83178206-referensi-arcgis

111
Referensi Tutorial 1 KATA PENGANTAR Perkembangan teknologi pemetaan secara digital harus diikuti pula oleh sumber daya manusia yang menguasai teknis pemetaan tersebut. Pemetaan secara digital memerlukan keahlian khusus dibidang software yang dipakai. Banyak software yang dipergunakan dalam mengolah peta secara digital seperti Arc/Info, ArcView, ArcGIS, Mapinfo, Er-Mapper, Epi Info dsb. Sebagai referensi untuk pembuatan peta secara digital yang menggunakan software ArcGIS, kami menyusun referensi tersebut yang dikutip dari berbagai sumber diantaranya dari Tutorial ArcGis. Referensi ini tidak untuk dijualbelikan atau dikomersilkan namun hanya untuk dipakai kalangan sendiri. Demikian semoga referensi ini dapat bermanfaat dalam rangka mendukung pemetaan secara digital khususnya yang menggunakan software ArcGis.

Upload: hendra-saputra-ruswan

Post on 03-Jan-2016

408 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Referensi Tutorial ArcGIS 1

KATA PENGANTAR

Perkembangan teknologi pemetaan secara digital harus diikuti pula oleh sumber

daya manusia yang menguasai teknis pemetaan tersebut. Pemetaan secara digital

memerlukan keahlian khusus dibidang software yang dipakai. Banyak software

yang dipergunakan dalam mengolah peta secara digital seperti Arc/Info,

ArcView, ArcGIS, Mapinfo, Er-Mapper, Epi Info dsb.

Sebagai referensi untuk pembuatan peta secara digital yang menggunakan

software ArcGIS, kami menyusun referensi tersebut yang dikutip dari berbagai

sumber diantaranya dari Tutorial ArcGis.

Referensi ini tidak untuk dijualbelikan atau dikomersilkan namun hanya untuk

dipakai kalangan sendiri.

Demikian semoga referensi ini dapat bermanfaat dalam rangka mendukung

pemetaan secara digital khususnya yang menggunakan software ArcGis.

Semarang, Desember 2006

Rusiman

Page 2: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Referensi Tutorial ArcGIS 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................1DAFTAR ISI...........................................................................................................2I. PENGENALAN GIS........................................................................................3

A. Pengertian ....................................................................................................3B. Ruang Lingkup ............................................................................................4

II. RUANG LINGKUP GIS..................................................................................5A. Geodatabase.................................................................................................5B. Geovisualization ..........................................................................................9C. Geoprocessing .............................................................................................9

III. KERANGKA ARCGIS..................................................................................12A. ArcGIS Desktop ........................................................................................12B. Server GIS .................................................................................................13C. ArcGIS Engine ..........................................................................................13D. Mobile GIS ................................................................................................14

IV. KONSEP DATA GIS.....................................................................................15A. Format Data dalam ArcGIS .......................................................................15B. Workspaces................................................................................................18C. Geodatabases .............................................................................................18D. Feature Data...............................................................................................21

V. ARC CATALOG............................................................................................25A. Memulai ArcCatalog. ................................................................................25B. Viewing Data melalui ArcCatalog. ...........................................................25C. Connecting Data. .......................................................................................26

VI. ARCMAP .......................................................................................................30A. Menampilkan Data Peta. ...........................................................................31B. Menampilkan Table Peta ...........................................................................33C. Simbolisasi ................................................................................................34D. Query Data.................................................................................................35E. Mempersiapkan Data Untuk Analisa dalam ArcMap. ..............................40F. Menyiapkan Data Untuk Siap Cetak. ........................................................44

VII. SPATIAL ANALYST....................................................................................46A. Memulai ArcGIS Spatial Analyst..............................................................46B. Menampilkan Data. ...................................................................................47C. Simbologi Data. .........................................................................................48D. Selecting Features......................................................................................49E. Membuat Hillshade. ..................................................................................51

VIII. 3D ANALYST ..........................................................................................53A. Memulai ArcGIS 3D Analyst. ...................................................................53B. TIN ............................................................................................................53C. Membuat Peta Lereng. ...............................................................................56D. Penentuan Pembuatan Peta Lahan Kritis...................................................57

Page 3: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Referensi Tutorial ArcGIS 3

I. PENGENALAN GIS

A. Pengertian

GIS adalah kependekatan dari Geographic Information System. Adalah suatu sistim

yang bertujuan untuk melakukan mengatur (manage), menganalisa (analysis), dan

menampilkan (display) informasi geografi. Informasi Geografi disajikan oleh suatu

seri dataset geographic denh suatu tool yang dengan menggunakan struktur data

sederhana. GIS meliputi suatu tool yang comprehensive untuk bekerja dengan

menggunakan datageographic.

Pada awal dekade dari GIS, para profesional terfokus pada kompilasi data, aplikasi,

serta menyiapkan database GIS. Berikutnya berangsur-angsur, para profesional GIS

mulai untuk menggunakan dan memanfaatkan data yang sudah mereka persiapkan

sebelumnya dengan membangun modeling aplikasi GIS.

Bagi para pengguna GIS yang sudah cukup lama, tentunya pada awal

perkembangannya ingat bahwa pengguna GIS cenderung untuk bekerja pada satu

mesin, dimana dengan satu mesin tersebut baik data maupun analisa sampai dengan

produk output tersimpan dalam satu mesin komputer. Seiring dengan perkembangan

GIS dan teknologi informasi konfigurasi tersebut mengalami perubahan, dimana

sekarang sudah mulai dipisahkan antara database, analisa, sampai dengan hasil

keluaran. Saat ini sudah menjadi standar dengan adanya komputer Server sebagai

kelengkapan pembangunan sistem GIS disamping komputer-komputer workstation.

Page 4: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Referensi Tutorial ArcGIS 4

Penyimpanan databasepun sudah menggunakan perangkat lunak DBMS, serta

kelengkapan jaringan untuk menampilkan hasil keluaran seperti melalui ja

ringan portal web/internet.

B. Ruang Lingkup

Dalam GIS terdiri dari 3 kelompok dasar yang satu sama lainnya tidak terpisahkan,

mengingat GIS sendiri merupakan salah satu bentuk dari Sistim Informasi yang

mempunyai referensi lokasi di bumi. Penjelasan tersebut dapat dilihat pada gambar

diatas, keterangan adalah sbb :

1. Geodatabase, terdiri dari spatial database yang merepresentasikan suatu

informasi geographic. (feature, raster, topologi, networks, dll)

2. Geovisualization, adalah suatu kumpulan informasi dalam suatu peta,

dimana antara satu feature dan lainnya saling berhubungan dalam kerangka

referensi lokasi di permukaan bumi.

