9.keadilan dalam organisasi

23
KOMPENSASI DAN INSENTIF MAKALAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia Oleh: Saroh Fitriany Nim : 14101070 Dosen Pengajar: R. Abumanshur M., MPM PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

Upload: tesya-suha-berra

Post on 13-Apr-2017

98 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 9.keadilan dalam organisasi

KOMPENSASI DAN INSENTIF

MAKALAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Manajemen Sumber Daya Manusia

Oleh:

Saroh Fitriany

Nim : 14101070

Dosen Pengajar: R. Abumanshur M., MPM

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK RAJA HAJI

TANJUNG PINANG

2016

Page 2: 9.keadilan dalam organisasi

KEADILAN DALAM BISNIS

( Studi Kasus Konflik Sosial Pada Kasus Konflik dengan Karyawan )

ABSTRAK

Achmad Romadhoni. Keadilan Dalam Bisnis. Fakultas Manajemen.

Jurusan Ekonomi. Universitas Gunadarma.2013. Penulisan yang berjudul “ Kasus

Konflik dengan Karyawan”membahas tentang Dampak yang ditimbulkan karena

ketidakadilan pada karyawan.Makalah ini dilatarbelakangi oleh Ketika

ketidakadilan masih saja terjadi maka sama saja pimpinan perusahaan

membiarkan lingkungan kerja yang kurang sehat. Akibat berikutnya, motivasi

kerja karyawan semakin menurun dan dapat mengakibatkan kinerja mereka juga

menurun. Tentu saja akan mengganggu aktifitas bisnis dan kinerja perusahaan.

Karena itu maka dibutuhkan reposisi kepemimpinan yang menyeluruh. Posisi

kepemimpinan perlu diperkuat dalam hal pemahaman sistem nilai organisasi

khususnya tentang pentingnya rasa keadilan bagi karyawan.Tujuan penulisan ini

adalah untuk mengetahui dampak apa yang terjadi pada ketidakadilan dalam

Karyawan.Metode Penulisan ini adalah Pada penulisan ini penuli mencari

informasi yang ada dari sumber-sumber di internet sebanyak-banyaknya mengenai

etika bisnis agar rumusan dan tujuan penulisan ini dapat terjawab. Data penulisan

ini mengunakan data sekunder. Posisi kepemimpinan perlu diperkuat dalam hal

pemahaman sistem nilai organisasi khususnya tentang pentingnya rasa keadilan

bagi karyawan. Pimpinan perusahaan harus terdorong untuk semakin memahami

konsep diri dan mengelola dirinya terutama dalam menerapkan prinsip keadilan.

Untuk itu budaya organisasi perlu dibuat dan sebaiknya yang mudah dipahami

dan dikembangkan oleh semua elemen organisasi. Sistem umpan balik dalam

mengendalikan organisasi utamanya yang menyangkut kasus ketidakadilan dinilai

sangat perlu dalam rangka penyehatan internal organisasi.

2

Page 3: 9.keadilan dalam organisasi

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Keadilan berasal dari kata adil yang berarti benar dan patut atau tidak berat

sebelah. Keadilan sudah menjadi kebutuhan setiap manusia. Disitu ada tuntutan

hak yang sama untuk diperlakukan adil. Seorang anak ingin diperlakukan sama

dengan saudara-saudara lainnya oleh orang tuanya. Misalnya dalam hal

kesempatan pendidikan, berkomunikasi internal keluarga, kesamaan dalam

memiliki asset dsb. Rakyat menuntut hak atas pelayanan kesehatan, pendidikan,

lapangan kerja, dari pemerintah, dan sebagainya. Masih banyak contoh lainnya

termasuk hak karyawan untuk diperlakukan adil oleh perusahaan.

Tidak jarang karyawan melakukan protes terhadap kebijakan perusahaan.

Salah satu penyebabnya adalah karena karyawan diperlakukan tidak adil oleh

pimpinan perusahaan. Di tingkat puncak, karyawan bisa diperlakukan tidak adil

dalam hal proses rekrutmen dan seleksi, kesempatan belajar, kebijakan

kompensasi, dan peluang karir. Di tingkat unit, ketidakadilan yang terjadi dalam

bentuk perlakuan antarindividu, ketimpangan pengakuan prestasi, diskriminasi

penugasan, perbedaan peluang berpendapat, bias dalam solusi konflik

antarindividu.

Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah

pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan

terletak pada keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau

dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang

menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan

bersama.

Mengapa manusia membutuhkan keadilan? Karena manusia atau semua

makhluk hidup di dunia ini pada hakikatnya mempunyai hak untuk hidup,

3

Page 4: 9.keadilan dalam organisasi

kehidupan dijalani dengan menunaikan kewajiban. Jika hak yang diterima dengan

kewajiban yang ditunaikan sudah seimbang, maka itu sudah dinamakan adil.

Ketika ketidakadilan masih saja terjadi maka sama saja pimpinan

perusahaan membiarkan lingkungan kerja yang kurang sehat. Akibat berikutnya,

motivasi kerja karyawan semakin menurun dan dapat mengakibatkan kinerja

mereka juga menurun. Tentu saja akan mengganggu aktifitas bisnis dan kinerja

perusahaan. Karena itu maka dibutuhkan reposisi kepemimpinan yang

menyeluruh. Posisi kepemimpinan perlu diperkuat dalam hal pemahaman sistem

nilai organisasi khususnya tentang pentingnya rasa keadilan bagi karyawan.

Pimpinan perusahaan harus terdorong untuk semakin memahami konsep

diri dan mengelola dirinya terutama dalam menerapkan prinsip keadilan. Untuk

itu budaya organisasi perlu dibuat dan sebaiknya yang mudah dipahami dan

dikembangkan oleh semua elemen organisasi. Sistem umpan balik dalam

mengendalikan organisasi utamanya yang menyangkut kasus ketidakadilan dinilai

sangat perlu dalam rangka penyehatan internal organisasi.

1.1  Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penulisan ini adalah Apakah Dampak yang

ditimbulkan karena ketidakadilan pada karyawan?

1.2  Batasan Masalah

Batasan masalah penulisan ini adalah hanya membahas keadilan dalam

bisnis dengan salah satu contoh kasus konflik social yang ditimbulkan karena

ketidakadilan pada karyawan?

1.3  Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini untuk mengetahui dampak apa yang terjadi pada

ketidakadilan dalam Karyawan.

4

Page 5: 9.keadilan dalam organisasi

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Etika Bisnis

            Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara

untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan

dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang

mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga

masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma

dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan

sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.

2.2 Keadilan dalam Bisnis

2.2.1 Paham Tradisional mengenai Keadilan

a. Keadilan Legal

Menyangkut hubungan antara individu atau kelompok masyarakat dengan

negara. Intinya adalah semua orang atau kelompok masyarakat diperlakukan

secara sama oleh negara di hadapan hukum.

b. Keadilan Komutatif

Mengatur hubungan yang adil atau fair antara orang yang satu dengan

yang lain atau warga negara satu dengan warga negara lainnya. Menuntut agar

dalam interaksi sosial antara warga satu dengan yang lainnya tidak boleh ada

pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya. Jika diterapkan dalam bisnis,

berarti relasi bisnis dagang harus terjalin dlm hubungan yang setara dan seimbang

antara pihak yang satu dengan lainnya.

5

Page 6: 9.keadilan dalam organisasi

c. Keadilan Distributif

Keadilan distributif (keadilan ekonomi) adalah distribusi ekonomi yang

merata atau yang dianggap merata bagi semua warga negara. Menyangkut

pembagian kekayaan ekonomi atau hasil-hasil pembangunan. Keadilan distributif

juga berkaitan dengan prinsip perlakuan yang sama sesuai dengan aturan dan

ketentuan dalam perusahaan yang juga adil dan baik.

2.2.2 Keadilan Individual dan Struktural

Keadilan dan upaya menegakkan keadilan menyangkut aspek lebih luas

berupa penciptaan sistem yang mendukung terwujudnya keadilan tersebut. Prinsip

keadilan legal berupa perlakuan yang sama terhadap setiap orang bukan lagi soal

orang per orang, melainkan menyangkut sistem dan struktur sosial politik secara

keseluruhan. Untuk bisa menegakkan keadilan legal, dibutuhkan sistem sosial

politik yang memang mewadahi dan memberi tempat bagi tegaknya keadilan legal

tersebut, termasuk dalam bidang bisnis. Dalam bisnis, pimpinan perusahaan

manapun yang melakukan diskriminasi tanpa dasar yang bisa

dipertanggungjawabkan secara legal dan moral harus ditindak demi menegakkan

sebuah sistem organisasi perusahaan yang memang menganggap serius prinsip

perlakuan yang sama, fair atau adil ini.

