738_k_pdt.sus_2011
DESCRIPTION
putusan buruhTRANSCRIPT
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
P U T U S A N
No. 738 K/Pdt.Sus/2011
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
M A H K A M A H A G U N G
memeriksa perkara niaga Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) dalam tingkat kasasi telah
memutuskan sebagai berikut:
PT. PHAROS INDONESIA, suatu Perseroan Terbatas yang didirikan
berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jalan
Limo 40, Permata Hijau, Senayan, Propinsi DKI Jakarta, dalam hal ini
memberi kuasa kepada Turman M, Panggabean, SH.,MH dan kawan-
kawan, para Advokat berkantor di Ruko Cempaka Mas Blok B-24, Jl.
Letjend Suprapto, Jakarta Pusat 10640, berdasarkan surat kuasa khusus
tanggal 12 September 2011 ;
Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I;
m e l a w a n:
PT. SANBE FARMA., suatu Perseroan Terbatas yang didirikan
berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jalan
Taman sari No. 10, Bandung, dalam hal ini memberikan kuasa kepada
Ronald Albert Napitupulu SH, MH., dan kawan-kawan, para Advokat
berkantor di Trinity Law Office, Jalan Kapuas No.21 Lantai 2 Cideng,
Jakarta-Pusat, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 6 Oktober 2011;
Termohon Kasasi dahulu Penggugat;
d a n:
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA Cq. KEMENTERIAN
HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
Cq. DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAAN
INTELEKTUAL REPUBLIK INDONESIA Cq. DIREKTORAT
MEREK, berkedudukan di Jalan Daan Mogot Km. 24, Tangerang;
Turut Termohon Kasasi dahulu Tergugat II;
Mahkamah Agung tersebut;
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Termohon
Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah mengajukan gugatan di muka persidangan
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada pokoknya atas dalil-dalil:
Bahwa objek gugatan pembatalan merek ini adalah sebagai berikut:
Merek : ELASTYN
Hal. 1 dari 42 hal. Put. 738 K/Pdt.Sus/2011
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Kelas : 05 (lima)
Daftar No. : IDM000220115
Pemilik : PT. Pharos Indonesia
Jl. Limo No. 40, Permata Hijau, Senayan, Jakarta 12220 (Tergugat I) ;
Bahwa Penggugat adalah pemilik dan pengguna pertama merek ELASTYN di
Republik Indonesia, dan telah terdaftar dan tercatat pada Daftar Umum Merek di Tergugat
II sejak 4 Desember 2001 dengan daftar Nomor 494769 yang telah diperpanjang
perlindungannya dengan daftar No. IDM000252217 untuk melindungi klasifikasi jenis
barang/jasa kelas 5 (lima) yaitu untuk jenis barang: “hasil-hasil pharmasi, Ilmu
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, hasil-hasil makanan pantang untuk anak-anak dan orang-
orang sakit, plester-plester dan pembalut; sedia-sediaan untuk menambal gigi dan untuk
membasmi tumbuh-tumbuhan buruk dan binatang-binatang perusak ;
Bahwa tanpa sepengetahuan Penggugat ternyata Tergugat I telah mengajukan
permohonan pendaftaran merek ELASTYN untuk klasifikasi jenis barang/jasa kelas 5
(lima) kepada Tergugat II dengan agenda Nomor D002008006909, tertanggal 28 Februari
2008, untuk melindungi jenis barang “Sediaan hasil farmasi, ilmu kehewanan dan saniter,
bahan-bahan untuk berpantangan makan atau diet yang disesuaikan untuk pemakaian
media, makanan bayi, plester-plester, bahan-bahan pembalut, bahan-bahan untuk
menambal gigi, bahan pembuat gigi palsu, membasmi kuman, sediaan untuk membasmi
binatang perusak, jamur, tumbuh-tumbuhan ;
Bahwa Penggugat dan Tergugat I adalah badan usaha/perusahaan Indonesia yang
memiliki kesamaan bidang usaha di bidang farmasi, salah satu kegiatan usahanya yaitu
sebagai produsen obat-obatan untuk pengobatan dan pemeliharaan kesehatan ;
Bahwa Penggugat telah memiliki ijin edar dari badan/lembaga yang berwenang
yaitu BP POM Republik Indonesia atas merek PELASTIN sejak tahun 1998 dengan Nomor
DKL 9822224244A1, yang termasuk golongan obat keras berupa serbuk injeksi ;
Bahwa setelah menempuh proses administrasi pendaftaran merek di Kantor
Tergugat II, ternyata permohonan pendaftaran merek ELASTYN a quo berdasarkan hasil
pemeriksaan substantif merek dinyatakan diterima oleh Tergugat II dan saat ini telah
terdaftar pada daftar Umum Merek dengan daftar Nomor IDM000220115 sejak tanggal 6
Oktober 2009 ;
Bahwa Penggugat merasa keberatan atas terdaftarnya merek ELASTYN a
quo pada daftar umum merek karena memiliki kemiripan dan persamaan dengan merek
PELASTIN milik Penggugat yang telah digunakan dan terdaftar lebih dahulu serta adanya
itikad tidak baik dari Tergugat I dalam pengajuan pendaftaran merek ELASTYN a quo ;
2
2
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa keberatan Penggugat terhadap pendaftaran merek ELASTYN oleh Tergugat
I a quo adalah sangat beralasan, untuk membantu agar lebih mudah dalam
memperbandingkan dan melihat kedua merek secara menyeluruh maka Penggugat
menyajikan perbandingan merek ELASTYN dan PELASTIN dalam bentuk tabel sebagai
berikut:
Para pihak
Keterangan
MEREK PELASTIN
MILIK TERGUGAT
MEREK ELASTYN
MILIK PENGGUGAT
Etiket Merek
Terdaftar Elastyn PELASTINPendaftaran
Pertama
28 Februari 2008 1 Februari 2001
Kemasan
Klasifikasi/Jenis
Produk
TERGOLONG OBAT KERAS YANG
MERUPAKAN DALAM BENTUK
SERBUK INJEKSI
TERGOLONG OBAT KERAS YANG
MERUPAKAN DALAM BENTUK
SERBUK INJEKSI
Hal. 3 dari 42 hal. Put. 738 K/Pdt.Sus/2011
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Ijin Edar DKL 1021637844A1 DKL 1021637844A1
Peredaran Barang Launching tahun 2006, di daerah/
wilayah hukum Republik Indonesia
Komposisi Produk Imipenem 500 mg + Cilastatin 500 mg Imipenem 500 mg + Cilastatin 500 mg
MEREK “ELASTYN” MILIK TERGUGAT I MEMILIKI PERSAMAAN PADA
POKOKNYA DENGAN MEREK “PELASTIN” MILIK PENGGUGAT ;
Bahwa Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-Undang Merek dan Penjelasannya
menyatakan:
Pasal 6 ayat (1) huruf a:
1 Permohonan harus ditolak oleh Direktorat Jenderal apabila Merek tersebut:
a. mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek
milik pihak lain yang sudah terdaftar lebih dahulu untuk barang/jasa yang
sejenis ;
Penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf a:
Yang dimaksud dengan persamaan pada pokoknya adalah kemiripan yang disebabkan
adanya unsur-unsur yang menonjol antara merek yang satu dan merek yang lain, yang
dapat menimbulkan kesan adanya persamaan baik mengenai bentuk, cara penempatan, cara
penulisan atau kombinasi antara unsur-unsur ataupun persamaan bunyi ucapan yang
terdapat dalam merek-merek tersebut ;
Berdasarkan Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-Undang Merek serta penjelasannya
adalah sangat beralasan apabila Penggugat merasa keberatan dan menyatakan bahwa
Merek ELASTYN milik Tergugat I tidak layak untuk didaftar oleh Tergugat II dalam
Daftar Umum Merek karena memiliki persamaan pada pokoknya dengan merek
PELASTIN milik Penggugat. Adapun alasan Penggugat menyatakan adanya persamaan
pada pokoknya pada merek a quo dapat dijelaskan sebagai berikut:
• Persamaan Bentuk dan Warna:
Dari etiket merek pada sertifikat merek ELASTYN dan PELASTIN yang terdaftar dapat
terlihat adanya kesamaan antara kedua merek yaitu sama-sama menggunakan huruf tanpa
ada logo serta memiliki warna dasar putih serta warna tulisan berwarna hitam yang lebih
jelasnya Penggugat telah memperbandingkan kedua merek secara bentuk tulisan dan
warna pada tabel di atas ;
• Persamaan Cara Penempatan:
Berdasarkan kemasan produk, terlihat jelas cara penempatan merek pada kemasan
beredar kedua merek miliki kesamaan yaitu di posisi tengah bagian atas, secara jelas
dapat dilihat dari bentuk kemasan produk pada tabel perbandingan merek di atas ;
4
4
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Persamaan Cara Penulisan:
Cara penulisan merek antara merek ELASTYN dan PELASTIN memiliki kesamaan yaitu
kedua merek memiliki 3 (tiga) suku kata, dimana Tergugat I memodifikasi sedikit
penggunaan huruf dalam pendaftaran mereknya yang masing-masing dapat dilihat
berikut:
ELASTYN = E - LAS –TYN
PELASTIN = PE –LAS –TIN
• Persamaan Bunyi Ucapan:
Secara bunyi jelas kedua merek memiliki kemiripan yang nyata yang secara vokal bahasa
Indonesia dapat dijelaskan berikut:
ELASTYN = e/I –las/les –tin/tain
PELASTIN = pe/pi –las/les –tin/ten
Bahwa dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, walaupun Tergugat I melakukan
modifikasi terhadap merek yang didaftarkannya tetapi secara umum dapat disimpulkan
bahwa merek ELASTYN seharusnya tidak didaftar oleh Tergugat II sebagai penyelenggara
administrasi pendaftaran merek karena merek ELASTYN tersebut tidak memiliki daya
pembeda yang cukup (not distinctive) khususnya dengan merek PELASTIN milik
Penggugat yang telah lebih dahulu terdaftar pada daftar umum merek dan digunakan oleh
karena itu layak apabila Majelis Hakim memberikan putusan untuk membatalkan merek
ELASTYN milik Tergugat I karena memiliki persamaan pada pokoknya dengan merek
PELASTIN milik Penggugat ;
Bahwa alasan-alasan tentang persamaan pada pokoknya antara merek ELASTYN
dan PELASTYN a quo yang dikemukakan Penggugat adalah sejalan dengan dasar hukum
yang kaedah hukum yang dimaksud pada yurisprudensi Mahkamah Agung Republik
Indonesia sebagai berikut:
• Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 217 K/Sip/1972
menyatakan “suatu merek mempunyai persamaan dengan merek lain, jika bentuk
atau susunannya atau bunyinya, dan bagi masyarakat telah menimbulkan kesan, jadi
persamaan tidak perlu harus 100% sama” ;
• Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 2279 K/
Pdt/1992 tanggal 6 Januari 1998 yang menyatakan bahwa merek yang memiliki
persamaan pada keseluruhan maupun pada pokoknya dapat dideskripsikan memiliki
persamaan bentuk, persamaan komposisi, persamaan kombinasi dan persamaan
unsur elemen ;
Bahwa terdaftarnya merek ELASTYN milik Tergugat II adalah tidak dapat
dibenarkan dan sudah sepantasnya untuk dibatalkan karena memiliki persamaan pada
Hal. 5 dari 42 hal. Put. 738 K/Pdt.Sus/2011
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
pokoknya dengan merek PELASTIN milik Penggugat, hal ini sesuai dengan Yurisprudensi
merek yang selama ini telah digunakan yaitu:
• Yurisprudensi Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat No. 39/Merek/2003/
PN.Niaga.JKt.Pst tanggal 2 Juli 2003 yang menyatakan merek BONCAFE dan
MONCAFE memiliki persamaan pada pokoknya ;
• Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 025 K/N/
Haki/2006 menyatakan “bahwa merek GAPPA memiliki persamaan pada pokoknya
dengan merek GAP ;
• Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 044 K/N/
Haki/2004 tanggal 24 Maret 2004 yang menyatakan bahwa merek NOKIA dan
NOKIIA memiliki persamaan pada pokoknya ;
• Yurisprudensi Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat No. 51/Merek/ 2004/
PN.Niaga.Jkt.Pst yang telah berkekuatan hukum tetap menyatakan bahwa merek
TRIBOL dan TRIBOLOGY memiliki persamaan pada pokoknya ;
Bahwa Tergugat II tidak konsisten dalam proses pemeriksaan substantie
pendaftaran merek, dalam hal ini seharusnya permohonan pendaftaran merek ELASTYN
milik Tergugat I ditolak oleh Tergugat II dengan alasan karena merek ELASTIN memiliki
persaman pada pokoknya dengan merek PELASTIN milik Penggugat, sebagaimana
dimaksud oleh Pasal 6 ayat (1) huruf b Undang-Undang Merek ;
Alasan dan dalil Penggugat a quo diperkuat berdasarkan fakta dan bukti hasil pemeriksaan
substantif Tergugat II terhadap permohonan pendaftaran merek antara lain sebagai berikut:
• Permohonan pendaftaran merek TEPITA ditolak dengan merek Peppitas + logo
karena memiliki persamaan pada pokoknya (Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-
Undang Merek) sebagaimana dimaksud dalam surat Tergugat II No. HKI
4.01.15.2008013103 tanggal 18 Mei 2010 ;
• Permohonan pendaftaran merek PROBIOSAN ditolak dengan merek BIOSAN
karena memiliki persamaan pada pokoknya (Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-
Undang Merek) sebagaimana dimaksud dalam surat Tergugat II No. HKI
4.01.15.2008032775 tanggal 30 Juli 2010 ;
• Permohonan pendaftaran merek BONESTIN ditolak dengan merek BONISTEIN
