a. latar belakang terbentuknya masyarakat ekonomi...
TRANSCRIPT
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 1
A. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Pertemuan di Bali pada tahun 2003 yang
dihadiri oleh negara-negara anggota ASEAN gagasan
untuk mewujudkan cita-cita kawasan yang memiliki
integritas ekonomi kuat mulai dirancang langkah awal
dan diprediksikan akan dimulai pada tahun 2020.
Namun pada pertemuan di Filipina yang
diselenggarakan pada 13 Januari 2007, para negara-
negara anggota ASEAN sepakat untuk mempercepat
pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Pembentukan ini dilatarbelakangi oleh
persiapan menghadapi globalisasi ekonomi dan
perdagangan melalui ASEAN Free Trade Area (AFTA)
serta menghadapi persaingan global terutama dari
China dan India.
Percepatan keputusan
negara ASEAN untuk
membentuk MEA yang
pada awalnya akan
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 2
Produk luar negeri terutama Cina mempunyai daya saing yang tinggi dan mengancam
industri dalam negeri
dimulai pada tahun 2020 menjadi 2015
menggambarkan tekad ASEAN untuk segera
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing
antar sesama negara anggota ASEAN untuk
menghadapi persaingan global.
B. PENGERTIAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan satu pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara, bertujuan untuk meningkatkan
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 3
investasi asing di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia yang juga akan membuka arus perdagangan barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara di Asia Tenggara.
Dalam kesepakatan tersebut terdapat lima hal yang tidak boleh dibatasi peredarannya di seluruh negara ASEAN termasuk Indonesia, yaitu Arus barang,
Arus jasa, Arus modal, Arus investasi dan Arus tenaga kerja terlatih.
Dalam situasi dimaksud yang menjadi taruhan adalah daya saing, baik dari sisi produk maupun SDM, karena apabila tidak disiapkan maka ada kemungkinan negeri ini akan menjadi pasar dari produk asing dan masyarakat kita hanya sebagai penonton, karena tidak mampu bersaing dengan tenaga asing yang lebih ahli.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 4
C. TUJUAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Setiap negara di Asean yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, perlu menciptakan sebuah wadah atau badan dimana mereka saling berusaha untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dan hal ini lah yang menjadi sebab adanya tujuan dari sebuah organisasi. Tujuan dicerminkan oleh sasaran yang harus dilakukan baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang. Adapun tujuan dari MEA adalah: 1. Untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di
kawasan ASEAN, membentuk kawasan ekonomi antar negara ASEAN yang kuat. Bahwa saat ini di Amerika dan Eropa masih mengalami krisis ekonomi. Dan dengan terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN diharapkan akan bisa mengatasi masalah-masalah dalam bidang perekonomian antar negara ASEAN. Sehingga kasus krisis ekonomi seperti di Indonesia pada tahun 1997 dulu tidak terulang kembali.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 5
2. Terciptanya kawasan pasar bebas ASEAN.
Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi
pelaku usaha di negara ASEAN. Persaingan
produk dan jasa antar negara ASEAN akan diuji di
sini. Bagi pelaku usaha dan jasa hendaknya
mulai sekarang meningkatkan kualitas produk.
Bagaimana produk itu agar dicintai konsumen.
Dengan membuat produk yang berkualitas serta
harga terjangkau pasti akan bisa bersaing dengan
produk dari negara ASEAN lainnya.
D. ISI KESEPAKATAN BALI CONCORD II TAHUN 2003 MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
Kesepakatan
Bali Concord II
ini berisikan
tiga poin
penting. Poin
tersebut adalah
rencana pembentukan ASEAN Economy
Community 0T 0T(AEC) sebagai identitas ekonomi terpadu
Asia Tenggara, ASEAN Community Security0T 0T(ASC)
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 6
sebagai forum keamanan bersama, dan0T 0TASEAN Sosio
Cultural Community0T 0T(ASCC) yang erat dan saling
menguatkan untuk tujuan menjamin stabilitas
perdamaian dan kemakmuran bersama di kawasan.
Dari situlah kesepakatan agar negara ASEAN
bersama-sama membangun dan memperluas
integritas internal ekonomi negaranya masing-
masing dan hubungan dengan komunitas ekonomi
dunia, juga berbagi tanggung jawab utama dalam
memperkuat stabilitas ekonomi, sosial, dan
keamanan di wilayahnya.
Dalam Bali
Concord II ini pun
ditegaskan bahwa
terdapat pola
kesinambungan
antara 3 poin utama
dalam kesepakatannya itu,
dalam membangun integritas ekonomi juga
memerlukan peran lingkungan politik yang aman
yang dapat memberikan fondasi yang kuat yang
dihasilkan oleh kerja sama ekonomi, juga solidaritas
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 7
politik dan keamanan. Dalam Bali Concord inipun
ditegaskan bahwa pentingnya berpegang pada
prinsip non-intervensi.
Jadi, pada intinya kesepakatan Bali Concord II
ini menyatakan bahwa ASEAN itu merupakan wadah
yang akan membangun kesempatan untuk integrasi
regional yang saling menguntungkan satu sama lain,
dan juga bertekad untuk menjamin terciptanya
stabilitas dan keamanan di kawasan Asia Tenggara
dari segala macam pengaruh dan campur tangan
asing. Jadi tetap mengacu pada pertahanan
kepentingan nasionalnya masing-masing negara
ASEAN dan pula kebutuhan untuk lebih
mengkonsolidasikan dan meningkatkan prestasi
ASEAN sebagai asosiasi regional yang dinamis, ulet,
dan kohesif untuk kesejahteraan negara-negara
anggotanya dan masyarakat yang mengadopsi 3 poin
utama yaitu ASEAN Security Community (ASC), ASEAN
Economy Community (AEC), dan ASEAN Sosio Cultural
Community (ASCC).
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 8
E. INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENINGKATAN DAYA SAING NASIONAL DALAM RANGKA MENGHADAPI MEA
Terkait dengan penerbitan Keputusan Presiden Nomor 37 Tahun 2014, dalam dalam upaya untuk meningkatkan daya saing nasional dan kesiapan menghadapi pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai akhir 2015, maka presiden mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2014 tentang Peningkatan Daya Saing Dalam Rangka Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Melalui Inpres tersebut, Presiden meminta kepada para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, Sekretaris Kabinet, Jaksa Agung, Kapolri, para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), para Gubernur, dan para Bupati/Walikota di seluruh Indonesia, untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing secara terkoordinasi dan terintegrasi untuk melakukan peningkatan daya saing nasional dan melakukan persiapan pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan dimulai pada Tahun 2015.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 9
Pelaksanaan peningkatan daya saing nasional
dan persiapan pelaksanaan Masyarakat Ekonomi
ASEAN sebagaimana dimaksud berpedoman pada
strategi di antaranya:
NO STRATEGI FOKUS 1.
Pengembangan Industri Nasional
a. Pengembangan Industri Prioritas Dalam Rangka Memenuhi Pasar ASEAN;
b. Pengembangan Industri Dalam Rangka Mengamankan Pasar Dalam Negeri;
c. Pengembangan Industri Kecil Menengah; d. Pengembangan Sumber Daya Manusia
dan Penelitian; e. Penerapan Standar Nasional Indonesia
(SNI).
2. Pengembangan Pertanian
a. Peningkatan Investasi Langsung di Sektor Pertanian;
b. Peningkatan Akses Pasar.
3. Pengembangan Kelautan dan Perikanan
a. Penguatan Kelembagaan dan Posisi Kelautan dan Perikanan;
b. Peningkatan Daya Saing Kelautan dan Perikanan;
c. Penguatan Pasar Dalam Negeri; d. Penguatan dan Peningkatan Pasar Ekspor
4.
