documenta

7
119 FRUITS AND VEGETABLES CONSUMPTION PATTERN IN SCHOOL CHILDREN Ni Made Dewantari 1 dan Ari Widiani 2 Abstract. Food consumption in school children is determined by their food pattern and food preferences. This affects nutritional intake for their body. Many children like to consume fast food. As a result the consumption of fruits and vegetables tend to below their requirements. Moreover, child who consumes too much fast food could experience overweight/obesity much easier than he/ she does not. This study aims is to determine fruits and vegetables consumption pattern and its related factors in school children in SD Dajan Peken. This is a cross-sectional of 81 samples. The study found that 58,0% samples has been introduced to consume fruits and 66.7% vegetables in the age between 6 and 9 months. Most samples (56.8%) have good knowledge in nutrition, but 9.9% samples have less knowledge. There are 91.4% samples who could provide fruits and vegetables in family. There are 77.8% have good preferences in fruits, and 53.1% in vegetables. The school children that had good consumption in fruits and vegetables are about 87.7%. There were about 80.2% samples have good frequency in fruits and 6.2% in vegetables. It was about 51.8% samples consumed good types of fruits and 45.7% samples have good types of vegetables. Keywords: Pattern of consumption; fruit; vegetable 1 Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar 2 Alumni Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan kualitas anak-anak saat ini. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan sejak dini, sistematis dan berkesinambungan. Tumbuh berkembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Dalam menyusun makanan bagi anak usia sekolah hendaknya diterapkan pesan- pesan dalam pedoman umum gizi seimbang. Makanan dengan kandungan gizi yang seimbang, cukup energi dan zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak sekolah memang dianjurkan. Makanan tersebut harus terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, buah dan sayur. Dewasa ini terdapat kecenderungan menurunnya minat masyarakat mengonsumsi buah dan sayur sebagai bagian dari menu sehari-hari, khususnya daerah perkotaan. Faktor pemicu dari perubahan kebiasaan makan masyarakat tersebut adalah menjamurnya berbagai produk makanan luar negeri. Secara sadar masyarakat sesungguhnya tahu bahwa produk makanan yang ditawarkan tersebut miskin akan bahan pangan sayur sebagai sumber vitamin, mineral, dan zat-zat non- gizi (Wirakusumah, 2006). Menurut Khomsan (2006), hal yang sama juga terjadi pada anak usia sekolah. Saat ini, anak usia sekolah lebih cenderung memilih makanan fast food karena rasanya yang lebih enak dan juga mengenyangkan dan kecendrungan rendahnya konsumsi buah dan sayur akan

Upload: phanphanwib

Post on 27-Sep-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

  • 119

    FRUITS AND VEGETABLES CONSUMPTION PATTERNIN SCHOOL CHILDREN

    Ni Made Dewantari1 dan Ari Widiani2

    Abstract. Food consumption in school children is determined by their foodpattern and food preferences. This affects nutritional intake for their body.Many children like to consume fast food. As a result the consumption of fruitsand vegetables tend to below their requirements. Moreover, child who consumestoo much fast food could experience overweight/obesity much easier than he/she does not. This study aims is to determine fruits and vegetables consumptionpattern and its related factors in school children in SD Dajan Peken. This is across-sectional of 81 samples. The study found that 58,0% samples has beenintroduced to consume fruits and 66.7% vegetables in the age between 6 and9 months. Most samples (56.8%) have good knowledge in nutrition, but 9.9%samples have less knowledge. There are 91.4% samples who could providefruits and vegetables in family. There are 77.8% have good preferences in fruits,and 53.1% in vegetables. The school children that had good consumption infruits and vegetables are about 87.7%. There were about 80.2% samples havegood frequency in fruits and 6.2% in vegetables. It was about 51.8% samplesconsumed good types of fruits and 45.7% samples have good types ofvegetables.

    Keywords: Pattern of consumption; fruit; vegetable

    1 Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar2 Alumni Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar

    Anak usia sekolah adalah investasi bangsa,karena mereka adalah generasi penerusbangsa. Kualitas bangsa di masa depanditentukan kualitas anak-anak saat ini.Upaya peningkatan kualitas sumber dayamanusia harus dilakukan sejak dini,sistematis dan berkesinambungan. Tumbuhberkembangnya anak usia sekolah yangoptimal tergantung pemberian nutrisidengan kualitas dan kuantitas yang baikserta benar.Dalam menyusun makanan bagi anak usiasekolah hendaknya diterapkan pesan-pesan dalam pedoman umum giziseimbang. Makanan dengan kandungangizi yang seimbang, cukup energi dan zatgizi yang sesuai dengan kebutuhan gizi anaksekolah memang dianjurkan. Makanantersebut harus terdiri dari makanan pokok,lauk-pauk, buah dan sayur.

