abstrak analisa dan perancangan sistem monografi...
TRANSCRIPT
ABSTRAK
Fahmi Ardi, Analisa dan Perancangan Sistem Monografi Kependudukan pada E-Government Kabupaten Tangerang, dibawah bimbingan M. Iwan Wahyuddin, M.T. dan Victor Amrizal M. Kom.
E-Government merupakan salah satu sistem informasi kepemerintahan berbasis teknologi informasi yang akhir-akhir ini menjadi sorotan oleh banyak pihak, mengingat akan tuntutan masyarakat terhadap informasi yang disajikan secara terintegrasi dengan baik, terutama masalah kependudukan. Saat ini, kabupaten Tangerang mengalami kendala dalam menyajikan data monografi kependudukan secara terintegrasi. Dalam aktifitas membuat laporan data monografi kependudukan, pihak kabupaten masih menggunakan data di berkasMs-Excel dalam menghasilkan laporan data monografi. Penginputan data-data monografi kependudukan masih dilakukan oleh salah satu pihak saja, dalam hal ini hanya pihak kabupaten yang menginput data, sementara pihak desa/kelurahan dan kecamatan hanya mengisi form monografi kependudukan yang telah disediakan pihak kabupaten. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem yang menangani masalah pembagian pekerjaan antara pihak desa/kelurahan, kecamatan dan pihak kabupaten. Menjawab semua masalah yang terjadi di kabupaten Tangerang tersebut, terkhusus pada penanganan data monografi desa/kelurahan, penulis merancang sebuah Sistem Monografi Kependudukan berbasis web. Penulis menggunakan model waterfall yang dikemukakan oleh Pressman (2001) dalam mengembangkan sistem. Dan dapat disimpulkan bahwa sistem dapat diakses oleh beberapa pihak selain pihak kabupaten, sistem dapat menggantikan proses pendistribusian manual, dan sistem dapat menyajikan laporan data monografi desa/kelurahan secara periodik dan ditampilkan dalam bentuk tabular.
Kata Kunci : Monografi Kependudukan, E-Government, Waterfall,Web Based.
ANALISA DAN PERANCANGAN
SISTEM MONOGRAFI KEPENDUDUKAN
PADA E-GOVERNMENT KABUPATEN TANGERANG
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
FAHMI ARDI
105091002868
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010 M / 1431 H
ii
ANALISA DAN PERANCANGAN
SISTEM MONOGRAFI KEPENDUDUKAN
PADA E-GOVERNMENT KABUPATEN TANGERANG
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
FAHMI ARDI
105091002868
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010 M / 1431 H
iii
ANALISA DAN PERANCANGANSISTEM MONOGRAFI KEPENDUDUKAN
PADA E-GOVERNMENT KABUPATEN TANGERANG
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
Fahmi Ardi
105091002868
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
M. Iwan Wahyuddin, M.T. Victor Amrizal, M.Kom. NIP. 150 411 258
Mengetahui,Ketua Program Studi Teknik Informatika,
Yusuf Durrachman, M.Sc., M.I.T.NIP. 19710522 200604 1 002
iv
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul “Analisa Dan Perancangan Sistem Monografi Kependudukan
Pada E-Government Kabupaten Tangerang” telah diuji dan dinyatakan lulus dalam
sidang Munaqosya Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta pada hari Jumat, 19 Maret 2010. Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Program Studi Teknik Informatika.
Jakarta, 19 Maret 2010
Tim Penguji,
Dosen Penguji I, Dosen Penguji II,
Ir. Bakri La Katjong, M.T., M.Kom. Viva Arifin, MMSI.NIP. 4700 35764 NIP. 19730810 200604 2 001
Pembimbing I, Pembimbing II,
M. Iwan Wahyuddin, M.T. Victor Amrizal, M.Kom.NIP. 150 411 258
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Program Studi
Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis. Yusuf Durrachman, M.Sc., M.I.T.NIP. 19680117 200112 1 001 NIP. 19710522 200604 1 002
v
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR
HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 19 Maret 2010
Fahmi Ardi
vi
ABSTRAK
Fahmi Ardi, Analisa dan Perancangan Sistem Monografi Kependudukan pada E-Government Kabupaten Tangerang, dibawah bimbingan M. Iwan Wahyuddin, M.T. dan Victor Amrizal M. Kom.
E-Government merupakan salah satu sistem informasi kepemerintahan berbasis teknologi informasi yang akhir-akhir ini menjadi sorotan oleh banyak pihak, mengingat akan tuntutan masyarakat terhadap informasi yang disajikan secara terintegrasi dengan baik, terutama masalah kependudukan. Saat ini, kabupaten Tangerang mengalami kendala dalam menyajikan data monografi kependudukan secara terintegrasi. Dalam aktifitas membuat laporan data monografi kependudukan, pihak kabupaten masih menggunakan data di berkasMs-Excel dalam menghasilkan laporan data monografi. Penginputan data-data monografi kependudukan masih dilakukan oleh salah satu pihak saja, dalam hal ini hanya pihak kabupaten yang menginput data, sementara pihak desa/kelurahan dan kecamatan hanya mengisi form monografi kependudukan yang telah disediakan pihak kabupaten. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem yang menangani masalah pembagian pekerjaan antara pihak desa/kelurahan, kecamatan dan pihak kabupaten. Menjawab semua masalah yang terjadi di kabupaten Tangerang tersebut, terkhusus pada penanganan data monografi desa/kelurahan, penulis merancang sebuah Sistem Monografi Kependudukan berbasis web. Penulis menggunakan model waterfall yang dikemukakan oleh Pressman (2001) dalam mengembangkan sistem. Dan dapat disimpulkan bahwa sistem dapat diakses oleh beberapa pihak selain pihak kabupaten, sistem dapat menggantikan proses pendistribusian manual, dan sistem dapat menyajikan laporan data monografi desa/kelurahan secara periodik dan ditampilkan dalam bentuk tabular.
Kata Kunci : Monografi Kependudukan, E-Government, Waterfall, Web Based.
vii
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bissmillaahirrahmaanirrahiim...
Segala puji hanya milik Allah, hanya kepada Allah penulis panjatkan
segala syukur, hanya kepada Allah penulis memohon perlindungan, dan hanya
kepada Allah penulis meminta ampunan. Shalawat dan salam tak lupa penulis
curahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. beserta keluarga, sahabat, serta
ummatnya yang penuh dengan loyalitas.
Skripsi ini berjudul “Analisa dan Perancangan Sistem Monografi
Kependudukan pada E-Government Kabupaten Tangerang”, yang disusun
untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program S1 pada
Program Studi Teknik Informatika di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkanlah penulis mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
skripsi ini. Mereka yang berdedikasi tinggi diantaranya:
1. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis., selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc., M.I.T., selaku Ketua Program Studi
Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
viii
3. Ibu Viva Arifin, MMSI., selaku Sekretaris Program Studi Teknik
Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Iwan Wahyuddin, M.T., Bapak Victor Amrizal, M.Kom., selaku
dosen Pembimbing. Mereka telah banyak meluangkan waktunya untuk
menuntun penulis selama penyusunan skripsi ini berlangsung.
5. Seluruh Dosen Program Studi Teknik Informatika yang tidak mampu
penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas semua pengajaran
ilmunya kepada penulis.
6. Staff karyawan Fakultas Sains dan Teknologi dan Prodi TI (Pak
Tommy, Pak Rivo, Pak Samsul, Niki, Ibu Tari, Ibu Sukma, dan
semuanya).
Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi seluruh pembaca yang
mengkajinya dan bagi penulis, semoga Allah mencatatnya sebagai suatu kebaikan.
Saran dan kritik untuk kesempurnaan skripsi ini sangat penulis nantikan.
Wassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, Maret 2010
Fahmi Ardi
ix
PersembahanSkripsi ini terkhusus penulis persembahkan kepada mereka yang telah
mendukung, baik moril ataupun materil, baik melalui doa ataupun sua, dalam
menyelesaikan skripsi ini, mereka adalah:
1. Ayah dan Ibu, Abdul Majid dan Maemunah. Mereka adalah pejuang
sejati dalam mendidik penulis, memotivasi penulis, dan memberikan
apapun yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan studi ini. Semoga
Allah melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya kepada mereka. Amin.
2. Kakakku Roghibatul Jannah, Adik-adikku Faqihhurrifqi, Ulul Azmi,
A. Roghibi, Ilham Munni’am, Anggun Nian Nantika, Hirzul Chaidar,
dan Keponakanku Narjussalam. Kalian adalah sumber inspirasiku yang
berhasil memberikan kesejukan di saat penat itu datang.
3. Yang terhormat K.H. Ibadullah, MBF, K.H. Solihin, Kang Muhsin,
Ust. Abdullah Fabaks, Ust. Subhan Syatori, H. Ni’ami, Dr. Sofyan AP
Kau, Ibu Esther, Mas Rian. Terima kasih semangat, bantuan dan
wejangannya.
4. Saudara-saudaraku seperjuangan terspesial untuk Abi Moushaffi,
Indah Gendari, Adi Gufron, Andri Riyadi, Amalia, Azan Awod Bajri,
Bima Arafah, Budi Tri Anggono, Hafidz M. Irsyad, Kun Widagdo,
Nofitri Heriyani, Masmian Mahida, S.Kom., M. Fachrul Rodji,
Rahmat Sunarso Prayogo, Sidiq Permana, dan temen-temen TI-C
x
angkatan 2005. Terima kasih atas segala bantuan dan semangatnya
yang sangat memberikan power bagi penulis.
5. Saudara-saudaraku, Pradana Anis Riantori, Mu’ammar Arsyad,
Sahlah, Sulhan, Abd. Ro’uf, Taqwim, Sa’dullah, Bukhori, Ja’far,
Muhibullah. Kalian selalu membantu apapun yang penulis butuhkan.
6. Special Thanks to Someone in My Heart, Atiyah Tahta Nisyatina.
Terima kasih semangatnya.
7. Dan seluruh pihak yang telah membantu baik langsung maupun tak
langsung dalam menyelesaikan skripsi ini.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ........................................................................................... ii
Lembar Persetujuan Pembimbing............................................................... iii
Lembar Persetujuan Penguji....................................................................... iv
Lembar Pernyataan .................................................................................... v
Abstrak .................................................................................................... vi
Kata Pengantar........................................................................................... vii
Lembar Persembahan................................................................................. ix
Daftar Isi.................................................................................................... xi
Daftar Gambar ........................................................................................... xv
Daftar Tabel............................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 3
1.3 Batasan Masalah.................................................................... 3
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 4
1.4.1 Tujuan............................................................... 4
1.4.2 Manfaat ............................................................. 4
1.5 Metodologi Penelitian............................................................ 5
1.5.1 Metode Pengumpulan Data................................ 5
1.5.1.1 Studi Kepustakaan .............................. 5
1.5.1.2 Studi Lapangan ................................... 6
xii
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem .......................... 6
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................ 8
BAB II LANDASAN TEORI................................................................... 9
2.1 Konsep E-Government........................................................... 9
2.1.1 Definisi E-Government...................................... 9
2.1.2 Kerangka E-Government ................................... 11
2.1.3 Manfaat E-Government ..................................... 12
2.1.4 Implementasi E-Government ............................. 13
2.2 Monografi Kependudukan ..................................................... 14
2.2.1 Pengertian Monografi ........................................ 14
2.2.2 Monografi Kependudukan ................................. 16
2.3 Model Waterfall .................................................................... 17
2.4 Data Flow Diagram (DFD) ................................................... 19
2.4.1 Pengertian ........................................................ 19
2.4.2 Elemen .............................................................. 19
2.4.3 Hierarki ............................................................. 20
2.4.4 Notasi................................................................ 21
2.5 Entity Relationship Diagram (ERD) ...................................... 22
2.5.1 Pengertian ......................................................... 22
2.5.2 Elemen .............................................................. 22
2.6 Normalisasi ........................................................................... 23
2.6.1 Pengertian ......................................................... 23
xiii
2.6.2 Levelisasi .......................................................... 23
2.7 State Transition Diagram (STD)............................................ 25
2.7.1 Pengertian ......................................................... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 26
3.1 Metode Pengumpulan Data.................................................... 26
3.1.1 Studi Kepustakaan............................................. 26
3.1.2 Studi Lapangan.................................................. 27
3.1.2.1 Observasi (Pengamatan)...................... 27
3.1.2.2 Interview (Wawancara) ....................... 27
3.2 Metode Pengembangan Sistem .............................................. 28
3.2.1 Analysis (Analisis)............................................. 28
3.2.2 Design (Perancangan)........................................ 28
3.2.3 Code (Pengkodean) ........................................... 28
3.2.4 Test (Ujicoba).................................................... 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 30
4.1 Persiapan ............................................................................... 30
4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Tangerang ........... 30
4.1.1.1 Profil................................................... 30
4.1.1.2 Visi dan Misi ...................................... 31
4.1.1.3 Moto dan Lambang ............................. 35
4.1.1.4 Struktur Pemerintahan......................... 37
xiv
4.2 Analysis (Analisis)................................................................. 42
4.2.1 Data Gathering (Pengumpulan Data) ................ 42
4.2.2 Identify (Identifikasi Masalah) ........................... 46
4.2.3 System Requirement (Kebutuhan Sistem)........... 47
4.2.4 Project Definition (Definisi Proyek) .................. 48
4.2.5 Features (Fitur-Fitur Sistem)............................. 49
4.3 Design (Perancangan)............................................................ 52
4.3.1 Pemodelan Proses.............................................. 52
4.3.1.1 Data Flow Diagram (DFD)................. 52
4.3.2 Pemodelan Data ................................................ 79
4.3.2.1 Normalisasi......................................... 79
4.3.2.2 Entity Relationship Diagram (ERD).... 84
4.3.2.3 Database Table ................................... 85
4.3.3 Perancangan Struktur Aplikasi........................... 88
4.3.4 State Transition Diagram (STD) ....................... 90
4.3.5 Antarmuka ........................................................ 96
BAB V PENUTUP ................................................................................... 101
5.1 Kesimpulan ........................................................................... 101
5.2 Saran ..................................................................................... 102
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 104
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka E-Government......................................................... 11
Gambar 2.2 Model Waterfall (Pressman: 2001).......................................... 17
Gambar 4.1 Lambang Daerah .................................................................... 35
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Perangkat Daerah..................................... 41
Gambar 4.3 Diagram Konteks.................................................................... 52
Gambar 4.4 Diagram Level 0 / Overview ................................................... 54
Gambar 4.5 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Login................... 55
Gambar 4.6 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Input
Data Kecamatan ..................................................................... 56
Gambar 4.7 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Update
Data Kecamatan ..................................................................... 57
Gambar 4.8 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Input
Data Desa ............................................................................... 58
Gambar 4.9 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Update
Data Desa ............................................................................... 59
Gambar 4.10 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Input
Data Satuan .......................................................................... 60
Gambar 4.11 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Update
Data Satuan .......................................................................... 61
Gambar 4.12 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Input
Data Kategori ....................................................................... 62
xvi
Gambar 4.13 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Update
Data Kategori ....................................................................... 64
Gambar 4.14 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Input
Data Monografi .................................................................... 66
Gambar 4.15 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Update
Data Monografi .................................................................... 67
Gambar 4.16 Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Cetak
Data Monografi .................................................................... 68
Gambar 4.17 Diagram Level 1 Proses Admin Kecamatan Login ................ 69
Gambar 4.18 Diagram Level 1 Proses Admin Kecamatan Update Account 70
Gambar 4.19 Diagram Level 1 Proses Admin Kecamatan Input
Data Monografi .................................................................... 71
Gambar 4.20 Diagram Level 1 Proses Admin Kecamatan Update
Data Monografi .................................................................... 72
Gambar 4.21 Diagram Level 1 Proses Admin Kecamatan Cetak
Data Monografi .................................................................... 73
Gambar 4.22 Diagram Level 1 Proses Admin Desa Login.......................... 74
Gambar 4.23 Diagram Level 1 Proses Admin Desa Update Account.......... 75
Gambar 4.24 Diagram Level 1 Proses Admin Desa Input
Data Monografi .................................................................... 76
Gambar 4.25 Diagram Level 1 Proses Admin Desa Update
Data Monografi .................................................................... 77
Gambar 4.26 Diagram Level 1 Proses Admin Desa Cetak
xvii
Data Monografi .................................................................... 78
Gambar 4.27 Unnormalized Form (UNF) .................................................. 79
Gambar 4.28 Proses (1.a) First Normalized Form (1NF)............................ 79
Gambar 4.29 Proses (1.b) First Normalized Form (1NF)............................ 80
Gambar 4.30 Proses (2.a) Second Normalized Form (2NF) ........................ 81
Gambar 4.31 Proses (2.b) Second Normalized Form (2NF)........................ 81
Gambar 4.32 Proses (2.c) Second Normalized Form (2NF) ........................ 82
Gambar 4.33 Proses (3.a) Third Normalized Form (3NF)........................... 82
Gambar 4.34 Proses (3.b) Third Normalized Form (3NF) .......................... 83
Gambar 4.35 Entity Relationship Diagram................................................. 84
Gambar 4.36 Struktur Menu Halaman Publik............................................. 88
Gambar 4.37 Struktur Menu Halaman Administrator ................................. 89
Gambar 4.38 STD Input Data Kecamatan .................................................. 90
Gambar 4.39 STD Input Data Desa............................................................ 91
Gambar 4.40 STD Input Data Satuan ......................................................... 92
Gambar 4.41 STD Input Data Kategori ...................................................... 93
Gambar 4.42 STD Input Data Monografi ................................................... 94
Gambar 4.43 STD Cetak Data Monografi .................................................. 95
Gambar 4.44 Desain Halaman Index Publik............................................... 96
Gambar 4.45 Desain Halaman Monografi Publik ....................................... 97
Gambar 4.46 Desain Halaman Statistik ...................................................... 98
Gambar 4.47 Desain Halaman Login Administrator................................... 99
Gambar 4.48 Desain Halaman Monografi Administrator............................ 100
xviii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Notasi DFD (Ladjamuddin: 2005) .............................................. 21
Tabel 4.1 Draft Monografi Desa/Kelurahan ............................................... 42
Tabel 4.2 Tabel Hak Akses Aktor .............................................................. 50
Tabel 4.3 Tabel Hak................................................................................... 85
Tabel 4.4 Tabel User.................................................................................. 85
Tabel 4.5 Tabel Kecamatan........................................................................ 85
Tabel 4.6 Tabel Kelurahan ......................................................................... 85
Tabel 4.7 Tabel Satuan .............................................................................. 86
Tabel 4.8 Tabel Status Kategori ................................................................. 86
Tabel 4.9 Tabel Kategori Root ................................................................... 86
Tabel 4.10 Tabel Kategori Parent............................................................... 86
Tabel 4.11 Tabel Kategori Child ................................................................ 87
Tabel 4.12 Tabel Fitur Monografi .............................................................. 87
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat penetrasinya,
muncul berbagai istilah "Electronic", mulai dari electronic mail, electronic
business, electronic payment sampai dengan electronic government atau yang
akhir-akhir ini sangat populer dengan istilah e-government.
E-Government merupakan salah satu sistem informasi kepemerintahan
yang akhir-akhir ini menjadi sorotan oleh banyak pihak, mengingat akan tuntutan
masyarakat terhadap informasi yang disajikan secara terintegrasi dengan baik,
terutama masalah kependudukan. Selain masyarakat pada umumnya, pihak aparat
pemerintahan pun merasa sangat terbantu dengan hadirnya e-government, karena
dengan adanya sistem ini diharapkan dapat membantu pemerintahan dalam
melaksanakan tugasnya selaku abdi Negara.
Saat ini, kabupaten Tangerang mengalami kendala dalam menyajikan data
monografi kependudukan secara terintegrasi. Data monografi kependudukan
memiliki peranan yang penting dalam membantu menentukan alokasi anggaran
dana sebuah daerah.
Data monografi kependudukan ditentukan secara baku oleh pemerintah
pusat dan terdiri dari pointer-pointer yang masing-masing kapubaten berbeda
dengan kabupaten lainnya. Pointer yang telah ditetapkan dalam data monografi
kependudukan tersebut antara lain demografi, orbitasi, pendidikan, kesehatan,
2
sarana ibadah, fasilitas olahraga, transportasi, sarana komunikasi, penerangan
umum, kesadaran politik, keamanan dan ketertiban masyarakat, pertanian,
perikanan, peternakan, kehutanan, pertambangan, ketenagakerjaan, sosial budaya,
sarana perekonomian, kondisi sosial kemasyarakatan, aspek pemerintahan,
kependudukan, dan industri.
