untuk mencapai kebenaranilmiah.

    Dasar-dasar kegiatan penelitiansudah diberikan kepada anak-anak sejaksekolah dasar (SD), Sekolah MenengahPertama (SMP) maupun Sekolah MenengahUmum (SMU melalui pelajaran ilmupengetahuan alam (IPA atau naturalsience). Kemudian dasar-dasar penelitianjuga diberikan secara intensif kepada paramahasiswa yang akan melakukan kegiatanpenelitian untuk menyelesaikan tugas akhir(skripsi).

    Pengetahuan tentang penelitianDasar untuk melakukan suatu

    kegiatan tertentu adalah ilmu pengetahuan.Seseorang yang memiliki ilmu pengetahuancenderung akan memiliki otoritas untukmelakukan sesuatu secara professionalberdasarkan disiplin ilmunya. Secara formalmereka memiliki suatu pengakuan yangsyah (sertifikat, ijazah) yaitu memiliki hakuntuk menyebarkan dan mengembangkandisiplin ilmunya di masyarakat. Demikian

    pula, pengetahuan tentang penelitian

    merupakan pengetahuan dasar yang sangat

    penting bagi setiap orang mahasiswa untukmelakukan kegiatan penelitian di kemudianhari.

    Pengetahuan tentang penelitianharus dimiliki oleh setiap mahasiswa yangakan melakukan kegiatan penelitian gunamenyelesaikan tugas akhirnya, seperti

    sekripsi sarjana strata satu (S-1). DiFakultas Psikologi Universitas

    Tarumanagara Jakarta, seorang mahasiswayang telah memasuki semester ke-3, wajibmengambil mata kuliah metode penelitian.

    Hal ini sebagai persiapan untuk membekalidiri agar mereka dapat melakukan

    penelitian ilmiah dengan baik. Karenauntuk dapat meraih gelar kesarjanaannya,setiap orang mahasiswa harus melakukankegiatan penelitian ilmiah.

    Pengetahuan tentang penelitian

    menjadi sarana yang efektif bagi seorangcalon sarjana untuk melakukan penelitian,karena mereka memahami langkah-langkahdan metode-metode yang tepat dalamkegiatan penelitian ilmiah di lapangan.Mereka yang memahami dan mngetahuitentang penelitian akan terdorong untuk giatdalam belajar maupun mempelajari disiplinilmunya, karena mereka tahu bahwadisiplin ilmu yang dipelajarinya harusditindaklanjuti dengan kegiatan penelitian

    secara empiris di lapangan. Tanpapenelitian empiris, rupanya apa yang

  • 7/26/2019 Agoes Dariyo, mahasiswa

    2/5

    Pengetahuan Tentang Penelitian Dan Motivasi Belajar Pada Mahasiswa

    Jurnal Psikologi Vol. 2 No. 1, Juni 2004 45

    dipelajari cenderung akan menjadi sia-siasaja.

    Motivasi belajar

    Motivasi belajar (learningmotivation) yaitu dorongan seseorang untukbelajar sesuatu guna mencapai suatu cita-cita. Seseorang akan memiliki motivasibelajar yang tinggi bila ia menyadari danmemahami tujuan yang akan dicapainya dikemudian hari. Bila seseorang memahamicita-citanya secara baik, maka ia akanterdorong untuk semakin giat dalam belajar.Ada 2 jenis motif yaitu motif internal danmotif eksternal. Motif internal cenderunglebih dapat bertahan lama daripada motif

    eksternal. (Santrock, 1999; Suryabrata,1982). Santrock (2001;302) menambahkan4 karakteristik yang mendasariperkembangan motif intrinsik yaitu: a)self-determination, b) curiosity, c) challenge, d)

    effort. Self determinationyaitu kemampuanuntuk menentukan tujuan diri sendiri yangdilakukan atau dimiliki sebelumnya.Curiosity ialah kecenderungan untukmengetahui dan menguasai sesuatu yangcukup besar dari dalam diri sendiri.Challenge ialah suatu kesempatan untuk

    memperoleh sesuatu sesuai dengankemampuan diri sendiri. Effort ialah suatu

    keahlian yang dipergunakan untukmencapai sesuatu sesuai denganharapannya.

    Mempelajari sesuatu agar dapatmencapai keberhasilan dengan baik

    dibutuhkan motivasi yang tinggi (highmotivation). Motivasi yang berasal dari luar(motif eksternal) cenderung tidak akanbertahan lama, karena bila stimulasi luartersebut sudah hilang atau tidak ada lagi,

    maka seseorang cenderung akanmenurunkan semangat belajarnya(Santrock, 1999). Dengan demikian dayatahan mengahadapi suatu tantangan tidakakan efektif dan tidak mencapai sasaranbelajarnya.

