acara ii maini hayati (e1a012024)
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Acara II Maini Hayati (e1a012024)
1/9
LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
ACARA II
TEKANAN DARAH DAN DENYUT NADI
OLEH :
MAINI HAYATI (E1A012024)
PENDIDIKAN BIOLOGI
SEMESTER VI B
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2015
-
8/17/2019 Acara II Maini Hayati (e1a012024)
2/9
ACARA II
TEKANAN DARAH DAN DENYUT NADI
A.
Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan praktikum : Untuk memahami pengaruh aktivitas fisik terhadap
tekanan darah dan denyut jantung manusia
2. Hari, tanggal praktikum : Senin, 13 April 2015
3. Tempat praktikum : Laboratorium Niologi, FKIP Universitas Mataram.
B. Landasan Teori
Suara denyut jantung terutama datang dari bergolaknya darah yang disebabkan
oleh menutupnya katup jantung. Pada setiap siklus jantung hanya suara jantung
pertama dan kedua yang cukup keras didengar melalui stestoskop. Suara pertama
yang terdengar adalah suara ”lup” lebih keras dan sedikit lebih panjang daripada suara
yang kedua. Suara ”lup” ini dihasilkan dari gerak balik darah yang menutup katup
atrioventrikular segera setelah sistol ventrikel mulai. Suara kedua lebih pendek dan
tidak sekeras suara pertama yaitu suara ”dup”, suara ini adalah akibat gerak balik
darah menutup katup semilunar pada diastol ventrikel, sedangkan waktu antara suara
jantung kedua dengan suara jantung pertama berikutnya kira-kira dua kali lebih lama
dari pada waktu antara suara jantung pertama dengan suara jantung kedua dalam satu
siklus (Soewolo, 2003: 45).
Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan luas
dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup tinggi untuk
menghasilkan gaya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang dapat
menimbulkan kerja tambahan bagi jantung. Umumnya, dua harga tekanan darah
diperoleh dalam pengukuran, yakni tekanan sistole dan diastole. Sistole dan diastole
merupakan dua periode yang menyusun satu siklus jantung. Diastole adalah kondisi
relaksasi, yakni saat jantung terisi oleh darah yang kemudian diikuti oleh periode
kontraksi atau sistole. Satu siklus jantung tersusun atas empat fase (Basoeki, 2000 :
67),
Denyut nadi dan tekanan darah merupakan faktor-faktor yang dipakai sebagai
indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler seseorang. Selain dua hal tersebut,
-
8/17/2019 Acara II Maini Hayati (e1a012024)
3/9
biasanya dapat dilakukan pengukuran kolesterol dalam darah – yakni dengan
mengukur rasio LDL atau kolesterol jahat terhadap HDL atau kolesterol baik; serta tes
doppler. Tes ini digunakan untuk menentukan seberapa baik sirkulasi darah ke seluruh
sistem kardiovaskular. Pemeriksaan ini menggunakan instrumen komputer yang
canggih untuk mengukur secara akurat tekanan darah atau voleme darah, yang
mengalir ke seluruh sistem sirkulasi, termasuk tangan , kaki, tungkai, lengan dan leher
(Sanif, 2008 : 78).
C.
Alat dan Bahan
1.
Alat
- Stetoskop
- Stopwatch
-
Kursi-
Sphygmomanometer
-
Alat tulis
2.
Bahan
-
Praktikan
D.
Cara Kerja
1.
Untuk aktivitas normal
a.
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan,
b.
Menyuruh praktikan untuk duduk dengan santai (rileks), biarkan tangan dalam
keadaan lemas, c.
Memegang pergelangan tangan kiri kemudian memasang kantong karet
terbungkus kain (manset) pada lengan atas,
d.
Menempatkan stetoskop pada lipatan siku bagian dalam, usahakan jangan
terlalu ketat dan kabelnya lurus dengan lengan praktikan,
e.
