aaaaa

26
MAKALAH SISTEM PEMINDAH TENAGA “KOPLING GESEK PADA KENDARAAN BERMOTOR” Disusun oleh : Andri Janarko Putro 13504241015 Wahyu Adhi Saputro 13504241017 Echwan Bayu Suyuti 13504241044 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

Upload: sontong234

Post on 28-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

file

TRANSCRIPT

Page 1: Aaaaa

MAKALAH

SISTEM PEMINDAH TENAGA

“KOPLING GESEK PADA KENDARAAN BERMOTOR”

Disusun oleh :

Andri Janarko Putro 13504241015

Wahyu Adhi Saputro 13504241017

Echwan Bayu Suyuti 13504241044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2015

Page 2: Aaaaa

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

serta karunia-Nya kepada penulis sehingga berhasil menyelesaikan makalah ini yang

alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Kopling Gesek pada Kendaraan

Bermotor”

Makalah ini berisikan tentang informasi suatu bagian dari kendaraan bermotor yang

termasuk dalam sistem pemindah daya(power train) khususnya dalam bidang otomotif yang

sesuai dengan progam studi yang sedang kami tempuh di Pendidikan Teknik Otomotif

Fakultas Teknik UNY.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik

dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan dari para

pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Melalui kesempatan yang sangat berharga ini kami menyampaikan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian

makalah ini, terutama kepada yang terhormat  :

1. Kedua orangtua yang selalu memberikan doa dan dukungan moral dan spiritual. 

2. Bapak Dr. Tawardjono, Us. selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem Pemindah

Tenaga.

3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam kesempatan ini, yang

telah memberikan bantuan moral dan materiil dalam proses penyelesaian makalah ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa

meridhai segala usaha kita. Amin.

Yogyakarta, 13 Februari 2015

Penulis

Page 3: Aaaaa

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu bagian terpenting dari sistem pergerakan kendaraan adalah penerusan atau

perpindahan gaya. Agar terjadinya suatu perpindahan gaya dibutuhkan suatu alat yaitu

kopling. Kopling merupakan komponen yang berfungsi sebagai penerus gaya dari poros

penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakan (driven shaft ). Kopling juga berfungsi

sebagai pengaman yang mencegah terjadinya kerusakan pada poros. Salah satu kopling

yang sering digunakan pada kendaraan bermotor adalah kopling gesek.

Pada kesempatan ini kami akan memperdalam pembahasan tentang kopling gesek

baik jenis maupun aplikasinya pada kendaraan bermotor khususnya mobil.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dan prinsip kerja kopling ?

2. Apa saja jenis- jenis kopling gesek?

3. Apa komponen-komponen dari sistem kopling ?

4. Bagaimana cara kerja sistem kopling ?

5. Bagaimana cara pemeriksaan sistem kopling ?

C. TUJUAN

1. Mengeratui pengertian dan prinsip kerja kopling.

2. Mengetahui jenis- jenis kopling gesek.

3. Mendeskripsikan komponen-komponen dari sistem kopling.

4. Mendeskripsikan cara kerja sistem kopling.

5. Mendeskripsikan cara pemeriksaan dan perwatan sistem kopling.

Page 4: Aaaaa

BAB II

PEMBAHASAN

I. KOPLING

A. Pengertian Kopling

Kopling adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan dua poros pada kedua

ujungnya dengan tujuan untuk mentransmisikan daya mekanis. Kopling biasanya tidak

mengizinkan pemisahan antara dua poros ketika beroperasi, namun saat ini ada kopling

yang memiliki torsi yang dibatasi sehingga dapat slip atau terputus ketika batas torsi

dilewati.

