ade novriansyah 05121002026 _paper hidrologi

Upload: david-maxwell

Post on 18-Oct-2015

35 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    1/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    1. Daerah Aliran Sungai (DAS) / Daerah Pengairan Sungai (DPS) DAS atauDaerah Aliran Sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu

    kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan

    dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang

    batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan

    yang masih terpengaruh aktivitas daratan. (PP No 37 tentang Pengelolaan DAS, Pasal 1).

    Dalam bahasaInggrisdisebut Watershed atau dalam skala luasan kecil disebut Catchment

    Areaadalah suatu wilayah daratan yang dibatasi oleh punggung bukit atau batas-batas

    pemisah topografi, yang berfungsi menerima, menyimpan dan mengalirkan curah hujan yang

    jatuh di atasnya ke alur-alur sungai dan terus mengalir ke anak sungai dan ke sungai utama,

    akhirnya bermuara ke danau/waduk atau ke laut. Sedangkan Sub DAS adalahbagian dari

    DAS yang menerima air hujan dan mengalirkannya melalui anak sungai ke sungai uatama.

    Setiap DAS terbagi habis ke dalam Sub DAS-Sub DAS.

    Sub DAS yaitu suatu wilayah kesatuan ekosistem yang terbentuk secara alamiah, air

    hujan meresap atau mengalir melalui cabang aliran sungai yang membentuk bagian wilayah

    DAS. Sub-sub DAS merupakan suatu wilayah kesatuan ekosistem yang terbentuk secara

    alamiah, dimana air hujan meresap atau mengalir melalui ranting aliran sungai yang

    membentuk bagian dari Sub DAS. Daerah Tangkapan Air (DTA) adalahDaerah Tangkapan

    Air adalah suatu kawasan yang berfungsi sebagai daerah penadah air yang mempunyai

    manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sumber air di wilayah daerah.

    Daerah Tangkapan Air (DTA) merupakan kawasan di hulu danau yang memasok air

    ke danau . Sungai merupakan =system pengaliran air mulai dari mata air sampai muara

    dengan dibatasi pada kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan.

    (Permen No 39/1989 Tentang pembagian wilayah sungai Pasal 1 ayat 2)

    Bagian Hulu DASmerupakan suatu wilayah daratan bagian dari DAS yang dicirikandengan topografi bergelombang, berbukit dan atau bergunung, kerapatan drainase relatif

    tinggi, merupakan sumber air yang masuk ke sungai utama dan sumber erosi yang sebagian

    terangkut menjadi sedimen daerah hilir.

    Bagian Hilir DAS yaitu suatu wilayah daratan bagian dari DAS yang dicirikan

    dengan topografi datar sampai landai, merupakan daerah endapan sedimen atau aluvial.

    Pembagian Daerah Aliran Sungai berdasarkan fungsi Hulu, Tengah dan Hilir yaitu:

  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    2/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    1. bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untukmempertahankan kondisi

    2. lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan darikondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air

    (debit), dan curah hujan.

    3. bagian tengahdidasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untukdapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain

    dapat diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air,

    dan ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti

    pengelolaan sungai, waduk, dan danau.

    4. bagian hi li r didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untukdapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang

    diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air,

    ketinggian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta

    pengelolaan air limbah.

  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    3/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    2. Alat Ukur Curah Hujan Hellmann (otomatis)

    Pada umumnya penakar hujan jenis Hellman yang dipakai di BMG yaitu Rain Fues

    yang di impor dari Jerman. Tetapi Penakar hujan jenis Hellman ini ada juga yang dibuat

    didalam negeri. Pada bagian depan alat ini terdapat sebuah pintu dalam keadaan tertutup.

    Apabila pintu dalam keadaan terbuka, maka bagian-baian alat ini akan terlihat seperti gambar

    dibawah ini :

    Penakar hujan jenis hellman beserta bagian-bagiannya keterangan gambar :

    1.Bibir atau mulut corong

    2. Lebar corong

    3.Tempat kunci atau gembok

    4.Tangki pelampung

    5.Silinder jam tempat meletakkan pias

    6.Tangki pena

    7.Tabung tempat pelampung

    8. Pelampung

    9. Pintu penakar hujan

    http://www.teknologisurvey.com/index.php?route=product/product&product_id=92http://1.bp.blogspot.com/-MHP3vzmghws/TeCbADi2CzI/AAAAAAAAAbE/OuLjUmU29yA/s1600/penakar_hujan_hellman1.pnghttp://www.teknologisurvey.com/index.php?route=product/product&product_id=92
  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    4/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    10. Alat penyimpan data

    11.Alat pengatur tinggi rendah selang gelas (siphon)

