filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut a.l. kroeber,...

43
Telaah Kejayaan Nusantara menuju Neo-Maritim Indonesia Renny Masmada

Upload: vonhan

Post on 03-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Telaah Kejayaan Nusantara

menuju

Neo-Maritim Indonesia

Renny Masmada

Page 2: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

“Peristiwa demi peristiwa membentuk kita menjadi semakin dewasa menyikapi

perkembangan peradaban warisan nenek moyang kita, tidak saja nusantara Jawa, namun

yang tersebar di seluruh nusantara seperti untaian permata di atas samudra biru, maupun

yang kemudian dibawa oleh masyarakat sebrang lautan. India dan Cina.

Kita semakin maju bersamaan dengan percampuran kebudayaan

itu. Namun sejarah mencatat, kita terlalu mudah untuk saling

curiga satu dan lainnya.

Peradaban dan kebudayaan akhirnya saling berbenturan. Darah

telah banyak tumpah di tanah tercinta ini untuk alasan yang tidak

jelas. Kenapa itu harus kita lakukan? Kita akhirnya menjadi budak

bagi diri kita sendiri.

Peradaban tidak lagi menjadi penting. Selain berpikir bagaimana kita mendapatkan

kebahagiaan atas pemerkosaan nilai-nilai peradaban?

Perpecahan akan semakin membuka jurang kecurigaan yang akhirnya akan

menenggelamkan peradaban selamanya.

Perpecahan ini akhirnya mengantarkan kita pada kelemahan terhadap kepercayaan

diri kita pada kekuatan yang tersimpan di setiap rongga dada kita. Kekayaan alam dan

kebudayaan yang seharusnya dapat membawa kita pada kemajuan dan kesejahteraan

rakyat hanya akan menjadi mimpi.

Akhirnya kita hanya akan menjadi pelayan bangsa asing. Warisan yang tersimpan,

akan menjadi milik orang lain.

Kita harus bersatu. Kita harus mempersatukan segala perbedaan untuk satu tujuan,

keberlangsungan tanah ini di tangan kita, bukan bangsa lain. Seluruh nusantara harus

bersatu.

Lihat saudara-saudaraku. Ini adalah Kiai Surya Panuluh. Pusaka milik Sang Prabu Sri

Kertarajasa, pendiri kerajaan ini. Yang diberikan kepada Paman Arya Tadah. Pekan lalu

pusaka besar ini diberikan kepadaku.

Pagi ini, aku sangat bangga atas anugerah Dewata.

Page 3: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Saudara-saudaraku, sesuai dengan sifat dan nama pusaka ini, Surya Panuluh, sebagai

penerang persada jagad raya, yang kini menjadi genggamanku.

Aku, Gajah Mada, Mahapatih Amangkubumi Majapahit, Wilwatikta Agung,

bersumpah ..........:

Lamun huwus kalah

nusantara,

isun amukti palapa,

lamun kalah Gurun,

ring Seram, Tanjung Pura,

ring Haru, ring Pahang,

Dompo, ring Bali, Sunda,

Palembang, Tumasik,

samana isun amukti

palapa. “

(Majapahit, 1334)

Page 4: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

daftar isi

.

Bagian 1 Prawacana 7

Bagian 2 Temuan Sejarah 9

Bagian 3 Gajah Mada, Politik Nusantara dan Konsepsi Neo-Maritim 16

Bagian 4 Penutup 38

Kepustakaan

Tentang Penulis

Page 5: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

kata pengantar

hinneka Tunggal Ika tan hana dharma mangrwa yang tertuang dalam naskah

Sutasoma karya agung Rakawi Tantular menjadi begitu penting untuk dimaknai bagi

bangsa Indonesia saat ini.

Lebih enam ratus tahun lalu, Gajah Mada, seorang negarawan sejati telah

membuktikan keampuhan falsafah ini menjadi kekuatan spiritual untuk membangun

persatuan yang terbukti mampu membawa bangsa yang sangat heterogen ini mencapai

kejayaan yang sangat disegani dan berwibawa di mata mancanegara.

Semua peristiwa sejarah masa itu dikupas

dalam buku ini dengan sangat realistis.

Buku ini diharapkan mampu memberikan

ruang gerak pemikiran yang sangat luas dan

futuristik bagi bangsa ini keluar dari

keterpurukan panjang di segala sektor, terutama

perekonomian, berdasarkan realita sejarah yang

pernah ada di Negara ini.

Kita harus perduli terhadap persoalan bangsa

dengan memberikan perbandingan masa

sekarang dengan sejarah masa lampau.

Kurangnya manuscript, catatan sejarah dan

situs mengenai Gajah Mada menyebabkan

begitu sedikitnya buku, analisis maupun hipotesis

mengenai tokoh besar ini.

Aku memberanikan diri menembus ruang dan waktu wilayah kesejarahan Gajah

Mada melalui berbagai pendekatan, mudah-mudahan dapat meramaikan kekayaan karya

sastra sejarah abad ini.

B

pen

gan

tar

Page 6: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Hipotesis mengenai konsepsi, gagasan dan pokok-pokok pikiran Gajah Mada pada

enam ratus tahun lalu yang terbukti mampu membawa bangsa ini ke zaman keemasan,

mudah-mudahan mampu memberikan sumbangan sangat besar bagi kita untuk kembali

mengkaji-ulang peristiwa sejarah saat itu terhadap kinerja bangsa kita saat ini.

Dalam buku ini, aku begitu percaya

diri memberikan ruang yang begitu luas

pada kita untuk ikut memahami bahwa

bangsa ini adalah bangsa besar, yang

pernah menjadi kekuatan besar di Asia

Tenggara ini, jauh enam ratus tahun lalu.

Majapahit sebagai cikal-bakal Negara

Kesatuan Republik Indonesia saat itu

digambarkan mampu memberikan

kepercayaan yang sangat besar pada

seluruh rakyatnya untuk bersama-sama

membangun rantai kepulauan yang

sangat luas ini.

Pada akhirnya, buku ini terasa begitu penting untuk dibaca. Selain memberikan

pemahaman tentang tokoh sejarah Gajah Mada, juga diharapkan mampu memberikan

sumbangan pemikiran terhadap kebangkitan bangsa yang sekarang sedang mengalami

keterpurukan di segala bidang.

Tangerang Selatan, Januari 2011

Salam Nusantara..!

Renny Masmada

www.rennymasmada.com

www.filmgajahmada.com

Page 7: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Bagian 1

prawacana

eklarasi Djuanda, 13 Desember 1957 menjadi tonggak sejarah lahirnya Wawasan

Nusantara.

Batas laut teritorial yang sebelumnya diatur di dalam Territoriale Zee Maritiem

Kringen Ordinatie 1939 (Ordinasi tentang Laut Teritorial dan Lingkungan Maritim)

peninggalan kolonial Belanda, mengalami perubahan. Wilayah laut Indonesia menjadi

lebih luas. Walau Deklarasi Djuanda ditolak pada Konferensi Hukum Laut di Geneva

tahun 1958, namun momentum ini cukup memberikan semangat maritim yang pernah

ada sejak zaman Indonesia purba dulu.

Deklarasi Djuanda

dikukuhkan pada tanggal 18

Februari 1960 dalam

Undang-Undang No. 4/Prp

tahun 1960 tentang perairan

Indonesia.

Sedang Konsep Nusantara dituangkan dalam Wawasan Nusantara sebagai dasar

pokok pelaksanaan Garis-Garis Besar Haluan Negara melalui Ketetapan MPRS No. IV

tahun 1973. Tahun 1978 pada Konferensi Hukum Laut pada sidang ke tujuh di Geneva,

konsepsi Wawasan Nusantara mendapat pengakuan dunia Internasional.

Dan, pada 10 Desember 1982, dengan perjuangan diplomatik yang tak

kenal lelah, konsep Wawasan Nusantara dapat diterima dan ditetapkan dalam

Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa, United Nations Convention on the

Law of the Sea (UNCLOS), yang kemudian dituangkan dalam Undang-Undang No. 17

tanggal 31 Desember 1985 tentang pengesahan UNCLOS.

D

pen

gan

tar

Page 8: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Apalagi kemudian pada tanggal 26 September 1998, B.J. Habibie mengumumkan

deklarasi yang populer dikenal dengan Deklarasi Bunaken, menyatakan bahwa sudah

waktunya visi pembangunan dan persatuan Indonesia berorientasi ke laut.

Sebagai negara maritim terbesar di

dunia, Indonesia mulai kembali

memiliki kepercayaan diri memiliki

3,9 juta km² luas lautan yang

terbentang di antara 17.500 lebih

pulau yang tercatat sebagai pulau

terbanyak di dunia.

Yang menarik, adalah bahwa

Deklarasi Djuanda melahirkan

konsepsi Wawasan Nusantara.

Sedang Wawasan Nusantara sebenarnya adalah implementasi dari Politik Nusantara

yang diterapkan oleh Gajah Mada, Mahapatih Amangkubumi Majapahit lebih dari 600

tahun lalu.

Page 9: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Bagian 2

temuan sejarah

2.1. PRASEJARAH BANGSA

enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras

besar, yaitu:

1. Caucasoid

Nordic (Eropa Utara sekitar Laut Baltik)

Alpine (Eropa Tengah dan Timur)

Mediterranean (sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arabia dan Irania)

Indic (India)

2. Mongoloid

Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah dan Asia Timur)

Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia dan Filipina)

American Mongoloid (Orang Eskimo di Amerika Utara sampai penduduk Terra del

Fuego di Amerika Selatan)

3. Negroid

African Negroid (benua Afrika)

Negrito (Afrika Tengah, sebagian Malaysia dan sebagian Filipina)

Melanesian (Papua/Irian dan Melanesia)

4. Ras-Ras Khusus (yang tidak dapat diklasifikasikan)

Bushman (di daerah gurun Kalahari di Afrika Selatan)

Veddoid (pedalaman Srilangka, Sulawesi Selatan)

Austroloid (penduduk asli Australia)

Polynesian (Kepulauan Mikronesia dan Polynesia)

Ainu (pulau-pulau Karafuto, Hokkaido di Jepang Utara)

M

pen

gan

tar

Page 10: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Bangsa Indonesia terdiri dari beberapa ras besar yaitu ras Mongoloid, ras Melanesian

dan ras Veddoid.

Menurut Djoko Pramono dalam bukunya Budaya Bahari, sebagian besar teori tentang

kebudayaan prasejarah yang datang dari Barat menjelaskan bahwa nenek moyang

bangsa Indonesia datang dari daratan Asia Tenggara (Indocina/Yunan) dalam dua

gelombang migrasi besar diperkirakan sekitar tahun 5.000 SM dan 2.000 SM.

Dalam buku yang sama, Djoko Pramono justru memberikan hipotesa berbeda.