Kopling terletak di antara engine dan transmisi yaitu suatu unit penggerak atau

system yang merupakan bagian dari system pemindah daya dengan fungsi untuk

memutus dan menghubungkan putaran dan daya mesin ke unit pemindah tenaga dengan

lembut dan cepat. Jika pedal kopling ditekan/diinjak, tidak ada gaya putar yang ditransfer

dari mesin ke komponen yang lain dari pemindah daya. Dan sebaliknya Jika pedal

kopling dilepas, gaya putar/torsi dari mesin ditransfer oleh pemindah daya ke roda

penggerak

Kopling berfungsi secara optimal harus mempunyai syarat–syarat berikut ini :

1. Mampu menahan adanya kelebihan beban.

2. Mengurangi getaran dari poros penggerak yang diakibatkan oleh gerakan dari elemen

lain.

3. Mampu menjamin penyambungan dua poros atau lebih

4. Dapat meneruskan putaran poros engkol ke transmisi (persneling).

5. Dapat melepaskan hubungan antara poros engkol mesin dengan transmisi.

6. Dapat meneruskan perputaran poros engkol mesin ke transmisi secara berangsur-

angsur secara merata tanpa hentakan.

B. Fungsi Kopling

Kopling secara umum dapat berfungsi sebagai berikut :

1. Memutus dan menghubungkan putaran dari dari flywheel ke poros input transmisi

2. Mendapatkan fleksibilitas mekanis, terutama pada dua poros yang tidak berada pada

satu aksis.

3. Mengurangi shock load dari satu poros ke poros yang lain.

4. Menghindari beban kerja berlebih.

Page 5: Aaaaa

5. Mengurangi karakteristik getaran dari dua poros yang berputar.

6. Memperlembut perpindahan gigi (1, 2, 3, 4, 5, R)

7. Memungkinkan kendaraan tidak berjalan pada saat mesin hidup dan gigi perseneling

tidak pada posisi netral.

C. Tujuan Kopling

Tujuan utama dari kopling adalah menyatukan dua bagian yang dapat

berputar.Dengan pemilihan, pemasangan, dan perawatan yang teliti, performa kopling

bisa maksimal, kehilangan daya bisa minimum, dan biaya perawatan bisa diperkecil.

Kopling merupakan peralatan transmisi yang menghubungkan atau meneruskan

atau memutuskan putaran dari poros engkol ke poros roda gigi transmisi ketika mulai

atau pada saat mesin akan berhenti atau memindahkan gigi. Dengan kata lain, fungsi

kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi

mengubah tingkat kecepatan sesuai yang diinginkan.

Kopling dikatakan baik jika memiliki syarat-syarat sebagai berikut :

1. Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut.

2. Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip.

3. Dapat memutuskan hubungan dengan cepat dan sempurna.

II. PRINSIP KERJA KOPLING

Dalam keadaan normal dimana kopling berfungsi dengan baik, ketika pedal kopling

ditekan penuh, maka akan memutuskan putaran roda-roda gigi transmisi. Kemudian ketika

pedal kopling dilepas, tenaga putaran mesin dipindahkan ke roda-roda gigi transmisi yang

menyesuaikan kecepatan laju kendaraan

Pada keadaan posisi pedal kopling setengah tekan, maka tenaga putaran mesin yang

dipindahkan keroda-roda gigi transmisi tidak maksimum. Hal ini terjadi karena kopling

menggantung sehingga tidak bekerja dengan maksimum memindahkan putaran mesin,

namun demikian kendaraan masih tetap berjalan.

III. JENIS-JENIS KOPLING

Menurut konstruksi dan cara kerjanya ,kopling pada automobile dapat di bedakan

menjadi beberapa macam antara lain :

A. Kopling Gesek (Fraction Clutch)

1. Kopling gesek plat tunggal (single plate clutch)

Page 6: Aaaaa

Komponen-komponen kopling gesek pelat tunggal secara bersamaan

membentuk rangkaian kopling/ kopling set (clutch assembly).

Gambar 1. Clutch Assembly

Komponen utama dari kopling gesek ini adalah sebagai berikut :

a. Driven plate (juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat kopling atau friction

disc/piringan gesek, atau kanvas kopling). Plat kopling bagian tengahnya

berhubungan slip dengan poros transmisi. Sementara ujung luarnya dilapisi

kampas kopling yang pemasangannya dikeling.

Gambar 2. Plat kopling tunggal.

