adhesi post op
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Adhesi Post Op
1/15
BAB I
PENDAHULUAN
Intestinal obstructionmerupakan kegawatan dalam bedah abdominalis
yang sering dijumpai, merupakan 60-70% dari seluruh kasus akut
abdomen yang bukan appendicitis akuta. Penyebab yang paling sering
dari obstruksi ileus adalah adhesi, sedangkan diketahui bahwa operasi
abdominalis dan operasi obstetri ginekologik makin sering dilaksanakan
yang terutama didukung oleh kemajuan di bidang diagnostik kelainan
abdominalis(urt,!0"#$.
Intestinal obstructionmeliputi sumbatan sebagian (partial$ atau seluruh
(complete$ lumen usus sehingga mengakibatkan isi usus tak dapat
melewati lumen usus. al ini dapat disebabkan oleh berbagai macam
kondisi, yang paling sering menyebabkannya adalah jaringan usus itu
sendiri dapat dikarenakan adhesi, hernia, atau tumor (&enni'er ,!0"#$.
1
-
7/25/2019 Adhesi Post Op
2/15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
)leus obstrukti' adalah sumbatan sebagian atau seluruh lumen usus
sehingga mengakibatkan isi usus mengalami kegagalan melewati lumen
usus (&enni'er , !0"#$.
)leus obstrukti' letak rendah obstruksinya mengenai usus halus
sedangkan apabila ileus obstruksi letak tinggi maka terjadi hambatan di
usus besar
2.2 Etiologi
eberapa kelainan penyebab obstruksi* (&enni'er ,!0"#$
+ambar kelainan penyebab bstruksi (+unawan, !0"$
bstruksi usus dapat dikarenakan* (&eni''er , !0"#$
ekanik, dimana terdapat sesuatu yang menghambat jalannya
)leus, sebuah kondisi dimana usus tidak dapat bekerja secara
baik, akan tetapi tidak ada problem struktur anatomisnya
2
-
7/25/2019 Adhesi Post Op
3/15
)leus paralitik, dikenal juga sebagai Pseudo-obstruksi,yang merupakan
salah satu dari penyebab utama dari obstruksi usus terutama pada bayi
dan anak-anak. Penyebab dari ileus paralitik*
akteri atau /irus yang menyebabkan in'eksi pada usus
(gastroenteritis$
etidakseimbangan elektrolit, mineral atau bahan-bahan kimia
lainnya (eperti pada penurunan potasium$
omplikasi dari operasi abdomen
Penurunan suplai darah ke usus (iskemi mesenterika$
)n'eksi yang ada pada abdomen, seperti apendisitis
Penyakit ginjal atau paru-paru
Penggunaan berbagai macam obat-obatan sejenis narkotika.
Penyebab mekanik obstruksi usus terdiri dari*(&enni'er , !0"#$
1dhesi atau jaringan parut (scar)yang terbentuk setelah operasi
enda asing (suatu objek yang tertelan dan memblok jalannya
usus$
atu empedu (jarang$
ernia
)ntususepsi
2umor yang memblok jalan usus
3ol/ulus
)leus bstruksi dapat diklasi'ikasikan berdasarkan si'at sumbatannya
yaitu* (Patrick, !0"$
Parsial obstruksi, penderita masih bisa makan dan 'latus.
imple obstruksi, terjadi obstruksi akan tetapi tidak ada
gangguan /ascular
bstruksi strangulasi, tejadi obstruksi dengan gangguan
/ascular, dan dapat terjadi per'orasi.
Penyebab terjadinya ileus
Perlekatan (60%$
4eoplasma (!0%$
ernia ("0%$
3
-
7/25/2019 Adhesi Post Op
4/15
)n'lamatory owell 5isease (%$
)ntusepsi (%$
3ol/ulus (%$
ainnya (%$
2abel persentase penyebab terjadinya ileus (Patrick,!0"$
2.3 Patogenesis
bstruksi ileus merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi
karena adanya daya mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding
usus sehingga menyebabkan penyempitan8penyumbatan lumen usus. al
tersebut menyebabkan pasase usus terganggu. 1kan terjadi pengumpulanisi lumen usus yang berupa gas dan cairan, pada bagian pro9imal tempat
penyumbatan, yang menyebabkan pelebaran dinding usus (distensi$.
umbatan usus dan distensi usus menyebabkan rangsangan terjadinya
hipersekresi kelenjar pencernaan.
