6.tabel volume batang di bawah pangkal tajuk jenis tengkawang

9
131 TABEL VOLUME BATANG DI BAWAH PANGKAL TAJUK JENIS TENGKAWANG (Shorea macrophylla) DI PT GUNUNG GAJAH ABADI, KALIMANTAN TIMUR (Clearbole Volume Table for Tengkawang (Shorea macrophylla) in PT Gunung Gajah Abadi, East Kalimantan) Oleh/By : Abdurachman 1) dan Sri Purwaningsih 2) 1 Balai Besar Penelitian Dipterokarpa, Samarinda 2 Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Ciamis ABSTRACT Clearbole Volume Table for tengkawang (Shorea macrophylla) at makes to help encrease estimate of volume of that species. It was based on 51 selected sample trees taken from the field. Five regression equation were used ti develop model based on diameter. The best model based on determinant coefficient (R 2 ), agregatif deviation (SA) and average deviation (SR). the result showed that the regression equations were use for of volume were Log V = -3.3545 + 2.2249 log d - 3.9328 (1/d) with standard error 0.1162, determinant coefficient (R 2 ) 0.9727, agregatif deviation (SA) -1.54% and average deviation (SR) 3.26%. Key Words : Diameter, volume table, tengkawang (Shorea macrophylla). ABSTRAK Tabel volume batang jenis tengkawang (Shorea macrophylla) dibuat untuk membantu meningkatkan taksiran dari volume dari jenis tersebut. Sebanyak 51 sampel pohon model diambil dari areal penelitian. Penyusunan model regresi terdiri dari 5 persamaan dengan berdasar pada peubah bebas diameter. Pemilihan model terbaik berdasarkan koefisien determinasi (R 2 ), simpangan agregat (SA) dan simpangan rata-rata (SR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa model persamaan yang digunakan adalah Log V = -3.3545 + 2,2249 log d - 3,9328 (1/d) dengan kesalahan baku 0,1162, koefisien determinasi (R 2 ) 0,9727, simpangan agregatif -1,54% dan simpangan rataan (SR) 3,26%. Kata Kunci : Diameter, tabel volume, tengkawang (Shorea macrophylla).

Upload: nurmukhlis

Post on 28-Sep-2015

4 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

..............

TRANSCRIPT

  • 131

    TABEL VOLUME BATANG DI BAWAH PANGKAL TAJUK JENIS TENGKAWANG(Shorea macrophylla) DI PT GUNUNG GAJAH ABADI, KALIMANTAN TIMUR

    (Clearbole Volume Table for Tengkawang (Shorea macrophylla) in PT Gunung Gajah Abadi, East Kalimantan)

    Oleh/By :Abdurachman1) dan Sri Purwaningsih2)

    1Balai Besar Penelitian Dipterokarpa, Samarinda2Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Ciamis

    ABSTRACT

    Clearbole Volume Table for tengkawang (Shorea macrophylla) at makes to help encrease estimate ofvolume of that species. It was based on 51 selected sample trees taken from the field. Five regressionequation were used ti develop model based on diameter. The best model based on determinantcoefficient (R2), agregatif deviation (SA) and average deviation (SR). the result showed that theregression equations were use for of volume were Log V = -3.3545 + 2.2249 log d - 3.9328 (1/d) withstandard error 0.1162, determinant coefficient (R2) 0.9727, agregatif deviation (SA) -1.54% andaverage deviation (SR) 3.26%.

    Key Words : Diameter, volume table, tengkawang (Shorea macrophylla).

    ABSTRAK

    Tabel volume batang jenis tengkawang (Shorea macrophylla) dibuat untuk membantu meningkatkantaksiran dari volume dari jenis tersebut. Sebanyak 51 sampel pohon model diambil dari arealpenelitian. Penyusunan model regresi terdiri dari 5 persamaan dengan berdasar pada peubah bebasdiameter. Pemilihan model terbaik berdasarkan koefisien determinasi (R2), simpangan agregat (SA)dan simpangan rata-rata (SR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa model persamaan yangdigunakan adalah Log V = -3.3545 + 2,2249 log d - 3,9328 (1/d) dengan kesalahan baku 0,1162, koefisien determinasi (R2) 0,9727, simpangan agregatif -1,54% dan simpangan rataan (SR) 3,26%.

