6. renkonkel karet tengsin jak pus tahun 2013
TRANSCRIPT
Page 1
TIM PENYUSUN
Lurah Karet Tengsin dan Staff
Tim Pengurus SOTD – Karet Tengsin
Tim Fasilitator dan Group Leader BPBD
Jakarta, 27 Desember 2013
DRAFT FINAL
DOKUMEN RENCANA KONTINJENSI
BENCANA BANJIR TAHUN 2013-2014
KELURAHAN KARET TENGSIN
KECAMATAN TANAH ABANG
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT TAHUN ANGGARAN 2013
Page 2
KATA PENGANTAR
Banjir merupakan fenomena yang terjadi hampir setiap tahun di Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan
Tanah Abang, Kota Administrasi Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta. Pada awal tahun 2013, banjir
kembali terjadi di Kelurahan Karet Tengsin akibat limpasan air dari Kali Krukut. Kegiatan yang
dilakukan selama fase tanggap darurat meliputi aktivasi posko terpadu dan beberapa pos pendukung,
sedangkan pada fase pemulihan telah dilakukan upaya-upaya diantaranya kebersihan lingkungan,
penataan jalur transportasi dan keamanan.
Belajar dari pengalaman menanggapi banjir tersebut, dipandang perlu untuk membuat rencana
kontinjensi di tingkat kelurahan, sehingga kegiatan dapat dilakukan secara tepat guna dan berhasil
guna, secara terarah, terkoordinir dan terukur, sehingga pada akhirnya dapat lebih cepat dan tepat
memberikan bantuan maupun pemulihan lebih pendek waktunya. Dokumen rencana kontinjensi
banjir ini disusun bersama-sama oleh pihak Kelurahan Karet Tengsin, Lintas Sektor dan Tripikel, serta
pihak swasta yang berlokasi di Kelurahan Karet Tengsin dan perwakilan masyarakat kelurahan. Proses
pelaksanaannya difasilitasi oleh Tim Fasilitator Penyusun Renkon Kelurahan dari Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Semoga banjir tidak terjadi di Kelurahan Karet Tengsin pada periode tahun 2013-2014. Namun apabila
terjadi banjir kami berharap semua pihak terkait dapat menangani dengan cepat berpedoman pada
dokumen rencana kontinjensi ini dan pada akhirnya beban warga terdampak dan pemerintah
Kelurahan Karet Tengsin dapat diminimalisir.
Jakarta, 27 Desember 2013
Lurah Karet Tengsin
--------------------------------------
Page 3
DAFTAR ISI
RENCANA KONTINJENSI TINGKAT KELURAHAN
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang B. Pengertian Rencana Kontinjensi C. Maksud dan Tujuan D. Dasar Hukum E. Sifat Rencana Kontinjensi F. Ruang Lingkup G. Proses Penyusunan H. Aktivasi Rencana Kontinjensi
BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH
A. Wilayah Administrasi B. Kondisi Fisik Wilayah C. Kondisi Iklim Wilayah D. Demografi E. Sejarah Dampak Bencana Banjir
BAB III PENGEMBANGAN SKENARIO
A. Skenario Ancaman (waktu, durasi, intensitas curah hujan, TMA Sungai) B. Wilayah Terdampak (peta dan jalur evakuasi) C. Aspek-Aspek Terdampak
BAB IV KEBIJAKAN DAN STRATEGI
A. Kebijakan Massa Tanggap Darurat Bencana Banjir B. Strategi Pengelolaan Masa Tanggap Darurat Bencana Banjir C. Susunan Pengurus Organisasi Tanggap Darurat Bencana Banjir D. Struktur Organisasi Tanggap Darurat (SOTD) E. Sasaran dan Tugas Pokok Fungsi Masing-Masing Posko/Pos/Seksie SOTD
BAB V PERENCANAAN SEKTORAL
A. Posko Utama dan Kominfo B. Pos Penyelamatan dan Evakuasi C. Pos Perlengkapan Hunian Sementara (Huntara) D. Pos Kesehatan, Medis dan Psikososial E. Pos Logistik dan Dapur Umum F. Pos Transportasi dan Keamanan
BAB VI RENCANA TINDAK LANJUT
A. Mekanisme Prosedur Operasi B. Peninjauan ulang renkon dan penjelasan aktivasi
BAB VII PENUTUP
Page 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai Ibukota Negara, Provinsi DKI Jakarta memiliki permasalahan kebencanaan yang komplek.
Dengan luas 661,52 km2, 40% atau 24.000 hektar merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-
rata di bawah permukaan air laut. DKI Jakarta juga merupakan pertemuan sungai dari bagian selatan
dengan kemiringan dan curah hujan tinggi. Terdapat 13 sungai yang melewati dan bermuara ke Teluk
Jakarta. Secara alamiah, kondisi ini memposisikan wilayah DKI Jakarta memiliki kerawanan yang tinggi
terhadap banjir.
Sejak tahun 1621, 1654 dan 1918, Provinsi DKI Jakarta telah dilanda banjir besar. Banjir besar
selanjutnya terjadi pada tahun 1976, 1996, 2002, 2007 dan terkahir Februrari 2013. Banjir tahun 1996
menggenangi hampir seluruh penjuru kota. Kejadian ini menjadi tragedi nasional dan mendapat
perhatian dunia. Banjir tahun 2007 dan 2013 juga memiliki cakupan wilayah genangan lebih luas dari
yang diperkirakan. Tidak sedikit kerusakan dan kerugian terhadap aset yang terkena banjir yang
melanda DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (JABODETABEK). Tahun 2007, kerugian
diperkirakan mencapai Rp. 5,16 trilyun. Sementara banjir Bulan Januari 2013 menyebabkan kerugian
dan kerusakan mencapai Rp 7,8 Trilyun.
Risiko bencana banjir di DKI Jakarta sangat dipengaruhi oleh ancaman bencana, kerentanan dan
kapasitas dalam menghadapi ancaman yang ada. Curah hujan tinggi dalam waktu yang pendek, daya
dukung lingkungan yang semakin menurun, penurunan permukaan tanah akibat eksploitasi air yang
berlebihan serta pembangunan infrastruktur, semakin meningkatkan ancaman bencana dan
kerentanan wilayah maupun komunitas DKI Jakarta.
Dampak perubahan iklim yang saat ini ada, secara signifikan juga mempengaruhi tingkat risiko
bencana. Hasil kajian Economy and Environment Program For Southeast Asia (EEPSEA) menyebutkan
bahwa DKI Jakarta merupakan daerah yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Dari 530 kota di
7 negara; Indonesia, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Malaysia dan Filipina, Indonesia merupakan
negara paling rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Kondisi ini perlu disikapi secara sinergis dan menempatkan pengurangan risiko bencana sebagai
landasan berpikir. Kompleksnya bencana di DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia,
megapolitan maupun pusat pertumbuhan dan pembangunan, membutuhkan sebuah perencanaan
yang sifatnya terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh. Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan sejumlah organisasi seperti Mercy Corps,
Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) dan World Vision Indonesia (WVI), di tahun
2013 ini akan memfasilitasi penyusunan rencana kontinjensi tingkat kelurahan untuk menghadapi
ancaman banjir di daerah melalui koordinasi terpadu. Renkon Tingkat Kelurahan disusun dalam
rangka meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana banjir seluruh wilayah DKI
Jakarta, khususnya untuk 124 Kelurahan yang merupakan Kelurahan terdampak banjir Januari 2013.
BPBD Provinsi DKI Jakarta telah mengupayakan alokasi dana dari APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun
Anggaran 2013 untuk penyusunan dokumen rencana kontinjensi di 56 kelurahan yang tersebar di 5
wilayah kota administrasi, diantaranya Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan
Jakarta Barat.
Pemerintah Kelurahan Karet Tengsin menyadari bahwa wilayah Kelurahan Karet Tengsin sebagai
salah satu dari 124 kelurahan yang terdampak banjir pada bulan Januari 2013. Kondisi ini harus
Page 5
disikapi dengan membuat suatu sistem penanggulangan bencana yang terpadu dan menyeluruh,
mulai dari menyusun kebijakan penanggulangan bencana sampai dengan membuat perencanaan
teknis penanggulangan bencana.
Penanggulangan bencana pada tahap pra-bencana meliputi kegiatan-kegiatan yang
dilakukan dalam “situasi tidak terjadi bencana” dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada situasi
”terdapat potensi bencana”. Pada situasi tidak terjadi bencana, salah satu kegiatannya adalah
perencanaan penanggulangan bencana (Pasal 5 ayat [1] huruf a PP 21/2008). Sedangkan pada situasi
terdapat potensi bencana kegiatannya meliputi kesiapsiagaan, peringatan dini, dan mitigasi
bencana. Perencanaan Kontinjensi sesuai dengan ketentuan Pasal 17 ayat (3) PP Nomor 21
Tahun 2008 dilakukan pada kondisi kesiapsiagaan yang menghasilkan dokumen Rencana
Kontinjensi (Contingency Plan).
Berdasarkan kondisi dan situasi tersebut di atas maka Pemerintah Kelurahan Karet Tengsin
melakukan upaya dengan menyusun perencanaan dan kebijakan dalam melaksanakan mitigasi dan
kesiapsiagaan bencana. Salah satunya adalah melakukan pembuatan Dokumen Rencana Kontinjensi
Banjir Kelurahan Karet Tengsin. Perencanaan kontinjensi sesuai dengan ketentuan Pasal 17 ayat (3) PP
21/2008 dilakukan pada kondisi kesiapsiagaan.
Rencana ini diharapkan dapat menjadi pedoman pada saat menghadapi darurat bencana banjir
bagi semua pelaku penanggulangan bencana banjir di Kelurahan Karet Tengsin sehingga semua
sumber daya yang ada dapat dikelola dan terkordinasi dengan baik untuk memberikan perlindungan
bagi masyarakat yang terkena dampak bencana. Dalam hal bencana terjadi, maka Rencana
Kontinjensi berubah menjadi Rencana Operasi Tanggap Darurat atau Rencana Operasi (Operational
Plan) setelah terlebih dahulu melalui kaji cepat (rapid assessment).
B. Pengertian Rencana Kontinjensi
1. Asumsi adalah dugaan atau perkiraan yang diterima sebagai dasar.
2. Bahaya adalah suatu situasi, kondisi, atau karakteristik biologis, geografis, sosial, ekonomi,
politik, budaya dan teknologi suatu masyarakat di suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu
yang berpotensi menimbulkan korban dan kerusakan.
3. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau
faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
4. Evakuasi adalah merupakan suatu kegiatan untuk memindahkan masyarakat terancam
dampak bencana dan atau kegiatan masyarakat menyelamatkan diri ke daerah aman.
5. Kejadian bencana adalah peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat berdasarkan tanggal
kejadian, lokasi, jenis bencana, korban, dan ataupun kerusakan. Jika terjadi kejadian bencana
pada tanggal yang sama dan melanda lebih dari satu wilayah, maka dihitung sebagai satu
kejadian
6. Komando Tanggap Darurat adalah organisasi penanganan Tanggap Darurat Bencana yang
dipimpin oleh seorang komandan Tanggap Darurat Bencana dan dibantu oleh staf komando
dan staf umum, memiliki struktur organisasi standar yang menganut satu komando dengan
mata rantai dan garis komando yang jelas dan memiliki satu kesatuan komando dalam
mengkoordinasikan instansi/lembaga/organisasi terkait untuk pengerahan sumberdaya.
7. Kontinjensi adalah suatu keadaan atau situasi yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi
mungkin juga tidak terjadi.
Page 6
8. Manajemen Kedaruratan adalah seluruh kegiatan yang meliputi aspek perencanaan dan
penanggulangan kedaruratan, pada menjelang, saat dan sesudah terjadi keadaan darurat,
yang mencakup siaga darurat, tanggap darurat dan pemulihan darurat
9. Latihan Kesiapsiagaan adalah suatu proses komprehensif yang diulang secara sistematis dan
berkesinambungan untuk memperoleh pengetahuan dan ketrampilan maksimal serta
meningkatkan koordinasi dan komunikasi antar instansi/lembaga dalam sebuah sistem
kesiapsiagaan terpadu.
10. Legalisasi adalah pengesahan dokumen rencana kontingensi menjadi legal secara hukum
melalui Peraturan Kepala Daerah.
11. Perencanaan kontingensi adalah suatu proses perencanaan ke depan, dalam situasi terdapat
potensi bencana, di mana skenario dan tujuan disepakati, tindakan teknis dan manajerial
ditetapkan, dan sistem tanggapan dan pengarahan potensi disetujui bersama, untuk
mencegah, atau menanggulangi secara lebih baik dalam situasi darurat atau kritis.
12. Perencanaan Sektoral adalah suatu rencana yang disusun oleh posko/pos/seksie yang berisi
kegiatan-kegiatan berkaitan dengan kebutuhan dan sumberdaya yang tersedia di masing-
masing posko/pos/seksie untuk penanganan darurat mengacu pada standar minimum
kebutuhan atau standar pelayanan minimum yang berlaku.
13. Rencana Operasi adalah rencana yang dibuat/disusun dalam rangka pelaksanaan operasi
Tanggap Darurat Bencana. Rencana operasi ini disusun oleh Komando Tanggap Darurat
dengan mempertimbangkan rencana kontingensi dan hasil kaji cepat.
14. Posko/pos/seksie adalah kelompok tugas yang melakukan tugas/peran sejenis. Posko/
pos/seksie terdiri dari unsur pemerintah, masyarakat dan lembaga usaha.
15. Sistem Komando Tanggap Darurat adalah suatu system penanganan darurat bencana yang
digunakan oleh semua instansi/lembaga dengan mengintegrasikan pemanfaatan sumberdaya
manusia, peralatan dan anggaran
16. Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah
dan kurun waktu tertentu yang dapat merupakan kematian, luka, sakit, jiwa terancam,
hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan
masyarakat.
17. Skenario adalah gambaran kejadian secara jelas dan rinci tentang bencana yang diperkirakan
akan terjadi meliputi lokasi, waktu dan dampak bencana.
18. Sistem Peringatan Dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin
kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh
lembaga yang berwenang
19. Tanggap Darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat
kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan
penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan pengurusan pengungsian, penyelamatan serta pemulihan sarana prasarana.
C. Maksud dan Tujuan
Dokumen rencana kontinjensi ini disusun sebagai pedoman penanganan bencana banjir tahun
2014 yang diaktifkan sesuai syarat, kriteria dan aturan yang telah ditetapkan. Selain itu dokumen ini
menjadi dasar memobilisasi sumber daya para pemangku kepentingan (stake holder) pada saat
tanggap darurat bencana dalam melakukan penanggulangan bencana yang cepat dan efektif.
D. Dasar Hukum
Page 7
1. Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Undang-Undang No 32 / 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4. Peraturan Pemerintah No 21 / 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan
Bencana.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga Internasional dan
Lembaga Asing Non pemerintah dalam Penanggulangan Bencana.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai.
8. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
9. Peraturan Kepala BNPB No 3 / 2010 tentang Rencana Nasional Penanggulangan Bencana.
10. Peraturan Kepala BNPB No 5 / 2010 tentang Rencana Aksi Nasional PRB.
11. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2008 tentang RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah) Tahun 2007 – 2012 Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
12. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Propinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
13. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 tentang Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
14. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 26 Tahun 2011 tentang BPBD (Badan
Penanggulangan Bencana Daerah)
15. Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Provinsi DKI Jakarta 2013-2017
E. Sifat Rencana Kontinjensi
Dokumen rencana kontinjensi ini bersifat :
1. Partisipatif, disusun oleh multi sektor dan multi pihak
2. Dinamis dan selalu terbarukan
F. Ruang Lingkup
Ruang lingkup proses penyusunan dan dokumen rencana kontinjensi kelurahan adalah :
1. Jenis bencana : rencana kontinjensi disusun untuk ancaman bencana banjir
2. Cakupan Wilayah : cakupan luasan ancaman banjir dalam rencana kontinjensi ini dibatasi
oleh batas administrasi di wilayah Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Kota
Administrasi Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta.
Rencana kontinjensi berlaku untuk Kelurahanan Karet Tengsin dengan tetap melakukan
koordinasi dengan kelurahan-kelurahan di sekitarnya, dengan kesamaan sumber-sumber
ancaman bencana banjir dan sumber-sumber daya potensial yang dapat dimobilisir.
Rencana kontinjensi tingkat kelurahanan meliputi rencana operasional.
G. Proses Penyusunan
Kegiatan penyusunan rencana kontinjensi ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Penyamaan persepsi terhadap semua pelaku penanggulangan bencana banjir di tingkat
kelurahan tentang pentingnya rencana kontinjensi.
2. Pengumpulan data dan informasi : pengumpulan data dilakukan pada semua sektor
penanganan bencana dan lintas administrative, meliputi data sekunder dan primer
Page 8
3. Verfikasi data : analisa data sumberdaya yang ada dibandingkan proyeksi kebutuhan
penanganan bencana saat tanggap darurat.
4. Penyusunan rancangan awal rencana kontinjensi : penyusunan, pembahasan, d a n
perumusan dokumen rencana kontinjensi yang disepakati oleh stakeholder kelurahan.
