71035967

9
TEKNIK SAMPLING DALAM PELAKSANAAN PENELITIAN Ria Masniari ~ u b i s ' dan Abdul Jalil Amri Arma2 ABSTRACT, To carry out a research with limitation to observe the whole population could be used methods of sampling. In order to the result of this sample could be generalized to its population, therefore drawing sample must use technical sampling. In this way sample truly represents its population, besides that it can save time, power, tools and cost and the result could be more specific and accurate. Key word : research, obsewe, population, sample, technical sampling and represents. PENDAHULUAN Pemahaman dasar yang hams dimengerti sebelum membahas lebih jauh tentaxg teknik penarikau sampel, adalali (Vincent, 1991) : 1. Populasi adalah suatu kumpulan dari nilai-nilai pengukuran tentang sesuatu sifat yang akan dipeiajari agar dapat menarik kesimpulan tentang sifat itu. 2. Elemen adalah suatu objek dapat hempa orang atau benda yang dikenakan pengukuran agar inemperoleh pengukuran tentang dia. 3. Unit penarikan sampel (sampling unit) adalah kumpulan elemen-elemen dari populasi tertentu yang tidak bersifat tumpang-tindih. Jika setiap unit penarikan sampel hanya terdiri dari satu elemen dari populasi, maka unit penarikan sampel dan elemen dari populasi adalah identik. Jika tidak maka unit penarikan sampel tidak hams selalu identik dengan elemen. 4. Kerangka (&me) adalah daftar dari unit-unit penarikan contoh. 5. Sampel adalah kumpulati dari unit-unit penadcat1 sampel yang dipilih dari suatu kerangka (frame). Dalam konsep himpunan, maka sampel merupakan himpunan bagian dari populasi. Data diperoleh dari unit-unit sampel dan digunakan untuk menggambarkan sifat populasi yang dipelajari. Sampel hanya terdiri atas sebagian unit dari populasi. 6. Parameter adalah nilai sesunggnhnya dari populasi. Parameter hanya dapat diketahui nilainya apabila kita mengamati seluruh unit dalam populasi, dengan kata lain nilai ljarameter hanya diketahui apabila peneliti menggunakan metode pencacahan lengkap yang sering disehut dengan Sensus. 7. Statistik adalah nilai yang diperoleh dari contoh (sample) yang dipergunakan untuk menduga nilai parameter. METODE PENELITIAN SURVEI Penelitian survei menurut Masri Singarimbun (1989) adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. l d3n2 Slaf Pengajarpada Bagian Kependudukan dun Bio.smlirlik I;KM liSli.

Upload: fitryani-mariska

Post on 30-Dec-2014

7 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 71035967

TEKNIK SAMPLING DALAM PELAKSANAAN PENELITIAN

Ria Masniari ~ u b i s ' dan Abdul Jalil Amri Arma2

ABSTRACT, To carry out a research with limitation to observe the whole population could be used methods of sampling. In order to the result of this sample could be generalized to its population, therefore drawing sample must use technical sampling. In this way sample truly represents its population, besides that it can save time, power, tools and cost and the result could be more specific and accurate.

Key word : research, obsewe, population, sample, technical sampling and represents.

PENDAHULUAN

Pemahaman dasar yang hams dimengerti sebelum membahas lebih jauh tentaxg teknik penarikau sampel, adalali (Vincent, 1991) : 1. Populasi adalah suatu kumpulan dari nilai-nilai pengukuran tentang sesuatu sifat yang akan

dipeiajari agar dapat menarik kesimpulan tentang sifat itu. 2. Elemen adalah suatu objek dapat hempa orang atau benda yang dikenakan pengukuran agar

inemperoleh pengukuran tentang dia. 3. Unit penarikan sampel (sampling unit) adalah kumpulan elemen-elemen dari populasi

tertentu yang tidak bersifat tumpang-tindih. Jika setiap unit penarikan sampel hanya terdiri dari satu elemen dari populasi, maka unit penarikan sampel dan elemen dari populasi adalah identik. Jika tidak maka unit penarikan sampel tidak hams selalu identik dengan elemen.