    Dewasa ini terdapat kecenderunganmenurunnya minat masyarakatmengonsumsi buah dan sayur sebagaibagian dari menu sehari-hari, khususnyadaerah perkotaan. Faktor pemicu dariperubahan kebiasaan makan masyarakattersebut adalah menjamurnya berbagaiproduk makanan luar negeri. Secara sadarmasyarakat sesungguhnya tahu bahwaproduk makanan yang ditawarkan tersebutmiskin akan bahan pangan sayur sebagaisumber vitamin, mineral, dan zat-zat non-gizi (Wirakusumah, 2006).Menurut Khomsan (2006), hal yang samajuga terjadi pada anak usia sekolah. Saatini, anak usia sekolah lebih cenderungmemilih makanan fast food karenarasanya yang lebih enak dan jugamengenyangkan dan kecendrunganrendahnya konsumsi buah dan sayur akan

  • 120

    yang memberikan warna pada buah dansayuran. Senyawa alami ini tidak hanyamelindungi tumbuhan, tetapi jugamemberikan manusia perlindungan dariberbagai penyakit, mulai dari kanker,anti-penuaan, penyakit jantung, gangguanpenglihatan, dan lainnya.Fitonutrien atau fitokimia merupakankomponen-komponen pada tumbuhan(buah dan sayuran ) yang tidak termasukke dalam zat gizi, tetapi mempunyaiperanan yang sangat besar bagi kesehatan.Karena buah dan sayuran berwarnamengandung ratusan jenis fitokimia yangberbeda, tidak ada satu kelompok warnayang mempunyai fungsi lebih lengkapdibanding lainnya. Dengan mengkonsumsisemua kelompok warna: biru/ungu, hijau,putih, kuning/oranye, dan merah, anakakan mendapatkan perlindungankesehatan yang paling luas. Fitokimiabekerja secara alami dengan metode yangtidak bisa ditiru oleh suplemen.Pola konsumsi makan pada usia sekolahterbentuk dari kebiasaan makan, suka dantidak suka. Pemberian makan yang baikharus sesuai dengan jumlah, jenis danjadwal pada umur anak tertentu. Ketigahal tersebut harus terpenuhi sesuai usiaanak secara keseluruhan, bukan hanyamengutamakan jenis tapi melupakanjumlahnya atau sebaliknya memberikanjumlah yang cukup tapi jenisnya tidaksesuai untuk anak. Pemberian makananpada anak tidak selalu dapat dilaksanakandengan sempurna. Sering timbul masalahterutama dalam pemberian makanan yangtidak benar dan menyimpang. MerurutSuhardjo, dkk (1986), pola konsumsipangan dipengaruhi oleh banyak faktor danpemilihan jenis maupun banyaknya panganyang dimakan, dapat berlainan darimasyarakat ke masyarakat dan negara kenegara akan tetapi, faktor yang tampaknyasangat mempengaruhi konsumsi pangan dimana saja di dunia adalah tingkat