Pengembangan Energi
a. Pengembangan sub sektor ketenagalistrikan dan pengurangan penggunaan energi fosil (Bahan Bakar Minyak);
b. Pengembangan sub sektor energi baru, terbarukan dan konservasi energi;
c. Peningkatan pasokan energi dan listrik agar dapat bersaing dengan negara yang memiliki infrastruktur lebih baik.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 10
NO STRATEGI FOKUS 5. Pengembangan
Infrastruktur
a. Pengembangan Infrastruktur Konektivitas;
b. Peningkatan Daya Saing Infrastruktur; c. Pengembangan Infrastruktur Sistem
Pembayaran.
6. Pengembangan Sistem Logistik Nasional
-
7. Pengembangan Perbankan
-
8. Pengembangan Investasi
a. Peningkatan investasi melalui peningkatan kepastian hukum;
b. Kemudahan Berusaha; c. Perluasan Investasi; d. Database Investasi; e. Peningkatan Daya Saing Investasi; f. Perluasan Investasi Perusahaan Nasional
di Kawasan ASEAN.
9. Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
a. Peningkatan Daya Saing UMKM dari Sisi Pembiayaan;
b. Pengembangan Daya Saing UMKM dalam Rangka Peningkatan Eligibilitas dan Kapabilitas Daya Saing UMKM;
c. Mendorong Pemberdayaan Sektor Riil dan Daya Saing UMKM.
10. Pengembangan Tenaga Kerja
a. Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja; b. Peningkatan kompetensi dan
produktivitas tenaga kerja.
11. Pengembangan Kesehatan
a. Peningkatan ketahanan pasar jamu dalam negeri;
b. Peningkatan Akses Pasar.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 11
NO STRATEGI FOKUS 12.
13.
14.
Pengembangan Perdagangan Pengembangan Kepariwisataan Pengembangan Kewirausahaan
a. Stabilisasi dan Penguatan Pasar Dalam Negeri;
b. Peningkatan Ekspor dan Kerjasama Internasional;
c. Pengkajian Kebijakan Perdagangan dalam Mendukung Implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN;
d. Pengembangan Fasilitas Pembiayaan Ekspor;
e. Edukasi Publik mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
a. Pengembangan Destinasi Wisata; b. Pengembangan Acara (event) Pariwisata. a. Pengembangan wirausaha pemula; b. Perluasan peran wirausaha muda; c. Pengembangan usaha berbasis temuan
baru (Invention/Resources and Development).
F. KESIAPAN KABUPATEN MALANG MENGHADAPI MEA
Setiap negara dan setiap daerah
termasuk Kabupaten Malang
dituntut harus siap menghadapi
MEA yang akan diterapkan pada
tahun 2015. Kesiapan tersebut
terutama pada upaya peningkatan
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 12
daya saing produk lokal Kabupaten Malang agar
dapat bersaing dengan produk dari luar, contohnya
seperti: peningkatan kualitas komoditas unggulan
kita di sektor
pertanian secara
luas antara lain
seperti kopi, apel,
ayam, tebu, dan
sapi perah.
Perlunya kesiapan
sumber daya manusia terutama penciptaan tenaga
kerja terampil (skilled labor), antara lain: Melalui
peningkatan kualitas pendidikan
dan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi,
peningkatan keterampilan,
penguasaan bahasa asing,
serta perlunya sertifikasi
kompetensi profesi.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 13
G. KEUNTUNGAN ADANYA MEA DI KABUPATEN MALANG
Gerbang ASEAN Economic Community atau
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 tinggal
beberapa lagi dibuka. Bagi Kabupaten Malang MEA
merupakan tantangan sekaligus kesempatan emas.
Tantangan karena akan banyak produk dan tenaga
kerja asing yang masuk. Kesempatan emas, karena
dengan adanya MEA 2015 perputaran investasi akan
semakin deras. Menghadapi hal tersebut, Kabupaten
Malang jauh hari harus mempersiapkan diri.
Tujuan utama dari MEA sendiri yaitu membuka
kran interaksi barang, jasa, produksi, investasi dan
modal. Serta penghapusan tarif bagi perdagangan
antar sesama negara ASEAN. Arus transaksi nantinya
akan difokuskan pada 12 sektor prioritas yang
terbagi dalam 7 sektor barang dan 5 sektor jasa.
Sektor barang meliputi produk pertanian, otomotif,
elektronik, perikanan, produk berbasis karet, tekstil,
dan produk olahan kayu. Sedangkan sektor jasa
terdiri atas jasa penerbangan, e-ASEAN, kesehatan,
pariwisata, dan penyediaan logistik.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 14
Keuntungan bagi Kabupaten Malang sendiri adalah: a. Dari sisi perdagangan, karena hambatan
perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada, maka dapat berdampak
bagi kemudahan produk lokal Kabupaten Malang untuk menembus ekspor ke negara - negara ASEAN, sehingga dengan peningkatan ekspor pada akhirnya
dapat meningkatkan PDRB; b. Dari sisi investasi, dengan adanya aliran bebas
investasi (free flow of investment) dapat menciptakan iklim yang mendukung masuknya investasi asing atau Foreign Direct Investment (FDI), yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 15
perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya manusia (human capital) dan akses yang lebih mudah kepada pasar dunia;
c. Dari sisi ketenagakerjaan, terdapat kesempatan
yang sangat besar bagi para pencari kerja karena
dapat banyak
tersedia
lapangan
kerja dengan
berbagai
kebutuhan
akan keahlian
yang
beraneka ragam.
Selain itu, akses untuk pergi keluar negeri dalam
rangka mencari pekerjaan menjadi lebih mudah
bahkan bisa jadi tanpa ada hambatan tertentu.
MEA juga menjadi kesempatan yang bagus bagi
para pengusaha/wirausahawan untuk mencari
pekerja terbaik sesuai dengan kriteria yang
diinginkan.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 16
Persamaan produk impor dengan produk dalam negeri akan mengganggu kestabilan
produk dalam negeri
H. TANTANGAN ADANYA MEA BAGI KABUPATEN MALANG
Keberadaan MEA bukan hanya menimbulkan peluang tapi juga tantangan bagi Kabupaten Malang 1. Permasalahan homogenitas komoditas yang
diperjualbelikan (kesamaan produk kita dengan produk dari negara ASEAN lainnya), seperti komoditas pertanian, produk kayu, tekstil, barang elektronik, dan lain-lain. Dalam hal ini akan muncul resiko kompetisi (competition risk) yaitu dengan banyaknya barang impor yang akan mengalir ke Indonesia termasuk ke Kabupaten Malang, yang tentunya akan dapat mengancam industri lokal, jika tidak dapat bersaing dengan produk-produk luar negeri tersebut;
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 17
2. Dari aspek ketenagakerjaan dengan adanya aliran bebas tenaga kerja terampil (skilled labour), maka dapat memunculkan risiko ketenagakerjaan, yaitu kekhawatiran tenaga kerja kita kalah bersaing terutama dari sisi pendidikan, keterampilan dan produktivitas dengan tenaga kerja terampil dari luar, terutama dari negara Malaysia, Singapura, dan Thailand;
3. Dari sisi investasi, MEA akan membuka peluang masuknya investasi asing ke Indonesia termasuk ke Kabupaten Malang, maka tantangan yang harus diantispasi adalah terjadinya resiko eksploitasi tidak terkendali terhadap sumber daya alam kita (exploitation risk). Sehingga dikhawatirkan eksploitasi yang dilakukan perusahaan asing dapat merusak ekosistem di Indonesia, mengingat regulasi investasi yang ada di Indonesia saat belum cukup kuat untuk menjaga/melindungi kondisi alam termasuk ketersediaan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 18
I. LANGKAH ANTISIPASI KABUPATEN MALANG TERHADAP MEA
Penting bagi Kabupaten Malang untuk
mempersiapkan diri dengan baik dalam memasuki
persaingan global negara ASEAN. Maka untuk itu,
diperlukan persiapan yang matang dengan
memperhatikan peluang yang dimiliki dan sekaligus
tantangan. MEA memberikan peluang sebesar-
besarnya bagi negara anggota ASEAN untuk
memperluas cakupan skala ekonomi, meningkatkan
daya tarik bagi investor dan wisatawan, menperbaiki
fasilitas perdagangan dan bisnis serta mengurangi
biaya transaksi perdagangan.