Beberapa teori justru mengindikasikan dengan kuat bahwa nenek moyang bangsa

Indonesia sudah ada sejak ribuan tahun sebelum migran besar itu.

Sekitar tahun 10.000 SM, nenek moyang bangsa Indonesia sudah

berdiam setidaknya di pulau-pulau Muna, Seram dan Arguni. Hal ini

terungkap berdasarkan temuan sejarah berupa cadas gua yang berisi

lukisan.

Dan lukisan itu banyak dipenuhi dengan lukisan perahu layar sebagai instrument

pokok dalam kehidupan bahari mereka.

Selain itu, temuan lainnya adalah temuan beberapa bukti prasejarah dari suku

Aborijin di Australia bertarikh 25.000 SM yang mempunyai kesamaan karakter dengan

bukti yang ditemukan di pulau Jawa.

Jauh sebelum itu, di Indonesia, banyak ditemukan fosil-fosil yang diduga sebagai

manusia tertua di bumi Nusantara Raya ini.

Tahun 1941, J. Von Konigswald, menemukan fosil rahang bawah yang diduga kuat

sebagai rahang manusia yang hidup pada zaman Antar-Pluvial I-II (sekitar lebih dari

400.000 SM). Temuan di lembah Bengawan Solo itu diberi nama Meganthropus

Palaeojavanicus.

Juga di lembah Bengawan Solo, di dekat desa Trinil, ahli dari Belanda Eugene DuBois

menemukan fosil-fosil berupa tengkorak atas, beberapa gigi dan sebuah tulang paha pada

tahun 1890, yang kemudian diberi nama Pithecanthropus Erectus (manusia kera yang

berjalan tegak).

Page 11: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Berturut-turut kemudian juga ditemukan di dekat desa Ngandong di lembah

Bengawan Solo fosil-fosil yang kemudian dinamakan secara khusus yaitu Homo Soloensis.

Di desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur juga ditemukan fosil dari manusia yang

diduga hidup pada zaman Akhir-Pluvial IV (sekitar tahun 100.000 SM) diberi nama

Homo Wajakensis.

Juga bukti kuat temuan bekas kerajaan Marina di Madagaskar yang

didirikan oleh perantau dari Nusantara pada tarikh sebelum Masehi. Hal yang cukup

menarik apabila kita pahami jarak antara Nusantara sampai ke Madagaskar sejauh kurang

lebih 6.500 km.

Temuan prasejarah di atas memberikan indikasi yang sangat kuat bahwa bangsa

Indonesia adalah bangsa besar yang memang sudah mendiami tanah air ini jauh puluhan

bahkan ratusan tahun sebelum Masehi.

Temuan prasejarah di atas juga mengisyaratkan begitu kentalnya kehidupan nenek

moyang bangsa Indonesia dengan kehidupan bahari. Sebagai pelaut ulung, mereka

terbukti mampu mengarungi dunia sampai ke kawasan Samudra Hindia dan Samudra

Pasifik.

2.2. PERADABAN NUSANTARA

i penghujung abad ke empat, Nusantara Raya ini sudah

mengenal peradaban dengan ditemukannya Prasasti Kutai di

aliran Sungai Mahakam. Mulawarman sebagai Raja yang

memerintah di Kalimantan Timur itu telah “membukukan”

catatan awal perjalanan kebudayaan dan peradaban bangsa.

Disusul kemudian pada abad ke lima, berdiri kerajaan besar

di pulau Jawa, tepatnya di Jawa Barat yaitu kerajaan

Tarumanagara dengan rajanya bernama Purnawarman.

Keberadaan kerajaan besar ini diberitakan melalui setidaknya tujuh prasasti yang kita

sebut dengan prasasti-prasasti Citarum yaitu: Prasasti Ciaruteun di daerah Ciampea-

D

pen

gan

tar

Page 12: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Bogor, Prasasti Jambu di bukit pasir Koleangkak (Jambu) Bogor, Prasasti Kebon Kopi di

kampung Muara Hilir Cibung Bulan-Bogor, Prasasti Pasir Awi di daerah Pasir Awi-Bogor,

Prasasti Muara Cianten di Muara Cianten-Bogor, Prasasti Tugu di daerah Tugu-Cilincing,

Prasasti Lebak atau Prasasti Cidanghiang di daerah Lebak-Banten, dan berita Cina pada

kronik Dinasti Tang yang menyebutkan tentang kedatangan utusan-utusan Kerajaan

Tarumanegara ke negeri Cina. Selain itu juga berita yang ditulis oleh pengembara Cina Fa

Hsien yang tersesat di Tarumanegara.

Setelah kedua kerajaan besar itu “kehilangan” berita, ditemukan prasasti-prasasti

lainnya seperti Prasasti Dakawu (sering juga disebut Prasasti Tukmas) di Magelang

berangka tahun 500 Masehi dan Prasasti Canggal berangka tahun 732 Masehi.

Selain itu, yang cukup mengejutkan kemudian ditemukan prasasti-prasasti di Sumatera

bertarikh abad ke tujuh Masehi yang memberitakan tentang kebesaran kerajaan Sriwijaya

di Palembang.

Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Kedukan Bukit di tepi Sungai Tatang dekat

Palembang, berangka tahun 683 Masehi. Prasasti Talang Tuwo di daerah Talang Tuwo

Palembang berangka tahun 684 Masehi. Prasasti Telaga Batu di daerah Telaga Batu

Palembang, tidak berangka tahun, tapi diperkirakan berangka tahun 683 Masehi. Prasasti

Kota Kapur di daerah Kota Kapur Bangka berangka tahun 686 Masehi. Prasasti Karang

Berahi di Karang Berahi Jambi berangka tahun 686 Masehi. Prasasti Palas Pasemah di

daerah Palas Pasemah Lampung bertarikh akhir abad ke tujuh.

Kerajaan Sriwijaya (683-1030) terkenal sebagai Negara Maritim yang sangat kuat

pada masanya. Kepopuleran Sriwijaya terdengar jauh sampai ke India. Bahkan pada

masa kejayaannya Sriwijaya kerap melakukan kerjasama di bidang kebudayaan,

perdagangan dan keagamaan dengan Negara lain seperti India dan Cina.

Di Jawa, pada masa yang hampir sama dengan

Sriwijaya juga berdiri kerajaan Mataram Kuno yang juga

besar dan populer.

Page 13: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Walau kerajaan ini bercirikan Negara Agraris, namun di beberapa temuan sejarah

tampak juga sangat kental dengan kebaharian. Ini dapat dilihat dari relief di dinding

candi Borobudur yang menggambarkan perahu bercadik dengan konstruksi bertingkat.

Setelah itu, ditemukan pula prasasti-prasasti bertarikh awal abad ke delapan di daerah

Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Seperti: Prasasti Kalasan di desa Kalasan di timur kota

Yogyakarta berangka tahun 778 Masehi. Prasasti Raja Balitung yang terkenal disebut juga

Prasasti Mantyasih atau juga sering disebut dengan Prasasti Kedu berangka tahun 907

Masehi. Prasasti Dinoyo di daerah Malang berangka tahun 760 Masehi.

Di Jawa Timur banyak ditemukan prasasti berangka tahun sejak 929 Masehi yang

menerangkan tentang munculnya Dinasti Isana dengan rajanya yang pertama bernama

Mpu Sindok yang bergelar Sri Isanawikrama. Dari prasasti-prasasti ini kita kenal beberapa

nama yang cukup “populer” seperti Darmawangsa, Mahendradatta yang menikah

dengan raja Bali yang bergelar Udayana, yang memperoleh putra salah satunya bergelar

Airlangga yang populer dengan pembagian dua kerajaan bersejarah yaitu kerajaan

Jenggala dan Kediri atas bantuan seorang pendeta Brahmana yang bernama Mpu

Bharada.

Di Bali, prasasti-prasasti yang ditemukan diantaranya: Prasasti Baturan berangka tahun

1022 Masehi, Prasasti Bila berangka tahun 1023 Masehi dan Prasasti Tengkulak berangka

tahun 1025 Masehi.

Prasasti-prasasti ini menyebutkan urut keturunan Raja Udayana dengan ketiga

puteranya: Airlangga (Erlangga), Marakata dan Anak Wungsu yang memerintah dari

tahun Saka 971 (=1049 M) sampai dengan tahun Saka 999 (=1077 M).

Dari temuan prasasti-prasasti di atas, kita ketahui bahwa beberapa kali kerajaan-

kerajaan besar di Nusantara Raya ini berpindah-pindah dari Kalimantan, Jawa Barat,

Jawa Tengah, Sumatera dan Jawa Timur (sebagian Bali).

Ini juga memberikan pemikiran bahwa kerajaan satu dengan yang lainnya mungkin

saja pada saat itu saling berebut kekuasaan. Kerajaan pemenang kemudian

“membukukan” kekuasaannya dengan menuliskan prasasti tentang kebesaran

Page 14: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

kerajaannya masing-masing. Secara otomatis pusat kerajaan dipindahkan ke daerah

kerajaan pemenang. Begitu seterusnya.

Namun, dari penemuan prasasti-prasasti di atas terungkap bahwa kekuasaan kerajaan-

kerajaan pada saat itu belum mencakup seluruh daerah Nusantara Raya.

Sampai akhirnya catatan yang paling besar dari

beberapa temuan berupa prasasti, pecandian, situs-

situs, kesusastraan dan dokumen bangsa asing

(terutama Cina) telah memberitakan lahirnya

kerajaan besar yang merubah sejarah perjalanan

bangsa menjadi kerajaan yang memiliki falsafah

persatuan dan kesatuan di Nusantara Raya ini.

Pada masa itu, tepatnya pada abad ke 14,

lahirlah seorang tokoh bangsa dari kalangan rakyat

jelata, dari kasta yang tidak diperhitungkan.

Seorang yang hidup hanya untuk kepentingan masyarakatnya. Sejarah mencatat

perjalanan hidupnya yang sangat bersahaja dan sangat setia pada negara sampai akhir

hayatnya.

Dengan berbekal falsafah persatuan Nusantara yang tertuang di dalam serat

Pararaton, sumpah Amukti Palapa, yang diucapkannya di Paseban Agung Majapahit pada

tahun 1334, Gajah Mada, seorang tokoh politik pada zamannya itu telah memberikan

inspirasi yang sangat besar bagi pembentukan negara kesatuan Republik Indonesia yang

bercirikan kemaritiman.

Keberhasilannya mempersatukan bangsa yang heterogen ini telah memperkaya

budaya bangsa menjadi bangsa yang besar dan berwibawa di mata negara tetangga.

Falsafah persatuan dan kesatuan yang dicanangkannya itu terbukti telah membawa

bangsa ini ke zaman keemasan. Beberapa catatan menuliskan dengan tegas kemakmuran

bangsa yang merata di seluruh teritorial Nusantara.

