71648389-trombosit

8
TROMBOSIT I. Struktur Trombosit Trombosit merupakan sel berbentuk disk-shape dengan diameter 3-4 µm, yang secara normal terdapat dalam whole blood dengan konsentrasi 200.000-400.000/µm. Gambaran struktur trombosit berupa membran sel tipikal, sistem mikrotubular sirkumferensial, sistem tubular padat, bermacam bentuk granul dan di bagian luar berupa sistem kanalikular terbuka. a. Membran bilipid dan membran protein. Membran bilipid yang di sekitar trombosit terdiri dari beberapa glikoprotein yang berfungsi sebagai sebagai reseptor permukaan. Membran bilipid juga merupakan tempat berlangsungnya berbagai aktivitas kompleks koagulasi trombosit. 1. Glikoprotein Ib (GP Ib) adalah protein transmembran instrinsik dengan berat molekular sekitar 140 kilodaltons. Glikoprotein ini merupakan tempat pengikatan faktor willebrand (vWF). Ikatan vWF berguna untuk adhesi trombosit, yang merupakan fungsi trombosit yang utama. 2. Glikoprotein IIb-IIIa (GP IIb-IIIa) merupakan kompleks membran protein yang calsium-dependent yang berfungsi sebagai reseptor fibrinogen. Ikatan fibrinogen berperan untuk terjadinya agregasi trombosit. b. Mikrotubular dan Mikrofilamen 1. Mikrotubular berada di bawah membran trombosit yang membentuk pita melingkar. Mikrotubular terdiri dari tubulin dan berperan dalam penunjang sitoskeletal trombosit dan kontraksi sel yang distimulasi. 2. Mikrofilamen terdiri dari aktin dan berperan dalam pembentukan trombosit pseudopod. c. Sistem Tubular padat Disebut sistem tubular padat karena bersifat amorphous, dan berupa material padat elektron. Sistem secara selektif mengikat kation divalen dan merupakan reservoar

Upload: medino

Post on 02-Aug-2015

63 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 71648389-TROMBOSIT

TROMBOSIT

I. Struktur Trombosit

Trombosit merupakan sel berbentuk disk-shape dengan diameter 3-4 µm, yang secara normal

terdapat dalam whole blood dengan konsentrasi 200.000-400.000/µm. Gambaran struktur

trombosit berupa membran sel tipikal, sistem mikrotubular sirkumferensial, sistem tubular

padat, bermacam bentuk granul dan di bagian luar berupa sistem kanalikular terbuka.

a. Membran bilipid dan membran protein. Membran bilipid yang di sekitar trombosit terdiri

dari beberapa glikoprotein yang berfungsi sebagai sebagai reseptor permukaan. Membran

bilipid juga merupakan tempat berlangsungnya berbagai aktivitas kompleks koagulasi

trombosit.

1. Glikoprotein Ib (GP Ib) adalah protein transmembran instrinsik dengan berat

molekular sekitar 140 kilodaltons. Glikoprotein ini merupakan tempat pengikatan

faktor willebrand (vWF). Ikatan vWF berguna untuk adhesi trombosit, yang

merupakan fungsi trombosit yang utama.

2. Glikoprotein IIb-IIIa (GP IIb-IIIa) merupakan kompleks membran protein yang

calsium-dependent yang berfungsi sebagai reseptor fibrinogen. Ikatan fibrinogen

berperan untuk terjadinya agregasi trombosit.

b. Mikrotubular dan Mikrofilamen

1. Mikrotubular berada di bawah membran trombosit yang membentuk pita melingkar.

Mikrotubular terdiri dari tubulin dan berperan dalam penunjang sitoskeletal trombosit

dan kontraksi sel yang distimulasi.

2. Mikrofilamen terdiri dari aktin dan berperan dalam pembentukan trombosit

pseudopod.

c. Sistem Tubular padat

Disebut sistem tubular padat karena bersifat amorphous, dan berupa material padat

elektron. Sistem secara selektif mengikat kation divalen dan merupakan reservoar

Page 2: 71648389-TROMBOSIT

kalsium trombosit (perubahan kalsium berpengaruh terhadap fungsi trombosit). Sistem

tubular padat juga merupakan tempat siklooksigenase trombosit dan sintesis

prostaglandin.

d. Granul menyimpan berbagai substansi yang dikeluarkan selama agregasi trombosit atau

sebagai substansi untuk terjadinya agregasi.

