ade novriansyah 05121002026 _paper hidrologi
TRANSCRIPT
-
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
1/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
1. Daerah Aliran Sungai (DAS) / Daerah Pengairan Sungai (DPS) DAS atauDaerah Aliran Sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu
kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan
dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang
batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan
yang masih terpengaruh aktivitas daratan. (PP No 37 tentang Pengelolaan DAS, Pasal 1).
Dalam bahasaInggrisdisebut Watershed atau dalam skala luasan kecil disebut Catchment
Areaadalah suatu wilayah daratan yang dibatasi oleh punggung bukit atau batas-batas
pemisah topografi, yang berfungsi menerima, menyimpan dan mengalirkan curah hujan yang
jatuh di atasnya ke alur-alur sungai dan terus mengalir ke anak sungai dan ke sungai utama,
akhirnya bermuara ke danau/waduk atau ke laut. Sedangkan Sub DAS adalahbagian dari
DAS yang menerima air hujan dan mengalirkannya melalui anak sungai ke sungai uatama.
Setiap DAS terbagi habis ke dalam Sub DAS-Sub DAS.
Sub DAS yaitu suatu wilayah kesatuan ekosistem yang terbentuk secara alamiah, air
hujan meresap atau mengalir melalui cabang aliran sungai yang membentuk bagian wilayah
DAS. Sub-sub DAS merupakan suatu wilayah kesatuan ekosistem yang terbentuk secara
alamiah, dimana air hujan meresap atau mengalir melalui ranting aliran sungai yang
membentuk bagian dari Sub DAS. Daerah Tangkapan Air (DTA) adalahDaerah Tangkapan
Air adalah suatu kawasan yang berfungsi sebagai daerah penadah air yang mempunyai
manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sumber air di wilayah daerah.
Daerah Tangkapan Air (DTA) merupakan kawasan di hulu danau yang memasok air
ke danau . Sungai merupakan =system pengaliran air mulai dari mata air sampai muara
dengan dibatasi pada kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan.
(Permen No 39/1989 Tentang pembagian wilayah sungai Pasal 1 ayat 2)
Bagian Hulu DASmerupakan suatu wilayah daratan bagian dari DAS yang dicirikandengan topografi bergelombang, berbukit dan atau bergunung, kerapatan drainase relatif
tinggi, merupakan sumber air yang masuk ke sungai utama dan sumber erosi yang sebagian
terangkut menjadi sedimen daerah hilir.
Bagian Hilir DAS yaitu suatu wilayah daratan bagian dari DAS yang dicirikan
dengan topografi datar sampai landai, merupakan daerah endapan sedimen atau aluvial.
Pembagian Daerah Aliran Sungai berdasarkan fungsi Hulu, Tengah dan Hilir yaitu:
-
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
2/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
1. bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untukmempertahankan kondisi
2. lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan darikondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air
(debit), dan curah hujan.
3. bagian tengahdidasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untukdapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain
dapat diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air,
dan ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti
pengelolaan sungai, waduk, dan danau.
4. bagian hi li r didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untukdapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang
diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air,
ketinggian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta
pengelolaan air limbah.
-
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
3/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
2. Alat Ukur Curah Hujan Hellmann (otomatis)
Pada umumnya penakar hujan jenis Hellman yang dipakai di BMG yaitu Rain Fues
yang di impor dari Jerman. Tetapi Penakar hujan jenis Hellman ini ada juga yang dibuat
didalam negeri. Pada bagian depan alat ini terdapat sebuah pintu dalam keadaan tertutup.
Apabila pintu dalam keadaan terbuka, maka bagian-baian alat ini akan terlihat seperti gambar
dibawah ini :
Penakar hujan jenis hellman beserta bagian-bagiannya keterangan gambar :
1.Bibir atau mulut corong
2. Lebar corong
3.Tempat kunci atau gembok
4.Tangki pelampung
5.Silinder jam tempat meletakkan pias
6.Tangki pena
7.Tabung tempat pelampung
8. Pelampung
9. Pintu penakar hujan
http://www.teknologisurvey.com/index.php?route=product/product&product_id=92http://1.bp.blogspot.com/-MHP3vzmghws/TeCbADi2CzI/AAAAAAAAAbE/OuLjUmU29yA/s1600/penakar_hujan_hellman1.pnghttp://www.teknologisurvey.com/index.php?route=product/product&product_id=92 -
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
4/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
10. Alat penyimpan data
11.Alat pengatur tinggi rendah selang gelas (siphon)
12.selang gelas
13.Tempat kunci atau gembok
14.Panci pengumpul air hujan bervolume
Cara Kerja Alat :
Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung
tempat pelampung. Air hujan ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat atau
naik keatas.Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya selalu
mengikuti tangkai pelampung Gerakkan pena dicatat pada pias yang ditakkan/digulung pada
silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per. Jika air dalam tabung hampir
penuh (dapat dilihat pada lengkungan selang gelas),pena akan mencapai tempat teratas pada
pias.Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas,maka berdasarkan
sistem siphon otomatis (sistem selang air),air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian
ujung selang dalam tabung.Bersamaan dengan keluarnya air,tangki pelampung dan pena
turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal.Jika hujan masih terus-
menerus turun,maka pelampung akan naik kembali seperti diatas.Dengan demikian jumlah
curah hujan dapat dihitung atau ditentukan dengan menghitung garis-garis vertikal.