4. Kerangka (&me) adalah daftar dari unit-unit penarikan contoh. 5. Sampel adalah kumpulati dari unit-unit penadcat1 sampel yang dipilih dari suatu kerangka

(frame). Dalam konsep himpunan, maka sampel merupakan himpunan bagian dari populasi. Data diperoleh dari unit-unit sampel dan digunakan untuk menggambarkan sifat populasi yang dipelajari. Sampel hanya terdiri atas sebagian unit dari populasi.

6. Parameter adalah nilai sesunggnhnya dari populasi. Parameter hanya dapat diketahui nilainya apabila kita mengamati seluruh unit dalam populasi, dengan kata lain nilai ljarameter hanya diketahui apabila peneliti menggunakan metode pencacahan lengkap yang sering disehut dengan Sensus.

7. Statistik adalah nilai yang diperoleh dari contoh (sample) yang dipergunakan untuk menduga nilai parameter.

METODE PENELITIAN SURVEI

Penelitian survei menurut Masri Singarimbun (1989) adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok.

l d3n2 Slaf Pengajarpada Bagian Kependudukan dun Bio.smlirlik I;KM liSli.

pdiipdl
Rectangle
Page 2: 71035967

Ria - Masniari L., an Abdul Jalil A&, Teknik Sampling Dalam Pelaksanaan Penelitian 60

Penelitian survei digolongkan menjadi 2, yakni penelitian deskriptif dan analitik. Didalam penelitian survei deskriptif,' penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat. Oleh sebab itu penelitian deskriptif ini sering disebut penelitian penjelajahan (Exploratoty study). Didalam survei deskriptif pada umumnya penelitian menjawab pertanyaan bagaimana (how) (Soekidjo, 1993).

Sedangkan survei analitik, penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Survei analitik ini pada umumnya berusaha menjawab pertanyaan mengapa (why), oleh sebab itu juga disebut penelitian penjelasan (explanatory study). Lebih lanjut, penelitian survei yang bersifat analit& ini dibedakan lagi menjadi 3 macam, yakni :

+ Seksional Siang (Cross sectional)

Didalam penelitian seksional silang, variabel sebab dan akibat yang terjadi pada obyek penelitian diukur atau dikwnpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Pengumpulan data untuk jenis penelitian ini, baik untuk .ir&dbel sebab (independent variable) maupun variabel akibat (dependent variable) dilakukan secara bersama-sama atau sekaligus.

+ Studi Retrospektif (Retrospective study)

Penelitian ini adalah penelitian yang berusaha melihat ke belakang (backward looking), ariinya pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah tejadi. Kemudian dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya atau variabel-variabel yang mempengmhi akibat tersebut. Dengan perkataan lain dalam penelitian retrospektif ini berangkat dari variabel dependent, kemudian dicari variabel independentnya.

+ Studi Prospektif (prospective study)

Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat melihat ke depan (forward looking), artinya penelitian dimulai dari variabel penyebab, kemudian diikuti akibatnya pada waktu yang akan datang. Dengan kata lain penelitian berangkat dari variabel independent kemudian diikuti akibat dari variabel independent tersebut terhadap variabel dependent.

Agar penelitian yang menggunakan metode survei dapat berhasil dengan baik, maka diperlukan sejumlah langkah-langkah perencanaan dm pelaksanaan survei, sebagai berikut (Vincent, 1991) : 1. Merumuskan tujuan dari survei. 2. Mendefisikan populasi penelitian secara jelas yang mempakan agregat dari mana sampel

dipilih. 3. Mengumpulkan data yang relevan dengan tujuan dari sunlei, serta sedapat mungkin

menghindari terlalu banyak mengumpulkan data yang nantinya tidak dirnanfaatkan. 4. Memilih instrumen pengukuran dan metode wawancara, maka pewawancara perlu

memahami secara baik tentang butir-butir pertanyaan yang ada serta dalam proses wawancara perlu mengusahakan agar mampu menjaring jawaban yang objektif.