3. Geoprocessing , adalah suatu alat untuk melakukan fungsi-fungsi prosesing

dimana tujuan yang akan diperoleh adalah untuk memperoleh

informasi geographic yang baru.

Page 5: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Referensi Tutorial ArcGIS 5

II. RUANG LINGKUP GIS

A. Geodatabase

Pada dasarnya, GIS didasarkan pada suatu database yang tersusun yang

menguraikan/menjelaskan “dunia” dalam terminologi ilmu bumi. Berikut ini tinjauan

yang cepat tentang prinsip- prinsip dasar yang penting dalam geodatabases.

1.1. Geographic representations.

Sebagai bagian dari suatu GIS geodatabase disain, user GIS menetapkan bagaimana

liputan yang tertentu akan diwakili. Sebagai contoh, batas persil tanah/bangunan

secara khas diwakili oleh batas-batas yang jelas dengan variasi bentuk yang beragam

(polygon), jalan akan dipetakan dalam bentuk garis/line, sumur-sumur mata air

terwakili dalam bentuk titik/point, dan seterusnya.

Jenis data informasi geographic yang disajikan melalui Geodatabase antara lain :

Titik (Point), Garis (Line), Area (Poligon)

Raster (Grid atau Citra Satelit)

Jaringan (Networks)

Page 6: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Referensi Tutorial ArcGIS 6

Model Ketinggian 3D

Survey Pengukuran Lapangan

Jenis kenampakan lain, seperti : alamat, nama pemilik atau informasi kartografi.

2. Diskripsi Atribut Kenampakan

Setiap jenis kenampakan geografi yang disajikan dalam sistim GIS

selalu mempunyai atribut yang menjelaskan tentang kenampakan tersebut. Hal

Page 7: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Referensi Tutorial ArcGIS 7

utama yang

Page 8: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Referensi Tutorial ArcGIS 8

perlu dipahami adalah adanya kesamaan identitas antara jenis kenampakan pada peta

dan atribut/tabelnya.

3. Hubungan Keruangan : Topologi (Topology) dan Jaringan (Networks)

Topologi merupakan istilah dalam GIS untuk mengatur batasan-batasan yang umum

antar liputan, serta menggambarkan hubungan antara batas-batas tersebut.

Jaringan menguraikan suatu grafik yang dihubungkan tentang object GIS yang dapat

dilintasi. Contohnya dalam menerangkan suatu jalur transportasi, saluran air, dll.

Page 9: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Referensi Tutorial ArcGIS 9

Layer Tematik dan Dataset

Dalam GIS obyek-obyek yang ada di permukaan bumi, akan disajikan dalam suatu

informasi tematik sesuai dengan jenis kenampakannya, seperti : Peta Penutup Lahan,

Peta Jaringan Jalan, dll

Sedangkan Dataset merupakan presentasi dari :

- Hasil pengambilan data lapangan, seperti : Data citra satelit.

- Hasil gabungan dan interpretasi.

- Data yang diperoleh dari analisa keruangan (GIS)

Hubungan keruangan antara peta tematik menjadi sumber informasi baru.

Page 10: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Referensi Tutorial ArcGIS 10

B. Geovisualization

Adalah bentuk tampilan informasi keruangan yang dikemas menjadi lebih

menarik/informatif serta interaktif. Penampilan suatu peta saat ini tidak dibatasi oleh

ruang dan waktu, arti kata dengan memanfaatkan

fasilitas jaringan internet, maka peta dapat diakses oleh

siapa saja yang membutuhkan informasi tersebut.

C. Geoprocessing

Geoprocessing adalah suatu proses dalam GIS yang digunakan untuk

mengolah/melakukan analisa terhadap dataset geographic, dimana pada akhirnya

akan menghasilkan dataset yang baru.

Page 11: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Referensi Tutorial ArcGIS 11

Geoprocessing digunakan untuk melakukan modeling, bagaimana arus data dari satu

struktur ke staruktur yang lain. Contoh : mengimport data dari berbagai

macam format, mengintegrasikan data itu ke dalam GIS, dll. Kemampuan

untuk mengotomatiskan dan mengulangi arus pekerjaan seperti itu adalah

suatu kemampuan yang kuat dalam suatu Geoprocessing GIS. Dengan

demikian satu mekanisme yang digunakan untuk membangun geoprocessing arus

pekerjaan adalah untuk melaksanakan sejumlah perintah dalam suatu urutan yang

spesifik. Geoprocessing digunakan di hampir semua tahap dari suatu GIS untuk

kumpulan dan otomasi data, manajemen data, analisa dan modeling, dan untuk

pembuatan peta tingkat lanjut.

Para pemakai dapat menyusun proses seperti contoh diatas dengan menggunakan

ModelBuilder. aplikasi di ArcGIS, dan mereka dapat menyusun routine task seperti

Python, VBScript, dan JavaScript.

3HWD

. HP LULQJDQ

3HWD9HJHWD

VL

3HWD7DQDK

8 1 , 2 1

3HWD

.XDOLWDV

/LQJNXQJDQ

3HWD$VSHN

1. Analisa dan Modeling

Geoprocessing adalah alat untuk pemodelan dan analisa GIS. Beberapa aplikasi

modeling antara lain :

Modeling kesesuaian lahan

Page 12: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Referensi Tutorial ArcGIS 12

Integrasi dengan model aplikasi la in

Page 13: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Sharing modeling

2. Data Management

Managemen data GIS merupakan salah satu kunci penting dalam sebelum

membangun aplikasi GIS. Data akan diatur sesuai dengan properti masing-

masing sebelum dilakukan analisa.

Page 14: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

III. KERANGKA ARCGIS

ESRI melalui ArcGIS dalam perkembangan teknologi informasi sekaligus GIS

mempersiapkan suatu layanan produk yang mampu untuk memenuhi kebutuhan para

profesional GIS maupun non- GIS, melalui konsep yang disebut ArcGIS. Dengan

demikian ArcGIS merupakan suatu ”wadah” yang didalamnya terdiri dari sejumlah

komponen GIS yang saling terkait.

Kerangka ArcGIS 9 terdiri dari empat kelompok yaitu :

1. ArcGIS Desktop

2. ArcGIS Engine

3. Server GIS

4. Mobile GIS

Sedangkan ArcObjects merupakan komponen dasar yang membentuk ArcGIS

Desktop, ArcGIS Engine, dan Server GIS.