Lapisan plat kopling disebut dengan kanvas kopling terbuat dari

paduan bahan asbes dan logam. Paduan ini dibuat dengan tujuan agar plat

kopling dapat memenuhi persyaratan, yaitu :

1) Tahan terhadap panas. Hal ini terjadi karena terjadi gesekan yang memang

direncanakan saat kopling akan dihubungkan.

2) Dapat menyerap panas dan membersihkan diri. Gesekan akan

menyebabkan panas dan kotoran debu bahan yang aus. Kanvas kopling

Page 7: Aaaaa

dilengkapi dengan alur yang berfungsi untuk ventilasi dan menampung

dan membuang debu yang terjadi.

3) Tahan terhadap gesekan. Kanvas kopling direncanakan untuk bergesekan,

maka perlu dibuat tahan terhadap keausan.

4) Dapat mencengkeram dengan baik.

Plat kopling dilengkapi dengan alat penahan kejutan baik dalam

bentuk pegas ataupun karet. Alat ini dipasang secara radial, hingga disebut

dengan pegas radial. Konstruksinya seperti terlihat pada gambar 3 berikut ini.

Gambar 3. Pegas Radial Plat Kopling

Pegas radial berfungsi untuk meredam getaran/kejutan saat kopling

terhubung sehingga diperoleh proses penyambungan yang halus, dan getaran

atau kejutan selama menghubungkan/bekerja. Untuk itu pegas radial harus

mampu menerima gaya radial yang terjadi pada plat kopling memiliki

elastisitas yang baik. Namun demikian karena penggunaan yang terus

menerus, maka pegas radial dapat mengalami kerusakan. Untuk yang dalam

bentuk karet, kemungkinan karetnya berkurang/tidak elastis lagi atau pecah.

Sedangkan yang pegas ulir, kemungkinan berkurang panjang bebasnya, yang

biasanya ditunjukan dengan terjadinya kelonggaran pegas dirumahnya dan

menimbulkan suara.

Plat kopling di samping pegas radial juga dilengkapi dengan pegas

aksial. Konstruksinya seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 4. Pegas Aksial Plat Kopling

Page 8: Aaaaa

Pegas aksial dipasang diantara kanvas kopling, dan bentuknya ada dua

macam. Gambar 4 A pegas aksial berbentuk A dan gambar B pegas aksial

berbentuk W.

Fungsi pegas aksial adalah untuk mendapatkan senntuhan yang halus

saat plat kopling mulai terjepit oleh plat tekan pada flywheel. Dengan kata lain

terjadi proses menggesek terlebih dahulu sebelum terjepit kuat oleh plat tekan

pada flywheel.

b. Pressure plate (plat penekan) dan rumahnya, berfungsi untuk menekan atau

menjepit kampas kopling hingga terjadi perpindahan tenaga dari mesin ke poros

transmisi.

Kemampuan menjepitnya plat tekan didukung oleh pegas kopling. Pegas

kopling ada dua macam, yaitu dalam bentuk pegas koil dan diafragma atau orang

umum menyebutnya sebagai pegas matahari. Kontruksinya seperti terlihat pada

gambar 5 berikut ini.

Gambar 5. Clutch Asembly dengan pegas diafragma

dan pegas coil.

Clutch Asembly sebelah kiri menggunakan pegas diafragma dan yang

sebelah kanan menggunakan pegas koil. Karena fungsi pegas adalah untuk

menjepit plat kopling, ternyata keduanya mempunyai karateristik kemampuan

kerja yang berbeda.

Page 9: Aaaaa

Perbedaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 6. Grafik perbandingan kemampuan pegas diafragma

dengan pegas koil.

Pada gambar 6, terdapat dua garis, garis yang penuh menggambarkan tekanan

pegas diafragma, sedangkan garis terputus-putus menggambarkan tekanan pegas

coil. Pada point a menunjukan posisi pada saat plat kopling sudah aus. Pada

posisi ini terlihat bahwa pegas diafragma memberikan tekanan yang lebih besar

dibandingkan dengan pegas koil. Besarnya tekanan yang diberikan ini akan

menentukan tingkat kemungkinan terjadinya slip pada kopling. Sehingga saat

plat kopling sudah aus, penggunaan pegas koil kemungkinan akan terjadi sllip

lebih besar dibandingkan dengan pegas diafragma. Hal ini karena tekanan yang

diberikan oleh pegas koil lebih kecil.

