agama islam (konsep dakwah islam) (2)

Upload: siska-dwi-putri

Post on 08-Jan-2016

263 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Konsep Dakwah Islam

TRANSCRIPT

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul Konsep Dakwah Islam guna memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam.Kami berharap semoga makalah ini bisa membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya bisa lebih baik.Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Depok, 24 September 2014

Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................ 1Daftar Isi ..................................................................... 2Pendahuluan ............................................................... 3Pembahasan ................................................................ 5Kesimpulan .................................................................. 18Daftar Pustaka ............................................................. 19

PENDAHULUAN

Dakwah merupakan suatu hal yang penting dalam pergerakan islam di dunia. Setiap muslim wajib untuk berdakwah, menyeru kepada kebajikan dan mencegah kepada kemunkaran. Sebagaimana firman Allah SWT :Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan,menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imron:104) Menurut Hamka (1982), dakwah bukan hanya dilakukan dengan ucapan, tetapi dapat dilakukan dengan, perbuatan, tingkah laku, ramah-tamah, dan kasih sayang. Dakwah dapat dilakukan di mana saja, seperti di masjid, rumah, lingkungan masyarakat, kampus, dan lain-lain. Dalam makalah ini hanya akan diterangkan tentang dakwah dalam keluarga, lingkungan masyarakat dan kampus. Dakwah sebagai usaha terwujudnya ajaran Islam pada semua segi kehidupan manusia, merupakan kewajiban bagi setiap muslim (Abu Zahrah, t.th: 129; Mulyana, 1999: 54). Dakwah yang dilakukan oleh setiap muslim harus berkesinambungan, yang bertujuan mengubah perilaku manusia berdasarkan pengetahuan dan sikap yang benar, yakni untuk membawa manusia mengabdi kepada Allah secara total. Perjalanan dakwah sangat panjang, bahkan lebih panjang dari umur dai. Perjalanan itu dimulai jauh sebelum kita lahir ke dunia, yakni saat Allah swt. mengutus Adam as. pembawa risalah Allah yang mendakwahkan dan menegakkan kalimat tauhid (QS. 21: 25). Ciri khas dakwah, pada hakekatnya, adalah bertujuan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah swt.Islam adalah agama dakwah. Islam tidak memusuhi, tidak menindas unsur-unsur fitrah. Islam mengakui adanya hak dan wujud jasad, nafsu, akal dan rasa dengan fungsinya masing-masing. Dakwah dalam pengertian amar maruf nahi munkar adalah syarat mutlak bagi kesempurnaan dan keselamatan hidup masyarakat. Ini merupakan kewajiban fitrah manusia sebagai makhluk sosial (makhluk ijtimai) (Natsir, 1977: 26). Untuk mencapai tujuan ini, perlu direnungkan betapa pentingnya dakwah dalam kehidupan seorang muslim. Oleh karena itu, tidak tepat jika ada asumsi bahwa dakwah ditujukan hanya kepada orang non muslim, sedangkan orang muslim sejak lahir hidup dalam keluarga muslim, tidak lagi membutuhkan dakwah. Yang perlu dipahami bahwa dakwah harus dimulai dari diri sendiri sebelum berdakwah kepada orang lain. Oleh karena itu, berdakwah secara berkesinambungan, bukan pekerjaan yang mudah. Berdakwah tidak cukup hanya dilakukan dengan lidah, tetapi juga harus praktekkan dalam bentuk perbuatan. Berdakwah merupakan sesuatu yang sangat penting demi tercapainya tujuan dakwah Islam. Dalam hubungan ini, seorang daI harus benar-benar memiliki akhlak yang terpuji sehingga dapat menjadi panutan bagi yang orang-orang yang didakwahinya. Agar dakwah berhasil, diperlukan berbagai elemen yang terkait dengan unsur-unsur dakwah yang merupakan satu kesatuan konsep yang utuh.

