66121330-teori-perilaku

Upload: heary-setiawan-muhammad

Post on 09-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    1/33

    TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

    Oleh :

    Fadli

    1. A. PendahuluanJohn Broades Watson dilahirkan di Greenville pada tanggal 9 Januari 1878 dan wafat di New

    York City pada tanggal 25 September 1958.Ia mempelajari ilmu filsafat di University of Chicago

    dan memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1903 dengan disertasi berjudul Animal Education.Watson dikenal sebagai ilmuwan yang banyak melakukan penyelidikan tentang psikologi

    binatang.

    Pada tahun 1908 ia menjadi profesor dalam psikologi eksperimenal dan psikologi komparatif diJohn Hopkins University di Baltimore dan sekaligus menjadi direktur laboratorium psikologi di

    universitas tersebut. Antara tahun 1920-1945 ia meninggalkan universitas dan bekerja dalambidang psikologi konsumen.

    John Watson dikenal sebagai pendiri aliran behaviorisme di Amerika Serikat. Karyanya yang

    paling dikenal adalah Psychology as the Behaviourist view it(1913). Menurut Watson dalambeberapa karyanya, psikologi haruslah menjadi ilmu yang obyektif, oleh karena itu ia tidak

    mengakui adanya kesadaran yang hanya diteliti melalui metode introspeksi. Watson juga

    berpendapat bahwa psikologi harus dipelajari seperti orang mempelajari ilmu pasti atau ilmualam. Oleh karena itu, psikologi harus dibatasi dengan ketat pada penyelidikan-penyelidikan

    tentang tingkahlaku yang nyata saja. Meskipun banyak kritik terhadap pendapat Watson, namun

    harus diakui bahwa peran Watson tetap dianggap penting, karena melalui dia berkembang

    metode-metode obyektif dalam psikologi.

    Peran Watson dalam bidang pendidikan juga cukup penting. Ia menekankan pentingnyapendidikan dalam perkembangan tingkahlaku. Ia percaya bahwa dengan memberikan

    kondisioning tertentu dalam proses pendidikan, maka akan dapat membuat seorang anak

    mempunyai sifat-sifat tertentu. Ia bahkan memberikan ucapan yang sangat ekstrim untuk

    mendukung pendapatnya tersebut, dengan mengatakan: Berikan kepada saya sepuluh oranganak, maka saya akan jadikan ke sepuluh anak itu sesuai dengan kehendak saya.

    1. B. Pandangan utama WatsonPsikologi adalah cabang eksperimental dari natural science. Posisinya setara dengan ilmu kimiadan fisika sehingga introspeksi tidak punya tempat di dalamnya.

    Sejauh ini psikologi gagal dalam usahanya membuktikan jati diri sebagai natural science. Salahsatu halangannya adalah keputusan untuk menjadikan bidang kesadaran sebagai obyek psikologi.

    Oleh karenanya kesadaran/mind harus dihapus dari ruang lingkup psikologi.

    Beberapa pandangan utama Watson:

  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    2/33

    1. Psikologi mempelajari stimulus dan respons (S-R Psychology). Yang dimaksud denganstimulus adalah semua obyek di lingkungan, termasuk juga perubahan jaringan dalam

    tubuh. Respon adalah apapun yang dilakukan sebagai jawaban terhadap stimulus, mulaidari tingkat sederhana hingga tingkat tinggi, juga termasuk pengeluaran kelenjar. Respon

    ada yang overt dan covert, learned dan unlearned

    2.

    Tidak mempercayai unsur herediter (keturunan) sebagai penentu perilaku. Perilakumanusia adalah hasil belajar sehingga unsur lingkungan sangat penting. Dengan demikianpandangan Watson bersifat deterministik, perilaku manusia ditentukan oleh faktor

    eksternal, bukan berdasarkanfree will.

    3. Dalam kerangka mind-body, pandangan Watson sederhana saja. Baginya, mind mungkinsaja ada, tetapi bukan sesuatu yang dipelajari ataupun akan dijelaskan melalui pendekatan

    ilmiah. Jadi bukan berarti bahwa Watson menolak mind secara total. Ia hanya mengakui

    body sebagai obyek studi ilmiah. Penolakan dari consciousness, soul atau mind ini adalah

    ciri utama behaviorisme dan kelak dipegang kuat oleh para tokoh aliran ini, meskipundalam derajat yang berbeda-beda. [Pada titik ini sejarah psikologi mencatat pertama

    kalinya sejak jaman filsafat Yunani terjadi penolakan total terhadap konsep soul dan

    mind. Tidak heran bila pandangan ini di awal mendapat banyak reaksi keras, namundengan berjalannya waktu behaviorisme justru menjadi populer.]

    4. Sejalan dengan fokusnya terhadap ilmu yang obyektif, maka psikologi harusmenggunakan metode empiris. Dalam hal ini metode psikologi adalah observation,

    conditioning, testing, dan verbal reports.5. Secara bertahap Watson menolak konsep insting, mulai dari karakteristiknya sebagai

    refleks yang unlearned, hanya milik anak-anak yang tergantikan oleh habits, dan akhirnya

    ditolak sama sekali kecuali simple reflex seperti bersin, merangkak, dan lain-lain.6. Sebaliknya, konsep learning adalah sesuatu yang vital dalam pandangan Watson, juga

    bagi tokoh behaviorisme lainnya. Habits yang merupakan dasar perilaku adalah hasil

    belajar yang ditentukan oleh dua hukum utama, recencydanfrequency. Watson

    mendukung conditioning respon Pavlov dan menolak law of effect dari Thorndike. Makahabits adalah proses conditioning yang kompleks. Ia menerapkannya pada percobaan

    phobia (subyek Albert). Kelak terbukti bahwa teori belajar dari Watson punya banyak

    kekurangan dan pandangannya yang menolak Thorndike salah.7. Pandangannya tentang memorymembawanya pada pertentangan dengan William James.

    Menurut Watson apa yang diingat dan dilupakan ditentukan oleh seringnya sesuatu

    digunakan/dilakukan. Dengan kata lain, sejauhmana sesuatu dijadikan habits. Faktor yangmenentukan adalah kebutuhan.

    8. Proses thinking and speechterkait erat. Thinking adalah subvocal talking. Artinyaproses berpikir didasarkan pada keterampilan berbicara dan dapat disamakan dengan

    proses bicara yang tidak terlihat, masih dapat diidentifikasi melalui gerakan halusseperti gerak bibir atau gesture lainnya.

    9. Sumbangan utama Watson adalah ketegasan pendapatnya bahwa perilaku dapat dikontroldan ada hukum yang mengaturnya. Jadi psikologi adlaah ilmu yang bertujuan

    meramalkan perilaku. Pandangan ini dipegang terus oleh banyak ahli dan diterapkan padasituasi praktis. Dengan penolakannya pada mind dan kesadaran, Watson juga

    membangkitkan kembali semangat obyektivitas dalam psikologi yang membuka jalan

    bagi riset-riset empiris pada eksperimen terkontrol.

  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    3/33

    1. C. Teori dan Konsep Behaviorisme dari WatsonTeori belajar S-R (stimulusrespon) yang langsung ini disebut juga dengan koneksionismemenurut Thorndike, dan behaviorisme menurut Watson, namun dalam perkembangan besarnya

    koneksionisme juga dikenal dengan psikologi behavioristik.

    Stimulus dan respon (S-R) tersebut memang harus dapat diamati, meskipun perubahan yang

    tidak dapat diamati seperti perubahan mental itu penting, namun menurutnya tidak menjelaskan

    apakah proses belajar tersebut sudah terjadi apa belum. Dengan asumsi demikian, dapatdiramalkan perubahan apa yang akan terjadi pada anak.

    Teori perubahan perilaku (belajar) dalam kelompok behaviorisme ini memandang manusia

    sebagai produk lingkungan. Segala perilaku manusia sebagian besar akibat pengaruh lingkungan

    sekitarnya. Lingkunganlah yang membentuk kepribadian manusia.Behaviorisme tidak

    bermaksud mempermasalahkan norma-norma pada manusia. Apakah seorang manusia tergolongbaik, tidak baik, emosional, rasional, ataupun irasional. Di sini hanya dibicarakan bahwa perilaku

    manusia itu sebagai akibat berinteraksi dengan lingkungan, dan pola interaksi tersebut harus bisadiamati dari luar.

    Belajar dalam teori behaviorisme ini selanjutnya dikatakan sebagai hubungan langsung antara

    stimulus yang datang dari luar dengan respons yang ditampilkan oleh individu. Respons tertentuakan muncul dari individu, jika diberi stimulus dari luar. S singkatan dari Stimulus, dan Rsingkatan dari Respons.

    Pada umumnya teori belajar yang termasuk ke dalam keluarga besar behaviorisme memandang

    manusia sebagai organisme yang netral-pasif-reaktif terhadap stimuli di sekitar lingkungannya.

    Orang akan bereaksi jika diberi rangsangan oleh lingkungan luarnya. Demikian juga jika

    stimulus dilakukan secara terus menerus dan dalam waktu yang cukup lama, akan berakibatberubahnya perilaku individu. Misalnya dalam hal kepercayaan sebagian masyarakat tentang

    obat-obatan yang diiklankan di televisi. Mereka sudah tahu dan terbiasa menggunakan obat-obat

    tertentu yang secara gencar ditayangkan media televisi. Jika orang sakit maag maka obatnyaadalah promag, waisan, mylanta, ataupun obat-obat lain yang sering diiklankan televisi. Jenis

    obat lain tidak pernah digunakannya untuk penyakit maag tadi, padahal mungkin saja secara

    higienis obat yang tidak tertampilkan, lebih manjur, misalnya : Syarat terjadinya proses belajardalam pola hubungan S-R ini adalah adanya unsur: dorongan (drive), rangsangan (stimulus),respons, dan penguatan (reinforcement). Unsur yang pertama, dorongan, adalah suatu keinginan

    dalam diri seseorang untuk memenuhi kebutuhan yang sedang dirasakannya. Seorang anak

    merasakan adanya kebutuhan akan tersedianya sejumlah uang untuk membeli buku bacaantertentu, maka ia terdorong untuk membelinya dengan cara meminta uang kepada ibu atau

    bapaknya. Unsur dorongan ini ada pada setiap orang, meskipun kadarnya tidak sama, ada yang

    kuat menggebu, ada yang lemah tidak terlalu peduli akan terpenuhi atau tidaknya.

    Unsur berikutnya adalah rangsangan atau stimulus. Unsur ini datang dari luar diri individu, dan

    tentu saja berbeda dengan dorongan tadi yang datangnya dari dalam. Contoh rangsangan antaralain adalah bau masakan yang lezat, rayuan gombal, dan bahkan bisa juga penampilan seorang

    gadis cantik dengan bikininya yang ketat.

  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    4/33

    Dalam dunia aplikasi komunikasi instruksional, rangsangan bisa terjadi, bahkan diupayakan

    terjadinya yang ditujukan kepada pihak sasaran agar mereka bereaksi sesuai dengan yang

    diharapkan. Dalam kegiatan mengajar ataupun kuliah, di mana banyak pesertanya yang tidaktertarik atau mengantuk, maka sang komunikator instruksional atau pengajarnya bisa

    merangsangnya dengan sejumlah cara yang bisa dilakukan, misalnya dengan bertanya tentang

    masalah-masalah tertentu yang sedang trendy saat ini, atau bisa juga dengan mengadakan sedikithumor segar untuk membangkitkan kesiagaan peserta dalam belajar.