A. ArcGIS DesktopArcGIS Desktop adalah suatu deretan yang terintegrasi dari aplikasi GIS tingkat

lanjut. ArcGIS Desktop meliputi satu rangkaian aplikasi desktop Windows ( sebagai

contoh, ArcMap, ArcCatalog., Arctoolbox., dan ArcGlobe) dengan para pemakai.

Page 15: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

ArcGIS Desktop tersedia dalam tiga levels yaitu :

- ArcView yang fungsional®,

- Arceditor, dan

- ArcInfo.

B. Server GISUntuk kelompok Server GIS ini ada tiga kelompok server yaitu :

- ArcSDE, merupakan server data spasial yang berguna untuk mengatur RDBMS.

- ArcIMS, merupakan server data spasial yang diperuntukkan untuk publishing

data melalui internet.

- ArcGIS Server, merupakan server yang memasukkan komponen library object

GIS, yang berfungsi untuk membangun aplikasi GIS melalui Server. Contoh

aplikasi server seperti : Web Aplication, GIS Aplication.

C. ArcGIS EngineArcGIS Engine atau Embedded GIS merupakan kelompok ArcGIS yang

menyediakan komponen dasar (terpilih) untuk membangun suatu aplikasi. Dengan

kata lain, kelompok ini menyedia kan source library GIS yang siap

untuk dikembangkan sesuai dengan permintaan pengguna. Penggunaan ArcGIS

Engine ini biasanya akan melibatkan third pary dari software pengembang seperti :

Page 16: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

C++, COM, NET, dan Java.

Page 17: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

D. Mobile GISPara pemakai GIS saat ini sangat beragam aktivitasnya, untuk kelompok pengguna

yang cenderung mobile (bergerak), maka ArcGIS menyediakan software GIS yang

bisa dibawa kemana-mana serta mampu untuk melakukan akses data melalui PDA –

GPS.

Page 18: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

IV. KONSEP DATA GIS

A. Format Data dalam ArcGIS

Sejumlah sumber data dengan berbagai macam jenis format yang didukung oleh

ArcGIS adalah sbb :

Data yang di-support ArcGIS (ArcView, ArcEditor, and ArcInfo)

o ArcIMS feature services

o ArcIMS map services

o ArcInfo coverages

o DGN (through v8)

o DWG (through v2004)

o DXF

o Geodatabases

o Geography Network connections

o OLE DB Tables

o PC ARC/INFO coverages

o Raster Formats

ARC Digitized Raster Graphics (ADRG) (*.img or *.ovr and *.lgg)

ArcSDE Rasters

Band Interleaved by Line (ESRI BIL) (*.bil and *.hdr, *.clr, *.stx)

Band Interleaved by Pixel (ESRI BIP) (*.bip and *.hdr, *.clr, *.stx)

Band Sequential (ESRI BSQ) (*.bsq and *.hdr, *.clr, *.stx)

Bitmap (BMP), Device Independent Bitmap (DIB) format, or Microsoft

Windows Bitmap (*.bmp)

Compressed ARC Digitized Raster Graphics (CADRG)

Controlled Image Base (CIB)

Digital Geographic Information Exchange Standard (DIGEST) Arc Standard

Raster Product (ASRP), UTM/UPS Standard Raster Product (USRP) (*.img and

*.gen, *.ger, *.sou, *.qal, *.thf)

Digital Terrain Elevation Data (DTED) Level 0, 1 and 2 (*.dt0, *.dt1, *.dt2)

ER Mapper (*.ers)

ERDAS 7.5 GIS (*.gis and *.trl)

Page 19: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

ERDAS 7.5 LAN (*.lan and *.trl)

ERDAS IMAGINE (*.img)

ERDAS RAW (*.raw)

ESRI GRID (*.clr)

ESRI GRID Stack

ESRI GRID Stack File (*.stk)

ESRI SDE Raster

Graphics Interchange Format (GIF) (*.gif)

Intergraph Raster Files (*.cit and *.cot)

JPEG File interchange Format, JIFF (*.jpg, *.jpeg, *jpe)

JPEG 2000 (.jp2)

Multiresolution Seamless Image Database (MrSID) (*.sid; generations 2 and 3;

Note that the export command Raster to MrSID outputs in MrSID generation 2

format)

National Image Transfer Format (NITF) (*.ntf)

Portable Network Graphics (*.png)

Tagged Image File Format (TIFF) (*.tif, *.tiff, *.tff)

o SDC (Smart Data Compression)

o SDE layers

o Shapefiles

o Text Files (.TXT)

o TIN

o VPF

Jenis tipe data lain yang bisa di-support tetapi harus terlebih dahulu

melalui proses Import di ArcInfo, adalah :

o ADS

o DFAD

o DIME

o DLG

o ETAK

o GIRAS

o IGDS

o IGES

o MOSS

Page 20: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

o S-57

o SDTS (Point, Raster, and Vector)

o SLF

o TIGER (through v2000)

o Sun Raster

Jenis tipe data lain yang bisa di-support tetapi harus terlebih dahulu

melalui proses Import di ArcInfo dan ArcEditor, adalah :

o AGF

o MIF

o SDTS (Points and Raster)

Selain itu ArcGIS juga mampu untuk melakukan “Geoprosesing” dengan sumber

data sbb :

Geodatabase feature datasets

Geodatabase feature classes

Shapefile datasets

Coverage datasets

Coverage feature classes

CAD feature datasets

CAD feature classes

SDC datasets

SDC feature classes

VPF datasets

VPF feature classes

Raster datasets

Raster dataset bands

Raster catalogs

TIN datasets

Layers

Layer files

Tables

Table views

Page 21: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Secara umum ArcGIS mengenal 3 macam bentuk “workspace” yaitu :

Folders

Personal geodatabases

ArcSDE® geodatabases

B. Workspaces

Folder

Suatu Folder biasanya bisa terdiri dari kumpulan file atau folder lain. Dalam

ArcGIS sumber data yang tersimpan dalam Folder dapat berupa (coverage,

shapefile, TIN dataset, layers, raster, feature classes, table, dll)

C. GeodatabasesGeodatabase adalah suatu model data untuk mewakili informasi geographic yang

menggunakan standard relational database. Geodatabase mendukung penyimpanan

dan manajemen informasi geographic dalam sistem managemen standard database.