    12.selang gelas

    13.Tempat kunci atau gembok

    14.Panci pengumpul air hujan bervolume

    Cara Kerja Alat :

    Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung

    tempat pelampung. Air hujan ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat atau

    naik keatas.Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya selalu

    mengikuti tangkai pelampung Gerakkan pena dicatat pada pias yang ditakkan/digulung pada

    silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per. Jika air dalam tabung hampir

    penuh (dapat dilihat pada lengkungan selang gelas),pena akan mencapai tempat teratas pada

    pias.Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas,maka berdasarkan

    sistem siphon otomatis (sistem selang air),air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian

    ujung selang dalam tabung.Bersamaan dengan keluarnya air,tangki pelampung dan pena

    turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal.Jika hujan masih terus-

    menerus turun,maka pelampung akan naik kembali seperti diatas.Dengan demikian jumlah

    curah hujan dapat dihitung atau ditentukan dengan menghitung garis-garis vertikal.

    Cara Perawatan/Pemeliharan AlatPenakar hujanjenis hellman memerlukan perawatan yang cukup intensif .Perawatan

    tersebut harus dilakukan untuk menghindari kerusakan-kerusakan pada alat ini.Adapun

    cara perawatan/pemeliharaan yang dapat dilakukan pada alat ini antara lain:

    1. Corong penakar hujanharus selalu dibersihkan dari benda-benda,sehingga tidak

    tersumbat

    2. Pena harus dijaga tetap bersih.Kalau sudah kelihatan agak kotor supaya dicuci secara hati-

    hati dengan menggunakan air hangat dicampur deterjen setelah dilepas dari tangkainya

    3. Pena yang sudah kurang baik karena sudah lama dipakai,harus diganti dengan yang baru

    4. Pemasangan kembali pena,tidak boleh terlalu keras menekan pias karena akan

  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    5/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    mengganggu kepekaan dan ketelitian instrumen/alat

    5. Kadang-kadang pada pias terdapat pembacaan dimana pada angka sepuluh,pena

    sukar/tidak krmbali keangka nol.Hal ini kemungkinan disebabkan oleh tersumbatnya atau

    menyempitnya lengkungan selang gelas oleh kotorankotoran atau lumut.Jika hal ini

    terjadi,gelas harus ditarik/diangkat keluar dan dibersihkan dengan kapas dan lidi/kawat

    tersebut dengan cara seperti diatas

    Instalasi / Penempatan Alat

    Agar pembacaan atau pengukuran curah hujan yang dilakukan pada berbagai stasiun dapat

    saling dibandingkan,maka cara penempatan penakar hujan,periode waktu penakapan curah

    hujan,dan prosedur pengamatan harus baku.

    Instalasi alat penakar hujan jenis hellman ini sama dengan alat penakar hujan lainnya.Alat ini

    juga harus memperhatikan beberapa hal secara umumnya,antara lain:

    1. Tempat terbuka,bebas dari hambatan seperti bangunan,pepohonan danlainlain. Jarak ideal sebuah alat penakar hujan dari penghambat adalah 2x

    ketinggian penghambat.

    2. Efek angin,Sebaiknya disekeliling alat dipasangkan penahan angin agar datayang didapat lbih akurat.Penahan angin harus diletakkan mengelilingi alat

    tetapi tidak boleh telalu dekat dan ketinggiannya tidak boleh terlalu tinggi dari

    alat.

    3. Ketinggian alat,Biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan/atau Negarabersangkutan.BMG menetapkan ketinggian alat penakar hujan adalah 120 cm

    diatas permukaan tanah berumput tipis.

    4. Cat,sebaiknya menggunakan warna putih/chrome untuk mengurangi efekpenguapan.

    5. Pelindung alat/pagar,apabila alat dianggap perlu untuk dikelilingi pagar,makaketinggian pagar tidak boleh melebihi tinggi alat(biasanya cukup 1 m). Pada

    umumnya pemasangan penakar hujan janis hellman disesuaikan dengan pola

    lapangan alat-alat.

    Penakar hujan dipasang atau disekrup diatas sebuah pondasi yang terdiri dari lapisan

    papan,lapisan beton dan lapisan batu sungai.seperti yang terlihat pada gambar berikut.