    Mahasiswa sebagai seorang yang

    memasuki masa perkembangan

    remaja akhirKetika terdaftar pertama kali

    sebagai mahasiswa, seseorang baru saja

    lulus dari Sekolah Menengah Umum(SMU). Rata-rata usia kelulusan siswaSMU adalah 16-18 tahun. Ini berartimereka masih tergolong sebagai remaja.Dalam konsep perkembangan, seorang

    remaja ditandai dengan 3 hal perubahanyaitu (1) perkembangan fisiologis yangditandai dengan kematangan sexual, (2)perkembangan kognitif ditandai denganperubahan dari masa operasi konkrit

    menjadi operasi formal, (3) perkembanganpsikososial ditandai pengembangan

    identitas diri (Rice, 1999; 89). Remajayang memiliki identitas diri yang matangditandai dengan keberhasilan mencapaikonsep diri, kepercayaan diri, rasa

    tanggungjawab terhadap diri sendirimaupun masa depan hidupnya (Papalia,Olds & Feldman, 2004).

    Dalam konteks masaperkembangan fisiologis, seorang remajasudah memiliki kematangan fisiologis yaitukematangan hormon-hormon sexual,kematangan fungsi reproduksi, kematangan

    tanda sexual primer dan sekunder. Alat-alatsexual dapat berfungsi seperti orangdewasa, sehingga seorang remaja dapatmelakukan fungsi hubungan sexual dan

    mengalami kehamilan, serta melahirkananak. Dalam konteks perkembangankognitif, menurut Jean Piaget, seorangremaja dapat melakukan kegiatan berpikiryang rasional, logis, sistematis, terstrukturdan hipotetis. Demikian pula, menurut ErikErikson, seorang remaja sudah memasukimasa perkembangan sosio-emosional yaituidentitity >< identity confussion. Remajaberusaha untuk mencari identitas diri yaitumemahami dan menemukan diri sendiri.Seorang remaja mengenali segala potensi

    kelebihan dan kelemahannya, dan berusahauntuk menjadi diri sendiri. Mungkin saja

    seorang remaja melakukan proses peniruanorang lain yang dianggap idolanya, namun

    kemudian ia akan dapat memiliki gayakehidupan pribadi yang khas dan berbedadengan orang lain. Sebaliknya remaja yangtidak mampu mencapai identitas diri, makaia dianggap tidak matang dan sulit menjadi

    pribadi yang mandiri. Hal ini dinamakanpribadi yang sedang binggung mencariidentitas (identity confussion). (Santrock,1999; 81; Turner & Helms, 1995; 78).

  • 7/26/2019 Agoes Dariyo, mahasiswa

    3/5

    Pengetahuan Tentang Penelitian Dan Motivasi Belajar Pada Mahasiswa

    Jurnal Psikologi Vol. 2 No. 1, Juni 200446

    Dalam pandangan tulisan ini, mahasiswadianggap sebagai seorang pribadi yangsedang sedang menyelesaikan masa transisiyaitu pencarian dan penyelesaian identitasdiri, memiliki kematangan kognitif,

    kematangan fisiologis serta kematanganpsikomoral.

    Kerangka pikir pengetahuan tentang

    penelitian dan motivasi belajar pada

    mahasiswaPengetahuan tentang penelitian

    merupakan dasar utama bagi seorang calon

    ilmuwan yang terjun untukmengembangkan ilmu pengetahuan.Mahasiswa adalah calon ilmuwan muda

    yang sedang belajar suatu disiplin ilmupengetahuan agar dapat menjadi seorang

    ahli yang professional dan tekun dalampengembangan ilmu di kemudian hari.Sejak awal mereka bergaul danberkomunikasi dengan para dosen yangmengajar suatu bidang ilmu pengetahuan

    tertentu. Oleh karena itu, pengetahuantentang penelitian menjadi hal yang sangat

    penting bagi setiap mahasiswa.Mereka, para mahasiswa sangat

    tertarik terhadap pengajaran-pengajaran

    yang diberikan oleh dosen yangberpengalaman dalam kegiatan penelitian,

    penulisan karya ilmiah maupun kegiatanilmiah lainnya. Karena apa yang diajarkan

    oleh dosen berasal dari kegiatan-kegiatanpenelitian empiris di lapangan. Paramahasiswa benar-benar memperolehinspirasi untuk maju dan berkembangseperti dosen idolanya, yaitu banyak

    melakukan penelitian untuk pengembanganilmu pengetahuan. Dengan demikian paramahasiswa yang memiliki pengetahuantentang penelitian cenderung akanmeningkatkan semangat belajarnya agardapat mencapai cita-citanya danmewujudkan keinginanya untuk menjadiseperti dosen idolanya.