Cara Perawatan/Pemeliharan AlatPenakar hujanjenis hellman memerlukan perawatan yang cukup intensif .Perawatan
tersebut harus dilakukan untuk menghindari kerusakan-kerusakan pada alat ini.Adapun
cara perawatan/pemeliharaan yang dapat dilakukan pada alat ini antara lain:
1. Corong penakar hujanharus selalu dibersihkan dari benda-benda,sehingga tidak
tersumbat
2. Pena harus dijaga tetap bersih.Kalau sudah kelihatan agak kotor supaya dicuci secara hati-
hati dengan menggunakan air hangat dicampur deterjen setelah dilepas dari tangkainya
3. Pena yang sudah kurang baik karena sudah lama dipakai,harus diganti dengan yang baru
4. Pemasangan kembali pena,tidak boleh terlalu keras menekan pias karena akan
-
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
5/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
mengganggu kepekaan dan ketelitian instrumen/alat
5. Kadang-kadang pada pias terdapat pembacaan dimana pada angka sepuluh,pena
sukar/tidak krmbali keangka nol.Hal ini kemungkinan disebabkan oleh tersumbatnya atau
menyempitnya lengkungan selang gelas oleh kotorankotoran atau lumut.Jika hal ini
terjadi,gelas harus ditarik/diangkat keluar dan dibersihkan dengan kapas dan lidi/kawat
tersebut dengan cara seperti diatas
Instalasi / Penempatan Alat
Agar pembacaan atau pengukuran curah hujan yang dilakukan pada berbagai stasiun dapat
saling dibandingkan,maka cara penempatan penakar hujan,periode waktu penakapan curah
hujan,dan prosedur pengamatan harus baku.
Instalasi alat penakar hujan jenis hellman ini sama dengan alat penakar hujan lainnya.Alat ini
juga harus memperhatikan beberapa hal secara umumnya,antara lain:
1. Tempat terbuka,bebas dari hambatan seperti bangunan,pepohonan danlainlain. Jarak ideal sebuah alat penakar hujan dari penghambat adalah 2x
ketinggian penghambat.
2. Efek angin,Sebaiknya disekeliling alat dipasangkan penahan angin agar datayang didapat lbih akurat.Penahan angin harus diletakkan mengelilingi alat
tetapi tidak boleh telalu dekat dan ketinggiannya tidak boleh terlalu tinggi dari
alat.
3. Ketinggian alat,Biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan/atau Negarabersangkutan.BMG menetapkan ketinggian alat penakar hujan adalah 120 cm
diatas permukaan tanah berumput tipis.
4. Cat,sebaiknya menggunakan warna putih/chrome untuk mengurangi efekpenguapan.
5. Pelindung alat/pagar,apabila alat dianggap perlu untuk dikelilingi pagar,makaketinggian pagar tidak boleh melebihi tinggi alat(biasanya cukup 1 m). Pada
umumnya pemasangan penakar hujan janis hellman disesuaikan dengan pola
lapangan alat-alat.
Penakar hujan dipasang atau disekrup diatas sebuah pondasi yang terdiri dari lapisan
papan,lapisan beton dan lapisan batu sungai.seperti yang terlihat pada gambar berikut.