    Dari adanya rangsangan atau stimulus ini maka timbul reaksi di pihak sasaran atau komunikan.Bentuk reaksi ini bisa bermacam-macam, bergantung pada situasi, kondisi, dan bahkan bentuk

    dari rangsangan tadi. Reaksi-reaksi dari seseorang akibat dari adanya rangsangan dari luar inilah

    yang disebut dengan respons dalam dunia teori belajar ini. Respons ini bisa diamati dari luar.

    Respons ada yang positif, dan ada pula yang negatif. Yang positif disebabkan oleh adanyaketepatan seseorang melakukan respons terhadap stimulus yang ada, dan tentunya yang sesuai

    dengan yang diharapkan. Sedangkan yang negatif adalah apabila seseorang memberi reaksi

    justru sebaliknya dari yang diharapkan oleh pemberi rangsangan.

    Unsur yang keempat adalah masalah penguatan (reinforcement). Unsur ini datangnya dari pihak

    luar, ditujukan kepada orang yang sedang merespons. Apabila respons telah benar, maka diberipenguatan agar individu tersebut merasa adanya kebutuhan untuk melakukan respons seperti tadi

    lagi. Seorang anak kecil yang sedang mencoreti buku kepunyaan kakaknya, tiba-tiba dibentak

    dengan kasar oleh kakaknya, maka ia bisa terkejut dan bahkan bisa menderita guncangan

    sehingga berakibat buruk pada anak tadi. Memang anak tadi tidak mencoreti buku lagi, namunakibat yang paling buruk di kemudian hari adalah bisa menjadi trauma untuk mencoreti buku

    karena takut bentakan. Bahkan yang lebih dikhawatirkan lagi akibatnya adalah jika ia tidak mau

    bermain dengan buku lagi atau alat tulis lainnya. Itu penguatan yang salah dari seorang kakakterhadap adiknya yang masih kecil ketika sedang mau memulai menulis buku. Barangkali akan

    lebih baik jika kakaknya tadi tidak dengan cara membentak kasar, akan tetapi dengan bicara

    yang halus sambil membawa alat tulis lain berupa selembar kertas kosong sebagai penggantinya.

    Misalnya, Bagus!, coba kalau menggambarnya di tempat ini, pasti lebih bagus.

    Dengan cara penguatan seperti itu, sang anak tidak merasa dilarang menulis. Itu namanyapenguatan positif. Contoh penguatan positif lagi, setiap anak mendapat ranking bagus di

    sekolahnya, orang tuanya memberi hadiah berwisata ke tempat-tempat tertentu yang menarik,

    atau setidaknya dipuji oleh orang tuanya, maka anak akan berusaha untuk mempertahankan

    rankingnya tadi pada masa yang akan datang.

    Ada tiga kelompok model belajar yang sesuai dengan teori belajar behaviorisme ini, yaitu yang

    menurut namanya disebut sebagai hubunganstimulus-respons (S-R bond), pembiasaantanpapenguatan (conditioning with no reinforcement), dan pembiasaan dengan penguatan

    (conditioning through reinforcemant). Ada satu lagi teori belajar yang masih menganut paham

    behaviorisme ini adalah teori belajar sosial dari Bandura.

    1. D. Penutup

  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    5/33

    Penekanan Teori Behviorisme adalah perubahan tingkah laku setelah terjadi proses belajar dalam

    diri siswa. Teori Belajar Behavioristik mengandung banyak variasi dalam sudut pandangan.

    Pelopor-pelopor pendekatan Behavioristik pada dasarnya berpegang pada keyakinan bahwabanyak perilaku manusia merupakan hasil suatu proses belajar dan karena itu, dapat diubah

    dengan belajar baru. Behavioristik berpangkal pada beberapa keyakinan tentang martabat

    manusia, yang sebagian bersifat falsafah dan sebagian lagi bercorak psikologis, yaitu :

    1. Manusia pada dasarnya tidak berakhlak baik atau buruk, bagus atau jelek. Manusia

    mempunyai potensi untuk bertingkah laku baik atau buruk, tepat atau salah. Berdasarkan bekalketurunan atau pembawaan dan berkat interaksi antara bekal keturunan dan lingkungan,

    terbentuk pola-pola bertingkah laku yang menjadi ciri-ciri khas dari kepribadiannya.

    2. Manusia mampu untuk berefleksi atas tingkah lakunya sendiri,menangkap apa yang

    dilakukannya, dan mengatur serta mengontrol perilakunya sendiri.

    3. Manusia mampu untuk memperoleh dan membentuk sendiri pola-pola tingkah laku yang baru

    melalui suatu proses belajar.

    4. Manusia dapat mempengaruhi perilaku orang lain dan dirinya pun dipengaruhi oleh perilaku

    orang lain.

    Teori belajar

    Perkembangan lebih ditentukan oleh faktor lingkungan-pengalaman, belajar Perkembangan sebagai proses kontinyu-perubahan terjadi secara gradual, berangsur-

    angsur, sedikit demi sedikit1. Teori-teori Kondisioning

    a. Teori Kondisioning Klasik Tokoh: Ivan Pavlov, John B. Watson Asumsi: Perkembangan sebagai hasil belajarasosiasi temporal antara dua peristiwa yang terjadi

    secara simultan

    Konsep: Stimulus Alamiah, Respon Alamiah, Stimulus Bersyarat, Respon Bersyarat,Generalisasi, Diskriminasi, Extinction,

    b. Teori Kondisioning Operan/InstrumentalTokoh: B.F. Skinner

    Asumsi:

  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    6/33

    10.Perkembangan ditentukan oleh reinforcement11.Konsep: Reinforcement (+/-), Reward & Punishment12.13.14.Teori Belajar Sosial Kognitif15. a. Perkembangan manusia ditentukan oleh interaksi dinamis antara personal,

    perilaku, dan lingkungan Tokoh: Albert Bandura16.Asumsi:17. Behaviour18.Personal environmental19.(cognitif,afektif,biological20.

    b. People are viewed as self-organizing, proactive, self-reflecting, and self-regulatingrather than as reactive organism shaped by by environmental forces or driven by

    concealed inner forcesc. Human fundamental capabilitiesIndividuals have the capability to symbolize. By symbolizing their experience, people

    give structure, meaning, continuity to their lives

    Individuals have the capability to learn from others. Observatiobal learning, Modeling,Imitation. Observational learning is governed by four component subfunctions: Attention,Retention, Production, Motivation

    ndividuals have the capability to plan alternative strategies-forethought

    Individuals have the capabilty to regulate their own behavior-internal self-regulation.Subfunctions of self-regulation are Self Observation (self monitoring), Performance Judgement

    (referential comparisons), Self Reaction (self satisfaction, self worth, distress)

    Individuals have the capability to self reflect-self efficacy

    Motivasi Belajar dan Teori Perilaku (Bandura)

    Posted on Mei 16, 2008 by motivasibelajar

    8 Votes

    Motivasi Belajar dan Teori Perilaku (Bandura)

    Konsep motivasi belajarberkaitan erat dengan prinsip bahwa perilaku yang memperoleh penguatan

    (reinforcement) di masa lalu lebih memiliki kemungkinan diulang dibandingkan dengan perilaku yang tidak

    http://motivasibelajar.wordpress.com/2008/05/16/1/http://motivasibelajar.wordpress.com/2008/05/16/1/http://motivasibelajar.wordpress.com/2008/05/16/1/
  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    7/33

    memperoleh penguatanatau perilaku yang terkena hukuman (punishment). Dalam kenyataannya, daripada

    membahas konsep motivasi belajar, penganut teori perilakulebih memfokuskan pada seberapa jauh siswatelah

    belajar untuk mengerjakan pekerjaan sekolahdalam rangka mendapatkan hasil yang diinginkan (Bandura, 1986

    dan Wielkeiwicks, 1995).

    Mengapa sejumlah siswatetap bertahan dalam menghadapi kegagalan sedang yang lain menyerah? Mengapa ada

    sejumlah siswayang bekerja untuk menyenangkan guru, yang lain berupaya mendapatkan nilai yang baik, dan

    sementara itu ada yang tidak berminat terhadap bahan pelajaran yang seharusnya mereka pelajari? Mengapa ada

    sejumlah siswamencapai hasil belajarjauh lebih baik dari yang diperkirakan berdasarkan kemampuan mereka dan

    sementara itu ada sejumlah siswamencapai hasil belajarjauh lebih jelek jika dilihat potensi kemampuan mereka?

    Mengkaji penguatanyang telah diterima dan kapan penguatanitu diperoleh dapat memberikan jawaban atas

    pertanyaan di atas, namun pada umumnya akan lebih mudah meninjaunya dari sudut motivasiuntuk memenuhi

    berbagai kebutuhan.

    Penghargaan (Reward) dan Penguatan (Reinforcement)

    Suatu alasan mengapa penguatanyang pernah diterima merupakan penjelasan yang tidak memadai untuk

    motivasi karena motivasi belajarmanusia itu sangat kompleks dan tidak bebas dari konteks (situasi yang

    berhubungan). Terhadap binatang yang sangat lapar kita dapat meramalkan bahwa makanan akan merupakan

    penguat yang sangat efektif. Terhadap manusia, meskipun ia lapar, kita tidak dapat sepenuhnya yakin apa yang

    merupakan penguat dan apa yang bukan penguat, karena nilai penguatandari penguat yang paling potensial

    sebagian besar ditentukan oleh faktor-faktor pribadi dan situsional.

    Penentuan Nilai dari Suatu Insentif

    Ilustrasi berikut menunjukkan poin penting: nilai motivasi belajardari suatu insentif tidak dapat diasumsikan,

    karena nilai itu dapat bergantung pada banyak faktor (Chance, 1992). Pada saat gurumengatakan Saya ingin

    kamu semua mengumpulkan laporan buku pada waktunya karena laporan itu akan diperhitungkan dalam

    menentukan nilaimu, guruitu mungkin mengasumsikan bahwa nilai merupakan insentif yang efektif untuk siswa

    pada umumnya. Tetapi bagaimanapun juga sejumlah siswadapat tidak menghiraukan nilai karena orang tua

    mereka tidak menghiraukannya atau mereka memiliki catatan kegagalan di sekolahdan telah mengambil sikap

    bahwa nilai itu tidak penting. Apabila gurumengatakan kepada seorang siswa, Pekerjaan yang bagus! Saya tahu

    kamu dapat mengerjakan tugas itu apabila kamu mencobanya! Ucapan ini dapat memotivasi seorang siswayang

    baru saja menyelesaikan suatu tugas yang ia anggap sulit namun dapat berarti hukuman (punishment)bagi siswa

    yang berfikir bahwa tugas itu mudah (karena pujian guruitu memiliki implikasi bahwa ia harus bekerja keras untukmenyelesaikan tugas itu). Seringkali sukar menentukan motivasi belajar siswadari perilakumereka karena banyak

    motivasi yang berbeda dapat mempengaruhi perilaku. Kadang-kadang suatu jenis motivasi jelas-jelas menentukan

    perilaku, tetapi pada saat yang lain, ada motivasi lain yang berpengaruh (mempengaruhi) terhadap perilaku

    belajar siswa.

