735-1924-1-sm
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 735-1924-1-SM
1/6
22
BIOPROPAL INDUSTRI Vol. 3 No. 1 Juni 2012
PRODUKSI BIOGAS DARI LIMBAH CAIR
INDUSTRI TAHU DENGAN BIOKATALISEFFECTIVE
MICROORGANISMS4 (EM-4)
(Biogas Production from Tofu Industrial Wastewater with Effective Microorganisms
4 (EM-4) as Biocatalyst )
Mohamad Rusdi Hidayat, Hidayati dan Pramono Putro UtomoBaristand Industri Pontianak Jl. Budi Utomo No. 41 Pontianak 78243
E-mail: [email protected]
ABSTRAK. Pemanfaatan limbah cair dari industri tahu untuk meningkatkan nilaiekonomisnya dapat dilakukan dengan menggunakannya sebagai substrat untuk
produksi biogas. Penambahan aktivator mikroorganisme diketahui mampu
mempercepat pembentukan biogas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukankonsentrasi optimum Effective Microorganism 4 (EM-4) sebagai aktivator
mikroorganisme pada proses pembentukan biogas dengan menggunakan limbah cair
tahu sebagai substrat. Penelitian ini dilakukan dengan cara menambahkan EM-4dengan konsentrasi 0,25%; 0,5%; 0,75%, dan 1% dalam 20 liter limbah cair tahu ke
dalam digester. Proses pembentukan biogas diamati melalui pembacaan tekanan pada
alat pressure gauge pada digester. Proses pembakaran biogas dilakukan setelah
tekanan mencapai nilai yang konstan. Konsentrasi optimal dari EM-4 untuk produksi
biogas menggunakan 20 liter substrat limbah cair tahu adalah 0,75%; dengan lama
waktu pembakaran 14 menit 56 detik.
Kata Kunci: biogas, effective microorganisms 4 (EM-4), limbah cair industri tahu,
ABSTRACT.The addition of Effective Microorganims 4 (EM-4) activator against thebiogas production was done to utilize the tofu industrial wastewater as one of thesubstrate for biogas production so it can increase its economic value. The aim of this
research was to determine the optimum EM-4 concentration as a biogas activator using
tofu industrial wastewater as a substrate. This research was conducted by adding the
EM-4 activator with different concentrations of 0.25%, 0.50%, 0.75%, and 1% into the
20 litre of tofu wastewater substrate. The process of biogas formation was observed
through a pressure reading on pressure gauge tools on digester. The burning of biogas
is done after the presure became constant. The optimal EM-4 activator addition for 20
litre of tofu wastewater substrate was 0.75%, with burning time is 14 minutes 56
seconds.
Keywords: biogas, effective microorganisms 4 (EM-4), tofu industrial wastewater
1. PENDAHULUAN
Biogas adalah gas-gas yang
dihasilkan dari proses dekomposisi bahanorganik oleh berbagai mikroorganisme
secara anaerob. Biogas umumnya terdiridari metan dan karbondioksida sertabeberapa gas lain dengan jumlah yangsangat sedikit seperti hidrogen sulfida,
ammonia, nitrogen, dan air (Houdkova,2008). Secara umum, semua bahan
organik/biomassa dapat digunakan sebagaisubstrat penghasil biogas selama bahan
organik tersebut mengandung karbohidrat,protein, lemak, selulosa, dan hemiselulosasebagai komponen utamanya (Deubleindan Steinhauser, 2008).