    memicu terjadinya kegemukan pada anakusia sekolah. Di Indonesia, konsumsi rata-rata buah-buahan perkapita pertahun yaitu 40,06 kg dan konsumsi rata-rataperkapita per tahun sayur-sayuran yaitu37,94 kg sedangkan rekomendasi dariFAO adalah 65,75 kg pertahun. HasilSUSENAS 2004, sekitar 60,44%masyarakat Indonesia kurangmengonsumsi buah dan sayur. Rata-ratahanya mengonsumsi satu porsi buah setiaphari. Padahal porsi buah dan sayur yangdianjurkan bagi anak usia sekolah setiaphari adalah 3 porsi sayur (300 gram) dan3 porsi buah (300 gram).Para ilmuwan menganjurkan agar kitamengonsumsi makanan dengan beragamwarna agar kesehatan optimal. Piring kitaharus terlihat seperti pelangi yaitu biru/ungu, hijau, putih/kecoklatan, kuning,merah. Mengkonsumsi buah dan sayuranberwarna sebanyak lima porsi atau lebihadalah bagian penting dalam pola hidupsehat. Hal ini disebabkan buah dan sayuranyang berwarna memberikan berbagaimacam vitamin, mineral, serat dan fitokimiayang digunakan oleh tubuh untuk menjagakesehatan dan level energi, melindungitubuh dari efek penuaan, serta mengurangiresiko terkena beberapa jenis kanker(Judarwanto, 2008).Kandungan serat pada buah dan sayursangat berguna untuk melancarkanpencernaan sehingga zat-zat racun yangmembahayakan kesehatan dapat langsungkeluar dari tubuh. Umumnya orang yangmengonsumsi sayuran dan buah dalamjumlah yang cukup memiliki frekuensibuang air besar yang teratur 1-2 kali sehari(Harmanto, 2006).Selama ini kita selalu mendengar bahwasayuran hijau baik untuk kesehatan.Sekarang kita mengetahui bahwa sayuranbiru, ungu, merah, kuning, putih, coklat danbahkan putih pun baik untuk kesehatan.Hal ini disebabkan oleh fitokimia yaitu zat

    Jurnal Skala Husada Volume 8 Nomor 2 September 2011 : 119-125

  • 121

    pendapatan, pengetahuan gizi, jenis danketersediaan pangan di masyarakatataupun keluarga. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pola konsumsi (jenis,frekuensi, jumlah) buah dan sayur padaanak sekolah dasar dan faktor-faktor yangmempengaruhinya.

    MetodePenelitian ini merupakan jenis penelitianobservasional, dengan pendekatancrossectional. Dilaksanakan di tiga SD(SD 1, 4 dan 6) Dajan Peken Tabanan.Populasi penelitian adalah anak SD kelas4, 5, dan 6, yang berumur 9-12 tahun.Sampel yang diambil sebanyak 81 orang(dihitung dengan rumus M.Nazir, 2003).Pengambilan sampel pada masing-masingSD dan kelas dilakukan secaraproporsional.Data pola konsumsi (jenis, frekuensi danjumlah) buah dan sayur diukur denganmenggunakan SQ-FFQ. Jenis buah dansayur yang dikonsumsi dikategorikanmenjadi baik bila 4 jenis warna buah dansayur, cukup bila 2-3 jenis warna dankurang bila 1 jenis warna. Frekuensimengonsumsi buah dan sayur dikate-gorikan menjadi baik bila 3 kali sehari,cukup bila 2 kali dan kurang bila d 1 kalisehari. Jumlah konsumsi buah dan sayurdikategorikan baik jika 300 gram sehari,kurang jika < 300 gram sehari. Datafaktor-faktor yang mempengaruhi polakonsumsi buah dan sayur dikumpulkandengan wawancara dengan menggunakankuesioner. Faktor tingkat pengetahuandikategorikan baik bila persentase 80-100, cukup bila persentase 60-79 dankurang bila persentase < 60. Faktor tingkatkesukaan buah dan sayur dikategorikanbaik bila 11 jenis, cukup 6-10 jenis dankurang 5 jenis. Data dianalisis secaradeskriptif dengan tabel distribusi frekuensi.

    Hasil dan Pembahasan

    Pola Konsumsi Buah dan Sayur

    JenisLebih dari separuh siswa (51,8%) memilikikebiasaan mengkonsumsi buahberdasarkan jenisnya dalam kategori baikyaitu mengkonsumsi 4 jenis warna buahatau lebih, namun masih ada 12,4% biasamengkonsumsi buah berdasarkan jenisnyadalam kategori kurang (d 1 jenis warnabuah). Jenis buah yang dikonsumsiselengkapnya dapat dilihat pada tabel 1.

    f %Baik 42 51,8Cukup 29 35,8Kurang 10 12,4Jumlah 81 100,0

    Hasil PengamatanJenis Buah Yang

    Dikonsumsi

    Tabel 1Sebaran jenis buah yang dikonsumsi

    sampel

    Semakin beragam jenis makanan yangdikonsumsi semakin banyak jenisantioksidan baik nutrient atau non nutrientyang dikonsumsi. Antioksidan alami sepertivitamin A, Vitamin C dan vitamin E sertafitokimia bisa diperoleh dari makananterutama buah-buahan dan sayuran. Jenisbuah yang sering dikonsumsi siswa adalahapel, semangka, pisang, jeruk, dan melon,karena jenis buah ini yang seringdisediakan di rumah maupun di kantinsekolah dan siswa memang menyukai jenisbuah tersebut.

    f %Baik 37 45,7Cukup 27 33,3Kurang 17 21,0Jumlah 81 100,0

    Tabel 2Sebaran jenis sayur yang dikonsumsi

    sampel

    Jenis Sayur Yang Dikonsumsi

    Hasil Pengamatan

    Dewantari, NM., A. Widiani (Fruits and Vegetables...)

