89903065-pedoman-pemeliharaan-trafo

44
PEMELIHARAAN GARDU / TRAFO (“HARFO”) 1. Pendahuluan Gardu / Trafo tiang merupakan salah satu komponen instalasi tenaga listrik yang terpasang di jaringan distribusi dan berfungsi sebagai trafo daya penurun tegangan dari tegangan menengah (20 kV) menjadi tegangan menengah (400/230 V) dan selanjutnya tegangan rendah tersebut disalurkan ke konsumen. Mengingat fungsi dan harga dari trafo cukup mahal bila dibandingkan dengan peralatan distribusi lain, maka pemeliharaan preventif yang dilakukan secara intensif dapat berjalan dengan efektif. 2. Komponen Utama Gardu / trafo Secara umum komponen utama gardu / trafo adalah sebagai berikut : 1. Transformator : berfungsi untuk mengubah tegangan menengah ( 20 kV ) menjadi tegangan rendah ( 400/230 V ) 2. Fuse Cut Out (CO) : berfungsi untuk pengaman trafo bila terjadi Gangguan di trafo dan melokalisir Gangguan di trafo agar peralatan tersebut tidak rusak 3. Arrester: berfungsi pengaman trafo terhadap tegangan lebih yang disebabkan oleh sambaran petir dan switching 4. Saklar pemisah ( helfboom saklar ) : berfungsi untuk memisahkan sisi sekunder trafo dengan PHB-TR yang mengarah ke beban pelanggan. 5. NT Fuse / NH Fuse : berfungsi untuk pengaman trafo terhadap arus lebih yang disebabkan karena hubung singkat di Jaringan Tegangan Rendah (JTR) maupun karena beban lebih. 6. Grounding Arrester : berfungsi untuk menyalurkan arus ketanah yang disebabkan oleh

Upload: gamarichard

Post on 23-Oct-2015

97 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PEMELIHARAAN GARDU / TRAFO (“HARFO”)

1. Pendahuluan

Gardu / Trafo tiang merupakan salah satu komponen instalasi tenaga listrik

yang terpasang di jaringan distribusi dan berfungsi sebagai trafo daya penurun

tegangan dari tegangan menengah (20 kV) menjadi tegangan menengah

(400/230 V) dan selanjutnya tegangan rendah tersebut disalurkan ke konsumen.

Mengingat fungsi dan harga dari trafo cukup mahal bila dibandingkan dengan

peralatan distribusi lain, maka pemeliharaan preventif yang dilakukan secara

intensif dapat berjalan dengan efektif.

2. Komponen Utama Gardu / trafo

Secara umum komponen utama gardu / trafo adalah sebagai berikut :

1. Transformator : berfungsi untuk mengubah tegangan menengah (

20 kV ) menjadi tegangan rendah ( 400/230 V )

2. Fuse Cut Out (CO) : berfungsi untuk pengaman trafo bila

terjadi Gangguan di trafo dan melokalisir Gangguan di trafo agar peralatan

tersebut tidak rusak

3. Arrester: berfungsi pengaman trafo terhadap tegangan lebih

yang disebabkan oleh sambaran petir dan switching

4. Saklar pemisah ( helfboom saklar ) : berfungsi untuk memisahkan

sisi sekunder trafo dengan PHB-TR yang mengarah ke beban pelanggan.

5. NT Fuse / NH Fuse : berfungsi untuk pengaman trafo terhadap arus

lebih yang disebabkan karena hubung singkat di Jaringan Tegangan

Rendah (JTR) maupun karena beban lebih.

6. Grounding Arrester : berfungsi untuk menyalurkan arus ketanah

yang disebabkan oleh Gangguan tegangan lebih karena sambaran petir dan

switching.

7. Grounding trafo : berfungsi untuk menghindari terjadinya tegangan

lebih pada phasa yang sehat bila terjadi Gangguan satu phasa ke tanah

maupun yang disebabkan oleh beban tidak seimbang

8. Grounding LV Board : berfungsi untuk pengaman jika terjadi arus

bocor yang mengalir di LV Board.

3. Peralatan Pendukung Pemeliharaan

Agar pekerjaan pemeliharaan/pengujian dapat berjalan dengan baik maka

perlu didukung dengan peralatan yang memadai baik mekanik maupun elektrik,

yaitu :

1. Alat ukur : ~ AVO Meter

~ Megger ( 5000 V, 10000 V )

~ Earth Tester

~ Phasa detector

~ Infrared

2. Peralatan : ~ Tool kits

~ Stick 20 kV

~ Kain Majun / lap bersih

~ Tangga fiber 9 mtr

~ Vaseline / grease / inhibitor

~ Material pelengkap trafo

3. Perlengkapan K3 : ~ Sabuk Pengaman

~ P3K

~ Sepatu kerja

~ Sarung tangan

4. Pelaksanaan pemeliharaan :

1. Persiapan : ~ Melakukan survey lapangan seperti pengukuran

gardu, pengecekan visual, pengecekan dengan infrared .

~ Penyampaian kondisi lapangan ke petugas

~ Pemberitahuan pemadaman ke pelanggan

2. Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan gardu / trafo :

JTM

ARRESTER FCO

TRAFO

PHB – TR SAKLAR UTAMA

NH FUSE

N R S T

SALURAN JURUSAN

~ Mempersiapkan material, peralatan kerja, dan K3 dengan baik.

~ Mengukur parameter tegangan operasi trafo dan arus beban trafo

sebelum memulai pekerjaan.

~ Kurangi beban trafo, dengan cara membuka helfboom saklar setelah itu

melepas satu-persatu NH-fuse, bila beban tidak terlalu besar.

~ Pembebasan tegangan dengan membuka Fuse Cou Out ( FCO ).