2.2.3 Teori Keadilan Adam Smith

a. Prinsip No Harm

Yaitu prinsip tidak merugikan orang lain, khususnya tidak merugikan hak

dan kepentingan orang lain. Prinsip ini menuntuk agar dlm interaksi sosial apapun

setiap orang harus menahan dirinya untuk tidak sampai merugikan hak dan

kepentingan orang lain, sebagaimana ia sendiri tidak mau agar hak dan

kepentingannya dirugikan oleh siapapun. Dalam bisnis, tidak boleh ada pihak yg

dirugikan hak dan kepentingannya, entah sbg konsumen, pemasok, penyalur,

karyawan, investor, maupun masyarakat luas.

b. Prinsip Non-Intervention

6

Page 7: 9.keadilan dalam organisasi

Yaitu prinsip tidak ikut campur tangan. Prinsip ini menuntut agar demi

jaminan dan penghargaan atas hak dan kepentingan setiap orang, tidak seorangpun

diperkenankan untuk ikut campur tangan dlm kehidupan dan kegiatan orang lain

Campur tangan dlm bentuk apapun akan merupakan pelanggaran thd hak orang ttt

yang merupakan suatu harm (kerugian) dan itu berarti telah terjadi ketidakadilan.

Dalam hubungan antara pemerintah dan rakyat, pemerintah tidak diperkenankan

ikut campur tangan dalam kehidupan pribadi setiap warga negara tanpa alasan yg

dpt diterima, dan campur tangan pemerintah akan dianggap sbg pelanggaran

keadilan. Dalam bidang ekonomi, campur tangan pemerintah dlm urusan bisnis

setiap warga negara tanpa alasan yg sah akan dianggap sbg tindakah tidak adil dan

merupakan pelanggran atas hak individu tsb, khususnya hak atas kebebasan.

c.  Prinsip Keadilan Tukar

Atau prinsip pertukaran dagang yang fair, terutama terwujud dan

terungkap dlm mekanisme harga pasar. Merupakan penerapan lebih lanjut dari no

harm secara khusus dalam pertukaran dagang antara satu pihak dengan pihal lain

dalam pasar. Adam Smith membedakan antara harga alamiah dan harga pasar atau

harga aktual. Harga alamiah adalah harga yg mencerminkan biaya produksi yg

telah dikeluarkan oleh produsen, yang terdiri dari tiga komponen yaitu biaya

buruh, keuntungan pemilik modal, dan sewa. Harga pasar atau harga aktual adl

harga yg aktual ditawarkan dan dibayar dalam transaksi dagang di dalam pasar.

Kalau suatu barang dijual dan dibeli pada tingkat harga alamiah, itu berarti barang

tersebut dijual dan dibeli pada tingkat harga yang adil. Pada tingkat harga itu baik

produsen maupun konsumen sama-sama untung. Harga alamiah mengungkapkan

kedudukan yang setara dan seimbang antara produsen dan konsumen karena apa

yang dikeluarkan masing-masing dapat kembali (produsen: dalam bentuk harga

yang diterimanya, konsumen: dalam bentuk barang yang diperolehnya), maka

keadilan nilai tukar benar-benar terjadi. Dalam jangka panjang, melalui

mekanisme pasar yang kompetitif, harga pasar akan berfluktuasi sedemikian rupa

di sekitar harga alamiah sehingga akan melahirkan sebuah titik ekuilibrium yang

menggambarkan kesetaraan posisi produsen dan konsumen. Dalam pasar bebas

7

Page 8: 9.keadilan dalam organisasi

yang kompetitif, semakin langka barang dan jasa yang ditawarkan dan sebaliknya

semakin banyak permintaan, harga akan semakin naik. Pada titik ini produsen

akan lebih diuntungkan sementara konsumen lebih dirugikan. Namun karena

harga naik, semakin banyak produsen yang tertarik untuk masuk ke bidang

industri tersebut, yang menyebabkan penawaran berlimpah dengan akibat harga

menurun. Maka konsumen menjadi diuntungkan sementara produsen dirugikan.

2.3 Konflik dalam Perusahaan

            Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling

memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara

dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha

menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak

berdaya.

Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar

anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang

bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu

dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah

menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain

sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial,

konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu

masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau

dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan

dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan integrasi berjalan

sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan

integrasi. Sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.