  • 122

    Berdasarkan tabel 2 diketahui 45,7%siswa, jenis sayuran yang dikonsumsitergolong baik (4 jenis warna). Jenissayuran yang sering dikonsumsi siswaadalah kangkung, bayam, buncis, tomat,nangka muda, wortel, labu siam, kacangpanjang, terong, daun singkong dan tauge.Namun masih ada sebanyak 17 siswa(21,0%) jenis sayuran yang dikonsumsidengan kategori kurang (1 jenis warnasayur). Hal ini disebabkan karena jenissayuran yang disediakan di rumah darimakan pagi sampai malam adalah samahanya satu jenis.

    FrekuensiSebagian besar siswa (80,2%)mengonsumsi buah berdasarkan frekuensidalam kategori baik (3 kali sehari) danhanya 3 orang (3,7%) memiliki frekuensimengonsumsi buah dengan kategorikurang (1 kali sehari). Distribusi sampelmenurut frekuensi mengonsumsi buahselengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.

    f %Baik 65 80,2Cukup 13 16,1Kurang 3 3,7Jumlah 81 100,0

    Frekuensi Mengonsumsi Buah

    Hasil Pengamatan

    Tabel 3Sebaran frekuensi mengonsumsi buah

    sampel

    Hal ini sangat didukung oleh kantin sekolahyang menyediakan buah-buahan beruparujak, disamping jenis makanan yang lain.Berbeda dengan buah, frekuensimengonsumsi sayur hanya 5 siswa (6,2%)dengan kategori baik (3 kali sehari) danyang paling banyak adalah mengonsumsisayur 2 kali sehari. Hal ini disebabkankarena sebagian besar siswa pada pagihari tidak mengonsumsi sayur. Siswa padaumumnya mengonsumsi sayur pada sianghari di kantin sekolah maupun di rumah.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat padatabel 4.

    f %Baik 5 6,2Cukup 67 82,7Kurang 9 11,1Jumlah 81 100,0

    Frekuensi Mengonsumsi Sayur

    Hasil Pengamatan

    Tabel 4Sebaran frekuensi mengonsumsi

    sayur sampel

    Jumlah konsumsi buah dan sayurSebagian besar siswa (87,7%) jumlah buahyang dikonsumsi termasuk kategori baik(300 gram sehari) dan 10 orang (12,3%)mengonsumsi buah dengan kategorikurang (

  • 123

    f %< 4 bulan 7 8,74 5 bulan 27 33,36 9 bulan 47 58,0Jumlah 81 100,0

    Sebaran umur pemberian buah pada sampel

    Umur Pemberian Buah

    Hasil Pengamatan

    Tabel 5

    Sebagian besar siswa yaitu sebanyak 54orang (66,7%) dikenalkan sayur padaumur 6-9 bulan dan 27 orang (33,3%)dikenalkan sayur pada umur 4-5 bulan.Faktor pengenalan terhadap buahmerupakan faktor yang berpengaruh padapola konsumsi buah karena sebagian siswayang dikenalkan buah pada umur 6-9bulan memiliki pola konsumsi yang baik(jumlah, frekuensi, dan jenis), yaitu sekitar52,4% jumlah buah yang dikonsumsitermasuk kategori baik; 55,4% frekuensimengonsumsi buah tergolong baik dansebanyak 47,6% jenis buah yangdikonsumsi juga tergolong baik. MenurutSoekirman,dkk (2006) pengenalan anekaragam bahan makanan pada anak sangatpenting. Jika tidak dikenalkan sejak usiabalita, lantaran tidak mengenal rasanya,anak akan susah menerima makanantersebut selanjutnya. Pengenalan sayurpertama dilakukan setelah umur 6 bulandalam bentuk sari sayur dan nasi timsaring, dan pada usia 10 bulan diberi nasitim cincang dan pada usia satu tahun masukpola makanan keluarga.

