aglomerasi

5
Faktor Penyebab Gejala Aglomerasi Industri Akibat adanya keterbatasan dalam pemilihan lokasi yang ideal maka sangat dimungkinkan akan munculnya pemusatan atau terkonsentrasinya industri pada suatu wilayah tertentu yang dikenal dengan istilah aglomerasi industri. Misalnya, industri garmen, industri konveksi, dan industri kerajinan dibangun di suatu tempat yang berdekatan dengan pusat pemukiman penduduk; Industri berat yang memerlukan bahan mentah, seperti batu bara dan besi baja, penentuan lokasi pabriknya cenderung mendekati sumber bahan mentah. Pemusatan industri dapat terjadi pada suatu tempat terkonsentrasinya beberapa faktor yang dibutuhkan dalam kegiatan industri. Misalnya bahan mentah, energi, tenaga kerja, pasar, kemudahan dalam perizinan, pajak yang relatif murah, dan penanggulangan limbah merupakan pendukung aglomerasi industri. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, penyebab terjadinya aglomerasi industri antara lain: 1. terkonsentrasinya beberapa faktor produksi yang dibutuhkan pada suatu lokasi; 2. kesamaan lokasi usaha yang didasarkan pada salah satu faktor produksi tertentu; 3. adanya wilayah pusat pertumbuhan industri yang disesuaikan dengan tata ruang dan fungsi wilayah; 4. adanya kesamaan kebutuhan sarana, prasarana, dan bidang pelayanan industri lainnya yang lengkap; 5. adanya kerja sama dan saling membutuhkan dalam menghasilkan suatu produk. Model aglomerasi industri yang berkembang akhir-akhir ini, dapat dikategorikan menguntungkan, di antaranya adalah: 1. mengurangi pencemaran atau kerusakan lingkungan, karena terjadi pemusatan kegiatan sehingga memudahkan dalam penanganannya; 2. mengurangi kemacetan di perkotaan, karena lokasinya dapat disiapkan di sekitar pinggiran kota; 3. memudahkan pemantauan dan pengawasan, terutama industri yang tidak mengikuti ketentuan yang telah disepakati; 4. tidak mengganggu rencana tata ruang; 5. dapat menekan biaya transportasi dan biaya produksi serendah mungkin.

Upload: hoshi

Post on 24-Oct-2015

53 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

aglomerasi

TRANSCRIPT

Page 1: Aglomerasi

Faktor Penyebab Gejala Aglomerasi Industri

Akibat adanya keterbatasan dalam pemilihan lokasi yang ideal maka sangat dimungkinkan akan munculnya pemusatan atau terkonsentrasinya industri pada suatu wilayah tertentu yang dikenal dengan istilah aglomerasi industri.Misalnya, industri garmen, industri konveksi, dan industri kerajinan dibangun di suatu tempat yang berdekatan dengan pusat pemukiman penduduk; Industri berat yang memerlukan bahan mentah, seperti batu bara dan besi baja, penentuan lokasi pabriknya cenderung mendekati sumber bahan mentah.Pemusatan industri dapat terjadi pada suatu tempat terkonsentrasinya beberapa faktor yang dibutuhkan dalam kegiatan industri. Misalnya bahan mentah, energi, tenaga kerja, pasar, kemudahan dalam perizinan, pajak yang relatif murah, dan penanggulangan limbah merupakan pendukung aglomerasi industri.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, penyebab terjadinya aglomerasi industri antara lain:1. terkonsentrasinya beberapa faktor produksi yang dibutuhkan pada suatu lokasi;2. kesamaan lokasi usaha yang didasarkan pada salah satu faktor produksi tertentu;3. adanya wilayah pusat pertumbuhan industri yang disesuaikan dengan tata ruang dan fungsi wilayah;4. adanya kesamaan kebutuhan sarana, prasarana, dan bidang pelayanan industri lainnya yang lengkap;5. adanya kerja sama dan saling membutuhkan dalam menghasilkan suatu produk.

Model aglomerasi industri yang berkembang akhir-akhir ini, dapat dikategorikan menguntungkan, di antaranya adalah:

1.  mengurangi pencemaran atau kerusakan lingkungan, karena terjadi

pemusatan kegiatan sehingga memudahkan dalam penanganannya;

2.  mengurangi kemacetan di perkotaan, karena lokasinya dapat disiapkan di

sekitar pinggiran kota;

3.  memudahkan pemantauan dan pengawasan, terutama industri yang tidak

mengikuti ketentuan yang telah disepakati;

4.  tidak mengganggu rencana tata ruang;

5.  dapat menekan biaya transportasi dan biaya produksi serendah mungkin.

Di dalam aglomerasi industri dikenal istilah kawasan industri atau sering disebut

industrial estate, yaitu suatu kawasan atau tempat pemusatan kegiatan industri

pengolahan yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana, misalnya: lahan dan

lokasi yang strategis. Selain itu, terdapat pula fasilitas penunjang lain, misalnya

listrik, air, telepon, jalan, dan tempat pembuangan limbah, yang telah disediakan

oleh perusahaan pengelola kawasan industri.