karena memiliki persamaan pada pokoknya (Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-
Undang Merek) sebagaimana dimaksud dalam surat Tergugat II No. HKI
4.01.15.2008027041-DS tanggal 28 Juli 2010 ;
6
6
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Permohonan pendaftaran merek AVILA-SAN ditolak dengan merek AVILLA
karena memiliki persamaan pada pokoknya (Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-
Undang Merek) sebagaimana dimaksud dalam surat Tergugat II No. HKI
4.01.15.2009004324-DS tanggal 28 Juli 2010 ;
• Permohonan pendaftaran merek GASTRIMUN ditolak dengan merek
GASTRIMMUNE karena memiliki persamaan pada pokoknya (Pasal 6 ayat (1)
huruf a Undang-Undang Merek) sebagaimana dimaksud dalam surat Tergugat II
No. HKI 4.01.15.2008041261 tanggal 14 Juli 2010 ;
Bahwa dari alasan dan dalil yang dikemukakan oleh Penggugat di atas maka jelas
dapat disimpulkan bahwa antara merek ELASTYN dan PELASTIN memiliki persamaan
pada pokoknya sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang
Merek, maka merujuk pada ketentuan Pasal 68 ayat (1) Undang-Undang Merek sudah
selayaknya apabila merek ELASTYN milik Tergugat I dibatalkan oleh Majelis Hakim
karena memiliki persamaan pada pokoknya dengan merek PELASTYN milik Penggugat ;
PERMOHONAN PENDAFTARAN MEREK “ELASTYN” DIAJUKAN OLEH
TERGUGAT I DENGAN ITIKAD TIDAK BAIK ;
Bahwa Pasal 4 Undang-Undang Merek menyatakan bahwa “Merek tidak dapat
didaftar atas dasar permohonan yang diajukan oleh Pemohon yang beritikad tidak baik”
dan dalam penjelasan undang-undang dijelaskan “Pemohon yang beritikad baik adalah
Pemohon yang mendaftarkan mereknya secara layak dan jujur tanpa ada niat adapun untuk
membonceng, meniru atau menjiplak ketenaran merek pihak lain atau menimbulkan
kondisi persaingan curang, mengecoh atau menyesatkan konsumen ;
Bahwa Penggugat dan Tergugat I adalah sama-sama produsen obat-obatan di
Indonesia yang memiliki wilayah pemasaran yang sama yaitu setidaknya untuk wilayah di
Republik Indonesia. Sebagai produsen obat seharusnya Tergugat I mengetahui bahwa
Penggugat memiliki produk dengan merek PELASTIN sebab data-data mengenai obat saat
ini dikeluarkan secara berkala oleh Kementerian Kesehatan dan dapat dicari dengan mudah
dan Penggugat meyakini dalam hal ini Tergugat I pasti memiliki data-data tersebut dan/atau
mengenai data tersebut saat ini dapat diakses secara luas melalui internet salah satunya
melalui situs www.mims.com ;
Bahwa merek PELASTIN dan ELASTYN ternyata digunakan untuk nama produk
obat yang memiliki tujuan pengobatan, kegunaan dan komposisi yang sama. Berdasarkan
data yang diperoleh (buku MIMS, Indonesia IIMS, 115th Edition 2010) kedua merek a quo
sama-sama memiliki komposisi kandungan imipenem 500mg dan cilastatin 500mg, selain
itu tata cara pemberian obat serta kegunaan obat juga memiliki kesamaan yang nyata
Hal. 7 dari 42 hal. Put. 738 K/Pdt.Sus/2011
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
bahkan pemberian harga ternyata Tergugat I dalam pemasaran obat ke masyarakat
menghargai produk ELASTYNnya mirip dengan produk PELASTIN milik Penggugat ;
Bahwa berdasarkan fakta dan alasan a quo jelas bahwa Tergugat I memilih dan
mendaftarkan merek ELASTYN adalah terinspirasi dari merek PELASTIN milik
Penggugat yang telah lebih dulu dikenal dalam dunia kesehatan dan diminati oleh dokter
sebagai obat yang dianjurkan. Hal yang disampaikan Penggugat adalah sangat beralasan
karena secara logika seharusnya Tergugat I dapat menggunakan dan memilih kata-kata lain
yang tidak sama/mirip dengan merek Penggugat tetapi pada kenyataannya Tergugat I hanya
melakukan modifikasi pada awal kata dan akhiran dengan tidak menimbulkan daya
pembeda yang cukup ;
Bahwa kedua produk tersebut mempunyai persamaan terbesar pada persamaan
fonetik dengan didasarkan pada adanya persamaan secara “pengucapan atau bunyi”. Dalam
hal persamaan bunyi ini merek Tergugat I bila dilafalkan terkesan mirip dengan merek
Penggugat ;
Dalam hal ini merek ELASTYN dan merek PELASTIN untuk produk yang sama kalau
dilafalkan akan memiliki persamaan bunyi, meskipun pelafalannya sedikit berbeda,
sebagaimana penjelasan Penggugat di atas tentang persamaan bunyi. Hal ini tentu dapat
menimbulkan penyesalan terhadap masyarakat pengguna produk tersebut ;
Bahwa saat ini kedua produk dengan merek a quo beredar berdampingan di
masyarakat, hal ini Penggugat merasa dirugikan karena dengan adanya kemiripan a quo
jelas menimbulkan pengelabuan asal usul produk serta kualitas produk bahkan lebih jauh
Tergugat I mendompleng ketenaran produk Penggugat dengan tujuan untuk mendapatkan
keuntungan tanpa harus mengeluarkan biaya promosi dan pemasaran terhadap produk
tersebut sebab secara komposisi dan kegunaan sama dengan produk milik Penggugat ;
Bahwa tindakan Tergugat I a quo selain telah merugikan Penggugat, jelas
merupakan penyesalan terhadap konsumen dan dikategorikan sebagai suatu persaingan
usaha tidak sehat oleh karena itu pendaftaran merek ELASTYN yang dilakukan oleh
Tergugat I dapat dikualifisir sebagai suatu tindakan yang beritikad tidak baik, maka
berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang Merek jo. Pasal 10bis Konvensi Paris sudah
sepantasnya Majelis Hakim Yang dimuliakan membatalkan pendaftaran merek ELASTYN
milik Tergugat I dan memerintahkan Tergugat II untuk menghapus dari daftar umum
merek ;
Bahwa dasar dan alasan Penggugat tentang adanya itikad tidak baik Tergugat I
dalam mengajukan pendaftaran merek ELASTYN adalah sesuai dan sejalan dengan
berbagai putusan peradilan di bidang merek dan Yurisprudensi Merek yang telah dikenal
oleh praktisi hukum selama ini yaitu:
8
8
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 150/K/Pdt/1984 yang
menyebutkan “….. terhadap pendaftaran dengan pemakaian merek yang sama baik
bentuk huruf, maupun tulisannya dengan milik orang lain dikualifisir sebagai
pendaftaran yang beritikad tidak baik ;
• Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 3485 K/Pdt/1992 tanggal 4 September 1995
yang menyebutkan bahwa pemilihan merek yang sama memungkinkan adanya
itikad tidak baik ;
• Putusan Pengadilan Niaga Jakarta No. 35/Merek/2006/PN.Niaga/JKT.PST tanggal
20 Juni 2006 tentang merek STIHL dengan 7HILS, yang pada pertimbangannya
menyatakan bahwa merek 7HILS memiliki persamaan pada pokoknya dengan
merek STIHL dan tindakan mendaftarkan 7HILS adalah bentuk pemboncengan
keterkenalan merek STIHL untuk itu dikategorikan sebagai suatu itikad buruk ;
bahwa berdasarkan hal-hal di atas Penggugat mohon kepada Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar memberikan putusan sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan merek ELASTYN milik Tergugat I memiliki persamaan pada pokoknya
dengan merek PELASTIN milik Penggugat ;
. Menyatakan Tergugat I beritikad tidak baik dalam mendaftarkan merek ELASTYN ;
. Menyatakan batal demi hukum pendaftaran merek ELASTYN Nomor Daftar
IDM000220115 atas nama Tergugat I dengan segala akibat hukumnya ;
5. Memerintahkan Tergugat II untuk membatalkan dan menghapus Merek Elastyn Nomor
daftar IDM00022115 atas nama Tergugat I dalam daftar umum Merek dengan segala
akibat hukumnya;
. Menghukum Tergugat I untuk membayar biaya perkara ;
Atau:
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon diputus dengan seadil-adilnya (ex aquo et
bono).
bahwa terhadap permohonan tersebut Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat telah mengambil putusan, yaitu putusan tanggal 8 September
2011 Nomor: 55/MEREK/2011/PN.NIAGA.JKT.PST. yang amarnya sebagai berikut:
1 Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
2 Menyatakan merek ELASTYN milik Tergugat I mempunyai persamaan pada
pokoknya dengan merek PELASTIN milik Penggugat ;
Hal. 9 dari 42 hal. Put. 738 K/Pdt.Sus/2011
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
3 Menyatakan batal demi hukum pendaftaran merek ELASTYN Nomor Daftar
IDM000220115 atas nama Tergugat I dengan segala akibat hukumnya ;
4 Memerintahkan Tergugat II untuk melaksanakan pembatalan pendaftaran merek
ELASTYN Nomor Daftar IDM000220115 atas nama Tergugat I ;
5 Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya ;
6 Menghukum Tergugat I untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 491.000,- (empat
ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);
Menimbang, bahwa sesudah putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat tersebut diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri
oleh Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat I pada tanggal 8 September
2011, kemudian terhadapnya oleh Tergugat I dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan
surat kuasa khusus tanggal 12 September 2011 diajukan permohonan kasasi secara lisan
pada tanggal 23 September 2011 sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi
Nomor: 40K/HaKI/2011/ PN.Niaga. Jkt.Pst. jo. No. 55/Merek/2011/PN.Niaga.Jkt.Pst.
yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat, permohonan tersebut
diikuti dengan memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat pada tanggal 30 September 2011;
bahwa setelah itu oleh Termohon Kasasi yang pada tanggal 5 Oktober 2011 telah
disampaikan salinan permohonan kasasi dan salinan memori kasasi dari Pemohon
Kasasi, diajukan jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri/Niaga Jakarta Pusat pada tanggal 12 Oktober 2011;
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah
diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu dan
dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan
kasasi tersebut formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa alasan-alasan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/
Tergugat I dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah:
I. JUDEX FACTI TIDAK BERWENANG ATAU MELAMPAUI BATAS WEWENANG
DALAM MEMBUAT AMAR PUTUSANNYA ATAU MELANGGAR PASAL 30
AYAT 1 HURUF A UNDANG-UNDANG NO.3 TAHUN 2009 TENTANG
MAHKAMAH AGUNG R.I KARENA MELAMPAUI PETITUM GUGATAN
Bahwa setelah mencermati amar putusan Judex Facti dengan petitum gugatan
Penggugat/Termohon Kasasi, telah terjadi perbedaan-perbedaan atau ketidak sesuaian
karena Judex Facti telah merubah diluar batas (melampaui) wewenangnya atau dengan
kata lain tidak berwenang.
10
10
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Perbedaannya dapat dilihat dari huruf tebal digaris bawah, sebagai berikut;
Bahwa pada amar putusan Judex Facti berbunyi sebagai berikut;
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
. Menyatakan merek ELASTYN milik Tergugat I mempunyai persamaan pada
pokoknya dengan merek PELASTIN milik Penggugat;
. Menyatakan batal demi hukum pendaftaran merek ELASTYN Nomor Daftar
IDM000220115 atas nama Tergugat I dengan segala akibat hukumnya;
. Memerintahkan Tergugat II untuk melaksanakan pembatalan pendaftaran Merek
ELASTYN Nomor Daftar 1DM000220115 atas nama Tergugat I;
. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya;
Bahwa pada petitum gugatan Penggugat/Termohon Kasasi berbunyi sebagai
berikut;
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
. Menyatakan merek ELASTYN milik Tergugat I memiliki persamaan pada pokoknya
dengan merek PELASTIN milik Penggugat;
. Menyatakan Tergugat I beritikad tidak baik dalam mendaftarkan merek ELASTYN;
. Menyatakan batal demi hukum pendaftaran merek ELASTYN Nomor Daftar
IDM000220115 atas nama Tergugat I dengan segala akibat hukumnya;
. Memerintahkan Tergugat II untuk membatalkan dan menghapus Merek ELASTYN
Nomor Daftar 1DM000220115 atas nama Tergugat I dalam Daftar Umum Merek
dengan segala akibat hukumnya
. Menghukum Tergugat I untuk membayar biaya perkara;
Bahwa setelah membandingkan amar putusan Judex Facti dan petitum gugatan
Penggugat/Termohon Kasasi tersebut, Judex Facti ternyata telah merubah petitum
gugatan Penggugat/Termohon Kasasi di luar batas (melampaui) wewenang atau tidak
berwenang, sebagai berikut;
1. Bahwa amar putusan Judex Facti telah merubah butir 2 petitum gugatan Penggugat/
Termohon Kasasi yaitu merubah kata “memiliki” menjadi kata “mempunyai”.
