6. ektima

Upload: siska-sulistiyowati

Post on 10-Oct-2015

37 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ektima

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 6. EKTIMA

    1/14

    EKTIMA (ulcerative impetigo)

    Pada ektima keradangan sudah mencapai dermis, sehingga yeng terjadi adalah:

    UKK : dasar ulkus dangkal di atasnya krusta tebal berwarna kuning (bedakan dgn impetigo

    krustosa)

    Predileksi : tungkai bawah

    Usia : anak dan dewasa

    Definisi

    Suatu infeksi piogenik kulit yg ditandai pembentukkan krusta yg

    menutupi tukak (ulkus) dibawahnya. (ilmu penyakit kulit)

    Ulkus superficial dg krusta diatasnya disebabkan oleh streptococcus

    (kulkel UI)

    Pioderma yg menyerang epidermis dan dermis, membentuk ulkus

    dangkal yg ditutupi oleh krusta berlapis (saripati)

    Catt:

    Ektima biasanya timbul sebagai komplikasi penyakit lain (scabies dan

    eksema). Lesi ektima sangat infeksius shg penderita mrp reservoir

    infeksi utk orang lain.

  • 5/20/2018 6. EKTIMA

    2/14

    Mirip impetigo namun EKTIMA kerusakannya lebih dalam dan invasive, dpt

    mengenai epidermis dan dermis

    Sinonim

    Ulserative pyoderma, cutaneus pyoderma, deep impetigo, skin streptococci,

    eritematosus ulcer, impetigo ulseratif

    Epidemiologi

    Sering pd anak-anak, namun irg dewasa juga dapat terkena

    Pria=wanita

    Factor presdiposisi/ yg mempengaruhi timbulnya penyakit

    Daerah : tropis

    Musim/iklim : panas dan lembap

    Hygiene : kebersihan kurang dan hygiene yg buruk serta malnutrisi

    Lingkungan : kotor

    Ditempat-tempat Trauma : lutut

    Etiologi

    Streptokok beta hemolitik

    Kadang pd lesi, ditemui juga stafilokok koagulase positip yg merupakan

    bakteri sekunder

    Streptokok piogenik ,stafilokok (aurens) atau keduanya (saripati)

    Predileksi

    Tungkai bawah bagian anterior atau kaki bagian dorsal

    Lutut

    Pd lesi ekskoriasi krn penyakit gatal, misalnya gigitan serangga dan lesiterabaikan

    Manifestasi klinis

  • 5/20/2018 6. EKTIMA

    3/14

    Mulai sebagai pustule atau bula yg cepat membesar mjd ulkus . lesi

    berbentuk bulat/oval dg d= 1-3cm dikelilingi halo eritem dan edem.

    Lalu pecah dan mengering mjd krusta.

    Ektima ditutupi krusta tebal yg melekat dan berwarna coklat tua

    /kuning yg biasanya berlokasi di tungkai bawah, yaitu tempat yg

    relative byk mendapat trauma

    Jika krusta diangkat terdapat dangkal. Jika keadaan umum baik akan

    sembuh sendiri sekitar 3minggu, meninggalkan jaringan parut. Namun

    jika keadaan umum buruk akan menjadi gangren

    Penderita merasa sedikit sakit dan terasa nyeri pd perabaan serta

    gatal

    Pemeriksaan penunjang

    Pemeriksaan kulit

    Lokalisasi /predileksi : ekstremitas bawah , wajah dan

    ketiak

    Efloresensi/ sifatnya : macula eritematosa lentikular hingga

    numular, vesikel dan mustula miliar hingga numular, difus ,

    simetris serta krusta kehijauan yg sukar dilepas.

    Histopatologi

    Tidak khas

    Infiltrasi PMN dan Ulserasi/pembnetukan abses mulai disekitar

    folikel pilosebaseus dan meluas ke perifer sebagai ulkus takspesifik

    Pd dermis, ujung pembuluh darah melebar dan terdapat

    serbukan sel PMN

    Pemeriksaan pembantu/lab

    Mencari etiologi dr secret atau kerokan kulit (mikroskopik)

  • 5/20/2018 6. EKTIMA

    4/14

    Pemeriksaan mikrobiologi

    Pengecatan Gram kultur pada lesi ektima dapat ditemukan kokus

    Gram positif dari streptococcus Grup A beta hemolitikus dg

    atau tanpa stafilokokus aureus.