5. Menentukan kerangka penarikan sampel (sampling fiame). Sebelum memilih sampel, populasi harus dibagi ke dalam bagian-bagian yang disebut satuan penarikan sampel atau unit penarikan sampel (sampling units). Unit-unit penarikan sampel ini hams mencakup keseluruhan populasi dan mereka hams tidak bersifat tumpang-tindih, dalam pengdan bahwa setiap elemen dalam populasi termasuk hanya ke dalam satu unit penarikan sampel.

6 . Memilih sampel dari kerangka penarikan sampel yang telah ditetapkan, dengan menentukan ukuran sampel (sample size) yang didasarkan kepada pertimbangan tingkat ketelitian yang diinginkan peneliti, kendala dana, wakty dan tenaga yang ada.

Page 3: 71035967

INFO KSEHATAN, Volume VII, Nomor I, ,Waret 2003 61

7. Pengorganisasian pekerjaan l a p a n p dimana orang-orang yang akan diterjunkan dalam survei hams memperoleh pelatihan yang berkaitan dengan metode pengukuran, penafsiran atas butir-butir pertanyaan dalam daftar pertanyaan, d m hal lain pang terkait agar mencegah kegagalan atau kesalahan yang mungkin terjadi di lapangan.

8. Proses dm tabulasi data lapangan. Sehubungan dengan hal ini ada dua langkah yang dapat d i l a k u k ~ yaitu : a. Mengedit daftar pertanyaan yang telah diisi dari lapangan untuk kemudian perlu

mengambil tindakan korektif apabila ditemukan adanya kesalahan-kesalahan. b. Mentabulasikan data lapangan itu untuk selanjutnya dianalisis sesuai dengan prosedur

analisis data yang ada. Dalam hal ini dapat menggunakan berbagai metode statistika yang ada yang relevan dengan infonnasi yang diinginkan, dengan demikian untuk data yang sama dapat menggunakan metode pendugaan yang berbeda.

9. Membelikan rekomendasi untuk survei mendatang, dengan memperhatikan hal-hal yang ditemukan dalam pelaksanaan survei saat ini. Survei yang dilakukan saat ini dapat dijadikan petunjuk berharga untuk s w e i mendatang, misalnya informasi tentang mean (nilai rata- rata) d m simpangan baku (standar deviation) dari data dapat dipakai untuk menentukan ukuran sampel (sample size) untuk survei sejenis dimasa mendatang, demikian pula infonnasi yang berkaitan dengan keragaman pengukuran serta ongkos untuk memperoleh data dapat dijadikan petunjuk berharga untuk merencanakan survei dimasa mendatang. Berbagai kelemahan dari survei juga perlu diungkapkan agar menjadi bahan koreksi nntuk survei mendatang sehingga kesdahan-kesalahan serupa tidak akan temlang dalam s w e i mendatang.

KEGLNAAN METODE SAMPLING

Ke,waan sampling didalam penelitian antara lain sebagai berikut (Soekidjo, 1993) :

1. Menghemat biaya

Proses pelaksanaan penelitian yang mencakup alat penelitian, pengumpulan data, pengolahan data dan sebagainya memerlukan biaya yang relatif besar. Bila penelitian dilakukan terhadap selwuh obyek yang diteliti tentu akan memakan banyak biaya, dengan sampling biaya tersebut dapat ditekan atau dikurangi.

2. Mempercepat pelaksanaan penelitian

Penelitian yang dilakukan terhadap obyek yang banyak akan memakan waktu yang lebih lama dibanding penelitian yang dilakukan terhadap sebagian obyek.

3. Menghemat tenaga

Pelaksanaan penelitian yang dilakukan terhadap seluruh obyek populai &an memerlukan tenaga yang lebih banyak bila dibandingkan penelitian yang dilakukan terbadap sebagian populasi saja

4. Memperluas dadg lingkup penelitian

Penelitian yang dilaknkan terhadap selmh obyek &an memakan waktu, tenaga biaya dan fasilitas-fasilitas lain yang lebih besar. Bila penelitian dilakukan terhadap sampel maka dengan tenaga, waktu d m biaya yang sama dapat dilakukan penelitian yang lebih luas mang lingkupnya.