  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    8/33

    Kata Kunci: Motivasi belajar, teori pembelajaran perilaku, penguatan, reinforcement, hukuman, punishment,

    siswa, guru, sekolah, Bandura, hasil belajar, kebutuhan.

    Teori Ivan Petrovich Pavlov, Stimulus Respons

    M Baitul Alim Senin, 14 Sept 2009 07:30 WIB

    Ivan Petrovich Pavlov

    Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936) adalah seorang behavioristik terkenal dengan teori pengkondisian asosiatif

    stimulus-respons dan hal ini yang dikenang darinya hingga kini. Ia tidak pernah memiliki hambatan serius dalam

    sepanjang kariernya meskipun terjadi kekacauan dalam revolusi rusia.

    Pavlov lahir di kota kecil di Rusia tengah, anak seorang pendeta ortodoks pedesaan. Pada awalnya ia berniat

    mengikuti jejak ayahnya, namun mengurungkan dan pergi ke universitas di St. Petersburg untuk mengajar pada

    tahun 1870. Dari sinilah karir seorang pavlov mulai berjalan hingga ia memimpin institut Fisiologi Pavlovian di

    Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.

    Ia menemukan bahwa ia dapat menggunakan stimulus netral, seperti sebuah nada atau sinar untuk membentuk

    perilaku (respons). Dalam hal ini, eksperimen yang dilakukan oleh pavlov menggunakan anjing sebagai subyek

    penelitian.

  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    9/33

    Berikut adalah tahap-tahap eksperimen dan penjelasan dari gambar diatas:

    Gambar pertama.Dimana anjing, bila diberikan sebuah makanan (UCS) maka secara otonom anjing akan

    mengeluarkan air liur (UCR).

    Gambar kedua.Jika anjing dibunyikan sebuah bel maka ia tidak merespon atau mengeluarkan air liur.

    Gambar ketiga. Sehingga dalam eksperimen ini anjing diberikan sebuah makanan (UCS) setelah diberikan bunyi

    bel (CS) terlebih dahulu, sehingga anjing akan mengeluarkan air liur (UCR) akibat pemberian makanan.

    Gambar keempat.Setelah perlakukan ini dilakukan secara berulang-ulang, maka ketika anjing mendengar bunyi

    bel (CS) tanpa diberikan makanan, secara otonom anjing akan memberikan respon berupa keluarnya air liur dari

    mulutnya (CR).

    Dalam ekperimen ini bagaimana cara untuk membentuk perilaku anjing agar ketika bunyi bel di berikan ia akan

    merespon dengan mengeluarkan air liur walapun tanpa diberikan makanan. Karena pada awalnya (gambar 2) anjing

    tidak merespon apapun ketika mendengar bunyi bel.

    Jika anjing secara terus menerus diberikan stimulus berupa bunyi bel dan kemudian mengeluarkan air liur tanpa

    diberikan sebuah hadiah berupa makanan. Maka kemampuan stimulus terkondisi (bunyi bel) untuk menimbulkan

    respons (air liur) akan hilang. Hal ini disebut dengan extinction atau penghapusan.

  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    10/33

    Pavlov mengemukakan empat peristiwa eksperimental dalam proses akuisisi dan penghapusan sebagai berikut:

    1. Stimulus tidak terkondisi (UCS), suatu peristiwa lingkungan yang melalui kemampuan bawaan dapatmenimbulkan refleks organismik. Contoh: makanan

    2. Stimulus terkondisi (CS), Suatu peristiwa lingkungan yang bersifat netral dipasangkan dengan stimulus takterkondisi (UCS). Contoh: Bunyi bel adalah stimulus netral yang di pasangkan dengan stimulus tidak

    terkondisi berupa makanan.

    3. Respons tidak terkondisi (UCR), refleks alami yang ditimbulkan secara otonom atau dengan sendirinya.Contoh: mengeluarkan air liur

    4. Respos terkondisi (CR), refleks yang dipelajari dan muncul akibat dari penggabungan CS dan US. Contoh:keluarnya air liur akibat penggabungan bunyi bel dengan makanan.

    Menilik psikologi behavioristik menggunakan suatu pendekatan ekperimental, refleksiologis objektif pavlov tetap

    merupakan model yang luar biasa dan tidak tertandingi.

    Bila dicontohkan dalam kehidupan nyata teori pavlov ini bisa diterapkan.Sebagai contoh untuk menambah

    kelekatan dengan pasangan, Jika anda mempunyai pasangan yang sangat suka (UCR) dengan coklat (UCS).

    Disetiap anda bertemu (CS) dengan kekasih anda maka berikanlah sebuah coklat untuk kekasih anda, secara otonom

    dia akan sangat suka dengan coklat pemberian anda.

    Berdasarkan teori, ketika hal itu dilakukan secara berulang-ulang, selanjutnya cukup dengan bertemu dengan anda

    tanpa memberikan coklat, maka secara otonom pasangan anda akan sangat suka (CR) dengan anda, hal ini dapat

    terjadi karena pembentukan perilaku antara UCS, CS, UCR, dan CR seperti ekperimen yang telah dilakukan oleh

    pavlov. Menarik bukan?

    Daftar Pustaka

    Brennan, James F. 2006.Sejarah dan Sistem Psikologi. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada

    BerandaPsikologi Kepribadian Mengapa Beberapa Orang Lebih Mudah Marah dari PadaLainnya?

    Mengapa Beberapa Orang Lebih Mudah Marah dari Pada Lainnya?

    M Baitul Alim Ahad, 24 Jul 2011 19:11 WIB

    http://www.psikologizone.com/http://www.psikologizone.com/http://www.psikologizone.com/category/sosial/psikologi-kepribadianhttp://www.psikologizone.com/category/sosial/psikologi-kepribadianhttp://www.psikologizone.com/category/sosial/psikologi-kepribadianhttp://www.psikologizone.com/category/sosial/psikologi-kepribadianhttp://www.psikologizone.com/
  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    11/33

    Ilustrasi (myjoyonline)

    Menurut Jerry Deffenbacher, PhD, seorang psikolog yang mengkhususkan diri dalam manajemen kemarahan,

    beberapa orang memang lebih pemarah daripada orang lain, mereka lebih mudah dan lebih kuat dalam

    meledakkan emosi marah daripada kebanyakan orang. Ada juga yang tidak menunjukkan kemarahan mereka dengan

    keras, tetapi mudah tersinggung dan menjadi kronis.

    Orang yang mudah marah umumnya memiliki tingkat toleransi yang rendah terhadap frustrasi, yang berarti mereka

    tidak menerima adanya ketidaknyamanan, atau segala sesuatu yang membuat mereka jengkel. Mereka tidak dapat

    menerima sesuatu dengan tenang dan mereka sangat marah jika situasi yang tidak adil menimpa mereka. Misalnya,

    mereka mendapatkan koreksi hanya untuk sebuah kesalahan kecil.

    Apa yang membuat orang-orang mudah marah? Salah satu penyebab yang dapat dikaitkan adalah faktor genetik atau

    fisiologis. Ada bukti bahwa beberapa anak dilahirkan memang memiliki kecenderungan mudah marah, mudah

    tersinggung. Bahkan tanda-tanda yang ada, sudah dimiliki sejak usia dini.

    Faktor lainnya adalah sosiokultural. Kemarahan sering dianggap sebagai negatif, kita mungkin diajarkan untuk

    mengekspresikan kecemasan, depresi, atau emosi lain, tetapi tidak untuk mengekspresikan kemarahan. Akibatnya,

    kita tidak belajarbagaimana untuk menanganinya atau menyalurkannyasecara konstruktif.

    Penelitian juga menemukan bahwa latar belakang keluarga memainkan peran juga dalam hal ini. Biasanya, orang-

    orang yang mudah marah berasal dari keluarga yang kacau dan tidak terampil dalam komunikasi emosional.

    Beberapa petunjuk untuk meminimalkan anak stres dalam kehidupan mereka

    1. Jangan meremehkan waktu tidur dan pemberian gizi. Jangan kurang dari 8 jam tidur setiap malam. Kurangigula dan kafein.

    http://www.psikologizone.com/bagaimana-mengekspresikan-kemarahan-kita/065113495http://www.psikologizone.com/bagaimana-mengekspresikan-kemarahan-kita/065113495http://www.psikologizone.com/bagaimana-mengekspresikan-kemarahan-kita/065113495http://www.psikologizone.com/bagaimana-mengekspresikan-kemarahan-kita/065113495
  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    12/33

    2. Bicara, bicara, dan bicara. Atur waktu teratur mengobrol dengan anak soal teman-temannya, sekolah dankeluarga. Bahkan jika Anda tidak setuju dengan pikiran dan perasaan mereka, cukuplah menjadi

    pendengar. Inti utama dari obrolan adalah mengeluarkan perasaan anak yang mungkin tidak terungkapkan.

    Bila tidak, maka ini adalah sumber utama stres.

    3. Perbolehkan anak melakukan aktivitas fisik. Masuk dalam sebuah tim olahraga atau bersepeda dan berjalanadalah suatu keharusan untuk keberhasilan pengelolaan stres.

    4. Persiapkan anak untuk situasi stres. Misalnya, persiapkan anak untuk menanti hari masuk sekolah setelahliburan panjang dengan mengajak mereka membeli buku baru dll.

    5. Jangan berlebihan dalam memberikan anak berbagai kegiatan. Anak-anak juga membutuhkan waktu untukbersantai, menikmati waktu bermain. Ini dapat menghindari stres anak.

    6. Ingat bahwa kita tidak bisa sepenuhnya melindungi anak dari stres. Membantu anak stres ketika merekamengalami kesulitan adalah hadiah yang luar biasa untuk mengurangi beban mereka.

    7.8.9. Dr Anne McMunn mengatakan, ibu yang bekerja lebih cenderung memiliki kualifikasi pendidikan

    yang lebih tinggi, hidup dalam pendapatan rumah tangga yang lebih tinggi, dan kemungkinan

    memiliki depresi yang kecil dibandingkan ibu yang tidak bekerja.

    Jadi, baik ibu yang bekerja ataupun tidak, tahun pertama bagi anak-anak akan sangat menentukan

    perkembangan mereka, di tahun-tahun berikutnya.

    Temukan Waktu Berkualitas Bersama Anak

    M Baitul Alim Jumat, 22 Jul 2011 12:56 WIB

    Share

    http://www.facebook.com/sharer.php?u=http%3A%2F%2Fwww.psikologizone.com%2Fmengapa-beberapa-orang-lebih-mudah-marah-dari-pada-lainnya%2F065113494&t=Mengapa%20Beberapa%20Orang%20Lebih%20Mudah%20Marah%20dari%20Pada%20Lainnya%3F%20%7C%20Portal%20Psikologi%20Terbesar%20di%20Indonesia&src=sphttp://www.facebook.com/sharer.php?u=http%3A%2F%2Fwww.psikologizone.com%2Fmengapa-beberapa-orang-lebih-mudah-marah-dari-pada-lainnya%2F065113494&t=Mengapa%20Beberapa%20Orang%20Lebih%20Mudah%20Marah%20dari%20Pada%20Lainnya%3F%20%7C%20Portal%20Psikologi%20Terbesar%20di%20Indonesia&src=sphttp://www.facebook.com/sharer.php?u=http%3A%2F%2Fwww.psikologizone.com%2Fmengapa-beberapa-orang-lebih-mudah-marah-dari-pada-lainnya%2F065113494&t=Mengapa%20Beberapa%20Orang%20Lebih%20Mudah%20Marah%20dari%20Pada%20Lainnya%3F%20%7C%20Portal%20Psikologi%20Terbesar%20di%20Indonesia&src=sp
  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    13/33

    Ilustrasi

    Bila Anda seperti kebanyakan orangtua, waktu adalah komoditas berharga yang sering tidak ingin terlewatkan.