    Diagnosis

    Ada satu atau beberapa lesi pd tungkai yg ditutupi oleh krusta yg

    disertai halo edematous merah

    Datang dengan keluhan luka dengan predileksi pada tungkai bawah.

    Trauma berulang biasanya karena gigitan serangga, dimulai dengan

    suatu vesikel atau pustul di atas kulit yang eritematosa, membesar dan

    pecah (diameter 0,5 3 cm) dan beberapa hari kemudian terbentuk

    krusta tebal dan kering yang sukar dilepas dari dasarnya.

    Bila krusta terlepas, tertinggal ulkus superfisial dengan gambaran

    punched out appearance atau berbentuk cawan dengan dasar merah

    dan tepi meninggi. Pada beberapa kasus juga terlihat bula yang

    berukuran kecil atau pustul dengan dasar yang eritema serta krusta

    yang keras dan telah mengering.

    Pemeriksaan fisis efloresensi dari ektima awalnya berupa pustul

    kemudian pecah membentuk ulkus yang tertutupi krusta.

    Diagnosis banding

    Impetigo krustosa

    Impetigo krustosa disebabkan oleh Staphylococcus hemolitica.

    Krusta biasanya lebih dangkal, mudah diangkat, warna krusta

    kekuningan dan tempat predileksinya pada wajah dan punggung serta

    lebih sering terdapat pada anak-anak.

    Sedangkan ektima lesinya biasanya lebih mendalam berupa ulkus ,

    krustanya lebih sulit untuk diangkat dan tempat predileksinya

    ditungkai bawah serta dapat terdapat pd usia dewasa muda

  • 5/20/2018 6. EKTIMA

    5/14

    Folikulitis

    Folikulitis adalah radang pada folikel rambut yang biasanya disebabkan

    oleh Staphylococcus aureus. Predileksi pada tungkai bawah dan

    berbatas tegas, berupa papul (miliar /lentikular) atau pustul yangeritematosa yang ditumbuhi rambut dan biasanya multipel.

    Furunkel

    Eritema induratum

    Ulkus tropikum

    Perbedaan Persamaan

    Ektima Terdapat pd anak dan dewasa

    Tempat predileksi: dibwh tungkai

    bawah

    Dasarnya : ulkus Berkrusta warnakuningImpertigo

    krustosa

    Terdapat pd anak

    Lokasi: dimuka

    Dasrnya : erosi

    1.

    Erosi dg atau tanpa krusta atau skwama

  • 5/20/2018 6. EKTIMA

    6/14

    Ekskoriasi, dermatitis perioral, dermatitis seboroik, dermatitis kontak

    alergi, herpes simplex, dermatofitosis, scabies

    2.

    Bula yg masih intak

    Dermatitis kontak alergi, gigitan serangga, luka bakar termal, herpes

    simpleks, herpes zoster, pemfigoid bulosa, porfiris kutanea tarda,

    pseudofiria

    3.

    Ulkus dg atau tanpa krusta atau skwama

    Ulkus kronis herpes, gigitan serangga, difteria kutan, statis vena, ulkus

    aterosklerosis

    Pengobatan

    Umum

    Memperbaiki hygiene dan keadaan umum penderita serta cuci lesi dg

    sabun supaya krusta lepas

    Khusus

    Topical

    o Jika lesi kering salep antibiotic ;kloramfenikol 2%

    (jika sedikit lesi, krusta diangkat dlu) 2-3 kali sehari

    Neomisin

    Bassitrasin

    Gentamisin

    Asam fusidat

    Mupirosin

    Framisetin

    o Jika lesi basah kompres dg larutan permaganas kalikus

    1/10.000 atau rivanol 1%

    Pd keadaan akut, madidans dan krusta tebal serta

    lekat dpt dikompres terbuka dg larutan permaganas

    kalikus 1/10.000 atau rivanol 1%

    Terapi kompres terbuka utk melunakkan krusta dan

    membersihkan debris

    Sistemik (jika lesi luas)

    o Eritromisin atau sefalosporin atau klindamisin

  • 5/20/2018 6. EKTIMA

    7/14

    o Penisilin 600.000-1,5 juta IU intramuscular slm 5-10hari.