Page 15: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Rakyat hidup sejahtera, gemah ripah loh jinawi, adil dan aman dalam kerangka

kesatuan pikiran dan perbuatan. Perbedaan suku, adat-istiadat dan agama justru menjadi

kekayaan bangsa menciptakan negara yang kokoh lahir dan bathin.

Sumberdaya alam menjadi kekayaan yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.

Dioptimalkannya bandar besar di Selat Malaka secara tidak langsung pada saat itu telah

memberikan kontribusi yang sangat tinggi terhadap kemajuan perekonomian Nusantara

Raya.

Kestabilan politik dan keamanan menciptakan kepercayaan yang tinggi tidak saja bagi

masyarakat Nusantara Raya, tapi juga bagi bangsa asing untuk berdagang dan melakukan

transaksi ekonomi melalui bandar-bandar internasional di seluruh wilayah Nusantara.

Kebudayaan dan peradaban maju pesat. Corak agama yang beragam justru

memberikan nuansa moral yang kohesif. Agama duduk berdampingan dan saling

memberikan sumbangan moral bagi masyarakat heterogen ini.

Bhinneka Tunggal Ika tan hana dharma mangrwa, berbeda tapi satu, perbedaan

adalah kekayaan yang harus dijaga dan terus dilestarikan, asah-asih-asuh dan tut wuri

handayani.

Page 16: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Bagian 3

gajah mada, politik nusantara dan konsepsi neo maritim

K ata Nusantara antara lain terdapat pada prasasti Penampihan bertarikh 1269, Serat

Pararaton dan Nagarakretagama karya Rakawi Prapanca. Dan tidak diragukan, kata

Nusantara yang kita pergunakan sampai hari ini terambil dari kepopuleran program

politik Nusantara Gajah Mada.

Mau disadari atau tidak, kita „sangat‟ mengakui eksistensi Gajah Mada yang telah

berhasil mempersatukan nusantara yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, bahkan

lebih luas lagi.

Gajah Mada, pahlawan pemersatu Nusantara, hidup pada zaman keemasan

Majapahit di abad ke-14, tercatat pada prasasti dan naskah-naskah sastra para pujangga

besar bangsa ini.

Sumpah Amukti Palapa yang sangat sakral, yang diucapkannya di paseban

agung Majapahit pada tahun 1334 telah merubah sejarah bangsa besar ini menjadi

bangsa yang mempunyai kekayaan budaya, peradaban dan semangat kesatuan yang

sangat inheren.

Berdasarkan ideologi dasar konsepsi persatuan bangsa, Bhinneka Tunggal Ika tan hana

dharma mangrwa, Gajah Mada terbukti mampu mempersatukan perbedaan dalam

bentuk apapun, di seluruh persada Nusantara yang sangat heterogen ini.

Semangat Bhayangkara yang melekat dalam dirinya telah membentuk Gajah Mada

menjadi seorang tokoh sejarah yang tak lekang dimakan waktu.

Dalam abad ke empat belas, Majapahit merupakan kekuasaan besar di Asia Tenggara

menggantikan kedudukan Mataram dan Sriwijaya. Dua negara yang berbeda cirinya.

Yang pertama sebagai negara pertanian, sedang yang kedua negara maritim. Kedua ciri

itu dimiliki oleh Majapahit.

K

pen

gan

tar

Page 17: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Pada abad itu, timbulnya Majapahit di geopolitik Asia Tenggara yang sanggup

mempersatukan seluruh perairan Nusantara Raya merupakan peristiwa sejarah yang

belum pernah terjadi.

Majapahit menjadi kekuatan besar di Asia Tenggara yang ditakuti dan disegani

negara-negara tetangganya di daratan Asia.

Kekuasaan Majapahit yang sangat luas saat

itu terbagi dalam beberapa wilayah kekuasaan.

Di Jawa ada sebelas Negara bawahan masing-

masing diperintah oleh Raja/Ratu/Prabhu, dan

lima propinsi yang disebut Amancanagara

masing-masing diperintah oleh Juru Pengalasan

atau Adipati.

Kesebelas Negara bawahan di tanah Jawa

itu adalah: 1. Daha; 2. Wengker; 3. Matahun;

4. Lasem; 5. Pajang; 6. Paguhan; 7. Kahuripan;

8. Singasari; 9. Mataram; 10. Wirabhumi; 11.

Pawanuhan.

Semua pemegang kuasa di Negara bawahan adalah keluarga Raja Majapahit sesuai

dengan Nagarakretagama pupuh VI/4 dan XII/6.

Kelima propinsi yang disebut Amancanagara disebut menurut mata angin yaitu utara,

timur, selatan, barat dan pusat/tengah, masing-masing diperintah oleh seorang Mantri

Amancanagara atau Juru Pengalasan atau Adipati yang bergelar Rakryan, seperti juga

tertulis pada piagam Bendasari.

Pola pemerintahan seluruh Negara bawahan dan Amancanagara mengikuti pola

pemerintahan pusat. Raja, Juru Pengalasan atau Adipati adalah pembesar yang

memegang kuasa dan tanggungjawab Negara, namun pemerintahannya diserahkan

kepada Patih.

Dalam Nagarakretagama pupuh X, para pembesar Negara dan para patih Negara

bawahan atau Amancanagara apabila datang ke Majapahit, mengunjungi Kepatihan

Page 18: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Amangkubumi untuk urusan pemerintahan. Apa yang dilaksanakan di pusat, dilaksanakan

di daerah.

Dari patih perintah diteruskan ke Wadana, semacam pembesar distrik kemudian turun

ke Akuwu sampai ke Buyut, kepala desa sebagai pimpinan wilayah paling rendah

dalam struktur organisasi ketatanegaraan Majapahit.

Yang menarik, sebagai pusat pemerintahan, Majapahit menerapkan konsep otonomi

yang sangat luas kepada semua Negara bawahan di sebrang lautan. Para Raja, Juru

Pengalasan atau Adipati berdaulat penuh di negaranya masing-masing. Majapahit dalam

hal ini tidak ikut campur dengan urusan daerah.

Kewajiban utama daerah bawahan adalah menyerahkan upeti tahunan dan

menghadap Raja Majapahit pada waktu-waktu tertentu sebagai bukti kesetiaan pada

Majapahit. Mengikuti rapat besar pada waktu-waktu tertentu.

Sedikitnya ada enam macam rapat yang pernah dilakukan. Antara lain: 1. Rapat

Perayaan Palguna, 2. Sidang Tentara, 3. Rapat Perayaan Bubat, 4. Rapat Perayaan Caitra,

5. Rapat Paseban dan 6. Rapat Nusantara.

Dalam Nagarakretagama pupuh XVI/5 ditegaskan bahwa Majapahit melindungi

seluruh Negara bawahan dan Amancanagara dengan memelihara Angkatan Laut

(Jaladibala) yang sangat besar dan tangguh pada abad itu dan sangat ditakuti oleh

Negara tetangga di Asia Tenggara.

Bahkan Cina sebagai Negara adikuasa di selatan Asia saat itu sangat menaruh

perhatian terhadap pertumbuhan kekuasaan Majapahit yang begitu pesat. Sehingga pada

tahun 1416 melakukan show of force dengan mengirimkan 22 jung besarnya yang

mengangkut tidak kurang dari dua puluh tujuh ribu prajurit Cina ke Majapahit.

Begitu luasnya wilayah kekuasaan Majapahit mengisyaratkan betapa kompleksnya

persoalan yang setiap saat muncul di seluruh wilayah yang lebih luas lagi dari Negara

Kesatuan Republik Indonesia saat ini.

Lebih dari enam ratus tahun lalu, bangsa kita telah membukukan sejarah yang

tercatat bukan saja oleh parapujangga, namun dalam laporan kenegaraan negara

lain, termasuk Cina, negara adikuasa di selatan Asia saat itu.

Page 19: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Majapahit, dengan luas wilayah teritorial lebih luas dari Indonesia saat ini (sebagai

perbandingan, luas geografis Indonesia saat ini yang membentang mulai dari 95˚ sampai

dengan 141˚ BT dan di antara 60˚ LU dan 110˚ LS meliputi 7,9 juta km² wilayah perairan

laut termasuk Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dikelilingi 81.000 km panjang pantai

terpanjang nomor dua di dunia setelah Kanada, dengan memiliki 17.508 pulau terbanyak

nomor satu di dunia), ternyata tercatat dalam sejarah sebagai negara maritim yang

mampu dan berhasil meciptakan konsepsi wawasan Nusantara pada sektor-sektor

perekonomian, sosial, pemberdayaan potensi sumber daya alam, politik, keamanan dan

kebudayaan yang sangat signifikan dan inheren memberikan kesejahteraan, kemakmuran

dan keadilan bagi rakyat di seluruh persada Nusantara, sampai ke negara-negara yang

sekarang kita kenal dengan Malaysia, Singapura dan Brunei, yang dulu adalah bagian dari

wilayah Nusantara Raya.

Terbukti, Majapahit yang lebih luas lagi dari Indonesia saat ini mampu bertahan

sebagai Negara besar, agung, ditakuti dan disegani selama seratus tujuh puluh tahun.

Kestabilan keamanan dan politik secara implisit mangandung muatan pemikiran yang

mengacu pada pengakuan atas berhasilnya konsepsi Keamanan dan Pertahanan baik di

dalam maupun luar negeri yang diterapkan oleh Majapahit (baca: Gajah Mada, sebagai

konseptor hampir seluruh kebijakan di segala sektor) secara utuh dan terorganisir.

Konsep strategis sistem dan struktur organisasi keamanan dan pertahanan Majapahit

terbukti mampu membawa Negara Agung ini menjadi Negara aman dan berdaulat yang

memberikan peluang begitu luas terhadap pertumbuhan di segala sektor: ekonomi,

politik, sosial, budaya dan keagamaan.

Memberikan garis struktur dan komando yang jelas terhadap job description antara

Angkatan Darat (Samatyabala), Badan Intelijen (Sandibala), Angkatan Laut (Jaladibala)

dan Bhayangkara (sebagai kesatuan bersenjata pengawal raja dan kerabatnya) pada saat

itu ternyata telah membuktikan adanya regulasi yang sangat brilian, intelektual dan

responsif terhadap perkembangan kemajuan peradaban yang sustainable dan futuristik.

Sebagai contoh, dengan ditetapkannya Selat Malaka sebagai Bandar Internasional saat

itu sebagai pintu gerbang transaksi perdagangan antara masyarakat Nusantara Raya

Page 20: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

dengan masyarakat luar seperti Cina, India, Timur Tengah, Campa, Kamboja dan

lainnya.

Perairan Selat Malaka, yang begitu ramai dikunjungi para pedagang ke dalam dan

ke luar perairan Nusantara Raya terbukti sangat aman dijaga oleh Jaladibala yang sangat

ditakuti saat itu karena memiliki armada dan prajurit yang sangat tangguh di lautan.