5. Sosialisasi hasil rumusan rencana kontinjensi (kontinjensi plan) : penyebar luasan dokumen
renkon kepada semua pelaku penanggulangan bencana tingkat kelurahan.
H. Aktivasi Rencana Kontinjensi
Aktivasi rencana kontijensi ini dilakukan beberapa saat sebelum terjadi bencana (siaga darurat)
dengan kriteria sebagai berikut:
1. Adanya pernyataan status siaga 1 di beberapa titik sumber-sumber ancaman bencana banjir
di tingkat kelurahan berdasarkan hasil pengamatan ketinggian muka air yang dilaksanakan
oleh Tripikel dan Tim Reaksi Cepat Tingkat Kelurahan.
2. Adanya situasi dan kondisi wilayah yang sudah terdampak 100% sesuai skenario yang
dikembangkan di tingkat kelurahan berdasarkan hasil pengamatan/kaji cepat yang dilakukan
oleh Tripikel dan Tim Reaksi Cepat Tingkat Kelurahan.
3. Adanya usulan penetapan massa tanggap darurat bajir oleh TRC kepada Lurah setempat.
Berdasarkan kriteria tersebut Lurah Karet Tengsin menetapkan keadaan darurat banjir dengan
asumsi masa tanggap darurat berlangsung sesuai dengan skenario yang dikembangkan terhitung sejak
ditetapkannya keadaan darurat.
1. Mekanisme Aktivasi Rencana Kontinjensi
a. Lurah Karet Tengsin segera berkoordinasi dengan Pusdalops BPBD DKI Jakarta setelah
masa tanggap darurat ditetapkan di wilayahnya.
b. Jika indikator potensi bencana telah aktif/terjadi/terpenuhi, maka sistem peringatan dini
banjir secara intensif memberikan informasi awal tentang akan terjadinya banjir dan
kemungkinan lokasi yang akan tergenang.
c. Setelah potensi bencana diaktifkan, Lurah Karet Tengsin segera melakukan rapat
koordinasi perdana dengan melibatkan seluruh sektor dan unsur-unsur lain yang terlibat
dalam penanggulangan bencana (Babinsa, Bimas, Ketua RW, Ketua LMK, dll). Materi
rapat antara lain membahas :
1) Pembaharuan data sumber daya (manusia dan peralatan) yang secara riil dapat
digerakkan dalam proses tanggap darurat.
2) Menyepakati Struktur Organisasi Komando Tanggap Darurat (SKTD) yang akan
digunakan dan dilengkapi dengan pembagian tugas yang mengacu pada Standar
Operasional Prosedur atau prosedur tetap dalam lampiran rencana kontinjensi.
3) Melaporkan kepada Pusdalops, BPBD Provinsi DKI Jakarta tentang status tanggap
darurat aktif.
2. Aktivasi Rencana Operasi
Rapat Koordinasi aktivasi Rencana Kontinjensi akan menghasilkan Rencana Operasi, yang
antara lain berupa :
a. Aktivasi Sistem Komando Tanggap Darurat (SKTD) dan pembagian peran;
b. Profil dasar wilayah terpapar bencana (hasil kaji cepat TRC)
c. Pembaharuan data posko/pos/seksie yang telah dibentuk
Page 9
d. Proyeksi kebutuhan, ketersediaan dan kesenjangan pada masing-masing posko/pos
/seksi yang telah dibentuk.
e. Rencana kerja dan Rencana Anggaran Biaya masing-masing Posko/Pos/Seksie
Pelaksanaan Rencana Operasi dapat dilakukan setelah Komandan (Lurah) mengumumkan
Status Tanggap Darurat dan masa berlakunya tanggap darurat.
Page 10
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH
A. Wilayah Administrasi
Kelurahan Karet Tengsin sebagai salah satu kelurahan di wilayah kecamatan Tanah Abang Kota
Administrasi Jakarta Pusat mempunyai luas ±158, 43 ℎ𝑎. Dan berdasarkan keputusan Gubernur DKI
Jakarta No. 1251 Tahun 1986 dan No. 1227 Tahun 1989 tentang penyempurnaan Lampiran Keputusan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 1251/1986 tentang pemecahan, penyatuan, penetapan batas,
perubahan nama kelurahan yang kembar/ sama dan penetapan luas wilayah kelurahan Provinsi DKI
Jakarta, dibagi habis menjadi 9 RW, 72 RT.
Batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah utara : Kali Malang / Kelurahan Kebon Melati
Sebelah timur : Jl. Jenderal Sudirman / Jl. Setiabudi
Sebelah selatan : Jl. Jenderal Sudirman / Karet Tengsin
Sebelah barat : Kali Krukut , Kelurahan Bendungan Hilir
B. Kondisi Fisik Wilayah
1. Kondisi hidrologis
Ketinggian kelurahan Karet Tengsin terletak pada : 6-10 M diatas permukaan laut.
Selain tingkat kepadatan penduduk sebagai salah satu faktor penyebab banjir, tingkat
kerawanan banjir di kawasan Karet Tengsin diperparah dengan adanya sumber-sumber
ancaman banjir, antara lain :
a. Saluran Penghubung Karet Tengsin 1 , yang melintas di RW 04 RT 01, RT 02 s.d RT 08
b. Saluran Penghubung Karet Tengsin IV di RW 06
c. Saluran Penghubung Karet Tengsin IX di RW 07 sampai ke BKB
d. Saluran Penghubung Karet Tengsin IX di RW 09
Apabila terjadi curah hujan lebat, genangan air tidak segera surut karena arus air di keempat
saluran penghubung tersebut berputar-putar di wilayah terdampak.
C. Kondisi Iklim Wilayah
Provinsi DKI Jakarta pada umumnya beriklim panas dan kering atau beriklim tropis dengan suhu
udara maksimum berkisar 32,7°C - 34,5°C pada siang hari, dan suhu udara minimum berkisar 23,8°C -
25,4°C pada malam hari. Terletak di bagian barat Indonesia, Jakarta mengalami puncak musim
penghujan pada bulan Januari dan Februari dengan rata-rata curah hujan 350 milimeter (mm) dengan
suhu rata-rata 270C.
Curah hujan di wilayah Jakarta pada umumnya bertipe monsunal dengan periode musim hujan
pada bulan Desember hingga April yang dipengaruhi oleh monsun barat laut yang basah. Periode
musim kemarau bulan Mei hingga November yang dipengaruhi oleh monsun tenggara yang kering
sehingga dapat dibedakan dengan jelas antara musim kemarau dan musim hujan.
Curah hujan bulanan ekstrim yang tercatat adalah 1412 mm pada bulan Desember 2007 di sekitar
Pesanggrahan, 1082 pada Februari 2007 di Halim dan 1022 mm pada bulan Januari 1976 di Tanjung
Priok. Kenaikan suhu dalam kurun waktu 25 tahun dengan persentase variansi yang cukup tinggi
(sekitar 39% hingga 62%) didukung pula dengan adanya peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di
Page 11
atmosfer yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca. Kenaikan suhu bisa berpengaruh pada
perubahan curah hujan. Untuk wilayah DKI Jakarta, meskipun analisis trend iklim historis hingga 30
tahun ke belakang menunjukkan kenaikan suhu rata-rata di wilayah Jakarta tidak disertai dengan
perubahan curah hujan yang signifikan, namun kondisi tersebut cenderung berubah pada periode
mendatang.
Hasil analisis BMKG menunjukkan meskipun proyeksi prosentase perubahan suhu udara rata-rata
dari tahun 2011-2030 dengan baseline data (2001-2010) cenderung menurun dengan curah hujan
mencapai -0,43%. Namun prosentase perubahan curah hujan pada periode bulan basah (Januari-
Februari) di tahun 2030 adalah mengalami peningkatan 4,09% dari prosentase perubahan curah hujan
bulan basah (Januari-Februari) saat ini yaitu 0,3%. Sementara bulan Januari-Februari umumnya
merupakan puncak terjadinya banjir.
D. Demografi
Berdasarkan sumber data dari laporan bulanan Kelurahan Karet Tengsin bulan Oktober 2013,
Kelurahan Karet Tengsin adalah kelurahan yang letaknya paling ujung timur wilayah Kota Jakarta
Utara yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bekasi Provinsi Jawa Barat
berasal dari Pemecahan Provinsi Jawa Barat, sebelah Timur dengan Desa Pusaka Rakyat Bekasi
Kabupaten Bekasi Jawa Barat, Sebelah selatan dengan wilayah Kelurahan Cakung Timur dengan. Luas
wilayah Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang ± 1063.70 Ha, terdiri dari tanah darat
sebagian tanah sawah ditanami padi termasuk palawija dibagi habis menjadi 12 RW terdiri dari 144 RT
hasil pemekaran pengurus peremajaan RT/RW pada Tahun 2012 dengan jumlah penduduk 40.358
Jiwa, terdiri dari 20.639 laki-laki dan 19.719 perempuan, jumlah KK 13.177
Kondisi masyarakat secara umum masih bersifat tradisonal yang perlu pembinaan, agar
terciptanya suatu tatanan masyarakat yang dinamis mau berkarya dan berkerja serta berkemampuan
agar tercipta warga yan bermutu berdaya guna demi kehidupan berkeluarga serta mencukupi sehari-
hari serta dapat menghasilkan produksi lebih baik sempurnanya keluarga bahagia dimasa yang akan
datang.
Gambaran kondisi demografi Kelurahan Karet Tengsin secara rinci adalah sebagai berikut :
1. Jumlah Penduduk, Jumlah KK dan Jumlah RT
NO RW JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KK JUMLAH RT LUAS LAHAN KEPADATAN PENDUDUK
01 002 825 112 04 16,00 ha 51,56
02 003 977 120 04 10,00 ha 97,70
03 004 1.729 327 06 12,50 ha 138,32
04 005 5.031 1.142 17 17,50 ha 287,48
05 006 2.917 476 10 11,00 ha 265,18
06 007 5.846 1.434 19 20,50 ha 285,17
Page 12
07 008 303 105 03 15,00 ha 20,20
08 009 2.383 306 06 09,50 ha 250,84
09 011 1.116 143 03 10,00 ha 111,60
Jumlah 21.127 4.165 72 122,00 ha 173,17
Sumber Data : Data Kependudukan BPS Kelurahan Karet Tengsin, September 2012
2. Jumlah Penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin
No UMUR
(TAHUN)
W N I WNA JUMLAH PENDUDUK
% PENDUDUK LK PR JML LK PR JML
1 0 - 4 1.155 1.085 2.240 0 0 0 2.240 14,69
2 5 - 9 950 918 1.868 0 0 0 1.868 12,25
3 10 - 14 918 892 1.810 0 0 0 1.810 11,87
4 15 - 19 898 876 1.774 0 0 0 1.774 11,64
5 20 - 24 981 945 1.926 0 0 0 1.926 12,63
6 25 - 29 836 810 1.646 0 0 0 1.646 10,80
7 30 - 34 595 596 1.191 0 0 0 1.191 7,81
8 35 - 39 446 436 882 1 0 0 882 5,78
9 40 - 44 353 362 715 0 0 0 715 4,69
10 45 – 49 340 336 676 1 0 0 676 4,43
11 50 - 54 210 173 383 0 0 0 383 2,51
12 55 - 59 23 18 41 0 1 1 41 0,27
13 60 - 64 20 15 35 2 0 0 35 0,23
14 65 - 69 12 8 20 1 0 1 20 0,13
15 70 - 74 14 6 20 0 0 0 20 0,13
16 75 - Keatas 10 4 14 0 0 0 14 0,09
J U M L A H . . . 7.761 7.480 15.241 5 1 6 15.247 100,00
Sumber Data : Laporan Bulanan Kelurahan Karet Tengsin, Januari 2012
Penjelasan / Uraian : Jumlah penduduk berdasarkan umur sesuai dari hasil rekapitulasi pada akhir Bulan Oktober 2013 sebagai berikut :
Termasuk pendataan pindah dan keluar DKI Jakarta
Pertambahan penduduk selama 1 tahun (2012)
Jumlah kepala keluarga (kk) : 4.165
Jumlah kk laki-laki : 3.409
Jumlah kk perempuan : 756
Jumlah penduduk Wajib KTP : 12.554
3. Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Pekerjaan
J E N I S P E K E R J A A N JENIS KELAMIN
JUMLAH PERSENTASE LAKI-LAKI PEREMPUAN
A TNI / POLRI 7 0 7 00,05 %
B KARYAWAN SWASTA 1.815 835 2.650 18,60 %
C PEDAGANG 2.625 2.180 4.805 31,52 %
Page 13
D PEGAWAI NEGERI SIPIL 65 38 103 00,67 %
E BURUH TANI 0 0 0 0 %
F PENSIUNAN TNI/POLRI/PNS 52 22 74 00,48 %
G PERTUKANGAN 135 48 183 01,20 %
H PENGANGGURAN 0 0 0 0 %
I FAKIR MISKIN 0 0 0 0 %
J LAIN-LAIN (usia non-produktif) 2.968 4.457 7.421 48,68 %
J U M L A H . . . 7.667 7.580 15.243 100,00 %
Sumber Data : Laporan Bulanan Kelurahan Karet Tengsin, Januari 2012
Mata pencaharian penduduk di Kelurahan Karet Tengsin sangat beragam, sebagian besar sebagai pedagang sebesar 31,52%, karyawan swasta sebesar 18,60%, sedangkan besarnya usia non-produktif adalah 48,68%.
4. Jumlah penduduk menurut pendidikan
No Jenis Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Tidak sekolah 618 220 838
2 Tidak tamat SD 415 216 631
3 Tamat SD/ sederajat 3.711 1.812 5.583
4 Tamat SLTP/ sederajat 1.316 902 2.218
5 Tamat SMU/sederajat 1.610 1.412 3.022
6 Tamat Universitas/ PT 55 41 96
7 Tamat akademi 65 34 99
jumlah 7.850 4.637 12.487
Sumber Data : Laporan Bulanan Kelurahan Karet Tengsin, Januari 2012
E. Sejarah Dampak Bencana Banjir
Waktu Kejadian Banjir : Januari 2013
RW
Terdampak
Lokasi
Genangan
Tinggi
Genangan
Lama
Genangan
Massa
Tanggap Darurat
Sumber
Ancaman Banjir
002 Jl. KPBB VII 100 cm 5 hari 5 hari Kali Krukut, drainase setempat
003 Jl. KPBB VII 100 cm 5 hari 5 hari Kali Krukut, drainase setempat
004 Jl. KPBB V 100 cm 5 hari 5 hari Kali Krukut, drainase setempat
005 Jl. KPBB II 100 cm 5 hari 5 hari Kali Krukut, drainase setempat
006 Jl. KPBB I 100 cm 5 hari 5 hari Kali Krukut, drainase setempat
007 Jl. KPBB I dan II 100 cm 5 hari 5 hari Kali Krukut, drainase setempat
008 Jl. KPBB IV 100 cm 5 hari 5 hari Kali Krukut, drainase setempat
009 Jl. KPBB IV 100 cm 5 hari 5 hari Kali Krukut, drainase setempat
011 Jl. KPBB V 100 cm 5 hari 5 hari Kali Krukut, drainase setempat
Sumber data : Hasil FGD Kedua dalam proses penyusunan dokumen Renkon Banjir Kelurahan Karet Tengsin 2013
Page 14
BAB III
PENGEMBANGAN SKENARIO
A. Skenario Ancaman (waktu, durasi, intensitas curah hujan, TMA Sungai, tinggi Rob)
Berdasarkan analisis risiko bencana di wilayah Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang,
Kota Administrasi Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta dalam jangka pendek memiliki ancaman banjir.
Ancaman banjir diperkirakan terjadi saat musim hujan yang berdasarkan prakiraan BMKG akan
mengalami puncaknya pada awal Januari 2014 sampai dengan akhir bulan Februari 2014. Skenario
yang dikembangkan dalam Rencana Kontinjensi ini adalah kejadian banjir Tahun 2013/2014. Asumsi
skenario ini dikembangkan berdasarkan data dampak banjir Tahun 2013 dengan penambahan 15 %.
Tim Reaksi Cepat (TRC) bekerjasama dengan Tripikel mengadakan pemantauan pada beberapa
titik sumber ancaman bencana banjir baik dari luar wilayah kelurahan maupun dari dalam wilayah
kelurahan meliputi :
1. Kondisi tinggi muka air di Kali Krukut
2. Saluran Penghubung Karet Tengsin 1 , yang melintas di RW 04 RT 01, RT 02 s.d RT 08
3. Saluran Penghubung Karet Tengsin IV di RW 06
4. Saluran Penghubung Karet Tengsin IX di RW 07 sampai ke BKT
5. Saluran Penghubung Karet Tengsin IX di RW 09
Berdasarkan hasil pemantauan Tim Kaji Cepat bekerjasama dengan Tripikel Kelurahan Karet
Tengsin terkait dengan ancaman bencana banjir maka Lurah Karet Tengsin menyatakan status
keadaan darurat bencana banjir pada awal bulan Januari 2014 sesuai dengan skenario yang
ditetapkan dalam dokumen rencana kontintensi tingkat Provinsi DKI Jakarta dan apabila terdapat
data, fakta dan informasi sebagai berikut :
1. Adanya ancaman bencana banjir yang berasal dari kejadian hujan lokal dengan curah hujan yang
deras/lebat, dan berlangsung terus menerus selama 1 – 4 jam.
