7 pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipai

Upload: mashuri-nasution

Post on 10-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 7 Pengendalian Dan Pengawasan Pembangunan Iplt Dan Ipai

    1/10

    1

    PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN

    IPLT DAN IPAL

    Pada pedoman pembangunan pengolahan air limbah domestik yang menggunakan sistem

    pengelolaan setempat atau terpusat, terdapat beberapa ketentuan yang harus dipenuhi.

    Ketentuan-ketentuan tersebut kana diuraikan pada bagian ini. Tata cara pembangunan IPLT ini

    mengacu pada Petunjuk Teknis No. CT/AL/Ba-TC/ 002/98 tentang Tata Cara Pembangunan

    IPLT Sistem Kolam.

    1. Ketentuan Umum

    1.1 Kontraktor Pelaksana

    Kualifikasi: Nilai pekerjaan yang akan dikerjakan mementukan kualifikasi kontraktor

    pelaksana. Sehingga kontraktor yang memiliki kualifikasi di bawah dari kualifikasi yang

    ditetapkan untuk pelaksanaan pekerjaan berdasarkan nilai kontrak pekerjaan tidak dapat dipilih

    untuk mengerjakan pengolahan air limbah domestik

    Jaminan Pekerjaan: Kontraktor yang akan melaksanakan pembangunan pengolahan air limbah

    domestik ini harus memiliki jaminan perkerjaan yang akan dikeluarkan oleh lembaga-lembaga

    keuangan yang berwenang untuk melakukan itu.

    Pengalaman Kerja: Harus memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun dalam pekerjaan

    pembangunan pengolahan air limbah domestik.

    Tenaga Ahli: Harus memiliki tenaga ahli dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun dalam

    bidang pekerjaan yang akan dilakukan. Jumlah tenaga ahli yang dimiliki kontraktor pelaksana

    harus mencukupi untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan pengolahan air limbah

    domestik.

    Tenaga Lapangan: Kontraktor pelaksana harus memiliki tenaga lapangan yang telah

    berpengalaman dalam bidang pembangunan pengolahan air limbah domestik dengan lama

    pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun dalam bidang pekerjaan yang akan dilakukannya.

    Jumlah tenaga lapangan yang dimiliki oleh kontraktor pelaksana harus mencukupi untuk

    melakukan pengawasan terhadap pekerjaan pembangunan pengolahan air limbah domestik.

    Peralatan yang Dimiliki: Harus memiliki peralatan sendiri untuk memudahkan pekerjaan

    pembangunan pengolahan air limbah domestik ini. Hal ini juga akan mempercepat waktu

    pekerjaan dan menghemat biaya yang harus dikeluarkan.

  • 7/22/2019 7 Pengendalian Dan Pengawasan Pembangunan Iplt Dan Ipai

    2/10

    2

    Jadwal Kerja: Kontraktor pelaksana harus memiliki jadwal yang jelas agar mudah diketahui

    tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan dan perkiraan selesainya pekerjaan pembangunan

    pengolahan air limbah domestik.

    1.2 Konsultan Supervisi

    Pengalaman Kerja: Harus memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun dalam pekerjaan

    pengolahan air limbah domestik.

    Tenaga Ahli: Harus memiliki tenaga ahli dalam pelaksanaan pembangunan pengolahan air

    limbah domestik dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun. Hal ini untuk mempermudah

    koordinasi pekerjaan bila terdapat perubahan-perubahan yang harus dilakukan di lapangan agar

    tidak mengubah sistem pengolahan air limbah domestik yang telah direncanakan.

    Tenaga Lapangan: Harus memiliki tenaga lapangan yang telah berpengalaman dalam bidang

    pembangunan pengolahan air limbah domestik dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun

    dalam bidang pekerjaan yang akan dilakukan. Jumlah tenaga lapangan yang dimiliki harus

    mencukupi untuk melakukan pengawasan terhadap pekerjaan pembangaunan pengolahan air

    limbah domestik yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana.

