7rp
TRANSCRIPT
7. RANCANGAN PEMBELAJARAN
Mata Kuliah : Epidemiologi
Semester/ SKS : Genap/ 2 SKS (Teori)
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Pembina Mata Kuliah : Hanny Rasni, S.Kp, M.Kep.
Pertemuan : 1
A. Standar kompetensi
Mahasiswa dapat menjelaskan penyelesaian kasus epidemiologi pada suatu
komunitas terkait dengan keperawatan kesehatan.
B. Kompetensi dasar
Mahasiawa dapat menjelaskan istilah-istilah dalam epidemiologi
epidemiologi.
C. Indikator
1) menjelaskan pengertian epidemiologi;
2) menjelaskan ruang lingkup epidemiologi;
3) menjelaskan tujuan epidemiologi;
4) menjelaskan variable epidemiologi;
5) menjelaskan elemen epidemiologi;
6) menjelaskan tipe dan metode epidemiologi;
7) menjelaskan beberapa istilah dalam epidemiologi.
D. Rincian materi pembelajaran
1) pengertian epidemiologi;
2) ruang lingkup epidemiologi;
3) tujuan epidemiologi;
4) variable epidemiologi;
5) elemen epidemiologi;
28
6) tipe dan metode epidemiologi;
7) beberapa istilah dalam epidemiologi.
E. Waktu
2 x 50 Menit
F. Bahan atau alat yang diperlukan
1) lcd
2) white Board, Spidol, Penghapus
G. Model pembelajaran
1) Jenis model pembelajaran: ceramah dan diskusi
2) Landasan teori: Konstruksivisme
3) Langkah pokok:
a. menciptakan suasana kelas yang baik;
b. mengajukan masalah;
c. membuat keputusan nilai personal;
d. mengidentifikasi pilihan tindakan;
e. memberi komentar;
f. menetapkan tindak lanjut.
H. Persiapan
Mahasiswa mencari bahan materi tentang pengantar epidemiologi baik dari
buku teks maupun internet.
I. Proses pembelajaran
Proses Kegiatan Pengajar Waktu
Pendahuluan 1. memberikan salam, memperkenalkan diri dan membuka pembelajaran.
2. menjelaskan ruang lingkup pembelajaran.
10 menit
Penyajian 1. penjelasan materi: konsep dasar pendidikan dalam
75 menit
29
keperawatan.2. diskusi dan tanya jawab
tentang pendidikan keperawatan.
3. pemberian tugas mencari literatur tentang istilah epidemiologi beserta contohnya dalam Kabupaten Jember
Penutup 1. meminta umpan balik dari dosen dan mahasiswa tentang materi yang yang baru disampaikan.
2. memberkan Post test3. mendiskusikan bersama
jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan.
4. Menutup pertemuan dan memberi salam.
15 menit
J. Penilaian
1) Penugasan Individu
Mencari literatur istilah epidemiologi beserta contohnya dalam
Kabupaten Jember
2) Post Test
1. Jelaskan pengertian epiemiologi
2. Apa pengertian epidemi, endemi, pandemic, reservoir dan karier?
3. Mengapa stuktur keluarga menjadi salah satu variable yang
mempengaruhi epidemiologi?
4. Jelaskan secara singkat tipe studi retrospektif
5. Berikan contoh studi retrospektif
Jawaban
1. Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah
kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
30
2. Epidemi adalah suatupenyakit tertentu yang timbul dalam
suatunwilayah tertentu yang dampaknya terhadapmasyarakat sangat
jelas , yaitu jumlah kasus yang timbul melebihi ambang batas normal.
Endemi adalah sutu penyakit tertentu yang selalu saja ditemukan dalam
suatu wilayah tertentu dan masih dalam batas normal.
Pandemi adalah wabah tertentu menyerang seluruh Negara dan hamper
sebagian dunia terkena.
Reservoir adalah Tempat bersarang dan berkembang biak untuk dapat
menularkan penyakit: manusia, hewan dengan siklus penularan
langsung atau tak langsung.
Karier adalah Pembawa penyakit. Keadaan tanpa gejala dapat terjadi
pada: masa tunas, penyakit tanpa gejala, masa pemulihan, penyakit
kronis
3. Hal ini berkaitan dengan penghasilan keluarga yang kemudian untuk
banyak orang sehingga berpengaruh paa kesempatan untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan
4. Studi epidemiologi retrospektih meruoakan metode pengumpilan data
sebelum waktu kejadian. Ada dua kelompok yang dibandingkan yaitu
kelompok yang terkena penyakit dan kelompok yang tidak terkena
penyakit (kelompok control). Untuk identifikasi suatu riwayat
perjalanan penyakit au menganalisis paparan satu atau lebih faktor-
faktor yang berkepentingan
5. Dari hipotesis bahwa penyebab kankerparu adalah rokok. Ditanyakan
pada penderita tentang kebiasaan merokok dan tidak maka akan diuji
perbadaannya.
K. Referensi
1. Azrul Azwar. 1999. Pengantar Epidemiologi Edisi Refisi. Jakarta bina
Rupa Aksara
2. Budiarto, Eko, dan Dewi Anddraeni Eko.2002. Pengantar Epidemiologi
Edisi 2. Jakarta: EGC
31
RANCANGAN PEMBELAJARAN
Mata Kuliah : Epidemiologi
Semester/ SKS : Genap/ 2 SKS (Teori)
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Pembina Mata Kuliah : Hanny Rasni, S.Kp, M.Kep.
Pertemuan : 2
A. Standar kompetensi
Mahasiswa dapat menjelaskan penyelesaian kasus epidemiologi pada suatu
komunitas terkait dengan keperawatan kesehatan.
B. Kompetensi dasar
Mahasiswa akan dapat menjelaskan konsep dasar epidemiologi.
C. Indikator
1) menjelaskan engertian konsep sehat sakit;
2) menjelaskan trias epidemiologi;
3) menjelaskan Pencegahan penyakit.
D. Materi pokok
Konsep dasar isu etik dan bioetik.
E. Rincian pateri pembelajaran
1) pengertian konsep sehat sakit;
2) menjelaskan trias epidemiologi;
3) pencegahan penyakit.
F. Waktu
2 x 50 Menit
G. Bahan atau alat yang diperlukan
1) lcd
2) white Board, spidol, penghapus
H. Model pembelajaran
1) Jenis model pembelajaran: ceramah dan diskusi
2) Landasan teori : Konstriksivisme
32
3) Langkah pokok:
a. menciptakan suasana kelas yang baik;
b. mengajukan masalah;
c. membuat keputusan nilai personal;
d. mengidentifikasi pilihan tindakan;
e. memberi komentar;
f. menetapkan tindak lanjut.
I. Persiapan
Mahasiswa mencari bahan materi tentang konsep dasar epidemiologi baik
dari buku teks maupun internet.
J. Proses Pembelajaran
Proses Kegiatan Pengajar Waktu
Pendahuluan 1. memberikan salam, memperkenalkan diri dan membuka pembelajaran.
2. menjelaskan ruang lingkup pembelajaran.
3. pre test
15 menit
Penyajian 1. penjelasan materi: konsep dasar epidemiologi
2. diskusi dan tanya jawab tentang konsep dasar epidemiologi
75 menit
Penutup 1. meminta umpan balik dari dosen dan mahasiswa tentang materi yang yang baru disampaikan.
2. mendiskusikan bersama jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan.
3. menutup pertemuan dan memberi salam.
10 menit
K. Penilaian
1) Pre test
1. Jelaskan pengertian sehat dan sakit
2. Jelaskan trias epidemiologi
33
3. Jelaskan tingkatan pencegahan penyakit sesuai dengan perjalanan
penyakit
4. Contoh dari pencegahan-pencegahan penyakit
5. Apa perbedaan pencegahan umumdan khusus
Jawaban
1. Konsep sehat ditijau dari 2 hal, yaitu sehat dipandang dari sudut fisik
secara individu dan dipandang dari sudut ekologi. Sehat secara fisik dan
bersifat individu ialah seseorang dikatakan sehat bila semua organ tubuh
dapat erfungsi dalam batas-batas normal sesuai umur dan jenis kelamin.
Sehat berdasar ekologi ialah proses penyesuaian antara individu dengan
lingkungannya, proses ini berjalan terus menerus dan berubah ubah sesuai
dengan perubahan lingkungan yang mengubah keseimbangan
keseimbangan ekologi dan untuk mempertakankan kesehatannya orang
disusun untuk mempertahankan kesehatannya orang dituntut untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2. Trias epidemiologi merupakan proses terjadinya penyakit disebabkan
adanya interaksi antara agen atau faktor penyebab penyakit, manusia
sebagai pejamu atau host, dan faktor lingkungan yang mendukung.
Agen sebagai faktor penyebab penyakit dapat berupa unsur hidup
atau mati yang terdapat dalam jumlah berlebih atau kekurangan.
Agen berupa unsur hidup misalnya virus, bakteri, jamur, parasit,
protozoa, metazoan.
Agen berupa unsur hidup terdiri dari sinar radio aktif, obat-obatan.
Pejamu ialah keadaan manusia yang sedemikian rupa sehingga
menjadi faktor risiko untuk terjadinya penyakit. Fakto ini disebut
juga faktor intrinsic. Faktor pejamu dan agen dapat diumpamakan
sebagai tanah dab benih.
Lingkungan merupakan faktor ketiga sebagai penunjang terjadinya
penyakit. Faktor ini disebut juga faktor ekstrinsik. Faktor ini dapat
berupa faktor fisik, lingkungan biologis atau lingkungan sosial
ekonomi. Lingkungan fisik antara lain geografik dan keadaan
34
musim. Lingkungan biologis ialah semua mahluk hidup yang ada
disekitar manusia yaitu flora dan fauna, termasuk manusia.
Lingkungan sosial ekonomi terdiri pekerjaan, urbanisasi,
perkembangan ekonomi, dan bencana alam.
3. Tingkatan pencegahan penyakit sesuai dengan perjalanan penyakit yaitu:
a. Pencegahan primer, pencegahan ini merupakan upaya untuk
mempertahankan orang yang sehat agar tetap sehat atau mencegah
orang yang sehat menjadi sakit..
b. Pencegahan sekunder,merupakan upaya untuk mencegah orang
yang telah sakit agar sembuh, menghamat progresifitas
penyakit,menghindarkan komplikasi dan mengurangi
ketidakmampuan.
c. Pencegahan tersier, merupaka unoaya untuk mengurangi
ketidakmamuan dan mengadakan rehbilitasi.