Apabila terjadi kondisi seperti tersebut diatas dan berdampak adanya genangan banjir setinggi +
0,50 s/d 0,70 meter yang melanda kawasan RW 05, 07 dan 09, maka diwajibkan para Ketua RW
dan RT setempat dan TRC segera memberi laporan kepada Lurah, Babinsa dan Bhabin Kamtibmas
Kelurahan Karet Tengsin.
2. Adanya ancaman bencana banjir yang berasal dari hulu diataranya :
a. Ketinggian muka air di Pos Pemantauan Katulampa dan Depok (Sungai Ciliwung) mencapai
Status Siaga II (dua).
b. Ketinggian muka air di beberapa pintu air yang masuk ke Jakarta dan lintasan aliran kali/
sungainya berdekatan dengan wilayah Kelurahan Karet Tengsin, diantaranya Sunter Hulu
diasumsikan melaporkan adanya peningkatan status Siaga I (satu)
3. Adanya ancaman bencana banjir dari ketinggian muka air laut yang mengalami kenaikan (banjir
rob) mencapai 200 s/d 250 cm atau Siaga II, berdasarkan pantauan dari TRC berasal dari Laporan
Resmi Pos Pemantauan di Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara.
4. Adanya ancaman bencana banjir tersebut yang dapat terjadi bersamaan, baik ancaman bencana
banjir dari hulu (banjir kiriman), dan hujan lokal sehinga dapat menyebabkan terjadinya genangan
banjir setinggi 0,50 s/d 0,70 meter dan genangan tersebut tidak surut dalam kurun waktu 24 jam
yang melanda di kawasan rawan banjir di Kelurahan Karet Tengsin.
5. Secara rinci luas genangan banjir diperkirakan akan melanda kawasan paling rendah :
a. RW 08, meliputi RT 06 dan 08, dengan ketinggian genangan rata-rata sekitar 50-70 cm
b. RW 09, meliputi RT 01, dengan ketinggian genangan rata-rata sekitar 50-70 cm
Page 15
Gambaran umum warga masyarakat di Kelurahan Karet Tengsin yang diperkirakan akan terkena
dampak banjir antara lain sebagai berikut :
1. Jumlah penduduk yang terdampak sebanyak : 21.127 jiwa
2. Jumlah penduduk yang mengungsi sebanyak : 8.582 jiwa
3. Jumlah penduduk yang menderita sakit :
a. Memerlukan layanan rawat jalan sebanyak : 471 jiwa
b. Memerlukan layanan rawat inap sebanyak : 48 jiwa
4. Jumlah penduduk yang termasuk kelompok rentan meliputi :
a. Balita : 1.658 jiwa
b. Ibu Hamil : 1.167 jiwa
c. Lansia : 411 jiwa
d. Berkebutuhan khusus (difabel) : 39 jiwa
Berdasarkan luas dampak bencana banjir tersebut diatas, Komandan Tanggap darurat banjir akan
menetapkan massa tanggap darurat banjir selama 07 hari terhitung sejak ditetapkannya massa
tanggap darurat banjir oleh Lurah Karet Tengsin. Massa tanggap darurat banjir akan ditinjau kembali
massa berlakunya oleh Komandan Tanggap darurat Banjir apabila terdapat perkembangan dilapangan
yang pada kenyataannya belum menunjukan situasi dan kondisi yang normal di Kelurahan Karet
Tengsin.
B. Wilayah Terdampak (peta dan jalur evakuasi) 1. Tabel : Kawasan Terkena Dampak Banjir
Wilayah Terdampak
Lokasi Yang Tergenang Lama
Genangan Tinggi
Genangan Jalur Evakuasi
( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 )
002 2 RT tergenang, 4 RT terdampak 5 hari 100 cm Jl. KPBB VII
003 2 RT tergenang, 3 RT terdampak 5 hari 150 cm Jl. KPBB VII
004 Seluruh RT terdampak 5 hari 150 cm Jl. KPBB V
005 Seluruh RT terdampak 5 hari 200 cm Jl. KPBB II
006 2 RT tergenang, 6 RT terdampak. 5 hari 150 cm Jl. KPBB I
007 19 RT terdampak, (14 terendam), Titik evakuasi 5 RT 5 hari 200 cm Jl. KPBB I dan II
008 3 RT tergenang, tinggal 10 rumah 5 hari 150 cm Jl. KPBB IV
009 6 RT terdampak (banjir di 5 RT) + pddk musiman 5 hari 150 cm Jl. KPBB IV
011 1 RT (RT14) 5 hari 150 cm Jl. KPBB V
Sumber data : Hasil FGD Kedua dalam proses penyusunan dokumen Renkon Banjir Kelurahan Karet Tengsin 2013
2. Peta Wilayah / Kawasan Rawan Banjir Tingkat Kelurahan
Page 16
Tabel : Sebaran Lokasi / Tempat dan Jalur Evakuasi
Lokasi Jumlah
Penduduk Jumlah
Pengungsi Lokasi / Nama Tempat
Evakuasi Daya
Tampung Nama dan No.Telp
Koordinator Jalur Evakuasi
RW 02 825 350 Menara Batavia 500 Sutoyo (021) 5719590
Jl. KPBB VII, RW 002
RW 03 977 350 Menara batavia 500 Karno 0813.8899.9856
Jl. KPBB VII, RW 003
RW 04 1.729 800 SMP 181 1.000 Patrodji Djuhri (021) 5712628
Jl. KPBB VII, RW 004
RW 05 5.031 2.515 Mushola dan Masjid 3.000 Drs. H.Wardi TS 081.8162.593
Jl. KPBB VI, RW 005
RW 06 2.917 875 SMP 38, menampung pengungsi RW lain
1.000 Haryadi 0813.1549.3094
Jl. KPBB IV, RW 006
RW 07 5.846 1.562 Rusun Karet Tengsin & Masjid Al-Mujahidin
2.000 M. Sholeh 0812.1959.5160
Jl. KH Mas Mansur
RW 08 303 30 Jl KH Mas Mansur dan Masjid Al-Itishom
100 Asep Rohendi 081.5924.7262
Jl. KH Mas Mansur
RW 09 2.383 2.000 Masjid Al-Itishom 2.000 Hasan Masri 0815.8427.0343
Jl. Jendral Sudirman
RW 11 1.116 100 Masjid Al-Itishom 100 Imamsyah 081.7483.3431
Jl. Jendral Sudirman
Jumlah 21.127 8.582
Sumber data : Hasil FGD Kedua dalam proses penyusunan dokumen Renkon Banjir Kelurahan Karet Tengsin 2013
C. Aspek-Aspek Terdampak
1. Aspek Kependudukan
Akibat banjir yang terjadi menyebabkan sebagian masyarakat di wilayah terdampak menjadi korban dan pengungsi. Distribusi jumlah korban dan pengungsi untuk masing-masing wilayah ditunjukkan pada Tabel dibawah ini.
Tabel : Perkiraan risiko penduduk wilayah terdampak
Wilayah Jumlah Jumlah Warga Jumlah KK Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Page 17
Terdampak Penduduk Terdampak Terdampak Pengungsi Balita Ibu Hamil Lansia
RW 002 825 412 83 350 55 21 14
RW 003 977 488 122 350 53 17 08
RW 004 1.729 864 216 800 144 98 36
RW 005 5.031 2.515 629 2.515 419 315 104
RW 006 2.917 1.458 364 875 242 180 61
RW 007 5.846 2.923 730 1.562 486 365 126
RW 008 303 151 38 30 25 18 06
RW 009 2.383 1.191 297 2.000 198 144 48
RW 011 1.116 335 83 100 36 09 08
Jumlah 21.127 10.337 2.562 8.582 1.658 1.167 411
Sumber Data : Profil Kelurahan 2013 dan Hasil FGD ke tiga penyusunan renkon Kelurahan Karet Tengsin, 2013.
Data tersebut diatas akan dijadikan acuan untuk menghitung proyeksi kebutuhan bagi warga terdampak, baik tempat pengtungsian / hunian sementara, pos logistik dan dapur umum
2. Aspek Perumahan
Akibat banjir yang terjadi menyebabkan kerusakan rumah tinggal penduduk wilayah terdampak dengan perkiraan jumlah & tingkat kerusakan ditunjukkan pada tabel dibawah ini.
Tabel : Risiko kerusakan rumah pada wilayah terdampak
Wilayah Terdampak
Persentase Tingkat Kerusakan
Ringan Sedang Berat
( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 )
RW 002 60 % 30 % 10 %
RW 003 90 % 10 % 00 %
RW 004 90 % 10 % 00 %
RW 005 60 % 30 % 10 %
RW 006 80 % 15 % 05 %
RW 007 75 % 20 % 05 %
RW 008 60 % 30 % 10 %
RW 009 60 % 30 % 10 %
RW 011 75 % 20 % 05 %
Sumber data : Hasil FGD 2 dalam proses penyusunan dokumen Renkon Banjir Kelurahan Karet Tengsin, 2013
Keterangan:
Perhitungan persentase pada kolom 2 : (a) bangunan r
umah mempunyai lebih dari 1 lantai, (b) tembok terbuat dari batu-bata, (c) atap terbuat dari genteng
Perhitungan persentase pada kolom 3 : (a) bangunan rumah hanya memiliki 1 lantai, (b) tembok terbuat dari batu-bata, (c) atap terbuat dari genteng
Perhitungan persentase pada kolom 4 : (a) bangunan rumah hanya memiliki 1 lantai, (b) tembok terbuat dari papan/tripleks, (c) atap terbuat dari genteng
3. Aspek Sarana Prasarana
Banjir diperkirakan dapat merusak sarana dan prasarana yang berada di wilayah terdampak.
Beberapa sarana prasarana yang mengalami kerusakan karena tergenang atau tidak dapat
digunakan karena akses jalan tertutup genangan air antara lain gedung pendidikan, sarana
ibadah, tempat pertemuan masyarakat, pasar, dll.
Tabel dibawah ini memperlihatkan besaran dampak banjir terhadap sarana prasana di
Kelurahan Karet Tengsin.
Tabel : Gedung dan sekolah terdampak banjir
Wilayah Terdampak
S D S M P SMA / SMK Perguruan Tinggi
Gedung Sekolah Gedung Sekolah Gedung Sekolah Gedung Sekolah
RW 002 1 1 0 0 0 0 0 0
Page 18
RW 003 0 0 1 1 0 0 0 0
RW 004 0 0 0 0 1 1 0 0
RW 005 0 0 0 0 1 1 0 0
RW 006 0 0 1 1 0 0 0 0
RW 007 0 0 0 0 0 0 0 0
RW 008 0 0 0 0 0 0 0 0
RW 009 3 3 0 0 0 0 0 0
RW 011 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 4 4 2 2 2 2 0 0
Sumber data : Hasil FGD 2 dalam proses penyusunan dokumen Renkon Banjir Kelurahan Karet Tengsin, 2013
Keterangan: Ada beberapa sekolah yang berada dalam satu komplek gedung yang sama atau menggunakan bangunan yang sama dengan sekolah lain.
Tabel : Fasos dan Fasum rawan banjir
Wilayah Terdampak
Tempat Ibadah Pasar Tradisional Pusat Kegiatan
Masyarakat Terminal
( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 )
RW 002 3 0 1 (Balai RW) 0
RW 003 5 0 1 (Balai RW) 0
RW 004 5 0 1 (Balai RW) 0
RW 005 2 0 1 (Balai RW) 0
RW 006 6 0 1 (Balai RW) 0
RW 007 3 0 1 (Balai RW) 0
RW 008 3 0 1 (Balai RW) 0
RW 009 4 0 1 (Balai RW) 0
RW 011 7 0 1 (Balai RW) 0
Jumlah 35 0 9 0
Sumber data : Hasil FGD 2 dalam proses penyusunan dokumen Renkon Banjir Kelurahan Karet Tengsin, 2013
Tabel : Asumsi Dampak Pada Aspek Sarana dan Prasarana
No Jenis Sarana dan Prasarana Dampak / Kerusakan Lama Gangguan
Fungsi Layanan Lokasi
Ringan Berat
1 Puskesmas kelurahan 0 1 hari JL. KPBB VII RW 02
2 Kantor seksi P & K 0 1 hari JL. KPBB VII RW 02
3 Kantor BLK 0 1 hari JL. KPBB VII RW 02
4 Kantor/ SMPN 181 0 1 hari JL. KPBB VII RW 03
5 Kantor KUA Tanah Abang 0 1 hari JL. KPBB VI RW 05
6 Kantor /SMA Negeri 38 0 1 hari JL. KPBB IV RW 06
7 SMAN 7 dan 35 0 1 hari JL. KPBB VII RW 04, 05
8 Gedung BNI 46 0 1 hari JL. Sudirman RW 09
9 Gedung SDN 014,015, 09 0 1 hari JL. Sudirman RW 09
10 Balai latihan kerja 0 1 hari JL. KPBB IV RW 04
11 Hotel Sahid Internasional 0 1 hari JL. Jend Sudirman
12 Hotel Meredien 0 1 hari JL. Jend Sudirman
13 Gedung Shagrila Hotel 0 1 hari JL. Jend Sudirman
14 Gedung arthaloka 0 1 hari JL. Jend Sudirman
15 Gedung sudirman park 0 1 hari JL. KH. Mas mansyur
16 Gedung Kristal 0 1 hari JL. KH. Mas mansyur
Page 19
17 Gedung bisnis 0 1 hari JL. KH. Mas mansyur
18 2 koperasi 0 1 hari RW 03
19 Rumah susun dan LPS di LPS 0 1 hari JL. KH. Mas Mansyur
20 Tempat Ibadah 0 1 hari Seluruh RW
Sumber data : Hasil FGD 2 dalam proses penyusunan dokumen Renkon Banjir Kelurahan Karet Tengsin, 2013
4. Aspek Pemerintahan
Dampak bencana diperkirakan dapat berpengaruh terhadap fungsi penyelenggaraan
pemerintahan yang beroperasi di Kelurahan Karet Tengsin. Dampak kejadian bencana ini
diperkirakan menyebabkan bangunan pemerintahan seperti kantor RW, kantor Kelurahan, kantor
kecamatan, kantor pemerintahan setingkat kota admninistrasi, provinsi dan pusat terancam
terendam atau terputus aksesnya dikarenakan banjir.
Beberapa bangunan diperkirakan mengalami rusak ringan hingga berat. Pada tabel berikut
terpapar data kantor-kantor pemerintahan yang rawan banjir.
Tabel : Kantor Pemerintahan rawan banjir
Wilayah Terdampak
Balai RW Kantor Lurah Kantor Pemerintah
Setingkat Kota Kantor
PLN Kantor Telkom
Kantor PDAM
RW 002 1 1 2 0 0 0
RW 003 1 0 0 0 0 0
RW 004 1 0 0 0 0 0
RW 005 1 0 0 0 0 0
RW 006 1 0 0 0 0 0
RW 007 1 0 1 1 0 0
RW 008 1 0 1 0 1 0
RW 009 1 0 1 0 1 0
RW 011 1 0 1 0 0 0
Jumlah 9 1 6 1 1 0
Sumber data : Hasil FGD 2 dalam proses penyusunan dokumen Renkon Banjir Kelurahan Karet Tengsin, 2013
5. Aspek Fasilitas Kesehatan
Dampak banjir juga akan berdampak merendam beberapa fasilitas kesehatan serta akses ke
fasilitas kesehatan yang berada di beberapa wilayah seperti rumah sakit dan puskesmas maupun
pusat layanan kesehatan lainnya. Bangungan rumah sakiit dan puskesmas tergenang air atau
tertutup aksesnya oleh genangan air sehingga sulit untuk beroperasi sebagaimana terlihat dalam
tabel di bawah ini. Daftar lengkap mengenai rumah sakit dan puskesmas tersebut dapat dilihat
pada lampiran dokumen ini.
Tabel : Fasilitas Kesehatan Rawan Banjir
Wilayah Terdampak
Puskesmas Kelurahan
Puskesmas Kecamatan
Rumah Sakit
Balai Pengobatan
Dokter Praktek Swasta
Bidan Praktek Swasta
( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 )
RW 002 1 0 0 0 1 0
RW 003 0 0 0 0 0 1
RW 004 0 0 0 0 1 0
RW 005 0 0 0 1 1 0
RW 006 0 0 0 1 0 0
RW 007 0 0 0 0 0 0
RW 008 0 0 0 1 1 1
Page 20
RW 009 0 0 0 1 0 0
RW 011 0 0 0 1 1 1
Jumlah 1 0 0 5 4 3
Sumber data : Hasil FGD 2 dalam proses penyusunan dokumen Renkon Banjir Kelurahan Karet Tengsin, 2013
Page 21
BAB IV
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
A. Kebijakan
1. Penanggulangan bencana dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi yang melibatkan
seluruh potensi pemerintah, swasta dan masyarakat, baik pada tahap pra bencana, saat
terjadi bencana maupun pasca bencana. Kebijakan dan Strategi merupakan perwujudan dari
pelaksanaan penanggulangan bencana di Kelurahan Karet Tengsin.
