aaann aalliississ sss s tttaattiisttiiikkk ... tinggi agama islam tahun akademik 2011-2012 a....
TRANSCRIPT
123
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Analisis Deskriptif Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun Akademik 2011-2012
A. Pengantar
Satuan pendidikan tinggi Islam yang diselenggarakan oleh
Kementerian Agama, yaitu Perguruan Tinggi Agama Islam atau
kerap disingkat menjadi PTAI. Yang meliputi Perguruan Tinggi
Negeri atau disingkat PTAIN dan Perguruan Tinggi Swasta
(PTAIS).
Sedangkan berdasarkan jenisnya pada PTAIN dibagi menjadi
3 kategori, yakni Universitas, Institut dan Sekolah Tinggi, dan
untuk PTAIS dibagi menjadi 3 kategori, FAI, Institut dan Sekolah
Tinggi.
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) adalah bentuk
Perguruan Tinggi Islam Negeri di Indonesia yang
menyelenggarakan pendidikan akademik dalam disiplin ilmu
keagamaan Islam.
Universitas Islam Negeri (UIN) adalah bentuk Perguruan
Tinggi Islam Negeri di Indonesia yang menyelenggarakan
pendidikan akademik pada sejumlah disiplin ilmu pengetahuan
termasuk ilmu pengetahuan di luar studi ke Islaman.
124
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) adalah bentuk Perguruan
Tinggi Islam Negeri di Indonesia yang menyelenggarakan
pendidikan akademik dalam disiplin ilmu keagamaan Islam.
Fungsi pengawasan pada Pendidikan Tinggi Islam Swasta
(PTAIS) dilakukan oleh Koordinator Perguruan Tinggi Agama
Islam Swasta (KOPERTAIS) yang secara tidak langsung di
perankan oleh UIN/IAIN. Adapun jumlah Kopertais seluruh
Indonesia sebanyak 13 Kopertais.
B. Analisis Deskriptif Data
1. Lembaga
Jumlah lembaga yang berhasil dikumpulkan oleh Bagian
Perencanaan dan Sistem Informasi Setditjen Pendidikan Islam,
untuk tahun akademik 2011-2012, secara nasional sebanyak 645
lembaga PTAI, yang terdiri dari 52 (8,06%) Perguruan Tinggi
Agama Islam Negeri (PTAIN) dan 593 (91,94%) Perguruan Tinggi
Agama Islam Swasta (PTAIS). Dari tahun ke tahun jumlah PTAIS
terus bertambah, tahun ini mengalami kenaikan 36 (6,46%)
lembaga dari 557 di tahun 2010-2011 menjadi 593 lembaga di
tahun 2011-2012.
Hal ini menggambarkan besarnya peran swasta dalam
menyelenggarakan layanan pendidikan Tinggi Islam bagi
masyarakat. Tapi disisi lain banyak juga lembaga PTAIS yang
tidak aktif/tutup dikarenakan tidak adanya mahasiswa atau
kurangnya peminat yang mendaftar menjadi mahasiswa.
125
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Ini suatu tantangan bagi Kementerian Agama bagaimana
meningkatkan citra Perguruan Tinggi Agama Islam di masyarakat
sehingga minat untuk masuk ke PTAI makin meningkat.
Gambar 4.1. Jumlah PTAI Menurut Status Lembaga
Dilihat berdasarkan jenis dan status lembaga, seluruh PTAI
yang berbentuk Universitas dan FAI terdiri dari 99 lembaga
(15,35%); 44 lembaga (6,82%) berbentuk Institut dan yang
berbentuk Sekolah Tinggi 502 lembaga (77,83%).
126
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Gambar 4.2. Jumlah PTAI Menurut Jenis Lembaga
Jika dirinci lebih detil lagi berdasarkan jenis dan status
lembaga, untuk PTAIN sejumlah 52 lembaga terdiri dari 6
lembaga (11,54%) berbentuk Universitas, 16 lembaga (30,77%)
berbentuk Institut dan 30 lembaga (57,69%) berbentuk Sekolah
Tinggi. Sedangkan dari 593 PTAIS yang berbentuk FAI sebanyak
93 lembaga (15,68%), berbentuk Institut 28 lembaga (4,72%)
dan berbentuk Sekolah Tinggi sebanyak 472 lembaga (79,60%).
Di lingkungan PTAI ditahun 2012 terdapat 2 lembaga yang
mengalami peninggakan status dari Sekolah Tinggi menjadi
Institut, yaitu STAIN Bengkulu menjadi IAIN Bengkulu dan satu
lembaga swasta berubah menjadi negeri yaitu STAI Gajah Putih
Takengon Aceh menjadi STAIN Gajah Putih. Namun untuk
pendataan pendidikan Islam tahun 2011-2012 ini, STAIN Gajah
Putih masih masuk ke kopertais V Aceh dikarenakan operasional
baru berlangsung untuk tahun akademik 2012-2013.