Geodatabases bekerja dalam lingkup arsitektur DBMS, datang dalam ukuran data

yang bervariasi, serta terdiri dari user yang bervariasi. Pengguna bisa berasal dari

kelompok kecil database ( seperti Microsoft Jet Engine) sampai pada kelompok yang

besar dengan akses data oleh pemakai yang beragam.

Terdapat dua jenis geodatabase yaitu :

a) Personal geodatabases

b) Multiuser geodatabases (ArcSDE).

Personal Geodatabases, dengan bebas tersedia untuk semua para pemakai ArcGIS,

menggunakan struktur file database Microsoft Jet Engine untuk membentuk data GIS

yang lebih kecil. Personal Geodatabases boleh dikatakan merupakan sebuah folder

dengan kapasitas database sampai 2 GB.

1. Personal Geodatabase

Penggunaan Personal Geodatabases ideal untuk kapasitas ukuran database yang

"kecil" dan di kelompok kerja yang kecil. Personal geodatabase mendukung single

- user editing. Namun tidak mendukung versioning database.

2. Multiuser Geodatabase (ArcSDE)

Multiuser geodatabases memerlukan ArcSDE yang bekerjasama dengan software

Page 22: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

DBMS seperti : IBM DB2, Informix, Oracle (dengan Oracle Spatial atau tanpa

Oracle Spatial). Multiuser geodatabases kebanyakan diaplikasikan dalam organisasi

yang besar. Keuntungan dari Multiuser database ini adalah :

- Mampu untuk menangani database yang sangat besar

- Mampu menangani user yang banyak serta bervariasi.

- Mampu untuk melakukan versioning dengan transaksi database yang komplek.

3.2. Arsitektur Geodatabase

Pada hakekatnya, DBMS digunakan sebagai

salah satu rangkaian mekanisme implementasi

terhadap geographic datasets. Namun

bagaimanapun, DBMS tidak secara penuh

menggambarkan proses geographics. Secara

sederhana dapat dijelaskan bahwa hubungan

penyimpanan data dan pemanggilan data

(retrieval) akan dihandle oleh DBMS yang

disajikan melalui tabel yang sederhana,

sedangkan fungsi pengolahan informasi dan

integritas data dihandle oleh aplikasi GIS.

3.3. Penyimpanan Geodatabase Dalam

Relational Database

Penyimpanan Geodatabase meliputi

Page 23: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

berdasarkan skema (schema) dan aturan (rule)

untuk tiap geographic dataset serta

tabel

Page 24: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

sederhana dari data spasial dan atributnya.

Schema Geodatabase meliputi definisi, integritas aturan dan perilaku untuk masing-

masing geographic dataset. Hal tersebut meliputi properti untuk feature classes,

topologies, networks, raster catalogs, relationships, domains. Schema geodatabase

tetap dilakukan dalam pengumpulan metatable geodatabase DBMS yang

menggambarkan perilaku dan integritas informasi geographic.

Data spasial paling umum disimpan sebagai vektor atau raster bersama dengan

atribut tabelnya. Sebagai contoh, suatu tabel DBMS dapat digunakan untuk

menyimpan suatu feature dimana tiap baris (row) merepresentasikan suatu

kenampakan. Kolom shape dalam tiap baris digunakan sebagai penanda geometri

atau feature. Kolom shape mempunyai 2 jenis :

1. Jenis kolom BLOB

2. Jenis Kolom spasial.

3.4. Versioned Geodatabase

Data GIS, seperti informasi yang lain, harus secara terus menerus

dimaintenance. Karenanya, geodatabases dirancang untuk dapat melakukan proses

transaksi data. Versioned akan merekam obyek suatu geodatabase dalam dua

tabel tabel, yaitu : Adds tabel dan Deletes tabel.

Page 25: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

D. Feature Data

Geodatabase Feature Datasets

Geodatabase feature datasets berada dalam Personal atau ArcSDE. Feature dataset

berisi feature classes yang mempunyai system koordinat yang sama.

Geodatabase Feature Classes

Geodatabase feature classes menyimpan data geographic yang

dipresentasikan melalui points, lines, polygon, annotation, dimension, atribut, dll.

Feature classes

akan menyimpan data-data geographic tersebut dalam sistim koordinat yang sama.

Shapefile Datasets

Shapefile (*.shp) tersimpan dalam suatu folder yang terdiri dari kenampakan

geographic serta atributnya.

Coverage Datasets .

Page 26: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Coverage adalah suatu dataset feature class yang merepresentasikan kenampakan

Page 27: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

geographic. Coverage tersimpan dalam folder sebagai workspace.

Coverage Feature Class.

Adalah suatu kenampakan geographic dalam bentuk point, line, polygon, route, tics,

annotation yang mempunyai topologi.

CAD Feature Dataset

ArcGIS menyimpan dan menampilkan data dalam format CAD. CAD feature dataset

dapat berisi satu sampai lima feature classes seperti : point, polyline, polygon,

multipatches, dan annotation.

CAD Feature Class

Adalah set data CAD (read-only).

SDC datasets

Adalah kependekan dari Smart Data Compression. SDC terdiri dari dataset feature

classes, yang semuanya mempunyai atribut yang sama, tetapi berbeda

dalam

bentuknya. ESRI menggunakan format data SDC ini untuk aplikasi StreetMap™.

SDC feature classes

Adalah format data set yang menyimpan point, lines, dan poligons baik yang

bertopologi maupun tidak. SDC feature class sering diaplikasikan dalam ArcReader,

atau ArcBusiness Analyst.

Page 28: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Raster data

Raster datasets

Adalah sekumpulan satu atau lebih saluran (band) dari sejumlah jenis raster seperti :

TIFF, ESRI GRID or MrSID. Raster datasets bisa tersimpan dalam suatu folder.

Raster dataset bands

Sebuah saluran (band) terdiri dari kolom dan baris yang mempunyai karakteristik

tertentu dari suatu ruang serta posisi relativenya.

TIN data

TIN datasets

TIN datasets terdiri dari titik-titik yang tak beraturan serta mempunya i koordinat X

dan Y serta Z sebagai informasi ketinggian.

Laye r data

Data Layer bersifat temporer, tidak disimpan dalam disk. Layer yang dibuat melalui

ArcMap tidak dapat di ArcCatalog, demikian pula sebaliknya. Adanya Layer ini

untuk memudahkan pembrian atribut tanpa merubah data aslinya.