    Kata Kunci : Diameter, tabel volume, tengkawang (Shorea macrophylla).

  • I. PENDAHULUAN

    Perangkat penduga volume pohon yangmempunyai ketelitian yang tinggi diperlukandalam rangka memperoleh penaksiran potensisuatu tegakan. Hal ini diperlukan untukperencanaan hutan setelah pelaksanaaninventarisasi dengan data yang akurat. Akinnifesi (1995) menyatakan penggunaan teknik yangtepat, handal dan up to date dalam pendugaanyang benar untuk volume pohon kayu bergunadalam efisiensi pengelolaan potensi tegakan.Tabel volume lokal (tarif) akan sangat membantu pengelolaan hutan setempat didalam penyusunan rencana dan pengaturan hasil hutan.

    Pendugaan volume dengan menggunakanangka bentuk batang dalam penaksiran potensitegakan akan memberikan perbedaan nilai yangbesar dari kondisi yang sebenarnya. Bambangdan Wahyono (1996) menyatakan penaksirandengan cara menggunakan angka bentuk batangyang umum diguna- kan sebesar 0,7 didugamerupakan salah satu sumber kesalahan dalampenaksiran sehingga dapat mengakibatkanperbedaan yang cukup besar antara angkataksiran dengan angka sebenarnya.

    Berdasarkan hal diatas, maka tujuan daripenyusunan tabel ini adalah untuk meningkatkanketelitian dan keseksamaan dari hasilinventarisasi massa tegakan dari jenis pohonyang bersangkutan, dengan harapan bergunadalam kegiatan timber cruising di lapangandalam rangka menyusun rencana-rencanapengelolaan hutan pada daerah tersebut.

    II. RISALAH JENIS

    Tengkawang buah (Shorea macrophylla)adalah salah satu jenis dari sukudipterocarpaceae. Secara geografis penyebaranjenis berada di Borneo yang secara ekologitumbuh pada tanah latosol, podsolik merahkuning dan podsolik kuning pada tanah rendahyang tergenang selama musim hujan dan di tepisungai sampai ketinggian 1.300 m dpl. PohonTengkawang buah memiliki kayu dengankekuatan sedang, bisa mencapai ketinggianmelebihi 50 m dengan banir mencapai 2 m dandiameter mencapai >130 cm. Sebagaimana jenisdari Shorea lainnya kegunaan kayu dari jenis iniadalah bangunan perumahan sebagai rangka,balok, galar, pintu, jendela, lantai dsb. Selain itudigunakan juga untuk pembuatan vinir dan kayulapis. Adapun jenis ini memiliki berat jenis 0,40(0,29 - 0,60) dan kelas kuat III - IV serta kelasawet III - V (Soerianegara dan Lemmens, 1994;Martawijaya et al., 1981).

    III. KEADAAN UMUM LOKASI PENELI-TIAN

    a. Letak dan Luas

    Pengusahaan hutan alam produksi PT.Gunung Gajah Abadi berdasarkan SK HakPengusahaan Hutan No. 314/Kpts/Um/7/1973tanggal 4 Juli 1973, semula dengan nama PT.Gunung Gajah. Perubahan nama berdasarkanAkte Notaris H. Bebasa DL, SH No. 129 tanggal28 Januari 1982 serta Surat Keputusan MenteriPertanian No. 833/Kpts/Um/1982 tanggal 28Nopember 1982. Perpanjangan hak pengusahaanberdasarkan Surat Menteri Kehutanan No.891/Menhut-IV/1994 tanggal 10 Juni 1994 yangkemudian ditetapkan dengan Surat Keputusan

    132

    JURNAL PENELITIAN DIPTEROKARPA Vol. 6 No. 2, Desember 2012

  • Menteri Kehutanan No. 261/Kpts-IV/1997tanggal 19 Mei 1997 dengan luas areal hutan81.000 ha.

