acara 1

Upload: muhammad-ansori

Post on 06-Mar-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

free

TRANSCRIPT

ACARA 1PENGAMBILAN CONTOH TANAHA. Tujuan1. Mahasiswa mengetahui bagaimana cara pengambilan contoh tanah.2. Mahasiswa mengetahui perbedaan pengambilan contoh tanah yang disesuaikan dengan sifat-sifat tanah yang akan disidik.B. Dasar TeoriTanah adalah suatu tubuh alami yang tersusun dari bahan-bahan padat (mineral/pelican dan bahan organik), cairan dan gas, terdapat di permukaan lahan, menempati ruang tertentu dan dicirikan oleh horizon atau lapisan atau horizon dan lapisan, yang dapat dipisahkan dari bahan asalnya karena terjadinya penambahan, pelenyapan, pemindahan dan perubahan wujud enersi dari bahan. (Purwowidodo,2000).Contoh tanah adalah massa tanah yang diambil dari suatu bagian tubuh tanah dengan cara-cara tertentu sesuai gatra yang akan disidik (Purwowidodo,2000). Contoh tanah dapat dipilah menjadi :- Contoh secara utuh/tak terusik/undisturb : untuk menunjang kegiatan penyelidikan watak keadaan seperti kedalamannya. Untuk analisis BV,pF, kesarangan, perembihan tanah, dsb. Diambil dengan tabung silinder logam/tembaga (ringan dan tahan karat, T:4 cm, Diameter(d) 7,63 cm, diameter (1) : 7.93 untuk cegah tekanan mendatar. Satu mulut dibuat lebih tipis untuk memudahkan potong tubuh tanah.- Contoh tanah secara tak utuh/terusik/disturb : untuk memberikan watak fisikokimiawi bahan tanah. Analisis BJ, ped, tekstur, warna, konsistensi, kandungan unsur hara, pH, BO, KB, KPK dsb. Diambil dengan bor tanah (dari pipa besi baja panjang : 180 cm, 3 bagian kepala bor 20cm, tangkai/batang bor dan pegangan bor), cangkul, cethok, dsb.Warna tanah merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab perbedaan tanah umumnya oleh perbedaan kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik warna tanah makin gelap. Warna tanah ditentukan dengan menggunakan warna-warna baku yang terdapat pada buku Munsell Soil Color Chart. Dalam warna baku ini disusun oleh tiga variabel yaitu hue, value, dan chroma. Hue merupakan warna spektrum yang dominan sesuai panjang gelombangnya. Value menunjukkan gelap terangnya warna, dan chroma menunjukkan kemurnian atau kekuatan spektrum. (Hardjowigeno, 1987)Tekstur tanah menunjukkan kasar atau halusnya suatu tanah. Teristimewa tekstur merupakan perbandingan relatif pasir, debu dan liat atau kelompok partikel dengan ukuran lebih kecil dari kerikil (diameternya kurang dari 2 milimeter). Pada beberapa tanah, kerikil, batu dan batuan induk dari lapisan-lapisan tanah yang ada juga mempengaruhi tekstur dan mempengaruhi penggunaan tanah (Foth, 1984). Kelas tekstur contoh tanah dari suatu horizon ditetapkan menggunakan teknik uji rabaan. Penetapan teknik ini didasarkan pada hasil pemberian sensasi-sensasi (misalnya berwujud rasa kasar halus, licin kasar, lekat tidak lekat,dapat atau tidak dapat dibentuk pita atau bola dan mudah atau sulit pecah) yang dapat dirasakan oleh rabaan jari-jari tangan sebagai akibat perilaku dan perbedaan kandungan pisahan tanahnya.(Purwowidodo,2000)C. Alat dan Bahan1. Bor besi manual2. Tabung berbentuk silinder terbuat dari baja anti karat (stainless steel)Berukuran tinggi 4-5 cm dengan diameter luar 4,71-5,09 cm dan diameter dalam 4,22-4,58 cm. Tebal tabung ini harus memenuhi ketentuan atau nisbah luas (area ratio)nya lebih kecil 0,1 untuk menghindari adanya tekanan dari samping oleh tabung tersebut saat dibenamkan kedalam tanah.3. Pisau yang tipis dan tajam4. Sekrop5. Kertas untuk wadah contoh-contoh tanahD. Cara KerjaI. Pengambilan contoh tanah terusika) Pengambilan contoh tanah terusik dalam profil1. Dipilih tempat yang tak tergenang air, tak terkenak sinar matahari secara langsung, datar dan mewakili tempat sekitarnya.2. Lubang baru untuk profil tanah digali dengan dinding tegak lurus di sebelah utara atau selatan, ukuran 1m x 1m x 1m. tempat untuk mengamati dibuatkan lubang bertangga. Profil tanah juga dapat dibuat pada tebing yang dibuat tegak lurus.3. Perlapisan yang ada berdasarkan warna ditandai, suara ketukan dan kekerasan tiap perlapisan dengan garis yang tegas.4. Ciri-ciri morfologi di permukaan tanah sesuai dengan formulir perlukisan profil dicatat.5. Cirri-ciri dari perlapisan dicatat sesuai dengan formulir perlukisan profil.6. Sekitar 1-2 kg contoh tanah kering angin diambil tiap perlapisan dengan plastic yang beretiket : kode tempat, kode perlakuan, kode tanah, nomor perlapisan dan cirri-ciri istemewa lain.b) Pengambilan contoh tanah terusik di lapisan permukaan1. Dipilih tempat yang tidak tergenang air, tak terkena sinar matahari secara langsung, datar dan mewakili tempat sekitarnya.2. Seresah, batuan dan benda alam lain dibersihkan di lapisan permukaan sehingga tubuh tanah terlihat.3. Sekitar 1-2 kg contoh tanah kering angin diambil dengan menggunakan pacul, cethok, dan memasukkannya ke dalam plastik yang beretiket : kode tempat, kode perlakuan, kode tanah, nomor perlapisan dan cirri-ciri istimewa yang lain.c) Pengambilan contoh tanah terusik dengan Bor.1. Mata Bor diletakkan di permukaan tubuh tanah.2. Pegangan Bor diputar perlahan-lahan kearah kanan dengan disertai tekanan sampai seluruh kepala bor terbenam.3. Kepala bor perlahan-lahan dikeluarkan dari tubuh-tubuh tanah dengan memutar pegangan bor tanah kearah kiri dengan disertai tarikan.4. Contoh tanah yang terbawa kepala bor dilepaskan perlahan sampai bersih dan diusahakan tidak banyak merusak susunan tanah.5. Pengeboran pada setiap ketebalan tanah 20 cm sampai kedalaman yang dikehendaki6. Contoh tanah hasil pengeboran pada setiap ketebalan 20 cm itu diletakkan tersusun menurut kedalaman aslinya, sehingga akan diperoleh gambaran profil tanah.7. Sekitar 1-2 kg contoh tanah kering angin dimasukkan dalam plastik yang beretiket kode tempat, kode perlakuan, kode tanah, nomor perlapisan, dan cirri-ciri istimewa yang lain.

