agama kelompoknew (2).doc

19
EDEMA, IS ABNORMALITY PHENOMENON OF BLOOD CIRCULATION CREATED BY : DIMAS NOVIANTO 061411131141 MONA RUCITA LARASATI 061411131143 KARTIKA BUANA SARI 061411131145 RIZAL ILHAM AKBAR 061411131148 ALFANIA CHRISTANTI 061411131152 MOCH ARIEF JAKA 061411131154 INDRA KURNIAWATI 061411131160 FACULTY OF VETERINARY MEDICINE AIRLANGGA UNIVERSITY 2015

Upload: mona-rucita-l-a

Post on 14-Sep-2015

252 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

EDEMA, IS ABNORMALITY PHENOMENON OF BLOOD CIRCULATION

CREATED BY :

DIMAS NOVIANTO

061411131141

MONA RUCITA LARASATI

061411131143

KARTIKA BUANA SARI

061411131145

RIZAL ILHAM AKBAR

061411131148

ALFANIA CHRISTANTI

061411131152

MOCH ARIEF JAKA

061411131154

INDRA KURNIAWATI

061411131160

FACULTY OF VETERINARY MEDICINE

AIRLANGGA UNIVERSITY

2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangIndonesia merupakan negara dengan berbagai agama. Meskipun lebih dari delapan puluh lima persen dari jumlah penduduknya adalah pemeluk islam, bukan berarti Indonesia adalah Negara Islam. Indonesia tetaplah Negara hukum dimana salah satu ciri negara hukum itu sendiri ialah mengakui dan menjamin adanya Hak Asasi Manusia. Salah satuHak Asasi Manusia yang penting untuk dijamin keberadaannya ialah hak untuk beragama. Sehingga sampai sekarang agama yang secara resmi diakui oleh pemerintah ada enam yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Khonghucu.

Dengan begitu banyaknya agama yang ada Indonesia ini, tidak terpungkiri akan terdapat suatu konflik yang membuat kerukunan antar agama ini memudar apabila kita tidak dapat menghadapinya dengan cara yang bijak. Maka dari itu masyarakat Indonesia diharapkan dapat menyikapi perbedaan tersebut dengan cara yang baik yaitu menanamkan pola pikir kepada diri sendiri bahwa pada dasarnya manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan orang lain dalam proses kehidupannya. Pada saat semua orang mempunyai pola pikir seperti itu, maka mereka akan terus menjaga kerukunan antar sesama, tidak melakukan pertengkaran antar agama, dan akan menjaga keharmonisan tersebut dengan cara menjaga komunikasi dengan baik demi terciptanya masyarakat yang tentram dan damai.

B. Rumusan Masalah1. Mengapa kerukunan antar umat beragama penting dalam kehidupan ?

2. Apa penyebab terjadinya konflik antar umat beragama ?3. Bagaimana cara mengatasi konflik antar umat beragama ?

C. Tujuan1. Mengetahui pentingnya arti kerukunan antar umat beragama untuk kehidupan di masyarakat

2. Mengetahui penyebab terjadinya konflik antar umat beragama3. Mengetahui cara mengatasi konflik antar agama yang terjadi di masyarakatD. ManfaatManfaat yang dapat diperoleh saat kita menerapkan sikap kerukunan antar umat beragama adalah terciptanya suasana damai dalam masyarakat, rasa aman untuk melaksanakan ibadah masing-masing, dan sikap toleransi yang meningkat diantara masyarakat.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKAA. Pengertian KerukunanSecara umum kerukunan dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana tercipta suatu keseimbangan sosial dalam masyarakat. Kerukunan ini juga bisa diartikan sebagai keadaan atau situasi bebas konflik. Bila ditinjau lebih jauh terutama bila dilihat dari kata dasarnya, rukun, maka kerukunan bukan hanya sebagai suatu situasi atau kondisi semata tetapi lebih dari itu kerukunan mencerminkan suatu relasi yang intim antar individu ataupun kelompok dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat atau beragama.Kerukunan dalam bahasa Arab disebut dengan kata tawaafuqun, tawaddun, ittifaqul kamilati. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kerukunan diartikan dengan kelapangan dada, dalam arti suka rukun kepada siapapun, membiarkan orang berpendapat atau berpendirianlain, tak mau mengganggu kebebasan berpikir dan berkeyakinan lain. Dalam istilah agama islam,kerukunan itu dinamakan tasamuh, yaitu membiarkan secara sadar terhadap pikiran atau pendapat orang lain. Orang yang demikian dinamakan toleran.