    Areal pengusahaan hutan terletak dalamkelompok hutan Sungai Seleq yang termasukBagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH)Muara Wahau, CDK Mahakam Tengah. Bataspersekutuan areal adalah sebagai berikut :

    - Sebelah utara : HPH PT. Alas Helau

    - Sebelah timur : HPH PT. Dharma SatyaNusantara dan PT Basuimex

    - Sebelah selatan : HPH PT. Kayu Kalimantan

    - Sebelah barat : HPH PT. Gunung Raya UtamaTimber Ind.

    Secara administrarif berada dalam wilayahKecamatan Muara Wahau, Kabupaten KutaiTimur, Propinsi Kalimantan Timur.

    b. Kondisi Iklim

    Tipe iklim menurut Schmidt dan Ferguson(1951) di areal HPH PT. Gunung Gajah Abaditergolong tipe A (Q = 11,4%). Rata-rata curahhujan 2.580 mm per tahun, dengan curah hujanrata-rata bulanan tertinggi pada bulan Desemberdan terendah pada bulan Agustus. Suhu udara berkisar antara 21o-35oC dengan temperaturrata-rata 26C.

    c. Kondisi Tanah

    Dominansi jenis tanah yang ditemukan padawilayah areal hutan terdiri atas empat jenis yaitualluvial kelabu dan coklat, latosol dan podsolik.Tanah alluvial dicirikan dengan belum terbentuk- nya solum tanah, tekstur liat dan pasir kurang dari 50% struktur pejal dan warna tanah kelabu.Tanah podsol mempunyai solum yang dangkal,kurang dari 1 m, peka terhadap erosi, warna tanah kelabu hingga kuning. Komplek podsol merupa-

    kan perpaduan antara podsolik merah kuningdengan latosol-litosol, solum agak tebal 1 - 2 m,tekstur beraneka ragam, strukturnya gumpalsampai pejal. Tanah latosol mempunyai solumyang sangat tipis kurang dari 50 cm, teksturnyaberaneka ragam, umumnya berpasir tanpastruktur. Jenis batuan dasar yang ditemukanadalah berupa batuan sedimen dengan bahanpengeras.

    d. Topografi

    Berdasarkan peta topografi denganklasifikasi berdasarkan SK Mentan 837/Kpts/Um/11/1980, maka areal hutan pengusahaanmeliputi: kondisi landai (53%), berbukit-bukit(9%) dan bergelombang berat (38%). Dengankeadaan lapangan berupa tanah kering seluas90% dan sisanya berupa hutan rawa (basah).Ketinggian areal hutan berada pada kisaran 100 -400 m dpl.

    e. Hidrologi

    Daerah Aliran Sungai (DAS) dan sub-DASyang melintasi konsesi hutan mencakup beberapa sungai, yaitu Sungai Seleq, Sungai Jamtak danSungai Melgoan.

    f. Vegetasi dan Penutupan Lahan

    Dengan tipe hutan hujan tropika mempunyaikomposisi jenis dominan dengan potensi yangcukup besar untuk jenis komersial, terutama darisuku dipterocarpaceae (lebih dari 65%). Jenis-jenis yang termasuk dalam kategori langka ataudilindungi masih ditemukan cukup besar padaareal hutan yaitu sebesar 8,63%.