. Bahwa demikian pula butir 4 amar putusan Judex Facti telah merubah butir 5
petitum gugatan Penggugat/Termohon Kasasi yaitu kata “untuk membatalkan dan
“menghapus” dirubah menjadi “untuk melaksanakan pembatalan pendaftaran”,
dengan cara menghilangkan kata “menghapus”.
Hal. 11 dari 42 hal. Put. 738 K/Pdt.Sus/2011
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
. Bahwa demikian pula pada butir 4 amar putusan Judex Facti telah merubah butir 5
petitum gugatan Penggugat/Termohon Kasasi yaitu dengan cara menghilangkan
kata “dalam Daftar Umum Merek dengan segala akibat hukumnya”.
Bahwa Judex Facti tidak berwenang atau melampaui batas wewenang atas
tindakannya menghilangkan kata “menghapus” dan kata “dalam Daftar Umum Merek
dengan segala akibat hukumnya” dalam amar putusannya, dan juga tidak berwenang
untuk merubah kata “untuk membatalkan” menjadi “untuk melaksanakan pembatalan
pendaftaran”, karena amar putusan Judex Facti tersebut tidak didasari dengan
pertimbangan-pertimbangan hukum Iebih dahulu, karenanya amar putusan Judex Facti
tersebut bertentangan atau telah melanggar sebagaimana ditentukan Pasal 30 ayat 1
huruf a Undang-undang No.3 tahun 2009 tentang Mahkamah Agung R.I. OIeh
karenanya putusan Judex Facti yang tidak berwenang atau melampaui batas
wewenangnya dengan merubah petitum gugatan Penggugat/Termohon Kasasi,
sangatlah patut dan adil untuk dibatalkan.
II. JUDEX FACTI SALAH MENERAPKAN ATAU MELANGGAR HUKUM YANG
BERLAKU KAITAN SURAT KUASA DENGAN GUGATAN.
Bahwa bila mencermati putusan Judex Facti dikaitkan dengan Surat Kuasa
Penggugat/Termohon Kasasi, maka telah terjadi kekeliruan atau kesalahan menerapkan
hukum atau melanggar hukum yang berlaku.
Kesalahan atau kekeliruan atau salah dalam menerapkan hukum itu dapat dilihat, dan
Surat Kuasa, Gugatan dan amar putusan, sebagai berikut:
Bahwa pada surat kuasa Penggugat/Termohon Kasasi pada pokoknya berbunyi
sebagai berikut;
K H U S U S
Bertindak untuk dan atas nama Pemberi Kuasa sebagai Pemegang Hak Merek
“PELASTIN” dalam permasalahan hukum antara Pemberi Kuasa dengan PT. Pharos
Indonesia selaku produsen obat/hasil farmasi merek “ELASTYN”.
Bahwa ternyata pada gugatan Penggugat/Termohon Kasasi disebutkan sebagai
Tergugat I adalah PT. PHAROS INDONESIA, beralamat di Jalan Limo 40 Permata
Hijau, Senayan, Jakarta - Indonesia, suatu perusahaan berbadan hukum di Indonesia
yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia
dan Pemerintah R.I., Cq. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Cq.
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Cq. Direktorat Merek, berkedudukan di
Jalan Daan Mogot KM 24, Tangerang, Propinsi Banten 15119 untuk selanjutnya
disebut sebagai Tergugat II.
12
12
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa pada petitum gugatan Penggugat/Termohon Kasasi berbunyi sebagai
berikut;
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
. Menyatakan merek ELASTYN milik Tergugat I memiliki persamaan pada pokoknya
dengan merek PELASTIN milik Penggugat;
. Menyatakan Tergugat I beritikad tidak baik dalam mendaftarkan merek ELASTYN;
. Menyatakan batal demi hukum pendaftaran merek ELASTYN Nomor Daftar
IDM000220115 atas nama Tergugat I dengan segala akibat hukumnya
. Memerintahkan Tergugat II untuk membatalkan dan menghapus Merek ELASTYN
Nomor Daftar IDM000220115 atas nama Tergugat I dalam Daftar Umum Merek
dengan segala akibat hukumnya
. Menghukum Tergugat I untuk membayar biaya perkara
Bahwa pada amar putusan Judex Facti berbunyi sebagai berikut;
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
. Menyatakan merek ELASTYN milik Tergugat I mempunyai persamaan pada
pokoknya dengan merek PELASTIN milik Penggugat
. Menyatakan batal demi hukum pendaftaran merek ELASTYN Nomor Daftar
IDM000220 115 atas nama Tergugat I dengan segala akibat hukumnya
. Memerintahkan Tergugat II untuk melaksanakan pembatalan pendaftaran Merek
ELASTYN Nomor Daftar IDM000220115 atas nama Tergugat I;
. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya;
Bahwa bila dicermati surat kuasa Penggugat/Termohon Kasasi, tidak
menyebutkan pihak-pihak yang dijadikan Tergugat dan tidak ada penyebutan
Pemerintah Republik Indonesia Cg. Kementerian Hukum dan Hak Asas, Manusia R.I.
Cg. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Republik Indonesia Cg. Direktorat
Merek sebagai Tergugat II serta tidak jelas apa obyek hukumnya, apakah gugatan
pembatalan atau penghapusan, dan tidak ada kompetensi relatif ke Pengadilan mana
surat kuasa itu dipergunakan, sebagaimana ditentukan pasal 123 ayat 1 HIR dan pasal
68 atau 61 undang-undang No.15 tahun 2009
Bahwa bila mencermati gugatan Penggugat/Termohon Kasasi dan surat kuasa
khusus Penggugat/Termohon Kasasi, telah terjadi ketidak sesuaian atau perbedaan,
sebagai berikut;
1. Bahwa Penggugat dalam gugatannya telah menggugat pembatalan dan penghapusan
atas Merek ELASTYN milik Pemohon Kasasi/Tergugat I, pada hal dalam surat
Hal. 13 dari 42 hal. Put. 738 K/Pdt.Sus/2011
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
kuasa Penggugat/Termohon Kasasi tidak ada menyebutkan “untuk mengajukan
gugatan pembatalan maupun gugatan penghapusan untuk Merek ELASTYN
No.IDM000220115 atas nama PT. Pharos Indonesia (Tergugat I/Pemohon Kasasi)
. Bahwa Penggugat dalam gugatannyapun telah menggugat “Pemerintah Republik
Indonesia Cq. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. Cq. Direktorat
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Republik Indonesia Cq. Direktorat Merek
sebagai Tergugat II, padahal dalam surat kuasa tersebut tidak ada menyebut atau
menyangkut pautkan “Pemerintah Republik Indonesia Cq. Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia R.I. Cq. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
Republik Indonesia Cq. Direktorat Merek sebagai Tergugat II.
Bahwa ternyata Judex Facti mengabulkan gugatan Penggugat/ Termohon Kasasi
tanpa mencermati atau membaca surat kuasa Penggugat/ Termohon Kasasi. Dengan
demikian Judex Facti telah keliru atau salah dalam menerapkan hukum, atau dengan
kata lain Judex Facti telah melanggar hukum yang berlaku sebagaimana telah
ditentukan Pasal 123 ayat 1 HIR jo Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. No. 6 Tahun
1994 tanggal 14 Oktober 1994, yang dapat mengakibatkan putusan Judex Facti dalam
perkara a quo menjadi batal atau dapat dibatalkan.
Bahwa berdasarkan Pasal 123 ayat 1 HIR Jo Surat Edaran Mahkamah Agung
R.I. No. 6 Tahun 1994 tanggal 14 Oktober 1994 dikutip dalam buku HUKUM ACARA
PERDATA karangan M. Yahya Harahap, SH, penerbit Sinar Grafika, tahun 2005
halaman 15 dan buku Pedoman Teknis Administrasi Dan Teknis Perdata Umum Buku II
Edisi 2007, Mahkamah Agung RI 2007 halaman 54 butir 3 dan 4 tentang kuasa/wakil,
telah digariskan syarat-syarat yang diwajibkan pada surat kuasa khusus yang dianggap
memenuhi ketentuan Pasal 123 ayat (1) HIR yaitu:
i Menyebutkan dengan jelas dan spesific surat kuasa, untuk berperan di
Pengadilan;
ii. Menyebutkan kompetensi relatif;
iii. Menyebutkan identitas dan kedudukan para pihak, dan
iv. Menyebutkan secara ringkas dan konkret pokok dan objek sengketa yang
diperkarakan;
Buku Pedoman Teknis Administrasi Dan Teknis Perdata Umum Buku II Edisi 2007,
Mahkamah Agung RI 2007 halaman 54 Butir 3 dan 4 tentang kuasa /wakil. Surat kuasa
tersebut wajib menyebutkan:
Pada halaman 54 butir 3 yang menyebutkan
“surat kuasa khusus harus mencantumkan secara jelas bahwa surat kuasa itu hanya
dipergunakan untuk keperluan tertentu, dengan subjek dan objek yang tertentu pula.”
14
14
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Pada halaman 54 butir 4:
“Dalam perkara perdata harus dengan jelas disebut antara A sebagai Penggugat dan B
sebagai Tergugat, misalnya dalam perkara waris atau hutang piutang tertentu dan
sebagainya Jo Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. Nomor 6 Tahun 1994 Tentang Surat
Kuasa Khusus.”
Bahwa berdasarkan Pasal 123 ayat 1 HIR jo Surat Edaran Mahkamah Agung
R.I. No. 6 Tahun 1994 tanggal 14 Oktober 1994 dan Pedoman Teknis Administrasi dan
Teknis Perdata Umum Buku II Edisi 2007, Mahkamah Agung RI 2007, maka surat
kuasa Penggugat/Termohon Kasasi tersebut tidak memenuhi syarat-syarat sebagaimana
ketentuan yang berlaku dalam peraturan perundang-undangan Indonesia.
Bahwa sepatutnya Judex Facti sebelum memutus perkara a quo haruslah
terlebih dahulu melihat, membaca, meneliti atau mencermati isi surat kuasa Penggugat/
Termohon Kasasi, apakah telah bersesuaian dengan gugatan Penggugat/Termohon
Kasasi atau tidak, apakah telah memenuhi syarat formal dan materil sebagaimana
ditentukan dalam pasal 123 ayat 1 HIR Jo. Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. No. 6
Tahun 1994 tanggal 14 Oktober 1994 dan Pedoman Teknis Administrasi Dan Teknis
Perdata Umum Buku II Edisi 2007, Mahkamah Agung RI 2007 atau tidak, karena amar
putusan Judex Facti haruslah bersesuaian dengan surat kuasa dan gugatan Penggugat/
Termohon Kasasi, mengingat surat kuasa adalah merupakan dasar dari surat gugatan
dan putusan, karena dapat atau tidaknya dikabulkan suatu gugatan, haruslah didasari
dengan surat kuasa yang sah menurut hukum.
Bahwa setelah mencermati surat kuasa khusus gugatan Penggugat/Termohon
Kasasi, ternyata surat kuasa Penggugat/Termohon Kasasi tidak memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan oleh pasal 123 ayat 1 HIR jo. Surat Edaran Mahkamah Agung RI. No.
6 Tahun 1994 tanggal 14 Oktober 1994 Jo. Teknis Perdata Umum Buku II Edisi 2007,
Mahkamah Agung RI 2007, yaitu tidak menyebutkan syarat-syarat sebagai berikut:
1. Berperan di pengadilan apa gugatan Penggugat/Termohon Kasasi diajukan, apakah
di Pengadilan Negeri ataukah di Pengadilan Niaga?;
. Di Pengadilan mana gugatan Penggugat/Termohon Kasasi diajukan, apakah di
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ataukah di Pengadilan
Niaga pada Pengadilan Negeri Medan atau Pengadilan Niaga lain berkaitan
kompetensi Relatif;
. Siapa-siapa yang menjadi subjek perkara atau pihak-pihak yang berperkara;
. Dimana Identitas/Kedudukan dan alamat Pemohon Kasasi/dahulu Tergugat I dan
Tergugat Il/turut Termohon Kasasi
Hal. 15 dari 42 hal. Put. 738 K/Pdt.Sus/2011
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
. Apa uraian pokok dan objek sengketa yang diperkarakan, apakah untuk
mengajukan gugatan pembatalan atas Merek ataukah untuk gugatan penghapusan
Merek;
Bahwa di dalam surat kuasa Termohon Kasasi/dahulu Penggugat tertanggal 17
Maret 2011 No.114/TRINITY-02/VII/2010 tidak menyebutkan atau menarik
Pemerintah Republik Indonesia Cq. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Cq. Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual Republik
Indonesia Cq. Direktorat Merek sebagai pihak dalam perkara a quo, tetapi ternyata di
dalam surat gugatan Penggugat/Termohon Kasasi tertanggal 10 Mei 2011 Nomor 55/
Merek/2011/PN.Niaga.Jkt.Pst secara tiba-tiba disebutkan Pemerintah Republik
Indonesia Cq. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Cq.
Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual Republik Indonesia Cq. Direktorat Merek
sebagai Tergugat II.
Bahwa bila Judex Facti mencermati surat kuasa Termohon Kasasi/dahulu
Penggugat tersebut, maka putusan Judex Facti pasti menolak atau setidak-tidaknya
menyatakan gugatan Termohon Kasasi/dahulu Penggugat tidak dapat diterima.