~ Hubungkan kabel pentanahan yang sudah dihubungkan ke elektroda

pentanahan mulai dari ke empat bushing trafo sisi tegangan rendah, lalu ketiga

bushing trafo sisi tegangan menengah.

~ Buka kabel / kawat yang terhubung pada terminal kabel masuk dan

kabel keluar.

~ Kabel / kawat yang sudah terlepas hubungkan jadi satu dan tersambung

pada kabel pentanahan

~ Lakukan pemeriksaan kondisi trafo distribusi secara teliti.

~ Dari hasil kegiatan diatas diambil kesimpulan :

Trafo dalam keadaan baik dan layak dioperasikan

Trafo dalam keadaan kurang baik, perlu ada perbaikan

sebelum dioperasikan

Trafo dalam keadaan rusak, perlu penggantian

3. Pemeliharaan komponen gardu distribusi meliputi :

a. Fuse Cut Out (CO) :

~ Periksa kembali baut-baut dudukan CO, kencangkan bila perlu.

~ Periksa kembali baut-baut pada terminal CO, kencangkan bila perlu

~ Berikan Inhibitor / grease pada lidah CO dan engsel CO

~ Sesuaikan penggunaan fuselink CO berdasarkan kapasitas trafo

Tabel. Pemasangan fuse link

DAYATRF

(KVA / phs)25 / 1

HASILHITUNG

FUSE TM (A)

FUSE TM TERPAKA

I (A)

1.25 3

50 / 1 2.5 3

50 / 3 1.4 3100 / 3 2.9 6

160 / 3 4.6 6

200 / 3 5.8 10T/16K

250 / 3 7.2 10T/16K

315 / 3 9.1 10T/16K

400 / 3 11.6 16 K

500 / 3 14.5 16 K

b. Arrester

~ Periksa baut-baut pada terminal arrester, kencangkan bila perlu.

~ Periksa kembali baut koneksi dan kondisi Disconnection Switch (DS)

arrester, kencangkan bila perlu.

~ Gantilah kawat / konduktor connection DS arrester dengan

menggunakan kawat / konduktor NYY 1 x 10 mm2, apabila

masih memakai kawat / konduktor yang keras&kaku ( AAAC )

~ Ukurlah grounding Arrester dengan earth tester, nilai standar < 2 ohm.

Apabila lebih besar maka perbaiki dengan menambah ground

rod, memperdalam rod atau memparalel ground rod.

~ Ukurlah tahanan isolasi pada arrester

~ Ukurlah arus bocor di grounding arrester dengan tang ampere (

arus bocor normal arrester = arus bocor di nameplate arrester ).

c. Transformator

Bushing Primer :

~ Bersihkan isolator bushing primer dengan lap bersih.

~ Periksa simbol urutan phasa pada bushing, tulis yang baru

jika sudah terhapus.

~ Periksa baut terminal bushing, kencangkan bila perlu.

~ Bila dilengkapi dengan a rch i n g h o r n ( kawat baja 10 mm2 ),

periksa kondisinya jika rusak segera ganti dan aturlah jarak sparking

rod selebar 13 cm ( IEC 71A th 1962 dan SPLN 002/pst/73 )

~ Periksa seal / ring bushing, jika rusak / retak segera ganti

untuk menghindari rembesan air / udara masuk.

~ Bila ada bekas flashover pada bushing primer segera megger /

ukur tahanan isolasi trafo tersebut.

~ Aturlah kawat / konduktor yang menuju bushing agar membentuk

seperti leher angsa ( untuk menghindari rembesan air melalui

ujung bushing primer )

Bushing Sekunder

~ Bersihkan isolator bushing primer dengan lap bersih.

~ Periksa baut terminal bushing, kencangkan bila perlu.

~ Untuk trafo > 160 KVA, pasanglah plat tembaga ukuran 4 x 40 x

90 mm pada terminal bushing.

~ Periksa seal / ring bushing, jika rusak / retak segera ganti

untuk menghindari rembesan air / udara masuk.

~ Periksa simbol urutan phasa pada bushing, tulis yang baru

jika sudah terhapus.

~ Periksa ukuran kabel inlet trafo, untuk trafo ≤ 100 KVA ukuran

kabelnya NYY 70 mm2, untuk trafo ≥ 160 KVA ukuran

kabelnya NYY 150 mm2.

~ Periksa sepatu kabel pada terminal bushing, jika rusak ( ngefong )

segera ganti.

~ Periksa kondisi kabel inlet trafo dengan megger, jika ada

short circuit dengan body trafo atau LV Board segera ganti.

Tap Changer

~ Periksa mekanik kerja dari tap changer

~ Atur posisi tap changer pada beban kosong sehingga tegangan

yang keluar phasa netral 231 V (sesuai dengan nameplate trafo).

Body trafo / packing :

~ Bersihkan body trafo ( bagian atas & sirip-sirip trafo ), jika

berkarat segera cat total dengan warna abu-abu.

~ Kencangkan baut-baut packing atau tangki trafo yang kendor.

LV Panel :

~ Gantilah packing jika ada rembesan oli / oli bocor di body

trafo, bushing, dan tempat pengambilan sample minyak.

Arde body trafo

~ Periksa pentanahan body trafo , jika tidak ada maka segera

pasang arde / pentanahan

~ Periksa baut penghubung kawat pentanahan di body trafo

dan kerangka LV Board, jika kendor maka kencangkan.

~ Periksa kondisi kawat pentanahan dan ukur besar tahanan

pentanahan dari body trafo, nilainya < 5 ohm. Apabila lebih besar

maka harus diperbaiki dengan cara memperbanyak elektroda

yang ditanam, memperdalam penanamam elektroda yang sudah

ada.

d. LV Board

~ Periksa kondisi LV Panel, bersihkan bagian dalam dan luar Panel

~ Berilah kapur barus / tutup lubang LV Panel untuk mencegah

hewan masuk

~ Perbaiki engsel & grendel pintu dengan memberi grease,

bila rusak tidak bisa diperbaiki ganti dengan yang baru.

