56379118 proses penjernihan air dengan penambahan koagulan
TRANSCRIPT
-
5/28/2018 56379118 Proses Penjernihan Air Dengan Penambahan Koagulan
1/4
Proses Penjernihan Air dengan Penambahan Koagulan
Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan absorpsi.
Adsorpsi adalah penyerapan ion atau penyerapan listrik pada permukaan koloid.
Koagulasi adalah peristiwa pengendapan atau penggumpalan partikel koloid. Proseskoagulasi terjadi akibat tidak stabilnya sistem koloid; yang disebabkan penambahan zat
elektrolit ke dalam sistem koloid tersebut. Sistem koloid stabil bila koloid tersebut
bermuatan positif atau bermuatan negatif. ika muatan pada sistem koloid tersebut
dilu!uti dengan !ara menetralkan muatannya, maka koloid tersebut menjadi tidak stabil
lalu terkoagulasi "menggumpal#.
Kegunaan koagulasi yaitu memudahkan partikel-partikel tersuspensi yang sangat lembut
dan bahan-bahan koloidal di dalam air menjadi agregat$jonjot "proses sebelum
penggumpalan# dan membentuk flok, sehingga dapat dipisahkan dengan proses
pengendapan..
Koagulan% zat pengendap yang dtambahkan pada proses pengendapan dan penyaringan.
&ahan koagulan yang sering dipergunakan yaitu:
a. 'awas "Al("S)*#+#
b. eri Sulfat "e("S)*#+#
!. eri hlorida "el+#
d. ero Sulfat "eS)*#
e. ero hlorida "el(#
f. atrium Aluminat "aAl)(#
'awasPersenyawaan Al("S)*#+ disebut juga tawas, merupakan bahan koagulan yang paling
banyak digunakan karena bahan ini paling ekonomis "murah#, mudah didapatkan di
pasaran, serta mudah penimpanannya. Selain itu bahan ini !ukup efektif untuk
menurunkan kadar karbonat
/engan demikian, makin banyak dosis tawas yang ditambahkan, p0 makin turun,
karena dihasilkan asam sulfat sehingga perlu di!ari dosis tawas optimum yang harus
ditambahkan. Pemakaian tawas paling effektif antara p0 1,2-3,*. 4ntuk pengaturan
"menaikkan# p0 biasanya ditambahkan larutan kapor a")0#( atau soda abu
"a()+#.
eri Sulfat dan eri hlorida
&ahan ini bersifat korosif, serta tidak tahan penyimpanan lama dan mempunyai sifat
asam. 5ndapan e")0#+ efektif terbentuk pada p0 1,1. 4ntuk pengaturan p0 biasanya
ditambahkan larutan kapur. 6eaksi yang terjadi dengan bikarbonat, dalam air atau
dengan kapur. 7aram feri ini biasanya dipakai untuk koagulasi air buangan industri.
'etapi setelah itu harus diolah lagi untuk menghilangkan e yang ada dalam air tadi.
ero Sulfat dan ero hlorida
Koagulasi dengan ferro ini biasanya akan lebih baik dengan penambahan larutan kapur
atau a)0 dengan perbandingan 8%( e sebagai pengaturan kondisi koagulasi.
6eaksi yang terjadi
-
5/28/2018 56379118 Proses Penjernihan Air Dengan Penambahan Koagulan
2/4
6eaksi dengan bikarbonat dan basa membentuk e")0#( yang sedikit larut dan
selanjutnya akan dioksidasi oleh )ksigen terlarut menjadi e")0#+ yang tidak dapat
larut.
atrium Aluminat
&ahan ini masih kurang populer penggunannya.
Se!ara tradisional untuk koagulasi air banyak dipakai seperti biji kelor "9oringa
)leifera#, karat besi dan tanah gambut.&iji kelor dipilih yang sudah tua dan kering di
pohon "kadar air 8:#. 9enurut penelitian$pengalaman Pusat terbang? ke mana-mana.
&iji tak berkulit tersebut kemudian dihan!urkan dan ditumbuk sampai halus sehingga
dapat dihasilkan bubuk biji 9oringa. umlah bubuk biji moringa atau kelor yang
diperlukan untuk pembersihan air bagi keperluan rumah tangga sangat tergantung pada
seberapa jauh kotoran yang terdapat di dalamnya. 4ntuk menangani air sebanyak (:
liter "8 jeriken#, diperlukan jumlah bubuk biji kelor ( gram atau kira-kira ( sendok teh
"1 ml#.'ambahkan sedikit air bersih ke dalam bubuk biji sehingga menjadi pasta.
-
5/28/2018 56379118 Proses Penjernihan Air Dengan Penambahan Koagulan
3/4
&ahan-bahan yang diperlukan
dalam proses penjernihan air%
8. 'awas "Al("S)*#+#
(. Karbon Aktif
+. Klorin$Kaporit*. Kapur 'ohor
1. Pasir
&erikut uraian mekanisme kerja
pengolahan air bersih pada bagan
di atas%
8. Air sungai dipompakan ke
dalam bak prasedimentasi
/alam bak prasedimentasi ini lumpur dibiarkan mengendap karena pengaruh
gra@itasi.(.
-
5/28/2018 56379118 Proses Penjernihan Air Dengan Penambahan Koagulan
4/4
maju. Selain itu, dengan banyaknya industri yang tumbuh di sepanjang sungai terutama
industri dengan tingkat pen!emaran berat seperti tektil, logam, kimia dan lain-lain, serta
tingginya tingkat pertumbuhan dan akti@itas manusia, telah mengakibatkan pen!emaran
pada sungai-sungai yang merupakan sumber air baku utama bagi produksi air minum di
kota-kota besar, pengolahan air yang diterapkan oleh P/A9 di ndonesia ini dinilai
masih belum bisa menghasilkan air yang layak bagi konsumen karena pemurnian airbelum 8:: menghilangkan zat pen!emar.