    Apakah kita memiliki pekerjaan baru, bayi baru, atau kita hanya perlu membuat kopi atau merapikan tempat tidur,

    kita sepertinya selalu berharap mendapatkan lebih banyak waktu. Tapi sering kita merasa tidak memiliki banyak

    waktu, bahkan untuk anak. Apakah itu berarti kita tidak mencintai anak? Tentu saja tidak bukan.

    Menghabiskan waktu berkualitas dengan anak-anak kita sangat penting bagi perkembangan dan kebahagiaan

    mereka. Banyak anak bukan menginginkan berapa banyak waktu yang dihabiskan dengan mereka, tetapi bagaimana

    kualitas yang diberikan. Kita harus mencari cara mencari waktu yang dapat memberikan kenangan yang akan

    membuat anak-anak kita tahu, bahwa kita menyayangi dan perhatian pada mereka.

    Anak, ternyata juga memberikan isyarat bila mereka tidak mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan. Mereka

    mungkin akan menarik diri ataupun tidak mendekati Anda. Banyak dari mereka juga ingin mendapatkan perhatian

    dengan melakukan tindakan negatif, misalnya, berkelahi, membanting mainan, bersikap nakal dan lain-lain.

    Pemikiran yang bisa saja muncul pada anak-anak adalah, bila saya tidak mendapatkan perhatian dengan cara baik,

    maka saya akan melakukan dengan tindakan buruk. Pasti kita sebagai orangtua tidak menginginkan hal itu, bukan.

    Jadi bagaimana Anda bisa menemukan waktu ketika Anda merasa Anda tidak memiliki waktu untuk dihabiskan

    dengan mereka? Simak tips dari Life Hack berikut ini.

    Saling bergiliran

    Ayah dan ibu dapat saling bertukar peran dalam satu waktu, misalnya ayah dapat bertukar untuk mengasuh adik

    bayi, sedangkan sang ibu turut menemani anak yang lain untuk bermain atau sekedar menemani mereka belajar.

    Bagaimana pengelolaan pergantian peran ini terserah kesepakatan Anda dan pasangan.

    Bagi anda seorang single parent dapat memilih untuk menghabiskan waktu berkualitas pada akhir pekan.

    Habiskanlah waktu berkualitas sebagai sebuah keluarga.

    Menandai tanggal di atas kalender adalah ide bagus, sekaligus menunjukkan pada anak-anak Anda waktu yang tepat

    itu.

  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    14/33

    Mengintegrasikan Waktu Bersama dalam Jadwal Harian Anda

    Anak-anak senang untuk membantu. Apakah Anda memiliki surat untuk dikirimkan? Mintalah mereka meletakkan

    perangko pada amplop. Perlu untuk pergi berbelanja? Ajak mereka berbelanja yang menyenangkan. Perlu untuk

    membuat makan malam? Biarkan mereka membantu Anda dengan membantu persiapan piring.

    Walaupun mungkin pada awalnya akan terganggu, namun lambat laun Anda akan melihat anak-anak ternyata bisa

    menjadi penolong terbesar Anda.

    Gunakan waktu tak terduga

    Bila memang Anda sibuk mulai pagi hingga malam hari dan tidak sempat menghabiskan waktu dengan anak, Anda

    masih dapat memberikan isyarat bahwa Anda menyayangi mereka. Buatlah sebuah catatan kecil dalam kotak

    makannya, bahwa anda sangat menyayangi mereka. Biarkan ide kreatif anda muncul dan tunjukkan kasih sayang

    Anda.

    Menghabiskan waktu dengan anak Anda memberikan mereka kesempatan untuk belajar dan didengar. Manfaat dari

    itu semua adalah untuk membuat sebuah ikatan erat antara orangtua dan anak. Hubungan ini akan membuat anak

    merasa dicintai. Jadi ambil momen-momen ekstra untuk menghabiskannya dengan anak Anda. Ketika Anda melihat

    ke belakang kelak, Anda akan bersyukur dengan semua kenangan itu.

    Tags:temukan waktu berkualitas bersama anak,temukan waktu bersama anak,tidak punya

    waktu untuk anak,waktu berkualitas bersama anak,waktu bersama anak

    Visi & Misi

    2009-06-10 15:38:31

    VISITahun 2030 FIK UI menjadi pusat riset keperawatan yang merupakan unggulan IPTEK yang

    peka budaya dalam merespon kebutuhan kesehatan masyarakat secara nasional, regional, danglobal.

    MISI

    Share

    http://www.psikologizone.com/tag/temukan-waktu-berkualitas-bersama-anakhttp://www.psikologizone.com/tag/temukan-waktu-berkualitas-bersama-anakhttp://www.psikologizone.com/tag/temukan-waktu-berkualitas-bersama-anakhttp://www.psikologizone.com/tag/temukan-waktu-bersama-anakhttp://www.psikologizone.com/tag/temukan-waktu-bersama-anakhttp://www.psikologizone.com/tag/temukan-waktu-bersama-anakhttp://www.psikologizone.com/tag/tidak-punya-waktu-untuk-anakhttp://www.psikologizone.com/tag/tidak-punya-waktu-untuk-anakhttp://www.psikologizone.com/tag/tidak-punya-waktu-untuk-anakhttp://www.psikologizone.com/tag/tidak-punya-waktu-untuk-anakhttp://www.psikologizone.com/tag/waktu-berkualitas-bersama-anakhttp://www.psikologizone.com/tag/waktu-berkualitas-bersama-anakhttp://www.psikologizone.com/tag/waktu-berkualitas-bersama-anakhttp://www.psikologizone.com/tag/waktu-bersama-anakhttp://www.psikologizone.com/tag/waktu-bersama-anakhttp://www.psikologizone.com/tag/waktu-bersama-anakhttp://www.facebook.com/sharer.php?u=http%3A%2F%2Fwww.psikologizone.com%2Ftemukan-waktu-berkualitas-bersama-anak%2F065113456&t=Temukan%20Waktu%20Berkualitas%20Bersama%20Anak%20%7C%20Portal%20Psikologi%20Terbesar%20di%20Indonesia&src=sphttp://www.facebook.com/sharer.php?u=http%3A%2F%2Fwww.psikologizone.com%2Ftemukan-waktu-berkualitas-bersama-anak%2F065113456&t=Temukan%20Waktu%20Berkualitas%20Bersama%20Anak%20%7C%20Portal%20Psikologi%20Terbesar%20di%20Indonesia&src=sphttp://www.facebook.com/sharer.php?u=http%3A%2F%2Fwww.psikologizone.com%2Ftemukan-waktu-berkualitas-bersama-anak%2F065113456&t=Temukan%20Waktu%20Berkualitas%20Bersama%20Anak%20%7C%20Portal%20Psikologi%20Terbesar%20di%20Indonesia&src=sphttp://www.psikologizone.com/tag/waktu-bersama-anakhttp://www.psikologizone.com/tag/waktu-berkualitas-bersama-anakhttp://www.psikologizone.com/tag/tidak-punya-waktu-untuk-anakhttp://www.psikologizone.com/tag/tidak-punya-waktu-untuk-anakhttp://www.psikologizone.com/tag/temukan-waktu-bersama-anakhttp://www.psikologizone.com/tag/temukan-waktu-berkualitas-bersama-anak
  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    15/33

    1. Menyiapkan peserta didik menjadi perawat profesional yang mampu bersaing secaranasional, regional, maupun global

    2. Menemukan dan mengembangkan IPTEK keperawatan yang peka budaya untukkesejahteraan masyarakat

    Mengembangkan evidence-based practice (praktik berdasarkan pembuktian ilmiah) dalambidang keperawatan

    Seminar Sains Keperawatan

    Oleh: Wastu Adi Mulyono

    Sains Keperawatan merupakan dasar praktik keperawatan profesional. Hal tersebutdapat dipahami karena salah satu ciri profesi adalah memiliki dasar keilmuan (pohon ilmu). Meskipun

    demikian ternyata sains keperawatanmasih belum populer dalam dunia keperawatandi Indonesia, bahkan mungkin di seluruh dunia, karena beberapa literatur sendiri mengatakan bahwa

    sains keperawatan hanya diminati oleh kaum scholarsaja.

    Berinisiatif ingin menyebarluaskan sains keperawatankepada seluruh perawat di

    Indonesia, hari Jumat tanggal 19 Desember 2008, mahasiswa Program Magister

    Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas

    Indonesia angkatan 2008, menyelenggarakan seminar dengan tema

    aplikasi model konseptual keperawatan untuk

    untuk menyongsong praktik mandiri keperawatan.Tema tersebut diusung sebagai bentuk action kecil untuk sedikit menimbulkan riak gelombang pada

    lautan energi keperawatan agar dapat ditangkap sensor potensial energi yang lebih besar sebagai

    amplifier agar dapat menggema ke seluruh ruang jagad raya. Maksudnya adalah untuk memicu demam

    sains tidak hanya bagi kalangan pendidikan tapi juga kalangan praktisi keperawatan.

    Dihadiri kurang lebih tigaratus tamu dari berbagai lapangan praktik keperawatan dan pendidikan

    keperawatan yang berasal dari wilayah Jabodetabek, Jawa Barat dan bahkan dari Jawa Tengah. Maklum

    saja topik seminar ini sangat menarik dan langka, gratis lagi, jadi, kalau ada yang melihat dan kebetulan

    punya kesempatan pasti akan menyediakan diri mengikutinya.

    Seminar yang membedah teori-teori keperawatan level middle rangeseperti tidal care, cronic sorrow,

  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    16/33

    caring, peacefull end of live, becoming a mother, dan comfortdisajikan dengan variatif dan menarik.

    Topiknya disesuiakan dengan 6 kekhususan Magister Keperawatan yang ada di Fakultas Ilmu

    Keperawatan Universitas Indonesia yaitu: Maternitas, Jiwa, Anak, Medikal Bedah, Komuitas dan

    Manajemen-Kepemimpinan. Metode bervariasi mulai dari diskusi panel, live role play dan pemutaran

    clip video singkat sangat menggugah peserta untuk menanggapi maupun untuk menikmati sampai akhir

    sesi diskusi menjelang shalat jumat pukul 12:00. Improvisasi dan permainan watak para pemain sangat

    mengesankan, bahkan dalam pemutaran video akhir yang merupakan topik terakhir disajikan dengan

    menggugah emosi, beberapa sempat menitikkan air mata. Rugi sekali rasanya jika tidak menghadirinya.

    Sayang sekali, dokumentasi diskusi maupun permainan roleplay mungkin tidak akan seindah tampilan

    aslinya. Meskipun demikian panitia telah menyediakan kopi materi dalam bentuk cde jika ada yang

    menghendaki memilikinya.

    Sains keperawatan memang sangat menantang untuk digali dan diterapkan.Harapannya setiap perawat dapat menerapkan teori ini dalam kehidupan sehari-hari atau menerapkan

    dalam bentuk praktis disertai riset-riset berkesinambungan yang akhirnya akan mendorong praktik

    keperawatan mandiri yang evident based proven. Dengan demikian jati diri keperawatan akan semakin

    jelas dan kemandiriannya dapat terukur.