2. Memberikan penjaminan pemenuhan hak masyarakat korban bencana dan pengungsi yang
terkena bencana terutama pelayanan kebutuhan dasar secara adil dan sesuai dengan standar
minimal.
B. Strategi
1. Pemerintah memfasilitasi penyiapan dan penyediaan sumber daya sedekat mungkin dengan
lokasi rawan bencana.
2. Mengupayakan terpenuhinya standar minimum dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
Oleh karena itu, perlu disusun bentuk kebijakan dan strategi penanggulangan bencana di
Pemerintah Kelurahan Karet Tengsin. Adapun bentuk kebijakan dan strategi penanggulangan bencana
banjir di Pemerintahan Kelurahan Karet Tengsin adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1. Kebijakan dan Strategi
No Kebijakan Strategi
1 Mengerahkan segala sumber
daya yang ada di tingkat
kelurahan.
Melibatkan Babinsa, Bimas, Kasatgas Satpol PP, Ketua RW, LMK,
Lintas Sektor dalam proses penyelamatan dan perlindungan pada
saat tanggap darurat.
2 Menetapkan masa siaga
darurat dan masa tanggap
darurat selama 10 hari.
1. Melibatkan Babinsa, Bhabin Kamtibmas, Kasatgas Satpol PP,
Ketua RW, LMK, Lintas Sektor dalam proses penyelamatan dan
perlindungan pada saat tanggap darurat.
2. Menetapkan Surat Keputusan Lurah untuk memberikan legal
eksistensi kepengurusan Struktur Organisasi Tanggap Darurat
yang memuat tugas pokok fungsi masing-masing anggota.
3 Melakukan penyelamatan
dan perlindungan kepada
seluruh masyarakat di
tingkat kelurahan yang
terdampak sesuai skala
prioritas.
1. Melibatkan Babinsa, Bimas dan relawan lokal dalam proses
penyelamatan dan perlindungan pada saat tanggap darurat.
2. Melibatkan peran masyarakat dalam hal tanggap darurat
3. Menetapkan lokasi pengungsian berkoordinasi dengan Ketua
RW dan evakuasi korban secara cepat ke tempat evakuasi
4 Melakukan koordinasi
penanggulangan bencana di
tingkat kelurahan dengan
melibatkan lintas sektor dan
pemangku kepentingan lain.
1. Melibatkan Babinsa, Bimas, Kasatgas Satpol PP, Ketua RW,
LMK, Lintas Sektor dalam tahap ini
2. Mengaktifkan sistem koordinasi kedaruratan, diantaranya
dengan media “SMS gateway” dan “Jaringan Komunikasi Radio
(HT)”, telphone selular dan koordinasi langsung di lapangan.
No Kebijakan Strategi
5 Memberikan pemenuhan kebutuhan dasar kepada para korban banjir.
1. Mengidentifikasi, memenuhi kebutuhan logistik korban dan pengungsi yang dilengkapi dapur umum dan sanitasi memadai serta melakukan pengawasan dalam pendistribusian bantuan
Page 22
dengan cepat dan tepat sasaran. 2. Menumbuh kembangkan sistem “Lumbung Pangan Kelurahan”
untuk pengelolaan depo logistik.
6 Tetap menyelenggarakan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat
1. Adanya pengelolaan sumber daya manusia dan waktu di jajaran pemerintah kelurahan Karet Tengsin untuk menjamin kelancaran pelayanan dan tanggap darurat banjir.
7 Memberikan pelayanan kesehatan bagi para korban bencana selama tanggap darurat di seluruh titik pengungsian
1. Mendirikan dan mengaktifkan pos-pos kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan sarana/prasarana yang tersedia.
2. Bekerjasama dengan Instansi Terkait, Relawan, CSR dan LSM untuk memenuhi layanan dasar di bidang kesehatan
8 Tetap mengupayakan berlangsungnya Kegiatan Belajar Mengajar saat tanggap darurat bencana.
1. Memastikan adanya tempat belajar mengajar yang aman dan nyaman pada masa tanggap darurat banjir.
2. Sosialisasi dan koordinasi antara pengelola pendidikan dan perwakilan wali murid untuk menyikapi masa tanggap darurat banjir dan tindak lanjut yang diperlukan
9 Menjaga berfungsinya objek vital/fasilitas umum.
Pemulihan darurat objek vital/fasilitas umum/fasilitas
pendidikan/fasilitas kesehatan yang terkena banjir di lokasi
bencana agar segera dapat berfungsi kembali.
10 Tetap menjamin keamanan dan ketertiban di daerah bencana dan sekitarnya.
Melibatkan Babinsa, Bimas, Linmas dan Satpol PP dalam menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat saat tanggap darurat.
11 Apabila intensitas bencana banjir semakin meningkat, Pemerintah Kelurahan Karet Tengsin berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan dan Pusdalops BPBD DKI Jakarta.
Menetapkan posko pengelolaan bantuan yang bertanggung jawab
mengatur pelaksanaan bantuan dari pemerintah pusat, daerah,
ataupun masyarakat dan lembaga kemasyarakatan lainnya.
12 Membangun komitmen dengan seluruh pihak terkait dalam penanganan massa tanggap darurat banjir
1. Membangun kerjasama kemitraan dengan dunia usaha / CSR 2. Membangun kerjasama kemitraan dengan LSM Nasional dan
Internasional 3. Membangun kerjasama kemitraan dengan kalangan akademisi 4. Membangun kerjasama kemitraan dengan Instansi Terkait 5. Membangun kerjasama kemitraan dengan tokoh masyarakat
Page 23
C. SUSUNAN PENGURUS ORGANISASI TANGGAP DARURAT BENCANA BANJIR
1. Komandan : Lurah Karet Tengsin 2. Wakil Komandan : Wakil Lurah Karet Tengsin 3. Seksie Perencanaan : Sekretaris Kelurahan Karet Tengsin 4. Bendahara : Bendahara Kelurahan Karet Tengsin 5. Humas : 1). Ketua LMK
2). Kasie Pelayanan Umum
6. Tim Reaksi Cepat (TRC) : 1). Kasatgas Satpol PP
2). Ketua RW terdampak
3). Pendamping : Bhabin Kamtibmas dan Babinsa
7. Posko Utama (Pusdalops) :
1) Ketua : Bambang Trimargono
2) Pendamping dari Lintas Sektor / Tripikel : a) Bhabin Kamtibmas dan Babinsa
b) Kasie Prasarana Umum
3) Koordinator Lapangan : Ketua RW terdampak
8. Seksie Penyelamatan & Evakuasi :
1) Ketua : Ketua Karang Taruna
2) Pendamping dari Lintas Sektor / Tripikel : Kasatgas Satpol PP, dan Babinsa
3) Koordinator Lapangan : Ketua RW terdampak
9. Seksie Perlengkapan Hunian Sementara (Huntara) :
1) Ketua : Ketua RW 02
2) Pendamping dari Lintas Sektor / Tripikel : Kasie Kebersihan dan Lingk Hidup
3) Koordinator Lapangan : Ketua RW terdampak
10. Seksie Kesehatan, Medis dan Psikososial :
1) Ketua : Kepala Puskesmas Kelurahan
2) Pendamping dari Lintas Sektor / Tripikel : a) Kasie Kesejahteraan Masyarakat
b) TP PKK, PMI, Karang Taruna
3) Koordinator Lapangan : Ketua RW terdampak
11. Seksie Logistik dan Dapur Umum :
1) Ketua : Ketua TP PKK Kelurahan
2) Pendamping dari Lintas Sektor / Tripikel : a) Kasie Perekonomian
b) Karang Taruna, PMI, Tagana
3) Koordinator Lapangan : Ketua RW terdampak
12. Seksie Transportasi dan Keamanan :
1) Ketua : Ketua FKDM
2) Pendamping dari Lintas Sektor / Tripikel : a) Bhabin Kamtibmas
b) Kasie Pemerintahan & Trantib
3) Koordinator Lapangan : Ketua RW terdampak, Linmas, Citra Bayangkara
Page 24
D. Struktur Organisasi Tanggap Darurat (SOTD) Tingkat Kelurahan. Rincian SOTD terlampir
TRC BENDAHARA Sie Perencanaan H U M A S
SEKSIE LOGISTIK DAN DAPUR UMUM
SEKSIE KESEHATAN DAN
PSIKOSOSIAL
SEKSIE PENYELAMATAN DAN EVAKUASI
SEKSIE TRANSPORTASI DAN
KEAMANAN
SEKSIE PERLENGKAPAN
HUNTARA
Ketua: Ketua RW 02
Kasi Kbersihan & LH
Ketua : Ketua TP PKK
Kasie Perekonomian
Ketua : Ketua FKDM
Kasie Pem & Trantib
KOORDINATOR LAPANGAN / RW
Koord : RW Terdampak
Anggota : RT Terdampak
Koord : RW Terdampak
Anggota : RT Terdampak
Koord : RW Terdampak
Anggota : RT Terdampak
Koord : RW Terdampak
Anggota : RT Terdampak
PENYELAMATAN DAN EVAKUASI
PERLENGKAPAN HUNTARA
KESEHATAN DAN PSIKOSOSIAL
LOGISTIK DAN DAPUR UMUM
TRANSPORTASI DAN KEAMANAN
Koord : RW Terdampak
Anggota : RT Terdampak
Ketua : KATAR
Satpol PP & Babinsa
Ketua : Kepala PKM
Kasie Kesmas
POSKO UTAMA (PUSDALOPS)
Ketua: Bambang Trimargono
KOMANDAN
Lurah Karet Tengsin
WAKIL KOMANDAN
Wakil Lurah Karet Tengsin
Page 25
E. Sasaran dan Tugas Pokok Fungsi Masing-Masing Posko/Pos/Seksie
1. Sasaran / Target dan Kegiatan Posko Utama
Waktu Pelaksanaan : Massa Tanggap Darurat Banjir
SASARAN / TARGET KEGIATAN / TUPOKSI PELAKSANA
1. Terwujudnya koordinasi
penanganan banjir selama tanggap
darurat.
2. Terwujudnya administrasi &
pelaksanaan penerimaan serta
pendistribusian bantuan
3. Terwujudnya manajemen
penanganan korban dan
pengungsi.
4. Terwujudnya inventarisasi korban
dan kebutuhan dasar yang
diperlukan
5. Terwujudnya koordinasi posko di
seluruh jajaran pengurus RW
6. Tersedianya informasi untuk media
massa dan juga masyarakat yang
membutuhkan
7. Tersebarnya hasil evaluasi dan
laporan termasuk hasil kajian
cepat setiap pos
1. Aktivasi Posko Utama
2. Koordinasi kesiapan SDM
antar pos yang dibentuk
3. Memastikan kesiapan
administrasi
4. Mengelola sistem informasi
untuk update data korban
dan pengungsi
5. Mengelola sistem informasi
untuk update kesenjangan
kebutuhan setiap pos
6. Membuat evaluasi harian
penanganan bencana
7. Membuat laporan
penanganan bencana
kepada pihak terkait
8. Menyiapkan press release
untuk media massa
1. Babinsa
2. Bhabin Kamtibmas
3. Kasatgas Satpol PP
4. Staff Struktural
Kelurahan
5. Ketua LMK
6. Ketua RW Terdampak
2. Sasaran/Target dan Kegiatan Pos Penyelamatan dan Evakuasi
Waktu Pelaksanaan : Massa Tanggap Darurat Banjir
SASARAN / TARGET KEGIATAN / TUPOKSI PELAKSANA
1. Terlaksananya kegiatan SAR/
penyelamatan dan evakuasi
warga yang terancam ke
lokasi pengungsian.
2. Terangkutnya semua
pengungsi ke lokasi evakuasi
yang telah disiapkan.
3. Terlaksananya pencarian
warga yang hilang atau
terancam serius akibat banjir.
1. Menyiapkan sarana
Transportasi dan Evakuasi
2. Operasi penyelamatan dan
evakuasi warga terancam
di RW terdampak banjir.
3. Operasi pencarian korban
yang hilang dan meninggal.
4. Identifikasi korban
meninggal
5. Penyusunan laporan.
1. Babinsa
2. Bhabin Kamtibmas
3. Satpol PP
4. Staff struktural Kelurahan
5. Pengurus FKDM
6. Pengurus Karang Taruna
7. Tagana
8. SIBAT
9. Linmas
10. Koordinator Lapangan
3. Sasaran/Target dan Kegiatan Pos Perlengkapan Hunian Sementara
Waktu Pelaksanaan : Massa Tanggap Darurat Banjir
TARGET / KELUARAN KEGIATAN/TUPOKSI PELAKSANA
1. Tersedianya Sarana Penerangan untuk 1. Menyiapkan lokasi/tenda pengungsian dan sarana
1. Babinsa 2. Bhabin Kamtibmas
Page 26
Pengungsi.
2. Tersedianya Sarana Penampung Air
Limbah Domestik Pengungsi.
3. Tersedianya Sarana Mandi Cuci Kakus
(MCK) Pengungsi.
4. Tersedianya Tempat Pembuangan
Sampah Pengungsi.
5. Tersedianya Air Bersih bagi Pengungsi.
6. Terkuranginya Debit Genangan Air di
Lokasi Banjir.
7. Terlaksananya penanganan sampah/
lumpur akibat Banjir.
8. Terlaksananya pemulihan segera Sarana
prasarana vital untuk pelayanan publik.
9. Tersedianya tempat pengungsian
10. Tersedianya alat komunikasi
penerangan, tempat pengungsian
2. Menyiapkan sarana MCK 3. Menyediakan sarana
kebersihan di Pengungsian 4. Menyiapkan Sarana Air
bersih di pengungsian 5. Penyedotan air genangan
dan penyodetan kali 6. Penyediaan Sarana -
prasarana tempat pengungsian, Pos Kesehatan, dan Dapur Umum
7. Menyiapkan Alat Pemulihan fungsi sarana-prasarana umum
8. Menyiapkan alat komunikasi.
3. Satpol PP 4. Staff Struktural Kelurahan 5. Pengurus RT / RW 6. Ketua LMK 7. Anggota Karang Taruna 8. Anggota PKK 9. Tagana 10. SIBAT 11. LSM Nasional/Internasional 12. Kalangan Dunia Usaha 13. Pengeloa Tempat Ibadah 14. Koordinator Lapangan:
4. Sasaran/Target dan Kebutuhan Pos Kesehatan, Medis dan Psikososial
Waktu Pelaksanaan : Massa Tanggap Darurat Banjir
SASARAN / TARGET KEGIATAN PELAKSANA
1. Terlaksananya pelayanan kesehatan bagi korban
2. Terlaksananya pendataan kelompok rentan
3. Terlaksananya pelayanan kesehatan bagi pengungsi
4. Terlaksananya rujukan kesehatan secara optimal
5. Terlaksananya pendampingan psikososial bagi pengungsi
1. Membentuk Pos Kesehatan. 2. Mendata jumlah kelompok rentan
(balita, ibu hamil, lansia, penderita DM, penderita jantung
3. Menyiapkan paket obat, bahan habis pakai, dan alat kesehatan
4. Memberikan Pelayanan Dasar 5. Menyiapkan Tenaga Medis dan Non
Medis 6. Menyiapkan Pelayanan Rujukan 7. Menyiapkan Ruang Triage 8. Mendirikan RS Lapangan 9. Tersedianya pendampingan
Psikososial 10. Memberikan immunsasi, KB, MP ASI,
dan Tempat Pojok ASI 11. Kesehatan Lingkungan (Lisolisasi,
Fogging )
12. Melakukan Penyulingan Air Bersih dengan Water Purifier
1. Pengurus PKK 2. Kepala Puskesmas Kelurahan 3. Kasie Kesmas 4. Pengurus RT / RW 5. Tagana 6. SIBAT 7. PMI 8. LSM Nasional / Internasional 9. Kalangan Dunia Usaha / CSR 10. Rumah Sakit 11. Kalangan Akademisi 12. Koordinator Lapangan
5. Sasaran/Target dan Kegiatan Pos Logistik dan Dapur Umum
Waktu Pelaksanaan : Massa Tanggap Darurat Banjir
SASARAN / TARGET KEGIATAN / TUPOKSI PELAKSANA
Page 27
1. Terpenuhinya semua
kebutuhan dasar pengungsi,
mulai dari balita sampai
orang tua, meliputi
kebutuhan : sandang,
pangan dan gizi, sanitasi, air
bersih dan kebutuhan dasar
anak sekolah.
2. Terlaksananya penerimaan,
penyortiran, penyediaan
lahan gudang logistik dan
pendistribusian logistik
3. Terselenggaranya Santuan
Sosial
4. Tersedianya kebutuhan
perlengkapan sekolah dan
Psikososial
1. Mendirikan Pos Logistik dan
Dapur Umum di lokasi yang
paling dengan dengan
tempat evakuasi.