Menekan tombol start pada mesin stetoskop,praktikan dilarang berbicara selama
proses ini,
f. Menunggu sampai mesin stetoskop berhenti sendiri,
g. Mencatat sistol, diastol dan denyut nadinya,
h. Mengulangi sampai 3 kali untuk mendapatkan hasil yang valid,
i.
Menghitung rata-ratanya.
2. Aktivitas ringan
a.
Menyuruh praktikan untuk berlari kecil selama 4 menit,
b.
Menyuruh praktikan untuk duduk dengan santai (rileks), biarkan tangan dalam
keadaan lemas,
c.
Memegang pergelangan tangan kiri kemudian memasang kantong karet
terbungkus kain (manset) pada lengan atas,
d.
Menempatkan stetoskop pada lipatan siku bagian dalam, usahakan jangan
terlalu ketat dan kabelnya lurus dengan lengan praktikan,
e.
Menekan tombol start pada mesin stetoskop,praktikan dilarang berbicara selama proses ini,
-
8/17/2019 Acara II Maini Hayati (e1a012024)
4/9
f. Menunggu sampai mesin stetoskop berhenti sendiri,
g. Mencatat sistol, diastol dan denyut nadinya,
h. Mengulangi sampai 3 kali untuk mendapatkan hasil yang valid,
i.
Menghitung rata-ratanya.
3. Aktivitas berat
a. Menyuruh praktikan untuk berlari turun naik tangga selama 2 menit,
b. Menyuruh praktikan untuk duduk dengan santai (rileks), biarkan tangan dalam
keadaan lemas,
c. Memegang pergelangan tangan kiri kemudian memasang kantong karet
terbungkus kain (manset) pada lengan atas,
d. Menempatkan stetoskop pada lipatan siku bagian dalam, usahakan jangan
terlalu ketat dan kabelnya lurus dengan lengan praktikan,
e.
Menekan tombol start pada mesin stetoskop,praktikan dilarang berbicara selama
proses ini,
f. Menunggu sampai mesin stetoskop berhenti sendiri,
g.
Mencatat sistol, diastol dan denyut nadinya,
h. Mengulangi sampai 3 kali untuk mendapatkan hasil yang valid,
i. Menghitung rata-ratanya.
E.
Hasil Pengamatan
1. Data kelompok
Aktivitas normal
Nama JK Sistol Rata-
rata
Diastol Rata-
rata
Denyut nadi Rata-
rata1 2 3 1 2 3 1 2 3
Impang P 115 106 105 108.67 79 73 71 74.33 88 94 107 96.33
Dani L 124 106 114 114.67 67 69 61 65.67 78 87 85 83.33
Opi P 108 99 102 103 76 69 69 71.33 89 97 94 93.33
Nita P 104 97 92 97,67 69 64 63 65.33 98 102 95 98.33Maini P 100 99 94 97.67 70 76 63 69.67 89 100 88 92.33
Lia P 112 99 101 104 66 64 64 64.67 95 85 90 90
Aktivitas ringan
Nama
JK sistol rata
2
diastol
rata2
denyut nadi
rata21 2 3 1 2 3 1 2 3
Impang
P
130 109 117
118.
67 79 81 72 77.33 141 141 131
137.6
7
Dani
L
132 120 143
131.
67 78 71 68 72.33 125 120 141
128.6
7
-
8/17/2019 Acara II Maini Hayati (e1a012024)
5/9
Opi
P
115 109 114
112.
67 72 75 72 73 99 99 98 98.67
Nita
P
112 107 100
106.
33 70 67 61 66 114 118 116 116
Maini
P
111 113 106 110 72 72 71 71.67 113 110 106
109.6
7Lia P 114 114 117 115 67 72 69 69.33 111 108 111 110
Aktivitas berat
Nama
JK sistol Rata-
rata
diastol Rata-
rata
denyut nadi Rata
-rata1 2 3 1 2 3 1 2 3
Impang
P
145 129 137 137 97 99 93 96.33 159 154 153
155.
33
Dani
L
157 141 141
146.3
3 78 79 75 77.33 152 171 146
156.