    1.3 Partisipasi Masyarakat

    Pertisipasi masyarakat dalam pembangaunan pengolahan air limbah domestik dapat

    mempermudah pekerjaan pembangunan yang terutama bantuan masyarakat dalam beberapa hal,

    diantaranya:

    Lokasi: Mempermudah pekerjaan pembangunan serta diperoleh akses jalan menuju lokasi

    sehingga dapat dicapai dengan mudah.

    Bahan: Mempermudah dalam hal pengadaan, yang mana dapat mengurangi waktu

    pengangkutan dan biaya pembelian bahan kerja.

    Tenaga Kerja: Mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk upah buruh dan buruh lokal

    akan berusaha membantu mempercepat penyelesaian program pembangunan.

    1.4 Peran Serta Swasta

    Peran swasta dilakukan dengan mensubstitusikan peran-peran yang dilakukan oleh pemerintah

    dalam hal perencanaan, pmbangunan dan pengolahan air limbah domestik atau sebagai

    penyandang dana. Peran swasta yang akan mempermudah pekerjaan pembangunan diantaranya:

  • 7/22/2019 7 Pengendalian Dan Pengawasan Pembangunan Iplt Dan Ipai

    3/10

    3

    Penyediaan Lokasi: berupa pemberian lokasi yang dimiliki (tanah) atau berupa bantuan dana

    untuk memperoleh lokasi yang dibutuhkan.

    Penyediaan Bahan: Harga yang terjangkau dan bersaing, baik bahan maupun alat kerja.

    Biaya pembangunan: Peran swasta dapat berupa pemberian bantuan biaya untuk melakukan

    pembangunan pengolahan air limbah domestik atau dengan membangun pengolahan air limbah

    domestik yang kemudian diserahkan kepada lembaga pengelola atau masyarakat pengelola.

    Pengolahan air limbah domestik: untuk membantu dalam operasi dan pemeliharaan pengolahan

    air limbah domestik pihak swasta dapat berperan dengan menjadi pengelola air limbah domestik

    untuk suatu kawasan. Diharapkan dengan kemampuan manajerial serta sikap yang lebih

    profesional, pihak swasta dapat melakukan pengolahan air limbah domestik dan mampu

    memlihara sistem pengolahan yang telah dibangun secara lebih baik.

    2. KETENTUAN TEKNIS

    2.1 Pekerjaan Sipil

    Persiapan

    Penyiapan Lokasi: Sebelum pekerjaan dimulai, pada lokasi yang dipilih untuk pengolahan air

    limbah domestik, harus dilakukan studi-studi yang terkait agar dampak yang timbul akibat

    perkerjaan dapat diminimalkan. Studi-studi tersebut antara lalin:

    a. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)b. Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)c. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)d. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)e. Izin lokasi pembangunan IPLT dan IPALf. Studi-studi lainnya yang dianggap perlu untuk dilakukan

    Persiapan di lokasi

    Lokasi yang akan dilaksanakan pembangunan pengolahan air limbah domestik harusdibersihkan dari tanaman yang akan menggangu pekerjaan

    Permukaan tanah harus diratakan Pemasangan papan nama proyek di lokasi pembangunan

  • 7/22/2019 7 Pengendalian Dan Pengawasan Pembangunan Iplt Dan Ipai

    4/10

    4

    Persiapan Peralatan

    Mempersiapkan alat-alat ukur tanah sesuai kebutuhan Menyediakan peralatan pengangkut tanah sisa galian Menyediakan alat-alat berat yang akan dipergunakan bila diperlukan Mempersiapkan peralatan pemasangan pondasi dan struktur bangunan Mempersiapkan peralatan mekanikal dan elektrikal yang akan dibutuhkan Mempersiapkan dan menyediakan peralatan yang diperlukan

    Persiapan Bahan

    Bahan pekerjaan yang akan digunakan harus memenuhi standar-standar yang berlaku diIndonesia, antara lain:

    o Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai spesifik bahan bangunan danspesifik teknik

    o Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBBI) 1982o Peraturan Plambing Indonesia 1979o Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961o Standar/peraturan yang telah ditetapkan

    Bahan pekerjaan yang akan digunakan Pengangkutan bahan pekerjaan ke lokasi pekerjaan Perletakan dan penyimpanan bahan yang akan dipergunakan di tempat atau lokasi yang

    disediakan

    Persiapan Pengaman Pekerjaan

    Pemasangan pengaman lalu lintas bila diperlukan

    Pemasangan papan tanda pengaman di sekitar lokasi proyek Pemasangan lampu kerja dan lampu pengaman untuk malam hari Pengaturan peletakan bahan pekerjaan

