abc (association broken home children) sebagai sarana

21
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA PENGGERAK MINAT DAN KREATIVITAS MENULIS BIDANG KEGIATAN: PKM GAGASAN TERTULIS Diusulkan Oleh: Nerizka Corry Anggraini NIM. 1410209383 Angkatan 2014 Ketua Danyswara Negara NIM. 1410209215 Angkatan 2014 Anggota Talitha Ambar Apsari NIM.1510109426 Angkatan 2015 Anggota SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA 2016

Upload: vuphuc

Post on 11-Feb-2017

228 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM:

ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA

PENGGERAK MINAT DAN KREATIVITAS MENULIS

BIDANG KEGIATAN:

PKM GAGASAN TERTULIS

Diusulkan Oleh:

Nerizka Corry Anggraini NIM. 1410209383 Angkatan 2014 Ketua

Danyswara Negara NIM. 1410209215 Angkatan 2014 Anggota

Talitha Ambar Apsari NIM.1510109426 Angkatan 2015 Anggota

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)

SURABAYA

2016

Page 2: ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA
Page 3: ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ------------------------------------------------------------------ i

HALAMAN PENGESAHAN ----------------------------------------------------------------- ii

DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------- iii

RINGKASAN ---------------------------------------------------------------- iv

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ----------------------------------------------------------------- 1

B. Tujuan ----------------------------------------------------------------- 3

C. Manfaat ----------------------------------------------------------------- 3

GAGASAN

A. Kondisi Kekinian ----------------------------------------------------------------- 4

B. Solusi pernah ditawarkan ----------------------------------------------------------------- 5

C. Perbaikan kondisi kini ----------------------------------------------------------------- 5

D. Pihak yang membantu ----------------------------------------------------------------- 7

E. Langkah Strategis ----------------------------------------------------------------- 8

KESIMPULAN

A. Gagasan yang diajukan ----------------------------------------------------------------- 9

B. Teknik Implementasi ----------------------------------------------------------------- 9

C. Prediksi hasil ----------------------------------------------------------------- 9

DAFTAR PUSTAKA ----------------------------------------------------------------11

LAMPIRAN ----------------------------------------------------------------12

iii

Page 4: ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA

RINGKASAN

Angka perceraian di Jawa Timur terus meningkat. Jawa Timur menempati

urutan pertama skala nasional. Skala provinsi, warga Kota Surabaya tercatat

menduduki urutan teratas. Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf

menyampaikan dari lima ratus ribu pasangan yang menikah di Jawa Timur pada

tahun 2015. Kota Surabaya tercatat memiliki angka paling tinggi, mencapai

sembilan puluh ribu kasus hingga tanggal 20 Agustus 2015 (eksposerealitas.net)

Meningkatnya angka perceraian menjadi fenomena negatif. Akibat broken

home, anak dapat bangkit meninggalkan beban hidupnya, mampu menata emosi

dan memahami keputusan yang diambil oleh kedua orang tuanya. Tetapi banyak

anak broken home yang depresi, terpuruk, kurang percaya diri dan larut dalam

keputusasaan akibat keputusan yang diambil oleh kedua orang tuanya. Sindirila

Andril membagi anak broken home ke dalam dua kategori. Anak broken home

dewasa dan anak broken home bandel. Sindirila Andril mengatakan, Anak broken

home “bandel” selalu mencari pelarian negatif atas rasa ketidakpuasan. Anak

broken home “bandel” tidak dapat mengatur emosi, cenderung menunjukkan sikap

“menyalahkan” atas kondisi yang sedang menimpanya. Pelarian negatif seperti

minum minuman keras, narkoba, merokok, kabur dari rumah, atau bahkan yang

lebih buruk lagi yaitu penyimpangan seksual. Apabila ada seseorang yang

bertanya kepada salah satu anak broken home mengenai alasan berperilaku buruk,

anak broken home “bandel” akan menjawab bahwa mereka berasal dari keluarga

broken home, keluarga yang rusak dan tidak harmonis. Semua kejadian yang

menimpanya adalah kesalahan keluarga. Anak broken home cenderung berani

mengambil risiko yang rawan untuk memeroleh perhatian dari kalangan

terdekatnya khususnya perhatian orang tua.

