adnan aprilianto soni 3351151538.doc

Upload: rian-nurdiana

Post on 01-Mar-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    1/30

    RANGKUMAN

    BIOFARMASETIKA & FARMAKOKINETIKA KLINIK

    Nama : Adnan Aprilianto Soni

    NIM : 3351151538

    Kelas : CAngkatan : 21

    PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

    CIMAHI

    2016

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    2/30

    1. BIOAVAILABILITAS (F)

    1.1. D!"#"$"

    Bioavailabilitas adala persentase ata! "raksi dari dosis pemberian #ang

    men$apai sirk!lasi sistemik pasien% Conto "aktor #ang dapat meng!ba

    bioavailabilitas melip!ti karakteristik disol!si dan absorpsi bent!k kimia obat #ang

    diberikan &misaln#a garam' ester(' bent!k sediaan obat &misaln#a tablet' kaps!l(' r!te

    pemberian' stabilitas kand!ngan akti" di dalam sal!ran $erna &)I(' dan tingkat

    metabolisme obat sebel!m men$apai sirk!lasi sistemik% *bat dapat di metabolisme

    ole bakteri )I' m!kosa )I' dan ati sebel!m men$apai sirk!lasi sistemik%

    +nt!k mengit!ng ,!mla obat #ang diabsorpsi' dosis pemberian ar!s

    dikalikan dengan "aktor bioavailabilitas' #ang biasan#a diberi s#mbol !r!" -./%

    Conto' bioavailabilitas tablet digoksin #ang diberikan se$ara oral di perkirakansebesar 0'% al ini berarti baa ,ika 250 m$g &0'25 mg( digoksin diberikan se$ara

    oral' dosis e"ekti" ata! dosis #ang diabsorpsi dapat diit!ng dengan mengalikan dosis

    pemberian dengan . :4!mla obat #ang diabsorpsi ata! men$apai sirk!lasi sistemik &.( &dosis(

    4!mla obat #ang diabsorpsi ata! men$apai sirk!lasi sistemik &0'( &250

    m$g ( 15 m$g6a,! absorpsi penting an#a ketika la,! it! begit! lambat seingga membatasi

    bioavailabilitas absol!t obat ata! begit! $epat seingga terlal! ban#ak obat #ang

    diabsorpsi dalam akt! #ang terlal! $epat%Dose dumping&pelepasan obat #ang lebi

    besar ata! lebi $epat dari #ang dimaks!dkan( dapat ter,adi dalam kondisi tertent!

    pada pemberian sediaan sustained-release% Selain it!' absorpsi #ang tidak lengkap

    pada pemberian bent!k sediaansustained-releaseperl! dipertimbangkan pada pasien

    #ang memiliki akt! transit )I #ang pendek% 7akt! transit )I 2 sampai 8 ,am

    kem!ngkinan la9im ditem!kan' tetapi pasien berpen#akit !s!s dapat memiliki akt!

    transit an#a beberapa ,am% Bioavailabilitas #ang lebi renda daripada ratarata

    perl! dipertimbangkan pada pasienpasien terseb!t' ter!tama ketika d!rasi absorpsi

    diperpan,ang%

    1.2. B#%' S"#

    Bioavailabilitas dapat bervariasi pada "orm!lasi dan bent!k sediaan obat #ang

    berbeda% Sebagai $onto' eliksir digoksin memiliki bioavailabilitas sekitar 80;

    1

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    3/30

    &.0'8(' sedangkan kaps!l gelatin l!nak memiliki bioavailabilitas 100; &.1'0(%

    Sementara it!' tablet digoksin memiliki biavailabilitas 0; &.0'(% Apabila obat

    diberikan se$ara parenteral' bioavailabilitas biasan#a dianggap 100; &.1'0(%

    Mengit!ng dosis ek!ivalen s!at! obat ,ika pasien akan diberikan obat #angsama dalam bent!k sediaan #ang berbeda%

    m$g

    4ika akan diberikan kaps!l gelatin l!nak digoksin' bioavailabilitas ata! .

    bent!k sediaan bar! akan men,adi 1'0 dan dosis ek!ivalen men,adi 15 m$g%Bioavailabilitas obat #ang diberikan se$ara parenteral biasan#a dias!msikan

    1%0% *bat #ang diberikan dalam bent!k prek!sor inakti" #ang kem!dian ar!s

    dikonversi men,adi prod!k akti" mer!pakan penge$!alian dalam at!ran ini% 4ika

    sebagian pre$!rsor inakti" dieliminasi dari t!b! &diekskresikan ole gin,al ata!

    dimetabolisme men,adi s!at! sen#aa inakti" ( sebel!m dikonversi men,adi sen#aa

    akti"' bioavailabilitasn#a akan ? 1'0% Sebagai $onto' kloram"enikol parenteral

    diberikan dalam bent!k ester s!ksinat@ ester kloram"enikol ini ar!s diidrolisis

    men,adi sen#aa akti"% Bioavailabilitas kloram"enikol s!ksinat #ang diberikan se$ara

    parenteral berkisar antara 55; ingga >5; karena 5; ingga 5; ester

    kloram"enikol dieliminasi ole gin,al sebel!m dikonversi men,adi sen#aa akti"%

    Se$ara !m!m' obat #ang memiliki absorpsi amper lengkap &.0'8( memiliki

    bioavailabilitas #ang konsisten% +nt!k obat #ang memiliki bioavailabilitas oral

    renda &.?0'5(' besar absorpsi sering kali sangat bervariasi%

    1.*. B#%' K"+" (S)

    Bent!k kimia s!at! obat ar!s dipertimbangkan ketika mengeval!asi

    bioavailabilitas% Sebagai $onto' apabila obat diberikan dalam bent!k garam ata!