PEMBAHASAN

A. Pengertian DakwahDakwah menurut etimologi (bahasa) berasal dari kata bahasa Arab : daa yadu dawatan yang berarti mengajak, menyeru, dan memanggil. Di antara makna dakwah secara bahasa adalah:- An-Nida artinya memanggil; daa filanun Ika fulanah, artinya si fulan mengundang fulanah- Menyeru, ad-dua ila syaii, artinya menyeru dan mendorong pada sesuatu.Dalam dunia dakwah, rang yang berdakwah biasa disebut Dai dan orang yang menerima dakwah atau orang yang didakwahi disebut dengan Madu.Dalam pengertian istilah dakwah diartikan sebagai berikut:1. Prof. Toha Yaahya Oemar menyatakan bahwa dakwah Islam sebagai upaya mengajak umat dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan di dunia dan akhirat.2. Syaikh Ali Makhfudz, dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin memberikan definisi dakwah sebagai berikut: dakwah Islam yaitu; mendorong manusia agar berbuat kebaikan dan mengikuti petunjuk (hidayah), menyeru mereka berbuat kebaikan dan mencegah dari kemungkaran, agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.3. Hamzah Yaqub mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak umat manusia dengan hikmah (kebijaksanaan) untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya.4. Menurut Prof Dr. Hamka dakwah adalah seruan panggilan untuk menganut suatu pendirian yang ada dasarnya berkonotasi positif dengan substansi terletak pada aktivitas yang memerintahkan amar maruf nahi mungkar.5. Syaikh Muhammad Abduh mengatakan bahwa dakwah adalah menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran adalah fardlu yang diwajibkan kepada setiap muslim.Dari beberapa definisi di atas secara singkat dapat disimpulkan bahwa dakwah merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh informan (dai) untuk menyampaikan informasi kepada pendengar (madu) mengenai kebaikan dan mencegah keburukan. Aktivitas tersebut dapat dilakukan dengan menyeru, mengajak atau kegiatan persuasif lainnya.Dakwah menjadikan perilaku Muslim dalam menjalankan Islam sebagai agama rahmatan lilalamin yang harus didakwahkan kepada seluruh manusia, yang dalam prosesnya melibatkan unsur: dai (subyek), maaddah (materi), thoriqoh (metode), wasilah (media), dan madu (objek) dalam mencapai maqashid (tujuan) dakwah yang melekat dengan tujuan Islam yaitu mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.Islam sebagai agama merupakan penerus dari risalah-risalah yang dibawa nabi terdahulu, terutama agama-agama samawi seperti Yahudi dan Nasrani. Islam diturunkan karena terjadinya distorsi ajaran agama, baik karena hilangnya sumber ajaran agama sebelumnya ataupun pengubahan yang dilakukan pengikutnya. Dalam agama Nasrani misalnya, hingga saat ini belum ditemukan kitab suci yang asli.Karena dakwah merupakan aktivitas amar maruf nahi mungkar, dakwah tidak selalu berkisar pada permasalahan agama seperti pengajian atau kegiatan yang dianggap sebagai kegiatan keagamaan lainnya. Paling tidak ada tiga pola yang dapat dipahami mengenai dakwah.

a. Dakwah Kultural Dakwah kultural adalah aktivitas dakwah yang mendekatkan pendekatan Islam Kultural, yaitu: salah satu pendekatan yang berusaha meninjau kembali kaitan doktrinasi yang formal antara Islam dan negara. Dakwah kultural merupakan dakwah yang mendekati objek dakwah (madu) dengan memperhatikan aspek sosial budaya yang berlaku pada masyarakat. Seperti yang telah dilaksanakan para muballigh dahulu (yang dikenal sebagai walisongo) di mana mereka mengajarkan Islam menggunakan adat istiadat dan tradisi lokal. Pendekatan dakwah melalui kultural ini yang menyebabkan banyak masyarakat yang tertarik masuk Islam. Hingga kini dakwah kultural ini masih dilestarikan oleh sebagian umat Islam di Indonesia.

b. Dakwah Politik Dakwah politik adalah gerakan dakwah yang dilakukan dengan menggunakan kekuasaan (pemerintah); aktivis dakwah bergerak mendakwahkan ajaran Islam supaya Islam dapat dijadikan ideologi negara, atau paling tidak setiap kebijakan pemerintah atau negara selalu diwarnai dengan nilai-nilai ajaran Islam sehingga ajaran Islam melandasi kehidupan politik bangsa. Negara dipandang pula sebagai alat dakwah yang paling strategis. Dakwah politik disebut pula sebagai dakwah struktural. Kekuatan dakwah struktural ini pada umumnya terletak pada doktrinasi yang dipropagandakannya. Beberapa kelompok Islam gigih memperjuangkan dakwah jenis ini menurut pemahamannya.

c. Dakwah Ekonomi Dakwah ekonomi adalah aktivitas dakwah umat Islam yang berusaha mengimplementasikan ajaran Islam yang berhubungan dengan proses-proses ekonomi guna peningkatan kesejahteraan umat Islam. Dakwah ekonomi berusaha untuk mengajak umat Islam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraannya. Ajaran Islam dalam kategori ini antara lain; jual-beli, pesanan, zakat, infak dan lain sebagainya.