Pada saat plat kopling masih baru atau tebal keduanya memberikan

kemampuan tekanan yang sama besarnya. Posisi ini digambarkan pada titik poin

“b”. Pada titik poin “c” menggambarkan tekanan pegas saat pedal kopling

diinjak penuh. Pegas koil memberikan tekanan yang lebih besar dibandingkan

pegas diafragma. Hal ini terkait dengan besarnya tenaga pengemudi untuk

membebaskan kopling. Sedangkan pegas koil berarti tenaga injakan dari

pengemudi kopling lebih berat dibandingkan menggunakan pegas diafragma.

Pegas diafragma memberikan tekanan lebih merata dibandingkan pegas

coil. Bentuk pegas diafragma bila dilihat dari depan seperti gambar 7 berikut ini.

Page 10: Aaaaa

Gambar 7. Pegas diafragma/matahari.

c. Clutch release atau throwout bearing, unit ini berfungsi untuk memberikan

tekanan yang bersamaan pada pressure plate Lever dan menghindarkan terjadinya

gesekan antara pengungkit dengan pressure plate Lever untuk pegas coil.

Sedangkan yang pakai pegas difragma langsung keujung pegas.

Bantalan tekan ini ada tiga macam. Seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 8. macam-macam bantalan tekan kopling

Gambar 8.1 adalah bantalan tekan yang mampu menerima beban aksial dan

menyudut. Gambar 8.2 bantalan tekan yang hanya mampu menerima beban aksial.

Keduanya memerlukan pelumasan, bila pelumasnya habis maka keduanya akan

mengalami kerusakan. Sedangkan gambar 8.3 adalah bantalan tekan yang terbuat

dari karbon yang tidak memerlukan pelumasan.

d. Throughout lever/Clutch Fork/Plate Lever berfungsi untuk menyalurkan tenaga

pembebas kopling.

Page 11: Aaaaa

Cara Kerja Kopling

Gambar 9. Posisi pedal kopling diinjak.

Pada saat pedal kopling ditekan/diinjak, ujung tuas akan mendorong bantalan

luncur kebelakang. bantalan luncur akan menarik plat tekan melawan tekanan pegas.

Gambar 10. Posisi pedal kopling dilepas.

Pada saat pelat tekan bergerak mundur, pelat kopling terbebas dari roda

penerus dan perpindahan daya terputus. bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas

kopling akan mendorong pelat tekan maju dan menjepit pelat kopling dengan roda

penerus dan terjadi perpindahan daya. Pada saat pelat tekan bergerak kedepan,pelat

kopling akan menarik bantalan luncur, sehingga pedal kopling kembali ke posisi

semula. selain secara mekanik, sebagai mekanisme pelepas hubungan.

a. Kelebihan kopling menggunakan pegas diafragma disbanding pegas koil

1) Gaya tekan yang dibutuhkan lebih kecil, sehingga ringan

2) Tekanan lebih merata ke segala permukaan.

Page 12: Aaaaa

3) Meskipun telah terjadi keausan pada plat kopling, tetapi tekanan pada plat

penekan tidak berubah, sehingga kemungkinan slip sangat kecil.

4) Mempunyai jumlah bagian – bagian yang lebih sedikit.

5) Pada kecepatan tinggi, tegangan pegas koil akan menurun dengan adanya

efek sentrifugal, tetapi pada pegas diafragma tidak.

2. Kopling gesek plat ganda (multiple disc clutch)

Kopling gesek plat ganda banyak digunakan pada kendaraan ringan seperti

sepeda motor dan dalam kerjanya tercelup di dalam oli mesin.

Gambar 11. Komponen kopling gesek plat ganda.