Kerukunan itu membentuk sikap lahiriah manusia dalam kaitannya dengan hubungan antar manusia dalam masyarakat. Ciri-ciri kerukunan diantaranya tergambar dalam kebesaran jiwa seseorang, keluasan paham dan pengertiannya, serta lapang dada dan sabar menghadapi pendapat-pendapat atau pendirian orang lain yang bertentangan dengan pendapat dan pikirannya sendiri. Di dalamnya, termasuk kerukunan karena perbedaan kepercayaan agama.

B. Pengertian Kerukunan Antar Umat BeragamaKerukunan antar umat beragama adalah hubungan dengan sesama umat beragama yang berlandaskan rasa toleransi, saling menghormati, saling menghargai dalam pengamalan ajaran agama masing-masing dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. Terdapat Tri Kerukunan Umat Beragama di Indonesia yaitu :1. Kerukunan intern umat beragama, merupakan kerukunan antar satu pemeluk yang sama.

2. Kerukunan antar umat beragama, merupakan kerukunan yang terjalin antar orang yang berbeda agama3. Kerukunan umat beragama dengan pemerintah, merupakan suatu bentuk kerukunan umat-umat beragama dengan Negara atau pemerintah.Dari ketiga konsep tersebut kita dapat mengetahui bahwa ternyata kita tidak hanya dituntut untuk menjaga kerukunan antar masyarakat, melainkan kita juga mempunyai kewajiban untuk patuh terhadap peraturan yang berlaku yang dibuat oleh pemerintah. Karena pemerintah mempunyai andil dalam menciptakan suasana tentram, termasuk kerukunan umat beragama dengan pemerintah itu sendiri.Dan dalam hubungan kerukunan intern umat Islam juga terdapat ayat-ayat Al-Quran yang menekankan pentingnya kerukunan intern umat Islam, antara lain:1. Q.S Ali Imron ayat 103 :

Dan berpegang teguhlah kamu sekalian kepada tali Allah (agama Islam) dan janganlah kamu bercerai-berai dan kenanglah nikmat Allah kepada kamu ketika kamu bermusuh-musuhan (semasa jahiliah dahulu), lalu Allah menyatukan di antara hati kamu (sehingga kamu bersatu-padu dengan nikmat Islam), maka menjadilah kamu dengan nikmat Allah itu orang-orang Islam yang bersaudara dan kamu dahulu telah berada di tepi jurang Neraka (disebabkan kekufuran kamu semasa jahiliah), lalu Allah selamatkan kamu dari Neraka itu (disebabkan nikmat Islam juga). Demikianlah Allah menjelaskan kepada kamu ayat-ayat keteranganNya, supaya kamu mendapat petunjuk hidayatNya2. QS.Ali Imran 105 :

Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah berceri-berai dan berselisihan (dalam agama mereka) sesudah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang jelas nyata (yang dibawa oleh Nabi-nabi Allah) dan mereka yang bersifat demikian, akan beroleh azab seksa yang besar.Selain kepada sesama muslim, Allah memerintahkan kita untuk berbuat adil, kepada orang orang yang non muslim. Sebagaimana yang tertulis dalam Q.S.Asy-Syuraa: 15 yakni dan aku diperintahkan supaya berlaku adil diantara kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah kembali (kita). Sungguh Allah memang maha pengasih kepada semua makhluk-Nya. C. Pentingnya kerukunan antar Umat BeragamaTuntutan masyarakat Indonesia untuk menjaga sebuah kerukunan antar agama bukanlah tanpa alasan. Karena memang hal ini sangatlah penting agar masyarakat dapat mencapai mencapai sebuah kesejahteraan hidup di negeri ini. Jadi perbedaan agama yang ada di Indonesia ini bukanlah merupakan suatu alasan untuk berpecah belah. Sebagai satu saudara dalam tanah air yang sama, kita harus menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia agar negara ini tetap menjadi satu kesatuan yang utuh. Setelah kita menerapkan sikap rukun dan toleransi antar umat beragama, maka kita akan merasakan pentingnya hal tersebut untuk mewujudkan suasana damai dan sejahtera lahir dan batin. Selain itu masyarakat akan bisa mencapai tujuan dari agamanya masing-masing, yakni terwujudnya keselamatan atau kebahagiaan di dunia maupun di akhirat, yang dapat dicapai melalui cinta kasih, yang tidak lain adalah intimitas relasi antara manusia dengan Allah dalam intimitas relasi antara manusia dengan manusia. Dengan kata lain akan terciptanya keseimbangan antara hubungan horizontal ( hablum minallah ) dan hubungan vertical ( hablum minannas ). D. Penyebab Terjadinya Konflik antar Umat Beragama