    2

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    4/30

    ester' "aktor bioavailabilitas &.( ar!s dikalikan dengan "raksi bobot molek!l total

    #ang dit!n,!kkan ole obat akti"% 4ika -S/ melambangkan "raksi obat akti" dalam

    dosis obat #ang diberikan' ,!mla obat #ang diabsorpsi dari bent!k garam ata! ester

    dapat diit!ng sebagai berik!t :

    4!mla obat #ang diabsorpsi ata! men$apai sirk!lasi sistemik &S( &.( &dosis(

    .aktor -S/ ar!s dit!liskan dalam sem!a persamaan bioavailabilitas !nt!k

    selal! mengingatkan pentingn#a "aktor it! dalam menilai bioavailabilitas bent!k obat

    akti"% Apabila s!at! obat diberikan dalam bent!k ind!k ata! bent!k akti"' nilai -S/

    obat it! adala 1'0%

    Mengit!ng "aktor garam dan bioavailabilitas ketika mengit!ng dosis bent!k

    sediaan bar! :

    2 menggambarkan

    baa an#a 2 mg "enitoin #ang mas!k ke dalam sirk!lasi sistemik' dengan as!msi

    absorpsi lengkap &.1(%

    3

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    5/30

    4!mla obat #ang diabsorpsi ata! men$apai sirk!lasi sistemik &S( &.( &dosis(

    &0'>2( &1( &300 mg natri!m "enitoin( 2 mg "enitoin

    Dada beberapa kas!s' ,!mla obat #ang dit!n,!kkan pada label tela

    men!n,!kkan ,!mla obat akti"% Ealproate natri!m' garam natri!m dari asam

    valproate' dib!at dan dilabel ses!ai dengan ,!mla asam valproate seingga nilai S

    adala 1% .os"enitoin natri!m adala garam natri!m dari ester "enitoin "os"at%

    7ala!p!n "os"enitoin natri!m an#a mengand!ng 1; "enitoin' pabrik pemb!at tela

    memberi label obat sebagai ek!ivalen "enitoin natri!m ata! D%=% Karena it!' !nt!k

    mengit!ng ,!mla "enitoin dalam 100 mg "os"enitoin D%=%' nilai S #ang dig!nakan

    adala 0'>2%

    1.,. E!' L"#%$ P-%+Karena obat #ang diberikan se$ara oral diabsorpsi dari sal!ran )I ke dalam

    sirk!lasi portal' beberapa obat kem!ngkinan dimetabolisme se$ara ekstensi" ole ati

    sebel!m men$apai sirk!lasi sistemik% Istila Flintas pertamaF menga$! pada

    metabolisme ole ati saat obat meleati ati melal!i vena portal setela obat

    diabsorpsi% -="ek lintas pertama/ dapat men!r!nkan ,!mla obat akti" #ang men$apai

    sirk!lasi sistemik seingga ,!ga men!r!nkan bioavailabilitas obat%

    Dropanolol adala $onto obat #ang se,!mla besar dari dosis pemberian se$ara oral

    tidak men$apai sirk!lasi sistemik karena dimetabolisme ketika meleati ati setela

    diabsorpsi dari sal!ran )I% Karena -e"ek lintas pertama/ ini' bioavailabilitas oral

    propranolol renda dan dosis pemberian oral ,a! lebi besar daripada dosis

    pemberian intravena% Akan tetapi' kas!s propanolol lebi r!mit karena sala sat!

    metabolit obat ini' #ait! #droG#propanolol' bersi"at akti" se$ara "armakologis%

    6idokain adala $onto obat #ang mengalami e"ek lintas pertama #ang sangat besar

    seingga oral tidak bole diberikan se$ara oral apabila dib!t!kan e"ek sistemik%

    Selain it!' beberapa obat dimetabolisme se$ara ekstensi" ole en9im sitokrom'

    ter!tama CHD 3A' #ang terdapat di dinding !s!s% Sebagai $onto' bioavailabilitas

    siklosporin #ang renda dan bervariasi &. 0'3( sebagai akibat metabolism obat ole

    CHD 3A di dinding !s!s%

    4

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    6/30

    ="ek lintas pertama% Apabila obat #ang mengalami Fe"ek lintas pertamaF #ang ebat diberikan se$ara oral'

    se,!mla besar obat #ang diabsorpsi akan dimetabolisme sebel!m men$apai sirk!lasi sistemik% 4ika obat it!diberikan se$ara intravena' ati tidak dileati dan "raksi dosis pemberian #ang men$apai sirk!lasi meningkat%

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    7/30

    2. LAJU PEMBERIAN (RA)

    6a,! pemberian &rate of administration' JA( adala la,! rerata obat #ang

    diabsorpsi men$apai sirk!lasi sistemik% Nilai JAbiasan#a diit!ng dengan membagi

    ,!mla obat #ang diabsorpsi dengan akt! pemberian obat &interval pendosisan(%

    Interval dosis biasan#a diberi simbol ta! &(%

    6a,! Demberian JA &S(&.(&

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    8/30

    2 ,am '2> g L,am

    7ala!p!n tiap tablet digoksin sebet!ln#a diabsorpsi dalam 1 sampai 2 ,am'

    -la,! pemberian/ rerata diit!ng disepan,ang interval pendosisan% 7ala!p!n la,!

    pemberian '2> g Lari dan 15 g Lari ek!ivalen' keban#akan klinisi lebi

    men#!kai sat!an la,! pendosisan #ang sama dengan sat!an $ara pemberian obat% Dada

    kas!s ini' interval la9im adala 1 ari karena digoksin keban#akan diberikan sekali

    seari%

    *. KONSENTRASI PLASMA YANG DIINGINKAN (C)