Juga Samatyabala sebagai kekuatan militer di daratan yang memiliki puluhan ribu

prajurit tangguh dalam mengatur strategi tempur di daratan, dan Bhayangkara yang

berfungsi sebagai Angkatan „Bersenjata‟ yang memiliki garis tugas dan tangungjawab

sebagai pengawal masyarakat sipil di seluruh pelosok Nusantara.

Bersama-sama seluruh komponen Angkatan Bersenjata baik di darat dan lautan, para

Dharmadhyaksa dan Upapati, Bhayangkara tegar berdiri dan berwibawa sebagai

kekuatan yang selalu dekat di istana maupun di seluruh jiwa masyarakat luas, di seluruh

wilayah perairan Nusantara Raya.

Di bawah Mapanji Gula-Kelapa (baca: merah-putih), Gajah Mada dengan tegas

menetapkan ideologi bangsa yang sangat sakral dan mempunyai muatan falsafah yang

sangat luar biasa dan terus up-to-date sampai hari ini, yaitu: Bhinneka Tunggal Ika tan

hana dharma mangrwa.

Berdasarkan letak geografis, sejarah nenek-moyang bangsa Nusantara, ideologi dan

falsafah Negara sebagai holy-spirit bagi setiap jiwa anak bangsa, Gajah Mada dengan

tegas menetapkan konsep Negara Maritim yang sangat implementatif terhadap

perkembangan bangsa besar ini.

Konsepsi Negara Maritim, sebagai warisan nenek-moyang mampu membawa

bangsa ini selama seratus tujuh puluh tahun hidup tentram, damai, gemah ripah loh

jinawi. Dan berwibawa di mata mancanegara.

Sudah saatnya, bangsa Indonesia mulai „kembali‟ memahami pentingnya menjadikan

Indonesia sebagai negara maritim yang memang pernah menjadi rencana strategis negara

besar ini jauh sebelum Indonesia merdeka, di abad ke 13-14 pada masa kejayaan

Majapahit sebagai cikal bakal negara kesatuan Republik Indonesia, yang kemudian

diwariskan pada kerajaan-kerajaan yang tumbuh sesudahnya, yang menguasai beberapa

Page 21: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

wilayah teritorial perairan nusantara seperti Demak, Cirebon, Banten, Tuban, Gresik,

Pasai, Banda, Makasar, Buton, Ternate, Tidore, Jayilalo, Bacan dan lainnya.

Setelah tahun 1357, Majapahit, kerajaan Indonesia pertama yang mampu

mewujudkan politik persatuan nusantara tercatat memliki kekayaan maritim yang lebih

luas lagi.

Sejak ratusan tahun lalu, geopolitis Indonesia purba sudah mencakup sekeliling laut

jawa, dari Tanjung Pujung, Tanjung Tua dan Tanjung Kait sampai ke pulau Irian antara

Tanjung Sele dan Merauke, juga Nusa Tenggara (Kep. Sunda Kecil, Sulawesi,

Kalimantan, Jawa dan Sumatera) terletak di sekeliling pantai lautan mare nostrum.

Sebelah barat laut nusantara raya terdapat Lautan Cina Selatan yang dikelilingi oleh

pesisir wilayah Nusantara Raya termasuk di dalamnya semenanjung Malayu, India

Belakang dan Cina Selatan.

Pada masa itu, di abad ke-14 setidaknya peta geopolitik di Asia Tenggara

mencakup empat lingkaran besar, yaitu: India, Cina, Asia Tenggara (lama) dan Nusantara

Raya (Majapahit). Temuan ini sangat mengejutkan kita. Ternyata lebih enam ratus tahun

lalu kita telah membukukan daerah teritorial yang sangat luas dan mempunyai kekuatan

politik yang diakui oleh mancanegara.

Hayam Wuruk bersama-sama Gajah Mada, orang yang memomongnya dengan

telaten sejak dia masih kecil, telah memberikan garis kebijakan yang sangat jelas

mengenai luas wilayah Majapahit yang merupakan rantai kepulauan besar nusantara,

menurut Mohammad Yamin (berdasarkan uraian Nagarakretagama pupuh XIII-XIV)

terbagi dalam daerah yang delapan, yaitu:

1. Seluruh Jawa, meliputi: Jawa, Madura dan Galiyao (Kangean)

2. Seluruh Pulau Sumatra (Melayu), meliputi: Lampung, Palembang, Jambi, Karitang

(Inderagiri), Muara Tebo, Dharmasraya (Sijunjung), Kandis, Kahwas,

Minangkabau, Siak, Rokan, Kampar, Pane, Kampe, Haru, Mandailing, Tamiang,

Perlak, Barat (Aceh), Lawas (Padang Lawas, Gayu Luas), Samudra (Aceh), Lamuri

(Aceh tiga segi), Bantam dan Barus.

Page 22: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

3. Seluruh Pulau Kalimantan (Tanjungnegara/Tanjung Pura), meliputi: Kapuas,

Katingan, Sampit, Kuta Lingga (Serawak), Sedu (Sedang di Serawak), Kota Waringin,

Sambas, Lawar (Muara Labai), Kedangan (Kendangwangan), Landak, Samedang

(Simpang), Singkawang, Tirem (Peniraman), Landa, Brunai/Barune/Puni, Sedu,

Sukadana, Kalka, Saludung, Solot (Solok, Sulu), Pasir, Barito, Sebuku/Sawaku,

Tabalong (Amuntai), Tanjung Kutai, Malanau dan Tanjungpuri.

4. Seluruh Semenanjung Melayu (Malaka/Hujung Medini), meliputi: Pahang,

Hujungmedini (Johar), Lengkasuka (Kedah), Saimwang (Semang), Kelantan,

Trengganu, Nagor (Ligor),

5. Pakamuar (Pekan Muar), Dungun (di Trengganu), Tumasik (Singapura),

Sanghyang Hujung, Kelang (Kedah, Negeri Sembilan), Kedah. Jere (Jering, Petani),

Kanjab (Singkep) dan Niran (Karimun).

6. Di sebelah timur Jawa, seluruh Nusa Tenggara, meliputi: Bali, Bedulu, Lwagajah

(Lilowan, Negara), Gurun (Nusa Penida), Sukun, Taliwang (Sumbawa), Dompo

(Sumbawa), Sapi (Sumbawa), Sanghyang Api (Gunung Api, Sangeang), Bima, Seram,

Hutan (Sumbawa), Kedali (Buru), Gurun

(Gorong), Lombok Mira (Lombok Barat), Saksak (Lombok Timur), Sumba dan Timor.

7. Seluruh Sulawesi, meliputi: Bantayan (Bontain), Luwuk (Luwu), Udamakatraya

(Talaud), Makasar, Butun (Buton), Banggawi (Banggai), Kunir (Pulau Kunyit), Galian,

Salaya (Saleier) dan Solot (Solor).

8. Seluruh Maluku, meliputi: Muar (Saparua, Kei), Wandan (Banda), Ambon dan

Maluku (Ternate).

9. Seluruh Irian (Barat), meliputi: Onin (Wanin, Irian Utara) dan Seram (Irian Selatan).

Masih dalam Nagarakretagama, pada masa pemerintahan Hayam Wuruk Majapahit

sudah menetapkan batasan wilayah negara tetangga (bukan negara bawahan), seperti:

Sin (Syangka), Thai, Dharmanagara, Martaban (Birma), Kalingga (Rajapura), Singanagari,

Campa, Kamboja dan Annam (Yawana).

Politik Nusantara yang pertama kali dicanangkan Sri Kertanegara, raja Singasari

terakhir, mempunyai arti yang sangat penting bagi pengembangan Majapahit

Page 23: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

selanjutnya. Nusantara, yang berarti pulau lain, pada masa Kertanegara lebih tepat

disebut pulau lain di luar Jawa. (Prof. Dr. Slamet Muljana, Pemugaran Persada Sejarah

LELUHUR MAJAPAHIT).

Kerangka pemikiran inilah yang mendorong Kertanegara melakukan ekspansi besar-

besaran untuk meluaskan wilayah Singasari di luar pulau Jawa. Tercatat pada tahun saka

1206 (=1284 Masehi) Nagarakretagama pupuh XLII/1-2 menyatakan bahwa Bali berhasil

ditundukkan, menyusul kemudian Gurun dan Bakulapura, Pahang, Sunda dan Madura.

Puncaknya ketika negeri Malayu yang pada saat itu berpusat di Suwarnabhumi,

Jambi, sebagai lalu-lintas perdagangan besar di Selat Malaka berhasil ditundukkan

Singasari pada 22 Agustus 1286.

Ini dilakukan oleh Sri Kertanegara mengingat pada saat itu kekuasaan Kubilai Khan di

Cina yang baru saja mendirikan dinasti baru, Dinasti Yuan, berupaya menjadikan

Suwarnabhumi sebagai pangkalannya di Asia Tenggara.

Dengan gilang-gemilang Kertanegara berhasil mendahului rencana Cina

menundukkan Suwarnabhumi, ditandai dengan pengiriman arca Amoghapasa

Lokeswara ke Suwarnabhumi setelah mutlak berada di bawah Singasari.

Bunyi prasastinya sebagai berikut:

Salam bahagia! Pada tahun saka 1208 bulan Bhadrapada……..tatkala itulah arca

Paduka Amoghapasa Lokeswara dengan empat belas pengikut serta tujuh ratna permata,

dibawa dari bhumi Jawa ke Suwarnabhumi, ditegakkan di Dharmasraya, sebagai hadiah

Sri Wiswarupa Kumara. Untuk tujuan itu Sri Kertanegara Wikrama Dharmottunggadewa

memerintahkan Rakryan Mahamantri Dyah Adwayabrahma, Rakryan Sirikan Dyah

Sugatabrahma, Samgat Payanan Hyang Dipangkaradasa, Rakryan Demung Wira, untuk

mengantar Paduka arca Amoghapasa.

Semoga hadiah itu membuat gembira segenap penduduk negeri Malayu termasuk

para brahmana, ksatria, waisya, sudra dan terutama pusat segenap para arya Sri

Maharaja Srimat Tribhuwanaraja Mauliwarmadewa.

Politik Nusantara Sri Kertanegara secara resmi disebut politik dwipantara. (Prof. Dr.

Slamet Muljana, Pemugaran Persada Sejarah LELUHUR MAJAPAHIT). Dwipantara adalah

Page 24: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

sinonim nusantara seperti tertulis pada prasasti Camunda bertarikh 17 April 1292 yang

dikeluarkan oleh Sri Kertanegara sebagai rasa terimakasih atas kemenangan-kemenangan

yang diperoleh di seluruh nusantara, bunyinya:

Salam bahagia! Tahun saka 1 (214)…..Pada waktu itu ditegakkan arca Paduka Bhatari.