127
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Gambar 4.3. Jumlah PTAI Menurut Jenis dan Status Lembaga
Apabila kita lihat sebaran jumlah lembaga total per propinsi,
maka propinsi Jawa Timur memiliki jumlah lembaga terbanyak
dengan 131 PTAI, terdiri dari 7 PTAIN dan 124 PTAIS. Diikuti
propinsi Jawa Barat dengan 99 PTAI, terdiri dari 2 PTAIN dan 97
PTAIS.
Propinsi yang tidak memiliki lembaga Perguruan Tinggi
Negeri, yaitu propinsi Kep. Riau, DKI Jakarta, Bali, NTT, dan
Sulawesi Barat. UIN Syarif Hidayatullah secara geografis masuk
ke wilayah provinsi Banten, Kab. Tangerang Selatan.
Sedangkan provinsi yang tidak memiliki lembaga Perguruan
Tinggi Swasta, yaitu propinsi Kep. Bangka Belitung, Sulawesi
Utara, dan Gorontalo.
128
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Gambar 4.4. Sebaran Lembaga PTAI Berdasarkan Provinsi
Jumlah program studi seluruhnya di lingkungan pendidikan
Islam tercatat sebanyak 1.877 program studi yang terdiri dari 868
program studi di PTAIN dan 1.009 program studi di PTAIS.
Dari 868 jumlah program studi di PTAIN dengan peringkat
akreditasi A tercatat sebanyak 80 prodi (9,22%), peringkat B 415
prodi (47,81%), peringkat C 218 prodi (25,12%). Dan prodi yang
belum terakreditasi sebanyak 155 prodi (17,86%).
Untuk PTAIS dengan jumlah 1.009 prodi, peringkat
akreditasi A sebanyak 21 prodi (2,08%), peringkat B 236 prodi
(23,39%), peringkat C 326 prodi (32,31%), dan yang belum
terakreditasi sebanyak 426 prodi (42,22%).
129
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Gambar 4.5. Persentase Peringkat Akreditasi Prodi PTAI
Dengan masih banyaknya program studi yang belum
terakreditasi tersebut tentunya para pelaku pendidikan Islam baik
pada Direktorat Pendidkan Tinggi Islam – Kementerian Agama
dan lembaga Perguruan Tinggi harus bekerja lebih keras lagi
dalam pembinaan dan peningkatan pada semua sisi baik dari segi
kualitas / mutu pendidikan; peningkatan manajemen, pelayanan
dan pengabdian masyarakat serta perbaikan fasilitas sarana dan
prasarana pendidikan.
2. Kemahasiswaan
Jumlah keseluruhan mahasiswa PTAI tahun akademik 2011-
2012 sebanyak 617.200 orang mahasiswa, terdiri dari 287.849
orang (46,64%) mahasiswa PTAIN dan 329.351 orang (53,35%)
mahasiswa PTAIS.
130
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Gambar 4.6. Jumlah Mahasiswa PTAI Menurut Status Lembaga
Jumlah mahasiswa terbanyak berada di provinsi Jawa Timur
dengan total 147.548 orang mahasiswa (23,90%) dari
keseluruhan mahasiswa PTAI. Urutan kedua adalah Provinsi Jawa
Tengah yang memiliki mahasiwa sebanyak 54.569 orang
mahasiswa atau 8,84%.
Jumlah mahasiswa tahun akademik 2011-2012 mengalami
peningkatan sekitar 18,58% pada PTAIN. Sedangkan pada PTAIS
sedikit mengalami penurunan 1,32% dari tahun 2010-2011.
Apabila dilihat berdasarkan jenis kelamin, dari 287.849 orang
mahasiswa PTAIN, 130.060 orang mahasiswa (45,18%) berjenis
kelamin laki-laki dan 157.789 orang mahasiswa (54,82%) lainnya
berjenis kelamin perempuan.
Sedangkan dari 329.351 orang mahasiswa PTAIS, 147.704
orang (44,85%) laki-laki dan 181.647 orang (55,15%) adalah
mahasiswa perempuan.
131
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Gambar 4.7. Jumlah Mahasiswa PTAI Menurut Jenis Kelamin
dan Status Lembaga
Secara keseluruhan jumlah mahasiswa perempuan pada
PTAI lebih banyak dari mahasiswa laki-laki. Mahasiswa
perempuan sebanyak 339.436 orang (55,00%) dan mahasiswa
laki-laki sebanyak 277.764 orang (45,00%).
Dilihat berdasarkan jenjang pendidikan yang ditempuh
mahasiswa, dari 287.849 orang mahasiswa PTAIN yang
menempuh jenjang pendidikan Diploma sebanyak 5.267 orang
(1,83%), 268.452 orang (93,26%) mahasiswa jenjang Sarjana
(S1), dan selebihnya 11.125 orang (3,86%) mahasiswa jenjang
S2 dan jenjang S3 sebanyak 3.005 orang mahassiwa (1,04%).