-
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
6/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
instalasi/penempatapenakar hujan jenis hellman
Keterangan gambar:
1.Lapisan beton berwarna putih
campuran,1:2:3
2.Lapisan campuran batu kali
3.Lapisan papan
4.Empat buah sekrup
Cara Penggunaan Alat/Instrumen
Pengamatan curah hujan dengan penakar hujan jenis hellman dilakukan setiap hari
pada jam-jam tertentu dan dalam periode tertentu,meskipun cuaca dalam keadaan cerah atau
pada musim kemarau.Adapun cara menggunakan penakar hujan jenis hellman ini pada saat
observasi/ pengamatan antara lain:
1. Buka pintu bagian muka instrument (penakar hujan jenis hellman ini),kemudiansingkirkan pena dari pias,lalu angkat silinder jam perlahanlahan kearah vertical.
http://2.bp.blogspot.com/-lhuJBeb4YKM/TeCcsmF1RXI/AAAAAAAAAbM/36yLvEj6jvc/s1600/penakar_hujan_hellman2.png -
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
7/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
2. putar per jam secukupnya (jangan terlalu keras atau pol),ambil kertas pias untukhellman yang baru dan tulis tanggal pemasangan kertas tersebut,nama stasiun dan
nama observer/ pengamat yang bertugas pada saat tersebut pada sisi kiri.
3. pasang pias pada silinder jam dengan menggunakan alat penjepit pias yang melekatpada silinder.Pada saat pemasangan pias ,diusahakan agar pena menunjukkan atau
mendekati waktu setempat.
4. Letakkan kembali silinder pada tempatnya,lalu cocokkan waktu yang ditunjukkanpada pena pias dengan waktu setempat dengan jalan memutar kekiri atau kekanan
silinder petrlahan-lahan tetapi tidak boleh terlalu banyak putaran.
5. Isi pena dengan tinta recorder,dengan catatan tinta tidak boleh terlalu penuh.Cukuphanya dengan mengisi tiga perempat bagian saja dengan tujuan supaya tinta tidak
mudah tumpah pada waktu penggantian pias dan cuaca dalam keadaan lembab.
6. Ambil air sebanyak 200 ml (dapat menggunakan gelas penakar hellman),kemudiantuangkan kedalam corong penakar hujansecar perlahan-lahan sehingga air tumpah
keluardan pada pias terdapat garis vertical dari angka nol sampai sepuluh.Pada
keadaan akhir pena harus menunjukkan angka nol pada pias.Pekerjaan harus
dilakukan setiap kali sesudah penggunaan pias walaupun keaadan cuaca pada saat itu
baik atau hari dalam keadaan cerah.Terutama pada musim kemarau, dimana
penguapan cukup besar sehingga air pada dasar tabung menguap sampai habis yang
akan mengurangi pencatatan curah hujan yang sebenarnya.
Kerusakan-Kerusakan yang Terjadi Pada Alat
Setiap alat/instrument pasti pernah mengalami kerusakan-kerusakan.Adapun
kerusakan-kerusakan yang biasa terjadi pada penakar hujanjenis hellman ini antara
lain yaitu:
1. As pelampunng sulit untuk di buka.2. Pelampung bocor sehingga air mudah masuk.3. As pelampung dan tiang pemegang tidak sejajar sehungga as pelampung sulit untuk
di buka.
4. Pipa level kotor sehingga menghambat keluarnya air.5. pipa level terlalu rendah atuau terlalu tinggi.6. Paking karet dalm mur pipa level rusak.
-
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
8/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
7. Pena tidak diangka nol.8. Pena kotor.9. Jam macet yang disebabkan oleh:
a.Memutarnya terlalu keras.
b.Per putus.
c.Per ujung luar/dalam lepas
pegangannya.
d.As-as dari roda penggerak kotor.
e.Bejana air kurang tegak lurus.
Cara Mengatasi Kerusakan-Kerusakan yang Terjadi
Adapun cara yang digunakan untuk mengatasi kerusakan-kerusakan yang terjadi
pada penakar hujanjenis hellman antara lain:
1. As pelampung diterik keatas lalu dibersihkan dengan ampelas yang dibuat dari kertasputih HVS dan diolesi dengan pensil hitam 2b sampai tebal,kemudian dibuat
menggosok sampai licin.Dengan catatan as pelampung tidak boleh diminyaki.
2. Pelampung dipanaskan dengan tujuan supaya air menguap,setelah kering kemudian disolder kuningan atau dengan lilin bagian yang bocor.
3. Biasanya as bisa bergeak,kemudian disejajarkan lagi4. Pipa dilepas dan dimasukkan kedalam wadah yang berisi air bersabun kemudian
dikocok-kocok hingga bersih
5. Pipa level harus disetel dengan mengendorkan mur,kemudian ditarik pipa terlalutinggi dan dimasukkan jika pipa terlalu rendah dengan cara menuangkan air 10
mm.Hal tesebut dilakukan berulang-ulang sampai pena tepat angka 10,lalu pena
kembali turun.Hal ini disebabkan karena kalau pipa terlalu tinggi pena akan melebihi
angka 10.Dan jikalau pipa terlalu rendah,pena belum sampai ke angka 10 sudah
kembali turun.