Saklar Utama / helfboom saklar

~ Periksa mekanik kerja dari saklar tersebut, jika timbul

ketidak serempakan buka – tutup saklarnya.

~ Kencangkan baut mur pada terminal in dan out saklar, bila perlu

~ Berilah Vaseline / inhibitor pada kontak saklar

~ Ukur tahanan isolasi antara fasa-fasa dan fasa-body, nilai

minimal tahanan isolasinya adalah 1.000 x tegangan kerja.

NT Fuse

~ Periksa kondisi NT fuse, jika putus segera ganti

~ Pasanglah NT fuse sesuai dengan kapasitas trafo dan arus beban

line saat beban puncak. Berdasarkan tabel dibawah ini :

Tabel. Pemasangan NT Fuse

DAYATRF

(KVA / phs)

HASIL HITUNG FUSE TR

(A)

FUSE TR TERPAKA

I (A)

25 / 1 54 60

50 / 1 108 100

50 / 3 72.3 80

100 / 3 144.5 160

160 / 3 231.2 250

200 / 3 289.0 315

250 / 3 361.3 400

315 / 3 455.2 500

400 / 3 578.0 630500 / 3 722.5 800

Fuse Holder

~ Periksa kondisi busbar dan isolator dudukannya, bila rusak segera ganti.

~ Periksa kerapatan penjepit pisau NT fuse, setel kembali pernya

~ Periksa kekencangan pengikatan mur-baut antara terminal

masuk ground-plate NH-Fuse dengan busbar.

~ Berilah vaseline / inhibitor pada kontaknya, jika masih ada

bekas gemuk / grease bersihkan dulu dengan cleaner.

Sepatu kabel ( kabel schoon )

~ Periksa kondisi sepatu kabel pada semua koneksi di LV Board,

segera ganti jika rusak maupun terbakar dan sesuaikan dengan

jenis konduktor yang terpasang ( CU /AL ), serta ukurannya.

~ Berilah isolasi pada ujung konduktor dan sepatu kabel

untuk menghindari adanya oksidasi

Grounding / arde LV Board

~ Periksa kondisi pentanahan di LV Board, jika tidak ada /

rusak pasang yang baru.

~ Kencangkan baut koneksi pada pentanahan / arde di LV Board

~ Periksa kondisi kawat pentanahan dan ukur besar tahanan

pentanahan dari body trafo, nilainya < 5 ohm. Apabila lebih besar

maka harus diperbaiki dengan cara memperbanyak elektroda

yang ditanam, memperdalam penanamam elektroda yang sudah

ada.

e. SUTR / JTR

~ Periksa sambungan kabel Outlet LV Board ke JTR, jika

masih menggunakan tap konektor segera ganti dengan joint

bimetal konektor yang disesuaikan dengan ukuran dan jenis

konduktor

~ Untuk trafo dengan kapasitas ≤ 100 KVA ukuran kabel outlet NYY

70 mm2, sedangkan untuk kapasitas trafo ≥ 160 KVA ukuran

kabel outlet NYY 95 mm2.

~ Pasanglah grounding / arde di tiang JTR untuk tiap 5 gawang,

dan ukurlah untuk arde JTR < 5 ohm.

4. Prosedur pengoperasian kembali trafo setelah pemeliharaan

Melepas semua grounding yang terpasang di bushing trafo

Lakukan pengecekan secara visual, apakah semua peralatan

sudah terpasang dengan baik dan yakinkan tidak ada lagi peralatan

kerja yang tertinggal,

Masukkan Fuse Cut Out (FCO) satu per satu

Ukur tegangan masuk di LV Board antara phasa-phasa, phasa-

netral, bila normal lakukan pembebanan trafo.

Operasikan saluran jurusan dengan cara :

Untuk pelanggan umum : masukkan saklar utama,

menyusul kemudian nh fuse satu persatu sambil di test

kemungkinan adanya hubung singkat pada saluran jurusan

Untuk pelanggan 3 fasa : masukkan saluran NH fuse, sebelum

saklar utama dimasukkan

Ukur parameter-parameter tegangan,arus dan temperatur pada

mur baut NH Fuse, koneksi / sambungan.

Bila semua telah selesai dilakukan, dari pengamatan visual dan

pengukuran tidak ada kelainan, maka pekerjaan dinyatakan selesai.

PEMELIHARAAN RUTIN GARDU DISTRIBUSI

. FORM INSPEKSI GARDU ( SE.40.E / 152/DIR/1999 )2. FORM PEMBERSIHAN RUTIN GARDU3. FORM PENGUKURAN BEBAN DAN TEGANGAN GARDU4. FORM MEGGER TRAFO5. FORM DATA GARDU

PT. PLN (Persero) Distribusi BaliAJ Bali Timur

LAPORAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN RUTIN GARDU DISTRIBUSI

FORM : 4HAL : 1TANGGAL PETUGASTANDA TANGAN

:::

GARDU BETON/TIANG/CANTOL NOMOR GARDU :

LOKASI :