Anak yang tumbuh di keluarga yang kurang harmonis dianggap

memiliki masa depan suram dan cenderung mengalami kegagalan. Hal ini

disebabkan kurangnya kasih sayang dan perhatian orang tua sehingga tidak ada

figur yang menjadi teladan (http://wolipop.detik.com/). Menjadi anak broken

home bukanlah sebuah aib atau musibah, juga bukan bentuk ketidak adilan Tuhan

kepada umatnya, tetapi batu loncatan untuk menunjukkan kepada masyarakat

bahwa anak broken home mampu mengatasi segala persoalan dan menjadikan

beban hidupnya sebagai cambuk semangat untuk bangkit dan berproduktivitas

menghasilkan suatu karya tulis yang bermanfaat dan dapat menjadi motivasi bagi

diri sendiri dan khalayak umum yang membacanya.

ABC (Association Broken Home Children) Surabaya adalah suatu wadah,

tempat dan sarana bagi anak broken home berkumpul di Surabaya, untuk berbagi

cerita serta menyalurkan kegiatan positif khususnya dalam pengembangan minat

dan kreativitas menulis melalui Blog ABC. Blog tersebut berisi kumpulan karya

tulis anak broken home yang berbagi kisah nyata dari keadaan terpuruk ke

keadaan yang lebih baik, dengan dorongan dan dukungan para anggota ABC yang

tergabung yangmana karya tersebut dipublikasikan dan dapat dibaca oleh

khalayak umum.

Tujuan ABC untuk menjadi keluarga bagi anak broken home, membantu

untuk membentuk citra diri, mengembalikan harga diri anak broken home

sehingga mampu memandang positif dirinya dengan pemikiran, perasaan dan

tindakan positif dari dalam dirinya.

iv

Page 5: ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Krisis moral dialami oleh anak di jaman sekarang yang dipicu dengan

pesatnya arus globalisasi menambah perilaku negatif yang melanggar norma-

norma yang berlaku. Faktor terjadinya krisis moral salah satunya adalah faktor

keluarga. Ayah maupun ibu mempunyai kewajiban dalam menunjang

perkembangan anak. Keserasian, keharmonisan antara ayah dan ibu dalam

menjalankan kewajibannya akan membantu anak dalam mencapai perkembangan

yang baik dan memiliki kesiapan menghadapi masalah terutama di masa remaja.

Tetapi ada juga keluarga yang tidak memilili ayah ataupun ibu. Keluarga tersebut

dikatakan keluarga tidak utuh yang biasanya disebabkan oleh perceraian.

Surabaya – Angka perceraian di Jawa Timur terus meningkat. Jawa Timur

menempati urutan pertama skala nasional. Skala provinsi, warga Kota Surabaya

tercatat menduduki urutan teratas. Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf

menyampaikan dari lima ratus ribu pasangan yang menikah di Jawa Timur pada

tahun 2015, seratus ribu diantaranya diprediksi mangalami perceraian. Kota

Surabaya tercatat memiliki angka paling tinggi, mencapai sembilan puluh ribu

kasus hingga tanggal 20 Agustus 2015 (eksposerealitas.net)

Keluarga broken home merupakan keluarga berantakan akibat orang tua

tidak peduli dengan situasi dan keadaan keuarga di rumah. Orang tua tidak

memerhatikan anak-anaknya, baik masalah di rumah, sekolah maupun pergaulan

anak di lingkungan masyarakat. Kondisi broken home juga dapat diartikan dengan

kondisi keluarga yang tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan. Kondisi

tersebut menimbulkan dampak yang signifikan terhadap anak. Anak menjadi

murung, memendam perasaan, bingung berbuat apa, sedih berkepanjangan dan

merasa malu. Selain itu, anak akan kehilangan pegangan atau panutan figur orang

tua(eprints.ums.ac.id/28295/3/04._BAB_I.pdf).