Sri Maharaja sudah puas dengan kemenangan-kemenangan yang diperoleh di segenap

tempat, menjadi pelindung seluruh dwipantara.

Namun sayang program Sri Kertanegara ini belum mempunyai corak yang positif

mengenai persatuan nusantara seutuhnya.

Sehingga tata pemerintahan masih terkonsep pada pemikiran Jawa-sentris, dan ini

salah satu kelemahan yang justru menjatuhkan Singasari sendiri. Belum adanya falsafah

penyatuan nusantara seperti yang diprogramkan Gajah Mada pada zaman Majapahit,

membuat konsep Kertanegara menjadi kurang utuh dan tidak mendapat respons positif

negara-negara bawahan.

Ambisinya melakukan penaklukan kerajaan-kerajaan lain atau nusantara di luar Jawa

lebih sebagai perluasan wilayah Singasari yang menjadi obsesinya menjadikan Singasari

kerajaan besar di perairan nusantara raya ini.

Ini kelalaian yang sangat fatal. Dengan hampir mengirimkan seluruh kekuatan

Singasari, Kertanegara secara gegabah melakukan ekspansi militernya ke beberapa daerah

yang menjadi targetnya, antara lain Suwarnabhumi sebagai penguasa Malayu pada saat

itu. Ini mengakibatkan kekosongan kekuatan militer di dalam negeri.

Itulah sebabnya ketika Singasari pada tahun 1286 dengan gilang gemilang berhasil

menundukkan Suwarnabhumi, dengan menjadikan Suwarnabhumi sebagai pangkalan

militernya, mengakibatkan kekosongan militer di dalam negeri. Hal itu mengundang

Jayakatwang dari Gelang-Gelang melakukan pemberontakan karena hasutan Arya

Wiraraja di Sumenep yang sakit hati karena jabatannya sebagai Demung dicopot oleh

Sri Kertanegara.

Dengan persiapan yang sangat matang, Jayakatwang melakukan penyerangan besar-

besaran ke pusat kerajaan Singasari yang dalam keadaan kosong itu, seperti kita baca di

Pararaton, sebagai berikut:

Page 25: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Pasukan Daha dari utara berhenti di Mameling. Sang Prabhu Siwa-Budha

selalu minum tuak. Ketika diberitahu bahwa ada serangan dari Daha, ia tidak percaya

bahkan katanya: “Tidak mungkin Jayakatwang berbuat demikian terhadap saya, karena

ia mendapat kesenangan dari saya.” Baru setelah kepadanya ditunjukkan orang-orang

yang luka-luka, ia percaya. Lalu Raden Wijaya disuruh melawan musuh dari utara,

diiringkan oleh para perwira seperti Banyak Kapuk, Rangga Lawe, Podang, Sora, Dangdi,

Gajah Pagon, anak Wiraraja yang bernama Nambi, Peteng, Wirot. Itulah perwira-perwira

yang menangkis serangan pasukan Daha dari sebelah utara. Mereka serentak mengamuk.

Bubarlah pasukan Daha yang datang dari utara, lari dikejar oleh Raden Wijaya.

Maka turunlah pasukan besar Daha yang datang dari pinggir Aksa menuju Lawor,

dilarang berramai-ramai, dilarang membawa bendera atau alat bunyi-bunyian. Sampai di

Sidhabhawana terus menuju Singasari.

Para perwira terkemuka di pihak pasukan Daha yang datang dari sebelah selatan ialah

Patih Daha Kebo Mundarang, Pudot, Bowong.

Pada saat itu Sri Kertanegara sedang minum-minum bersama patihnya. Ia mati

terbunuh oleh musuh. Kebo Anengah berbela, mati di manguntur.

Kelalaian dan kelemahan Kertanegara mempersiapkan kekuatan militernya di dalam

negeri berakibat fatal. Kertanegara dan hampir seluruh pembesar kerajaan terbunuh.

Singasari yang mempunyai obsesi menguasai perairan nusantara runtuh pada tahun

1292 sesuai tulisan yang terdapat di prasasti Singasari bertarikh 27 April 1351, yaitu:

Pada tahun saka 1214 bulan Jyestha, itulah tarikh mangkat Paduka Bhatara yang

dimuliakan di candi Siwa-Budha. (=antara 18 Mei – 15 Juni 1292).

Nagarakretagama pupuh XLIII/6 menyatakan bahwa di Sagala ditegakkan arca Sri

Kertanegara sebagai Jina dan arca Ardhanareswara bersatu dengan arca permaisuri

Bhajradewi. Arca Ardhanareswara itu sekarang disimpan di museum Berlin.

Dari Nagarakretagama pupuh LV/3 diketahui bahwa jenazah Sri Kertanegara

dicandikan di Jajawa di kaki gunung berapi. Candi itu sekarang dikenal dengan nama

Candi Jawi di kaki gunung Welirang.

Page 26: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Singasari runtuh pada tahun 1292. Namun keruntuhannya, bagaimanapun

mempunyai arti penting yang tak boleh diabaikan, Program politik Nusantara justru lahir

di Singasari, kerajaan yang situsnya sekarang berada di Malang, Jawa Timur.

Jauh sebelum itu, pada abad ke-7, Sriwijaya yang mempunyai kekuasaan maritim

hampir setengah belahan bumi Dwipantara tidak pernah memperkenalkan konsep,

gagasan bahkan semangat persatuan itu.

Setahun kemudian setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya mendirikan kerajaan

Majapahit. Setelah meggulingkan Jayakatwang, Majapahit mulai menerapkan program

politiknya yang terbukti dalam sejarah mampu mempersatukan seluruh wilayah

Nusantara Raya.

Perjalanan sejarah bangsa yang begitu panjang dan majemuk meninggalkan catatan

yang sarat dengan persoalan yang tidak pernah selesai.

Keragaman budaya, agama dan adat-istiadat yang sebenarnya menjadi kekayaan

moral bangsa menjadi begitu mengganggu perjalanan bangsa ini menuju cita-cita luhur

menciptakan negara yang adil dan sejahtera.

Bhinneka Tunggal Ika, yang lahir dan sudah dikenal lebih dari enam ratus tahun lalu

menjadi mubazir dan kehilangan makna. Persatuan dan kesatuan nyaris hanya sebagai

slogan kosong yang dibingkai dengan propaganda kebersamaan yang berkeadilan.

Wilayah politik yang saat ini menjadi rebutan kalangan tertentu semakin

memperburuk rapor bangsa yang penuh dengan angka merah dan mengisyaratkan

hancurnya nilai-nilai moral bangsa untuk berdiri di atas kepentingan rakyat. Setiap

kontestan sibuk melakukan strategi pemenangan pemilu dengan mengumbar janji kosong

yang membuat rakyat menjadi semakin bodoh.

Lebih dari enam ratus tahun lalu bangsa ini telah memiliki falsafah yang sangat luhur,

persatuan nusantara, yang sarat dengan muatan dan gagasan pada kerangka dan pola

pemikiran yang sangat inheren terhadap kemajuan bangsa heterogen ini, namun rakyat

saat ini menjadi kecewa ketika melihat bahwa persatuan dan kesatuan bangsa sekarang

ini sedang tercabik-cabik.

Page 27: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Isu beberapa wilayah teritorial kita yang ingin melepaskan diri dari negara kesatuan

Republik Indonesia yang kita cintai ini semakin menorehkan luka yang sangat panjang di

hati bangsa yang sudah sangat lelah mempertahankan nilai-nilai kesatuan dan persatuan

ini.

Ketidak seimbangan distribusi antara pusat dan daerah, dan perkembangan

pembangunan di pusat memberikan kontribusi negatif dan memacu ketimpangan sosial

yang semakin parah. Rakyat menjadi terpecah-belah, terkotak-kotak. Kesenjangan

ekonomi dan sosial semakin transparan dan segera memicu bom waktu perpecahan yang

akan menenggelamkan peradaban bangsa ini.

Perekonomian kita yang mestinya menjadi soko guru penegakkan nilai-nilai keadilan

dan kesejahteraan bangsa menjadi semakin tidak jelas dan mengalami keterpurukkan

yang sangat parah.

Kejenuhan terhadap dunia bisnis yang terus mengalami kemunduran dan hancurnya

kualitas produksi akibat dari impact politik dan perubahan nilai valuta asing yang

sangat fluktuatif menyebabkan masyarakat Indonesia semakin kurang percaya terhadap

slogan ekonomi dalam bentuk apapun.

Kenaikan tarif telepon, listrik dan BBM semakin menyempurnakan hancurnya

perekonomian rakyat yang sebenarnya menjadi soko guru perekonomian bangsa.

Melambungnya beban hidup, ikut menurunkan daya beli masyarakat yang pada

akhirnya akan semakin menurunkan keberdayaan ekonomi kita.

Tingkat pengangguran yang sudah mencapai 32 juta angkatan kerja, semakin

menambah daftar panjang gejala kerusakan sistem perekonomian kita. Belum lagi

ditambah dengan beban hutang luar negeri yang terpaksa menimbulkan korban

masyarakat dengan dihapuskannya subsidi, terutama BBM.

Lalu-lintas perdagangan semakin mandeg, macet dan semakin semrawut. Sumberdaya

alam menjadi mubazir. Kalaupun tereksploitasi, hanya akan dinikmati oleh bangsa barat

yang berhasil mempromosikan kecanggihan sistem kapitalis yang mereka bawa itu.

Kita semakin terpuruk dan menjadi bulan-bulanan mereka. Ekspor yang seharusnya

memberikan added-value yang cukup besar, hanya selesai di atas kertas dan proposal.

Page 28: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Gejala ketidak pastian keamanan dan teror bom yang meluas di beberapa daerah

belakangan ini makin memperburuk perekonomian kita dengan anjloknya devisa dari

sektor pariwisata yang sementara ini secara signifikan mempunyai andil yang sangat besar

dalam pembentukan Produk Domestik Bruto.

Ketidak seimbangan penjualan dengan biaya produksi (pembelian raw material dari

luar dengan hitungan dolar, ditambah ketidakmampuan pemerintah memfasilitasi

produsen dalam negeri bersaing di pasar mancanegara, ketidak mampuan pemerintah

mempromosikan produk-produk dalam negeri) yang terus ditekan dengan seluruh biaya-

biaya instrumen ekspor akan terus menambah daftar bangkrutnya perusahaan dalam

negeri Indonesia.

Era kolusi pengusaha dalam negeri terhadap penguasa yang terbukti hanya

menghancurkan investasi dan keberlangsungan perusahaan lokal harus dikikis habis.

Untungnya, kesadaran „sebagian‟ masyarakat Indonesia terhadap pentingnya

peningkatan sumberdaya manusia yang produktif semakin memberikan kepercayaan

besar terhadap pertumbuhan perekonomian bangsa yang sudah sangat terpuruk selama

satu dasawarsa ini.