Sedangkan di PTAIS dari 329.351 orang mahasiswa,
sebanyak 2.685 orang (0,82%) menempuh jenjang Diploma,
325.349 orang (99,78%) belajar pada jenjang Sarjana (S1). Dan
132
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
1.184 orang mahasiswa (0,36%) menempuh jenjang S2 serta
133 orang mahasiswa (0,04%) menempuh jenjang S3.
Gambar 4.8. Jumlah Mahasiswa PTAI Menurut Jenjang Pendidikan
dan Status Lembaga
Dari data diatas terlihat bahwa mahasiswa mayoritas
menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Islam baik pada
negeri maupun swasta pada jenjang pendidikan S1 (Sarjana).
Bila dilihat dari data tahun sebelumnya jumlah mahasiswa
PTAIN yang menempuh jenjang pendidikan S2 dan S3 semakin
meningkat. Tercatat data tahun 2010-2011 jumlah mahasiswa
yang mengambil jenjang pendidikan S2/S3 hanya 9.222 orang
saja atau meningkat sebanyak 4.908 orang menjadi 14.130 orang
pada tahun sekarang.
Sedangkan di PTAIS naik dari jumlah mahassiwa 472 orang
di tahun 2010-2011 meningkat sebanyak 845 orang mahasiswa
133
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
menjadi 1.317 orang mahasiswa yang menempuh jenjang S2 dan
S3.
Peningkatan ini menunjukkan sesuatu yang cukup
menggembirakan, bahwa kesadaran dan kepercayaan masyarakat
untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi (S2
dan S3) sesudah pendidikan Sarjana (S1) pada pendidikan tinggi
Islam sudah lebih baik.
3. Tenaga Akademik
Jumlah tenaga akademik tahun 2011-2012 pada PTAIN
adalah sebanyak 13.841 orang yang terdiri dari 9.325 orang
(67,37%) dosen berjenis kelamin laki-laki dan 4.516 orang
(32,63%) dosen berjenis kelamin perempuan. Sedangkan untuk
PTAIS memiliki dosen sebanyak 17.717 orang dosen dengan
rincian 14.003 orang (79,04%) dosen berjenis kelamin laki-laki
dan 3.714 orang (20,96%) dosen berjenis kelamin perempuan.
Dari data dibawah ini terlihat bahwa pada perguruan tinggi Islam
baik negeri dan swasta dosen laki-laki jauh lebih dominan
dibandingkan dengan dosen perempuan.
Secara total dari jumlah dosen 31.130 orang yang mengajar
di PTAI (52 PTAIN dan 593 PTAIS), terdapat 23.328 orang
(73,92%) dosen berjenis kelamin laki-laki dan 8.230 orang
(26,08%) dosen berjenis kelamin perempuan.
134
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Gambar 4.9. Jumlah Dosen PTAI Menurut Jenis Kelamin
dan Status Lembaga
Data dosen yang mengajar pada PTAIN dilihat berdasarkan
jenjang pendidikan terakhir menunjukkan bahwa dari sebanyak
13.841 orang dosen PTAIN, rata-rata dosen berpendidikan Master
(S2) yaitu 10.484 orang dosen (75,75%), dosen yang
berpendidikan Sarjana (S1) 1.567 orang dosen (11,32%). Dan
sisanya sebanyak 1.790 orang dosen (12,93%) berpendidikan
Doktor (S3).
Sementara untuk dosen PTAIS, dari total dosen 17.717
orang yang ada, 10.836 orang dosen (61,16%) berpendidikan
Master (S2), 5.516 orang dosen (31,13%) berpendidikan Sarjana
(S1), 1.289 orang dosen (7,28%) dosen yang berpendidikan
Doktor (S3), dan ada juga dosen yang berpendidikan diploma
sebanyak 76 orang (0,43%).
135
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Gambar 4.10. Jumlah Dosem PTAI Menurut Pendidikan Terakhir
dan Status Lembaga
Masih banyaknya dosen yang berpendidikan diploma dan S1
di PTAIS dan S1 di PTAIN, dapat dievaluasi bahwa tingkat
kualifikasi dosen PTAIS sangat rendah dan rendah pada PTAIN.
Hal ini harus menjadi perhatian pemerintah untuk meningkatkan
kompetensi dosen yang kualifikasinya rendah tersebut. Sehingga
di masa mendatang seluruh dosen PTAI minimal berpendidikan
master (S2).
Apabila dilihat berdasarkan status dosen di PTAIN dengan
total 13.841 orang dosen terdiri dari 10.647 orang (76,92%)
berstatus PNS, dan dosen luar biasa sebanyak 2.888 orang
(20,87%), dosen honorer dan yayasan masing-maing 247 orang
(1,78%) dan 59 orang (0,43%).
Sedangkan untuk status dosen di PTAIS dari 17.717 orang
dosen, paling banyak berstatus dosen yayasan yaitu sebesar
136
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
9.204 orang (51,95%), dosen honorer sebanyak 5.091 orang
(28,74%), dosen luar biasa 2.284 orang (12,69%), dan hanya
sedikit dosen yang berstatus PNS yaitu sebanyak 1.289 orang
(7,28%).