Penelitian dan penerapan biogasdengan memanfaatkan kotoran ternak telah
banyak dilakukan di Indonesia. Meskipundemikian penelitian dan pengembangan
biogas dari berbagai substrat masih terusdilakukan. Saat ini berbagai jenis limbah
telah berhasil dimanfaatkan sebagai
penghasil biogas, diantaranya: limbah
-
7/26/2019 735-1924-1-SM
2/6
23
padat industri tapioka (Priyono, 2002),limbah padat jerami padi (Prajayana,2011), limbah cair pabrik kelapa sawit(Aminah, 2011), sampah buah-buahan(Rahman, 2007), dan limbah cair industri
biodisel (Syafila, 2007).Industri tahu di Indonesia, termasuk
di Pontianak, banyak dilakukan dalamskala rumah tangga tanpa unit pengolahan
limbah tersendiri. Hal tersebutmengakibatkan limbah cair yang mereka
hasilkan langsung dibuang ke saluranpembuangan yang selanjutnya menuju ke
sungai. Limbah cair yang sering dibuangsecara langsung tanpa pengolahan dapat
mencemari sungai dan menghasilkan bau
busuk. Pengelolaan limbah cair bagiindustri tahu untuk memproduksi biogasmemiliki banyak keuntungan, diantaranya:reduksi biaya produksi tahu melaluipemanfaatan biogas sebagai bahan bakar,produksi sludge sebagai pupuk organik,
reduksi masalah lingkungan lokal, reduksigangguan serangga, dan perbaikan sistemsanitasi (reduksi penyebaranmikroorganisme patogen) (Romli dan
Suprihatin, 2009). Tingginya volume airlimbah tahu yang dihasilkan (15-20 liter /
kg bahan baku kedelai) dan tingginyakandungan bahan organik pada limbah cairindustri tahu menjadikan limbah tersebutpotensial digunakan sebagai substrat
biogas.Proses pembentukan biogas berkisar
dari 8 hari hingga beberapa minggu,tergantung dari substrat, pH, suhu, rasioC/N, tipe digester dan lain-lain. Berbagaiupaya pun telah dilakukan untukmeningkatkan produksi biogas, sepertirecycling substrat biogas, variasi pada
parameter operasional (suhu, hydraulicretention time, dan ukuran substrat),penggunaan biofilter, dan penambahan
kultur mikroorganisme, microbialsimulants, dan zat anorganik tertentu
(Yadvika et. al., 2004 dan Singh, 2001).Salah satu biokatalis yang
berpotensi sebagai sumbermikroorganisme dalam pembuatan biogasadalah Effective Microorganisms 4 (EM-
4). EM-4 merupakan campuran berbagaimikroorganisme yang bermanfaat terutamabakteri fotosintetik, bakteri asam laktat
(Lactobacillus sp.), dan ragi(Actinomycetes). Bahan organikdifermentasikan dengan bantuan EM-4untuk kemudian melepaskan hasil-hasilfermentasi berupa gula, alkohol, vitamin,
asam laktat, asam amino dan senyawaorganik lainnya (Wididana dkk, 1996).Penambahan EM-4 bertujuan untukmemperpendek fase adaptasi atau fase lag
dari mikroorganisme saat permulaanproses degradasi, sehingga dari segi waktu
proses pendegradasian akan semakin cepatdan efisien. Disamping itu, penambahan
EM-4 secara teknis mudah didapatkan dipasaran dan harganya relatif murah
(Paturohman, 2009).
Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui konsentrasi penambahanstarter EM-4 yang optimal pada prosespengolahan limbah cair tahu menjadibiogas dengan digester tipe batch(volumetetap).
2. METODE PENELITIANBahan-bahan yang digunakan pada
penelitian ini adalah limbah cair tahu, EM-4, air destilasi, dan gula. Alat-alat yangdigunakan dalam penelitian ini adalah
digester, gelas ukur, neraca analitik, dantermometer. Penelitian ini dilakukanselama 6 (enam) bulan di Balai Riset danStandardisasi Industri Pontianak.
Penelitian ini menggunakanRancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
perlakuan pada perbedaan konsentrasi EM-4. Konsentrasi EM-4 yang diujikan adalah0,25%; 0,5%; 0,75%; dan 1%. Masing masing perlakuan diulang sebanyak duakali.
Proses pembuatan biogas dimulaidengan pembuatan stater EM-4. Sebanyak
1 ml EM-4 dan 2 gr gula pasir dilarutkandalam 1 liter air destilasi. Starterselanjutnya didiamkan selama 4 haridengan konsisi anaerob untuk
mengaktifkan mikroorganisme dari masadormannya sekaligus untukmemperbanyak jumlah mikroorganismeyang terlibat dalam pembentukan biogas.