5engan demikian akumulasi cairan dan gas makin bertambah yang
menyebabkan distensi usus tidak hanya pada tempat sumbatan tetapi
juga dapat mengenai seluruh panjang usus sebelah pro9imal sumbatan.
umbatan ini menyebabkan gerakan usus yang meningkat
(hiperperistaltik$ sebagai usaha alamiah. ebaliknya juga terjadi gerakan
antiperistaltik. al ini menyebabkan terjadi serangan kolik abdomen dan
muntah-muntah. Pada obstruksi usus yang lanjut, peristaltik sudah hilang
oleh karena dinding usus kehilangan daya kontraksinya.(Parswa, !0"$
2.4 Ga!a"an #linis
)leus bstuksi letak tinggi dari gambaran klinis didapatkan* (rian,!0"$
ual
untah obstruksinya semakin proksimal
5iare, pada awal-awal terjadinya obstruksi
onstipasi pada akhir terjadinya obstruksi diikuti dengan 'latus (-$
disertai dengan menurunkan gerakan peristaltik usus
5emam dan takikardia, pada akhir obstruksi biasanya dikaitkan
dengan adanya strangulasi pada usus
:iwayat oprasi abdomen dan pel/is, atau terapi radiasi
4
-
7/25/2019 Adhesi Post Op
5/15
:iwayat keganasan, biasanya keganasan o/arium atau kolon
)leus obstuksi letak rendah dari gambaran klinis didapatkan*
(;hristy,!0"$ 5istensi abdomen
4yeri kram pada perut
ual
untah
+angguan dari motilitas usus< 'latus(-$ dan konstipasi
Pada obstruksi usus dengan strangulasi, terjadi keadaan gangguan
pendarahan dinding usus yang menyebabkan nekrosis atau gangguan
dinding usus. ahaya umum dari keadaan ini adalah sepsis
2.$ Diagnosa Ban%ing
55 dari pada intestinal obstruksi dapat meliputi* (&enni'er , !0"#rolithiasis
5emam ti'oid
Pankreatitis akut
Proses in'lamasi akut antraperitoneal (1cute 1ppendicitis$
olesistitis
Per'orasi >lkus 5uodeni
esenteric /ascular occlusion
2.& Diagnosis
5
-
7/25/2019 Adhesi Post Op
6/15
Pemeriksaan 'isik yang dapat ditemukan* (;hrysti, !0"< &enni'er ,!0"# terbalik.
+ambaran obstruksi ileus yang menunjukkan air 'luid le/el dan 'ish
bone apperence (radio, !0"$
;2 scan* (Patrick !0"$
;2 scan dapat digunakan pada penderita dengan suspek adanya
obstruksi usus, dimana pada gejala klinis sulit ditentukan dan
pemeriksaan 'oto polos abdomen tidak menunjukan adanya tanda
obstruksi, terutama yang parsial obstruksi.
7
-
7/25/2019 Adhesi Post Op
8/15
+ambar ;2-scan )leus bstruksi(Patrick, !0"$
Pada gambar diatas dapat terlihat dilatasi pada usus, kontras pada
usus terlihat mengisi penuh dinding usus di sebelah kiri pasien (panah
kuning$, pada bagian kanan pasien usus distal mengalami dekompresi
(Panah merah$. Pada kasus ini disebabkan oleh adanya hernia umbilicalis
inkarserata dimana pada bagian pro9imal dari cincin hernia membesar
dan pada bagian distalnya terjepit
2.' Penatala#sanaan(&enni'er , !0"#< ;hristy, !0"$Penatalaksanaan obstruksi usus sekarang dengan jelas telah
menurunkan angka morbiditas dan mortalitas. al ini terutama disebabkan
telah dipahaminya dengan tepat patogenesis penyakit serta perubahan
homeostasis sebagai akibat obstruksi usus.