HAL-HAL YANG HARUS DIPERIKSA

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

URAIANPELAKSANAAN PERBAIKAN

TGL KETERANGAN

BANGUNAN

PINTU PANEL

KUNCI

GANGGUAN BINATANG

TANDA PERINGATAN

LISTRIK PENERANGAN

TEMBOK

PANJATAN

KEBERSIHAN

KEBOCORAN ISOLASI

LONCATAN BUNGA API

PEMBUANGAN

BUNYI DENGUNG

PENTANAHAN Ω Ω

MEKANIK

FUSE TM

KABEL TM

SAKLAR TR

KABEL TR

FUSE TR

KONEKTOR

BUSHING TM/TR

ARRESTER

LAMPU INDIKATOR

MCB 20X

KONDISI UMUM

CAT PINTU & ENGSEL PINTU

KONDISI & FUNGSINYA

BURUNG, SERANGGA, ULAR, DLL

TIDAK ADA, TIDAK TERBACA

FUNGSI & KONDISINYA

TIDAK ADA, TERBUKA

TIDAK ADA , RUSAK

KEADAAN UMUM PERALATAN DALAM GARDUKONDISI MINYAK ,VOL.MINYAK

TANDA KERUSAKAN SISTEM DAN

FUNGSINYA KONEKSI & ARUS

BEBAN TRAFO TAHANAN

(TM/TR), KONEKSINYA

FUNGSINYA

FISIK&FUNGSINYA

ISOLASINYA

FISIK&FUNGSINYA

ISOLASINYA

FUNGSI & FISIKNYA

KEKENCANGANNYA JENIS KONEKTORNYAKONDISI FISIKNYA

SAMBUNGAN/ HUBUNGAN KE TANAHAPA SUDAH / BELUM MENYALA

SAMBUNGAN-SAMBUNGANNYA

KETERANGAN :- Beri tanda √ pada kotak di bagian yang dipelihara / diperiksa- Kolom saran dikosongkan apabila keadaan baik- Kolom saran diisi dengan saran / tindakan yang harus dilakukan

PT. PLN (Persero) Distribusi BaliAJ Bali Timur

LAPORAN PELAKSANAAN PEMBERSIHAN RUTIN GARDU DISTRIBUSI

FORM : 1HAL : 1TANGGAL PETUGASTANDA TANGAN

:::

GARDU BETON/TIANG/CANTOL NOMOR GARDU :

LOKASI :

HAL-HAL YANG HARUS DIBERSIHKAN URAIANPELAKSANAAN PERBAIKAN

TGL KETERANGAN

1. PERKARANGAN

Halaman gardu

Rumput / semak / tanaman lain

Pagar pengaman ( bila ada )

2. LV BOARD

Bagian luar LV Board

Bagian dalam LV Board

Pintu / engsel panel LV Board

Pisau / tempat NT Fuse

Terminal / busbar PHB-TR

Fuse puller

Lampu penerangan

Alat ukur / indikator ( bila ada )

3. TRAFO

Sirip trafo

Body trafo

Level minyak

Suhu trafo

Arde trafo ( < 5 ohm )

Arching Horn ( jarak 13 cm )

4. CATAT DATA TRAFO

Spesifikasi Trafo

KETERANGAN :

- Beri tanda √ pada kotak di bagian yang dipelihara / diperiksa- Kolom saran dikosongkan apabila keadaan baik- Kolom saran diisi dengan saran / tindakan yang harus dilakukan

UKURAN KABEL GARDU :

- INLET CABLE :- OUTLET CABLE :

B E B A N

TOTALJ U R U S A N

KHUSUSA B C D

R = A A A A A AS = A A A A A AT = A A A A A AN = A A A A A A

PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI BALIAREA JARINGAN BALI TIMUR

LAPORAN HASIL PENGUKURAN GARDU TRAFO

No. Gardu : Lokasi :Daya Tarfo / Phasa : KVA / PhasaTgl. Pengukuran :Jam Pengukuran : WITA Pelayanan dari Penyulang :

ARUS (AMPERE)

TEGANGAN (VOLT)

TRAFOUJUNG

KHUSUSA B C D

R – N : V V V V V VS – N : V V V V V VT – N : V V V V V VR – S : V V V V V VR – T : V V V V V VS – T : V V V V V V

Petugas : Pengawas,1.2.

KETERANGAN :NO. TIANG TEGANGAN UJUNG :

- LINE A :- LINE B :- LINE C :- LINE D :- LINE KHUSUS :

UKURAN & JENIS JTR

CATATAN :

Standar ( SPLN 50-1997 dan SPLN D3.002-1 th 20027- Tegangan ujung gardu diatas 198 V .- Ukuran inlet 150 mm2 dan outlet 70 mm2.- JTR LVTC 3x70+1x50 mm2.

DAYA (KVA)

Rmin (MΩ) utk t = 20 C Rmin (MΩ) utk t = 30 CLV-Body LV-HV HV-Body LV-Body LV-HV HV-Body

25 800 1600 1600 569 1137 113750 566 1131 1131 402 804 804

100 400 800 800 284 569 569160 316 632 632 225 449 449200 283 566 566 201 402 402250 253 506 506 180 360 360

DAYA (KVA)

Rmin (MΩ) utk t = 40 C Rmin (MΩ) utk t = 50 C

LV-Body LV-HV HV-Body LV-Body LV-HV HV-Body25 60 119 119 42 85 8550 71 142 142 50 101 101

100 84 169 169 60 120 120160 95 190 190 67 135 135200 100 201 201 71 142 142

Standar ( SPLN 50-1997 dan SPLN D3.002-1 th 2007 ):- Tegangan ujung gardu diatas 198 V .- Ukuran inlet 150 mm2 dan outlet 70 mm2.- JTR LVTC 3x70+1x50 mm2.

PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI BALIAREA JARINGAN BALI TIMUR

FO R M M E GG E R P E M E R I K S A A N T R AF O

Pada hari ini ................... Bulan ..................... Tahun ................... telah dilakukan pemeriksaan trafo............................ / di ............................