8

Page 9: 9.keadilan dalam organisasi

BAB III

METODE PENULISAN

Pada penulisan ini penuli mencari informasi yang ada dari sumber-sumber

di internet sebanyak-banyaknya mengenai etika bisnis agar rumusan dan tujuan

penulisan ini dapat terjawab. Data penulisan ini mengunakan data sekunder.

Dimana pengertian Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data

sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS),

buku, laporan, jurnal, dan lain-lain. 

9

Page 10: 9.keadilan dalam organisasi

 BAB IV

PEMBAHASAN

            Keadilan didalam perusahaan atau organisasi biasa disebut dengan

keadilan organisasi, keadilan sudah menjadi kebutuhan setiap manusia dan disitu

terdapat tuntutan yang sama untuk diperlakukan adil, termasuk karyawan untuk

diperlakukan adil.aspek-aspek dalam keadilan harus terpenuhi sehingga karyawan

mendapatkan kepuasan kerja dengan terpenuhinya aspek-aspek tersebut.Ketika

ketidakadilan masih saja terjadi maka sama saja pimpinan perusahaan

membiarkan lingkungan kerja yang kurang sehat. Akibat berikutnya, motivasi

kerja karyawan semakin menurun dan dapat mengakibatkan kinerja mereka juga

menurun. Tentu saja akan mengganggu aktifitas bisnis dan kinerja perusahaan.

Karena itu maka dibutuhkan reposisi kepemimpinan yang menyeluruh. Posisi

kepemimpinan perlu diperkuat dalam hal pemahaman sistem nilai organisasi

khususnya tentang pentingnya rasa keadilan bagi karyawan. Pimpinan perusahaan

harus terdorong untuk semakin memahami konsep diri dan mengelola dirinya

terutama dalam menerapkan prinsip keadilan. Untuk itu budaya organisasi perlu

dibuat dan sebaiknya yang mudah dipahami dan dikembangkan oleh semua

elemen organisasi. Sistem umpan balik dalam mengendalikan organisasi

utamanya yang menyangkut kasus ketidakadilan dinilai sangat perlu dalam rangka

penyehatan internal organisasi.

Konflik ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss communication antar

atasan dengan karyawan. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan

mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan , namun pihak perusahaan

belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan

semena-mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan mengambil tindakan yaitu

dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini berujung pada PHK besar-

besaran yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan manapun pasti pernah

mengalami konflik internal.Mulai dari tingkat individu, kelompok, sampai unit.

10

Page 11: 9.keadilan dalam organisasi

Mulai dari derajat dan lingkup konflik yang kecil sampai yang besar. Yang relatif

kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi antarkaryawan, sampai yang

relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di kalangan

manajemen. Contoh lainnya dari konflik yang relatif besar yakni antara karyawan

dan manajemen.Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai

media. Disitu tampak konflik dalam bentuk demonstrasi dan pemogokan.Apakah

hal itu karena tuntutan besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi

karir, ataukah karena tuntutan hak asasi manusia karyawan.

Konflik dengan karyawan buruh, dapat dilihat dengan banyaknya kasus

pemogokan kerja atau demo oleh para pekerja yang sering disertai tindakan

kekerasan.hal ini membuktikan adanya ketidakadilan yang dirasakan oleh pekerja

atas kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pimpinan perusahaan.konflik intern

perusahaan yangseringkali muncul terkait dengan masalah penggajian, pesangon,

pemecatan, diskriminasi pekerja perempuan, semakin marak dewasa ini.dan ini

semua adalah dampak akibat ketidak adanya rasa keadilan yang diterima oleh para

karyawan didalam perusahaan tersebut

Konflik itu sendiri merupakan proses yang dimulai bila satu pihak

merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atau akan segera

mempengaruhi secara negatif. Faktor-faktor kondisi konflik (Robbins,

Sthepen ,2003, Perilaku Organisasi):

• Harus dirasakan oleh pihak terkait

• Merupakan masalah persepsi

• Ada oposisi atau ketidakcocokan tujuan, perbedaan dalam penafsiran fakta,

ketidaksepakatan pada pengharapan perilaku

• Interaksi negatif-bersilangan

• Ada peringkat konflik dari kekerasan sampai lunak.