  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    6/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    instalasi/penempatapenakar hujan jenis hellman

    Keterangan gambar:

    1.Lapisan beton berwarna putih

    campuran,1:2:3

    2.Lapisan campuran batu kali

    3.Lapisan papan

    4.Empat buah sekrup

    Cara Penggunaan Alat/Instrumen

    Pengamatan curah hujan dengan penakar hujan jenis hellman dilakukan setiap hari

    pada jam-jam tertentu dan dalam periode tertentu,meskipun cuaca dalam keadaan cerah atau

    pada musim kemarau.Adapun cara menggunakan penakar hujan jenis hellman ini pada saat

    observasi/ pengamatan antara lain:

    1. Buka pintu bagian muka instrument (penakar hujan jenis hellman ini),kemudiansingkirkan pena dari pias,lalu angkat silinder jam perlahanlahan kearah vertical.

    http://2.bp.blogspot.com/-lhuJBeb4YKM/TeCcsmF1RXI/AAAAAAAAAbM/36yLvEj6jvc/s1600/penakar_hujan_hellman2.png
  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    7/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    2. putar per jam secukupnya (jangan terlalu keras atau pol),ambil kertas pias untukhellman yang baru dan tulis tanggal pemasangan kertas tersebut,nama stasiun dan

    nama observer/ pengamat yang bertugas pada saat tersebut pada sisi kiri.

    3. pasang pias pada silinder jam dengan menggunakan alat penjepit pias yang melekatpada silinder.Pada saat pemasangan pias ,diusahakan agar pena menunjukkan atau

    mendekati waktu setempat.

    4. Letakkan kembali silinder pada tempatnya,lalu cocokkan waktu yang ditunjukkanpada pena pias dengan waktu setempat dengan jalan memutar kekiri atau kekanan

    silinder petrlahan-lahan tetapi tidak boleh terlalu banyak putaran.

    5. Isi pena dengan tinta recorder,dengan catatan tinta tidak boleh terlalu penuh.Cukuphanya dengan mengisi tiga perempat bagian saja dengan tujuan supaya tinta tidak

    mudah tumpah pada waktu penggantian pias dan cuaca dalam keadaan lembab.

    6. Ambil air sebanyak 200 ml (dapat menggunakan gelas penakar hellman),kemudiantuangkan kedalam corong penakar hujansecar perlahan-lahan sehingga air tumpah

    keluardan pada pias terdapat garis vertical dari angka nol sampai sepuluh.Pada

    keadaan akhir pena harus menunjukkan angka nol pada pias.Pekerjaan harus

    dilakukan setiap kali sesudah penggunaan pias walaupun keaadan cuaca pada saat itu

    baik atau hari dalam keadaan cerah.Terutama pada musim kemarau, dimana

    penguapan cukup besar sehingga air pada dasar tabung menguap sampai habis yang

    akan mengurangi pencatatan curah hujan yang sebenarnya.

    Kerusakan-Kerusakan yang Terjadi Pada Alat

    Setiap alat/instrument pasti pernah mengalami kerusakan-kerusakan.Adapun

    kerusakan-kerusakan yang biasa terjadi pada penakar hujanjenis hellman ini antara

    lain yaitu:

    1. As pelampunng sulit untuk di buka.2. Pelampung bocor sehingga air mudah masuk.3. As pelampung dan tiang pemegang tidak sejajar sehungga as pelampung sulit untuk

    di buka.

    4. Pipa level kotor sehingga menghambat keluarnya air.5. pipa level terlalu rendah atuau terlalu tinggi.6. Paking karet dalm mur pipa level rusak.

  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    8/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    7. Pena tidak diangka nol.8. Pena kotor.9. Jam macet yang disebabkan oleh:

    a.Memutarnya terlalu keras.

    b.Per putus.

    c.Per ujung luar/dalam lepas

    pegangannya.

    d.As-as dari roda penggerak kotor.

    e.Bejana air kurang tegak lurus.

    Cara Mengatasi Kerusakan-Kerusakan yang Terjadi

    Adapun cara yang digunakan untuk mengatasi kerusakan-kerusakan yang terjadi

    pada penakar hujanjenis hellman antara lain:

    1. As pelampung diterik keatas lalu dibersihkan dengan ampelas yang dibuat dari kertasputih HVS dan diolesi dengan pensil hitam 2b sampai tebal,kemudian dibuat

    menggosok sampai licin.Dengan catatan as pelampung tidak boleh diminyaki.

    2. Pelampung dipanaskan dengan tujuan supaya air menguap,setelah kering kemudian disolder kuningan atau dengan lilin bagian yang bocor.

    3. Biasanya as bisa bergeak,kemudian disejajarkan lagi4. Pipa dilepas dan dimasukkan kedalam wadah yang berisi air bersabun kemudian

    dikocok-kocok hingga bersih

    5. Pipa level harus disetel dengan mengendorkan mur,kemudian ditarik pipa terlalutinggi dan dimasukkan jika pipa terlalu rendah dengan cara menuangkan air 10

    mm.Hal tesebut dilakukan berulang-ulang sampai pena tepat angka 10,lalu pena

    kembali turun.Hal ini disebabkan karena kalau pipa terlalu tinggi pena akan melebihi

    angka 10.Dan jikalau pipa terlalu rendah,pena belum sampai ke angka 10 sudah

    kembali turun.