Bahwa akan tetapi oleh karena Judex Facti tanpa melihat, mencermati, meneliti
isi surat kuasa Termohon Kasasi/dahulu Penggugat, kemudian Judex Facti memberikan
putusan yang tidak sesuai dengan undang-undang, maka Judex Facti telah keliru atau
salah menerapkan hukum atau melanggar hukum, karena tidak memenuhi syarat-syarat
yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan, dengan demikian putusan Judex
Facti salah menerapkan hukum atau melanggar hukum yang berlaku, oleh karenanya
putusan Judex Facti tidak sangatlah patut dan adil untuk dibatalkan.
Bahwa Judex Facti jelas telah keliru atau salah dalam menerapkan hukum atau
melanggar hukum yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang
mengancam batalnya putusan yang bersangkutan dalam membuat putusannya, karena
Judex Facti tidak mencermati atau tidak mempertimbangkan sama sekali surat kuasa
Termohon Kasasi/Penggugat, padahal Judex Facti wajib untuk membaca dan
mencermati surat kuasa Termohon Kasasi/Penggugat, mengingat surat kuasa adalah
merupakan dasar hukum untuk membuat gugatan, dan tindakan-tindakan hukum yang
dapat dilakukan oleh si penerima kuasa untuk membuat surat gugatan harus sesuai
dengan yang ditentukan dalam surat kuasa khusus sebagaimana ditentukan dalam pasal
123 ayat 1 HIR, oleh karenanya surat kuasa haruslah bersesuaian dengan surat gugatan.
Dengan demikian, putusan Judex Facti yang tidak meneliti dan tidak mencemati surat
kuasa khusus Termohon Kasasi/Penggugat lalu memberikan putusan dengan
mengabulkan gugatan Termohon Kasasi/ dahulu Penggugat untuk sebagai sebagaimana
dikutip di atas yang tidak bersesuaian antara surat kuasa dengan gugatan adalah
16
16
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
merupakan kekeliruan atau salah dalam menerapkan hukum atau melanggar hukum,
oleh karenanya putusan Judex Facti sangatlah patut dan adil untuk dibatalkan.
Bahwa setelah membaca dan mencermati surat kuasa khusus Termohon Kasasi/
Penggugat di atas, secara jelas surat kuasa Termohon Kasasi/Penggugat cacat hukum
karena tidak memenuhi syarat formal dan materil, dengan alasan-alasan sebagai berikut
:
1. Surat kuasa tersebut tidak menyebutkan tindakan hukum apa yang akan dilakukan
oleh penerima kuasa, apakah untuk mengajukan gugatan pembatalan merek (pasal
68 UU No.15 tahun 2001), apakah gugatan penghapusan merek (pasal 61 UU
No.15 tahun 2001), apakah gugatan perbuatan melawan hukum atau apakah
gugatan wanprestasi; Dengan kata lain, Surat kuasa Termohon Kasasi/Penggugat
tidak menyebutkan apa yang menjadi objek sengketa perkara a quo, apakah
pembatalan merek dan/atau penghapusan merek; sebab dalam undang-undang No.
15 tahun 2001 hanya dikenal dengan pembatalan merek (ex Pasal 68), penghapusan
merek (ex Pasal 61) dan tuntutan ganti rugi atau penghentian penggunaan merek(ex
Pasal 76 ) dan hal itu pun harus diajukan secara terpisah atau tersendiri sama halnya
gugatan ingkar janji dan perbuatan melawan hukum harus dipisah dan tidak dapat
digabung.
. Surat kuasa tersebut tidak menyebutkan alamat yang jelas dari PT. Pharos Indonesia
(Pemohon Kasasi/dahulu Tergugat), pada hal alamat Tergugat haruslah dicantumkan
secara jelas dalam surat kuasa, karena alamat Tergugat sangat menentukan
berkaitan dengan kompetensi relatif untuk mengajukan gugatan;
. Surat kuasa tidak menyebutkan siapa Penggugat dan siapa Tergugat beserta alamat-
alamatnya
. Surat kuasa tersebut tidak menyebutkan permasalahan hukum apa yang terjadi antara
Termohon Kasasi/Penggugat dengan Pemohon Kasasi/ Tergugat I berkaitan dengan
Merek PELASTIN dan Merek ELASTYN tersebut;
. Tidak menyebutkan merek apa dan nomor berapa sertifikat merek yang menjadi objek
sengketa perkara a quo;
. Tidak menyebutkan di Pengadilan Niaga mana gugatan a quo akan diajukan;“
Bahwa bila dicermati surat kuasa Penggugat dapat diartikan PT SANBE
FARMA (Termohon Kasasi/Penggugat) tidak pernah memberikan kuasa kepada si
penerima kuasa untuk menggugat PT. PHAROS INDONESIA (Pemohon Kasasi/
Tergugat I) baik untuk pembatalan mau pun penghapusan merek ELASTYN terdaftar
No.1DM000220115 kelas 05; dan menggugat Pemerintah RI., Cq. Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia R.I. Cq. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Cq.
Hal. 17 dari 42 hal. Put. 738 K/Pdt.Sus/2011
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Direktorat Merek, baik sebagai turut Tergugat maupun Tergugat II, maka gugatan
Termohon Kasasi/Penggugat yang ditujukan kepada Pemohon Kasasi/Tergugat I dan
kepada turut Termohon Kasasi/Tergugat II, tidak didasari dengan alas hak yang sah
menurut hukum, oleh karenanya sepatutnya Judex Facti menolak gugatan atau tidak
dapat menerima gugatan Termohon Kasasi/Penggugat. Ternyata Judex Facti
mengabulkan sebagian petitum gugatan Termohon Kasasi/Penggugat, sangatlah patut
dan adil untuk dibatalkan.
Bahwa berdasarkan Pasal 123 ayat (1) HIR dan Surat Edaran Mahkamah Agung
R.I. No.01 Tahun 1971 menyebutkan “surat kuasa khusus yang tidak menyebut atau
mencantumkan pihak atau subjek yang berperkara maupun objek yang diperkarakan,
mengakibatkan surat kuasa itu tidak sah. Hal ini sesuai dengan Putusan Mahkamah
Agung Republik Indonesia dalam putusannya No.1912 K/Pdt/1984 yang menyatakan,
“surat kuasa yang tidak menyebut subjek dan objek, tidak sah sebagai surat kuasa
khusus dalam berperkara.
Bahwa berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. Nomor: 6
Tahun 1994 tentang Surat Kuasa, menyatakan: Untuk menciptakan keseragaman dalam
pemahaman terhadap Surat Kuasa Khusus yang diajukan oleh para pihak berperkara
kepada Badan-badan peradilan, maka dengan mi diberikan petunjuk sebagai berikut:
1. Surat Kuasa harus bersifat khusus dan menurut Undang-undang harus dicantumkan
dengan jelas bahwa surat kuasa itu hanya dipergunakan untuk keperluan tertentu,
misalnya:
a. Dalam perkara perdata harus dengan jelas disebut antara A sebagai Penggugat
dan B sebagai Tergugat, misalnya dalam perkara waris atau hutang piutang
tertentu dan sebagainya.
b. Dalam perkara pidana harus dengan jelas menyebut pasal-pasal KUHP yang
didakwakan kepada Terdakwa yang ditunjuk dengan Iengkap.
2. Apabila dalam surat kuasa khusus tersebut telah disebutkan bahwa kuasa tersebut
mencakup pula pemeriksaan dalam tingkat banding dan kasasi, maka surat kuasa
khusus tersebut tetap sah berlaku hingga pemeriksaan dalam kasasi, tanpa
diperlukan suatu surat kuasa khusus yang baru.
Bahwa dalam Buku BUNGA RAMPAI MAKALAH HUKUM ACARA
PERDATA, Proyek Pendidikan Dan Pelatihan Tehnis menyatakan berdasarkan Surat
Edaran Mahkamah Agung R.I. No.6 tahun 1994 tanggal 14 Oktober 1994, surat kuasa
untuk beracara di pengadilan harus bersifat khusus mengenai subyek-subyeknya, objek
atau pokok gugatannya secara garis besar. Apabila kuasa diberikan kepada Pengacara
yang telah memperoleh ijin dari Menteri Kehakiman, Pengacara Praktek yang telah
18
18
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
dapat ijin dari Ketua Pengadilan Tinggi, maka tidak ada masalah. Surat kuasa khusus
untuk berperkara di Pengadilan tersebut harus jelas menyebut untuk berkenaan apa saja
yang dikuasakan.
Bahwa kemudian berdasarkan Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung R.I. dalam
putusannya No.288 K/Pdt/1986 tanggal 22 Desember 1987 menyatakan “Surat kuasa
khusus yang tidak menyebutkan objek gugatan, menyebabkan surat kuasa tersebut tidak
sah”.
Bahwa ternyata, putusan Judex Facti telah keliru atau salah dalam menerapkan
hukum oleh karena tanpa alas hak surat kuasa Termohon Kasasi/Penggugat (surat kuasa
yang melanggar Pasal 123 ayat 1 HIR) langsung membuat amar putusan dengan
mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian “ padahal secara jelas dan nyata surat
kuasa Termohon kasasi/Penggugat tidak bersesuaian
Bahwa bersandar pada Pasal 123 ayat (1) HIR Jo. Surat Edaran Mahkamah
Agung R.I. No.01 Tahun 1971 Jo. Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. Nomor :6
Tahun 1994 tentang Surat Kuasa Jo. Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung R.I. dalam
putusannya No.288 K/Pdt/1986 tanggal 22 Desember 1987, maka putusan Judex Facti
telah salah menerapkan hukum atau melanggar hukum karena tidak
mempertimbangkan surat kuasa Termohon Kasasi/Penggugat tertanggal 17 Maret 2011
No.114/TRINITY- 02/VII/2010 yang tidak memenuhi syarat formal dan materil surat
kuasa khusus, sebagaimana ditentukan pasal 123 ayat 1 HIR
Bahwa putusan Judex Facti perkara a quo yang telah salah menerapkan hukum
atau melanggar hukum, sangatlah patut dan adil untuk di batalkan.
III. JUDEX FACTI TELAH SALAH ATAU KELIRU MENERAPKAN HUKUM
KARENA MENYATAKAN MEREK ELASTYN MILIK PEMOHON KASASI/
TERGUGAT I MEMPUNYAI PERSAMAAN PADA POKOKNYA DENGAN MEREK
PELASTIN MILIK TERMOHON KASASI/PENGGUGAT.
Bahwa putusan Judex Facti halaman 38 alinea kedua dari bawah sampai dengan
halaman 39 alinea pertama menyatakan sebagai berikut;
“Menimbang, bahwa berdasarkan keseluruhan uraian pertimbangan di atas, pada
akhirnya Majelis Hakim berpendapat hukum bahwa Penggugat telah berhasil
membuktikan daliI pokok gugatannya, karena merek milik Penggugat yaitu PELASTIN
atas nama Penggugat dengan No.Pendaftaran 494769 tanggal 4 Desember 2011 yang
diperpanjang dengan Daftar Nomor IDM000252217 tertanggal 14 Juni 2010
mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek milik Tergugat I yaitu
ELASTYN untuk melindungi kelas 5;
Hal. 19 dari 42 hal. Put. 738 K/Pdt.Sus/2011
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan di atas telah terbukti kalau merek
PELASTIN atas nama Penggugat dengan No Pendaftaran 494769 tanggal 4 Desember
2001 yang diperpanjang dengan Daftar Nomor IDM000252217 tertanggal 14 Juni 2010
milik Penggugat, sehingga permintaan Penggugat petitum No. 2 dan No.3 dan 4 yaitu
merek ELASTYN atas nama Tergugat I mempunyai persamaan pada pokoknya dengan
merek PELASTIN milik Penggugat yang terdaftar Iebih dahulu di Direktorat Jenderal
Hak Kekayaan Intelektual, Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI, dan
rnenyatakan membatalkan penerbitan Sertifikat Merek ELASTYN No.IDM000220115
atas nama Tergugat I patut dikabulkan
Bahwa Judex Facti telah salah menerapkan atau melanggar hukum dalam
membuat pertimbangan-pertimbangan hukumnya yang menyatakan “merek milik
Penggugat yaitu PELASTIN atas nama Penggugat dengan No.Pendaftaran 494769
tanggal 4 Desember 2011 yang diperpanjang dengan Daftar Nomor IDM1000252217
tertanggal 14 Juni 2010 mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek milik
Tergugat I yaitu ELASTYN’dengan alasan-alasan sebagai berikut;
1. Bahwa merek untuk obat-obatan sangatlah berbeda dengan merek-merek Iainnya,
apalagi obat-obatan yang digunakan secara khusus seperti halnya harus dengan
resep dokter.
. Bahwa putusan Judex Facti tidak boleh bertentangan dengan ketertiban umum
artinya putusan pembatalan merek untuk obat-obatan harus mendapat perhatian
tentang kepentingan umum, karena sudah menjadi suatu tradisi merek dan untuk
jenis obat-obatan biasanya diidentikkan dengan zat aktif yang terkandung dalam
obat tersebut.