6. Kalau paking karet rusak,kemungkinan air dapat keluar dari tempat tersebut dan udaraakan masuk sehingga proses keluarnya air tidak sempurna.
-
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
9/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
7. Kalau pena terlalu tinggi maka pena harus diturunkan.Sebaliknya,jika pena terlalurendah harus dinaikkan dengan cara mengendurkan sekrup tangkai pena yang
memegang as pelampung kemudian dicoba dengan memasukkan air 10 mm sampai
angka 10 harus turun diangka nol dan harus diulang-ulang.
8. Pena kotor harus dibersihkan dengan alcohol 90% sampai bersih dan ujung pena tidakboleh dipegang dengan tangan,karena tangan kita berminyak sehingga tinta tidak akan
mencatat pada kertas pias.
9. a.Kalau memutarnya jangan terlalu keras.hal itu dapat menyebabkan macet.b.Apabila per putus kalau bisa disambung dengan cara membakar per itu lalu
dilubangi disambungkan
c.Kalau ujung per bagian luar lepas,harus dibongkar dan digulung kembali,lubangnya
disangkutkan pada dinding tempat per itu.Kalau ujung dalam yang lepas,Pakai tang
ujung runcing sehingga menyangkut pada pemutar.
d.Kalau as-as roda kotor atau karatan harus diberi minyak,tetapi as angkernya harus
dilepas dulu baru diputar berulang-ulang sampai kotoran bersih,kemudian minyak di
gosok dengan lap sampai bersih
e.Apabila bejana air kurang tegak lurus sehingga peralatan pada pias miring.Hal yang
dapat dilakukan yaitu tinggal memutar sekrup yang ada dibawah bejana (ada tiga buah
sekrup)sehingga bejana datar atau tegak lurus.
-
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
10/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
3. AWLR (Automatic Water Level Recorder)Stasiun pengukuran tinggi muka air otomatik atau AWLR adalah alat yang di pasang
pada titik keluaran (outlet) DAS untuk mengamati perilaku aliran sungai selama
periode tertentu sebagai suatu respon dari karekteristik hidrologis DAS bersangkutan.
Berdasarkan prinsip pengukurannya, sebuah stasiun pengamat tinggi muka air secara
umum dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :
1. AWLR tipe kotak , yaitu terdapat kotak lansung antara sensor alat denganpermukan air
2. AWLR tipe non kotak , artinya tidak ada kontak lansung antara sensorpengukur tinggi muka air dengan permukaan air
AWLR tipe kotak berdasarkan prinsip kerja sensornya diantaranya AWLR tipe
mekanik serta AWLR tipe tekanan. AWLR tipe mekanik mencatat data tinggi muka air
berdasarkan perubahan posisi vertikal pelampung yang terapung pada permukaan air.
Perubahan posisi pelampung kemudian di transpormasikan menjadi data tinggi mukai air
yang tercatat pada pias berskala yang berputar melalui sistem mekanik . sedangkan AWLR
tipe sensor tekanan mengukur perubahan tinggi muka air berdasarkan adanya perubahan
tekanan pada sensor akibat perubahan tinggi muka air. AWLR tipe non kontak merupakan
hasil pengembangan terkini dari instrumen pengukur tinggi muka air melalui kecanggian cara
kerja sensor ultra soniknya. Sensor AWLR tipe ini secara periodik akan memancarkan suatu
seri. Gelombang suara vertikal yang akan dipantukan oleh permukaan air. Berdasarkan
kecepatan rambatan gelombang dari saat di pancarkanhingga diterima kembali oleh sensor
setelah terpantul permukaan air , dapat menginformasikan jarak antara sensor dengan
permukaan air. Selanjutnya data jarak tersebut disimpan dalam memori data logger.
Kelebihan alat dengan menggunakan sistem ini dibandingkan dengan sistem yang disebutkan
sebelum diantara nya adalah :
-
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
11/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
Tidak memerlukan sumur alat serta terowongan yang menghubungkan muka airsungai yang diamati dengan sumur dimana sensor terpasang ( untuk sensor tipe
pelampung maupun tekanan)
Karena posisi sensor yang tidak bersentuhan dengan air , alat dengan sensorultrasonik tidak memerlukan perawatan seintensif alat dengan sensor kontak , yang
memerlukan tindakan pembersihan rutin karena penyumbatan sumur serta terowongan
penghubungan akibat sedimentasi.