    6. Kalau paking karet rusak,kemungkinan air dapat keluar dari tempat tersebut dan udaraakan masuk sehingga proses keluarnya air tidak sempurna.

  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    9/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    7. Kalau pena terlalu tinggi maka pena harus diturunkan.Sebaliknya,jika pena terlalurendah harus dinaikkan dengan cara mengendurkan sekrup tangkai pena yang

    memegang as pelampung kemudian dicoba dengan memasukkan air 10 mm sampai

    angka 10 harus turun diangka nol dan harus diulang-ulang.

    8. Pena kotor harus dibersihkan dengan alcohol 90% sampai bersih dan ujung pena tidakboleh dipegang dengan tangan,karena tangan kita berminyak sehingga tinta tidak akan

    mencatat pada kertas pias.

    9. a.Kalau memutarnya jangan terlalu keras.hal itu dapat menyebabkan macet.b.Apabila per putus kalau bisa disambung dengan cara membakar per itu lalu

    dilubangi disambungkan

    c.Kalau ujung per bagian luar lepas,harus dibongkar dan digulung kembali,lubangnya

    disangkutkan pada dinding tempat per itu.Kalau ujung dalam yang lepas,Pakai tang

    ujung runcing sehingga menyangkut pada pemutar.

    d.Kalau as-as roda kotor atau karatan harus diberi minyak,tetapi as angkernya harus

    dilepas dulu baru diputar berulang-ulang sampai kotoran bersih,kemudian minyak di

    gosok dengan lap sampai bersih

    e.Apabila bejana air kurang tegak lurus sehingga peralatan pada pias miring.Hal yang

    dapat dilakukan yaitu tinggal memutar sekrup yang ada dibawah bejana (ada tiga buah

    sekrup)sehingga bejana datar atau tegak lurus.

  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    10/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    3. AWLR (Automatic Water Level Recorder)Stasiun pengukuran tinggi muka air otomatik atau AWLR adalah alat yang di pasang

    pada titik keluaran (outlet) DAS untuk mengamati perilaku aliran sungai selama

    periode tertentu sebagai suatu respon dari karekteristik hidrologis DAS bersangkutan.

    Berdasarkan prinsip pengukurannya, sebuah stasiun pengamat tinggi muka air secara

    umum dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :

    1. AWLR tipe kotak , yaitu terdapat kotak lansung antara sensor alat denganpermukan air

    2. AWLR tipe non kotak , artinya tidak ada kontak lansung antara sensorpengukur tinggi muka air dengan permukaan air

    AWLR tipe kotak berdasarkan prinsip kerja sensornya diantaranya AWLR tipe

    mekanik serta AWLR tipe tekanan. AWLR tipe mekanik mencatat data tinggi muka air

    berdasarkan perubahan posisi vertikal pelampung yang terapung pada permukaan air.

    Perubahan posisi pelampung kemudian di transpormasikan menjadi data tinggi mukai air

    yang tercatat pada pias berskala yang berputar melalui sistem mekanik . sedangkan AWLR

    tipe sensor tekanan mengukur perubahan tinggi muka air berdasarkan adanya perubahan

    tekanan pada sensor akibat perubahan tinggi muka air. AWLR tipe non kontak merupakan

    hasil pengembangan terkini dari instrumen pengukur tinggi muka air melalui kecanggian cara

    kerja sensor ultra soniknya. Sensor AWLR tipe ini secara periodik akan memancarkan suatu

    seri. Gelombang suara vertikal yang akan dipantukan oleh permukaan air. Berdasarkan

    kecepatan rambatan gelombang dari saat di pancarkanhingga diterima kembali oleh sensor

    setelah terpantul permukaan air , dapat menginformasikan jarak antara sensor dengan

    permukaan air. Selanjutnya data jarak tersebut disimpan dalam memori data logger.

    Kelebihan alat dengan menggunakan sistem ini dibandingkan dengan sistem yang disebutkan

    sebelum diantara nya adalah :

  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    11/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    Tidak memerlukan sumur alat serta terowongan yang menghubungkan muka airsungai yang diamati dengan sumur dimana sensor terpasang ( untuk sensor tipe

    pelampung maupun tekanan)

    Karena posisi sensor yang tidak bersentuhan dengan air , alat dengan sensorultrasonik tidak memerlukan perawatan seintensif alat dengan sensor kontak , yang

    memerlukan tindakan pembersihan rutin karena penyumbatan sumur serta terowongan

    penghubungan akibat sedimentasi.