    Sebuah tantangan bagi para perawat untuk mulai praktik keperawatan secara mandiri. Kami yakin sekali

    sebentar lagi praktik keperawatan akan menjadi trend dalam pelayanan kesehatan di Indonesia. Tinggal

    kita semua, yang mengaku sebagi ners profesional mau jadi inovator, early adapter, latemajority, late adopter atau bahkan menjadi kelompok laggard. Semua bergantung pada siapa anda dan

    memilih sebagai kelompok yang mana. Tetapi sebagai nurse consultant tentu kami merekomendasikan

    jadi INOVATOR. Sebab para guru sukses telah menyatakan ada 9 kunci sukses. Kunci no 1 adalah Action.

    Kunci no.2 action, no 3 action no 4 action no 5 action no 6 action no 7 action no 8 action no 9 action.

    Selamat berjuang Fellow.

    Diposkan oleh Ns. Wastu di18:40

    Label:keperawatan,sains dan praktik keperawatan

    0 komentar:

    Poskan Komentar

    Link ke posting ini

    Buat sebuah LinkManajemen Keperawatan: Manajemen Konflik

    Posted on 8 Juli 2011 by andaners

    http://nurseconsultant.blogspot.com/2008/12/seminar-sains-keperawatan.htmlhttp://nurseconsultant.blogspot.com/2008/12/seminar-sains-keperawatan.htmlhttp://nurseconsultant.blogspot.com/2008/12/seminar-sains-keperawatan.htmlhttp://nurseconsultant.blogspot.com/search/label/keperawatanhttp://nurseconsultant.blogspot.com/search/label/keperawatanhttp://nurseconsultant.blogspot.com/search/label/keperawatanhttp://nurseconsultant.blogspot.com/search/label/sains%20dan%20praktik%20keperawatanhttp://nurseconsultant.blogspot.com/search/label/sains%20dan%20praktik%20keperawatanhttp://nurseconsultant.blogspot.com/search/label/sains%20dan%20praktik%20keperawatanhttp://www.blogger.com/comment.g?blogID=7421422080960249670&postID=4846293687931228435http://www.blogger.com/comment.g?blogID=7421422080960249670&postID=4846293687931228435http://www.blogger.com/blog-this.ghttp://andaners.wordpress.com/2011/07/08/manajemen-keperawatan-manajemen-konflik/http://andaners.wordpress.com/2011/07/08/manajemen-keperawatan-manajemen-konflik/http://andaners.wordpress.com/2011/07/08/manajemen-keperawatan-manajemen-konflik/http://www.blogger.com/blog-this.ghttp://www.blogger.com/comment.g?blogID=7421422080960249670&postID=4846293687931228435http://nurseconsultant.blogspot.com/search/label/sains%20dan%20praktik%20keperawatanhttp://nurseconsultant.blogspot.com/search/label/keperawatanhttp://nurseconsultant.blogspot.com/2008/12/seminar-sains-keperawatan.html
  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    17/33

    PENDAHULUAN

    Setiap kelompok dalam satu organisasi, dimana didalamnya terjadi interaksi antara satu denganlainnya, memiliki kecenderungan timbulnya konflik. Dalam institusi layanan kesehatan terjadi

    kelompok interaksi, baik antara kelompok staf dengan staf, staf dengan pasen, staf dengan

    keluarga dan pengunjung, staf dengan dokter, maupun dengan lainnya yang mana situasi tersebutseringkali dapat memicu terjadinya konflik. Konflik sangat erat kaitannya dengan perasaan

    manusia, termasuk perasaan diabaikan, disepelekan, tidak dihargai, ditinggalkan, dan juga

    perasaan jengkel karena kelebihan beban kerja. Perasaan-perasaan tersebut sewaktu-waktu dapatmemicu timbulnya kemarahan. Keadaan tersebut akan mempengaruhi seseorang dalam

    melaksanakan kegiatannya secara langsung, dan dapat menurunkan produktivitas kerja

    organisasi secara tidak langsung dengan melakukan banyak kesalahan yang disengaja maupun

    tidak disengaja. Dalam suatu organisasi, kecenderungan terjadinya konflik, dapat disebabkanoleh suatu perubahan secara tiba-tiba, antara lain: kemajuan teknologi baru, persaingan ketat,

    perbedaan kebudayaan dan sistem nilai, serta berbagai macam kepribadian individu.Baca

    selebihnya

    Filed under:CATATAN KULIAH,Emergency Nurse,info perawat,Manajemen Keperawatan |

    Ditandai:konflik,manajemen,manajemen keperawatan,manajemen konflik |Tinggalkan sebuahKomentar

    KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

    Posted on 24 Juni 2011 by andaners

    KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

    Pendahuluan

    Manajemen keperawatan pada dasarnya berfokus pada perilaku manusia. Untuk mencapai

    tingkat tertinggi dari produktivitas pada pelayanan keperawatan, pasien membutuhkan manajer

    perawat yang terdidik dalam pengetahuan dan ketrampilan tentang perilaku manusia untukmengelola perawat profesional serta pekerja keperawatan non profesional.

    Mc. Gregor menyatakan bahwa setiap manusia merupakan kehidupan individu secara

    keseluruhan yang selalu mengadakan interaksi dengan dunia individu lainnya. Apa yang terjadi

    dengan orang tersebut merupakan akibat dari perilaku orang lain. Sikap dan emosi dari orang

    lain mempengaruhi orang tersebut. Bawahan sangat tergantung pada pimpinan dan berkeinginanuntuk diperlakukan adil. Suatu hubungan akan berhasil apabila dikehendaki oleh kedua belah

    pihak.

    Bawahan memerlukan rasa aman dan akan memperjuangkan untuk melindungi diri dari ancaman

    yang bersifat semu atau yang benarbenar ancaman terhadap tidak terpenuhinya kebutuhan

    dalam situasi kerja.

    http://andaners.wordpress.com/2011/07/08/manajemen-keperawatan-manajemen-konflik/#more-764http://andaners.wordpress.com/2011/07/08/manajemen-keperawatan-manajemen-konflik/#more-764http://andaners.wordpress.com/category/catatan-kuliah/http://andaners.wordpress.com/category/emergency-nurse/http://andaners.wordpress.com/category/info-perawat/http://andaners.wordpress.com/category/manajemen-keperawatan/http://andaners.wordpress.com/tag/konflik/http://andaners.wordpress.com/tag/manajemen/http://andaners.wordpress.com/tag/manajemen-keperawatan-2/http://andaners.wordpress.com/tag/manajemen-konflik/http://andaners.wordpress.com/2011/07/08/manajemen-keperawatan-manajemen-konflik/#respondhttp://andaners.wordpress.com/2011/07/08/manajemen-keperawatan-manajemen-konflik/#respondhttp://andaners.wordpress.com/2011/06/24/kepemimpinan-dalam-keperawatan/http://andaners.wordpress.com/2011/06/24/kepemimpinan-dalam-keperawatan/http://andaners.wordpress.com/2011/07/08/manajemen-keperawatan-manajemen-konflik/#respondhttp://andaners.wordpress.com/2011/07/08/manajemen-keperawatan-manajemen-konflik/#respondhttp://andaners.wordpress.com/tag/manajemen-konflik/http://andaners.wordpress.com/tag/manajemen-keperawatan-2/http://andaners.wordpress.com/tag/manajemen/http://andaners.wordpress.com/tag/konflik/http://andaners.wordpress.com/category/manajemen-keperawatan/http://andaners.wordpress.com/category/info-perawat/http://andaners.wordpress.com/category/emergency-nurse/http://andaners.wordpress.com/category/catatan-kuliah/http://andaners.wordpress.com/2011/07/08/manajemen-keperawatan-manajemen-konflik/#more-764http://andaners.wordpress.com/2011/07/08/manajemen-keperawatan-manajemen-konflik/#more-764
  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    18/33

    Atasan / pimpinan menciptakan kondisi untuk mewujudkan kepemimpinan yang efektif dengan

    membentuk suasana yang dapat diterima oleh bawahan, sehingga bawahan tidak merasa

    terancam dan ketakutan.

    Untuk dapat melakukan hal tersebut di atas, baik atasan maupun bawahan perlu memahami

    tentang pengelolaan kepemimpinan secara baik, yang pada akhirnya akan terbentuk motivasi dansikap kepemimpinan yang profesional.

    1. Pengertian Kepemimpinan

    Ada beberapa batasan tentang kepemimpinan , antara lain :

    a. Kepemimpinan adalah perpaduan berbagai perilaku yang dimiliki seseorang sehingga

    orang tersebut mempunyai kemampuan untuk mendorong orang lain bersedia dan dapat

    menyelesaikan tugastugas tertentu yang dipercayakan kepadanya ( Ordway Tead ).

    b. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas seseorang atau

    sekelompok orang untuk mau berbuat dan mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan (Stogdill ).

    c. Kepemimpinan adalah hubungan yang tercipta dari adanya pengaruh yang dimilikiseseorang terhadap orang lain sehingga orang lain tersebut secara sukarela mau dan bersedia

    bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan ( Georgy R. Terry ).

    d. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas seseorang atau

    sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan dalam suatu situasitertentu ( Paul Hersay, Ken Blanchard ).

    Dapat dipahami dari empat batasan di atas bahwa kepemimpinan akan muncul apabila ada

    seseorang yang karena sifatsifat dan perilakunya mempunyai kemampuan untuk mendorong

    orang lain untuk berpikir, bersikap, dan ataupun berbuat sesuatu sesuai dengan apa yangdiinginkannya.

    Kepemimpinan dalam konteks organisasi utamanya menekankan pada fungsi pengarahan yang

    meliputi memberitahu, menunjukkan, dan memotivasi bawahan. Fungsi manajemen ini sangatterkait dengan faktor manusia dalam suatu organisasi, yang mencakup interaksi antar manusia

    dan berfokus pada kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain.

    Di dalam keperawatan kepemimpinan merupakan penggunaan ketrampilan seorang pemimpin (

    perawat ) dalam mempengaruhi perawatperawat lain yang berada di bawah pengawasannyauntuk pembagian tugas dan tanggung jawab dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan

    sehingga tujuan keperawatan tercapai. Setiap perawat mempunyai potensi yang berbeda dalam

  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    19/33

    kepemimpinan, namun ketrampilan ini dapat dipelajari sehingga selalu dapat diterapkan dan

    ditingkatkan.

    Baca selebihnya

    Filed under:ASUHAN KEPERAWATAN | Ditandai:kDK,Kepemimpinan,kepemimpinandalam keperawatan,KEPERAWATAN |1 Komentar

    HARI PERAWAT SEDUNIA

    Posted on 12 Mei 2011 by andaners

    Tema Hari Perawat Sedunia Tahun 2011 adalah Closing the

    gap: Increasing access and equity. Sebagaimana kita sadari bersama bahwa akses terhadap

    pelayanan kesehatan yang berkualitas masih menjadi problem di semua negara di dunia termasukdi Indonesia. Selain akses, persoalan keadilan yaitu pelayanan kesehatan yang cenderung

    diskriminatif juga menjadi hal yang sangat nyata dirasakan oleh masyarakat kita saat ini,

    khususnya bagi masyarakat yang berasal dari kelompok miskin. Indonesia masih sedang mencari

    formula yang tepat untuk mengatasi kedua problem kesehatan ini, baik dari sisi memperluasakses pelayanan kesehatan maupun dari aspek menjamin keadilan sosial bagi seluruh lapisan

    masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Perawat merupakan

    tenaga kesehatan dalam jumlah terbesar di Indonesia, yaitu hampir mencapai 60%.