Gambar 4.11. Jumlah Dosen PTAIN dan PTAIS berdasarkan Status Dosen
Jenjang jabatan atau pangkat dosen harus memenuhi
jumlah angka kredit yang sudah ditetapkan dengan mengacu
pada keputusan menteri pendidikan nasional nomor 36/D/0/2011
tentang petunjuk teknis pelaksanaan penilaian angka kredit
jabatan dosen.
Untuk jabatan dosen dari 13.841 orang dosen di PTAIN,
sebagian besar dosen mempunyai jabatan lektor sebanyak 4.430
orang (32,01%), diikuti asisten ahli 3.405 orang (24,60%), lektor
kepala 2.980 orang (21,53%) dan professor/guru besar sebanyak
426 orang (3,08%). Sedangkan yang masih masuk sebagai
tenaga pengajar sebanyak 222 orang (1,60%). Sisanya 2.378
137
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
orang dosen (17,18%) di PTAIN belum terdata jabatan atau
kepangkatannya.
Gambar 4.12. Pangkat/jabatan Dosen di PTAIN
Berbeda dengan di PTAIS dari 17.717 dosen, sebagian besar
jabatan dosen adalah asisten ahli sebanyak 5.062 orang
(28,57%), lektor 2.024 orang (11,42%), lektor kepala 654 orang
(3,69%), dan bergelar professor/guru besar sebanyak 177 orang
(1,00%). Sisanya 9.800 orang (55,31%) belum terdata mengenai
jabatan atau kepangkatannya.
Dari data mengenai jabatan dosen baik di PTAIN dan PTAIS
sangatlah berbeda. Di PTAIN sebagian besar jabatan dosen lektor
(32,01%) yang sangat berpengaruh pada karir atau jenjang
dosen sebagai PNS. Sedangkan di PTAIS jabatan dosen paling
banyak adalah asisten ahli (28,57%). Tentunya perbedaan ini
disebabkan banyak dosen di PTAIS yang masih belum memenuhi
angka kredit yang ditetapkan.
138
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Ini menjadi bukti bahwa kualitas dosen pada PTAIS masih
kurang dikarenakan dosen yang berpangkat lektor yang sudah
mempunyai wewenang untuk mengajar baru 11,42%, lektor
kepala 3,69% dan guru besar hanya 1%. Sedangkan pada PTAIN
lektor 32,01%, guru besar 3,08% dan lector kepala 21,53%.
Gambar 4.13. Pangkat/jabatan Dosen di PTAIS
Dengan jumlah mahasiswa sebanyak 287.849 orang dan
dosen sebanyak 13.841 orang, maka rasio mahasiswa-dosen
PTAIN pada tahun akademik 2011-2012 adalah sebesar 21.
Sedangkan PTAIS yang memiliki mahasiswa sebanyak 329.351
orang dan dosen 17.717 orang, memiliki rasio mahasiswa-dosen
sebesar 19.
Rasio mahasiswa-dosen tertinggi PTAIN berada di provinsi
Sulawesi Utara sebesar 39 selanjutnya provinsi DI. Yogyakarta 32
dan terkahir di provinsi Maluku sebesar 31. Sedangkan untuk
PTAIS rasio mahasiswa-dosen tertinggi berada di provinsi Jawa
139
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Timur sebesar 48 diikuti provinsi Maluku Utara 30 dan Sumatera
Barat sebesar 25.
Gambar 4.14. Rasio Mahasiswa dan Dosen Menurut Provinsi dan Status Lembaga
Dari rasio mahasiswa-dosen yang cukup tinggi di 3 provinsi
tersebut tentunya perlu mendapat perhatian dari pemerintah
untuk menambah kebutuhan tenaga pengajar (dosen).
Apabila kita bandingkan rasio mahasiswa-dosen antara
PTAIN dengan PTAIS, terlihat bahwa PTAIN memiliki jumlah
dosen yang lebih memadai dibandingkan dengan PTAIS.
4. Tenaga Kependidikan
Untuk memperlancar kegiatan proses perkuliahan di
perguruan tinggi Islam perlu adanya dukungan akan tenaga
kependidikan di perguruan tinggi Islam. Adapun Jumlah tenaga
kependidikan PTAI yang ada dari total 11.763 orang di PTAI,
yang paling banyak adalah di bagian administrasi sebesar 7.461
orang (63,43%), diikuti pustakawan 1.023 orang (8,70%),
140
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
operator komputer 670 orang (5,70%), laboran 579 orang
(4,92%), tenaga teknisi 544 orang (4,62%) arsiparis 372 orang
(3,16%). Dan lainnya sebanyak 1.114 orang (9,47%).
Secara lebih rinci tenaga kependidikan di PTAIN dapat
dijabarkan dengan lebih lengkap. Dari total tenaga kependidikan
6.217 orang di PTAIN, tenaga administrasi 5.257 orang
(84,56%), pustakawan 243 orang (3,91%), lainnya 582 orang
(9,36%) dan operator komputer 48 orang (0,77%), laboran 45
orang (0,72%), teknisi dan arsiparis masing-masing sebanyak 24
orang (0,77%) dan 18 orang (0,29%).