    *.1. I'%# P-%"#

    Sebagian besar laporan laboratori!m klinis tentang konsentrasi obat dalam

    plasma &C( menggambarkan obat #ang terikat pada protein plasma dan obat #ang

    tidak terikat ata! bebas% *bat #ang tidak terikat ata! obat bebas berada dalam

    kesetimbangan dengan tempat reseptor seingga mer!pakan bagian #ang akti" se$ara

    "armakologis% 4adi' !nt!k obat #ang memiliki ikatan plasma #ang signi"ikan'

    konsentrasi obat dalam plasma #ang dilaporkan se$ara tidak langs!ng men$erminkan

    konsentrasi obat bebas ata! obat akti"%

    Beberapa stadi!m pen#akit berkaitan dengan berk!rangn#a protein plasma

    ata! men!r!nn#a ikatan obat pada protein plasma%

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    9/30

    +nt!k keban#akan obat #ang ter!tama terikat pada alb!min' "raksi obat tidak

    terikat &"!( tidak ber!ba karena per!baan konsentrasi obat% al ini karena ,!mla

    tempat ikatan protein ,a! lebi ban#ak daripada ,!mla molek!l obat #ang tersedia

    !nt!k berikatan% Nam!n' apabila konsentrasi plasma !nt!k obat #ang terikat pada

    alb!min melebii 25 ingga 50 mgL6' tempat ikatan alb!min dapat m!lai ,en!%

    Akibatn#a' "!' ata! "raksi obat #ang bebas' akan ber!ba ses!ai dengan konsentrasi

    obat dalam plasma% Sebagai $onto' asam valporat dapat men,en!kan tempat ikatan

    protein plasma ,ika konsentrasin#a dalam plasma melebii 25 ingga 50 mgL6% +nt!k

    obatobat #ang tidak men$apai konsentrasi ser!m dapat men,en!kan tempat ikatan

    protein' konsentrasi dalam protein plasma &!m!mn#a alb!min( dan a"initas ikatan

    obat pada protein plasma mer!pakan d!a "aktor !tama #ang mengendalikan "raksitidak terikat &"!(%

    *.2. K#$#%-$" P-%"# P/$+ R#

    Konsentrasi protein plasma renda men!r!nkan konsentrasi plasma obat

    terikat dalam plasma &C terikat(@ nam!n' konsentrasi obat bebas &C bebas( !m!mn#a

    tidak terpengar!% Karena it!' "raksi obat bebas &"!( meningkat dengan men!r!nn#a

    konsentrasi protein plasma% Konsentrasi obat bebas ata! tidak terikat tidak meningkat

    se$ara signi"ikan' karena obat bebas #ang dilepaskan kedalam plasma akibat

    konsentrasi protein plasma #ang renda seimbang dengan kompartemen ,aringan%

    Karena it!' ,ika vol!me disrib!tion &E( relati" lebi besar &misaln#a' "enitoin 0'5

    6Lkg(' C bebas an#a akan sedikit meningkat%

    !b!ngan antara konsentrasi obat dalam plasma dan konsentrasi protein plasma

    dapat din#atakan sebagai berik!t :

    &1"!( & ( "!

    Dersamaan ini dapat dig!nakan !nt!k mengestimasi besar pengar! per!baan

    konsentrasi protein plasma teradap konsentrasi obat terape!tik #ang diarapkan% CO

    men#atakan konsentrasi obat dalam plasma pasien dan DO men#atakan konsentrasi

    protein plasma pasien% C ikatan normal adala konsentrasi obat #ang diperkirakan akan

    8

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    10/30

    diperole dalam plasma ,ika konsentrasi protein plasma pasien normal &DN6(% C ikatan

    normal s!at! obat dapat diit!ng sebagai berik!t :

    C ikatan normal CO

    &1"!( & ( "!

    Sebagai $onto' seorang pasien #ang memiliki alb!min ser!m #ang renda' #ait! 2'2

    gLd6 &alb!min normal ' gLd6(' dan konsentrasi "enitoin #ang tampakn#a renda

    dalam plasma' #ait! 5'5 mgL6' tetap memiliki konsentrasi obat dalam plasma #ang

    dapat diterima se$ara terape!tik apabila konsentrasi it! dises!aikan dengan

    konsentrasi alb!min ser!m #ang renda% Apabila "raksi bebas normal &"!( !nt!k

    "enitoin sebesar 0'1 ' maka konsentrasi "enitoin dalam plasma #ait! :

    C ikatan normal CO

    &1"!( & ( "!

    5'5 mgLd6

    &10'1( & ( 0'1

    5'5 mgLd6

    &0'>( &0'5( 0'1

    10 mgLd6

    9

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    11/30

    *.*. K#$#%-$" P-%"# P/$+ Y# M#"#'%

    Nilai "! &"raksi bebas ata! tidak terikat dari konsentrasi obat total( !nt!k

    beberapa obat tertent! dapat diliat pada abel%

    abel *bat dan nilai "! !nt!k ikatan protein plasma

    O% N"/" !

    Amitriptilin 0'0a

    Karbama9epin 0'2

    Klordia9epoksida 0'05

    Klorproma9in 0'0a

    Siklosporin ?0'1b

    Imipramin 0'0a

    6idokain 0'30a

    6iti!m 1'0

    Metadon 0'13a

    Metotreksat 0'5Na"silin 0'10

    Nel"inavir 0'02

    .enobarbital 0'5

    .enitoin 0'10

    Dropranolol 0'0a

    K!inidin 0'20a

    Asam salisilat 0'1$

    Asam valproat 0'15$

    Eankomisin 0'>

    7ar"arin 0'03aobat bersi"at basa #ang terikat se$ara signi"ikan pada protein plasma selain alb!min%

    bterikat pada lipoprotein dan !ns!r dara lainn#a%$ikatan protein plasma bergant!ng pada konsentrasi%

    Ban#ak obat bersi"at basa terikat pada protein reakti" "ase ak!t' #ait! P 1 asam

    glikoprotein &P1 a$id gl#$oprotein' AA)(% Drotein plasma ini diketa!i dapat men!r!n

    10

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    12/30

    dan meningkat se$ara signi"ikan pada kondisi klinis tertent!% Sebagai $onto'

    konsentrasi k!inidin ter,adi karena konsentrasi proteinprotein ikatan plasma &AA)(

    meningkat dan konsentrasi k!inidin terikat meningkat% Konsentrasi k!inidin bebas

    tampak an#a sedikit ata! tidak ber!ba karena terbent!k kesetimbangan bar!