Tahap selanjutnya adalah pembuatanbiogas. Limbah tahu sebanyak 20 liter dan
starter (0,25%; 0,50%; 0,75% dan 1%)dimasukkan ke dalam digester/bioreaktor
Produksi Biogas dari Limbah Cair Industri Tahu dengan Biokatalis
Effective Microorganisms 4 (EM-4) (Moh. Rusdi Hidayat)
-
7/26/2019 735-1924-1-SM
3/6
24
BIOPROPAL INDUSTRI Vol. 3 No. 1 Juni 2012
0
1
2
3
4
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Tekanan(kg/cm2)
Hari ke-
0,25%
0,50%
0,75%
anaerob. Digester dibuat dari tabungminyak tanah kapasitas 27 liter yang telahdimodifikasi.
Pembentukan biogas diamati melaluipembacaan tekanan pada alat pressure
gauge yang telah dipasang pada digester.Jika tekanan sudah mencapai nilai yangkonstan, selanjutnya dilakukan ke tahappembakaran biogas. Tekanan yang konstan
menunjukkan bahwa biogas yangdihasilkan telah optimal.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengaruh penambahan starter EM-4
terhadap pembentukan biogas
Penambahan starter berupa EM-4
pada limbah cair industri tahu yangdigunakan sebagai substrat biogas mampu
mempercepat pembentukan biogas yangdibaca melalui tekanan pada pressuregauge. Pembentukan biogas yang optimalterjadi pada hari ke-5 (konsentrasi EM-40,25%; 0,50%; dan 0,75%), sedangkanpada konsentrasi EM-4 1% biogasterbentuk pada hari ke-7 (Tabel 1).
Berdasarkan Goendi et al (2008)pembentukan biogas optimum dengan
substrat limbah cair industri tahu tanpapenambahan starter menggunakan digester
tipe batch membutuhkan waktu 16 hari.
Sedangkan pada digester tipe continous(volume bertambah) selama 41 hari.
Tabel 1. Rerata produksi biogas pada
berbagai konsentrasi EM-4
Harike-
Tekanan (kg/cm2)
Konsentrasi EM-4
0,25% 0,50% 0,75% 1%
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
2,58
1,80
2,59
2,97
3,40
3,40
-
-
0
3,49
2,08
2,30
2,97
3,58
3,58
-
-
0
2,58
1,20
2,10
2,57
2,58
2,58
-
-
0
2,18
0,60
1,20
1,40
1,50
1,60
1,80
1,80
Penambahan EM-4 sebagai starter
untuk produksi biogas ternyatamempercepat pembentukan biogas secara
signifikan Pembentukan biogas dipercepatdari 16 hari menjadi 5,5 hari (Gambar 1).
Gambar 1. Grafik hubungan penambahan starter EM-4 terhadap pembentukan biogas
Penambahan konsentrasi starter EM-4 pada hari ke-1 menunjukkan tekanannaik secara signifikan (Gambar 1).Kenaikan tekanan pada hari ke-1
disebabkan karena adanya pembentukangas CO2. Gas CO2yang terbentuk ini harus
dibuang karena berbahaya jika dibakar.Pada hari ke-2, tekanan kembali naik tetapilebih rendah dari hari-ke-1. Tekanan yangterbentuk pada hari ke-2 menunjukkan
bahwa gas metana mulai terbentuk. Gasmetana yang terbentuk ini diamati
-
7/26/2019 735-1924-1-SM
4/6
25
tekanannya sampai menunjukkan nilaikonstan yang selanjutnya akan dilakukanproses pembakaran biogas.
Penambahan starter EM-4 dengankonsentrasi 0,25% dan 0,50%
menghasilkan tekanan yang lebih tinggidibandingkan dengan penambahan starterEM-4 dengan konsentrasi 0,75% dan 1%.Hal ini diduga bahwapada penambahan
starter EM-4 dengan konsentrasi 0,25%dan 0,50% pembentukan gas-gas lain
seperti CO2 dan H2S masih tinggi.Pembentukan gas-gas lain selain metana
tersebut mengakibatkan tekanannya lebihtinggi daripada penambahan starter EM-4
dengan konsentrasi 0,75% dan 1%.