4. Contoh pencegahan
a. Pencegahan primer, yaitu menjaga sanitasi lingkungan seperti
menjaga kebersihan selokan dari enagan air guna mencegah vektor
nyamuk, imunisasi, promosi kesehata, dll.
b. Pencegahan sekunder, hal ini dapat juga dilakukan dengan cara
deteksi penyakit dini dengan pengamatan uji tapis, survey
epidemiologis dan memberikan pelayanan kesehatan sebaik mungkin.
c. Pencegahan tersier, dilakukan dengan memaksimalkan fungdi
organ yang cacat, mendirikan pusat-pusat rehabilitasi medic, membuta
protesa akstremitas akibat amputasi.
5. Pencegahan umum dimaksudkan untuk mengadakan penceghan pada
masyarakat umum ,misalnya melalui pendidikan dan penyuluhan.
Sedangkan pencegahan khusus ditujukan pada orang-orang yang
mempunyai resiko dengan melakukan imunisasi,misalnya imunisasi
terhadap hepatitis, tetanus, dll.
35
L. Referensi
1. Azrul Azwar. 1999. Pengantar Epidemiologi Edisi Refisi. Jakarta bina
Rupa Aksara
2. Budiarto, Eko, dan Dewi Anddraeni Eko.2002. Pengantar Epidemiologi
Edisi 2. Jakarta: EGC
36
RANCANGAN PEMBELAJARAN
Mata Kuliah : Epidemiologi
Semester/ SKS : Genap/ 2 SKS (Teori)
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Pembina Mata Kuliah : Hanny Rasni, S.Kp, M.Kep.
Pertemuan : 3
A. Standar kompetensi
Mahasiswa akan dapat menjelaskan kasus-kasus epidemiologi pada suatu
komunitas sebagai salah satu acuan asuhan keperawatan.
B. Kometensi dasar
Mahasiawa akan dapat menjelaskan epidemiologi menurut cara transmisi.
C. Indikator
1) menjelaskan Pengertian epidemi, pandemi dan pandemi;
2) menjelaskan Epidemi menurut cara transmisi;
3) menjelaskan perbedaan antara epidemiologi sumber umum, benda bersama
mdengan epidemi progresif;
4) menjelaskan pengendalian epidemi.
D. Waktu
2x50 menit
E Rincian materi pembelajaran
1) pengertian epidemi, pandemi dan pandemi;
2) epidemi menurut cara transmisi;
3) perbedaan antara epidemiologi sumber umum, benda bersama dengan
epidemi progresif;
4) pengendalian epidemi.
F. Bahan atau alat yang diperlukan
1) lcd
2) white board, spidol, penghapus
37
G. Model pembelajaran
1) jenis model pembelajaran: ceramah dan diskusi
2) landasan teori: konstruksivisme
3) langkah pokok
a. menciptakan suasana kelas yang baik;
b. mengajukan masalah;
c. membuat keputusan nilai personal;
d. mengidentifikasi pilihan tindakan;
e. memberi komentar;
f. menetapkan tindak lanjut.
H. Persiapan
Mahasiswa mencari bahan materi tentang epidemiologi dan cara transmisi baik
dari buku teks maupun internet.
I. Proses Pembelajaran
Proses Kegiatan Pengajar Waktu
Pendahuluan 1. memberikan salam, memperkenalkan diri dan membuka pembelajaran.
2. menjelaskan ruang lingkup pembelajaran.
3. pre test
15 menit
Penyajian 1. penjelasan materi: epidemiologi dan cara transmisi
2. piskusi dan tanya jawab tentang epidemiologi dan cara transmisi
3. pemberian tugas mencari epidemiologi menurut cara transmisi tentang metode transmisi penyakit DHF
75 menit
Penutup 1. meminta umpan balik dari dosen dan mahasiswa tentang materi yang yang baru disampaikan.
2. mendiskusikan bersama jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan.
3. menutup pertemuan dan memberi salam.
10 menit
38
J. Penilaian
1) Penugasan
Penugasan kelompok mencari epidemiologi metode transmisi penyakit
DHF
2) Post test
1. Jelaskan perbedaan epidemi, endemi dan pandemi, dan
2. Jelaskan epidemiologi menurut cara transmisi
3. Berikan contoh epidemiologi menurut transmisi
4. Apa perbedaan epidemiologi sumber umum, benda bersama dengan
epidemi progresif
5. Bagaimana transisi epidemiologi progresif dapat terjadi
Jawaban
1. Epidemi suatu penyakit tertentu yang timbul dalam suatu wilayah
tertentu yang dampaknya terhadap masyarakat sangat jelas, yaitu jumlah
kasus yang timbul melebihi ambang batas normal penyakit tersebut.. Bila
epidemi suatu penyakit berlangsung selama bertahun-tahun dan berturut-
turut dapat dianggap sebagi endemi, yaitu suatu penyakit yang selau saja
dapat ditemukan dalam suatu wilayah tertentu dengan prevalensi
penyakit dalam batas normal. Sedangkan pandemi suatu penyakit
tertentu menyerang banyak Negara atau hampir sebagian dunia terkena,.
2. Berdasar cara transmisi epidemiologi dapat dibagi menjadi
Epidemi sumber umum hanya meliputi satu masa tunas dan
penyebarannya terbatas pad aorang, waktu dan tempat tertentu.
Biasanya melalui udara, makanan atau minuman.
Epidemi benda bersama adalah kejadian luar biasa yang
penyebarannya terjadi melalui pemakaian bendasecara bersama-
sama, misalnya pakian , mainan dan alat-alat operasi.
Epidemi dari orang ke orang berari suatu kejadian luar biasa yang
transmisinya dari orang yang terinfeksi ke orang lain yang rentan
39
3. Contoh epidemi Misalnya penyakit demam berdara pada musim
penghujan akan meningkat prevalensinya. Contoh endemi misalnya
penyakit kronis seperti hipertensi dan penyakit kardiovaskular di neara
maju dianggap sebagai penyakit endemis. Sedangkan contohnya kejadian
flu babi di Indonesia masih dalam taraf normal walaupun penyebarannya
sangat diwaspadai. Epidemiologi sumber umum, benda bersama dengan
epidemi progresif dapat dibedakan berdasarkan bentuk kurva epidemi
dan distribusi geografis. Secara umum, epidemi sumber umum dan benda
bersama menunjukkan kurva epidemi yang unimodal karena hanya
terjadi pada satu masa tunas, sedangkan pada epidemi progresif
menunjukkan kurva multimodal karena berdasarkan masa tunas.
Perbedaan selanjyutnya terdapat pada distribusi geografis, hal ini terjadi
karena pada epidemi sumber umum penyebarannya terbatas pada orang ,
waktu dan tempat tertentu, sedangkan epidemi progresif penyebarannya
seara radial sehingga penyebarannyameluas meliputi daerah sekitar.
4. Cara transisi epidemiologi progresif dapat terjadi
secara langsung melalui penafasan oral, anal dan genital misalnya
penyakit kelamin;
secara tidak langsung melaui insect misalnya malaria dan demam
berdarah.
K. Referensi
1. Azrul Azwar. 1999. Pengantar Epidemiologi Edisi Refisi. Jakarta
bina Rupa Aksara
2. Budiarto, Eko, dan Dewi Anddraeni Eko.2002. Pengantar
Epidemiologi Edisi 2. Jakarta: EGC
40
RANCANGAN PEMBELAJARAN
Mata Kuliah : Epidemiologi
Semester/ SKS : Genap/ 2 SKS (Teori)
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Pembina Mata Kuliah : Hanny Rasni, S.Kp, M.Kep.
Pertemuan : 4
A. Standar kompetensi
Mahasiswa dapat menjelaskan penyelesaian kasus epidemiologi pada suatu
komunitas terkait dengan keperawatan kesehatan.
B. Kompetensi dasar
Mahasiswa akan dapat mengukur morbiditas, mortalitas dan indeks kesehatan.
C. Indikator
1) menjelaskan rasio, proporsi dan angka;
2) menjelaskan insidensi dan prevalensi;
3) menjelaskan hubungan insidensi dan prevalensi .
D. Waktu
2x 50 Menit
E. Rindian materi pembelajaran
1) poporsi dan angka;
2) insidensi dan prevalensi;
3) hubungan insidensi dan prevalensi ;
4) tipe dan metode epidemiologi.
F. Bahan atau alat yang diperlukan
1) lcd
2) white board, spidol, penghapus
G. Model pembelajaran
1) Jenis model pembelajaran: ceramah dan diskusi
2) Landasan teori: Konstruksivisme
41
3) Langkah pokok:
a. menciptakan suasana kelas yang baik;
b. mengajukan masalah;
c. membuat keputusan nilai personal;
d. mengidentifikasi pilihan tindakan;
e. memberi komentar;
f. menetapkan tindak lanjut.
H. Persiapan
Mahasiswa mencari bahan materi tentang morbiditas, mortalitas dan indeks
kesehatan baik dari buku teks maupun internet.
I. Proses pembelajaran
Proses Kegiatan Pengajar Waktu
Pendahuluan 1. memberikan salam, memperkenalkan diri dan membuka pembelajaran.
2. pre test3. menjelaskan ruang lingkup
pembelajaran.
15 menit
Penyajian 1. penjelasan materi: morbiditas, mortalitas dan indeks kesehatan
2. diskusi dan tanya jawab tentang konsep dasar materi hak dalam etika profesi
3. pemberian tugas diskusi tentang morbiditas, mortalitas dan indeks kesehatan
75 menit
Penutup 1. meminta umpan balik dari dosen dan mahasiswa tentang materi yang yang baru disampaikan.
2. mendiskusikan bersama jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan.
3. menutup pertemuan dan
10 menit
42
memberi salam.
J. Penilaian
1). Pre test
1. Jelaskan perbedaan Perbedaan prevalensi dan insidensi
2. Hubungan antara insisensi dan prealensi
3. Bagaiman rumus perhitungan prevalensi dan insidensi
4. apa saja macam prevalensi
5. apa saja yang mempengaruhi insidensi dan prevalensi
Jawaban
1. Angka insidensi adalah proporsi kelompok individu pada suatu
wilayah atau Negara yang semula tidak sakit menjadi sakit dalam
kurun waktu tertentu dan pembilang pada proporsi tersebut adalah
kasus baru
Prevalensi merupakan jumlah orang dalam populasi yang
mengalami penyakit, hangguan, atau kondisi tertentu pada satu titik
waktu.
2. Angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan
lamanya sakit. Lamanya sakit ialah periode mulai didiagnosanya
penyakit sampai berahirnya penyakit tersebut, yaitu sembuh, mati
atau kronis. Sehingga dapa dituliskan dengan rumus P= I x D. P
merupakan prevalensi, sedangkan I merupakan insidensi dan D
merupakan lamanya sakit.