2. Menyiapkan dan
menentukan lahan Gudang
Logistik
3. Menghimpun Bantuan
Logistik
4. Menyortir dan Memeriksa
Bantuan Logistik
5. Melaksanakan
Pendistribusian Logistik
1. TP PKK 2. Pengurus RT / RW 3. PMI 4. Staff Struktural Kelurahan 5. Anggota Karang Taruna 6. Tokoh Masyarakat 7. SIBAT 8. Sudin Sosial 9. LSM Nasional & Internasional 10. Kalangan Dunia Usaha / CSR 11. Pengelola Tempat Ibadah 12. Tokoh Agama 13. Tagana 14. Koordinator Lapangan
6. Sasaran/Target dan Kegiatan Pos Transportasi dan Keamanan
Waktu Pelaksanaan : Massa Tanggap Darurat Banjir
SASARAN / TARGET KEGIATAN / TUPOKSI PELAKSANA
A. Penanganan Jalur Evakuasi : 1. Jalur evakuasi dapat digunakan
warga untuk mencapai tempat evakuasi dengan waktu sesingkat mungkin.
2. Tersedianya personil yang cukup untuk mengatur arus lalu lintas di Jalur Evakuasi.
1. Sosialisasi peta evakuasi kepada warga terdampak banjir.
2. Menyiapkan personil terlatih yang cukup untuk mengatur jalur evakuasi.
1. Polantas, 2. Sudin Perhubungan, 3. Linmas, 4. Bimas, 5. Babinsa 6. Koordinator Lapangan
B. Penanganan Jalur Logistik : 1. Jalur logistik dapat digunakan
pihak terkait untuk mengawal dan menyelamatkan pengiriman logistik dengan waktu yang sesingkat mungkin.
2. Tersedianya personil yang cukup untuk mengatur arus lalu lintas di Jalur Logistik.
1. Sosialisasi peta jalur logistik kepada pihak terkait untuk mengawal dan menyelamatkan pengiriman logistik dengan waktu yang sesingkat mungkin.
2. Menyiapkan personil terlatih yang cukup untuk mengatur jalur logistik.
1. Polantas, 2. Sudin Perhubungan, 3. Linmas, 4. Bimas, 5. Babinsa 6. Koordinator Lapangan
C. Penanganan Jalur Lalu Lintas : 1. Jalur lalu lintas dapat digunakan
semua pihak untuk memperlancar aktivitas kehidupan dengan waktu yang sesingkat mungkin.
2. Tersedianya personil yang cukup untuk mengatur arus transportasi di Jalur lalu lintas.
1. Sesuai UU No. 2 tahun 2009 pasal 18, maka polisi berhak menentu kan diskresi sesuai kebutuhan lancarnya lalu lintas.
2. Menyiapkan personil terlatih yang cukup untuk mengatur Jalur Lalu Lintas.
1. Polantas, 2. Sudin Perhubungan, 3. Linmas, 4. Bimas, 5. Babinsa 6. Koordinator Lapangan
Page 28
D. Penanganan Jalur Prioritas : 1. Jalur Prioritas dapat digunakan
Pejabat VIP mengunjungi warga terdampak dengan waktu yang sesingkat mungkin.
2. Tersedianya personil yang cukup untuk mengatur arus transportasi di Jalur Prioritas.
1. Sesuai UU No. 2 tahun 2009 pasal 18, maka polisi berhak menentu kan diskresi sesuai kebutuhan demi lancarnya lalu lintas untuk Pejabat VIP.
2. Menyiapkan personil terlatih yang cukup untuk mengatur Jalur Prioritas.
1. Polantas, 2. Sudin Perhubungan, 3. Linmas, 4. Bimas, 5. Babinsa 6. Koordinator Lapangan
Page 29
BAB V
PERENCANAAN SEKTORAL
A. Posko Utama 1. Situasi
Salah satu bencana yang dialami Kelurahan Karet Tengsin adalah bencana banjir, dimana banjir ini
diperkirakan tersebar sesuai skenario yang dijelaskan pada Bab III terdahulu dan mengakibatkan
terjadinya kelumpuhan aktitfitas masyarakat serta merugikan beberapa sektor kehidupan. Peristiwa
ini diperkirakan terjadi antara Januari 2014 – Februari 2014 dan sesuai skenario disebutkan bahwa
bencana banjir akan terjadi di bulan Januari 2014. Dampak yang timbul diperkirakan berimbas pada
seluruh aste penghidupan warga masyarakat Kelurahan Karet Tengsin sehingga memerlukan
penanganan manajemen bencana yang efektif, efisien dan terkoordinasi secara cepat dan tepat.
Upaya atau langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan Posko Utama ini, antara lain sebagai
berikut :
a. Ketua Posko Utama SOTD mengkoordinasikan antar pihak terkait, dalam penanganan
bencana banjir
b. Ketua Posko Utama SOTD mengkoordinasikan tanggung jawab masing-masing SKPD terkait
dan unsur masyarakat berdasarkn surat komando tanggap darurat.
c. Ketua Posko Utama SOTD mengkoordinasikan penerimaan dan pendistribusian bantuan, baik
dari stake holder. (melakukan rapat secara rutin dan setiap hari tentang kebutuhan,
perkiraan, rencana kerja)
d. Ketua Posko Utama SOTD mengkoordinasikan dengan instansi terkait tentang perkiraan
dampak bencana dan kebutuhan yang diperlukan dalam penanganan bencana tersebut.
e. Ketua Posko Utama SOTD mengkoordinasikan posko yang ada di RW terdampak
f. Ketua Posko Utama SOTD menghimpun hasil kaji cepat dan hasil kaji cepat sektor, juga
laporan dari seluruh RW.
g. Ketua Posko Utama SOTD mengkoordinasikan rumah sakit, puskesmas, dan fasilitas
kesehatan lainnya yang ada di kelurahan untuk menangani para korban bencana.
h. Ketua Posko Utama SOTD mengkoordinasikan dan mengendalikan pemenuhan kebutuhan
dasar serta sarana dan prasarana
i. Ketua Posko Utama SOTD melaporkan seluruh kegiatan dalam penanganan bencana banjir,
baik rutin maupun insidentil kepada Komandan Tanggap Darurat Kelurahan.
2. Proyeksi Kebutuhan, ketersediaan dan kesenjangan
Jenis kebutuhan untuk aktivasi posko utama secara garis besar meliputi : pasokan listrik, sarana
komunikasi, peralatan kerja (computer), alat tulis, sarana transportasi, sarana dokumentasi, biaya
rapat-rapat koordinasi, biaya perjalanan koordinasi dengan instansi terkait dan biaya publikasi.
Rincian analisa / proyeksi kebutuhan, ketersediaan dan kesenjangan di Posko Utama terlampir.
Page 30
B. Pos Penyelamatan dan Evakuasi
1. Situasi
Untuk menekan jatuhnya korban maka personil dan peralatan pendukung SAR disiagakan selama 24
jam penuh selama musim hujan terjadi. Jumlah personil akan ditambah saat diakifkannya masa
tanggap darurat. SAR segera diberangkatkan menuju RW terdampak banjir yang kondisinya
menunjukkan indikasi akan terjadinya banjir. Indikator yang dipakai adalah informasi dari TRC dan
Tripikel sesuai dengan penetapan skenario banjir di Kelurahan Karet Tengsin.
Sebelum melakukan langkah-langkah penyelamatan, Tim SAR memastikan kesiap siagaan titik titik
pengungsian yang telah direncanakan dan selalu berkoordinasi dengan Posko Utama untuk
memberikan update perkembangan lapangan.
2. Proyeksi Kebutuhan, ketersediaan dan kesenjangan Pos SAR dan Evakuasi
Jenis kebutuhan untuk aktivasi Tim Penyelamatan (SAR) dan Evakuasi secara garis besar meliputi :
peralatan penyelamatan, sarana komunikasi, biaya komunikasi, sarana/prasarana evakuasi, sarana
transportasi dan biaya konsumsi selama menjalankan tugas penyelamatan dan evakuasi.
Rincian analisa / proyeksi kebutuhan, ketersediaan dan kesenjangan di Pos Penyelamatan (SAR) dan
Evakuasi terlampir.
C. Pos Perlengkapan Hunian Sementara
1. Situasi
Para Ketua RW yang rawan/rentan banjir selalu berkoordinasi dengan TRC dan Tripikel untuk
mengikuti perkembangan ancaman bencana banjir sesuai dengan skenario. Tindak lanjut yang
diperlukan adalah adanya kesiap siagaan tempat-tempat pengungsian yang telah direncanakan dan
selalu berkoordinasi dengan Pos/Seksie Transportasi dan Keamanan untuk memastikan Jalur Evakuasi
dapat digunakan dengan lancar, cepat dan tepat.
2. Proyeksi Kebutuhan, ketersediaan dan kesenjangan Pos Huntara
Jenis kebutuhan untuk aktivasi Pos/Seksie Perlengkapan Hunian Sementara secara garis besar
meliputi : sarana hunian sementara, pasokan energi listrik, sarana air bersih, sarana MCK, sarana
sanitasi, sarana pengelolaan sampah, peralatan dapur umum, peralatan perbaikan hunian sementara,
sarana keamanan, biaya komunikasi dan biaya konsumsi pengelola hunian sementara.
Rincian analisa / proyeksi kebutuhan, ketersediaan dan kesenjangan di Pos Huntara terlampir.
D. Pos Kesehatan, Medis dan Psikososial
1. Situasi
Apabila terjadi bencana Banjir di Kelurahan Karet Tengsin, diperkirakan akan terdapat masyarakat
yang menjadi korban. Terdapat lebih dari 92 rumah sakit/sarana kesehatan yang tersebar diwilayah
DKI Jakarta dan sekitarnya yang tergabung dalam IKS (Ikatan Kerja Sama) dengan Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta (daftar lengkapnya dapat dilihat pada lampiran).
Untuk menjamin kesehatan korban banjir dan pengungsi maka dipersiapkan pos kesehatan sesuai
dengan skenario. Pos Pelayanan Kesehatan yang tersebar wilayah RW terdampak beroperasi 24 jam
penuh dibagi dalam 3 shift selama tanggap darurat bencana. Setiap Pos Pelayanan Kesehatan yang
diaktifkan mampu melayani 150 orang dalam waktu 24 jam. Pos kesehatan didirikan ketika pengungsi
di suatu wilayah melebihi 150 orang. Pembiayaan untuk korban bencana banjir menggunakan
anggaran bencana melekat di UPT Jamkesda Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Page 31
2. Proyeksi Kebutuhan, ketersediaan dan kesenjangan Pos Kesehatan
Jenis kebutuhan untuk aktivasi Pos/Seksie Kesehatan dan Psikososial secara garis besar meliputi :
layanan kesehatan dasar, layanan kesehatan rujukan, layanan kesehatan lingkungan huntara, pasokan
kebutuhan vitamin A, pasokan kebutuhan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), layanan imunisasi
campak, ketersediaan tenaga kesehatan, ketersediaan sarana/prasarana tindakan medis, sarana
komunikasi, sarana transportasi, pengadaan pos-pos kesehatan dan biaya konsumsi untuk pengelola
dan tenaga kesehatan di Pos Kesehatan terbangun.
Rincian analisa / proyeksi kebutuhan, ketersediaan dan kesenjangan di Pos Kesehatan terlampir.
E. Pos Logistik dan Dapur Umum
1. Situasi
Apabila Lurah Karet Tengsin sudah menetapkan status tanggap darurat banjir, para petugas/
koordinator/ketua Pos Logistik dan Dapur Umum dari masing-masing tempat pengungsian
mengadakan koordinasi dengan Komandan dan ditindak laqnjuti dengan update analisa kebutuhan
dengan petugas posko utama. Berikutnya disepakati sistem monitoring dan evaluasi pengelolaan pos
logistik dan dapur umum untuk memastikan seluruh korban/ pengungsi dan warga terdampak
mendapatkan layanan kebutuhan dasar apabila situasinya sudah melampau kemampuan mereka
untuk bertahan hidup.
2. Proyeksi Kebutuhan ketersediaan dan kesenjangan Pos Logistik dan Dapur Umum
Jenis kebutuhan untuk aktivasi Pos/Seksie Logistik dan Dapur Umum secara garis besar meliputi :
layanan kebutuhan pangan, perlengkapan makan dan minum, kebutuhan sandang, sarana kebersihan
pribadi, peralatan tidur pribadi, sarana P3K pribadi, pengadaan pos logistik dan pos dapur umum,
pasokan energi listrik, sarana komunikasi, sarana transportasi untuk distribusi logistik dan sarana
psikososial.
Rincian analisa / proyeksi kebutuhan, ketersediaan dan kesenjangan di Pos/Seksie Logistik dan Dapur
Umum terlampir.
F. Pos Transportasi dan Keamanan
1. Situasi
Para pengelola jalur transportasi dan keamanan wilayah terdampak selalu berkoordinasi dengan
Tripikel untuk mengetahui perkembangan wilayah dan konsekuensi dari ditetapkannya massa tanggap
darurat banjir di Kelurahan Karet Tengsin sesuai skenario yang telah ditetapkan oleh Lurah Karet
Tengsin.
Peran penting dari seksie ini mulai muncul pada saat TRC mulai aktiv memberikan laporan dari hasil
pantauannya dan warga terdampak sudah bergegas menuju tempat-tempat pengungsian.
2. Proyeksi Kebutuhan, Ketersediaan dan Kesenjangan Seksie Transportasi dan Keamanan:
Jenis kebutuhan untuk aktivasi Pos/Seksie Transportasi dan Keamanan secara garis besar meliputi :
kelancaran dan keamanan jalur evakuasi, jalur logistik, jalur lalu lintas dan jalur prioritas.
Rincian analisa / proyeksi kebutuhan, ketersediaan dan kesenjangan di Pos/Seksie Transportasi dan
Keamanan terlampir.
Page 32
BAB VI
RENCANA TINDAK LANJUT
A. Rencana Tindak Lanjut Kelurahan Karet Tengsin setelah dokumen rencana kontinjensi ini
selesai disusun antara lain sebagai berikut :
1. Penyempurnaan SOP – SOTD akan dilakukan pada Minggu Pertama Januari 2014
Penanggung jawab kegiatan adalah Komando Tanggap Darurat Kelurahan
2. Gladi yang akan dilakukan pada Minggu Pertama Januari 2014.
Penanggung jawab kegiatan adalah Komando Tanggap Darurat Kelurahan
3. Simulasi di luar ruangan akan dilakukan pada Minggu Kedua Januari 2014.
Penanggung jawab kegiatan adalah Komando Tanggap Darurat Kelurahan
4. Proses legalisasi dokumen rencana kontinjensi pada Minggu Pertama Januari 2014
Penanggung jawab kegiatan adalah Lurah Karet Tengsin
5. Pemutakhiran dokumen rencana kontinjensi akan dilakukan bulan Oktober 2014.
Penanggung jawab kegiatan adalah Lurah Karet Tengsin
6. Menumbuh kembangkan jejaring Forum Pengurangan Risiko Bencana (F-PRB) baik di tingkat
kelurahan sampai dengan tingkat provinsi dilakukan mulai minggu ketiga bulan Januari 2014.
Penanggung jawab kegiatan adalah Lurah Karet Tengsin
B. Mekanisme Prosedur Operasi
1. Rencana Kontinjensi ini diaktivkan menjadi Rencana Operasi beberapa saat sebelum terjadi
bencana (sesuai skenario yang telah ditetapkan pada Bab III) setelah dilakukan penilaian awal
secara cepat oleh TRC bekerjasama dengan Tripikel dan penyesuaian komponen kebutuhan
sesuai kondisi dan intensitas bencana.
2. Koordinasi secara berkala untuk memperbarui dokumen Rencana Kontinjensi ini perlu dilakukan
untuk disesuaikan dengan perkembangan termasuk updating data ketersediaan sumber daya
pada masing-masing instansi secara berkala.
3. Perlu dibangun jejaring yang lebih luas (termasuk dengan lembaga usaha / melalui Forum
Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) agar seluruh sumber daya di tingkat kelurahan dapat
dioptimalkan dalam penanggulangan bencana baik dalam tahap pra-bencana, saat tanggap
darurat, maupun pasca bencana.
BAB VII
P E N U T U P
Page 33
Rencana Kontinjensi ini dibuat sebagai acuan dan referensi bagi Pemerintah Kelurahan Karet
Tengsin dan segenap unsur yang terlibat dalam penanggulangan bencana dalam menghadapi
kemungkinan terjadinya bencana banjir pada awal Januari Tahun 2014.
Jumlah anggaran biaya yang muncul dari beberapa sektor yang termuat dalam Rencana
Kontinjensi ini bukan merupakan Daftar Isian Kegiatan/Dokumen Pelaksanaan Anggaran tetapi
merupakan proyeksi kebutuhan apabila bencana seperti yang diskenariokan benar-benar terjadi.
Kebutuhan ini dipenuhi dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada, baik dari pemerintah,
lembaga usaha, maupun masyarakat.