Dalam aktifitas membuat laporan data monografi kependudukan, pihak
kabupaten belum menerapkan sistem komputerisasi secara optimal karena data
masih disimpan dalam file Ms-Excel, sehingga dalam menghasilkan seluruh
laporan data monografi kependudukan membutuhkan ketelitian.
Penginputan data-data monografi kependudukan masih dilakukan pihak
kabupaten, sementara pihak desa/kelurahan dan kecamatan mengisi form
monografi kependudukan yang telah disediakan pihak kabupaten, sehingga
pekerjaan di pihak kabupaten terasa sangat menumpuk. Oleh karena itu,
dibutuhkan sebuah sistem yang menangani masalah pembagian pekerjaan antara
pihak desa/kelurahan, kecamatan dan pihak kabupaten.
Berangkat dari keadaan inilah yang membuat penulis terdorong untuk
merancang sebuah sistem monografi kependudukan. Hal ini pula yang menjadi
latar belakang penulis untuk melakukan penelitian dalam merancang sistem
monografi kependudukan pada e-government kabupaten Tangerang.
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah yang
akan dibahas sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem monografi kependudukan dapat membantu
pekerjaan pihak kabupaten dalam memanipulasi data monografi
kependudukan.
2. Bagaimana sistem monografi kependudukan memberikan pembatasan
hak askses.
3. Bagaimana sistem monografi kependudukan menyajikan data-data
monografi.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah di atas, maka ruang lingkup penelitian
dibatasi pada:
1. Sistem monografi kependudukan ini menitik beratkan pada sub
monografi desa/kelurahan.
2. Data monografi desa/kelurahan disajikan dalam bentuk tabular.
3. Data monografi desa/kelurahan dapat dicetak ke dalam format pdf.
4
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan
Penelitian ini bertujuan memperbaiki kinerja sistem yang sudah
ada dalam pengolahan data monografi kependudukan di Kabupaten
Tangerang melalui penerapan sistem monografi kependudukan.
1.4.2 Manfaat
1. Bagi Penulis:
a. Menerapkan ilmu-ilmu dalam merancang sebuah sistem
yang telah peroleh selama kuliah.
b. Mampu merancang sebuah sistem monografi
kependudukan yang dapat membantu kinerja kabupaten
Tangerang dalam memanipulasi data monografi
desa/kelurahan.
c. Mengetahui tentang isu-isu e-government khususnya
masalah monografi kependudukan.
d. Untuk memenuhi salah satu syarak kelulusan strata satu
(S1) fakultas Sains dan Teknologi, jurusan Teknik
Informatika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bagi Instansi (Kabupaten Tangerang):
a. Memudahkan pihak kabupaten dalam memanipulasi dan
menyajikan data-data monografi desa/kelurahan.
5
b. Memberikan rujukan kepada pihak kabupaten Tangerang
dalam mengalokasikan anggaran sebuah daerah.
c. Memberikan kepercayaan kepemerintahan kabupaten
Tangerang di mata masyarakat (publik) perihal transparansi
tentang informasi monografi kependudukan.
d. Ikut serta dalam mewujudkan e-government yang
terintegrasi dengan baik.
3. Bagi Universitas:
a. Menambah bahan referensi perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta khususnya isu-isu tentang e-
government dan monografi kependudukan.
1.5 Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang penulis lakukan terdiri dari metode pengumpulan
data dan metode pengembangan sistem.
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
1.5.1.1 Studi Kepustakaan
Mengumpulkan data dan informasi dengan mencari dan
memperoleh data-data yang diperlukan dari berbagai buku, jurnal,
literatur, dan website yang berhubungan dengan materi skripsi ini.
6
1.5.1.2 Studi Lapangan
Studi lapangan dilakukan secara langsung ke tempat penelitian
dengan mengadakan :
1. Observasi (Pengamatan)
Pengumpulan data dan informasi dengan cara meninjau dan
mengamati secara langsung kegiatan di lapangan.
2. Interview (Wawancara)
Memungkinkan penulis sebagai pewawancara untuk
mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang
yang diwawancarai. Hal ini membuat penulis dapat menggali
permasalahan secara lebih mendalam.
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem
Untuk metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah
metode Waterfall, berikut tahapan-tahapan dalam metode Waterfall
menurut Pressman (2001) :
1. Analysis (Analisis)
Analisis merupakan tahap awal dimana dilakukan proses
pengumpulan data, identifikasi masalah, dan analisis kebutuhan
sistem hingga aktivitas pendefinisian sistem. Tahap ini
bertujuan untuk menentukan solusi yang didapat dari aktivitas-
aktivitas tersebut.
7
2. Design (Perancangan)
Pada tahap ini dilakukan pembuatan model dari perangkat
lunak. Maksud pembuatan model ini adalah untuk memperoleh
pengertian yang lebih baik terhadap aliran data dan kontrol,
proses-proses fungsional, tingkah laku operasi dan informasi-
informasi yang terkandung di dalamnya. Terdiri dari aktivitas
utama pemodelan proses, pemodelan data dan desain
antarmuka.
3. Code (Pengkodean)
Pada tahap ini hasil dari perancangan mulai diterjemahkan ke
dalam bahasa mesin melalui bahasa pemrograman. Terdiri dari
dua aktivitas yaitu pembuatan kode program dan pembuatan
tampilan program sebagai hasil penelitian.
4. Test (Ujicoba)
Selanjutnya program harus diuji coba dimana difokuskan
terhadap tiga aktivitas yakni logika internal perangkat lunak,
pemastian bahwa semua perintah yang ada telah dicoba, dan
fungsi eksternal untuk memastikan bahwa dengan masukan
tertentu suatu fungsi akan menghasilkan keluaran sesuai
dengan yang dikehendaki.
8
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi ini, pembahasan yang penulis sajikan terbagi
dalam lima bab, yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan Latar Belakang Masalah, Perumusan
Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,
Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan menguraikan secara singkat teori yang diperlukan
dalam penelitian ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan menjelaskan metode yang dilakukan penulis dalam
penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan menguraikan dan membahas hasil penelitian yang
penulis kerjakan.
BAB V PENUTUP
Bab ini adalah bab terakhir yang menyajikan kesimpulan serta
saran dari apa yang telah diterangkan dan diuraikan pada bab-bab
sebelumnya.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep E-Government
2.1.1 Definisi E-Government
E-Government memiliki beragam definisi tergantung kepada sudut
pandang pihak mana yang mendefinisikan serta tingkatan perkembangan
yang ada (Andrianto, 2007):
1. Menurut Bank Dunia
“E-Government refers to the use by government agencies of
information technologies (such as wide area networks, the internet,
and mobile computing) that have the ability to transform relations
with citizens, business, and other arms of government”.
E-Government mengacu pada penggunaan pemerintahan dari
sisi Teknologi Informasi (seperti jaringan area yang luas, internet,
dan mobile computing) yang mempunyai kemampuan untuk
mentransformasikan hubungan dengan masyarakat, kalangan
bisnis, dan lembaga pemerintahan lainnya.
2. Menurut Pemerintah AS (Amerika Serikat)
“E-Government refers to the delivery of government
information and services online through the internet or other
digital means”.
10
E-Government mengarah pada penyampaian informasi
pemerintahan dan layanan online melalui internet atau alat digital
lainnya.
3. Menurut Pemerintah New Zeland
“E-Government is a way for governments to use the new
technologies to people with more convenient access to government
information and services, to improve the quality of the services and
to provide greater opportunities to participate in our democratic
institutions and prosses”.
E-Government adalah sebuah cara bagi pemerintahan untuk
menggunakan teknologi terkini kepada masyarakat dengan akses
yang lebih tepat pada informasi dan layanan pemerintahan, untuk
meningkatkan kualitas layanan dan memberikan peluang yang
lebih besar untuk ikut andil dalam institusi dan proses demokrasi.
4. Menurut Pemerintah Uni Eropa
E-Government bukan sekedar sebagai penggunaan terhadap
informasi melainkan “penggunaan teknologi informasi yang juga
dikombinasikan dengan perubahan organisasi dan keterampilan
baru dalam rangka memperbaiki pelayanan publik dan proses
demokrasi dan mendukung kebijakan publik”.
Dari beberapa pengertian diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwa e-government merupakan pemanfaat teknologi informasi
11
oleh pemerintah dalam menyampaikan informasi kepada khalayak
umum dan memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat.
2.1.2 Kerangka E-Government
Sebagai sebuah tren global yang tak terbendung, digitalisasi di
pemerintahan (e-government) telah membuka babak baru tentang
kemungkinan pengaksesan informasi publik oleh setiap warga negara
sebagai pemiliki entitas negara. Dengan e-government, internet berhasil
menjembatani antara rakyat (kelompok masyarakat dan juga dunia usaha)
dengan pemerintahnya. Cukup dari rumah, rakyat bisa mengakses
informasi mengenai pengelolaan pemerintahan sekaligus pertanggung
jawabannya (Andrianto, 2007).
SWASTA DAN MASYARAKAT
INFORMASI PEMRINTAH PUSAT
INFORMASI PEMRINTAH DAERAH
JARINGAN INTRA PEMERINTAH (GSI)
EXTRANET
GATEWAY
PORTAL
JARINGAN PUBLIK
INTERNET
Gambar 2.1 : Kerangka E-Government (Andrianto : 2007)
12
2.1.3 Manfaat E-Government
Al Gore dan Tony Blair, yang dikutip oleh Nico Andrianto (2007),
secara bersemangat menjelaskan manfaat yang diperoleh dari e-
government antara lain:
1. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintahan kepada para
stakeholder-nya (masyarakat, kalangan usahawan, dan
industri), terutama dalam hal kinerja dan efektivitas dan
efisiensi di berbagai kehidupan bernegara,
2. Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep
good corporate governance.
3. Mengurangi secara total biaya administrasi, relasi, dan interaksi
yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholder-nya untuk
keperluan aktivitas sehari-hari.
4. Memberikan peluang pemerintah untuk mendapatkan sumber-
sumber pendataan yang baru melalui interaksinya dengan
pihak-pihak yang berkepentingan.
5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat
menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi secara cepat
dan tepat sejalan dengan perubahan global dan tren yang ada.
6. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak yang lain sebagai
mitra pemerintahan dalam proses pengambilan kebijakan
publik secara merata dan demokratis.
13
2.1.4 Implementasi E-Government
Pada tataran implementasi, terdapat 3 tingkatan e-government yang
dicerminkan oleh tampilan situs (website) pemerintah (Andrianto, 2007):
1. Booklet (to publish)
Komunikasi satu arah dimana pemerintah dapat diakses secara
langsung oleh masyarakat dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan. Contoh: membaca dan mendownload produk
UU/Perpu yang ditetapkan oleh DPR/DPRD, eksekutif
(Presiden/Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota) atau yudikatif
(Mahkamah Agung).
2. Interact
Komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat yang
berkepentingan. Ada dua jenis aplikasi dalam komunikasi dua
arah ini. Pertama, bentuk portal dimana situs memberikan
fasilitas searching. Kedua, pemerintah memberikan kanal
dimana masyarakat dapat melakukan diskusi dengan unit-unit
tertentu baik secara langsung (chatting, teleconference, web-tv)
maupun tak langsung (e-mail, frequency asked questions, news
letter, mailing list). Contoh: rakyat dapat diskusi dengan
wakilnya di DPR/D dengan menggunakan fasilitas chatting, e-
mail, and mailing list.
14
3. Transact
Pada tingkatan ini sudah terjadi perpindahan (transfer) uang
dari satu pihak ke pihak lain sebagai sebuah konsekuensi dari
diberikannya layanan jasa oleh pemerintah. Contoh:
masyarakat dapat mengurus permohonan memperoleh KTP
(kartu tanda penduduk) atau SIM (surat izin mengemudi) baru
atau memperpanjangnya sekaligus membayar biayanya melalui
internet.
2.2 Monografi Kependudukan
2.2.1 Pengertian Monografi
Seperti akar katanya dari bahasa Yunani yang berarti tulisan
tunggal, monografi adalah sebuah karya tulis bertema tunggal yang
biasanya ditulis satu pengarang saja. Hasilnya bisa berupa buku atau
dimuat dalam sebuah jurnal ilmiah (Kurniawan, 2009).
Contoh yang paling mudah mengenai bentuk monografi adalah
monografi tentang geografi suatu pemerintahan daerah tertentu, seperti
Monografi Kabupaten Daerah Tingkat II Teluk Cendrawasih Tahun 1981-
82 yang disusun Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Biak pada
1981. Contoh monografi lain adalah Monograf Kelapa Kopyor yang
diterbitkan oleh Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain,
Departemen Pertanian. Monograf ini memuat beberap artikel ilmiah,
seperti "Perbanyakan Kelapa Kopyor Secara Alami" oleh Ismail
15
Maskromo dan Hengky Novarianto serta "Keaneragaman Genetik Kelapa
Kopyor" oleh Meity Tulalo dan Ismail Maskromo. Semua penulis itu
adalah peneliti pada balai penelitian tersebut.
Monografi adalah sebuah buku ilmiah yang khusus dengan topik
yang khusus pula, tapi memuat pembahasan selengkap mungkin, baik di
dalam disiplinnya, antardisiplin maupun lintas disiplin ilmu. Buku ini
ditujukan, terutama bagi spesialis lain. Meskipun komponen utamanya
adalah tinjauan-tinjauan berbagai literatur, tapi karya monografi menuntut
standar ilmiah yang tinggi, yang menuntut kedalaman ilmiah. Karena
itulah monografi biasanya dikerjakan oleh seorang spesialis yang sangat
ahli, yang mampu menghimpun, memetakan, mengurai, mengintegrasikan
dan menganalisis semua sumbangan literatur dan jurnal ilmiah yang
relevan.
Nilai monografi terletak pada koherensi dan keluasan informasi
dan pengetahuannya, yang berguna bagi peneliti spesialis lain untuk
mengembangkan ilmu dan topik bersangkutan. Kebanyakan manuskrip
monografi ditinjau secara kritis dan disunting secara ketat. Buku-buku
yang dihasilkannya diharapkan dapat menjadi karya abadi. Monografi
seringkali dicampuradukkan dengan buku-buku jenis buku teks perguruan
tinggi (text book). Buku teks sebenarnya adalah buku pedagogis yang,
meskipun membahas satu topik yang sempit, dirancang untuk melayani
kebutuhan pembaca yang lebih muda ketimbang komunitas peneliti
spesialis.
16
2.2.2 Monografi Kependudukan
Menurut Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 15 Tahun
2008 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Statistisik (BPS,
2008), monografi adalah penyajian informasi hasil kegiatan sensus, survei,
data sekunder atau hasil observasi dalam bentuk tabel atau grafik melalui
media dinding dalam tampilan yang mudah dilihat atau dibaca. Monografi
yang dimaksud adalah pada suatu wilayah dan waktu tertentu (BPS, 2003).
Penyajian data monografi dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat
mengetahui gambaran umum suatu wilayah pada waktu tertentu.
Sedangkan menurut Peraturan Walikota Surabaya Nomor 33
Tahun 2009 tentang Teknis Pelaksanaan Administrasi Kelurahan di
Lingkungan Pemerintah Kota Surabaya (PEMKOT Surabaya, 2009),
diartikan sebagai kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
keadaan di wilayah Kelurahan, yang menggambarkan antara lain tentang
batas-batas yang dimiliki, keadaan geografis setempat, jumlah penduduk,
mata pencaharian/pekerjaan, agama, jumlah Rukun Tetangga dan jumlah
Rukun Warga. Data monografi kependudukan berupa catatan informasi
kegiatan Kelurahan pada suatu periode tertentu yang dapat digunakan
untuk menggambarkan aktifitas dan kinerja Kelurahan.
17
2.3 Model Waterfall
Untuk mengembangkan sistem dibutuhkan metode atau model
pengembangannya, salah satunya adalah model Waterfall. Metode ini bisa juga
disebut dengan linear sequential model, menggunakan pendekatan sistematis dan
sekuensial dalam pengembangan sistem, dimulai melalui proses analisis,
perancangan, pengkodean dan ujicoba (Pressman, 2001). Berikut gambarnya:
Gambar 2.2 : Model Waterfall (Pressman : 2001)
Model Waterfall tersusun atas aktivitas- akivitas berikut ini :
1. Analysis (Analisis)
Hal pertama yang harus dilakukan dalam tahap analisis adalah
komunikasi dengan berbagai pihak yang terkait mulai dari
mengidentifikasi dan mendefinisikan permasalahan, menentukan
keperluan untuk semua elemen dan sistem. Pengetahuan ini terasa
perlu ketika sistem harus berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain
seperti perangkat keras, manusia dan basis data.
18
2. Design (Perancangan)
Perancangan menentukan bagaimana suatu sistem menyelesaikan apa
yang harus diselesaikan. Pada tahap ini dilakukan pembuatan model
dari sistem. Maksud pembuatan model ini adalah untuk memperoleh
pengertian yang lebih baik terhadap aliran data dan kontrol, proses-
proses fungsional, tingkah laku operasi dan informasi-informasi yang
terkandung di dalamnya.
Perancangan dilakukan mulai dari tingkat global sampai ke tingkat
rincian tertentu. Pada tahap ini dilakukan beberapa aktivitas, seperti
pemodelan proses serta pemodelan data.
3. Code (Pengkodean)
Code atau pengkodean adalah tahap dimana sistem yang telah
dianalisis dan dirancang mulai diterjemahkan ke dalam bahasa mesin
melalui bahasa pemrograman. Jika rancangan dibuat secara detil maka
pengkodean akan menjadi aktivitas yang cepat. Pada tahap ini lakukan
pengkodean program dan juga antarmuka program.
4. Test (Ujicoba)
Ketika pengkodean telah selesai dilakukan selanjutnya sistem harus
diuji coba. Proses uji coba difokuskan terhadap tiga aktivitas yakni
logika internal sistem, pemastian bahwa semua perintah yang ada telah
dicoba, dan fungsi eksternal, untuk memastikan bahwa dengan
masukan tertentu suatu fungsi akan menghasilkan keluaran sesuai
dengan yang dikehendaki.
19
2.4 Data Flow Diagram (DFD)
2.4.1 Pengertian
Menurut Al Fatta (2007), Data Flow Diagram (DFD) atau diagram
aliran data merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan
proses-proses yang terjadi pada perangkat lunak yang akan dikembangkan.
Dengan model ini, data-data yang terlibat pada masing-masing proses
dapat diidentifikasi.
2.4.2 Elemen
Untuk membaca suatu DFD kita harus memahami dulu elemen-
elemen yang menyusunnya, yaitu :
1. Process (Proses)
Aktivitas atau fungsi yang dilakukan untuk alasan bisnis yang
spesifik, biasanya berupa manual maupun terkomputerisasi.
2. Data Flow (Aliran Data)
Satu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu
diawali atau berakhir pada proses.
3. Data Store (Penyimpanan Data)
Kumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu. Data yang
mengalir disimpan dalam data store dan aliran data di-update atau
ditambahkan ke data store.
4. External Entity (Entitas Eksternal)
20
Orang, organisasi, atau sistem yang berada di luar perangkat
lunak tetapi berinteraksi dengan perangkat lunak.
2.4.3 Hierarki
Menurut Ladjamudin (2005), DFD juga terdiri dari beberapa
hierarki, yaitu :
1. Diagram Konteks
Diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan
ruang lingkup suatu sistem. Dalam diagram konteks hanya ada
satu proses dan tidak ada store.
2. Diagram Nol
Diagram yang menggambarkan proses dari DFD. Diagram Nol
memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem,
menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang
ada, aliran data dan entitas eksternal.
3. Diagram Rinci
Diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam
diagram nol atau diagram level di atasnya.
21
2.4.4 Notasi
Berikut ini adalah tabel perbandingan notasi DFD yang digunakan
oleh beberapa ahli :
Tabel 2.1 : Notasi DFD (Ladjamudin : 2005)Simbol Gane/Sarson Yourdon/De Marco
Entitas Luar
Proses
Arus Data
PenyimpananData
22
2.5 Entity Relationship Diagram (ERD)
2.5.1 Pengertian
Menurut Ladjamudin (2005), Entity Relationship Diagram (ERD)
adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang
disimpan dalam sistem secara abstrak. ERD juga merupakan model
jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship
data.
2.5.2 Elemen
ERD terdiri dari beberapa elemen, yaitu :
1. Entity
Entity adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata
maupun abstrak dimana data tersimpan. Entity diberi nama
dengan kata benda dan dapat berupa orang, benda, lokasi,
kejadian (terdapat unsur waktu di dalamnya).
2. Relationship
Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antar entity.
Pada umumnya relationship diberi nama dengan kata kerja
dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan
relasinya (kalimat aktif atau pasif).