Page 29: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Layer files

Layer files (.lyr) adalah file yang berisi sejumlah referensi data geographic

yang tersimpan dalam disk. Apabila layer file ini dibuka maka akan

terbuka/nampak

sejumlah file geographic yang dapat diakses.

Table data

Tables

Tables adalah suatu elemen data yang tersusun atas row dan kolom. Tiap row dan

colom mempresentasikan satu entitas tunggal, atribut, maupun nilai yang melekat di

feature tersebut.

Page 30: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

V. ARC CATALOG

ArcCatalog merupakan “tool” untuk melakukan browsing, mangatur, endistribusikan

serta mendokumentasikan data GIS.

A. Memulai ArcCatalog.

Klik Start button pada taskbar.

Arahkan ke Programs – ArcGIS – ArcCatalog.

Akan muncul tampilan ArcCatalog sbb :

Catalog Tree

Data yang tersimpan

B. Viewing Data melalui ArcCatalog.Arahkan kursor pada catalog tree dan klik lokasi (folder) dimana data tersebut

disimpan.

Page 31: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Pada contoh diatas, data tersimpan pada folder drive E. Selanjutnya Didalam folder

City terdapat data coverage (arcinfo format) dengan beberapa feature (Annotation,

Arc, Tic)

Berikutnya untuk menampilkan masing-masing feature tersebut, dapat dilakukan

melalui beberapa macam cara, bergantung pada “tab” yang dipilih. Ada 3 macam tab

yaitu : Contents, Preview, dan Metadata.

C. Connecting Data.

Pada saat memulai ArcCatalog, maka catalog tree hanya akan menampilkan local

drive yang ada. Untuk menampilkan folder data yang akan diakses maka harus

dilakukan “connecting” ke folder data yang dimaksud. Langkah yang harus

Page 32: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

dilakukan adalah sbb :

Page 33: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

1. Klik connect pada folder button.

Folder button

2. Arakan kursor ke lokasi dimana data GIS tersimpan, Klik OK.

3. Sela njutnya akan muncul pada kolom catalog tree. Contoh sbb :

4. Selanjutnya pada folder dimana data GIS tersimpan, apabila diklik muncul

sejumlah jenis data, contoh sbb :

ArcCatalog secara otomatis akan mengenali sejumlah tipe data GIS antara lain :

shapefile, coverage, TIN, Raster image, Geodatabase, Projection file, dll. Namun

ArcCatalog juga mempunyai kemampuan untuk mengcustomize tipe data GIS yang

akan ditampilkan dengan men-set melalui Tools menu.

Page 34: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

5. Klik General Tab, dan pilih tipe data yang ingin atau tidak ditampilkan oleh

ArcCatalog.

Dalam ArcGIS muncul sejumlah terminologi baru antara lain :

1. Layer, kenampakan geographic yang ada dalam map/peta. Istilah ini sama

dengan “theme” dalam ArcView 3.x

2. Data Frame, adalah berupa “window” untuk menempatkan/memonitor isi dari

map, yang bisa berisi satu atau lebih Layer.

3. Data View, adalah tempat untuk menampilkan map.

4. Layout View, adalah tempat untuk menyusun komposisi peta dengan tujuan

siap untuk dicetak.

5. Table Of Contents, adalah window yang letaknya berada di bagian kiri ArcMap,

tempat untuk menambah data frame, serta menampilkan beberapa layer yang ada

dalam data frame.

Toolbar dalam ArcCatalog juga memberikan sejumlah fungsi standar seperti : Zoom

In/Out, Panning, Identify, dll.

Page 35: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Untuk mengganti menampilkan tabel maka gunakan pilihan pada bagian kanan bawah.

Page 36: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

VI. ARCMAP

ArcMap adalah tool untuk membuat, menampilkan, query, editing, menyusun kan

komposisi peta, dan publishing peta melalui internet. Untuk memulai ArcMap adalah

sbb :

1. Arah kursor dan klik Start – Programs – ArcGIS – ArcMap.

Akan muncul tampilan ArcMap sbb :

Selain akses ArcMap melalui cara diatas, ada cara lain yaitu melalui ArcCatalog.

Tampilan ArcMap diatas terdapat 2 window besar yang mempunyai fungsi berbeda.

Window yang sebelah kiri adalah ArcMap Table of Contents, sedangkan window

sebelah kanan adalah ArcMap display map/peta.

Map display

Page 37: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

A. Menampilkan Data Peta.

Untuk menampilkan map/peta dalam ArcMap terdapat 2 cara, yaitu :

1. Arahkan kursor ke File – Add Data

atau dengan menggunakan shortcut button yang ada pada Toolbar.

Selanjutnya akan muncul window Add Data, yang akan membimbing kita untuk

memilih map/peta yang akan ditampilkan ke ArcMap window display.

Pilih map/peta yang dikehendaki, lalu klik button Add. Selanjutnya map/peta akan

muncul dalam ArcMap window display.

Page 38: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Berikutnya dengan mengklik bagian kanan mouse diatas map/peta pada Table of

Content window, akan dijumpai sejumlah fungsi operasional seperti :

Selanjutnya untuk melakukan sejumlah bentuk operasional standard pemetaan seperti

Zoom In/Out, Panning, Identify, Find, dll dapat memanfaatkan button tool sebagai

berikut :

Untuk lokasi map/peta yang dilakukan Zoom In, maka hasil tampilan Zoom In

Page 39: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

tersebut dapat disimpan kedalam suatu file temporary, sehingga user dapat

memanggil lokasi map/peta yang spesifik sesuai dengan Zoom In. Caranya :

Arahkan kursor ke View menu – Bookmarks – Create.

Beri nama Bookmarks tersebut ! (Terlebih dahulu dilakukan Zoom In terhadap

map/peta sebelum dibuat Bookmarks).

B. Menampilkan Table PetaSebagai bagian dari data GIS, maka data atribut harus bisa ditampilkan melalui

ArcMap. Untuk memanggil/menampilkan data atribut map/peta klik bagian kanan

kursor diatas map/peta yang berada di Table of Content, dan pilih Open

Atribute Table .

Akan muncul tabel map/peta tersebut sbb :

Page 40: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

C. SimbolisasiMerubah simbol (warna) pada map/peta dapat dilakukan dengan meng- klik

kursor diatas warna/simbol dari map/peta tersebut pada Table of Content.

Untuk menambah label pada map/peta dilakukan dengan klik kanan kursor pada

map/peta dalam Table of Content, lalu pilih Label Features.