Penambahan starter EM-4 dengankonsentrasi 1% menghasilkan tekanan gaspaling rendah dibandingkan denganperlakuan yang lain, selain itu waktu yangdiperlukan agar tekanan menjadi konstanjuga paling lama yakni delapan hari.
Dengan konsentrasi EM-4 yangditingkatkan menjadi 1% ternyata tidakmeningkatkan produksi gas metana.Banyaknya mikroorganisme yang bersaing
mengakibatkan proses degradasi bahan
organik menjadi kurang sempurnasehingga gas metana yang dihasilkan tidakoptimal.
Pengolahan limbah cair tahu secaraanaerob selain dapat menghasilkan biogas
ternyata juga dapat memperbaiki kualitaslimbah cair itu sendiri. Berdasarkan Sani(2006) pengolahan limbah cair dariindustri tahu yang dilakukan secara
anaerob selama 6 hari dapat menurunkankadar COD (Chemical Oxygen Demand)
total sebesar 86,10%. Dengan penurunankadar COD yang tinggi tersebut maka
limbah cair tersebut dapat langsungdibuang ke saluran pembuangan/sungai.
Pembakaran Biogas
Pembakaran biogas dilakukan ketikapembacaan tekanan pada pressure gaugemenunjukkan nilai konstan. Pembakaran
biogas ini dilakukan untuk mengamatiberapa lama gas tersebut dapat dibakar
sehingga dapat dikonversikan padapenggunaan volume substrat limbah cair
tahu dengan jumlah yang berbeda (Gambar2).
Gambar 2. Grafik hubungan antara penambahan starter EM-4 pada berbagai konsentrasiterhadap lama waktu pembakaran biogas.
Pembakaran biogas tertinggidiperoleh pada penambahan konsentrasi
starter EM-4 sebanyak 0,75% (Gambar 2).Nyala api berwarna biru yang dihasilkan
menunjukkan bahwa proses pembakaran
cukup sempurna. Grafik pembakaranbiogas pada Gambar 2 konsisten jika
dibandingkan dengan grafik pembentukanbiogas pada Gambar 1. Terdapat dua
kelompok, kelompok pertama adalah
1,14 1,52
14,56
9,45
0
3
6
9
12
15
0 0,25 0,5 0,75 1 1,25
Waktu(menit)
Konsentrasi starter EM-4 (%)
Produksi Biogas dari Limbah Cair Industri Tahu dengan Biokatalis
Effective Microorganisms 4 (EM-4) (Moh. Rusdi Hidayat)
-
7/26/2019 735-1924-1-SM
5/6
26
BIOPROPAL INDUSTRI Vol. 3 No. 1 Juni 2012
konsentrasi EM-4 0,25% dan 0,5%sedangkan kelompok kedua adalahkonsentrasi EM-4 0,75% dan 1%.
Pada kelompok pertama, meskipuntekanan gas yang dihasilkan tinggi tetapi
waktu yang diperlukan untuk membakarhabis biogas hanya sebentar yaitu 1 menit14 detik untuk konsentrasi EM-4 0,25%dan 1 menit 52 detik untuk konsentrasi
EM-4 0,50%. Masih banyaknya gas selainmetana yang dihasilkan oleh
mikroorganisme diduga menjadi penyebabtingginya tekanan yang dihasilkan. Proses
pendegradasian bahan organik yang lambatmengakibatkan gas yang dihasilkan pun
menjadi tidak seragam.
Pada kelompok kedua, meskipuntekanan gas yang dihasilkan tampak lebihrendah tetapi menghasilkan waktupembakaran yang cukup lama yaitu 14menit 56 detik untuk konsentrasi EM-40,75% dan 9 menit 45 detik untuk
konsentrasi EM-4 1%. Pada kelompok inigas yang terbentuk di dalam digestersebagian besar adalah metana. Hal tersebutterlihat dari waktu pembakaran yang lebih
lama dibandingkan kelompok pertama.Pada konsentrasi EM-4 1% terlihat tekanan
gas dan waktu pembakaran menjadimenurun dibandingkan konsentrasi EM-40,75%. Kondisi ini disebabkan karenabanyaknya mikroorganisme yang terlibat
dalam degradasi bahan organik sehinggaproses degradasi menjadi kurangsempurna. Hasil penelitian ini menunjukanbahwa produksi biogas optimum denganvolume substrat 20 liter terjadi padaperlakukan EM-4 konsentrasi 0,75%.