Bahwa antara merek PELASTIN milik Termohon Kasasi/Penggugat dan Merek
ELASTYN milik Pemohon Kasasi/Tergugat I jelas sangat berbeda baik dan segi
penyebutan/pengucapan maupun arti, seperti halnya; Merek PELASTIN milik
Termohon Kasasi/Penggugat yang Iebih menonjol adalah huruf “PELAS”, sedangkan
Merek ELASTYN milik Pemohon Kasasi/Tergugat I yang menonjol adalah “ELAS”.
Hal ini sesuai juga dengan obat-obatan yang beredar antara lain;
• Merek OXYPLASTIN kelas 05 daftar No.312095 tanggal 21 September 1993 atas
nama DR. WILD CO.AG SWITZERLAND, vide bukti T I-14;
•Merek dagang LASTIN kelas 05 Daftar No.316592 tanggal 11 November 1994 atas
nama PT. ASTA MEDICA AKTIEGESELLSCHAFT, vide bukti T I-15;
• Merek dagang BIOLASTIN kelas 05 Daftar No.316242 tanggal 10 November 1994
atas nama IKAPHARMINDO PUTRAMAS, vide bukti T I-16;
20
20
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Merek dagang SIMPLASTIN kelas 05 Daftar No.334879 tanggal 22 Mei 1995 atas
nama ORGANON TEKNIKA B.V., vide bukti T I-17;
• Merek dagang LORASTINE kelas 05 Daftar No.413840 tanggal 02 April 1998 atas
nama SCHERING CORPORATION, vide bukti T I-18;
•Merek dagang ADRIBLASTINE kelas 05 Daftar No.484221 tanggal 26 Juli 2011 atas
nama PHARMACIA & UP .JHON S.P.A, vide bukti T I-19;
Bahwa akan tetapi bukti-bukti pendaftaran-pendaftaran merek tersebut di atas,
tidak dipertimbangkan sama sekali oleh Judex Facti tanpa alasan-alasan yang jelas,
karenanya Judex Facti telah melanggar hukum pembuktian dalam membuat putusannya
tersebut.
Bahwa dengan terdaftarnya merek-merek tersebut di atas, jelas Merek
PELASTIN milik Termohon Kasasi/Penggugat dan Merek ELASTYN milik Termohon
Kasasi/Tergugat I tidak mempunyai persamaan pada pokoknya.
Bahwa bila dicermati dari pendaftaran-pendaftaran Merek-merek tersebut di
atas (Merek OXYPLASTIN kelas 05, Merek dagang LASTIN kelas 05 Daftar
No.316592, Merek dagang BIOLASTIN kelas 05, Merek dagang SIMPLASTIN kelas
05, Merek dagang LORASTINE kelas 05, dan Merek dagang ADRIBLASTINE kelas
05), justru yang mempunyai otoritas untuk mengajukan gugatan adalah pemilik Merek
OXYPLASTIN yang terdaftar sejak tahun 1993 milik DR. WILD CO.AG
SWITZERLAND, atau pemilik merek “LASTIN” milik PT. ASTA MEDICA
AKTIEGESELLSCHAFT, yang telah terdaftar sejak tahun 1994, vide bukti T I-14 dan
T I- 15.
Bahwa secara jelas Judex Facti telah salah dalam menerapkan hukum karena
tidak didasari dengan unsur Pasal 6 ayat 1 huruf a Undang-undang No.15 tahun 2001
tentang Merek, dengan membandingkan bukti pendaftaran Merek OXYPLASTIN kelas
05, Merek dagang LASTIN kelas 05 Daftar No.316592, Merek dagang BIOLASTIN
kelas 05, Merek dagang SIMPLASTIN kelas 05, Merek dagang LORASTINE kelas 05,
dan Merek dagang ADRIBLASTINE kelas 05 vide bukti TI-14 sampai dengan T I-14,
yang jelas-jelas lebih mempunyai persamaan pada pokoknya satu sama lain.
Bahwa Judex Facti telah salah dalam menerapkan hukum, karena pembahasan
Pasal 6 ayat 1 huruf a Undang-undang No.15 tahun 2001 tentang Merek, hanya didasari
dengan Merek PELASTIN dan Merek ELASTYN saja tanpa membandingkan bukti-
bukti TI-14 s/d TI-18 disebut di atas, dan sistim pembuktian Judex Facti dalam
mengambil putusan tidak berimbang antara bukti-bukti yang diajukan oleh Pemohon
Kasasi/Penggugat dengan bukti-bukti yang diajukan oleh Termohon Kasasi/Tergugat I.
Sistim pembuktian yang tidak berimbang oleh Judex Facti adalah bagian dari
Hal. 21 dari 42 hal. Put. 738 K/Pdt.Sus/2011
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
kekeliruan atau salah dalam menerapkan hukum perbuktian yang dapat mengakibatkan
batalnya putusan Judex Facti.
Bahwa dengan demikian merek PELASTIN milik Termohon Kasasi/Penggugat
terdaftar Nomor IDM000252217 tertanggal 14 Juni 2010 tidak mempunyai persamaan
pada pokoknya atau sangat berbeda dengan merek ELASTYN milik Pemohon Kasasi/
Tergugat I terdaftar No.IDM000220115, karena kata “LASTIN” pada Merek Termohon
Kasasi/ Penggugat atau kata “LASTYN” pada Merek Pemohon Kasasi/Tergugat I tidak
dapat dijadikan patokan/unsur pokok untuk menyatakan adanya persamaan pada
pokoknya antara Merek PELASTIN milik Termohon Kasasi/Penggugat dengan Merek
ELASTYN milik Pemohon Kasasi/Tergugat I, mengingat sebelum merek PELASTIN
milik Termohon Kasasi/Penggugat dan merek ELASTYN milik Pemohon Kasasi/
Tergugat I terdaftar dalam Daftar Umum Merek, telah banyak pihak-pihak lain yang
menggunakan dan/atau mendaftarkan Merek dagang dengan unsur kata atau bunyi
“LASTIN”.
Bahwa berdasarkan fakta hukum yang ter. . . .di persidangan Termohon Kasasi/
Penggugat bukanlah satu-satunya di Indonesia sebagai pemegang hak atas merek
dagang yang menggunakan unsur kata dan bunyi “LASTIN” dan bukan pula pemakai
pertama atas merek dagang LASTIN tersebut, sehingga Termohon Kasasi/Penggugat
berhak disebut sebagai pendaftar pertama atas merek dagang PELASTIN tersebut dan
tidak beralasan menyatakan adanya persamaan pada pokoknya antara Merek
PELASTYN milik Termohon Kasasi/Penggugat dengan Merek ELASTYN milik
Pemohon Kasasi/Tergugat I. Dengan demikian, pertimbangan hukum Judex Facti
menyatakan “merek milik Penggugat yaitu PELASTIN atas nama Penggugat dengan
No.Pendaftaran 494769 tanggal 4 Desember 2011 yang diperpanjang dengan Daftar
Nomor IDM000252217 tertanggal 14 Juni 2010 mempunyai persamaan pada pokoknya
dengan merek milik Tergugat I yaitu ELASTYN, merupakan pertimbangan hukum
yang salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku yaitu Pasal 6 ayat 1 huruf
(a) Jo. Penjelasan Pasal 6 ayat 1 huruf (a) Undang-undang No.15 tahun 2001 tentang
Merek, oleh karenanya pertimbangan hukum tersebut, sangatlah patut dan adil untuk
dibatalkan.
Bahwa pada dunia farmasi pendaftaran-pendaftaran merek yang menggunakan
seperti unsur kata dan bunyi “LASTIN” tersebut di atas, masih banyak lagi merek-
merek lain yang mempunyai persamaan unsur “kata” dan unsur “bunyi” yang sama,
akan tetapi merek-merek tersebut tidak dinyatakan mempunyai persamaan pada
pokoknya, antara lain:
No Nama Komposisi Pemilik
22
22
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
1 CAPRAZOL
CAPROL
Lansoprazole
Pantroprazole
Caprifarmindo
Ethica
2 CORMAG
CORSAMET
Antasida
Antasida
Corsa
Corsa
3 LAZ
LAZOL
Lansoprazole
lansoprazole
Dexa Medica
Ifars
4 STOMAGEL
STOMACEL
Lansoprazole
Omeprazole
Darya Varia
Sandoz
5 ULCUMET
ULCUMAAG
Cimetidine
Sucralfate
Soho
Pyridam
6 LESCOL
LESICHOL
LEPSITOL
Fuvastatin
Lechitin
Carbamazepine
Novartis
Landson
Metiska
7 DOBUJECT
DOBUCEF
Dobutamine
Dobutamine
Dexa Medica
Promed Rahardjo
8 BRAINACT
BRAINOLIN
Citicoline
Citicoline
Kalbe Farma
Dexa Medica
9 LIPITOR
LIPITROP
Atorvastatin
gemfibrosil
Pfizer
Tropica
10 NEXA
LEXA
Trenexamic Acid
Levofloxacin
Hexpharm Jaya
Landson
11 RESTOR
CRESTOR
Acetylasic Acid
Rosuvastatin
Sandoz
Astra Zeneca
13 CEFIM
CEFIR
Ceftizoxime
Cefirome
Lapi
Fahrenheit
14 CEFTIZ
CEPTIF
Ceftizoxime
Cefixime
Novell
Pharmacutical
Interbat
15 SODIME
SOXIME
SOPIME
Caftazidime
Cefuroxime
Cefepime
Soho Industri Farmasi
Soho Industri Farmasi
Soho Industri Farmasi
16 SOCEF
TOCEF
Cetriaxone
Cefixime
Soho Industri Farmasi
Bernofarm
17 PRITAMOX
PROTAMOX
Amoxicilin
Amoxicilin
Molex Ayus
Armoxindo
18 LEMOCIN Tyrothricin Novartis
Hal. 23 dari 42 hal. Put. 738 K/Pdt.Sus/2011
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
LEVOCIN
LEVINIC
LEVOVID
Levofloxacin
Levofloxacin
Levofloxacin
Sanbe Farma
Nicholas
Bernofarm
19 LOVEQUIN
VOLEQUIN
Levofloxacin
Levofloxacin
Kimia farma
Dexa Medica
20 ENYSTIN
NYSTIN
Nystatin
Nystatin
Kalbe Farma
Lapi
21 XATRAL
FATRAL
PATRAL
Alfuzosin
Sertraline
Tramadol+Paracetamol
Sanofi Aventis
Fahrenheit
Mahakam Betafarma
22 ACTARYL
AMARYL
Glimepiride
Glimepiride
Actavis Aventis
Sanofi
23 DOMETIC
DOMETA
ZOMETA
VOMETA
VOMETRAZ
Domperidone
Domperidone
Zoledronic
Domperidone
Ondansetron
Ikapharmindo
Kalbe Farma
Novartis
Dexa Medica
Dexa Medica
24 NEUROBAT
NEUROBION
NEUROBIOVIT
Multivitamin Neurotropik
Multivitamin Neurotropik
Multivitamin Neurotropik
Interbat
Merck
Prafa
25 NEVRADIN
NEVRAMIN
Multivitamin Neurotropik
Multivitamin Neurotropik
Benofarm
Takeda
26 FOLAC
FOLAS
Folic Acid
Folic Acid
Otto Pharmaceutical
Landson
27 ZEGASE
ZELFACE
Vitamin
Azelaic Acid
Otto Pharmaceutical
Landson
28 TROLIP
TROLIT
Fenofibrate
Rehidrasi
Dexa Medica
Kalbe Farma
29 TETRIN
TETRIS
Tetrasklin
Tribulus terrestris
Interbat
Sandoz
30 SUPRANAL
SUPRANE
Methampyrone
Desflurane
Dexa Medica
Kalbe Farma
31 SPORAX
SPOREX
SPORETIK
Intraconazole
Ketoconazole
Cefixime
Dexa Medica
Tempo scn Pacific
Sanbe Farma
33 SILEX Obat Batuk Darya Varia
24
24
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
SILAX Fluoxetine Ethica
34 PRIMADOL
PRIMAZOLE
Paracetamol+Metoclopramid
Co-trimexozole
Soho Industri Farmasi
Kalbe Farma
35 PROTOS
PROTOP
PROTOPIC
Strontium
Omeprazole
Tacrolimus
Servier
Interbat
Janssen Cilag
36 OPICEF
OPICEL
Cafadroxil
Cream alergi
Otto Pharmaceutical
Otto Pharmaceutical
37 OSTEOCARE
OSTEOCAL
Ca-carbonate
Ca-carbonate
Vitabiotics
Nicholas
38 CAPRENEM
PROPENEM
TRIPENEM
Meropenem
Meropenem
Meropenem
Caprifarmindo
Promed Rahardjo
Dexa Medica
39 ISORIC
RINOLIC
SINORIC
ZYLORIC
Allopurinol
Allopurinol
Allopurinol
Allopurinol
Interbat
Global Mutu Pharmalab
Mersifarma
Zyloric
Bahwa bila dicermati merek PELASTIN terdaftar No. IDM 000252217 atas
nama Termohon Kasasi/Penggugat adalah merek yang didasari dengan itikad tidak baik
oleh karena merek PELASTIN dan OXIPELASTIN yang sudah terkenal sejak tahun
1993 dengan No. 312059 milik DR.WILD & CO.AG. SWITZERLAND atau paling
tidak membonceng ketenaran merek ELASTIN milik PT ASTA MEDICA
AKTIEGELLSCHAFT No316242.