Rencana kontinjensi ini masih perlu penyempurnaan dan review secara berkala untuk
pemutakhiran data dan informasi.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran 01 : Proyeksi Kebutuhan, Ketersediaan dan Kesenjangan Masing-Masing Pos/Seksie
Lampiran 02 : Susunan kepengurusan Tanggap Darurat Banjir Kelurahan Karet Tengsin
Lampiran 03 : Daftar Nama dan Nomor Telp Kontak Person/Koordinator Tempat Evakuasi
Lampiran 04 : Draft Surat Keputusan Lurah Karet Tengsin terkait dengan legalisasi SOTD Banjir
Lampiran 05 : Draft Surat Lembar Komitmen Kontribusi dalam Penanganan Tanggap Darurat
Lampiran 07 : Foto dokumentasi tanggap darurat banjir Januari 2013
Lampiran 08 : Foto dokumentasi proses penyusunan dokumen rencana kontinjensi kelurahan
DATA DASAR MENGHITUNG PROYEKSI KEBUTUHAN RENKON KELURAHAN GEDONG
A Kelompok Data Penduduk
1 Jumlah Penduduk jiwa 21,127
2 Jumlah Warga Terdampak jiwa 10,352 49% dari Jumlah Penduduk
3 Jumlah Pengungsi jiwa 8,592 83% dari Jumlah Warga Terdampak
4 Jumlah KK Terdampak KK 2,588 25% dari Jumlah Warga Terdampak
5 Jumlah Penduduk Dewasa jiwa 5,176 50% dari Jumlah Warga Terdampak
6 Jumlah Balita jiwa 1,658
7 Jumlah Ibu Hamil jiwa 1,167
8 Jumlah Ibu Menyusui jiwa 792
9 Jumlah Lansia jiwa 411
10 Jumlah Warga Berkebutuhan Khusus jiwa 63
11 Jumlah penduduk perempuan di RW terdampak jiwa 7,580
12 Jumlah WUS (Wanita Usia Subur) jiwa 3,790
13 Jumlah Pengurus SOTD jiwa 60
14 Jumlah Petugas Piket di Posko Utama jiwa 20
15 Jumlah Anak SD jiwa 819
16 Jumlah Anak SMP jiwa 513
17 Jumlah Anak SD dan SMP jiwa 1,332
18 Massa Tanggap Darurat Banjir ditetapkan hari 7
19
20
B Kelompok Data Wilayah
1 Jumlah RW RW 9
2 Jumlah RT RT 72
3 Jumlah RW terdampak banjir RW 5
4 Jumlah Tempat Pengungsian ditempat Tertutup titik 9
5 Jumlah Tempat Pengungsian ditempat Terbuka titik 1
6 Jumlah Posko Utama Terbangun titik 1
7 Jumlah Pos Logistik titik 5
8 Jumlah Pos Dapur Umum titik 5
9 Jumlah Pos Kesehatan titik 5
10 Jumlah Tim SAR/Penyelamatan dan Evakuasi tim 5
11 Jumlah Tim Transportasi dan Keamanan tim 5
12 Jumlah Genset yang dinyalakan di Posko Utama unit 1
13 Jumlah Genset yang dinyalakan di Pos Huntara unit 10
14 Titik-titik strategis memasang spanduk posko/pos titik 5
15 Jumlah Pihak-Pihak Terkait Bencana Banjir Instansi 20
16 Jumlah Pihak Terkait Media Massa, Pers Release Instansi 10
17
18
19
20
Sesuai hasil FGD (5000 watt)
Sesuai hasil FGD
Sesuai hasil FGD
Sesuai hasil FGD
Sesuai hasil FGD
Sesuai jumlah RW terdampak banjir
Sesuai jumlah RW terdampak banjir
Sesuai jumlah RW terdampak banjir
Sesuai jumlah RW terdampak banjir
Sesuai jumlah RW terdampak banjir
Sesuai data profil kelurahan
Sesuai hasil FGD
Sesuai hasil FGD
Sesuai hasil FGD
Sesuai hasil FGD
Sesuai data profil kelurahan
Sesuai data profil kelurahan
Sesuai data profil kelurahan
Sesuai data profil kelurahan
Sesuai data profil kelurahan
Sesuai hasil FGD
Sesuai data Puskesmas Kelurahan
Sesuai data Puskesmas Kelurahan
Sesuai data Puskesmas Kelurahan
Sesuai hasil FGD
Sesuai hasil FGD
Sesuai data Puskesmas Kelurahan
Sesuai data Puskesmas Kelurahan
Sesuai data Puskesmas Kelurahan
No Jenis Data Dasar Satuan Jumlah Keterangan
PROYEKSI KEBUTUHAN, KETERSEDIAAN DAN KESENJANGAN POSKO UTAMA
A Kebutuhan Power Supply:
1 Genset unit Posko Utama Terbangun 1 2 1 2 1 Kelurahan setempat 1 Instansi Terkait / CSR
2 BBM Genset liter Genset yang dinyalakan 1 50 7 350 175 Kelurahan setempat 175 Instansi Terkait / CSR - - -
B Peralatan kerja :
1 Computer Desktop unit Posko Utama Terbangun 1 1 1 1 1 Fasilitas Kelurahan 0 Peralatan memadai
2 Laptop unit Posko Utama Terbangun 1 3 1 3 3 Fasilitas Kelurahan 0 Peralatan memadai
3 UPS unit Posko Utama Terbangun 1 4 1 4 4 Fasilitas Kelurahan 0 Peralatan memadai
4 Printer unit Posko Utama Terbangun 1 2 1 2 2 Fasilitas Kelurahan 0 Peralatan memadai
5 Modem unit Posko Utama Terbangun 1 2 1 2 2 Fasilitas Kelurahan 0 Peralatan memadai - - -
C Alat Tulis :
1 Papan display data/informasi buah Posko Utama Terbangun 1 2 1 2 2 Fasilitas Kelurahan 0 Peralatan memadai
2 Spidol whiteboard buah Posko Utama Terbangun 1 10 1 10 10 Kelurahan setempat 0 Peralatan memadai
3 Kertas HVS A4 rim Posko Utama Terbangun 1 2 1 2 2 Kelurahan setempat 0 Peralatan memadai
4 Buku jurnal laporan piket buah Posko Utama Terbangun 1 1 1 1 1 Kelurahan setempat 0 Peralatan memadai - - -
D Peralatan Komunikasi :
1 Handy Talky (HT) unit Posko Utama Terbangun 1 10 1 10 3 Fasilitas Kelurahan 8 Instansi Terkait / CSR
2 TOA - Megaphone unit Posko Utama Terbangun 1 2 1 2 2 Fasilitas Kelurahan 0 Peralatan memadai
3 Sound System unit Posko Utama Terbangun 1 1 1 1 1 Fasilitas Kelurahan 0 Peralatan memadai
4 Telkom Satelit unit Posko Utama Terbangun 1 1 1 1 - Komitmen lokal nihil 1 Instansi Terkait / CSR
4 Voucher pulsa paket Pengurus SKTD 60 1 1 60 - 60 Instansi Terkait / CSR - - -
E Sarana dokumentasi
1 Camera digital unit Posko Utama Terbangun 1 2 1 2 2 Fasilitas Kelurahan 0 Sarana memadai
2 Handycam unit Posko Utama Terbangun 1 2 1 2 2 Fasilitas Kelurahan 0 Sarana memadai
3 Biaya cetak untuk publikasi paket Posko Utama Terbangun 1 2 1 2 2 Kelurahan setempat 0 Sarana memadai
4 Biaya cetak untuk laporan paket Posko Utama Terbangun 1 2 1 2 2 Kelurahan setempat 0 Sarana memadai - - -
F Biaya koordinasi & publikasi :
1 Spanduk posko banjir buah Titik-titik strategis 5 1 1 5 4 Kelurahan setempat 1 Instansi Terkait / CSR
2 Rompi posko buah Pengurus SKTD 60 1 1 60 60 100% Pihak Kelurahan 0 Sarana memadai
3 Publikasi ke media massa paket Pers Release 10 1 1 10 3 Kelurahan setempat 8 Instansi Terkait / CSR
4 Koordinasi dengan pihak terkait paket Pihak-pihak terkait 20 1 7 140 105 Kelurahan setempat 35 Instansi Terkait / CSR - - -
G Biaya konsumsi :
1 Konsumsi piket orang Petugas Piket 20 1 7 140 35 25% Pihak Kelurahan 105 Instansi Terkait / CSR
2 Konsumsi rapat koordinasi orang Pengurus SKTD 60 1 7 420 105 25% Pihak Kelurahan 315 Instansi Terkait / CSR
3 Konsumsi sosialisasi orang Pengurus SKTD 60 1 2 120 30 25% Pihak Kelurahan 90 Instansi Terkait / CSR
KOMITMEN
(REKOMENDASI)
Kekurangan
(Ksenjangan)No Jenis Kebutuhan Satuan Sasaran Penerima
Jumlah
SasaranVol
Total
Kebutuhan
Ktersediaan
(swadaya)
Perkiraan/Proyeksi
Sumber Daya Potensial
Freq. Masa
T.D
PROYEKSI KEBUTUHAN, KETERSEDIAAN DAN KESENJANGAN POS PENYELAMATAN DAN EVAKUASI
A Sarana penyelamatan:
1 Tali Carmantel/ Pnyelamat Rol Tim SAR dan Evakuasi 5 4 1 20 10 Kelurahan setempat 10 Instansi Terkait / CSR
2 Jaket Pnyelamat/ Plampung Buah Tim SAR dan Evakuasi 5 4 1 20 5 Kelurahan setempat 15 Instansi Terkait / CSR
3 Ban Dalam Buah Tim SAR dan Evakuasi 5 4 1 20 20 Pinjam warga - Instansi Terkait / CSR
4 Lampu Sorot Unit Tim SAR dan Evakuasi 5 4 1 20 10 Kelurahan setempat 10 Instansi Terkait / CSR
5 Peralatan Selam/ Scuba Unit Tim SAR dan Evakuasi 5 2 1 10 - 10 Instansi Terkait / CSR
6 Gunting Besi Buah Tim SAR dan Evakuasi 5 2 1 10 10 Pinjam warga - Instansi Terkait / CSR
7 Potong Kayu (Chain Saw) Unit Tim SAR dan Evakuasi 5 2 1 10 5 Kelurahan setempat 5 Instansi Terkait / CSR
8 Mesin Potong Besi Unit Tim SAR dan Evakuasi 5 2 1 10 10 Pinjam warga - Instansi Terkait / CSR
9 Tandu Buah Tim SAR dan Evakuasi 5 2 1 10 5 Puskesmas Kelurahan 5 Instansi Terkait / CSR
10 Sepatu boat Buah Tim SAR dan Evakuasi 5 4 1 20 10 Kelurahan setempat 10 Instansi Terkait / CSR
B Sarana Evakuasi :
1 Mobil Penyelamat Unit Posko Utama 1 1 1 1 1 PKM Kel / Pinjam Warga - Instansi Terkait / CSR
2 Perahu Karet (rubber boat) Unit Tim SAR dan Evakuasi 5 1 1 5 1 Kelurahan setempat 4 Instansi Terkait / CSR
3 Mobil derek situasional Unit Posko Utama 1 1 1 1 - 1 Instansi Terkait / CSR
4 Mobil Jenazah Unit Posko Utama 1 1 1 1 - 1 Instansi Terkait / CSR
5 Truk Personil Unit Posko Utama 1 1 1 1 - 1 Instansi Terkait / CSR
6 Pick Up Unit Tim SAR dan Evakuasi 5 1 1 5 1 Mobil Trantib Kelurahan 4 Instansi Terkait / CSR
7 Rescue Truk Unit Tim SAR dan Evakuasi 5 1 1 5 - 5 Instansi Terkait / CSR
8 Kantong Jenazah buah Posko Utama 1 1 1 1 - 1 Instansi Terkait / CSR
C Sarana Komunikasi :
1 HT Buah Tim SAR dan Evakuasi 5 4 1 20 15 5 Instansi Terkait / CSR
2 TOA - Megaphone Buah Tim SAR dan Evakuasi 5 2 1 10 8 3 Instansi Terkait / CSR
Keterangan :
Setiap Kelurahan terdampak banjir memiliki 3 Tim Penyelamatan dan Evakuasi
Masing-masing Tim beranggotakan 3 orang, dari unsur : Babinsa, Bimas, Satpol PP, Karang Taruna, Sibat, Tagana, Citra Bayangkara
KOMITMEN (REKOMENDASI)No Jenis Kebutuhan Satuan Sasaran PenerimaJumlah
SasaranVol
Total
Kebutuhan
Ktersediaan
(swadaya)
Perkiraan/Proyeksi
Sumber Daya Potensial
Freq Masa Tgp
Darurat
Kekurangan
(Ksenjangan)
PROYEKSI KEBUTUHAN, KETERSEDIAAN DAN KESENJANGAN, POS PERLENGKAPAN HUNIAN SEMENTARA (TEMPAT PENGUNGSIAN)
A Sarana Hunian Sementara :
1 Tikar / karpet buah Tempat evakuasi 9 10 1 90 45 50% Swadaya warga 45 Instansi Terkait / CSR
2 Kipas Angin buah Tempat evakuasi 9 4 1 36 36 Swadaya warga - Sarana tersedia / memadai
3 Tenda pleton (25 orang) set Tempat terbuka 1 5 1 5 0 Belum ada potensi lokal 5 Instansi Terkait / CSR
4 Terpal set Tempat terbuka 1 5 1 5 0 Belum ada potensi lokal 5 Instansi Terkait / CSR
5 Tali temali mendirikan tenda set Tempat terbuka 1 5 1 5 5 100% Swadaya warga - Sarana tersedia / memadai
6 Karung Pasir buah Tempat terbuka 1 25 1 25 25 100% Swadaya warga - Sarana tersedia / memadai
7 Pasir karung Tempat terbuka 1 25 1 25 25 100% Swadaya warga - Sarana tersedia / memadai
8 Bronjong kawat penahan banjir paket Tempat terbuka 1 4 1 4 0 Belum ada potensi lokal 4 Instansi Terkait / CSR
B Kebutuhan Power Supply :
1 Genset Unit Tempat evakuasi 9 2 1 18 5 Swadaya warga:25% 14 Instansi Terkait / CSR
2 BBM Genset liter Genset nyala 9 50 7 3,150 788 Swadaya warga:25% 2,363 Instansi Terkait / CSR
3 Kabel distribusi listrik set Tempat evakuasi 9 5 1 45 45 100% Swadaya warga - Sarana tersedia / memadai
4 Lampu penerangan/sorot buah Tempat evakuasi 9 10 1 90 23 Swadaya warga 68 Instansi Terkait / CSR
C Sarana Air Bersih dan Sanitasi
1 Mobil Tanki Air Bersih unit Tempat evakuasi 9 1 1 9 0 Belum ada potensi lokal 9 Instansi Terkait / CSR
2 Mobil Tanki Air Kotor unit Tempat evakuasi 9 1 1 9 0 Belum ada potensi lokal 9 Instansi Terkait / CSR
3 Bak Tandon/Torn (PAM) 1000lt unit Tempat evakuasi 9 1 1 9 0 Belum ada potensi lokal 9 Instansi Terkait / CSR
4 Alat Penjernih Air buah Tempat evakuasi 9 1 1 9 0 Belum ada potensi lokal 9 Instansi Terkait / CSR
5 Toilet Portable unit Tempat evakuasi 9 3 1 27 0 Belum ada potensi lokal 27 Instansi Terkait / CSR
6 MCK Darurat unit Tempat evakuasi 9 3 1 27 0 Belum ada potensi lokal 27 Instansi Terkait / CSR
D Sarana Pengelolaan Sampah :
1 Bak sampah plastik buah Tempat evakuasi 9 5 1 45 45 100% Swadaya warga - Sarana tersedia / memadai
2 Kantong plastik sampah buah Tempat evakuasi 9 5 7 315 315 100% Swadaya warga - Sarana tersedia / memadai
3 Bak sampah container buah Tempat evakuasi 9 5 1 45 0 Belum ada potensi lokal 45 Instansi Terkait / CSR
4 Truck sampah unit Tempat evakuasi 9 1 1 9 0 Belum ada potensi lokal 9 Instansi Terkait / CSR - - -
E Peralatan untuk perbaiki Huntara :
1 Martil buah Tempat evakuasi 9 2 1 18 18 100% Swadaya warga - Sarana tersedia / memadai
2 Gergaji buah Tempat evakuasi 9 2 1 18 18 100% Swadaya warga - Sarana tersedia / memadai
3 Cangkul buah Tempat evakuasi 9 2 1 18 18 100% Swadaya warga - Sarana tersedia / memadai
4 Sekop buah Tempat evakuasi 9 2 1 18 18 100% Swadaya warga - Sarana tersedia / memadai
5 Kapak buah Tempat evakuasi 9 2 1 18 18 100% Swadaya warga - Sarana tersedia / memadai
6 Parang buah Tempat evakuasi 9 2 1 18 18 100% Swadaya warga - Sarana tersedia / memadai
7 Gerobak kayu / celeng buah Tempat evakuasi 9 2 1 18 18 100% Swadaya warga - Sarana tersedia / memadai - - -
F Perlengkapan dapur umum :
KOMITMEN
(REKOMENDASI)
Kekurangan
(Ksenjangan)No Jenis Kebutuhan Satuan Sasaran Penerima
Jumlah
SasaranVol
Total
Kebutuhan
Ktersediaan
(swadaya)
Perkiraan/Proyeksi
Sumber Daya Potensial
Freq.