    Hipotesis penelitianAda hubungan antara pengetahuan

    tentang penelitian dengan motivasi belajarpada mahasiswa. Semakin tinggipengetahuan tentang penelitian semakin

    tinggi pula motivasi belajar pada

    mahasiswa, sebaliknya semakin rendahpengetahuan tentang penelitian, makasemakin rendah motivasi belajar padamahasiswa.

    Karakteristik Subjek penelitianDalam penelitian ini menggunakan

    responden dari mahasiswa FakultasPsikologi Universitas TarumanagaraJakarta. Mereka terdaftar secara aktif danmengikuti kegiatan perkuliahan dalamsemester berjalan. Minimal mereka sedangmenginjak semester ke- 3 dan sudah atausedang mengambil mata kuliah metodepenelitian. Usia subjek antara 18 tahun keatas dan belum mencapai gelar sarjana S-1.

    Jumlah subjek penelitian mahasiswaDalam penelitian menggunakan

    sebanyak 84 orang mahasiswa yang telahmengikuti mata kuliah metode penelitiandan minimal sudah semester ke-3. Tetapidiantara mereka ternyata ada yang sedangmemasuki semester 5, 7 atau 9 (atau sedangmengerjakan skripsi).

    Desain penelitianDesain penelitian ini menggunakan

    teknik korelasional yaitu hubungan antaradua variabel. Variabel pertama yaitu

    pengetahuan tentang penelitian, sedangvariabel kedua yaitu motivasi belajar.

    Alat ukur penelitianBerdasarkan dari konsep

    operasional variabel-variabel tersebut diatas, maka dibuat alat ukur penelitianmengenai (1) pengetahuan tentangpenelitian dan (2) motivasi belajar. Kedua

    alat ukur tersebut dibuat berdasarkan skalalikert dengan 4 pilihan yaitu SS (sangat

    setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju) danSangat Tidak Setuju (STS). Nilai skor

    bergerak dari angka 1 sampai 4 untukpernyataan yang favourable, sedang nilaiskor bergerak dari angka 4 sampai 1 untukpernyataan yang unfavourable.

    Definisi operasi variable-variabel

    dalam penelitianVariabel 1: pengetahuan tentang

    penelitian. Yang dimaksud dengan

  • 7/26/2019 Agoes Dariyo, mahasiswa

    4/5

    Pengetahuan Tentang Penelitian Dan Motivasi Belajar Pada Mahasiswa

    Jurnal Psikologi Vol. 2 No. 1, Juni 2004 4

    pengetahuan tentang penelitian ialah suatupemahaman mengenai seluk-beluk yangberhubungan dengan penelitian.Pengetahuan ini meliputi ranah kognitif,afektif maupun konatif yang memiliki

    pengaruh kecenderungan untuk melakukankegiatan penelitian.

    Variabel 2: motivasi belajar. Yangdimaksud dengan motivasi belajar yaitusuatu dorongan untuk melakukan kegiatan

    belajar yang dipengaruhi oleh hal-hal yangberasal dari dalam diri sendiri (internal)

    maupun hal-hal dari luar (eksternal)individu yang bersangkutan. Motivasibelajar terdiri dari 6 karakteristik yangmendasari perkembangan motif intrinsik

    yaitu: a) self-determination, b) curiosity, c)challenge, d) effort, e) hukuman luar, f)reward dari luar.

    Alat ukur penelitianBerdasarkan dari konsep

    operasional variable-variabel tersebut diatas, maka dibuat alat ukur penelitianmengenai pengetahuan tentang penelitiandan motivasi belajar. Kedua alat ukurtersebut dibuat berdasarkan skala likertdengan 4 pilihan yaitu SS (sangat setuju), S

    (Setuju), TS (Tidak Setuju) dan SangatTidak Setuju (STS). Nilai skor bergerak

    dari angka 1 sampai 4 untuk pernyataanyang favorable, sedang nilai skor bergerakdari angka 4 sampai 1 untuk pernyataan

    yang unfavorable.Untuk kedua alat kur inidapat dilihat pada lampiran penelitian ini.

    Hasil PenelitianRata-rata motivasi belajar

    mahasiswa adalah 3.09 (s=0.31), rata-ratapengetahuan tentang penelitian adalah 3.08(s=0.31). Pengelahan data dengan

    menggunakan uji korelasi Pearson ProductMoment, menunjukkan bahwa adahubungan antara pengetahuan tentang

    penelitian dan motivasi belajar,r(82)=0.649, p0.05.