    Kondisi penutupan lahan pada areal hutanberdasarkan peta penafsiran citra landsat tahun2000 menunjukkan kondisi dan luasan arealsebagai berikut :

    133

    TABEL VOLUME BATANG DI BAWAH PANGKAL TAJUK JENIS TENGKAWANG.....Abdurachman dan Sri Purwaningsih

  • Hutan Produksi Terbatas :

    - Hutan primer (virgin forest) = seluas 25.601ha

    - Bekas tebangan (log over area) = seluas18.688 ha

    Hutan Produksi Tetap :

    - Hutan primer (virgin forest) = seluas 5.789 ha

    - Bekas tebangan (log over area) = seluas22.817 ha

    Areal tidak berhutan

    - Hutan Produksi Terbatas = seluas 2.711 ha

    - Hutan Produksi Tetap = seluas 5.394 ha

    g. Aksesibilitas

    Untuk mencapai lokasi areal IUPHHK PT.GGA dapat ditempuh dengan transportasi daratSamarinda - Wahau selama 10 jam.

    IV. METODE PENELITIAN

    A. Pengukuran Pohon Model

    Data pohon model dilakukan secara sengaja(purpossive sampling) untuk mendapatkansebaran yang mewakili setiap kelas diameter dandipilih yang memiliki pertumbuhan normal.Setiap pohon model diukur diameter padaketinggian 1,3 m dari permukaan tanah atau 20cm di atas banir. Tinggi pangkal tajuk dandiameter per seksi diukur dengan menggunakanalat spiegel relascope. Setiap pohon contohdibagi menjadi beberapa seksi tergantungtingginya, adapun panjang setiap seksi adalah 2m, kecuali pada awal seksi dibuat 1 m dan ujungdi bawah pangkal tajuk < 2 m.

    B. Pengolahan Data

    Pengolahan data hasil pengukuran pohonmodel di lapangan meliputi :

    1. Pengukuran diameter

    Diameter perseksi diukur dengan rumus:

    D = a x b x 2

    Dimana:

    D = Diameter per seksi; a = Jarak datar; b =Jumlah relatif unit yang masuk pada Spiegelrelascope

    2. Volume seksi per pohon

    Dasar perhitungan volume perseksi yangdipakai adalah berdasarkan rumus Smalian(Chapman dan Meyer, 1949) yaitu :

    Vi = [(Gpi + Gui)/2] x PiDimana:

    Vi = Volume seksi ke - i (m3)

    Gpi = Luas bidang dasar pangkal pada seksi-i

    Gui = Luas bidang dasar ujung pada seksi-i

    Pi = Panjang seksi-i

    3. Volume pohon model

    Volume pohon model diperoleh daripenjumlahan volume dari seksi-seksi yang mem-bentuknya yang dihitung dengan cara :

    Vpohon = Vi (i = 1,2,3n)

    Dimana:

    Vpohon = Volume pohon (m3)

    Vi = Volume seksi ke - i

    n = Banyaknya seksi

    C. Penyusunan Model Pendugaan VolumePohon

    Volume pohon diperoleh dari penjumlahanvolume per seksi pada pohon yang bersangkutan.

    134

    JURNAL PENELITIAN DIPTEROKARPA Vol. 6 No. 2, Desember 2012

  • Volume pohon kemudian dihubungkan denganpeubah bebas untuk mendapatkan persamaanvolume. Metode pendugaan volume lokal iniberdasarkan satu peubah saja yaitu diameter.

    Jumlah pohon untuk penyusunan tabelvolume ini berkisar antara 25-30 pohon denganmemperhatikan sebaran diameter (Chapman danMeyer, 1949).

    Dalam penelitian ini bentuk persamaanregresi yang disusun disajikan pada Tabel 1.

    D. Validasi Persamaan Terpilih

    Loetsch dan Haller (1973) menyatakanbahwa tabel volume lokal dibatasi olehpemakaiannya yaitu terbatas pada jenis ataukelompok dan kondisi tapak yang sama.Sedangkan menurut Spurr (1951) dan Husch

    (1963) bahwa model pendugaan volume pohonyang baik adalah persamaan yang mempunyainilai simpangan agregatif kurang dari 1% dansimpangan rataan kurang dari 10%.