Masa T.D
KOMITMEN
(REKOMENDASI)
Kekurangan
(Ksenjangan)No Jenis Kebutuhan Satuan Sasaran Penerima
Jumlah
SasaranVol
Total
Kebutuhan
Ktersediaan
(swadaya)
Perkiraan/Proyeksi
Sumber Daya Potensial
Freq.
Masa T.D
1 Kompor gas set Tempat evakuasi 9 3 1 27 7 Swadaya warga:25% 20 Instansi Terkait / CSR
2 Tabung gas elpiji 3 kg set Tempat evakuasi 9 3 1 27 7 Swadaya warga:25% 20 Instansi Terkait / CSR
3 Tabung gas elpiji 12 kg set Tempat evakuasi 9 3 1 27 7 Swadaya warga:25% 20 Instansi Terkait / CSR
4 Dandang unit Tempat evakuasi 9 3 1 27 7 Swadaya warga:25% 20 Instansi Terkait / CSR
5 Panci buah Tempat evakuasi 9 3 1 27 7 Swadaya warga:25% 20 Instansi Terkait / CSR
6 Wajan buah Tempat evakuasi 9 3 1 27 7 Swadaya warga:25% 20 Instansi Terkait / CSR
7 Pisau dapur buah Tempat evakuasi 9 3 1 27 27 100% Swadaya warga - Peralatan tersedia/memadai
8 Jerrycan 20 ltr buah Tempat evakuasi 9 3 1 27 7 Swadaya warga:25% 20 Instansi Terkait / CSR
9 Centhong kayu buah Tempat evakuasi 9 3 1 27 27 100% Swadaya warga - Peralatan tersedia/memadai
10 Tong untuk stok air bersih buah Tempat evakuasi 9 3 1 27 7 Swadaya warga:25% 20 Instansi Terkait / CSR
11 Baskom buah Tempat evakuasi 9 3 1 27 7 Swadaya warga:25% 20 Instansi Terkait / CSR
12 Rice cooker ukuran 10 liter unit Tempat evakuasi 9 3 1 27 7 Swadaya warga:25% 20 Instansi Terkait / CSR
13 Kain celemek lembar Tempat evakuasi 9 3 1 27 27 100% Swadaya warga - Peralatan tersedia/memadai
14 Blender unit Tempat evakuasi 9 3 1 27 7 Swadaya warga:25% 20 Instansi Terkait / CSR
15 Telenan kayu buah Tempat evakuasi 9 3 1 27 27 100% Swadaya warga - Peralatan tersedia/memadai
16 Sodet buah Tempat evakuasi 9 3 1 27 27 100% Swadaya warga - Peralatan tersedia/memadai
17 Bakul nasi ukuran besar buah Tempat evakuasi 9 3 1 27 27 100% Swadaya warga - Peralatan tersedia/memadai
18 Centong nasi buah Tempat evakuasi 9 3 1 27 27 100% Swadaya warga - Peralatan tersedia/memadai
19 Centong sayur buah Tempat evakuasi 9 3 1 27 27 100% Swadaya warga - Peralatan tersedia/memadai
20 Cobek buah Tempat evakuasi 9 3 1 27 27 100% Swadaya warga - Peralatan tersedia/memadai
21 Langseng buah Tempat evakuasi 9 3 1 27 7 Swadaya warga:25% 20 Instansi Terkait / CSR
22 Ember tertutup 40 liter buah Tempat evakuasi 9 3 1 27 7 Swadaya warga:25% 20 Instansi Terkait / CSR
23 Ember terbuka 20 liter buah Tempat evakuasi 9 3 1 27 7 Swadaya warga:25% 20 Instansi Terkait / CSR
B. PROYEKSI KEBUTUHAN, KETERSEDIAAN DAN KESENJANGAN : POS KESEHATAN DAN PSIKOSOSIAL
A Pelayanan kesehatan dasar
1 Obat-obatan paket Posko terbangun 5 2 7 70 18 Swadaya PKM Kelurahan 25% 53 Instansi Terkait / CSR
2 Stetoscope unit Posko terbangun 5 2 1 10 3 Swadaya PKM Kelurahan 25% 8 Instansi Terkait / CSR
3 Tensi Meter unit Posko terbangun 5 2 1 10 3 Swadaya PKM Kelurahan 25% 8 Instansi Terkait / CSR
5 Flash Light/Senter unit Posko terbangun 5 2 1 10 3 Swadaya PKM Kelurahan 25% 8 Instansi Terkait / CSR
6 Velbed paket Posko terbangun 5 2 1 10 3 Swadaya PKM Kelurahan 25% 8 Instansi Terkait / CSR
7 Tiang Infus paket Posko terbangun 5 2 1 10 3 Swadaya PKM Kelurahan 25% 8 Instansi Terkait / CSR
B Pelayanan kesehatan rujukan
1 Ambulan Gawat Darurat buah Posko terbangun 5 1 1 5 0 Swadaya PKM Kelurahan 25% 5 Pihak Terkait / CSR
2 Ambulan Puskesmas unit Posko terbangun 5 1 1 5 0 Swadaya PKM Kelurahan 25% 5 Pihak Terkait / CSR
3 Ambulans PMI unit Posko terbangun 5 1 1 5 0 Swadaya PKM Kelurahan 25% 5 Pihak Terkait / CSR
C Pelayanan Kes. Lingkungan
1 Insectisida paket Tempat Evakuasi 10 2 1 20 5 Swadaya PKM Kelurahan 25% 15 Instansi Terkait / CSR
2 Larvasida paket Tempat Evakuasi 10 2 1 20 5 Swadaya PKM Kelurahan 25% 15 Instansi Terkait / CSR
3 Mesin Foging unit Tempat Evakuasi 10 2 1 20 5 Swadaya PKM Kelurahan 25% 15 Instansi Terkait / CSR
4 Lysol paket Tempat Evakuasi 10 2 1 20 5 Swadaya PKM Kelurahan 25% 15 Instansi Terkait / CSR
5 Kaporit paket Tempat Evakuasi 10 2 1 20 5 Swadaya PKM Kelurahan 25% 15 Instansi Terkait / CSR
6 Abate paket Tempat Evakuasi 10 2 1 20 5 Swadaya PKM Kelurahan 25% 15 Instansi Terkait / CSR
D Kebutuhan Vitamin A paket Jumlah Anak SD 819 1 1 819 205 Swadaya PKM Kelurahan 25% 614
E Kebutuhan MP-ASI paket Jumlah Busui 792 1 7 5,544 1,386 Swadaya PKM Kelurahan 25% 4,158 Instansi Terkait / CSR
F Kebutuhan Imunisasi Campak
1 Vaksin (Vial) paket Jumlah Balita 1,658 1 1 1,658 415 Swadaya PKM Kelurahan 25% 1,244 Instansi Terkait / CSR
2 ADS 5 ml paket Jumlah Balita 1,658 1 1 1,658 415 Swadaya PKM Kelurahan 25% 1,244 Instansi Terkait / CSR
3 ADS 0,5 ml paket Jumlah Balita 1,658 1 1 1,658 415 Swadaya PKM Kelurahan 25% 1,244 Instansi Terkait / CSR
4 Safety Box 2,5 l paket Jumlah Balita 1,658 1 1 1,658 415 Swadaya PKM Kelurahan 25% 1,244 Instansi Terkait / CSR
5 Paracetamol paket Jumlah Balita 1,658 1 1 1,658 415 Swadaya PKM Kelurahan 25% 1,244 Instansi Terkait / CSR
G Kebutuhan Tenaga Kesehatan
1 Dokter Umum orang Posko terbangun 5 1 7 35 9 Swadaya PKM Kelurahan 25% 26 Pihak Terkait/CSR/Relawan
2 Perawat orang Posko terbangun 5 2 7 70 18 Swadaya PKM Kelurahan 25% 53 Pihak Terkait/CSR/Relawan
3 Farmasi orang Posko terbangun 5 2 7 70 18 Swadaya PKM Kelurahan 25% 53 Pihak Terkait/CSR/Relawan
NoTotal
Kbutuhan
Ktersediaan
(swadaya)
Jumlah
SasaranSasaran PenerimaSatuanJenis Kebutuhan
Freq. Masa
T.D
KOMITMEN (REKOMENDASI)
KOMITMEN
(REKOMENDASI)
Perkiraan/Proyeksi
Sumber Daya Potensial
Kekurangan
(Ksenjangan)Vol
PROYEKSI KEBUTUHAN, KETERSEDIAAN DAN KESENJANGAN POS LOGISTIK DAN DAPUR UMUM
A Kebutuhan Pangan:
1 Air minum liter Warga terdampak 10,352 2.50 7 181,164 45,291 20% Swadaya warga 135,873 Instansi Terkait / CSR
2 Beras Kg Warga terdampak 10,352 0.40 7 28,986 5,797 20% Swadaya warga 23,189 Instansi Terkait / CSR
3 Mie Istan paket KK terdampak 2,588 10 7 181,164 36,233 20% Swadaya warga 144,931 Instansi Terkait / CSR
4 Sarden kaleng KK terdampak 2,588 1 1 2,588 259 20% Swadaya warga 2,329 Instansi Terkait / CSR
5 Minyak goreng liter KK terdampak 2,588 0.10 1 259 52 20% Swadaya warga 207 Instansi Terkait / CSR
6 Saos sambal Btl KK terdampak 2,588 1 1 2,588 518 20% Swadaya warga 2,070 Instansi Terkait / CSR
7 Kecap Btl KK terdampak 2,588 1 1 2,588 518 20% Swadaya warga 2,070 Instansi Terkait / CSR
8 Telor Kg KK terdampak 2,588 0.25 7 4,529 906 20% Swadaya warga 3,623 Instansi Terkait / CSR
9 Bumbu dapur paket KK terdampak 2,588 1 7 18,116 3,623 20% Swadaya warga 14,493 Instansi Terkait / CSR
10 Ikan asin Kg KK terdampak 2,588 0.25 7 4,529 906 20% Swadaya warga 3,623 Instansi Terkait / CSR
11 Sayur mayur paket KK terdampak 2,588 1 7 18,116 3,623 20% Swadaya warga 14,493 Instansi Terkait / CSR
12 Kara (santan-kelapa) dus KK terdampak 2,588 1 7 18,116 3,623 20% Swadaya warga 14,493 Instansi Terkait / CSR
13 Gula pasir Kg KK terdampak 2,588 0.10 7 1,812 362 20% Swadaya warga 1,449 Instansi Terkait / CSR
14 Kopi bubuk pak KK terdampak 2,588 1 1 2,588 518 20% Swadaya warga 2,070 Instansi Terkait / CSR
15 Teh pak KK terdampak 2,588 1 1 2,588 518 20% Swadaya warga 2,070 Instansi Terkait / CSR
16 Sirup botol KK terdampak 2,588 1 1 2,588 518 20% Swadaya warga 2,070 Instansi Terkait / CSR
17 Susu kaleng (orang dewasa) buah KK terdampak 2,588 1 1 2,588 518 20% Swadaya warga 2,070 Instansi Terkait / CSR
18 Makanan balita (Biskuit) paket Jumlah Balita 1,658 3 7 34,818 6,964 20% Swadaya warga 27,854 Instansi Terkait / CSR
B Peralatan makan-minum :
1 Piring buah KK terdampak 2,588 1 1 2,588 2,588 100% Swadaya warga - Instansi Terkait / CSR
2 Sendok buah KK terdampak 2,588 1 1 2,588 2,588 100% Swadaya warga - Instansi Terkait / CSR
3 Gelas buah KK terdampak 2,588 1 1 2,588 2,588 100% Swadaya warga - Instansi Terkait / CSR
4 Mangkok buah KK terdampak 2,588 1 1 2,588 2,588 100% Swadaya warga - Instansi Terkait / CSR
5 Termos buah KK terdampak 2,588 1 1 2,588 2,588 100% Swadaya warga - Instansi Terkait / CSR
6 Kertas bungkus nasi lembar KK terdampak 2,588 1 7 18,116 3,623 20% Swadaya warga 14,493 Instansi Terkait / CSR
7 Galon air mineral buah KK terdampak 2,588 1 1 2,588 2,588 100% Swadaya warga - Instansi Terkait / CSR
C Kebutuhan Sandang :
1 Baju/Kaos orang dewasa paket KK terdampak 2,588 1 7 18,116 9,058 50% Swadaya warga 9,058 Instansi Terkait / CSR
2 Pakaian anak-anak potong Jumlah Anak SD+SMP 1,332 2 7 18,648 9,324 50% Swadaya warga 9,324 Instansi Terkait / CSR
3 Baju perlengkapan Ibadat Pcs KK terdampak 2,588 1 7 18,116 9,058 50% Swadaya warga Instansi Terkait / CSR
4 Kain panjang potong KK terdampak 2,588 1 7 18,116 9,058 50% Swadaya warga 9,058 Instansi Terkait / CSR
5 Pakaian ibu hamil potong Jumlah Ibu Hamil 1,167 1 7 8,169 4,085 50% Swadaya warga 4,085 Instansi Terkait / CSR
6 Pembalut wanita pak Wanita Usia Subur 3,790 1 7 26,530 13,265 50% Swadaya warga 13,265 Instansi Terkait / CSR
7 Pakaian dalam wanita Pcs Wanita Usia Subur 3,790 2 7 53,060 26,530 50% Swadaya warga 26,530 Instansi Terkait / CSR
8 Popok bayi (Pempers) Pcs Jumlah Balita 1,658 12 7 139,272 69,636 50% Swadaya warga 69,636 Instansi Terkait / CSR
9 Selimut ukuran 100x70cm lembar Jumlah Balita 1,658 1 7 11,606 5,803 50% Swadaya warga 5,803 Instansi Terkait / CSR
KOMITMEN (REKOMENDASI)Kekurangan
(Kesenjangan)No Jenis Kebutuhan Satuan Sasaran Penerima
Jumlah
Sasaran
Standart
(Volume)Total Kebutuhan
Ktersediaan
(swadaya)
Perkiraan/Proyeksi
Sumber Daya Potensial
Freq. Masa
T.D
KOMITMEN (REKOMENDASI)Kekurangan
(Kesenjangan)No Jenis Kebutuhan Satuan Sasaran Penerima
Jumlah
Sasaran
Standart
(Volume)Total Kebutuhan
Ktersediaan
(swadaya)
Perkiraan/Proyeksi
Sumber Daya Potensial
Freq. Masa
T.D
10 Selimut ukuran 200x70cm lembar KK terdampak 2,588 1 7 18,116 9,058 50% Swadaya warga 9,058 Instansi Terkait / CSR
11 Kain sarung potong KK terdampak 2,588 1 7 18,116 9,058 50% Swadaya warga 9,058 Instansi Terkait / CSR
12 Alas kaki (sandal) potong KK terdampak 2,588 1 7 18,116 9,058 50% Swadaya warga 9,058 Instansi Terkait / CSR
13 Sepatu untuk sekolah potong Jumlah Anak SD+SMP 1,332 1 1 1,332 666 50% Swadaya warga 666 Instansi Terkait / CSR
14 Baju seragam sekolah potong Jumlah Anak SD+SMP 1,332 2 1 2,664 1,332 50% Swadaya warga 1,332 Instansi Terkait / CSR -
D Sarana Kebersihan Pribadi
1 Sabun mandi gram KK terdampak 2,588 8.33 1 21,567 10,784 50% Swadaya warga 10,784 Instansi Terkait / CSR
2 Sabun cuci gram KK terdampak 2,588 6.67 1 17,254 8,627 50% Swadaya warga 8,627 Instansi Terkait / CSR
3 Sikat gigi lembar KK terdampak 2,588 1 1 2,588 1,294 50% Swadaya warga 1,294 Instansi Terkait / CSR
4 Pasta gigi lembar KK terdampak 2,588 1 1 2,588 1,294 50% Swadaya warga Instansi Terkait / CSR
5 Samphoo lembar KK terdampak 2,588 1 1 2,588 1,294 50% Swadaya warga Instansi Terkait / CSR
E Peralatan tidur:
1 Tikar plastik lembar KK terdampak 2,588 1 1 2,588 1,941 50% Swadaya warga 647 Instansi Terkait / CSR
2 Matras lembar KK terdampak 2,588 1 1 2,588 1,941 50% Swadaya warga 647 Instansi Terkait / CSR
3 Terpal lembar KK terdampak 2,588 1 1 2,588 1,941 50% Swadaya warga 647 Instansi Terkait / CSR
F Obat-obatan
1 Obat masuk angin dewasa paket KK terdampak 2,588 1 1 2,588 1,941 50% Swadaya warga 647 Instansi Terkait / CSR
2 Obat masuk angin balita paket Jumlah Balita 1,658 1 1 1,658 829 50% Swadaya warga 829 Instansi Terkait / CSR
3 Obat gatal-gatal di kulit paket KK terdampak 2,588 1 1 2,588 1,941 50% Swadaya warga 647 Instansi Terkait / CSR
G Perlengkapan psikososial:
1 Televisi unit Tempat evakuasi 10 1 1 10 10 100% Swadaya warga - Instansi Terkait / CSR
2 VCD Player unit Tempat evakuasi 10 1 1 10 10 100% Swadaya warga - Instansi Terkait / CSR
3 Mainan anak-anak paket Tempat evakuasi 10 1 1 10 10 100% Swadaya warga - Instansi Terkait / CSR
PROYEKSI KEBUTUHAN, KETERSEDIAAN DAN KESENJANGAN POS TRANSPORTASI DAN KEAMANAN
A Sarana Jalur Evakuasi
1 HT unit Tim yang terbentuk 3 3 1 9 9 Swadaya pihak terkait - Ada dukungan relawan
2 TOA - Megaphone unit Tim yang terbentuk 3 3 1 9 9 Swadaya pihak terkait - Ada dukungan relawan
3 Rambu-rambu jalur evakuasi paket Tempat evakuasi 9 4 1 36 36 Kelurahan setempat - Swadaya masyarakat
4 Selebaran jalur evakuasi paket Tempat evakuasi 9 4 1 36 36 Kelurahan setempat - Swadaya masyarakat
B Sarana Jalur Logistik
1 HT unit Tim yang terbentuk 3 3 1 9 9 Swadaya pihak terkait - Ada dukungan relawan
2 Sarana pengatur lalu lintas paket Tim yang terbentuk 3 3 1 9 9 Swadaya pihak terkait - Ada dukungan relawan
3 Sarana transportasi personil unit Tim yang terbentuk 3 3 1 9 9 Swadaya pihak terkait - Ada dukungan relawan
C Sarana Jalur Lalu Lintas
1 HT unit Tim yang terbentuk 3 3 1 9 9 Swadaya pihak terkait - Ada dukungan relawan
2 Sarana pengatur lalu lintas paket Tim yang terbentuk 3 3 1 9 9 Swadaya pihak terkait - Ada dukungan relawan
3 Sarana transportasi personil unit Tim yang terbentuk 3 3 1 9 9 Swadaya pihak terkait - Ada dukungan relawan
D Sarana Jalur Prioritas
1 HT unit Tim yang terbentuk 3 3 1 9 9 Swadaya pihak terkait - Ada dukungan relawan
2 Sarana pengatur lalu lintas paket Tim yang terbentuk 3 3 1 9 9 Swadaya pihak terkait - Ada dukungan relawan
3 Sarana transportasi personil unit Tim yang terbentuk 3 3 1 9 9 Swadaya pihak terkait - Ada dukungan relawan
E Sarana Keamanan
1 HT Buah Tim yang terbentuk 3 3 1 9 9 Swadaya pihak terkait - Ada dukungan relawan
2 TOA - Megaphone Buah Tim yang terbentuk 3 3 1 9 9 Swadaya pihak terkait - Ada dukungan relawan
3 Sarana transportasi personil unit Tim yang terbentuk 3 3 1 9 9 Swadaya pihak terkait - Ada dukungan relawan
KOMITMEN
(REKOMENDASI)No Jenis Kebutuhan Satuan Sasaran Penerima
Perkiraan/Proyeksi
Sumber Daya Potensial
Kekurangan
(Kesenjangan)
Jumlah
SasaranVol
Frequensi
Masa T.D
Total
Kebutuhan
Ktersediaan
(swadaya)
Page 1
SURAT KEPUTUSAN
LURAH KARET TENGSIN
Nomor Tahun 2013
TENTANG
PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI TANGGAP DARURAT
DALAM RANGKA AKTIVASI RENCANA KONTINJENSI BENCANA BANJIR
KELURAHAN KARET TENGSIN
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan kesiap siagaan masyarakat terhadap
adanya ancaman bencana banjir di Kelurahan Karet Tengsin , Kecamatan
Pademangan , Kota Administrasi Jakarta Utara.