    Rata-rata pengetahuan tentangpenelitian pada subjek laki-laki adalah 3.09

    (s=0.36), sedangkan rata-rata pengetahuantentang penelitian pada subjek perempuanadalah 3.09 (s=0.30). Analisis data denganindependent sample t-test menunjukkanbahwa tidak ada perbedaan rata-rata

    pengetahuan tentang penelitian antarasubjek laki-laki dan subjek perempuan,

    t(82) = 0.026, p>0.05.

    PembahasanPenelitian ini menggambar

    hubungan erat antara pengetahuan tentangpenelitian dengan motivasi belajar padamahasiswa. Dalam kaitan tersebut,mahasiswa sudah memiliki tingkatkekritisan yang tinggi. Kini mahasiswa

    dapat menilai kualitas suatu perkuliahanyang disampaikan oleh dosen. Mahasiswatidak lagi terpesona terhadap kemampuandan cara mengajar dosen saja, akan tetapimahasiswa juga tertarik pada isi pengajarandosen di kelas apakah isi materiperkuliahan bersifat teori saja atau juga

    berhubungan dengan hasil-hasil penelitianmasa kini. Bagi mahasiswa yang memiliki

    orientasi studi yang tinggi cenderungbersikap kritis. Mereka sangatmengharapkan adanya perkuliahan-

    perkuliahan yang diberikan oleh dosen-dosen yang memiliki kompetensi dan

    pengalaman dalam mengajar dan penelitianempiris. Artinya mahasiswa sangatmengharapkan isi perkuliahan yangberbobot ilmiah tinggi yaitu penuh muatanhasil-hasil penelitian, karena mahasiswa

    berharap akan dapat meniru dan mencontohdosen-dosen yang berkualitas tersebut. Halini wajar karena para mahasiswamemahami pula mengenai pengetahuantentang penelitian yang berpengaruhterhadap motivasi belajarnya. Dalampenelitian ini cukup memberi bukti bahwaada hubungan yang cukup signifikan antarapengetahuan tentang penelitian denganmotivasi belajar mahasiswa pada FakultasPsikologi Universitas Tarumanagara

    Jakarta. pun Semakin tinggi pengetahuantentang penelitian maka semakin tinggi pula

  • 7/26/2019 Agoes Dariyo, mahasiswa

    5/5

    Pengetahuan Tentang Penelitian Dan Motivasi Belajar Pada Mahasiswa

    Jurnal Psikologi Vol. 2 No. 1, Juni 200448

    motivasi belajarnya, sebaliknya semakinrendah pengetahuan tentang penelitianmaka semakin rendah pula motivasi belajarmahasiswa Fakultas Psikologi UniversitasTarumnagara Jakarta.

    KesimpulanDari hasil penelitian ini

    disimpulkan ada hubungan signifikanantara pengetahuan mengenai penelitiandengan motivasi belajar pada mahasiswa.Makin tinggi pengetahuan mengenaipenelitian maka makin tinggi motivasibelajar, sebaliknya makin rendahpengetahuan mengenai penelitian makamakin rendah motivasi belajar pada

    mahasiswa.

    Saran untuk mahasiswaMahasiswa yang memiliki

    pengetahuan penelitian didorong untukmelakukan penelitian, bukan hanya untukskripsi saja, akan tetapi juga untukmeningkatkan kualitas diri sebagai seorangilmuwan muda. Mereka tidak hanya kagumterhadap kehebatan dosen dalam meneliti,

    tetapi mereka sendiri yang menjadi pelakudalam kegiatan penelitian.

    Saran bagi peneliti selanjutnyaBagi para peneliti selanjutnya

    diharapkan dapat melakukan lanjutan

    dengan menambah jumlah variable,misalnya inteligenai, prestasi belajar.Teknik analisa sebaiknya dengan tekniklain.

    Daftar Pustaka

    Gibson, J. L, Ivancevich, J, M, Donnely, I& Konapashe, R, Organisation:Behavior, Structure, Proccess,McGraw-Hill, Boston, 2003.

    Papalia, D. E, Olds, S. W & Feldman, R. D,Human Development, McGraw-Hill, Boston, 2004.

    Santrock, J. W, Lifespan development,McGraw-Hill, Boston, 1999.

    ____________, Educational Psychology,McGraw-Hill, Boston, 2001.

    Suryabrata, S, Psikologi Belajar,

    Departemen Pendidikan danKebudayaan, Jakarta, 1982.

    Tilaar, H. A. R, Beberapa AgendaReformasi Pendidikan Nasional

    Dalam Perspektif Abad 21, TeraIndonesia, Jakarta, 1998.

    Turner, J. S & Helms, D. B, LifespanDevelopment, Forth Worth:Harcout-Brace College Publisher,

    1995.