    V. HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Pengukuran Pohon Model

    Jumlah pohon model yang dipakai sebagaiobyek penelitian sebanyak 51 pohon diambilyang dipilih secara purposif dengan maksuduntuk memenuhi kelas diameter didalampembuatan regresi. Pohon model tersebutmemiliki kisaran antara 10 - 80 cm yangmenyebar pada setiap kelas diameter denganinterval 10 cm. Secara grafis, sebaran diameterdari pohon model digambarkan pada Gambar 1.

    135

    TABEL VOLUME BATANG DI BAWAH PANGKAL TAJUK JENIS TENGKAWANG.....Abdurachman dan Sri Purwaningsih

    15

    89

    4

    6

    4 4

    1

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    10 20 30 40 50 60 70 80Kelas diameter (diameter class) (cm)

    Jum

    lah

    poho

    n (N

    um

    ber

    of t

    ree

    s)

    Gambar (Figure) 1. Sebaran kelas diameter pohon model Shorea macrophylla (Distribution of diameter class of Shorea macrophylla sample trees).

    No Peubah Bebas(Variable of Freedom)

    Dikembangkan oleh(developed by)

    Model rumus (formula model)

    1 2 3 4 5

    Diameter (d) Diameter (d) Diameter (d) Diameter (d) Diameter (d)

    Kopazky GehrhardtHohendl KrennHusch Bren ac Bustomi et al. (1998)

    V = b0 + b1d2

    V = b0 + b1d + b2d2Log V = b0 + b1 log dLog V = b0 + b1 log d + b2 (1/d)V = a + b log d

    Tabel (Table) 1. Persamaan regresi menduga volume pohon berdasarkan diameter setinggi dada. (Regression equation to predict wood volume based on diameter at breast height)

    Sumber (source) : Nomor 1 s/d 4 dari Loetsch dan Haller (1973)

    (Number)

  • B. Hubungan Diameter dan Tinggi

    Pengujian terhadap hubungan antaradiameter dan tinggi diperlukan untuk pembuatanmodel pendugaan volume. Hal ini penting karenamenyangkut persamaan yang akan dibuat dengan berdasarkan diameter saja atau keduanya.Persamaan hanya berdasarkan diameter (tarif)dapat dilakukan jika dalam pengujian terdapathubungan yang erat diameter dan tinggi.

    Rekapitulasi hasil perhitungan denganmencobakan hubungan antara diameter dantinggi dapat terlihat pada Tabel 2.

    Hasil perhitungan koefisien korelasi (r)memiliki nilai yang besar. Hal ini dapatdibandingkan dengan nilai yang tertera tabel taraf signifikansi 0,01 sebesar 0,351 (Snedecor danCochran, 1967). Dengan demikian terdapathubungan yang signifikan yang dinyatakandengan r hitung > r tabel.

    Berdasarkan hal tersebut penyusuananpersamaan volume dapat dengan menggunakansatu variabel saja yaitu diameter (Tarif).

    Kurva hubungan regresi diameter dan tinggidapat dilihat pada Gambar 2.

    Dari Gambar 2 dilakukan analisis kurvatinggi. Hasil analisis kurva tinggi untuk jenis iniditunjukkan dalam Tabel Analisis Varians(Anova) seperti disajikan pada Tabel 3.

    Besarnya nilai F-hitung dari F-tabelmenunjukkan ada perbedaan yang signifikanterhadap persamaan yang dibuat, sehingga adakerterkaitan antara variabel yang dicobakan yaitu diameter dan tinggi.

    C. Penyusunan Persamaan Volume

    Analisis persamaan regresi dari limapersamaan yang dibuat dalam penyusunan tabelvolume lokal (tarif) dari dari jenis Shoreamacrophylla disajikan pada Tabel 4.

    136

    JURNAL PENELITIAN DIPTEROKARPA Vol. 6 No. 2, Desember 2012

    y = -0.0038x2 + 0.451x + 4.887R2 = 0.619

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

    Diameter (diamater) (cm)

    Tin

    ggi (h

    eigh

    t) (m

    )

    Gambar (Figure) 2. Kurva hubungan diameter dan tinggi pohon model (Curve of relationship between diameter and high of crown base of sample trees)

    No(Number)

    Jenis (species) Persamaan (Equation) Koefisien

    Korelasi (Coef. Correlation)

    Koefisien Determinasi (Coef.