Selain itu, kemudahan dan peningkatan
akses pasar intra-
ASEAN serta
meningkatkan
transparansi dan
mempercepat
penyesuaian
peraturan-
peraturan dan standarisasi domestik merupakan
nilai tambah dari berlakunya MEA.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 19
Potensi-potensi yang ada di Kabupaten Malang
cukup beragam diantaranya, sumber daya alam yang
melimpah, jumlah penduduk berdasarkan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil hasil
penghitungan akhir tahun 2014 adalah sebesar
3.092.714 jiwa terdiri dari laki-laki 1.549.678 jiwa
(50,10%) dan perempuan 1.543.036 jiwa (49.90%),
kondisi ini menjadikan Kabupaten Malang sebagai
consumer base yang dapat menimbulkan efek positif
dan negatif.
Sehingga langkah antisipasi Kabupaten Malang
terhadap MEA:
1. Pemerintah Kabupaten Malang melalui SKPD/Unit
Kerja terkait mengambil langkah-langkah yang
diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi, dan
kewenangan masing-masing secara terkoordinasi
dan terintegrasi terutama untuk melakukan
peningkatan daya saing daerah serta melakukan
persiapan pelaksanaan MEA, dengan berpedoman
pada strategi yang telah digariskan Pemerintah
melalui Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2014
tentang Peningkatan Daya Saing Nasional Dalam
Rangka Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN;
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 20
2. Menindaklanjuti hal tersebut, maka telah di
buatblue print rencana aksi Pemerintah Kabupaten
Malang menghadapi MEA secara lebih terperinci
sebagai penjabaran atas strategi sebagaimana
Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2014 tersebut;
3. Sebagai contoh dari salah satu strategi
menghadapi MEA tersebut adalah, terkait produk
lokal Kabupaten Malang, maka dilakukan melalui
pengembangan daya saing dalam rangka
peningkatan eligibilitas (pemenuhan persyaratan
tertentu) dan
kapabilitas daya
saing UMKM.
Seperti dari sisi
pembiayaan
antara lain
melalui Dana
Bergulir UMKM yang memberikan fasilitas modal
kerja dengan tingkat bunga cukup murah,
pengembangan Sumber Daya Manusia melalui
pelatihan dan bimbingan teknis terkait produksi,
kemasan dan kewirausahaan, penerapan Standar
Nasional Indonesia (SNI), serta bimbingan teknis
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 21
dan fasilitasi kepada UMKM di wilayah Kabupaten
Malang untuk memperoleh Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI) seperti Merk dan lain-lain.
J. HAL-HAL YANG MENJADI KEKUATAN BAGI PEREKONOMIAN KABUPATEN MALANG
Perekonomian Kabupaten Malang secara makro yang ditunjukkan dari perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB ADHB) tahun 2013 sebesar Rp.46.830.737.760.000,- dan tahun 2014 menjadi sebesar Rp.53.794.468.470.000,- atau terjadi kenaikan 14,87%. Untuk PDRB Atas Dasar Harga Konstan (PDRB ADHK) tahun 2013 sebesar Rp.17.901.923.010.000,- dan tahun 2014 menjadi Rp.18.992.150.120.000,- atau naik sebesar 6,09%.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 22
Pertumbuhan ekonomi merupakan akumulasi
nilai tambah perekonomian dari 9 sektor yang secara
umum terjadi kenaikan, meskipun masih sedikit
mengalami perlambatan. Hal ini berdampak pada
pertumbuhan ekonomi, berdasarkan data sementara
Badan Pusat Statistik, sebesar 6,09% pada tahun
2014, dibanding tahun 2013 sebesar 6,65%.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur
tahun 2014 sebesar 5,94% sementara perekonomian
Indonesia tumbuh 5,01%.
Berdasarkan data sementara Badan Pusat
Statistik yang dipublikasi akhir Pebruari 2015
Pertumbuhan ekonomi sebesar 6,09% merupakan
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 23
pertumbuhan yang cukup tinggi dibandingkan
dengan pertumbuhan ekonomi di pemerintah
kabupaten/kota di Jawa Timur maupun Nasional.
Bagi Kabupaten Malang yang merupakan daerah
pertanian selama ini masih bertumpu pada
komoditas primer, secara gradual telah bergeser
kepada komoditas sekunder dan tersier. Peran sektor
industri dan perdagangan melaju lebih cepat
dibanding peran sektor pertanian primer.
Hal ini juga menunjukkan bahwa nilai
tambah produk pertanian olahan sudah
semakin dinikmati oleh masyarakat, yang
ditandai dengan semakin meningkatnya
pendapatan perkapita. Kondisi
capaian ini dapat dijadikan
landasan dan arah pengembangan
perekonomian daerah menuju era
industrialisasi kedepan
yaitu industri yang
berbasis pertanian.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 24
Kekuatan atau potensi perekonomian Kabupaten
Malang tersebut terutama ditopang oleh potensi
sektor Pertanian secara luas, dengan produksi yang
cukup besar, yaitu terdiri dari: Tanaman Pangan
(antara lain padi, jagung, singkong dan sayuran),
Perkebunan (antara lain tebu, kopi, kelapa dan
tembakau), Perikanan, dan peternakan (sapi, ayam
dan kambing).
Kekuatan atau potensi perekonomian Kabupaten
Malang ditopang dengan jumlah UMKM yang sangat
besar,
sebagaimana
hasil survey
BPS Provinsi
Jawa Timur
bekerja sama
dengan BPS Kabupaten Malang, menunjukkan
bahwa jumlah UMKM di Kabupaten Malang tahun
2013 sebanyak 406.180 unit, menjadi 414.516 unit
pada tahun 2014 atau meningkat sebesar 2,05%
dengan omset pada tahun 2013 sebesar
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 25
Rp.29.068.087.000.000,- dan pada tahun 2014
sebesar Rp.41.848.153.300.000 atau naik 43,97%.
Pada tahun
2013, UMKM
menyerap
tenaga kerja
sebanyak
1.102.539 orang
dan tahun 2014
sebanyak
1.225.043 orang atau naik 11,11%.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 26
K. KESIMPULAN Masyarakat Kabupaten Malang sebaiknya
menggunakan cara pandang bahwa penerapan MEA
pada tahun 2015 bukanlah sebuah ancaman, tapi
merupakan tantangan dan peluang yang perlu
dipersiapkan dengan baik secara bersama-sama
antara masyarakat, pelaku usaha dan Pemerintah,
sehingga kita semua akan memperoleh keuntungan
dan manfaat yang sebesar-besarnya dengan
penerapan MEA tersebut. Kesiapan masyarakat
tersebut terutama pada peningkatan kualitas dari
produk-produk yang dihasilkan masyarakat
Kabupaten Malang, sehingga memiliki daya saing dan
dapat bersaing dengan produk dari luar.