    Dibandingkan dengan dokter, tenaga perawat merupakan tenaga kesehatan yang saat ini hampirterdistribusi secara merata di setiap desa di seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai

    Merauke

    MODEL DAN KONSEP KEPERAWATAN

    Posted on 14 April 2011 by andaners

    http://andaners.wordpress.com/2011/06/24/kepemimpinan-dalam-keperawatan/#more-758http://andaners.wordpress.com/category/asuhan-keperawatan/http://andaners.wordpress.com/tag/kdk/http://andaners.wordpress.com/tag/kepemimpinan/http://andaners.wordpress.com/tag/kepemimpinan-dalam-keperawatan/http://andaners.wordpress.com/tag/kepemimpinan-dalam-keperawatan/http://andaners.wordpress.com/tag/keperawatan/http://andaners.wordpress.com/2011/06/24/kepemimpinan-dalam-keperawatan/#commentshttp://andaners.wordpress.com/2011/05/12/hari-perawat-sedunia/http://andaners.wordpress.com/2011/04/14/model-dan-konsep-keperawatan/http://andaners.files.wordpress.com/2011/05/international-nurse-day-2011.jpghttp://andaners.wordpress.com/2011/04/14/model-dan-konsep-keperawatan/http://andaners.wordpress.com/2011/05/12/hari-perawat-sedunia/http://andaners.wordpress.com/2011/06/24/kepemimpinan-dalam-keperawatan/#commentshttp://andaners.wordpress.com/tag/keperawatan/http://andaners.wordpress.com/tag/kepemimpinan-dalam-keperawatan/http://andaners.wordpress.com/tag/kepemimpinan-dalam-keperawatan/http://andaners.wordpress.com/tag/kepemimpinan/http://andaners.wordpress.com/tag/kdk/http://andaners.wordpress.com/category/asuhan-keperawatan/http://andaners.wordpress.com/2011/06/24/kepemimpinan-dalam-keperawatan/#more-758
  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    20/33

    MODEL DAN KONSEP KEPERAWATAN

    Modeladalah contoh, menyerupai, merupakan pernyataan simbolik tentang fenomena,menggambarkan teori dari skema konseptual melalui penggunaan symbol dan diafragma.

    Konsepadalah suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu obyek, benda, suatu peristiwaatau fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang berupa ide, pandangan atau

    keyakinan.

    Kumpulan beberapa konsep ke dalam suatu kerangka yang dapat dipahami membentuk suatu

    model atau kerangka konsep. Konsep dapat dianalogikan sebagai batu bata dan papan untuk

    membangun sebuah rumah dimana rumah yang dibangun diibaratkan sebagai kerangka konsep.

    Jenis konsep :

    1. Empirical concept : observable concept : konsep yang dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari, misalnya meja, kursi

    2. Inferential concept : non observable concept : konsep yang sulit diamati dalam kehidupansehari-hari, contoh tekanan darah

    3.

    Abstract concept

    Model konsepadalah rangkaian konstruksi yang sangat abstrak dan berkaitan yang menjelaskan

    secara luas fenomena-fenomena, mengekspresikan asumsi dan mencerminkan masalah

    Model konsep keperawatan berfungsi untuk :

    1. Mengklarifikasi ide/pola pikir tentang keperawatan dan kaitannya dengan praktek keperawatan2. Meningkatkan pola pikir kreatif perawat untuk membantu mengembangkan profesi3. Memberi arahan bagi pelayanan klien4. Memberi corak/warna pada pelayanan yang diberikan

    TEORI KEPERAWATAN

    Teoriadalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep atau definisi yang

    memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomenafenomena

    dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep tersebut dengan maksud untukmenguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat

    http://andaners.wordpress.com/2010/01/06/dapat-100ribu-visitor/209-revision/
  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    21/33

    diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam penelitian. Teori dapat

    dikembangkan melalui dua metode dasar, yaitu metode induktif dan metode deduktif.

    Jenis teori :

    1.

    Scientific theory : merupakan metode yang valid dan reliabel, diuji berulang kali melalui riset,generalisasi empiris

    2. Substantive theory : menjelaskan fenomena penting suatu disiplin ilmu, dikembangkan olehdisiplin ilmu lain, beberapa pernyataan telah diuji

    3. Tentative theory, baru diusulkan, sedikit atau belum diuji coba, belum banyak dikritik olehdisiplin ilmu tersebut

    Teori Keperawatan

    Teori keperawatan didefinisikan oleh Stevens (1981) sebagai usaha untuk menguraikan danmenjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan berperan dalam

    membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lainnya dan bertujuan untuk menggambarkan,

    menjelaskan memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan keperawatan yang dilakukan.

    Karakteristik dasar teori keperawatan

    Torrest (1985) dan Chinn & Jacob (1983) menegaskan terdapat lima karakteristik dasar teori

    keperawatan :

    1. Teori keperawatan mengidentifikasikan dan mendefinisikan sebagai hubungan yang spesifik darikonsep-konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia, konsep sehat-sakit,

    konsep lingkungan dan keperawatan

    2. Teori keperawatan bersifat ilmiah, artinya teori keperawatan digunakan dengan alasan ataurasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang logis

    3. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum, artinya teori keperawatan dapat digunakanpada masalah sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi

    praktek keperawatan

    4. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge keperawatan yangdilakukan melalui penelitian

    5. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas praktekkeperawatan

    Perkembangan teori keperawatan :

    Tahun Nama Penekanan

    1952 Hildergerad E. Peplau Proses interpersonal merupakan dorongan

    pendewasaan kepribadian

    1960 Faye G. Abdellah Masalah pasien menentukan perawatan yang

    dibutuhkan

  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    22/33

    1961 Ida Jean Orlando Proses interpersonal menghilangkan distress

    1964 Ernestine Weidenbach Proses pemberian bantuan untuk memenuhi

    kebutuhan dengan menggunakan seni perawatan

    individu

    1966 Lydia E. Hall Asuhan keperawatan sebagai pengarahan orang

    untuk dapat mencintai diri sendiri

    1967 Joyce Travelbee Pemahaman tentang arti sakit menentukan

    bagaimana orang merespon

    1970 Martha E. Rogers Manusia-lingkungan merupakan medan energi yang

    menghasilkan kondisi negentropi

    1971 Dorothea E. Orem Perawatan diri mempertahankan keseluruhan/

    keutuhan

    Imogine M. King Transaksi memberikan kerangka untuk mencapai

    tujuan

    Tahun Nama Penekanan

    1974 Sister Calista Roy Hubungan stimulus dengan system adaptif

    1976 Josephine G. Paterson Keperawatan merupakan pengalaman dalam

    mempedulikan orang/nurthuring

    1978 Madeline M. Leininger Caring bersifat universal dan bervariasi secara budaya

    1979 Jean Watson Caring sebagai moral ideal : akal, pikiran, jia terkait

    satu sama lain

    Margaret A. Newman Penyakit sebagai bukti bagi pola hidup yang belum

    terjadi

    1980 Dorothy E. Johnson Subsistem berada pada stabilitas yang dinamis

    1981 Rosemarie Rizzo Parse Manusia dan lingkungan sehat yang konkrit

    Share this:

    StumbleUpon Digg Reddit

    http://andaners.wordpress.com/2011/04/14/model-dan-konsep-keperawatan/?share=stumbleuponhttp://andaners.wordpress.com/2011/04/14/model-dan-konsep-keperawatan/?share=digghttp://andaners.wordpress.com/2011/04/14/model-dan-konsep-keperawatan/?share=reddithttp://andaners.wordpress.com/2011/04/14/model-dan-konsep-keperawatan/?share=reddithttp://andaners.wordpress.com/2011/04/14/model-dan-konsep-keperawatan/?share=digghttp://andaners.wordpress.com/2011/04/14/model-dan-konsep-keperawatan/?share=stumbleupon
  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    23/33

    TEORI MODEL BETTY NEUMAN

    Posted on 31 Maret 2011 by andaners

    TEORI MODEL BETTY NEUMAN

    A. Konsep Dasar

    Konsep utama yang terdapat pada model Neuman, meliputi: stresor, garis pertahanan danperlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem klien, struktur dasar, intervensi dan

    rekonstitusi (Fitzpatrick & Whall, 1989). Berikut ini akan diuraikan tentang masing-masingveriabel1. Stressor

    Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk

    menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :a. Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan

    lingkungan internal. Misalnya : respons autoimmun

    b. Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki

    pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peranc. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga tetapi lebih

    jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.

    2. Garis pertahanan dan perlawanan

    Garis pertahanan menurut Neumans terdiri dari garis pertahanan normal dan garis pertahananfleksibel. Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan

    stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor

    yang disebut wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi

    dari keadaan wellness untuk sistem klien. Selain itu ada berbagai stressor yang dapat menginvasi

    http://andaners.wordpress.com/2011/03/31/teori-model-betty-neuman/http://andaners.files.wordpress.com/2011/03/konsep-betty-neuman.pnghttp://andaners.wordpress.com/2011/03/31/teori-model-betty-neuman/
  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    24/33

    garis pertahanan normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara

    adekuat. Jika itu terjadi. maka sistem klien akan bereaksi dengan menampakan adanya gejala

    ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressortambahan. Garis pertahanan normal ini terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola

    koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan. Garis pertahanan normal ini merupakan

    bagian dari garis pertahanan fleksibel.Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem daristressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara

    garis pertahanan meningkat maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh sebab itu untuk

    mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanannormal dan bertindak sebagai buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalam

    waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis,

    sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan garis

    pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai reaksi terhadap stressor. Untuk lebih jelasnya tentanggaris pertahanan ini, dapat dilihat dari gambar 2.1.

    Gambar 2.1. Aplikasi Model Sistem Neuman dalam Keluarga

    (Stepans & Knight. 2002)Sedangkan garis perlawanan menurut Neumans merupakan serangkaian lingkaran putus-putus

    yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan

    teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line

    of defense). Misalnya mekanisme sistem immun tubuh. Jika lines of resistance efektif dalammerespon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi

    berkurang dan bisa timbul kematian.

    3. Tingkatan pencegahanTingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri dari pencegahan

    primer, sekunder dan tersier.

    a. Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi

    kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada penguatanflexible lines of defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko.

    Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi.

    Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan perubahan gaya hidup.b. Pencegahan sekunder. Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari

    stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance,

    mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur dasarmelalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh

    kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil

    dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-

    intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian.

    c. Pencegahan Tersier

    Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan sekunder. Pencegahantersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan

    utamanya adalah untuk memperkuat resistansi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul

    kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderunguntuk kembali pada pencegahan primer.

    4. Sistem klien

  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    25/33

    Model Sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka dan dinamis terhadap

    klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan fokus definisi masalah keperawatan

    dan pemahaman terbaik dari interaksi klien dengan lingkungannya. Elemen-elemen yang adadalam sistem terbuka mengalami pertukaran energi informasi dalam organisasi kompleksnya.