    Determination)

    Kesalahan baku (Standard

    Error)1. Shorea

    macrophylla T = 4, 887 + 0 ,451 D -0,0038 D2

    0,7867 0,6190 2,6858

    Tabel (Table) 2. Persamaan regresi hubungan antara diameter dan tinggi bebas cabang untuk jenis Shorea macrophylla (Regression equation of relationship between diameter dan heigh of crown base of Shorea macrophylla)

  • Dari hasil analisis tersebut terlihat nilai ryang besar, selanjutnya nilai ini dapat diujidengan melihat besarnya r-tabel pada tarafsignifikansi 0,01 memiliki nilai 0,351 (Snedecordan Cochran, 1967). Nilai r hitung > r tabelsehingga diantara keduanya peubah tersebutterdapat hubungan yang signifikan.

    Perhitungan analisis variasi dari persamaanini ditunjukkan dalam Tabel Analisis Varians(Anova) seperti disajikan pada Tabel 5.

    Besarnya nilai F-hitung dari F-tabel padaTabel 5 menunjukkan ada perbedaan yangsignifikan terhadap persamaan yang dibuat,sehingga ada keterkaitan antara variabel yangdicobakan yaitu diameter dan volume.

    Berdasarkan nilai koefisien determinasi dannilai standar eror serta nilai F-hitung dari

    persamaan yang terbentuk hasil analisis regresiyang dilakukan, maka persamaan regresi yangterpilih untuk jenis ini adalah persamaan regresiNomor 4.

    D. Validasi Model

    Kriteria uji lain pada tahapan selanjutnyasetelah persamaan regresi terpilih yang akandiaplikasi- kan perlu dilakukan validasi model.Validasi model dilakukan dengan menghitungnilai simpangan agregatif (Sa) dan simpanganrataan (Sr) dari nilai volume aktual dan volumetaksiran hasil persamaan regresi terpilih dan nilaistandar error yang terbentuk. Hasil perhitungannilai simpangan agregatif (SA) adalah -1,54 dansimpangan rataan (SR) adalah 3,26.

    137

    TABEL VOLUME BATANG DI BAWAH PANGKAL TAJUK JENIS TENGKAWANG.....Abdurachman dan Sri Purwaningsih

    Sumber Keragaman (Source of Variation)

    Derajat bebas(Degree of Freedom)

    Jumlah kuadrat (Sum of Square)

    Rataan kuadrat (Mean of Square)

    Fhit (Fval) Ftab99%

    Regresi (Regression) 2 442.1269 221.0635 30.64 3.21

    Sisa (Residual) 51 367.8946 7.213619

    Jumlah(Total) 53 810.0215

    Tabel (Table) 3. Analisis varian (ANOVA) variabel diameter dan tinggi dari Shorea macrophylla (Analysis of Varians of diameter and height of Shorea macrophylla).

    No(Number)

    Persamaan (Equations) Koefisien

    Korelasi (Coef. Correlation)

    KoefisienDeterminasi ( Coef.

    Determination)

    Kesalahan baku (Standard

    Error) 1 V = -0.2156 + 0.0011 d2 0.9736 0.9479 0.4617

    2 V = 0.0771 0.0176 d + 0.0013 d2 0.9743 0.9493 0.4601

    3 Log V = -3.9963 + 2.5535 log d 0.9857 0.9716 0.1170

    4 Log V = -3.3545 + 2.2249 log d 3.9328 (1/d) 0.9862 0.9727 0.1162

    5 V = -8.0407 + 6.5209 log d 0.8653 0.7488 1.0139

    Tabel (Table) 4. Hasil pengolahan beberapa persamaan regresi yang diuji untuk jenis Shorea macrophylla (The result preparation test several Regression equation of Shorea macrophylla)

  • Dari hasil tersebut di atas menunjukkanbahwa model persamaan regresi pendugaanvolume terpilih dapat dilanjutkan penyusunantabel volume pohon. Penentuan kriteria iniberdasarkan standar menurut Spurr (1951) danHusch (1963) yang menyatakan bahwa modelpendugaan volume pohon yang baik adalahpersamaan yang mempunyai nilai simpanganagregatif kurang dari 1% dan simpangan rataankurang dari 10%.