  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    12/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    4. Data Curah Hujan Harian, Bulanan, dan Tahunan

    Data Curah Hujan Harian adalah suatu hasil kumpulan data data jumlah curah hujan

    yang terjadi dalam satu hari tertentu.

    Data Curah Hujan Bulanan adalah suatu hasil kumpulan data data jumlah curah hujan

    harian dalam satu bulan tertentu.

    Data Curah Hujan Bulanan adalah suatu hasil kumpulan data data jumlah curah hujan

    bulanan dalam satu tahun tertentu.

  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    13/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    5. Hujan SatuanHujan satuan adalah curah hujan yang lamanya sedemikian rupa sehingga lamanya

    limpasan permukaan tidak menjadi pendek, meskipun curah hujan itu menjadi pendek. Jadi

    hujan satuan yang dipilih adalah yang lamanya sama atau lebih pendek dari periode naik

    hidrograf (waktu dari titik permulaan aliran permukaan sampai puncak, time to peak).

    Periode limpasan dari hujan satuan semuanya adalah kira-kira sama dan tidak ada sangkut

    pautnya dengan intensitas hujan (Suripin, 2003).

  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    14/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    6. HIDROGRAF SATUAN

    Hidrograf satuan adalah hidrograf limpasan langsung yang dihasilkan oleh hujan

    efektif (hujan netto) yang terjadi merata di seluruh DAS dan dengan intensitas tetap selama

    satu satuan waktu yang ditetapkan, yang disebut hujan satuan. Hujan satuan adalah curah

    hujan yang lamanya sedemikian rupa sehingga lamanya limpasan permukaan tidak menjadi

    pendek, meskipun curah hujan itu menjadi pendek. Jadi hujan satuan yang dipilih adalah

    yang lamanya sama atau lebih pendek dari periode naik hidrograf (waktu dari titik permulaan

    aliran permukaan sampai puncak, time to peak). Periode limpasan dari hujan satuan

    semuanya adalah kira-kira sama dan tidak ada sangkut pautnya dengan intensitas hujan(Suripin, 2003).

    Dalam bentuk definisi yang lebih sederhana hidograf satuan suatu DAS adalah suatu

    limpasan langsung yang diakibatkan oleh satu satuan hujan efektif, yang terbagi rata dalam

    waktu dan ruang (Soemarto, 1999).

    Teori hidrograf satuan merupakan penerapan teori sistem linear dalam hidrologi daerah aliran

    sungai yang dipandang sebagai proses black boxdan sistemnya ditandai oleh

    tanggapan (response) debit Q terhadap inputtertentu. Inputnya adalah hujan merata, yaitu

    hujan dengan intensitas konstan sebesar i dan durasi T yang terbagi rata di atas DAS.

  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    15/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    Gambar 1. Hubungan antara hujan efektif dengan limpasan langsung

    Tujuan dari hidrograf satuan adalah untuk memperkirakan hubungan antara hujan efektif dan

    aliran permukaan. Konsep hidrograf satuan pertama kali dikemukakan oleh Sherman pada

    tahun 1932. Dia menyatakan bahwa suatu sistem DAS mempunyai sifat khas yang

    menyatakan respon DAS terhadap suatu masukan tertentu yang berdasarkan pada tiga

    prinsip:

    1. Pada hujan efektif berintensitas seragam pada suatu daerah aliran tertentu, intensitashujan yang berbeda tetapi memiliki durasi sama, akan menghasilkan limpasan dengan

    durasi sama, meskipun jumlahnya berbeda. Ini merupakan aturan empiris yang

    mendekati kebenaran dan digambarkan pada Gambar 2a

    2. Pada hujan efektif berintensitas seragam pada suatu daerah aliran tertentu, intensitashujan yang berbeda tetapi memiliki durasi sama, akan menghasilkan hidrograf

    limpasan, di mana ordinatnya pada sembarang waktu memiliki proporsi yang sama

    dengan proporsi intensitas hujan efektifnya. Dengan kata lain, ordinat hidrograf

    satuan sebanding dengan volume hujan efektif yang menimbulkannya. Hal ini berarti

    bahwa hujan sebanyak n kali lipat dalam suatu waktu tertentu akan menghasilkan

    suatu hidrograf dengun ordinat sebesar n kali lipat (Gambar 2b).

    3. Prinsip superposisi dipakai pada hidrograf yang dihasifkan oleh hujan efektifberintensitas seragam yang memiliki periode-periode yang berdekatan atau tersendiri.