Konstruksi kopling gesek plat ganda menggunakan dua jenis plat, yaitu plat

gesek dan plat kopling. Plat gesek tanpa lapisan kanvas, seluruhnya dari logam.

Sedangkan plat kopling pada bagian yang bersentuhan dengan plat gesek dilapisi

dengan kanvas pada kedua sisinya. Jumlah dan lebar plat sangat ditentukan besarnya

tenaga yang akan dipindahkan.

Rangkaian komponen kopling gesek plat ganda dapat digambarkan sebagai

berikut.

Gambar 12. Rangkaian kopling gesek plat ganda.

Page 13: Aaaaa

Rangkaian kopling tersebut terdiri dari satu plat tekan yang ditekan oleh 4

sampai 6 buah pegas kopling. Terdapat 4 buah plat gesek dan 4 buah plat kopling

yang dijepit oleh plat tekan. Plat kopling dipasang pada rumah yang disambungkan

dengan roda gigi yang berhubungan dengan transmissi. Sementara plat gesek

dipasang pada dudukan plat gesek yang disambungkan dengan roda gigi primer

yang berhubungan dengan poros engkol.

Pada saat batang pembebas tidak ada tekanan, maka plat tekan

menekan/menjepit plat kopling dan plat gesek secara bersama, sehingga terjadi

aliran tenaga dari mesin ke roda gigi primer, ke plat gesek, pindah ke plat kopling,

dan keroda gigi yang berhubungan dengan transmisi. Dengan kata lain, kopling

menghubungkan tenaga mesin kesistem pemindah tenaga.

Pada saat batang pembebas mendapat gaya dari mekanisme operasonal

kopling, akan mendorong Plat tekan kearah kiri (gambar 12), melawan tegangan

pegas kopling. Maka terjadi kelonggaran jepitan terhadap plat kopling dan plat

gesek, sehingga keduanya tidak berhubungan lagi. Posisi ini berarti tenaga dari

mesin tidak tersalurkan kesistem pemindah tenaga.

3. Kopling Kerucut

Kopling kerucut adalah suatu koplingb gesek dengan konstruksi sederhana

dan mempunyai keuntungan diman gaya aksial yang kecil dapat ditransmisikan

momen yang besar.

Gambar 13. Kopling kerucut.

Kopling macam ini dahulu banyak dipakai, tetapi sekarang tidak lagi, karena

daya yang diteruskan tidak seragam. Meskipun demikian, dalam keadaan dimana

bentuk plat tidak dikehendaki, dan ada kemungkinan terkena minyak.

Page 14: Aaaaa

Kopling kerucut sering lebih menguntungkan. Jika daya yang diteruskan dan

putaran poros kopling diberikan, maka daya rencana dan momen rencana dihitung

dengan menggunakan faktor koreksi.

4. Kopling gesek sentrifugal (Centrifugal clutch)

Prinsip konstruksi dan cara kerja kopling model ini yaitu pada saat mesin

mati atau pada saat berputar idli, tegangan pegas akan memungkinkan plat kopling

(plate clucth) dalam keadaan bebas, sehingga mesin tidak berhubungan dengan

transmisi.

Gambar 14. Kopling sentrifugal.

Jika putaran mesin dipercerpat, gaya sentrifugal yang bekerja pada bobot akan

menggerakkan bobot ke arah luar dan menarik sentrifugal kulit dan pressure plate

kea rah roda penerus untuk menekan clutch plate dan back plate. Dengan demikian

tenaga atau putaran mesin dapat diteruskan ke transmisi. Bila putaran berkurang

hingga kira-kira 600 rpm kopling akan terlepas secara otomatis dan dengan demikian

mesin bebas atau tidak berhubungan dengan transmisi.