    Penggalian

    Pemasangan Pengaman: sebelum pekerjaan penggalian dilakukan harus dilakukan pemasangan

    pengaman di lokasi pekerjaan pembangunan agar kecelakaan kerja dapat dihindari

    Pemasangan Titik Kerja:Pemasangan titik kerja atau patok kerja akan mempermudah pekerjaan

    penggalian karena akan dengan mudah diketaui batas-batas wilayah dan elevasi bangunan yang

    akan digali.

  • 7/22/2019 7 Pengendalian Dan Pengawasan Pembangunan Iplt Dan Ipai

    5/10

    5

    Pembuatan Pondasi:

    Dilakukan pekerjaan galian dengan lebar dan kedalaman yang sesuai dengan gambarperencanaan/spesifikasi teknis

    Sisa tanah sisa galian dibuang ek tempat yang telah disediakan atau dipindahkan kelokasi yang telah direncanakan

    Dilakukan pembuatan platform dengan konstruksi beton bertulang sesuai dengan

    perencanaan/spesifikasi teknis

    Pemadatan dan pengurugan kembali bekas galian di sekitar lokasi yang telah dibuatPembangunan Unit-Unit

    Penggalian tanah dengan kedalaman dan lebar sesuai gambar perencanaan/spesifikasiteknis

    Dilakukan pembuatan platform dengan konstruksi beton bertulang sesuai denganperencanaan/spesifikasi teknis

    Saat pekerjaan pembangunan unit-unit pengolahan ini harus diperhatikan dan diawasidengan teliti karena kesalahan pekerjaan dapat menyebabkan terjadinya kebocoran pada

    pengelolaan

    Setelah unit pengolahan selesai dibangun sebaiknya dilakukan pengetesan kebocorandari unit

    Konstruksi Beton

    Campuran beton harus dibuat berdasarkan ukuran dan kekuatan struktur betonnya Beton bertulang yang cocok (tanpa potongan/irisan yang cacat) adalah tipe D10-200

    per-batang

    Perbandingan campuran beton dasar Air : Beton : Campuran lain adalah 1 : 3: 6, dengankekuatan daya beton lebih dari 100 mm

    Pada pekerjaan pembuatan dudukan beton untuk dasar bangunan pengol dilakukanseperti campuran di atas

    2.2Pekerjaan MekanikalPemasangan Pompa

    Berdasarkan unit-unit pengolahan air limbah yang dibangun terdapat beberapa unit pengolaha

    yang harus dibantu dengan pemasangan pompa untuk mempermudah/melaksanakan pengolahan

    pada air limbah. Pemasangan pompa yang dibutuhkan tersebut adalah sebagai berikut:

  • 7/22/2019 7 Pengendalian Dan Pengawasan Pembangunan Iplt Dan Ipai

    6/10

    6

    Jenis pompa yang digunakan adalah pompa yang memenuhi Standar Nasional Indonesia(SNI)

    Spesifikasi teknis pompa dilakukan oleh tenaga ahli dari penyedia pompa Pemasangan pompa dilakukan oleh tenaga ahli dari penyedia pompa Pompa yang dipasang harus dilengkapi buku panduan untuk melakukan perawatan dan

    perbaikan kecil

    PemasanganAerator

    Berdasarkan pemilihan sistem pengelolaan air limbah domestik yang dibangun terdapat

    beberapa sistem yang pengolahan biologisnya menggunakan bantuan aerator. Pedoman

    pemasangan aerator tersebut adalah sebagai berikut:

    Aerator disediakan dan harus dipasang seperti pada prencanaan unit pengolahan danharus sesuai dengan spesifikasi teknis unit pengolahan oleh tenaga ahli yang berasal

    dari penyedia aerator atau oleh orang yang memiliki pengalaman dan pendidikan untuk

    melakukan itu

    Spesifikasi tenis aerator harus memenuhiStandar Nasional Indonesia (SNI) atau standarinternasional lain yang diakui di Indonesia