Penatalaksanaan obstruksi usus ini membutuhkan rawat inap. Pada
umumnya penderita mengikuti prosedur penatalaksanaan dalam aturan
yang tetap.
1. Persiapan penderita
Persiapan penderita berjalan bersama dengan usaha menegakkan
diagnosis obstruksi usus secara lengkap dan tepat. ering dengan
persiapan penderita yang baik, obstruksinya berkurang atau hilang sama
sekali. Persiapan penderita meliputi *
5ekompressi usus dengan suction, menggunakan 4+2 yang
dimasukkan dalam perut atau usus
8
-
7/25/2019 Adhesi Post Op
9/15
Pemasangan kateter untuk mengukur urine output
oreksi elektrolit dan keseimbangan asam basa
1tasi dehidrasi
. perati'
2indakan operati' untuk membebaskan obstruksi dibutuhkan bila
dekompresi dengan 4+2 tidak memberikan perbaikan atau diduga adanya
kematian jaringan.
ila telah diputuskan untuk tindakan operasi, ada @ hal yang perlu
perhatikan *
erapa lama obstruksinya sudah berlangsung.
agaimana keadaan8'ungsi organ /ital lainnya, baik sebagai akibat
obstruksinya maupun kondisi sebelum sakit.
1pakah ada risiko strangulasi.
ewaspadaan akan resiko strangulasi sangat penting. Pada obstruksi
usus yang ditolong dengan cara operati' pada saat yang tepat, angka
kematiannya adalah "% pada !# jam pertama, sedangkan pada
strangulasi angka kematian tersebut @"%.
Pada umumnya dikenal # macam (cara$ tindakan bedah yang
dikerjakan pada obstruksi usus *
Koreksi sederhana (simple correction). al ini merupakan tindakan
bedah sederhana untuk membebaskan usus dari jepitan, misalnya
pada hernia incarcerata nonstrangulasi, jepitan oleh streng8adhesi
atau pada /ol/ulus ringan.
Tindakan operatif b-pass. embuat saluran usus baru yang
AmelewatiA bagian usus yang tersumbat, misalnya pada tumor
intraluminal, ;rohn disease, dan sebagainya.
9
-
7/25/2019 Adhesi Post Op
10/15
embuat 'istula entero-cutaneus pada bagian pro9imal dari tempat
obstruksi, misalnya pada ;a stadium lanjut.
elakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat anastomosis
ujung-ujung usus untuk mempertahankan kontinuitas lumen usus,
misalnya pada carcinomacolon, in/aginasi strangulata, dan sebagainya.
Pada beberapa obstruksi ileus, kadang-kadang dilakukan tindakan
operati' bertahap, baik oleh karena penyakitnya sendiri maupun karena
keadaan penderitanya, misalnya pada ;a sigmoid obstrukti', mula-mula
dilakukan kolostomi saja, kemudian hari dilakukan reseksi usus dan
anastomosis. (&enni'er , !0"#< ;hristy, !0"$
10
-
7/25/2019 Adhesi Post Op
11/15
1logarithm management pada kasus ileus (Patrick,!0"$
5iet
Pada kasus ileus diet secara umum harus menunggu ileus tidak ada
lagi dengan ditandai adanya bising usus yang sudah kembali normal dan
ditandai dengan adanya 'latus pada pasien. 5iet untuk pertama kalinya
dapat digunakan permen karet. arena permen karet merupakan bentuk
bahan makan palsu yang dapat merangsang motilitas pada usus.ecara
eta-analisa permen karet dapat memperpendek waktu untuk 'latus
pertama kali sehingga pasien tidak perlu berlama-lama dirumah sakit
setelah oprasi abdomen. (urt, !0"#$
2.( A%)esi *ost o*e"asi
1dhesi Post perasi 1dhesi merupakan suatu jaringan parut yang
sering menyebabkan organ dalam dan atau jaringan tetap melekat setelah
pembedahan. 1dhesi dapat membelit dan menarik organ dari tempatnya
dan merupakan penyebab utama dari obstruksi usus, in'ertilitas (bedah