3. Relationship Degree
Relationship degree atau derajat relationship adalah jumlah
entity yang berpartisipasi dalam satu relationship.
23
4. Atribut
Atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entity maupun
relationship. Atribut merupakan elemen dari tiap entity dan
relationship.
5. Cardinality
Cardinality atau kardinalitas merujuk kepada jumlah hubungan
maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang
lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat tiga macam
kardinalitas relasi, yaitu : one to one, one to many atau many to
one dan many to many.
2.6 Normalisasi
2.6.1 Pengertian
Menurut Sutanta (2004), normalisasi dapat diartikan sebagai suatu
teknik yang mendekomposisi data dalam cara-cara tertentu untuk
mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data dalam basis data.
2.6.2 Levelisasi
Teori normalisasi dibangun menurut konsep level normalisasi.
Level normalisasi dijelaskan berdasarkan kriteria tertentu pada bentuk
normal. Berikut level kriterianya :
1. Unnormalized Form (UNF)
Relasi UNF mempunyai kriteria sebagai berikut :
24
a. Jika relasi mempunyai bentuk non flat file (terjadi akibat
data disimpan sesuai dengan kedatangannya, sehingga tidak
memiliki struktur yang sama, terjadi duplikasi atau tidak
lengkap).
b. Jika relasi memuat set atribut berulang.
c. Jika relasi memuat atribut non atomic value.
2. First Normalized Form (1NF)
Relasi 1NF mempunyai kriteria sebagai berikut :
a. Jika seluruh atribut dalam relasi bernilai atomik.
b. Jika seluruh atribut dalam relasi bernilai tunggal.
c. Jika relasi tidak memuat set atribut berulang.
d. Jika semua record mempunyai sejumlah atribut yang sama.
3. Second Normalized Form (2NF)
Relasi 2NF mempunyai kriteria sebagai berikut :
a. Jika memenuhi kriteria 1NF.
b. Jika semua atribut non-kunci FD pada PK.
4. Third Normalized Form (3NF)
Relasi 3NF mempunyai kriteria sebagai berikut :
a. Jika memenuhi kriteria 2NF.
b. Jika setiap atribut non-kunci tidak TDF (nontransitive
dependency) terhadap PK.
25
2.7 State Transition Diagram (STD)
2.7.1 Pengertian
Menurut Pressman (2001), STD mengindikasikan bagaimana
perangkat lunak berlaku sebagai konsekuensi dari kejadian eksternal yang
menyebabkan perubahan suatu kondisi. Untuk merealisasikannya, STD
menghadirkan model dari suatu kejadian yang disebut dengan state. Dalam
STD, proses yang terjadi digambarkan dengan transisi antar state.
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis mendapatkan berbagai data yang diinginkan
melalui beberapa metode, diantaranya :
3.1.1 Studi Kepustakaan
Untuk menambah referensi akan teori-teori yang diperlukan,
penulis melakukan studi pustaka dengan membaca dan mempelajari secara
mendalam literatur-literatur yang mendukung penelitian ini. Diantaranya
buku-buku, diktat, catatan, makalah dan artikel baik cetak maupun
elektronik.
Untuk mendukung literatur yang dipelajari, penulis juga
berpartisipasi ke dalam beberapa milis, forum online, dan website-website
e-government yang sudah ada baik dalam maupun luar negeri guna
menambah wawasan serta melakukan diskusi dengan beberapa pihak yang
berpengalaman akan sistem ini. Beberapa diantaranya, forum Facebook,
website kabupaten Tangerang, website kota Tangerang, website
departemen dan lembaga survei, serta perda-perda (peraturan daerah) yang
dimuat dalam beberapa situs e-government.
27
3.1.2 Studi Lapangan
3.1.2.1 Observasi (Pengamatan)
Penulis melakukan observasi atau pengamatan langsung di
kabupaten Tangerang di bagian Administrasi Umum pada bulan
November 2009 dengan mengamati berbagai aktivitas dalam pengumpulan
data, pemanipulaisan data, dan pembuatan laporan data monografi
desa/kelurahan. Data monografi tersimpan di sebuah komputer dalam
berkas MS-Excel. Data monografi seluruh desa/kelurahan di masukkan ke
dalam satu file dalam periode tertentu. Dalam file itulah seluruh informasi
tentang monografi sebuah daerah tercatat. Draft data monografi
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A.
3.1.2.2 Interview (Wawancara)
Dari hasil pengamatan secara langsung, penulis menemukan
beberapa permasalahan yang masih belum dipahami. Oleh karena itu,
untuk memperjelas semua itu, penulis melakukan interview atau
wawancara langsung dengan Asisten Bidang Administrasi Umum, Bapak
Arief Rahman, S.E. Hasil dari wawancara tersebut dapat dilihat
selengkapnya di lampiran B.
28
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Penulis menggunakan model Waterfall menurut Pressman (2001) dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
3.2.1 Analysis (Analisis)
Untuk memulai proses pengembangan sistem ini, penulis
melakukan analisis dengan beberapa aktifitas. Aktifitas tersebut antara lain
data gatehring, identify, system requirement, dan project definition. Secara
lengkap akan dibahas pada bab selanjutnya di sub bab 4.2.
3.2.2 Design (Perancangan)
Setelah tahap analisis selesai, maka selanjutnya adalah merancang
sistem yang telah didefinisikan sebelumnya. Pada tahap perancangan ini
penulis melakukan aktivitas pemodelan proses, pemodelan data,
perancangan struktur menu, perancangan state transition diagram dan
perancangan antarmuka program. Secara lengkap akan dibahas pada bab
selanjutnya di sub bab 4.3.
3.2.3 Code (Pengkodean)
Pada tahap ini penulis melakukan dua aktivitas yaitu membuat
kode program dan menghasilkan tampilan antarmuka.
1. Kode program ditulis menggunakan bahasa pemrograman PHP
5 dan menggunakan database MySQL 5 serta Apache sebagai
29
servernya. Penulis menggunakan package XAMPP yang sudah
mengintegrasikan antara PHP, MySQL, dan Apache.
2. Editor yang digunakan untuk menulis kode program adalah
Notepad ++.
3. Antarmuka dirancang menggunakan software desain grafis
yakni Adobe Photoshop.
Kode program (source code) akan dilampirakan di lampiran D dan
hasil tampilan antarmuka akan ditampilkan di lembar lampiran C.
3.2.4 Test (Ujicoba)
Pada tahap ini dilakukan pengujian baik secara fungsional maupun
hasil agar diketahui apakah sistem dapat bekerja dengan semestinya.
Ujicoba terdiri dari dua aktivitas, yakni Ujicoba Mandiri Program dan
Ujicoba Logika Program. Penulis melakukan Ujicoba Mandiri Program
dengan menjalankan aplikasi program pada web browser menggunakan
localhost, kemudian untuk Ujicoba Logika Program, penulis
menggunakan blackbox testing yang fungsinya untuk memastikan bahwa
program berjalan sesuai yang diinginkan. Hasil ujicoba ini akan penulis
lampirkan pada lampiran E.
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Persiapan
4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Tangerang
4.1.1.1 Profil
Kabupaten Tangerang termasuk salah satu daerah tingkat dua
yang menjadi bagian dari wilayah Propinsi Banten. Terletak pada posisi
geografis cukup strategis. Di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa,
sebelah timur dengan Jakarta dan Kota Tangerang, di sebelah selatan
berbatasan dengan Kabupaten Bogor. Sedangkan di bagian barat
berbatasan langsung dengan Kabupaten Serang.
Jarak antara Tangerang dengan pusat pemerintahan Republik
Indonesia, Jakarta, sekitar 30 km, yang bisa ditempuh dengan waktu
setengah jam. Keduanya dihubungkan dengan lajur lalu lintas darat bebas
hambatan Jakarta-Merak yang menjadi jalur utama lalu lintas
perekonomian antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Dari 200 Juta
lebih penduduk Indonesia, mayoritas terkonsentrasi di kedua pulau
tersebut (Pulau Jawa 120 juta jiwa dan Sumatera 40 juta jiwa).
Luas wilayah Kabupaten Tangerang 111.038 ha. Dibagi ke dalam
36 kecamatan dan 316 desa. Keseluruhan kondisi wilayah memiliki
topografi yang relatif datar dengan kemiringan tanah rata-rata 0-3%
menurun. Ketinggian wilayah sekitar antara 0-85 m di atas permukaan
31
laut. Curah hujan setahun rata-rata 1.475 mm dan temperatur udara
berkisar antara 23°C-33°C. Iklim ini dipengaruhi oleh wilayah di bagian
utara yang merupakan daerah pesisir pantai sepanjang kurang lebih 50 km.
4.1.1.2 Visi dan Misi
1. Visi
Berdasarkan pertimbangan kondisi obyektif seluruh sumber
daya dan komitmen untuk meraih masa depan yang lebih baik
maka ditetapkan visi sebagai berikut :
”Menuju Masyarakat Kabupaten Tangerang yang Beriman, Sejahtera, Berorientasi Industri dan
Berwawasan Lingkungan”
Yang dimaksud dengan :
a. Masyarakat kabupaten Tangerang; adalah kelompok
orang dengan segala aspek kehidupannya, yang meliputi
sikap perilaku dan pola pikir dalam sosial budaya, agama,
politik, ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan teknologi
yang memanfaatkan sumbar daya alam dan sumber daya
buatan yang ada di Kabupaten Tangerang;
b. Beriman; adalah percaya, yakin dan taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dengan memenuhi segala perintah-Nya
dan menjauhi segala larangan-Nya serta hidup rukun
antar umat manusia.Terpenuhinya kebutuhan manusia
dari segi meteri memerlukan penyeimbang dari sisi
32
rohani, sehingga terjamin keseimbangan mental dan
spiritual;
c. Maju; berarti cerdas, sehat dan dinamis menuju taraf
hidup yang lebih baik, proaktif, kreatif, dan disiplin
sesuai dengan fungsi, peran dan kedudukan masing-
masing anggota masyarakat;
d. Mandiri; berarti mampu mengatasi permasalahan dan
hidup bertanggung jawab dengan tidak ada
ketergantungan pada pihak lain atau dikendalikan oleh
pihak lain. Visi kemandirian adalah tetap berada koridor
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
pada Pancasila dan UUD 1945;
e. Berorientasi Industri; berarti perilaku yang mengarah
pada pertimbangan ekonomis dengan memperhitungkan
tenaga, waktu, biaya, dan sumber daya teknologi yang
terus berkembang dan tidak hanya untuk memenuhi
kebutuhan sendiri tapi beriorentasi pasar;
f. Berwawasan Lingkungan; berarti orientasi
pembangunan mempertimbang-kan kondisi lingkungan
yang harus dipatuhi oleh setiap pelaku pembangunan
karena pembangunan berwawasan lingkungan akan
memberi manfaat bagi kelangsungan hidup dan
pembangunan.
33
2. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, maka ditetapkan
misi Pemerintah Kabupaten Tangerang sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan
pengamalannya dalam kehidupan bermasyarakat;
b. Membangun sumberdaya manusia melalui peningkatan
mutu pendidikan diseluruh jenjang secara bertahap serta
peningkatan derajat kesehatan yang menjangkau seluruh
lapisan masyarakat serta peningkatan kesejehteraan
sosial;
c. Meningkatkan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi
melalui fasilitasi pengembangan usaha di bidang industri,
agribisnis, agro industri, dan jasa, serta memberikan akses
lebih besar pengembangan koperasi, usaha kecil dan
menengah, dan sektor informal;
d. Mewujudkan keserasian dan keseimbangan pembangunan
yang berwawasan lingkungan melalui sistem perencanaan
dan pengendalian tata ruang yang terstruktur;
e. Menciptakan tata kepemerintahan yang bersih,
transparan, dan bertanggung jawab (good governance);
f. Meningkatkan pembangunan infra struktur bagi
percepatan aspek-aspek pembangunan;
34
g. Memenuhi hak-hak politik dan sosial warga untuk
melakukan partisipasi kritis dalam proses pembangunan;
h. Memberdayakan perempuan dan kesetaraan gender dalam
pembangunan.
Nilai-nilai yang tekandung dalam visi misi dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
a. Ketakwaan; Masyarakat kabupaten Tangerang yang
bertakwa merupakan komponen yang sangat penting
untuk mewujudkan suatu perubahan yang hakiki dalam
mencapai visi misi yang telah ditetapkan;
b. Partisipatif; Rasa tanggungjawab dari semua komponen
pemerintahan yang terdiri eksekutif, legislatif dan
masyarakat serta swasta berperan serta mengambil bagian
mulai dari tahapan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan dalam rangka mempercepat
tajuan dan sasaran pembangunan yang efisien dan efektif;
c. Transparansi; Merupakan salah satu unsur dari good
government yang harus ditingkatkan agar dapat
mendorong partisipasi masyarakat dan swasta untuk
mencapai suatu kemajuan seperti yang tercantum dalam
sasaran dan tujuan pembangunan;
d. Berkelanjutan; Prinsip berkelanjutan dalam aspek
lingkungan mengandung makna bahwa pemanfaatan
35
sumber daya alam harus memperhatikan dampak negatif
terhadap lingkungan sehingga pembangunan yang akan
dipacu tidak hanya untuk kepentingan sesaat.
4.1.1.3 Motto dan Lambang
Lambang daerah Kabupaten Tangerang ditetapkan dengan
peraturan daerah Nomor 19 Tahun 1984 tanggal 25 Oktober 1984, yang
kemudian disempurnakan dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 1987
tanggal 21 Mei 1987.
Motto daerah yang terkandung dalam lambang daerah adalah
"SATYA KARYA KERTA RAHARJA" artinya dengan dasar kesetiaan
dan ketaatan kepada Pemerintah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) disertai doa dan kerja keras, kita wujudkan masyarakat yang
sejahtera, adil dan makmur dari segi fisik material dan mental spiritual
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Gambar 4.1 : Lambang Daerah
36
Arti Gambar Lambang Daerah:
1. Bagian Atas
a. Pucuk Perisai lima buah melambangkan Pancasila yang
menjadi dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. Susunan batu merupakan lambang benteng pertahanan
yang mengingatkan kita kepada pahlawan rakyat
Kabupaten Tangerang;
c. Jumlah bata melambangkan tanggal, bulan dan tahun
proklamasi kemerdekaan Negara republik Indonesia,
tanggal 17 bulan 8 tahun 1945.
2. Bagian Tengah
a. Jumlah butir pada, bunga kapas dan ruas bambu
melambangkan tanggal, bulan dan tahun hari jadi
Kabupaten Tangerang;
b. Dua puluh tujuh butir padi melambangkan tanggal dua
puluh tujuh;
c. Dua belas bunga kapas melambangkan bulan dua belas;
d. Empat puluh tiga ruas bambu melambangkan tahun empat
puluh tiga;
e. Topi bambu melambangkan hasil kerajinan dan industri
dari Kabupaten tangerang.
37
3. Bagian Bawah
a. Garis putih berombak melambangkan bahwa Kabupaten
Tangerang dilintasi oleh sungai-sungai besar;
b. Garis putih biru berombak melambangkan laut yang
bermakna Kabupaten Tangerang merupakan daerah
pantai.
4.1.1.4 Struktur Pemerintahan
Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Tangerang telah
mengalami perubahan beberapa kali yang disesuaikan dengan dinamika
dan kepentingan pelaksanaan pemerintahan. Tahun 2006, struktur
organisasi yang dijalankam masih berdasarkan Perda Kabupaten
Tangerang No. 16 Tahun 2004 yang menetapkan susunan organisasi,
kewenangan dan tugas dari unit-unit yang membantu kelancaran
pelaksanaan tugas-tugas kepala daerah yang terdiri dari Sekretariat
Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Kecamatan. Dalam
peraturan ini dibentuk juga Sekretariat DPRD, Satuan Polisi Pamong Praja
dan Rumah Sakit Umum Daerah.
1. Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah merupakan unsur staff Pemerintah Daerah
yang di pimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Tugas
pokok Sekretaris Daerah adalah membantu Bupati dalam
38
melaksanakan tugas di bidang penyelenggaraan pemerintah,
pembangunan, kemasyarakatan, organisasi dan tatalaksana
serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh
perangkat Daerah.
Sementara itu, untuk melakasanakan tugas pokok tersebut,
fungsi dari Sekretariat Daerah mencakup :
a. Pengkordinasian perumusan kebijakan Pemerintah
Daerah;
b. Penyelenggaraan dan pengendalian administrasi
pemerintah, pembangunan, kemasyarakatan serta
organisasi dan tatalaksana;
c. Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana
dan sarana pemerintahan daerah; dan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Susunan organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari Sekretariat
Daerah, Asisten dan Bagian.
2. Dinas Daerah
Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah
yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah. Dinas Daerah ini melaksanakan tugas dan
fungsi operasional untuk bidang-bidang tertentu seperti
39
Pendidikan dan Kebudayaan, Kependudukan, Tenaga Kerja,
Kesehatan, Perhubungan, Pertanian, Perikanan, Kelautan,
Perdagangan, Industri dan Koperasi, Tata Ruang dan
Bangunan, Pariwisata, Lingkungan Hidup, Bina Marga dan
Pengairan, Pertamanan dan Kebersihan.
3. Lembaga Teknis Daerah
Lembaga Teknis Daerah merupakan badan/kantor yang di
kepalai oleh seorang kepala Badan/Kepala Kantor sebagai
unsur penunjang yang membantu Bupati dalam
penyelenggaran pemerintah daerah untuk bidang bidang
tertentu.
Kepala Badan/Kepala Kantor berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Beberapa lembaga teknis yang terdapat dalam pemerintah
Kebupaten Tangerang mencakup Badan Pengelola Keuangan
Daerah, Badan Perencana Pembangunan Daerah, Badan
Kepegawaian Daerah, Badan Pengawas Daerah, Badan
Kordinasi Penanaman Modal Daerah, Kantor Arsip, Kantor
PDE, Kantor Perpustakaan, Rumah Sakit Umum Daerah,
UPT Kebakaran.
40
4. Pemerintah Kecamatan
Pemerintah Kecamatan merupakan perangkat daerah yang di
pimpin oleh seorang Camat yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Organisasi Kecamatan terdiri dari Camat, Sekretariat
Kecamatan, dan empat Seksi.
41
Gambar 4.2 : Struktur Organisasi Perangkat Daerah
42
4.2 Analysis (Analisis)
Untuk memulai proses pengembangan sistem ini, penulis melakukan
analisis dengan beberapa aktifitas. Aktifitas tersebut antara lain data gatehring,
identify, system requirement, dan project definition.
4.2.1 Data Gathering (Pengumpulan Data)
Penulis mengumpulkan data monografi desa/kelurahan yang
menjadi titik pusat penelitian. Data monografi desa/kelurahan mencatat
semua data yang menggambarkan kondisi daerah. Data monografi
desa/kelurahan memuat beberapa kategori yang akan diperlihatkan dalam
tabel di bawah ini :
Tabel 4.1 : Draft Monografi Desa/Kelurahan
No. Kategori Keterangan
1. Demografi Data demografi menjelaskan tentang jumlah penduduk, kepadatan penduduk, luas wilayah, serta jumlah RT dan RW.
2. Orbitasi Data orbitasi menjelaskan tentang rata-rata jarak dan waktu tempuh dari desa/kelurahan ke kecamatan, dari desa/kelurahan ke kabupaten, dan dari desa/kelurahan ke propinsi.
3. Pendidikan Data pendidikan menjelaskan tentang jumlah sarana pendidikan, jumlah murid, jumlah guru/dosen, jumlah penduduk yang buta huruf, jumlah penduduk yang tamat pendidikan umum, jumlah penduduk yang putus sekolah, dan jumlah lembaga kursus.
4. Kesehatan Data kesehatan menjelaskan tentang jumlah sarana kesehatan, jumlah
43
tenaga medis, jumlah angka kematian bayi dan balita, jumlah peserta immunisasi, jumlah status gizi balita buruk, jumlah penyandang cacat, jumlah MCK (mandi, cuci, kakus) umum, dan jumlah sarana air bersih PDAM (perusahaan daerah air minum).
5. Sarana Ibadah Data sarana ibadah menjelasakan tentang jumlah masjid, musholla/surau, gereja katolik, gereja protestan, wihara, dan pura.
6. Fasilitas Olahraga Data fasilitas olahraga menjelaskan tentang jumlah fasilitas olahraga, dan jumlah perkumpulan olahraga.
7. Transportasi Data transportasi menjelaskan tentang jumlah sarana transportasi, dan jumlah paket travel.
8. Sarana Komunikasi Data sarana komunikasi menjelaskan tentang jumlah wartel, jumlah warnet, jumlah ORARI, dan jumlah kantor POS.