    Stress dan reaksi terhadap stres merupakan komponen dasar dari sistem terbuka. Klien sebagai

    sistem bisa individu, keluarga, kelompok, komunitas atau sosial issue (Tomey & Alligood,1998). Klien sebagai suatu sistem memberikan arti bahwa adanya keterkaitan antar aspek yangterdapat dalam sistem tersebut. Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya,

    kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.

    Neuman meyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki lima variabel yangmembentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual.

    Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa klien merupakan cerminan secara wholistik dan

    multidimensional (Fawcett, 2005). Dimana secara wholistik klien dipandang sebagai keseluruhan

    yang bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut membuktikanbahwa setiap orang itu akan memiliki keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan

    menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Perubahan istilah dari

    Holistik menjadi Wholistik untuk meningkatkan pemahaman terhadap orang secara keseluruhan.Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga sakit atau

    kematian.tan atau stabilitasasi system. perubazhan dapat mempertahankan kesehatan secara

    adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila

    bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-

    bagian dari system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.

    5. Struktur dasarStruktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa terdapat

    pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik. Variabel-variabel tersebut yaitu variabel

    sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.

    6. Intervensi

    Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan

    memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier.

    7. RekonstitusiNeuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang terjadi berkaitan

    dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap

    invasi stressor..Rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internaldan eksternal. Rekonstitusi bisa memperluas normal line defense ke tingkat sebelumnya,

    menstabilkan sistem pada tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikannya pada tingkat semula

    sebelum sakit. Yang termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal, intrapersonal,

    ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan variabel fisiologis, psikologis,sosiokultural, perkembangan dan spiritual.

    Model Sistem Neuman ini sangat sesuai untuk diterapkan pada pengkajian di masyarakat, karena

    pendekatan yang dipergunakan adalah pada komunitas sebagai sistem klien.

    Share this:

  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    26/33

    StumbleUpon Digg Reddit

    Like this:

    Suka

    Be the first to like this post.

    Filed under:ASUHAN KEPERAWATAN Ditandai: |BETTY NEUMAN,konsep keperawatan,nursing,nursing science,nursing theory,TEORI MODEL BETTY NEUMAN

    APLIKASI MODEL HEALTH PROMOTION NOLA J. PENDERMODEL DAN KONSEP KEPERAWATAN

    Teori Filosofi Keperawatan Jean WatsonPosted on 18 Maret 2011 by andaners

    TEORI FILOSOFI KEPERAWATAN

    JEAN WATSON

    A. Dasar Pemikiran

    1. Filosofi / Keyakinan

    Keperawatan menurut Jean Watson adalah

    .Human science of person and human health-illness experiences that are mediated by

    professional, personal, scientific, esthetic, and ethical human are transaction..

    Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkam pada asumsi bahwa human science

    and human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan. Sebagai humanscience keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetika,

    humanities, dan kiat/art (Watson, 1985). Sebagai pengetahuan tentang human care fokusnya

    untuk mengembangkan pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, seperti yang dinyatakan

    oleh Watson (1985) human care is the heart of nursing. Pandangan tentang keperawatan

    sebagai science tentang human care adalah komprehensif. Ini termasuk pengembanganpengetahuan sebagai basis dalam area:

    1. Pengkajian terhadap kondisi manusia

    2. Implikasi dari pengalaman manusia dan responnya terhadap kondisi sehat sakit.3. Telaah terhadap pengelolaan kondisi-kondisi yang menyertainya

    http://andaners.wordpress.com/2011/03/31/teori-model-betty-neuman/?share=stumbleupon&nb=1http://andaners.wordpress.com/2011/03/31/teori-model-betty-neuman/?share=digg&nb=1http://andaners.wordpress.com/2011/03/31/teori-model-betty-neuman/?share=reddit&nb=1http://andaners.wordpress.com/2011/03/31/teori-model-betty-neuman/?like=1&_wpnonce=fa05ffd52ehttp://andaners.wordpress.com/category/asuhan-keperawatan/http://andaners.wordpress.com/tag/betty-neuman/http://andaners.wordpress.com/tag/konsep-keperawatan/http://andaners.wordpress.com/tag/nursing/http://andaners.wordpress.com/tag/nursing-science/http://andaners.wordpress.com/tag/nursing-theory/http://andaners.wordpress.com/tag/teori-model-betty-neuman/http://andaners.wordpress.com/2011/03/24/aplikasi-model-health-promotion-nola-j-pender/http://andaners.wordpress.com/2011/04/14/model-dan-konsep-keperawatan/http://andaners.wordpress.com/2011/03/18/teori-filosofi-keperawatan-jean-watson/http://andaners.wordpress.com/2011/03/18/teori-filosofi-keperawatan-jean-watson/http://andaners.wordpress.com/2011/04/14/model-dan-konsep-keperawatan/http://andaners.wordpress.com/2011/03/24/aplikasi-model-health-promotion-nola-j-pender/http://andaners.wordpress.com/tag/teori-model-betty-neuman/http://andaners.wordpress.com/tag/nursing-theory/http://andaners.wordpress.com/tag/nursing-science/http://andaners.wordpress.com/tag/nursing/http://andaners.wordpress.com/tag/konsep-keperawatan/http://andaners.wordpress.com/tag/betty-neuman/http://andaners.wordpress.com/category/asuhan-keperawatan/http://andaners.wordpress.com/2011/03/31/teori-model-betty-neuman/?like=1&_wpnonce=fa05ffd52ehttp://andaners.wordpress.com/2011/03/31/teori-model-betty-neuman/?share=reddit&nb=1http://andaners.wordpress.com/2011/03/31/teori-model-betty-neuman/?share=digg&nb=1http://andaners.wordpress.com/2011/03/31/teori-model-betty-neuman/?share=stumbleupon&nb=1
  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    27/33

    4. Deskripsi dari atribut-atribut caring relationship

    5. Studi tentang sistem bagaimana human care harus diwujudkan.

    Dalam pandangan keperawatan Jean Watson, manusia diyakini sebagai person as a whole, as afully functional integrated self. Jean Watson mendefinisikan sehat sebagai kondisi yang utuh

    dan selaras antara badan, pikiran, dan jiwa, ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri

    yang dipersepsikan dan diri yang diwujudkan. Dari beberapa konsep sehat sakit di atas dapatdikemukakan beberapa hal prinsip, antara lain:

    1. Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya multidimensional,

    yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi.

    2. Kondisi sehat dapat dicapai, karena adanya kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadaplingkungan baik internal maupun eksternal.

    3. Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang terhenti pada titik tertentu, tetapiberubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan yang dinamis.

    Fokus keperawatan ditujukan pada promosi kesehatan dan penyembuhan penyakit dan dibangundari sepuluh factor carativ, yang meliputi :

    a. Pembentukan sistem humanistic dan altruistic.

    Pembentukan sistem nilai humanistic dan altruistic dalam diri seseorang dapat dinilai pada usiadini. Dimana nilai-nilai ini didapatkan dari orang tua. Sistem nilai humanistic altruiisticditingkatkan melalui pengalaman hidup seseorang, proses pembelajar dan paparan terhadap nilai-

    nilai kemanusiaan.

    b. Penanaman (melalui pendidikan) faith-Hope

    Merupakan hal yang sangat penting dalam caratif dan curatif. Perawat perlu selalu memiliki

    positif thingking sehingga dapat menularkan kepada klien yang akan membantu meningkatkan

    kesembuhan dan kesejahteraan klien.

    c. Pengembangan sensisitifitas atau kepekaan diri kepada orang lain,

    karena pikiran dan emosi seseorang adalah jendela jiwa.

    d. Pengembangan hubungan yang bersifat membantu dan saling percaya (a helping trustrelationship)

  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    28/33

    Sebuah hubungan saling percaya digambarkan sebagai hubungan yang memfasilitasi untuk

    penerimaan perasaan positif dan negatif yang termasuk dalam hal ini, kejujuran, empati,

    kehangatan dan komunikasi efektif.

    e. Meningkatkan dan saling menerima pengungkapan ekspresi perasaan,baik ekpresi

    perasaan positif maupun negatif.

    f. Menggunakan metode ilmiah dan menyelesaikan masalah dan pengambilan keputusan,

    g. Meningkatkan dan memfasilitasi proses belajar mengajar yang bersifat interpersonal.

    h. Menciptakan lingkungan yang mendukung, melindungi dan meningkatkan atau

    memperbaiki keadaan mental, sosial, kultural dan lingkungan spiritual.

    i. Membantu pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan antusias(kebutuhan-kebutuhan

    survival, fungsional, integratif dan grup)

    j. Mengembangkan kekuatan faktor excistensial phenomenologic

    Dalam praktek keperawatan caring ditujukan untuk perawatan kesehatan yang holistik dalam

    meningkatkan kontrol, pengetahuan dan promosi kesehatan.

    2. Asumsi dasar

    Asumsi dasar teori watson terletak pada 7 asumsi dasar yang menjadi kerangka kerja dalampengembangan teori; yaitu:

    a. Caring dapat dilakukan dipraktekkan secara interpersonal

    b. Caring meliputi faktor-faktor caratif yang dihasilkan dari kepuasan terhadap pemenuhan

    kebutuhan dasar manusia.

    c. Caring yang efektif akan menigkatkan status kesehatan dan perkembangan individu dankeluarga.

    d. Respon caring adalah menerima seseorang tidak hanya sebagai seseorang berdasarkan saat initetapi seperti apa dia mungkin akan menjadi dimasa depannya.

    e. Caring environment, menyediakan perkembangan potensi dan memberikan keluasan memilihkegiatan yang terbaik bagi diri seseorang dalam waktu yang telah ditentukan.

    f. Caring bersifat healthogenic daripada sekedar curing. Praktek caring mengitegrasikanpengetahuan biopisikal dan perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan. Dan untuk

    membantu pasien yang sakit, dimana caring melengkapi curing.

    g. Caring merupakan inti dari keperawatan.

  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    29/33

    B. Komponen Model

    Nilai-nilai yang mendasari konsep caring menurut Jean Watson meliputi:

    1. Konsep tentang manusia

    Manusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi (ingin dirawat, dihormati,

    mendapatkan asuhan, dipahami dan dibantu)

    Manusia pada dasarnya ingin merasa dimiliki oleh lingkungan sekitarnya merasa dimiliki dan

    merasa menjadi bagian dari kelompok atau masyarakat, dan merasa dicintai dan merasa

    mencintai.

    2. Konsep tentang kesehatan

    Kesehatan merupakan kuutuhan dan keharmonisan pikiran fungsi fisik dan fungsi sosial.

    Menekankan pada fungsi pemeliharaan dan adaptasi untuk meningkatkan fungsi dalampemenuhan kebutuhan sehari-hari. Kesehatan merupakan keadaan terbebas dari keadaan

    penyakit, dan Jean Watson menekankan pada usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai hal

    tersebut.

    3. Konsep tentang lingkungan

    Berdasarkan teori Jean Watson, caring dan nursing merupakan konstanta dalam setiap keadaan di

    masyarakat. Perilaku caring tidak diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya, akan tetapi

    hal tersebut diwariskan dengan pengaruh budaya sebagai strategi untuk melakukan mekanismekoping terhadap lingkungan tertentu.