    dengan simpanan ,aringan #ang lebi besar% Dada sit!asi ini' "raksi bebas ata! tidak

    terikat &"!( akan men!r!n' dan kadar terape!tik obat bebas ata! tidak terikat akan

    berkorelasi dengan konsentrasi obat #ang lebi tinggi daripada biasan#a &konsentrasi

    obat terikat ditamba konsentrasi obat bebas(% Sen#aa basa lain #ang terikat se$ara

    signi"ikan dengan AA) diperkirakan akan mengalami al #ang sama% Konsentrasi

    AA) ,arang di!,i dalam r!ang lingk!p klinis seingga !b!ngan antara konsentrasi

    obat total dan "raksi tidak terikat ata! "raksi bebas s!lit dieval!asi%*.,. A!"#"%$ I'%#

    A"initas ikatan protein plasma !nt!k s!at! obat dapat meng!ba "raksi obat

    #ang bebas &"!(% Sebagai $onto' protein plasma pada pasien !remia &gagal gin,al

    stadi!m akir #ang para( memiliki a"initas #ang lebi renda !nt!k "enitoin

    daripada protein #ang terdapat pada individ! #ang tidak menderita !remia%

    Akibatn#a' nilai "! "enitoin pada pasien !remia diperkirakan berkisar 0'20'3'

    sementara nilai normal adala 0'1% Konsentrasi -e"ekti"/ ata! konsentrasi obat bebasdapat diit!ng sebagai berik!t :

    C bebas &"!( &C total(

    Konsentrasi "enitoin bebas pada pasien !remia sebanding dengan konsentrasi

    pada pasien #ang tidak menderita !remia' ala!p!n konsentrasi "enitoin dalam

    plasma lebi renda &C total(% Nilai "! pada pasien !remia meningkat karena

    konsentrasi "enitoin terikat men!r!n dan nilai C total ,!ga men!r!n% Doin penting

    #ang perl! diperatikan adala konsentrasi obat tidak terikat tidak meningkat% Dasien

    11

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    13/30

    !remia #ang memiliki nilai "! 0'2 dan konsentrasi "enitoin #ang dilaporkan sebesar 5

    mgL6 akan memiliki konsentrasi obat bebas #ang sama &dan e"ek "armakologi #ang

    sama( dengan pasien ber"!ngsi gin,al normal #ang memiliki konsentrasi "enitoin #ang

    dilaporkan sebesar 10 mgL6 :

    C bebas &"!( &C total(

    C bebas &pasien !remia( &0'2( &5 mgL6(

    1 mgL6

    C bebas &pasien ber"!ngsi gin,al normal( &0'1( &10 mgL6(

    1 mgL6

    Kesimp!lann#a' setiap "a$tor #ang memengar!i ikatan protein memiliki makna

    klinis #ang penting apabila obat memiliki ikatan protein #ang tinggi ait! ,ika "! ?

    0'1 ata! 10 ; tidak terikat(% Sebagai $onto' ,ika "! meningkat dari 0'1 &10; bebas(

    men,adi 0'2 &20; bebas(' konsentrasi obat bebas ata! obat akti" !nt!k setiap nilai C

    &terikat bebas( akan men,adi d!a kali lipat nilai normal' #ait!:

    C bebas &"!( &C total(

    &0'1( &10 mgL6(

    1 mgL6

    vs

    &0'2( &10 mgL6(

    2 mgL6

    7ala!p!n pada $onto terseb!t tampak baa pasien dengan ikatan protein#ang ber!ba memiliki konsentrasi obat tidak terikat #ang lebi tinggi' peningkatan

    konsentrasi obat tidak terikat tidak disebabkan ole pen!r!nan ikatan% Konsentrasi

    obat tidak terikat 2 mgL6 diperole karena ,!mla obat #ang lebi besar didalam

    t!b! #ang berasal dari dosis m!atan ata! dosis pemeliaraan%

    Sebalikn#a' ,ika "! s!at! obat Q 0'5 &50; bebas(' per!baan ikatan protein

    plasma tidak m!ngkin akan berpengar! se$ara klinis% Sebagai il!strasi' ,ika "raksi

    tidak terikat dari s!at! obat meningkat dari nilai normal 0'5 &50; bebas( men,adi 0'

    &0; bebas( karena pen!r!nan konsentrasi protein' konsentrasi obat akti" bebas

    sebenarn#a an#a akan meningkat sebesar 20; &dengan as!msi baa konsentrasi

    total sama(%

    C bebas &"!( &C total(

    &0'5( &10 mgL6(

    12

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    14/30

    5 mgL6

    vs

    &0'( &10 mgL6(

    mgL6

    4ika "raksi tidak terikat meningkat dalam sit!asi tertent!' klinisi ar!s men!r!nkan C

    #ang diarapkan dengan perbandingan #ang sama% Artin#a' ,ika "! meningkat d!a kali

    lipat' C #ang diarapkan ata! -rentang terape!tik/ ar!s dit!r!nkan men,adi setenga

    dari nilai biasa%

    Kesalapaaman #ang sering ter,adi adala baa pada obatobat #ang

    memiliki ikatan protein plasma #ang signi"ikan' per!baan ikatan plasma akan

    menimb!lkan e"ek #ang sangat besar pada konsentrasi obat dalam plasma karena

    konsentrasi obat terikat tela ber!ba' tetapi konsentrasi obat tidak terikat !m!mn#atidak ber!ba% Akibatn#a' "raksi obat bebas &"!( dalam plasma ,!ga mengalami

    per!baan% .raksi bebas &"!( adala perbandingan antara konsentrasi obat tidak

    terikat dengan konsentrasi obat total%

    "! bergant!ng pada karakteristik ikatan dan b!kan pen#ebab konsentrasi obat bebas

    ata! obat tidak terikat seperti : C bebas &"!( &C total(

    Sebagai $onto' d!a pasien #ang pertama memiliki konsentrasi "enitoin 10 mgL6 dan

    20 mgL6% Apabila ked!a pasien ini memiliki ikatan plasma normal &"! 0'1('