Meningkatnya angka perceraian menjadi fenomena negatif. Berdampak

buruk terhadap keadaan psikologi anak dan perkembangan emosi anak. Menurut

Hather Sall (dalam Elida Prayitno 2006 : 96) “Emosi merupakan situasi psikologi

yang merupakan pengalaman subjektif yang dapat dilihat dari reaksi wajah dan

tubuh”. Perceraian adalah suatu hal yang harus dihindarkan, agar emosi anak tidak

menjadi terganggu. Perceraian adalah suatu penderitaan atau pengalaman

traumatis bagi anak (Singgih,1995:166). Anak tidak hanya menjadi korban

perceraian (broken home) tetapi juga berdampak pada perilaku, kepribadian,

bahkan dapat melakukan tindakan yang menyimpang dari norma dan ketentuan

yang ada. Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan

atau lingkungan(KUBI, 2005 : 374) atau sebuah gerakan yang dapat diamati dari

luar, seperti orang berjalan, naik sepeda dan mengendarai motor atau

mobil(http://www.infoskripsi.com). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

1

Page 6: ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA

perilaku merupakan tanggapan reaksi maupun gerakan seseorang yang dapat

diamati dari luar.

Perilaku menyimpang adalah perilaku atau kondisi yang bertentangan

dengan norma sosial dimana perilaku dan kondisi itu dipelajari(Siahaan, 2009 :

72). Menurut Dhohiri (2007 : 3) perilaku menyimpang dalam konteks sosial

adalah suatu perilaku yang diekspresikan oleh seseorang atau beberapa anggota

masyarakat yang secara disadari atau tidak disadari, tidak menyesuaikan diri

dengan norma-norma yang berlaku yang telah dterima oleh sebagian besar

anggota di masyarakat. Akibat broken home, anak dapat bangkit meninggalkan

beban hidupnya, mampu menata emosinya dan memahami keputusan yang telah

diambil oleh kedua orang tuanya. Tetapi banyak anak broken home yang depresi,

terpuruk, merasa down, kurang percaya diri dan larut dalam keputusasaan akibat

keputusan yang diambil oleh kedua orang tuanya.

Sindirila Andril membagi anak broken home ke dalam dua kategori. Anak

broken home dewasa dan anak broken home bandel. Sindirila Andril mengatakan,

Anak broken home “bandel” selalu mencari pelarian negatif atas rasa

ketidakpuasan. Anak broken home “bandel” tidak dapat mengatur emosi,

cenderung menunjukkan sikap “menyalahkan” atas kondisi yang sedang

menimpanya. Pelarian negatif seperti minum minuman keras, narkoba, merokok,

kabur dari rumah, atau bahkan yang lebih buruk lagi yaitu penyimpangan seksual.

Perceraian juga memberikan dampak kurang baik terhadap perkembangan

kepribadian anak. Menurut Westima dan Haller (dalam Syamsyu Yusuf 2001 : 99)

yaitu bahwa remaja yang orang tuanya bercerai cenderung menunjukkan ciri-ciri,

berpilaku nakal, mengalami depresi, melakukan hubungan seksual secara aktif,

kecenderungan pada obat-obat terlarang.

Apabila ada seseorang yang bertanya kepada salah satu anak broken home

mengenai alasan berperilaku buruk, anak broken home “bandel” akan menjawab

bahwa mereka berasal dari keluarga broken home, keluarga yang rusak dan tidak

harmonis. Semua kejadian yang menimpanya adalah kesalahan keluarga. Anak

broken home cenderung berani mengambil risiko yang rawan untuk memeroleh

perhatian dari kalangan terdekatnya khususnya perhatian orang tua.

Anak yang tumbuh di keluarga yang kurang harmonis kerap dianggap

memiliki masa depan suram dan cenderung mengalami kegagalan. Hal ini

disebabkan kurangnya kasih sayang dan perhatian orang tua sehingga tidak ada

figur yang menjadi teladan(http://wolipop.detik.com/). Menjadi anak broken home

bukanlah sebuah aib ataupun musibah, bukan bentuk ketidakadilan Tuhan kepada

umatnya, tetapi batu loncatan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa anak

broken home mampu mengatasi segala persoalan dan menjadikan beban hidupnya

sebagai cambuk semangat untuk bangkit dan berproduktivitas menghasilkan suatu

karya tulis yang bermanfaat dan dapat menjadi motivasi bagi diri sendiri dan

khalayak umum yang membacanya. Gardina Wiryodiharjo mengatakan bahwa

banyak yang berpendapat bahwa orang yang sukses, kebanyakan berasal dari

2

Page 7: ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA

keluarga yang lengkap dan bahagia karena cinta kasih dari keluarga yang

merupakan salah satu kunci untuk membuat motivasi untuk maju semakin besar.