    Jadi, hidrograf yang merepresentasikan kombinasi beberapa kejadian aliran

    permukaan adalah jumlah dari ordinat hidrograf tunggal yang memberi kontribusi

    http://insinyurpengairan.files.wordpress.com/2012/03/hss.jpg
  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    16/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    Ketiga asumsi ini secara tidak langsung menyatakan bahwa tanggapan DAS terhadap hujan

    adalah linier, walaupun sebenarnya kurang tepat. Namun demikian, penggunaan hidrograf

    satuan telah banyak memberikan hasil yang memuaskan untuk berbagai kondisi. Sehingga,

    teori hidrograf satuan banyak dipakai dalam menentukan debit atau banjir rencana.

    Gambar 2. Prinsip-prinsip hidrograf satuan

    http://insinyurpengairan.files.wordpress.com/2012/03/hss-2.jpg
  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    17/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    7. Curah Hujan Harian ( Curah Hujan Satuan & Hidrograf Satuan)Curah hujan harian adalah jumlah curah hujan yang terjadi dalam satu hari tertentu.

    Hidrograf satuan adalah hidrograf limpasan langsung yang dihasilkan oleh hujan

    efektif (hujan netto) yang terjadi merata di seluruh DAS dan dengan intensitas tetap

    selama satu satuan waktu yang ditetapkan, yang disebut hujan satuan. Hujan satuan

    adalah curah hujan yang lamanya sedemikian rupa sehingga lamanya limpasan

    permukaan tidak menjadi pendek, meskipun curah hujan itu menjadi pendek. Jadi hujan

    satuan yang dipilih adalah yang lamanya sama atau lebih pendek dari periode naik

    hidrograf (waktu dari titik permulaan aliran permukaan sampai puncak, time to peak).

    Periode limpasan dari hujan satuan semuanya adalah kira-kira sama dan tidak ada

    sangkut pautnya dengan intensitas hujan (Suripin, 2003).

    Dalam bentuk definisi yang lebih sederhana hidograf satuan suatu DAS adalah

    suatu limpasan langsung yang diakibatkan oleh satu satuan hujan efektif, yang terbagi

    rata dalam waktu dan ruang (Soemarto, 1999).

    Teori hidrograf satuan merupakan penerapan teori sistem linear dalam hidrologi

    daerah aliran sungai yang dipandang sebagai proses black box dan sistemnya ditandai

    oleh tanggapan (response)debit Q terhadap inputtertentu. Inputnya adalah hujan merata,

    yaitu hujan dengan intensitas konstan sebesar i dan durasi T yang terbagi rata di atas

    DAS.

    Tujuan dari hidrograf satuan adalah untuk memperkirakan hubungan antara hujan

    efektif dan aliran permukaan. Konsep hidrograf satuan pertama kali dikemukakan oleh

    Sherman pada tahun 1932. Dia menyatakan bahwa suatu sistem DAS mempunyai sifat

  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    18/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    khas yang menyatakan respon DAS terhadap suatu masukan tertentu yang berdasarkan

    pada tiga prinsip:

    1.Pada hujan efektif berintensitas seragam pada suatu daerah aliran tertentu, intensitashujan yang berbeda tetapi memiliki durasi sama, akan menghasilkan limpasan

    dengan durasi sama, meskipun jumlahnya berbeda. Ini merupakan aturan empiris

    yang mendekati kebenaran.

    2.Pada hujan efektif berintensitas seragam pada suatu daerah aliran tertentu, intensitashujan yang berbeda tetapi memiliki durasi sama, akan menghasilkan hidrograf

    limpasan, di mana ordinatnya pada sembarang waktu memiliki proporsi yang sama

    dengan proporsi intensitas hujan efektifnya. Dengan kata lain, ordinat hidrograf

    satuan sebanding dengan volume hujan efektif yang menimbulkannya. Hal ini

    berarti bahwa hujan sebanyak n kali lipat dalam suatu waktu tertentu akan

    menghasilkan suatu hidrograf dengun ordinat sebesar n kali lipat.

    3.Prinsip superposisi dipakai pada hidrograf yang dihasifkan oleh hujan efektifberintensitas seragam yang memiliki periode-periode yang berdekatan atau

    tersendiri. Jadi, hidrograf yang merepresentasikan kombinasi beberapa kejadian

    aliran permukaan adalah jumlah dari ordinat hidrograf tunggal yang memberi

    kontribusi

    Ketiga asumsi ini secara tidak langsung menyatakan bahwa tanggapan DAS terhadap

    hujan adalah linier, walaupun sebenarnya kurang tepat. Namun demikian, penggunaan

    hidrograf satuan telah banyak memberikan hasil yang memuaskan untuk berbagai

    kondisi. Sehingga, teori hidrograf satuan banyak dipakai dalam menentukan debit atau

    banjir rencana.