9. Penerangan Umum Data penerangan umum menjelaskan tentang jumlah pelanggan listrik, dan jumlah penerangan umum.
10. Kesadaran Politik Data kesadaran politik menjelaskan tentang jumlah hak pilih, jumlah partai politik, jumlah ormas/LSM, dan jumlah organisasi kepemudaan.
11. Keamanan danKetertiban Masyarakat
Data keamanan dan ketertiban masyarakat menjelaskan tentang jumlah sarana keamanan, jumlah personil keamanan, dan jumlah kriminalitas.
12. Pertanian Data pertanian menjelaskan tentang luas lahan pertanian, dan jumlah kelompok tani.
13. Perikanan Data perikanan menjelaskan tentang luas areal budidaya perikanan, jumlah hasil perikanan, dan jumlah kepemilikan usaha perikanan.
14. Peternakan Data peternakan menjelaskan tentang jumlah ternak besar, dan jumlah ternak sedang.
15. Kehutanan Data kehutanan menjelaskan tentang luas hutan, dan hasil hutan yang
44
dimiliki.16. Pertambangan Data pertambangan menjelaskan
tentang jumlah perusahaan pertambangan.
17. Ketenagakerjaan Data ketenagakerjaan menjelaskan tentang jumlah penduduk yang bekerja, jumlah pencari kerja, jumlah penduduk yang tidak bekerja, dan jumlah perusahaan.
18. Sosial Budaya Data sosial budaya menjelaskan tentang jumlah jenis kesenian asli, jumlah sarana kesenian, dan jumlah sarana pariwisata.
19. Sarana Perekonomian Data sarana perekonomian menjelaskan tentang jumlah sarana perekonomian, jumlah lembaga keuangan perbankan, jumlah lembaga non perbankan.
20. Kondisi SosialKemasyarakatan
Data kondisi sosial masyarakat menjelaskan tentang jumlah masjlis ta’lim, dan jumlah panti asuhan.
21. Aspek Pemerintahan Data aspek pemerintahan menjelaskan tentang perbandingan indeks pendapatan, jumlah kantor desa/kelurahan, jumlah pegawai desa/kelurahan, jumlah peraturan desa, jumlah BUMDes (badan usaha milik desa), dan jumlah sarana kerja kantor.
22. Kependudukan Data kependudukan menjelaskan tentang jumlah kepala keluarga, jumlah penduduk menurut jenis kelamin, jumlah penduduk WNA (warga negara asing), jumlah penduduk menurut agama, jumlah penduduk menurut usia, jumlah penduduk menurut mata pencaharian, dan jumlah penduduk menurut tingkat kesejahteraan.
23. Industri Data industri menjelaskan tentang jumlah industri berat, jumlah industri ringan, dan jumlah industri rumah tangga.
45
Setelah melihat data monografi desa/kelurahan di atas, penulis
melakukan diskusi langsung dengan Asisten Bidang Administrasi Umum
untuk memahami secara dalam permasalahan yang sedang dihadapi dan
sebuah solusi yang diinginkan oleh pihak Asisten Bidang Administrasi
Umum.
Berkaitan dengan data monografi desa/kelurahan, Asisten Bidang
Administrasi Umum mengalami kesulitan dalam membuatan laporan
secara periodik. Sejauh ini, data monografi/desa kelurahan masih disimpan
di file MS-Excel, sehingga untuk menyajikan dan memanipulasi data
monografi desa/kelurahan membutuhkan ketelitian. Data monografi
desa/kelurahan diperlukan untuk patokan dasar dalam menentukan
anggaran daerah, dan kebutuhan lainnya.
Keadaan ini terbentuk mengingat data yang harus dimanipulasi
dan ditampilkan cukup banyak karena jumlah desa/kelurahan di kabupaten
Tangerang sekitar 316 desa/kelurahan dan 36 kecamatan. Semua aktifitas
pemanipulasian data monografi desa/kelurahan dilakukan oleh Asisten
Bidang Administrasi Umum. Oleh karena itu, Asisten Bidang Administrasi
Umum merasa kerepotan untuk mengerjakan semua itu.
Sebulan sekali, setiap desa/kelurahan harus memberikan data
monografinya kepada pihak kecamatan, kemudian pihak kecamatan
menyerahkannya kepada pihak kabupaten. Semua itu dikerjakan secara
manual.
46
4.2.2 Identify (Identifikasi Masalah)
Situasi saat ini adalah bahwa pendistribusian dan pemanipulasian
data monografi desa/kelurahan masih dilakukan secara manual. Berikut
penjabarannya:
1. Pihak kabupaten membuat draft kosong data monografi
desa/kelurahan di MS-Excel dengan poin-poin seperti yang
sudah dijabarkan di tahap data gathering (pengumpulan data).
2. Draft kosong data monografi desa/kelurahan didistribusikan
oleh pihak kabupaten ke pihak kecamatan. Proses
pendistribusian masih dilakukan dengan cara manual.
3. Pihak kecamatan membagikan draft kosong tersebut kepada
seluruh desa/kelurahan di masing-masing kecamatan yang
mereka bawahi.
4. Kemudian pihak desa/kelurahan mengisi draft kosong tersebut
dengan data-data monografi yang sesuai dengan kondisi
desa/kelurahan mereka berada.
5. Setelah selesai mengisi draft kosong, pihak desa/kelurahan
mengirimkan kembali draft tersebut kepada pihak kecamatan.
6. Pihak kecamatan menyerahkan draft yang sudah diisi pihak
desa/kelurahan kepada pihak kabupaten.
7. Pihak kabupaten memasukkan data monografi desa/kelurahan
ke dalam MS-Excel.
47
8. Pihak kabupaten mencetak data monografi desa/kelurahan
untuk berkas.
4.2.3 System Requirement (Kebutuhan Sistem)
Melalui permasalahan yang telah teridentifikasi, diperoleh data
bahwa sistem yang dikembangkan diharapkan dapat menjawab
permasalahan yang terjadi pada kebutuhan-kebutuhan pihak kabupaten,
pihak kecamatan, dan pihak desa/kelurahan. Berikut pemaparannya:
1. Sistem diharapkan mampu menjawab kebutuhan pihak
kabupaten, pihak kecamatan, dan pihak desa/kelurahan dalam
proses pendistribusian draft data monografi desa/kelurahan.
2. Sistem diharapkan mampu meringankan beban pihak
kabupaten dalam memanipulasi data monografi desa/kelurahan
dengan melibatkan pihak kecamatan, dan desa/kelurahan.
3. Sistem diharapkan mampu menghadirkan laporan data
monografi desa/kelurahan secara periodik dan terintegrasi
dengan baik.
4. Sistem diharapkan mampu mencetak laporan data monografi
desa/kelurahan secara terintegrasi ke dalam format pdf.
Oleh karena itu, penulis mengajukan solusi dengan menawarkan
sistem monografi kependudukan berbasiskan web.
48
4.2.4 Project Definition (Definisi Proyek)
Pada definisi ini akan dijelaskan nama, deskripsi, dan tujuan
sistem.
1. Project Name
Nama sistem ini adalah Sistem Monografi Kependudukan,
Kabupaten Tangerang.
2. Project Overview
Project ini merupakan sistem manajemen data monografi
berbasiskan web yang berjalan pada intranet/LAN dan memiliki
fitur data monografi desa/kelurahan, dimana pihak kabupaten,
pihak kecamatan, dan pihak desa/kelurahan dapat
memanipulasi dan mencetak data monografi desa/kelurahan
secara terintegrasi dengan baik.
3. Project Objectivities
Tujuan dari sistem monografi ini adalah:
a. Sebagai media pendistribusian data monografi
desa/kelurahan elektronik kepada pihak-pihak terkait.
b. Sebagai media pemanipulasian data monografi
desa/kelurahan.
c. Sebagai media pencetakan laporan data monografi
desa/kelurahan secara periodik.
49
4.2.5 Features (Fitur-Fitur Sistem)
Fitur-fitur yang terdapat dalam sistem monografi adalah sebagai
berikut:
1. Aktor
Dalam sistem ini, penulis merumuskan 3 aktor yaitu Admin
Kabupaten, Admin Kecamatan, dan Admin Desa. Admin
Kabupaten dipegang oleh Bagian Administrasi Umum,
sedangkan untuk Admin Kecamatan dan Admin Desa dipegang
oleh orang-orang yang dipercayai oleh kabupaten dan
menguasai tentang operasioanl komputer, karena Admin
Kecamatan dan Admin Desa adalah aktor-aktor yang diusulkan
oleh penulis dalam keterlibatannya dalam berinteraksi dengan
sistem monografi ini.
a. Admin Kabupaten
Admin kabupaten bertugas untuk mengatur manajemen
sistem secara keseluruhan. Berikut hal-hal yang dapat
dilakukan oleh Admin Kabupaten:
1) Admin Kabupaten dapat memanipulasi data monografi
secara keseluruhan.
2) Admin Kabupaten dapat memanipulasi data kategori
monografi.
3) Admin Kabupaten dapat memanipulasi semua user
(Admin Kecamatan dan Desa).
50
4) Admin Kabupaten dapat melihat data monografi.
5) Admin Kabupaten dapat mencetak data monografi.
b. Admin Kecamatan
1) Admin Kecamatan dapat memanipulasi data monografi
desa/kelurahan yang mereka bawahi.
2) Admin Kecamatan dapat melihat data monografi.
3) Admin Kecamatan dapat mencetak data monografi.
c. Admin Desa
1) Admin Desa hanya dapat memanipulasi data monografi
desa/kelurahannya sendiri.
2) Admin Desa dapat melihat data monografi.
3) Admin Desa dapat mencetak data monografi.
Tabel 4.2 : Tabel Hak Akses Aktor
No. Aktor Input Edit Delete View Cetak
1. Admin Kab. √ √ √ √ √
2. Admin Kec. √ √ √ √ √
3. Admin Des. √ √ √ √ √
2. Manipulasi
Untuk memanipulasi data monografi desa/kelurahan, aktor-
aktor yang diberi akses untuk login terlebih dahulu harus men-
generate draft monografi sesuai dengan bulan dan tahun yang
telah disediakan. Setelah men-generate draft monografi, aktor
51
menginput data monografi untuk desa/kelurahan yang sesuai
dengan hak aktor seperti yang sudah dipaparkan di atas.
3. Penyajian
Data monografi desa/kelurahan disajikan dalam bentuk tabular.
Sebagai bahan perbandingan, sistem menampilkan statistik
jumlah penduduk secara periodik.
4. Cetak
Data monografi desa/kelurahan yang telah disajikan dalam
bentuk tabular dapat dicetak ke dalam format pdf.
52
4.3 Design (Perancangan)
Setelah tahap analisis selesai, maka selanjutnya adalah merancang sistem
yang telah didefinisikan sebelumnya. Pada tahap perancangan ini penulis
melakukan aktivitas pemodelan proses, pemodelan data, perancangan struktur
menu, perancangan state transition diagram dan perancangan antarmuka program.
4.3.1 Pemodelan Proses
4.3.1.1 Data Flow Diagram (DFD)
Pada tahap ini dilakukan pemodelan proses yang akan
ditampilkan dalam bentuk Data Flow Diagram (DFD).
1. Diagram Konteks
SISTEM MONOGRAFIKABUPATENTANGERANG
ADMIN KAB.
Account Admin Kab.
Value Monografi
Value Kecamatan
Value Desa
Form Desa
Form Kecamatan
Form Monografi
ADMIN KEC.
Account Admin Kec.
Value Monografi
Form Monografi
ADMIN DES.
Account Admin Des.
Value Monografi
Form Monografi
Value Kategori
Form Kategori
Value Satuan
Form Satuan
Validasi
Validasi
Validasi
Gambar 4.3 : Diagram Konteks
53
Pada diagram konteks, sistem hanya digambarkan dengan
sebuah proses, kemudian entitas luar yang berinteraksi
dengan proses tunggal diidentifikasi. Didapatkan tiga entitas
luar, yaitu Admin Kabupaten, Admin Kecamatan, dan Admin
Desa.
54
2. Diagram Level 0 / Overview
Gambar 4.4 : Diagram Level 0 / Overview
55
3. Diagram Level 1
a. Proses Admin Kabupaten Login
1.1Proses
Otentikasi
ADMIN KAB.
tbl_user
1.2Proses
Hak Akses
Account Admin Kab.
AccountUsers
Validasi
AccountUsers
Gambar 4.5 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten Login
Admin Kabupaten dapat melakukan login dengan
memasukkan Account Admin Kabupaten berupa username
dan password. Jika pada Proses Otentikasi username dan
password terdaftar di dalam Tabel User, maka Tabel User
akan diupdate dan dimasukkan sebuah Token. Dari Token
tersebut, Proses Hak Akses akan mengembalikan Hak
Akses berupa angka 1, dan Admin Kabupaten dapat
melakukan apapun di sistem.
56
b. Proses Admin Kabupaten Input Data Kecamatan
2.1ProsesInput
Data Kec.
ADMIN KAB.
tbl_kecamatan
Value Kecamatan
Kecamatan
Form Kecamatan
2.2Proses
GenerateAccount Kec.
tbl_user
2.4Proses Update
Account Kec.
Kecamatan
AccountUsers
Account Users
AccountUsers
Gambar 4.6 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten
Input Data Kecamatan
Admin Kabupaten memasukkan Data Kecamatan dan
akan Proses Input Data Kecamatan akan disimpan di
Tabel Kecamatan. Kemudian Proses Generate Account
Kecamatan akan menggenerate Account Kecamatan dan
disimpan ke dalam Tabel User. Account Kecamatan
berupa username dan password Admin Kecamatan untuk
login.
57
c. Proses Admin Kabupaten Update Data Kecamatan
ADMIN KAB.
tbl_kecamatan
ValueKecamatan
2.3Proses Update
Data Kec.
Kecamatan
Kecamatan
FormKecamatan
Gambar 4.7 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten
Update Data Kecamatan
Admin Kabupaten dapat mengupdate seluruh Data
Kecamatan. Proses Update Data Kecamatan meliputi
proses pengeditan data dan penghapusan data. Data
Kecamatan ditampilkan dari Tabel Kecamatan dan Proses
Update Data Kecamatan akan mengupdate Tabel
Kecamatan. Jika Account Kecamatan ikut diubah, maka
Proses Update Account Kecamatan akan mengupdate
Tabel User.
58
d. Proses Admin Kabupaten Input Data Desa
Gambar 4.8 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten
Input Data Desa
Admin Kabupaten memasukkan Data Desa dan Proses
Input Data Desa akan menggolongkan desa kepada salah
satu Kecamatan. Data Kecamatan ditampilkan dari Tabel
Kecamatan. Data Desa akan disimpan ke dalam Tabel
Kelurahan. Kemudian Proses Generate Account Desa
akan menggenerate Account Desa dan disimpan di Tabel
User. Account Desa berupa username dan password
Admin Kecamatan untuk login.
59
e. Proses Admin Kabupaten Update Data Desa
ADMIN KAB.
tbl_kelurahan
3.3ProsesUpdate
Data Des. Desa
Value Desa
tbl_kecamatan
Kecamatan
Form Desa
Desa
Gambar 4.9 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten
Update Data Desa
Admin Kabupaten dapat mengupdate seluruh Data Desa.
Proses Update Data Desa meliputi proses pengeditan data
dan penghapusan data. Data Desa ditampilkan dari Tabel
Desa dan Data Kecamatan ditampilkan dari Tabel
Kecamatan. Proses Update Data Desa akan mengupdate
Tabel Kelurahan. Jika Account Kelurahan ikut diubah,
maka Tabel User akan diupdate.
60
f. Proses Admin Kabupaten Input Data Satuan
4.1ProsesInput
Data Satuan
ADMIN KAB.
tbl_satuan
Value Satuan
Satuan
Form Satuan
Gambar 4.10 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten
Input Data Satuan
Admin Kabupaten dapat memasukkan Data Satuan.
Proses Input Data Satuan akan menyimpan Data Satuan
ke dalam Tabel Satuan.
61
g. Proses Admin Kabupaten Update Data Satuan
ADMIN KAB.
tbl_satuan
4.2ProsesUpdate
Data Satuan
Value Satuan
Satuan
Satuan
Form Satuan
Gambar 4.11 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten
Update Data Satuan
Admin Kabupaten dapat mengupdate Data Satuan. Proses
Update Data Satuan meliputi proses pengeditan data dan
penghapusan data. Proses Update Data Satuan akan
mengupdate Tabel Satuan.
62
h. Proses Admin Kabupaten Input Data Kategori
5.1ProsesInput
KategoriRoot
ADMIN KAB.
tbl_katroot
ValueKategori
5.2ProsesInput
Kategori Parent
tbl_katparent
5.3ProsesInput
KategoriChild
KategoriRoot Kategori
Root
KategoriParent
KategoriChild
tbl_katchild
KategoriParent
Form Kategori
Satuantbl_satuan
Satuan
Gambar 4.12 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten
Input Data Kategori
Admin Kabupaten dapat memasukkan Data Kategori
Root dan Proses Input Data Kategori Root akan
menyimpan ke dalam Tabel Kategori Root. Selanjutnya
Admin Kabupaten mengisi Data Kategori Parent dan pada
Proses Input Data Kategori Parent, data tersebut akan
disimpan di Tabel Kategori Parent. Jika Kategori Parent
63
tidak memiliki child, maka Proses Input Data Kategori
selesai. Sebaliknya, jika Kategori Parent memiliki child,
maka Admin Kabupaten diminta memasukkan Data
Kategori Child dan Proses Input Data Kategori Child
akan menyimpan ke dalam Tabel Kategori Child.
64
i. Proses Admin Kabupaten Update Data Kategori
ADMIN KAB.
tbl_katroot
tbl_katparent
tbl_satuan
tbl_katchild
5.4ProsesUpdate
KategoriRoot
5.5ProsesUpdate
KategoriParent
KategoriRoot
Kategori Root
Satuan
Kategori Root
KategoriParent
KategoriParent
5.6ProsesUpdate
KategoriChild
KategoriChild
Satuan
Kategori Parent
Kategori Child
ValueKategori
FormKategori
Gambar 4.13 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten
Update Data Kategori
Pada Proses Update Data Kategori terdapat proses
pengeditan data dan penghapusan data., Admin
Kabupaten dapat mengupdate Data Kategori Root dan
Proses Update Data Kategori Root akan menyimpan ke
dalam Tabel Kategori Root. Selanjutnya di Proses Update
Data Kategori Parent, Admin Kabupaten mengupdate
65
Data Kategori Parent dan Tabel Kategori Parent akan
diupdate. Jika Kategori Parent tidak memiliki child, maka
Proses Update Data Kategori Parent selesai. Sebaliknya,
jika Kategori Parent memiliki child, maka Admin
Kabupaten dapat mengupdate Data Kategori Child dan
Proses Update Data Kategori Child akan menyimpan
Data Kategori Child ke dalam Tabel Kategori Child.
66
j. Proses Admin Kabupaten Input Data Monografi
6.1Proses
GenerateDraft
Monografi
ADMIN KAB.
tbl_fitur
Monografi
6.2ProsesInputData
Monografi
FormMonografi
Value Monografi
Monografi
Monografi
Gambar 4.14 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten
Input Data Monografi
Admin Kabupaten dapat menginput Data Monografi
seluruh desa/kelurahan. Pertama-tama, Proses Generate
Draft Monografi akan menggenerate seluruh fitur
monografi sesuai dengan periodik dan desa/kelurahan
kemudian Data Monografi disimpan ke dalam Tabel
Fitur. Selanjutnya, Admin Kabupaten memasukkan Data
Monografi. Proses Input Data Monografi akan
mengupdate Tabel Fitur.
67
k. Proses Admin Kabupaten Update Data Monografi
Gambar 4.15 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten
Update Data Monografi
Admin Kabupaten dapat mengupdate seluruh Data
Monografi desa/kelurahan. Proses Update Data
Monografi meliputi proses pengeditan dan penghapusan
data. Proses Update Data Monografi akan menampilkan
Data Monografi dari Tabel Fitur dan mengupdate Tabel
Fitur kembali.
68
l. Proses Admin Kabupaten Cetak Data Monografi
Gambar 4.16 : Diagram Level 1 Proses Admin Kabupaten
Cetak Data Monografi
Admin Kabupaten dapat mencetak seluruh Data
Monografi desa/kelurahan secara periodik dengan
menentukan Periodik Monografi. Proses Cetak Data
Monografi akan memanggil Data Monografi dari Tabel
Fitur sesuai dengan Periodik Monografi yang ditentukan.
Proses Cetak Data Monografi akan mengeluarkan Data
Monografi kepada Admin Kabupaten dalam format .pdf.