-
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
12/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
4. Data Curah Hujan Harian, Bulanan, dan Tahunan
Data Curah Hujan Harian adalah suatu hasil kumpulan data data jumlah curah hujan
yang terjadi dalam satu hari tertentu.
Data Curah Hujan Bulanan adalah suatu hasil kumpulan data data jumlah curah hujan
harian dalam satu bulan tertentu.
Data Curah Hujan Bulanan adalah suatu hasil kumpulan data data jumlah curah hujan
bulanan dalam satu tahun tertentu.
-
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
13/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
5. Hujan SatuanHujan satuan adalah curah hujan yang lamanya sedemikian rupa sehingga lamanya
limpasan permukaan tidak menjadi pendek, meskipun curah hujan itu menjadi pendek. Jadi
hujan satuan yang dipilih adalah yang lamanya sama atau lebih pendek dari periode naik
hidrograf (waktu dari titik permulaan aliran permukaan sampai puncak, time to peak).
Periode limpasan dari hujan satuan semuanya adalah kira-kira sama dan tidak ada sangkut
pautnya dengan intensitas hujan (Suripin, 2003).
-
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
14/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
6. HIDROGRAF SATUAN
Hidrograf satuan adalah hidrograf limpasan langsung yang dihasilkan oleh hujan
efektif (hujan netto) yang terjadi merata di seluruh DAS dan dengan intensitas tetap selama
satu satuan waktu yang ditetapkan, yang disebut hujan satuan. Hujan satuan adalah curah
hujan yang lamanya sedemikian rupa sehingga lamanya limpasan permukaan tidak menjadi
pendek, meskipun curah hujan itu menjadi pendek. Jadi hujan satuan yang dipilih adalah
yang lamanya sama atau lebih pendek dari periode naik hidrograf (waktu dari titik permulaan
aliran permukaan sampai puncak, time to peak). Periode limpasan dari hujan satuan
semuanya adalah kira-kira sama dan tidak ada sangkut pautnya dengan intensitas hujan(Suripin, 2003).
Dalam bentuk definisi yang lebih sederhana hidograf satuan suatu DAS adalah suatu
limpasan langsung yang diakibatkan oleh satu satuan hujan efektif, yang terbagi rata dalam
waktu dan ruang (Soemarto, 1999).
Teori hidrograf satuan merupakan penerapan teori sistem linear dalam hidrologi daerah aliran
sungai yang dipandang sebagai proses black boxdan sistemnya ditandai oleh
tanggapan (response) debit Q terhadap inputtertentu. Inputnya adalah hujan merata, yaitu
hujan dengan intensitas konstan sebesar i dan durasi T yang terbagi rata di atas DAS.
-
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
15/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
Gambar 1. Hubungan antara hujan efektif dengan limpasan langsung
Tujuan dari hidrograf satuan adalah untuk memperkirakan hubungan antara hujan efektif dan
aliran permukaan. Konsep hidrograf satuan pertama kali dikemukakan oleh Sherman pada
tahun 1932. Dia menyatakan bahwa suatu sistem DAS mempunyai sifat khas yang
menyatakan respon DAS terhadap suatu masukan tertentu yang berdasarkan pada tiga
prinsip:
1. Pada hujan efektif berintensitas seragam pada suatu daerah aliran tertentu, intensitashujan yang berbeda tetapi memiliki durasi sama, akan menghasilkan limpasan dengan
durasi sama, meskipun jumlahnya berbeda. Ini merupakan aturan empiris yang
mendekati kebenaran dan digambarkan pada Gambar 2a
2. Pada hujan efektif berintensitas seragam pada suatu daerah aliran tertentu, intensitashujan yang berbeda tetapi memiliki durasi sama, akan menghasilkan hidrograf
limpasan, di mana ordinatnya pada sembarang waktu memiliki proporsi yang sama
dengan proporsi intensitas hujan efektifnya. Dengan kata lain, ordinat hidrograf
satuan sebanding dengan volume hujan efektif yang menimbulkannya. Hal ini berarti
bahwa hujan sebanyak n kali lipat dalam suatu waktu tertentu akan menghasilkan
suatu hidrograf dengun ordinat sebesar n kali lipat (Gambar 2b).
3. Prinsip superposisi dipakai pada hidrograf yang dihasifkan oleh hujan efektifberintensitas seragam yang memiliki periode-periode yang berdekatan atau tersendiri.