Namun ternyata tidak sedikit juga anak-anak yang berasal dari keluarga broken

home, yang memiliki orang tua bercerai atau bahkan hanya memiliki satu orang

tua, tetap dapat meraih sukses luar biasa.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik memberikan

gagasan “ ABC (Association Broken Home Children) Surabaya sebagai sarana

penggerak Minat dan Kreativitas Menulis” bahwa ABC (Association Broken

Home Children) adalah suatu wadah, tempat dan sarana bagi anak broken home

berkumpul, berbagi cerita serta menyalurkan kegiatan positif khususnya dalam

pengembangan minat dan kreativitas menulis melalui Blog ABC serta mendukung

anak broken home untuk berproduktivitas dalam hal menulis.

B. Tujuan

ABC (Association Broken Home Children) bagi calon anggota

Mengembalikan harga diri anak broken home sehingga anak broken home

mampu memandang positif tentang dirinya dengan pemikiran, perasaan

dan tindakan positif yang berasal dari dalam dirinya

Memperbaiki stereotip anak broken home dan membentuk citra positif

anak broken home. Yangmana citra positif menjadi pemandu perilaku dan

keseimbangan agar anak broken home tidak merasakan perbedaan atau

ketidakseimbangan dengan anak normal yang lain. Stereotip adalah

kombinasi dari ciri-ciri yang paling sering diterapkan oleh suatu kelompok

tehadap kelompok lain, atau oleh seseorang kepada orang lain (Soekanto,

1993). Stereotip sebagai generalisasi kesan yang kita miliki mengenai

seseorang terutama karakter psikologis atau sifat kepribadian. Matsumoto

(1996)

Menunjukkan bahwa anak broken home mampu bangkit dan

berproduktivitas menghasilkan suatu karya tulis yang bermanfaat dan

dapat menjadi motivasi bagi diri sendiri dan khalayak umum yang

membacanya.

C. Manfaat

ABC (Association Broken Home Children) bagi calon anggota

Sebagai rumah bagi anak broken home, yang memberikan rasa terikat, rasa

unik, dan rasa berkuasa.

Menjadi keluarga sekaligus teman bagi anak broken home untuk saling

berinteraksi, berkomunikasi, berbagi cerita, mendiskusikan masalah yang

ada serta mencari jalan tengah yang terbaik bersama-sama.

Sebagai sarana penyaluran kegiatan positif anak broken home dengan

adanya blog ABC aktif berisikan kumpulan karya tulis motivasi yang

berasal dari anak broken home yang mampu melampaui masa-masa

3

Page 8: ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA

sulitnya serta berisi hasil kegiatan ABC (Association Broken Home

Children) yang dipublikasi untuk khalayak umum.

GAGASAN

A. Kondisi kekinian

Anak yang tumbuh di keluarga yang kurang harmonis kerap

dianggap memiliki masa depan suram dan cenderung mengalami

kegagalan. Hal ini disebabkan kurangnya kasih sayang dan perhatian

orang tua sehingga tidak ada figur yang menjadi teladan(Intan Kemala Sari

- Wollipop). Stereotip negatif tentang anak broken home bahwa anak

broken tidak bisa menjalani hidup dengan teratur, selalu berselimut rasa

keputusasaan, tidak ada semangat hidup, terkenal “bandel” dan tidak

memiliki masa depan cerah telah menurunkan harga diri anak broken

home serta membuat citra diri negatif tentang anak-anak broken home,

yang pada dasarnya tidak semua anak broken home berperilaku dan

berkembang demikian, stereotip negatif tersebut berimbas kepada

pemikiran, perasaan dan tindakan negatif yang dilakukan anak broken

home tersebut.

Citra diri yang negatif mengakibatkan harga diri yang rendah

kemudian menciptakan perasaan yang tidak seimbang, ada perasaan serba

salah dalam diri anak broken home, menganggap dirinya tidak mampu

melakukan sesuatu yang bermanfaat sehingga menghambat perilaku

berhasil pada anak broken home. Citra diri telah tercemar dan harga diri

anak broken home semakin menurun, apalagi ditambah dengan banyaknya

perilaku menyimpang yang dilakukan anak broken home di sekolah seperti

kurang hormat terhadap guru dan karyawan, kurang disiplin terhadap

waktu dan tidak mentaati peraturan yang telah berlaku di sekolah, kurang

memelihara keindahan dan kebersihan lingkungan, perkelahian sesama

teman, merokok di sekolah saat jam istirahat, dan berbuat asusila. Bahkan

di luar sekolah, anak broken home dapat melakukan perilaku penyimpang

yang lebih berisiko tinggi misalnya minum minuman keras, narkoba,

merokok, kabur dari rumah, atau bahkan yang lebih buruk lagi yaitu

penyimpangan seksual. Cap negatif masyarakat, kurangnya kasih sayang

dan perhatian orang tua membuat perilaku menyimpang semakin marak

dilakukan.