II. Contoh tanah utuh (tak terusik)1. Permukaan bagian tubuh tanah yang akan diambil dari penutupan tumbuhan, seresah tumbuhan dibersihkan2. Tabung silinder diletakkan pada permukaan tanah yang akan disidik dengan bagian tajam berada di sisi bersinggungan.3. Diletakkan dengan perlahan-lahan dengan tekanan merata sampai terbenam 3/4nya.4. Diletakkan tabung silinder kedua di atasnya, kemudian tekan sampai tabung pertama mencapai ke dalaman yang diinginkan.5. Tanah di sekeliling tabung digalih hingga tabung-tabung tersebut dapat diambil secara bersamaan dalam keadaan bertautan.6. Tanah dirapikan berlebihan di sisi depan dan belakang dengan menggunakan pisau tipis tajam.7. Kedua mulut ditutup dengan tabung silinder dengan tutup tersedia, kemudian isolasi dan beri label : kode tempat, kode tanah, kode perlakuan, nomor perlapisan dan cirri-ciri lainnya.

III. Pengambilan contoh tanah dengan agregat tak terusik dan contoh tanah terusik

1. Tanah digalih sampai jeluk atau lapisan yang diinginkan. Untuk kemantapan agregat umumnya diambil sedalam mintakat (zone) perakaran.2. Gumpalan-gumpalan tanah diambil yang masih menunjukkan agregat-agregat aslinya dan masukkan ke dalam kotak yang telah tersedia, dapat digantikan dengan tempat yang lain (kaleng bekas tempat roti, dll) asalkan dapat dijamin kemampuannya dalam melindungi agregat tanah agar tetap utuh selama pengangkutan.3. Lokasi dan jeluk pengambilannya dicatat, member label pada kotak atau kantong plastik tersebut.