Makna dakwah juga berdekatan dengan konsep talim, tadzkir, dan tashwir. Talim berarti mengajar, tujuannya menambah pengetahuan orang yang diajar, kegiatannya bersifat promotif yaitu meningkatkan pengetahuan, sedang objeknya adalah orang yang masih kurang pengetahuannya. Tadzkir berarti mengingatkan dengan tujuan memperbaiki dan mengingatkan pada orang yang lupa terhadap tugasnya sebagai serang muslim. Karena itu kegiatan ini bersifat reparatif atau memperbaiki sikap, dan perilaku yang rusak akibat pengaruh lingkungan keluarga dan sosial budaya yang kurang baik, objeknya jelas mereka yang sedang lupa akan tugas dan perannya sebagai muslim.Tashwir berarti melukiskan sesuatu pada alam pikiran seorang, tujuannya membangkitkan pemahaman akan sesuatu melalui penggemaran atau penjelasan. Kegiatan ini bersifat propagatif, yaitu menanamkan ajaran agama kepada manusia, sehingga mereka terpengaruh untuk mengikutinya.Dakwah yang diwajibkan tersebut berorientasi pada beberapa tujuan:1. Membangun masyarakat Islam, sebagaimana para rasul Allah yang memulai dakwahnya di kalangan masyarakat jahiliah. Mereka mengajak manusia untuk memeluk agama Allah Swt, menyampaikan wahyu-Nyan kepada kaumnya, dan memperingatkan mereka dari syirik.2. Dakwah dengan melakukan perbaikan pada masyarakat Islam yang terkena musibah. Seperti penyimpangan dan berbagai kemungkaran, serta pengabaian masyarakat tersebut terhadap segenap kewajiban.3. Memelihara kelangsungan dakwah di kalangan masyarakat yang telah berpegang pada kebenaran, melalui pengajaran secara terus-menerus, pengingatan, penyucian jiwa, dan pendidikan.

B. Landasan Dakwah Dakwah merupakan kewajiban yang syari. Hal ini sebagaimana tercantum di dalam Al-Quran maupun As-Sunnah.Beberapa Ayat Dakwah Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. An-Nahl [16]:125)

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.S. Ali Imran [3]: 104)

Beberapa Hadits Dakwah ( )Rasulullah pernah bersabda: Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman

Ajaklah mereka memeluk Islam dan beritahu mereka apa-apa yang diwajibkan atas mereka yang berupa hak Allah di dalamnya. Demi Allah, Allah memberi petunjuk kepada seseorang lantaran engkau, adalah lebih baik bagimu daripada engkau memiliki unta merahC. Karakter DakwahApabila dikatakan dakwah islamiah, maka yang dimaksudkan adalah Risalah terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai wahyu dari Allah dalam bentuk kitab yang tidak ada kebatilan di dalamnya, baik di depan atau belakangnya, dengan kalam-Nya yang bernilai mukjizat, dan yang ditulis di dalam mushaf yang diriwayatkan dari Nabi Saw dengan Sand yang mutawatir, yang membacanya bernilai ibadah.Dengan penjabaran demikian, dakwah Islam memiliki beberapa karakter yang membedakannya dari dakwah-dakwah yang lain. Ada beberapa karakteristik di antaranya ialah:1. Rabaniyah, artinya bersumber dari wahyu Allah Swt.2. Wasathiyah, artinya tengah-tengah atau seimbang3. Ijabiyah, artinya positif dalam memandang alam, manusia, dan kehidupan4. Waqiiyah, artinya realistis dalam memperlakukan individu dan masyarakat5. Akhlaqiyah, artinya sarat dengan nilai kebenaran, baik dalam sarana maupun tujuannya6. Syumuliyah, artinya utuh dan menyeluruh dalam manhajnya7. Alamiyah, bersifat mendunia8. Syuriyah, berpijak di atas prinsip musyawarah dalam menentukan segala sesuatunya9. Jihadiyah, artinya terus memerangi siapa saja yang berani menghalang-halangi Islam, dan mencegah tersebarnya dakwah.10. Salafiyah, artinya menjaga orisinalitas dalam pemahaman dan akidah.