3. Kasus baru dari suatu penyakit di suatu
populasi selama periode waktu tertentu
Insidensi :------------------------------------------------------ x1000
Individu Beresiko kena penyakit di suatu populasi slm
periode waktu tertentu
Kasus yg ada di suatu populasi
pada waktu tertentu
43
Prevalence : ------------------------------------------x 1.000
Individu (total) di suatu populasi
pada waktu tertentu
4. Macam prevalensi yaitu
Point Prevalence : Prevalensi penyakit pada suatu titik
waktu tertentu
Period prevalence : Berapa banyak individu yang pernah kena
penyakit kapan saja selama periode waktu
tertentu
5. Yang mempengaruhi insidensi dan prevalensi
a. Menurunnya insidensi
b. Lamanya sakit yang menjadi pendek
c. Perbaikan layanan kesehatan
b. Diskusi
Statistik Jember menunjukkan selama tahun 2000 terdapat 500 kasus baru
TBC, data 99: dari 1000 penderita TB hanya 100 orang yg sembuh dan
200 meninggal, bila diketahui populasi awal 1999 adalah 100.000 dan
kematian 5000, migrasi masuk: 1000, keluar: 2000. Cari Insidensi dan
prevalensinya?
Jawaban
Jumal populasi 100.000-5000-2000+1000= 9400
Insidensi
Kasus baru dari suatu penyakit di suatu populasi selama periode
waktu tertentu
Insidensi :------------------------------------------------------ x1000
Individu Beresiko kena penyakit di suatu populasi slm periode
waktu tertentu
= 500/94.000 x 1000
=53,1
44
Kasus yg ada di suatu populasi pada waktu tertentu
Prevalence : ------------------------------------------x 1.000
Individu (total) di suatu populasi pada waktu tertentu
= 700 + 500
94.000
=12,7
K. Referensi
1. Azrul Azwar. 1999. Pengantar Epidemiologi Edisi Refisi. Jakarta bina
Rupa Aksara
2. Budiarto, Eko, dan Dewi Anddraeni Eko.2002. Pengantar Epidemiologi
Edisi 2. Jakarta: EGC
45
RANCANGAN PEMBELAJARAN
Mata Kuliah : Epidemiologi
Semester/ SKS : Genap/ 2 SKS (Teori)
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Pembina Mata Kuliah : Hanny Rasni, S.Kp, M.Kep.
Pertemuan : 5
A. Standar kompetensi
Mahasiswa dapat menjelaskan penyelesaian kasus epidemiologi pada suatu
komunitas terkait dengan keperawatan kesehatan.
B. Kompetensi dasar
Mahasiswa akan dapat menghitung besarnya resiko kejadian suatu
penyakit.
C. Indikator
1) menjelaskan konsep dasar resiko;
2) menjelaskan resiko atribut, resiko relative an interaksi;
3) menjelaskan hubungan intensitas (dosis) pemajanan dan besarnya
resiko .
D. Waktu
2 x 50 Menit
E. Rindian materi pembelajaran
1) konsep dasar resiko;
2) resiko atribut, resiko relative dan interaksi;
3) hubungan intensitas (dosis) pemajanan dan besarnya resiko.
F. Bahan atau alat yang diperlukan
1) lcd
2) white board, spidol, penghapus
46
G. Model pembelajaran
1) jenis model pembelajaran: ceramah dan diskusi
2) landasan teori: Konstruksivisme
3) langkah pokok:
a. menciptakan suasana kelas yang baik;
b. mengajukan masalah;
c. membuat keputusan nilai personal;
d. mengidentifikasi pilihan tindakan;
e. memberi komentar;
f. menetapkan tindak lanjut.
H. Persiapan
Mahasiswa mencari bahan materi tentang pengukuran morbiditas, mortalitas
dan indeks kesehatan baik dari buku teks maupun internet.
I. Proses pembelajaran
Proses Kegiatan Pengajar Waktu
Pendahuluan 1. memberikan salam, memperkenalkan diri dan membuka pembelajaran.
2. menjelaskan ruang lingkup pembelajaran.
10 menit
Penyajian 1. penjelasan materi: resiko kejadian suatu penyakit
2. diskusi dan tanya jawab tentang resiko kejadian suatu penyakit
3. mem
75 menit
Penutup 1. meminta umpan balik dari dosen dan mahasiswa tentang materi yang yang baru disampaikan.
2. memberikan post test.3. mendiskusikan bersama
jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan.
15 menit
47
4. menutup pertemuan dan memberi salam.
J. Penilaian
1). Post test
1. Jelaskan perbedaan Resiko ariut dan Resiko relativ
2. 1000 orang pemakan junk food terdapat 50 penderita hiertensi berapa kali
resiko pemakan junk food menderita hipertensi, berapa persen insidensi
hipertensi karena pemakan junkfood?
3. Sebutkan cara menghitung interaksi
4. Risiko timbul suatu peny tanpa faktor x dan y adalah 3/1000. ada faktor x
meningkat 3 kali, menjadi 9/1000, Dan selain faktor x ada faktor y maka
kenaikan risiko menjadi 5 kali lebih besar dibanding tanpa x dan y. Berapa
besar resiko yang ada?
5. Jelaskan Interaksi positif, negatif, dan tidak ada interaksi
Jawaban
1. Resiko atribut diperoleh dengan cara menghitung selisih antara angka
insedensi kelompok terpajan dan angka insidensi kelompok tidak terpajan
dan hasilnya dianggap sebagai akibat pemaparan oleh faktor penyebab
penyakit
Resiko relative diperoleh bila angka insidensi kelompok terpajan dengan
angka insidensi kelmpok tidak terpajan dibandingkan denga menghitung
rasio antara kedua kelompok tersebut.
2. 1000 orang pemakan junkfood, didapatkan 50 orang menderita hipertensi ,
maka besar risiko= 0,05. 1000 orang bukan perokok, didapatkan 20 orang
menderita hipertensi, maka besar risiko= 0,02. risiko atribut = 0,03 (3%
insidensi hipertensi disebabkan junkfood)
3. Proses interaksi terjadi bila dua atau lebih faktor resiko secara bersama-
sama mempengaruhi timbulnya penyakit atau bila angka insidensi suatu
48
penyakit ditimbulkan oleh dua faktor atau lebih yang besarnya resiko
berbeda dengan resiko gabungan masing-masing faktor. Untuk
menghitung besarnya interaksi telah dikembangkan dua model,yaitu
Model penjumlahan ialah menghitung perbedaan antara resiko
yang diakibatkan oleh gabungan dua faktor atau lebih dengan
jumlah resiko masing-masing faktor. Model ini dikenal interaksi
positif (sinergis) , interaksi negatif (antagonis) dan tidak ada
interaksi.
Model perkalian adalah menyatakan jumlah pertambahan reesiko
awal yang disebabkan adanya satu atau beberapa faktor penyebab
timbulnya penyakit.
4. Dalam soal ini yang dipakai adalah faktor perkalian, sehingga diperoleh
hasil risiko menjadi 3x3x5 = 45/1000
5. P01-P00= efek dari faktor y tanpa faktor x
P11-P00= efek dari faktor x dan y
Sinergis= P11-P00 > (P10-P00) + (P01 – P00)
Antagonis= P11-P00 < (P10-00) + (P01-P00)
Tidak ada interaksi= P11-P00 = (P10 –P00)+ (P01-P00)
K. Referensi
1. Budiarto, Eko, dan Dewi Anddraeni Eko.2002. Pengantar Epidemiologi
Edisi 2. Jakarta: EGC
49
RANCANGAN PEMBELAJARAN
Mata Kuliah : Epidemiologi
Semester/ SKS : Genap/ 2 SKS (Teori)
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Pembina Mata Kuliah : Hanny Rasni, S.Kp, M.Kep
Pertemuan : 6
A. Standar kompetensi
Mahasiswa dapat menjelaskan penyelesaian kasus epidemiologi pada suatu
komunitas terkait dengan keperawatan kesehatan.
B. Kompetensi dasar
Mahasiswa akan dapat menjelaskan uji tapis dengan memenuhi persyaratan.
C. Indikator
1) menjelaskan batasan uji tapis
2) menjelaskan proses pelaksanaan uji tapis
3) menjelaskan dasar pemikiran
4) menjelaskan tujuan
5) menjelaskan sasaran
6) menjelaskan prinsip pelaksanaan
7) menjelaskan lokasi uji tapis
8) menjelaskan konsep dasar sensitivitas dan spesifitas
9) mejelaskan kriteria evaluasi.
D. Waktu
2x 50 Menit
E. Rincian materi pembelajaran
1) batasan uji tapis;
50
2) proses pelaksanaan uji tapis;
3) dasar pemikoran;
4) tujuan;
5) sasaran;
6) prinsip pelaksanaan;
7) lokasi uji tapis;
8) konsep dasar sensitivitas dan spesifitas;
9) kriteria evaluasi.
F. Bahan atau alat yang diperlukan
1) lcd
2) white board, spidol, penghapus.
G. Model pembelajaran
1) Jenis model pembelajaran: ceramah dan diskusi
2) Landasan teori: Konstruksivisme
3) Langkah pokok
a. menciptakan suasana kelas yang baik;
b. mengajukan masalah;
c. membuat keputusan nilai personal;
d. mengidentifikasi pilihan tindakan;
e. memberi komentar;
f. menetapkan tindak lanjut.
H. Persiapan
Mahasiswa mencari bahan materi tentang uji tapis baik dari buku teks
maupun internet.
I. Proses Pembelajaran
Proses Kegiatan Pengajar Waktu
Pendahuluan 1. memberikan salam, 10 menit
51
memperkenalkan diri dan membuka pembelajaran.
2. menjelaskan ruang lingkup pembelajaran.
Penyajian 1. penjelasan materi: uji tapis2. diskusi dan tanya jawab
tentang uji tapis.
80 menit
Penutup 1. meminta umpan balik dari dosen dan mahasiswa tentang materi yang yang baru disampaikan.
2. memberikan post test.3. mendiskusikan bersama
jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan.
4. menutup pertemuan dan memberi salam.
15 menit
J. Penilaian
1) Post test
1. Apa pengetian uji tapis?
2. Mengapa dilakukan uji tapis?
3. Apa perbedaan sensitivitas dan spesifitas?
4. Apa sasaran penyakit pada suatu uji tapis dan dimana pelaksanaannya?
5. Sebutkan dan jelaskan kriteria evaluasi
Jawaban
1. Uji tapis adalah cara untuk mengidentifikasi penyakit yang
belumtamoak melalui tes atau pemeriksaan atau prosedur lain yang
dapat dengan cepat memisahkan antara orang yang mungkin menderita
penyakit dengan orang yang mugkin tidak menderita.