Gambar 4.15. Jumlah Tenaga Kependidikan PTAIN
Seperti halnya di PTAIN jumlah tenaga kependidikan yang
ada di PTAIS sebagian besar didominasi oleh tenaga adminitrasi
sebanyak 2.204 orang (39,74%), pustakwan 780 orang
(14,06%), operator komputer 622 orang (11,22%) laboran 534
141
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
orang (9,63%), teknisi 520 orang (9,38%), dan arsiparis 354
orang (6,38%). Sedangkan tenaga kependidikan lainnya
sebanyak 532 orang (9,59%).
Gambar 4.16. Jumlah Tenaga Kependidikan PTAIS
5. Asal Mahasiswa Baru
Jumlah mahasiswa baru yang ada di pendidikan tinggi Islam
terbagi dua yaitu melalui jalur seleksi (ujian masuk) dan tanpa
melalui jalur seleksi (PMDK). Dari data pendidikan di tahun 2011-
2012 yang terhimpun, dapat terlihat asal calon mahasiswa yang
mendaftar (SPMB) yaitu dari SMA, MA, Pontren dan lainnya.
a. Mahasiswa Baru Melalui Jalur Seleksi
Untuk asal calon pendaftar mahasiswa di PTAIN yang
melalui jalur seleksi dari 147.083 calon mahassiwa di 52 PTAIN
persentase terbesar berasal dari SMA sebanyak 62.447 orang
142
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
(42,46%), dari MA 52.395 orang (35,62%), pontren 21.644
orang (14,72%) dan lainnya 10.597 orang (7,20%).
Dari 147.083 calon mahasiswa yang mendaftar, hanya
70.301 orang yang diterima (47,80%) dengan rincian dari SMA
sebanyak 28.204 orang (40,12%), MA sebanyak 26.081 orang
(37,10%), pontren 7.414 orang (10,55%) dan lainnya sebanyak
8.602 orang (12,24%).
Setelah melalui ujian seleksi dari 70.301 calon mahasiswa di
PTAIN yang diterima ternyata hampir sebagian besar mendaftar
ulang sebagai calon mahasiswa yaitu sebanyak 58.374 orang
(83,03%). Dengan rincian asal calon mahasiswa dari SMA
sebanyak 24.940 orang (42,72%), MA 22.927 orang (39,28%),
pontren 5.637 orang (9,66%) dan lainnya sebanyak 4.870 orang
(8,34%).
Gambar 4.17. Asal Calon Mahasiswa PTAIN Melalui Jalur Seleksi
143
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Sedangkan asal calon mahasiswa yang mendaftar di PTAIS
sejumlah 65.146 orang paling banyak berasal dari MA yaitu
23.860 orang (36,63%), diikuti SMA 26,161 orang (40,16%),
pontren 8.509 orang (13,06%) dan lainnya 6.748 orang
(10,36%).
Dari total 65.146 orang asal calon mahasiswa yang
mendaftar di PTAIS, hanya 58.085 orang (89,16%) yang diterima
masuk ke PTAIS. Dengan rincian dari MA 20.689 orang (35,62%),
SMA 23.634 orang (40,69%), pontren 7.973 orang (13,73%) dan
lainnya 5.789 orang (9,97%).
Dengan total mahasiswa yang diterima di PTAIS sebanyak
58.085 orang tersebut, calon mahasiswa yang mendaftar ulang
sebanyak 55.430 orang (95,43%) berasal dari MA sebanyak
19.509 orang (35,20%), SMA 22.774 orang (41,09%), pontren
7.573 orang (13,66%) dan lainnya 5.574 orang (10,06%).
Gambar 4.18. Asal Calon Mahasiswa PTAIS Melalui Jalur Seleksi
144
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Dari data asal calon mahasiswa di PTAIN dan PTAIS diatas
terdapat perbedaan dimana sebagian besar asal calon mahasiswa
di PTAIN paling banyak berasal dari SMA (Sekolah Umum) diikuti
MA (Madrasah Aliyah) dan Pondok Pesantren. Sedangkan di
PTAIS jumlah calon mahasiswa yang mendaftar masuk maupun
yang daftar ulang terbanyak berasal dari MA (Madrasah Aliyah),
diikuti SMA dan Pondok Pesantren.
Untuk perbandingan jumlah calon mahasiswa yang
mendaftar dan yang diterima dapat disimpulkan bahwa di PTAIN
proses kompetisi sudah cukup baik. Dari jumlah calon mahasiswa
yang mendaftar hanya setengahnya yang diterima (47,80%) dari
jumlah tersebut persentase yang mendaftar ulang sebesar
83,03%. Ini cukup baik bahwa ada keseriusan pendaftar untuk
kuliah di PTAIN karena minat atau sesuai dengan pilihannya.