D. Faktor-Faktor Keberhasilan DakwahDakwah tidak akan berhasil apabila seorang dai tidak menyerahkan dirinya secara totalitas untuk berjuang di jalan Allah. Dakwah yang berhasil ialah dakwah yang efektif membimbing manusia untuk amar maruf dan nahi mungkar. Banyak faktor yang mendukung keberhasilan dakwah ini, di antaranya ialah:1. Pemahaman yang mendalam2. Keimanan yang kuat3. Kecintaan yang kukuh4. Kesadaran yang sempurna5. Kerja yang kontinuDalam rangka mencapai tujuan yang mulia itu, seorang muslim harus bersedia menjual diri dan hartanya kepada Allah, sampai dia tidak memiliki apa-apa. Dia menjadikan dunia hanya untuk dakwahnya, demi untuk memperoleh keberhasilan akhirat, sebagai pembalasan atas pengorbanannya. Allah Swt berfirman:Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang yang beriman diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka (At-Taubah:111).

E. Sarana Dakwah dan Realisasi TargetDengan pemahaman yang benar terhadap dakwah, kita berupaya melaksanakan pemahaman ini agar terjelma dalam kehidupan yang nyata, dan prinsip-prinsip yang dilaksanakan dapat disaksikan dan dirasakan pengaruhnya oleh manusia. Hal itu dilakukan melalui upaya untuk merealisasikan target-target berikut ini:1.Ishlah An-Nafs (perbaikan jiwa), sehingga menjadi seorang muslim yang kuat fisiknya, baik akhlaknya, luas wawasan berpikirnya, mampu bekerja, bersih akidahnya, benar ibadahnya dan bermanfaat untuk orang lain. Perbaikan ini menuntun hingga menjadi manusia asan takwim.2.Membina rumah tangga islami sehingga berimbas pada harmonisasi kehidupan dalam lingkup keluarga maupun masyarakat luas.3.Irsyad Al-Mujtama (memberi pengarahan kepada masyarakat) yakni dengan menanamkan prinsip amar maruf nahi mungkar.4.Berdakwah kepada pemerintah untuk menerapkan syariat Allah dengan segala metode yang bijaksana dan akhlak islami5.Berdakwah untuk mewujudkan persatuan Islam dengan cara misalnya melakukan konsolidasi kepada negara-negara Islam.

Cara untuk mewujudkan target mulia tersebut ialah dengan cara sebagai berikut:1.Melalui dakwah yang disampaikan dengan hikmah (bijaksana), nasihat yang baik, dan bantahan dengan yang baik pula2.Dengan pendidikan Islam yang bermanhajkan Quran dan ajaran Rosul3.Bangunan pendidikan Islam adalah tempat mereka dididik dengan pendidikan Islam.

F. Metode DakwahMetode disini adalah metode dakwah, yakni sebuah cara menyampaikan ide kepadaorang lain dengan tujuan perubahan sikap atau tingkah laku sehingga yang diajak mau mengikuti dan melaksanakan apa yang disampaikan oleh seorang dai.Dalam surat An-Nahal ayat 125 berbunyi:Artinya : Serulah manusia kejalan Tuhanmu dengan jalanhikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah merekadengan cara yang lebih baikDari ayat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwametode dakwah adalah :a. Hikmah (kebijaksanaan) yaitu perkataan yang benarlurus, yang disertai dengan dalil-dalil yang menyatakankebenaran dan menghilangkan keragu-raguan. Dalam arti kata dakwah hendaklah disesuaikan dengankemampuan dan tingkat berfikir masyarakat yang hendak kita dakwahi. Tidak membebani mereka, tidakmenakuti mereka akan tetapi dapat menghibur dan menyejukan hati mereka serta dapat memecahkan dan dapat mencari jalan keluar dari kesulitan-kesulitan mereka, bukan sebaliknya. Dengan demikian dakwahyang dilakukan dengan cara paksaan, kekerasan dan tindakan-tindakan yang tak mengenal prikemanusiaan pada hakekatnya bukan dakwah. Hal semacam inibertentangan dengan ayat tersebut di atas.