Bahwa Judex Facti telah salah menerapkan hukum terutama penguasaan
masalah Pasal 6 ayat 1 huruf a undang-undang No 15 tahun 2001 tentang merek
tentang persamaan tentang persamaan bunyi maupun arti yang secara jelas arti dan
bunyi Pelastin dan Elastyn sangat berbeda karena di dalam dunia marketing atau
pemasaran obat-obatan hasil farmasi, brand atau penamaan (Merek dagang) suatu
prodak obat diambil dari nama generik atau bahan baku dan obat tersebut, dan hal itu
sah-sah saja dilakukan oleh produsen obat tersebut, karena Merek PELASTIN milik
Pemohon Kasasi/Penggugat dan Merek ELASTYN milik Termohon Kasasi/Tergugat I
pun berasal dari unsur zat yang sama yaitu zat “IMIPENEM dan CILASTATYN,
sehingga menjadi Merek PELASTIN dan Merek ELASTYN. Oleh karenanya kedua
merek dagang PELASTIN dan ELASTYN tersebut tidakkah mempunyai persamaan
Hal. 25 dari 42 hal. Put. 738 K/Pdt.Sus/2011
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
pada pokoknya satu sama lain, mengingat masyarakat pengguna obat tidak akan
terkecoh untuk memperoleh obat tersebut, karena untuk memperolehnya harus dengan
menggunakan resep dokter, dan hanya dokter serta apotekerlah yang mengetahui
kegunaan atau fungsi obat tersebut. OIeh karenanya pertimbangan hukum Judex facti
yang menyatakan “Merek PELASTIN milik Pemohon Kasasi/Penggugat mempunyai
persamaan pada pokoknya dengan Merek ELASTYN milik Termohon Kasasi/Tergugat
I adalah keliru atau salah menerapkan hukum, oleh karenanya putusan Judex Facti,
sangatlah patut dan adil untuk dibatalkan.
Bahwa bila dicermati sebagaimana pendaftaran-pendaftaran merek tersebut di
atas bagi dunia farmasi suatu merek tidak menjadi persoalan inti untuk persamaan pada
pokoknya hal ini sudah merupakan kebiasaan bagi dunia farmasi di Indonesia maupun
Internasional.
Bahwa pertimbangan Judex Facti yang menyatakan merek PELASTIN dan
ELASTYN mempunyai persamaan pada pokoknya adalah suatu kesalahan menerapkan
hukum atau melanggar Pasal 6 ayat 1 huruf a No 15 tahun 2001 tentang merek
sehingga putusan Judex Facti tersebut sangatlah patut dan adil dibatalkan
Bahwa jika Judex Facti maupun Judex Juris mempertimbangkan pendaftaran
pendaftaran Merek pada bagan tersebut di atas, maka terbukti secara jelas Merek
PELASTIN milik Termohon Kasasi/Penggugat tidak mempunyai persamaan pada
pokoknya dengan Merek ELASTYN milik Pemohon Kasasi/Tergugat I, walaupun
kedua merek tersebut terdapat persamaan unsur “kata” dan unsur “bunyi/suara”, akan
tetapi merek-merek tersebut tidak dinyatakan mempunyai persamaan pada pokoknya
satu sama lain.
Bahwa Judex Facti sangat keliru menyatakan adanya persamaan pada pokoknya
antara Merek PELASTIN milik Termohon Kasasi/Penggugat dengan Merek ELASTYN
milik Pemohon Kasasi/Tergugat I, karena bagi para produsen obat-obatan atau
perusahaan farmasi di Indonesia yang telah memenuhi Standar Internasional, suatu
Merek adalah merupakan ciri khas sesuai dengan fungsi obat tersebut dan Merek yang
digunakan untuk obat tersebut berkaitan dengan zat-zat yang digunakan dalam obat
tersebut, dengan tujuan agar para konsumen mudah mengenal obat tersebut. Jadi suatu
merek yang memiliki kesamaan ciri khas khususnya dalam bidang produksi obat-
obatan (farmasi), tidak mempermasalahkan adanya persamaan pada pokoknya antara
merek yang satu dengan merek yang lain, termasuk Merek PELASTIN milik Termohon
Kasasi/Penggugat dan Merek ELASTYN milik Pemohon Kasasi/Tergugat I.
Bahwa merek obat PELASTIN hasil produksi dan/atau yang diperdagangkan
oleh Termohon Kasasi dan merek obat ELASTYN hasil produksi dan/atau yang
diperdagangkan oleh Pemohon Kasasi tidaklah mempunyai persamaan pada pokoknya,
26
26
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
karena di dunia farmasi sudah menjadi kebiasaan atau tradisi yang sudah turun
temurun, untuk penamaan suatu jenis obat, ditentukan oleh unsur yang terkandung
dalam obat tersebut, sebagai contoh;
a. Merek ENYSTIN diproduksi oleh perusahaan Kalbe, komposisinya adalah Nystatin
untuk obat anti jamur;
Merek NYSTIN diproduksi oleh perusahaan LAPI, komposisinya adalah Nystatin
untuk obat anti jamur;
b. Merek EXA diproduksi oleh perusahaan HexPharm, komposisinya adalah
Tranexamic acid untuk pembekuan darah;
Merek NEXA diproduksi oleh perusahaan Landson, komposisinya adalah
Levofloxacin untuk anti biotik;
c. Merek BRAINACT diproduksi oleh perusahaan Kalbe, komposisinya adalah
citicholine untuk obat stroke;
Merek BRAINOLIN diproduksi oleh PT. DEXA komposisinya adalah citicholine
juga untuk obat stroke.
d. Merek STOMAGEL diproduksi oleh perusahaan DARYA-VARIA, komposisinya
adalah Ca carbonate 500 mg Mg trasilicate 250 mg antifoam AF emulsion 217,5
mg, bentonite 100mg untuk obat sakit perut seperti maag;
Merek STOMACEL diproduksi oleh perusahaan SANDOZ, komposisinya adalah
omeprazole Na untuk obat sakit perut seperti maag
Bahwa apabila penamaan obat seperti ELASTYN dan PELASTIN dianggap
mempunyai persamaan pada pokoknya, maka akan rusaklah perusahaan dunia farmasi,
karena hampir semua penamaan obat diambil dari komposisi yang terkandung dalam
obat tersebut dan zat aktif yang dipergunakan dalam dunia obat-obatan.
Bahwa masyarakat tidak akan terkecoh atas penamaan obat tersebut, karena
obat dijual melalui resep dokter, dan melalui apoteker yang mengetahui komposisi dan
fungsi obat tersebut.
Bahwa jika Judex Facti membatalkan merek ELASTYN milik Pemohon Kasasi/
Tergugat I, maka semua merek obat-obatan (farmasi) yang telah terdaftar dalam Daftar
Umum Merek Indonesia, termasuk merek dalam bagan di atas, maka dipastikan
perusahaan obat-obatan (Farmasi) di Indonesia dan di dunia termasuk pemegang hak
atas merek-merek pada bagan di atas, akan bangkrut atau tutup dan akhirnya Negara
Republik Indonesia pun akan bangkrut pula, karenanya pertimbangan hukum Judex
Facti yang menyatakan Merek PELASTIN milik Penggugat/Termohon Kasasi
mempunyai persamaan pada pokoknya dengan Merek ELASTYN milik Tergugat I/
Hal. 27 dari 42 hal. Put. 738 K/Pdt.Sus/2011
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Pemohon Kasasi adalah merupakan kesalahan menerapkan atau melanggar hukum yang
berlaku yaitu Undang-undang No.15 tahun 2001 tentang Merek.
Bahwa di dalam dunia marketing atau pemasaran obat-obatan hasil farmasi,
brand atau penamaan (Merek dagang) suatu prodak obat diambil dari nama generik
atau bahan baku dari obat tersebut, dan hal itu sah-sah saja dilakukan oleh produsen
obat tersebut, karena Merek PELASTIN milik Pemohon Kasasi/Penggugat dan Merek
ELASTYN milik Termohon Kasasi/Tergugat I pun berasal dari unsur zat yang sama
yaitu zat “IMIPENEM dan CILASTATYN, sehingga menjadi Merek PELASTIN dan
Merek ELASTYN. Oleh karenanya kedua merek dagang PELASTIN dan ELASTYN
tersebut tidaklah mempunyai persamaan pada pokoknya satu sama lain, mengingat
masyarakat pengguna obat tidak akan terkecoh untuk memperoleh obat tersebut, karena
untuk memperolehnya harus dengan menggunakan resep dokter, dan hanya dokter serta
apotekerlah yang mengetahui kegunaan atau fungsi obat tersebut. Oleh karenanya
pertimbangan hukum Judex Facti yang menyatakan “Merek PELASTIN milik
Pemohon Kasasi/Penggugat mempunyai persamaan pada pokoknya dengan Merek
ELASTYN milik Termohon Kasasi/Tergugat I adalah keliru atau salah menerapkan
hukum, oleh karenanya putusan Judex Facti, sangatlah patut dan adil untuk dibatalkan.
Bahwa secara jujur, justru Pemohon Kasasi/Penggugatlah yang meniru merek
perniagaan pihak lain yaitu PT. KIMIA FARMA, PT. KALBE FARMA, karena merek
perniagaan Penggugat/Termohon Kasasi (PT. SANBE FARMA) mengambil alih
merek-merek perniagaan PT. KIMIA FARMA, PT. KALBE FARMA tersebut,
mengingat PT. KIMIA FARMA telah berdiri sejak lama, PT. KALBE FARMA berdiri
sejak tahun 1966, sedangkan Penggugat/Termohon Kasasi (PT. SANBE FARMA) baru
berdiri setelah adanya PT. KIMIA FARMA dan PT. KALBE FARMA tersebut.
Oleh karenanya, pertimbangan hukum Judex Facti yang menyatakan “Merek
PELASTIN No.1DM000252217 milik Penggugat/Termohon Kasasi mempunyai
persamaan pada pokoknya dengan Merek ELASTYN milik Tergugat I/ Pemohon
Kasasi adalah suatu kekeliruan dan salah menerapkan Pasal 6 ayat 1 huruf a Undang-
undang No.15 tahun 2001 tentang Merek. Dengan demikian putusan Judex Facti,
sangatlah patut dan adil untuk dibatalkan.
Bahwa Judex Factipun telah salah menggunakan pertimbangan-pertimbangan
dibidang perkara Desain Industri untuk mempertimbangkan adanya persamaan pada
pokoknya antara merek PELASTIN milik Termohon Kasasi/Penggugat dengan Merek
ELASTYN milik Pemohon Kasasi/Tergugat I, sebagaimana pertimbangan hukum
Judex Facti halaman 36 sampai dengan halaman 38 alinea pertama yang berbunyi
sebagai berikut:
28
28
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa dari segi cara penempatan kemasan produk terlihat jelas cara
penempatan merek pada kemasan yang beredar dari kedua merek tersebut, hal tersebut
dapat dilihat dari bukti (P-15 dan P-16 Jo. T.I-5) berupa produk dari kemasan obat serta
brosur, stiker, map yang memuat obat merek PELASTIN bila dibandingkan dengan
bukti T.I-4, T.I-8, T.I-9 sampai dengan TI-13 berupa kemasan merek dagang
ELASTYN baik dalam bentuk majalah, buku notes, tas tangan, poster-poster dan dalam
buku MIMS dimana bila kedua merek tersebut diperbandingkan dari segi cara
penempatan memiliki kesamaan yaitu di posisi tengah bagian atas. Secara jelas dapat
dilihat dari bentuk kemasan produk;
Bahwa Judex Facti telah salah menerapkan atau melanggar hukum dalam
membuat pertimbangan hukumnya tersebut, karena Judex Facti telah menggunakan
pertimbangan hukum yang berkaitan dengan “Undang-undang Desain Industri tentang
kemasan (Undang-undang No.3 1 tahun 2000 tentang Desain Industri”, terhadap
perkara merek a quo. Pertimbangan hukum Judex Facti menggunakan pertimbangan
hukum dibidang Desain Industri terhadap perkara merek a quo, jelas salah menerapkan
atau melanggar hukum yang berlaku, karena pertimbangan hukum yang berkaitan
dengan perkara Desain Industri tidak dapat diterapkan terhadap perkara Merek,
mengingat perkara Desain Industri dan perkara Merek tidak dapat digabung dalam satu
gugatan perkara Merek, karena perkara Desain Industri dan perkara Merek adalah
2 (dua) objek hukum yang berbeda dan diatur dalam ketentuan hukum yang berbeda
pula yaitu Undang-undang No.31 tahun 2000 tentang Desain Industri dan Undang-
undang No.15 tahun 2001 tentang Merek.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka pertimbangan-pertimbangan hukum Judex
Facti yang menyatakan “adanya persamaan pada pokoknya antara Merek PELASTIN
milik Termohon Kasasi/Penggugat dengan Merek ELASTYN milik Pemohon Kasasi/
Tergugat I, sangatlah patut dan adil untuk dibatalkan.
Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti tersebutpun telah melanggar
Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung R.I.
Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti halaman 37 alinea ketiga sampai
dengan halaman 38 alinea kedua dari bawah, berbunyi sebagai berikut;
Menimbang, bahwa dari segi Cara Penulisan antara merek ELASTIN dan
PELASTIN memiliki kesamaan yaitu kedua merek memiliki 3 (tiga) suku kata, dimana
merek Tergugat I sedikit memodifikasi penggunaan huruf dalam pendaftaran mereknya
yang masing-masing dapat dilihat sebagai berikut:
- ELASTYN = E - LAS - TYN;
- PELASTIN = PE - LAS – TIN;
Hal. 29 dari 42 hal. Put. 738 K/Pdt.Sus/2011
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa dari segi bunyi ucapan jelas kedua merek memiliki kemiripan yang
nyata yang secara vocal bahasa Indonesia kedua merek tersebut berbunyi sebagai
berikut.’