Namun pada PTAIS kompetisii penerimaan mahasiswa baru
belum baik, karena dari jumlah calon mahasiswa pendaftar
hampir sebagian besarnya 89,16% diterima. Dan dari jumlah
yang diterima 95,43% mendaftar ulang. Ini bisa mempunyai
konotasi bahwa PTAIS kurang peminatnya karena yang
mendaftar hampir sama dengan jumlah yang diterima dan masuk
ke PTAIS hanya sebagai pilihan akhir perguruan tinggi terlihat
dari yang diterima hampir mendaftar seluruhnya.
b. Mahasiswa Baru Tanpa Melalui Jalur Seleksi
Calon mahasiswa baru PTAIN yang mendaftar melalui jalur
tanpa seleksi (PMDK) berjumlah 15.179 orang. Dari jumlah
145
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
tersebut sebagian besar calon mahasiswa berasar dari MA dan
SMA, masing-masing berjumlah 6.756 orang (44,51%) dan 6.591
orang (43,42%). Dan sisanya dari Pontren 1.295 orang (8,53%)
serta lainnya 537 orang (3,54%).
Dari total 15.179 orang yang mendaftar PMDK, jumlah yang
diterima sebanyak 7.449 orang (49,07%). Dengan rincian calon
mahasiswa asal MA sebanyak 3.764 orang (50,53%), diikuti SMA
2.875 orang (38,60%), pontren 603 orang (8,10%) serta lainnya
207 orang (2,78%).
Sedangkan calon mahasiswa PMDK yang melakukan daftar
ulang di PTAIN sebanyak 5.615 orang (75,38%) dari jumlah yang
diterima. Rincian asal mahasiswa dari SMA 2.274 orang
(40,50%), dari MA sebanyak 2.702 orang (48,12%), pontren 511
orang (9,10%), dan lainnya sebanyak 128 orang (2,28%).
Gambar 4.19. Asal Calon Mahasiswa PTAIN Tanpa Jalur Seleksi
146
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Untuk calon mahasiswa baru di PTAIS yang mendaftar
melalui jalur tanpa seleksi (PMDK) sebanyak 1.563 orang atau
hanya 9,33% dari jumlah yang mendaftar PMDK di PTAIN.
Dengan rincian asal mahasiswa SMA sebanyak 677 orang
(43,31%), asal MA sebanyak 581 orang (37,17%), pontren 127
orang (8,13%) dan lainnya sebanyak 178 orang (11,39%).
Dari 1.563 jumlah calon mahasiswa yang mendaftar melalui
jalur PMDK sebanyak 1.324 orang (84,71%) calon mahasiswa
diterima masuk di PTAIS. Dengan rincian dari SMA sebanyak 547
orang (41,31%), MA sebanyak 511 orang (38,60%), Pontren 104
orang (7,85%) dan lainnya 162 orang (12,24%).
Sedangkan jumlah calon mahasiswa yang mendaftar ulang
sebanyak 1.245 orang (94,03%) dari yang diterima, berasal dari
SMA sebanyak 512 orang (41,12%), MA sebanyak 498 orang
(40,00%), Pontren 103 orang (8,27%) dan lainnya 132 orang
(10,60%).
Gambar 4.20. Asal Calon Mahasiswa PTAIS Tanpa Jalur Seleksi
147
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Sama dengan jalur seleksi SPMB, calon mahasiswa yang
mendaftar tanpa seleksi (PMDK) kempetisi lebih tinggi pada
PTAIN daripada di PTAIS. Terlihat persentase yang diterima pada
PTAIN lebih kecil 49,07%, sedangkan pada PTAIS 84,71%.
Namun pada PTAIN yang mendaftar ulang hanya 75,38% dari
yang diterima sedangkan pada PTAIS 94,03%. Ini berarti pilihan
masuk ke PTAIN pada jalur tanpa seleksi (PMDK) sebagian yaitu
25% bukan prioritas utama.
6. Latar Belakang Orang Tua Mahasiswa
Latar belakang orang tua mahasiswa dapat dilihat dari
tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan penghasilan. Dari total
287.963 mahasiswa di PTAIN bila dilihat dari latar belakang
pendidikan orang tua, sebagian besar berpendidikan SMA/MA
sebanyak 84.459 orang (29,33%), diikuti pendidikan SD/MI
61.206 orang (21,25%), SMP/MTs 52,106 orang (18,09%),
sarjana 48.228 orang (16,75%) dan berpendidikan diploma serta
tidak bersekolah masing-masing 29.557 orang (10,26%) dan
12.407 orang (4,31%).
Sedangkan di PTAIS orang tua yang berlatar pendidikan
SMA/MA sebanyak 88.531 orang (26,88%), SD/MI 75.640 orang
(22,97%), SMP/MTs 69.322 orang (21,05%), sarjana 36,607
orang (11,11%) dan tidak SD sebanyak 29.892 orang (9,08%)
serta berpendidikan diploma 29.360 orang (8,91%).