    4. Konsep tentang keperawatan

    Keperawatan berfokus pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan caring ditujukan untuk

    klien baik dalam keadaan sakit maupun sehat.

    Teori keperawatan Menurut Jean Watson

    Posted on 18 Maret 2011 by andaners

    MANUSIA sebagai FOKUS SENTRALKeperawatan sebagai sains tentang human care didasarkan pada asumsi bahwa human science

    http://andaners.wordpress.com/2011/03/18/teori-keperawatan-menurut-jean-watson/http://andaners.wordpress.com/2011/03/18/teori-keperawatan-menurut-jean-watson/
  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    30/33

    and human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan. Sebagai human

    science keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetia, humanities

    dan kiat/art (Watson,1985). Sebagai pengetahuan tentang human care fokusnya untukmengembangkan pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, seperti dinyatakan oleh Watson

    (1985) human care is the heart of nursing. Pandangan tentang keperawatan sebagai sains tentang

    human care adalah komprehensif. Ini termasuk pengembangan pengetahuan sebagai basis dalamarea-area :1. Pengkajian terhadap kondisi manusia

    2. Eksplikasi dari pengalaman manusia dengan, dan responnya terhadap berbagai kondisi sehat-

    sakit3. Telaah terhadap pengelolaan kondisi-kondisi yang menyertainya

    4. Deskripsi dari atribut-atribut caring relationship

    5. Studi tentang sistem untuk bagaimana human care mesti diwujudkan

    Dalam eksplikasi sains tentang human care pencarian harus termasuk beragam metoda untukmemperoleh pemahaman utuh dari human phenomena. Pencarian ini harus memfasilitasi

    integrasi pengetahuan dari biomedical,perilaku,sosiokultural, seni dan humaniora untuk

    menemukan pengetahuan keperawatan baru. Melalui strategi integrasi dan analisis, duniaobjektifitas dapat dihubungkan dengan dunia subjektif dari pengalaman manusia untuk mencapai

    linkage ini. Perspektif tentang human science memberi kesempatan bagi pemikir/peneliti

    keperawatan untuk melakukan telaah terhadap keilmuan keperawatan dan arahnya, guna

    meletakkan dasar-dasar subject matter serta tanggung jawab ilmiah dan sosialnya. Melaluiperspektif ini, kajian terhadap makna,nilai etika tentang manusia, kesehatan dan keperawatan

    dapat dilakukan.

    Dalam pandangan keperawatan manusia diyakini sebagai person as a whole, as a fully functionalintegrated self. Dalam konsep holism ini, manusia dilihat sebagai sosok yang utuh, ..the

    human is viewed as greater than, and different from, the sum of his or her parts .

    (Watson,1985:14) yang bermakna bahwa keberadaan berbagai aspek dari diri seorang manusia,

    secara bersama-sama berfungsi dan berespon untuk mewujudkan keutuhannya. Karena keutuhanini maka manusia itu unik, berbeda dari manusia lain. Manusia juga diyakini sebagai sistem

    terbuka (openned system), yang berinteraksi dengan manusia lain dan lingkungannya secara

    dinamis, berkesinambungan dan itu semua penting untuk perkembangan personalnya. Pandangandasar tentang manusia ini, yang dalam paradigma keperawatan merupakan fokus sentral pada

    saatnya memberi arah pada eksplorasi tentang human science , human responses (to health and

    illness) dan human care serta menuntun perawat untuk memahami dan memperlakukan manusialain (klien) secara utuh, unik dan manusiawi.

    SEHAT/KESEHATAN

    Watson (1985:48) menyatakan sehat sebagai unity and harmony within the mind,body and soul.Its also associated with the degree of congruence between the self as perceived and the self as

    experienced, Such a viewed of health focuses on the entire nature of the individual in his or her

    physical,social.esthetic and moral realms-instead of just certain aspects oh human behavior andphysiology. Definisi tersebut mengungkap bahwa sehat merupakan kondisi yang utuh dan selaras

    antara badan,pikiran dan jiwa; dan ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri yang

    dipersepsikan dan diri yang diwujudkan. Pandangan tentang kesehatan berfokus pada individusecara utuh meliputi hal-hal yang bersifat fisik,sosial,etis dan moral, tidak sekedar berfokus pada

    aspek-aspek perilaku dan fisiologi manusia semata. Dari beberapa konsep sehat (dan

  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    31/33

    sakit/illness) diatas dapat dikemDari beberapa konsep sehat (dan sakit/illness) diatas dapat

    dikemukakan beberapa hal prinsip antara lain :

    Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya multidimensional, yangdapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi.

    Kondisi sehat dapat terwujud bila kebutuhan dasar manusiawinya terpenuhi

    .Kondisi sehat dapat dicapai karena adanya kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadaplingkungan baik internal maupun eksternal. Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang berhenti pada titik tertentu, tetapi

    berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan yang dinamis.

    Sehat sebagai suatu kondisi keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh(manusia) karena keberhasilannya menyesuaikan diri terhadap pengaruh-pengaruh yang dapat

    mengganggu (agent,environment).

    Carative factor menurut Watson adalah mencoba menghargai dimensi manusia dalam

    perawatan dan pengalaman-pengalaman subjektif dari orang yang kita rawat.

    A.Carrative factor

    Elemen-elemen yang terdapat dalam carative factor adalah:1. Nilai-nilai kemanusiaan dan Altruistik(Humanistic-Altruistic System Value )

    2. keyakinan dan harapan(Faith and Hope)3. Peka pada diri sendiri dan kepada oran lain(Sensitivity to self and others)4. Membantu menumbuhkan kepercayaan,membuat hubungan dalam perawatan secara

    manusiawi

    5. Pengekspresian perasaan positif dan negative6. Proses pemecahan masalah perawatan secara kreativ (creative problem-solving caring process)

    7. Pembelajaran secara transpersonal(transpersonal teaching learning)

    8. Dukungan,perlindungan,perbaikan fisik,mental,social dan spiritual.

    9. Bantuan kepada kebutuhan manusia(Human needs assistance)10. Eksistensi fenomena kekuatan spiritual.

    Dari kesepuluh carrative factors diatas, Caring dalam keperawatan menyangkut upayamemperlakukan klien secara manusiawi dan utuh sebagai manusia yang berbeda dari manusia

    lainnya (Watson,1985) ini berkenaan dengan proses yang humanitis dalam menentukan kondisi

    terpenuhi tidaknya kebutuhan dasar manusia dan melakukan upaya pemenuhannya melaluiberbagai bentuk intervensi yang bukan hanya berupa kemampuan teknis tetapi disertai warmth,

    kindness, compassion. Watson kemudian memperkenalkan clinical caritas

    process(CCP),untuk menempatkan carative factor nya,yang berasal dari bahasa yunanicherish,yang berarti memberi cinta dan perhatian khusus.Jadi clinical caritas process adalah

    suatu praktek perawatan pasien dengan sepenuh hati kesadaran,dan cinta.

    Clinical caritas process,adalah sebagai berikut:

    Merawat pasien dengan penuh kesadaran,sepenuh hati dan cinta.

    hadir secara jiwa dan raga,supportif dan mampu mengekspresikan perasaan negative dan

    positif dari dasar-dasar nilai spiritual diri dalam hubunganya dengan pasien sebagai one-being-

    cared-for.

    Budidayanilai spiritual dan transpersonal,melampaui diri sendiri dan supaya lebih terbukapeka dan iba.

  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    32/33

    kreatif menggunakan diri dan segala cara dalam proses perawatan,secara artistk,sebagai bagian

    dari caring-healing-practice.

    menciptakan lingkungan penyembuhan di semua level,fisik dan non fisik,dengan penuhkesadaran dan keseluruhan,yang memperhatikan keindahan,kenyamanan,kehormatan dankedamaian.

    Terlibat dalamproses pengalaman belajar mengajar,yang dihadirkan sebagai kesatuanmenjadi dan berarti(being and meaning),dan mencoba melihat dan mengacu pada kerangkaberfikir orang lain.B. Transpersonal caring relationship

    Menurut Watson(1999),transpersonal caring relationship itu berkarakteriskkan hubungan khusus

    manusia yang tergantung pada:Moral perawat yang berkomitmen melindungi dan meningkatkan martabat manusia seperti

    dirinya atau lebih tinggi dari dirinya.

    Perawat merawat dengan kesadaran yang dikomunikasikan untuk melestarikan danmenghargai spiritual ,oleh karena itu tidak memperlakukan seseorang sebagai sebuah objek.

    Perawatanberkesadaran bahwa mempunyai hubungan dan potensi untuk menyembuhkan

    sejak,hubungan,pengalaman dan persepsi sedang berlangsung.Hubunganini menjelaskan bagaimana perawat telah melampaui penilain secaraobjektif,menunjukkan perhatian kepada subjektifitas seseorang, dan lebih mendalami situasi

    kesehatan diri mereka sendiri.Kesadaran perawat menjadi perhatian penting untuk keberlanjutan

    dan pemahaman terhadap persepsi orang lain.

    Pendekatan ini menyoroti keunikan dari keduabelah pihak,yaitu perawat dan pasien,dan juga

    hubungan saling mneguntungkan antara dua individu,yang menjadi dasar dari suatu

    hubungan.Oleh karena itu,yang merawat dan yang di rawat keduanya terhubung dalam mencari

    makna dan kesatuan,dan mungkin mampu merasakan penderitaan pasien.

    Istilah transpersonal berarti pergi keluar dirisendiri dan memungkinkan untuk menggapaikedalaman spiritual dalam meningkatkan kenyamanan dan penyembuhan pasien.Pada

    akhirnya,tujuan dari transpersonal caring relationship adalah berkaitan denganmelindungi,meningkatkan dan mempertahankan martabat ,kemanusiaan,kesatuan dan

    keselarasan batin.

    C. CARING OCCATION/MOMENT

    CARING OCCATION menurut Watson(1988, 1999) adalah kesempatan (mengenai tempat

    dan waktu) pada saat perawat dan orang lain datang pada saat human caring dilaksanakan , dan

    dari keduanya dengan phenomena tempat yang unik mempunyai kesempatan secara bersamadatang dalam moment interaksi human to human . Bagi Watson (1988 b, 1999) bidang yang luar

    biasa yang sesuai dengan kerangka refensi seseorang atau perasaan-perasaan yang dialami

    seseorang , sensasi tubuh, pikiran atau kepercayaan spiritual , tujuan-tujuan, harapan-harapan

    pertimbangan dari lingkungan, arti persepsi seseorang kesemuanya berdasar pada pengalamanhidup yang dialami seseorang , sekarang atau masa yang akan . Watson (1999) menekankan

    bahwa perawat dalam hal ini sebagai care giver juga perlu memahami kesadaan dan kehadiranya

    dalam moment merawat dengan pasienya , lebih lanjut dari kedua belah pihak perawat maupunyang dirawat dapat dipengaruhi oleh perawatan dan tindakan yang dilakukan keduanya , dengan

    demikian akan menjadi bagian dari pengalaman hidupnya sendiri

    Caring occation bisa menjadi tranpersonal bilamana memungkinkan adanya semangat dari

  • 7/22/2019 66121330-teori-perilaku

    33/33

    keduanya(perawat dan pasien) kemudian adanya kesempatan yang memungkinkan keterbukaan

    dan kemampuankemampuan untuk berkembang. (Watson 1999 , pp. 116-117)

    3.