DATA TRAFO

~ No. Gardu : ~ Tahun Pembuatan :~ Lokasi : ~ TID ( KV ) :~ Merk Trafo : ~ Arus : Ip =~ No. Seri : Is =~ Daya / phasa : ~ Tegangan :~ Vektor Group : ~ Suhu belitan:~ Impedansi : ~ Suhu Minyak :~ Pendingin : ~ Berat minyak :

~ Berat Total :

HASIL MEGGER

S I S I T M > < B OD Y S I S I T R > < B OD Y R >< Body : Ω R >< Body : ΩS >< Body : Ω S >< Body : ΩT >< Body : Ω T >< Body : ΩR >< S : Ω R >< S : ΩR >< T : Ω R >< T : ΩS >< T : Ω S >< T : ΩS I S I T M > < S I S I T R R >< r : Ω R >< N : ΩS >< r : Ω S >< N : ΩT >< r : Ω T >< N : Ω

S I S I T M > < S I S I T R R >< s : Ω R >< t : ΩS >< s : Ω S >< t : ΩT >< s : Ω T >< t: Ω

Batas minimum Besar Tahanan Isolasi Trafo Distribusi

250 106 212 212 75 151 151

Keterangan 1. Trafo dinyatakan :2. Penyebab rusak :3. Keadaan trafo :

Pengawas Pekerjaan Mengetahui, Supervisor

( ) ( )

No DATA TRANSFORMATOR1 No. Seri :

2 Merk :

3 Tahun Pembuatan :

4 Daya / KVA : KVA

5 Tegangan Pengenal :- Primer : Volt- Sekunder : Volt

6 Arus Nominal :- Primer : A- Sekunder : A

7 Posisi Sadapan- Tap 1 : Volt- Tap 2 : Volt- Tap 3 : Volt- Tap 4 : Volt- Tap 5 : Volt

8 Berat/Isi minyak : ltr/Kg

9 Berat Total : Kg

10 Temp Oli : 0C

11 Temp. Belitan : 0C

12 Level Oli :

13 Vektor Group :

14 Impedansi : %

15 TID / BIL : KV

16 Pendinginan :

No DATA GARDUUraian Jenis Vol Sat Baik Rusak Tdk.ada

1 Isolator Tumpu2 Isolator Tarik3 Cross Arm4 Jumper5 Cut out6 Arrester7 DudukanCO/Arrester8 Trafo9 Yzerwerk

Dudukan trafoPapan injakPapan nama garduPipa Inlet

UkuranPipa Outlet

UkuranDudukan LV Board

10 LV. Board / PHB-TRHelfboom saklarFuseFuse holderKabel inletKabel outletKabel outlet (khusus)Wall saklarLampu test/kerja

11 ArdeArrester ΩBody trafo ΩBody panel Ω

12 Kunci gardu13 Pondasi Gardu14 Warna Cat

TrafoTiangYzerwerkLV Board

15 Tiang garduCATATAN :

AR

DE

AR

RE

ST

ER

AR

DE

BO

DY

TR

AF

O

PT. PLN (Persero) Distribusi BaliArea Jaringan Bali Timur

DATA GARDU TRANSFORMATOR DISTRIBUSIPENYULANG : NO. GARDU : ALAMAT / LOKASI : HARI / TGL. PEMERIKSAAN :

DIAGRAM GARIS TUNGGAL

CUT LA

OUT

TRAFO DISTRIBUSI

KHS A

A A

B A HB

C A

D A

LV. BOARD

ARDE LV. BOARD

PENGAWAS PELAKSANA

PEMERIKSAAN RUTIN GARDU DISTRIBUSI

1. FORM PEMERIKSAAN SISTEMATIS TRAFO ( SE.40.E / 152/DIR/1999 )2. FORM MEGGER TRAFO3. FORM PENGUKURAN BEBAN DAN TEGANGAN GARDU4. FORM TREATMENT TRAFO

5. FORM PENGUKURAN POLARITAS INDEX6. FORM MANAJEMEN TRAFO

PT. PLN (Persero) Distribusi BaliAJ Bali Timur

LAPORAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN SISTEMATIS GARDU DISTRIBUSI TIANG

KARTU : 1HAL : 1TANGGAL PETUGASTANDA TANGAN

:::

NOMOR GARDU : LOKASI :

PEKERJAAN YANG DILAKUKAN URAIANPELAKSANAAN PERBAIKAN

TGL KETERANGAN

KEADAAN SEKELILING

- Pembersihan- Pagar- Papan peringatan / petunjuk

TIANG Keadaan

Cat ( untuk tiang besi )

No. TiangPondasi tiang

Pengukuran sistem pentanahan Ω

SALURAN TMkeadaan isolator

KABEL TM Terminating akhir luar Pengaman mekanis Sambungan TM

PANEL TM Keadaan listrik Sambungan SekeringUkuran sekering

Kunci panelCat panel

TRAFOBushing trafo sisi TM/TR Tinggi minyak trafo Kebocoran minyak trafo Saluran pembuangan minyak

Pengukuran sistem pentanahan Ω Pengukuran bebanPengukuran tegangan (TM/TR)Pemeriksaan tap changer

ARRESTER Keadaan

Pengukuran sistem pentanahan Ω Pengaman mekaniskontinuitas

PANEL TR Keadaan listrik Sambungan SekeringUkuran sekeringKunci panelCat panel

Pengukuran sistem pentanahan Ω

KABEL TR

Terminating akhir luarPengaman mekanis

Sambungan TR

LAIN-LAIN

KETERANGAN :- Beri tanda √ pada kotak di bagian yang dipelihara / diperiksa

DAYA (KVA)

Rmin (MΩ) utk t = 20 C Rmin (MΩ) utk t = 30 CLV-Body LV-HV HV-Body LV-Body LV-HV HV-Body

25 800 1600 1600 569 1137 113750 566 1131 1131 402 804 804

100 400 800 800 284 569 569160 316 632 632 225 449 449200 283 566 566 201 402 402250 253 506 506 180 360 360

DAYA (KVA)

Rmin (MΩ) utk t = 40 C Rmin (MΩ) utk t = 50 C

LV-Body LV-HV HV-Body LV-Body LV-HV HV-Body25 60 119 119 42 85 8550 71 142 142 50 101 101

100 84 169 169 60 120 120160 95 190 190 67 135 135200 100 201 201 71 142 142250 106 212 212 75 151 151

- Kolom saran dikosongkan apabila keadaan baik- Kolom saran diisi dengan saran / tindakan yang harus dilakukan

PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI BALIAREA JARINGAN BALI TIMUR

F O R M M E G G E R P E M E R I K S AA N T R A F O

Pada hari ini ................... Bulan ..................... Tahun ................... telah dilakukan pemeriksaan trafo............................ / di ............................