  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    19/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    8. Penguapan, Infiltrasi, Intersepsi, Pengisian Cekungan, dan Curah Hujan Efektif

    a. PenguapanEvaporasi atau Penguapan merupakan proses fisis perubahan cairan menjadi uap, hal

    ini terjadi apabila air cair berhubungan dengan atmosfer yang tidak jenuh, baik secara

    internal pada daun (transpirasi) maupun secara eksternal pada permukaan-permukaan

    yang basah

    b. InfiltrasiInfiltrasi adalah aliran air ke dalam tanah melalui permukaan tanah. Di dalam tanah

    air mengalir dalam arah lateral, sebagai aliran antara (interflow) menuju mata air, danau,

    dan sungai; atau secara vertikal, yang dikenal dengan perkolasi (percolation) menuju air

    tanah.

    c. IntersepsiIntersepsi adalah proses ketika air hujan jatuh pada permukaan vegetasi di atas

    permukaan tanah, tertahan beberapa saat untuk kemudian diuapkan kembali ke atmosfer

    atau diserap oleh vegetasi yang bersangkutan. Proses intersepsi terjadi selama

    berlangsungnya curah hujan dan setelah hujan berhenti. Proses intersepsi terhadap curah

    hujan dari tutupan vegetasi adalah sebagai salah satu proses dalam siklus hidrologi dalam

    hutan. Air hujan yang jatuh menembus tajuk vegetasi dan menyentuh tanah akan menjadi

    bagian air tanah. Besarnya intersepsi tidak dapat dihitung secara langsung karena

    morfologi tajuk tanaman yang beragam sehingga sulit untuk dilakukan pengukuran,

    namun nilai intersepsi pada ekosistem hutan dapat dihitung dengan mengukur besarnya

    curahan tajuk dan aliran batang pada vegetasi. Intersepsi dapat diketahui jika kedua nilai

    tersebut diperoleh, nilai intersepsi merupakan perbedaan dari besarnya presipitasi total

    (Pg ) dengan presipitasi bersih (Pn ).

  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    20/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    d.Pengisian CekunganCekungan air tanah ialah suatu satuan hidrogeologi yang dibatasi oleh tidak adanya

    aliran airtanah (no flow boundary). dimana semua kejadian hidrogeologi seperti proses

    pengimbuhan, pengaliran dan pelepasan air tanah berlangsung dalam skala regional.

    Pada prinsipnya istilah cekungan ini diajukan sebagai syarat batas pemodelan Suatu

    sistem airtanah agar dapat dihitung secara akurat potensi airtanahnya. Jadi sama seperti

    konsep daerah aliran sungai (DAS), yang merupakan suatu Perhitungan "sistem tertutup"

    agar dapat mengetahui potensi debit dari suatu Sistem sungai secara akurat.Perbedaannya

    adalah pada DAS water dividenya adalah tinggian topografi (gravitational system)

    sedangkan pada airtanah. Water dividenya adalah Geological Boundary.

    e. Curah Hujan EfektifCurah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu

    tertentu. Serta alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain Gauge. Curah

    hujan diukur dalam jumlah harian, bulanan, dan tahunan.

  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    21/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    9. TIME OF CONCENTRATION / TC,TL,TP

    Pasangan data hujan dalam bentuk hidrograf dan data aliran dalam bentuk hidrografbanjir sangat berguna untuk analisis hubungan hujan dengan tinggi aliran banjir.

    Parameter hidrologinya adalah :

    1. puncak banjir (Qp)

    2. waktu konsentrasi (Time of concentration or time lag) = Tc

    3. waktu mencapai puncak (time to peak) = Tp

    4. waktu dasar (time base) = Tb

    5. jumlah hujan

    6. intensitas hujan

    7. koefisien aliran

  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    22/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    Sifat-sifat hidrograf antara lain :

    a. Time Lag (L) : waktu dari titik berat hujan sampai puncak hidrograf.

    b. Waktu naik (rising time) tp : waktu mulai hujan sampai puncak.

    c. Waktu konsentrasi tc : waktu dari akhir hujan sampai titik belok pada sisi turun.

    d. Waktu turun (recession time) tr : waktu dari puncak sampai akhir limpasan

    permukaan.

    e. Waktu dasar (base time) tb: waktu dari awal sampai akhir limpasan permukaan.

    Salah satu metode perhitungan perencanaan banjir adalah dengan menggunakan

    Hidrograf Satuan (HS). Untuk DAS tak terukur (ungauged catchment), data AWLR tidak

    tersedia dengan demikian HS terukur tidak dapat diturunkan. Untuk mengatasi hal tersebut

    digunakan Hidrograf Satuan Sintetis (HSS ) yaitu dengan menghitung unsurunsur pokok

    hidrograf satuan (Qp, Tp, dan Tb) sebagai fungsi karakteristik Daerah Aliran Sungai (DAS).