Jadi, hidrograf yang merepresentasikan kombinasi beberapa kejadian aliran
permukaan adalah jumlah dari ordinat hidrograf tunggal yang memberi kontribusi
http://insinyurpengairan.files.wordpress.com/2012/03/hss.jpg -
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
16/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
Ketiga asumsi ini secara tidak langsung menyatakan bahwa tanggapan DAS terhadap hujan
adalah linier, walaupun sebenarnya kurang tepat. Namun demikian, penggunaan hidrograf
satuan telah banyak memberikan hasil yang memuaskan untuk berbagai kondisi. Sehingga,
teori hidrograf satuan banyak dipakai dalam menentukan debit atau banjir rencana.
Gambar 2. Prinsip-prinsip hidrograf satuan
http://insinyurpengairan.files.wordpress.com/2012/03/hss-2.jpg -
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
17/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
7. Curah Hujan Harian ( Curah Hujan Satuan & Hidrograf Satuan)Curah hujan harian adalah jumlah curah hujan yang terjadi dalam satu hari tertentu.
Hidrograf satuan adalah hidrograf limpasan langsung yang dihasilkan oleh hujan
efektif (hujan netto) yang terjadi merata di seluruh DAS dan dengan intensitas tetap
selama satu satuan waktu yang ditetapkan, yang disebut hujan satuan. Hujan satuan
adalah curah hujan yang lamanya sedemikian rupa sehingga lamanya limpasan
permukaan tidak menjadi pendek, meskipun curah hujan itu menjadi pendek. Jadi hujan
satuan yang dipilih adalah yang lamanya sama atau lebih pendek dari periode naik
hidrograf (waktu dari titik permulaan aliran permukaan sampai puncak, time to peak).
Periode limpasan dari hujan satuan semuanya adalah kira-kira sama dan tidak ada
sangkut pautnya dengan intensitas hujan (Suripin, 2003).
Dalam bentuk definisi yang lebih sederhana hidograf satuan suatu DAS adalah
suatu limpasan langsung yang diakibatkan oleh satu satuan hujan efektif, yang terbagi
rata dalam waktu dan ruang (Soemarto, 1999).
Teori hidrograf satuan merupakan penerapan teori sistem linear dalam hidrologi
daerah aliran sungai yang dipandang sebagai proses black box dan sistemnya ditandai
oleh tanggapan (response)debit Q terhadap inputtertentu. Inputnya adalah hujan merata,
yaitu hujan dengan intensitas konstan sebesar i dan durasi T yang terbagi rata di atas
DAS.
Tujuan dari hidrograf satuan adalah untuk memperkirakan hubungan antara hujan
efektif dan aliran permukaan. Konsep hidrograf satuan pertama kali dikemukakan oleh
Sherman pada tahun 1932. Dia menyatakan bahwa suatu sistem DAS mempunyai sifat
-
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
18/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
khas yang menyatakan respon DAS terhadap suatu masukan tertentu yang berdasarkan
pada tiga prinsip:
1.Pada hujan efektif berintensitas seragam pada suatu daerah aliran tertentu, intensitashujan yang berbeda tetapi memiliki durasi sama, akan menghasilkan limpasan
dengan durasi sama, meskipun jumlahnya berbeda. Ini merupakan aturan empiris
yang mendekati kebenaran.
2.Pada hujan efektif berintensitas seragam pada suatu daerah aliran tertentu, intensitashujan yang berbeda tetapi memiliki durasi sama, akan menghasilkan hidrograf
limpasan, di mana ordinatnya pada sembarang waktu memiliki proporsi yang sama
dengan proporsi intensitas hujan efektifnya. Dengan kata lain, ordinat hidrograf
satuan sebanding dengan volume hujan efektif yang menimbulkannya. Hal ini
berarti bahwa hujan sebanyak n kali lipat dalam suatu waktu tertentu akan
menghasilkan suatu hidrograf dengun ordinat sebesar n kali lipat.
3.Prinsip superposisi dipakai pada hidrograf yang dihasifkan oleh hujan efektifberintensitas seragam yang memiliki periode-periode yang berdekatan atau
tersendiri. Jadi, hidrograf yang merepresentasikan kombinasi beberapa kejadian
aliran permukaan adalah jumlah dari ordinat hidrograf tunggal yang memberi
kontribusi
Ketiga asumsi ini secara tidak langsung menyatakan bahwa tanggapan DAS terhadap
hujan adalah linier, walaupun sebenarnya kurang tepat. Namun demikian, penggunaan
hidrograf satuan telah banyak memberikan hasil yang memuaskan untuk berbagai
kondisi. Sehingga, teori hidrograf satuan banyak dipakai dalam menentukan debit atau
banjir rencana.
