7. bab v sejarah geologi

3
68 BAB V SEJARAH GEOLOGI Sejarah geologi pada daerah penelitian dimulai pada Kala Oligosen pada kondisi lingkungan darat, dimana pada kala ini terjadi aktivitas vulkanik. Aktivitas vulkanik yang terjadi berupa erupsi yang bersifat efusif yang mengeluarkan material berupa aliran lava ( lelehan) yang bersifat basaltik membentuk satuan Basal porfiri. Setelah pembentukan satuan Basal porfiri terjadi proses kenaikan muka air laut yang menyebabkan lingkungan darat berubah menjadi lingkungan laut dangkal Pada Kala Miosen Tengah dalam kondisi laut dangkal terendapkan material- material halus berukuran lempung membentuk satuan batulempung karbonatan, pada proses pengendapan ini dipengaruhi oleh penurunan dan kenaikan muka air laut sehingga menyebabkan perselingan batulempung dengan batugamping pasiran. Kemudian terjadi aktivitas tektonik pada daerah penelitian,

Upload: chrizt-anak-batu

Post on 30-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 7. Bab v Sejarah Geologi

68

BAB V

SEJARAH GEOLOGI

Sejarah geologi pada daerah penelitian dimulai pada Kala Oligosen pada

kondisi lingkungan darat, dimana pada kala ini terjadi aktivitas vulkanik.

Aktivitas vulkanik yang terjadi berupa erupsi yang bersifat efusif yang

mengeluarkan material berupa aliran lava ( lelehan) yang bersifat basaltik

membentuk satuan Basal porfiri. Setelah pembentukan satuan Basal porfiri terjadi

proses kenaikan muka air laut yang menyebabkan lingkungan darat berubah

menjadi lingkungan laut dangkal

Pada Kala Miosen Tengah dalam kondisi laut dangkal terendapkan

material- material halus berukuran lempung membentuk satuan batulempung

karbonatan, pada proses pengendapan ini dipengaruhi oleh penurunan dan

kenaikan muka air laut sehingga menyebabkan perselingan batulempung dengan

batugamping pasiran. Kemudian terjadi aktivitas tektonik pada daerah penelitian,

akibat pengaruh gaya kopel yang diikuti dengan gaya kompresi (gaya tekan)

menghasilkan tegasan utama yang Utara Baratlaut–Selatan Menenggara

menyebabkan terbentuknya kekar pada batuan. Gaya kompresi terus berlanjut

hingga melewati batas plastisitas batuan mengakibatkan batuan mengalami

pergeseran membentuk Sesar geser Lombok. Sesar geser ini memotong satuan

basal porfiri dan batulempung karbonatan. Sesar geser ini bersifat menganan(

dekstral strike-slip fault).

68

Page 2: 7. Bab v Sejarah Geologi

69

Setelah itu dilanjutkan proses pengendapan material – material yang

bersifat karbonat pada lingkungan laut dangkal membentuk satuan batugamping,

proses pengendapan ini berlangsung hingga kala Pliosen.

Setelah proses pada daerah penelitian berlangsung proses-proses geologi

muda berupa proses pelapukan, penelanjangan (denudasional), dan sedimentasi.

Proses tersebut masih terus berlangsung sampai sekarang.