2. Untuk mendeteksi tanda dan gejala penyakit secara dini dan
menemukan penyakit sebelum menimbulkan gejala. Dengan demikian
timbulnya kasus baru dapat segera dikeahui dan diberikan pengobatan,
sehingga kesembuhan dapat dicapai secara optimal.
52
3. Sensitivitas adalah kemampuan suatu tes untuk mengidentifikasi
individu dengn tepat,dengan hasil tes positif, dan benar sakit.
Spesifitas adalah kemampuan suatu tes untuk mengidentifikasi
individu dengan tepat, dengan hasil tes negatif dan benar tidak sakit.
4. Penyakit kronis: infeksi bakteri (TBC, kusta), virus (hepatitis), non
infeksi: hipertensi, DM, jantung, Ca serviks, Ca prostat, glaukoma,
AIDS.Uji tapis dapat dilaksanakan massal: TBC dan selektif:
hipertensi, Ca serviks, Ca prostat, AIDS
Lokasi Uji Tapis: lapangan, RS, RS khusus, Pusat pelayanan
khusus
5. Kriteria evaluasi yang dilakukan antara lain
a. Validitas: sensitivitas (kemampuan suatu tes untuk
mengidentifikasi individu dg tepat, dg hasil tes positif, dan benar
sakit) dan spesifitas (kemampuan suatu tes untuk mengidentifikasi
individu dg tepat dg hasil tes negatif dan benar tidak sakit).
Sensitifitas tinggi diikuti spesifitas rendah, ditunjukan pd data
kontinu (Hb, Tekanan darah, Serum kolesterol, tekanan
intraokuler)
b. Reliabilitas: tes berulang-ulang menunjukan hasil konsisten
(variabilitas alat, orang yg diperiksa,pemeriksa), maka standarisasi
alat ukur,latihan intensif pemeriksa,penentuan kriteria jelas,
penerangan kpd yg diperiksa,pemeriksaan cepat
c. Yield (jumlah penyakit yg terdiagnosis dan diobati) dipengaruhi:
sensitivitas alat uji, prevalensi penyakit yg tidak tampak, uji tapis
yg dilakukan sebelumnya, kesadaran masyarakat .
K. Referensi
1. Budiarto, Eko, dan Dewi Anddraeni Eko.2002. Pengantar Epidemiologi
Edisi 2. Jakarta: EGC
2. Coggon, D, Geoffrey Rose dan D.J.P. Barker.1996. Epidemiologi Bagi
Pemula Edisi 3. Jakarta: EGC.
3.
53
RANCANGAN PEMBELAJARAN
Mata Kuliah : Epidemiologi
Semester/ SKS : Genap/ 2 SKS (Teori)
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Pembina Mata Kuliah : Hanny Rasni, S.Kp, M.Kep.
Pertemuan : 7
A. Standar kompetensi
Mahasiswa dapat menjelaskan penyelesaian kasus epidemiologi pada suatu
komunitas terkait dengan keperawatan kesehatan.
B. Kompetensi dasar
Mahasiswa dapat menjelaskan proses pengontrolan penyakit dan surveilans.
C. Indikator
1) mempelajari pendahuluan tujuan dan sasaran;
2) mempelajari pengamatan epidemiologi dalam populasi;
3) mempelajari kegiatan pokok pengamatan epidemiologi.
D. Waktu
2x 50 Menit
E. Rincian materi pembelajaran
1) pendahuluan, tujuan dan sasaran;
2) pengamatan epidemiologi dalam populasi;
3) kegiatan pokok pengamatan epidemiologi.
F. Bahan atau alat yang diperlukan
1) lcd
2) white board, spidol, penghapus
G. Model pembelajaran
1) jenis model pembelajaran: ceramah dan diskusi
2) landasan teori: Konstruksivisme
3) langkah pokok:
a. menciptakan suasana kelas yang baik;
54
b. mengajukan masalah;
c. membuat keputusan nilai personal;
d. mengidentifikasi pilihan tindakan;
e. memberi komentar;
f. mmenetapkan tindak lanjut;
H. Persiapan
Mahasiswa mencari bahan materi tentang proses pengonrolan penyakit dan
surveilans baik dari buku teks maupun internet.
I. Proses Pembelajaran
Proses Kegiatan Pengajar Waktu
Pendahuluan 1. memberikan salam, memperkenalkan diri dan membuka pembelajaran.
2. menjelaskan ruang lingkup pembelajaran.
10 menit
Penyajian 1. penjelasan materi: konsep dasar isu etik dan bioetik
2. diskusi dan tanya jawab tentang konsep dasar isu etik dan bioetik.
3. pemberian tugas kelompok tentang pengontrolan penyakit dan surveilans
75 menit
Penutup 1. peminta umpan balik dari dosen dan mahasiswa tentang materi yang yang baru disampaikan.
2. memberikan post test.3. mendiskusikan bersama
jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan.
4. menutup pertemuan dan memberi salam.
15 menit
J. Penilaian
1) Post test
1. Apa yang dimaksud surveilans?
55
2. Apa perbedaan suveilans aktif dan surveilans pasif?
3. Apa saja kegiatan pokok pengamatan epidemiologi
4. Bagaimana pengamatan terhadap populasi inernasional?
5. Sebutkan siklus surveilans?
Jawaban
1. Surveilans merupakan pengamatan epidemiologis secara sistematis dan
terus menerus dalam pengumpulan data pengolahan,analisis data,
penyimpulan dan penyebaran informasi kepada masyarakat yang
membutuhkan.
2. Surveilans pasif merupakan pengumpulan data yang diperoleh secara
bulanan sarana pelayanan di daerah. Dari data dapat diperoleh dapat
diketahui distribusi geografis tentang berbagai penyakit menular,
penyakit rakyat, perubahan-perubahan yang terjadi dan kebutuhan
tentang penelitian sebagai tindak lanjut
surveilans aktif merupaka pengumpulan data yang dilakukan secara
langsung untuk mempelajari penyakit tertentu dalam waktu yang
relative singkat dan dilakukan oleh petugas kesehatan secara teratur
seminggu sekali atau untuk 2 mingu sekali untuk mencatav ada atau
tidaknya kasus penyakit baru
3. Dalam melakukan pengamatan epidemiologi terdapat empat kegiatan
berikut
a. pengumpulan data
b. pengolahan data
c. analisi data dan penarikan kesimpulan
d. penyebaran informasi
4. Pengamatan pad atingkat internasional berupa pengamatan terhadap
penyakit yang dilakukan oleh berbagai Negara secara bersama-sama.
Pengamatan ini dilakukan untuk penyakit-penyakit yang mudah
menimbulkan epidemi atau pandemic dengan tujuan untuk saling
member informasi tentang epidemi yang timbul di suatu Negara agar
56
Negara yang lain yang tidak terkena dapat melakukan upaya
pencegahan.
5. Identifikasi, pengumpulan,pengolahan data koreksi, analisis,
penyimpulan, interpretasi, desiminasi dan menghasilkan kebijakan
pemerintah.
b. Tugas kelompok
• Diskusikan tentang bagaimana anda melakukan surveillance penyakit
kusta.
• Identifikasi permasalahan-permasalahan yang bisa muncul pada setiap
tahap surveillance yang anda lakukan
K. Referensi
1. Budiarto, Eko, dan Dewi Anddraeni Eko.2002. Pengantar Epidemiologi
Edisi 2. Jakarta: EGC
2. Vallanis, Barbara. 1999. Epidemiology In Health Care. USA: Simon and
Schuster Company.
57
RANCANGAN PEMBELAJARAN
Mata Kuliah : Epidemiologi
Semester/ SKS : Genap/ 2 SKS (Teori)
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Pembina Mata Kuliah : Hanny Rasni, S.Kp, M.Kep.
Pertemuan : 8
A. Standar kompetensi
Mahasiswa dapat menjelaskan penyelesaian kasus epidemiologi pada suatu
komunitas terkait dengan keperawatan kesehatan.
A. Kompetensi dasar
Menunjukkan hubungan antara epidemiologi dan perawatan penderita.
B. Indikator
1) menjelaskan epidemiologi dan diagnosis;
2) menjelaskan penelitian analitik untuk memperbaiki metode diagnosis;
3) menjelaskan nilai normal;
4) menjelaskan pencegahan di tempat praktek/klinik.
C. Waktu
2x 50 Menit
D. Rincian materi pembelajaran
1) epidemiologi dan diagnosis;
2) penelitian analitik untuk memperbaiki metode diagnosis;
3) nilai normal;
4) pencegahan di teempat praktek/klinik.
F. Bahan atau alat yang diperlukan
1) lcd
2) white board, spidol, penghapus
G. Model pembelajaran
1) jenis model pembelajaran: ceramah dan diskusi
2) landasan teori: Konstruksivisme
58
3) langkah pokok:
a. menciptakan suasana kelas yang baik;
b. mengajukan masalah;
c. membuat keputusan nilai personal;
d. mengidentifikasi pilihan tindakan;
e. memberi komentar;
f. menetapkan tindak lanjut.
H. Persiapan
Mahasiswa mencari bahan materi tentang Epidemiologi dan perawatan
penderita Keperawatan baik dari buku teks maupun internet.
I. Proses pembelajaran
Proses Kegiatan Pengajar Waktu
Pendahuluan 1. memberikan salam,
memperkenalkan diri dan
membuka pembelajaran.
2. menjelaskan ruang lingkup
pembelajaran.
10 menit
Penyajian 1. penjelasan materi:
epidemiologi dan
perawatan penderita
2. diskusi dan tanya jawab
tentang konsep
epidemiologi dan
perawatan penderita
75 menit
Penutup 1. meminta umpan balik dari
dosen dan mahasiswa
tentang materi yang yang
15 menit
59
baru disampaikan.
2. memberikan post test.
3. mendiskusikan bersama
jawaban dari pertanyaan
yang telah diberikan.
4. menutup pertemuan dan
memberi salam.
J. Penilaian
1). Post test
1. Apa yang dimaksud sensitivitas dan spesifitas?
2. Apakah ada hubungan antara sensitivitas dan spesifisitas dalam
kemiringan kurva?
3.. Apa fungsi denominator dalam membandingkan resiko?
4. Bagaimana mengukur nilai normal?
5. Mengapa dibutuhkan bukti objektivitas dalam suatu penelitian?
Jawaban
1. Sensitivitas merupakan proporsi orang yang betul-betul sakit dan
dinyatakan sakit berdasarkan hasil pemeriksaan tertentu.
Spesifisitas adalah proporsi orang yang betul-betul tidak sakit dan
dinyatakan demikian oleh pemeriksaan tertentu.