-
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
19/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
8. Penguapan, Infiltrasi, Intersepsi, Pengisian Cekungan, dan Curah Hujan Efektif
a. PenguapanEvaporasi atau Penguapan merupakan proses fisis perubahan cairan menjadi uap, hal
ini terjadi apabila air cair berhubungan dengan atmosfer yang tidak jenuh, baik secara
internal pada daun (transpirasi) maupun secara eksternal pada permukaan-permukaan
yang basah
b. InfiltrasiInfiltrasi adalah aliran air ke dalam tanah melalui permukaan tanah. Di dalam tanah
air mengalir dalam arah lateral, sebagai aliran antara (interflow) menuju mata air, danau,
dan sungai; atau secara vertikal, yang dikenal dengan perkolasi (percolation) menuju air
tanah.
c. IntersepsiIntersepsi adalah proses ketika air hujan jatuh pada permukaan vegetasi di atas
permukaan tanah, tertahan beberapa saat untuk kemudian diuapkan kembali ke atmosfer
atau diserap oleh vegetasi yang bersangkutan. Proses intersepsi terjadi selama
berlangsungnya curah hujan dan setelah hujan berhenti. Proses intersepsi terhadap curah
hujan dari tutupan vegetasi adalah sebagai salah satu proses dalam siklus hidrologi dalam
hutan. Air hujan yang jatuh menembus tajuk vegetasi dan menyentuh tanah akan menjadi
bagian air tanah. Besarnya intersepsi tidak dapat dihitung secara langsung karena
morfologi tajuk tanaman yang beragam sehingga sulit untuk dilakukan pengukuran,
namun nilai intersepsi pada ekosistem hutan dapat dihitung dengan mengukur besarnya
curahan tajuk dan aliran batang pada vegetasi. Intersepsi dapat diketahui jika kedua nilai
tersebut diperoleh, nilai intersepsi merupakan perbedaan dari besarnya presipitasi total
(Pg ) dengan presipitasi bersih (Pn ).
-
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
20/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
d.Pengisian CekunganCekungan air tanah ialah suatu satuan hidrogeologi yang dibatasi oleh tidak adanya
aliran airtanah (no flow boundary). dimana semua kejadian hidrogeologi seperti proses
pengimbuhan, pengaliran dan pelepasan air tanah berlangsung dalam skala regional.
Pada prinsipnya istilah cekungan ini diajukan sebagai syarat batas pemodelan Suatu
sistem airtanah agar dapat dihitung secara akurat potensi airtanahnya. Jadi sama seperti
konsep daerah aliran sungai (DAS), yang merupakan suatu Perhitungan "sistem tertutup"
agar dapat mengetahui potensi debit dari suatu Sistem sungai secara akurat.Perbedaannya
adalah pada DAS water dividenya adalah tinggian topografi (gravitational system)
sedangkan pada airtanah. Water dividenya adalah Geological Boundary.
e. Curah Hujan EfektifCurah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu
tertentu. Serta alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain Gauge. Curah
hujan diukur dalam jumlah harian, bulanan, dan tahunan.
-
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
21/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
9. TIME OF CONCENTRATION / TC,TL,TP
Pasangan data hujan dalam bentuk hidrograf dan data aliran dalam bentuk hidrografbanjir sangat berguna untuk analisis hubungan hujan dengan tinggi aliran banjir.
Parameter hidrologinya adalah :
1. puncak banjir (Qp)
2. waktu konsentrasi (Time of concentration or time lag) = Tc
3. waktu mencapai puncak (time to peak) = Tp
4. waktu dasar (time base) = Tb
5. jumlah hujan
6. intensitas hujan
7. koefisien aliran
-
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
22/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
Sifat-sifat hidrograf antara lain :
a. Time Lag (L) : waktu dari titik berat hujan sampai puncak hidrograf.
b. Waktu naik (rising time) tp : waktu mulai hujan sampai puncak.
c. Waktu konsentrasi tc : waktu dari akhir hujan sampai titik belok pada sisi turun.
d. Waktu turun (recession time) tr : waktu dari puncak sampai akhir limpasan
permukaan.
e. Waktu dasar (base time) tb: waktu dari awal sampai akhir limpasan permukaan.
Salah satu metode perhitungan perencanaan banjir adalah dengan menggunakan
Hidrograf Satuan (HS). Untuk DAS tak terukur (ungauged catchment), data AWLR tidak
tersedia dengan demikian HS terukur tidak dapat diturunkan. Untuk mengatasi hal tersebut
digunakan Hidrograf Satuan Sintetis (HSS ) yaitu dengan menghitung unsurunsur pokok
hidrograf satuan (Qp, Tp, dan Tb) sebagai fungsi karakteristik Daerah Aliran Sungai (DAS).