Anak broken home bukanlah anak yang sebenarnya nakal atau

senang dengan perilaku penyimpang yang dilakukan, tetapi anak broken

home mencari pelarian atau penyaluran kegiatan yang dapat meminimalisir

sakit hatinya akibat situasi keluarga yang telah berpisah.

Page 9: ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA

B. Solusi yang pernah ditawarkan

Banyak ditemukan komunitas khusus anak broken home melului

media sosial, blog dan lain-lain yang berfungsi sebagai pendorong,

pembangkit semangat serta pembuktian pada masyarakat bahwa anak

broken home bukanlah anak yang buruk, nakal, berperilaku tercela dan

mempunyai masa depan suram. Tetapi kegiatan yang dilakukan komunitas

anak broken home tersebut kurang spesifik, hanya bermanfaat bagi

anggota komunitas tersebut dan tidak terjadwal, pembuatan jadwal

kegiatan yang akan dilakukan hanya menjadi tempat sharing atau menjadi

rumah kedua bagi anak broken home. Kurangnya internalisasi nilai-nilai

karakter bahwa sebagai anak muda penerus generasi bangsa selayaknya

telah mengetahui hal-hal yang harus dilakukan dan hal-hal yang harus

ditinggalkan demi kebaikan diri sendiri dan khalayak umum yang sesuai

dengan pedoman berperilaku baik serta norma-norma yang berlaku.

Adanya jasa konsultasi psikologi online yang dapat membantu

melegakan atau meringankan masalah yang dihadapi para kliennya,

yangmana anak broken home dapat berkonsultasi kepada konsultan

psikologi secara online.

C. Perbaikan Kondisi Kekinian Melalui Gagasan yang Diajukan

ABC (Association Broken Home Children) merupakan komunitas

atau perkumpulan anak broken home. Berguna sebagai pemenuhan

kebutuhan untuk tempat berbagi dan berkelompok sehingga anak broken

home yang tergabung dalam ABC membentuk pandangan positif tentang

dirinya untuk merasa dihargai dan diterima dalam suatu hubungan, sebagai

rumah kedua, ABC (Association Broken Home Children) adalah satu

keluarga utuh yang memberikan semangat dan dorongan untuk hidup lebih

baik sekaligus bisa menjadi teman akrab untuk sharing dan bertukar

pendapat, dan sebagai sarana komunikasi untuk anak broken home.

Pembeda ABC (Association Broken Home Children) dengan

komunitas khusus anak broken home yang lain terletak pada tujuan utama

ABC untuk menghasilkan anak broken home yang dapat berproduktivitas

melalui suatu karya tulis. ABC (Association Broken Home Children)

sebagai pelopor atau penggerak minat dan kreativitas dalam menulis. ABC

(Association Broken Home Children) mempunyai blog aktif yang

penggunanya (admin) adalah seluruh anggota ABC. Blog tersebut berisi

semua karya tulis anggota ABC mulai karya tulis anggota ABC tahap

belajar menulis hingga ke tahap anggota ABC yang telah mahir menulis.

Blog tersebut juga memberikan jasa layanan konsultasi bagi anak broken

home dan anggota ABC yang berada jauh di luar jangkauan ABC. ABC

juga memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada anggota yang telah

4

5

Page 10: ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA

mampu melewati masa kelamnya dan berhasil membuat karya tulis

motivasi favorit di dalam masyarakat. ABC memberikan wewenang penuh

dalam maksimalisasi pengelolaan blog. ABC memberikan sarana atau

wadah bagi anak broken home untuk giat menuliskan cerita hebatnya,

proses pengentasan diri dari keadaan terpuruk.