Page 4: 71035967
Page 5: 71035967

INFO KSEHATAN, Volume VII, omo or I, Maret 2003 63

2. Pengambilan Sampel Acak Sistematik . Disebut juga Sisternatic Random Sampling. Sampling ini lebih efisien dibanding

Sampling Random Sederhana. Sesuai dengan namanya, maka teknik ini memiliki suatu aturan sistematik tertentu dalam penankannya.

Persyaratan penggunaan pe&ikan sampel acak sistematik sebagai berikut (Vincent, 1991) :

Unit-unit dalam populasi b m s diketahui terlebih dahulu dengan jelas serta dapat diidentifikasi dengan tepat, sehingga kerangka penarikan sampe: dapat dibentuk. Unit-unit penarikan sampel haus tersusun teratur membentuk populasi teratur atau tersusun secara acak, perlu dihindari penggunaan pada populasi periodik. Keuntungan dari teknik ini adalah perencanaan dan penanganan di lapangan mudah, sarnpel tersebar di daerah populasi, serta mungkin diperoleh ketepatan yang lebih daripada sampel random sederhana Sedangkan kemgiannya adalah selain membutuhkan daftar populasi dapat pula ketepatan berhang bila ada periodesitas yang tidak diduga sebelumnya (UI, 1984). Pada dasamya pemilihan teknii ini menggunakan dua metode sebagai beitkut (Vincent, 1991) : Metode 1, dengan langkah-langkah sebagai berikut : Tentukan selang (interval) k, dimana k = Nln; N adalah ukuran populasi, sedangka n adalah ukuran sampel sistematik Pilih unit pertama secara acak. Pemilihan dilakukan untuk unit-unit bernomor urut 1 sampai k. Andaikan yang terpilih pertama kali adalah unit bernomor umt g, maka unit-unit selanjutnya adalah (n-l)k+g. Metode 2, sebagai benkut : Tentukan selang penarikan sampel dengan k = N/n, dimana k hams bilangan integer. Pilih unit pertama secara acak dari kerangka penarikan sampel. Pemilihan dilakukan untuk unit-unit bemomor urut antara 1 sampai N. Pemilihan unit-unit berikutnya diteutukan secara sirkuler dengan tetap memperhatikan urutan selang penarikan sampel sebesar k. Penentuan ukuran sampel mtuk pendugaan rata-rata populasi dengan menggunakan nunus sebagai berikut :

w2 /rZ

Sedangkan penentuan ukuran srunpel untuk pendugaan nilai proporsi populasi adalah dengan menggunakan formula dibau7ah ini :

3. Pengambilan Sampel Acak Berlapis

Populasi dibagi menjadi beberapa stratum, kemudian pengambilan sampel dilakukan dalam setiap sh.atum. Dimana tiap stratum diusahakan homogen. Teknik ini digunakan dengan alasan pokok (Vincent, 1991) : A Data akan menjadi lebih homogen didalam setiap stratum daripada dalam populasi secara

keseluruhan.

Page 6: 71035967

Ria Masniari L., an Abdul Jalil A.,A., Teknik Sampling Dalam Pelaksanaan Penelitian 64

4 Ongkos penarikan sampel menggunakan teknik penarikan sampel h i lebih rendah dibanding dengan SRS. .

4 Pendugaan parameter terhadap populasi secara terpisah dapat diperoleh untuk setiap stratum tanpa perlu melakukan penarikan sampel tambahan. Untuk menggunakan teknik sampling a maka sekurang-kurangnya ada tiga persyaratan yang perIu dipenuhi, yaitn (Vincent, 1991) :

4 Hams ada kriteria yang akan dipergunakan sebagai dasar untuk membagi populasi itn kedalam lapisan-lapisan atau strata secara jelas dan tegas.