Pluralisme agama yang ada di Indonesia bisa membuat negeri menjadi semakin kaya dan akan memberi dampak positif jika bisa dikelola dengan baik. Namun hal ini bisa berubah menjadi hal yang negatif apabila terdapat oknum-oknum yang berusaha untuk memprovokator dengan cara melakukan fitnah, teror, dan hal-hal yang merugikan lainnya untuk mengadu domba antarumat beragama, antarsuku dan antaretnis sehingga persatuan dan kesatuan menjadi rapuh. Oleh karena itu, setiap umat beragama senantiasa berpegang teguh pada ajaran agamanya, agar mereka tidak akan terjebak pada isu-isu yang melayang.Jika hal ini terus dibiarkan, maka akan menjadi petaka yang cukup besar bagi bangsa ini. Ancaman disintegrasi bangsa sudah dekat dihadapan mata, manakala konflik antarumat bergama tidak segera diatasi. Padahal para tokoh pendiri bangsa ini awal kemerdekaan bisa menjadikan perbedaan agama sebagai perekat tali persatuan bangsa. Simbol Negara Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yakni komitmen menjalin keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.

Di Indonesia sendiri, upaya untuk menciptakan kerukunan antarumat beragama sudah sejak lama dibina. Sejak tahun 1967 hingga sekarang dialog antaragama gencar dilaksanakan, baik atas prakarsa pemerintah maupun masyarakat beragama itu sendiri. Upaya dialog tersebut kemudian dikenal dengan Musyawarah Antar-Agama, yang melibatkan para pemuka agama di Indonesia. Bahkan masa antara tahun 1972-1977 tercatat pemerintah telah menyelenggarakan dialog yang berlangsung di 21 kota (UQ, 1993, Dian, Th.I). Tetapi bagaimana hasilnya? Mengapa konflik atas nama agama tetap saja berlangsung?.

Beberapa contoh konflik antar agama yang pernah terjadi di Indonesia diantaranya adalah dibakarnya 5 gereja dibakar oleh 10,000 massa di Situbondo karena adanya konflik yang disebabkan oleh kesalahpahaman pada tahun 1996, Adanya bentrok di kampus Sekolah Tinggi Theologi Injil Arastamar (SETIA) dengan masyarakat setempat hanya karena kesalahpahaman akibat kecurigaan masyarakat setempat terhadap salah seorang mahasiswa SETIA yang dituduh mencuri, dan ketika telah diusut Polisi tidak ditemukan bukti apapun. Ditambah lagi adanya preman provokator yang melempari masjid dan masuk ke asrama putri kampus tersebut. Dan bisa ditebak, akhirnya meluas ke arah agama, ujung-ujungnya pemaksaan penutupan kampus tersebut oleh masyarakat sekitar secara anarkis, dan belum lagi kasus kasus terorisme yang semakin menjamur dimana-mana.E. Mengatasi Konflik antar Umat BeragamaDalam hal ini, peran para tokoh agama sangat penting untuk mengatasi masalah tersebut. Peran serta aktif tokoh agama (yang dalam Islam seperti ulama, kiayi, ustadz dan sejenisnya) adalah sangat diharapakan, karena mereka adalah para pemimpin informal yang sering kali lebih disegani, lebih dipatuhi dan lebih dicintai daripada para pemimpin yang formal dalam masyarakat Indonesia khususnya pada masyarakat dunia pada umumnya.