148
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Gambar 4.21. Latar Belakang Pendidikan Orang Tua Mahasiswa PTAI
Jenis pekerjaan orang tua mahasiswa di PTAIN sebagian
besar berprofesi petani 58.247 orang (20,26%), pegawai swasta
33.439 orang (11,61%) PNS 30.216 orang (10,49%), pedagang
28.699 orang (9,97%), guru 14,681 orang (5,10%). Sedangkan
sisanya bekerja sebagai buruh 16.428 orang (5,70%), bekerja
tidak tetap 9.613 orang (3,345%) dan anggota TNI/Polri 6.581
orang (2,29%).
Pekerjaan orang tua mahasiswa di PTAIS sebagian besar
adalah petani 99.071 orang (30,08%), diikuti pegawai swasta
53.582 orang (16,27%), pedagang 36.956 orang (11,22%),
berprofesi guru 35.178 orang (10,68%), PNS 34,164 (10,37%)
dan buruh 18.907 orang (5,74%), nelayan 16.315 orang (4,95%)
tidak tetap 14.969 orang (4,55%) dan TNI/Polri 5.864 orang
(1,78%).
149
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Gambar 4.22. Jenis Pekerjaan Orang Tua Mahasiswa PTAI
Tingkat Penghasilan orang tua mahasiswa pada PTAIN rata-
rata berpenghasilan menengah ke bawah yaitu antara dibawah 1
juta hingga 2,5 juta perbulan, sebanyak 110.006 orang (38,20%)
orang tua berpenghasilan antara 1-2,5 juta dan 109.736 orang
(38,11%) berpenghasilan dibawah 1 juta. Orang tua mahasiswa
yang berpenghasilan antara 2,5 – 5 juta perbulan sebanyak
56.410 orang (19,59%) dan diatas 5 juta sampai 10 juta, masing-
masing sebanyak 9.404 orang (3,27%) dan 2.407 orang (0,84%).
Penghasilan orang tua mahasiswa di PTAIS rata-rata
dibawah 2,5 juta, yaitu 132.287 orang (40,17%) berpenghasilan
antara 1-2,5 juta perbulan dan berpenghasilan dibawah 1 juta
sebanyak 131.820 orang (40,02%). Sedangkan orang tua yang
berpenghasilan antara 2.5 juta sampai 5 juta sebanyak 49.991
orang (15,18%), 5 -10 juta sebanyak 12.734 orang (3,87%) dan
diatas 10 juta 2.520 orang (0,77%).
150
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Gambar 4.23. Penghasilan Orang Tua Mahasiswa PTAI
Dari data latar belakang pendidikan dan tingkat penghasilan
orang tua mahasiswa baik di PTAIN maupun di PTAIS relatif
tingkat pendidikan orang tua mahasiswa masih rendah
(≤SMA/MA) pada PTAIN 72,99% dan pada PTAIS 79,97%. Untuk
jenis pekerjaan orang tua mahasiswa baik PTAIN dan PTAIS
sebagian besar dari kalangan Petani 20,26% di PTAIN dan
30,08% di PTAIS. Selanjutnya pekerjaan pegawai swasta di
PTAIN 11,61% dan di PTAIS 16,27%. Dan penghasilan orang tua
mahasiswa juga relative masih rendah (≤ 2,5 juta) pada PTAIN
76,31% dan pada PTAIS 80,19%. Ini dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa yang belajar di Perguruan Tinggi Islam sebagian
besar berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi menengah
ke bawah (rendah).
151
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
7. Tanah dan Perpustakaan
a. Luas dan Status Tanah
Luas tanah yang ada di PTAI seluruhnya berjumlah
242.621.324 m2. Yang terdiri dari luas tanah PTAIN seluas
13.296.704 m2 (5,48%) dan luas tanah PTAIS seluas
229.324.620.000 m2 (94,52%).
Dari luas tanah di PTAIN yang berjumlah 13.296.704 m2
tersebut, dimana tanah yang merupakan milik pemerintah seluas
11.654.413 m2 (87,65%), tanah dengan status pinjam 104.931
m2 (0,79%), tanah wakaf 56.200 m2 (0,42%) dan mandiri
13.901 m2 (0,10%). Sedangkan sisanya 1.467.259 m2 (11,03%)
tidak diketahui statusnya.
Bila dilihat dari status sertifikat tanah yang sudah
bersertifikat seluas 7.259.382 m2 (54,60%) dan yang belum
bersertifikat hanya 4.570.063 m2 (34,37%), sedangkan tidak
diketahui statusnya seluas 1.467.259 m2 (11,03%)
Dengan rincian tanah milik pemerintah yang sudah
bersertifikat seluas 7.201.660 m2 (54,16%) dan yang belum
bersertifikat seluas 4.452.753 m2 (33,49%), tanah pinjam yang
sudah bersertifikat seluas 4.931 m2 (0,04%) sedangkan yang
belum sertifikat seluas 100.000 m2 (0,75%), tanah wakaf yang
sudah bersertifikat seluas 38.890 m2 (0,29%) dan yang belum
bersertifikat 17..310 m2 0,13%). Sedangkan tanah mandiri seluas
13.901 m2 0,10%) sudah bersertifikat seluruhnya. Sisanya
1.467.259 m2 (11.03%) tidak diketahui statusnya.