    VI. KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian ini modelpersamaan terpilih untuk jenis pohontengkawang (Shorea macrophylla) adalahpersamaan regresi berdasarkan peubah bebasdiameter yang memiliki tingkat ketelitiantertinggi yaitu persamaan: Log V = -3,3545 + 2,2249 log d - 3,9328 (1/d).

    B. Saran

    Penggunaan persamaan volume ini bersifatlokal yakni hanya pada daerah penelitian sajakarena penggunaan secara umum akanmemberikan hasil yang berbeda yang disebabkan oleh perbedaan tapak.

    DAFTAR PUSTAKA

    Akinnifesi, A.K. 1995. Linear equation forestimation the marchantable wood volume of Gmelina arborea IN South West Nigeria.Journal of Tropical Science 7(3). 391-397.

    Bambang E.D. dan D. Wahyono. 1996. Tabel isipohon jenis rasamala (Altingia exelsa) diKPH Cianjur, Jawa Barat. Buletin PenelitianHutan. Bogor

    Bustomi, S., Harbagung, D. Wahyono dan I.B.P.Parthama. 1998. Petunjuk teknis tata carapenyusunan tabel volume pohon. BadanPenelitian dan Pengembangan Kehutanan.Pusat Penelitian dan Pengembangan hutanKonservasi Alam. Info Hutan Bogor.

    Chapman, H.H and W.H Meyer 1949. ForestMensuration. Mc. Graw Hill Book Company Inc. New York.

    Husch, B. 1963. Forest Mensuration andStatistics. Ronald Press Company Inc. NewYork.

    Loetsch, F and Haller, K. 1973. Forest InventoryVolume II. BLV Verlagsgesellschaft,Munchen.

    Martawijaya A, I. Kartasujana, K. Kadir, S.A.Prawira. 1981. Atlas Kayu Indonesia jilid I.Balai Penelitian Hasil Hutan. Badan

    138

    JURNAL PENELITIAN DIPTEROKARPA Vol. 6 No. 2, Desember 2012

    Sumber Keragaman (Source of Variation)

    Derajat Bebas(Degree of Freedom)

    Jumlah Kuadrat (Sum of Square)

    Rataan kuadrat (Mean of Square)

    Fhit (Fval) Ftab99%

    Regresi (Regression) 2 23.0597 11.5298 854.28 3.21

    Sisa (Residual) 48 0.6478 0.0134

    Jumlah (Total) 50 23.7075

    Tabel (Table) 5. Analisis varian (ANOVA) variabel volume dan diameter dari Shorea macrophylla (Analysis of varians of volume and diameter of Shorea macrophylla).

  • Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor

    Schmidt, F. H. and J. H. A. Ferguson. 1951.Rainfall Type Based on Wet and Dry PeriodRatios for Indonesia with Western NewGuinea. Verhand 42. Direktorat Meteorologidan Geofisika. Jakarta.

    Soerianegara, I. and R.H.M.J Lemmens(Editors). 1994. Timber trees: Majorcommercial timber. Plant Resources of South - east Asia (PROSEA) No. 5 (1). Bogor.

    Steel, R.G.D. and H. Torrie. 1960. Principles and Procedures of Statistics. McGraw - Hill bookCompany, Inc.

    Spurr, S.H. 1951. Forest Inventory. The RonaldPress Co. New York.

    139

    TABEL VOLUME BATANG DI BAWAH PANGKAL TAJUK JENIS TENGKAWANG.....Abdurachman dan Sri Purwaningsih