Sumberdaya manusia merupakan kekuatan dasar dari seluruh aspek ekonomi yang

semakin kompetitif dan komparatif. Ketidakseimbangan pemenuhan supply dan demand

memberikan grafik yang sangat tajam akibat dari ketidakmampuan sebagian besar

pengusaha Indonesia memanfaatkan sumberdaya manusia yang produktif, efisien dan

efektif.

Adaptasi kebudayaan kapitalis dari luar yang sangat bebas dan cepat, menjadi begitu

tergesa-gesa diaksep oleh seluruh aspek ekonomi di negara kita. Dan ini mengakibatkan

perubahan yang sangat mendasar dan memunculkan budaya „instant‟ dari seluruh

psikologis perekonomian Indonesia. Perubahan yang sangat cepat ini memberikan

tekanan yang sangat kuat terhadap kemampuan sumberdaya di segala bidang, termasuk

diantaranya yang sangat penting ialah sumberdaya manusia.

Perubahan kultur dan struktur perekonomian Indonesia yang begitu cepat akibat

penyesuaian terhadap berkembangnya budaya ekonomi kapitalis (dan terutama Amerika)

Page 29: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

di negara tercinta ini mau tidak mau memberikan impact psikologis yang sangat besar

terhadap pertumbuhan perekonomian kita.

Budaya agraris (yang seharusnya adalah bagian dari konsepsi makro budaya maritim

nusantara) yang selama ini menjadi kebanggaan bangsa bergeser secara cepat. Revolusi

Industri di Inggris yang merubah sejarah perjalanan kultur ekonomi di sana terinspirasi di

negara kita. Budaya industri, akibat dari pesatnya perkembangan teknologi di segala

bidang secara pasti telah menggantikan budaya agraris yang selama ini menjadi kultur

nenek moyang kita.

Sejak tahun 1993 telah terjadi pergeseran struktur perekonomian Indonesia dari

sumber utama ekonomi pertanian menjadi ekonomi modern (baca: industri).

Tahun 1991 saja sektor industri pengolahan telah berperan besar dalam pembentukan

PDB (sampai 21%) dibanding sektor pertanian (yang turun menjadi 19,7%).

Sektor pertanian semakin terdesak, yang akhirnya sebagai negara agraria, Indonesia

menjadi negara pengimpor hasil pertanian dari negara lain. Peningkatan produksi padi

sejak tahun 1995 sudah mengalami leveling-off (kemandekan, pertambahan yang

mengecil dari tahun ke tahun, baik pada perluasan areal intensifikasi, peningkatan hasil

persatuan luas maupun pada peningkatan produksi secara keseluruhan).

Industri dan perdagangan menjadi simbol (kalau tidak dikatakan sebagai filosofi baru

dari budaya majemuk bangsa) perilaku bangsa sejak bangun tidur sampai tidur kembali.

Kemampuan sumberdaya manusia diukur oleh instrument rentability ratio yang begitu

ketat sebagai indikator dari konsep dan aturan bisnis yang menjadi kendaraan

perekonomian kapitalis barat (dan terutama Amerika).

Secara ekonomi itu masuk akal, namun bagaimanapun, sebagai bangsa yang terlahir

sebagai masyarakat timur yang juga mempunyai kebudayaan dan peradaban yang sudah

berurat akar, tentunya tidak harus menelan mentah-mentah kultur ekonomi kapitalis

begitu saja.

Kekayaan moral yang pernah kita miliki seharusnya merupakan bagian yang tak boleh

ditinggalkan. Terbukti, korupsi dan segudang deviasi yang telah menggerogoti keuangan

negara saat ini dipicu karena kehancuran nilai-nilai moral.

Page 30: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Hal-hal inilah yang menyebabkan kelemahan struktur dan kultur perekonomian

Indonesia bersaing dengan negara luar. Pada akhirnya para investor tidak saja

menanamkan investasi tetapi menempatkan sumber daya manusia yang seharusnya

berada di tangan anak bangsa.

Bangsa Indonesia akan semakin hancur berkeping-keping. Kita tidak lagi memiliki

perekonomian di negara sendiri.

Pengangguran bukan lagi menjadi isu nasional tetapi menjadi masalah nasional.

Pengembangan kreativitas produksi sering tidak diimbangi dengan tingkat

profesionalitas yang memadai. Akhirnya bisnis kita jalan di tempat.

Sudah saatnya, memasuki masa baru liberalisme pasar regional, kerangka pemikiran

ini diarahkan pada pentingnya mendirikan pondasi manajemen yang kokoh, yang dapat

menjadi kekuatan besar penyusunan kerangka dan seluruh aspek manajemen yang pada

akhirnya akan melahirkan sumberdaya manusia yang produktif, profesional, efisien dan

efektif.

Era globalisasi tidak identik dengan menerima secara total seluruh produk ekonomi

yang datang dari barat atau belahan dunia manapun. Secara moral, kita mempunyai

tanggungjawab untuk memberikan nuansa ketimuran pada setiap perkembangan

peradaban yang datang dari dunia barat.

Kemajuan dan perkembangan sistem kapitalis apabila tidak diimbangi dengan didikan

moral keagamaan yang kontinuitas dan terus menerus melakukan upaya pendekatan

dasar falsafah perekonomian yang sudah pernah ada di negara kita, akan menumbuhkan

kekhawatiran kita pada apresiasi dan penerapan budaya ekonomi yang keliru bagi anak-

cucu kelak.

Manusia Indonesia yang memiliki falsafah gotong-royong dan berkemampuan

memberikan nuansa kekeluargaan yang begitu kuat dan lekat selama berabad-abad akan

terdampar pada impact psikologis ekonomi kapitalis yang pada akhirnya akan

menenggelamkan peradaban bangsa selamanya.

Kita harus memberikan warisan yang mempunyai semangat Asia (ketimuran) terhadap

ekonomi kapitalis yang sulit dibendung perkembangannya ini.

Page 31: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Lebih dari enam ratus tahun lalu, kejayaan Majapahit sebagai cikal-bakal negara

kesatuan Republik Indonesia bukan dongeng menjelang tidur.

Di bawah kepemimpinan Gajah Mada sebagai Mahapatih Amangkubumi, Majapahit

tercatat dalam sejarah menjadi negara besar di kawasan Asia Tenggara. Negara yang

mampu membawa rakyatnya hidup makmur, sejahtera, adil, gemah ripah loh jinawi

dengan kestabilan ekonomi, sosial, politik dan keamanan yang luar biasa.

Dalam bukunya Tao-I-che-lio, Wang Ta-Juan (1349} menulis bahwa tanah Jawa

dikatakan banyak menghasilkan beras, lada, garam, burung kakak-tua, emas, perak.

Penduduknya banyak mendirikan rumah yang cukup baik.

Minangkabau menghasilkan bunga ijas, kapur barus, kayu lak, pinang, kapuk, emas,

perak dan ukir-ukiran. Sulu menghasilkan mutiara. Maluku menghasilkan cengkeh. Banda

menghasilkan kapuk. Timor menghasilkan cendana.

Tulisan Wang Ta-Juan itu menguatkan kepercayaan kita atas kebesaran,

kesejahteraan dan keagungan bangsa kita jauh sebelum Indonesia

memproklamirkan kemerdekaan.

Sumber daya alam yang begitu kaya menjadi kekuatan perdagangan kita di selat

Malaka. Kita telah melakukan eksport ke mancanegara. Dan itu hanya dapat dilakukan

oleh negara yang berkuasa dan terjamin keamanan dan stabilitas politiknya.

Sumber daya alam menjadi kekayaan yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.

Dioptimalkannya bandar besar di Selat Malaka secara tidak langsung pada saat itu telah

memberikan kontribusi yang sangat tinggi terhadap kemajuan perekonomian Nusantara

Raya.

Pada saat itu, basis militer Majapahit dipusatkan di Bali, sampai akhirnya

Suwarnabhumi di Jambi sebagai pusat lalu lintas perdagangan di Selat Malaka mutlak

berada dibawah kendali Majapahit.

Baru pada tahun 1357 setelah Dompo di Pulau Bima ditundukkan, basis militer

dipindahkan di Dompo oleh mPu Lembu Nala yang menjabat Tumenggung

menggantikan Wayuh. Sejak itu, kerajaan Majapahit begitu berwibawa dan mampu

Page 32: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

menciptakan keamanan dan ketertiban di seluruh teritorial Nusantara dengan

menciptakan stabilitas sosial, politik dan perekonomian.

Kestabilan sosial, politik dan keamanan menciptakan kepercayaan yang tinggi tidak

saja bagi masyarakat Nusantara Raya, tapi juga bagi bangsa asing untuk berdagang dan

melakukan transaksi ekonomi melalui bandar-bandar internasional di seluruh wilayah

Nusantara.

Itulah sebabnya pada saat pemerintahan Hayam Wuruk, Majapahit mengalami zaman

keemasan. Salah satu bandar besar di selat Malaka, Suwarnabhumi, bukan saja berfungsi

sebagai bandar pelabuhan biasa. Tapi Gajah Mada menata Suwarnabhumi sebagai lalu-

lintas perdagangan di selat Malaka. Karena Cina tidak campur tangan terhadap

kebijakan ini, memudahkan Majapahit melakukan upaya dan kinerja eksport-import

yang sangat maju.

Setelah itu berturut-turut Nusantara bagian timur tunduk dibawah satu bendera,

merah-putih, diantaranya adalah: Maluku, Banggawi, Buru, Gurun, Seram, Gunung Api,

Sumba, Flores, Banda, Timor dan Wanin di pantai barat Irian Jaya.

Sejak itulah perdagangan yang sangat besar di Selat Malaka menjadi soko guru

kemajuan perekonomian seluruh Nusantara, tanpa campur tangan Cina yang sebenarnya

pada saat itu menguasai hampir seluruh belahan Asia Tenggara.

Setelah Kubilai Khan mangkat pada tahun 1294, dinasti Yuan mengalami kemunduran

tajam. Bahkan pemberontakan dalam negeri menyita perhatian dinasti Mongolia ini

(pemberontakan ini di kemudian hari berhasil dengan direbutnya kota Peping pada

tahun 1368 oleh Tsyu Yuan Tsyang yang juga bernama Hung Wu, yang kemudian

mendirikan dinasti Ming yang sangat populer itu. Sejak tahun 1368 kedinastian Mongolia

runtuh).

Krisis pertentangan kedinastian Yuan ini dimanfaatkan oleh Gajah Mada dibantu

Adityawarman untuk melakukan diplomasi politik ke Cina, agar menyerahkan

seluruh urusan di belahan selatan kepada Majapahit yang mulai tumbuh. Kecerdasan ini

membuahkan hasil yang sangat gilang gemilang. Majapahit mempunyai ruang gerak yang

sangat luas untuk menerapkan seluruh program politik nusantaranya.