Selain itu melalui Properties map/peta juga dapat dilakukan manipulasi map/peta.

Caranya adalah dengan meng- klik kanan kursor pada Table of Content,

sehingga akan muncul window Layer Properties.

Page 41: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Window Layer properties adalah sbb :

D. Query DataAda 3 macam bentuk query yang kita kenal yaitu :

Identifying

Selecting feature

Finding feature

Identifying feature.

Untuk mendapatkan informasi dari feature yang terpilih gunakan Identify Tool.

Page 42: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Selecting feature

Untuk memilih feature gunakan Select Features Tool pada Tools Toolbar.

Selanjutnya untuk melihat informasi dari feature yang terpilih, gunakan klik kanan

pada feature yang terpilih pilih Open Attribute Table.

Page 43: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Nampak pada table diatas beberapa row terpilih. Untuk mengelompokkan menjadi

satu klik Selected button yang terletak dibawah table atribut.

Selanjutnya beberapa fungsi seperti Sort Descending yang berfungsi untuk

mengurutkan dari nilai yang terbesar sampai nilai yang terkecil , sedangkan Sort

Ascending mengurutkan dari nilai paling kecil sampai nilai terbesar.

Page 44: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Selecting Features by Atributes

Memilih features dilakukan dengan Structured Query Language (SQL). Untuk

membuat query atribut, klik Selection menu pada Standard Toolbar. Pilih Select

by Attributes. Akan muncul Select by Attributes dialog box, pada kolom Layer klik

dan

pilih layer yang akan di-query.

Kemudian, semua Negara akan dipilih dengan criteria dengan ekspresi sbb : <=

300,000 Households AND <=300,000 Females.

Page 45: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Selecting Features by Location.

Untuk memulai klik Selection menu – Selection by Location. Akan muncul dialog

box sbb :

Secara default pada kolom ”I want to : ” adalah select features from. Hal ini adalah

Page 46: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

bentuk pilihan kepada user sesuai yang diinginkan.

Berikutnya bentuk pilihan yang berkaitan dengan hubungan spasial kolom ”that”

memberikan sejumlah pilihan, antara lain :

Are Crossed by the Outline of: This method selects the features that are

overlapped by the features of another layer.

Intersect: This method selects any features that are overlapped by the features

of another layer as well as those features that border the reference features.

Are Within a Distance of: This method selects features near or adjacent to

features in the same layer or in a different layer. The user must specify the

numerical distance of interest.

Have Their Cente r in: This method selects the polygon features in one layer

that have their centroid in the polygon features of another layer.

Are Completely Within: This method selects features in one layer that fall

completely inside the polygons of another.

Completely Contain: This method selects polygons in one layer that completely

contain the features in another layer.

Share a Line Segment with: This method selects line and polygon features that

share line segments with other features.

Touch the Boundary of: This method selects lines and polygons that share line

segments, vertices, or end- points (nodes) with the lines in the layer. The lines

or polygons will not be selected if they cross the lines in the layer.

Are Identical to: This method selects any feature having the same geometry as a

feature of another layer; however, the feature types (point, line, or polygon) must

be the same.

Contain: This method selects features in one layer that contain the features of

another. The boundaries of the features ARE allowed to touch.

Are Contained by: This method selects features in one layer that are contained

by the features in another.

E. Mempersiapkan Data Untuk Analisa dalam ArcMap.

Selecting Features

Page 47: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Memilih features tertentu dari suatu layer (shapefile, coverage,dll) dapat dilakukan

Page 48: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

dengan menggunakan ArcToolbox Analysis Tools , memilih Extract – Select.

Selanjutnya akan muncul Select tool dialog box, sbb :

Isikan Input file serta Output filenya.

Pada kolom Expression, merupakan fasilitas yang disediakan untuk membangun

query feature yang akan kita kehendaki.

Page 49: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Lakukan pernyataan query terhadap feature yang dikehendaki dikolom yang telah

disediakan.

Klik OK jika telah selesai.

5.1. Clipping Features.

Proses clipping features dilakukan dengan memanfaatkan ArcToolbox. Ilustrasi dari

clipping features adalah sbb :

Berikutnya dalam Clip dialog box silahkan isikan Input Features, Clip Feature, dan

Output Features Class.

5.2. Dissolving Features.

Dissolve adalah menyatukan features menjadi satu kelompok dari beberapa features

yang terpisah namun mempunyai sifat yang sama. Ilustrasi dissolve adalah sbb :

Page 50: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Dissolve dialog box adalah sbb :

5.3. Overlaying Data.

Overlay atau tumpangsusun adalah proses penggabungan dua feature atau lebih

menjadi satu feature. Ada dua macam bentuk overlay yaitu : UNION dan

INTERSECT. Ilustrasinya adalah sbb :

Page 51: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Union dialog box Intersect dialog box

F. Menyiapkan Data Untuk Siap Cetak.

Berkaitan dengan data spasial yang siap untuk dicetak, maka pembahasan sudah

memasuki proses pembuatan Layout peta. Proses pembuatan layout peta dilakukan

dengan menampilkan/mendisplay data spasial yang akan disusun layout

kartografinya dalam window view.

Page 52: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Langkah-langkah singkat dalam menyusun layout peta untuk siap dicetak adalah sbb:

1. Tampilkan peta dalam window view.

2. Klik icon yang terletak pada kiri bawah pada window view.

3. Judul peta dapat dibuat dengan mengklik Insert menu – pilih Title option. Akan

muncul text box tempat untuk menuliskan kalimat judul peta. Untuk melakukan

editing terhadap text judul tersebut, klik 2X.

Page 53: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

VII. SPATIAL ANALYST

A. Memulai ArcGIS Spatial Analyst.

1. Arahkan ke Programs – ArcGIS – ArcMap.

2. Klik OK untuk membuka “a new empty map”.

Pada View menu pilih Toolbars – Spatial Analyst

Akan muncul toolbar baru Spatial Analyst sbb :

Cara lain adalah dengan mengklik Tools menu – Extension, akan keluar

window pilihan sejumlah extension ArcGIS, pilih Spatial Analyst, klik OK.

Page 54: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

B. Menampilkan Data.

1. Klik Add Data button pada Standard toolbar.

2. arahkan kursor menuju lokasi data tersimpan.

3. Klik elevation, bersamaan juga pilih landuse, rec_sites, roads dan schools.

4. Klik Add.

Secara otomatis data yang terpilih tadi akan muncul dalam table of contents, sebagai

layers.