69
m. Proses Admin Kecamatan Login
1.1Proses
Otentikasi
tbl_user
1.2Proses
Hak Akses
ADMIN KEC.
Account Admin Kec.
AccountUsers
Validasi
AccountUsers
Gambar 4.17 : Diagram Level 1 Proses Admin Kecamatan Login
Admin Kecamatan dapat melakukan login dengan
memasukkan Account Admin Kecamatan berupa
username dan password. Jika pada Proses Otentikasi
username dan password terdaftar di dalam Tabel User,
maka Tabel User akan diupdate dan dimasukkan sebuah
Token. Dari Token tersebut, Proses Hak Akses akan
mengembalikan Hak Akses berupa angka 2, dan Admin
Kecamatan dapat melakukan pemanipulasian seluruh data
monografi desa/kelurahan di kecamatan yang dibawahi.
70
n. Proses Admin Kecamatan Update Account
Gambar 4.18 : Diagram Level 1 Proses Admin Kecamatan
Update Account
Admin Kecamatan dapat mengupdate Account
Kecamatan. Proses Update Account Kecamatan akan
menampilkan Account Kecamatan dari Tabel User
kemudian mengupdate Tabel User kembali.
71
o. Proses Admin Kecamatan Input Data Monografi
Gambar 4.19 : Diagram Level 1 Proses Admin Kecamatan
Input Data Monografi
Admin Kecamatan dapat menginput Data Monografi
seluruh desa/kelurahan yang kecamatan bawahi. Pertama-
tama, Proses Generate Draft Monografi akan
menggenerate seluruh fitur monografi sesuai dengan
periodik dan desa/kelurahan kemudian Data Monografi
disimpan ke dalam Tabel Fitur. Selanjutnya, Admin
Kecamatan memasukkan Data Monografi. Proses Input
Data Monografi akan mengupdate Tabel Fitur.
72
p. Proses Admin Kecamatan Update Data Monografi
Gambar 4.20 : Diagram Level 1 Proses Admin Kecamatan
Update Data Monografi
Admin Kecamatan dapat mengupdate seluruh Data
Monografi desa/kelurahan yang kecamatan bawahi.
Proses Update Data Monografi akan menampilkan Data
Monografi dari Tabel Fitur dan mengupdate Tabel Fitur
kembali.
73
q. Proses Admin Kecamatan Cetak Data Monografi
tbl_fitur
6.4ProsesCetakData
Monografi
ADMIN KEC.
Monografi
Laporan Monografi Value
Monografi
Gambar 4.21 : Diagram Level 1 Proses Admin Kecamatan
Cetak Data Monografi
Admin Kecamatan dapat mencetak seluruh Data
Monografi desa/kelurahan secara periodik dengan
menentukan Periodik Monografi. Proses Cetak Data
Monografi akan memanggil Data Monografi dari Tabel
Fitur sesuai dengan Periodik Monografi yang ditentukan.
Proses Cetak Data Monografi akan mengeluarkan Data
Monografi kepada Admin Kecamatan dalam format .pdf.
74
r. Proses Admin Desa Login
1.1Proses
Otentikasi
tbl_user
1.2Proses
Hak Akses
ADMIN DES.Account Admin Des.
Account Users
Validasi
Account Users
Gambar 4.22 : Diagram Level 1 Proses Admin Desa Login
Admin Desa dapat melakukan login dengan memasukkan
Account Admin Desa berupa username dan password.
Jika pada Proses Otentikasi username dan password
terdaftar di dalam Tabel User, maka Tabel User akan
diupdate dan dimasukkan sebuah Token. Dari Token
tersebut, Proses Hak Akses akan mengembalikan Hak
Akses berupa angka 3, dan Admin Desa hanya dapat
melakukan pemanipulasian desa/kelurahannya sendiri.
75
s. Proses Admin Desa Update Account
ADMIN DES.
3.4ProsesUpdate
Account Des.
tbl_user
Value Desa
Account Des.
Account Des.
Form Desa
Gambar 4.23 : Diagram Level 1 Proses Admin Desa
Update Account
Admin Desa dapat mengupdate Account Desa. Proses
Update Account Kecamatan akan menampilkan Account
Desa dari Tabel User kemudian mengupdate Tabel User
kembali.
76
t. Proses Admin Desa Input Data Monografi
6.1Proses
GenerateDraft
Monografi
tbl_fitur
Monografi
6.2ProsesInputData
Monografi
Monografi
Monografi
ADMIN DES.Value Monografi
Form Monografi
Gambar 4.24 : Diagram Level 1 Proses Admin Desa
Input Data Monografi
Admin Desa hanya dapat menginput Data Monografi
desa/kelurahannya sendiri. Pertama-tama, Proses
Generate Draft Monografi akan menggenerate seluruh
fitur monografi sesuai dengan periodik dan
desa/kelurahan kemudian Data Monografi disimpan ke
dalam Tabel Fitur. Selanjutnya, Admin Desa
memasukkan Data Monografi. Proses Input Data
Monografi akan mengupdate Tabel Fitur.
77
u. Proses Admin Desa Update Data Monografi
Gambar 4.25 : Diagram Level 1 Proses Admin Desa
Update Data Monografi
Admin Desa hanya dapat mengupdate Data Monografi
desa/kelurahannya sendiri. Proses Update Data
Monografi akan menampilkan Data Monografi dari Tabel
Fitur dan mengupdate Tabel Fitur kembali.
78
v. Proses Admin Desa Cetak Data Monografi
`
Gambar 4.26 : Diagram Level 1 Proses Admin Desa
Cetak Data Monografi
Admin Desa dapat mencetak seluruh Data Monografi
desa/kelurahan secara periodik dengan menentukan
Periodik Monografi. Proses Cetak Data Monografi akan
memanggil Data Monografi dari Tabel Fitur sesuai
dengan Periodik Monografi yang ditentukan. Proses
Cetak Data Monografi akan mengeluarkan Data
Monografi kepada Admin Desa dalam format .pdf.
79
4.3.2 Pemodelan Data
Pada tahap ini dilakukan perancangan basis data. Perancangan
basis data akan dijelaskan dengan Entity Relationship Diagram (ERD),
lalu atribut-atribut dari masing-masing entitas akan digambarkan dengan
tabel database pada sistem. Sebelum itu dilakukan terlebih dahulu proses
normalisasi.
4.3.2.1 Normalisasi
1. Unnormalized Form (UNF)
Gambar 4.27 : Unnormalized Form [UNF]
80
2. First Normalized Form (1NF)
a) Proses (1.a)
Gambar 4.28 : Proses (1.a) First Normalized Form (1NF)
b) Proses (1.b)
Gambar 4.29 : Proses (1.b) First Normalized Form (1NF)
81
3. Second Normalized Form (2NF)
a) Proses (2.a)
Gambar 4.30 : Proses (2.1) Second Normalized Form (2NF)
b) Proses (2.b)
tbl_katchild
PK kdKatChild
namaKatChildkdKatParentidSatuanidStatusKat
3.a
tbl_katparent
PK kdKatParent
namaKatParentnamaKatRootnamaSatuannamaStatusKat
FK4FK5FK6
tbl_satuan
PK idSatuan
namaSatuan
tbl_statuskategori
PK idStatusKat
namaStatusKat
Gambar 4.31 : Proses (2.b) Second Normalized Form (2NF)
82
c) Proses (2.c)
3.b
tbl_user
PK idUser
namaUseruserNamepassworduserTokenidHakFK7
tbl_hak
PK idHak
namaHak
tbl_kelurahan
PK idKel
namaKelidUsernamaKec
UK1
Gambar 4.32 : Proses (2.c) Second Normalized Form (2NF)
4. Third Normalized Form (3NF)
a) Proses (3.a)
Gambar 4.33 : Proses (3.a) Third Normalized Form (3NF)
83
b) Proses (3.b)
tbl_user
PK idUser
namaUseruserNamepassworduserTokenidHakFK7
tbl_kelurahan
PK idKel
namaKelidUseridKec
tbl_kecamatan
PK idKec
namaKecidUser
UK1FK11
UK2
Gambar 4.34 : Proses (3.b) Third Normalized Form (3NF)
84
4.3.2.2 Entity Relationship Diagram (ERD)
tbl_katchild
PK kdKatChild
namaKatChildkdKatParentidSatuanidStatusKat
tbl_user
PK idUser
namaUseruserNamepassworduserTokenidHak
tbl_katparent
PK kdKatParent
namaKatParentidKatRootidSatuanidStatusKat
tbl_fitur
PK idFitur
valueblnthnkdKatChildidUserkdKatParent
FK1FK2FK3
FK4FK5FK6
tbl_satuan
PK idSatuan
namaSatuan
tbl_statuskategori
PK idStatusKat
namaStatusKat
FK7
tbl_hak
PK idHak
namaHak
tbl_katroot
PK idKatRoot
namaKatRootFK8FK9FK10
tbl_kecamatan
PK idKec
namaKecidUserUK2
tbl_kelurahan
PK idKel
namaKelidUseridKec
UK1FK11
Gambar 4.35 : Entity Relationship Diagram
85
4.3.2.3 Database Table
1. Tabel Hak (tbl_hak)
Tabel 4.3 : Tabel Hak
No. Field Type Extra1. idHak int(11) primary key,
auto_increment2. namaHak text
2. Tabel User (tbl_user)
Tabel 4.4 : Tabel User
No. Field Type Extra1. idUser int(11) primary key,
auto_increment2. userName varchar(25) unique_key3. password varchar(255)4. userToken varchar(255) unique_key5. idHak int(11)
3. Tabel Kecamatan (tbl_kecamatan)
Tabel 4.5 : Tabel Kecamatan
No. Field Type Extra1. idKec int(11) primary key,
auto_increment2. namaKec text3. idUser int(11)
4. Tabel Kelurahan (tbl_kelurahan)
Tabel 4.6 : Tabel Kelurahan
No. Field Type Extra1. idKel int(11) primary key,
auto_increment2. namaKel text3. idUser int(11)4. idKec int(11)
86
5. Tabel Satuan (tbl_satuan)
Tabel 4.7 : Tabel Satuan
No. Field Type Extra1. idSatuan int(11) primary key,
auto_increment2. namaSatuan text
6. Tabel Status Kategori (tbl_statuskategori)
Tabel 4.8 : Tabel Status Kategori
No. Field Type Extra1. idStatusKat int(11) primary key,
auto_increment2. namaStatusKat text
7. Tabel Kategori Root (tbl_katroot)
Tabel 4.9 : Tabel Kategori Root
No. Field Type Extra1. idKatRoot int(11) primary key,
auto_increment2. namaKatRoot text
8. Tabel Kategori Parent (tbl_katparent)
Tabel 4.10 : Tabel Kategori Parent
No. Field Type Extra1. kdKatParent int(11) primary key2. namaKatParent text3. idStatusKat int(11)4. idKatRoot int(11)5. idSatuan int(11)
87
9. Tabel Kategori Child (tbl_katchild)
Tabel 4.11 : Tabel Kategori Child
No. Field Type Extra1. kdKatChild int(11) primary key2. namaKatChild text3. kdKatParent int(11)4. idStatusKat int(11)5. idSatuan int(11)
10. Tabel Fitur Monografi (tbl_fitur)
Tabel 4.12 : Tabel Fitur Monografi
No. Field Type Extra1. idFitur int(11) primary key,
auto_increment2. value text3. bln int(2)4. thn year(4)5. kdKatChild int(11)6. kdKatParent int(11)7. idUser int(11)
88
4.3.3 Perancangan Struktur Aplikasi
Dalam Sistem Monografi Kependudukan ini terdapat dua page
yang terdiri dari halaman publik dan halaman administrator. Halaman
publik terdiri dari lima page yaitu halaman home, visi & misi, motto &
lambang, struktur, dan monografi. Sedangkan di halaman administrator
terdiri dari dua page yakni halaman login dan halaman monografi. Berikut
adalah gambaran secara hierarkinya:
1. Struktur Menu Halaman Publik
HALAMAN PUBLIK
HOME VISI & MISI MOTTO & LAMBANG STRUKTUR MONOGRAFI
KONTENDAERAHKECAMATAN
STATISTIK
DESA
PERIODIKNAVIGASI
MODE
CETAKVIEW
PERIODIKGRAFIK
Gambar 4.36 : Struktur Menu Halaman Publik
89
2. Struktur Menu Halaman Administrator
Gambar 4.37 : Struktur Menu Halaman Administrator
90
4.3.4 State Transition Diagram (STD)
Diagram ini menggambarkan transisi atau perubahan statement
yang merupakan keadaan aplikasi yang dipicu oleh adanya aksi yang
dilakukan oleh user dan juga mendeskripsikan reaksi terhadap aksi
tersebut. Dengan adanya STD, rancangan akan lebih terperinci karena
fungsi-fungsi setiap objek yang diperlukan telah dideskripsikan melalui
STD.
1. STD Input Data Kecamatan
Gambar 4.38 : STD Input Data Kecamatan
91
2. STD Input Data Desa
LOGIN
MONOGRAFIPAGE
FORM INPUTDATA DESA
Login sebagai Admin Kab.
Tampil Halaman Monografi
Klik “Administrasi”Klik “Data Desa”
Klik “Input”
Tampil Form Input Data Desa
VIEW PAGEDATA DESA
Klik “Save”
Tampil Data Desa
Kembali ke Halaman Monografi
Klik “Home”
Gambar 4.39 : STD Input Data Desa
92
3. STD Input Data Satuan
LOGIN
MONOGRAFIPAGE
FORM INPUTDATA
SATUAN
Login sebagai Admin Kab.
Tampil Halaman Monografi
Klik “Administrasi”Klik “Data Satuan”
Klik “Input”
Tampil Form Input Data Satuan
VIEW PAGEDATA SATUAN
Klik “Save”
Tampil Data Satuan
Kembali ke Halaman Monografi
Klik “Home”
Gambar 4.40 : STD Input Data Satuan
93
4. STD Input Data Kategori
LOGIN
MONOGRAFIPAGE
FORM INPUTDATA
KATEGORI
Login sebagai Admin Kab.
Tampil Halaman Monografi
Klik “Administrasi”Klik “Data Kategori”
Klik “Input”
Tampil Form Input Data Kategori
VIEW PAGEDATA KATEGORI
Klik “Save”
Tampil Data Kategori
Kembali ke Halaman Monografi
Klik “Home”
Gambar 4.41 : STD Input Data Kategori
94
5. STD Input Data Monografi
LOGIN
MONOGRAFIPAGE
DATA MONOGRAFI
PAGE
Login sebagai Admin (Kab, Kec, Des)
Tampil Halaman Monografi
Klik “Daerah”Klik “Nama Kecamatan”
Klik “Nama Desa”
Tampil Halaman Data Monografi
EDITDATA
MONOGRAFI
Pilih “Bulan”Pilih “Tahun”Klik “Input”
Klik “Generate”
Tampil Halaman Edit Data Monografi
Kembali ke Halaman Monografi
Klik “Home”
VIEW DATAMONOGRAFI
PAGE
Klik “Save”
Tampil Halaman View Data Monografi
Gambar 4.42 : STD Input Data Monografi
95
6. STD Cetak Data Monografi
LOGIN
MONOGRAFIPAGE
DATA MONOGRAFI
PAGE
Login sebagai Admin (Kab, Kec, Des)
Tampil Halaman Monografi
Klik “Daerah”Klik “Nama Kecamatan”
Klik “Nama Desa”
Tampil Halaman Data Monografi
VIEWDATA
MONOGRAFI
Pilih “Bulan”Pilih “Tahun
Tampil Halaman View Data Monografi
Kembali ke Halaman Monografi
Klik “Home”
VIEW DATAMONOGRAFI
(.pdf)
Klik “Cetak”
Tampil Halaman Data Monografi (.pfdf)
Gambar 4.43 : STD Cetak Data Monografi
96
4.3.5 Antarmuka
Pada tahap ini, penulis melakukan aktifitas perancangan tampilan
yang nantinya pada tahap Code (pengkodean) dijadikan sebagai rujukan
layout.
1. Desain Halaman Index Publik
Gambar 4.44 : Desain Halaman Index Publik
97
2. Desain Halaman Monografi Publik
Gambar 4.45 : Desain Halaman Monografi Publik
98
3. Desain Halaman Statistik
Gambar 4.46 : Desain Halaman Statistik
99
4. Desain Halaman Login Administrator
Gambar 4.47 : Desain Halaman Login Administrator
100
5. Desain Halaman Monografi Administrator
Gambar 4.48 : Desain Halaman Monografi Administrator
101
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang dapat penulis simpulkan,
yaitu:
1. Berdasarkan permasalahan bahwa data monografi hanya dapat
dimanipulasi oleh pihak kabupaten, maka sistem dapat diakses oleh
beberapa pihak selain pihak kabupaten dalam memanipulasi data
monografi desa/kelurahan dengan diikut sertakannya pihak kecamatan
dan pihak desa.
2. Berdasarkan permasalahan bahwa harus ada pembagian pekerjaan
antara pihak kabupaten, pihak kecamatan, dan pihak desa/kelurahan,
maka sistem dapat membedakan hak akses antara pihak yang satu
dengan lainnya. Pembagian hak akses disesuaikan dengan posisi dan
kedudukan dalam pemerintahan kabupaten Tangerang. Pembatasan
hak akses menentukan fitur yang bisa diakses oleh masing-masing
admin.
3. Berdasarkan permasalahan bahwa proses pendistribusian draft
monografi masih manual, maka sistem dapat menggantikan proses
pendistribusian manual yang dilakukan oleh pihak kecamatan dan
desa.
102
4. Berdasarkan permasalahan bahwa untuk menyajikan data monografi
diperlukan ketelitian dikarenakan data masih dalam berkas MS-Excel,
maka sistem dapat menyajikan laporan data monografi desa/kelurahan
secara periodik dan ditampilkan dalam bentuk tabular yang terintegrasi
dengan beberapa pihak melalui sistem berbasis web dan dapat
mencetak ke dalam bentuk pdf.
5.2 Saran
Sistem Monografi Kependudukan yang penulis rancang ini belumlah
sempurna dan masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan beberapa saran guna manambah nilai dan manfaat penelitian ini,
yaitu:
1. Go Live
Dalam penilitian ini, penulis belum sampai pada tahap akhir dimana
semua fitur data monografi kependudukan dapat dilihat oleh
masyarakat umum (public) sebagai bentuk transparansi pemerintahan
terhadap rakyatnya. Oleh karena itu, diharapkan penelitian selanjutnya
dapat mempertajam analisanya mulai dari pemetaan infranstruktur e-
government sampai topologi yang digunakan agar semua desa dapat
memanipulasi data monografi melalui jaringan private, sehingga fitur
monografi kependudukan dapat dinikmati oleh khalayak umum.
Nantinya, masyarakat dapat melihat fitur monografi melalui website e-
government kabupaten Tangerang, www.tangerangkab.go.id.
103
2. Penyajian Data
Dalam sistem monografi kependudukan yang penulis rancang pada
penelitian ini, penulis tidak menyajikan data dalam bentuk spasial.
Untuk pengembangan selanjutnya, diharapkan mampu menyajikan
data spasial yang terintegrasi dengan baik.
3. Statistik Monografi
Pada sistem monografi ini, penulis hanya memberikan perkembangan
statistik jumlah penduduk saja. Untuk penelitian selanjutnya,
diharapkan mampu memberikan informasi statistik untuk setiap
kategori fitur monografi.
104
DAFTAR PUSTAKA
Al-Fatta, Hanif, 2007, Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk
Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern, Yogyakarta,
Andi.
Andrianto, Nico, 2007, Good e-Government: Transparansi dan Akuntabilitas
Publik melalui e-Government, Malang, BayumediaPublishing.
BPS (Badan Pusat Statistik). 2003. Lampiran Keputusan Kepala Badan Pusat
Statistik Nomor 147 Tahun 2003.
Tersedia: http://www.deptan.go.id/pusdatin/statistik/juknis_penilaian_
statistisi.doc
Diakses: [25 November 2009, Pukul 15:50 PM WIB]
________________________. 2008. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik
Nomor 15 tahun 2008.
Tersedia: http://www.bps.go.id/fungsional/perka_bps_no_15_tahun_
2008.pdf
Diakses: [25 November 2009, 15:40 PM WIB]
Kurniawan. 2009. Pengertian Monografi.
Tersedia: http://www.ruangbaca.com/ruangbaca/?doky=MjAwOQ==
&dokm=MDQ=&dokd=Mjc=&dig=YXJjaGl2ZXM=&on=
U0xQ&uniq=ODUz
Diakses: [25 November 2009, 15:30 PM WIB]
105
Ladjamudin, Al-Bahra Bin, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi,
Yogyakarta, Graha Ilmu.