IV. PEMBONGKARAN , PEMERIKSAAN DAN PEMASANGAN KOPLING

A. Pembongkaran Kopling

1. Melepaskan transmisi dari mesin

2. Melepaskan penutup kopling

a. berikan tanda-tanda pada penutup kopling dan roda gaya

b. kendorkan baut-baut sekali putar secara merata demikian sehingga pegas penegang

menjadi pembebas

c. lepaskan baut-baut pengikat ,kemudian penutup kopling dan koplingnya

CATATAN : jangan menjatuhkan pelat kopling

3. Melepas bantalan pembebas dengan hub garpu dan karet pelindung debu dari

transmisi

Page 15: Aaaaa

a. Melepas klip dan tarik bantalan pembebas dengan hub.

b. Melepas pegas penegang.

c. Melepas garpu dari karet pelindung debu.

B. Pemeriksaan Kopling

1. Periksa plat kopling dari keausan atau kerusakan

Menggunakan jangka sorong, ukurlah kedalaman paku keeling .kedalaman kepala

paku keeling minimum : 0,3 mm (0,012 in).

Bila ada kelainan gantilah plat kopling.

2. Periksa keolengan plat kopling

Menggunakan dial gauge , ukurlah keolengan palat kopling Keolengan maksimum :

0,8 mm (0,031 inc)

Bila keolengan berlebihan , gantilah plat kopling.

3. Periksa keolengan roda gaya (flywheel)

Menggunakan dial gauge ukurlah keolengan roda gaya.

Keolengan maksimum : 0,1 (0,004 in)

4. Periksa bantalan pilot

Putar bantalan dengan tangan ,sambil memberikan tekanan aksial .bila bantalan macet

atau terasa berat ,ganti bantalan pilot.

CATATAN : bantalan dilumasi secara permanen dan tidak memerlukan pembersihan

atau pelumasan kembali.

5. Bila pelu ganti bantalan pilot

6. Periksa pegas diapragma dari keausan

Menggunakan jangka sorong ,ukur kedalam dan lebar keausan pegas diapragma .

Limit : kedalaman : 0,6 mm (0,024 in)

Lebar : 0,5mm (0,197 in)

7. Periksa bantalan pembebas

8. Putar bantalan dengan tangan ,sambil memberikan tekanan aksial .bila bantalan macet

atau terasa berat ,ganti bantalan pembebas .

CATATAN : bantalan dilumasi secara permanen dan tidak memerlukan pembersihan

atau pelumasan kembali.

Page 16: Aaaaa

V. PERAWATAN, PEMELIHARAAN DAN PENYETELAN UNIT KOPLING DAN

KOMPONEN PENGOPERASIAN

A. Merawat Kopling

Untuk menjaga agar kopling tetap baik dan awet maka hal-hal yang harus dilakukan

adalah sebagai berikut :

1. Mengganti minyak kopling setiap 20.000 km

2. Tidak terlalu kasar ketika menginjak dan melepas pedal kopling, karena sentuhan plat

akan keras dan mempercepat keausan.

3. Tidak terlalu lama menginjak pedal kopling, agar pelat kopling tidak cepat aus akibat

gesekan dengan tutup kopling

4. Sebaiknya tidak melakukan setengah kopling ketika berada ditanjakan atau menunggu

antrian ketika macet, hal ini akan memacu kerusakan kopling.

5. Menghindari genangan air/lumpur, sebab sebagian besar mobil dirancang ada celah

terbuka dibagian atas kopling. Hingga dapat menyebabkan karat.

B. Pemeliharaan Unit Kopling Dan Komponen Pengoperasian

Pemeliharaan atau sering disebut dengan maintenace bertujuan untuk menjaga

kinerja suatu komponen kendaraan tetap baik, dan mencegah atau menghindari terjadinya

kerusakan pada komponen tersebut. Hal tersebut tentunya juga diperlukan terhadap unit

kopling dan komponen pengoperasiannya.

Mengingat fungsi dari unit kopling dan komponen pengoperasiannya sangat

penting bagi lajunya kendaraan bermotor, dan terjadinya kerusakan pada sistem ini akan

berpengaruh terhadap kinerja kendaraan secara menyeluruh. Proses perawatan unit

kopling dan komponen pengoperasiannya sebenarnya tidak terlalu sulit, yaitu melakukan

penyetelan dan mengidentifikasi beberapa gejala yang menunjukkan bahwa unit kopling

dan komponen pengoperasiannya mengalami permasalahan. Penyetelan merupakan

prosedur agar suatu sistem dapat bekerja secara optimal.