Karena keterbatasan hasil pengukuran debit dan data hujan, maka menimbulkan gagasan
pembuatan Hidrograf Satuan Sintetik (HSS). Metode HSS yang telah diterapkan didaerah di
mana data hidrologi tidak tersedia untuk menurunkan hidrograf satuan, maka dibuat hidrograf
satuan sintetis yang didasarkan pada karakteristik fisik dari DAS.
Empat parameter yaitu waktu kelambatan, aliran puncak, waktu dasar, dan durasi
standar dari hujan efektif untuk hidrograf satuan dikaitkan dengan geometri fisik dari DAS.
-
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
23/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
10.LIMPASANLimpasan adalah apabila intensitas hjanyang jatuh di suatu DAS melebihi kapasitas
infiltrasi,setelah laju infiltrsi terpenuhi air akan mengisi cekungan-cekungan pada
permukaan tanah.Setelah cekungan-cekungan tersebut penuh,selanjutnya air akan
mengalir (melimpas) diatas permukaan tanah.
Beberapa variable yang ditinjau dalam analisis banjir adalah volme banjir,debit
puncak,tinggi genangan,lama genangan dan kecepatan aliran.
Komponen-komponen Limpasan:
Limpasan terdiri dari air yang berasal dari tiga sumber :
1. Aliran permukaan
2. aliran antara
3.Aliran air tanah.
Aliran Permukaan (surface flow) adalah bagian dari air hujan yang mengalir dalam
bentuk lapisan tipis di atas permukaan tanah. Aliran permukaan disebut juga aliran langsung
(direct runoff).Aliran permukaan dapat terkonsentrasi menuju sungai dalam waktu
singkat,sehingga aliran permukaan merupakan penyebab utama terjadinya banjir.
Aliran antara (interflow) adalah aliran dalam arah lateral yang terjadi di bawah
permukaan tanah.Aliran antara terdiri dari gerakan air dan lengas tanah secara lateral menuju
-
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
24/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
elevasi yang lebih rendah.
Aliran air tanah adalah aliran yang terjadi di bawah permukaan air tanah ke elevasi
yang lebih rendah yang akhirnya menuju sungai atau langsung ke laut.
Untuk memperkirakan debit air limpasan maksimal digunakan rumus rasional, yaitu :
Q = 0,278. C . I .A
Keterangan : Q = debit air limpasan maksimum (m3/detik)
C = koefisien limpasan
I = Intensitas curah hujan (mm/jam)
A = Luas daerah tangkapan hujan(km2)
11.TINGKATAN SUNGAI
Jaringan sungai dan anak-anak sungainya mempunyai bentuk seperti percabangan
pohon. Parit-parit bergabung membentuk alur yang lebih besar, yang selanjutnya beberapa
alur bergabung membentu anak sungai, dan kemudian beberapa anak sungai tersebut
membentuk sungai utama. Jaringan sungai dapat diklasifikasikan secara sistemati menurut
tingkatan alur sungai berdasar posisinya dalam jaringan. Tingkatan sungai ditetapkan
berdasar ukuran alur dan posisinya; tingkatan terendah untuk alur terkecil yang merupakan
sungai-sungai paling ujung dan tingkat yang lebih tinggi untuk alur yang lebih besar yang
berada di daerah bagian hilir. Strahler (1952, dalam Thompson, 1999) menetapkan anak
sungai paling ujung sebagai sungai tingkat satu. Apabila dua alur dengan tingkat yang sama
bergabung, maka tingkat alur di bawah percabangan tersebut meningkat satu tingkat. Sebagai
contoh, apabila dua anak sungai tingkat satu bertemu akan membentuk sungai tingkat dua.
Apabila dua sungai tingkat dua bergabung akan membentuk sungai tingkat tiga, demikian
seterusnya. Apabila sebuah sungai dengan suatu tingkat bertemu dengan sungai yang
mempunyai tingkat lebih rendah maka tingkat sungai pertama tidak berubah. Misalnya sungai
tingkat satu bergabung dengan sungai tingkat dua, maka sungai di hilir pertemuan tersebut
adalah tetap sungai tingkat dua.
-
5/28/2018 Ade Novriansyah 05121002026 _Paper Hidrologi
25/25
Ade Novriansyah5121 2 26Tugas_Paper Hidrologi
12.WF (JUMLAH LEBAR HULU)WF atau Faktor lebar sungai adalah perbandingan antara lebar DAS yang diukur dari
titik di sungai yang berjarak 0.75L dan lebar DAS yang diukur dari titik yang berjarak 0.25L
dari tempat pengukuran.