33
Opi
P
123 124 111
119.3
3 74 81 80 78.33 115 124 122
120.
33
Nita
P
114 103 121
112.6
7 69 65 72 68.67 123 153 142
139.
33
Maini
P
127 124 122
124.3
3 81 82 81 81.33 125 140 126
130.
33
Lia
P
137 136 138 137 80 83 79 80.667 136 140 140
138,
66
2.
Data kelas
-
8/17/2019 Acara II Maini Hayati (e1a012024)
6/9
F. Pembahasan
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh
arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia.
Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti
berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh
arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80)
menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut
tekanan diastole. Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi
otot jantung.Istilah ini secara khusus digunakan untuk merujuk pada tekanan arterial
maksimum saat terjadi kontraksi pada lobus ventrikular kiri dari jantung. Rentang
waktu terjadinya kontraksi disebut systole. Saat yang paling baik untuk mengukur
tekanan darah adalah saat istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.
Pada saat beraktivitas terjadi peningkatan metabolisme sel-sel otot, sehingga
aliran darah meningkat untuk memindahkan zat-zat makanan dari darah yang
dibutuhkan jaringan otot sehingga curah jantung akan meningkat untuk mensuplai
kebutuhan zat makanan melalui peningkatan aliran darah. Peningkatan curah jantung
akan meningkatkan frekuensi denyut jantung yang akan meningkatkan denyut nadi
pada akhirnya. Peningkatan kekuatan denyut nadi tersebut karena kecepatan aliran
darah dalam tubuh juga meningkat. Perbedaan kecepatan denyut nadi baik saat
istirahat maupun setelah beraktivitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
usia, jenis kelamin, aktivitas atau pekerjaan, makanan, obat-obatan, dan kondisi
emosional. Faktor lain yang meyebabkan perbedaan frekuensi denyut nadi dalam
praktikum dapat diakibatkan kesalahan dan ketidaktelitian pengukuran pada saat
praktikum.
Dari data hasil percobaan dapat di ketahui bahwa banyaknya denyut nadi yang
terjadi dari masing-masing kegiatan ternyata berbeda-beda. Pada kegiatan pertama,
yaitu saat normal, rata-rata denyut nadi yang paling tinggi pada kelompok kami
adalah Nita yang berjenis kelamin perempuan yaitu 98,33 kali per menit dan yang
terendah yaitu Dani yang berjenis kelamin laki-laki 83,33 kali per menit , sedangkan
tekanan sistol rata-rata yang tertinggi yaitu Dani114,67 mmHg dan yang terendah
yaitu Nita dan Maini yang keduanya berjenis kelamin perempuan yaitu 97,67 mmHg
dan tekanan diastole yang tertinggi yaitu Impang yang berjenis kelamin perempuan
-
8/17/2019 Acara II Maini Hayati (e1a012024)
7/9
74,33 mmHg. Dan terendah yaitu Lia yang berjenis kelamin perempuan 64,67 mmHg.
Sedangkan pada saat aktivitas ringan banyaknya rata-rata denyut nadi semakin
meningkat pesat, yaitu impang dari 96,33 kali per menit menjadi 137,67 kali per
menit, Dani yang berjenis kelamin laki-laki dari 83,33 kali per menit menjadi 128,67
kali per menit, Opi yang berjenis kelamin perempuan dari 93,3 kali per menit menjadi
98,67 kali per menit, Nita yang berjenis kelamin perempuan dari 98,33kali per menit
menjadi 116 kali per menit, Maini yang berjenis kelamin perempuan dari 92,33 kali
per menit menjadi 109,67 kali per menit dan Lia yang berjenis kelamin perempuan
dari 90 kali per menit menjadi 110 kali per menit. Untuk aktivitas berat denyut nadi
setiap orang semakin meningkat dengan signifikan rata-rata sudah diatas 100 kali per
menit.