DATA TRAFO

~ No. Gardu : ~ Tahun Pembuatan :~ Lokasi : ~ TID ( KV ) :~ Merk Trafo : ~ Arus : Ip =~ No. Seri : Is =~ Daya / phasa : ~ Tegangan :~ Vektor Group : ~ Suhu belitan:~ Impedansi : ~ Suhu Minyak :~ Pendingin : ~ Berat minyak :

~ Berat Total :

HASIL MEGGER

S I S I T M > < B OD Y S I S I T R > < B OD Y R >< Body : Ω R >< Body : ΩS >< Body : Ω S >< Body : ΩT >< Body : Ω T >< Body : ΩR >< S : Ω R >< S : ΩR >< T : Ω R >< T : ΩS >< T : Ω S >< T : ΩS I S I T M > < S I S I T R R >< r : Ω R >< N : ΩS >< r : Ω S >< N : ΩT >< r : Ω T >< N : Ω

S I S I T M > < S I S I T R R >< s : Ω R >< t : ΩS >< s : Ω S >< t : ΩT >< s : Ω T >< t: Ω

Batas minimum Besar Tahanan Isolasi Trafo Distribusi

Keterangan 1. Trafo dinyatakan :2. Penyebab rusak :3. Keadaan trafo :

Pengawas Pekerjaan Mengetahui,

Supervisor

( ) ( )

B E B A N

TOTALJ U R U S A N

KHUSUSA B C D

R = A A A A A AS = A A A A A AT = A A A A A AN = A A A A A A

PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI BALIAREA JARINGAN BALI TIMUR

LAPORAN HASIL PENGUKURAN GARDU TRAFO

No. Gardu : Lokasi :Daya Tarfo / Phasa : KVA / PhasaTgl. Pengukuran :Jam Pengukuran : WITA Pelayanan dari Penyulang :

ARUS (AMPERE)

TEGANGAN (VOLT)

TRAFOUJUNG

KHUSUSA B C D

R – N : V V V V V VS – N : V V V V V VT – N : V V V V V VR – S : V V V V V VR – T : V V V V V VS – T : V V V V V V

Petugas : Pengawas,1.2.

KETERANGAN :NO. TIANG TEGANGAN UJUNG :

- LINE A :- LINE B :- LINE C :- LINE D :- LINE KHUSUS :

UKURAN & JENIS JTR :

CATATAN :

UKURAN KABEL GARDU :

- INLET CABLE :- OUTLET CABLE :

Standar ( SPLN 50-1997 dan SPLN D3.002-1 th 2007 ):- Tegangan ujung gardu diatas 198 V .- Ukuran inlet 150 mm2 dan outlet 70 mm2.- JTR LVTC 3x70+1x50 mm2.

PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI BALIAREA JARINGAN BALI TIMUR

FORM TREATMENT MINYAK TRAFO

DATA GARDUNo. Gardu : Lokasi : DATA TRAFODaya trafo : Merk : Tahun Pembuatan : No. Seri : Tegangan trafo: Berat total :Arus trafo : Berat minyak : Hubungan trafo : : KONSTRUKSI TRAFOSistem Inlet Minyak : Posisi trafo : Sistem outlet minyak : Temperatur trafo : Pemantau kelembaban :HASIL UJI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRAFOTanggal Pengetesan : Tanggal Treatment : Warna minyak trafo : Penambahan minyak :

Hasil Test Tahap (KV)Total

KV/2,5 mm

Rata-rata Tegangan

Tembus (KV)Ket

Sebelum1 2 3 4 5 /2,5 mm / cm

Sesudah

SPLN 49/1982 ( IEC 158 & 296 )- Tegangan tembus minyak trafo minimum 30 KV/2,5 mm- Maksimum tegangan tembus setelah purifikasi > 50 KV/2,5 mm

No Sifat-sifat Minyak trafo Minyak tua Minyak olahan Minyak baru

1 Kadar Asam( mg KOH/g Minyak ) 1.00 0.03 0.03

2 Tegangan Tembus( kV / 2,5 mm ) < 30 > 50 > 50

3 Kadar Air > 0.05 0.00 0.004 Kadar Kotoran > 1.10 0.00 0.005 Viskositas ( milipoises ) > 30 19.24 18.45

6 Warna Coklat merah Kuning jernih

PENGGANTIAN MINYAK TRAFOMinyak lama yang diganti : Minyak baru yang di isi :

Jenis minyakCATATAN

:

PELAKSANA PENGAWAS,

( ) ( )

PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI BALIAREA JARINGAN BALI TIMUR

FORM PENGUKURAN POLARITAS INDEX

DATA GARDUNo. Gardu : Lokasi : DATA TRAFODaya trafo : Merk : Tahun Pembuatan : No. Seri : Tegangan trafo: Berat total :Arus trafo : Berat minyak : Hubungan trafo : :