2. Penggeseran titik potong ke kiri akan meningkatkan sensifisitas dengan
pengurangan spesifisitas, yaitu presentase orang sakit yang dinyatakan
sehat semakin rendahpenggeseran titik potong kekanan akan
meningkatkan spesifisitas tetapi sensitivitas menurunllebih banyak
orang sehat sehat, tetapi lebih sedikit orang sakit yang ditemukan.
3. Ketidak berhasilan memilih denominator ysng tepat dalam pengambilan
kesimpulan tentang resiko
4. Para pekerja medis di rumah sakit mempunyai kebiasaan untuk
membagi didtribusi hasil pemeriksaan ini mejadi dua bagian,yaitu data
normal dan abnormal.dengan satu batas jelas antara dua variable
60
tersebut .jika hasil diperoleh normal pasien dapat menentramkan
kesesama perasaannya, jiks sbnormal beberapa tindakan harus
dilakukan.
5. Beberapa upaya harus dilakukan untuk menentukan apakah
pengarangnya objektif atau mereka menyokong sutu pemikiran tertentu.
Pengetahuan tentang penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh
pengarang tertentu dapat membantu menjawab objektivitas suatu data.
Salah satu jalan yang jalan yang menyebabkan kurangnya objektivitas
yang mempengaruhi hasil-hasil penelitian adalah akibat proses
pemilihan.
K. Referensi
1. Azrul Azwar. 1999. Pengantar Epidemiologi Edisi Refisi. Jakarta bina Rupa
Aksara
2. Budiarto, Eko, dan Dewi Anddraeni Eko.2002. Pengantar Epidemiologi
Edisi 2. Jakarta: EGC
3. Bustan, M.N. 2006. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: PT Asdi Mahastya
4. Coggon, D, Geoffrey Rose dan D.J.P. Barker.1996. Epidemiologi Bagi
Pemula Edisi 3. Jakarta: EGC.
5. Friedman, Gary D. 1986. Prinsi-Prinsip Epidemiologi. Yogjakarta:
Penertbit Buku Ilmiah Kedokteran
6. Timmreck, Thomas C. 2004. Epidemiologi Suatu Pengantar Edisi 2.
Jakarta: EGC
7. Macmahon, Brian dan Pugh. 1970. Epidemiologi Principles and Methods.
Boston : Little Brown and Company.
8. Noor, Nur Nasry. Pengantar Epidemiologi Penyakiy Menular. Jakarta:
PT.Rineka Cipta
9. Vallanis, Barbara. 1999. Epidemiology In Health Care. USA: Simon and
Schuster Company.
10. Vaughan, JP dan RH Marrow. 1993. Panduan Epidemiologi Bagi
Pengelolaan Kesehatan Kabupaten. Bandung: ITB
61
RANCANGAN PEMBELAJARAN
Mata Kuliah : Epidemiologi
Semester/ SKS : Genap/ 2 SKS (Teori)
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Pembina Mata Kuliah : Hanny Rasni, S.Kp, M.Kep.
Pertemuan : 9
A. Standar kompetensi
Mahasiswa dapat menjelaskan penyelesaian kasus epidemiologi pada suatu
komunitas terkait dengan keperawatan kesehatan.
B. Kompetensi kasar
Mahasiswa akan dapat menjelaskan epidemiologi, pelayanan medis dan
kesehatan.
C. Indikator
1) menjelaskan penelitian wabah penyakit menular;
2) menjelaskan penemuan dan penkajian bahaya lingkungan;
3) menjelaskan pengkajian exposure pekerjaan;
4) menjelaskan dua segi pencegahab penyakit;
5) menjelaskan upaya terhadap perhatian medis terhadap penyakit;
6) menjelaskan mengkaji sistem pelayanan kesehatan yang mengalami
perubahan.
D. Waktu
2x 50 Menit
E. Rincian materi pembelajaran
1) penelitian wabah penyakit menular;
2) penemuan dan penkajian bahaya lingkungan;
3) pengkajian exposure pekerjaan;
4) dua segi pencegahab penyakit;
5) upaya terhadap perhatian medis terhadap penyakit;
62
6) menjelaskan mengkaji sistem pelayanan kesehatan yang mengalami
perubahan.
F. Bahan atau alat yang diperlukan
1) lcd
2) white board, spidol, penghapus
G. Model pembelajaran
1) jenis model pembelajaran: ceramah dan diskusi
2) landasan teori: Konstruksivisme
3) langkah pokok :
a. menciptakan suasana kelas yang baik;
b. mengajukan masalah;
c. membuat keputusan nilai personal;
d. mengidentifikasi pilihan tindakan;
e. memberi komentar;
f. menetapkan tindak lanjut.
H. Persiapan
Mahasiswa mencari bahan materi tentang Epidemiologi, pelayanan medis
dan kesehatan baik dari buku teks maupun internet.
I. Proses Pembelajaran
Proses Kegiatan Pengajar Waktu
Pendahuluan 1. memberikan salam,
memperkenalkan diri dan
membuka pembelajaran.
2. menjelaskan ruang lingkup
pembelajaran.
10 menit
Penyajian 1. penjelasan materi: konsep 75 menit
63
dasar isu etik dan bioetik
2. diskusi dan tanya jawab
tentang konsep dasar isu etik
dan bioetik.
3. pemberian tugas tentang
konsep dasar isu etik dan
bioetik.
Penutup 1. meminta umpan balik dari
dosen dan mahasiswa tentang
materi yang yang baru
disampaikan.
2. memberikan post test.
3. mendiskusikan bersama
jawaban dari pertanyaan yang
telah diberikan.
4. menutup pertemuan dan
memberi salam.
15 menit
J. Penilaian
1). Post test
1. Apa yang dimaksud sistem pelaporan spontan
2. Bagaimana surveilans intensif terhadap exposure dan penyakit
3. Sebutkan 2 segi dalam pencegahan penyakit
4. Bagaimana upaya agar semakin banyak penyakit yang mendapat
perhatian
5. Jelaskan screening multifasik
Jawaban
1. Sistem pelaporan spontan yaitu Langsung melaporkan reaksi obat ini
kepada pabrik pembuatnya.
2. Untuk mengumpulkan informasi yang luas mengenai exposure(faktor-
faktor yang bisa menyebabkan penyakit) dan frekuensipenyakit dapat
64
dibuat prosedur pelaksanaanya. Dengan cara ini, berbagai hubungan
antar penyakit dan exposure dapat digali untuk mencari hubungan yang
tidak dicurigai dan untuk mengembangkan informasi kuantitatif tentang
hubungan yang diketahui.
3. Salah satu pendekatan dalam pencegahan penyakit adalah melalui
pelayanan madis bagi masing-masing penderita. Sebagai contoh
pendekatan ini, sebuah metodr pertama untuk mencegah. Pertama-tama
metode ini meliputi penemuan individu yang mempunyai resiko tinggi
untuk menderita penyakit tertentu. Dan kedua upaya untuk mengurangi
resiko. Cara pengobatan penyakit yang kedua tidaklah berpusat pada
perorangan. Sebaliknya cara ini meliputi perubahan lingkungan dan
sosial yang berskala luas seperti perbaikan rumah, pasteurisasi susu
yang dijual kepada masyarakat,penambahan sumber fluoride ke sumber
pengadaan, program-prigram pendidikan lewat media massa.
4. Untuk mengetahui mengenai penyakit dalam kesehatan masyarakat
maka dibangun program screening untuk mendeteksi orang-orang
engan penyakit yang dini, ringan dan asimtomatik. Karena pemeriksaan
screening direncanaka agar bisa diterakan pada kelompok populasi yang
besar , makapemeriksaan tersebut harus sederhana, cepat dan tidak
mahal. Screening dilaksanakan dengan keyakinan bahwa pengenalan
penyakit pada tahap didni atau tahap asimtomatikakan menghasilakan
pengobatan yang cepat selanjutnya akan mengurangi kemungkinan
cacat serta atu kematian akibat penyakit
5. Screening mutifasik merupakan pemeriksaan screening sekaligus untuk
berbagai ragampenyakit akan lebih efisien jika dilakukan bersama-
sama, daripada program screening yang terpisah-pisah untuk tiap-tiap
penyakit.pada screening ini mulai banyak menerima perhatian karena
kegunaanyya yang lebih besar disbandingkan dengan dengan
pengenalan penyakit asimtomatik saja, terlihat sebagai komponen yang
ekonomis dan efisien dari pemeriksaan check upsecara berkala, baik
65
pada pasien dengan penyakit diketahui maupun tanpa penyakit yan
diketahui.
K. Referensi
1. Azrul Azwar. 1999. Pengantar Epidemiologi Edisi Refisi. Jakarta bina
Rupa Aksara
2. Budiarto, Eko, dan Dewi Anddraeni Eko.2002. Pengantar Epidemiologi
Edisi 2. Jakarta: EGC
3. Bustan, M.N. 2006. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: PT Asdi Mahastya
4. Coggon, D, Geoffrey Rose dan D.J.P. Barker.1996. Epidemiologi Bagi
Pemula Edisi 3. Jakarta: EGC.
5. Friedman, Gary D. 1986. Prinsi-Prinsip Epidemiologi. Yogjakarta:
Penertbit Buku Ilmiah Kedokteran
6. Timmreck, Thomas C. 2004. Epidemiologi Suatu Pengantar Edisi 2.
Jakarta: EGC
7. Macmahon, Brian dan Pugh. 1970. Epidemiologi Principles and Methods.
Boston : Little Brown and Company.
8. Noor, Nur Nasry. Pengantar Epidemiologi Penyakiy Menular. Jakarta:
PT.Rineka Cipta
9. Vallanis, Barbara. 1999. Epidemiology In Health Care. USA: Simon and
Schuster Company.
10. Vaughan, JP dan RH Marrow. 1993. Panduan Epidemiologi Bagi
Pengelolaan Kesehatan Kabupaten. Bandung: ITB
RANCANGAN PEMBELAJARAN
66
Mata Kuliah : Epidemiologi
Semester/ SKS : Genap/ 2 SKS (Teori)
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Pembina Mata Kuliah : Hanny Rasni, S.Kp, M.Kep.
Pertemuan : 10
A Standar kompetensi
Mahasiswa dapat menjelaskan penyelesaian kasus epidemiologi pada suatu
komunitas terkait dengan keperawatan kesehatan.
B. Kompetensi dasar
Mahasiswa mampu menjelaskan tahap penanggulangan wabah.
C. Indikator
1) menjelaskan batasan wabah;
2) menjelaskan cara memastikan adanya wabah;
3) mendeskripsikan wabah;
4) penelitian kasus control;
5) menjelaskan cara menilai lingkungan;
6) menjelaskan cara menanggulangi wabah melaporkan wabah.