    Pemasangan Perpipaan

    Pengolahan air limbah domestik membutuhkan sistem perpipaan yang berfungsi dengan baik

    karena sistem perpipaan tersebut merupakan peralatan penunjang yang sangant berpengaruh

    pada kinerja sistem pengelolaan air limbah yang dibangun. Systemsewerage (sistem jaringan

    pengumpul air limbah) dari daerah pelayanan ke influentpengolahan juga menggunakan sistem

    perpipaan yang dilengkapi dengan pemasangan manhole di beberapa lokasi untuk

    mempermudah pengawasan sistem tersebut. Pemasangan perpipaan pada sistem pengolahan air

    limbah domestik adalah sebagai berikut: Perpipaan dipasang pada influentbangunan pengolahan dan antar bangunan pengolahan

    bila diperlukan

    Pipa yang dipasang harus memperhatikan profil hidrolis dari sistem pengolahan yangada

    Diameter pipa influent air limbah ke bangunan pengolahan harus memperhitungkanelevasi pipa pengaliran air limbah yang dilakukan secara gravitasi. Serta

    memperhitungkan volume gas yang ada pada air limbah yang dialirkan

  • 7/22/2019 7 Pengendalian Dan Pengawasan Pembangunan Iplt Dan Ipai

    7/10

    7

    Pemasangan perpipaan sewerage adalah sebagai berikut:

    Sistem perpipaan ini dipasang mulai dari sumber air limbah menuju bangunanpengolahan dengan kemiringan minimum pipa sebesar 1%

    Pipa yang dipasang harus memperhatikan profil hidrolis dari sistem pengolahan yangada

    Karena pengaliran dilakukan secara gravitasi maka penting untuk memperhitungkanelevasi lahan yang dilalui sistem ini. Dengan kedalaman pipa maksimum 7m di bawah

    permukaan tanha, maka bila lebih dari itu harus menggunakan pompa untuk menaikkan

    air limbah ke elevasi yang cukup untuk mengalir secara gravitasi.

    Pada beberapa tempat dipasang manhole untuk memudahkan pengawasan yangdilakukan terhadap sistem

    Untuk mempermudah pengaliran dalam pipa, air limbah yang berasal dari sumbersebaiknya ditampung dulu di dalam sumur pengumpul baru dialirkan ke bangunan

    pengelolaan

    2.3 Uji Coba Unit-Unit PengolahanTes Kebocoran

    Besarnya Kebocoran

    Tiap unit pengolahan yang akan diperiksa diisi dengan air sampai setinggi outletnya Lakukan penutupan pada semua katup atau tempat keluar air Diamkan selama 24 jam Periksa tinggi muka air pada outletnya setelah 1 hari Bila terjadi penurunan maka perlu diperiksa dengan cara berikut:

    K = [S / (86400 x A)] x [L/h] .(3)

    Keterangan:

    K = permeabilitas maksimum (m/detik)

    S = tinggi air yang meresap ke dalam tanah (mm/hari)

    A = luas dasar kolam (m2)

    L = kedalaman lapisan tanah di bawah dasar unit pengelolaan hingga mencapai lapisan

    tanah yang lebihpermeable (m)

    h = tekanan hidrolik (kedalaman air di unit + L) (m)

  • 7/22/2019 7 Pengendalian Dan Pengawasan Pembangunan Iplt Dan Ipai

    8/10

    8

    Tabel 1. Penanganan Kebocoran

    Satuan Hasil Perhitungan Penanganan Keterangan

    m/detik 10-6

    Harus diberi lapisan

    kedap air

    Terjadi kebocoran

    m/detik 10-7

    < K < 10-6

    Perlu perbaikan tanah Dapat terjadi resapan

    air

    m/detik K < 10-8 Tidak perlu diberi

    lapisan kedap air

    Resapan akan

    tersumbat secara

    alami

    m/detik K < 10-9

    Tidak perlu diberi

    lapisan kedap air

    Kedap air

    Letak Titik Kebocoran

    Isi unit pengolahan dengan air setinggi 1/3 bagian dari kedalaman unit Periksa ketinggian air dalam unit setelah didiamkan selama 24 jam Bia terjadi penurunan maka dapat dikatakan terjadi kebocoran pada dinding dan atau

    lantai unit sesuai tabel di atas

    Kosongkan unit dari penguji dan periksa bagian yang lembab atau proses pengeringanlama