Page 33: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Setelah Genghis Khan berhasil menyatukan suku-suku Mongolia, kekhawatiran Cina

terhadap kekuatan Mongolia yang terkenal dengan sebutan singa-singa padang

rumput itu menjadi kenyataan. Cina dikalahkan.

Setelah hampir seluruh daratan Cina berada di bawah kekuasaan Mongolia, Kaisar

Kubilai Khan seorang kerabat Genghis Khan yang kemudian mendirikan dinasti baru,

Dinasti Yuan, melakukan ekspansi militer besar-besaran ke berbagai daerah seperti

Campa, Kamboja dan Jepang. Cepat atau lambat Cina akan menguasai Asia Tenggara.

Suwarnabhumi, kerajaan Malayu di Selat Malaka saat itu sangat maju.

Perairan di belahan selatan itu menjadi sangat ramai sebagai lalu-lintas perdagangan

besar. Para pedagang dari India Belakang dan Cina Selatan sengaja melakukan pelayaran

ke Selat Malaka untuk menjual dagangan dari negara mereka dan pulang membawa

barang-barang berharga dari perairan nusantara ini seperti: beras, lada, garam, burung

kakak-tua, emas, perak, bunga ijas, kapur barus, kayu lak, pinang, kapuk, ukir-ukiran,

mutiara, cengkeh dan cendana.

Penaklukan Suwarnabhumi berarti menguasai sebagian terbesar perairan nusantara

raya, terutama di selat Malaka.

Seperti Sri Kertanegara, Sri Tribhuanatunggadewi dibantu konsep politik

Adityawarman berfikir sama, bahwa Suwarnabhumi merupakan sumber kekuatan

ekonomi yang sangat signifikan bagi rencana politik tingkat tinggi Majapahit menguasai

perairan nusantara raya.

Namun bagaimanapun mereka tahu, Cina, kerajaan besar di utara nusantara raya juga

tertarik untuk menjadikan Negara Suwarnabhumi sebagai pangkalan utama untuk

menguasai lalu-lintas perdagangan di Selat Malaka, dan itu akan menjadi batu sandungan

bagi seluruh master program Majapahit.

Sejalan dengan master program Majapahit, Tribhuanatunggadewi merasa perlu

mengganjal Cina untuk tidak melakukan invasi ke Suwarnabhumi yang saat itu menguasai

Malayu, dan sudah mulai melepaskan diri dari kekuatan Jawa (Singasari lama) yang

pernah menjatuhkannya pada tahun 1286. Majapahit, bagi Malayu dianggap bukan

Page 34: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

otomatis penerus Singasari, apalagi keadaan negara Majapahit pada saat itu baru saja

tumbuh dan terus diguncang oleh pemberontakan-pemberontakan.

Itulah sebabnya, Majapahit begitu concern memusatkan perhatian pada Selat Malaka.

Dan itu terbukti, sekarang Selat Malaka ternyata menjadi Bandar internasional terramai

di dunia. Begitu juga dengan Tumasik, yang sekarang bernama Singapura. Kerajaan kecil

yang dulu berada di bawah kekuasaan Majapahit, sekarang mampu menciptakan

pendapatan hanya dari endorsement fee lalu-lintas perdagangan, eksport-import di

kawasan Asia Tenggara ini.

Majapahit menjadi kerajaan agung di Laut Selatan yang sangat disegani, di bawah

duli baginda Dyah Hayam Wuruk yang bergelar Sri Rajasanagara.

Kebesaran nama Majapahit meluas sampai ke negara tetangga. Berkat tangan dingin

Gajah Mada dan Hayam Wuruk Majapahit menjadi negara yang sangat mashur di Asia

Tenggara.

Beberapa pengelana Cina menggambarkan Majapahit sebagai negara yang makmur.

Rombongan Cina yang dipimpin Laksamana Cheng Ho pada tahun 1416 berkunjung ke

Majapahit dengan dua puluh dua jung besar yang mengangkut tidak kurang dari dua

puluh tujuh ribu prajurit. Ikut dalam rombongan itu seorang agamawan Cina bernama

Ma Huan yang menyajikan uraian mengenai geografi Majapahit dalam karyanya yang

berjudul: Ying-yai Sheng-lan.

Demikianlah, lebih dari 170 tahun Majapahit sebagai Negara Maritim terbukti mampu

membawa bangsa ini hidup makmur, sejahtera, gemah ripah loh jinawi, tanpa satupun

bangsa asing mampu memporakporandakannya, apalagi menjajah Negara besar ini.

Namun sayang, setelah keruntuhannya pada tahun 1478 karena pertikaian suksesi

antara kerabat yang sangat klise, Majapahit runtuh oleh perebutan kekuasan, dan

Indonesia saat itu mulai kehilangan makna. Perpecahan tak dapat dihindari. Kerajaan

yang tersebar di seluruh persada Nusantara ini mulai berantakan, menjadi kerajaan-

kerajaan kecil yang tak punya kekuatan apapun.

Kerajaan-kerajaan pesisir yang sangat potensial sebagai Negara maritim, yang dulu

berada di bawah Majapahit mulai saling mempertahankan teritorialnya masing-masing.

Page 35: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Demak yang kemudian „dianggap‟ menggantikan kedudukan Majapahit ternyata tak

mampu mempertahankan rantai kepulauan Nusantara yang sudah disatukan oleh Gajah

Mada.

Setidaknya ada dua hal yang menyebabkan Demak, sebagai kerajaan di pesisir, tak

mampu mempertahankan obsesinya sebagai Negara maritim sekuat Majapahit.

Pertama karena kesultanan Demak berada di bawah pengaruh para Wali yang saat itu

punya target strategis menyebarkan agama Islam, tidak terkonsentrasi pada sektor-sektor

perekonomian dan pemberdayaan potensi sumber daya maritim. Ini dapat dilihat dari

sejarah panjang perebutan kekuasaan yang terjadi sejak zaman Demak sampai Mataram

baru, sangat dipengaruhi oleh kekerabatan para Wali yang populer dengan sebutan Wali

Sanga. Rencana strategis Wali Sanga terbukti memang berhasil, empat ratus tahun

kemudian setelah berdirinya Demak, Indonesia tercatat sebagai Negara nomor satu yang

penduduknya memeluk agama Islam terbanyak di dunia.

Kegagalan kedua adalah karena masuknya bangsa Eropa memperebutkan pala dan

rempah-rempah yang sangat melimpah di tanah air tercinta ini.

Tahun 1511, Demak tak mampu mempertahanan Selat Malaka yang pada

zaman Majapahit menjadi soko guru perekonomian maritim Nusantara Raya.

Selat Malaka jatuh ke tangan Portugis.

Dua faktor strategis inilah yang menyebabkan Demak gagal mengembalikan

kebesaran Negara maritim yang sudah dirintis oleh Gajah Mada.

VOC (1602-1798) dengan signifikan menguasai perairan Nusantara Raya ini.

Apalagi setelah terjadi perjanjian Giyanti tahun 1755 antara pihak Belanda dengan Raja

Surakarta dan Yogyakarta yang isinya antara lain: diktum bahwa kedua raja keturunan

Mataram itu, yang sudah dikendalikan oleh otoritas Belanda, menyerahkan perdagangan

laut, hasil bumi dan rempah-rempah dari wilayahnya kepada Belanda.

Sejak itu, nilai-nilai sosial budaya dalam masyarakat Indonesia bergeser, yang semula

bercirikan budaya maritim menjadi budaya terestrial. (Djoko Pramono, Budaya Bahari,

2004).

Page 36: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Maritim sebagai tulang punggung perekonomian bangsa semakin pudar terlebih

ketika bergantian Belanda, Inggris dan Jepang dengan seenaknya mengobok-obok

kekayaan bangsa kita dalam segala bidang.

Nusantara Raya hilang dari percaturan planet bumi. Para anak-cucu fonding-father

Negara Maritim terbesar di belahan selatan Asia ini semakin tak memiliki kepercayaan

diri untuk menjadi pewaris tahta atas tanah yang dianugerahkan Allah dengan berjuta

sumber daya alam yang sangat kaya ini.

Sampai pada 17 Agustus 1945, barulah bangsa besar ini bagun dari tidur

panjangnya. Kita mulai disadari pentingnya menggalang kesatuan dan persatuan yang

pernah diperjuangkan dan terbukti berhasil membawa bangsa ini menjadi bangsa yang

berwibawa pada enam ratus tahun lalu.

Di bawah ideologi dan falsafah dasar yang sangat

keramat dan sakral, sebagai holy-spirit Gajah Mada

memimpin bangsa ini, yaitu: Bhinneka Tunggal Ika tan

hana dharma mangrwa, yang tertuang dalam Kitab

Sutasoma karya besar Rakawi Tantular.

Saat ini, kita harus yakin bahwa Kebhinnekaan yang

dicanangkan Gajah Mada lebih dari enam ratus tahun

lalu, masih sangat strategis sebagai shared-value bangsa

besar ini untuk bangkit dari tidur panjang.

Kini. kebaharian, kelautan, sudah waktunya kembali menjadi infrastruktur

perekonomian bangsa yang sudah sangat lelah menderita menjadi orang jajahan yang tak

lagi mampu berteriak: merdeka!

Page 37: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Bagian 4

penutup

anyak sekali cerita, dongeng, legenda dan versi yang berkembang seputar

kehidupan orang besar ini. Antara lain:

Gajah Mada seorang besar, bahkan sebagian besar versi menyebutkan bahwa

Gajah Mada keturunan dewa Brahma.

Gajah Mada berhasil mempersatukan nusantara.

Gajah Mada telah mengucapkan sumpah Amukti Palapa.

Gajah Mada sebagai seorang Patih yang mengabdikan hidupnya untuk negara dan

bangsa.

Gajah Mada mempunyai istri bernama Ken Bebed (sebagian versi menyatakan

mempunyai anak, sebagian lainnya tidak).

Gajah Mada lahir di daerah Malang, sebagian versi menyatakan di Bali,

Mojokerto, Lamongan, daerah dekat gunung Bromo dan bahkan di Purworejo.

Gajah Mada mepunyai keturunan di Bali dan di daerah Jawa Timur lainnya

(beberapa versi mengatakan tidak).

Di perpustakaan dan toko-toko buku, “dongeng” mengenai kebesaran Majapahit

(baca: Gajah Mada) ini semakin langka didapat.

Kita lebih cepat menemukan buku yang bercerita banyak tentang fiksi mengenai

keperkasaan mahluk-mahluk luar angkasa versi Amerika dan Jepang, yang begitu melekat

di alam pikiran anak-anak abad ini. Kita sudah melupakan siapa Gajah Mada. Kecuali

tentunya kita hanya ingat bahwa Gajah Mada hanyalah nama jalan, nama kapal perang,

nama institusi, nama restauran, nama toko buku dan bahkan nama beberapa merek

dagang.