Contoh realita anak broken home yang mampu melewati masa-

masa kelam dan melahirkan sebuah buku untuk memotivasi dirinya sendiri

dan anak broken home yang lain adalah Dark Rose (sebutan nama penulis)

bukunya yang berjudul “Aku Anak Broken Home” Dark Rose lahir di kota

Jember dan sekarang berkuliah di Universitas Brawijaya Malang, fakultas

FISIP program studi Hubungan Internasional. Dalam bukunya yang

berjudul “Aku Anak Broken Home” Dark Rose menceritakan pengalaman

pribadi yang nyata dialami. Mulai tahap awal keterpurukan hingga

akhirnya Dark Rose sadar dan mampu bangkit kembali. Banyaknya kasus

perceraian menginspirasi Dark Rose untuk menulis pengalaman pribadi

menjadi anak broken home melalui buku tersebut.

Beredarnya buku tersebut akan menambah rasa percaya diri Dark

Rose sebagai anak broken home. Membentuk motivasi dalam diri Dark

Rose dan orang lain yang membacanya. Dark Rose juga memperoleh

pengakuan dari masyarakat bahwa anak broken home juga dapat

berproduktivitas dan hidup layaknya anak normal, bahkan mampu meraih

sukses yang gemilang. Gardinawiryo dalam blognya menyatakan anak-

anak broken home yang sukses pada bidangnya adalah Oprah Winfrey

seorang presenter talkshow, dan sebagai penyanyi sukses skala

internasional adalah Justin Bieber, Mariah Carey, Eminem dan Christina

Aguilera.

ABC (Association Broken Home Children) bermaksud untuk

mengembalikan harga diri dan membentuk citra diri positif dalam diri

anak broken home. ABC menekankan untuk hidup penuh mimpi sukses

dan untuk mewujudkan sebuah impian perlu motivasi diri. Menurut Steven

R. Covey (1996) sukses seseorang ditentukan oleh karakter, bukan

kepribadian. Karakter merupakan sifat tersembunyi yang dimiliki

seseorang diantaranya meliputi kemauan bekerja keras, kejujuran, rendah

hati, kesederhanaan. ABC memberikan internalisasi nilai-nilai karakter

kepada anak broken home melalui karya tulis.

ABC (Association Broken Home Children) bermaksud membentuk

citra diri positif anak broken home karena citra diri berhubungan dengan

prestasi akademik yang memengaruhi kemampuan belajar. Citra diri dan

prestasi akademik menunjukkan hubungan timbal balik yang kuat antara

harga diri dan kemampuan belajar. ABC mengembalikan harga diri anak

broken home, karena yang memiliki harga diri tinggi akan belajar dengan

lebih mudah dan merasa senang. Anak yang mempunyai harga diri tinggi

6

Page 11: ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA

akan menangani tugas belajar yang baru, dengan penuh percaya diri dan

semangat tinggi. Prestasi cenderung berhasil karena pikiran dan perasaan

mendahului suatu tindakan dan anak yang mempunyai harga diri tinggi

sudah “diperlengkapi” dengan harapan positif. Prestasi yang berhasil akan

memperkuat perasaan positif dan memandang dirinya lebih mampu

dengan prestasi yang berhasil.

ABC (Association Broken Home Children) memberikan rasa

terikat kepada anggota ABC untuk memperoleh kepuasan dari hubungan

yang berarti baginya. Rasa unik memberikan kebebasan pada anggota

ABC sehingga anggota ABC merasa istimewa dan dipedulikan, misalnya

ketika anggota ABC menerima penghargaan sebuah karya tulis. Rasa

berkuasa memberikan wewenang kepada anggota ABC untuk

memaksimalkan sumber daya yang dimiliki untuk memanfaatkan

kesempatan dalam memengaruhi lingkungan kehidupan melalui hasil

karya tulis motivasi yang anggota ABC. ABC memberikan rasa aman

untuk menghindari anggota ABC berperilaku yang tidak pantas.