PEMKOT Surabaya. 2009. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 33 Tahun 2009.
Tersedia: http://jdih.surabaya.go.id/pdfdoc/perwali_260.pdf
Diakses: [25 November 2009, 16:00 PM WIB]
Pressman, Roger S., 2001, Software Enginering A Practitioner’s Approach Fifth
Edition, USA NY, McGrawHill.
Sutanta, Edhy, 2004, Sistem Basis Data, Yogyakarta, Graha Ilmu.
Website Kabupaten Tangerang. 2010. Logo Kabupaten Tangerang.
Tersedi: http://www.tangerangkab.go.id/images/sotk/Logo_kab_tanger
ang.gif
Diakses: [10 Januari 2010, 21:15 PM WIB]
________________________.2010. Struktur Organisasi Perangkat Daerah.
Tersedi: http://www.tangerangkab.go.id/images/sotk/kabupaten.jpg
Diakses: [10 Januari 2010, 21:20 PM WIB]
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. LAMPIRAN A : DRAFT MONOGRAFI DESA/KELURAHAN
2. LAMPIRAN B : HASIL WAWANCARA
3. LAMPIRAN C : HASIL TAMPILAN ANTARMUKA
4. LAMPIRAN D : SOURCE CODE
5. LAMPIRAN E : UJICOBA
LAMPIRAN A
DRAFT MONOGRAFI DESA/KELURAHAN
LAMPIRAN B
HASIL WAWANCARA
LAMPIRAN C
HASIL TAMPILAN ANTARMUKA
kelasLayout.php
<?php
class Layout {
var $title="::Selamat Datang di Sistem Monografi::";
var $konten="";
//Fungsi SET
private function setTitle($title) {
$this->desa=$desa;
}
function setKonten($konten) {
$this->konten=$konten;
}
//Fungsi GET
function getTitle() {
return $this->title;
}
function getKonten() {
return $this->konten;
}
function getTampilkan() {
?>
<html><head>
<title><?php echo Layout::getTitle(); ?></title>
<link href="./css/style.css"
rel="stylesheet" type="text/css">
<script type="text/javascript">
var tWorkPath="data.files/"; </script>
<script type="text/javascript"
src="data.files/dtree.js"></script>
<link rel="icon" href="./images/favicon.ico"
type="image/x-icon">
<link rel="shortcut icon"
href="./images/favicon.ico" type="image/x-
icon">
</head><body bgcolor="#ffffff" style="margin: 5px;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" align="center"
width="100%" border="0">
<tr>
<td bgcolor="#492B6B" height="105">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"
align="center" border="0">
<tr><td width="102">
<div style="width: 102px; height: 105px; background:
url(./images/monog_02.jpg); padding-right: 10px;"></div>
</td><td><div style="padding-top: 25px;">
<div style="padding-left: 10px; color: #ffffff;
font-size: 14px;
font-weight: bold;">SISTEM MONOGRAFI KEPENDUDUKAN
<br>KABUPATEN TANGERANG
<br>PROPINSI BANTEN</div></div>
</td></tr></table></td></tr><tr><td>
<table width="100%" cellpadding="0" cellspacing="0" align="center"
border="0">
<tr><td width="1" bgcolor="#492B6B"></td>
<td width="180" height="500">
<div><div style="padding-bottom: 5px;">
<div style="background-color: #EBE3F4; width: 180px;
height: 20px;">
<div style="padding-left: 5px; padding-top: 2px; font-
weight:bold;">KONTEN</div>
</div></div>
<div style="padding-bottom: 5px;">
<div style="padding: 5px;">
<?php
include_once "./js/js_daerah.php";
?>
</div></div><div style="padding-bottom: 5px;">
<div style="background-color: #EBE3F4; width: 180px;
height: 20px;">
<div style="padding-left: 5px; padding-top: 2px;
font-weight:bold;"> ADMIN
<?php
$tok=new General;
$idHak=$tok->tokenID($_SESSION['token']);
if($idHak==1) {
echo "KABUPATEN";
}
else {
if($idHak==2) {
echo "KECAMATAN";
}
else {
echo "DESA";
}
}
?>
</div></div></div><div style="padding-bottom: 5px;">
<div style="padding: 5px;">
<?php
include_once "./js/js_administrasi.php";
?>
</div></div><div style="padding-bottom: 5px;">
<div style="background-color: #EBE3F4; width: 180px;
height: 20px;">
<a href="./index.php" class="logout"><div style="padding: 2px 0 0
5px;font-variant: small-caps;">Home</div></a>
</div></div><div style="padding-bottom: 5px;">
<div style="background-color: #EBE3F4; width: 180px;
height: 20px;">
<a href="page.php?ref=logout" class="logout"><div style="padding:
2px 0 0 5px;font-variant: small-caps;">Logout</div></a>
</div></div></div></td><td width="1" bgcolor="#492B6B"></td>
<td><!-- Content Admin !-->
<?php
echo $this->getKonten();
?>
</td><td width="1" bgcolor="#492B6B"></td></tr></table></td>
</tr><tr><td align="right" bgcolor="#492B6B" height="20">
<div style="padding: 3px 5px 0 0;">
<div style="text-align: right; color: #ffffff;
font-size: 11px;">Copyright©2010.
Developed by. <b>FahmiArdi_105091002868</b></div></div></td>
</tr></table></body></html>
<?php
}
}
?>
controller.php
<?php
session_start();
include_once "./config/config.php";
include_once "./library/fungsiGeneral.php";
include_once "./library/kelasLayout.php";
$layout=new Layout();
$general=new General();
$ref=$_GET['ref'];
$token=$_SESSION['token'];
$userid=$general->filter($_POST['userid']);
$password=$general->filter($general->Encrypt($_POST['password']));
$id=(int)$_GET['id'];
if(isset($id) && $id!="") {
$sqlId="SELECT D.namaKel, K.namaKec, D.lastUpdate
FROM tbl_kelurahan D, tbl_kecamatan K
WHERE D.idKel='$id'
AND D.idKec=K.idKec";
$queryId=mysql_query($sqlId,$general->opendb())
or die($general->salah());
if($queryId != null) {
if(mysql_num_rows($queryId)==1) {
$rowId=mysql_fetch_array($queryId);
$_SESSION['desa']=$rowId['namaKel'];
$_SESSION['kecamatan']=$rowId['namaKec'];
$_SESSION['lastUpdate']=
$general->formatTanggal($rowId['lastUpdate']);
}
}
}
if(isset($ref)&&$ref!="") {
switch($ref) {
case 'login':
if($general->otentikasi($token)) {
header("Location: ./page.php?
ref=home&token=$token");
}
else {
include_once "./login.php";
}
break;
case 'auth_login':
if(isset($userid) && $userid!="" && isset($password)
&& $password!="") {
$sqlLogin=" SELECT idUser
FROM tbl_user
WHERE username='$userid'
AND password='$password'";
$queryLogin=mysql_query($sqlLogin,
$general->opendb())or die($general->salah());
if($queryLogin != null) {
if(mysql_num_rows($queryLogin)==1) {
$rowLogin=mysql_fetch_array($queryLogin);
$_SESSION['token']=$general->createRandomToken();
$sqlToken=" UPDATE tbl_user
SET userToken='$_SESSION[token]'
WHERE idUser='$rowLogin[idUser]'";
$queryToken=mysql_query($sqlToken,$general->opendb())
or die($general->salah());
if($queryToken != null) {
header("Location: ./page.php?ref=home&token=$_SESSION[token]");
}
}
else {
header("Location: ./page.php?ref=login&alert=wrong");
}
}
}
else {
header("Location: ./page.php?ref=login&alert=empty");
}
break;
case 'home':
if($general->otentikasi($token) && $_GET['token']==$token) {
include_once "./front.php";
}
else {
$general->emptyToken($token);
header("Location: ./page.php?ref=login&alert=session_error");
}
break;
case 'fitur':
if($general->otentikasi($token) && $_GET['token']==$token) {
if(isset($_GET['mode'])) {
switch($_GET['mode']) {
case 'Input':
if($general->manipulasi($_SESSION['token'],$_GET['id'])) {
switch($_GET['act']) {
case 'generate':
break;
case 'execute':
break;
default:
$general->emptyToken($token);
header("Location: ./page.php?ref=login&alert=session_error");
}
}
else {
$general->emptyToken($token);
header("Location: ./page.php?ref=login&alert=session_error");
}
break;
case 'View':
switch($_GET['view']) {
case 'Full':
break;
case 'Part':
break;
default:
$general->emptyToken($token);
header("Location: ./page.php?ref=login&alert=session_error");
}
break;
case 'Edit':
if($general->manipulasi($_SESSION['token'],$_GET['id'])) {
switch($_GET['view']) {
case 'Full':
switch($_GET['act']) {
case 'edit':
break;
case 'update':
break;
default:
$general->emptyToken($token);
header("Location: ./page.php?ref=login&alert=session_error");
}
break;
case 'Part':
break;
default:
$general->emptyToken($token);
header("Location: ./page.php?ref=login&alert=session_error");
}
}
else {
$general->emptyToken($token);
header("Location: ./page.php?ref=login&alert=session_error");
}
break;
case 'Cetak':
break;
default:
$general->emptyToken($token);
header("Location: ./page.php?ref=login&alert=session_error");
}
}
include_once "./konten_fitur.php";
}
else {
$general->emptyToken($token);
header("Location: ./page.php?ref=login&alert=session_error");
}
break;
//Menu Mastering Data
case 'kecamatan':
if($general->tokenID($_SESSION['token'])==1) {
if($general->otentikasi($token) && $_GET['token']==$token) {
if(isset($_GET['mode'])) {
switch($_GET['mode']) {
case 'Input':
switch($_GET['act']) {
case 'do':
break;
case 'execute':
break;
default:
$general->emptyToken($token);
header("Location: ./page.php?ref=login&alert=session_error");
}
break;
case 'View':
break;
case 'Edit':
switch($_GET['act']) {
case 'do':
break;
case 'update':
break;
case 'hapus':
break;
default:
$general->emptyToken($token);
header("Location: ./page.php?ref=login&alert=session_error");
}
break;
default:
$general->emptyToken($token);
header("Location: ./page.php?ref=login&alert=session_error");
}
}
include_once "./data_kecamatan.php";
}
else {
$general->emptyToken($token);
("Location: ./page.php?ref=login&alert=session_error");
}
}
else {
header("Location: ./page.php?ref=home&token=$_SESSION[token]");
}
break;
case 'desa':
if($general->tokenID($_SESSION['token'])==1) {
if($general->otentikasi($token) && $_GET['token']==$token) {
include_once "./data_desa.php";
}
else {
$general->emptyToken($token);
header("Location: ./page.php?ref=login&alert=session_error");
}
}
else {
header("Location: ./page.php?ref=home&token=$_SESSION[token]");
}
break;
case 'account':
if($general->otentikasi($token) && $_GET['token']==$token) {
include_once "./data_account.php";
}else {
$general->emptyToken($token);
header("Location: ./page.php?ref=login&alert=session_error");
}
break;
case 'kategori':
if($general->tokenID($_SESSION['token'])==1) {
if($general->otentikasi($token) && $_GET['token']==$token) {
include_once "./data_kategori.php";
}
else {
$general->emptyToken($token);
header("Location: ./page.php?ref=login&alert=session_error");
}
}
else {
header("Location: ./page.php?ref=home&token=$_SESSION[token]");
}
break;
case 'satuan':
if($general->tokenID($_SESSION['token'])==1) {
if($general->otentikasi($token) && $_GET['token']==$token) {
include_once "./data_satuan.php";
}
else {
$general->emptyToken($token);
header("Location: ./page.php?ref=login&alert=session_error");
}
}
else {
header("Location: ./page.php?ref=home&token=$_SESSION[token]");
}
break;
case 'monografi':
if($general->otentikasi($token) && $_GET['token']==$token) {
include_once "./data_monografi.php";
}
else {
$general->emptyToken($token);
header("Location: ./page.php?ref=login&alert=session_error");
}
break;
//Akhir Menu Mastering Data
case 'statistik':
if($general->otentikasi($token) && $_GET['token']==$token) {
include_once "./data_statistik.php";
}else {
$general->emptyToken($token);
header("Location: ./page.php?ref=login&alert=session_error");
}break; case 'logout':
$general->emptyToken($token);
header("Location: page.php?ref=login&alert=logout");
break;
default:
$general->emptyToken($token);
header("Location: ./page.php?ref=login&alert=session_error");
}}else {
$general->emptyToken($token);
header("Location: ./page.php?ref=login");
}
?>
1. Hasil Tampilan Antarmuka
a. Halaman Index Publix
b. Halaman Monografi Publik
c. Halaman Statistik
d. Halaman Login Administrator
e. Halaman Monografi Administrator
f. Halaman Input Monografi Administrator
g. Halaman Update Monografi Administrator
h. Halaman Logout Administrator
Berikut beberapa kutipan wawancara yang dilakukan penulis dengan pihak
Kabupaten Bagian Asisten Administratsi Umum:
1. Bagaimana administrasi data monografi di kabupaten Tangerang saat ini?
Sampai saat ini, administrasi data monografi desa/kelurahan di kabupaten
Tangerang masih disimpan di file MS-Excel. Data monografi disimpan
berdasarkan periode tertentu pada satu file yang berisi semua informasi
monografi desa/kelurahan. File-file tersebut dipisahkan berdasarkan
periode tertentu yang terdiri dari 336 desa/kelurahan. Hal ini yang
membuat pihak kami sangat kerepotan ketika akan membuat laporan data
monografi secara periodik mengingat data yang harus dimasuukan sangat
banyak. Dan semua itu dikerjakan oleh Bidang Administrasi Umum.
2. Bagaimana proses pemanipulasian data monografi?
Pihak kami harus memasukkan satu persatu ke dalam file MS-Excel sesuai
dengan periode data monografi tersebut. Data monografi kami dapatkan
dari hasil survey kondisi monografi sesuai dengan keadaan yang
desa/kelurahan miliki. Kami masih menyediakan draft monografi kosong
kepada pihak desa/kelurahan untuk diisi sesuai dengan kondisi di
lapangan. Setelah draft itu terisi, barulah kami memasukkannya ke dalam
file MS-Excel pada tiap-tiap desa/kelurahan sesuai dengan periode data
monografi itu sendiri.
3. Bagaimana proses pendistribusian draft monografi dari daerah ke
kabupaten Tangerang?
Proses pendistribusian draft monografi masih dilakukan secara manual,
yakni dengan menyebarkan draft-draft itu kepada pihak kecamatan untuk
kemudian dibagikan kepada pihak desa/kelurahan. Setalah draft itu terisi,
barulah pihak kecamatan mengirimkan balik ke pihak kabupaten untuk
kemudian data tersebut dimasukkan ke dalam file MS-Excel sesuai dengan
periodenya. Draft monografi telah kami sediakan sebelumnya yang kami
print dari file MS-Excel itu yang masih belum diisi apa-apa, hanya
pointer-pointer monografi saja.
4. Sekiranya ada sistem, sistem seperti apa yang diharapkan?
Kami menginginkan sistem yang sudah terintegrasi dengan baik tentunya.
Maksudnya adalah sistem tersebut dapat menyimpan semua data
monografi secara periodik sehingga pada proses pembuatan laporan data
monografi desa/kelurahan pihak kami tidak lagi kerepotan. Diharapkan
juga sistem tersebut sudah bisa langsung menyetak. Pihak kami tinggal
memilih data monografi desa/kelurahan mana saja yang harus dicetak
pada periode tertentu, karena nantinya data tersebut dijadikan sebagai
rujukan pihak kami untuk menentukan besarnya anggaran dana.
Mengingat data monografi yang harus dimasukkan begitu banyak, kami
menginginkan agar sistem tersebut bisa diakses bukan hanya dari pihak
kami saja, melainkan melibatkan beberapa pihak lain dalam
memanipulasi data monografi. Dengan begitu, pihak kami akan merasa
sangat terbantu dan ringan dalam memanajemen data monografi. Dari
hal itu pula, masalah pendistribusian draft monografi monografi kami
harap bisa terselesaikan dan sudah tidak mendistribusikan manual lagi.
Sebagai bahan pertimbangan, kami mengharapkan bahwa sistem tersebut
dapat direpresentasikan secara grafik, khususnya mengetahui
perkembangan jumlah penduduk pada periode tertentu sehingga kami bisa
memantau perkembangan jumlah penduduk secara representatif melalui
statistik itu.
Dan satu hal lagi, nantinya bukan hanya pihak kami saja selaku jajaran
kepemerintahan kabupaten Tangerang yang dapat menggunakan sistem
tersebut. Nantinya sistem itu juga dapat memberikan informasi monografi
kependudukan kepada khalayak umum, dalam hal ini masyrakat, yang
dapat dilihat di website e-government kami. Kami berharap dengan
adanya fitur ini, rasa kepercayaan masyarakat khususnya tentang kinerja
pemerintah kabupaten Tangerang tetap terjaga dengan adanya
transparansi data monografi kependudukan yang dapat diketahui oleh
kalangan publik.
5. Test (Ujicoba)
a. Ujicoba Mandiri Program
Ujicoba dilakukan dengan menguji coba sistem secara mandiri dan
melakukan testing mengenai apakah fitur-fitur sistem sudah berjalan
dengan semestinya atau tidak. Pada ujicoba ini, penulis menjalankan
program pada localhost melalui web browser. Ujicoba mandiri dilakukan
menggunakan spesifikasi komputer di bawah ini :
Tabel Spesifikasi Komputer Ujicoba
Acer Aspire 4315-200508Mi
Spesifikasi Hardware :a. Processor : Intel Celeron M550 2.0 GHzb. RAM : 512 MB DDR2 PC-4200c. Hardisk : 80 GB 4200 RPMd. VGA : Intel GMA 950e. LAN : Integratedf. WLAN : InviLink 802.11BG
Spesifikasi Software :a. Operating System : Windows XP Pro SP2b. Web Browser : Firefox v3.0b3, IE7 dan Chrome
Gambar Komputer Dalam Ujicoba
b. Ujicoba Logika Program
Selengkapnya tahap pengujian logika program digambarkan pada
tabel berikut :
Tabel Blackbox Testing Sistem Monografi Kependudukan
No. Modul Prasyarat Hasil yang diharapkanHasil
Testing1. Input Data
KecamatanLogin sebagai Admin Kab.
Dapat menambah Data Kecamatan dan disimpan ke dalam Tabel Kecamatan
OK
2. Update Data Kecamatan
Login sebagai Admin Kab.
Dapat mengedit dan menghapus Data Kecamatan dan mengupdate Tabel Kecamatan
OK
3. Update Account Kecamatan
Login sebagai Admin (Kab., dan Kec.)
Admin Kab. dapat mengupdate seluruh Account Kecamatan, sedangkan Admin Kec.
OK
hanya bisa mengupdate Account Kecamatandirinya sendiri
4. Input Data Desa
Login sebagai Admin Kab.
Dapat menambah Data Desa dan disimpan ke dalam Tabel Kelurahan
OK
5. Update Data Desa
Login sebagai Admin Kab.
Dapat mengedit dan menghapus Data Desadan mengupdate Tabel Kelurahan
OK
6. Update Account Desa
Login sebagai Admin (Kab., dan Des.)
Admin Kab. dapat mengupdate seluruh Account Desa, sedangkan Admin Des.hanya bisa mengupdate Account Desa dirinya sendiri
OK
7. Input Data Satuan
Login sebagai Admin Kab.
Dapat menambah Data Satuan dan disimpan ke dalam Tabel Satuan
OK
8. Update Data Satuan
Login sebagai Admin Kab.
Dapat mengedit dan menghapus Data Satuan dan mengupdate Tabel Satuan
OK
9. Input Data Kategori
Login sebagai Admin Kab.
Dapat menambah Data Kategori Root dan disimpan ke dalam Tabel Kategori Root, dapat menambah Data Kategori Parent dan disimpan ke dalam Tabel Kategori Parent, dan dapat menambah Data Kategori Child dan disimpan ke dalam Tabel Kategori Child
OK
10. Update Data Kategori
Login sebagai Admin Kab.
Dapat mengupdate Data Kategori Root dan disimpan ke dalam Tabel Kategori Root, dapat mengupdate Data Kategori Parent dan disimpan ke dalam Tabel Kategori Parent, dan dapat mengupdate Data Kategori Child dan
OK
disimpan ke dalam Tabel Kategori Child
11. Input Data Monografi
Login sebagai Admin (Kab., Kec., dan Des.)