B

pen

gan

tar

Page 38: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Kita bahkan hampir lupa bahwa Patih Gajah Mada yang terlahir tanpa diketahui asal-

usulnya itu selain sekedar sebagai seorang penduduk biasa, pada zaman itu sudah mampu

menyusun suatu tatanan pemerintahan yang mengacu pada pola persatuan dan kesatuan

bangsa.

Keterbatasan komunikasi pada zaman itu tidak menjadi halangan bagi Gajah Mada

untuk menerapkan langkah-langkah diplomasi dengan negara lain, bahkan ke Cina yang

waktu itu menguasai hampir seluruh belahan Asia Tenggara.

Gajah Mada betul-betul cerminan seorang ksatria sejati. Sikap, tindakan dan

perilakunya sangat lugas, tegas, bijaksana, arif, cerdas, bertanggungjawab dan tidak

mementingkan dirisendiri. Sebagai seorang ksatria sejati, Gajah Mada sangat menjunjung

tinggi sila-sila kajiwan.

Demi persatuan dan kesatuan, Gajah Mada tidak segan-segan melakukan tindakan

apapun demi kesejahteraan masyarakat luas.

Ternyata seorang Gajah Mada yang berdarah ksatria dan militer sejati itu mempunyai

kelembutan melebihi para pendeta sendiri ketika dia secara tekun dan telaten

membangun prasasti candi Singasari di Malang sebagai penghormatan kepada Prabhu

Sri Kertanegara sebagai pencetus pertama program kesatuan dan persatuan bangsa.

Sejarah mencatat, kejatuhan Majapahit dimulai sejak kematian Gajah Mada pada

tahun 1364.

Setelah kematiannya, jabatan Gajah Mada dipegang tidak kurang oleh lima menteri.

Ini suatu indikasi yang menarik untuk menilai sejauh mana kemampuan Gajah Mada

memimpin negara tanpa pamrih.

Kini Gajah Mada telah tiada.

Dia pergi tidak pernah meninggalkan warisan harta sedikitpun, bahkan keturunanpun

tak punya.

Tetapi dia pergi meninggalkan pesan dan falsafah yang tidak akan pernah pudar bagi

anak cucunya di Nusantara ini yaitu persatuan dan kesatuan bangsa.

Pahlawan yang tidak punya pamrih apapun kecuali mempersatukan nusantara dari

Sabang sampai Merauke, bahkan lebih luas lagi.

Page 39: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Gajah Mada muksya, meninggalkan sejarah yang sulit untuk dihapus walau buku-buku

tentang kebesarannya sulit dicari lagi di toko buku terdekat.

Selamat jalan orang besar.

Namamu akan tetap abadi di hati setiap bangsa ini, bangsa yang tidak akan pernah

bersatu kecuali perjuanganmu tempo doeloe, bangsa yang terus haus mempertahankan

nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa ini, bangsa yang sekarang ini sangat prihatin

terhadap rong-rongan sebagian orang yang ingin memecah-belah bangsa dan negara

yang telah kau persatukan ini, bangsa yang sekarang mengalami stagnasi perjalanan

politiknya karena ada sebagian orang yang berjuang hanya bagi kepentingannya sendiri,

bangsa yang sebagian pejabatnya sekarang melakukan korup tanpa rasa malu, bangsa

yang satu dan lainnya sudah saling tidak perduli lagi, bangsa yang sudah tidak perduli

dengan pendidikan anak cucunya, bangsa yang sudah terbiasa menahan lapar dan hidup

bersahaja sementara kebijakan konsumerisme dan gaya hidup berlebihan menjadi

prioritas utama bagi sebagian kecil masyarakatnya, bangsa yang tidak perduli lagi dengan

rasa nasionalisme bangsanya, bangsa yang sebagian sumberdaya alamnya sudah

tergadaikan dan dinikmati oleh bangsa asing yang pada zamanmu justru sangat

diharamkan.

Selamat jalan orang besar.

Kami rindu kelahiranmu kembali, orang yang terlahir hanya untuk kemajuan

bangsanya tanpa pernah sedikitpun berfikir bagaimana memajukan, mensejahterakan dan

membahagiakan pribadi dan keluargamu. Seorang militer sejati yang budayawan,

negarawan dan tetap berdiri di atas sendi-sendi keagamaan yang sangat kuat. Pada

zamanmu, kemajuan di bidang sosial, ekonomi, politik, keamanan, kebudayaan dan

peradaban, agama dan pendidikan mengalami kemajuan yang tak terhingga. Ini

membuat negara mancanegara kagum dan segan. Persatuan bangsa menciptakan

kemajuan yang sangat inheren.

Selamat jalan orang besar.

Semoga energimu tetap berada di atas mayapada nusantara ini. Mengayomi dan terus

memberikan inspirasi dan kekuatan moral bagi bangsa ini, bangsa yang sudah lelah

Page 40: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

diguncang perpecahan dan kemunafikan, bangsa yang rindu akan kebesaran, keagungan,

kesejahteraan dan kemakmuran masa lalu yang sering diceritakan kakek-nenek kita,

bangsa yang sudah bosan dijajah oleh berbagai bentuk penjajahan; bangsa asing,

kebudayaan dan peradaban asing, sistem dan konsep perekonomian asing yang pada

akhirnya hanya akan menguntungkan negara asing.

Selamat jalan orang besar, Gajah Mada, mantrywira, Mahapatih Amangkubumi

Wilwatikta Agung.

Terakhir sekali mohon petunjuk dan ridho Allah atas bangsa ini, Indonesia Raya

tercinta. Berikan rahmat dan barokahMu ya Allah. Amien.

Tangerang Selatan, Januari 2011

Salam Nusantara..!

Renny Masmada

www.rennymasmada.com

www.filmgajahmada.com

Page 41: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Kepustakaan

Anwar Sanusi,

SEJARAH INDONESIA untuk Sekolah Menengah I, II, III, Pustaka “PAKUAN”,

Bandung 1951

Laode M. Kamaluddin, Dr

Pembangunan Ekonomi Maritim di Indonesia, PT Gramedia Pustaka Umum, Jakarta

2002

Partini Sarjono Pradotokusumo,

KAKAWIN GAJAH MADA, sebuah karya sastra Kakawin abad ke-20, suntingan Naskah

serta telaah struktur, tokoh dan hubungan antarteks, Binacipta – Bandung 1986

Renny Masmada

Gajah Mada Sang Pemersatu Bangsa - gagasan tentang amukti palapa dan refleksi kondisi

Indonesia saat ini, PT Elex Media Komputindo - Gramedia Group, Jakarta 2003

Renny Mursantio AS, R., MBA, Dr.

Konsep Validasi, Catur Prasetya Pedoman Karya Polri: Di tengah Berbagai Perubahan

Global (Sespim Polri), Cipanas, 13 April 2004

Renny Mursantio AS, R., MBA, Dr.

Merangsang Pertumbuhan Perekonomian Bangsa: Optimalisasi Investasi Asing Melalui

Kerjasama Mutualistis, Jakarta, 6 Februari 2005

Renny Mursantio AS, R., MBA, Dr. – Kombes Pol Atim Supomo, SmIk – Melda Kamil

Ariadno, SH, LL.M.

Laporan Sementara Hasil Penelitian Study Kelayakan Penempatan SLO Polri di Kawasan

ASEAN dan Asia, Kuala Lumpur-Malaysia, 27 Juli 2005

Renny Masmada

Visi dan Misi Penulisan Buku: AMUKTI PALAPA, persfektif persatuan Nusantara, Jakarta,

11 Juni 2003

Renny Masmada

Persfektif persatuan Nusantara: Telaah kekayaan karakter bangsa sebagai akar budaya

dan peradaban, Cifor-Bogor, 7 Juni 2006

Page 42: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Rokhmin Dahuri, Prof. Dr. Ir., M.S.

Keanekaragaman Hayati Laut – Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia, PT

Gramedia Pustaka Utama – Jakarta 2003

Slamet Mulyana, Prof.Dr.

Nagarakretagama dan Tafsir Sejarah, Bhratara Karya Aksara, Jakarta 1979

Slamet Mulyana, Prof. Dr.

Pemugaran Persada Sejarah, Inti Idayu Press, Jakarta 1983

Tridoyo Kusumastanto, Prof. Dr. Ir.

MEMBANGUN INDONESIA – Arah Kebijakan Pembangunan Sektor Kelautan dan

Perikanan Indonesia, IPB Press – Bogor 2005

Yamin, H. M., Prof.,

ATLAS SEDJARAH, Djambatan – Djakarta 1956

Yamin, H. M., Prof.,

GAJAH MADA, Pahlawan Persatuan Nusantara, Balai Pustaka – Jakarta1993

Yamin, H. M., Prof.,

TATA NEGARA MADJAPAHIT, SAPTA-PARWA, Jajasan Prapantja – Djakarta 1962

Page 43: filmgajahmada.comfilmgajahmada.com/wp-content/uploads/2011/01/gajahmada.pdf · enurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu: 1. Caucasoid

Lelaki yang lahir di

Jakarta pada 8 September 1958

dari pasangan R. Muradi K.

Nogodrono dengan R. Nganten

Samiatin H. Suparto ini lebih

akrab dipanggil Renny Masmada.

Terlahir dari lingkungan

keluarga seniman, Renny muda

sudah akrab dengan dunia seni

antara lain: seni peran, seni lukis

dan seni musik.

Sejak tahun 1984, penulis telah melakukan penelitian mengenai sosok Gajah Mada.

Dari perpustakaan-perpustakaan (baca: buku-buku) yang memang sangat terbatas sampai

pada para ahli sejarah dan kepurbakalaan. Bukan itu saja, bahkan juga melakukan

pendekatan pada institusi yang punya kaitan emosi dengan Gajah Mada seperti kalangan

militer dan kepolisian, kementerian terkait, Kepala Daerah yang wilayahnya mempunyai

keterkaitan dengan peninggalan Gajah Mada, pemerhati sejarah Majapahit/Gajah Mada,

sekolah/perguruan tinggi, dan beberapa lainnya.

Kemiskinan data tentang Gajah Mada itulah yang membuatnya semakin terpanggil

untuk terus melakukan traveling dengan kemampuan terbatas (terlahir bukan sebagai

sejarahwan!) untuk melakukan pendekatan empirik yang nantinya dapat memberikan

sumbangan besar terhadap perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

Perkawinannya dengan Ely Parlina Mas telah dianugerahi lima putra-putri: Rr. Gendis

Filmierly, S.Kom., R. Theo Virsa Mas PWG, Rr. Ajeng Viola Pitaloka, R. Mohammad

Panji Mas PWG dan Rr. Ken Ayu Bebed.