D. Waktu
2x 50 Menit
E. Rincian materi pembelajaran
1) batasan wabah;
2) menjelaskan cara memastikan adanya wabah;
3) mendeskripsikan wabah;
4) penelitian kasus control;
5) menjelaskan cara menilai lingkungan;
6) menjelaskan cara menanggulangi wabah melaporkan wabah.
F. Bahan atau alat yang diperlukan
67
1) lcd
2) white board, spidol, penghapus
G. Model pembelajaran
1) jenis model pembelajaran: ceramah dan diskusi
2) landasan teori: Konstruksivisme
3) langkah pokok
a. menciptakan suasana kelas yang baik;
b. mengajukan masalah;
c. membuat keputusan nilai personal;
d. mengidentifikasi pilihan tindakan;
e. memberi komentar;
f. menetapkan tindak lanjut.
H. Persiapan
Mahasiswa mencari bahan materi tentang penanggulangan wabah baik dari
buku teks maupun internet.
I. Proses pembelajaran
Proses Kegiatan Pengajar Waktu
Pendahuluan 1. memberikan salam,
memperkenalkan diri dan
membuka pembelajaran.
2. menjelaskan ruang lingkup
pembelajaran.
10 menit
Penyajian 1. penjelasan materi
penanggulangan wabah diskusi
dan tanya jawab tentang
konsep dasar isu etik dan
75 menit
68
bioetik.
2. pemberian tugas tentang
penanggulangan wabah
Penutup 1. meminta umpan balik dari
dosen dan mahasiswa tentang
materi yang yang baru
disampaikan.
2. memberikan post test.
3. mendiskusikan bersama
jawaban dari pertanyaan yang
telah diberikan.
4. menutup pertemuan dan
memberi salam.
15 menit
J. Penilaian
1). Post Test
1. Apa yang dimaksud wabah
2.bagaimana umumnya wabah disebabkan
3. jelaskan cara memastikan adanya wabah
4. Bagaimana cara mendeskripsikan wabah?
5. bagaimana menggulangi wabah?
Post test
Jawaban
1. wabah merupakan kejadian penyakit yang melebihi keadaan biasanya di
suatu kelompok masyarakat atau wilayah.
2. Pada umumnya wabah disebabkan oleh
Keracunan makanan, yaitu enteritis yang disebabkan oleh
e.coli
Penyakit menlar yang masa inkubasinya singkat, yaitu demam
berdarah,kolera, influenza, malaria, campak,pes dan demam
kuning.
69
Penyakit menular yang masa inkubasinya lebih lama, misalnya
tripanosomiasis Afrika, hepatitis infeksi, dank ala-azar
Bahan beracun, yaitu makanan yang teremar, insektisida, dan
bahan kimia yang dipakai dalam pertanian.
3. Langkah pertama adalah menelaah kasus yang dilaporkan dalam
upaya menegakkan diagnosis,hal ini dapat dilakukan melalui analisis
riwayat klinis dan laaboratorium. Jika tes laboratorium tiak ada
hendaknya tindakan yang diambil berdasarkan atas diagnosis klinis tanpa
menunggu hasil lab, atau perlu juga bertanya kepada tenaga kesehatan
yang lebih berpengalaman. Pada tahap ini penting untuk menelaah
criteria iagnostik, yang dibutuhkan guna membedakan kasus dengan
bukan kasus dan menggolongkan kelompok khusus sebagai mungkuin
kasus, sangat mungkin, dan kasus pasti. Mewawancarai penderita juga
membantu kita mengenali kontak atau kasus tambahan dan mengenali
berbagai keadaan husus yang mungkin membentu memberikan informasi
tentang cetusan wabah.
Wabah dapat dipastikan dengan cara membandingkan insidens penyakit
saat itu dengan sebelumnya pada kelompok masyarakat yang sama.
Selanjutnya langkah pelacakan kasus aktif penyelidikan kasus dapat
dilakukan untuk menemukan setiap kasus yang tak dilaporkan maupun
tak dicurigai. Setelah sumber wabah diketahui kasus selanjutnya dapat
ditemukan melaluipenelusuran kontak, yaitu penelusuran semua orang
yang mengadakan kontak dengan kasus infeksi atau sumber infeksi yang
sama.
4. Untuk mendeskripsikan wabah dibutuhkan informasi tentang usia,
jenis kelamin,tempat tinggal, dan pekerjaan penderita yang berhasil
dikenali, termasuk juga tanggal mulai penyakit serta tempat penderita
selama masa inkubasi penyakit. Untuk menemukan jawabannya ,penting
dilakukan analisis semua informasi mengenai siapa? Bilamana dan
dimana? Yang tercatat dalam wawancara khusus.
70
5. Langkah penanggulangan wabah
a. Pencegahan primer, yaitu menjaga sanitasi lingkungan seperti
menjaga kebersihan selokan dari enagan air guna mencegah vektor
nyamuk, imunisasi, promosi kesehata, menjaga sanitasi lingkungan
dll.
b. Pencegahan sekunder, hal ini dapat juga dilakukan dengan cara
deteksi penyakit dini dengan pengamatan uji tapis, survey
epidemiologis dan memberikan pelayanan kesehatan sebaik
mungkin.
c. Pencegahan tersier, dilakukan dengan memaksimalkan fungdi
organ yang cacat, mendirikan pusat-pusat rehabilitasi medic,
membuta protesa akstremitas akibat amputasi.
Unsur utama penaggulangan wabah yaitu
a. Memberantas sumber dan memutuskan rantai penularan
b. Mengobati dan mengisolasi semua kasus
c. Meningkatkan daya tahan tubuh penduduk setempat
d. Survelans yang berkelanjutan
K. Referensi
1. Azrul Azwar. 1999. Pengantar Epidemiologi Edisi Refisi. Jakarta bina
Rupa Aksara
2. Budiarto, Eko, dan Dewi Anddraeni Eko.2002. Pengantar Epidemiologi
Edisi 2. Jakarta: EGC
3. Bustan, M.N. 2006. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: PT Asdi Mahastya
4. Coggon, D, Geoffrey Rose dan D.J.P. Barker.1996. Epidemiologi Bagi
Pemula Edisi 3. Jakarta: EGC.
5. Friedman, Gary D. 1986. Prinsi-Prinsip Epidemiologi. Yogjakarta:
Penertbit Buku Ilmiah Kedokteran
6. Timmreck, Thomas C. 2004. Epidemiologi Suatu Pengantar Edisi 2.
Jakarta: EGC
71
7. Macmahon, Brian dan Pugh. 1970. Epidemiologi Principles and Methods.
Boston : Little Brown and Company.
8. Noor, Nur Nasry. Pengantar Epidemiologi Penyakiy Menular. Jakarta:
PT.Rineka Cipta
9. Vallanis, Barbara. 1999. Epidemiology In Health Care. USA: Simon and
Schuster Company.
10. Vaughan, JP dan RH Marrow. 1993. Panduan Epidemiologi Bagi
Pengelolaan Kesehatan Kabupaten. Bandung: ITB
72
RANCANGAN PEMBELAJARAN
Mata Kuliah : Epidemiologi
Semester/ SKS : Genap/ 2 SKS (Teori)
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Pembina Mata Kuliah : Hanny Rasni, S.Kp, M.Kep.
Pertemuan : 11
A. Standar kompetensi
Mahasiswa dapat menjelaskan penyelesaian kasus epidemiologi pada suatu
komunitas terkait dengan keperawatan kesehatan.
B. Kompetensi dasar
Mahasiswa dapat menyajikan dan menyampaikan informasi kesehatan.
C. Indikator
1) menjelaskan pentingnya komunikasi;
2) menjelaskan Laporan kesehatan;
3) menjelaskan penyajian dalam tabel, gambar dan grafik;
4) menjelaskan penyajian dalam diagram.
D. Waktu
2x 50 Menit
E. Rincian materi pembelajaran
1) pentingnya komunikasi;
2) laporan kesehatan;
3) penyajian dalam tabel, gambar dan grafik;
4) penyajian dalam diagram.
F. Bahan atau alat yang diperlukan
1) lcd
2) white board, spidol, penghapus
G. Model pembelajaran
1) jenis model pembelajaran: ceramah dan diskusi
2) landasan teori: Konstruksivisme
73
3) langkah pokok :
a. menciptakan suasana kelas yang baik;
b. mengajukan masalah;
c. membuat keputusan nilai personal;
d. mengidentifikasi pilihan tindakan;
e. memberi komentar;
f. menetapkan tindak lanjut.
H. Persiapan
Mahasiswa mencari bahan materi tentang epidemiologi dan penyampaian
sistem kesehatan baik dari buku teks maupun internet.
I. Proses pembelajaran
Proses Kegiatan Pengajar Waktu
Pendahuluan 1. memberikan salam,
memperkenalkan diri dan
membuka pembelajaran.
2. menjelaskan ruang lingkup
pembelajaran.
10 menit
Penyajian 1. penjelasan materi:
epidemiologi dan
penyampaian sistem kesehatan
2. diskusi dan tanya jawab
tentang epidemiologi dan
penyampaian sistem
kesehatan.
75 menit
Penutup 1. meminta umpan balik dari
dosen dan mahasiswa tentang
materi yang yang baru
15 menit
74
disampaikan.
2. memberikan post test.
3. mendiskusikan bersama
jawaban dari pertanyaan yang
telah diberikan.
4. menutup pertemuan dan
memberi salam.
J. Penilaian
1). Post test
1. Metode apa saja yang palind sering digunakan dalam penyampaian data?
2. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam pembuatan tabel?
3. Apa tujuan penyajian dalam bentuk grafik?
4. Bagaimana cara menyampaikan informasi?
5. Apa saja yang dimasukkan kedalam laporan kesehatan?
Jawaban
1. Tabel, grafik, histogram, diagram balok, diagram serabi, diagram sebar,
peta
2. Yang perlu diperhatikan dalam penulisan tabel
a. Tabel harus diberi label secara jelas
b. Nilai total harus dicantumkan
c. Jika presentase dihitung, dasar perhitunganharus ditampilkan
d. Unit pengukuran harus ditampilkan
e. Tabel menyajikan data lebih mudah dipahamidan lebih jelas
dibandingkan denganpenyajian tekstual
f. Jika dalam kondisi yang memaksa, penyusunan tabel yang kompleks
perlu dihindari
3. Bertujuan untuk memperoleh tampilan data yang mudah dipahami dan
diinterpretasikan. Dalam kondisi tertentu misalnya untuk menampilkan
korelasi dua variabel, penyajian data grafik akan lebih menarik dan
mudah diinterpretasikan dari pada penyajian dalam tekstual maupun
75
tabuler. Dalam grafik, data kuantitatif disajikan dalam sistem koordinat
baik 2 dimensi (sumbu X untuk variabel independent dan sumbu Y untuk
variabel dependent) maupun 3 dimensi (yang juga memakai sumbu Z)
4. Informasi dapat disampaikan dalam 3 cara utam, yaitu
a. Melaui penulisan dan penyampaian laporan yang lengkap dan rinci
b. Melalui pertemuan dan diskusi dengan organisasi setempat
c. Melalui media setempat dan media massa
5. Yang dimasukkan kedalam laporan kesehatan
a. Halaman judul, dalam halaman ini dicantumkan judul laporan yang
lengkap , mana penulis, jabatan serta alamatnya, judul harus jelas.
b. Ringkasan, paling baik ditempatkan setelah halaman judul.