4 Hams ada data pendahuluandari populasi mengenai kriteria yang dipergunakan sebagai dasar stratiiikasi.

4 Harus diketahui dengan tepat jumlah unit-unit dari setiap stratum dalam populasi itu. Keuntungan dari teknik stratified ini addah semua chi dari populasi dapat tenvakili (diperoleh talcsiran mengenai karakteristik populasi lebih tepat), dimungkinkan memperoleh studi komparasikorelasi antara strata, serta secara administratif lebih memuaskan (UI, 1984). Sedangkan kerugiannya adalah tidak tettutup sampel berjauhan, rnemerlukan frame sampling serta waktulbiaya besar karena memerlnkan daftar populasi setiap strata Dalam menentukan ukuran sampel serta pengalokasiannya dapat dipergunakan beberapa metode berikut (Vincent, 1991) :

a. Metode Alokasi serupa (Equal Allocation Method)

Metode ini dipergunakan bila total banyaknya unit penarikan sampel dalam setiap stratum lebih kurang sama banyaknya, serta ragam dan ongkos per unit penarikan sampel relalif sama pula Dengan nnnus :

L LZ'C N;S; h=l n

n = L dengan alokasi : n,, =- N ~ G ~ +z2 C N~ S; L

h=l

b. Metode Alokasi Sebanding (Proportional Allocation Method)

Metode ini dipergunakan bila total banyaknya unit penarikan sampel dalam setiap stratum berbeda-beda banyaknya, serta ragam dm ongkos per unit penarikan sampel relatif sama. Dengan nnnus :

h=l n = dengan alokasi : n, =>. n

c. Metode Alokasi Neyman (Neyman Allocation Method)

Metode ini dipergunakan bila ragam setiap stratum berbeda-beda besarnya sedangkan ongkos per unit penarikan sarnpel dianggap relatif sama. Dengan rumus :

Page 7: 71035967
Page 8: 71035967

Ria Masniari L., an Abdul Jalil A.,A., Teknik Sampling Dalam Pelaksanaan Penelitian 66

5. Pengambilan Sampel Aeak Bertaqap Ganda

Proses pengambilan sampel diIakukan bertingkat baik bertingkat dua atau lebih. Penggunaan teknik multistage ini dipilih bila daftar populasi tidak tersedia serta populasi meliputi daerah yang sangat luas.

Bila kita ingin mengambil sampel dengan dua tahap misalnya, dapat dikemukakan langkah-langkah sebagai berikut (Vincent, 1991) : 4 Menentukan cluster yang tepat, misalnya sesuai dengan kondisi geografis dan ukuran yang

dapat dijangkau atau dikelola 4 Memilih sampel acak sederhana (boleh juga sistematik) yans ditarik dari kerangka

penarikan sampel berupa d&ar semna cluster. Pemilihan ini disebut tahap pertama. 4 Membentuk penarikan kerangka penarikan sampel tahap kedua berupa daftar semua elemen

yang a& di setiap cluster sampel atau cluster yang terpilih &lam pemilihan pertama. 4 Memilih sampel acak sederbana (boleh juga sistematik) bempa sebagian elemen-elemen

dari setiap cluster sampel atau cluster terpilih. Pemilihan ini disebut pemilihan tahap kedua yang menghasilkan sampel dua tahap. Penarikan sampel bertahap tunggal atau bertahap ganda dapat pula dikombinasikan dengan penarikan sampel acak berlapis (stratified random sample).

Keuntungan dari teknik ini adalah biaya transportasi berkurang d m biaya pembuatan dab populasi pun berkurang. Sedangkan kerugiannya prosedw estimasi sulit juga prosedur pengambilan sampel memerlukan perencanam yang lebih cermat sebelum penilaian dilakukan (UI, 1984).

PENGAMBILAN SAMPEL NON RANDOM

Disini, daftar pernilihan peneliti sangat berperan. Pengambilan secara random dan kaidah-kaidah probabilitas tidak dipakai disini. Sampel non random disebut juga non probability sampling. Cara pengambiian sampel nou random yang dikenal selama ini adalah sebagai berikut (UI, 1984) :

1. Convinient atau Accidental Sampling

Sampel diambil atas dasar seadanya tanpa direncanakan terlebih dahulu. Juga mengeuai jumlah sampel yang dikehendaki tidak berdasarkan pathbangan-pertimbangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan asal memenuhi keperluan saja, sehingga derajat ketenvakilannya tidak dapat dijamin. Kesimpulan yang diperoleh dari sampel akan bersifat kasar dan sementara.