b. Mauizatil Hasanah, metode ini sasarannya adalah orang-orang yang awam atau orang yang kebanyakan. Makadikehendaki dalam merencanakan materi dakwah harus sesuai dengan daya tangkap mereka dihadapan mereka.Tidak pada tempatnya apabila diucapkan kata-kata yang sulit dimengerti seperti banyak menggunakan istilah-istilah asing dan kalaupun terpaksa menyebutkannyaharus di jelaskan dengan baik begitu juga dalil-dalil yangdikemukakan hendaklah banyak mengetuk bathiniahatau keyakinan, sehingga bisa mendatangkan kelegaanterhadap jiwa mereka. Sebab tujuan dakwah yang utamaadalah perubahan sikap, pikiran dan bagaimana merekasupaya menjalankan syariat Islam dengan penuh rasatanggung jawab yang timbul dari hati nurani yang penuh ikhlas untuk melaksanakannya.

c. Mujadallah, yaitu perdebatan-perdepatan yang lebih baik,sesuai dengan nalar mereka, dengan mengadakan dialog.

G. Unsur-unsur DakwahYang dimaksud unsur-unsur dakwah dalam pembahasan ini adalah bagian-bagian yang terkait dan merupakan satu kesatuan dalam suatu penyelenggaraan dakwah. Jadi, unsur-unsur dakwah tersebut adalah:

1. Subjek DakwahDalam hal ini yang dimaksud dengan subjek dakwah adalah yang melaksanakan tugas-tugas dakwah, orang itu disebut dai atau muballigh.Dalam aktivitasnya subjek dakwah dapat secara individu ataupun bersama-sama. Hal ini tergantung kepada besar kecilnya skala penyelenggaraan dakwah dan permasalahan-permasalahan dakwah yang akan digarapnya. Semakin luas dan kompleks-nya permasalahan dakwah yang dihadapi, tentunya besar pula penyelenggaraan dakwah dan mengingat keterbatasan subjek dakwah, baik di bidang keilmuan, pengalaman, tenaga dan biaya, maka subjek dakwah yang terorganisir akan lebih efektif daripada yang secara individu (perorangan) dalam rangka pencapaian tujuan dakwah.Dalam pengertian subjek dakwah yang terorganisir, dapat dibedakan dalam tiga komponen, yaitu (1) dai, (2) perencana dan (3) pengelola dakwah.

Sebagai seorang dai harus mempunyai syarat tertentu, diantaranya: Menguasai isi kandungan al-Quran dan sunah Rasul serta hal-hal yang berhubungan dengan tugas-tugas dakwah. Menguasai ilmu pengetahuan yang ada hubungannya dengan tugas-tugas dakwah. Takwa pada Allah SWT.

2. Objek Dakwah (audience).Objek dakwah adalah setiap orang atau sekelompok orang yang dituju atau menjadi sasaran suatu kegiatan dakwah. Berdasarkan pengertian tersebut maka setiap manusia tanpa membedakan jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan, warna kulit, dan lain sebagainya, adalah sebagai objek dakwah. Hal ini sesuai dengan sifat keuniversalan dari agama Islam dan tugas kerisalahan Rasulullah. Ditinjau dari segi tugas kerisalahan Rasullulah SAW, maka objek dakwah dapat digolongkan menjadi dua kelompok, pertama, umat dakwah yaitu umat yang belum menerima, meyakini, dan mengamalkan ajaran agama Islam. Kedua, umat ijabah yaitu umat yang dengan secara ikhlas memeluk agama Islam dan kepada mereka sekaligus dibebani kewajiban untuk melaksanakan dakwah.Mengingat keberadaan objek dakwah yang heterogen, baik pada tingkat pendidikan, ekonomi, usia, dan lain sebagainya, maka keberagaman tersebut hendaknya dapat dijadikan pertimbangan dalam penentuan model penyelenggaraan dakwah, sehingga benar-benar dapat secara efektif dan berhasil dalam menyentuh persoalan-persoalan kehidupan umat manusia sebagai objek dakwah.

3. Materi DakwahMateri dakwah adalah isi pesan yang disampaikan oleh dai kepada objek dakwah, yakni ajaran agama Islam sebagaimana tersebut dalam al-Quran dan Hadits.Agama Islam yang bersifat universal yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, dan bersifat abadi sampai di akhir jaman serta mengandung ajaran-ajaran tentang tauhid, akhlak dan ibadah.33 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa materi dakwah meliputi tauhid, akhlak, dan ibadah.Sangat mendalam dan luasnya ajaran Islam menuntut subjek dakwah dalam penyampaian materi dakwah sesuai dengan kondisi objektif objek dakwah, sehingga akan terhindar dari pemborosan. Oleh karena itu, seorang dai hendaknya mengkaji objek dakwah dan strategi dakwah terlebih dahulu sebelum menentukan materi dakwah sehingga terhindar dari hal-hal yang dapat menghambat kegiatan dakwah.