Tujuan dibentuknya suatu kawasan industri (aglomerasi yang disengaja), antara

lain :

1. untuk mempercepat pertumbuhan industri, 

Page 2: Aglomerasi

2. memberikan kemudahan bagi kegiatan industri, 

3. mendorong kegiatan industri agar terpusat dan berlokasi di kawasan tersebut,

dan 

4. menyediakan fasilitas lokasi industri yang berwawasan lingkungan. 

Misalnya: beberapa kawasan industri di Indonesia, antara lain Medan, Cilegon

(Banten), Pulogadung (Jakarta), Cikarang (Bekasi), Cilacap (Jateng), Rungkut

(Surabaya), dan Makassar.

Selain kawasan industri, dikenal juga istilah kawasan berikat (Bonded zone).

Kawasan berikat (Bonded zone) merupakan suatu kawasan dengan batas tertentu

di dalam wilayah pabean yang di dalamnya diberlakukan ketentuan khusus di

bidang pabean. Ketentuan tersebut antara lain mengatur lalu lintas pabean dari

luar daerah atau dari dalam pabean Indonesia lainnya tanpa terlebih dahulu

dikenakan bea cukai atau pungutan negara lainnya, sampai barang tersebut

dikeluarkan untuk tujuan impor atau ekspor. 

Kawasan berikat berfungsi sebagai tempat penyimpanan, penimbunan, dan

pengolahan barang yang berasal dari dalam atau luar negeri. Contoh kawasan

berikat, yaitu PT Kawasan Berikat Indonesia meliputi Tanjung Priok, Cakung, dan

Batam.

Sedikitnya ada empat jenis keterkaitan yang menyebabkan terjadinya industri

berikat, yaitu:

1. keterkaitan produk;

2. keterkaitan jasa;

3. keterkaitan proses;

4. keterkaitan subkontrak.

Sebagai contoh industri berikat yaitu industri garmen. Dalam hal ini industri

garmen sebagai industri utamanya. Sedangkan di sekitar industri garmen tersebut

akan dikelilingi oleh industri-industri lain yang berfungsi sebagai penunjang,

misalnya: industri tekstil, industri kancing, reslasting, dan asesoris

lainnya.

Relokasi Industri

Relokasi industri yaitu pemindahan industri dari negara maju ke negara

berkembang. 

Alasan relokasi industri, yaitu sebagai berikut :

Page 3: Aglomerasi

a. Di negara berkembang upah buruh lebih murah dibandingkan dengan negara

maju.

b. Mengurangi tingkat polusi atau pencemaran di negara maju.

c. Negara yang dituju mempunyai tenaga kerja yang sesuai.

d. Memperbesar dan memperluas usaha industri.

e. Memperluas pemasaran hasil industri.

Keuntungan relokasi industri bagi negara yang dituju yaitu sebagai berikut :

a. Menambah dan memperluas lapangan pekerjaan.

b. Menambah pendapatan negara dari sektor pajak.

c. Alih teknologi dari negara maju.

d. Permodalan langsung dari negara yang memindahkan industri.

http://geografi-geografi.blogspot.com/2010/11/aglomerasi-dan-relokasi-industri-faktor.html

Aglomerasi dan Deglomerasi dalam Lokasi Perusahaan Bisnis - Pengelompokan Industri - Ilmu Ekonomi ManajemenSubmitted by godam64 

on Fri, 11/08/2006 - 14:43

1. Aglomerasi

Aglomerasi adalah pengelompokkan beberapa perusahaan dalam suatu daerah atau

wilayah sehingga membentuk daerah khusus industri. Aglomerasi juga bisa dibagi mencadi

dua macam, yaitu aglomerasi primer di mana perusahaan yang baru muncul tidak ada

hubungannya dengan perusahaan lama, dan aglomerasi sekunder jika perusahaan yang

baru beroperasi adalah perusahaan yang memiliki tujuan untuk memberi pelayanan pada

perusahaan yang lama.

Beberapa sebab yang memicu terjadinya aglomerasi :

- Tenaga kerja tersedia banyak dan banyak yang memiliki kemampuan dan keahlian yang

lebih baik dibanding di luar daerah tersebut.

- Suatu perusahaan menjadi daya tarik bagi perusahaan lain.

- Berkembangnya suatu perusahaan dari kecil menjadi besar, sehingga menimbulkan

perusahaan lain untuk menunjang perusahaan yang membesar tersebut.

- Perpindahan suatu kegiatan produksi dari satu tempat ke beberapa tempat lain.

- Perusahaan lain mendekati sumber bahan untuk aktifitas produksi yang dihasilkan oleh

perusahaan yang sudah ada untuk saling menunjang satu sama lain.

Page 4: Aglomerasi

2. Deglomerasi

Deglomerasi adalah suatu kecenderungan perusahaan untuk memilih lokasi usaha yang

terpisah dari kelompok lokasi perusahaan lain.

Beberapa sebab yang memicu terjadinya deglomerasi :

- Harga buruh yang semakin meningkat di daerah padat industri

- Penyempitan luas tanah yang dapat digunakan karena sudah banyak dipakai untuk

perumahan dan kantor pemerintah.

- Harga tanah yang semakin tinggi di daerah yang telah padat.

- Sarana dan Prasarana di daerah lain semakin baik namun harga tanah dan upah buruh

masih rendah.http://organisasi.org/

aglomerasi_dan_deglomerasi_dalam_lokasi_perusahaan_bisnis_pengelompokan_industr

i_ilmu_ekonomi_manajemen