gynecolog$, dan nyeri kronis pel/is. (3ictor, !0"0$
1dhesi dapat timbul karena operasi yang sebelumnya, atau peritonitis
setempat atau umum. Pita adhesi timbul diantara lipatan usus dan luka
dan situs operasi. 1dhesi ini dapat meyebabkan obstruksi usus halus
dengan menyebabkan angulasi akut dan kinking, seringnya adhesi ini
timbul beberapa tahun setelah operasi. al ini dikarenakan teknik operasi
yang salah atau terlalu banyak trauma pada usus sewaktu operasi
sehingga usus rusak dan terbentuk jaringan parut yang dapat mengalami
penyempitan. (3ictor, !0"0$1da prinsip dan teknik yang digunakan pada pembedahan untuk
meminimalkan komplikasi post operasi seperti terjadinya adhesi. Prinsip
dan teknik tersebut meliputi* (3ictor, !0"0$
- Penanganan jaringan secara menyeluruh dengan baik meminimalisir
trauma pada jaringan- engontrol pendarahan- enggunakan 1dhesi barier (+ore-2e9 urgical enbrane$- encegah in'eksi
11
-
7/25/2019 Adhesi Post Op
12/15
ahkan teknik pembedahan yang baik pun tidak dapat selalu
mencegah pembentukan adhesi. &adi, sebagai metode tambahan, banyak
ahli bedah telah menggunakan adhesion barriers sebagai pencegahan
terjadinya adhesi pada bedah abdomen dan pel/is. 1dhesi terbentuk
ketika adanya in'lamasi yang menyebabkan eksudat dari serum
mengandung 'ibrinogen sampai ke permukaan usus. ?ibrinogen tersebut
diubah menjadi 'ibrin soluble, dan kemudian berikatan dengan 'ibrin yang
insoluble untuk membentuk adhesi 'ibrinous. ecara normal, terjadi
'ibrinolisis dan adhesi 'ibrinous dipecahkan. agaimanapun, jika proses
'ibrinolisis menurun, akan terjadi sepsis dan in'lamasi, adanya
peningkatan 'ibroblast dan kolagen yang ditimbun, menghasilkan suatu
pembentukan adhesi 'ibrous yang permanen. (3ictor, !0"0$
2.( P"ognosis
Prognosa tergantung penyebab *
ernia simpel* prognosis baik
2umor* prognosis tergantung stadium tumor
1dhesi* cenderung adhesi ulang
12
-
7/25/2019 Adhesi Post Op
13/15
BAB III
KESI+PULAN
Intestinal obstructionmerupakan sumbatan sebagian (partial$ atau
seluruh (complete$ lumen usus sehingga mengakibatkan isi usus tak
dapat melewati lumen usus. al ini dapat disebabkan oleh berbagai
macam kondisi, yang paling sering menyebabkannya adalah jaringan usus
itu sendiri dapat dikarenakan adhesi, hernia, atau tumor.
Penyebab paling umum pada ileus obstruksi adalah adhesi pasca
operasi dimana adhesi pasca operasi akan terjadi berkisar antara #
minggu setalah operasi atau beberapa dekade setelahnya.
ahkan tekhnik bedah yang terbaik pun tidak dapat mencegah
terjadinya adhesi oleh karena itu banyak ahli bedah telah menggunakan
adhesion barrier untuk mencegah terjadinya adhesi pada pembedahan
abdomen dan pel/is.
13
-
7/25/2019 Adhesi Post Op
14/15
DA,TA- PUSTAKA
urt ;agir, 5, ?1; BIleusC, !0"#< edscape< diakses tanggal
no/ember !0" page*"-
&eni'er . ehrer, 5, 5epartment o' +astroenterology, ?rank'ord-
2orresdale ospital, 1ria ealth ystem, Philadelphia, P1.CIntestinal
!bstructionC, !0"#< edlinePlus< diakses tanggal 4o/ember !0" page*
"-@
rian 1 4obie, 5 B"mall Bo#el !bstructionC, !0"< edscape< diakses
tanggal 4o/ember !0" page* "-@
Parswa 1nsari, 5 BIntestinal !bstructionC, !0"< erckanual* diakses
tanggal 4o/ember !0" page*"-6
;hristy opkins, 5, P B$ar%e Bo#ell !bstruction&, !0"< edscape