11

Page 12: 9.keadilan dalam organisasi

Didalam hubungan komunikasi di suatu lingkungan kerja atau perusahaan konflik

antar individu akan sering terjadi. Konflik yang sering terjadi biasanya adalah

karena masalah komunikasi yang kurang baik. Sehingga cara mengatasi konflik

dalam perusahaan harus benar-benar dipahami management inti dari perusahaan,

untuk meminimalisir dampak yang timbul. Permasalahan atau konflik yang terjadi

antara karyawan atau karyawan dengan atasan yang terjadi karena masalah

komunikasi harus di antisipasi dengan baik dan dengan system yang terstruktur.

Karena jika masalah komunikasi antara atasan dan bawahan terjadi bias-bisa

terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya mogok kerja, bahkan demo.

Sehingga untuk mensiasati masalah ini biasa dilakukan dengan berbagai cara:

         Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi

kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan

atau pengumuman melalui loudspeaker.

         Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan

harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang

dua arah dan intens akan mengurangi masalah di lapangan.

         Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan

akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam

organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi.

Biasanya masalah timbul karena lingkungan yang kurang kondusif di

suatu perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau sirkulasi yang

kurang baik, dan temperature ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk

meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari lingkungan juga harus di

perhatikan.

Konflik dalam perusahaan juga sering terjadi antar karyawan, hal ini

biasanya terjadi karena masalah diluar perusahaan, misalnya tersinggung karena

ejekan, masalah ide yang dicuri, dan senioritas. Perusahaan yang baik harus bisa

12

Page 13: 9.keadilan dalam organisasi

menghilangkan masalah senioritas dalam perusahaan. Hal ini dapat meminimalisir

masalah yang akan timbul, kerena dengan suasanya yang harmonis dan akrab

maka masalah akan sulit untuk muncul.kita bisa liat ini adalah salah satu contoh

kasus suatu konflik yang terjadi dalam suatu organisasi bisa ditekankan disini

suatu perusahan,dimana seorang pemimpin yang tidak bertanggung jawab dan

tidak adil dalam memimpin suatu perusahan.Mereka senantiasa mempermainkan

rakyat kecil dan bertindak sangat tidak bijaksana sebagai seorang yang memiliki

kekuasaan,mereka dengan mudah dapat mengeluarkan seorang karyawan yang

dianggap terlalu vokal dan mengancam para karyawanya dengan tidak

memberikan THR.Menurut saya ini jelas sangat berpengaruh dalam terjadinya

sebuah konflik ini adalah penyebab utama terjadinya konflik dalam kasus ini

menurut saya bila dalam kasus ini banyak cara untuk menyelesaikanya mungkin

dengan cara mediator atau jika dengan cara mediator tidak berhasil juga perlu

adanya proses hukum karena disini telah melanggar hak seseorang dan telah

melanggar hukum yang berlaku tentang pemberian THR kepada tenaga kerja.

Saya rasa ini adalah solusi yang mungkin bisa menyelesaikan konflik dalam

perusahaan ini,ada baiknya berikanlah apa yang menjadi haknya setelah iya

mengerjakan kewajibanya.

13

Page 14: 9.keadilan dalam organisasi

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 

Berdasarkan rumusan dan tujuan penulisan ini maka dapat disimpulkan

bahwa memang benar perusahaan sekarang ini banyak yang tidak menerapkan

system keadilan kepada karyawan akibatnya banyak karyawan yang merasa

dirugikan baik material maupun moril.sebaiknya perusahaan haruslah menegakan

prinsip keadilan dengan karyawan sehingga dengan begitu karyawan semua

merasa dapat merasakan hal yang sifatnya berupa kesenagan dalam proses

kehidupan sehari-hari.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberi saran kepada seluruh

perusahan yang ada di Indonesia haruslah menegakan sebuah prinsip yang

namanya keadilan karyawan didalam bekerja disuatu perusahaan tersebut, karena

prinsip keadilan ini sangat berguna bagi semua kalangan baik itu kalangan pemilik

perusahaan maupun kesejahteraan para karyawan yang bekerja mencari nafkah di

perusahaan tersebut.

14

Page 15: 9.keadilan dalam organisasi

DAFTAR PUSTAKA

http://ronawajah.wordpress.com/2010/03/27/pentingnya-keadilan-di-lingkungan-

kerja/

http://kewarganegaraangunadarma.blogspot.com/2011/10/konflik-antara-

perusahaandengan.html

http://blognyamashakim.blogspot.com/2013/05/artikel-tentang-manusia-dan-

keadilan.html

15