Hal itu dikarenakan ada dua aspek utama, yaitu: pertama, aspek intelektual dalam bidang agama yang melatarbelakangi kemampuan lebih mereka. Kedua, aspek fungsional yang berkaitan dengan peran nyata mereka yang langsung di tengah-tengah masyarakat, seperti antara lain;

1. Memimpin penyelenggaraan upacara peribadatan (ritus) keagamaan.

2. Menjadi tempat bertanya bagi masyarakat dalam banyak hal, sperti kehidupan keluarga, keamanan dan pengobatan.

3. Menjadi teladan dalam tingkah-laku sosial (qudwah hasanah).

Karena itulah, maka para tokoh agama, khususnya para ulama Islam bisa berperan dalam ikut menggerakan dinamika bangsa, seperti mencegah dan mengatasi konflik-konflik, khususnya konflik horizontal yang bernuansa SARA. Oleh sebab itu, mereka bisa ditunjuk dalam tiga penampilan peran sebagai berikut:

1. Sebagai pembimbing rohani bangsa.

2. Sebagai penampung dan perumus aspirasi masyarakat.

3. Sebagai pemimpin dan pengarah gerakan masyarakat.Selain itu peran pemerintah untuk menanggulangi masalah konflik antar agama di antaranya:

Pemerintah juga melakukan beberapa langkah kongkrit terkait pemeliharaan kehidupan kerukunan umat beragama. Pembentukan dan peningkatan efektifitas Forum kerukunan Umat Beragama. Pengembangan sikap dan perilaku keberagamaan yang inklusif dan toleran. Peningkatan dialog dan kerjasama intern dan antar umat beragama, dan pemerintah. Peningkatan koordinasi anatar instansi/lembaga pemerintah dalam upaya penanganan konflik terkait isu-isu keagamaan. Peningkatan peran Indonesia dalam dialog lintas agama di dunia internasional. Penguatan peraturan perundang-undangaan terkait kehidupan keagamaanBAB III

PENUTUPA. KesimpulanDari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa menjaga kerukunan hidup antar umat beragama sangatlah penting untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis dalam kedamaian, saling tolong menolong, dan tidak saling bermusuhan. Dan memang semestinya perbedaan agama bukanlah suatu masalah yang dapat menyebabkan kita menjadi terpecah belah yang akhirnya dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa ini. Cara menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama adalah dengan mengadakan dialog antar umat beragama yang di dalamnya membahas tentang hubungan antar sesama umat beragama. Selain itu ada beberapa cara menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama antara lain:a)Menghilangkan perasaan curiga atau permusuhan terhadap pemeluk agama lainb) Jangan menyalahkan agama seseorang apabila dia melakukan kesalahan tetapi salahkan orangnya.c)Biarkan umat lain melaksanakan ibadahnya jangan mengganggu umat lain yang sedang beribadah.d)Hindari diskriminasi terhadap agama lain.Sehingga dari penjelasan tersebut kita dapat mengetahui bahwa untuk mencegah terjadinya peperangan antar agama adalah berawal dari diri kita sendiri bagaimana cara kita untuk menyikapi fenomena tersebut dengan bijak dan memandang perbedaan ini sebagai salah satu kekayaan bangsa Indonesia yang perlu kita pertahankan.B. SaranSaran yang dapat diberikan untuk masyarakat di Indonesia adalah perlu diberikannya penanaman sejak dini mengenai pengetahuan tentang pluralisme bangsa Indonesia agar nantinya dapat menciptakan generasi yang bisa menghargai dan menghormati akan adanya berbagai macam perbedaan disekitar lingkungannya. Karena dengan itulah akan tercipta timbal balik positif yang bisa menciptakan hidup yang aman, damai, dan sejahtera.DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Indonesiahttp://khasanah-islam.blogspot.com/2012/08/kerukunan.htmlhttp://henoardian.blogspot.com/http://cyberdakwah.com/2013/07/mewujudkan-kerukunan-antar-umat-beragama/http://sarikhusnah.blogspot.com/2011/12/sosiologi-agama.htmlhttp://tafany.wordpress.com/2009/06/12/kerukunan-antar-umat-beragama/MENJAGA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

KELOMPOK 8

MONA RUCITA LARASATI ANWAR 061411131143

KARTIKA BUANA SARI

061411131145RIZAL ILHAM AKBAR

061411131148 REZKI ARIANTO

DICHE SEPTIN

KELAS HASYIM ASYARI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2014