D. Pihak-Pihak yang Dapat Membantu

Pihak-pihak yang dapat membantu mengimplementasikan gagasan adalah:

1. Mahasiswa umum

Kepedulian mahasiswa umum menjadi bagian pengurus atau struktur

dalam ABC (Association Broken Home Children) serta mendukung

kegiatan ABC

2. Mahasiswa Psikologi

Membantu dalam problem sharing anak broken home dan menjadi

problem solver bagi anak broken home serta memberikan nilai-nilai

karakter yang baik

3. Komunitas anak broken home yang lain

Sebagai sarana lintas komunitas yang dapat melakukan tukar anggota

agar saling melengkapi, mendukung dan menjadi lebih baik

4. Pemerintah

Memberikan ijin pendirian ABC (Association Broken Home Children)

serta menyediakan pelengkap sarana dan prasarana untuk menunjang

kegiatan positif anggota ABC. Seperti tempat sebagai rumah

berkumpul, peralatan komputer atau laptop untuk menunjang

produktivitas anak broken home dalam menyalurkan kreativitas

menulis

5. Sekolah

Merekomendasikan siswa-siswi broken home kepada

ABC(Association Broken Home Children) agar berperilaku baik dan

berproduktivitas dalam penyaluran ide kreatif menulis.

7

Page 12: ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA

E. Langkah Stregetis

Langkah strategis yang dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan :

1. Melakukan sosialisasi dengan gencar kepada semua pihak yang dapat

membantu implementasi gagasan dengan menekankan bahwa anak

broken home patut memperoleh sebuah wadah resmi yang menunjang

citra diri positif anak broken home sehingga mampu berproduktivitas

melalui karya tulis

2. Membentuk struktur anggota ABC di kalangan mahasiswa umum dan

mahasiswa psikologi untuk mengadakan diskusi bersama tentang

keberlangsungan ABC. Kepengurusan, jadwal kegiatan dan

pemecahan problem anak broken home

3. Pihak sekolah dan pemerintah bekerja sama dalam mencari tenaga

pengajar untuk memberikan bimbingan, pengarahan dan proses

pengevaluasi karya tulis anak broken home sehingga apik, bermanfaat

dan mempunyai nilai estetika dalam segi penulisan maupun isi tulisan

4. Pihak sekolah dan Komunitas khusus anak broken home mencari,

mengumpulkan dan merekomendasikan anak broken home yang perlu

mendapat penyaluran kegiatan positif

5. Pemerintah segera mengeluarkan legalitas berdirinya ABC dan

mengiklankan ABC untuk menarik partisipasi anak broken home

6. Komitmen bersama antar ihak yang berkaitan harus tetap terga akan

ABC dapat terealisasikan dengan baik sesuai tujuan dan bermanfaat

bagi anggota ABC serta masyarakat sekitar

8

Page 13: ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA

SIMPULAN

A. Gagasan yang diajukan

ABC (Association Broken Home Children) merupakan komunitas atau

perkumpulan anak broken home di Surabaya. Berguna sebagai pemenuhan

kebutuhan untuk tempat berbagi dan berkelompok, sebagai rumah kedua, satu

keluarga utuh yang memberikan semangat dan dorongan sekaligus menjadi teman

akrab untuk sharing dan bertukar pendapat, dan sebagai sarana komunikasi untuk

anak broken home.

Pembeda ABC (Association Broken Home Children) dengan komunitas

khusus anak broken home yang lain terletak pada tujuan utama ABC untuk

menghasilkan anak broken home yang dapat berproduktivitas melalui suatu karya

tulis. ABC (Association Broken Home Children) sebagai pelopor atau penggerak

minat dan kreativitas dalam menulis yang mempunyai blog aktif berisi semua

karya tulis anggota ABC mulai karya tulis anggota ABC tahap belajar menulis

hingga ke tahap yang telah mahir menulis. Blog tersebut juga memberikan jasa

layanan konsultasi bagi anak broken home dan anggota ABC yang berada jauh di

luar jangkauan ABC Surabaya. ABC juga memberikan apresiasi berupa

penghargaan kepada anak broken home yang telah mampu melewati masa

kelamnya dan berhasil membuat karya tulis motivasi favorit di dalam masyarakat.

B. Teknik Implementasi

ABC (Association Broken Home Children) Surabaya akan terwujud

dengan mekanisme sebagai berikut : (1) Tahap sosialisasi, dalam tahapan ini

sosialisasi dengan gencar ditujukan untuk pihak-pihak yang dapat membantu

proses realisasi gagasan. (2) Tahap struktural tahapan ini berupa pembentukan

pengurus ABC serta merancang meranjang kegiatan positif yang akan

dilaksanakan, (3) Tahap Pecarian dan Pembimbingan, dalam tahap ini sekolah dan

pemerintah mencari orang-orang yang berkompeten dalam bidang penulisan (4)

Tahap Legalisasi, pemerintah mengeluarkan legalitas pendirian ABC yang dapat

diakui oleh masyarakat (5) Tahap peninjauan dan evaluasi, dalam tahapan ini

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh ABC harus ditinjau dan dievaluasi secara

berkala agar tidak lepas dari tujuan besar gagasan.