b. Bahwa untuk mengaktifkan rencana kontinjensi bencana banjir, perlu
dibentuk Struktur Organisasi Tanggap Darurat bencana banjir ditingkat
kelurahan sebagai wadah untuk meningkatkan kapasitas, kesiap siagaan
dan pemberdayaan masyarakat.
c. Bahwa sehubungan dengan huruf a dan b tersebut diatas, perlu
ditetapkan kepengurusan Struktur Organisasi Tanggap Darurat bencana
banjir ditingkat kelurahan melalui Surat Keputusan Lurah Karet Tengsin.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
2. Undang-Undang No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
4. Undang-Undang Nomor 32, Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 21, Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan
Pengelolaan Bantuan Bencana.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta
Lembaga Internasional dan Lembaga Asing Non pemerintah dalam
Penanggulangan Bencana.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai.
9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131 Tahun 2003 tentang
Pedoman Penanggulangan Bencana Daerah.
10. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional
Penanggulangan Bencana.
11. Peraturan Kepala BNPB Nomor 3, Tahun 2010 tentang Rencana Nasional
Penanggulangan Bencana.
12. Peraturan Kepala BNPB No 5 / 2010 tentang Rencana Aksi Nasional PRB.
13. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 tentang Badan Penanggulangan
Bencana Daerah;
14. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2008 tentang RPJMD (Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Tahun 2007 – 2012 Propinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
Page 2
15. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
16. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 26 Tahun 2011 tentang
BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)
17. Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Provinsi DKI Jakarta 2013-2017
MEMUTUSKAN :
Pertama : Membentuk Struktur Organisasi Tanggap Darurat Bencana Banjir
Tingkat Kelurahan di Kelurahan Karet Tengsin.
Kedua : Pengurus Struktur Organisasi Tanggap Darurat bencana banjir tingkat
kelurahan bertugas sebagai berikut :
Posko Utama :
1. Aktivasi Posko Utama
2. Koordinasi kesiapan SDM antar pos yang dibentuk
3. Memastikan kesiapan administrasi
4. Mengelola sistem informasi untuk update data korban & pengungsi
5. Mengelola sistem informasi kesenjangan kebutuhan setiap pos
6. Membuat evaluasi harian penanganan bencana
7. Membuat laporan penanganan bencana kepada pihak terkait
Pos/Seksie Penyelamatan dan Evakuasi :
1. Menyiapkan sarana Transportasi dan Evakuasi
2. Operasi penyelamatan dan evakuasi warga terancam di RW
terdampak
3. Operasi pencarian korban yang hilang dan meninggal.
4. Identifikasi korban meninggal
Pos/Seksie Perlengkapan Hunian Sementara
1. Menyiapkan lokasi dan sarana penerangan tempat pengungsian
2. Menyiapkan sarana MCK
3. Menyediakan sarana kebersihan di Pengungsian
4. Menyiapkan Sarana Air bersih di pengungsian
5. Penyedotan air genangan dan penyodetan kali
6. Penyediaan sarana - prasarana tempat pengungsian
7. Menyiapkan alat pemulihan fungsi sarana-prasarana umum
Pos/Seksie Kesehatan dan Psikososial
1. Membentuk Pos Kesehatan.
2. Mendata jumlah kelompok rentan (balita, ibu hamil, lansia,
penderita DM, penderita jantung
3. Menyiapkan paket obat, bahan habis pakai, dan alat kesehatan
4. Memberikan Pelayanan Dasar
5. Menyiapkan Tenaga Medis dan Non Medis
6. Menyiapkan Pelayanan Rujukan
Page 3
7. Menyiapkan Ruang Triage
8. Mendirikan RS Lapangan
9. Tersedianya pendampingan Psikososial
10. Memberikan imunisasi, KB, MP ASI, dan Tempat Pojok ASI
11. Kesehatan Lingkungan (Lisolisasi, Fogging )
12. Melakukan Penyulingan Air Bersih dengan Water Purifier
13. Menyiapkan alat komunikasi
Pos/Seksie Logistik dan Dapur Umum
1. Mendirikan Pos Logistik dan Dapur Umum di lokasi yang paling
dekat dengan tempat evakuasi.
2. Menyiapkan dan menentukan lahan Gudang Logistik
3. Menghimpun Bantuan Logistik
4. Menyortir dan Memeriksa Bantuan Logistik
5. Melaksanakan Pendistribusian Logistik
Pos/Seksie Transportasi dan Keamanan
1. Sosialisasi peta evakuasi kepada warga terdampak banjir.
2. Menyiapkan personil terlatih yang cukup untuk mengatur jalur
evakuasi, jalur logistik, jalur lalu lintas dan jalur prioritas
Ketiga : Pengurus Struktur Organisasi Tanggap Darurat Bencana Banjir Tingkat
Kelurahan dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Lurah
Karet Tengsin.
Keempat : Kepengurusan Struktur Organisasi Tanggap Darurat bencana banjir
akan diaktifkan selama masa tanggap darurat banjir pada saat Lurah
Karet Tengsin menetapkan wilayahnya termasuk dalam kondisi darurat
bencana banjir berdasarkan hasil kaji cepat dari Tim Reaksi Cepat (TRC),
sesuai dengan skenario terburuk terhadap ancaman bencana banjir
sebagaimana yang tertuang dalam dokumen rencana kontinjensi
Kelurahan Karet Tengsin.
Kelima : Lurah Karet Tengsin akan segera menerbitkan Surat Tugas untuk
seluruh anggota pengurus Struktur Organisasi Tanggap Darurat (SOTD)
bencana banjir tingkat kelurahan. Surat Tugas tersebut memberikan
mandat kepada seluruh anggota kepengurusan SOTD untuk bertugas
selama masa tanggap darurat diaktifkan dalam rangka menjalankan
Rencana Operasi Tanggap Darurat bencana banjir.
Page 4
Keenam : Masa penugasan anggota pengurus Struktur Organisasi Tanggap
Darurat (SOTD) akan dipercepat dan atau diperpanjang sesuai dengan
masa tanggap darurat bencana banjir yang ditetapkan oleh Lurah Karet
Tengsin.
Ketujuh : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila di kemudian hari terdapat kesalahan akan diadakan perbaikan
oleh Lurah Karet Tengsin sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
Tanggal 27 Desember 2013
LURAH KARET TENGSIN
KECAMATAN TANAH ABANG
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT
................................. NIP. ...........................
Page 5
SUSUNAN PENGURUS
STRUKTUR ORGANISASI TANGGAP DARURAT BENCANA BANJIR
Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang
Kota Administrasi Jakarta Pusat
1. Komandan : Lurah Karet Tengsin 2. Wakil Komandan : Wakil Lurah Karet Tengsin 3. Seksie Perencanaan : Sekretaris Kelurahan Karet Tengsin 4. Bendahara : Bendahara Kelurahan Karet Tengsin 5. Humas : 1). Ketua LMK
2). Kasie Pelayanan Umum
6. Tim Reaksi Cepat (TRC) : 1). Kasatgas Satpol PP
2). Ketua RW terdampak
3). Pendamping : Bhabin Kamtibmas dan Babinsa
7. Posko Utama (Pusdalops) :
1) Ketua : Bambang Trimargono
2) Pendamping dari Lintas Sektor / Tripikel : a) Bhabin Kamtibmas dan Babinsa
b) Kasie Prasarana Umum
3) Koordinator Lapangan : Ketua RW terdampak
8. Seksie Penyelamatan & Evakuasi :
1) Ketua : Ketua Karang Taruna
2) Pendamping dari Lintas Sektor : Kasatgas Satpol PP, dan Babinsa
3) Koordinator Lapangan : Ketua RW terdampak
9. Seksie Perlengkapan Hunian Sementara :
1) Ketua : Ketua RW 02
2) Pendamping dari Lintas Sektor / Tripikel : Kasie Kebersihan dan Lingk Hidup
3) Koordinator Lapangan : Ketua RW terdampak
10. Seksie Kesehatan, Medis dan Psikososial :
1) Ketua : Kepala Puskesmas Kelurahan
2) Pendamping dari Lintas Sektor / Tripikel : a) Kasie Kesejahteraan Masyarakat
b) TP PKK, PMI, Karang Taruna
3) Koordinator Lapangan : Ketua RW terdampak
11. Seksie Logistik dan Dapur Umum :
1) Ketua : Ketua TP PKK Kelurahan
2) Pendamping dari Lintas Sektor / Tripikel : a) Kasie Perekonomian
b) Karang Taruna, PMI, Tagana
3) Koordinator Lapangan : Ketua RW terdampak
12. Seksie Transportasi dan Keamanan :
1) Ketua : Ketua FKDM
2) Pendamping dari Lintas Sektor / Tripikel : a) Bhabin Kamtibmas
b) Kasie Pemerintahan & Trantib
3) Koordinator Lapangan : Ketua RW terdampak, Linmas, Citra Bayangkara
Page 6
D. Struktur Organisasi Tanggap Darurat:
TRC BENDAHARA Sie Perencanaan H U M A S
SEKSIE LOGISTIK DAN DAPUR
UMUM
SEKSIE KESEHATAN DAN
PSIKOSOSIAL
SEKSIE PENYELAMATAN DAN EVAKUASI
SEKSIE TRANSPORTASI DAN
KEAMANAN
SEKSIE PERLENGKAPAN
HUNTARA
Ketua: Ketua RW 02
Kasi Kbersihan & LH
Ketua : Ketua TP PKK
Kasie Perekonomian
Ketua : Ketua FKDM
Kasie Pem & Trantib
KOORDINATOR LAPANGAN / RW
Koord : RW Terdampak
Anggota : RT Terdampak
Koord : RW Terdampak
Anggota : RT Terdampak
Koord : RW Terdampak
Anggota : RT Terdampak
Koord : RW Terdampak
Anggota : RT Terdampak
PENYELAMATAN DAN EVAKUASI
PERLENGKAPAN HUNTARA
KESEHATAN DAN PSIKOSOSIAL
LOGISTIK DAN DAPUR UMUM
TRANSPORTASI DAN KEAMANAN
Koord : RW Terdampak
Anggota : RT Terdampak
Ketua : KATAR
Satpol PP & Babinsa
Ketua : Kepala PKM
Kasie Kesmas
POSKO UTAMA (PUSDALOPS)
Ketua: Bambang Trimargono
KOMANDAN
Lurah Karet Tengsin
WAKIL KOMANDAN
Wakil Lurah Karet Tengsin
Contoh Surat Pernyataan :
:
:
:
:
:
:
:
Adapun bentuk partisipasi kami dalam kegiatan tersebut diatas antara lain meliputi:
Satuan Sasaran PenerimaJumlah
SasaranVol Freq
liter Warga Terdampak 1,500 2.5 2
Kg Warga Terdampak 1,500 0.4 2
buah Tempat Evakuasi 2 1 1
buah Tempat Evakuasi 2 2 1
unit Pos Kesehatan 1 1 1
unit Pos Logistik 1 3 1
unit Tim SAR Evakuasi 1 1 1
unit Pos Huntara 2 3 1
unit Pos Logistik & DU 2 3 1
unit Pos Keamanan 1 2 1
( ............................. )
Mengetahui
PERNYATAAN KOMITMEN KONTRIBUSI
PADA FASE TANGGAP DARURAT BENCANA BANJIR
Yang bertanda tangan dibawah ini :
1) N a m a ANTONY RIYANTO
2) Jabatan Ketua RW 01, Kel Karet Tengsin
3) Lembaga / Organisasi RW 01, Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang
Dengan ini menyatakan bahwa kami telah dan akan berpartisipasi dalam penanganan masa tanggap darurat bencana
banjir di tingkat kelurahan :
1) Ruang lingkup penanganan Kegiatan di Posko Utama, Pos/Seksie Penyelamatan dan Evakuasi;
Pos/Seksie Hunian Sementara; Pos/Seksie Logistik & Dapur Umum;
Pos/Seksie Transportasi dan Keamanan
2) Jenis Kontribusi Tenaga, Sarana dan Prasarana, Fasilitas, dan Materi
3) Waktu Masa Tanggap Darurat Bencana Banjir Kelurahan Kembangan Utara
4) Tempat RW 01, Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang
No Jenis Kontribusi Total Kebutuhan
1 Air Minum
2 Beras (survival warga : 2 hari)
Kebutuhan Pangan :
HT (Handy Talky) : dipinjamkan
6 HT (Handy Talky) : dipinjamkan 2
Peralatan Perbaiakn Huntara :
1 Martil
1 Mobil Ambulan Siaga (dipinjamkan)
2 Gergaji
Demikian Pernyataan Kontribusi ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya untuk meningkatkan kapasitas
pengurus tanggap darurat bencana banjir serta memperlancar penanganan kegiatan selama masa tanggap darurat
bencana banjir diberlakukan di Kelurahan Karet Tengsin.
Lurah Karet Tengsin
Mobil SAR & Evakuasi (dipinjamkan) 1
4 HT (Handy Talky) : dipinjamkan 6
5
KELURAHAN KARET TENGSIN
Ketua RW 01, Kel Karet Tengsin
1
Fasilitas Transportasi :
2 Mobil Angkut Logistik (dipinjamkan) 3
3
6
Jakarta, 27 Desember 2013
Dinyatakan oleh,
Pemangku Wilayah
ANTONY RIYANTO
7,500
1,200
2
4