    Tingkat pengetahuanPada tabel 6 terlihat lebih dari separuhsiswa (56,8%) memiliki pengetahuan gizidengan kategori baik dan hanya 9,9 %memiliki pengetahuan gizi kurang. MenurutSuhardjo,dkk (1986), pendidikan gizimerupakan salah satu upaya penanggu-langan masalah gizi. Dengan perbaikanpendidikan gizi diharapkan terjadiperubahan prilaku ke arah perbaikankonsumsi pangan dan status gizi.

    f %Baik 46 56,8Cukup 27 33,3Kurang 8 9,9Jumlah 81 100,0

    Tingkat pengetahuanHasil

    Pengamatan

    Tabel 6Sebaran tingkat pengetahuan ttentang

    gizi sampel

    Prilaku konsumsi pangan adalah caraseseorang dalam memilih danmenggunakan pangan. Apabila panganyang tersedia tidak banyak berarti tanpapengetahuan gizi yang baik. Sebaliknya,pendidikan gizi tidak akan berhasil sepertiyang diharapkan bila pangan tidak tersediadan penduduk dalam kondisi miskin.

    Ketersediaan buah dan sayur dikeluargaSebagian besar orang tua siswa yaitu 74orang (91,4%) menyediakan buah dansayur di keluarga setiap harinya dan hanya7 orang (8,6%) tidak menyediakan buahdan sayur di keluarganya. MenurutSuhardjo,dkk (1986), kebiasaan makan(pola makan) dipengaruhi olehketersediaan pangan baik ditingkatmasyarakat ataupun keluarga. Terjadinyamasalah gizi di beberapa daerahdisebabkan oleh kurang cukupnya panganuntuk pertumbuhan normal kesehatan dankegiatan normal, maka ketersediaanpangan merupakan bahan pemikiranutama. Menurut Baliwati,dkk (2004),mutu gizi pangan seseorang dapatdiperbaiki dengan diversifikasi konsumsipangan. Untuk mencapai hal tersebutdiperlukan diversifikasi pangan yaitumenyediakan berbagai ragam pangan ditingkat keluarga.

    Tingkat kesukaan terhadap buah dansayurBerdasarkan tabel 7 dapat diketahuisebagian besar siswa (77,8% ) memilikitingkat kesukaan terhadap buah dengan

    Dewantari, NM., A. Widiani (Fruits and Vegetables...)

  • 124

    kategori baik dan hanya 1,2% yangmemiliki tingkat kesukaan kurang.

    f %Baik 63 77,8Cukup 17 21,0Kurang 1 1,2Jumlah 81 100,0

    Sebaran tingkat kesukaan terhadap buah pada sampel

    Tingkat Kesukaan Terhadap Buah

    Hasil Pengamatan

    Tabel 7

    Jenis buah yang disukai oleh siswa adalahapel, semangka, pisang, jeruk, melon,salak, mangga, nangka, anggur, pepaya,rambutan, dan manggis.Sebanyak 43 siswa (53,1%) memilikitingkat kesukaan terhadap sayur yangbaik dan hanya 7 siswa (8,6%) yangmemiliki tingkat kesukaan kurang. Untuklebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 8.

    f %Baik 43 53,1Cukup 31 38,3Kurang 7 8,6Jumlah 81 100,0

    Tingkat Kesukaan Terhadap Sayur

    Hasil Pengamatan

    Tabel 8Sebaran tingkat kesukaan terhadap

    sayur pada sampel

    Jenis sayuran yang disukai siswa adalahkangkung, bayam, buncis, tomat, nangkamuda, wortel, labu siam, kacang panjang,terong, daun singkong ,tauge, dan sawihijau. Menurut Suhardjo (1986), jikaterdapat berbagai pangan yang berbedatersedia dalam jumlah yang cukup,biasanya orang memilih pangan yang telahdikenal dan disukai. Menurut Pipes andTrahms (1993), pola konsumsi makananpada usia sekolah terbentuk darikebiasaan makan, suka dan tidak suka.Hal inilah yang akan memberikan pengaruhpada kebiasaan makan serta masukan zatgizi dimasa depan.Dengan demikian faktor-faktor yang dapatmempengaruhi pola konsumsi khususnyapola konsumsi buah dan sayur pada anak

    sekolah yaitu tingkat pengetahuan gizi,tingkat kesukaan terhadap buah dan sayur,ketersediaan buah dan sayur di keluargaserta pengenalan buah dan sayur pertamakali.Selain faktor-faktor tersebut terdapatbeberapa faktor yang kemungkinanmempengaruhi pola konsumsi buah dansayur yaitu faktor lingkungan, sosialbudaya, musim yang mempengaruhiketersediaan bahan makanan dikeluargadan tingkat pendapatan keluarga.