L. LAMPIRAN STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING NASIONAL DAN PERSIAPAN PELAKSANAAN MEA PADA MASING-MASING SKPD DI KABUPATEN MALANG
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 27
1. BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
Strategi yang dilakukan melalui Pengembangan Investasi dengan fokus ada berupa kemudahan berusaha. Adapun Implementasi yang dilakukan berupa Kemudahan pelayanan dengan: a. Melaksanakan pelayanan keliling perizinan
yang berlokasi di Kecamatan dengan jenis layanan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk luasan maksimum 100 m². Hal itu dikarenakan dua izin tersebut yang persyaratannya paling mudah dan banyak dibutuhkan masyarakat.
b. Penerapan izin paralel yaitu pengurusan izin yang berkelanjutan dalam satu kurun waktu dan persyaratan. Hal tersebut bisa mengurangi durasi waktu penyelesaian izin. Contohnya, pemohon akan mendirikan pabrik maka harus mengurus IPPT, IMB, HO, Izin Usaha Industri memerlukan waktu 14 hari kerja dikali 4 jenis izin = 56 hari kerja, maka apabila dilakukan melalui izin paralel maka sesuai SOP adalah 25 hari kerja.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 28
2. DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Strategi dilakukan melalui: a. Pengembangan Industri Nasional dengan
fokus: 1) Pengembangan Industri Prioritas Dalam
Rangka Memenuhi Pasar ASEAN; Implementasi yang ada berupa: a) Langkah pembinaan yang telah
dilakukan pada industri prioritas: Industri olahan kopi dan kakao; Industri audio TV cabinet; Industri tekstil; Industri olahan kayu (mebel,moulding
dan kerajinan kayu); Industri kerajinan rotan; Industri rumput laut dan jelly alga; Industri kulit.
b) Langkah pembaharuan yang telah dilakukan antara lain: Melakukan pembinaan berupa
pelatihan ekspor bekerjasama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Provinsi Jawa Timur (tahun 2014: Pelaksanaan 2 kali, pengiriman peserta 8 orang);
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 29
Memfasilitasi untuk pengurus SKA (Surat Keterangan Asal Barang) sebagai persyaratan untuk Eskpor;
Pemberian Rekomendasi untuk penerbitan angka pengenal impor (tahun 2014, 5 kali rekomendasi).
2) Pengembangan Industri Dalam Rangka Mengamankan Pasar Dalam Negeri; Implementasi yang ada berupa langkah pembinaan yang dilakukan melalui: a) Pengembangan Lingkungan Bisnis yang
Kondusif dengan: Mengembangkan lingkungan usaha
yang mampu menciptakan keuntungan, tersedianya lapangan kerja dan terpeliharanya lingkungan hidup
Mengembangkan sarana dan prasarana fisik. Hal ini berupa: - Pembangunan jalan, jembatan,
pelabuhan, jaringan tenaga listrik, jasa angkutan, pergudangan, telekomunikasi, telematika dan air bersih;
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 30
- Mendorong ketersediaan sarana pendidikan dan pelatihan bagi pengembangan SDM industri, khususnya bidang teknik produksi dan manajemen serta bisnis;
- Mendorong pengembangan usaha jasa sarana dan prasarana bisnis penunjang industri, antara lain kawasan industri, jasa pengerajin mutu dan jasa pengolahan/pembuangan limbah serta jasa kalibrasi .
Mendorong pengembangan usaha jasa sarana dan prasarana bisnis penunjang industri
b) Mendorong Pertumbuhan Klaster Industri Prioritas Untuk Meningkatkan Daya Saing
3) Pengembangan Industri Kecil Menengah; Implementasi yang ada berupa: a) Pemberian pelayanan perizinan “ONE
STOP SERVICE”; b) Memperkuat struktur industri dengan
memberikan berbagai jenis pelatihan (peningkatan ketrampilan, desain industri, diverifikasi produk, kemasan produk, cara produksi yang baik dan standarisasi produk);
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 31
c) Restrukturisasi mesin peralatan industri kecil dan menengah dengan memberikan bantuan mesin peralatan;
d) Pengembangan One Village One Product (OVOP) di sentra-sentra produk IKM;
e) Fasilitasi pengurusan Hak Atas Kelayakan Intelektual).
4) Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian. Implementasi yang ada antara lain: a) Melakukan pendidikan dan pelatihan bagi
pelaku usaha industri di bidang teknis, bisnis, kewirausahaan dan manajemen baik yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang dan bekerjasama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Provinsi Jawa Timur;
b) Melakukan pendidikan dan pelatihan bagi para aparat pembina industri baik yang dilakukan oleh lembaga pendidikan di Kabupaten Malang dan mengirim aparat pembina untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan di Provinsi Jawa Timur;
c) Melakukan magang kerja.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 32
5) Penerapan Standar Nasional Indonesia
Langkah-langkah/implemetasi yang dilakukan:
a) Melakukan sosialisasi terhadap
perusahaan industri yang komoditinya
wajib SNI;
b) Memfasilitasi pengurusan SNI;
c) Memberikan Pembelajaran bagi pelaku
usaha industri akan kepentingan SNI.
b. Pengembangan Perdagangan
Dengan fokus pada:
1) Stabilisasi dan Penguatan Pasar Dalam
Negeri;
Langkah-langkah yang dilakukan:
a) Pasar lelang agro Jatim;
b) Kantor perwakilan dagang Jatim yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia;
c) Misi dagang;
d) Sistem Resi Gudang.
2) Peningkatan Ekspor dan Kerja Sama
Internasional;
Langkah-langkah yang dilakukan :
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 33
a) Peningkatan ekspor dan impor dapat
dilihat melalui neraca perdagangan
ekspor-impor Kabupaten Malang pada
tahun 2013 mengalami surplus sebesar
US$ 266.601.460,95, jika dibandingkan
neraca perdagangan pada tahun 2012
sebesar US$264.511.055,69 mengalami
kenaikan sebesar US$ 2.090.405,26
(0,79%);
b) Realisasi nilai ekspor Kabupaten Malang
tahun 2013 sebesar US$ 338.273.135,89,
jika dibandingkan dengan nilai ekspor
tahun 2012 sebesar US$ 329.315.314,80
mengalami kenaikan sebesar US$
8.957.821,09 (2,72%);
c) Sedangkan volume ekspor Kabupaten
Malang tahun 2013 sebesar
201.720.017,00 Kg, jika dibandingkan
dengan volume ekspor pada tahun 2012
sebesar 196.717.985,46 Kg mengalami
kenaikan sebesar 5.002.031,54 Kg
(2,54%).
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 34
3) Pengkajian Kebijakan Perdagangan Dalam
Mendukung Implementasi Masyarakat
Ekonomi ASEAN;
Langkah-langkah yang dilakukan:
a) Melindungi kepentingan industri
Kabupaten Malang;
b) Melindungi lapangan kerja;
c) Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Malang;
d) Meningkatkan konsumsi dalam negeri,
akan tetapi yang harus dikonsumsi
adalah produk dalam negeri pada
umumnya dan produk dari Kabupaten
Malang pada khususnya.
4) Pengembangan Fasilitas Pembiayaan Ekspor;
Langkah-langkah yang dilakukan: khusus
untuk calon eksportir, Pemerintah Daerah
Kabupaten Malang memfasilitasi pembiayaan
melalui bank-bank Devisa untuk
mendapatkan kredit usaha.