Untuk data kelas aktivitas normal tekanan sistole yang paling tinggi yaitu
Galih yang berjenis kelamin laki-laki 130,3 mmHg, tekanan diastole yang paling
tinggi yaitu Nur yang berjenis kelamin perempuan dan Rubi yang berjenis kelamin
laki-laki 74,67 mmHg. Denyut jantung yang paling tinggi yaitu Nur yang berjenis
kelamin perempuan 120,33 kali per menit. Untuk aktivitas normal terlihat dari data
diatas Regina kekurangan tekanan darah dilihat dari datanya 87/54 mmHg. Untuk
aktivitas ringan tekanan sistole yang paling tinggi yaitu Agus yang berjenis kelamin
laki-laki 138,7 mmHg, tekanan diastole Fahrun yang berjenis kelamin perempuan 92
mmHg dan denyut nadi yang paling tinggi yaitu Regina yang berjenis kelamin laki-
laki dengan 137,33 kali per menit. Untuk aktivitas berat praktikan yang mepunyai
tekanan sistole yang paling tinggi yaitu Agus yang berjenis kelamin laki-laki 158,3
mmHg,tekanan diastole tertinggi yaitu Rizkiah yang berjenis kelamin perempuan
105,67 mmHg dan denyut jantung tertinggi yaitu Regina yang berjenis kelamin laki-
laki 177,67 kali per menit.
Peningkatan ini dapat terjadi karena pada masing-masing kegiatan jantung
memiliki porsi masing-masing dalam memompa darahnya. Semakin santai / rileks
suatu kegiatan, maka semakin sedikit pula denyut jantung yang terjadi. Namun,
semakin berat aktifitas yang kita lakukan, akan sangat banyak pula denyut nadi yang
terjadi. Oleh karena itu, kegiatan mempengaruhi kinerja jantung dalam memompa
darah terutama dalam denyut nadi tersebut. Perbedaan kecepatan denyut nadi baik
saat istirahat maupun setelah beraktivitas dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya: usia, jenis kelamin, aktivitas atau pekerjaan, makanan, obat-obatan, dan
kondisi emosional. Faktor lain yang meyebabkan perbedaan frekuensi denyut nadi
-
8/17/2019 Acara II Maini Hayati (e1a012024)
8/9
dalam praktikum dapat diakibatkan kesalahan dan ketidaktelitian pengukuran pada
saat praktikum.
Denyut nadi dan tekanan darah adalah dua dari empat tanda vital (vital signs),
yang dapat memberikan gambaran mengenai kondisi fungsi kinerja tubuh. Dalam hal
ini, denyut nadi dan tekanan darah mampu memberikan suatu pandangan mengenai
kondisi sistem kardiovaskuler seseorang. Dua faktor yang mempengaruhi diantaranya
adalah posisi tubuh ( posture) dan aktivitas fisik; dimana dengan mempelajari
perubahan kedua faktor tersebut dan akibatnya terhadap denyut nadi dan tekanan
darah, maka tingkat kesehatan kardiovaskuler pun dapat diketahui.
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Tekanan darah dan denyut nadi setiap orang itu bervariasi tergantung dari jenis
kelamin dan aktivitas yang dilakukannya.
2. Denyut nadi tertinggi pada aktivitas normal yaitu Nur 120,3 kali per menit.
3.
Denyut nadi tertinggi pada aktivitas ringan yaitu Regina 137,3 kali per menit.
4. Denyut nadi tertinggi pada aktivitas berat yaitu Regina 177,67 kali per menit.
5. Tekanan darah sistole, diastole dan denyut nadi pada saat aktivitas normal akan
meningkat ketika melakukan aktivitas ringan maupun berat.
6.
Dari data aktivitas normal Regina kekurangan tekanan darah yaitu 87/54 mmHg.
-
8/17/2019 Acara II Maini Hayati (e1a012024)
9/9
DAFTAR PUSTAKA
Basoeki, S. dkk,. 2000. Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia.Malang :IMSTEP JICA.
Sanif. 1984. Prinsip Anatomi Dan Fisiologi Manusia. Surabaya : Gramedia
Soewolo, dkk. 2003. Fisiologi Manusia. Malang: Universitas Negeri Malang.