2. Purposive Sampling

Pengambilan sampel dilakukan atas dasar pertimbangan peneliti semata yang menganggap bahwa unsur-unsw yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil.

3. Quota Sampling

Pengambiian sampelnya banya berdasarkan pertimbangan peneliti saja Bila pada sampel accidentid jumlah sampelnya ditentukati seadauya, maka pada sampel quota uu besar sampelnya telah diberikan jatah tertentu. Untuk sampel ini akan lebih baik bila peneliti telah benar-benar mengenal daerah maupun situasi daerah dimana akan dilakukan penyelidikan.

Page 9: 71035967

INFO KSEHATAN, Volume C71, Nomor 2, Maret 2003 67

KESALAHAN SAMPLING

Dari hasil pengukuran terhadap' unit-unit sampel dalam sampel diperoleh nilai-nilai statistik. Nilai statistik ini berbeda dengan nilai parameter. Beda ini disebut kesalahan.

Dengan mengambil sampel berarti membuka kemungkinan tejadinya kesalahan. Ini dapat dimengerti karena pada penelitian dengan sampel tidak semua unit pada populasi diukur. Kesalahan karena penelitian atau pengukuran dilakukan terhadap sampel disebut sebagai "Sampling Error".

Kesalahan tadi dapat juga terjadi diluar sampling error, seperti kesalahan perancangan kuesioner, kesalahan petugas pengumpul data dan pengolahan data yang disebut sebagai non sampling error. Sampling Error dapat dihitung besarnya. Dengan disadari adanya kesalahan, maka dikembangkan dan diusahakan berbagai teknik pengambilan sampel dengan tujuan memperkecil kesalahan tersebut .

1. Penyimpangan-penyimpangan oleh pemakaian sampel bersama-sama dengan penyimpangan bukan karena pemakaian sampel merupakan penyimpangan total yang mungkin terdapat dalam suatu penelitian. Si peneliti hams memperkecil kedua penyimpangan tersebut. dengan pemakaian metode pengambilan sampel yang tepat (baik teknis maupun size), sedangkan kesalahan bukan karena pemakaian sampel dapat diperkecil dengan perencanam dan pelaksanaan yang teliti dari penelitian yang bersangkutan.

2. Sampel yang lebih besar akan memberikan hasil yang lebih akurat, tetapi memerlukan lebih banyak waktu, tenaga, biaya dan fasilitas-fasilitas lain.

3. Pengambilan sampel acak (random) memberikan data kuantitatif yang lebih representatif dari populasi yang besar daripada pengambilan sampel non random. Tetapi sampel yang non random dapat dipergunakan untuk memaksimalkan data kualitatif dari sampel yang relatif kecil.

4. Besar kecilnya sampel bukan satu-satunya ukuran untuk menentukan representatifnya terhadap populasi. Hal itu tergantung pula pada sifat-sifat populasi yang diwakilinya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suhaimi, 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Bina Aksara, Jakarta

Depkes R.I.; 1999. Metodologi Penelitian Kesehatan; Penuntun Latihan Metode Penelitian, Badan Litbangkes R.L, Jakarta.

Gaspersr, Vincent, 1991. Teknik Penarikan Contoh untuk Penelitian Survei, Tarsito, Bandung.

Kuntoro, 1994. Pengantar Teknik Sampling, Lembaga Penelitian Universitas Airlmgga, Surabaya

Scheffer, R. L., Mendenhall W., and Ott Lyman, 1979. EIementary Survey Sampling, Third Edition. Duxbury, Boston.

Supranto, J., 1992. Telmik Sampling Untuk Survei dan Eksperimen, PT. Rineka Cipta, Jakarta