Hendaknya dibatasi dengan hal-hal yang penting saja sehingga
menarik minat pembaca
c. Pendahuluan dan tujuan, pasal ini harus mencantumkan latar belakang
informasi serta alas an dan tujuan penelitian
d. Metode, populasi yang dituju harus dijelskan terlebih dahulu diikuti
mengenai metode penarikan sampel, kerangka sampel, besarnya dan
tata cara penarikan sampel. Metode pengumpulan data juga harus
dicantumkan.
e. Hasil, semua temuan yag berkaitan harus dicantumkan dalam laporan.
Perlu dibuat tabel yang jelas dan ringkas untuk menyajikan data
penting, dab angka ditampilakan untu menggambarkan temuan yang
penting saja.
K. Referensi
1. Azrul Azwar. 1999. Pengantar Epidemiologi Edisi Refisi. Jakarta bina
Rupa Aksara
2. Budiarto, Eko, dan Dewi Anddraeni Eko.2002. Pengantar Epidemiologi
Edisi 2. Jakarta: EGC
3. Bustan, M.N. 2006. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: PT Asdi Mahastya
76
4. Coggon, D, Geoffrey Rose dan D.J.P. Barker.1996. Epidemiologi Bagi
Pemula Edisi 3. Jakarta: EGC.
5. Friedman, Gary D. 1986. Prinsi-Prinsip Epidemiologi. Yogjakarta:
Penertbit Buku Ilmiah Kedokteran
6. Timmreck, Thomas C. 2004. Epidemiologi Suatu Pengantar Edisi 2.
Jakarta: EGC
7. Macmahon, Brian dan Pugh. 1970. Epidemiologi Principles and Methods.
Boston : Little Brown and Company.
8. Noor, Nur Nasry. Pengantar Epidemiologi Penyakiy Menular. Jakarta:
PT.Rineka Cipta
9. Vallanis, Barbara. 1999. Epidemiology In Health Care. USA: Simon and
Schuster Company.
10. Vaughan, JP dan RH Marrow. 1993. Panduan Epidemiologi Bagi
Pengelolaan Kesehatan Kabupaten. Bandung: ITB
77
RANCANGAN PEMBELAJARAN
Mata Kuliah : Epidemiologi
Semester/ SKS : Genap/ 2 SKS (Teori)
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Pembina Mata Kuliah : Hanny Rasni, S.Kp, M.Kep.
Pertemuan : 12
A. Standar kompetensi
Mahasiswa dapat menjelaskan penyelesaian kasus epidemiologi pada suatu
komunitas terkait dengan keperawatan kesehatan.
B. Kompetensi dasar
Mahasiswa dapat mengkombinasikan epidemiologi dan perencanaan
kesehatan.
C. Indikator
1) menjelaskan pelayanan kesehatan primer dan rencana kabupaten;
2) menjelaskan rencana di bidang kesehatan;
3) menyusun prioritas kabupaten;
4) menjelaskan Kelompok resiko tinggi;
5) menjelaskan cara memperbaiki penyediaan pelayanan kesehatan;
6) menjelaskan cara menaksir akses dan cakupan;
7) menjelaskan cara menyusun rencana kesehatan;
8) menjelaskan cara mengevaluasi kemajuan.
D. Waktu
2x 50 Menit
E. Rincian materi pembelajaran
1) pelayanan kesehatan primer dan rencana kabupaten;
2) rencana di bidang kesehatan;
3) prioritas kabupaten;
78
4) kelompok resiko tinggi;
5) cara memperbaiki penyediaan pelayanan kesehatan;
6) cara menaksir akses dan cakupan;
7) cara menyusun rencana kesehatan;
8) cara mengevaluasi kemajuan.
F. Bahan atau alat yang diperlukan
1) lcd
2) white board, spidol, penghapus
G. Model pembelajaran
1) jenis model pembelajaran: ceramah dan diskusi
2) landasan teori: Konstruksivisme
3) langkah pokok:
a. menciptakan suasana kelas yang baik;
b. mengajukan masalah;
c. membuat keputusan nilai personal;
d. mengidentifikasi pilihan tindakan;
e. memberi komentar;
f. menetapkan tindak lanjut.
H. Persiapan
Mahasiswa mencari bahan materi tentang epidemiologi dan perencanaan
kesehatan dari buku maupu internet.
I. Proses pembelajaran
Proses Kegiatan Pengajar Waktu
Pendahuluan 1. memberikan salam,
memperkenalkan diri dan
membuka pembelajaran.
10 menit
79
2. menjelaskan ruang lingkup
pembelajaran.
Penyajian 1. penjelasan materi:
epidemiologi dan
perencanaan kesehatan
2. diskusi dan tanya jawab
tentang epidemiologi dan
perencanaan kesehatan
75 menit
Penutup 1. meminta umpan balik dari
dosen dan mahasiswa
tentang materi yang yang
baru disampaikan.
2. memberikan post test.
3. mendiskusikan bersama
jawaban dari pertanyaan
yang telah diberikan.
4. menutup pertemuan dan
memberi salam.
15 menit
J. Penilaian
1). Pre test
1. Apa saja strategi pelaksanaan pelayanan primer yang wajib
dilaksanakan
2. Komponen apa saja yng dibutuhkan dalam menyusun prioritas
kesehatan di suatu kabupaten?
3. Siapa saja yang termasuk dalam kelompok yang beresiko tinggi
terhadap suatu penyakit?
4. Apa yang dimaksud akses dan cakupan memperbaiki penyediaan
pelayanan kesehatan?
5. Komponen apa saja yang disertakan dalam menyusun rencana
kesehatan kabupaten
80
Jawaban
1. Strategi pelaksanaan pelayanan primer yang wajib dilaksanakan
a. pendidikan mengenai pencegahan dan penanggulangan masalah
kesehatan
b. peningkatan penyaluran makanan dan perbaikan gizi
c. penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
d. pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk KB
e. imunisasi untuk mencegah penyakit infeksi utama
f. mencegah dan pengawasan setempat dalam hal penyakit yang
bersifat endemi atau wabah
g. Pengobatan penyakit umum dan penanganan kecelakaan secara
memadai
h. penyediaan dan penyaluran obat esensial
2. Komponen apa yang dibutuhkan dalam menyusun prioritas
kesehatan
a. Masalah kesehatan utama
b. Kelompok beresiko tinggi
c. Akses dan cakupan program kegiatan
d. Organisai dan pengelolaan program tersebut
3. Yang termasuk dalam kelompok yang beresiko tinggi terhadap suatu
penyakit
a. wanita usia 15-45 tahun, mencakup kira-kira 1/5 total populasi
b. bayi dan balita juga mencakup kira-kira 1/5 total populasi akibat
malgizi, penyakit menular seperti diare,pneumonia dll
c. para pekerja terutama terutama yang menggunakan mesin dan
bahan kimia berbahaya
d. orang lanjut usia yang menderita penyakit kronis
e. orang yang kntak dengan penderita penyakit infeksi
f. kelompok sosial ekonomi dan budaya tertentu, seperti kelompok
miskin, buruh tani,dll
81
g. kelompok suku tertentu yang cenderung memiliki resiko tinggi
akibat kebiasaan dan kepercayaan mereka
h. orang yang bertempat tinggal jauh ari sarana kesehatanyang
memiliki resiko tinggi tidak mendapatkan pelayanan kesehatan
i. orang yang betempat tinggal didaerah yang dipengaruhi
perubahan iklim dan cuaca
4. Akses mengukur proporsi populasi kabupaten yang berada dalam
jangkauan yang wajar dari sarana pelayanan kesehatan tertentu yang
dapat diukur dengan jarak, waktu dan biaya. Cakupan adalah unsur
prosentase orang atau rumah tangga yang memerlukan pelayanan
kesehatan yang memang mendapatkaanya.
5. Komponen yang disertakan dalam menyusun rencana kesehatan
kabupaten
a. Analisa situasi terahir, termasuk keadaan kesehatan kabupaten
b. Menyusun prioritas untuk rencana tahunan dan jangka menengah
berikutnya
c. Menetapkan kelompok beresiko tinggi yang harus diprioritaskan
d. Menetapkan tujuan dan indicator untuk evaluasi kemajuan.
K. Referensi
1. Azrul Azwar. 1999. Pengantar Epidemiologi Edisi Refisi. Jakarta bina
Rupa Aksara
2. Budiarto, Eko, dan Dewi Anddraeni Eko.2002. Pengantar Epidemiologi
Edisi 2. Jakarta: EGC
3. Bustan, M.N. 2006. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: PT Asdi Mahastya
4. Coggon, D, Geoffrey Rose dan D.J.P. Barker.1996. Epidemiologi Bagi
Pemula Edisi 3. Jakarta: EGC.
5. Friedman, Gary D. 1986. Prinsi-Prinsip Epidemiologi. Yogjakarta:
Penertbit Buku Ilmiah Kedokteran
6. Timmreck, Thomas C. 2004. Epidemiologi Suatu Pengantar Edisi 2.
Jakarta: EGC
82
7. Macmahon, Brian dan Pugh. 1970. Epidemiologi Principles and Methods.
Boston : Little Brown and Company.
8. Noor, Nur Nasry. Pengantar Epidemiologi Penyakiy Menular. Jakarta:
PT.Rineka Cipta
9. Vallanis, Barbara. 1999. Epidemiology In Health Care. USA: Simon and
Schuster Company.
10. Vaughan, JP dan RH Marrow. 1993. Panduan Epidemiologi Bagi
Pengelolaan Kesehatan Kabupaten. Bandung: ITB
83
RANCANGAN PEMBELAJARAN
Mata Kuliah : Epidemiologi
Semester/ SKS : Genap/ 2 SKS (Teori)
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Pembina Mata Kuliah : Hanny Rasni, S.Kp, M.Kep.
Pertemuan : 13
A. Standar kompetensi
Mahasiswa akan dapat menjelaskan kasus-kasus epidemiologi pada suatu
komunitas sebagai salah satu acuan asuhan keperawatan komunitas.