    konsentrasi "enitoin bebas pada pasien pertama adala 1 mgL6 dan pasien ked!a

    adala 2 mgL6% ="ek potensial #ang lebi besar pada konsentrasi "enitoin total 20

    mgL6 dengan C bebas 2 mgL6 se$ara int!iti"% Ken#ataan baa konsentrasi obat &C

    terikat dan C bebas( lebi tinggi pada pasien ked!a kem!ngkinan disebabkan ole

    dosis #ang lebi tinggi dari ratarata ata! eliminasi #ang men!r!n%

    13

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    15/30

    bebas sebesar 1 mgL6% Dasien ked!a #ang memiliki ikatan plasma #ang ber!ba

    dengan "! 0'2 dan C total 10 mgL6 akan memiliki C bebas sebesar 2 mgL6%7ala!p!n

    ked!a pasien ini memiliki konsentrasi "enitoin 10 mgL6' pasien ked!a diperkirakan

    akan men!n,!kkan e"ek obat #ang lebi besar karena C bebas ata! konsentrasi obat

    tidak terikat #ang lebi tinggi% Alasan pasien ked!a memiliki C bebas #ang lebi

    tinggi b!kan karena ikatan #ang ber!ba' tetapi kem!ngkinan karena pasien tela

    diberikan dosis #ang lebi tinggi dari ratarata ata! metabolism pasien lebi renda

    dari ratarata%

    *.3. P+#%# K#$#%-$" O% B$ A% T"' T-"'% D/+ P/$+

    Se$ara teoritis' pemanta!an konsentrasi obat tidak terikat memiliki

    ke!ngg!lan klinis' an#a sedikit b!kti #ang men!n,!kkan baa pemanta!an kadarobat tidak terikat meningkatkan korelasi antara konsentrasi obat dalam plasma dan

    e"ek "armakologi ata! prognosis terape!tik% 4ika konsentrasi obat tidak terikat akan

    dig!nakan dalam praktik klinis' klinisi ar!s men#adari "aktor"aktor #ang dapat

    meng!ba !b!ngan antara karakteristik ikatan plasma in vitro dan in vivo. Sebagai

    $onto' metodemetode #ang dig!nakan !nt!k menent!kan kadar obat bebas &dial#sis

    kesetimbangan' !ltra"iltrasi' pengambilan sampel saliva' dll( dan kondisi pengambilan

    sampel dapat meng!ba asil peng!k!ran in vitro% al ini men#ebabkan penilaian

    #ang tidak ak!rat tentang karakteristik ikatan in vivo% Karena it!' pemakaian

    pemanta!an kadar obat bebas ata! tidak terikat dalam plasma b!kan mer!pakan

    standar praktik dan an#a dig!nakan dalam se,!mla kondisi klinis tertent!% 4ika

    peng!k!ran konsentrasi obat tidak terikat dalam ser!m ,arang dilak!kan' asil

    peng!k!ran perl! dieval!asi dengan seksama dan dibandingkan teradap kadar obat

    bebas #ang diperkirakan dan respons klinis pasien%

    ,. VOLUME DISTRIBUSI (V)

    Eol!me distrib!si obat ata! vol!me distrib!si n#ata tidak sepen!n#a

    men!n,!kkan kompartemen "isiologik tertent! di dalam t!b!% Darameter it! an#a

    men#atakan !k!ran s!at! kompartemen' #ang diperl!kan !nt!k mengit!ng total

    ,!mla obat didalam t!b! apabila obat berada disel!r! t!b! dengan konsentrasi

    14

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    16/30

    #ang sama dengan di dalam plasma% Dersamaan vol!me distrib!si adala sebagai

    berik!t :

    E adala vol!me distrib!si n#ata' Ab adala total ,!mla obat dalam t!b!' dan C

    adala konsentrasi obat dalam plasma%

    Eol!me plasma keban#akan orang deasa sekitar 3 6% 4adi' vol!me distrib!si

    n#ata #ang lebi besar dari kompartemen plasma & 3 6( an#a mengindikasikan

    baa obat ,!ga terdapat di dalam ,aringan ata! $airan di l!ar kompartemen plasma%

    6okasi distrib!si sebenarn#a tidak dapat ditent!kan dari nilai E% Sebagai $onto' obat

    #ang memiliki vol!me distrib!si sama dengan kand!ngan total air t!b! & total body

    water( &0'5 6Lkg( tidak mengindikasikan baa obat it! berada dalam

    kesetimbangan #ang seragam disel!r! kand!ngan total air dalam t!b!% *bat it!

    m!ngkin ata! m!ngkin ,!ga tidak terikat dalam ,aringan tertent! ata! dikel!arkan

    dari ,aringan tertent!% Akan tetapi' ikatan ratarata menimb!lkan vol!me distrib!si

    n#ata #ang ampir sama dengan kand!ngan total air t!b!%

    Eol!me distrib!si n#ata mer!pakan "!ngsi dari kelar!tan obat dalam lipid

    teradap kelar!tan obat dalam air serta "!ngsi dari si"at ikatan obat dalam protein

    plasma dan dalam protein ,aringan% .aktor"aktor #ang $ender!ng menaan obatdalam plasma ata! meningkatkan C &seperti kelar!tan #ang tinggi dalam air' ikatan

    protein plasma #ang meningkat ata! ikatan ,aringan #ang men!r!n( $ender!ng

    men!r!nkan vol!me distrib!si n#ata% Sebalikn#a' "aktor"aktor #ang men!r!nkan C

    dalam plasma &seperti ikatan protein plasma #ang men!r!n' ikatan ,aringan #ang

    meningkat' dan kelar!tan dalam lipid #ang lebi besar( $ender!ng meningkatkan

    vol!me distrib!si n#ata%

    ,.1. D$"$ M%#

    Karena vol!me distrib!si mer!pakan "aktor #ang men#angk!t kesel!r!an

    obat di dalam t!b!' parameter ini mer!pakan variable #ang penting dalam

    mengestimasi dosis m!atan #ang diperl!kan !nt!k men$apai konsentrasi #ang

    diarapkan dalam plasma dengan $epat%

    15

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    17/30

    E adala vol!me distrib!si' C adala konsentrasi #ang diarapkan dalam plasma dan

    &S(&.( adala "raksi dari dosis pemberian #ang akan men$apai sirk!lasi sistemik%

    Sebagai $onto' apabila endak mengit!ng dosis m!atan digoksin oral ait! tablet

    digoksin #ang dapat mengasilkan konsentrasi plasma sebesar 1'5 m$gL6( !nt!k

    seorang pria #ang memiliki berat badan 0 kg% 4ika S dias!msikan bernilai 1'0@ .