Admin Kab. dapat menginput seluruh Data Monografi desa, Admin Kec. dapat menginput seluruh Data Monografidesa yang berada di kecamatan sendiri, sedangkan Admin Des.hanya bisa menginput Data Monografi desa dirinya sendiri
OK
12. Update Data Monografi
Login sebagai Admin (Kab., Kec., dan Des.)
Admin Kab. dapat mengupdate seluruh Data Monografi desa, Admin Kec. dapat mengupdate seluruh Data Monografi desa yang berada di kecamatan sendiri, sedangkan Admin Des.hanya bisa mengupdateData Monografi desa dirinya sendiri
OK
13. Cetak Data Monografi
Login sebagai Admin (Kab., Kec., dan Des.)serta kalangan Publik
Admin Kab., Admin Kec., Admin Des., dan kalangan Publik dapat mencetak Data Monografi berdasarkan periodik
OK
1
ANALISA DAN PERANCANGANSISTEM MONOGRAFI KEPENDUDUKAN
PADA E-GOVERNMENT KABUPATEN TANGERANG
M. Iwan Wahyuddin, M.T., Victor Amrizal, M.Kom., dan Fahmi Ardi
Mahasiswa Fakultas Sains dan TeknologiUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Tel : 021- 98121363e-mail : [email protected]
ABSTRAK
E-Government merupakan salah satu sistem informasi kepemerintahan berbasis teknologi informasi yang akhir-akhir ini menjadi sorotan oleh banyak pihak, mengingat akan tuntutan masyarakat terhadap informasi yang disajikan secara terintegrasi dengan baik, terutama masalah kependudukan. Saat ini, kabupaten Tangerang mengalami kendala dalam menyajikan data monografi kependudukan secara terintegrasi. Dalam aktifitas membuat laporan data monografi kependudukan, pihak kabupaten masih menggunakan data di berkas Ms-Excel dalam menghasilkan laporan data monografi. Penginputan data-data monografi kependudukan masih dilakukan oleh salah satu pihak saja, dalam hal ini hanya pihak kabupaten yang menginput data, sementara pihak desa/kelurahan dan kecamatan hanya mengisi form monografi kependudukan yang telah disediakan pihak kabupaten. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem yang menangani masalah pembagian pekerjaan antara pihak desa/kelurahan, kecamatan dan pihak kabupaten. Menjawab semua masalah yang terjadi di kabupaten Tangerang tersebut, terkhusus pada penanganan data monografi desa/kelurahan, penulis merancang sebuah Sistem Monografi Kependudukan berbasis web. Penulis menggunakan model waterfall yang dikemukakan oleh Pressman (2001) dalam mengembangkan sistem. Dan dapat disimpulkan bahwa sistem dapat diakses oleh beberapa pihak selain pihak kabupaten, sistem dapat menggantikan proses pendistribusian manual, dan sistem dapat menyajikan laporan data monografi desa/kelurahan secara periodik dan ditampilkan dalam bentuk tabular.
Keyword : Monografi Kependudukan, E-Government, Waterfall, Web Based.
I. PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat penetrasinya, muncul berbagai istilah "Electronic", mulai dari electronic mail, electronic business, electronic payment sampai dengan electronic government atau yang akhir-akhir ini sangat populer dengan istilah e-government.
E-Government merupakan salah satu sistem informasi kepemerintahan yang akhir-akhir ini menjadi sorotan oleh banyak pihak, mengingat akan tuntutan masyarakat terhadap informasi yang disajikan secara terintegrasi dengan baik, terutama masalah kependudukan. Selain masyarakat pada umumnya, pihak aparat pemerintahan pun merasa sangat terbantu dengan hadirnya e-government, karena dengan adanya sistem ini diharapkan dapat membantu pemerintahan dalam melaksanakan tugasnya selaku abdi Negara.
Saat ini, kabupaten Tangerang mengalami kendala dalam menyajikan data monografi kependudukan secara terintegrasi. Data monografi kependudukan memiliki peranan yang penting dalam membantu menentukan alokasi anggaran dana sebuah daerah.
Data monografi kependudukan ditentukan secara baku oleh pemerintah pusat dan terdiri dari pointer-pointer yang masing-masing kapubaten berbeda dengan kabupaten lainnya. Pointer yang telah ditetapkan dalam data monografi kependudukan tersebut antara lain demografi, orbitasi, pendidikan, kesehatan, sarana ibadah, fasilitas olahraga, transportasi, sarana komunikasi, penerangan umum, kesadaran politik, keamanan dan ketertiban masyarakat, pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, pertambangan, ketenagakerjaan, sosial budaya, sarana perekonomian, kondisi sosial kemasyarakatan, aspek pemerintahan, kependudukan, dan industri.
Dalam aktifitas membuat laporan data monografi kependudukan, pihak kabupaten belum menerapkan sistem komputerisasi secara optimal karena data masih disimpan dalam file Ms-Excel, sehingga dalam menghasilkan seluruh laporan data monografi kependudukan membutuhkan ketelitian.
Penginputan data-data monografi kependudukan masih dilakukan pihak kabupaten, sementara pihak
2
desa/kelurahan dan kecamatan mengisi form monografi kependudukan yang telah disediakan pihak kabupaten, sehingga pekerjaan di pihak kabupaten terasa sangat menumpuk. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem yang menangani masalah pembagian pekerjaan antara pihak desa/kelurahan, kecamatan dan pihak kabupaten.
Berangkat dari keadaan inilah yang membuat penulis terdorong untuk merancang sebuah sistem monografi kependudukan. Hal ini pula yang menjadi latar belakang penulis untuk melakukan penelitian dalammerancang sistem monografi kependudukan pada e-government kabupaten Tangerang.
2. LANDASAN TEORI
E-GOVERNMENT
E-Government memiliki beragam definisi tergantung kepada sudut pandang pihak mana yang mendefinisikan serta tingkatan perkembangan yang ada [1]:1. Menurut Bank Dunia
“E-Government refers to the use by government agencies of information technologies (such aswide area networks, the internet, and mobile computing) that have the ability to transform relations with citizens, business, and other arms of government”.E-Government mengacu pada penggunaan pemerintahan dari sisi Teknologi Informasi (seperti jaringan area yang luas, internet, dan mobile computing) yang mempunyai kemampuan untuk mentransformasikan hubungan dengan masyarakat, kalangan bisnis, dan lembaga pemerintahan lainnya.
2. Menurut Pemerintah AS (Amerika Serikat)“E-Government refers to the delivery of government information and services online through the internet or other digital means”.E-Government mengarah pada penyampaian informasi pemerintahan dan layanan onlinemelalui internet atau alat digital lainnya.
3. Menurut Pemerintah New Zeland“E-Government is a way for governments to use the new technologies to people with more convenient access to government information and services, to improve the quality of the services and to provide greater opportunities to participate in our democratic institutions and prosses”.E-Government adalah sebuah cara bagi pemerintahan untuk menggunakan teknologi terkini kepada masyarakat dengan akses yang lebih tepat pada informasi dan layanan pemerintahan, untuk meningkatkan kualitas layanan dan memberikan peluang yang lebih
besar untuk ikut andil dalam institusi dan proses demokrasi.
4. Menurut Pemerintah Uni EropaE-Government bukan sekedar sebagai penggunaan terhadap informasi melainkan “penggunaan teknologi informasi yang juga dikombinasikan dengan perubahan organisasi dan keterampilan baru dalam rangka memperbaiki pelayanan publik dan proses demokrasi dan mendukung kebijakan publik”.
Dari beberapa pengertian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa e-government merupakan pemanfaat teknologi informasi oleh pemerintah dalam menyampaikan informasi kepada khalayak umum dan memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat.
KERANGKA E-GOVERNMENT
Sebagai sebuah tren global yang tak terbendung, digitalisasi di pemerintahan (e-government) telah membuka babak baru tentang kemungkinan pengaksesan informasi publik oleh setiap warga negara sebagai pemiliki entitas negara. Dengan e-government, internet berhasil menjembatani antara rakyat (kelompok masyarakat dan juga dunia usaha) dengan pemerintahnya. Cukup dari rumah, rakyat bisa mengakses informasi mengenai pengelolaan pemerintahan sekaligus pertanggung jawabannya [1].
Gambar 1 : Kerangka E-Government
MANFAAT E-GOVERNMENT
Al Gore dan Tony Blair, yang dikutip oleh Nico Andrianto [1], secara bersemangat menjelaskan manfaat yang diperoleh dari e-government antara lain:
3
1. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintahan kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan usahawan, dan industri), terutama dalam hal kinerja dan efektivitas dan efisiensi di berbagai kehidupan bernegara,
2. Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep good corporate governance.
3. Mengurangi secara total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholder-nya untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
4. Memberikan peluang pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendataan yang baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi secara cepat dan tepat sejalan dengan perubahan global dan tren yang ada.
6. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak yang lain sebagai mitra pemerintahan dalam proses pengambilan kebijakan publik secara merata dan demokratis.
IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT
Pada tataran implementasi, terdapat 3 tingkatan e-government yang dicerminkan oleh tampilan situs (website) pemerintah [1]:1. Booklet (to publish)
Komunikasi satu arah dimana pemerintah dapat diakses secara langsung oleh masyarakat dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Contoh: membaca dan mendownload produk UU/Perpu yang ditetapkan oleh DPR/DPRD, eksekutif (Presiden/Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota) atau yudikatif (Mahkamah Agung).
2. InteractKomunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat yang berkepentingan. Ada dua jenis aplikasi dalam komunikasi dua arah ini. Pertama, bentuk portal dimana situs memberikan fasilitas searching. Kedua, pemerintah memberikan kanal dimana masyarakat dapat melakukan diskusi dengan unit-unit tertentu baik secara langsung (chatting, teleconference, web-tv) maupun tak langsung (e-mail, frequency asked questions, news letter, mailing list). Contoh: rakyat dapat diskusi dengan wakilnya di DPR/D dengan menggunakan fasilitas chatting, e-mail, and mailing list.
3. TransactPada tingkatan ini sudah terjadi perpindahan (transfer) uang dari satu pihak ke pihak lain sebagai sebuah konsekuensi dari diberikannya layanan jasa oleh pemerintah. Contoh: masyarakat
dapat mengurus permohonan memperoleh KTP (kartu tanda penduduk) atau SIM (surat izin mengemudi) baru atau memperpanjangnya sekaligus membayar biayanya melalui internet.
MONOGRAFI
Seperti akar katanya dari bahasa Yunani yang berarti tulisan tunggal, monografi adalah sebuah karya tulis bertema tunggal yang biasanya ditulis satu pengarang saja. Hasilnya bisa berupa buku atau dimuat dalam sebuah jurnal ilmiah [2].
Contoh yang paling mudah mengenai bentuk monografi adalah monografi tentang geografi suatu pemerintahan daerah tertentu, seperti Monografi Kabupaten Daerah Tingkat II Teluk Cendrawasih Tahun 1981-82 yang disusun Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Biak pada 1981. Contoh monografi lain adalah Monograf Kelapa Kopyor yang diterbitkan oleh Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain, Departemen Pertanian. Monograf ini memuat beberap artikel ilmiah, seperti "Perbanyakan Kelapa Kopyor Secara Alami" oleh Ismail Maskromo dan Hengky Novarianto serta "Keaneragaman Genetik Kelapa Kopyor" oleh Meity Tulalo dan Ismail Maskromo. Semua penulis itu adalah peneliti pada balai penelitian tersebut.
Monografi adalah sebuah buku ilmiah yang khusus dengan topik yang khusus pula, tapi memuat pembahasan selengkap mungkin, baik di dalam disiplinnya, antardisiplin maupun lintas disiplin ilmu. Buku ini ditujukan, terutama bagi spesialis lain. Meskipun komponen utamanya adalah tinjauan-tinjauan berbagai literatur, tapi karya monografi menuntut standar ilmiah yang tinggi, yang menuntut kedalaman ilmiah. Karena itulah monografi biasanya dikerjakan oleh seorang spesialis yang sangat ahli, yang mampu menghimpun, memetakan, mengurai, mengintegrasikan dan menganalisis semua sumbangan literatur dan jurnal ilmiah yang relevan.
Nilai monografi terletak pada koherensi dan keluasan informasi dan pengetahuannya, yang berguna bagi peneliti spesialis lain untuk mengembangkan ilmu dan topik bersangkutan. Kebanyakan manuskrip monografi ditinjau secara kritis dan disunting secara ketat. Buku-buku yang dihasilkannya diharapkan dapat menjadi karya abadi. Monografi seringkalidicampuradukkan dengan buku-buku jenis buku teks perguruan tinggi (text book). Buku teks sebenarnya adalah buku pedagogis yang, meskipun membahas satu topik yang sempit, dirancang untuk melayani kebutuhan pembaca yang lebih muda ketimbang komunitas peneliti spesialis.
4
MONOGRAFI KEPENDUDUKAN
Menurut Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 15 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Statistisik [3], monografi adalah penyajian informasi hasil kegiatan sensus, survei, data sekunder atau hasil observasi dalam bentuk tabel atau grafik melalui media dinding dalam tampilan yang mudah dilihat atau dibaca. Monografi yang dimaksud adalah pada suatu wilayah dan waktu tertentu [4]. Penyajian data monografi dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat mengetahui gambaran umum suatu wilayah pada waktu tertentu.
Sedangkan menurut Peraturan Walikota Surabaya Nomor 33 Tahun 2009 tentang Teknis Pelaksanaan Administrasi Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Surabaya [5], diartikan sebagai kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai keadaan di wilayah Kelurahan, yang menggambarkan antara lain tentang batas-batas yang dimiliki, keadaan geografis setempat, jumlah penduduk, mata pencaharian/pekerjaan, agama, jumlah Rukun Tetangga dan jumlah Rukun Warga. Data monografi kependudukan berupa catatan informasi kegiatan Kelurahan pada suatu periode tertentu yang dapat digunakan untuk menggambarkan aktifitas dan kinerja Kelurahan.
MODEL WATERFALL
Untuk mengembangkan sistem dibutuhkan metode atau model pengembangannya, salah satunya adalah model Waterfall. Metode ini bisa juga disebut dengan linear sequential model, menggunakan pendekatan sistematis dan sekuensial dalam pengembangan sistem, dimulai melalui proses analisis, perancangan, pengkodean dan ujicoba [6]. Berikut gambarnya:
Gambar 2 : Model Waterfall
Model Waterfall tersusun atas aktivitas-akivitas berikut ini :1. Analysis (Analisis)
Hal pertama yang harus dilakukan dalam tahap analisis adalah komunikasi dengan berbagai pihak yang terkait mulai dari mengidentifikasi dan mendefinisikan permasalahan, menentukan keperluan untuk semua elemen dan sistem. Pengetahuan ini terasa perlu ketika sistem harus berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti perangkat keras, manusia dan basis data.
2. Design (Perancangan)Perancangan menentukan bagaimana suatu sistem menyelesaikan apa yang harus diselesaikan. Pada tahap ini dilakukan pembuatan model dari sistem. Maksud pembuatan model ini adalah untuk memperoleh pengertian yang lebih baik terhadap aliran data dan kontrol, proses-proses fungsional, tingkah laku operasi dan informasi-informasi yang terkandung di dalamnya. Perancangan dilakukan mulai dari tingkat global sampai ke tingkat rincian tertentu. Pada tahap ini dilakukan beberapa aktivitas, seperti pemodelan proses serta pemodelan data.
3. Code (Pengkodean)Code atau pengkodean adalah tahap dimana sistem yang telah dianalisis dan dirancang mulai diterjemahkan ke dalam bahasa mesin melalui bahasa pemrograman. Jika rancangan dibuat secara detil maka pengkodean akan menjadi aktivitas yang cepat. Pada tahap ini lakukan pengkodean program dan juga antarmuka program.
4. Test (Ujicoba)Ketika pengkodean telah selesai dilakukan selanjutnya sistem harus diuji coba. Proses uji coba difokuskan terhadap tiga aktivitas yakni logika internal sistem, pemastian bahwa semua perintah yang ada telah dicoba, dan fungsi eksternal, untuk memastikan bahwa dengan masukan tertentu suatu fungsi akan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang dikehendaki.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Studi Kepustakaan
Untuk menambah referensi akan teori-teori yang diperlukan, penulis melakukan studi pustaka dengan membaca dan mempelajari secara mendalam literatur-literatur yang mendukung penelitian ini. Diantaranya buku-buku, diktat, catatan, makalah dan artikel baik cetak maupun elektronik.
Penulis juga berpartisipasi ke dalam beberapa milis, forum online, dan website-website e-governmentyang sudah ada baik dalam maupun luar negeri guna menambah wawasan serta melakukan diskusi dengan beberapa pihak yang berpengalaman akan sistem ini. Beberapa diantaranya, forum Facebook, websitekabupaten Tangerang, website kota Tangerang, website departemen dan lembaga survei, serta perda-perda (peraturan daerah) yang dimuat dalam beberapa situs e-government.
Observasi (Pengamatan)
Penulis melakukan observasi atau pengamatan langsung di kabupaten Tangerang di bagian
5
Administrasi Umum pada bulan November 2009 dengan mengamati berbagai aktivitas dalam pengumpulan data, pemanipulaisan data, dan pembuatan laporan data monografi desa/kelurahan. Data monografi tersimpan di sebuah komputer dalam berkas MS-Excel. Data monografi seluruh desa/kelurahan di masukkan ke dalam satu file dalam periode tertentu. Dalam file itulah seluruh informasi tentang monografi sebuah daerah tercatat.
Interview (Wawancara)
Dari hasil pengamatan secara langsung, penulis menemukan beberapa permasalahan yang masih belum dipahami. Oleh karena itu, untuk memperjelas semua itu, penulis melakukan interview atau wawancara langsung dengan Asisten Bidang Administrasi Umum, Bapak Arief Rahman, S.E.
Metode Pengembangan Sistem
Penulis menggunakan model Waterfall menurut Pressman (2001) dengan langkah-langkah sebagai berikut:1. Analysis (Analisis)
Untuk memulai proses pengembangan sistem ini,penulis melakukan analisis dengan beberapa aktifitas. Aktifitas tersebut antara lain data gatehring, identify, system requirement, dan project definition.
2. Design (Perancangan)Setelah tahap analisis selesai, maka selanjutnya adalah merancang sistem yang telah didefinisikan sebelumnya. Pada tahap perancangan ini penulis melakukan aktivitas pemodelan proses, pemodelan data, perancangan struktur menu, perancangan state transition diagram dan perancangan antarmuka program.
3. Code (Pengkodean)Pada tahap ini penulis melakukan dua aktivitas yaitu membuat kode program dan menghasilkan tampilan antarmuka. a. Kode program ditulis menggunakan bahasa
pemrograman PHP 5 dan menggunakan database MySQL 5 serta Apache sebagai servernya. Penulis menggunakan packageXAMPP yang sudah mengintegrasikan antara PHP, MySQL, dan Apache.
b. Editor yang digunakan untuk menulis kode program adalah Notepad ++.
c. Antarmuka dirancang menggunakan softwaredesain grafis yakni Adobe Photoshop.
4. Test (Ujicoba)Pada tahap ini dilakukan pengujian baik secara fungsional maupun hasil agar diketahui apakah sistem dapat bekerja dengan semestinya. Ujicoba terdiri dari dua aktivitas, yakni Ujicoba Mandiri
Program dan Ujicoba Logika Program. Penulis melakukan Ujicoba Mandiri Program dengan menjalankan aplikasi program pada web browsermenggunakan localhost, kemudian untuk Ujicoba Logika Program, penulis menggunakan blackbox testing yang fungsinya untuk memastikan bahwa program berjalan sesuai yang diinginkan.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Gathering (Pengumpulan Data)
Penulis mengumpulkan data monografi desa/kelurahan yang menjadi titik pusat penelitian. Data monografi desa/kelurahan mencatat semua data yang menggambarkan kondisi daerah. Data monografi desa/kelurahan memuat beberapa kategori yang akan diperlihatkan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 1 : Draft Monografi Desa/Kelurahan
No. Kategori Keterangan
1. Demografi Data demografi menjelaskan tentang jumlah penduduk, kepadatan penduduk, luas wilayah, serta jumlah RT dan RW.
2. Orbitasi Data orbitasi menjelaskan tentang rata-rata jarak dan waktu tempuh dari desa/kelurahan ke kecamatan, dari desa/kelurahan ke kabupaten, dan dari desa/kelurahan ke propinsi.
3. Pendidikan Data pendidikan menjelaskan tentang jumlah sarana pendidikan, jumlah murid, jumlah guru/dosen, jumlah penduduk yang buta huruf, jumlah penduduk yang tamat pendidikan umum, jumlah penduduk yang putus sekolah, dan jumlah lembaga kursus.