    Kesimpulan dan Saran

    Hal yang daat disimpulkan dari hasilpenelitian ini adalah : 1) Lebih dari separuhsiswa SD (51,8%) mengonsumsi buahberdasarkan jenisnya dalam kategori baik,35,8% cukup dan 12,4% kurang.Sedangkan jenis sayur yang dikonsumsi45,7% dengan kategori baik, 33,3%cukup dan sebanyak 21,0% kurang; 2)Sebagian besar siswa SD (80,3%)mengonsumsi buah berdasarkan frekuensitermasuk kategori baik, 16,1% cukup dan3,7% kurang. Namun hanya 6,2%mengonsumsi sayur berdasarkan frekuensidengan kategori baik, sebagian besar(82,7%) cukup dan 11,1% kurang; 3)Sebagian besar siswa SD (87,7%) jumlahbuah yang dikonsumsi termasuk kategoribaik dan 12,3% kurang. Sebanyak 56,8%jumlah sayur yang dikonsumsi termasukbaik dan 43,3% kurang; dan 4) Faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsibuah dan sayur pada siswa SD adalahpengenalan terhadap buah dan sayur,ketersediaan buah dan sayur di keluarga,tingkat pengetahuan gizi dan tingkatkesukaan terhadap buah dan sayur.Berdasarkan hal tersebut maka perlupeningkatan pengetahuan gizi kepada anakSD akan pentingnya konsumsi buah dansayur dengan cara menyisipkan materi giziseimbang pada kegiatan kurikuler maupunekstrakurikuler. Dengan demikian anakmengetahui manfaat dari buah maupunsayur sehingga akan lebih mudah untuk

    Jurnal Skala Husada Volume 8 Nomor 2 September 2011 : 119-125

  • 125

    membiasakan anak mengonsumsi buah dansayur dengan jenis warna yang beranekaragam, minimal 3 porsi (300 gram) setiaphari untuk memenuhi kebutuhan zat giziterutama vitamin dan mineral serta zat nongizi yang penting untuk kesehatan yaituserat dan fitonutrien.

    Daftar Pustaka

    Baliwati, Y.F., Khomsan, A., dan Dwiriani,M. 2004. Pengantar Pangan danGizi. Jakarta : Penebar Swadaya.

    BPS. 2004. SUSENAS. Jakarta: BPSJudarwanto, W. 2008 Panduan

    Pemberian Buah dan Sayuranpada Anak, (online) available:[http://www.sehatgroup.web.id /artikel/1415.asp] (16 November2008.)

    Harmanto. 2006. Indahnya Hidup SehatAneka Terapi untuk Mencegahdan Mengatasi Penyakit. Jakarta:Agromedia Pustaka.

    Khomsan, A. 2006. Solusi makananSehat. Jakarta: PT Raja Grafindo.

    Meryana. 2007. Mulailah Kenalkan SiKecil pada Sayur Mayur, (online)available:[ http://www1.surya.co.id/v2/?p=2829 ] (30 Juli 2009)

    Nasir, M. 2003. Metode Penelitian.Jakarta: Ghalia Indonesia.

    Pipes, L. P., and Trahms, C. M., 1993,Nutrition in infancy andchildhood. United state of America: Mosby year Book, Inc.

    Soekirman, Susana, H., Giarno, Lestari,Y. 2006. Hidup Sehat Gizi dalamSiklus Kehidupan Manusia.Jakarta : PT. Primamedia Pustaka.

    Suhardjo, Harper, L. J., Deaton, B. J.,Driskel, J. A. 1986. Pangan, Gizidan Pertanian. Jakarta : PenerbitUniversitas Indonesia.

    Wirakusuma, E. S. 2006. Buah dan Sayuruntuk Terapi. Jakarta : PenebarSwadaya.

    Dewantari, NM., A. Widiani (Fruits and Vegetables...)