adapun tujuan dari praktikum ini yaitu

5
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu: Mengetahui bagian tanaman nanas, duku, dan jagung yang dapat ditanam dalam kultur jaringan Memahami teknik inokulasi dan subkultur tanaman nanas, duku dan jagung dalam kultur jaringan. Mampu mempraktikkan teknik subkultur tanaman nanas, duku, dan jagung dalam kultur jaringan 3.3 Metode Praktikum 3.3.1 Penanaman eksplan nanas 1. Eksplan yang digunakan kuncup apikal berasal dari mahkota dan anakan nenas. 2. Buang daun mahkota nanas dengan melepaskannya satu per satu hingga terlihat kuncup apikal dari dasar mahkota nanas. 3. Rendam bagian kuncup apikal mahkota nanas yang akan digunakan dengan larutan fungisida (2g/l) selama 15 menit, lalu bilas dengan air mengalr hingga bersih. 4. Masukkan bagian tanaman yang telah bersih ke dalam wadah yang telah disterilkan dan ditutup dengan aluminium foil kemudian dibawa ke ruang inokulasi atau laminar air flow cabinet. 5. Letakkan jaringan yang akan ditanam, media tanam, petridish, beker gelas berisi alkohol 96%, larutan klorok 10%, 5%, 1%, scapel, pinset, lampu bunsen, aquades di dalam laminar air flow, lalu nyalakan lampu UV selama 30 menit.

Upload: shaviera-apriliani-putri

Post on 16-Sep-2015

233 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

tujuan

TRANSCRIPT

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu: Mengetahui bagian tanaman nanas, duku, dan jagung yang dapat ditanam dalam kultur jaringan Memahami teknik inokulasi dan subkultur tanaman nanas, duku dan jagung dalam kultur jaringan. Mampu mempraktikkan teknik subkultur tanaman nanas, duku, dan jagung dalam kultur jaringan 3.3 Metode Praktikum 3.3.1 Penanaman eksplan nanas 1. Eksplan yang digunakan kuncup apikal berasal dari mahkota dan anakan nenas. 2. Buang daun mahkota nanas dengan melepaskannya satu per satu hingga terlihat kuncup apikal dari dasar mahkota nanas. 3. Rendam bagian kuncup apikal mahkota nanas yang akan digunakan dengan larutan fungisida (2g/l) selama 15 menit, lalu bilas dengan air mengalr hingga bersih. 4. Masukkan bagian tanaman yang telah bersih ke dalam wadah yang telah disterilkan dan ditutup dengan aluminium foil kemudian dibawa ke ruang inokulasi atau laminar air flow cabinet. 5. Letakkan jaringan yang akan ditanam, media tanam, petridish, beker gelas berisi alkohol 96%, larutan klorok 10%, 5%, 1%, scapel, pinset, lampu bunsen, aquades di dalam laminar air flow, lalu nyalakan lampu UV selama 30 menit. 6. Setelag 30 menit, matikan lampu UV dan mulai kegiatan inokulasi secara aseptik. 7. Masukkan eksplan yang telah disiapkan ke dalam larutan klorok 10% sambil digojog selama 10 menit, kemudian pindahkan dan ulangi hal yang sama dengan memasukkan eksplan tadi ke dalam larutan klorok 5% selama 5 menit. 8. Pindahkan eksplan ke petridish dan potong dengan ukuran kira-kira 1cm, kemudian sterilkan ke dalam larutan klorok 1% selama 1 menit sambil digojog lalu dibilas dengan aquades steril hingga 3 kali. 9. Ambil botol media dan buka aluminium foil penutupnya di dekat lampu bunsen. 10. Ambil Pinset lalu celupkan ke dalam alkohol 96% di beker gelas dan bakar di atas api bunsen, kemudian dekatkan pada bibir botol media sebelum penanaman eksplan. 11. Ambil eksplan yang telah dipotong kemudian tanamkan pada bagian bakal akar ke permukaan media. 12. Bakar sedikit penutup aluminium foil lalu tutup media, lalu rekatkan dengan plastik laminating dan beri label. 13. Tempatkan media yang telah di inokulasi di dalam ruang inkubasi. 3.3.2 Subkultur duku 1. Sterilkan peralatan diseksi steril, botol media tanam, botol berisi eksplan yang akan di subkultur, petridish, Bunsen di dalam laminar air flow cabinet lalu nyalakan lampu UV selama 30 menit. 2. Setelah 30 menit, matikan lampu UV, lalu nyalakan blower dan lampu LAFC saat melakukan subkultur. 3. Keluarkan eksplan yang akan di subkultur dari botol medianya dan diletakkan di dalam pteridish. 4. Bersihkan eksplan dari media yang melekat dengan menggunakan pinset. 5. potong eksplan yang akan disubkultur pada bagian batang, daun dan akar kira-kira 1cm. 6. Botol yang berisi media baru dibuka tutup aluminium foilnya lalu tanamkan bagian eksplan ke media yang menggunakan pinset secara aseptis. 7. Tutup botol kultur yang telah ditanam dengan eksplan dan rekatkan dengan plastic laminating lalu beri label yang berisikan informasi tanggal pemindahan, dan lainnnya. 8. Tempatkan media di dalam ruang inkubasi. 3.3.3 Penanaman embrio jagung 1. Eksplan yang digunakan embrio berasal dari biji jagung. 2. Siapkan biji jagung yang akan digunakan untuk penanaman lalu keluarkan embrio yang berada pada pangkal biji jagung. 3. Rendam jaringan yang akan digunakan dengan larutan fungisida (2g/l) selama 15 menit, lalu bilas dengan air mengalir hingga bersih. 4. Masukkan bagian tanaman yang telah bersih ke dalam wadah yang telah disterilkan dan ditutup dengan aluminium foil kemudian dibawa ke ruang inokulasi atau laminar air flow cabinet. 5. Letakkan jaringan yang akan ditanam, media tanam, petridish, beker gelas berisi alkohol 96%, larutan klorok 10%, 5%, 1%, scapel, pinset, lampu bunsen, aquades di dalam laminar air flow, lalu nyalakan lampu UV selama 30 menit. 6. Setelag 30 menit, matikan lampu UV dan mulai kegiatan inokulasi secara aseptik. 7. Masukkan eksplan yang telah disiapkan ke dalam larutan klorok 10% sambil digojog selama 10 menit, kemudian pindahkan dan ulangi hal yang sama dengan memasukkan eksplan tadi ke dalam larutan klorok 5% selama 5 menit. 8. Pindahkan eksplan ke petridish dan potong dengan ukuran kira-kira 1cm, kemudian sterilkan ke dalam larutan klorok 1% selama 1 menit sambil digojog lalu dibilas dengan aquades steril hingga 3 kali. 9. Ambil botol media dan buka aluminium foil penutupnya di dekat lampu bunsen. 10. Ambil Pinset lalu celupkan ke dalam alkohol 96% di beker gelas dan bakar di atas api bunsen, kemudian dekatkan pada bibir botol media sebelum penanaman eksplan. 11. Ambil eksplan yang telah dipotong kemudian tanamkan pada bagian bakal akar ke permukaan media. 12. Bakar sedikit penutup aluminium foil lalu tutup media, lalu rekatkan dengan plastik laminating dan beri label. 13. Tempatkan media yang telah di inokulasi di dalam ruang inkubasi.