    o Drug og choice: amoxilin 30-50mgkbb/hr 3xsehari;

    fluklosasilin 50mg/kgbb 4xsehari, diklosasalin 25mg/kgBB

    4xsehari selama 10hari

    Anjuran

    Buang krusta dg kompres hangat sebelum memakai terapi antibiotik

    topical

    Bila infeksi resisten terhadap terapi, diindikasikan biakan dg uji

    sensitifitas

    Bila infeksi rekuren, pertimbangkan biakan dg penentuan tipe terhadap

    pasien dan atau anggota keluarga untuk mencari pembawa stafilokokus

    hidung

    Obati kontak erat yang juga terinfeksi

    Gunakan sabun antibakteri ringan (contoh Lever 2000) untuk

    membersihkan tubuh

    Komplikasi

    Jarang menyebabkan geja;a sistemik dan bakterimia

    Jika tdk diobati menjadi kronis dan lesi bertambah banyak akibat

    autoinokulasi

    Limfangitis dan limfadenitis yg menyebabkan nyeri

    Jika sembuh jaringan parut

    Prognosis

    Dubia

    Patofisiologi

    PATOFISIOLOGI

    Staphylococcus aureus merupakan penyebab utama dari infeksi kulit dan sistemik.

    Seperti halnya Staphylococcus aureus, Streptococcus sp. Juga terkenal sebagai bakteri

    patogen untuk kulit. StreptococcusGrup A, B, C, D, dan G merupakan bakteri patogen

  • 5/20/2018 6. EKTIMA

    8/14

    yang paling sering ditemukan pada manusia. Kandungan M-proteinpada bakteri ini

    menyebabkan bakteri ini resisten terhadap fagositosis.(11)

    Staphylococcus

    aureusdan Staphylococcus pyogenesmenghasilkan beberapa toksin yang

    dapat menyebabkan kerusakan lokal atau gejala sistemik. Gejala sistemik dan local

    dimediasi oleh superantigens (SA). Antigen ini bekerja dengan cara berikatan langsung

    pada molekul HLA-DR (Mayor Histocompability Complex II (MHC II)) pada antigen-

    presentingcell tanpa adanya proses antigen. Walaupun biasanya antigen konvensional

    memerlukan interaksi dengan kelima elemen dari kompleks reseptor sel T, superantigen

    hanya memerlukan interaksi dengan variabel dari pita B. Aktivasi non spesifik

    dari sel T menyebabkan pelepasan massif Tumor Necrosis Factor-(TNF-

    ),Interleukin-1 (IL-1), dan Interleukin-6 (IL-6) dari makrofag. Sitokin

    ini menyebabkan gejala klinis berupa demam, ruam erythematous, hipotensi,dan cedera jaringan.

    (11,13)

    Faktor host seperti immunosuppresi, terapi glukokortikoid, dan atopic memainkan

    peranan penting dalam pathogenesis dari infeksi Staphylococcus. Adanya trauma ataupun

    inflamasi dari jaringan (luka bedah, luka bakar, trauma, dermatitis, benda asing) juga

    menjadi faktor yang berpengaruh pada pathogenesis dari penyakit yang disebabkan oleh

    bakteri ini.

  • 5/20/2018 6. EKTIMA

    9/14

  • 5/20/2018 6. EKTIMA

    10/14

    CONTOH KASUS

  • 5/20/2018 6. EKTIMA

    11/14

  • 5/20/2018 6. EKTIMA

    12/14

  • 5/20/2018 6. EKTIMA

    13/14

  • 5/20/2018 6. EKTIMA

    14/14

    Diferensiasi IMPETIGO KRUSTOSA ECTHYMA

    Durasi Hari - Minggu MingguBulan

    Gejala Tak ada s/d pruritus Sakit - lembut

    Lesi Kulit

    - Type

    -

    Warna- Ukuran & bentuk

    - Palpasi

    - Susunan

    - Distribusi

    Vesikel pustula pecah +

    erosiGolden Yellow Crusts

    Kecil, bulat/ oval

    Nyeri ringan- kasar

    Scattered (menyebar jauh)

    Discrete (menyebar dekat)

    Confluent (lingkaran jadi 1)

    Lesi satelit (khas pada

    candida)

    Ulcerasi + krusta tebal erat

    Krusta hemorrhagikLebar, bulat/ oval

    Tender & indurated

    Soliter/ multipel

    Distribusi Muka

    perioral / nasal

    Pergelangan kaki, dorsal

    kaki, paha, gluteus, daerah

    dekat trauma

    DD Perioral/ Dermatitis

    seborrheic

    Dermatitis kontak alergi

    Herpes Simplex Labialis

    Ekskoriasi gigitan serangga

    Neurotic excoriation

    Ulkus hati kronik