152
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Tanah terluas di PTAIN adalah tanah di STAIN SAS Bangka
Belitung dengan luas 1.215.307 m2. Sedangkan luas tanah
terkecil ada di maluku utara (STAIN Ternate) dengan luas hanya
20.108 m2 dan IAIN SMH Banten dengan luas 24.555 m2.
Gambar 4.24. Luas Tanah PTAI (dalam m2)
Sedangkan luas tanah di seluruh PTAIS sebesar 229.324.620
m2, yang terdiri dari tanah pemerintah seluas 163.961 m2, tanah
mandiri seluas 227.376.332 m2, tanah wakaf seluas 1.571.840
m2 dan tanah pinjam seluas 212.487 m2.
Adapun total status tanah yang sudah bersertifikat seluas
225.994.061 m2 (98,55%) dan yang belum sertifikat seluas
3.330.560 m2 (1,45%). Dengan rincian tanah milik pemerintah
yang sudah bersertifikat seluas 117.645 m2 dan yang belum
sertifikat seluas 46.316 m2, tanah mandiri yang sudah
bersertifikat seluas 224.541.260 m2 dan yang belum sertifikat
seluas 2.835.073 m2, status tanah milik wakaf yang sudah
153
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
bersertifikat seluas 1.187.056 m2 dan yang belum bersertifikat
seluas 384.784 m2. Dan status tanah pinjam yang bersertifikat
seluas 148.000 m2 sedangkan yang belum sertifikat seluas
64.387 m2.
b. Sarana Perpustakaan
Tidak semua Perguruan Tinggi Islam yang ada di Indonesia
memiliki sarana perpustakaan yang memadai, baik dari segi
ruangan perpustakaan maupun jumlah koleksi buku yang ada,
terutama sekali di PTAIS. Padahal untuk mempercepat proses
belajar mengajar sarana perpustakan bagi perguruan tinggi
merupakan salah satu penunjang untuk mencerdaskan para
mahasiswa dan dosen dalam menuntut ilmu dan menambah
wawasan baik sebagai bahan/materi kuliah maupun bahan/materi
penunjang.
Dari data yang terhimpun sarana perpustakaan di PTAIN
hampir seluruhnya memiliki ruangan perpustakaan. Sedangkan di
PTAIS dari total 593 PTAIS hanya tercatat 385 PTAIS (64,92%)
yang memiliki ruangan perpustakaan sisanya 208 PTAIS
(35,08%) belum memiliki ruangan perpustakaan.
Bila dilihat dari jumlah kunjungan mahasiswa yang
memanfaatkan fasilitas perpustakaan, diketahui jumlah
kunjungan perpustakaan perharinya di PTAIN rata-rata diatas 20
orang mahasiswa per harinya.
154
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
Gambar 4.25. Jumlah Kunjungan Mahasiswa per hari ke perpustakaan
Berbeda dengan di PTAIS keadaanya sangat beragam. Dari
total 385 PTAIS yang memiliki perpustakaan terdapat jumlah
kunjungan mahasiswa perharinya diatas 20 mahasiswa sebanyak
224 ptais, kunjungan antara 10-20 mahasiswa perhari terdapat di
139 PTAIS dan jumlah kunjungan di bawah 10 orang mahasiswa
terdapat di 23 PTAIS.
Untuk jumlah koleksi buku yang ada di perpustakaan, dari
52 lembaga PTAIN tercatat koleksi buku rata-rata diatas 5.000
eksempar yaitu di 48 PTAIN dan selebihnya 4 PTAIN hanya
memiliki koleksi buku perpustakaan antara 1.000-5.000
eksemplar buku.
Di PTAIS rata-rata jumlah koleksi buku perpustakaan dari
385 PTAIS yang memiliki perpustakaan hanya 182 PTAIS yang
memiliki koleksi perputakaan sebanyak 1.000-5.000 eksemplar,
114 PTAIS memiliki koleksi perpustakaan kurang dari 1.000
155
AAAnnnaaalll iiisssiiisss SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111111///222000111222
eksemplar dan hanya 89 PTAIS saja yang memiliki koleksi
perpustakaan diatas 5.000 eksemplar.
Gambar 4.26. Jumlah Koleksi perpustakaan
Dengan masih adanya Perguruan Tinggi Agama Islam di
swasta yang belum memiliki ruang perpustakaan (35,08%)
tentunya harus menjadi perhatian bagi pemangku kepentingan di
Direktorat Pendidikan Tinggi Islam - Kementerian Agama dan
Kopertais wilayahnya agar dapat meningkatkan mutu
perpustakaan PTAI sesuai dengan grand desain pengembangan
perpustakaan PTAI sehingga menjadi lebih baik lagi dimasa
mendatang.