B. Kompetensi dasar
Mahasiswa dapat merancang penelitian epidemiologi.
C. Indikator
1) menjelaskan peranan penelitian epidemiologi;
2) menjelaskan Jenis penelitian epidemiologi;
3) menelitian potong melintang/crossectional.
D. Waktu
2x 50 menit
5) Rincian materi pembelajaran
1) peranan penelitian epidemiologi;
2) jenis penelitian epidemiologi;
3) penelitian potong melintang/crossectional.
F. Bahan atau alat yang diperlukan
1) lcd
84
2) white board, spidol, penghapus
G. Model pembelajaran
1) jenis model pembelajaran: ceramah dan diskusi
2) landasan teori: Konstruksivisme
3) langkah pokok :
a. menciptakan suasana kelas yang baik;
b. mengajukan masalah;
c. membuat keputusan nilai personal;
d. mengidentifikasi pilihan tindakan;
e. memberi komentar;
f. menetapkan tindak lanjut.
H. Persiapan
Mahasiswa mencari bahan materi tentang penelitian epidemiologi baik dari
buku teks maupun internet.
I. Proses pembelajaran
Proses Kegiatan Pengajar Waktu
Pendahuluan 1. memberikan salam,
memperkenalkan diri dan
membuka pembelajaran.
2. menjelaskan ruang lingkup
pembelajaran.
10 menit
Penyajian 1. penjelasan materi: penelitian
epidemiologi
2. diskusi dan tanya jawab
tentang penelitian
epidemiologi
3. pemberian tugas tentang
75 menit
85
penelitian epidemiologi
Penutup 1. meminta umpan balik dari
dosen dan mahasiswa tentang
materi yang yang baru
disampaikan.
2. memberikan post test.
3. mendiskusikan bersama
jawaban dari pertanyaan yang
telah diberikan.
4. menutup pertemuan dan
memberi salam.
15 menit
J. Penilaian
1). Post test
1. Bagaimana karakteristik penelitian epidemiologi
2. Jelaskan jenis penelitian epidemiologi
3. Jelaskan perbeaan pendekatan penelitian secara crossectional dan
logitudunal
4. Sebutkan pembagian berdasarkan keterlibatan peneliti
5. Sebutkan macam penelitian epidemiologi
Jawaban
1. Karakteristik penelitian epidemiologi ditujukan pada suatu
a. populasi/komuniti tertentu
b. umumnya berifat observasional
c. berusaha mencari hubungan kausa efek
2. Jenis penelitian epidemiologi
a. penelitian cross sectional kegiatan pengumpulan data dari suatu
populasi spesifik yang ditetapkan pada suatu saat tertentu
b. penelitian case control pengumpulan data sebelum waktu kejadian
dengan dua kelompok pembanding yaitu kelompok yang terkena
86
penyakit dan kelompok yang tidak terkena penyakit (kelompok
control)
c. Studi kohort merupakan kebalikan dari study retrospektif, dimulai
dengan sekelompok oaring yang ditan dari dengan beberapa faktor
mengikutinya kedepan.
3. a. Pendekatan secara crossectional pengamatan yang dilakukan dalam
suatu saat atau satu periode tertentu dengan cirri setiap objek stdi
hanya diamati atau diperiksa satu kali, penelitian ini tidak diikuti
proses perjalanan penyakit
b. Pendekatan longitudinal dilakukan dengan mengikuti
prosesperjalanan suatu penyakit secara ilmiah yang diikiti
perkembangannya kedepan.
4. a.Penelitian observasional suatu penelitian jika peneliti tidak
melakukan penelitian secara aktif dalam melakukan intervensi dan
hanya secara pasif mengadakan pengamatan terhadap perjalanan
penyakit
b.Penelitian intervensional penelitian dengan peneliti terlibat secara
aktif dan terencana mengendalikan intervensi untuk mengubah
perjalanan penyakit alamiah.
5. Penelitin deskriptif
Penelitian analitik
Penelitian eksperimental
2) Tugas Mandiri
Penelitian mengenai Baldness and Heart attack dihipotesiskan bahwa pola
kebotakan pria berhuungan dengan serangan infark miokard. Jelaskan metode
penelitian apa yang digunakan untuk menyelesaikan kasus dan komponen apa saja
yand disetakan dalam penelitian.
K. Referensi
1. Coggon, D, Geoffrey Rose dan D.J.P. Barker.1996. Epidemiologi Bagi
Pemula Edisi 3. Jakarta: EGC.
87
2. Friedman, Gary D. 1986. Prinsi-Prinsip Epidemiologi. Yogjakarta:
Penertbit Buku Ilmiah Kedokteran
3. Macmahon, Brian dan Pugh. 1970. Epidemiologi Principles and Methods.
Boston : Little Brown and Company.
4. Vallanis, Barbara. 1999. Epidemiology In Health Care. USA: Simon and
Schuster Company.
5. Vaughan, JP dan RH Marrow. 1993. Panduan Epidemiologi Bagi
Pengelolaan Kesehatan Kabupaten. Bandung: ITB
RANCANGAN PEMBELAJARAN
Mata Kuliah : Epidemiologi
Semester/ SKS : Genap/ 2 SKS (Teori)
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Pembina Mata Kuliah : Hanny Rasni, S.Kp, M.Kep.
88
Pertemuan : 14
A Standar kompetensi
Mahasiswa dapat menjelaskan penyelesaian kasus epidemiologi pada suatu
komunitas terkait dengan keperawatan kesehatan.
B. Kompetensi dasar
Mahasiawa mampu menyelesaikan contoh kasus epidemiologi.
C. Indikator
1) menjelaskan penjajakan kausa;
2) menjelaskan penegahan program;
3) menjelaskan Pengembangan ilmu terkait epiemiologi.
D. Waktu
2x 50 menit
E. Rincian materi pembelajaran
1) penjajakan kausa;
2) penegahan program;
3) pengembangan ilmu terkait epiemiologi.
F. Bahan atau alat yang diperlukan
1) lcd
2) white board, spidol, penghapus
G. Model pembelajaran
1) jenis model pembelajaran: ceramah dan diskusi
2) landasan teori: Konstruksivisme
3) langkah pokok :
a. menciptakan suasana kelas yang baik;
89
b. mengajukan masalah;
c. membuat keputusan nilai personal;
d. mengidentifikasi pilihan tindakan;
e. memberi komentar;
f. menetapkan tindak lanjut.
H. Persiapan
Mahasiswa mencari bahan materi tentang Epidemiologi dan perawatan
penderita Keperawatan baik dari buku teks maupun internet.
I. Proses Pembelajaran
Proses Kegiatan Pengajar Waktu
Pendahuluan 1. Memberikan salam,
memperkenalkan diri dan
membuka pembelajaran.
2. Menjelaskan ruang lingkup
pembelajaran.
10 menit
Penyajian 1. penjelasan materi: aplikasi
epidemiologi
2. diskusi dan tanya jawab
tentang aplikasi epidemiologi
3. pemberian tugas tentang
aplikasi epidemiologi
80 menit
Penutup 1. meminta umpan balik dari
dosen dan mahasiswa tentang
materi yang yang baru
disampaikan.
2. mendiskusikan bersama
jawaban dari pertanyaan yang
10 menit
90
telah diberikan.
3. menutup pertemuan dan
memberi salam.
J. Penilaian
1). Pembuatan makalah
Melakukan studi epidemiologi dalam wilayah RT terkait dengan wabah
penyakit DBD dalam RT mahasiswa.
K. Referensi
1. Friedman, Gary D. 1986. Prinsi-Prinsip Epidemiologi. Yogjakarta:
Penertbit Buku Ilmiah Kedokteran
2. Timmreck, Thomas C. 2004. Epidemiologi Suatu Pengantar Edisi 2.
Jakarta: EGC
3. Macmahon, Brian dan Pugh. 1970. Epidemiologi Principles and Methods.
Boston : Little Brown and Company.
4. Vallanis, Barbara. 1999. Epidemiology In Health Care. USA: Simon and
Schuster Company.
5. Vaughan, JP dan RH Marrow. 1993. Panduan Epidemiologi Bagi
Pengelolaan Kesehatan Kabupaten. Bandung: ITB
Lembar observasi untuk penilaian individu selama proses pembelajaran
Nama :
Angkatan :
Semester :
Mata Kuliah :
91
Dosen Pembina :
No.
Aspek yang dinilai Skala penilaian Skor
total
Ketetangan
1 2 3 4 5
1 Kedisiplinan
2 Partisipasi aktif
3 Cara merespon/menanggapi
4 Sikap kritis
5 Cara menyampaikan
pendapat
6 Ketepatan dalam
menerapkan konsep
7 Daya kreatif
Jumlah
Rata-rata
Keterangan :
1. sangat kurang
2. kurang
3. cukup
4. baik
5. sangat baik
Skor Rata – rata (mean)
X = Lembar observasi untuk penilaian kelompok selama diskusi
Kelompok : Semester :
Mata Kuliah :
Dosen Pembina :
92
No.
Aspek yang dinilai Skala penilaian Skor
total
Ketetangan
1 2 3 4 5
1 Cara penyajian
2 Cara mengemukakan
pendapat
3 Cara merespon/menanggapi
4 Cara memutuskan
5 Cara menyimpulkan
6 Sikap kritis
7 Cara melibatkan partisipasi
aktif
8 Kemampuan menganalisis
Jumlah
Rata-rata
Keterangan :
1. sangat kurang 4. baik
2. kurang 5. sangat baik
3. cukup
Skor Rata – rata (mean)
X =
Nama anggota kelompok
1.
2
3.
Lembar observasi untuk penilaian individu (selama kerja kelompok)
Nama :
Angkatan :
Semester :
Mata Kuliah :
93
Dosen Pembina :
No.
Aspek yang dinilai Skala penilaian Skor
total
Ketetangan
1 2 3 4 5
1 Kerjasama
2 Kedisiplinan
3 Kepedulian
4 Tanggung jawab
5 Tenggang rasa
6 Sopan santun
7 Motivasi
8 Minat
Respek
Jumlah
Rata-rata
Keterangan :
1. sangat kurang
2. kurang
3. cukup
4. baik
5. sangat baik
Skor Rata – rata (mean)
X =
Lembar observasi tentang sikap siswa dalam kerja kelompok
Nama :
Angkatan :
Semester :
94
Mata Kuliah :
Dosen Pembina :
No.
Aspek yang dinilai Skala penilaian Skor
total
Ketetangan
1 2 3 4 5
1 Kerjasama
2 Kedisiplinan
3 Kepedulian
4 Tanggung jawab
5 Tenggang rasa
95