- ELASTYN = e/i - las//es - tin/ta/n;
- PELASTIN = pe/pi - las//es - tin/tern;
Menimbang, bahwa oleh karena Undang-undang Merek kita menganut asas ‘First to
File” yaitu perlindungan hukum untuk pendaftar pertama, dimana atas merek
PELASTIN atas nama Penggugat dengan No.Pendaftaran 494769 tanggal 4 Desember
2001 yang diperpanjang dengan daftar Nomor IDM000252217 tertanggal 14 Juni 2010
telah pertama sekali didaftar oleh Penggugat sebagaimana telah dipertimbangkan di
atas, sehingga logis dan pantas menurut hukum bila pemilik merek PELASTIN atas
nama Penggugat mendapatkan jaminan perlindungan sebagai pemegang hak eksklusif;
Menimbang, bahwa berdasarkan keseluruhan uraian pertimbangan di atas, pada
akhirnya Majelis Hakim berpendapat hukum bahwa Penggugat telah berhasil
membuktikan dalil pokok gugatannya, karena merek milik Penggugat yaitu PELASTIN
atas nama Penggugat dengan No,Pendaftaran 494769 tanggal 4 Desember 2001 yang
diperpanjang dengan Daftar Nomor IDM000252217 tertanggal 14 Juni 2010
mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek milik Tergugat I yaitu
ELASTYN untuk melindungi kelas 5;
Bahwa Judex Facti telah salah menerapkan atau melanggar hukum dalam
membuat pertimbangan hukumnya yang menyatakan “merek milik Penggugat yaitu
PELASTIN atas nama Penggugat dengan No. Pendaftaran 494769 tanggal 4 Desember
2001 yang diperpanjang dengan Daftar Nomor IDM000252217 tertanggal 14 Juni 2010
mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek milik Tergugat I yaitu
ELASTYN untuk melindungi kelas 5’karena Judex Facti dalam membuat pertimbangan
hukum tersebut telah membanding-bandingkan unsur-unsur Merek PELASTIN milik
Termohon Kasasi/Penggugat dengan unsur-unsur Merek ELASTYN milik Pemohon
Kasasi/Tergugat I.
Pertimbangan hukum Judex Facti yang membanding-bandingkan unsur-unsur Merek
PELASTIN milik Termohon Kasasi/Penggugat dengan unsur-unsur Merek ELASTYN
milik Pemohon Kasasi/Tergugat I jelas melanggar Pasal 6 ayat 1 huruf a Undang-
undang No.15 tahun 2001 tentang Merek dan bertentangan dengan Yurisprudensi tetap
Mahkamah Agung R.I. No.1053 K/Sip/1982 tanggal 22 Desember 1992 Jo.
Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung R.I. No.2451 K/Pdt/1987 tanggal 13 April 1991
Jo. Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung R.I. No.1237 K/Pdt/1982, karena
berdasarkan Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung R.I. No.1053 K/Sip/1982 tanggal
22 Desember 1992 menyatakan, “Penilaian persamaan pada pokoknya adalah
30
30
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
berdasarkan adanya kesan yang total (Totaal Indruk), bukan dengan
memperbandingkan perbedaan-perbedaan dalam bagian-bagian merek.
Sejalan dengan Yurisprudensi tersebut, Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung R.I.
No.2451 K/Pdt/1987 tanggal 13 April 1991 juga menyatakan “Untuk menentukan ada
tidaknya persamaan kedua merek sengketa, harus dilihat secara keseluruhan dan bukan
cara merinci satu persatu unsur-unsur atau bagian-bagian yang menjadi merek tersebut.
Demikian pula berdasarkan Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung R.I. No.1237 K/
Pdt/1982 menyatakan “bahwa ada tidaknya persamaan suatu merek harus berdasarkan
penilaian Yuridis, karena perlu diadakan penelitian dengan membandingkan sifat
Iahiriah dari merek tersebut.
Bahwa berdasarkan Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung R.I. No.1237 K/
Pdt/1982 untuk penelitian dengan membandingkan sifat lahiriah yang mengandung arti
obat-obatan digunakan secara lahiriah untuk kehidupan manusia, yang Iebih
mengutamakan jiwa sosial daripada jiwa komersial, sehingga suatu penamaan untuk
merek yang diutamakan adalah nama identitas obat itu sendiri yang memiliki ciri khas
tersendiri dan indikasinya terutama pada produksinya atau buatannya, apalagi obat-
obatan sejenis PELASTIN dan ELASTYN tidak memiliki persamaan dari segi lahiriah
maupun persamaan bunyi dan persamaan arti.
Bahwa putusan Judex Facti yang menyatakan merek PELASTIN dan Merek
ELASTYN mempunyai persamaan pada pokoknya adalah merupakan suatu kekeliruan
dalam menerapkan hukum atau Judex Facti dianggap melanggar hukum, sehingga
putusan Judex Facti sangatlah patut dan adil untuk dibatalkan.
Bahwa di dalam dunia marketing atau pemasaran obat-obatan hasil farmasi,
brand atau penamaan (Merek dagang) suatu prodak obat diambil dari nama generik
atau bahan baku dari obat tersebut, dan hal itu sah-sah saja dilakukan oleh produsen
obat tersebut, karena Merek PELASTIN milik Pemohon Kasasi/Penggugat dan Merek
ELASTYN milik Termohon Kasasi/Tergugat I pun berasal dari unsur zat yang sama
yaitu zat “IMIPENEM dan CILASTATYN, sehingga menjadi Merek PELASTIN dan
Merek ELASTYN. OIeh karenanya kedua merek dagang PELASTIN dan ELASTYN
tersebut tidaklah mempunyai persamaan pada pokoknya satu sama lain, mengingat
masyarakat pengguna obat tidak akan terkecoh untuk memperoleh obat tersebut, karena
untuk memperolehnya harus dengan menggunakan resep dokter, dan hanya dokter serta
apotekerlah yang mengetahui kegunaan atau fungsi obat tersebut. Oleh karenanya
pertimbangan hukum Judex Facti yang menyatakan “Merek PELASTIN milik
Pemohon Kasasi/Penggugat mempunyai persamaan pada pokoknya dengan Merek
ELASTYN milik Termohon Kasasi/Tergugat I adalah keliru atau salah menerapkan
hukum, oleh karenanya putusan Judex Facti, sangatlah patut dan adil untuk dibatalkan.
Hal. 31 dari 42 hal. Put. 738 K/Pdt.Sus/2011
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Dengan demikian, pertimbangan hukum Judex Facti yang menyatakan “Merek dagang
PELASTIN dengan No.Pendaftaran 494769 tanggal 4 Desember 2001 yang
diperpanjang dengan daftar Nomor 1DM000252217 tertanggal 14 Juni 2010 milik
Termohon Kasasi/Penggugat mempunyai persamaan pada pokoknya dengan Merek
dagang ELASTYN milik Termohon Kasasi/Tergugat I, dengan cara membanding-
bandingkan unsur-unsur penting/pokok antara merek ELASTYN milik Pemohon
Kasasi/Tergugat I dengan Merek PELASTIN milik Termohon Kasasi/Penggugat”,
adalah merupakan kesalahan menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku, oleh
karenanya pertimbangan hukum Judex Facti tersebut sangatlah patut dan adil untuk
dibatalkan.
Bahwa Judex Facti telah salah menerapkan atau melanggar hukum, karena tidak
menyebutkan nomor berapa sertifikat Merek ELASTYN milik Pemohon Kasasi/
Tergugat I yang mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek PELASTIN atas
nama Penggugat No. Pendaftaran 494769 dan Nomor 1DM000252217.
Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti yang menyatakan “merek milik
Penggugat yaitu PELASTYN atas nama Penggugat dengan No. Pendaftaran 494769
tanggal 4 Desember 2001 yang diperpanjang dengan Daftar Nomor IDM000252217
tertanggal 14 Juni 2010 mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek milik
Tergugat I yaitu ELASTYN untuk melindungi kelas 5 menunjukkan pertimbangan
hukum tersebut adalah merupakan suatu kesalahan menerapkan atau melanggar hukum,
karena Judex Facti tidak menyebutkan nomor sertifikat Merek ELASTYN milik
Pemohon Kasasi/Tergugat I yang mempunyai persamaan pada pokoknya dengan Merek
PELASTIN No.IDM000252217 milik Termohon Kasasi/ Penggugat, padahal menurut
hukum pertimbangan-pertimbangan hukum suatu putusan harus memuat secara jelas,
identitas para pihak, termasuk objek sengketanya.
Bahwa kesalahan Judex Facti menerapkan atau melanggar hukum tersebut,
berlanjut pula pada amar putusannya, karena amar putusan Judex Facti pun tidak
menyebutkan “Nomor Sertifikat Merek ELASTYN milik Pemohon Kasasi/Tergugat I
yang mempunyai persamaan dengan Merek PELASTIN milik Penggugat terdaftar No.
494769 yang diperpanjang dengan Nomor IDM000252217 tertanggal 14 Juni 2010.
Dengan demikian, pertimbangan hukum dan amar putusan Judex Facti yang tidak
menyebutkan nomor sertifikat merek ELASTYN milik Pemohon Kasasi/Tergugat I
untuk menyatakan adanya persamaan pada pokoknya dengan Merek PELASTIN atas
nama Termohon Kasasi/Penggugat adalah merupakan kesalahan menerapkan atau
melanggar hukum yang berlaku yaitu Undang-undang No.15 tahun 2001 tentang
Merek, oleh karenanya putusan Judex Facti yang salah menerapkan atau melanggar
hukum yang berlaku, sangatlah patut dan adil untuk dibatalkan.
32
32
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
IV. JUDEX FACTI TELAH SALAH ATAU MELANGGAR HUKUM KARENA
MEMBERIKAN PERTIMBANGAN HUKUM YANG BERTENTANGAN/
BERTOLAK BELAKANG DENGAN AMAR PUTUSANNYA.
Bahwa Judex Facti pada halaman 38 alinea kelima sampai dengan halaman 39
alinea kedua dari atas memberikan pertimbangan hukum sebagai berikut;
“Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan tersebut di atas telah terbukti kalau
merek PELASTIN atas nama Penggugat dengan No. Pendaftaran 494769 tanggal 4
Desember 2001 yang diperpanjang dengan daftar Nomor IDM000252217 tertanggal 14
Juni 2010 milik Penggugat, sehingga permintaan Penggugat petitum No.2 dan No.3 dan
No.4 yaitu menyatakan merek ELASTYN atas nama Tergugat I mempunyai persamaan
pada pokoknya dengan merek PELASTIN milik Penggugat yang terdaftar lebih dahulu
di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Departemen Hukum Dan Hak Asasi
Manusia, dan Menyatakan membatalkan penerbitan Sertifikat Merek ELASTYN
No.IDM00022OJJ5 atas nama Tergugat I patut dikabulkan;
Menimbang, bahwa oleh karena pendaftaran merek ELASTYN milik Tergugat I telah
dilaksanakan oleh Tergugat II berdasarkan peraturan perundang-undangan dan telah
menempuh semua prosedur pemeriksaan untuk terdaftarnya suatu merek, maka
Tergugat I dalam mendaftarkan merek tersebut tidak dapat dikategorikan karena adanya
itikad tidak baik, sehingga permintaan Penggugat mengenai hal tersebut harus ditolak;
Bahwa pertimbangan-pertimbangan hukum tersebut menunjukkan Judex Facti
telah salah menerapkan atau melanggar hukum, karena kedua pertimbangan hukum
tersebut bertentangan atau bertolak belakang satu sama lain, mengingat disatu sisi pada
pertimbangan hukumnya, Judex Facti telah mengabulkan petitum butir 3 (tiga) gugatan
Termohon Kasasi/Penggugat (tentang itikad tidak baik), akan tetapi disisi lain pada
pertimbangan hukum berikutnya, Judex Facti menolak secara tegas petitum butir 3
(tiga) tersebut. Dan pada amar putusannya pun, Judex Facti tidak mengabulkan butir
ke-3 (tiga) petitum gugatan Termohon Kasasi/Penggugat tersebut, hal ini sesuai dengan
butir ke-5 (lima) amar putusan Judex Facti yang menyatakan “Menolak gugatan
Penggugat untuk selebihnya”.
Untuk lebih jelasnya, butir 3 (tiga) petitum gugatan Termohon Kasasi/ Penggugat;
“Menyatakan Tergugat I beritikad tidak baik dalam mendaftarkan Merek ELASTYN”.
Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti yang menyatakan “merek PELASTIN
milik Penggugat mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek ELASTYN
milik Tergugat adalah merupakan kesalahan menerapkan atau melanggar hukum,
karena Judex Facti pada pertimbangan hukum berikutnya halaman 39 alinea kedua
Judex Facti telah mengakui “bahwa pendaftaran merek ELASTYN milik Tergugat I
telah sesuai atau berdasarkan peraturan perundang-undangan dan telah menempuh
Hal. 33 dari 42 hal. Put. 738 K/Pdt.Sus/2011
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
semua prosedur pemeriksaan untuk terdaftarnya suatu merek, oleh karenanya
pendaftaran merek Tergugat I tersebut tidak dapat dikategorikan didasari dengan itikad
tidak baik, sehingga permintaan Penggugat mengenai hal tersebut harus ditolak
Bahwa dengan adanya pertimbangan hukum Judex Facti yang menyatakan
pendaftaran Merek ELASTYN milik Pemohon Kasasi/Tergugat I telah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan telah menempuh semua prosedur hukum untuk
terdaftarnya merek ELASTYN milik Pemohon Kasasi/Tergugat I, bahkan pendaftaran
merek ELASTYN milik Tergugat I/ Pemohon Kasasi tidak dapat dikategorikan sebagai
pendaftar yang beritikad tidak baik, maka Judex Facti seharusnya menolak tuntutan
Termohon Kasasi/Penggugat butir 2 petitum gugatannya yang menyatakan merek
PELASTIN No.IDM000252217 milik Termohon Kasasi/Penggugat mempunyai
persamaan pada pokoknya dengan Merek ELASTYN milik Pemohon Kasasi/Tergugat
I, karena menurut Undang-undang Merek No.15 tahun 2001 dan putusan-putusan
Pengadilan Niaga selama ini, tidak ada persamaan pada pokoknya suatu merek, jika
tidak terbukti adanya itikad tidak baik dan pemohon merek objek sengketa tersebut.
Dengan demikian, pertimbangan hukum putusan Judex Facti yang menyatakan adanya
persamaan pada pokoknya antara Merek PELASTIN No.IDM000252217 milik
Termohon Kasasi/Penggugat dengan Merek ELASTYN milik Pemohon Kasasi/
Tergugat I, tanpa adanya itikad tidak baik dari Pemohon Kasasi/Tergugat I, adalah salah
menerapkan atau melanggar hukum yaitu Pasal 4 Jo. Pasal 6 ayat 1 huruf a Jo.
Penjelasan Pasal 69 ayat (2) Undang-undang No.15 tahun 2001 tentang Merek, oleh
karenanya putusan Judex Facti sangatlah patut dan adil untuk dibatalkan.
V. JUDEX FACTI TIDAK BERWENANG ATAU MELAMPAUI BATAS WEWENANG
MERUBAH PETITUM GUGATAN TERMOHON KASASI/ PENGGUGAT.
Bahwa butir 5 petitum gugatan Penggugat/Termohon Kasasi berbunyi sebagai
berikut “Memerintahkan Tergugat II untuk membatalkan dan menghapus Merek
ELASTYN Nomor daftar IDM000220115 atas nama Tergugat I dalam Daftar Umum
Merek dengan segala akibat hukumnya”.
Bahwa dalam amar putusan Judex Facti butir 4 berbunyi sebagai berikut;
“Memerintahkan Tergugat II untuk melaksanakan pembatalan pendaftaran
merek ELASTYN Nomor Daftar 1DM000220115 atas nama Tergugat I”.
Bahwa berdasarkan amar putusan tersebut, secara jelas Judex Facti telah
merubah apa yang diminta oleh Penggugat/Termohon Kasasi dengan menghilangkan
kata “menghapus”.
Bahwa dengan demikian putusan Judex Facti telah salah atau melanggar
hukum, karena merubah petitum gugatan Penggugat/Termohon Kasasi, karena
34
34
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
perubahan tersebut tidak didasari dengan pertimbangan-pertimbangan hukum dan
dasar-dasar hukum yang jelas. OIeh karenanya putusan Judex Facti yang tidak didasari
dengan pertimbangan-pertimbangan hukum yang cukup dan jelas dan salah
menerapkan hukum, sangatlah patut dan adil untuk dibatalkan.
VI. JUDEX FACTI TELAH LALAI MEMENUHI SYARAT-SYARAT YANG
DIWAJIBKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG MENGANCAM
BATALNYA PUTUSAN JUDEX FACTI.
Bahwa putusan Judex Facti telah Ialai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan
oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam batalnya putusan Judex Facti
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 huruf c Undang-undang No.15 tahun 2001
tentang Merek.
Bahwa pada petitum gugatan Penggugat/Termohon Kasasi berbunyi sebagai
berikut;
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
. Menyatakan merek ELASTYN milik Tergugat I memiliki persamaan pada pokoknya
dengan merek PELASTIN milik Penggugat;
. Menyatakan Tergugat I beritikad tidak baik dalam mendaftarkan merek ELASTYN;
. Menyatakan batal demi hukum pendaftaran merek ELASTYN Nomor Daftar
IDM000220115 atas nama Tergugat I dengan segala akibat hukumnya;
. Memerintahkan Tergugat II untuk membatalkan dan menghapus Merek ELASTYN
Nomor Daftar IDM000220115 atas nama Tergugat I dalam Daftar Umum Merek
dengan segala akibat hukumnya
. Menghukum Tergugat I untuk membayar biaya perkara;
Bahwa pada surat kuasa Penggugat/Termohon Kasasi pada pokoknya berbunyi
sebagai berikut:
K H U S U S
Bertindak untuk dan atas nama Pemberi Kuasa sebagai Pemegang Hak Merek
“PELASTIN” dalam permasalahan hukum antara Pemberi Kuasa dengan PT. Pharos
Indonesia selaku produsen obat/hasil farmasi merek “ELASTYN”.
Bahwa pada amar putusan Judex Facti berbunyi sebagai berikut;
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
. Menyatakan merek ELASTYN milik Tergugat I mempunyai persamaan pada
pokoknya dengan merek PELASTIN milik Penggugat;
Hal. 35 dari 42 hal. Put. 738 K/Pdt.Sus/2011
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
. Menyatakan batal demi hukum pendaftaran merek ELASTYN Nomor Daftar
IDM000220115 atas nama Tergugat I dengan segala akibat hukumnya
. Memerintahkan Tergugat II untuk melaksanakan pembatalan pendaftaran Merek
ELASTYN Nomor Daftar IDM000220115 atas nama Tergugat I;
. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya;
Bahwa setelah mencermati petitum gugatan Penggugat/Termohon Kasasi
dengan surat kuasa Penggugat/Termohon Kasasi, ternyata tidak bersesuaian satu sama
lain, karena ternyata Penggugat/Termohon Kasasi pada gugatannya telah menarik/
menggugat Pemerintah R.I., Cq. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Cq.
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Cq. Direktorat Merek, berkedudukan di
Jalan Daan Mogot KM 24, Tangerang, Propinsi Banten 15119 untuk selanjutnya
disebut sebagai pihak dalam perkara a quo, padahal di dalam surat kuasa Penggugat/
Termohon Kasasi tidak ada menyebutkan/menyangkut pautkan Pemerintah R.I, Cq.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Cq. Direktorat Jenderal Hak
Kekayaan InteIektuaI Cq. Direktorat Merek, berkedudukan di Jalan Daan Mogot KM
24, Tangerang, Propinsi Banten 15119 baik sebagai Tergugat II maupun turut Tergugat.
Bahwa selain itu, di dalam surat kuasa Penggugat/Termohon Kasasi tidak
menyebutkan untuk menggugat pembatalan atau penghapusan Merek ELASTYN milik
Pemohon Kasasi/Tergugat I, akan tetapi di dalam gugatan Penggugat/Termohon Kasasi
secara tiba-tiba menggugat pembatalan dan penghapusan merek ELASTYN milik
Pemohon Kasasi/Tergugat I.
Bahwa akan tetapi Judex Facti mengabulkan sebagian petitum gugatan
Penggugat/Termohon Kasasi walaupun telah terjadi ketidak sesuaian antara surat kuasa
dan gugatan Penggugat/Termohon Kasasi.
Bahwa amar Judex facti pun telah tidak bersesuaian dengan petitum gugatan
Penggugat/Termohon Kasasi, karena Judex Facti telah merubah dan menghilangkan
sebagian petitum gugatan Penggugat/Pemohon Kasasi yaitu;
1. Amar putusan Judex Facti yang merubah butir 2 Petitum gugatan Penggugat/
Termohon Kasasi yaitu merubah kata “memiliki” menjadi kata “mempunyai”.
. Butir 4 amar putusan Judex Facti telah merubah butir 5 petitum gugatan Penggugat/
Termohon Kasasi yaitu dari kata “untuk membatalkan dan “menghapus” dirubah
menjadi “untuk melaksanakan pembatalan pendaftaran”, dengan cara
menghilangkan kata “menghapus”.
36
36
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
. Demikian pula butir 4 amar putusan Judex Facti telah merubah butir 5 petitum
gugatan Penggugat/Termohon Kasasi yaitu dengan cara menghilangkan kata “dalam
Daftar Umum Merek dengan segala akibat hukumnya”.
Bahwa dari ketidak sesuaian antara surat kuasa dan gugatan Penggugat/
Termohon Kasasi serta amar putusan Judex Facti adalah merupakan kelalaian Judex
Facti untuk memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-
undangan yang mengancam batalnya putusan Judex Facti, sebagaimana ditentukan
dalam Pasal 30 huruf c Undang-undang No.15 tahun 2001 tentang Merek. OIeh
karenanya putusan Judex Facti perkara a quo yang lalai memenuhi syarat-syarat yang
diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan, mengakibatkan putusan Judex Facti
harus dibatalkan.
Bahwa perlu diketahui, di dalam dunia marketing atau pemasaran obat-obatan
hasil farmasi, brand atau penamaan (Merek dagang) suatu prodak obat diambil dari
nama generik atau bahan baku dari obat tersebut, dan hal itu sah-sah saja dilakukan
oleh produsen obat tersebut, karena Merek PELASTIN milik Pemohon Kasasi/
Penggugat dan Merek ELASTYN milik Termohon Kasasi/Tergugat I pun berasal dari
unsur zat yang sama yaitu zat “IMIPENEM dan CILASTATYN, sehingga menjadi
Merek PELASTIN dan Merek ELASTYN. Oleh karenanya kedua merek dagang
PELASTIN dan ELASTYN tersebut tidaklah mempunyai persamaan pada pokoknya
satu sama lain, mengingat masyarakat pengguna obat tidak akan terkecoh untuk
memperoleh obat tersebut, karena untuk memperolehnya harus dengan menggunakan
resep dokter, dan hanya dokter serta apotekerlah yang mengetahui kegunaan atau fungsi
obat tersebut. OIeh karenanya pertimbangan hukum Judex Facti yang menyatakan
“Merek PELASTIN milik Pemohon Kasasi/Penggugat mempunyai persamaan pada
pokoknya dengan Merek ELASTYN milik Termohon Kasasi/Tergugat I adalah keliru
atau salah menerapkan hukum, oleh karenanya putusan Judex Facti, sangatlah patut dan
adil untuk dibatalkan.
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan kasasi tersebut Mahkamah Agung
berpendapat:
Mengenai alasan-alasan kasasi I s/d VI:
bahwa alasan-alasan kasasi tersebut tidak dapat dibenarkan, Judex Facti tidak salah
menerapkan hukum, oleh karena merek Elastyn dan Merek Pelastin mempunyai persamaan
pada pokoknya atau keseluruhannya yaitu:
• Persamaan bentuk dan warna.
• Persamaan cara penulisan.
• Persamaan dengan bunyi.
Hal. 37 dari 42 hal. Put. 738 K/Pdt.Sus/2011
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Dan oleh sebab merek Pelastin telah terdaftar lebih dahulu (azas “First to File”) maka
Pemohon Kasasi harus mendapat perlindungan hukum sebagai pemegang Hak Eksklusif.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, ternyata bahwa putusan
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam perkara ini tidak
bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, sehingga permohonan kasasi yang
diajukan oleh Pemohon Kasasi: PT. Pharos Indonesia tersebut harus ditolak;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi ditolak,
maka Pemohon Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 48 Tahun 2009, Undang-
Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-
Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 3 Tahun
2009, Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 serta peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan ;
M E N G A D I L I :
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: PT. PHAROS INDONESIA
tersebut ;
Menghukum Pemohon Kasasi/Tergugat I untuk membayar biaya perkara dalam
tingkat kasasi ini sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta Rupiah) ;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada
hari Kamis tanggal 5 Januari 2012 oleh H. Muhammad Taufik, SH.,MH. Hakim Agung
yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Prof. Dr. Mieke
Komar, SH.,MCL. dan Prof. Dr. Takdir Rahmadi, SH.,LL.M. Hakim Agung masing-
masing sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada
hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri Hakim-Hakim Anggota tersebut dan
dibantu oleh Ferry Agustina Budi Utami, SH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh
para pihak.
Hakim-Hakim Anggota K e t u a
Ttd./Prof. Dr. Mieke Komar, SH.,MCL. Ttd./
Ttd./Prof. Dr. Takdir Rahmadi, SH.,LL.M. H. Muhammad Taufik, SH.,MH.
Panitera Pengganti
Ttd./
Ferry Agustina Budi Utami, SH.
Biaya-biaya:
38
38
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
1. Meterai ……………………….. Rp .000,-
2. Redaksi ……..…………….. Rp 5.000,-
3. Administrasi kasasi ………… Rp 4.989.000,-
Jumlah Rp 5.000.000,-
Untuk SalinanMAHKAMAH AGUNG RI
PANITERA
SOEROSO ONO, SH.MH.NIP : 19490827 198303 1 002
Hal. 39 dari 42 hal. Put. 738 K/Pdt.Sus/2011
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39