Page 55: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

C. Simbologi Data.

1. Klik kanan dengan menggunakan kursor pada layer landuse (table of contents) ,

klik Properties.

2. Klik pada tab Symbology.

3. Klik pada Value Field dropdown, pilih landuse.

4. Klik 2X tiap simbol dan pilih warna yang sesuai untuk tiap klas dari landuse.

5. Klik OK.

Perubahan simbol juga bisa dilakukan secara langsung melalui table of contents,

misal sbb :

Page 56: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

6. Klik pada pada simbol layer school (table of content).

7. Klik simbol school sesuai yang diinginkan, demikian pula pada dialog

box tersebut disediakan menu warna, sampai dengan ukuran simbolnya.

8. Klik OK.

D. Selecting Features.

1. Klik kanan kursor pada layer landuse (table of content) dan klik Open Attribute

Table.

2. Klik layer landuse pada klas “wetlands” .

Page 57: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Pada display layer landuse akan nampak untuk klas wetlands akan dibedakan

oleh warna tersendiri.

3. Klik Option button pada Open Attribute table dialog box, lalu pilih clear

selection.

4. Identifying Features.

1. Klik Identify tool melalui Tools pada toolbar.

2. Klik Rec_site pada display map dan arahkan kursor pada lokasi yang

dikehendaki.

Page 58: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Selanjutnya akan muncul informasi lokasi yang teridentifikasi feature-nya.

E. Membuat Hillshade.

1. Klik pada Spatial Analyst dropdown arrow, pilih Surface Analyst, klik

Hillshade .

2. Klik Input surface dropdown arrow, pilih feature elevation.

3. Klik OK pada hillshade dialog box. Akan muncul hasil sbb :

Page 59: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Hasil tersebut diatas secara otomatis akan tersimpan dalam temporary file, sehingga

untuk penggunaan lebih (proses) lanjut maka perlu diubah menjadi bentuk

permanent. Caranya : Klik kanan pada kursor (table of content) dimana hasil

hillshade tersebut.

5. Arahkan dimana file tersebut akan disimpan dalam direktori data !

6. Beri nama untuk hasil hillshade tersebut !

7. Pada “Save as a type” pilih ESRI GRID.

8. Klik Save .

Page 60: 83178206-REFERENSI-ARCGIS
Page 61: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Referensi Tutorial ArcGIS 53

VIII. 3D ANALYST

A. Memulai ArcGIS 3D Analyst.

1. Arahkan ke Programs – ArcGIS – ArcMap.

2. Klik OK untuk membuka “a new empty map”.

3. Pada View menu pilih Toolbar – 3D Analyst.

Selanjutnya akan muncul Toolbar 3D Analyst sbb :

Cara lain adalah dengan mengklik Tools menu – Extension, akan keluar window

pilihan sejumlah extension ArcGIS, pilih 3D Analyst, klik OK.

B. TIN

TIN dapat dibuat dengan menggunakan data garis/vektor yang mempunyai Z value.

Page 62: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Referensi Tutorial ArcGIS 54

TIN dibangun oleh suatu set bentuk segitiga. Masing-masing node segitiga akan

terhubung sehingga akan membentuk surface.

Komponen TIN

Komponen penyusun TIN adalah nodes, garis/tepi, segitiga, hull polygon dan

topology.

Membuat TIN.

1. Tampilkan peta/layer vektor melalu ArcMap ke window diplay.

Page 63: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Referensi Tutorial ArcGIS 55

2. Arahkan kursor ke 3D Analyst Toolbar, pilih Create/Modify TIN – Create

TIN from Feature .

Akan muncul dialog box sbb :

Pada Height source adalah kolom untuk menentukan nilai ketinggian kontur berada

pada kolom table sebelah mana. Pilih kolom table peta kontur tersebut yang berisi

tentang informasi ketinggian.

Pada Triangulated as, pilih Hard Line.

Jangan lupa check list pada layer/peta yang akan dibuat TIN-nya (lihat pada

kolom sebelah kiri Create TIN from feature dialog box.

Isikan output TIN ke direktori dimana data akan disimpan. (TIN-1)

Klik OK.

Selanjutnya secara otomatis hasil proses pembuatan TIN akan muncul pada Table of

Content dan sekaligus muncul pada window display.

Page 64: 83178206-REFERENSI-ARCGIS
Page 65: 83178206-REFERENSI-ARCGIS
Page 66: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Referensi Tutorial ArcGIS 58

Data tersebut selanjutnya dianalisis untuk memperoleh informasi mengenai

lahan kritis. Analisis spasial dilakukan dengan menumpangsusunkan (overlay)

beberapa data spasial (parameter penentu lahan kritis) untuk menghasilkan unit

pemetaan baru yang akan digunakan sebagai unit analisis. Pada setiap unit

analisis tersebut dilakukan analisis terhadap data atributnya yang tak lain

adalah data tabular, sehingga analisisnya disebut juga analisis tabular. Hasil analisis

tabular selanjutnya dikaitkan dengan data spasialnya untuk menghasilkan data spasial

lahan kritis.

1. Kondisi Tutupan Vegetasi.

Data spasial Tutupan Vegetasi dapat diperoleh dari berbagai macam sumber seperti :

citra satelit, foto udara, data spasial sekunder (RePPProt), dll. Kondisi tutupan lahan

dinilai berdasarkan prosentase tutupan tajuk pohon terhadap luas setiap land system

(menurut RePPProT) dan diklasifikasikan menjadi lima kelas. Masing-masing kelas

tutupan lahan selanjutnya diberi skor untuk keperluan penentuan lahan kritis. Dalam

penentuan kekritisan lahan, parameter liputan lahan mempunyai bobot 50%,

sehingga nilai skor untuk parameter ini merupakan perkalian antara skor dengan

bobotnya (skor x 50). Klasifikasi tutupan lahan dan skor untuk masing-masing kelas

ditunjukkan pada tabel berikut.

Kelas

Prosentase

TutupanTajuk

(%)

Skor Skor x Bobot(50)

Sangat Baik > 80 5 250

Baik 61 - 80 4 200

Sedang 41 - 60 3 150

Buruk 21 - 40 2 100

Sangat Buruk < 20 1 50

2. Kemiringan Lereng.

Kemiringan lereng adalah perbandingan antara beda tinggi (jarak vertikal) suatu

lahan dengan jarak mendatarnya. Besar kemiringan lereng dapat dinyatakan dengan

beberapa satuan, diantaranya adalah dengan % (prosen) dan o (derajat). Data spasial

kemiringan lereng dapat disusun dari hasil pengolahan data ketinggian (garis kontur)

dengan bersumber pada peta topografi atau peta rupabumi. Pengolahan data kontur

untuk menghasilkan informasi kemiringan lereng dapat dilakukan secara manual

maupun dengan bantuan komputer.