    Tes Pembangkit Tenaga/Energi

    Pembangkit tenaga dari PLN

    Periksa tegangan yang ada Periksa semua saklar pada posisi mati Pindahkan saklar utama pada posisi hidup

    Pembangkit tenaga dari generator

    Pastikan semua baut dalam keadaan kencang Periksa jumlah bahan bakar dan minyak pelumas Periksa air radiator, tegangan fan belt dan baterai

  • 7/22/2019 7 Pengendalian Dan Pengawasan Pembangunan Iplt Dan Ipai

    9/10

    9

    3. PROFIL HIDROLIS IPLT DAN IPAL

    a) Profil Hidrolis Unit Pengelolaan Masukkan air untuk pengujian ke dalam bangunan pengolahan air limbah domestik Periksa limpahan air pada pelimpah, kalau elevasi air pelimpah tidak merata maka

    perlu penyesuaian ketinggian pelimpah

    Uji semua pipa pembuang, katup, pintu air dan pompa-pompa yang ada

    b) Profil Hidrolis Sistem Sewarage Masukkan air untuk pengujian ke dalam pipa pembawa air limbah Periksa limpahan air kalau elevasi air pelimpah tidak merata atau tidak mengalir

    maka perlu penyesuaian elevasi pipa antara inlet dan outlet pada tiap pipa

    Uji semua pipa pembuang, katup, air dan pompa-pompa yang adac) Profil hidrolis bangunan pengelolaan

    Buka katup/pintu air pada semua unit Masukkan air penguji melalui inlet bangunan pengolahan secara terus menerus

    selama pengukuran

    Periksa pelimpah pada outlet masing-masing unit Bila terjadi limpahan berarti terjadi pengaliran secara gravitasi pada bangunan

    pengelolaan

    Ukur tinggi muka air pada masing-masing pelimpah Bandingkan tinggi muka air tersebut dengan profil hidrolis perencanaan Bila tinggi muka air/profil hidrolis tidak sama dengan profil perencanaan maka

    periksa kebali/atur ketinggian pelimpah tiap unit dan perbaiki pelimpah yang salah

    4. TARA CARA PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN IPLTDAN IPAL

    4.1 Penyiapan Biomassa

    a) Pilih bibit mikroorganisme yang berasal dari sistem pengelolaan dan jenis air limbahyang sama. Jika tidak tersedia tetap diperlukan periode aklimitasi sebelum populasi

    mikroorganisme berproduksi secara cepat

    b) Prioritas pengunaanbibit mikroorganisme sebagai pengganti bila bibit dari sistempengelolaan dan jenis air limbah yang sama tidak ada adalah:

    i. Lumpur dari ruang sedimentasi akhirii. Cairan pada reaktor aerasi

    iii. Cairan pada digester aerobik

  • 7/22/2019 7 Pengendalian Dan Pengawasan Pembangunan Iplt Dan Ipai

    10/10

    10

    c) Dilakukan pengujian mikroskop pada bahan bibit (seeding) agar kualitasnya diketahui.Kualitas mikroorganisme yang baik adalah dalam bentuk kehidupan mikroskopik yang

    lebih tinggi dan dalam jumlah yang cukup

    d) Lakukan pengujian laju penggunaan oksigen pada masing-masing sampel agar terjaminkualitas bibit yang baik

    e) Pencapaian kondisi tunak (steady state)Pencapaian tahap tunak untuk tiap bangunan pengolahan memiliki waktu yang berbeda-beda

    utnuk tiap sistem pengelolaan secara biologis. Pada umumnya antara 4-12 minggu, percepatan

    pencapaian tahap tunak ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

    Menggunakan bibit mikroorganisme yang sesuai dengan jenis air limbah Melakukan pemeriksaan/pengujian sampel air limbah secara terus menerus untuk

    parameter KOB (BOD), KOK (COD), pH, NH3 dan fosfor

    Dengan mengatur debit air limbah yang masuk sampai tercapai tahap tunak