4. Metode Dakwah.Metode dakwah adalah cara-cara menyampaikan pesan kepada objek dakwah, baik itu kepada individu, kelompok maupun masyarakat agar pesan-pesan tersebut mudah diterima, diyakini dan diamalkan.34 Sebagaimana yang telah tertulis dalam al-Quran dalam surat an-Nahl ayat 125: Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.35

5. Landasan DakwahLandasan dakwah dalam al- Quran ada tiga, yaitu: Bil hikmah ( kebijaksanaan), yaitu cara-cara penyampaian pesan-pesan dakwah yang sesuai dengan keadaan penerima dakwah.36 Operasionalisasi metode dakwah bil hikmah dalam penyelenggaraan dakwah dapat berbentuk: ceramah-ceramah pengajian, pemberian santunan kepada anak yatim atau korban bencana alam, pemberian modal, pembangunan tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya. Mauidah hasanah, yakni memberi nasehat atau mengingatkan kepada orang lain dengan tutur kata yang baik, sehingga nasehat tersebut dapat diterima tanpa ada rasa keterpaksaan. Penggunaan metode dakwah model ini dapat dilakukan antara lain dengan melalui: (1) kunjungan keluarga, (2) sarasehan, (3) penataran/kursus-kursus, (4) ceramah umum, (5) tabligh, (6) penyuluhan.37 Mujadalah (bertukar pikiran dengan cara yang baik), berdakwah dengan mengunakan cara bertukar pikiran (debat). Pada masa sekarang menjadi suatu kebutuhan, karena tingkat berfikir masyarakat sudah mengalami kemajuan. Namun demikian, dai hendaknya harus mengetahui kode etik (aturan main) dalam suatu pembicaraan atau perdebataan, sehingga akan memperoleh mutiara kebenaran, bahkan terhindar dari keinginan mencari popularitas ataupun kemenangan semata.

H. Manfaat DakwahManfaat dakwah antara lain adalah :1. Menyeru manusia kepada Islam baik dengan ucapan maupun perbuatan. Tuntutan dakwah ini bersifat fardu kifayah, sebagaimana diperintahkan oleh Allah agar ada sebagian di antara kaum muslim.2. Menyeru manusia kepada kebaikan, 3. Menyuruh perbuatan maruf dan melarang perbuatan mungkar, supaya mereka mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan.4. Agar kaum muslim bersatu dan menggalang kekuatan di atas dasar pemahaman yang sama mengenai Alquran dan Assunnah

Kesimpulan

Dakwah merupakan aktivitas yang wajib dilakukan oleh setiap umat Islam. Dakwah merupakan pilar penting dalam kemajuan agama islam di dunia. Subyek dakwah disebut dai, objek dakwah disebut madu. Esensi dari dakwah ialah menyampaikan kebaikan dengan amar maruf nahi mungkar. Dakwah dapat dilakukan dengan bermacam cara dan berbagai kondisi karena pelaksanaan dakwah tidak hanya dilakukan dengan ceramah. Pola dakwah bahkan harus dipahami dengan beberapa pendekatan di antaranya pendekatan kultural, struktural dan ekonomi. Karakter dakwah Islam salah satunya ialah rabbaniyah, artinya bersumber dari wahyu Allah Swt.Orientasi dakwah, tidak hanya bertujuan semata-mata mengonservasikan doktrin atau nilai-nilai islam, tetapi bayak menfaktualitaskan doktrin dan nilai-nilai keislaman tersebut ke dalam realitas sosial, sehingga agama tidak hanya menjadi faktor normatif dalam realitas kehidupan, tetapi juga sebagai faktor-faktor lain yang releven signifikan, seperti sebagai faktor motifatif, faktor inovatif, dan faktor integratif. Dengan demikian dakwah secara fungsional lebih berperan dalam proses transformasi, dan mempunyai pengaruh yang lebih efektif dalam dinamika kehidupan.

Daftar Pustaka

http://www.sarjanaku.com/2011/07/pengertian-dakwah-islami.html

http://aanborneo.blogspot.com/2012/09/makalah-dakwah.html

http://jejakpelamun.blogspot.com/2014/02/makalah-pengertian-dan-ruang-lingkup.html

http://www.republika.co.id/berita/humaira/samara/13/07/04/mpdrl9-tiga-syarat-untuk-membangun-keluarga-dakwah

17