5) Edukasi Publik Mengenai Masyarakat
Ekonomi ASEAN 2015.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 35
Langkah-langkah yang dilakukan:
a) Pemerintah Daerah Kabupaten Malang
telah bekerjasama dengan Pemerintah
Provinsi Jawa Timur dalam hal ini
Disperindag Provinsi Jawa Timur untuk
mengikuti pelatihan Diklat Pengembangan
Produk dan Kemasan untuk pasar ekspor
dan diklat prosedur ekspor;
b) Telah dilakukan sosialisasi kebijakan di
bidang ekspor dan impor agar para
eksportir dan importer lebih memahami
mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN
2015
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 36
3. DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
Strategi yang ada pada Dinas Pertanian dan
Perkebunan berupa Pengembangan Pertanian
dengan fokus:
a. Peningkatan Investasi Langsung di Sektor
Pertanian, dengan implementasi:
1) Pengembangan Kawasan Komoditi Strategis
Tahun 2012 s/d 2014 :
- Kopi arabika: 1000 Ha;
- Tebu: 300 Ha;
- Tembakau: 300 Ha;
- Kakao: 300 Ha;
- Cengkeh: 200 Ha;
- Jeruk Keprok 55 : 100 Ha;
- Pisang Mas Kirana : 60 Ha
2) Peningkatan Mutu Hasil Pertanian
- Bongkar ratoon (tebu) : 2431 Ha;
- Rawat ratoon (tebu) : 2715 Ha;
- Kebun Bibit Datar (tebu) : 49 Ha;
- Melindungi kawasan kopi dengan indikasi
geografis;
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 37
- Sekolah Lapang Pengendalian hama
terpadu untuk kopi , kakao, tebu, kopi;
- Sekolah Lapang Good Agriculture Practice
(Sekolah Lapang Budidaya Yang Benar);
- Sekolah Lapang GHP (Good Handling
Practice ).
b. Peningkatan Akses Pasar
Implementasi yang ada yaitu:
1) Festival Citarasa kopi;
2) MoU petani dengan eksportir kopi (Asal Jaya
Dampit);
3) MoU petani dengan eksportir kakao (Guyub
Santoso Blitar);
4) Wisata Petik Jeruk.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 38
4. DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
Strategi yang dilakukan berupa Pengembangan
Pertanian (Subsektor Peternakan), dengan fokus
berupa:
a. Peningkatan Investasi Langsung.
Implementasi berupa:
1) Kemudahan Akses modal bagi peternak
untuk meningkatkan usaha melalui : KKPE,
KUR, KUPS , CSR;
2) Menarik Investor dengan Promosi dan
ekspose potensi terhadap peluang usaha
dibidang peternakan melalui media cetak
dan elektronik;
3) Melaksanakan dukungan penuh terhadap
Surat Gubernur No: 524/8838/023/2010
tanggal 30 Juni 2010, tentang larangan
Import Sapi Potong sejak tanggal
ditetapkannya sampai sekarang, sehingga
gairah berinvestasi pada usaha budidaya
sapi potong meningkat;
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 39
4) Kemudahan Akses modal bagi peternak
untuk meningkatkan usaha melalui: KKPE,
KUR, KUPS, CSR.
b. Pengamanan dan Peningkatan Kualitas Produk.
Implementasi berupa:
1) Pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH)
untuk menghasilkan produk daging yang
ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) di
Kepanjen, Lawang dan Bululawang. Dan
akan dilanjutkan tahun 2015 untuk RPH.
Singosari, Tumpang dan Pujon;
2) Pembangunan Tempat Penampungan Susu
(TPS) lengkap dengan alat pendingin (Cooling
Unit) pada central produksi susu yang baru
berkembang antara lain: Lawang, Tumpang,
Poncokusumo, Kalipare dan Wajak senilai
± Rp. 2,8 Milyar.
c. Peningkatan Produksi dan Produktifitas
Implementasi berupa:
1) Memberlakukan penggunaan pakan ternak
yang tepat kualitas dan kuantitas bagi
semua komoditi ternak;
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 40
2) Pencegahan dan penanggulangan penyakit
melalui vaksinasi Brucella pada sapi perah
dan AI pada unggas serta pengobatan
massal pada ternak besar.
d. Peningkatan Genetis Ternak sebagai Bibit
Unggul
Implementasi berupa:
1) Optimalisasi pelaksanaan Program
Teknologi/Inseminasi Buatan (IB);
2) Pendirian unit Pelaksana Teknis Dinas Sapi
Perah dan Pengolahan Hasil di Wajak
dengan biaya ± Rp. 5 Milyar.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 41
5. DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Strategi dilakukan melalui Pengembangan
Kelautan dan Perikanan dengan fokus:
a. Penguatan Kelembagaan dan Posisi Kelautan
dan Perikanan.
Implementasi yang ada berupa:
1. Memperkuat kelembagaan pelaku usaha
agribisnis perikanan untuk mempercepat
penyerapan dan penyebarluasan teknologi
dan inovasi kelautan dan perikanan melalui
pembinaan/pendampingan secara intensif;
2. Mendorong/memotivasi peningkatan dinamika
kelompok dalam mengakses informasi-
informasi terbaru sesuai perkembangan
kebutuhan pasar yang berhubungan dengan
usaha yang tengah dijalankan kelompok;
3. Meningkatkan ketrampilan kelompok dalam
mengelola usahanya melalui pelatihan-
pelatihan teknis terstandard yang mampu
menunjang hasil produksi kelompok dengan
kualitas yang kompetitif pada level pasar
MEA;
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 42
4. Memberikan peran kepada KUD Mina
Lembaga Masyarakat Pesisir sebagai Mitra
Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan
Pelelangan Ikan.
b. Peningkatan Daya Saing Kelautan dan
Perikanan
Implementasi yang ada berupa:
1) Pemberian bantuan alat tangkap dan alat
bantu penangkapan ikan di laut;
2) Pembangunan prasarana kegiatan
penangkapan ikan di Pelabuhan seperti
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sendangbiru;
3) Pemberian alat navigasi GPS untuk
mendukung operasional penangkapan ikan;
4) Pembinaan Teknis Penangkapan Ikan;
5) Penyediaan tenaga Pengawas Perikanan di
Pelabuhan untuk membantu mempercepat
proses pengurusan ijin operasional
penangkapan ikan;
6) Pemberian Ijin Usaha Penangkapan ikan
untuk menurunkan Illegal Fishing.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 43
c. Penguatan dan Peningkatan Pasar Ekspor.
Implementasi yang ada berupa:
1) Sertifikasi pengawakan kapal Ahli Nautika
Kapal Perikanan (ANKAPIN) dan Ahli
Teknika Kapal Perikanan (ATKAPIN) yang
merupakan syarat ekspor ikan tangkapan
laut;
2) Sertifikasi CBIB sebagai jaminan syarat
ekspor ikan hasil budidaya;
3) Ikut serta dalam pameran-pameran dan
forum bisnis kelautan dan perikanan pada
tingkat daerah, regional dan nasional.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 44
6. DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Strategi yang dilakukan berupa Pengembangan
Energi, dengan fokus:
a. Pengembangan sub sektor ketenagalistrikan
dan pengurangan energi fosil (Bahan Bakar
Minyak).
Implementasi yang ada berupa:
1) Perluasan jaringan distribusi listrik di
dusun-dusun belum berlistrik yang memiliki
potensi pengembangan produk-produk
UMKM dan kegiatan produktif yang
memerlukan energi listrik (masih terdapat
109 Lokasi yang belum teraliri listrik);
2) Penerapan kewajiban manejemen energi
pada pemanfaatan energi oleh perseorangan
atau badan usaha untuk meningkatkan
efisiensi penggunaannya (seluruh pengguna
energi);
3) Monitoring pemanfaatan energi oleh
perseorangan atau badan usaha (badan
usaha pengguna energi primer selain listrik).
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 45
b. Pengembangan sub sektor energi baru,
terbarukan dan konservasi energi.
Implementasi yang ada berupa:
1) Pembangunan digester biogas untuk
penyediaan pemerataan energi di perdesaan
(yang sudah terbangun saat ini sebanyak
5.418 unit);
2) Pengembangan pemanfaatan biogas menjadi
energi listrik untuk usaha
produktif/Kampung Mandiri Energi
(1 Lokasi).
c. Peningkatan pasokan energi dan listrik agar
dapat bersaing dengan negara yang memiliki
infrastruktur lebih baik.
Implementasi yang ada berupa Penerbitan
persetujuan prinsip untuk :
- Rencana pembangunan PLTA Karangkates
IV dan V dan Kesamben (Kapasitas 32 MW);
- Rencana pembangunanan PLTM Kali Konto
(Kapasitas 20 MW).
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 46
7. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika
Strategi yang dilakukan berupa Pengembangan
Infrastruktur, dengan fokus Peningkatan Daya
Saing Infrastruktur.