Menit LV-Body ( M ) LV – HV ( M ) HV – Body ( M )123

4567

89

10

Ket :- Pilih phasa yang nilai tahanan isolasinya kecil dari hasil megger- Ukur selama 10 menit untuk phasa yang diukur- Nilai Polaritas Index = Ris ( menit ke-10

) Ris ( menit ke-1 )

Kondisi IsolasiPolaritas Index Kondisi Isolasi

Kurang dari 1

1.0 - 1.1

1.1 - 1,25

1.25 - 2.0

Lebih dari 2

Berbahaya

Kurang

Meragukan

Cukup

Bagus

CATATAN :

PELAKSANA PENGAWAS,

( ) ( )

PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI BALIAREA JARINGAN BALI TIMUR

FORM MANAJEMEN TRAFO

No No. Gardu Alamat Penyulang

Beban TrafoOverload/Underload

Trafo

TglPelaksanaan

KetDiganti Sisipan RetourTrafo baru

(KVA)%

(OL/UL)(KVA) (KVA) (KVA) (KVA)

KET : TRAFO OVERLOAD > 80 % UNDERLOAD < 40 %

PEMELIHARAAN KOREKTIF GARDU DISTRIBUSI

1. FORM ANALISA KERUSAKAN TRAFO.2. FORM PEMERIKSAAN TRAFO3. FORM DATA METTING TRAFO4. FORM LAPORAN KERUSAKAN TRAFO5. FORM PENGUKURAN TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRAFO

FORMULIR ANALISA TRAFO RUSAK AJ / UJ........

NO. GARDU : ........................

LOKASI : ........................

TANGGAL / JAM RUSAK : ........................

DATA TRAFO

MERK / NO.SERI / THN BUAT : .......................

TAHUN OPERASI : ...................... KVA/PHASA :..................

TEG. PRIMER (KV) / SEK (V ) : ...................... VEKTOR GROUP :..................

POSISI TAP CHANGER : .......................

TGL. HAR. TERAKHIR : ....................... JENIS HAR : .................

INDIKASI PENYEBAB KERUSAKAN

A. Overload / hubung singkat JTR / Beban Tidak seimbang1. T anggal berapa pengukuran gardu TERA K H IR dilaksanakan :

Berapa % beban trafo ? Arus Nol dari hasil pengukuran tsb : % A2. Apakah jumlah Ampere fuse TR per fasa terpasang TIDAK sesuai standar :3. Apakah Ampere fuse TM per phasa terpasang TIDAK sesuai standar :

Standar Fuse TM dan TR untuk Trafo DistribusiDAY

A TRF (KVA

)

50

HASIL HITUNG

FUSE TM (A)

FUSE TM

TERPAK AI (A)

HASIL HITUNG FUSE TR

(A)

FUSE TR

TERPA KAI (A)

DAYA TRF

(KVA)

250

HASIL HITUNG

FUSE TM (A)

FUSE TM

TERPA KAI (A)

HASIL HITUNG

FUSETR (A)

FUSE TR

TERPA KAI (A)

1.4 3 72 80 7.2 10T/16K 361 400

100 2.9 6 145 160 315 9.1 10T/16K 455 500

160 4.6 6 231 250 400 11.6 16 578 630

200 5.8 10T/16K 289 315 500 14.5 20 723 800

T : Type Lambat, K Tipe cepat SPLN 64 TH.1985

4. Apakah ada i n d i k asi hubung s i ng k at d i J T R ? Sebutkan lokasinya ? :

B. Disambar petir1. Apakah trafo rusak pada saat hujan ? :2. Apakah ada saksi mata yang menginformasikan sambaran petir ? :3. Apakah arrester gardu tidak berfungsi normal ? sebutkan yang abnormal ?. :” ARUS BOCOR ARRESTER KEADAAN NORMAL = ARUS BOCOR DI NAMEPLATE ARRESTER ”4. Apakah ada tanda-tanda kerusakan akibat petir ? :5. Apakah kawat arde untuk arrester TIDAK berfungsi baik ? sebutkan ? :6. Apakah pentanahan arrester < 2 ohm ? sebutkan hasil pengukurannya ? : ohm

C. Tegangan tembus oli rendah / oli bocor1. Tgl sampling tegangan tembus oli terakhir ?apakah hasilnya < 30 kV/2,5 mm :2. Tgl oli treatment terakhir dilaksanakan ? apakah hasilnya < 30 kV / 2,5 mm :3. Setelah rusak, apakah tegangan tembus oli < 30 kV/2,5 mm, sebutkan nilainya :4. Apakah oli trafo rusak berwarna keruh / tidak normal ? :5. Apakah ada bekas kebocoran oli ? sebutkan lokasinya ? :6. Apakah jumlah oli dalam trafo tidak mencukupi ? :

D. Bushing primer / sekunder rusak1. Apakah ada bushing yang pecah / retak ? sebutkan ? :2. Apakah terlihat bushing kotor ? sebutkan ? :3. Apakah ada bekas flashover di bushing ? sebutkan ? :

E. Kumparan primer / sekunder short1. Apakah ada indikasi terjadi ledakan dalam tangki ? sebutkan ? :2. Apakah ada indikasi kumparan putus ? sebutkan ? :

F. Kumparan primer / sekunder ke body short1. Apakah nilai tahanan isolasi kumparan ke body tidak baik ? sebutkan : ohm

G. Konstruksi pemasangan / kerusakan mekanik1. Apakah jumper ke bushing / arrester TIDAK berbentuk leher angsa ? :2. Apakah jumper tidak satu kawat langsung dari JTM – Arrester – bushing ? :3. Trafo miring, tergelincir, baut kendor dll. :

KESIMPULAN PENYEBAB KERUSAKAN :

PT. PLN (PERSERO)DISTRIBUSI BALIAREA JARINGAN BALI TIMUR

DAYA (KVA)