    Karena keterbatasan hasil pengukuran debit dan data hujan, maka menimbulkan gagasan

    pembuatan Hidrograf Satuan Sintetik (HSS). Metode HSS yang telah diterapkan didaerah di

    mana data hidrologi tidak tersedia untuk menurunkan hidrograf satuan, maka dibuat hidrograf

    satuan sintetis yang didasarkan pada karakteristik fisik dari DAS.

    Empat parameter yaitu waktu kelambatan, aliran puncak, waktu dasar, dan durasi

    standar dari hujan efektif untuk hidrograf satuan dikaitkan dengan geometri fisik dari DAS.

  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    23/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    10.LIMPASANLimpasan adalah apabila intensitas hjanyang jatuh di suatu DAS melebihi kapasitas

    infiltrasi,setelah laju infiltrsi terpenuhi air akan mengisi cekungan-cekungan pada

    permukaan tanah.Setelah cekungan-cekungan tersebut penuh,selanjutnya air akan

    mengalir (melimpas) diatas permukaan tanah.

    Beberapa variable yang ditinjau dalam analisis banjir adalah volme banjir,debit

    puncak,tinggi genangan,lama genangan dan kecepatan aliran.

    Komponen-komponen Limpasan:

    Limpasan terdiri dari air yang berasal dari tiga sumber :

    1. Aliran permukaan

    2. aliran antara

    3.Aliran air tanah.

    Aliran Permukaan (surface flow) adalah bagian dari air hujan yang mengalir dalam

    bentuk lapisan tipis di atas permukaan tanah. Aliran permukaan disebut juga aliran langsung

    (direct runoff).Aliran permukaan dapat terkonsentrasi menuju sungai dalam waktu

    singkat,sehingga aliran permukaan merupakan penyebab utama terjadinya banjir.

    Aliran antara (interflow) adalah aliran dalam arah lateral yang terjadi di bawah

    permukaan tanah.Aliran antara terdiri dari gerakan air dan lengas tanah secara lateral menuju

  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    24/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    elevasi yang lebih rendah.

    Aliran air tanah adalah aliran yang terjadi di bawah permukaan air tanah ke elevasi

    yang lebih rendah yang akhirnya menuju sungai atau langsung ke laut.

    Untuk memperkirakan debit air limpasan maksimal digunakan rumus rasional, yaitu :

    Q = 0,278. C . I .A

    Keterangan : Q = debit air limpasan maksimum (m3/detik)

    C = koefisien limpasan

    I = Intensitas curah hujan (mm/jam)

    A = Luas daerah tangkapan hujan(km2)

    11.TINGKATAN SUNGAI

    Jaringan sungai dan anak-anak sungainya mempunyai bentuk seperti percabangan

    pohon. Parit-parit bergabung membentuk alur yang lebih besar, yang selanjutnya beberapa

    alur bergabung membentu anak sungai, dan kemudian beberapa anak sungai tersebut

    membentuk sungai utama. Jaringan sungai dapat diklasifikasikan secara sistemati menurut

    tingkatan alur sungai berdasar posisinya dalam jaringan. Tingkatan sungai ditetapkan

    berdasar ukuran alur dan posisinya; tingkatan terendah untuk alur terkecil yang merupakan

    sungai-sungai paling ujung dan tingkat yang lebih tinggi untuk alur yang lebih besar yang

    berada di daerah bagian hilir. Strahler (1952, dalam Thompson, 1999) menetapkan anak

    sungai paling ujung sebagai sungai tingkat satu. Apabila dua alur dengan tingkat yang sama

    bergabung, maka tingkat alur di bawah percabangan tersebut meningkat satu tingkat. Sebagai

    contoh, apabila dua anak sungai tingkat satu bertemu akan membentuk sungai tingkat dua.

    Apabila dua sungai tingkat dua bergabung akan membentuk sungai tingkat tiga, demikian

    seterusnya. Apabila sebuah sungai dengan suatu tingkat bertemu dengan sungai yang

    mempunyai tingkat lebih rendah maka tingkat sungai pertama tidak berubah. Misalnya sungai

    tingkat satu bergabung dengan sungai tingkat dua, maka sungai di hilir pertemuan tersebut

    adalah tetap sungai tingkat dua.

  • 5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi

    25/25

    Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi

    12.WF (JUMLAH LEBAR HULU)WF atau Faktor lebar sungai adalah perbandingan antara lebar DAS yang diukur dari

    titik di sungai yang berjarak 0.75L dan lebar DAS yang diukur dari titik yang berjarak 0.25L

    dari tempat pengukuran.