    bernilai 0'@ dan E bernilai '3 6Lkg' dosis m!atan adala 10>5 m$g ata! 1'0>5 mg

    berdasarkan perit!ngan berik!t :

    10>5 m$g ata! 1'0>5 mg

    ,.2. F'%-4F'%- 5# M# V/+ D"$%-"$" (V) # D$"$ M%#

    Ikatan protein plasma #ang men!r!n $ender!ng meningkatkan vol!me

    distrib!si n#ata karena obat #ang dalam kondisi normal berada di dalam plasma lebi

    ban#ak tersedia !nt!k membent!k kesetimbangan dengan ,aringan dan tempat ikatan

    ,aringan% Akan tetapi' ikatan protein plasma #ang men!r!n ,!ga meningkatkan "raksi

    obat bebas ata! obat akti" seingga C #ang diarapkan !nt!k mengasilkan respons

    terape!tik tertent! berk!rang% Berk!rangn#a ikatan pada protein plasma

    meningkatkan E dan men!r!nkan C seingga tidak mengasilkan e"ek akir pada

    dosis m!atan%

    idak ada per!baan dosis m!atan ter,adi ,ika vol!me distrib!si meningkat

    dengan "a$tor 2 dan konsentrasi obat #ang diarapkan men!r!n dengan "aktor R%

    16

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    18/30

    3. KLIRENS (C/)

    Klirens dapat din#atakan sebagai kemamp!an intrinsik t!b! ata! organ

    eliminasi t!b! &biasan#a gin,al dan ati( mengel!arkan obat dari dara ata! plasma%

    Klirens din#atakan sebagai vol!me per sat!an akt!% Klirens b!kan indi$ator ,!mla

    obat #ang dikel!arkan' klirens an#a men!n,!kkkan vol!me teoritis dara ata!

    plasma #ang dibersikan dari obat se$ara semp!rna dalam periode tertent!% 4!mla

    obat #ang dikel!arkan bergant!ng pada konsentrasi obat dalam plasma dan klirens%Dada keadaan t!nak (Steady steak(' la,! pemberian obat &JA( sama dengan la,!

    eliminasi obat &J=(

    Klirens &Cl( paling tepat din#atakn sebagai konstanta kesebandingan #ang

    men#ebabkan kadar obat rerata dalam plasma pada keadaan t!nak sama dengan la,!

    pemberian obat &JA(:

    JAadala &S(&.(&

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    19/30

    4ika lidokain IE diin"!skan se$ara kontin#! dengan la,! 2 mgLmenit dan konsentrasi

    lidokain pada keadaan t!nak adala 3 mgL6' klirens lidokain #ang diit!ng adala

    6Lmenit:

    Cl

    0' 6LmenitAta! klirens adala 0 6L,am ,ika la,! pemberian lidokain din#atakan dalam 120

    mgL,am%

    Cl

    0 6L,am

    . dianggap bernilai 1'0 karena obat diberikan se$ara intravena% S ,!ga dias!msikan

    bernilai 1'0 karena garam idroklorida an#a mer!pakan "raksi ke$il dari bobot

    molek!l total lidokain dan koreksi !nt!n bent!k garam tidak diperl!kan%

    3.1. D$"$ P+/"-#

    J!m!s !nt!k klirens dapat dis!s!n kembali dan dig!nakan !nt!k mengit!ng

    la,! pemberian ata! dosis pemeliaraan #ang akan mengasilkan konsentrasi plasma

    rerata #ang diarapkan pada keadaan t!nak:

    Conto :

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    20/30

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    21/30

    Seorang pasien dengan berat badan kg memiliki rasio berat badan

    teradap berat badan 0 kg sebesar 0'1 seingga dapat dikatan memiliki !k!ran

    dan ,!ga kapasitas metaboli$ dan kapasitas gin,al sebesar 1L10 dari orang rata

    rat #ang memiliki berat badan 0 kg%

    4ika individ! dengan berat badan #ang sama dibandingkan dengan berat

    badan standar 0 kg kem!dian dipangkatkan 0'' rasio men,adi 0'2 ata! 20;

    dari !k!ran dan kapasitas klirens individ! standar 0 kg ata! 1'3 m2%

    0.; 0

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    22/30

    pop!lasi pasien #ang memilki !sia dan !k!ran t!b! #ang mirip% 4iak berat

    badan pasien mendekati 0 kg &6D 1'3 m2(' pasien akan men!n,!kkan

    klirens #ang terit!ng #ang mirip% Akan tetapi ,iak berat badan pasien ,a!

    berbeda dari 0 kg' pengg!naan berat badan ata! l!as perm!kaan kem!ngkinan

    akan mengasilkan estimasi nilai klirens pasien #ang $!k!p berbeda% Apabila

    !k!ran pasien ,a! lebi besar ata! ,a! lebi ke$il dari nilai standar 0 kg ata!

    1'3 m2'penilaian #ang atiati ar!s dilak!kan apaka t!b! pasien normal'

    obes' ata! k!r!s% Dada pasien #ang obes dan k!r!s' nbaik berat badan ma!p!n

    l!as perm!kaan kem!ngkinan k!rang e"ekti" !nt!k memprediksi klirens karena

    !k!ran t!b! pasien tidak menggambarkan !k!ran ata! "!ngsi ati dan gin,al%

    &abel(

    T/ F'%- 5# M+7#-" K/"-#$ (C/(

    Berat badan

    6!as Derm!kaan t!b!