Rmin (MΩ) utk t = 20 C Rmin (MΩ) utk t = 30 CLV-Body LV-HV HV-Body LV-Body LV-HV HV-Body

25 800 1600 1600 569 1137 113750 566 1131 1131 402 804 804

100 400 800 800 284 569 569160 316 632 632 225 449 449200 283 566 566 201 402 402250 253 506 506 180 360 360

DAYA (KVA)

Rmin (MΩ) utk t = 40 C Rmin (MΩ) utk t = 50 C

LV-Body LV-HV HV-Body LV-Body LV-HV HV-Body25 60 119 119 42 85 8550 71 142 142 50 101 101

100 84 169 169 60 120 120160 95 190 190 67 135 135200 100 201 201 71 142 142250 106 212 212 75 151 151

F O R M P E M E R I K S AA N T R A F O

Pada hari ini ................... Bulan ..................... Tahun ................... telah dilakukan pemeriksaan trafo............................ / di ............................

DATA TRAFO

~ No. Gardu : ~ Tahun Pembuatan :~ Lokasi : ~ TID ( KV ) :~ Merk Trafo : ~ Arus : Ip =~ No. Seri : Is =~ Daya / phasa : ~ Tegangan :~ Vektor Group : ~ Suhu belitan:~ Impedansi : ~ Suhu Minyak :~ Pendingin : ~ Berat minyak :

~ Berat Total :

HASIL MEGGER

S I S I T M > < B OD Y S I S I T R > < B OD Y R >< Body : Ω R >< Body : ΩS >< Body : Ω S >< Body : ΩT >< Body : Ω T >< Body : ΩR >< S : Ω R >< S : ΩR >< T : Ω R >< T : ΩS >< T : Ω S >< T : ΩS I S I T M > < S I S I T R R >< r : Ω R >< N : ΩS >< r : Ω S >< N : ΩT >< r : Ω T >< N : Ω

S I S I T M > < S I S I T R R >< s : Ω R >< t : ΩS >< s : Ω S >< t : ΩT >< s : Ω T >< t: Ω

Batas minimum Besar Tahanan Isolasi Trafo Distribusi

Keterangan 1. Trafo dinyatakan :2. Penyebab rusak :3. Keadaan trafo :

Pengawas Pekerjaan Mengetahui, Supervisor

( ) ( )

B E B A N

TOTALJ U R U S A N

KHUSUSA B C D

R = A A A A A AS = A A A A A AT = A A A A A AN = A A A A A A

PT. PLN (PERSERO)DISTRIBUSI BALIAREA JARINGAN BALI TIMUR

LAPORAN HASIL PENGUKURAN GARDU TRAFO

No. Gardu : Lokasi :Daya Tarfo / Phasa : KVA / PhasaTgl. Pengukuran :Jam Pengukuran : WITA Pelayanan dari Penyulang :

ARUS (AMPERE)

TEGANGAN (VOLT)

TRAFOUJUNG

KHUSUSA B C D

R – N : V V V V V VS – N : V V V V V VT – N : V V V V V VR – S : V V V V V VR – T : V V V V V VS – T : V V V V V V

Petugas : Pengawas,1.2.

KETERANGAN :NO. TIANG TEGANGAN UJUNG :

- LINE A :- LINE B :- LINE C :- LINE D :- LINE KHUSUS :

UKURAN & JENIS JTR :

CATATAN :

UKURAN KABEL GARDU :

- INLET CABLE :- OUTLET CABLE :

Standar ( SPLN 50-1997 dan SPLN D3.002-1 th 2007 ):- Tegangan ujung gardu diatas 198 V .- Ukuran inlet 150 mm2 dan outlet 70 mm2.- JTR LVTC 3x70+1x50 mm2.

FORM. LAPORAN KERUSAKAN TRAFO

N O

NO.GR D

LOKASIRUSAK/BONGKAR PASANG/GANTI

PENYEBA B

KETERANGANTANGGAL

MER K

NO.SER I

PHAS A

DAYA(KVA) TANGGALMER

KNO.SE

RIPHAS

ADAYA(KVA)

PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI BALIAREA JARINGAN BALI TIMUR

FORM TREATMENT MINYAK TRAFO

DATA GARDUNo. Gardu : Lokasi : DATA TRAFODaya trafo : Merk : Tahun Pembuatan : No. Seri : Tegangan trafo: Berat total :Arus trafo : Berat minyak : Hubungan trafo : : KONSTRUKSI TRAFOSistem Inlet Minyak : Posisi trafo : Sistem outlet minyak : Temperatur trafo : Pemantau kelembaban :HASIL UJI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRAFOTanggal Pengetesan : Tanggal Treatment : Warna minyak trafo : Penambahan minyak :

Hasil Test Tahap (KV)Total

KV/2,5 mm

Rata-rata Tegangan

Tembus (KV)Ket

Sebelum1 2 3 4 5 /2,5 mm / cm

Sesudah

SPLN 49/1982 ( IEC 158 & 296 )- Tegangan tembus minyak trafo minimum 30 KV/2,5 mm- Maksimum tegangan tembus setelah purifikasi > 50 KV/2,5 mm

No Sifat-sifat Minyak trafo Minyak tua Minyak olahan Minyak baru

1 Kadar Asam( mg KOH/g Minyak ) 1.00 0.03 0.03

2 Tegangan Tembus( kV / 2,5 mm ) < 30 > 50 > 50

3 Kadar Air > 0.05 0.00 0.004 Kadar Kotoran > 1.10 0.00 0.005 Viskositas ( milipoises ) > 30 19.24 18.45

6 Warna Coklat merah Kuning jernih

PENGGANTIAN MINYAK TRAFOMinyak lama yang diganti : Minyak baru yang di isi : Jenis minyak : CATATAN

PELAKSANA PENGAWAS,

( ) ( )