C. Prediksi Hasil yang Akan Diperoleh

ABC sebagai sarana penggerak minat dan kreativitas menulis

mengupayakan anak broken home mampu melewati masa-masa sulitnya dan

menghasilkan sebuah karya tulis yang dapat memotivasi diri sendiri maupun

orang lain yang membacanya melalui blog ABC. Adapun prediksi yang akan

diperoleh apabila ABC (Association Broken Home Children) Surabaya benar

terealisasikan sesuai dengan gagasan yang diajukan, adalah : 1). Harga diri anak

broken home kembali baik dan citra diri positif anak broken home terbentuk,

karena telah membuktikan bahwa anak broken home mampu berperilaku baik dan

9

Page 14: ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA

berproduktivitas 2). Perilaku menyimpang anak broken home berkurang karena

adanya penyaluran kegiatan positif melalui ABC(Association Broken Home

Children) Surabaya 3). Menunjang prestasi akademik anak broken home akibat

kembalinya harga diri dan citra positif dalam diri anak broken home 4).

Pengakuan dari masyarakat, bahwa masyarakat tidak memandang anak broken

home sebelah mata hanya melihat dari sisi keburukan. 5). Adanya kesetaraan dan

harmonisasi antara anak broken home, anak normal serta masyarakat bahwa

semua makhluk diciptakan Tuhan mempunyai kelebihan dan kekurangan dan

mampu mencapai suksesnya masing-masing. 6). Anak broken home mampu hidup

normal dan menjadi lebih baik dengan dorongan dan dukungan ABC yang

selalalu memotivasi untuk sukses pada bidangnya masing-masing.

10

Page 15: ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA

DAFTAR PUSTAKA

Clemes, Harris, dkk. 1995. Bagaimana meningkatkan harga diri remaja. Jakarta :

Binarupa Aksara.

Kemalasari, Intan. 2015. “Anak Broken Home Selalu Identik dengan kegagalan,

Benarkah ?”(Online). (http://wolipop.detik.com/read/2015/06/27/

160525/2954034/857/anak-broken-home-selalu-identik-dengan-

kegagalan-benarkah, diakses pada tanggal 20 April 2016, pukul

19.08 WIB).

Pudiastuti, Ratna Dewi. 2014. Cara dan Tip Produktif Menulis Buku. Jakarta :

PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia.

Setiyawari, Rina. 2013. “Stereotipe dan Prasangka” (Online).

(http://klinikbk.blogspot.co.id/2013/07/stereotipe-dan-

prasangka.html, diakses pada tanggal 20 April 2016, pukul 19.11

WIB).

Sulasmanto. 2014. “Membina Siswa Berperilaku Menyimpang dari Keluarga

Broken Home (Studi kasus pada siswa SMP Negeri 1 Kunduran

Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2012/2013)” (Online).

(eprints.ums.ac.id/28295/3/04._BAB_I.pdf, diakses pada tanggal 20 April 2016, pukul 19.00 WIB).

Wibowo, Agus. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Sastra. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

11

Page 16: ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA

LAMPIRAN

Page 17: ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA
Page 18: ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA
Page 19: ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA
Page 20: ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA

Lampiran Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama/NPM Program

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu

(jam/minggu)

Uraian Tugas

1

Nerizka Corry

Anggraini

(1410209383)

Manajemen Ekonomi 14

jam/minggu

a) Bertanggung jawab

dalam berkoordinasi

dengan dosen

pembimbing.

b) Bertanggungjawab

dalam membuat outline

dan pengembangan ide

PKM-GT

2

Danyswara

Negara

(1410209215)

Manajemen Ekonomi 14

jam/minggu

a) Bertanggungjawab

dalam mengumpulkan

referensi yang terkait

3

Talitha Ambar

Apsari

(1510109426)

Akuntansi Ekonomi 14

jam/minggu

a) Bertanggung jawab

dalam sistematika

penyusunan ( hardcopy

dan softcopy)

Page 21: ABC (Association Broken Home Children) SEBAGAI SARANA