    C!ra ,ant!ng

    Interaksi obat dan obat

    Jasio ekstraksi

    )enetika

    .!ngsi ati

    Ikatan protein plasma

    .!ngsi gin,al

    2% Ikatan protein plasma

    +nt!k obatobat #ang sangat terikat dengan protein' berk!rangn#a ikatan

    protein plasma berkaitan dengan men!r!nn#a konsentrasi obat dalam plasma

    pada keadaan t!nak #ang dilaporkan &total obat obat tidak terikat ditamba obat

    bebas( !nt!k setiap dosis #ang diberikan% Apabila dosis obat arian #ang sama

    diberikan dalam kondisi ter,adi pen!r!nan ikatan protein' ,!mla #ang sama

    21

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    23/30

    dengan dosis obat terseb!t akan dieliminasi dari t!b! setiap ari pada keadaan

    t!nak ala!p!n konsentrasio obat dalam plasma pada keadaan t!nak berk!rang

    dan klirens terit!ng meningkat% Konsentrasi plasma #ang lebi renda ini &C

    terikat C bebas( disebabakan ole C terikat #ang men!r!n' C bebas tidak

    ber!ba' dan akibatn#a ter,adi peningkatan "raksi obat tidak terikat &"!(%

    Dada ikatan protein men!r!n' peningkatan klirens terit!ng !m!mn#a

    sebanding dengan per!baan "!% 7ala!p!n klirens terit!ng dapat dig!nakan

    !nt!k mengestimasi dosis pemeliaraan' pemilian kadar plasma #ang atiati

    akan kadar obat #ang terikat &*bat bebas( dalam plasma dan e"ek "armakologi

    #ang diarapkan sangat penting !nt!k menet!kan dosis pemeliaraan #ang tepat

    se$ara terape!tik%

    3% Jasio =kstraksi

    Kesebandingan langs!ng antara klirens dan "raksi tidak terikat &"!( tidak

    berlak! !nt!k obatobat #ang dimetabolisme ata! diekskresika dengan sangat

    e"isien seingga se,!mla obat &m!ngkin sel!r! obat( #ang terikat pada protein

    plasma dikel!arkan ketika meleati organ eliminasi% Dada sit!asi ini protein

    berperan sebagai -s#stem transpor/!nt!k obat terseb!t #ang membaa obat

    keorgan eliminasi%

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    24/30

    transport dan klirens tidak akan ber!ba sebanding "!% Nam!n apabila apabila

    rasio ekstraks! k!rang k!rang dari "!' klirens kem!ngkinan akan meningkat

    sebanding dengan per!baan "!%Dendekatan ini tidak mempertimbangkan "a$tor

    lain #ang dapat mempengar!i klirens' seperti ikatan pada sel dara mera ata!

    per!baan "!ngsi metabolik%

    % .!ngsi )in,al dan ati

    *bat dapat dieliminasi ata! dibersikan sebagai obat #ang bent!kn#a tidak

    ber!ba &obat !t!( melal!i gin,al &Klirens gin,al( dan melal!i metabolisme

    didalam ati &klirens metabolik(%

    terkait dan bersi"at aditi"%

    Clt adala klirens total ' Clm adala klirens metaboli$ ata! "raksi #ang

    diberole sikan ole metabolisme' dan Clr adala klirens gin,al ata! "raksi

    #ang dibersikan leat r!te gin,al% Karena "!ngsi tai dan gin,al saling

    bergant!ng' dias!msikan baa per!baan pada sala sat! organ tidak

    mempengar!i organ lainn#a%4adi Clt dapat diestimasi dalam kondisi gagal

    gin,al ata! gagal ati ata! ked!an#a% Karena "!ngsi metaboli$ s!lit diit!ng' Cl t

    sering sekali dises!aikan ketika "!ngsi gin,al men!r!n:

    Klirens #ang tela dises!aikan dengan "!ngsi gin,al dapat dig!nakan!nt!k mengestikasi dosis pemeliaraan !nt!k pasien #ang memiliki "!ngsi

    gin,al men!r!n% Klirens #ang dises!aikan ini an#a valid ,ika metabolit obat

    bersi"at inakti" dan ,ika klirens metabolik memang tidak dipengar!i ole

    dis"!ngsi gin,al seperti #ang dias!msikan% Den!r!nan "!ngsi organ eliminasi

    23

    C/% C/

    += C/

    -

    Cl disesuaikan = (Clm) +

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    25/30

    sangat berpengar! ,ika organ terseb!t berperan sebagai r!te !tama eliminasi

    obat% Akan tetapi' ketika ,al!r eliminasi ma#or semakin memb!r!k' ,al!r minor

    men,adi lebi signi"ikan karena ,al!r terseb!t mengambil proporsi #ang lebi

    besar dalam klirens total% Berik!t persamaan "aktor pen#es!aian la,! pendosisan

    :

    .aktor pen#es!aian la,! pendosisan dapat dig!nakan !nt!k men#es!aikan

    dosis pemeliaraan !nt!k pasien #ang memiliki "!ngsi gin,al #ang tela

    ber!ba%

    5% C!ra ,ant!ng

    C!ra ,ant!ng ,!ga memengar!i metabolisme obat% Klirens epatik ata!