1. Proses perawatan dan penyetelan mekanisme kopling sistem mekanis.

Proses penyetelan kopling yang perlu dilakukan adalah menyetel kebebasan

pedal kopling, yaitu saat pedal tidak diinjak sampai mulai menekan. Fungsi kebebasan

kopling ini dimaksudkan agar saat pedal kopling dilepas, unit pengoperasian kopling

khususnya bantalan tekan tidak menyentuh unit kopling yang berputar bersama

mesin. Sehingga akan mengurangi kerja bantalan tekan dan mengurangi

kemungkinan terjadinya gesekan. Setiap kendaraan berbeda-beda, maka sebaiknya

berapa besarnya kebebasan pedal kopling dilihat pada buku manualnya. Perawatan

Page 17: Aaaaa

dan penyetelan yang perlu dilakukan terhadap unit kopling sistem mekanik adalah

memberi pelumasan dan mel akukan penyetelan.

Pada bagian kait perlu dilumasan menggunakan greeze , untuk menghindarkan

keausan pada ujung-ujung kabel kopling. Pada bagian-bagian yang ditujunjuk pada

gambar tersebut terjadi penggeseran dengan pembebanan, sehingga kemungkinan

terjadi keausan cukup tinggi. Penyetelan yang perlu dilakukan adalah menyetel

kebebasan pedal kopling. Untuk berapa besar kebebasan pedal kopling, sangat

bervariasi antar merk kendaraan.

Oleh karena Itu, perlu melihat spesifikasi kendaraan yang akan distel, dalam

buku manual. Cara penyetel annya untuk yang sistem mekanik, adalah sebagai

berikut:

a. Menyiapkan alat yang diperlukan

b. Mengukur kebebasan pedal kopling yang ada.

c. Membandingkan dengan ukuran spesifikasi kendaraan tersebut.

d. Bila tidak cocok, mengendorkan mur pengunci pada ujung kabel kopling.

e. Mengendorkan mur penyetel bila jarak kebebasan lebih kecil atau keraskan mur

penyetel bila jarak kebebasan lebih Besar dari spesifikasi.

f. Mengulangi langkah 2 dan 3 sampai diperoleh ukuran kebebasan yang sesuai

dengan spesifikasi.

g. Menguji hasil penyetelan dengan menjalankan kendaraan. Bila belum baik, ulangi

langkah 5, 2 dan 3, hingga diperoleh Hasil yang baik.

h. Membersihkan kendaraan dan alat yang dipergunakan.

Page 18: Aaaaa

BAB III

PENUTUP

I. KESIMPULAN

Kopling merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan,

yaitu sistem yang berfungsi untuk memutus danmenghubungkan tenaga dari sumber

tenaga(mesin) ke roda kendaraan (pemakai/penggunaan tenaga). Secara garis besar

terdiri dari unit kopling, transmisi, differensial, poros dan roda kendaraan. Sementara

posisi unit kopling dan komponennya (clutch assembly), terletak pada ujung paling

depan dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan. rangkaian pemindahan tenaga

berawal dari sumber tenaga(mesin) ke sistem pemindah tenaga, yaitu masuk ke unit

kopling (clutch) diteruskan ketransmisi (gear box) ke propeller shaft dan keroda

melalui defrensial (final drive). Komponen utama dari kopling mulai dari roda gila

(flywheel) adalah driven plate , pressure plate , pressure plate lever , clutch release atau

throwout bearing , throwout lever .

Terdapat dua macam kopling gesek yaitu kopling plat tunggal dan kopling plat

ganda. Kopling gesek plat tunggal banyak digunakan pada kendaraan roda empat.

Sedangkan kopling gesek plat ganda banyak digunakan pada sepeda motor. Ukuran

kopling sangat ditentukan oleh besarnya tenaga mesin yang akan disalurkan melalui

kopling.