4. KESIMPULANLimbah cair tahu dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu bahanbaku atau substrat untuk pembuatan biogassehingga dapat meningkatkan nilaiekonomisnya. Penambahan starter EM-4
pada limbah cair industri tahu dapatmempercepat pembentukan biogas menjadirata-rata 5,5 hari. Penambahan konsentrasistarter EM-4 0,75% merupakan
konsentrasi optimal untuk produksi biogasdengan substrat limbah cair tahu. Lama
pembakaran gas metana yang diperolehpada konsentrasi starter EM-4 0,75%
adalah 14 menit 56 detik dengan nyala apibiru yang menunjukkan prosespembakaran cukup sempurna.
DAFTAR PUSTAKAAminah TS. 2011. Potensi Hasil Samping
Produksi Biogas dari Limbah Cair
Pabrik Kelapa Sawit dengan
Penambahan Aktivator Kotoran
Sapi Potong Sebagai Pupuk
Organik. Fakultas Peternakan.Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Deublein D dan Steinhauser A. 2008.Biogas from Waste an Renewable
Resources. Wiley-VCH Verlag
GmbH & Co. Weinheim. Jerman.Goendi S, Purwadi T, dan Nugroho AP.
2008. Kajian Model DigesterLimbah Cair Tahu untuk ProduksiBiogas Berdasarkan Waktu
Penguraian. Dalam ProsidingSeminar Nasional Teknik Pertanian.
Yogyakarta.
Houdkova L., J. Boran., J. Pecek dan P.Sumpela. 2008. Biogas - ARenewable Source of Energy.
Journal of Thermal Science 12(4):2733.
Paturohman M. 2009. Potensi Sampah
Buah-buahan sebagai Bahan Bakar
Alternatif (Biogas) Melalui
Fermentasi Aerobik dan Anaerobik.IPB. Bogor.
Prajayana FI. 2011. Kajian KonversiLimbah Padat Jerami Padi Menjadi
Biogas. Fakultas Teknologi
Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Priyono H. 2002. Pemanfaatan lumpur danLimbah Padat Industri Tapioka
untuk Produksi Biogas. ProgramPasca Sarjana. Institut PertanianBogor. Bogor.
Rahman AN. 2007. Pembuatan Biogasdari Sampah Buah-Buahan Melalui
Fermentasi Aerobik dan Anaerobik.Fakultas Teknologi Pertanian.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
-
7/26/2019 735-1924-1-SM
6/6
27
Romli M dan Suprihatin. 2009. BebanPencemaran Limbah Cair IndustriTahu dan Analisis Alternatif StrategiPengelolaannya. Jurnal Purifikasi,Vo1. 10, No.2, 141 -154
Sani EY. 2006. Pengolahan Air LimbahTahu Menggunakan Reaktor
Anaerob Bersekat dan Aerob.
Program Pasca Sarjana. UniversitasDiponegoro. Semarang.
Singh et. al. 2001. Increased Biogas
Production Using MicrobialStimulants.Bioresource Technology
Vol.78: 313-316
Syafila M. 2007. Kajian BiodegradasiLimbah Cair Industri Biodiesel padaKondisi Anaerob dan Aerob. Proc.
ITB Sains & Tek. Vol. 39 A, No.1&2, 165-178.
Wididana GN, Surandi KR, dan Teruo
Higa. 1996. Tanya Jawab TeknologiEffective Microorganisme. Penerbit
Koperasi Karyawan DepartemenKehutanan. Jakarta.
Yadvika. 2004. Enhancement of Biogas
Production From Solid SubstratesUsing Different Techniques a
review. Bioresource TechnologyVol. 95: 110.
Produksi Biogas dari Limbah Cair Industri Tahu dengan Biokatalis
Effective Microorganisms 4 (EM-4) (Moh. Rusdi Hidayat)