Implementasi yang ada yaitu:
a. Status Pengelolaan Bandara:Sejak dibukanya
kembali bandara Abdulrachman Saleh melayani
penerbangan sipil tahun 2005, pengelolaannya
dilakukan oleh pemerintah propinsi, dan mulai
tahun 2012 pelayanan penerbangan sipil
Abdulrachman Saleh Malang dikelola UPTD
Bandara Abdulrachman Saleh dibawah
pembinaan Dinas Perhubungan dan LLAJ
Provinsi Jawa Timur;
b. Peningkatan Fasilitas Transportasi Udara dan
Fasilitas Transportasi Darat;
c. Peningkatan maskapai dan jenis pesawat serta
frekuensi pelayanan yang ada.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 47
8. DINAS BINA MARGA
Strategi yang dilakukan berupa Pengembangan
Infrastruktur, dengan fokus:
a. Pengembangan Infrastruktur Konektivitas.
Implementasi berupa Peningkatan kapasitas
jalan dan jembatan dengan memprioritaskan
aksessibilitas antar wilayah terutama daerah
produksi dan pusat ekonomi;
b. Peningkatan Daya Saing Infrastruktur
Implementasi berupa Peningkatan kapasitas
jalan dan jembatan dengan umur konstruksi
yang panjang;
c. Pengembangan Infrastruktur Sistem
Pembayaran.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 48
9. DINAS KOPERASI DAN UMKM
Strategi yang dilakukan berupa Pengembangan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dengan
fokus:
a. Peningkatan Daya Saing Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah dari Sisi Pembiayaan
Adapun implementasi yang ada berupa
PKK – BLUD Dana Bergulir:
1) Dana dari Pemerintah Kabupaten Malang
Rp. 4.480.340.000,-
Pengguliran sampai dengan 30 Oktober 2014
sebesar Rp. 14.319.500.000,- dengan
rincian
sebagai berikut :
- Rp. 11.069.500.000,- kepada 477 UKM
- Rp. 3.250.000.000,- kepada 32 Koperasi
Termasuk khusus tahun 2014
Rp. 2.367.500.000,-
- Rp. 2.237.500.000,- kepada 96 UKM
- Rp. 130.000.000,- kepada 2 Koperasi
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 49
2) Dana hibah dari Pemerintah Kabupaten
Malang Rp. 610.000.000,- diperuntukan
bagi para karyawan/keluarga dan
masyarakat dilingkungan industri rokok
atau daerah penghasil tanaman tembakau
yang telah mendapat pelatihan ketrampilan
kewirausahaan bagi 40 kelompok 20 desa
11 kecamatan per kelompok sebesar
Rp. 15.250.000,-;
3) Dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa
Timur Rp. 4.100.000.000,- Tahun 2014
diperuntukan bagi 164 koperasi wanita
@ Rp. 25.000.000,- sebagai reward ke dua
setelah mendapatkan evaluasi dari
perguruan tinggi;
4) Dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa
Timur Rp. 25.000.000,- tahun 2014
diperuntukan sebagai perkuatan permodalan ritel
sebesar Rp. 25.000.000,-;
5) Dana Bantuan Sosial th. 2014 dari
Kementerian Koperasi dan UKM RI masing–
masing kepada:
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 50
a) KUD Dampit sebesar Rp. 100.000.000,- untuk program sarana produksi pertanian;
b) KAN Jabung sebesar Rp. 50.000.000,- untuk stimulan pembangunan reaktor biogas;
c) Koperasi Margo Mulyo sebesar Rp. 325.000.000,- untuk pengembangan sapi perah;
d) Koperasi Pasar Prajurit Sitiarjo untuk revitalisasi pasar tradisional sebesar Rp. 900.000.000,- masih dalam proses.
b. Pengembangan Daya Saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam rangka peningkatan eligibilitas dan kapabilitas daya saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dengan implementasi: 1) DPA – Dinas Koperasi dan UMKM
a) Sosialisasi prinsip-prinsip Perkoperasian baik UU, PP, Peraturan Menteri, Peraturan Gubernur dan Peraturan Bupati kepada 105 Koperasi;
b) Pelatihan bagi pengawas 175 koperasi dalam rangka meningkatkan kemampuan pemeriksaan dan pengawasan koperasi;
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 51
c) Bimbingan teknis kepada pengurus/karyawan/anggota koperasi peternakan dan pertanian sejumlah 50 koperasi/KUD;
d) Pelatihan ketrampilan kewirausahaan utamanya kepada 300 UMKM;
e) Pelatihan ketrampilan kewirausahaan bagi karyawan/keluarga dan masyarakat dilingkungan industri rokok atau daerah penghasil tanaman tembakau kepada 1.500 orang bergabung pada 60 kelompok .
2) Fasilitasi Pembinaan dari Provinsi Jawa Timur. Berupa Bimbingan teknis bagi pengurus/pengawas/anggota koperasi tebu rakyat, peternakan, masyarakat desa hutan sebanyak 150 koperasi.
3) Fasilitasi Pembinaan dari Kementerian Koperasi Berupa Sosialisasi HAKI kepada 50 Koperasi dan UMKM.
c. Mendorong Pemberdayaan Sektor Riil dan Daya
Saing UMKM.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 52
10. DINAS PENDIDIKAN Strategi yang ada dilakukan melalui
Pengembangan Tenaga Kerja dengan fokus
pada:
a. Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja
b. Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas
Tenaga Kerja
Adapun implementasi yang dilakukan berupa:
a) Mengoptimalkan sekolah vokasi yang telah
ada sebanyak 214 SMK, meliputi SMK Negeri
sebanyak 8 dan SMK Swasta sebanyak 106;
b) Merencanakan pembangunan SMKN baru
sesuai kompetensi dan relevansi sebanyak
4 Unit Sekolah Baru (USB) di Kecamatan
Wonosari dengan kompetensi Perhotelan,
Kecamatan Wajak dengan kompetensi
Perikanan dan Kecamatan Pagak dengan
kompetensi Industri serta merencanakan
pembangunan SMKN Seni di Kecamatan
Singosari;
c) Membangun SMPN di Kecamatan Dau dan
Kecamatan Karangploso;
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 53
d) Mengimplementasikan SMK Mini dan
Akademi Komunitas di SMK dan Pesantren;
e) Meningkatkan jalinan kerjasama antara
sekolah vokasi dengan industri seperti Astra,
Honda, Traktor Nusantara dan lainnya;
f) Meningkatkan pendidikan dan pelatihan
(diklat) bagi Tenaga Pendidik dan
Kependidikan (TPK) antara lain pelatihan IT,
Kurikulum 2013, calon Kepala Sekolah,
kedinasan dan lain–lain guna meningkatkan
kualitas diri;
g) Optimalisasi sekolah model dan sekolah
rujukan nasional;
h) Meningkatkan jalinan kerjasama dengan
sekolah di Cina, Thailand dan lainnya;
i) Mengoptimalkan pendidikan non formal
seperti PKBM (Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat) sebanyak 64 lembaga dan
Keaksaraan Fungsional;
j) Mengikuti lomba–lomba sain dan teknologi;
k) Menerbitkan jurnal pendidikan;
l) Implementasi Kurikulum 2013.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 54
11. DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Strategi yang ada dilakukan melalui Pengembangan Tenaga Kerja dengan fokus pada: a. Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja
Implementasinya berupa: 1) Memberikan Pelatihan persiapan kerja
bagi angkatan kerja muda/siswa yang baru lulus sebanyak 250 orang untuk memberikan bekal bagi mereka sebelum memasuki dunia kerja yang diharapkan bisa memiliki jiwa ketenagakerjaan dengan semangat kerja yang tinggi loyalitas, etos kerja dan etika kerja yang diharapakan bisa menjadi daya saing di dunia kerja ;
2) Melaksanakan pelatihan ketrampilan berbasis masyarakat dengan bidang kejuruan dan materi pelatihan didasarkan pada kebutuhan pasar, yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dengan produk berkualitas dan mampu bersaing didunia kerja dan pangsa pasar jumlah peserta 360 orang.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 55
b. Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja. Implementasinya berupa: 1) Pelatihan Bengkel Sepeda motor berbasis
kompetensi bagi masyarakat untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta meningkatkan ketrampilan di dunia otomotif sehingga bisa bekerja ditempat kerja atau membuka usaha baru 40 orang;
2) Memberikan Pelatihan Bimbingan Kompetensi bagi Lembaga Pelatihan Kerja sebagai mitra kerja Pemerintah dalam meningkatkan sumber Daya Masyarakat 40 orang;
3) Melaksanakan Pelatihan Kewirausahaan bagi usaha-usaha kecil dalam meningkatkan management usaha dan produktivitas tenaga kerja 60 UMKM;
4) Memberikan sertifikasi dan akreditasi bagi LPKS sebanyak 20 LPK kerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur;
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 56
5) Melaksanakan uji kompetensi untuk
mendapatkan sertifikasi dari LSP bagi
UMKM binaan dengan Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten Malang.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 57
12. DINAS KESEHATAN Strategi yang ada dilakukan melalui
Pengembangan Kesehatan dengan fokus pada:
a. Peningkatan Ketahanan Pasar Jamu
Implementasinya berupa:
1) Peningkatan Kapasitas Jamu Gendong di
Wilayah Kabupaten Malang;
2) Peningkatan Kapasitas Usaha Mikro Obat
Tradisonal (UMOT) dan Usaha Kecil Obat
Tradisonal (UKOT) di Wilayah Kabupaten
Malang;
3) Peningkatan Kuantitas Puskesmas
dengan Pelayanan Kefarmasian
Komplementer antara Obat Medis dengan
Obat Tradisional;
4) Melakukan Pembinaan, Pengawasan dan
Pengendalian Sarana produksi dan
Sarana Distribusi Obat Tradisional.