Page 67: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Referensi Tutorial ArcGIS 59

Penyusunan data spasial kemiringan lereng dengan bantuan komputer dapat

dilakukan apabila telah tersedia data kontur dalam format digital. Data kontur

terlebih dahulu diolah untuk menghasilkan model elevasi digital (Digital Elevation

Model/DEM) untuk kemudian diperoses guna menghasilkan data kemiringan lereng.

Kemiringan lereng yang dihasilkan selanjutnya diklasifikasikan sesuai dengan

klasifikasi kemiringan lereng untuk identifikasi lahan kritis. Lihat tabel berikut :

KelasKemiringan Lereng

(%)Skor

Datar < 8 5

Landai 8 - 15 4

Agak Curam 16 - 25 3

Curam 26 - 40 2

Sangat Curam > 40 1

3. Tingkat Bahaya Erosi.

Data spasial tingkat erosi diperoleh dari pengolahan data spasial sistem lahan (land

system). Setiap poligon (unit pemetaan) land system mempunyai data atribut yang

salah satunya berisikan informasi tentang bahaya erosi. Tingkat bahaya erosi pada

setiap land system diklasifikasikan menjadi enam kelas yaitu:

1. Sistem lahan tererosi (eroded land system)

2. Sistem lahan yang mengandung bahaya erosi amat sangat tinggi

(extremely severe erosion hazard)

3. Sistem lahan yang mengandung bahaya erosi amat tinggi (very severe erosion

hazard)

4. Sistem lahan yang mengandung bahaya erosi sangat tinggi (severe erosion

hazard)

5. Sistem lahan yang mengandung bahaya erosi sedang (moderately severe erosion

Page 68: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Referensi Tutorial ArcGIS 60

hazard)

6. Sistem lahan yang mengandung bahaya erosi ringan (slight erosion hazard)

Page 69: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Referensi Tutorial ArcGIS 61

Apabila informasi tingkat erosi tersebut tidak tersedia pada peta land system seperti

peta land system Sumatera, maka digunakan informasi fisiografis dan geomorfologis

land system untuk item- item deskripsi fisiografi, Lithology, Soil Association,

dan Climate Range dikombinasikan dengan citra satelit untuk memperoleh informasi

tingkat kerapatan alur dan kondisi penutupan lahan. Hal ini dikarenakan saat ini telah

banyak terjadi perubahan penutupan lahan dibandingkan dengan kondisi penutupan

lahan pada tahun 1988 (tahun pembuatan peta land system) dan sebelumnya.

Perubahan penutupan lahan dan atau peruntukan lahan dari yang sifatnya alami

menjadi binaan manusia cenderung meningkatkan intensitas proses. Secara teknis

dapat dilakukan secara on-screen pada layar komputer dengan menumpang susunkan

(overlay) antara peta RePPProT dengan citra penginderaan jauh.

Kelas Besaran / Deskripsi Skor

Ringan

Tanah dalam:<25% lapisan tanah atas hilang dan/atauerosi alur pada jarak 20 – 50 m

Tanah dangkal:<25% lapisan tanah atas hilang dan/atau

erosi alur pada jarak >50 m

5

Sedang

Tanah dalam25 – 75 % lapisan tanah atas hilang dan/atau erosi alur pada jarak kurang dari20 m

Tanah dangkal25 – 50 % lapisan tanah atas hilang dan/atau erosi alur dengan jarak 20 - 50 m

4

Berat

Tanah dalamLebih dari 75 % lapisan tanah atas hilang

dan/atau erosi parit dengan jarak 20-50 m

Tanah dangkal50 – 75 % lapisan tanah atas hilang

3

Sangat Berat

Tanah dalamSemua lapisan tanah atas hilang >25 % lapisan tanah bawah dan/atau erosi parit dengan kedalaman sedang pada jarak kurang dari 20 m

Tanah dangkal>75 % lapisan tanah atas telah hilang, sebagian lapisan tanah bawah telah tererosi

2

Tingkat erosi pada suatu lahan dalam penentuan lahan kritis di bedakan menjadi

4 kelas yaitu: ringan, sedang, berat dan sangat berat.

Page 70: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Referensi Tutorial ArcGIS 62

4. Produktivitas Lahan.

Data produktivitas merupakan salah satu kriteria yang dipergunakan untuk menilai

kekritisan lahan di kawasan budidaya pertanian, yang dinilai berdasarkan ratio

terhadap produksi komoditi umum optimal pada pengelolaan tradisional. Sesuai

dengan karakternya, data tersebut merupakan data atribut. Di dalam analisa spasial,

data atribut tersebut harus dispasialkan dengan satuan pemetaan land system. Alasan

utama digunakannya land system sebagai satuan pemetaan produktivitas adalah

setiap land system mempunyai karakter geomorfologi yang spesifik, sehingga

mempunyai pola usaha tani dan kondisi lahan yang spesifik pula.

Kelas Besaran / Deskripsi Skor Skor x Bobot(30)

SangatTinggi

ratio terhadap produksi komoditi umum optimal pada pengelolaan tradisional: > 80%

5 150

Tinggi

ratio terhadap produksi komoditi umum optimal pada pengelolaan tradisional: 61 – 80*

4 120

Sedang

ratio terhadap produksi komoditi umum optimal pada pengelolaan tradisional: 41 – 60%

3 90

Rendah

ratio terhadap produksi komoditi umum optimal pada pengelolaan tradisional: 21 – 40%

2 60

SangatRendah

ratio terhadap produksi komoditi umum optimal pada pengelolaan tradisional: < 20%

1 30

Spasialisasi kriteria produktivitas dengan menggunakan unit pemetaan land

system pada dasarnya dilakukan dengan melakukan pengolahan terhadap

atribut data spasial landsystem. Pada atribut data spasial landsystem, perlu

ditambahkan field baru yang berisi informasi tentang produktivitas lahan pada

setiap unit land system. Berdasarkan atribut tersebut dilakukan

Page 71: 83178206-REFERENSI-ARCGIS

Referensi Tutorial ArcGIS 63

pengelompokan landsystem yang mempunyai kesamaan dalam hal

produktivitas lahannya.