    metabolik beberapa obat dapat t!r!n sebesar 25; ingga 50; pada pasien

    gagal ,ant!ng kongesti"% Sebagai $onto' klirens metabolik teo"ilin dan digoksin

    berk!rang sekitar separ! pada pasien gagal ,ant!ng kongesti"% Karena klirens

    metaboli$ ked!a obat ini ,a! lebi renda daripada aliran plasma ata! aliran

    dara epatik &rasio ekstraksi renda(' tidak akan did!ga baa klirens ked!a

    obat terseb!t dipengar!i ole $!ra ,ant!ng ata! aliran dara epatik ingga

    sebesar ini% C!ra ,ant!ng #ang men!r!n dan kongesti epatik #ang diakibatkan

    dengan mekanisme tertent!%

    6. KONSTANTA KECEPATAN ELIMINASI DAN >AKTU PARUH6.1. K#$%#% '?7%# /"+"#$"

    Konstanta ke$epatan eliminasi disimbolkan dengan (K)% Konstanta ke$epatan

    eliminasi adala "raksi ata! persentase dari ,!mla total obat di dalam t!b! #ang

    24

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    26/30

    dikel!arkan per sat!an akt! dan mer!pakan "!ngsi klirens dan vol!me distrib!si%

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    27/30

    6.2. >'% 7-

    Konstanta la,! eliminasi sering ,!ga din#atakan dalam bent!k akt! par!

    obat% 7akt! par! lebi $o$ok diaplikasikan pada r!ang lingk!p klinis% 7akt! par!

    &t1L2( s!at! obat adala akt! #ang dib!t!kan ole ,!mla total obat di dalam t!b!

    ata! konsentrasi obat di dalam plasma !nt!k berk!rang seban#ak setengan#a% 7akt!

    par! terkadang dilambangkan dengan t R !nt!k membedakann#a dari akt! par!

    distrib!si &P t1L2( dalam model d!a kompartemen% 7akt! par! mer!pakan "!ngsi

    konstanta la,! eliminasi%

    %

    Aplikasi klinis konstanta la,! eliminasi &K( dan akt! par! &t R( diantaran#a

    : akt! !nt!k men$apai keadaan t!nak dan akt! eliminasi obat% Conto akt!

    !nt!k men$apai keadaan t!nak dimana ,ika diberikan ter!smener!s' obat akan

    berak!m!lasi di dalam t!b! ingga ,!mla obat #ang diberikan pada periode akt!

    tertent! &dosis pemeliaraan( sama dengan ,!mla obat #ang dieliminasi pada periode

    #ang sama' dengan kata lain' la,! mas!k sama dengan la,! kel!ar% Ketika al ini

    ter,adi' konsentrasi obat di dalam plasma akan stabil &platea!( dan akan men,adi

    -keadaan t!nak/ &stead# state( akt! #ang dib!t!kan ole konsentrasi obat !nt!k

    men$apai keadaan t!nak ditent!kan ole akt! par! obat%

    +nt!k akt! eliminasi obat dimana akt! par! dapat ,!ga dig!nakan !nt!k

    menent!kan berapa lama akt! #ang dib!t!kan !nt!k mengeliminasi sel!r! obat

    se$ara e"ekti" dari dalam t!b! setela pemberian obat dientikan%

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    28/30

    =stimasi konsentrasi obat maksim!m &Css maks ata! p!n$ak( dan konsentrasi

    obat minim!m &Css min ata! pal!ng( dalam plasma #ang diasilkan ole s!at! dosis

    obat tertent! di dalam interval pendosisan pada keadaan t!nak sering kali sangat

    penting ditent!kan &6iat gambar 20(% Sebagai $onto' meskip!n gentamisin ar!s

    men$apai konsentrasi p!n$ak tertent! !nt!k mengasilkan e"ikasi' kadar pal!ng ,!ga

    ar!s dipastikan berada dibaa konsentrasi tertent! !nt!k meminimalkan toksisitas

    #ang berkaitan dengan konsentrasi%

    +nt!k obatobat #ang memiliki indeks terape!tik sempit &Seperti teo"ilin('

    tingkat "l!kt!asi konsentrasi obat dalam plasma #ang ter,adi antardosis sebaikn#a

    ditent!kan% al ini ter!tama sangat pentinng dilak!kan ,ika interval pendosisan lebi

    lama daripada akt! par! &Hakni "l!kt!asi akan besar( dan kadar Css min

    dig!nakan !nt!k memanta! terapi%

    Sampel plasma !nt!k peng!,ian obat sering kali diambil pada kadar paling

    ata! tepat sebel!m dosis berik!tn#a diberikan karena kadar Css min mer!pakan

    parameter #ang paling reprod!sibel% Konsentrasi obat dalam plasma #ang dilaporkan

    !nt!k sampel ini sering dianggap sebagai konsentrasi rerata pada keadaan t!nak &Css

    rerata(%

    ;.1. K#$#%-$" O% +'$"++ /+ 7/$+ (C$$ +'$)

    Konsentrasi obat maksim!m dalam plasma dapat diit!ng ,ika dosis obat #ang

    diberikan bent!k garam &S(' bioavailabilitas &.(' vol!me distrib!si &E(' dan konstanta

    la,! eliminasi &K( diketa!i:

    Css maks

    Ata!

    Css maks

    T C dan &S( &.( &dosis(L E men#atakan per!baan konsentrasi obat #ang ter,adi

    selama interval pendosisan dan &1eKt( men#atakan "raksi obat #ang dieliminasi pada

    interval pendosisan% Seingga persamaan Css maks adala :

    27

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    29/30

    Css maks

    Apabila obat diberikan se$ara oral' peratian !tama adala pada "ase absorpsi

    karena komponen distrib!si #ang berkaitan dengan model d!a kompartemen

    !m!mn#a dapat diabaikan%

  • 7/26/2019 ADNAN APRILIANTO SONI 3351151538.doc

    30/30

    4ika dosis' konstanta la,! eliminasi &K(' vol!me distrib!si &E(' bent!k garam &S(' dan

    bioavailabilitas &.( diketa!i maka dapat mengg!nakan persamaan :

    Css min

    Apabila la,! absorpsi #ang lambat se$ara signi"ikan meng!rangi k!rva konsentrasi

    obat dalam plasma ver!s akt! &misaln#a bent!k sediaan lepasberkelan,!tan(% Css

    min biasan#a dapat dias!msikan mendekati konsentrasi rerata pada keadaan t!nak

    &Css rerata(' dengan persamaan :

    Cl