b. Peningkatan Akses Pasar
Implementasinya berupa:
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 58
1) Pembinaan industri rumah tangga terkait
dengan sertifikasi produksi pangan
industri rumah tangga (SPP-IRT);
2) Menfasilitasi industri rumah tangga
pangan yang tidak mampu untuk
mendapatkan sertifikat (ijin edar) PIRT
setiap tahun sebanyak 200 sarana;
3) Melakukan pengawasan dan pengendalian
untuk sarana, toko, pasar secara berkala
dan insidensil menjelang lebaran untuk
obat, makanan minuman dan kosmetika;
4) Melakukan pemeriksaan sampel makanan
minuman yang dicurigai mengandung
bahan tambahan pangan yang dilarang
termasuk jajanan pangan anak sekolah;
5) Membagikan brosur pada event-event
tertentu tentang keamanan pangan.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 59
13. DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA Strategi yang ada dilakukan melalui
Pengembangan Kepariwisataan dengan fokus
pada:
a. Pengembangan Destinasi Wisata
Implementasinya berupa:
1) Daya Tarik Wisata Alam
a) Snorkling, Diving dan Surving di
Pantai Lenggoksono Kecamatan
Tirtoyudo;
b) Wisata Mangrove, snorkling di
Pantai Sendangbiru Kecamatan
Sumbermanjing Wetan;
c) Kafe di Pantai Balekambang.
2) Daya Tarik Wisata Buatan
a) Food Center di Taman Rekreasi
Sengkaling;
b) Kolam renang baru di Dampit, Turen
dan Pakisaji.
3) Daya Tarik Wisata Budaya
a) Pembangunan Museum Singhasari
Malang;
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 60
b) Wisata kuliner dan tempat ritual
sangkala dalam rangka Gebyar Ritual
1 Suro di Gunung Kawi Kecamatan
Wonosari;
c) Paralayang di Desa Wisata Pujon Kidul
Kecamatan Pujon;
d) Penataan dan Pengembangan di Desa
Wisata Sanankerto Kecamatan Turen
(Wisata Bambu);
e) Penataan dan Pengembangan di Desa
Wisata Selorejo Kecamatan Dau (Agro
Jeruk);
f) Pembukaan Goa Raksasa di Desa
Wisata Ngadas Kecamatan
Poncokusumo.
b. Pengembangan Acara (Event) Pariwisata
Implementasi yang ada di Event Natal dan
Tahun Baru di Taman Wisata Air Wendit
(Januari)
1) Upacara Mauludan di Pantai Ngliyep
Kecamatan Donomulyo (Januari);
2) Upacara Jalanidipudja di Pantai
Balekambang (Maret);
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 61
3) Festival Kopi di Wonosari (Maret);
4) Syukuran Nelayan di Pantai Tamban
Sumbermanjing Wetan (April);
5) Malang Marathon Ten Beach (April);
6) Grebeg Tengger Tirto Aji di Taman
Wisata Air Wendit (Mei);
7) Jaz Kawi (Mei);
8) Event Idul Fitri dan Liburan di Taman
Wisata Air Wendit (Juli);
9) Upacara Petik Laut di Pantai
Sendangbiru (September);
10) Upacara Karo di Ngadas Poncokusumo
(Oktober);
11) Festival Pelangi Budaya Suku Tengger
di Ngadas (Oktober);
12) Suroan di Gunung Kawi Kecamatan
Wonosari (Oktober);
13) Suroan di Pantai Balekambang
(Oktober);
14) Kirab Budaya di Kecamatan
Gondanglegi (November);
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 62
15) Gumebyar Bhumi Kanjuruhan
( November – Desember );
16) Event Natal dan Tahun Baru di Sitiarjo
Sumbermanjing Wetan (Desember);
17) Bersih desa yang diselenggarakan oleh
desa–desa yang ada di Kabupaten
Malang.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 63
14. DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG Dengan fokus pada: a. Pengembangan Infrastruktur Konektivitas,
adapun implementasinya adalah: 1) Seluruh kegiatan prioritas konektivitas
dalam MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) dilaksanakan melalui pengembangan sinergitas pembangunan antara Pemerintah pusat dan daerah serta antar wilayah. Sinergitas pembangunan antar wilayah melalui penguatan konektivitas nasional yang memanfaatkan posisi geo-strategis regional dan global akan menjadi tulang-punggung yang membentuk postur konektivitas nasional dan sekaligus diharapkan berfungsi menjadi instrumen pendorong dan penarik keseimbangan ekonomi wilayah. Hal ini tidak hanya dapat mendorong kegiatan ekonomi yang lebih merata ke seluruh wilayah Indonesia, tetapi dapat juga menciptakan kemandirian dan daya saing ekonomi nasional yang terintegrasi satu sama lain. Termasuk dalam infrastruktur konektivitas ini adalah pembangunan
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 64
jalur transportasi dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta seluruh regulasi dan aturan yang terkait dengannya;
2) Konektivitas tersebut harus didukung
oleh sistem transportasi nasional dengan
pola keterpaduan antar dan intramoda
dengan mempertimbangkan karakteristik
tiap moda transportasi, pola
pengembangan wilayah, aspek geografis,
faktor spesifik wilayah, dan pemilihan
teknologi yang tepat. Penyusunan
rencana aksi Penguatan Konektivitas
Nasional dalam MP3EI dimaksudkan
untuk beberapa hal sebagai berikut:
a) Menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi utama untuk memaksimalkan
pertumbuhan;
b) Memperluas pertumbuhan ekonomi
melalui peningkatan aksesibilitas dari
pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, dan
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 65
c) Menyebarkan manfaat pembangunan
secara luas (pertumbuhan yang
inklusif dan berkeadilan) melalui
peningkatan konektivitas dan
pelayanan dasar ke daerah tertinggal,
terpencil dan perbatasan dalam
rangka pemerataan pembangunan.
3) Bercermin dari permasalahan tersebut,
UU 32/2004 mencoba membagi setiap
urusan pemerintahan dengan
menggunakan tiga kriteria yaitu
externalitas, akuntabilitas dan efisiensi.