4. Kesehatan Data kesehatan menjelaskan tentang jumlah sarana kesehatan, jumlah tenaga medis, jumlah angka kematian bayi dan balita, jumlah peserta immunisasi, jumlah status gizi balita buruk, jumlah penyandang cacat, jumlah MCK (mandi, cuci, kakus) umum, dan jumlah sarana air bersih PDAM (perusahaan daerah air minum).
5. Sarana Ibadah Data sarana ibadah menjelasakan tentang jumlah
6
masjid, musholla/surau, gereja katolik, gereja protestan, wihara, dan pura.
6. Fasilitas Olahraga
Data fasilitas olahraga menjelaskan tentang jumlah fasilitas olahraga, dan jumlah perkumpulan olahraga.
7. Transportasi Data transportasi menjelaskan tentang jumlah sarana transportasi, dan jumlah paket travel.
8. Sarana Komunikasi
Data sarana komunikasi menjelaskan tentang jumlah wartel, jumlah warnet, jumlah ORARI, dan jumlah kantor POS.
9. Penerangan Umum
Data penerangan umum menjelaskan tentang jumlah pelanggan listrik, dan jumlah penerangan umum.
10. Kesadaran Politik
Data kesadaran politik menjelaskan tentang jumlah hak pilih, jumlah partai politik, jumlah ormas/LSM, dan jumlah organisasi kepemudaan.
11. Keamanan danKetertibanMasyarakat
Data keamanan dan ketertiban masyarakat menjelaskan tentang jumlah sarana keamanan, jumlah personil keamanan, dan jumlah kriminalitas.
12. Pertanian Data pertanian menjelaskan tentang luas lahan pertanian, dan jumlah kelompok tani.
13. Perikanan Data perikanan menjelaskan tentang luas areal budidaya perikanan, jumlah hasil perikanan, dan jumlah kepemilikan usaha perikanan.
14. Peternakan Data peternakan menjelaskan tentang jumlah ternak besar, dan jumlah ternak sedang.
15. Kehutanan Data kehutanan menjelaskan tentang luas hutan, dan hasil hutan yang dimiliki.
16. Pertambangan Data pertambangan menjelaskan tentang jumlah perusahaan pertambangan.
17. Ketenagakerjaan Data ketenagakerjaan menjelaskan tentang jumlah penduduk yang bekerja, jumlah pencari kerja, jumlah penduduk yang tidak bekerja, dan jumlah perusahaan.
18. Sosial Budaya Data sosial budaya
menjelaskan tentang jumlah jenis kesenian asli, jumlah sarana kesenian, dan jumlah sarana pariwisata.
19. Sarana Perekonomian
Data sarana perekonomian menjelaskan tentang jumlah sarana perekonomian, jumlah lembaga keuangan perbankan, jumlah lembaga non perbankan.
20. Kondisi SosialKemasyarakatan
Data kondisi sosial masyarakat menjelaskan tentang jumlah masjlis ta’lim, dan jumlah panti asuhan.
21. Aspek Pemerintahan
Data aspek pemerintahan menjelaskan tentang perbandingan indeks pendapatan, jumlah kantor desa/kelurahan, jumlah pegawai desa/kelurahan, jumlah peraturan desa, jumlah BUMDes (badan usaha milik desa), dan jumlah sarana kerja kantor.
22. Kependudukan Data kependudukan menjelaskan tentang jumlah kepala keluarga, jumlah penduduk menurut jenis kelamin, jumlah penduduk WNA (warga negara asing), jumlah penduduk menurut agama, jumlah penduduk menurut usia, jumlah penduduk menurut mata pencaharian, dan jumlah penduduk menurut tingkat kesejahteraan.
23. Industri Data industri menjelaskan tentang jumlah industri berat, jumlah industri ringan, dan jumlah industri rumah tangga.
Setelah melihat data monografi desa/kelurahan di atas, penulis melakukan diskusi langsung dengan Asisten Bidang Administrasi Umum untuk memahami secara dalam permasalahan yang sedang dihadapi dan sebuah solusi yang diinginkan oleh pihak Asisten Bidang Administrasi Umum.
Berkaitan dengan data monografi desa/kelurahan, Asisten Bidang Administrasi Umum mengalami kesulitan dalam membuatan laporan secara periodik. Sejauh ini, data monografi/desa kelurahan masih disimpan di file MS-Excel, sehingga untuk menyajikan dan memanipulasi data monografi desa/kelurahan membutuhkan ketelitian. Data monografi desa/kelurahan diperlukan untuk patokan
7
dasar dalam menentukan anggaran daerah, dan kebutuhan lainnya.
Keadaan ini terbentuk mengingat data yang harus dimanipulasi dan ditampilkan cukup banyak karena jumlah desa/kelurahan di kabupaten Tangerang sekitar 316 desa/kelurahan dan 36 kecamatan. Semua aktifitas pemanipulasian data monografi desa/kelurahan dilakukan oleh Asisten Bidang Administrasi Umum. Oleh karena itu, Asisten Bidang Administrasi Umum merasa kerepotan untuk mengerjakan semua itu.
Sebulan sekali, setiap desa/kelurahan harus memberikan data monografinya kepada pihak kecamatan, kemudian pihak kecamatan menyerahkannya kepada pihak kabupaten. Semua itu dikerjakan secara manual.
Identify (Identifikasi Masalah)
Situasi saat ini adalah bahwa pendistribusian dan pemanipulasian data monografi desa/kelurahan masih dilakukan secara manual. Berikut penjabarannya:1. Pihak kabupaten membuat draft kosong data
monografi desa/kelurahan di MS-Excel dengan poin-poin seperti yang sudah dijabarkan di tahap data gathering (pengumpulan data).
2. Draft kosong data monografi desa/kelurahan didistribusikan oleh pihak kabupaten ke pihak kecamatan. Proses pendistribusian masih dilakukan dengan cara manual.
3. Pihak kecamatan membagikan draft kosong tersebut kepada seluruh desa/kelurahan di masing-masing kecamatan yang mereka bawahi.
4. Kemudian pihak desa/kelurahan mengisi draft kosong tersebut dengan data-data monografi yang sesuai dengan kondisi desa/kelurahan mereka berada.
5. Setelah selesai mengisi draft kosong, pihak desa/kelurahan mengirimkan kembali draft tersebut kepada pihak kecamatan.
6. Pihak kecamatan menyerahkan draft yang sudah diisi pihak desa/kelurahan kepada pihak kabupaten.
7. Pihak kabupaten memasukkan data monografi desa/kelurahan ke dalam MS-Excel.
8. Pihak kabupaten mencetak data monografi desa/kelurahan untuk berkas.
System Requirement (Kebutuhan Sistem)
Melalui permasalahan yang telah teridentifikasi, diperoleh data bahwa sistem yang dikembangkan diharapkan dapat menjawab permasalahan yang terjadi pada kebutuhan-kebutuhan pihak kabupaten, pihak kecamatan, dan pihak desa/kelurahan. Berikut pemaparannya:1. Sistem diharapkan mampu menjawab kebutuhan
pihak kabupaten, pihak kecamatan, dan pihak
desa/kelurahan dalam proses pendistribusian draft data monografi desa/kelurahan.
2. Sistem diharapkan mampu meringankan beban pihak kabupaten dalam memanipulasi data monografi desa/kelurahan dengan melibatkan pihak kecamatan, dan desa/kelurahan.
3. Sistem diharapkan mampu menghadirkan laporan data monografi desa/kelurahan secara periodik dan terintegrasi dengan baik.
4. Sistem diharapkan mampu mencetak laporan data monografi desa/kelurahan secara terintegrasi ke dalam format pdf.
Oleh karena itu, penulis mengajukan solusi dengan menawarkan sistem monografi kependudukan berbasiskan web.
Project Definition (Definisi Proyek)
Pada definisi ini akan dijelaskan nama, deskripsi, dan tujuan sistem.1. Project Name
Nama sistem ini adalah Sistem Monografi Kependudukan, Kabupaten Tangerang.
2. Project OverviewProject ini merupakan sistem manajemen data monografi berbasiskan web yang berjalan pada intranet/LAN dan memiliki fitur data monografi desa/kelurahan, dimana pihak kabupaten, pihak kecamatan, dan pihak desa/kelurahan dapat memanipulasi dan mencetak data monografi desa/kelurahan secara terintegrasi dengan baik.
3. Project ObjectivitiesTujuan dari sistem monografi ini adalah:a. Sebagai media pendistribusian data monografi
desa/kelurahan elektronik kepada pihak-pihak terkait.
b. Sebagai media pemanipulasian data monografi desa/kelurahan.
c. Sebagai media pencetakan laporan data monografi desa/kelurahan secara periodik.
Features (Fitur-Fitur Sistem)
Fitur-fitur yang terdapat dalam sistem monografi adalah sebagai berikut:1. Aktor
Dalam sistem ini, penulis merumuskan 3 aktor yaitu Admin Kabupaten, Admin Kecamatan, dan Admin Desa. Admin Kabupaten dipegang oleh Bagian Administrasi Umum, sedangkan untuk Admin Kecamatan dan Admin Desa dipegang oleh orang-orang yang dipercayai oleh kabupaten dan menguasai tentang operasioanl komputer, karena Admin Kecamatan dan Admin Desa adalah aktor-aktor yang diusulkan oleh penulis dalam keterlibatannya dalam berinteraksi dengan sistem monografi ini.
8
a. Admin KabupatenAdmin kabupaten bertugas untuk mengatur manajemen sistem secara keseluruhan. Berikut hal-hal yang dapat dilakukan oleh Admin Kabupaten:1) Admin Kabupaten dapat memanipulasi
data monografi secara keseluruhan.2) Admin Kabupaten dapat memanipulasi
data kategori monografi.3) Admin Kabupaten dapat memanipulasi
semua user (Admin Kecamatan dan Desa).4) Admin Kabupaten dapat melihat data
monografi.5) Admin Kabupaten dapat mencetak data
monografi.b. Admin Kecamatan
1) Admin Kecamatan dapat memanipulasi data monografi desa/kelurahan yang mereka bawahi.
2) Admin Kecamatan dapat melihat data monografi.
3) Admin Kecamatan dapat mencetak data monografi.
c. Admin Desa1) Admin Desa hanya dapat memanipulasi
data monografi desa/kelurahannya sendiri.2) Admin Desa dapat melihat data monografi.3) Admin Desa dapat mencetak data
monografi.
2. ManipulasiUntuk memanipulasi data monografi desa/kelurahan, aktor-aktor yang diberi akses untuk login terlebih dahulu harus men-generatedraft monografi sesuai dengan bulan dan tahun yang telah disediakan. Setelah men-generate draft monografi, aktor menginput data monografi untuk desa/kelurahan yang sesuai dengan hak aktor seperti yang sudah dipaparkan di atas.
3. PenyajianData monografi desa/kelurahan disajikan dalam bentuk tabular. Sebagai bahan perbandingan, sistem menampilkan statistik jumlah penduduk secara periodik.
4. CetakData monografi desa/kelurahan yang telah disajikan dalam bentuk tabular dapat dicetak ke dalam format pdf.
Diagram Konteks
Gambar 3 : Diagram Konteks
Pada diagram konteks, sistem hanya digambarkan dengan sebuah proses, kemudian entitas luar yang berinteraksi dengan proses tunggal diidentifikasi. Didapatkan tiga entitas luar, yaitu Admin Kabupaten, Admin Kecamatan, dan Admin Desa.
Diagram Level 0 / Overview
Gambar 4 : Diagram Level 0 / Overview
Pemodelan Data
Pada tahap ini dilakukan perancangan basis data. Perancangan basis data akan dijelaskan dengan Entity Relationship Diagram (ERD), lalu atribut-atribut dari masing-masing entitas akan digambarkan dengan tabel database pada sistem.
9
Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar 5 : Entity Relationship Diagram
Perancangan Struktur Aplikasi
Dalam Sistem Monografi Kependudukan ini terdapat dua page yang terdiri dari halaman publik dan halaman administrator. Halaman publik terdiri dari lima page yaitu halaman home, visi & misi, motto & lambang, struktur, dan monografi. Sedangkan di halaman administrator terdiri dari dua page yakni halaman login dan halaman monografi. Berikut adalah gambaran secara hierarkinya:
HALAMAN PUBLIK
HOME VISI & MISI MOTTO & LAMBANG STRUKTUR MONOGRAFI
KONTENDAERAHKECAMATAN
STATISTIK
DESA
PERIODIKNAVIGASI
MODE
CETAKVIEW
PERIODIKGRAFIK
Gambar 6 : Struktur Menu Halaman Publik
Gambar 7 : Struktur Menu Halaman Administrator
Antarmuka
Pada tahap ini, penulis melakukan aktifitas perancangan tampilan yang nantinya pada tahap Code (pengkodean) dijadikan sebagai rujukan layout.
Gambar 8 : Desain Halaman Index Publik
10
Gambar 9 : Desain Halaman Monografi Publik
Gambar 10 : Desain Halaman Statistik
Gambar 11 : Desain Halaman Login Administrator
Gambar 12 : Desain Halaman Monografi Administrator
Test (Ujicoba)
Ujicoba dilakukan dengan menguji coba sistem secara mandiri dan melakukan testing mengenai apakah fitur-fitur sistem sudah berjalan dengansemestinya atau tidak. Pada ujicoba ini, penulis menjalankan program pada localhost melalui web browser.
Tabel 2 : Blackbox Testing Sistem Monografi Kependudukan
No. Modul PrasyaratHasil yang diharapkan
Hasil Testing
1. Input Data Kecamatan
Loginsebagai Admin Kab.
Dapat menambah Data Kecamatandan disimpan ke dalam Tabel Kecamatan
OK
2. Update Data Kecamatan
Loginsebagai Admin Kab.
Dapat mengedit dan menghapus Data Kecamatan dan mengupdate Tabel Kecamatan
OK
3. Update Account Kecamatan
LoginsebagaiAdmin (Kab., dan Kec.)
Admin Kab.dapat mengupdate seluruh Account Kecamatan, sedangkan Admin Kec.hanya bisa mengupdate Account Kecamatandirinya sendiri
OK
4. Input Data Desa
Loginsebagai Admin Kab.
Dapat menambah Data Desa dan disimpan ke dalam TabelKelurahan
OK
5. Update Data Desa
Loginsebagai Admin Kab.
Dapat mengedit dan menghapus Data Desa dan mengupdate Tabel Kelurahan
OK
6. Update Account Desa
Loginsebagai Admin (Kab., dan
Admin Kab.dapat mengupdate seluruh
OK
11
Des.) Account Desa, sedangkan Admin Des.hanya bisa mengupdate Account Desadirinya sendiri
7. Input Data Satuan
Loginsebagai Admin Kab.
Dapat menambah Data Satuandan disimpan ke dalam Tabel Satuan
OK
8. Update Data Satuan
Loginsebagai Admin Kab.
Dapat mengedit dan menghapus Data Satuan dan mengupdate Tabel Satuan
OK
9. Input Data Kategori
Loginsebagai Admin Kab.
Dapat menambah Data Kategori Root dan disimpan ke dalam Tabel Kategori Root, dapat menambah Data Kategori Parent dan disimpan ke dalam Tabel Kategori Parent, dan dapat menambah Data Kategori Child dan disimpan ke dalam Tabel Kategori Child
OK
10. Update Data Kategori
Loginsebagai Admin Kab.
Dapat mengupdate Data Kategori Root dan disimpan ke dalam Tabel Kategori Root, dapat mengupdate Data Kategori Parent dan disimpan ke dalam Tabel Kategori Parent, dan dapat mengupdate
OK
Data Kategori Child dan disimpan ke dalam Tabel Kategori Child
11. Input Data Monografi
Loginsebagai Admin (Kab., Kec., dan Des.)
Admin Kab.dapat menginput seluruh Data Monografidesa, Admin Kec. dapat menginput seluruh Data Monografidesa yang berada di kecamatan sendiri, sedangkan Admin Des.hanya bisa menginput Data Monografidesa dirinya sendiri
OK
12. Update Data Monografi
Loginsebagai Admin (Kab., Kec., dan Des.)
Admin Kab.dapat mengupdate seluruh Data Monografidesa, Admin Kec. dapat mengupdate seluruh Data Monografidesa yang berada di kecamatan sendiri, sedangkan Admin Des.hanya bisa mengupdate Data Monografidesa dirinya sendiri
OK
13. Cetak Data Monografi
Loginsebagai Admin (Kab., Kec., dan Des.) serta kalangan Publik
Admin Kab., Admin Kec., Admin Des., dan kalangan Publik dapat mencetak Data Monografi berdasarkan periodik
OK
12
5. KESIMPULAN
Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang dapat penulis simpulkan, yaitu:1. Berdasarkan permasalahan bahwa data monografi
hanya dapat dimanipulasi oleh pihak kabupaten, maka sistem dapat diakses oleh beberapa pihak selain pihak kabupaten dalam memanipulasi data monografi desa/kelurahan dengan diikut sertakannya pihak kecamatan dan pihak desa.
2. Berdasarkan permasalahan bahwa harus ada pembagian pekerjaan antara pihak kabupaten, pihak kecamatan, dan pihak desa/kelurahan, maka sistem dapat membedakan hak akses antara pihak yang satu dengan lainnya. Pembagian hak akses disesuaikan dengan posisi dan kedudukan dalam pemerintahan kabupaten Tangerang. Pembatasan hak akses menentukan fitur yang bisa diakses oleh masing-masing admin.
3. Berdasarkan permasalahan bahwa proses pendistribusian draft monografi masih manual, maka sistem dapat menggantikan proses pendistribusian manual yang dilakukan oleh pihak kecamatan dan desa.
4. Berdasarkan permasalahan bahwa untuk menyajikan data monografi diperlukan ketelitian dikarenakan data masih dalam berkas MS-Excel, maka sistem dapat menyajikan laporan data monografi desa/kelurahan secara periodik dan ditampilkan dalam bentuk tabular yang terintegrasi dengan beberapa pihak melalui sistem berbasis web dan dapat mencetak ke dalam bentuk pdf.
6. SARAN
Sistem Monografi Kependudukan yang penulis rancang ini belumlah sempurna dan masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan beberapa saran guna manambah nilai dan manfaat penelitian ini, yaitu:1. Go Live
Dalam penilitian ini, penulis belum sampai pada tahap akhir dimana semua fitur data monografikependudukan dapat dilihat oleh masyarakat umum (public) sebagai bentuk transparansi pemerintahan terhadap rakyatnya. Oleh karena itu, diharapkan penelitian selanjutnya dapat mempertajam analisanya mulai dari pemetaan infranstruktur e-government sampai topologi yang digunakan agar semua desa dapat memanipulasi data monografi melalui jaringan private, sehingga fitur monografi kependudukan dapat dinikmati oleh khalayak umum. Nantinya, masyarakat dapat melihat fitur monografi melalui website e-government kabupaten Tangerang, www.tangerangkab.go.id.
2. Penyajian DataDalam sistem monografi kependudukan yang penulis rancang pada penelitian ini, penulis tidak
menyajikan data dalam bentuk spasial. Untuk pengembangan selanjutnya, diharapkan mampu menyajikan data spasial yang terintegrasi dengan baik.
3. Statistik MonografiPada sistem monografi ini, penulis hanya memberikan perkembangan statistik jumlah penduduk saja. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan mampu memberikan informasi statistik untuk setiap kategori fitur monografi.
7. REFERENSI
[1] Andrianto, Nico, 2007, Good e-Government: Transparansi dan Akuntabilitas Publik melalui e-Government, Malang, BayumediaPublishing.
[2] Kurniawan. 2009. Pengertian Monografi. Tersedia: http://www.ruangbaca.com/ruangbaca/?doky=MjAwOQ==&dokm=MDQ=&dokd=Mjc=&dig=YXJjaGl2ZXM=&on=U0xQ&uniq=ODUzDiakses: [25 November 2009, 15:30 PM WIB]
[3] BPS (Badan Pusat Statistik). 2008. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 15 tahun 2008. Tersedia: http://www.bps.go.id/fungsional/perka_bps_no_15_tahun_ 2008.pdfDiakses: [25 November 2009, 15:40 PM WIB]
[4] BPS (Badan Pusat Statistik). 2003. Lampiran Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 147 Tahun 2003.Tersedia: http://www.deptan.go.id/pusdatin/statistik/juknis_penilaian_ statistisi.docDiakses: [25 November 2009, Pukul 15:50 PM WIB]
[5] PEMKOT Surabaya. 2009. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 33 Tahun 2009. Tersedia: http://jdih.surabaya.go.id/pdfdoc/perwali_260.pdfDiakses: [25 November 2009, 16:00 PM WIB]
[6] Pressman, Roger S., 2001, Software Enginering A Practitioner’s Approach Fifth Edition, USA NY, McGrawHill.