1. Granul padat adalah partikel padat elektron yang mengandung adenosine diphosphat

(ADP) dan kalsium dengan konsentrasi tinggi, demikian juga dengan serotonin dan

nukleotida lain. Substansi tersebut dilepaskan pada saat stimulasi trombosit yang

meningkatkan agregasi trombosit.

2. α- granul menyimpan berbagai protein yang dihasilkan dari stimulasi trombosit.

Mencakup faktor 4 trombosit, β-thromboglobulin, faktor platelet-derived growth,

fibrinogen, faktor V, vWF dan berbagai glikoprotein yang penting untuk adhesi,

khususnya thrombospondin dan fibronektin.

e. Kanalikuli. Sistem kanalikuli terbuka merupakan jaringan kompleks dari membran

permukaan yang terlihat seperti vakuola dalam trombosit dan menambah luas permukaan

trombosit. Granul trombosit dikeluarkan melalui sistem kanalikuli ini.

II. Gerakan Trombosit

Seperti elemen sel yang lain, keseimbangan antara produksi dan destruksi menentukan

apakah jumlah trombosit yang cukup bisa dipertahankan pada darah tepi untuk hemostasis

normal.

A. Produksi trombosit

1. Proliferasi dan maturasi

Trombosit dihasilkan dari sitoplasma megakariosit.

Page 3: 71648389-TROMBOSIT

a. Sel stem dan precursor. Megakariosit berkembang dalam sumsum tulang dari

megakaryocyte colony –forming units (CFU-Meg) yang diperoleh dari sel stem

pluripotensial.

b. Maturasi megakariosit. Sel matur menjadi lebih besar dengan jumlah lobulus

nucleus yang bertambah.

1. Megakariosit adalah sel hematopoitik terbesar dalam sumsum tulang.

Megakariosit matur dengan diameter berukuran 20-50 mdan mudah

dikenali dengan mikroskop cahaya dengan gambaran multilobular,

nucleus polypoid dan irregular, serta sitoplasma bergranul.

2. Maturasi megakariosit ditandai tidak hanya dengan perubahan

morfologik, tapi juga dengan peningkatan dalam isi DNA yang terjadi

karena pembelahan sel tidak disertai dengan mitosis setelah titik tertentu

dalam garis sel ini.

3. Megakariosit hanya berupa sel haematopoitik polipoid abnormal.

Meskipun sebagian besar megakariosit immatur berupa diploid, tapi

banyak juga yang mempunyai kromosom 4N atau 8N.

c. Pembentukan dan pelepasan Trombosit

1. Pada megakariosit matur, sitoplasma memberi gambaran morfologik

berupa granul, yang merupakan karakteristik trombosit. Protein yang

menyertai trombosit seperti vWF juga bisa diidentifikasi. Pada proses

maturasi, bentuk membran demarkasi menunjukkan gambaran

trombosit.

2. Trombosit dilepaskan dari sel matur ke dalam sinus sumsum dan

kemudian dilepaskan ke darah tepi.

2. Regulasi Humoral pada Produksi Trombosit

Page 4: 71648389-TROMBOSIT

Satu atau lebih faktor plasma berguna untuk mengontrol jumlah trombosit darah

tepi dan melalui cara yang sama dengan kontrol humoral terhadap sel darah lain.

Beberapa peneliti meyakini bahwa hal tersebut merupakan pengontrol humoral

tunggal pada produksi trombosit.

a. Thrombopoietin atau mungkin faktor lain bisa menstimulasi CFU-Meg.

b. Maturasi megakariosit distimulasi oleh thrombopoietin.

c. Produksi trombosit distimulasi juga oleh thrombopoietin.

B. Distribusi Trombosit

1. Darah Tepi dan Limpa

a. Secara normal, sekitar dua pertiga dari trombosit berada di darah tepi

denga sisa yang hampir seluruhnya berupa trombosit splenic.

b. Pada pasien asplenic, darah tepi mengandung sekitar 90% trombosit.

Sebaliknya, meningkatnya splenic dapat terlihat pada pasien dengan

splenomegali atau hipersplenismus.

2. Sumsum tulang juga merupakan tempat berkumpulnya trombosit.

C. Masa hidup Trombosit

1. Pertimbangan umum

a. Kurva survival trombosit dengan bentuk linear pada orang normal,

dimana kurva merupakan hasil linear yang merefleksikan umur dan

destruksi random trombosit.

b. Aplikasi klinis. Penentuan masa hidup trombosit berguna untuk

mengevaluasi mekanisme trombositopeni pada berbagai penyakit. Walau

Page 5: 71648389-TROMBOSIT

bagaimanapun, keputusan klinis paling banyak berdasarkan bukti masa

hidup yang pendek atau normal, karena tehnik untuk menentukan masa

hidup trombosit tidak terlalu luas digunakan.