Dengan cara tersebut maka dalam setiap
urusan akan jelas apa-apa saja yang
menjadi kewenangan Pusat, Provinsi dan
Kabupaten/Kota, Pembagian urusan
tersebut dituangkan dalam
PP 38/2007. Untuk mencegah terjadinya
multi interpretasi, maka dari setiap
urusan yang diserahkan ke daerah
diikuti dengan aturan yang jelas
bagaimana untuk melaksanakan urusan
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 66
tersebut. Pengaturan tersebut yang
sekarang ini dikenal dengan istilah NSPK
(Norma, Standard, Prosedur dan kriteria)
yang dahulu sangat populer dengan
istilah juklak dan juknis untuk
mengerjakan urusan tersebut. NSPK
tersebut diharapkan dapat menciptakan
kejelasan bagi daerah untuk
melaksanakan urusan tersebut dan
memudahkan pengawasan dan
pembinaan dari Pusat.
b. Implementasi Peningkatan Daya Saing
Infratruktur
1) Aspek lain yang belum diperhitungkan
dalam MP3EI adalah dampak lingkungan
dari pembangunan infrastruktur. Hingga
saat ini, belum ada suatu kajian yang
komprehensif mengenai tingkat
kerusakan lingkungan akibat
pembangunan infrastruktur transportasi
dan energi. “Bila infrastruktur hanya
menjadi tujuan, yang dikerjakan hanya
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 67
proyek mahal, sulit, dan tidak efisien.
Setiap kali kita membangun infrastruktur
harus melihat tujuan,” Sebagai contoh,
pembangunan infrastruktur di Tiongkok
dilakukan dengan melihat tujuan
bernegara. Apa pun yang dibangun
mempunyai nilai tambah, serta membuat
produk dari negara itu berdaya saing.
“Jika kita mempunyai daya saing, kita
akan menang. Investasi akan masuk,
perdagangan unggul, dan neraca
perdagangan juga akan lebih baik,” ;
2) Dengan adanya semua keunggulan
tersebut, pertumbuhan ekonomi negara
semakin tinggi, lapangan kerja semakin
terbuka lebar, serta kesejahteraan
masyarakat juga semakin luas dan
merata. Apalagi, salah satu fungsi dari
infrastruktur adalah konektivitas.
Namun, konektivitas di sini bukan hanya
konektivitas manusia, yang lebih utama
adalah konektivitas barang. Harus ada
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 68
infrastruktur yang membuat aliran
barang berjalan lancar kemana pun. “Hal
yang perlu diingat, anggaran pengadaan
infrastruktur itu tidak harus dari APBN.
Swasta dan masyarakat juga bisa
melakukan pembangunan infrastruktur.
Dana APBN hanya untuk membangun
infrastruktur dasar yang dibutuhkan
rakyat miskin,”
3) Pembangunan infrastruktur memiliki
empat pilar, yakni pemerintah, swasta,
masyarakat madani, dan akademikus.
Selama ini, ada tiga hal yang menjadi
kelemahan dalam pembangunan
infrastruktur, yakni implementasi,
koordinasi, dan sumber daya manusia.
“CSID didirikan untuk mengisi pilar ke
empat yakni akademikus, dan menutup
kelemahan sumber daya manusia,”
c. Pengembangan infrastruktur sistem
pembayaran
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 69
1) Penguatan dari sisi infrastruktur menjadi
fokus utama dalam pengembangan
sistem pembayaran. Persiapan
mengahadapi era integrasi ekonomi di
kawasan ASEAN melalui MEA terus
dilakukan dan menjadi faktor utama
dalam penguatan infrastruktur sistem
pembayaran, baik sistem pembayaran
yang diselenggarakan oleh Bank
Indonesia maupun oleh pihak di luar
Bank Indonesia;
2) Selanjutnya dalam rangka memperkuat kelembagaan industri sistem pembayaran di Indonesia, Bank Indonesia telah memfasilitasi pelaku industri sistem pembayaran dalam pendirian Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan Asosiasi Penyelenggara Pengiriman Uang Indonesia (APPUI). ASPI dan APPUI diharapkan mampu menjadi mitra strategis Bank Indonesia dalam menciptakan industri sistem pembayaran yang semakin handal;
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 70
3) Untuk satu tahun ke depan, kebijakan dan arah pengembangan sistem pembayaran akan tetap difokuskan pada upaya penataan infrastruktur sistem pembayaran dalam rangka meningkatkan keamanan dan efisiensi dalam sistem pembayaran, antara lain melalui penataan infrastruktur sistem pembayaran, pengembangan infrastruktur baru;
4) Penguatan infrastruktur tersebut tercermin dimana Bank Indonesia sebagai penyelenggara sistem pembayaran mulai mengoperasikan layanan setelmen Payment-versus-Payment (PvP) pada Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (Sistem BI-RTGS);
5) Layanan penyelesaian setelmen dari transaksi jual beli valuta asing khususnya United States Dollar (USD) terhadap Indonesian Rupiah (IDR) dilakukan secara bersamaan. Hal ini untuk menghindari terjadinya risiko kegagalan setelmen pada saat pertukaran
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 71
nilai uang dilakukan. antara lain munculnya ragam derivasi produk keuangan global dan hilangnya batasan wilayah ekonomi regional yang digagas melalui MEA maupun kerjasama regional lainnya.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 72
15. KANTOR PENANAMAN MODAL
Strategi yang ada dilakukan melalui
Pengembangan Investasi dengan fokus pada:
a. Peningkatan investasi melalui peningkatan
kepastian hukum
Penetapan kawasan peruntukkan industri
meliputi
1) Kawasan industri;
2) Lokasi industri yang telah berkembang;
3) Home Industri (Perda No 3 Tahun 2010).
b. Kemudahan Berusaha
1) Fasilitasi kepada calon investor ;
2) Kemudahan untuk memperoleh lahan
c. Perluasan Investasi
Keamanan dan kenyamanan berusaha
adanya jaminan dari Kepolisian setempat
(Perluasan PT. Otsuka Indonesia, PT.
Beiersdorf Indonesia dan PT. Agro Mitra
Alimentare)
d. Database Investasi
1) Adanya Website Penanaman Modal;
2) Buku Profil Perusahaan.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 73
e. Peningkatan Daya Saing Investasi
1) Adanya promosi investasi;
2) Pembuatan Buku Profil Investasi;
3) Pembuatan Brosur, Leaflet dan lain-lain.
f. Perluasan investasi Perusahaan Nasional di
Kawasan ASEAN.
Implementasinya dengan mengadakan
kegiatan Peningkatan Koordinasi dan
Kerjasama di Bidang Penanaman Modal
antara Instansi Pemerintah dengan Dunia
usaha melalui Forum Investasi dan Temu
Usaha, dengan tujuan: berbagi wawasan
tentang pengembangan dan perluasan
investasi; meningkatkan komunikasi, kerja
sama dan kemitraan antar Pelaku Usaha.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 74
16. BAGIAN PENGELOLA DATA ELEKTRONIK
Strategi yang ada dilakukan melalui:
a. Pengembangan Infrastruktur, dengan
implementasi:
1) Pengembangan Infrastruktur Konektivitas;
2) Peningkatan Daya Saing Infrastruktur;
3) Pengembangan Infrastruktur Sistem
Pembayaran;
4) Jaringan internet di seluruh kantor
kecamatan dan beberapa desa;
5) Bekerja sama dengan PT. Telkom dalam
program Kabupaten Malang Digital
Society.
b. Pengembangan Kepariwisataan, dengan
implementasi:
1) Pengembangan Destinasi Wisata;
2) Pengembangan Acara (event) Pariwisata;
3) Publikasi melalui website http://www.malangkab.go.id;
4) Telecenter DWG Sakti Desa Gubugklakah
Kecamatan Poncokusumo.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 75
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 76
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015 77