2. Tehnik untuk menentukan masa hidup trombosit

a. Monitoring transfusi trombosit

1. Tehnik. Jumlah trombosit secara sederhana dimonitor setelah

transfusi trombosit pada pasien trombositopeni. Hal ini dapat

memberikan informasi tentang penyebab kelainan.

a. Jika terdapat kegagalan sumsum tulang (misalnya pada

aplasia atau leukemia akut), transfusi trombosit dapat

meningkatkan jumlah trombosit selama dalam (3-4) hari.

b. Jika destruksi trombosit sebagai penyebab, transfusi

trombosit mempunyai survival trombosit yang pendek yang

ditunjukkan dengan tidak adanya perubahan dalam hasil

pengukuran atau meningkat sedikit.

2. Keuntungan. Transfusi trombosit adalah tehnik sederhana yang

masih digunakan dan penting untuk tata laksana pasien dengan

trombositopeni yang berat. Selain itu, ini tidak memberikan risiko

tambahan.

3. Kerugian.

a. Tehnik ini terbatas penggunaannya, hanya akurat pada

pasien trombositopeni berat.

b. Hasil dari metode ini dipengaruhi oleh sensitisasi

sebelumnya terhadap produk darah, mulai dari saat pasien

mendapat trombosit dari orang lain. Mekanisme dasar

trombositopeni mungkin disebabkan produksi trombosit

yang menurun, tetapi transfusi berulang bisa menstimulasi

Page 6: 71648389-TROMBOSIT

produksi antibodi anti trombosit, menyebabkan destruksi

pada transfusi trombosit.

b. Radiolabeling

1. Tehnik. Kemampuan hidup trombosit ditentukan dengan

pengukuran radioaktivitas dari sampel darah setelh infus trombosit

in vitro dengan radioisotop.

a. Chromium 51 (51CR) digunakan untuk mempelajari

gerakan trombosit

b. Indium 111 (111In) menjadi isotop pilihan pada banyak

laboratorium karena memberikan labeling yang lebih besar

serta lebih efisien dibandingkan 51Cr. Hal ini

memungkinkan untuk dilakukan studi autolog pada pasien

trombositopenia dengan dosis radiasi yang lebih rendah.

2. Keuntungan. Radiolabeling lebih sensitif daripada pengukuran

jmlah trombosit. Radiolabeling juga memiliki standardisasi yang

bagus, dan studi autolog bisa dilakukan pada banyak pasien.

3. Kerugian.

a. Radiolabeling memberikan efek radiasi terhadap pasien

b. Radiolabeling trombosit tidak digunakan secara luas, dan

membutuhkan laboratorium khusu.

c. Pada pasien dengan trombositopeni berat (khususnya ketika 51Cr digunakan), perlu digunakan trombosit sebagai subjek

untuk meningkatkan destruksi sebagai hasil sensitisasi

sebelumnya.

c. Farmakologi Labeling

Page 7: 71648389-TROMBOSIT

1. Tehnik. Pembentukan trombosit baru ditentukan dengan mengukur

aktivitas siklooksigenase trombosit setelah pemberian aspirin

single dose.

a. Aspirin mencegah metabolisme asam arakhidonat melalui

jalur siklooksigenase yang irreversibel.

b. Produksi trombosit sama dengan destruksi trombosit dan

aktivitas siklooksigenase juga merefleksikan masa hidup

trombosit.

2. Keuntungan. Farmokologik labeling selalu autolog, memerlukan

fasilitas laboratorium yang minimal dan pasien tidak terpapar

dengan radiasi.

3. Kerugian.

a. Tenik ini digunakan hanya sebagai alat penelitian pada

sebagian kecil laboratorium dan tidak digunakan luas.

b. Tehinik berupa menghambat sementara fungsi trombosit

pada pasien trombositopeni. Tetapi terdapat beberapa

kesukaran untuk melakukan tehnik ini pada pasien

trombositopeni berat disebabkan tidak sesuainya anatara

produksi trombosit dengan kemapuan hidupnya.

c. Aspirin juga menghambat siklooksigenase megakariosit

yang mengacaukan interpretasi kurva survival trombosit

dan bisa menjelaskan ketidaksesuaian hasil dari berbagai

penilaian.

Page 8: 71648389-TROMBOSIT